filsafat pengetahuan

9
 FILSAFAT PENGETAHUAN 1. MAKNA EPISTEMOLOGI DAN KEMUNCULANNYA Epistemologi merupakan problematika kefilsafatan. Seorang Filsuf Jerman abad ke XVIII mengemukakan bahwa manusia pada hakekatnya adalah hasil rangkuman serta titik kulminasi dari tiga pernyataa fundamental, yakni apa yang dapat kukenal (epistemologi), apa yang harus kuperbuat (etis), dan apa yang dapat kuharapkan (religius) (Poespowardojo, 1983:6). Makna Epistemologi Pada jaman Yunani kuno antara filsafat dan ilmu menjadi satu termasuk kedalam pengertian episteme, yang mempunyai padanan kata philosophia. Menurut Aristoteles bahwa filsafat didapat melalui rasio. Kata epistemology berasal dari kata episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu, pikiran percakapan atau teori. Jadi epistemology berarti teori kata, pikiran percakapan tentang pengetahuan atau theory of knowledge (rapar, 2007:37). . Kemunculan Epistemologi Epistemologi muncul diakibatkan karena munculnya rasa heran , ada hal- hal yang tidak dipahami dan rasa ragu- ragu serta pendapat acapkali bertentangan satu sama lainnya.Dua hal yang berlainan , namun masing- masing mendorong manusia untuk berpikir dan berfilsafat (Snijders, 2006) Pengetahuan mereka atas suatu realitas yang diherani dan diragukan bergerak pada dua tataran yaitu tataran yang sifatnya spontan dan tataran yang bersifat reflektif. Pengetahuan yang didapat secara spontan maupun reflektif, tidak saja berpeluang benar dan salah tetapi bisa juga memunculkan perbedaan.pengetahuan yang berbeda yang bercorak oposisi biner yang tidak mudah mengkompromikannya atau yang satu tidak bisa meniadakan yang lainnya, misalnya hal transcendental dan imanen, tunggal dan majemuk, subyektif dan obyektif, keaktifan dan kefasifan dan lain-lain (Pranarka, 1987) Hal ini yang mendorong manusia untuk mempertanyakan kualitas pengetahuannya, sehingga muncullah epistemology sebagai aktivitas intelektual untuk menempatkan suatu pengetahuan yang tepat yang benar atau yang salah, bermakna atau tidak bermakna. Epistemologi yang mengkaji masalah- masalah seperti itu telah ada pada zaman filsafat Yunani. Misalnya pada zaman tersebut sudah muncul perdebatan tentang sumber maupun sarana mendapatkan pengetahuan.

Upload: wayangunawan

Post on 20-Jul-2015

363 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FILSAFAT  PENGETAHUAN

5/17/2018 FILSAFAT PENGETAHUAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pengetahuan-55b07b50aebfd 1/9

 

FILSAFAT PENGETAHUAN

1.  MAKNA EPISTEMOLOGI DAN KEMUNCULANNYA

Epistemologi merupakan problematika kefilsafatan. Seorang Filsuf Jerman abad ke XVIIImengemukakan bahwa manusia pada hakekatnya adalah hasil rangkuman serta titik kulminasi

dari tiga pernyataa fundamental, yakni apa yang dapat kukenal (epistemologi), apa yang harus

kuperbuat (etis), dan apa yang dapat kuharapkan (religius) (Poespowardojo, 1983:6).

Makna Epistemologi

Pada jaman Yunani kuno antara filsafat dan ilmu menjadi satu termasuk kedalam

pengertian episteme, yang mempunyai padanan kata philosophia. Menurut Aristoteles bahwa

filsafat didapat melalui rasio. Kata epistemology berasal dari kata episteme yang berarti

pengetahuan dan logos yang berarti ilmu, pikiran percakapan atau teori. Jadi epistemology

berarti teori kata, pikiran percakapan tentang pengetahuan atau theory of knowledge (rapar,

2007:37).

Kemunculan Epistemologi

Epistemologi muncul diakibatkan karena munculnya rasa heran , ada hal- hal yang tidak 

dipahami dan rasa ragu- ragu serta pendapat acapkali bertentangan satu sama lainnya.Dua hal

yang berlainan , namun masing- masing mendorong manusia untuk berpikir dan berfilsafat

(Snijders, 2006) Pengetahuan mereka atas suatu realitas yang diherani dan diragukan bergerak 

pada dua tataran yaitu tataran yang sifatnya spontan dan tataran yang bersifat reflektif.

