fakultas ilmu pendidikan universitas negeri semarang … filehidup adalah sebuah perjalanan panjang,...

139
i POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN PELATIHAN BUDIDAYA AYAM ARAB DI BPPLSP REGIONAL III JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata I Untuk menempuh gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Nama : SUCI ROHANIYAH Nim : 1201401017 Jurusan : Pendidikan Luar Sekolah FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2005

Upload: hahanh

Post on 12-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

i

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN PELATIHAN

BUDIDAYA AYAM ARAB DI BPPLSP REGIONAL III JAWA TENGAH

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata I

Untuk menempuh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Nama : SUCI ROHANIYAH

Nim : 1201401017

Jurusan : Pendidikan Luar Sekolah

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2005

Page 2: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di dalam Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Semarang, pada :

Hari : Jumat

Tanggal : 28 Oktober 2005

Panitia Ujian

Ketua Penguji I

Drs. H. Siswanto, M.M Drs. Utsman, M.Pd

NIP. 130515769 NIP.

Sekretaris Penguji II

Drs. Achmad Rifai R.C M.Pd Drs. K. Nurhalim, M.Pd

NIP. 131413302 NIP. 130870431

Penguji III

Drs. Sawa Suryana

NIP. 131431203

Page 3: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Dibalik kesukaran pasti ada kemudahan, maka bila usai suatu pekerjaan,

berusahalah menyelesaikan pekerjaan lainnya dan kepada Tuhanmulah

engkau berserah diri (Q.S. Al- Insyirah : 6-8)

� Hidup adalah sebuah perjalanan panjang, yang selalu membutuhkan

perjuangan dan pengorbanan (Penulis)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Bapak dan ibu tercinta atas segala doa, kasih sayang serta pengorbanannya

2. Adik-adikku tersayang Dian, Andi, dan Akbar, kalianlah sumber semangat

dan inspirasi yang tiada pernah berhenti

3. Sutrisno ST, seseorang yang selalu menyemangati dan menyertaiku

4. Teman-teman seperjuangan PLS FIP UNNES 2001, serta rekan-rekan

kerja JEMEMA ISLAMIC SCHOOL

5. Almamaterku tercinta.

Page 4: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

iv

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayahnya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Strata I bidang Pendidikan Luar Sekolah pada

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Skripsi dengan judul “Pola Pemberdayaan Pemuda Dengan Pelatihan

Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, semoga dapat

memberikan manfaat bagi penulis serta pihak-pihak yang ingin mengkaji lebih

dalam tentang permasalahan pemberdayaan pemuda yang diteliti oleh penulis.

Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa sebagai karya

ilmiah penyusunan skripsi ini masih kurang sempurna. Oleh karenanya penulis

sangat berterima kasih kepada semua pihak yang dengan kerelaan hati bersedia

memberikan saran dan kritik membangun yang sangat diharapkan penulis.

Tanpa melupakan jasa kebaikan dukungan moril dan spirituil dari banyak

pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, dari hati yang tulus

penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. H. Siswanto, M.M, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Drs. Achmad Rifai RC, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan pengesahan dan persetujuan terhadap judul skripsi yang

penulis ajukan.

Page 5: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

v

3. Drs. Khomsun Nurhalim, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah dengan

kesabaran dan tanggung jawab telah memberi banyak pengarahan dan

bimbingan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

4. Drs. Sawa Suryana, Dosen Pembimbing II yang telah dengan kesabaran

dan tanggung jawab juga telah memberi banyak pengarahan dan

bimbingan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

5. Drs. Wartanto, MM, sebagai kepala Balai Pengembangan Pendidikan Luar

Sekolah dan Pemuda Regional III Jawa Tengah yang telah memberikan

ijin penelitian.

6. Drs. Kastum, M.Pd, sebagai kepala seksi program BPPLSP Regional III

Jawa Tengah yang telah memberikan bantuan dalam melengkapi data yang

penulis perlukan.

7. Para responden : Pihak penyelenggara, Tutor/nara sumber teknis dan

peseta/ warga belajar pelatihan budidaya ayam Arab di Sekunir

Gunungpati dan Beji Para’an Ungaran yang dengan keterbukaan hati

bersedia diwawancarai dan melengkapi data yang penulis perlukan.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberi

banyak dukungan, motivasi dan bantuan yang penulis butuhkan selama

proses penyusunan skripsi ini.

