allppt.com free powerpoint templates, diagrams...

29
Zakki Nurul Amin, S.Pd. Guidance and Counseling Departement Program Universitas Negeri Semarang [email protected] COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Upload: others

Post on 19-Jan-2020

32 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Zakki Nurul Amin, S.Pd.Guidance and Counseling Departement ProgramUniversitas Negeri [email protected]

COGNITIVE

BEHAVIOR THERAPY

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Page 2: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Refleksi ...

Apakah saudara pernah mengalami (merasa) frustasi/ terpuruk/tak berharga/gagal ? Apa yang anda pikirkan ketika anda merasa demikian ?

Ataukah anda pernah mengatakan “wah setiap saya memakai baju ini saya seringkali sial” ... ?

Apakah anda sering berfikir sesuatu kecemasan/ketakutan, dan hal itu benar-benar terjadi ?

Page 3: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

“ Tidak ada yang baik buruk, namun pikirankanlah hal yang membuat demikian...

Karena sejatinya bukanlah peristiwa yang menjadi masalah, namun bagaimana diri memandang/

memikirkan hal tersebut “

Page 4: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Aaron Temkin “Tim” Beck

Page 5: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Pengembang Utama CBT Aaron Temkin “Tim” Beck (18 Juli 1921) seorang

doktor dari University of Pennsylvania

Anak keempat, pada usia 7 tahun mengalami penyakit yang hampir merenggut nyawa, memperkuat sifat

overprotektif ibunya

Tumbuh dewasa dengan banyak kecemasan dan fobia, takut

ditinggalkan, takut mati, takut berbicara didepan umum, dan takut ketinggian.

Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif.

Landasan terapi ini datang dari tiga sumber, (1) pendeketan

fenomenologis psikologi, (2) teori struktural dan psikologi dalam, (3) karya

psikologi kognitif.

Sampai pada era sekarang CBT dikembangkan berdasarkan riset baru.

Mengembangkan tes-tes dan pengukuran seperti Beck Depression

theory, Beck hopelessness Scale, beck self-concept test, dll.

Page 6: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Pengantar

1. Hal yang harus diubah harus pikirannya (mengutamakan peran

kognitif dan keyakinan dalam pengubahan perilaku)

2. Menekankan perubahan pikiran negative (negative thoughts) dan

keyakinan-keyakinan maladaptive (maladaptive belief).

3. Manusia menggunakan wicara diri (self talk) sebagai cara

instropeksi diri.

4. Keyakinan-keyakinan individu memiliki makna personal tinggi, sehingga masing-masing manusia memiliki core belief dan sisi

subyektifitas.

5. Makna-makna tersebut dapat ditemukan oleh konseli daripada

diajarkan/ditafsirkan oleh konselor/terapis.

Page 7: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Kajian kepribadian dalam perspektif CBT

Menekankan pada pengaruh pikiran pada kepribadian seseorang.

Belief seseorang menentukan bagaimana individu mengambil

keputusan dan memandang dunianya.

Tekanan psikologis dapat disebabkan oleh kombinasi faktor biologis, lingkungan, dan sosial (biopsikososial) yang saling

berinteraksi jarang disebabkan oleh satu faktor.

Terkadang peristiwa di masa kanak-kanak dapat

mengarahkan individu pada kekaburan kognitif (cognitive

distortion)

Kurangnya pengalaman/ketrampilan memungkinkan individu

pada ketidakefektifan cara berpikir.(Merumuskan tujuan yang tidak realistik/membuat asumsi yang tidak tepat.

Apa lagi ketika individu mengantisipasi situasi yang mengancam dirinya)

“ Pikiran-pikiran spontan (automatic thoughts)

Memainkan peran penting terhadap tekanan psikologis (apalagi

ketika mengalami sesuatu hal yang besar).

CBT “ emotions and behaviours

result from cognitive processes “

Page 8: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Automatic Thoughts (AT) dan

Perkembangan sistem keyakinan (Schema)

AT adalah Pikiran-pikiran yang biasanya terjadi spontan tanpa ada usaha/pilihan.

Orang yang mengalami gangungan psikologis, pikiran tersebut (AT) sering

didistorsi/tidak akurat.

