febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

23
LAPORAN HASIL STUDI LAPANGAN TENTANG MULTIMEDIA VISUAL BERKAITAN DENGAN LIFELONG LEARNING DISUSUN OLEH FEBRIYANTO (1206243425) UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK

Upload: febriy-y

Post on 18-Jun-2015

1.139 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

LAPORAN HASIL STUDI LAPANGAN

TENTANG MULTIMEDIA VISUAL

BERKAITAN DENGAN LIFELONG LEARNING

DISUSUN OLEH

FEBRIYANTO (1206243425)

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2013

Page 2: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................…………………………………..ii

DAFTAR GAMBAR............................................…………………………………................iii

PENDAHULUAN........................................................…………………………………............

1.1 LATAR BELAKANG............................………………………………….........................1

1.2 RUMUSAN MASALAH................……………………………….....................................1

1.3 TUJUAN............................................................…………………………………..............2

1.4 METODOLOGI PENELITIAN........................…………………………………...............2

ISI........................................................

………………………………….....................................2.1 DEFENISI LIFELONG

LEARNING..................................................……………………..3

2.2 PENGERTIAN PROGRAM PROMKES...........................................………………….....4

2.3 PUSAT KESEHATAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA ..………….........6

2.4 MULTIMEDIA VISUAL DI PKM UI................................................................................7

2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MULTIMEDIA VISUAL PADA PROMKES

PKM UI..........................…………………………………...............................................10

2.6 MULTIMEDIA VISUAL BARU YANG MENDUKUNG PROGRAM PROMKES DI

PKM UI................……………………………………………………………………….11

PENUTUP................................................................................................……………………12

SUMBER.................................................................................................................................13

Page 3: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Poster Akibat Merokok..............................................................................5

iii

Page 4: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu kebutuhan manusia adalah Pendidikan. Pendidikan memberikan

dampak yang baik bagi kehidupan sehingga manusia bisa melakukan sesuatu yang

bermanfaat. Tidak terbatas hanya di bangku sekolah, sebenarnya pendidikan bisa

terjadi dimana saja dan bisa berlangsung seumur hidup atau yang dikenal dengan

lifelong learning.

Lifelong learning merupakan sesuatu yang penting karena ilmu yang ada tidak

terbatas dan selalu berkembang. Di dalam pendidikan tentunya terdapat metode-

metode pembelajaran serta sarana dan prasarana untuk mendukung pendidikan

tersebut. Dalam laporan ini akan dibahas tentang multimedia visual sebagai sarana

penunjang pendidikan lifelong learning.

Dalam konteks lifelong learning ini, penulis mengambil contoh yaitu program

promkes atau promosi kesehatan. Penulis melakukan studi lapangan ke salah Pusat

Kesehatan Mahasiswa di Universitas Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja produk multimedia visual yang ada di Pusat Kesehatan Mahasiswa

Universitas Indonesia?

2. Apa kelebihan dari penggunaan multimedia visual tersebut?

3. Apa kekurangan dari penggunaan multimedia visual tersebut?

4. Produk multimedia visual baru apa yang harus penulis ciptakan untuk

melengkapi kekurangan multimedia visual yang sudah ada di PKM UI?

1

Page 5: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

1.3 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar pembaca dapat mengetahui makna

dari lifelong learning, mengetahui contoh dari multimedia visual, dapat menganalisa

kekurangan dan kelebihan multimedia tersebut dan menciptakan produk multimedia

visual yang tepat guna. Sehingga masyarakat dapat lebih cepat menangkap makna

dari sebuah media yang ditampilkan karena lebih menarik.

1.4 METODOLOGI PENELITIAN

Dalam pembuatan laporan ini penulis melakukan studi lapangan, yaitu langsung

mendatangi Pusat Kesehatan Mahasiswa Universitas Indonesia. Selain itu penulis

juga mencari informasi tentang Program Promkes di media social serta website-

website official kesehatan.