Pengetahuan yang didapat secara spontan maupun reflektif, tidak saja berpeluang benar

dan salah tetapi bisa juga memunculkan perbedaan.pengetahuan yang berbeda yang bercorak 

oposisi biner yang tidak mudah mengkompromikannya atau yang satu tidak bisa meniadakan

yang lainnya, misalnya hal transcendental dan imanen, tunggal dan majemuk, subyektif dan

obyektif, keaktifan dan kefasifan dan lain-lain (Pranarka, 1987) Hal ini yang mendorong

manusia untuk mempertanyakan kualitas pengetahuannya, sehingga muncullah epistemology

sebagai aktivitas intelektual untuk menempatkan suatu pengetahuan yang tepat yang benar atau

yang salah, bermakna atau tidak bermakna. Epistemologi yang mengkaji masalah- masalah

seperti itu telah ada pada zaman filsafat Yunani. Misalnya pada zaman tersebut sudah muncul

perdebatan tentang sumber maupun sarana mendapatkan pengetahuan.

Page 2: FILSAFAT  PENGETAHUAN

5/17/2018 FILSAFAT PENGETAHUAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pengetahuan-55b07b50aebfd 2/9

 

 

2.  PEMBAGIAN EPISTEMOLOGI

Keheranan dan keraguan manusia terhadap suatu realitas mengakibatkan manusia berpikir

dan berfilsafat. Aktivitas berfikir dan berfilsafat menghasilkan pengetahuan tentang apa yang

diragukan dan apa yang diherankan mengenai suatu realitas. Realitas yang dihadapi manusia

sangat beragam, luas, dan kompleks. Pengetahuan manusia bisa beragam, bahkan luas dan

kompleks yang didalamnya mencakup tahu akan dirinya dan dunianya.

2.1 Hakekat Pengetahuan

Gagasan Poedjawijatna (1982; 14), bahwa “….orang yang tahu disebut memiliki

pengetahuan. Jadi pengetahuan adalah hasil tahu.Apa itu pengetahuan ? Pengertian atau Definisi

Pengetahuan menurut berbagai Pakar

Nama Penjelasan tentang Pengertian

Pengetahuan

Kattsoff (1989 ) Pengetahuan adalah pernyataan yang memberitahukan

bahwa hal-hal tertentu itulah yang merupakan halnya.

Suriasumantri

(2001)

Pengetahuan merupakan segenap apa yang kita ketahui

tentang sesuatu termasuk ilmu, jadi ilmu merupakan bagian

dari pengetahuan.Keraff dan dua

(2001)

Pengetahuanadalah keseluruhan pemikiran gagasan ide, kon

yang dimiliki manusia tentang dunia dan isinya termasuk 

kehidupan.

Pranarka (1987) Pengetahuan adalah persatuan subyek dan obyek:

manunggalnya subyek dan obyek secara mendalam

menjadi satu kesatuan.

Watloly (2001) Pengetahuan merupakan upaya khusus manusia untuk 

menangkap realitas agar mampu berkomunikasi satu sama

lainnya.

The Liang Gie

(1981)

Pengetahuan pada dasarnya adalah keseluruhan keterangan

dan ide yang terkandung dalam pernyataan yang

dibuatmengenai suatu gejala yang bersifat alamiah, sosial

Page 3: FILSAFAT  PENGETAHUAN

5/17/2018 FILSAFAT PENGETAHUAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pengetahuan-55b07b50aebfd 3/9

 

Menu

rut gagasan

Tjahyadi (2002), Kattsoff (1989), Watloly (2001) Karakteristik pengetahuan adalah sebagai

berikut :

1.  Pengetahuan adalah hasil dari tahu dengan menyinergikan indra (realitas, fakta, peristiwa)

dan rasio (pikiran, akal budi, idea)

2.  Pengetahuan bisa melibatkan intuisi atau bersifat intuitif (pengalaman indrawi dan intuitif )

3.  Pengetahuan melibatkan hubungan antara subyek yang mengetahui dan obyek yang

diketahui, sehingga membentuk kaitan yang bersifat subyektif  – obyektif dan sebaliknya.

