filosofi perkreditan & proses kredit business banking

56
Filosofi Perkreditan & Proses Kredit Business Banking

Upload: opal

Post on 06-Jan-2016

278 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Filosofi Perkreditan & Proses Kredit Business Banking. AGENDA. Terminologi. 1. Doktrin & Budaya Perkreditan. Limit Kewenangan & Prinsip One Obligor. Agunan & Agunan Pihak ke-3. Covenant. Normal Credit Process. Proses Kredit Program & Non Program. Proses Disbursement. Segmentasi. 4. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

Filosofi Perkreditan & Proses KreditBusiness Banking

Page 2: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT2

AGENDA

Terminologi1

Doktrin & Budaya Perkreditan2

Limit Kewenangan & Prinsip One Obligor3

Agunan & Agunan Pihak ke-34

Normal Credit Process5

Segmentasi6

Proses Kredit Program & Non Program7

Proses Disbursement8

Covenant9

Page 3: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT3

TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta dapat memahami bahwa setiap pemberian kredit harus sesuai ketentuan yang diatur dalam KPBM dan SPK

1

Peserta dapat memahami doktrin perkreditan dan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit

2

Peserta dapat memahami proses kredit mulai tahap inisiasi kredit, verifikasi, analisis, keputusan & pencairan kredit

3

Page 4: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

Filosofi Perkreditan

Page 5: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT5

Terminologi

Rangkuman istilah-istilah yang umum digunakan di Bank Mandiri dan disusun berdasarkan istilah/definisi yang digunakan dalam kebijakan, standar prosedur/pedoman, manual produk, petunjuk teknis, dan ketentuan lain yang relevan dengan kegiatan perbankan

Kredit Modal Kerja : fasilitas kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha, termasuk namun tidak terbatas untuk membiayai inventory/piutang/proyek yang menurut evaluasi Bank layak untuk dibiayai.

Kredit Investasi : fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai kebutuhan barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, perluasan, pendirian proyek baru dan atau kebutuhan khusus terkait investasi

Page 6: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT6

TerminologiKredit Jk Pendek : fasilitas kredit dengan jangka waktu maksimal 1 (satu)

tahun.

Kredit Jk Menengah : fasilitas kredit dengan jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun.

Kredit Jk Panjang : fasilitas kredit dengan jangka waktu lebih dari 5 (lima) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun.

Limit Kredit : batas maksimum kredit yang dapat ditarik oleh nasabah atau sejumlah uang yang disediakan pihak Bank kepada peminjam tertentu.

Baki Debet : jumlah pokok kredit kepada nasabah menurut pembukuan Bank pada tanggal laporan (telah mempertimbangkan pelunasan kredit).

Revolving : fasilitas yang penggunaan/penarikan dan pelunasannya dapat dilakukan berulang kali selama jangka waktu fasilitas.

Non Revolving : fasilitas yang penggunaan/penarikan dananya dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dan terhadap pelunasan yang telah dilakukan tidak dapat digunakan kembali. Penarikan maupun pelunasan dapat dilakukan bertahap atau sekaligus.

Cont.

Page 7: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT7

Terminologi

Cash Loan : fasilitas kredit yang diberikan dalam bentuk tunai atau dengan pemindahbukuan dan secara

Non Cash Loan : fasilitas kredit yang diberikan dalam bentuk penanggungan (kesanggupan untuk melakukan pembayaran di kemudian hari) sehingga tidak dilkaukan penarikan tunai atau pemindahbukuan, dan dengan demikian belum secara effektif merupakan hutang nasabah terhadap Bank serta pembukuan fasilitas tersebut tercatat dalam rekening administratif (off balance sheet).

Covenant : persyaratan kredit yang ditentukan Bank dan disetujui debitur yang tertuang dalam perjanjian kredit untuk melakukan dan/atau tidak melakukan tindakan tertentu selama fasilitas kredit berjalan.

Credit Checking : media verifikasi reputasi calon debitur untuk meyakini kondisi usaha calon debitur. Credit checking dapat dilakukan melalui bank checking dan trade checking.

Cont.

Page 8: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT8

TerminologiAgunan : 1. Aktiva dalam bentuk properti, surat

berharga atau harta lain yang terikat sebagai jaminan untuk mendukung penerbitan obligasi, surat utang atau pinjaman.

2. Hak dan kekuasaan atas benda berwujud dan atau benda tidak berwujud yang diserahkan oleh debitur dan atau pihak ketiga sebagai pemilik agunan kepada bank sebagai second way out guna menjamin pelunasan utang debitur, apabila kredit yang diterimanya tidak dapat dilunasi sesuai waktu yang disepakati dalam perjanjian kredit atau addendumnya.

Risk Acceptance Criteria: ketentuan yang harus dipenuhi sebagai pre-screening pemrosesan kredit.

Kredit Program : program penyaluran kredit kepada sekelompok (calon) debitur sejenis (homogen) yang menjadi target market dengan Risk Acceptance Criteria (RAC), fitur dan ketentuan khusus produk yang dituangkan dalam Manual Produk.

Four Eye Principle : pemutusan kredit yang minimal dilakukan oleh 2 (dua) orang pemegang kewenangan yang berasal dari business unit dan risk management unit yang saling independen satu dengan lain.

Cont.

