fix print lap tutorial 3 ibtkg 2.docx
TRANSCRIPT
Step 1
1. Endodonsia :
- Sebagai ilmu yang membahas etiologi, pencegahan, perawatan dari
kelainan pulpa dan saluran akar. Perawatn untuk mempertahankan gigi
dan mencegah tindakan pencabutan.
2. Dressing saluran akar
- Pembersihan jaringan nekrotik di saluran akar. Saluran akar disiapkan
dengan tujuan agar nantinya mudah untuk dilakukan perawatan.
3. Hermetis
- Kedap udara, tidak ada celah atau ruang antara dinding dengan bahan
pengisi saluran akar.
4. DWP
- Diagnostoc wire photos adalah panjang alat yang akan yang digunakan
untuk perawatan saluran akar yang diukur mulai dari oklusal sampai
0,5 diatas apikal.
5. Perwatan saluran akar
- Perawatan yang dilakukan pada gigi yang vital dan non vital dengan
syarat akar dalam kondisi baik dan tidak ada fraktur.
6. Bahan pengisi saluran akar.
- Bahan yang digunakan sebaagai bahan pengisi sauran akar untuk
mengembalikan fungsi normal pada saluran akar dan struktur
anatomisnya dengan menggunakan bahan-bahan yang biokompatible.
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 1
Step 2
1. Apa saja yang perlu diperhatikan saat pembukaan pulpa ?
2. Kapan bahan pengisi saluran akar diaplikasikan ?
3. Apa saja faktor penyebab kegagalan yang dapat terjadi saat pengisian
saluran akar
4. Apa saja macam-macam, komposisi, keuntungan dan keurangan dari
bahan pengisi saluran akar ?
5. Bagaimana tahapan dari perawatan saluran akar ?
6. Apa saja syarat-syarat dari bahan pengisi saluran akar ?
7. Bagaimana menguji keberhasilan dari bahan pengisi saluran akar ?
8. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari bahan pengisi saluran akar ?
9. Berapa panjang rata-rata dari bahan pengisi saluran akar ?
10. Bagaimana cara pengukuran panjang kerja ?
11. Apa saja instrumen yang dibutuhkan dalam perawatan saluran akar ?
12. Bagaimana cara pengaplikasian dari tiap-tiap bahan pengisi saluran akar ?
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 2
Step 3
1. Apa saja yang perlu diperhatikan saat pembukaan pulpa ?
- Sterilisasi instrumen
- Menggunakan alat sesuai kebutuhan (kecepatannya harus diperhatikan)
- Tepat lokasi
- Orifis benar-benar terbuka, agar tidak tersangkut
- Perhatikan kesehatan rongga mulut dari pasien juga
- Jika memang ada pus, maka harus dilakukan perawatan saluran akar
(khususnya pada tahapan sterilisasi saluran akar)
2. Kapan bahan pengisi saluran akar diaplikasikan ?
- Bahan pengisi saluran akar dapat diaplkasikan setelah gigi tersebut di
sterilisasi yaitu setlah tahapan pembenihan
3. Apa saja faktor penyebab kegagalan yang dapat terjadi saat pengisian
saluran akar ?
- Bahan pengisi masuk ke periapikal (over filling) sehingga bisa
menyebabkan iritasi pada jaringan periodontal
- Ada tindaknya kesalahan saat tahapan sterilisasi alat-alat yang akan
digunakan
- Under filling, sehingga bisa menyebabkan adanya ruang-ruang kosong
atau porous pada runag pulpa
4. Apa saja macam-macam, komposisi, keuntungan dan keurangan dari
bahan pengisi saluran akar
- Cone perak
Mudah digunakan karena nisa sesuai dengan panjang
saluran akar gigi
- Gutta percha
Mengandung bahan antibekteria
Sulit digunakan pada sluran akar yang bengkok
Mudah menyatu dengan saluran akar
- ZOE
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 3
- Ca(OH)2
Memiliki ph 11-15 sehingga mampu membunuh bakteri
yang bersifat asam
Bahan pasta :
Jika penggunaanya tidak tepat (terlalu banyak) maka di
khawatirkan bisa menembus ke darah apikal gigi
5. (masuk LO)