Dalam AT terdapat satu set inti keyakinan-keyakinan (belief) disebut Schema.

CBT Keyakinan individu berawal ketika

perkembangan masa kanak-kanak dan

dikembangkan dalam keseluruhan kehidupan.

Pada pengalaman masa awal kanak-kanak

terbentuk keyakinan yang banyak dipengaruhi

dari orang tua.

Jika dimasa kanak-kanak dikembangkan

keyakinan positif (saya adalah orang yang

mampu) maka akan mengarahkan individu

pada cara pandang positif pula.

Setiap orang mengembangkan

schema, basic belief, dan

conditional belief masing-masing

Page 9: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Model Perkembangan Kognitif

Page 10: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Cognitive Schema in Therapy

Bagaimana individu berfikir tentang dunianya, keyakinan-keyakinan yang terpenting

dalam hidupnya dan asumsi ttg individu lain, peristiwa, dan lingkungannya.

Schema berkembang dari pengalaman personal dan interaksi dengan orang lain.

Terdapat dua tipe schema cognitive, positive (adaptive) dan negative (maladaptive)

Maladaptive schema (Ms) mengarahkan individu untuk

menyusun kebenaran-kebenaran ttg diri dan lingkungannya.

MS sulit untuk diubah dan dianggap sebagai penyebab

kesulitan yang ada pada diri individu.

MS dipicu/diaktivasi oleh perubahan yang terjadi dalam

sebuah kondisi traumatis (ex: kehilangan pekerjaan, putus

cinta)

Ketika hal itu terjadi seringkali individu bereaksi dgn emosi

negatif.

Everybido can be adaptive schema in

one situation and may be maladaptive

in another.

Page 11: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Lima ranah dalam Maladaptive Schema

Disconection and rejection

•keyakinan individu bahwa kebutuhan rasa aman, peduli, penerimaan tidak didapatkannya.

Impaired autonomy and performance

•schema yang mensugestikan diri anda untuk tidak dapat mandiri, tidak dapat bertanggung jawab, kegagalan yang terus menerus.

Impaired Limits

•tidak dapat kerjasama, tidak dapat menghargai hak orang lain.

Other directedness

• meletakkan kebutuhan untuk selalu dicintai.

Over-vigliance and hibitions

• meyakini bahwa setiap apa yang ia pilih harus sempurna/ideal (perfecsionis)

Page 12: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Cognitive Distortions

(1) all-or-nothing thinking

• Pikiran ini membuat

tuntutan yang ekstrim

pada diri anda, dan jika

tidak terpenuhi anda

mengutuk dan menyalahkan

diri anda sendiri.

• Ex “ jika aku tidak dapat

nilai A, maka aku akan

gagal ”

(2) Selective abstraction

• Terkadang individu

memilih sebuah gagasan

atau fakta dari sebuah

kejadian untuk

mendukung pemikiran

negatif.

• Ex “ memuji anak yang tidak

PD, pujiannya tidak diterima,

wah pasti ada maunya “

(3) Mind Reading

• Menggangap bahwa orang

lain berpikir dengan cara

tertentu.

• Ex ” kita berfikir bahwa

teman kita tidak suka pada

kita lagi karena tidak mau

diajak jalan. Faktanya

barangkali ada alasan lain ”

Distorsi kognitif muncul karena pemrosesan informasi yang tidak akurat/tidak

efektif. Distorsi kognitif berperan penting dalam psychological stress and disorder

Page 13: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Cognitive Distortion (2)

(4) Negative prediction

• Ketika seorang individu

percaya bahwa sesuatu

yang buruk yang akan

terjadi, dan tidak ada bukti

yang mendukung.

• Ex “Wah mau bimbingan,

jangan-jangan judulku jelek“

(5) Catastrophizing

• Memfokuskan pada

kejadian terburuk yang

terjadi sehingga individu

menjadi takut.

(6) Overgeneralization

• membesarkan-besarkan

sesuatu yang terjadi dan

berfikir secara general.