Page 9: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT9

RiskManagement

Policy

Corp

orat

e Le

vel

Busin

ess

Leve

l

CoreCreditPolicy

Standard Credit Procedure &Product Program

Memorandum Policy & Procedure

SE sebagai pengantar

• KMRBM (Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri)

• KPBM (Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri)

• SPK per segmen

• MP&P

Manual Produk

Prinsip2 pengelolaan risiko, metodologi & pengukuran risiko

Filosofi/doktrin perkreditan yg disesuaikan dg best practise & peraturan lainnya

Standar proses pemberian kredit, meliputi proses inisiasi, pengaturan kewenangan, mekanisme persetujuan

Kebijakan yg bersifat mendesak & strategis, bersifat sementara (maks 6 bulan)

KETENTUAN PERKREDITAN

a. Hierarki Ketentuan Perkreditan BM KPBM, Artikel 100 - Struktur Manual Perkreditan

Page 10: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT10

KETENTUAN PERKREDITAN

b. Ketentuan Eksternal

Bank Indonesia/Regulator (PBI dan SE BI) , Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Undang Undang (Perpajakan, PT, Koperasi, Ketenagakerjaan dan lain lain)

Peraturan Pemerintah Pusat dan Daerah (Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan Peraturan Daerah)

Page 11: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT11

1 Risiko KreditPemberian kredit merupakan salah satu usaha bank yang mengandung risiko. Kredit yang diberikan akan berkualitas, apabila risiko atas pemberian kredit dimaksud dapat diantisipasi dan dapat dikontrol dengan parameter-parameter yang ditetapkan. Oleh karenanya pemberian kredit harus didasarkan pada credit acceptance criteria yang jelas.

Kredit yang baik adalah kredit yang diberikan sesuai dengan kebutuhan riil debitur, sehingga dapat memperbaiki/ meningkatkan kinerja usaha debitur dan kredit dapat dikembalikan kepada bank dengan tepat waktu dan menguntungkan bank.Setiap pemberian kredit harus didasarkan pada pertimbangan bahwa :• Nasabah mempunyai kemampuan untuk

mengembalikan kredit tersebut.• Kegiatan usaha nasabah akan tetap berlangsung,

baik dalam kondisi ekonomi normal (good times) maupun dalam kondisi ekonomi yang kurang baik (bad times).

Pemberian kredit tidak sepenuhnya hanya didasarkan pada petunjuk pelaksanaan kredit atau standar prosedur kredit yang berlaku, tetapi harus juga mempertimbangkan common sense dan good judgement berdasarkan informasi dan data yang memadai.Pertimbangan yang matang, pengalaman dan pemahaman yang mendalam terhadap hal yang common senses dalam pemberian kredit adalah kunci sukses dalam pemberian kredit. Keingintahuan terhadap kondisi usaha nasabah pada awal proses pemberian kredit adalah sangat penting.

DOKTRIN PERKREDITAN

Page 12: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT12

Credit Acceptance Criteria

Kebutuhan Riil Debitur Meningkatkan Kinerja Usaha

Kredit harus dapat dikembalikan• Kemampuan mengembalikan kredit

• Kegiatan usaha berkesinambungan

1

2

3

Petunjuk Pelaksanaan Kredit atau

Standar Prosedur Kredit

Common Sensedan

Good Judgment4

Pertimbangan, Pengalamandan

Pemahaman

Know Your Customer’s Business5

Risiko Kredit

DOKTRIN PERKREDITAN

Page 13: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT13

Aspek 5 C

Hurry Up Loan

Tergantung Guanrator

6

7

8

Penilaian terhadap Manajemen

9

Analisa Keuangan10

Dalam melakukan evaluasi pemberian kredit, bank mempertimbangkan aspek-aspek mengenai karakter/watak/sifat dari (calon) debitur, dana/modal yang dimiliki (calon) debitur, kemampuan (calon) debitur dalam menjalankan usaha, agunan yang diserahkan serta kondisi perekonomian yang dapat mempengaruhi kelancaran usaha (calon) debitur.

Bank harus lebih hati-hati terhadap permohonan kredit yang membutuhkan persetujuan cepat (a hurry-up loan), karena kredit tersebut dapat menimbulkan masalah bagi bank.

Bank agar berhati-hati dalam memberikan kredit kepada debitur yang sumber pengembaliannya tergantung kepada penjamin (guarantor).

Dalam menilai manajemen perusahaan debitur, bank tidak cukup hanya menerima informasi dari manajemen saja (don’t take the borrower’s word alone), tetapi harus menggali informasi lebih dalam lagi tentang perusahaan tersebut secara menyeluruh, dengan melakukan kunjungan ke lokasi proyek/kantor nasabah

Analisa keuangan/trend ratio merupakan salah satu faktor kunci dalam proses pemberian kredit. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisa keuangan :• Validitas asumsi yang digunakan dalam analisa

keuangan agar diuji kewajarannya. • Pastikan bahwa proyeksi cash flow adalah cukup

reasonable dan konsisten terhadap kinerja historical• Pendapat dan catatan-catatan auditor dalam laporan

keuangan debitur.