Semarang, Juli 2005

Penulis

Suci Rohaniyah

1201401017

Page 6: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii

PRAKATA....................................................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5 E. Penegasan Istilah........................................................................................ 5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 8 A. Pola Pemberdayaan .................................................................................... 8 B. Pendidikan Kecakapan Hidup.................................................................... 16 C. Pelatihan Budidaya ayam Arab.................................................................. 20 BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 34 A. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 34 B. Penentuan Lokasi ....................................................................................... 35 C. Fokus Penelitian ......................................................................................... 35 D. Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 36 E. Keabsahan Data.......................................................................................... 40 F. Analisis Data .............................................................................................. 42 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 45 A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 45 B. Pembahasan................................................................................................ 63 C. Faktor pendukung dan penghambat ........................................................... 71 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 72 A. Simpulan .................................................................................................... 72 B. Saran........................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 76

Page 7: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

vii

ABSTRAK

Suci Rohaniyah, 2005. “Pola pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya

ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah. Skripsi Jurusan Pendidikan

Luar Sekolah, Universitas Negeri Semarang.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pola

pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab di BPPLSP

Regional III Jawa Tengah, serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

pola pemberdayaan pemuda tersebut.

Tujuan penelitian adalah untuk mendiskripsikan bagaimanakah pola

pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab di BPPLSP

Regional III Jawa Tengah, serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

pola pemberdayaan pemuda tersebut.

Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif, pengumpulan

data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam

pengumpulan data digunakan juga sumber-sumber non manusia berupa laporan

pelaksanaan kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab dan dokumen lainnya.

Pengamatan diskriptif dilakukan untuk melihat kondisi umum Balai

Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Regional III Jawa Tengah,

setelah itu dilakukan pengamatan yang terfokus pada objek yang akan diteliti.

Proses selanjutnya dilakukan secara selektif untuk melihat sejauh mana sarana dan

prasarana serta aspek pendampingan yang dapat mendukung proses pembinaan.

Bersamaan dengan proses pengamatan tersebut dilakukan pula wawancara

deskriptif dengan Kepala Seksi Program BPPLSP Ungaran untuk memperoleh

gambaran secara umum tentang sejarah singkat, struktur organisasi, jumlah

peserta/warga belajar, jumlah tutor dan fasilitator, serta gambaran situasi umum

desa binaan Sekunir Gunung Pati dan Beji Para’an Ungaran. Selanjutnya untuk

meyakinkan kebenaran dari informasi yang diperoleh dilakukan pengamatan dan

wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data yang

digunakan pertama kali dalam proses wawancara terencana yang terfokus adalah

pertanyaan dijukan secara tidak berstruktur tertentu akan tetapi selalu berpusat

kepada satu pokok permasalahan yang akan diteliti dan kedua, menggunakan

wawancara terstruktur.

Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu pola

pemberdayaan pemuda dalam pembinaan kecakapan hidup/life skills di BPPLSP

ungaran dibagi menjadi empat tahapan, meliputi : a) Penetapan tujuan

pemberdayaan, b) Proses pelaksanaan kegiatan pemberdayaan, c) Hasil

pelaksanaan kegiatan pemberdayaan, d) Evaluasi pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan. Faktor pendukung pelaksanaan pola pemberdayaan meliputi :

lingkungan sosial masyarakat, sumber-sumber belajar yang meliputi sumber

material maupun non material, serta nara sumber teknis/tutor yang berkompeten

dibidangnya masing-masing. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan pola

pemberdayaan meliputi : belum adanya nara sumber teknis dari pihak BPPLSP

yang berkompeten dibidang peternakan dan budidaya ayam Arab sehingga masih

bekerjasama dengan instansi lain, aspek pendampingan dalam kelompok binaan

Page 8: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

viii

yang tidak berlanjut secara kontinyu, serta sikap dan mental dari sebagian warga

belajar yang tidak mau bekerja keras dan hanya menginginkan hasil yang cepat.

Dalam rangka peningkatan kegiatan pemberdayaan pemuda disarankan :

diadakannya aspek pendampingan teknis secara rutin kepada anggota kelompok

binaan agar desa binaan dapat berkembang secara maksimal, peningkatan jalinan

hubungan mitra kerja dengan berbagai lembaga terkait untuk memperluas daerah

pemasaran serta peningkatan kegiatan-kegiatan pemberdayaan pemuda dalam

pembinaan kecakapan hidup/life skills lainnya untuk mengaktualisasikan potensi

yang sudah dimiliki oleh masyarakat agar dapat hidup mandiri.

Page 9: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

ix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jumlah penduduk Indonesia saat ini lebih dari 210 juta orang, dari jumlah tersebut kelompok yang

dikategorikan generasi muda atau yang berusia diantara 15 sampai 35 tahun diperkirakan berjumlah sekitar 78 juta jiwa

atau 37% dari jumlah penduduk seluruhnya sebagaian besar dari kelompok usia ini adalah tenaga kerja produktif yang akan

mengisi berbagai bidang kehidupan. Pemuda akan menempati posisi penting dan strategis, sebagai pelaku-pelaku

pembangunan maupun sebagai generasi muda yang berkiprah dimasa depan. Karena itu pemuda harus dipersiapkan dan

diberdayakan agar mampu memiliki kualitas dan keunggulan daya saing guna menghadapi tuntutan, kebutuhan serta tantangan dan persaingan diera globalisasi.