6. Apa saja syarat-syarat dari bahan pengisi saluran akar ?
- Biokompatible
- Tidak iritasi
- Tidak larut dalam saliva
- Radiopaque
- Mudah dimasukkn
- Bakterisid
- Tidak mengerut daat di palikasikan
- Tidak menyebabkan peruabahan pada warna gigi
- Harus bisa mengisi saluran akar
7. Bagaimana menguji keberhasilan dari bahan pengisi saluran akar ?
- Tidak menyebabkan nyeri
- Dengan menggunakan rontgen foto
- Bahan bisa teresorbsi dengan baik
8. Masuk LO
9. Masuk LO
10. Bagaimana cara pengukuran panjang kerja ?
- Access opening
- Menggunakan miller
- Diberi stoper
- Ukuran
PGS = panjang akar sesungguhnya x panjang gigi dalam foto
Panjang akar dalam foto
11. Apa saja instrumen yang dibutuhkan dalam perawatan saluran akar ?
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 4
- Paper point
- Miller
- Stoper guttap
- Jarum eksterbasi
12. Masuk LO
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 5
Step 4
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 6
padat plastis komposisi instrumen pasta
Step 5
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui syarat dari bahan pengisi
saluran akar
2. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui bahan pengisi saluran akar
:
a. Macam-macamnya
b. Komposisi dari masing-masing bahan
c. Indikator dan kontraindikator
d. Teknik pengaplikasian
e. Keuntungan dan kerugian
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui indikator keberhasilan dari
pengisisan saluran akar
4. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tahapan dari perawatan
saluran akar
*Tambahan PR : mengetahui panjang rata-rata gigi
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 7
PR
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 8
STEP 7
LO 1
Bahan pengisi saluran akar memiliki beberapa syarat, antara lain :
a. Syarat yang paling utama dari bahan pengisi adalah biokompatible, dimana
persyaratan untuk sifat biokompatible bahan-bahan kedokteran gigi adalah
sebagai berikut :
- Bahan tersebut tidak boleh membahayakan pulpa, jaringan lunak dan
jaringan peri-radikuler
- Bahan tersebut tidak boleh mengandung subtansi toksik yang larut dalam
air, yang dapat dilepaskan dan diserap kedalam sistem sirkulasi sehingga
menyebabkan respons toksik sistemik
- Bahan tersebut harus bebas dari bahan yang berpotensi menimbulkan
sensitivitas yang dapat menyebabkan suatu respons alergi
- Bahan tersebut harus tidak memiliki potensi kariogenik.
b. Bahan pengisi tersebut tidak boleh mengerut setelah dimasukkan
c. Bahan pengisi tersebut harus tahan terhadap kelembaban
d. Bahan pengisi tersebut harus bersifat bakteriostatik atau sedikitnya tidak
merangsang pertumbuhan bakteri.
e. Mudah dimasukkan dalam saluran akar.
f. Bahan cair atau pasta yang kemudian mengeras dalam kavitas.
g. Menutup saluran akar dengan baik secara lateral dan apikal.
h. Melekat pada dinding kanal dengan baik
i. Tidak menyebabkan perubahan warna gigi
j. Bahan pengisi saluran akar utama biasanya bahan padat atau semi padat (pasta
atau bentuk padat yang dilunakkan) dan disertai dengan semen saluran akar
(sealer).
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 9
LO 2
Klasifikasi Bahan Pengisi Saluran Akar Berdasarkan Konsistensinya :
1. Padat
a. Gutta Perca
1. Komposisi
Kandungan utama merupakan bahan an-organik 75 % yaitu oksida
seng, bahan organik 20 % yaitu gutta-percha dan tambahan wax, resin atau
garam-garam metal, memberikan sifat plastis, bahan tambahan 5% yaitu
bahan pengikat, opaker, dan pewarna
2. Keuntungan
- Bersifat plastis
- Larut dalam kloroform / ekaliptol.
- Dapat beradaptasi dengan baik terhadap dinding saluran akar
- Manipulasinya sederhana
- Dapat dikeluarkan dari saluran akar bila diperlukan
- Toksisitasnya rendah.
3. Kekurangan
- Sulit untuk saluran akar yang sempit dan bengkok
- Penyimpanan yang tidak baik / terlalu lama akan mudah patah.
