flour albus et causa vaginosis bacterial
DESCRIPTION
Flour Albus PPTTRANSCRIPT
Flour Albus et Causa Vaginosis Bacterial
Dipresentasikan oleh
Sulistya Ningsih, S. ked
Preseptor:
dr. Cici Lia Nopita
PUSKESMAS TALANG BAKUNG JAMBI
Identitas Pasien
Nama/Kelamin/Umur : Nn.RD/ Perempuan/ 19 tahun
Pekerjaan/Pendidikan : Karyawati Supermarket / SMA
Alamat : RT. 32 Kel. Talang Bakung. Jambi
KELUHAN UTAMA
1 bulan yg lalu :Pasien mengeluhkan keluar cairan putih kental dari kemaluan sejak 1 bulan yang lalu. Cairan bewarna putih (keruh) terkadang abu-abu dan kekuningan. Tidak pernah keluar cairan bewarna coklat ataupun keabuan. Tidak terdapat darah. Cairan yang keluar terkadang berbau amis tetapi tidak berbau busuk kadang terasa gatal dari vagina. Keluarnya cairaan ini tidak ada hubungannya dengan mensturasi. Menurut pengakuan pasien cairan yang keluar berjumlah cukup banyak sehingga pasien harus mengganti pakaian dalam hingga lebih dari 3 kali dalam satu hari. Tidak ada keluhan seperti iritasi pada vagina atau sekitarnya. Pasien menyangkal adanya nyeri atau panas saat buang air kecil. Tetapi pasien menjadi sering berkemih. Siklus menstruasi pasien lancar.
Pasien mengeluhkan keluar cariran putih kekuningan seperti susu dari kemaluan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien tidak mengkonsumsi obat konstrasepsi hormonal. Pasien mengaku belum pernah melakukan hubungan seksual sebelumnnya. Pasien pertama menstruasi saat berusia 13 tahun. Riwayat penggunaan obat, pasien menggunakan cairan pembersih vagina. Riwayat kebiasaan sering menggunakan celana ketat.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU & KELUARGA
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakit Keluarga:
Riwayat keluhan yang sama (+) 3 bulan yang laluRiwayat maag (+)Riwayat hipertensi (-)Riwayat penyakit DM (-)
Riwayat penyakit atau keluhan yang sama (-) Riwayat DM (-)Riwayat tifoid/ (-)Riwayat maag (+) ibu pasienRiwayat hipertensi (-) Riwayat penyakit jantung (-)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Tanda vital : TD : 110/80 mmHg,
Nadi : 84x/i, RR 19x/i, T: 36,9ºC BB/TB : 46 kg/153 cm IMT : 19, 54 (Normal)
Kepala Mata
Bentuk : normocephalSimetri : simetris
Exopthalmus/enophtal : (-)Kelopak : normalConjungtiva : anemis (-)Sklera : ikterik (-)Kornea : normal
Pupil :bulat, isokor, reflex cahaya +/+
Lensa : normal, keruh (-)Gerakan bola mata : baik
CON’T
CON’T
Hidung : tak ada kelainan Telinga : tak ada kelainan Mulut : tak ada kelainan Leher
KGB : tak ada pembengkakan Kel.tiroid : tak ada pembesaran
CON’TPemeriksaan
ThoraxKanan Kiri
Inspeksi Tampak eritema di bagian
dada tengah, bentol (-),
sikatrik (-), jejas (-), ekskoriasi
(-), macula (-) vesikel (-),
pustule (-), papul (-), plak (-).
Palpasi Stem fremitus
normal
Stem fremitus
normal
Perkusi Sonor
Batas paru-
hepar :ICS VI
kanan
Sonor
Auskultasi Vesikuler (+)
Normal,
Wheezing (-),
rhonki (-)
Vesikuler (+)
normal.