Pembangunan dibidang kepemudaan merupakan mata rantai tak terpisahkan dari sasaran pembangunan manusia

seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Keberhasilan pembangunan pemuda sebagai sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki keunggulan daya saing, merupakan salah satu kunci untuk membuka peluang untuk keberhasilan

diberbagai sektor pembangunan lainnya. Oleh karena pemuda sebagai bagian dari warga negara mempunyai hak yang sama

untuk memperoleh pendidikan yang bermutu (dalam UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 5

ayat 1). Namun kenyataannya hanya sebagian penduduk saja yang dapat menggunakan kesempatan tersebut. Oleh sebab itu

sebagai implikasinya maka lahirlah UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, dimana jalur pendidikan

terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat

yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal

dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal sebagai pengganti berarti pendidikan

nonformal dapat menggantikan peran pendidikan formal dalam memberikan layanan pendidikan kepada warga negara.

Sebagai penambah pendidikan nonformal berfungsi memberikan materi tambahan bagi pendidikan formal, sedangkan

pendidikan nonformal sebagai pelengkap pendidikan formal dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam rangka

pelaksanaan pendidikan sepanjang hayat.

Pendidikan nonformal diantaranya adalah pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan

kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja,

pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Pendidikan

kecakapan hidup (life skills) pada dasarnya merupakan suatu upaya pendidikan untuk meningkatkan kecakapan hidup tiap

warga negara. Pengertian kecakapan hidup disini adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa rasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta

menemukan solusi, sehingga akhirnya mampu mengatasinya, dan memungkinkan warga belajar dapat hidup mandiri.

BPPLSP (Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda) Regional III Jawa Tengah merupakan lembaga yang berkewajiban melakukan pengembangan dan pengkajian dibidang pendidikan luar sekolah dan pemuda.

Sebagai bentuk pengembangan dan pengkajian dibidang pendidikan luar sekolah dan pemuda, BPPLSP menyelenggarakan

program-program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap warga belajar

dibidang pekerjaan atau usaha tertentu sesuai dengan bakat, minat, perkembangan fisik dan jiwanya, serta potensi

lingkungannya sehingga mereka memiliki bekal kemampuan untuk bekerja atau berusaha mandiri yang dapat dijadikan

bekal untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Dari berbagai macam program-program pelatihan yang diselenggarakan oleh BPPLSP Regional III Jawa

Tengah ini salah satunya adalah pelatihan dan budidaya ayam Arab, dimana ayam Arab sangat potensial untuk dijadikan

perimadona baru dalam dunia peternakan ayam petelur. Pemeliharaan yang mudah, efektivitas telur yang tinggi , serta

karakter telurnya yang menyerupai telur bukan ras (Buras;kampung), merupakan daya pikat tersendiri bagi masyarakat.

Dengan keunggulan-keunggulan tersebut keuntungan yang diperoleh peternak ayam arab juga cukup tinggi oleh karena itu,

wajar bila dalam waktu relatif singkat, populasi ayam Arab telah berkembang dengan pesat di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan daerah-daerah lain. Penyelenggaraan program kecakapan hidup (life skills) melalui pelatihan budidaya

ayam Arab ini diarahkan pada upaya pengentasan kemiskinan dan upaya memecahkan masalah pengangguran yang

semakin memprihatinkan. Walaupun sasaran dari setiap lembaga penyelenggaraan program-program pelatihan secara umum hampir sama, namun setiap lembaga yang menjadi penyelenggara program pelatihan, memiliki persyaratan,

mekanisme pengusulan dan penetapan, serta karakteristik program yang berbeda-beda. Disamping itu juga masih

berjalannya dua desa binaan yang berada di desa Sekunir Gunungpati dan desa Para’an Beji Ungaran. Situasi ini

mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang bermaksud mengidentifikasi dan mendiskripsikan pola

pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah.

B. Rumusan Masalah

Page 10: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

x

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka rumusan

masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah Pola pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya

ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah ?

2. Apakah yang menjadi faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

Pola pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab di

BPPLSP Regional III Jawa Tengah ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pola pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya

ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Pola

pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab di BPPLSP

Regional III Jawa Tengah.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Dapat menambah wacana pengetahuan tentang pola pemberdayaan

pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab pada khususnya, dan

pengembangan pendidikan luar sekolah pada umumnya.

Page 11: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xi

2. Manfaat praktis

Temuan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan pihak

BPPLSP untuk mengevaluasi program-program yang dilaksanakan, Bagi

pemuda agar mereka mempunyai kemampuan untuk dapat diberdayakan,

Bagi Dinas Pendidikan Luar Sekolah, Dinas Pertanian dan Peternakan,

Dinas Pemberdayaan Masyarakat untuk mengambil kebijakan dimasa

datang, serta pihak-pihak yang berkompeten lainnya.