Page 6: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

2

BAB 2

ISI

2.1 PENGERTIAN LIFELONG LEARNING

Pendidikan  sepanjang hayat (life long learning) adalah sebuah sistem pendidikan yang

dilakukann oleh manusia ketika lahir sampai meninggal dunia. Pendidikan sepanjang hayat

merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi. Melalui pendidikan sepanjang hayat,

manusia selalu belajar melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari

atau pengalaman yang telah dialami. Konsep pendidikan sepanjang hayat tidak mengenal

batas usia, semua manusia baik yang masih kecil hingga lanjut usia tetap bisa menjadi peserta

didik, karena cara belajar sepanjang hayat dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, dan oleh

siapapun.

Menurut pendapat Sudjana (2001: 217-218) pendidikan sepanjang hayat harus didasarkan

atas prinsip-prinsip pendidikan di bawah ini :

a) Pendidikan hanya akan berakhir apabila manusia telah meninggal dunia.

b) Pendidikan sepanjang hayat merupakan motivasi yang kuat bagi peserta didik untuk

merencanakan dan melakukan kegiatan belajar secara terorganisi dan sistimatis.     

c) Kegiatan belajar bertujuan untuk mempeoleh, memperbaharui, dan meningkatkan

pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang telah dimiliki.

d) Pendidikan memiliki tujuan-tujuan berangkai dalam memenuhi kebutuhan belajar dan

dalam mengembangkan kepuasan diri setiap manusia yang melakukan kegiatan belajar.

e) Perolehan pendidikan merupakan prasyarat bagi perkembangan kehidupan manusia, baik

untuk meningkatkan kemampuannya, agar manusia selalu melakukan kegiatan belajar

guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

3

Page 7: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

Tahapan belajar manusia pada dasarnya terdiri dari dua bagian. Bagian yang pertama

ialah proses belajar yang tidak dapat dilihat oleh panca indera, karena proses belajar terjadi

dalam pikiran seseorang yang sedang melakukan kegiatan belajar. Proses ini sering disebut

dengan proses intern. Bagian yang kedua disebut proses belajar ekstern, proses ini dapat

menunjukkan apakah dalam diri seseorang telah terjadi proses belajar yang ditandai dengan

adanya perubahan ke arah yang lebih baik.

2.2 PENGERTIAN PROGRAM PROMKES

Promosi kesehatan (Promkes / health promotion) adalah ilmu dan seni

membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang

optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual,

dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkairan

dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam

membuat keputusan yang sehat.

VISI PROMKES

Masyarakat MAU dan MAMPU

Memelihara dan meningkatkan kesehatannya

MISI PROMKES

ADVOKASI

MEDIATOR (jembatan lintas sektoral)

PEMBERDAYAAN

4

Page 8: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

Tujuan Program

Pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu :

Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat

Peningkatan perilaku masyarakat

Peningkatan status kesehatan masyarakat

Contoh :

Mengubah orang untuk sesuai dgn lingkungan, dan sedikit berbuat untuk lingkungan

sebagai tempat yang lebih sehat untuk ditinggali. Alat bagi individu dalam berproses

untuk meningkatkan kesehatan diri individu Menurut Green (1990) tujuan promosi

kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu :

Tujuan Program : Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam

periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.

Tujuan Pendidikan : Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat

mengatasi masalah kesehatan yang ada.

Tujuan Perilaku : Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai

(perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan

pengetahuan dan sikap.

Sasaran Promkes adalah menentukan Sasaran Promosi Kesehatan. Di dalam promosi

kesehatan yang dimaksud dengan sasaran adalah kelompok sasaran, yaitu individu,

kelompok maupun keduanya.

5

Page 9: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

2.3 PUSAT KESEHATAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PKM adalah Pusat Kesehatan Mahasiswa yang merupakan penyelenggara

pelayanan kesehatan di Universitas Indonesia. Tujuan utama berdirinya PKM UI

adalah untuk meningkatkan kesejahteraan fisisk dan psikis mahasiswa dalam rangka

menunjang kelancaran proses pendidikan di Universitas Indonesia.

Di PKM UI terdapat banyak pelayanan. Mulai dari Poliklinik Mahasiswa UI.

Pelayanan ini terdiri dari poliklinik umum, gigi, dan ortho. Yang kedua adalah

pelayanan emergency, dimana melayani tindakan emergency seperti kecelakaan.