4.  Pengetahuan manusia bersifat indrawi lahir dan indrawi batin. Indrawi lahir berarti

penyerapan alat-alat indra, sedangkan indrawi batin merupakan bentuk ingatan atau

khayalan, baik apa yang ada yang tidak ada, yang telah lewat atau diluar jangkauannya.

5.  Pengetahuan bersifat reflektif, artinya dia terungkap dalam bentuk konsep, definisi, putusan,

lambing, mitos atau karya sastra.

6.  Pengetahuan bersifat diskursif, dia dating dari keseluruhan ke bagian-bagian, dari sebab ke

akibat, dari akibat ke sebab, dari prinsip ke frekwensi dan sebaliknya.

7.  pengetahuan bersifat induktif (menarik yang individual dari yang universal )

8.  Pengetahuan bersifat kontemplatif, yakni mempertimbangkan benda-benda dalam dirinya

dan untuk dirinya.9.  Pengetahuan bersifat spekulatif yakni mempertimbangkan benda-benda dalam bayangan.

10. Pengetahuan sebagai hasil tahu bisa didapat melalui pembelajaran pada berbagai agen

sosialisasi, yakni keluarga, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.

11. Secara substantive pengetahuan berisikan keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan

pemahaman yang terkait dengan peristiwa sosial, budaya maupun keorangan.

12. Pengetahuan bersifat lebih spontan, belum dilakukan secara sistematis dan metodis.

13. Adanya kemanunggalan subyek dan obyek merupakan bentuk muatan pengetahuan yang

mempunyai kepastian.

14. Cakupan pengetahuan sangat luas termasuk didalamnya adalah ilmu pengetahuan.

15. Apapun bentuk pengetahuan, dia tersimpan dalam pikiran yang membentiuk satu kesatuan

sintesis.

maupun keorangan.

Page 4: FILSAFAT  PENGETAHUAN

5/17/2018 FILSAFAT PENGETAHUAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pengetahuan-55b07b50aebfd 4/9

 

16. Kepemilikan pengetahuan berbeda satu sama lainnya, tergantung pada pengalaman, tahap

pertumbuhan dan kecerdasan seseorang.

17. Pengetahuan manisia memiliki sifat sosial, yakni tumbuh dan berkembang lewat hubungan

sosial, dan diwariskan secara terus menerus lewat pembelajaran.

18. Pengetahuan manusia mengenai sesuatu hanya memuat sesuatu yang esensial dan tidak 

sepenuhnya menyangkuy suatu kebenaran.

19. Pengetahuan manusia bersifat simbolik, yakni tidak memuat realitas secara utuh, tapi

diringkas dan diabstraksikan dengan memakai bahasa lisan maupun bahasa tubuh.

20. Pengetahuan manusia adalah bagian dari kebudayaan, yakni system budaya, superstruktur

ideology atau tatanan kenyataan yang ideal.

21. Pengetahuan manusia bersifat perspektif, yakni memungkinkan manusia menyesuaikan diri

dengan situasi, tercermin pada tindakan sosial.

22. Pengetahuan tidak saja mencakup penalaran, penjelasan, dan pemahaman tentang sesuatu

yang ada tapi juga mencakup kemampuan dalam memecahkan persoalan hidup

23. Pengetahuan manusia pada dasarnya bersifat terbatas dan tidak sempurna, sehingga tumbuh

dan berkembang setapak demi setapak.

24. Pengetahuan manusia pada dasarnya merupakan perpaduan antara sudah tahu dan belum tahu.

3.2 Sumber- sumber Pengetahuan .Pengetahuan bersumber pada trinitas filsafat,yakni wujud, kebenaran, dan subyek. Ketiga

ini memunculkan masalah epistemologi misalnya apakah yang merupakan sumber pengetahuan

yang benar, apakah wujud (obyek, realitas, ada, fakta, pengalaman), ataukah subyek (ide, rasio,

akal, akal budi)? Jawaban atas pertanyaan ini tercermin pada tiga dokrin, yakni empirisisme,

rasionalisme, dan kritisime.

3.2.1 Emperisme

Honer dan Hunt (1992), Hatta (1986) menunjukkan epistemologi bercorak empirisme sudah

muncul pada jaman Romawi kuno . Gagasan Aristoteles (384-322) menyatakan bahwa

pengalaman merupakan sumber pengetahuan dan merupakan hal yang sangat penting bagi

manusia.