DOKTRIN PERKREDITAN

Page 14: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT14

• Validitas asumsi• Proyeksi reasonable

• Catatan auditor

Aspek 5 CCharacter; Capital; Capacity;

Collateral; Condition of Economy

Hurry Up LoanMembutuhkan persetujuan cepat (hurry-

up loan)

GuarantorSumber pengembalian tergantung

penjamin (guarantor)

6

7

8

Penilaian terhadap Manajemen

Don’t take the borrower’s word alone9

Analisa Keuangan10

DOKTRIN PERKREDITAN

Page 15: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT15

Agunan bukan first way out

Evaluasi agunan

Dokumen Kredit

11

12

13

Kredit Bermasalah14

Pejabat Kredit Harus Sensitif

15

Jangan memandang bahwa agunan sebagai pengganti sumber pengembalian kredit, karena pada prinsipnya sumber pengembalian kredit harus berasal dari cash flow perusahaan. Dalam mengevaluasi agunan, faktor yang harus dipertimbangkan adalah : aman secara yuridis, dapat dikontrol, mudah dipasarkan dan mempunyai nilai ekonomi yang memadai.Dokumen kredit merupakan sumber informasi dalam setiap proses pemutusan kredit, oleh karenanya dokumen kredit harus lengkap/ dan memenuhi syarat serta disimpan dengan aman dan tertib,

Kredit menjadi bermasalah dapat disebabkan oleh implementasi proses kredit yang kurang memenuhi syarat antara lain : ketidakcukupan data untuk credit checking, kurang antisipasi terhadap perkembangan faktor eksternal, dokumentasi yang kurang proper dan kurang perhatian terhadap hal-hal yang lebih detail.Setiap pejabat kredit harus sensitif terhadap perubahan-perubahan baik yang terjadi di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, yang dapat mempengaruhi kualitas kredit yang telah diberikan.

DOKTRIN PERKREDITAN

Page 16: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT16

Perubahan di dalam maupun di luar perusahaan

Data untuk credit checkingAntisipasi faktor eksternal

Dokumentasi properPerhatian yang lebih detail

Agunan bukan first way out Cash Flow

Evaluasi agunanAman (yuridis), dapat dikontrol, marketable, ada nilai ekonomi

Dokumen KreditLengkap dan memenuhi syarat

Simpan dengan tertib

11

12

13

Kredit Bermasalah14

Pejabat Kredit Harus Sensitif

15

DOKTRIN PERKREDITAN

16

Page 17: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT17

Early Warning Signal

Proses Kredit (end to end process)

Istilah Standar(common credit language)

16

17

18

Bank harus tanggap terhadap early warning signal yang tercermin dari kondisi bisnis nasabah, baik yang disebabkan faktor internal maupun faktor eksternal dan segera mengambil tindakan penyelamatan dengan solusi yang tepat dan terbaik dari pilihan aternatif yang ada.Proses pemberian kredit merupakan rangkaian tahapan yang bersifat terintegrasi secara end to end process, yang harus dilalui dan saling terkait dimulai dari inisiasi kredit, evaluasi dan persetujuan kredit serta monitoring dan penyelesaian kredit bermasalah.

Setiap pejabat kredit harus menggunakan istilah perkreditan yang standar (common credit language). Oleh karena itu, setiap pejabat kredit harus memahami dan melaksanakan kebijakan, prosedur & ketentuan pelaksanaan kredit yang ada, secara konsisten dengan komitmen yang tinggi.

DOKTRIN PERKREDITAN

Page 18: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT18

Early Warning SignalKondisi Bisnis Nasabah

(internal-eksternal)

Proses Kredit (end to end process)

Inisiasi – Evaluasi – Persetujuan –Monitoring – Penyelesaian Krd

Bermasalah

Istilah Standar(common credit language)

Pejabat Kredit Memahami & Melaksanakan

Prosedur & Ketentuan Kredit

16

17

18

DOKTRIN PERKREDITAN

Page 19: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT19

Budaya Perkreditan

Integrity

Professional

Customer Focus

Excellence

Trust

• Tidak ada Conflict of Interest• Obyektif, independen dan

bertanggung jawab

• Memonitor secara intensif dan berkesinambungan

• Proaktif menindaklanjuti signal-signal risiko

• Know Your Customer (KYC)• Memberikan pelayanan

profesional dan proporsional

• Konsisten melaksanakan prinsip kehati-hatian

• Taat dan displin terhadap peraturan

• Melakukan dual control pada setiap proses

• Kredit diputus secara four-eye

Page 20: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT20

PRINSIP KEHATI-HATIAN PERKREDITAN

1. Four Eye Principle

2. Prinsip Konsolidasi Eksposur

3. Prinsip One Obligor

4. Prinsip mengenal Nasabah (Know Your Customer)

5. Self Financing

6. Prinsip Dasar Evaluasi Kredit

7. Prinsip Penetapan Kualitas Aktiva Produktif

8. Prinsip Monitoring dan Pengawasan Kredit

9. Prinsip Pengelolaan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah

Page 21: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT21

LIMIT KEWENANGAN

Kategori Pemegang Kewnenagan Baru/Unrated/Rating < B/Scoring

Perpanjangan incl. Tambahan

(rated/scoring)