E. Penegasan Istilah

Sehubungan dengan keterbatasan dan kemampuan penulis, untuk

memperjelas judul skripsi ini, maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai

berikut :

1. Pola Pemberdayaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Pola

berarti model tau bentuk yang tetap. Adapun mengenai istilah

pemberdayaan pemuda merupakan suatu upaya untuk mengaktualisasikan

potensi yang sudah dimiliki oleh pemuda itu sendiri. Pemberdayaan

pemuda ini diharapkan memberikan peranan kepada individu bukan

sebagai obyek tetapi sebagai pelaku (aktor) yang menentukan hidup

mereka (Moelyanto, 1999 dalam Ari Wahyono 2001 : 9)

2. Pemuda

Page 12: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xii

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, Pemuda mencakup anak-

anak manusia dari umur 15 sampai dengan 24 tahun. Menurut Organisasi

Pemuda, Pemuda dapat saja menjangkau semua orang muda yang menurut

anggaran dasarnya dapat menjadi anggota, biasanya termasuk didalamnya

semua muda-mudi yang berumur 15 sampai 40 tahun. Di dunia politik,

budaya, ekonomi, dan keagamaan, kaum muda adalah mereka yang relatif

belum lama bergerak atau berperan penting dalam bidang-bidang itu

(Mangunharjana, 1996 : 11). Tangdilintin (1994 : 5) merumuskan pemuda

sebagai berikut : kaum muda harus dilihat sebagai “pribadi” yang sedang

berada pada taraf tertentu dalam perkembangan hidup seorang manusia,

dengan kualitas dan ciri tertentu yang khas, dengan hak dan peranan serta

kewajiban tertentu dengan potensi dan kebutuhan tertentu pula.

3. Kecakapan Hidup (Life Skills)

Menurut Broling (1989) Life Skills adalah interaksi berbagai

pengetahuan dan kecakapan yang sangat penting dimiliki oleh seseorang

sehingga mereka dapat mandiri. WHO (1997) memberikan pengertian

bahwa kecakapan hidup adalah berbagai keterampilan atau kemampuan

untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang memungkinkan

seseorang mampu menghadapi tuntutan dan tantangan dalam hidupnya

sehari-hari secara efektif.

4. Pelatihan

Pelatihan adalah suatu tindakan sadar untuk mengembangkan

bakat, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seseorang guna

Page 13: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xiii

menyelesaikan pekerjaan tertentu. Pelatihan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah pelatihan dan budidaya ayam Arab yang diberikan

kepada pemuda putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi serta belum mempunyai pekerjaan tetap.

Page 14: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xiv

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pola Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

Dalam kajian teori ini akan disajikan beberapa pengertian Pemberdayaan

atau sering disebut empowering, menurut Suzanne Kindervatter dalam bukunya

yang berjudul Nonformal Education As an Empowering Process, menyatakan

bahwa Empowering was defined as : People gaining an Understanding of and

control over social, economic, and/ or political forces in order of improve their

standing in society (Kindevatter, 1979 : 150). Berdasarkan pengertian ini dapat

dikemukakan bahwa proses pemberian kekuatan atau daya adalah setiap upaya

pendidikan yang bertujuan membangkitkan kesadaran, pengertian, dan kepekaan

warga belajar terhadap perkembangan sosial, ekonomi dan atau politik sehingga

akhirnya ia memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan meningkatkan

kedudukannya dalam masyarakat.

Dalam Pembelajaran (Sudjana, 1993 : 63) proses pemberian kekuatan

tersebut mempunyai delapan pokok yaitu : (a) belajar dilakukan dalam kelompok-

kelompok kecil, (b) pemberian tanggung jawab yang lebih besar kepada warga

belajar selama kegiatan pembelajaran berlangsung, (c) kepemimpinan kelompok

diperankan oleh warga belajar, (d) sumber belajar bertindak selaku fasilitator, (e)

proses kegiatan belajar mengajar berlangsung secara demokratis, (f) adanya

8

Page 15: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xv

kesatuan pandangan dan langkah dalam mencapai tujuan, (g) menggunakan

metode dan teknik pembelajaran yang dapat menimbulkan rasa percaya diri pada

warga belajar, dan (h) bertujuan akhir untuk meningkatkan status sosial, ekonomi,

dan atau politik warga belajar dalam masyarakat. Akhirnya Suzanne Kindervatter

(1979 : 157) menyimpulkan bahwa : Generally, NFE for empowering is an

educational approach which enable leaners to gain greater undersanding and of

control over social, economic, and/ or political forces trough : (1) Exercising a

high degree of control over all aspect of the learning proces; (2) Learning both

“content” and : process” skill responsive to their needs and problems ; and (3)

working collaborativery to solve mutual problems.

