Hernita102010123Dokter pembimbing : dr. Helena

Selamat siang Dr. Helena, saya Hernita angkatan 2010, anggota kelompok Family Folder 22, ingin melaporkan pasien :a. Nama : Ibu Mb. Jenis kelamin: Perempuanc. Usia: 57 tahund. Pekerjaan: Ibu rumah tanggae. Dari keluarga: Bpk. Sulaimana. Alamat : Jl. Jelambar Jaya III gg. AA RT 11/02 No. 28Belakang rumah dinas lurahf. No register puskesmas: 4377/12g. Diagnosis: hipertensi

Pada anamnesis awalnya saya menanyakan identitas pasien, yaitu pasien bernama Ibu M, usianya 57 tahun, dirumah sebagai Ibu Rumah Tangga. Ibu ini mempunyai seorang suami dan 5 orang anak. Daftar anggota keluarga : NoNamaHub dgn KKUmurPendidikanPekerjaanAgamaKeadaaan kesehatanKeadaan giziImunisasiKBkecketerangan

1Bapak SKepala keluarga65 SMATidak bekerjaIslamSedangBaik -

2Ibu MIstri57SKPIbu Rumah tanggaIslamSedangBaik --

3E K (laki-laki)Anak36SMA Tukang bangunanIslamBaikBaik Lengkap

4I M (laki-laki)Anak35SMACameramen Trans 7IslamBaikBaik Lengkap

5A (perempuan)Anak24SMAIRTIslamBaikBaik Lengkap

6A A (laki-laki)Anak20SMK (akuntansi)Pelayan Pizza HutIslamBaikBaik Lengkap

7O (perempuan)Anak 16SMK (Pemasaran)Pelajar IslamSedang Baik Lengkap

Anamnesis utama adalah keluhan utama Ibu M adalah tekanan darah tinggi. Selain itu ibu juga mengeluh sering kesemutan pada tangannya setiap pagi dan juga beberapa kali terjatuh dikarenakan badan seolah-olah tidak kuat menahan berat badan si Ibu. Ibu M juga mengatakan kalau sehari minum air bisa sampai 8 gelas dan juga olahraganya teratur setiap hari Sabtu dan Minggu (mengikuti taichi) Riwayat penyakit sekarang adalah hipertensi (genetic dan diet tinggi garam). Riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan sakit penyakit pasien adalah hipertensi hingga stroke pada ibu pasien.

Hasil pemeriksaan fisik: b. Tanda Vital :1) Tekanan Darah: 150/100 mmHg2) Suhu: 35,9oC3) Nadi: 72 kali/menit4) RR: 20 kali/menitc. Keadaan umum : Compos Mentis (kesadaran penuh)

Masalah yang ditemui adalah hipertensi pada Ibu M. Penyakit hipertensi pada Ibu M ini bisa disebabkan oleh karena adanya riwayat pada ibu pasien, selain itu juga karena pola makan ibu yang kadar garamnya tinggi. Rencana edukasinya adalah diet rendah garam, minum obat secara teratur, olahraga teratur, periksa tiap bulan ke puskesmas. Rencana terapi Rencana pemeriksaan anjuran : 1. darah rutin: profil lipid untuk mengetahui adakah hipercholestrolemia kadar elektrolit, urea darah, kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal gula darah untuk diabetes.2. urin rutin: proteinuria, hematuria, glukosuria3. pemeriksaan lain: Tes tes ini dilakukan untuk mengetahui adakah kerosakan pada organ organ seperti untuk mengetahui adanya kerosakan mata dilakukan pemeriksaan mata menggunakan ophtalmoscope. USG dan CT scan pada ginjal dan kelenjar adrenal untuk mengetahui adakah kerosakan pada organ tersebut. Untuk mengetahui fungsi jantung pula, dilakukan pemeriksaan ECG, echocardiogram dan foto rontgen biasa. Untuk mengetahui penyakit perifer, dilakukan doppler ultrasound.

Dugaan hasil lab:1. darah rutin: a. hypercholestrolemia atau kadar ureum dan kreatinin darah meningkat untuk mengetahui punca hipertensib. Kadar gula darah normal untuk menyingkirkan diabetes2. urin rutin: a. proteinuria negatif pada hipertensi awal, jika kronis bisa positif akibat lesi glomerulusb. hematuria negatif pada hipertensi awal, jika kronis bisa positif akibat lesi glomerulusc. glukosuria negatif untuk menyingkirkan DD diabetes.3. pemeriksaan lain:a. opthalmoskop: hemorrhage, exudate dan papiledemab. tidak ada kelainan pada ginjal dan kelenjar adrenal dengan pemeriksaan USG dan CT scan untuk menyingkirkan gagal ginjal dan tumor adrenal.c. fungsi jantung diharapkan masih normal. Jika hipertensi kronik, bisa menyebabkan ventrikuler hipertrophi

Edukasi promotif pada pasien : a. PromotifPenyuluhan tentang definisi hipertensi, gejala hipertensi, faktor-faktor risiko terjadinya hipertensi dan pencegahan hipertensi misal dengan penyuluhan tentang hidup sehat, kurangi makanan yang banyak mengandung garam, beraktifitas fisik, tidak merokok.b. PreventifKegiatan skrining dan deteksi untuk menemukan penyakit. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan kesehatan setiap tahun agar dideteksi hipertensi atau tidak, menerapkan pola hidup sehat seperti menurunkan asupan garam, meningkatkan konsumsi buah dan sayur, menurunkan asupan lemak, menurunkan berat badan berlebih, dan melakukan latihan fisik/olah raga teratur.c. KuratifBila ditemukan kasus, maka dapat dilakukan pengobatan dini agar penyakit tersebut tidak menjadi parah. Terapi yang dapat diberikan adalah Hidroklorotiazid 1 x 25mg, atau Captopril 2 x 12,5 mgd. RehabilitatifRehabilitatif adalah suatu kegiatan difokuskan kepada mempertahankan kualitas hidup penderita yang telah mengalami penyakit yang cukup berat. Pada pasien belum perlu dilakukan tindakan rehabilitative selain pemeriksaan tekanan darah teratur ke puskesmas untuk memastikan tekanan darah dalam batas terkontrol dan untuk memeriksakan tanda-tanda kerusakan organ target dan komplikasi akibat hipertensi