4. Macam-macam
Bentuk. Kon gutaperca tersedia dalam dua bentuk dasar: bentuk
“standar” dan bentuk “konvensional”. Kon standar didesain agar sama
ukuran dan ketirusannya dengan instrumen endodonsia yang senomor,
sehingga kon nomor 40 seharusnya sama dengan kirgi nomor 40.
Yang menarik, tidak ada keseragaman dalam ukuran gutaperca ini.
Ketidakseragaman ini tidak begitu masalah karena bentuk saluran akarnya
pun bervariasi setelah preparasi.
Kon konvensional memakai sistem penomoran yang berbeda.
Ukuran ujung kon berbeda dengan ukuran badan kon. Contohnya, suatu
ujung yang runcing dengan badan kon medium disebut sebagai kon halus-
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 10
medium. Pada umumnya, kon konvensional memiliki ujung yang lebih
kecil dengan badan kon yang relatif lebih lebar dibandingkan kon standar.
5. Teknik Pengisian Gutta Point / Gutta Percha
- Single cone.
- Kondensasi
- Kloropercha / eucapercha
- Kompaksi
- Termoplastis
a. Teknik single cone :
Teknik ini dilakukan dengan memasukkan kon gutta point
tunggal ke dalam saluran akar dengan ukuran sesuai dengan diameter
preparasinya. Untuk menambah adaptasi gutta point dan
kerapatannya terhadap dinding saluran akar ditambahkan semen
saluran akar (sealer)
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 11
b. Teknik kondensasi
Teknik ini dilakukan dengan memasukkan guttap point ke
dalam saluran akar, kemudian dilakukan kondensasi atau penekanan
kearah lateral maupun kearah vertikal. Indikasi teknik ini jika bentuk
saluran akarnya oval atau tidak teratur.
- Teknik kondensasi lateral : Saluran akar diulasi semen dan
guttap point utama (#25) dimasukkan sesuai dengan panjang
preparasi, kemudian ditekan dengan spreader ke arah lateral.
Dengan cara yang sama dimasukkan guttap point tambahan
(lebih kecil dari spreader) hingga seluruh saluran akar terisi
sempurna.
- Teknik kondensasi vertikal : Saluran akar diulasi semen dan
guttap point utama dimasukkan sesuai dengan panjang
preparasi, kemudian guttap point dipanaskan ditekan dengan
plugger ke arah vertikal ke bawah. Dengan cara yang sama
Guttap percha tambahan (dibuat seperti bola) dimasukkan dan
ditekan hingga seluruh saluran akar terisi sempurna.
c. Teknik kloropercha / eucapercha
Teknik ini dilakukan dengan melunakkan ujung guttap
point utama dengan kloroform atau eucalyptol dan dimasukkan ke
dalam saluran akar hingga guttap point akan berubah bentuk sesuai
dengan saluran akarnya terutama daerah apikal. Kon dikeluarkan
lagi untuk menguapkan bahan pelarutnya. Setelah saluran akar
diulasi semen guttap point dimasukkan ke dalam saluran akar dan
ditekan hingga seluruh saluran akar terisi sempurna.
d. Teknik Termokompaksi
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat McSpadden
Compactor atau Engine Plugger yaitu alat yang mirip file tipe H
(Hedstrom). Akibat putaran dan gesekan dengan dinding saluran
akar mampu melunakkan guttap point dan mendorong ke arah
apikal
e. Teknik termoplastis
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 12
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat Ultrafil atau
Obtura, yaitu alat yang bentuknya mirip pistol dan mampu
melunakkan guttap point serta mendorong ke dalam sakuran akar
ke arah apikal
b. Ag Point
1. Indikasi :
- Saluran akar gigi dewasa
- Saluran akar yang sempit
- Saluran akar bengkok
- Diameter harus bulat
2. Kontra-indikasi
- Gigi belum tumbuh sempurna
- Saluran akar lebar
- Diameter saluran akar oval / tak teratur
3. Kelebihan
- Dapat digunakan pada saluran akar yang sempit dan bengkok
- Bersifat radiopak
- Bersifat bakeriostatik
4. Kekurangan
- Adaptasi dengan dinding saluran akar kurang baik
- Korosi
- Sulit dikeluarkan bila diperlukan
5. Teknik Pengisian
a. Memilih ag point
File terbesar yang digunakan paling akhir pada saat preparasi saluran
akar digunakan sebagai petunjuk untuk memilih ukuran ag point, sehingga
diameter apical dari ag point akan sesuai dengan diameter saluran akar.