Pelayanan yang ketiga adalah ronsen torax, yaitu pelayana pemeriksaan ronsen torax.

Selain pemeriksaan kesehatan fisik, ternyata ada juga pelayanan kesehatan

mental. Namanya BKM UI. Singkatan dari Badan Komsultasi Mahasiswa. Berdirinya

badan ini merupakan perluasan cakupan organisasi dari PKM UI yang bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mental yang semakin tinggi, dengan

memberikan konsultasi. Mahasiswa dapat bekonsultasi dengan psikolog atau psikiater

yang bertugas di BKM UI.

6

Page 10: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

2.4 MULTIMEDIA VISUAL DI PKM UI

Multimedia dalah gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara,

video, dan animasi yang dimanipulasi secara digital (Tay Vaughan , 2006 : 3).

Multimedia visual merupakan multimedia yang mengedepankan visualisasi atau

unsur penglihatan sebagai konsep utamanya.

Media Penyuluhan Program Promkes (promosi kesehatan)

Leaflet

Lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk disebarkan

kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Leaflet

merupakan jenis pamflet atau brosur yang paling populer. Biasanya terdiri dari satu

lembar saja dengan cetakan dua muka. Namun yang khas dari leaflet adalah adanya

lipatan yang membentuk beberapa bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau

halaman tersendiri.

Kualitas cetakan leaflet biasanya bagus, dibuat dengan desain yang menarik, dan

berisi informasi yang lengkap baik berupa gambar maupun tulisan. Karena bentuknya

lipatan, pembuatan leaflet biasanya memperhatikan sisi psikologi orang membuka

leaflet, sehingga desainnya pun dibuat untuk memudahkan orang menerima informasi

yang ada pada leaflet tanpa terlalu banyak membolak-balik leaflet.

Plakat

Plakat adalah jenis benda yang terbuat dari bahan-bahan tertentu dan tujuan

penggunaannya antara lain adalah sebagai kenang-kenangan.

Poster

karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.

7

Page 11: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

Pamflet

Pamflet adalah tulisan yang dapat disertai dengan gambar atau tidak, tanpa

penyampulan maupun penjilidan, yang dicantumkan pada selembar kertas di satu sisi

atau kedua sisinya, lalu dilipat atau dipotong setengah, sepertiga, atau bahkan

seperempatnya, sehingga terlihat lebih kecil (dapat juga disebut selebaran). Pamflet

dapat pula terdiri dari beberapa lembar kertas yang dilipat atau disatukan secara

sederhana sehingga menjadi sebuah buku kecil. Untuk dapat dikategorikan sebagai

sebuah pamflet, UNESCO mendefinisikannya sebagai keperluan publikasi yang bisa

terdiri dari 5 sampai 48 halaman tanpa sampul, bila lebih dari itu disebut buku.

Disebabkan oleh biayanya yang murah dan kemudahan produksi serta distribusi,

pamflet sering digunakan untuk mempopulerkan ide-ide politik dan agama, atau

untuk menyebarkan berita dan promosi / iklan.

Banner

Banner merupakan salah satu media promosi yang dicetak dengan Print Digital

yang umumnya berbentuk Potrait atau Vertikal. Banner adalah bentuk

penyederhanaan dari Baliho.

Hampir di setiap pusat kesehatan seperti rumah sakit, PUSKESMAS, PKM dan

lainya mempunya program Promkes. Adapun untuk PKM UI dapat ditemukan

multimedia visual berupa poster yang berisikan pesan-pesan kesehatan. Contohnya

adalah : ciri-ciri orang yang terkena diabetes melestus, akibat dari merokok, cara

merawat kesehatan gigi dan lain-lain.

8

Page 12: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

Gambar 1.1 Poster Akibat Merokok

9

Page 13: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MULTIMEDIA VISUAL PADA

PROMKES PKM UI

Penerapan program promkes di Pusat Kesehatan Mahasiswa di Universitas

Indonesia memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri sebagai sarana pembelajaran

longlife learning. Berikut ini adalah penjabaran kelebihan dan kekurangannya

menurut hasil pengamatan penulis :

2.5.1 KELEBIHAN

Dapat mengenalkan kepada masyarakat isi pesan kesehatan yang

terkandung di dalamnya.