Kesimpulan diatas mengungkapkan bahwa Pendidikan Luar Sekolah

sebagai proses empowering adalah suatu pendekatan pendidikan yang bertujuan

untuk meningkatkan pengertian dan pengendalian warga belajar mampu untuk

meningkatkan pengertian dan pengendalian warga belajar terhadap kehidupan

sosial, ekonomi, dan atau politik sehingga warga belajar mampu untuk

meningkatkan taraf hidupnya dalam masyarakat, untuk itu proses yang perlu

ditempuh warga belajar adalah (1) melatih tingkat kepekaan yang tinggi terhadap

berbagai aspek perkembangan sosial, ekonomi dan politik selama proses

pembelajaran (2) mempelajari berbagai macam keterampilan untuk memenuhi

kebutuhan dan memecahkan masalah yang dihadapi bersama (Sudjana, 1993 : 63).

Pengertian pemberdayaan masyarakat sebenarnya mengacu kata “

empowerment” yaitu sebagai upaya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah

dimiliki masyarakat. Jadi, pendekatan pemberdayaan pemuda dalam pembinaan

Page 16: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xvi

kecakapan hidup/life skills adalah penekanan pada pentingnya pemberdayaan

pemuda yang mandiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri mereka

sendiri. Pemuda yang dapat mengikuti Pelatihan dan budi daya ayam Arab di

BBPLSP adalah pemuda yang menganggur atau tidak memiliki pekerjaan tetap,

belum memiliki ketrampilan atau kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk bisa

berusaha atau bekerja, berpendidikan SMA tetapi tidak melanjutkan sampai ke

Perguruan Tinggi, berusia antara 16 sampai 44 tahun dengan prioritas 19 sampai

35 tahun dan memiliki kemauan untuk belajar dan bekerja. Pola pemberdayaan

pemuda dalam pembinaan kecakapan hidup (life skills) diselenggarakan

berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan peserta pelatihan, menetapkan tujuan,

merancang kegiatan, menentukan nara sumber, menentukan peserta, menentukan

pelaksanaan, persipan pelatihan, penerapan atau pelaksanaan pelatihan, evaluasi

pelatihan dan dokumentasi pelatihan. Pendekatan pemberdayaan pemuda yang

demikian tentunya diharapkan memberikan peranan kepada individu bukan

sebagai obyek, tetapi sebagai pelaku (aktor) yang menentukan hidup mereka

(Moelyanto, 1999 dalam Ary Wahyono, 2001: 9).

2. Strategi Pemberdayaan

Strategi dasar dalam pemberdayaan (pendekatan pelayanan masyarakat/

community Service Approach) pada umumnya dilandasi pada upaya

mengoptimalkan fungsi manajemen Penddidikan Luar Sekolah.

Adapun Fungsi Manajemen Luar Sekolah dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 17: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xvii

2.1 Perencanaan Program

Skidmore (1990 : 42-43) menyatakan bahwa suatu perencanaan

diperlukan oleh lembaga atas dasar beberapa alasan, yaitu :

a. Efisiensi (efficiency). Tujuan dasar dari suatu efisiensi adalah usaha untuk

mencapai tujuan dengan biaya dan upaya yang minimum tetapi

mendapatkan hasil yang sama baiknya. Skidmore menyakini bahwa hal ini

baru bisa terjadi bila dilakukan perencanaan secara seksama dan, juga

merupakan suatu proses antisipasi (anticipatory process) terhadap

berbagai masalah yang akan muncul.

b. Keefektifan (effectiveness). Lewiss (1985 :10) melihat bahwa keefektifan

diukur berdasarkan variabel-variabel kriteria (criterion variables) yang

diciptakan dalam hubungan dengan pencapaian tujuan. Berdasarkan

kriteria-kriteria ini petugas dapat menilai apakah program yang telah

mereka jalankan dapat dikategorikan sebagai berhasil ataukah tidak. Akan

tetapi, hasil yang diinginkan mungkin tidak dapat dicapai bila tidak

dilakukan perencanaan terlebih dahulu.

c. Akuntabilitas (accountability). Skidmore (1990 : 82-84), ada dua

akuntabilitas yang perlu diperhatikan yaitu akuntabilitas lembaga dan

akuntabilitas individu. Dimanapun akuntabilitas itu mengarah, suatu

perencanaan yang seksama dapat mengarahkan para tenaga profesional

untuk mengoperasionalisasikan pekerjaan mereka.

d. Morale (morale). Skidmore(1990:43) percaya bahwa perencanaan yang

dilakukan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan moral

Page 18: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xviii

lembaga. Para staf organisasi membutuhkan penyaluran kreatifitas,

perasaan dapat mencapai sesuatu (being of achievement), dan kepuasan

dalam upaya meningkatkan kinerja mereka.

2.2 Pelaksanaan Program

Kegiatan pelaksanaan program merupakan suatu proses yang dimulai dari

implementasi awal atau pre-implementasi, implementasi dan implementasi akhir.