Prinsip dasar empirisme adalah penekanan pada gagasan bahwa sumber pengetahuan adalah

melalui pengalaman.

Page 5: FILSAFAT  PENGETAHUAN

5/17/2018 FILSAFAT PENGETAHUAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pengetahuan-55b07b50aebfd 5/9

 

Asas- asas empirisme adalah sebagai berikut :

1.  Empirisme membedakan dua komponen penting, yakni subyek yang me

ngetahui dan obyek yang diketahui.(benda, fakta dan peristiwa)

2.  Subjek mendapat pengetahuan tentang objek, begitu pula pengujian

Kebenarannya adalah menggunakan alat indra, sehingga emperisme disebut pula

sensualisme ( Ven Peursen, 1983 : 24 );

3.  Pengujian kebenaran harus memakai alat indra agar lebih berarti harus

memenuhi persyaratan pengujian publik.

4.  Pengetahuan yang didapat lewat indra berbentuk pengalaman inderawi.

5.  Prinsip keteraturan.Artinya bahwa pengetahuan tentang alam didasarkan pada

keteraturan.

6.  Prinsip keserupaan.Jika terdapat gejala- gejala yang berdasarkan pengalaman adalah

serupa atau identik, maka bisa disimpulkan yang umum tentang hal itu.

Pentingnya peran alat indra dalam mendapatkan pengetahuan tercermin pada teori

Tabula rasa oleh Jhon Locke. Inti tabula rasa adalah, ketika manusia dilahirkan pikirannya masih

bersih, tidak ada ide bawaan sebagai sumber pengetahuan .Jadi tidak ada pengetahuan yang

mendahului pengalaman.perolehan pengalaman tidak bisa terlepas dari panca indra, yang

menangkap obyek sehingga lahirlah pengalaman, yakni kesan- kesan atau datum indra dalam

pikiran (Hadiwijono, 1985;Kittsoff, 1989)

3.2.2 Rasionalisme

Gagasan ini sudah ada pada jaman Yunani.gagasan Plato (427-347) yang menyatakan

pengetahuan yang benar sudah ada bersama kita dalam bentuk ide- ide yang tidak dipelajari,

melainkan bawaan.Gagasan ini terus dikembangkan oleh para filsuf penganut rasionalisme

seperti Rene Descrates, Baruch Soinoza dan lain- lain.Adakah obat mujarab yang bisa

menyembuhkan penyakit ketidakpastian pada filsafat dan ilmu pengetahuan ?

Untuk mengatasi masalah ini maka Descartes mengajukan penyangsian metodis, dengan

tujuan bukan menyangsikan metodenya melainkan kebenaran.Metode skeptis dikembangkan

oleh Descartes tidak bisa dilepaskan

3.2.3 Kritisisme : Sebuah Sintesis

Page 6: FILSAFAT  PENGETAHUAN

5/17/2018 FILSAFAT PENGETAHUAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pengetahuan-55b07b50aebfd 6/9

 

Kritisisme pertama diajukan oleh I Kant , yang intinya adalah pengetahuan maupun agama

kebenarannya tidak diterima begiru saja, melainkan harus dengan pertanggungjawaban yang

kritis dan akal budi harus menilai kemampuan dan kelemahannya.Berdasarkan sikap kritis

seperti ini , Kant mengemukakan gagasan bahwa pencapaian pengetahuan mengikuti tingkatan

yang diawali dengan pencerapan indrawi terhadap suatu objek.

3.2.4 kesaksian sebagai Sumber Pengetahuan

Pengetahuan yang didapat lewat kesaksian tergantung pada otoritas kelayakan saksi untuk 

dipercaya.dasar kesaksian dapat dipercaya adalah :Pengetahuan , integritas . Jenis- jenis

kesaksian adalah sebagai berikut :

1.  Kesaksian manusiawi ,bisa kesaksian langsung maupun tak langsung.

2.  kesaksian Illahi, berkaitan dengan keyakinan suatu agama.

3.  Kesaksian tertulis dalam wujud dokumen dan kesaksian lisan adalah pengalaman yang

disimpan dalam pikiran dan yang bersangkutan mereproduksinya lewat kata- kata.