Menarik perhatian orang untuk tertarik membacanya.

Penggunaan media visual tersebut dapat memudahkan anak-anak

memahami pesan kesehatan, sebab melalui visualisasi biasanya

masyarakat lebih mudah mengerti

2.5.2 KEKURANGAN

Jumlah media yang dipasang jumalanya sedikit.

Hanya terbatas berupa poster.

Tidak terdapat bahan tiga dimensi.

Gambar yang dipasang terkadang kurang inovasi.

10

Page 14: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

2.6 MULTIMEDIA VISUAL BARU YANG MENDUKUNG PROGRAM

PROMKES DI PKM UI

Penggunaan Poster di Pusat Kesehatan Mahasiswa Universitas Indonesia cukup

membantu proses promosi kesehatan kepada masyarakat umumnya dan kepada

mahasiswa khususnya. Namun dengan adanya kekurangan seperti yang sudah

dijabarkan oleh penulis, maka perlu dibuat sebuah produk multimedia visual baru

demi meningkatkan minat orang untuk melihat program Promkes tersebut. Salah satu

produk multimedia visual yang ingin penulis buat adalah pembuatan video untuk

program promkes.

Seperti yang kita ketahui, video yang berisi pesan-pesan kesehatan hanya dapat

kita lihat di televise atau internet. Video untuk Promkes ini diharapkan masyarakat

atau mahasiswa akan semakin tertarik untuk menambah pengetahuan.

Ada beberapa jenis video yang bisa kita buat untuk Program Promkes di PKM UI :

Video tips dan trik kesehatan,

kita dapat mengumpulkan kumpulan video yang berisikan tips kesehatan lalu

ditampilkan di LCD TV. Masyarakat bisa menambah pengetahuan di bidang

kesehatan sambil mengantri menunggu antrian di PKM UI. Contohnya adalah

video cara mengatasi mimisan yang baik.

Video cara mencegah penyakit

Video ini akan lebih efektif untuk mengurangi jumlah orang yang terserang

penyakit karena mecengah lebih baik daripada mengobati.

Video mengenai ciri-ciri penyakit tertentu

Video ini berisikan gambar yang menampilkan ciri-ciri suatu penyakit tertentu

sehingga masyarakat lebih cepat tanggap jika terserang suatu penyakit.

11

Page 15: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pendidikan sepanjang hajat bisa dilakukan di segala bidang termasuk di bidang

kesehatan. Program Promkes (promosi kesehatan) atau health promotion adalah salah

satu bidang yang bisa diterapkannya produk multimedia visual yang berbasis lifelong

learning. Masyarakat dapat lebih tertarik dan menambah pengetahuan melalui pesan-

pesan kesehatan dan terciptanya masayarak yang sehat.

3.2 SARAN

Diharapkan agar Pusat Kesehatan Masyarak Universitas Indonesia

menggunakan penayangan video di LCD TV yang berisikan tutorial yang berbau

kesehatan agar pembelajaran yang diberikan tidak monoton.

Selain itu diperlukan sedikit inovasi dan kreatifitas dalam merancang gambar dan

video yang ditampilkan pada LCD tersebut. Produk multimedia visual ini akan sangat

mendukung dan membantu proses edukasi kesehetan.

12

Page 16: Febriyanto teknologi multimedia lifelong-learning

SUMBER REFERENSI

Gumilar. 2009. “Apa yang dimaksud dengan multimedia?”.

http://gumilarrna.blogspot.com/2009/11/apa-yang-dimaksud-dengan-

multimedia.html ( 21/9/2013 pukul 08.05 WIB)

Irham. 2012. “Pendidikan Seumur Hidup”.

http://irham-kun.blogspot.com/2012/01/pendidikan-seumur-hidup.html

(21/9/2013 pukul 08.00 WIB)

Vaughan, Tay. 2006. Multimedia : Making It Work edisi 6. Yogyakarta :

Andi.

http://www.dcalni.gov.uk/lifelong_learning_2.pdf

http://rahayukusumapratiwi.blogspot.com/2012/11/makalah-aliran

pendidikan.html

http://innerpower.files.wordpress.com/2008/11/bahaya-merokok.jpg