Implementasi awal mencakup kegiatan-kegiatan persiapan sebelum program

kegiatan dilakukan. Implementasi kegiatan merupakan semua aspek kegiatan

teknis yang dilakukan pada sesi kegiatan termasuk koordinasi administratif,

dokumentasi, dan dukungan finansial sedangkan implementasi akhir (post-

implementation) mencakup kegiatan-kegiatan administratif dan finansial yang

diperlukan sesudah program dilaksanakan, termasuk kegiatan pelaporan, proses,

dan hasil program kegiatan.

2.3 Evaluasi Program

Evaluasi menunjukkan suatu usaha untuk memperoleh informasi atau

keterangan dari hasil suatu program dan menentukan nilai (value) dipandang dari

sudut informasi tersebut. Evaluasi terhadap setiap kegiatan adalah penting, karena

dalam evaluasi orang berusaha menentukan nilai atau manfaat dari pada kegiatan,

dengan menggunakan informasi yang tersedia.

Setiap penyelenggaraan suatu program pelatihan biasanya diperlukan

biaya yang cukup besar, agar biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia dan pelatihan

Page 19: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xix

yang diselenggarakan itu dapat mencapai sasarannya, maka pelatihan perlu dinilai

atau dievaluasi.

Menurut Kirkpatrick rencana keseluruhan evaluasi pelatihan memberikan

suatu kerangka untuk mengukur perubahan yang diinginkan pada tiap tingkat

evaluasi, yakni perubahan pada tingkat belajar, tingkat perilaku dan tingkat hasil

dengan menggunakan kriteria yang tepat.

2.4 Pengembangan

Pengembangan program pendidikan luar sekolah bertujuan untuk

memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan program serta memperluas

jangkauan pelayanan program kepada masyarakaat sesuai dengan kebutuhan

belajar yang diinginkan.

Agar pengembangan program pendidikan luar sekolah dapat tercapai perlu

adanya kontroling/ monitoring yang berfungsi sebagai berikut :

a. Menghentikan kesalahan, penyimpangan, pemborosan, hambatan yang

mengakibatkan ketidakefektifan program.

b. Mencegah terulangnya kembali kesalahan-kesalahan yang menghambat

program.

c. Mencari cara-cara yang lebih baik atau membina yang lebih baik untuk

tujuan pencapaian program.

3. Teknik Pemberdayaan

Pengembangan masyarakat yang dilaakukan pada beberapa organisasi

pelayanan masyarakat yang satu dengan yang lain memang tampak ada beberapa

Page 20: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xx

perbedaan dan kesamaan. Tetapi pada dasarnya tahapan yang dilakukan

mencakup beberapa tahapan dibawah ini :

3.1 Tahap Persiapan.

Tahap persiapan ini didalamnya terdapat tahap penyiapan petugas untuk

menyampaikan persepsi antar anggota tim agen perubah (change agent) mengenai

pendekatan apa yang akan dipilih dalam melakukan pengembangan masyarakat.

Dan penyiapan lapangan, petugas (community worker) pada awalnya melakukan

studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran, baik dilakukan

secara informal maupun formal.

3.2 Tahap Assesment

Proses assessment yang dilakukan disini dilakukan dengan

mengidentifikasi masalah dan sumber daya yang dimiliki klien. Dalam proses

penilian (assessment) dapat digunakan teknik SWOT, dengan melihat kekuatan

(streangth), kelemahan (Weaknesses), kesempatan (opportunities) dan ancaman

(threatment). Dalam proses assessment masyarakat dilibatkan secara aktif agar

mereka dapat merasakan bahwa permasalahan yang sedang dibicarakan benar-

benar permasalahan yang keluar dari pandangan mereka sendiri.

3.3 Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan.

Pada tahap ini petugas (community worker) secara partisipatif mencoba

melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan

bagaimana cara mengatasinya. Dalam upaya mengatasi permasalahan yang ada,

Page 21: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxi

masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan

kegiatan yang dapat mereka lakukan.

3.4 Tahap Pemformulasian Rencana Aksi

Pada tahap ini agen perubahan (community worker) membantu masing-

masing kelompok masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam

bentuk tertulis, terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada

pihak penyandang dana. Dalam tahap pemformulasian rencana aksi ini,

diharapkan community worker dan masyarakat sudah dapat membayangkan dan

menuliskan tujuan jangka pendek apa yang akan mereka capai dan bagaimana

cara mencapai tujuan tersebut.

3.5 Tahap Pelaksanaan (Implementasi) Program atau Kegiatan

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling krusial

(penting) dalam proses pengembangan masyarakat, karena sesuatu yang sudah

direncanakan dengan baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan

bila tidak ada kerja sama antara petugas dan warga masyarakat, maupun kerja

sama antar warga.

3.6 Tahap Evaluasi

Evaluasi sebagai sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas

terhadap program yang sedang berjalan pada pengembangan masyarakat

sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga pada

tahap ini diharapkan akan berbentuk suatu sistem dalam komunitas untuk

melakukan pengawasan secara internal.