Pemilihan ukuran file dapat disesuaikan dengan menggunakan alat ukur ag
point ( silver point gauge) file ditempatkan dalam lubang pada alatukur ag
point hingga ujung pada fike keluar atau tertembus pada alat tersebut
sebesar 2 sampai 3 mm. kemudian selanjutnya dilakukan pemilihan ag
point yang sesuai dengan ukuran file yang dimasukkan dalam alat tersebut
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 13
(sesuai antara pemilihan lubang pada alat dan panjang ujung ag point yabg
keluar dari alat ukur ag point sama dengan file). Jika sudah didapatkan
ukuran ag point yang cocok, selanjutnya ujung ag point dibentuk sudut
atau di bevel menggunakan Joe Dandy Disk, sehingga menyerupai bentuk
file.
b. Penempatan ag point
Sebelum diletakkan pada saluran akar,ag point terlebih dahulu
dicelupkan ke dalam fenol selama beberapa detik dan ke dalam alcohol
95% yang berfungsi sebagai desinfektan. Ag pint diletakkan pada saluran
akar yang telah diirigasi dengan sodium hipoklorit. Saat penempatan point
harus sangat diperhatikan agar terposisikan dengan baik pada saluran akar
dan tidak denan mudah dapat terlepas. Namun, jika aq point masih dapat
berpindah dengan mudah, maka 0,5 mm dari bagian apical aq poit harus
dilakukan pemotongan. Kemudian selanjutnya dicobakan lagi pada saluran
akar. Namun, jika posisi yang sesuai masih belum didapatkan sebaikanya
dilakukan pemilihan ulang atau mungkin uga dapat dilakukan preparasi
saluran akar kembali.
c. Mengisi saluran akar
Jika ag point sudar terposisikan dengan tepat selnjutnya dilakukan
pengisian dengan bahan sealer. Sebelum hal tersebut dilakukan, saluran
akar terlebih dahulu dikeringkan dengan menggunakan paper point untuk
menghilangkan sisa bahan irigasi, selanjutnya saluran akar diirigasi
dengan alcohol 95%. Kemudian keringkan lagi dengan menggunakan
paper point untuk mengeringkan tubuli dentin. Bahan sealer yang
digunakan merupakan slaah satu bahan sealer pad pengisian saluran akar
dengan menggunkan gutta percha yaitu dengan zink okxide rikert’s
formula. Perbedaannya terletak pada rasio powder dan liquidnya. Jika
pada gutta percha rasio yang digunakan adalah 1:1, pada aq point rasionya
adalah 2:1 sehingga konsistensiyang diasilkan akan lebih kental.
2. Semi Padat (Pasta)
a. Zinc Oxide-Eugenol
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 14
1. Komposisi Zinc Oxide-Eugenol
ZOE adalah bahan yang dibuat dari kombinasi seng oksida (zinc oxide) dan
eugenol yang terkandung dalam minyak cengkeh. ZOE sebagai bahan pengisi
digunakan dalam bentuk sediaan pasta dan produk lainnya tersedia dalam bentuk
powder dan liquid yang memiliki komposisi sebagai berikut.
Komposisi % Berat
Powder
Zinc oxide 69
Zinc acetate 0.7
White resin 29
Zinc stearate 1
Liquid
Oil of cloves 78
Canada balsam 22
Penambahan bahan lain ke dasar campuran ZOE merupakan upaya untuk
meningkatkan kekuatan dan radiopasitas seperti penambahan bubuk silver dan
resin yang meningkatkan karakteristik pengadukkan dan memperlama setting.
Sedangkan penambahan Canada balsam sering digunakan untuk meningkatkan
aliran dan meningkatkan sifat pencampuran.
2. Keuntungan Zinc Oxide-Eugenol
Keuntungan dari bahan pengisi saluran akar bentuk pasta adalah mudah
didapatkan, biaya relatif murah, mempunyai efek antimikroba yang baik, tidak
sitotoksik untuk sel-sel yang berkontak langsung ataupun tidak langsung,
plastisitasnya baik, tidak toksisitas, merupakan materi radiopak, memiliki anti
inflamasi dan analgesik yang sangat berguna setelah prosedur pulpektomi. Selain
itu, ZOE juga tidak menyebabkan diskolorisasi pada gigi.
