format sop teknis miliaria pemda 2016
DESCRIPTION
sop miliariaTRANSCRIPT
MILIARIA
SOP
No. Documen :No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
PUSKESMASPEMURUS DALAM
dr. Hj. NovitaNIP.19761124 200501 2 011
PengertianKelainan kulit akibat retensi keringat yang ditandai oleh adanya vesikel milier. Sinonim untuk penyakit ini adalah biang keringat, keringat buntet, liken tropikus, prickle heat.
Kode Penyakit
No. ICPC II : S02 S92 Sweat gland diseaseNo. ICD X : L74.3 Miliaria, unspecified
Tujuan
Dokter dapat melakukan pengelolaan penyakit yang meliputi:1. Anamnesa (Subjective)2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)3. Penegakkan Diagnosa (Assessment)4. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Alat & Bahan
ALAT1. Tensi2. Termometer3. Stetoskop4. Lup5. Buku catatan dan alat tulisBAHAN-
SOP 1. Melakukan Anamnesa (Subjective)Keluhan gatal yang disertai timbulnya vesikel, atau bintil terutama muncul saat berkeringat, pada lokasi predileksi, kecuali pada miliaria profunda.Faktor Risikoa. Tinggal di lingkungan tropis, panas, kelembaban yang tinggi.b. Pemakaian baju terlalu ketat.
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik Tanda Patognomonis
Tergantung pada jenis miliaria.
Pemeriksaan Penunjang Umumnya tidak diperlukan
3. Penegakkan Diagnosa (Assessment)Klasifikasia. Miliaria kristalina
1. Terdiri atas vesikel miliar (1-2 mm), sub korneal tanpa tanda inflamasi, mudah pecah dengan garukan, dan deskuamasi dalam beberapa hari.
2. Predileksi pada badan yang tertutup pakaian.3. Gejala subjektif ringan dan tidak memerlukan pengobatan. Cukup
dengan menghindari panas yang berlebihan, mengusahakan ventilasi yang baik, pakaian tipis dan menyerap keringat.
b. Milaria rubra1. Jenis tersering, vesikel miliar atau papulo vesikal di atas dasar
eritematosa sekitar lubang keringat, tersebar diskret.
MILIARIA
SOP
No. Documen :No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
PUSKESMASPEMURUS DALAM
dr. Hj. NovitaNIP.19761124 200501 2 011
2. Tatalaksana cukup dengan menghindari panas yang berlebihan, mengusahakan ventilasi yang baik, pakaian tipis dan menyerap keringat.
3. Gejala subjektif gatal dan pedih pada di daerah predileksi. c. Miliaria profunda
1. Merupakan kelanjutan miliaria rubra, berbentuk papul putih keras berukuran 1-3 mm, mirip folikulitis, dapat disertai pustul.
2. Predileksi pada badan dan ekstremitas. d. Miliaria pustulosa
Berasal dari miliaria rubra, dimana vesikelnya berubah menjadi pustule.
4. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)PenatalaksanaanPrinsip: mengurangi pruritus, menekan inflamasi, dan membuka retensi keringat. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah:a. Melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu: 1. Memakai pakaian yang tipis dan dapat menyerap keringat.
2. Menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan3. Menjaga kebersihan kulit4. Mengusahakan ventilasi yang baik
b. Memberikan farmakoterapi, seperti:1. Topikal
• Bedak kocok: likuor faberi atau bedak kocok yang mengandung kalamin dan antipruritus lain (mentol dan kamfora) diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu.
• Lanolin topikal atau bedak salisil 2% dibubuhi mentol ¼-2 % sekaligus diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu. Terapi berfungsi sebagai antipruritus untuk menghilangkan dan mencegah timbulnya miliaria profunda
2. Sistemik (bila gatal dan bila diperlukan)• Antihistamin sedatif: hidroksisin 2 x 25 mg per hari selama 7 hari,
atau• Antihistamin non sedatif: loratadin 1x 10 mg per hari selama 7 hari.
Konseling dan EdukasiEdukasi dilakukan dengan memberitahukan keluarga agar dapat membantu pasien untuk:a. Menghindari kondisi hidrasi berlebihan atau membantu pasien untuk
pakaian yang sesuai dengan kondisinya.b. Menjaga ventilasi udara di dalam rumah.c. Menghindari banyak berkeringat.d. Memilih lingkungan yang lebih sejuk dan sirkulasi udara (ventilasi)
cukup.e. Mandi air dingin dan memakai sabun.
Kriteria RujukanTidak ada indikasi rujukan
MILIARIA
SOP
No. Documen :No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
PUSKESMASPEMURUS DALAM
dr. Hj. NovitaNIP.19761124 200501 2 011
Unit Terkait Laboratorium, Apotek.