Page 22: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxii

3.7 Tahap Terminasi

Tahap ini merupakan tahap ‘pemutusan’ hubungan secara formal dengan

komunitas sasaran. Terminasi dilakukan seringkali bukan karena masyarakat

sudah dapat dianggap ‘mandiri’, tetapi tidak jarang terjadi karena proyek sudah

harus dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang ditetapkan

sebelumnya, atau karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandang dana

yang dapat dan mau meneruskan. Meskipun demikian, tidak jarang community

worker tetap melakukan kontak meskipun tidak secara rutin. Apalagi bila petugas

(community worker) merasa bahwa tugasnya belum diselesaikan dengan baik.

B. Pendidikan kecakapan hidup/life skills

1. Pengertian Pendidikan kecakapan hidup

Menurut Broling (1989) life skills adalah interaksi berbagai pengetahuan

dan kecakapan yang sangat penting dimiliki oleh seseorang sehingga mereka

dapat hidup mandiri. Broling mengelompokkan life skills ke dalam tiga kelompok

kecakapan yaitu : kecakapan hidup sehari-hari (daily living skill), kecakapan

hidup pribadi/sosial (personal/social skill) dan kecakapan hidup bekerja

(occupational skill).

WHO (1997) memberikan pengertian bahwa kecakapan hidup adalah

berbagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku

positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi tuntutan dan

tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif. WHO mengelompokkan

Page 23: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxiii

kecakapan hidup kedalam lima kelompok yaitu : (1) kecakapan mengenal diri (self

awareness) atau kecakapan pribadi (personal skill), (2) kecakapan sosial (social

skill), (3) kecakapan berpikir (thinking skill), (4) kecakapan akademik (academic

skill) dan (5) kecakapan kejuruan (vocational skill).

Dari uraian diatas dapat dirumuskan bahwa hakikat pendidikan kecakapan

hidup dalam pendidikan nonformal adalah merupakan upaya untuk meningkatkan

keterampilan, pengetahuan, sikap, dan kemampuan yang memungkinkan warga

belajar dapat hidup mandiri. Dalam penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup

didasarkan atas prinsip empat Pilar Pendidikan, yaitu : “learning to know” (belajar

untuk memperoleh pengetahuan yang diikuti oleh “learning to learn” yaitu belajar

untuk tahu cara belajar), “learnig to do” (belajar untuk dapat berbuat/melakukan

pekerjaan),”learning to be” (belajar agar dapat menjadi orang yang berguna sesuai

dengan bakat, minat, dan potensi diri) dan “learning to live together” (belajar

untuk dapat hidup bersama dengan orang lain).

Pendidikan kecakapan hidup pada dasarnya merupakan suatu upaya

pendidikan untuk meningkatkan kecakapan hidup setiap warga negara. Pengertian

kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang untuk berani

menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan,

kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi, sehingga

akhirnya mampu mengatasinya.

2. Jenis-jenis Kecakapan Hidup/Life Skills

Secara operasional, program kecakapan hidup dalam pendidikan

nonformal dipilah menjadi empat jenis yaitu : (1) Kecakapan pribadi (personal

Page 24: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxiv

skill), yang mencakup kecakapan mengenal diri sendiri (self awareness), dan

kecakapan berpikir rasional (thinking skill). (2) Kecakapan sosial (social skill),

seperti kecakapan melakukan kerjasama, bertenggang rasa, dan tanggung jawab

sosial. (3) Kecakapan akademik (academic skill), seperti kecakapan dalam berfikir

secara alamiah, melakukan penelitian, dan percobaan-percobaan dengan

pendekatan ilmiah. (4) Kecakapan vokasional (vocational skill) adalah kecakapan

yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat.

Seperti di bidang jasa (perbengkelan, jahit menjahit), dan produksi barang tertentu

(peternakan, pertanian, perkebunan).

Kecakapan kesadaran diri itu pada dasarnya merupakan penghayatan diri

sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan warga negara,

serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki,

sekaligus menjadikannya sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai

individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Kecakapan

berfikir rasional mencakup antara lain kecakapan menggali dan menemukan

informasi (information searching), kecakapan mengolah informasi dan

mengambil keputusan (information processing and decision making skills), serta

kecakapan memecahkan masalah secara kreatif (creative problem solving skill).