3. Kekurangan Zinc Oxide-Eugenol
Zinc Oxide Eugenol (ZOE) dapat mengiritasi jaringan periradicular tulang
dan menyebabkan nekrosis tulang dan cementum. Jika pengisiannya berlebih
dapat mengiritasi jaringan sehingga menyebabkan inflamasi. Tingkat resorpsi
lambat, dan mengubah jalan erupsi gigi permanen.
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 15
b. Amalgam
1. Keuntungan
- Merupakan bahan yang plastis
- Mempunyai adaptasi yang baik
- Mengalami ekspansi pada proses pengerasan
- Dapat menutup celah
2. Kekurangan
- Korosi
- Mudah over filling
- Sulit dikeluarkan bila diperlukan
3. Teknik Pengisian Amalgam
a. Pengisian amalgam dari servikal (orthograde)
Indikasi : saluran akar pada 1/3 apikal sempit / buntu
Teknik pengisian : Amalgam dimasukkan ke dalam saluran akar
dengan menggunakan plugger / orthowire ukuran 1.0 dan dilakukan
kondensasi
b. Pengisian amalgam dari apikal (retrograde)
Indikasi : - Terjadi kalsifikasi / terdapat pulp stone
Teknik pengisian dilakukan pada perawatan reseksi apeks.
Setelah pemotongan apeks, dibuat preparasi kavitas pada daerah apeks
dan ditumpat dengan amalgam melalui apikal.
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 16
LO 3
Sebelum dilakukan proses pengisian saluran akar, ada 4 kondisi yang harus
diperhatikan:
1. Hasil test perbenihan yang negative
2. Tidak adanya akumulasi eksudat pada saluran akar
3. Tidak adanya bau busuk pada saluran akar
4. Daerah periapikal tidak sensitive
Indikator keberhasilan pengisian bahan saluran akar
1. Pengisian dilakukan dengan sempurna
Pengisian tidak berlebih (overfilling), pengisian tidak kurang (underfilling)
atau pengisian yang hermetis, tidak dapat memicu terjadinya inflamasi jaringan
periapikal, saluran akar tidak terkontaminasi bakteri dari periapikal sehingga
tidak terjadi reinfeksi.
2. Pengisian saluran akar dilakukan pada saat yang tepat.
Pengisian saluran akar dilakukan pada keadaan steril, sudah tidak terdapat
eksudat yang persisten atau sudah tidak terdapat sisa jaringan yang terinfeksi.
3. Pengisian saluran akar dilakukan pada keadaan steril.
Keadaan rongga mulut maupun alat-alat yang digunakan pada waktu dilakukan
pengisian saluran akar, steril.
4. Instrument
1. Instrumen Untuk Preparasi dan Pengisian Saluran Akar
A. Instrumen Untuk Preparasi Saluran Akar
Instrumen yang digunakan untuk preparasi saluran akar, antara lain
sebagai berikut:
1. Jarum miller
Jarum miller merupakan instrumen yang mempunyai dua penampang
melintang, yaitu bulat dan segitiga, terbuat dari baja yang halus dan
runcing. Miller digunakan untuk:
a. Eksplorasi untuk mendapatkan orifisium dan saluran akar.
b. Instrumen pembantu dalam pengukuran panjang kerja.
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 17
c. Mempunyai fungsi tambahan, yaitu sebagai instrument pembersih
saluran akar dengan melingkarkan kapas pada blade.
2. Jarum Eksterpasi
Jarum eksterpasi adalah instrument yang mempunyai kait-kait yang
beriklinasi kearah pegangannya. Jarum eksterpasi berguna untuk :
a. Instrumen pengait dalam pengambilan jaringan pulpa dan
jaringan nekrotik dari sluran akar.
b. Mengambil pecahan tambalan, instrumen, kapas, paper point
yang ada di dalam saluran akar.
3. Reamer
Reamer adalah suatu instrumen perawatan saluran akar yang
mempunyai penampang segitiga yang diplintir dengan pangkal yang
tertahan sehingga membentuk spiral yang semakin ke ujung semakin
kecil dan runcing. Berguna untuk melebarkan saluran akar dan untuk
pengisian saluran akar sebagai pengganti lentulo.