Wheezing (-),
rhonki (-)
Pemeriksaan JantungInspeksi Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS IV
linea midclavicula kiri,
tidak kuat angkat
Perkusi Batas-batas jantung :
Atas : ICS II kiri
Kanan : linea sternalis
kanan
Kiri : ICS IV linea
midclavicula kiri
Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-),
gallop (-)
CON’T
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Datar, sikatrik(-), venektasi (-),
spidernevi (-), eritema (-), macula (-),
ekskoriasi (-), striae (-)
Palpasi Nyeri tekan regio epigastrium (-),
defans musculer (-), hepatomegali (-),
splenomegali (-)
Turgor baik
Perkusi Timpani
Auskultasi Bising usus meningkat
Genitalia : Terdapat sekret berupa cairan putih kental pada daerah vulva dan vagina
Ekstremitas : simetris, Edema (-), akral hangat, kekuatan otot 5 – 5
CON’T
Status (Lokalis) :Didapatkan mukosa vagina tampak hiperemis, tampak sisa sekret bewarna putih keabu-abuan, agak berbau amis, tidak berbau busuk. Sekret tidak tampak seperti busa. Vulva tampak oedem dan hiperemis, introitus vagina dalam batas normal, serviks dalam batas normal.
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis
Diagnosis Banding :
• Penentuan pH• Penilaian sedian basah• Pewarnaan gram• Kultur
Flour Albus (Lekorhea) et causa Vaginosis BacterialNo. ICPC II : X14 vaginal discharge No. ICD X : N98.9
Fluor albus (Lekorhea) et causa Trichomonas vaginalis
X73 tikomoniasis urogenital pada perempuan
Fluor albus (Lekorhea) et causa Clhamydia
X92 klamidia genital pada perempuan. X71 gonore pada perempuan X72 urogenital candidiasis pada
perempuan
Manajemen Promotif Preventif
Pasien diedukasi mengenai pengertian, penyebab, cara pengelolaan dari penyakit flour albus
Memberikan informasi pada pasien bahwa keputihan juga ada yang fisiologis / normal yang terjadi setelah seminggu dari pasca haid.
Menjaga hygenitas alat reproduksi dengan rutin mengganti pakaian
Pemeriksaan dini.
Pemakaian obat atau cara profilaksis
Hindari rokok dan alkohol serta hindari stres berkepanjangan.
Hindari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina karena dapat menyebabkan iritasi.
Hindari pemakaian barang-barang yang memudahkan penularan seperti meminjam perlengkapan mandi dsb.
CON’T Non-farmakologis : Farmakologis : Pola hidup sehat yaitu diet yang
seimbang, olah raga rutin, istirahat cukup
Membiasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan ke belakang.
Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mematikan flora normal vagina. Jika perlu, lakukan konsultasi medis dahulu sebelum menggunakan cairan pembersih vagina.
Metronidazol 500 mg, selama 7 hari
Griseofulvin 4 x 125 mg
Terapi Tradisional : Daun pepaya Ambil sehelai daun papaya lalu cuci dan iris halus,
tambahkan 50 gr akar alang-alang yang bersih dan pulasari, rebus semua bahan-bahan tersebut dengan 1.5 liter air sampai mendidih kemudian saring, minum air rebusan 1 kali sehari 1 gelas.
Bawang putih Memiliki kandungan antibakteri dan antivirus
TINJAUAN PUSTAKA
Leukorea (white discharge, fluor albus, keputihan) nama gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang bersifat berlebihan, namun tidak berupa darah.
CON’T
Hubungan diagnosa dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar
Hal ini tidak berhubungan dengan kelainan yang dialami oleh pasien.
Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga
Pada fluor albus memiliki beberapa factor penyebab seperti infeksi : Bakteri jamur , protozoa, virus, iritasi, tumor atau jaringan abnormal lain, fistula, benda asing, radiasi, dan penyebab lain seperti psikologi
Disimpulkan bahwa kemungkinan ada berhubungan antara keadaan keluarga dan hubungan keluarga terhadap penyakit yang pasien alami, namun tidak menutup kemungkinan bahwa stress maupun lelah dapat juga memicu timbulnya flour albus.
Analisa kemungkinan berbagai faktor resiko atau etiologi penyakit pada pasien ini.
Dari hasil anamnesis di dapatkan bahwa pasien sering menggunakan pembersih vagina yang di jual di pasar karena dengan sering menggunakan pembersih vagina dapat menyebabkan perubahan pH vagina
Penggunaan celana yang ketat Faktor stress maupun lelah
FLUOR ALBUS
Analisa untuk mengurangi paparan atau memutuskan rantai penularan dengan faktor resiko atau etiologi pada pasien ini
Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap kering dan tidak lembab misalnya dengan menggunakan celana dengan bahan yang menyerap keringat, hindari pemakaian celana terlalu ketat.
Biasakan untuk mengganti pembalut, pantyliner pada waktunya untuk mencegah bakteri berkembang biak.
TERIMA KASI