A13 anggota fungsi Risk Management + 3 anggota fungsi Business

s.d House Limit s.d BMPK

A23 anggota fungsi Risk Management + 2 anggota fungsi Business

s.d Rp 2 T s.d House Limit

A32 anggota fungsi Risk Management + 2 anggota fungsi Business

s.d Rp 1 T s.d Rp 2T

A42 anggota fungsi Risk Management + 1 anggota fungsi Business

s.d Rp 500 M s.d Rp 1 T

B1 GH Risk Unit/ECO + 1 GH Business Unit

s.d Rp 250 M s.d Rp 500 M

C1* BBC Manager/EBO + RRM Managers.d Rp 10 M/s.d Rp 5 M

s.d Rp 10 M/s.d Rp 5 M

D2Team Leader + SMESS/ketentuan Kredit Program

s.d Rp 2 M s.d Rp 2 M

D1Team Leader + SMESS/ketentuan Kredit Program

s.d Rp 1 M s.d Rp 1 M

ESenior Relationship Manager (SRM) + SMESS

s.d Rp 500 juta s.d Rp 500 juta

BATAS KEWENANGAN MEMUTUS KREDIT BUSINESS BANKING

Page 22: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT22

2. PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BMPK Bank Umum, sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006

• BI menetapkan ketentuan mengenai BMPK, pemberian jaminan, penempatan investasi surat berharga, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh bank kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang terkait, termasuk kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan bank yang bersangkutan.

• BMPK maksimum 30% dari modal bank

• BI menetapkan ketentuan mengenai BMPK, pemberian jaminan, penempatan investasi surat berharga, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh bank kepada (a) Pemegang Saham (b) Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta keluarganya (c) pejabat bank lainnya dan perusahaan-perusahaan lain yang didalamnya terdapat kepentingan dari pihak-pihak tersebut.

• BMPK maksimum 10% dari modal bank

1. Pasal 11 UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, sebagaimana diubah dengan UU No. 10 tahun 1998

KETENTUAN KELOMPOK PEMINJAM

Ayat (1) dan ayat (2)

Ayat (3) dan ayat (4)

Page 23: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT23

KRITERIA KELOMPOK PEMINJAM Peminjam merupakan pengendali Peminjam lain. Satu Pihak yang sama merupakan pengendali dari beberapa

Peminjam

Kepemilikan Saham

Peminjam memiliki ketergantungan keuangan (financial interdependence) dengan Peminjam lain.

Salah satu pihak tidak dapat dengan mudah mengalihkan transaksi bisnis tersebut kepada pihak lain; dan

Ketidakmampuan tersebut menyebabkan cashflow salah satu pihak akan mengalami gangguan yang signifikan sehingga mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya

Direksi, Komisaris dan atau Pejabat Eksekutif Peminjam menjadi Direksi, Komisaris dan atau Pejabat Eksekutif Peminjam lain.

Hubungan Keuangan

PerangkapanKepengurusan

Hubungan Keluarga

Hubungan keluarga yang cukup dekat seperti : Orang Tua, Suami, Istri, Anak dan Menantu.

Page 24: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT24

Memiliki saham 10% dan merupakan porsi terbesar Memiliki 25% atau saham perusahaan (secara sendiri atau bersama-sama) Memiliki hak opsi untuk memiliki saham Melakukan kerjasama untuk mengendalikan perusahaan Melakukan kerjasama sehingga mempunyai hak opsi untuk memiliki saham Memiliki kewenangan dan atau kemampuan untuk menyetujui, mengangkat

dan atau memberhentikan Direksi dan atau Komisaris perusahaan lain Memiliki kemampuan untuk menentukan kebijakan operasional atau

kebijakan keuangan perusahaan lain

PENGENDALI DALAM KELOMPOK PEMINJAM

Page 25: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT25

PRINSIP TOTAL EKSPOSURE & ONE OBLIGOR

Page 26: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT26

PT. Tak DidugaDirut : Yasire

Direktur : Andi EngkeKomisaris : Mahmud

PT. Ichal PermataDirut : Ilham

Direktur : YasireKomisaris : Fitry

Sdr. Yasire

KMK : Rp. 2.000 Jt

KI : Rp. 1.000 JtKMK : Rp. 500 Jt

KPR : Rp. 300 Jt

Proses perpanjangan KMK PT Ichal Permata --- Pemutus ?

TOTAL EKSPOSURE & ONE OBLIGOR

Page 27: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT27

CREDIT SCORING & RATING

SMESS digunakan sebagai scoring tools dalam proses analisa kredit Business Banking untuk limit s.d Rp. 5 Miliar

SCORING1) Kredit kepada end-user dengan pola Channeling.2) Kredit dengan agunan deposito berjangka Bank Mandiri/Cash

Collateral.3) Kredit kepada Koperasi. 4) Kredit dalam rangka restrukturisasi.5) Kredit program dimana SME Scoring System (SMESS) yang

tersedia tidak dapat digunakan sebagai alat pemutus kredit dimaksud.

Kredit Limit s.d Rp 5 Miliar tidak menggunakan Scoring

FINANCIAL RATING :rating berdasarkan penilaian kondisi keuangan (neraca & laba rugi) (calon) debitur selama 2 (dua) tahun terakhir

RATINGCUSTOMER RATING :financial rating yang telah disesuaikan dengan faktor- faktor kualitatif seperti payment history, industri, kualitas manajemen, business outlook dan lainnya.

FACILITY RATING :perkalian parameter risiko, yaitu loss given default, probability of default (atas dasar Customer Rating) serta exposure at default.

Limit s.d Rp 5 M

Limit di atas Rp 5 M

Page 28: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT28

AGUNAN

Obyek yang dibiayai

Obyek yang tidak

dibiayai

utamakan fixed asset

AGUNAN

1) Benda bergerak, a.l. agunan tunai, piutang dagang, persedian barang, mesin-mesin pabrik yang tidak ditanam.

2) Benda tak bergerak, a.l. tanah, bangunan, mesin-mesin yang ditanam, hak milik atas satuan rumah susun.