Cara penggunaannya yaitu dimasukkan ke dalam saluran akar, lalu di
putar searah dengan jarum jam, seperempat sampai setengan putaran
dengan memasukkan bilahnya ke dentin, kemudian ditarik. Proses ini
dilakukan berulang-ulang sehingga penetrasi bertambah dalam ke
dalam saluran akar. Jika panjang kerja sudah dicapai, ganti instrumen
dengan ukuran berikutnya, demikian seterusnya. Instrumen ini terdiri
dari ukuran yang sangat kecil, yaitu nomor satu sampai yang terbesar,
yaitu nomor
Dibuat dalam dua tipe, yaitu tipe D, dengan pegangan yang panjang
dan tipe B, dengan pegangan yang pendek. Tipe D didesain untuk gigi
anterior dan tipe B untuk gigi posterior.
4. File
File terdiri atas bermacam-macam bentuk yang pada umumnya
digunakan untuk menghaluskan dan membersihkan dinding saluran
akar. Ada beberapa jenis file, diantaranya adalah:
a. File Hedstrom
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 18
File Hedstrom berbentuk seperti kerucut, yang tersusun semakin ke
ujung semakin kecil. Gunanya untuk mengikis permukaan dinding
saluran akar, tetapi akan meninggalkan permukaan yang kasar.
b. File Tipe Kerr
File tipe Kerr mempunyai penampang segiempat yang kemudian
diputar dengan ujungnya ditahan sehingga berbentuk spiral.
Gunanya untuk menghaluskan permukaan dinding saluran akar,
melebarkan saluran akar yang sempit dan bengkok dengan gerakan
naik turun, dan membawa semen saluran akar ke dalam saluran
akar.
c. File Rat Tail
Bentuk file rat tail hampir sama dengan barbed broaches, tetapi
kaitnya lebih pendek dan lebih banyak.
B. Instrumen Pengisian Saluran Akar
Instrumen yang biasa digunakan untuk mengisi saluran akar adalah sebagai
berikut:
1. Root Canal Spreader (Penguak Endodonti)
Instrumen ini dibagi atas:
a. Penguak pegangan panjang (long handle spreader), yaitu instrumen
yang mempunyai pegangan panjang dan berujung runcing serta
panjang. Biasanya digunakan untuk gigi anterior.
b. Penguak pegangan pendek (finger short spreader), merupakan
instrumen yang mempunyai pegangan pendek serta bilah dan
diameternya lebih kecil. Instrumen ini sangat baik digunakan untuk
gigi posterior. Secara umum fungsinya dipakai untuk menguakkan
poin gutta-perca ke dinding saluran akar.
2. Root Canal Plugger ( Pemampat Saluran Akar)
Instrumen ini mempunyai ujung yang tumpul dan rata, yang terdiri atas
pegangan pendek yang berguna untuk menekan bahan pengisi saluran
akar di dalam saluran akar.
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 19
Cara penggunaannya yaitu, mula-mula pemampat dipanaskan, kemudian
ditekan ke dalam saluran akar yang sebelumnya telah diisi dengan gutta-
perca. Penekanan yang kedua dilakukan dengan membasahi ujung
penguak menggunakan alkohol. Penekanan ini dilakukan berulang-ulang
sampai diperkirakan semua gutta-perca sudah hermetis di dalam saluran
akar.
3. Lentulo
Lentulo merupakan instrumen yang berbentuk spiral, yang berukuran
sama seperti file atau reamer. Penggunaannya dapat dilakukan dengan
tangan atau mesin putaran lambat, dimasukkan dengan putaran
berlawanan dengan arah jarum jam, kemudian dikeluarkan searah dengan
jarum jam. Apabila terjadi hambatan, sebaiknya pemutarannya jangan
dipaksakan karena alat bisa patah dalam saluran akar.
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 20
LO 4
Tahapan Perawatan Saluran Akar (PSA)
Kunjungan 1:
1. Tes vitalitas gigi
Apabila gigi masih vital dapat dilakukan anestesi. Sedangkan apabila gigi
telah non vital tidak perlu dilakukan anestesi.