• Ex “ karena saya tidak

pintar di matematika, maka

saya adalah siswa yang

bodoh ”

Page 14: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

(7) Labelling and

mislabelling

• Pandangan negatif diri

dibuat oleh diri

berdasarkan beberapa

kesalahan.

(8) Magnification or

minimization

• individu membesarkan

ketidaksempurnaan

atau meminimalkan

hal baik.

(9) Personalization

• Mengambil sebuah

peristiwa yang

berkaitan dengan

individu dan membuat

makna personalisasi

diri yang kadang tidak

berhubungan.

• Ex “ kejatuhan cicak

ada sesuatu terjadi“

Cognitive Distortion (3)

Page 15: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif
Page 16: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Tujuan konseling CBT

Dalam merumuskan tujuan perlu dikembangkan secara spesifik, dibuat

prioritas, dan berkerja secara kolaborasi dengan konseli.

Tujuan yang jelas dan spesifik akan memudahkan konselor untuk memilih

metode dan teknik untuk mengubah skema kognitif.

Membuka pikiran dan memfokuskan pada pikiran.

Mengubah kerangka pandang.

Menekankan pada Pikiran otomatis (AT) dan

kesalahan berfikir (distorsi kognitif) agar individu

dapat berfungsi secara efektif.

Konseli ditantang dan diajak berdiskusi untuk

membawa perasaan, perilaku, dan pikiran yang

positif

Page 17: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Schema

reinterpretation

Schema modification

Schema restructuring

Merubah schema cognitive dapat dilakukan merujuk pada tiga level:

Here an individual recognizes the schema but avoids or works around it.

individual makes some but not total changes in the schema

would have restructured his significant cognitive schema

Page 18: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Hubungan Konseling

Menekankan pada hubungan kolaborasi antara konselor dan

konseli untuk bekerja bersama dalam merubah pola berfikir, dan

sejalan dengan merubah perilaku konseli yang menjadi

tujuannya.

Caring Therapeutic menjadi hal yang sangat esensial.

Konselor bertindak sebagai guide, co-investigator dan

collaborative therapist

Konselor terampil menangani dan menganalisa kasus.

Page 19: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Tahapan konseling CBT

1. Rapport, Mengembangkan hubungan baik

2. Assesment problem(Interviews, Self monitoring, Thought sampling/record, scale and kuisioner)

3. Memandu konseli untuk menemukan pikiran yang tidak akurat, maladaptive

schema, dan cognitive distortion.

4. Menggunakan dialog socrates dan teknik-teknik konseling untuk membantu

konseli merevisi negative thinking.

a. Apa yang menyebakan perilaku itu muncul ?

b. Bagaimana anda menginterpretasikan hal itu ?

c. Jika itu benar, apa implikasinya bagi anda ?

5. Menspesifikkan pikiran-pikiran otomatis yang muncul

6. Treatment

6. Homework assigment,

7. Menggali Feedback dari konseli.

8. Termination.

Page 20: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Theory of Causation CBT tidak hanya seperangkat set teknik-teknik, melainkan

teori yang komprehensif tentang perilaku individu.

CBT menjelaskan bahwa perilaku individu merupakan

kombinasi dari faktor biologis, psikis, dan social factor

(biopsychosocial).

Prinsip dasarnya adalah emosi dan perilaku seseorang

adalah hasil dari pikiran dan belief individu (bagaiman ia

berpikir tentang dirinya, orang lain, dan dunia secara

keseluruhan).

Untuk mengilustrasikan prinsip diatas, dapat dipahami dengan

konsep “Model ABC”

A : Activate (Merepresentasikan kejadian atau pengalaman)

B : Belief ( Merepresentasikan belief/keyakinan seseorang tentang A)

C: Consequence ( Merepresentasikan emosi dan perilaku yang muncul karena B)

CBT “ emotions and behaviours

result from cognitive processes “

Page 21: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Prinsip ABC, bukan “A” yang menyebabkan “C”. Namun

“A” adalah trigger dari “B”, dan “B” mengakibatkan “C”.

Episode ABC tidak berdiri sendiri, namun seringkali

konseli yang datang ke konselor seringkali awalnya

menceritakan/mengeluhkan “C” terlebih dahulu.