3) Guarantee.

JENIS AGUNANYG DITERIMA

BANK

Page 29: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT29

AGUNAN PIHAK KE-3

• Agunan pihak ketiga adalah agunan yang dimiliki oleh pihak lain diluar debitur sebagai subjek hukumDefinisi

• Pihak ketiga tersebut memiliki hubungan keluarga satu derajat (ayah/ibu, suami/istri, anak, kakak, dan adik).

Perorangan/badan usaha non badan hukum

• Pihak ketiga memiliki hubungan kepengurusan atau kepemilikan (direksi, komisaris atau pemegang saham termasuk perusahaan group sebagai pemegang saham). Agunan atas nama istri/suami direksi, istri/suami komisaris, atau istri/suami pemegang saham dapat diterima dengan sangat selektif

Perusahaan berbadan hukum

• Pengikatan agunan dilakukan langsung oleh pihak ketiga selaku pemilik agunan (tidak menggunakan sarana kuasa). Dalam akta pengikatan agunan perlu dicantumkan klausula yang menyatakan bahwa pemilik agunan mengetahui/ memahami segala konsekuensi dari penjaminan yang diberikannya

Pengikatan agunan

Page 30: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT30

KECUKUPAN AGUNAN

Besarnya coverage agunan untuk limit kredit non program s.d Rp. 5 Milyar :

Agunan yang diterima diutamakan berupa fixed asset (dalam bentuk tanah dan bangunan).

ScoringKI KMK

Non Tanah & Bangunan

Tanah & Bangunan

Tanah & Bangunan

Accept 1 143 % 120 % 100 %

Accept 2 167 % 140 % 110 %

Accept 3 200 % 165 % 125 %

Page 31: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT31

Fungsi & Tanggung Jawab

Melakukan penyusunan dan merekomendasikan proposal kredit, bertanggung jawab atas kelengkapan data, kebenaran data, akurasi informasi, kualitas analisa dan usulan yang disampaikan kepada pemegang kewenangan memutus kredit / Komite Kredit.

KPIARM

• Membantu RM membuat Nota Analisa Kredit (NAK) perpanjangan debitur tepat waktu sesuai prinsip 3 : 2 : 1

• Membantu RM membuat NAK kredit baru sesuai target gross ekspansi RM

• Membantu RM untuk mencegah downgrade kredit kolektibilitas 1 ke 2

• Membantu RM untuk meningkatkan (upgrade) kredit kolektibilitas 2A menjadi kolektibilitas 1

• Melaksanakan tugas administrasi special assignment dari RM

Officer/Non Officer pemroses kredit

Page 32: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT32

• Identifikasi kredit yg akan jth tempo 3 bln mendatang

• Surati Debitur utk mengingat-kan bhw kredit akan jth tempo

3

• 2 bulan sebelum kredit jatuh tempo, NAK sudah disusun

2

• 1 bln sblm jth tempo, kredit telah diputus dan dilakukan Add. PK

1

PRINSIP 3 – 2 – 1

Page 33: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

Credit Process

Page 34: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT34

PROSES KREDIT

RecoveryCollectionWrite off

Monitoring

Compliance &

Disbursement

Analisa Kredit &

Keputusan

Collecting Data

Appraisal

InisiasiPotential Customer

Business Unit, melalui :‐ Cluster/Teritorial‐ Referal Internal &

Eksternal‐ Aliansi/Value Chain

Bersama Com. Risk, menetapkan :‐ Targeted Customer/

Market‐ RAC

BU, collect info :- Umum- Usaha- Pemasaran- Keuangan- Trade/BI

checking

Credit Operation Review penilaian agunan

Risk >< BU

‐ Scoring‐ RKK

‐ NAK‐ RKK

CO >< BU

PK &pencairan

SPPK

Risk >< BU

‐ Early Warning

‐ Watchlist

‐ Kinerja‐ Covenant

Retail Risk & SAM

Pembina Kebijakan Perkreditan : √ Menyusun & Update Kebijakan Perkreditan √ Assessment Pemberian & Penetapan Limit Kewenangan memutus Kredit√ Pembina sistem Integrated Processing System

Pembina sistem dan portfolio management : √ Industry Class √ Industry Acceptance Criteria √ Penyusunan & Kalibrasi Scoring & Rating√ Penyusunan & Kalibrasi Watch list tools

Policy, System & Procedure Group

Credit Risk & Portfolio Management Group

Page 35: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT35

CLUSTER & KREDIT PROGRAM

Sekelompok (calon) debitur yang menjadi target market pada suatu area tertentu dengan jenis usaha yang sama atau berbeda dengan memperhatikan karakteristik dan potensi wilayah.

CLUSTER

program penyaluran kredit kepada sekelompok (calon) debitur sejenis (homogen) yang menjadi target market dengan Risk Acceptance Criteria (RAC), fitur dan ketentuan khusus produk yang dituangkan dalam Manual Produk.

KREDIT PROGRAM

Page 36: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT36

1. Badan usaha swasta (bukan anggota group dari Top Obligor) yang mempunyai GAS sampai dengan Rp 50 miliar atau perorangan untuk tujuan produktif, dengan limit kredit di atas Rp 100 juta sampai dengan Rp 10 miliar.

2. Badan usaha swasta (bukan anggota group dari Top Obligor) yang mempunyai GAS lebih dari Rp 50 miliar, namun memperoleh fasilitas kredit dengan limit sama atau di bawah Rp 10 miliar.