2. Anestesi
3. Asepsis dan isolasi daerah kerja
4. Pembukaan Jalan Masuk (Cavity Entrance)
1) Dilakukan pembuatan akses ke arah ruang pulpa menggunakan bur bulat
No.4 untuk menembus email dan dentin sampai ke kamar pulpa, untuk
gigi yang kecil dengan kamar pulpa yang sempit dapat digunakan bur
bulat No.2.
2) Orifice adalah lubang akses ke dalam saluran akar yang terletak pada dasar
ruang pulpa, yang perlu diperhatikan letak dan jumlahnya.
3) Jalan masuk langsung diuji dengan menempatkan ujung lurus eksplorer
endodontik ke dalam orifice saluran.
4) Airilah kamar pulpa dengan NaOCl menggunakan syringe untuk
membersihkan sisa-sisa organis, kemudian keringkan dengan cotton pellet.
Dengan eksplorer endodontik, pastikanlah letak orifice saluran akar.
Gambar A sampai H langkah-langkah pembukaan jalan masuk gigi insisivus
sentral maksiler
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 21
A. Jika preparasi kavitas terlalu kecil file akan bengkok dan tidak dapat
berkontak dengan dinding saluran akar sebelah lingual. B. Pembukaan seperti
corong memungkinkan semua dinding saluran akar tercapai.
5. Ekstirpasi Jaringan Pulpa
1) Jarum ekstirpasi ditusukkan ke dalam pulpa sampai sedikit lebih pendek
dari panjang kerja.
2) Gagangnya kemudian diputar beberapa kali lalu ditarik. Jangan gunakan
lagi jarum ini jika bengkok atau telah menyangkut. Sebaiknya memakai
jarum yang baru.
3) Jika jaringan pulpa tidak terangkat, cobalah dengan ukuran yang lebih
besar hingga jaringan pulpa terangkat.
6. Pengukuran panjang kerja
a. Teknik Diagnostic Wire Photo (DWP)
1) Setelah orifice didapat, maka digunakan jarum miller atau file berukuran
10-15 ke dalam saluran akar yang diberi tanda stopper menggunakan
bahan yang bersifat radiopaque (tampak warna putih bila dibuat Rӧ photo)
untuk pengukuran panjang gigi.
2) Lakukan rontgen foto, untuk DWP.
3) Kemudian dilakukan penghitungan panjang gigi dengan rumus:
PGS=PGF X PAS
PAF
Keterangan: PGS = panjang gigi sesungguhnya
PGF = panjang gigi pada foto
PAS = panjang alat sesungguhnya
PAF = panjang alat pada foto
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 22
4) Panjang kerja adalah panjang dari alat preparasi yang masuk ke dalam
saluran akar gigi. Panjang kerja alat preparasi saluran akar diukur 0,5-
1mm lebih pendek dari panjang saluran akar sebenarnya, hal ini untuk
menghindari rusaknya penyempitan saluran akar di apikal (apical
constriction) atau masuknya alat preparasi ke jaringan periapikal.
b. Endodonti Meter (endometri)
Merupakan alat yang dapat mencari panjang kerja dengan alat listrik. Cara
pengukurannya :
1) Alat dikalibrasi sampai skala menunjukkan 50 µA dengan jalan
menghubungkan elektrode positif dan negatif.
2) Gigi diisolasi dan saluran akar dikeringkan.
3) Elektrode negatif dihubungkan dengan mukos bibir atau saliva ejektor, dan
elektrode positif dihubungkan dengan alat yang akan dimasukkan ke
dalam saluran akar, stoper sudah harus dipasang pada alat ini.
4) Dengan perlahan, alat dimasukkan ke dalam saluran akar sampai skala
pada root canal meter menunjukkan bahwa alat sudah menyentuh jaringan
periapeks.
5) Panjang alat yang dimasukkan ke dalam saluran akar dapat diukur dan
inilah panjang kerja yang dicari.
7. Preparasi Saluran Akar
Teknik konvensional, yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan
pada gigi dengan saluran akar lurus. Alat preparasi yang digunakan biasanya
jarum reamer atau file dimulai dari nomer kecil sampai besar sesuai dengan
diameter saluran akar dan sepanjang kerja preparasi saluran akar.
Tahap preparasi:
1) Untuk preparasi saluran akar gunakan File type K dengan gerakan
memutar kemudian ditarik keluar saluran akar, yang sebelumnya telah
diberi stopper sesuai panjang kerja.