Belief/keyakinan seringkali diluar kesadaran, dan

datang karena kebiasaan atau otomatis.

Dengan belajar memahami Belief/keyaninan diri, individu dapat

secara adaptif menghadapi berbagai pengalaman hidup.

Keyakinan yang maladaptive dan disfungsional dapat mengakibatkan:

(1) Menghambat seseorang untuk mencapai tujuannya

(2) Mendistorsi realitas

(3) Berpikir yang tidak logis dalam menilai diri, orang lain, dan dunia

Page 22: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Dysfunctional Thought Record

Date/time Situasi Pikiran

otomatis

Emotion Respon

Alternatif

Outcome

Yudisium, 28

Januari 2016

Mendapat nilai AB

untuk makul

Model-model

Konseling

1. Saya harus

mendapat

nilai A

2. Saya menda

pat nilai AB,

maka saya

gagal di

semester ini

3. Dosen saya

tidak

menkoreksi

secara benar

dan serius

Sedih (90%)

Marah-marah

(80%)

Tidak terima(80%)

A = Activate Event B = Belief C = Consequence

Page 23: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

Tahapan Konseling CBT

Membina hubungan baik dan mengupayakan kenyaman konseli

Melakukan assestment terhadap masalah, person, dan situasi

Menyiapkan konseli untuk proses konseling

Mengimplemetasikan program dan teknik konseling

Mengevaluasi proses konseling

Terminasi/pengakhiran

Page 24: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

(1) Membina hubungan baik dan

mengupayakan kenyaman konseli

Menekankan pada hubungan kolaborasi antara konselor dan

konseli untuk bekerja bersama dalam merubah pola berfikir, dan

sejalan dengan merubah perilaku konseli yang menjadi

tujuannya.

Caring Therapeutic menjadi hal yang sangat esensial.

Condisi empati, hangat, dan respect.

Dapat mengatasi ketakutan, keraguan, dan kecemasan konseli

pada saat awal proses konseling

Page 25: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

(2) Melakukan assestment terhadap

masalah, pribadi, dan situasi

Akan bervariasi antara konseli satu dan yang lain.

Interviews, Self monitoring, Thought sampling/record, scale and

kuisioner

Dimulai dengan pandangan konseli tentang sesuatu yang salah

pada kehidupannya.

Mengecek pula adakah relasi dengan hal-hal klinis.

Menanyakan personal dan sejarah permasalahannya

Mengases masalah yang paling menggangu kehidupan

Mencari relevansi dengan faktor kepribadian

Mengecek bagaiman perasaan ketika mempunyai masalah

Mengecek hal-hal lain diluar faktor psikis seperti kecanduanobat,

gaya hidup, dan lingkungan

Page 26: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

(3) Menyiapkan konseli untuk proses konseling

Menklarifikasi tujuan konseling

Memastikan motivsi konseli untuk berubah

Mengajarkan konselo prinsip dasar CBT, termasuk model ABC

Mendiskusikan pendekatan dan teknik yang akan diterapkan

Mengembangkan kontrak dengan konseli

Page 27: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

(4) Mengimplemetasikan program dan teknik konseling

Menganalisa ABC yang menjadi target masalah.

Memahami belief yang berkembang pada diri individu.

Merubah belief yang maladaptive dan disfungsional

Memberikan home work assigment

Mengimplemengtasikan teknik CBT

Page 28: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

(5) Mengevaluasi proses konseling

Mengecek dan memastikan kemajuan yang ada pada konseli,

terkait perubahan cara berpikir dan memahami belief individu

Dapat dikroscek dengan tujuan yang telah ditentukan.

Buat kriteria yang spesifik pula tentang keberhasilan proses

konseling.

Page 29: ALLPPT.com Free PowerPoint Templates, Diagrams …blog.unnes.ac.id/zakkinurulamin/wp-content/uploads/sites/...Periode 1960-1963 menjadi periode awal berkembangnya terapi kognitif

(6) Terminasi

Membuat akhir yang menenangkan.

Apabila tujuan telah tercapai maka proses konseling dapat

dihentikan, namun apabila tujuan belum tercapai dapat

menegosiasikan kontrak ulang,

Memberikan penguatan kepada konseli