3. Koperasi untuk tujuan produktif dan anggota koperasi untuk tujuan konsumtif dan produktif (chanelling).

4. Perkebunan plasma.

5. Nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Retail non BPR.

6. Nasabah Kredit Usaha Kecil (KUK).

7. Nasabah Kredit Agunan Deposito (KAD) perorangan

SEGMENTASI KREDIT

Page 37: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT37

•Kredit dengan limit s.d Rp. 2 Milyar diputus oleh BU only dengan scoring (kewenangan TL) •Kredit dengan limit di atas Rp.2 Milyar diputus dengan melibatkan Risk Management

1. Pemutusan Kredit Limit s.d Rp. 2 M 2. Pemutusan Kredit Limit > Rp. 2 M s.d 5 M

Scoring System

Pejabat Pemutus (Manager/Team Leader)

Accept

Keputusan

Reject Letter

Decline

RM

NAK Initial RACYes/Continue

No

Appraisal/CO

Cr. Ops Group

Disburse CO Unit

Verificator

Commercial Risk

Scoring System

Komite Kredit TL + SCRM/CRMA

BBC Manager Keputusan

Accept

Reject Letter

Reject

Accept

Decline

RMNAK Initial RAC

Yes/ContinueNo

Disburse CO Unit

Cr.Ops Group

Appraisal/CO

Verificator

Commercial Risk

Proses pemutusan kredit s.d Rp.5 milyarPROSES KREDIT

Page 38: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT38

Proses pemutusan kredit diatas Rp.5 milyar s.d Rp. 10 milyar

• Credit rating minimal B diputus oleh Komite Kredit kategori C1, sedangkan untuk rating di bawah B diputus oleh Komite Kredit kategori B.

• Rating dan NAK yang digunakan untuk limit kredit Rp 5 – 10 Milyar adalah rating dan NAK yang selama ini digunakan oleh Commercial Banking.

Credit rating

Komite Kredit TL + SCR/CRMA

Kategori C1 di BU *) + Kategori C1 di Risk Keputusan

Approve

Reject Letter

Reject

Minimal B

RMNAK Initial RAC

Yes/ContinueNo

Disburse CO Unit

Cr.Ops Group

Appraisal/CO

PROSES KREDIT ... CONT’

Page 39: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT39

BATAS KEWENANGAN MEMUTUS KREDIT

Kredit Non Program Kredit Program

Limit s.d Rp 2M Bisnis Unit + SMESS BU + SMESS atauBU + RAC/Ket KP

Limit di atas Rp 2M s.d Rp 5M

Bisnis Unit +Risk Unit

BU + SMESS atauBU + RAC/Ket KP

KEWENANGAN MEMUTUS KREDIT KOPERASI

1. Limit s.d Rp. 5 Milyar, diputus oleh pejabat pemegang kewenangan di Business Unit .

2. Limit diatas Rp. 5 Milyar s.d Rp. 10 Milyar, diputus oleh Komite Kredit Minimal Kategori C1.

Dalam hal debitur memperoleh Kredit Program dan Kredit Non Program, pemutusan kredit dihitung secara total exposure sesuai kewenangan memutus Kredit Non Program

Page 40: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT40

BATAS KEWENANGAN MEMUTUS KREDIT

Limit s.d Rp 2 Miliar

Permohonan Baru/Tambahan Perpanjangan

Accept BU sesuai limit kewenangan

BU sesuai limit kewenangan

Decline Ditolak Kewenangan naik1 (satu) tingkat di BU

KREDIT NON PROGRAM

Page 41: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT41

PROSES DISBURSEMENT

SPPK

oa/d NAK yang tlh di Approve

oTdk Ikat scr LegaloPemberian Fas. tgt pd

dipenuhi syarat/kondisioTtd SPPK oleh Pejabat

sesuai AD/ARToTtd PK & Pengikatan

Satu kesatuan dgn:o SUPKo Syarat2 Umum Pemb Rekeningo Perjanjian Kredit

Ttd PKBukti tertulis bhw Banktelah meminjamkan uang

Hak & Kewajiban

Perjanjian Accessoir# Hak Tanggungan# Fidusia# Gadai# Hipotik (Kapal 20m3 & Pswt)# Borgtocht (PG & Corp G)

Syarat2 Sahnya Perjanjian:1. Kesepakatan Bank & Nsbh2. Kecakapan u/ buat Perjanjian3. Hal tetentu4. Sebab yg Halal

Cair

Notariil (Rekanan)

Di bawah tangan

Page 42: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT42

MEKANISME COMPLIANCE REVIEW

DebiturBANK melalui Bisnis Unit

1. Debitur menyampaikan surat permohonan untuk efektif / penarikan fasilitas kredit.

2. Dilengkapi dengan dokumen pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan.

1. Bisnis Unit melakukan pengecekan kebenaran / keabsahan dokumen yang diterima dari Debitur.

2. BU melakukan penelitian mengenai kelayakan penarikan / perkembangan proyek maupun Self Financing yang dipersyaratkan.

3. Meneruskan ke CO

1. CO menerima dokumen dan permintaan melakukan compliance dari BU.

2. CO melakukan compliance review secara formal atas pemenuhan persyaratan.

3. CO membuat Nota persetujuan pemenuhan persyaratan / penarikan kredit

Credit Operations Unit

1.Penandatanganan PK / Addendum PK

2.Effektif PK / Aktivasi di sistem

3.Penarikan Kredit (Loan Disbursement)

Bisnis Unit bertanggung jawab untuk melakukan compliance check dan kebenaran materil atas dokumen yang diterima, Credit Operations bertanggung jawab melakukan compliance review dan bertanggung jawab atas kebenaran

formal dokumen.