2) File dimasukkan ke dalam saluran akar sebatas stopper yang diletakkan
setinggi puncak tertinggi bidang incisal.
3) File untuk preparasi digunakan secara berurutan mulai dari nomer terkecil
yang dapat masuk ke dalam saluran akar sesuai panjang kerja (pada setiap
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 23
gigi tidak sama) sampai nomer terbesar seimbang dengan diameter saluran
akar.
4) Setiap penggunaan file untuk preparasi digunakan pelumas/pelunak dentin
untuk mengatasi penyumbatan saluran akar (gel EDTA, RC-Prep).
5) Selama preparasi dan setiap pengeluaran file dari saluran akar perlu
dilakukan irigasi dengan NaOCl dan aquadest yang dimasukkan dalam
syringe untuk membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin
yang terasah.
6) Bila terjadi penyumbatan dalam saluran akar sehingga panjang kerja tidak
tercapai, maka diulangi preparasinya menggunakan file yang lebih kecil
kembali.
7) Tahapan preparasi selesai, jika jaringan dentin telah bersih dan halus
(dapat dilihat dari bersihnya jarum preparasi setelah dikeluarkan dari
dalam saluran akar). Setelah preparasi selesai, keringkan dengan paper
point yang telah disterilkan.
8. Sterilisasi Ruang Pulpa
1) Sterilisasi ruang pulpa dengan obat saluran akar dilakukan setelah
preparasi saluran akar selesai
2) Teteskan ChKM pada cotton pellet atau paper poinnt, peras dengan
menjepitkan pada cotton roll, letakkan pada orifice
3) Letakkan cotto pellet steril
4) Tumpatkan bahan tumpatan sementara pada kavitas sampai penuh dan
padat.
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 24
Keterangan:
Paper point + obat
Cotton pellet + obat
Cotton pellet steril
Tump.sementara
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 25
Kunjungan 2:
1. Tes mikroba (perbenihan)
a. Bila perbenihan + : Sterilisasi ulang
b. Bila perbenihan - : Pengisian saluran akar
9. Pengisian saluran akar
1) Bongkar tumpatan sementara dengan bur dan ekskavator
2) Irigasi saluran akar dengan NaOCl
3) Rekapitulasi saluran akar
4) Irigasi saluran akar dengan NaOCl
5) Lakukan pencampuran pasta saluran akar sesuai petunjuk pabrik
6) Tunjukkan instruktur
7) Kemudian ulasi guttap percha yang telah disiapkan dengan pasta tersebut, sisa pasta
dimasukkan ke dalam saluran akar dengan menggunakan jarum lentulo.
8) Masukkan guttap percha sampai panjang kerja pada saluran akar
9) Guttap percha dipotong 1-2 mm dibawah dasar ruang pulpa (sebatas orifice) dengan
ekskavator yang ujungnya telah dipanaskan diatas api bunsen brander sampai
membara. Pilih diameter ekskavator yang dapat dengan mudah masuk kedalam
kavitas ruang pulpa.
10) Tekan guttap percha dengan plugger sampai ± 1 mm di bawah orifice
11) Isi kavitas dengan cotton pellet sampai penuh
12) Lakukan rontgen foto untuk foto pengisian.
10. Basis
Dasar kavitas ditutup dengan basis semen yang merata dan halus.
11. Tumpatan permanen/Pemasangan pin atau pasak
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 26
DAFTAR PUSTAKA
Weine, Franklin S.1976., Endodontic Therapy Second Edition. USA: Mosby Company
Tarigan, Rasinta. 2002.Perawatan Pulpa Gigi (Endodonti) Edidi 2. Jakarta : EGC. 76
Walton dan Torabinejad, 2008, Ed.3, Prinsip dan Praktik Ilmu Edodontia, lilia Juwono,
Jakarta, EGC hal 204-266
Grosman, 195, Ed.11 Ilmu Endodontic dalam Praktek, Rafiah Abiyono, Jakarta,EGC,
Hal:196-264
Buku Praktikum Skill Lab Konservasi Gigi. 2014. Program Studi Pendidikan Dokter Gigi,
Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya.
Anusavice, Kenneth J. 2003. Philips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10.
Jakarta: EGC.
Kelompok tutorial 3 skenario 3 IBTKG 2 Page 27