4.  Kesaksian formal dan nonformal, hal ini berkaitan dengan kualitas kesaksian, seperti

tanda kehormatan dan gelar kesarjanaan.

3.2.5 Agama sebagai Sumber Pengetahuan

Bouyer (Tjahya, 2002) manusia selalu menanyakan tiga subyek, yakni dunia manusia dan

Tuhan.Agama memberikan hakekat pengetahuan tentang Tuhan manusia dan dunia. Agamasebagai inti kebudayaan, dan mencakup berbagai bidang kehidupan manusia.Agama

memberikan pengetahuan tentang kehidupan manusia setelah mati yakni alam surga dan neraka

dan moksa sebagai tujuan hidup tertinggi ,menyatunya  Atman dengan Brahman dala ajaran

hindu.Pengetahuan manusia yang terkait dengan agama banyak bercorak super rasional, supra

rasional atau mistis.Pengetahuan mistis adalah pengetahuan yang tidak dapat dipahami rasio

.Berdasarkan sifatnya pengetahuan mistis dibagi dua yakni mistis biasa dan mistis magis .Mistis

biasa dalam agama islam berwujud sufi dengan metode tasawufnya, seseorang bisa dapat

pengetahuan supra-rasional.

Dalam agama hindu dikenal dengan  yoga kundalini sebagai cara untuk mencapai sidhi dan

moksa.Agama hindu juga mengenal tantra, yakni suatu metode berbentuk ritual yang

menggunakan yantra , mantra, mudra, asana, diksa dan yoga agar manusia dekat dan menyatu

dengan Brahman .

Page 7: FILSAFAT  PENGETAHUAN

5/17/2018 FILSAFAT PENGETAHUAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pengetahuan-55b07b50aebfd 7/9

 

Sebaliknya mistis magis berwujud metode memanfaatkan suatu kekurangan supernatural

lewat mantra- mantra untuk kepentingan positif sehingga melahirkan magik putih, atau bersifat

negatif sehingga melahirkan magik hitam

4.SUMBER PENGETAHUAN MENURUT FILSAFAT ISLAM DAN HINDU

4.1 Sumber pengetahuan menurut Mutahhari.

Gagasan Mutahhari (1989) pengetahuan antara lain adalah alam. Konsep alam mengacu

pada alam materi, alam ruang dan waktu, alam gerakan , alam yang sekarang kita hidup

didalamnya dan kita memiliki hubungan dengan alam ini dengan memakai berbagai alat indra

kita. Hati atau jiwa sebagai sumber pengetahuan terpancar dalam intuisi atau ilham, hal ini bisa

ditingkatkan dengan penyucian diri.Sumber pengetahuan yang tak kalah pentingnya adalah

sejarah, karena sejarah merupakan kumpulan pengalaman kolektif yang bisa dipakai sebagai

pedoman bertindak. Pendek kata sejarah adalah sekolah moral yang bisa memberikan

pengetahuan bagaimana pergolakan kebaikan , kejujuran, ketulusan , kasih sayang,

persaudaraan, kesucian, kebenaran dan keimanan yang pada akhirnya pasti akan menang.(

Mutahhari, 1989 ;Haque, 2000)

Sumber Pengetahuan Menurut Filsafat Hindu

Gagasan agama hindu tentang epistemologi terkait dengan perpaduan antara pengalaman danpikiran beserta prosesnya bisa dicermati pada berbagai aliran filsafat hindu misalny Vedanta,

Vaisesika, Sankya, Mimamsa, Yoga, carvaka dan lain  –  lain. Secara substantif badan manusia

memiliki unsur jasmani yang diibaratkan sebuah kereta.lima buah indra yang diibaratkan lima

ekor kuda yang selalu menarik manusia pada hal- hal yang nikmat dan menyenangkan, hal ini

tidak terjadi secara otomatis melainkan ada pikiran sebagai pengendalinya.Saat pertama indra

menangkap objek disebut  Nirvikalpaka pratyaksa ,saat itu benda belum

teridentifikasi.savikalpaka adalah tahaf interpretasi suatu objek dengan pengetahuan yang

tersimpan dalam pikiran

.

5.  PENGETAHUAN DAN KEYAKINAN

Dalam hidupnya manusia selalu bergelut dengan pengetahuan dan keyakinan.