COMPLIANCE REVIEW

Page 43: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT43

Kegiatan penelitian dokumen secara formil terhadap syarat penandatanganan Perjanjian Kredit (PK), syarat efektif, syarat penarikan dan atau ketentuan penarikan yang tercantum dalam perjanjian kredit (PK) atau SPPK.

Kewenangan Credit Operations dalam melakukan Penelitian formal terhadap persyaratan kredit adalah sebagaimana yang ditetapkan dalam keputusan kredit bukan kepada transaksi kredit.

Perbedaan prinsip antara persyaratan dengan ketentuan adalah bahwa persyaratan adalah sesuatu yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum suatu tindakan hukum dilakukan, sedangkan ketentuan adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh Debitur selama jangka waktu fasilitas kredit dan sampai dengan kredit dinyatakan lunas.

COMPLIANCE REVIEW

Page 44: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT44

1. Credit compliance review berdasarkan pada dokumen;

2. Credit compliance review tidak melakukan penelitian kebenaran material atas isi suatu dokumen melainkan kebenaran formil atas dokumen tersebut;

3. Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan credit compliance review diminta dan diperoleh dari bisnis unit;

4. Pelaksanaan Credit Compliance Review mendasarkan pada syarat (-syarat) dan ketentuan yang tercantum di dalam PK.

Asas-asas dalam pelaksanaan Compliance Review

Perlu diperhatikan pencapaian tujuan penetapan persyaratan dengan dokumentasi yang disampaikan oleh Debitur.

COMPLIANCE REVIEW

Page 45: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT45

AKTIVASI REKENING PINJAMAN

Aktivasi rekening pinjaman dapat dilakukan apabila setelah seluruh dokumentasi Perjanjian Kredit, pengikatan agunan kredit dan seluruh persyaratan efektif atas Perjanjian Kredit yang ditetapkan telah dipenuhi (comply with).

Bisnis Unit wajib melakukan penelitian atas pemenuhan syarat-syarat penarikan (compliance check) dan segera meneruskan kepada Credit Operations Unit untuk dilakukan penelitian kembali pemenuhan persyaratan (compliance review) atas pemenuhan persyaratan dan ditindak lanjuti dengan aktivasi rekening pinjaman.

Aktivasi rekening pinjaman baik untuk fasilitas KMK maupun fasilitas KI harus didasarkan pada permohonan Debitur yang disampaikan kepada

Bisnis Unit dan setelah semua persyaratan dinyatakan comply.

Page 46: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT46

COVER NOTE NOTARIS

Cover Note (Surat keterangan) notaris bukanlah suatu jaminan dari pihak notaris, tapi merupakan keterangan dari notaris mengenai tindakan dari pihak notaris/para pihak sebagaimana bunyi dari surat keterangan tersebut.

1. Teliti kesesuaian isi CN dengan persyaratan kredit

2. Untuk pengikatan agunan apakah notaris telah melakukan pengecekan ke BPN (khusus tanah) atau instansi lainnya.

3. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan dari notaris.

4. Perhatikan isi CN bukan Cuma janji.

5. CN diterbitkan oleh notaris yg melaksanakan pekerjaan (berwenang dan dalam scope pekerjaannya)

Page 47: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT47

PERSETUJUAN PENCAIRAN KREDIT

Pencairan Kredit adalah penarikan dana oleh Debitur berdasarkan ketentuan perjanjian kredit

Dilaksanakan apabila :

1. Berdasarkan penelitian dan keyakinan bank, seluruh syarat-syarat pencairan yang ditetapkan dalam perjanjian kredit telah dipenuhi oleh pemohon kredit

2. Bank meyakini bahwa seluruh aspek yuridis yang berkaitan dengan kredit antara lain perjanjian kredit, jaminan kredit dan pengikatan jaminan, penutupan asuransi, syarat dokumentasi lainnya telah dipenuhi dan telah memberikan keamanan serta perlindungan hukum bagi Bank.

Kredit dapat dikatakan efektif apabila kredit tersebut telah disetujui dan debitur telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian kredit dan perjanjian lainnua atau pada saat kredit dibukukan kedalam neraca bank.

Page 48: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT48

1. Harus memperhatikan syarat- syarat penarikan kredit yang telah disetujui oleh Komite Kredit.

2. Didasarkan pada Surat Permohonan Penarikan Kredit yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang bertindak untuk dan atas nama perusahaan debitur sesuai Anggaran Dasar Perusahaan yang berlaku.

3. Mekanisme penarikan kredit :

a. Cek

b. Bilyet Giro (untuk KMK Revolving)

c. Surat Permohonan Penarikan Kredit (untuk KMK Non

Revolving) atau bukti penarikan oleh debitur atau bentuk lain

yang disetujui oleh pemegang kewenangan.

PENARIKAN KREDIT MODAL KERJA

Page 49: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT49

1. Perjanjian Kontrak antara Debitur dengan Pemberi Kerja Telah dilakukan pengecekan kebenaran / keabsahan kontrak tersebut.