Page 8: FILSAFAT  PENGETAHUAN

5/17/2018 FILSAFAT PENGETAHUAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pengetahuan-55b07b50aebfd 8/9

 

Perbedaan antara pengetahuan dan kepercayaan adalah ; pengetahuan selalu mengandung

kebenaran,yang didukung oleh fakta, bukti dan catatan historis.

Kepercayaan mungkin salah dan mungkin suatu yang tidak pasti yang dipercayai.

Pengetahuan harus selalu dirumuskan sebagai proposisi ,dan teruji secara emperik 

Proposisi yang tidak teruji , maka dia hanya sebagai keyakinan atau kepercayaan.

Fakta merupakan penguji yang paling penting sedangkan kepercayaan tidak terikat pada fakta

sehingga peluang salah atau tidak pasti sangat besar. Pengetahuan menekankan pada bukti

empirrik sedangkan keyakinan tidak biasa dibuktikan secara empirik.Pengetahuan menuntut

keterbukaan karena kebenaran bisa keliru sedang kepercayaan dipegang sangat kuat. Hal ini

mengakibatkan tidak ada toleransi kepada kepercayaan orang lain. Walau ada perbedaan namun

keduanya adalah sikap mental yang terkait dengan cara pandang manusia terhadap suatu realitas.

6.  Penggolongan Pengetahuan

Sumber pengetahuan adalah dialektika antara duniawi dengan ide- ide pada pikiran

manusia.Pengetahuan manusia terus berkembang dan tidak pernah mandeg. Walaupun

pengetahuan manusia sangat luas namun bisa digolongkan sebagai berikut :

Perspektif Hindu : Apara Widya dan Para Widya

Tujuan hidup manusia menurut agama hindu adala moksa dan jagadhita. Ada dua pengetahuan

menurut agama Hindu yaitu Apara widya atau pengetahuan duniawi dan para widya atau

pengetahuan spiritual atau disebut juga pengetahuan material dan pengetahuan spiritual ataurohani.Pemilahan kedua pengetahuan ini bukan berarti pengkotakan ekslusif tetapi saling

mendukung satu sama lainnya.

penggolongan atas Empat Sudut Pandang

Berbagai cara menggolongkan pengetahuan

no Dasar Penggolongan Ruang lingkup /jenisnya

1 Penggolongan atas dasar objeknya a.Pengetahuan khusus

b.Pengetahuan umum /ilmiah

c.Pengetahuan metafisis

2 Pengetahuan atas dasar metode

pendekatannya

a.Pengetahuan aposteriori

b.Pengetahuan apriori

c.Pengetahuan eksperimental

3 Pengetahuan atas dasar penggunaanya a.Pengetahuan teoritis

Page 9: FILSAFAT  PENGETAHUAN

5/17/2018 FILSAFAT PENGETAHUAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-pengetahuan-55b07b50aebfd 9/9

 

b. Pengetahuan terpakai

4 Pengetahuan atas dasar bidang hidup

Yang dijelajahi

a.Ilmu pengetahuan kejiwaan

b.Pengetahuan alam

c.Pengetahuan kemasyarakatan

d. Pengetahuan teknologis

Pengetahuan menurut polanya

Macam – macam pengetahuan menurut polanya

Keraf dan dua (2001: 33- 39) mengatakan bahwa pengetahuan bisa digolongkan berdasarkan

polanya, antara lain :

-  Pengetahuan /tahu bahwa mengetahui informasi suatu benda ataukejadian.

-  pengetahuan /tahu bagaimana.mengetahui melakukan sehingga bercorak praktis.

-  Pengetahuan/ tahu tentang adalah pengetahuan langsung yang bersifat personal.

-  Pengetahuan /tahu mengapa ,bersifat mendalam karena menyangkut penjelasan.

Pengetahuan Apriori dan Aposteriori

Berdasarkan metode pendekatannya pengetahuan dibedakan menjadi pengetahuan Apriori dan

Aposteriori.Secara harfiah Apriori berarti dari yang lebih dulu atau sebelumnya. Jadi

pengetahuan apriori adalah pengetahuan yang tidak tergantung pengalaman sedangkan

pengetahuan aposteriori adalah pengetahuan yang berdasarkan pengalaman. Contoh pengetahuanapriori adalah terdapat pada pelajaran matematika dan logika..