2. Penarikan Kredit dilakukan dalam jangka waktu kontrak tersebut (belum berakhir).

3. Penarikan Kredit KMK Kontraktor diperlakukan seperti penarikan Kredit Investasi, yaitu dilakukan compliance review terlebih dahulu oleh Credit Operations Unit.

4. Hasil penarikan kredit dipindahbuku/ditransfer ke rekg debitur atau rekg yang ditunuk dalam perjanjian kontra serta tidak diberikan cek maupun Bilyet Giro.

PENARIKAN KREDIT MODAL KERJA KONTRAKTOR

Page 50: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT50

SYARAT SYARAT PENARIKAN KREDIT INVESTASI

BUSINESS UNIT SURAT KEPUTUSAN PENCAIRAN KREDIT

NASABAHSURAT PERMOHONAN

PENCAIRAN YANG DITANDATANGANI PENGURUS BERWENANG

Cek/menliti :• Pemenuhan syarat kredit pada SPPK dan PK • Kelengkapan dokumen kredit• Objek dan nilai Investasi pada F/S dan Appraisal Report• Tanggung jawab materiil

C/O

Review-Cek/teliti kembali :• Pemenuhan syarat kredit pada SPPK dan PK • Kelengkapan dokumen kredit• Objek dan nilai Investasi pada F/S dan Appraisal Report• Tanggung jawab formal • Dituangkan dalam check

list /compliance review

REKENING PINJAMAN

NPB ke rekeningSupplier (Local Cost)

Blokir KI untukCadangan pembukaanLC Impor (Import Content)

• Jumlah kredit yg akan ditarik• Tujuan penggunaan• Harga satuan brg yg akan dibiayai / dibeli• Nama dan No. rekening pemasuk/kontraktor dari obyek yang dibiayai• Tanggal / valuta penarikan. (Import content)

Page 51: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT51

COVENANT

• CovenantMerupakan syarat-syarat kredit yang ditentukan Bank dan disetujui debitur dalam perjanjian kredit untuk melakukan dan/atau tidak melakukan tindakan tertentu selama fasilitas kredit berjalan.

• Pelanggaran Covenant

Tidak dipenuhinya/pelanggaran covenant merupakan kejadian kelalaian (event of default) dan sekaligus berfungsi sebagai peringatan dini yang memberikan hak kepada Bank untuk mengambil langkah-langkah pengamanan sesuai PK.

Tindakan yang diambil atas pelanggaran Covenant :• Harus diberitahukan secara tertulis kepada debitur dan diinformasikan

kepada Pemegang Kewenangan Memutus Kredit sesuai dengan limit kewenangannya.

• Harus dilakukan tindak lanjut (follow up), monitoring untuk periode berikutnya serta account strategy terhadap debitur tersebut.

Page 52: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT52

• Realistis dan dapat dipenuhi debitur sesuai dengan kondisi dan sifat

bidang usaha debitur.

• Ditentukan atas dasar risiko yang mungkin timbul dari pemberian fasilitas kredit.

• Harus dapat dimonitor.

• Konsisten dan tidak multi tafsir

• Affirmative CovenantHal-hal yang harus dilakukan debitur selama fasilitas kredit berjalan

• Affirmative CovenantPembatasan atau larangan terhadap debitur untuk melakukan sesuatutanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank.

JENIS COVENANT

PEDOMAN PENETAPAN COVENANT

COVENANT

Page 53: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT53

Bisnis Unit wajib melakukan penelitian atas pemenuhan syarat-syarat penarikan kredit (compliance check) dan segera meneruskan kepada Credit Operations Unit untuk memperoleh persetujuan pencairan kredit.

Sebagai fungsi Control, Credit Operations melakukan compliance review atas pemenuhan persyaratan pencairan kredit, antara lain :

a. Apakah rencana pembiayaan yang diajukan tsb telah sesuai dengan rencana pembiayaan yang telah disetujui dalam PK.

b. Credit Operations berhak menolak penarikan yang tidak sesuai dengan rencana pembiayaan investasi dalam Perjanjian Kredit.

c. Persetujuan penarikan kredit dilakukan setelah seluruh persyaratan dipenuhi.

Page 54: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT54

Ketentuan lain yang bersifat non financial di dalam PK

Penutupan asuransi atas agunan yang insurable dan pembay. premi

SPK Bab II Fungsi, tugas dan Tanggung jwb CO

Melakukan monitoring pemenuhan covenant dan memberikan reminder (ditembuskan kepada Credit Risk Management Unit) kepada Bisnis Unit atas covenant / syarat kredit dan atau dokumentasi legal dan jaminan yang belum dipenuhi debitur.

Penyelesaian pengikatan agunan / pensertifikatan tanah di notaris

Agunan-agunan yang bukti kepemilikannya akan jatuh tempo < 2 tahun

Kredit yang akan jatuh tempo jangka waktunya

Page 55: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

ARM INDUCEMENT55

- Ketepatan pembayaran pokok dan bunga - Ketersediaan dan keakuratan informasi keuangan

- Kelengkapan dokumentasi kredit - Kepatuhan terhadap perjanjian kredit

- Kesesuaian penggunaan dana - Kewajaran sumber pembayaran kewajiban

Kelemahan Monitoring Covenant

Salah satu Aspek Penilaian Kolektibilitas “Kemampuan Membayar”

Page 56: Filosofi Perkreditan  & Proses  Kredit Business Banking

Terima kasih