Skema tentang Kecakapan Hidup dapat diuraikan sebagai berikut :

Kecakapan Personal (PS) Kecakapan

Hidup

Generik (GLS)

Page 25: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxv

Kecakapan Sosial (SS)

Kecakapan kecakapan Akedemik (AS)

Hidup (LS) Kecakapan

Hidup

Spesifik (SLS)

Kecakapan Vokational (VS)

Kecakapan sosial atau kecakapan antar personal (interpersonal skills)

mencakup antara lain kecakapan komunikasi dengan empati (communication skill)

dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill). Empati, sikap penuh pengertian

dan seni komunikasi dua arah, perlu ditekankan karena yang dimaksud

berkomunikasi di sini bukan sekedar menyampaikan pesan, tetapi isi dan

sampainya pesan disertai dengan kesan baik yang akan menumbuhkan hubungan

harmonis.kecakapan bekerjasama sangat diperlukan karena sebagai mahluk sosial,

dalam kehidupan sehari-hari manusia akan selalu bekerjasama dengan manusia

lain. Kerjasama bukan sekedar “kerja bersama” tetapi kerja yang disertai dengan

saling pengertian, saling menghargai dan saling membantu. Dua kecakapan hidup

yang diuraikan diatas (kecakapan personal dan kecakapan sosial) biasanya disebut

sebagai kecakapan hidup yang bersifat umum atau kecakapan hidup generic

(general life skill/GLS). Kecakapan hidup tersebut diperlukan oleh siapapun, baik

mereka yang bekerja dan mereka yang sedang menempuh pendidikan.

Kecakapan hidup yang bersifat spesifik (specific life skill/SLS)

deperlukanseseorang untuk menghadapi probelema “mobil yang mogok” tentu

diperlukan kecakapan khusus tentang mesin mobil. Untuk memecahkan masalah

Page 26: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxvi

dagangan yang tidak laku, tentu diperlukan kecakapan pemasaran. Untuk mampu

melakukan pengembangan biologi molekuler tentunya diperlukan keahlian di

bidang bio-teknologi. Kecakapan hidup yang bersifat khusus biasanya disebut

juga sebagai kompetensi teknis (technical competencies) yang terkait dengan

materi mata pelajaran atau materi diklat tertentu dan pendekatan pembelajarannya.

Spesific Life Skill (SLS) mencakup kecakapan pengembangan akademik

(academik skill) dan kecakapan vocasional yang terkait dengan pekerjaan tertentu.

Kecakapan akademik (academic skill/AS) yang seringkali juga disebut

kemampuan berfikir ilmiah pada dasarnya merupakan pengembangan dari

kecakapan berfikir rasional pada GLS. Jika kecakapan berfikir rasional masih

bersifat umum, kecakapan akademik sudah lebih mengarah kepada kegiatan yang

bersifat akademik/keilmuan. Kecakapan akademik mencakup antara lain

kecakapan melakukan identifikasi variabel dan menjelaskan hubungan pada suatu

fenomena tertentu (identifying variables and describing relationship among

them), merumuskan hipotesis terhadap suatu rangkaian kejadian (constructing

hypotheses), serta merancang dan melaksanakan penelitian untuk membuktikan

suatu gagasan atau keingintahuan (designing and implementing a research).

Kecakapan vocasional (vocational skill/VS) seringkali disebut pula dengan

“kecakapan kejuruan”, artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang tertentu

yang terdapat di masyarakat.

Dalam kehidupan nyata, antara general life skill (GLS) dan specific life

skill (SLS) yaitu antara kecakapan mengenal diri, kecakapan berfikir rasional,

kecakapan sosial, dan kecakapan akademik serta kecakapan vocational tidak

berfungsi secara terpisah-pisah, atau tidak terpisah secara ekslusif. Hal yang

Page 27: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxvii

terjadi adalah peleburan kecakapan-kecakapan tersebut, sehingga menyatu sebagai

sebuah tindakan individu yang melibatkan aspek fisik, mental, emosional, dan

intelektual. Keempat jenis kecakapan hidup diatas, dilandasi oleh kecakapan

spiritual, yakni : keimanam, ketaqwaan, moral, etika dan budi pekerti yang luhur

sebagai salah satu pengamalan dari sila pertama pancasila. Dengan demikian,

pendidikan kecakapan hidup diarahkan pada pembentukan manusia yang

berakhlak mulia, cerdas, terampil, sehat, mandiri serta memiliki produktivitas dan

etos kerja yang tinggi.

C. Pelatihan Budi Daya Ayam Arab

1. Pengertian Pelatihan

Pelatihan adalah pembelajaran untuk merubah kinerja (Performance) dari

seseorang dalam kaitannya dengan tugasnya (Jobs). Dalam hal ini ada empat hal

penting untuk diperhatikan yaitu :

1) Pembelajaran (Learning) merupakan upaya untuk merubah atau

meningkatkan kinerja seseorang dalam hubungannya dengan tugas-

tugasnya dalam suatu organisasi. Pembelajaran biasanya mengacu kepada

perubahan sesuatu kepada si beajar (Learners) dan perubahan itu biasanya

mencakup psychomotoric, cognitive, affective, connative.

2) Kinerja (Performance) biasanya terkait dengan pekerjaan atau tugas- tugas

(Jobs), artinya bagaimana kemampuan seseorang dalam menjalankan tugas

yang terkait dengan pekerjaan.

Page 28: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxviii

3) Sasaran (People) yang dimaksud dalam kegiatan training biasanya adalah

terkait dengan orang dewasa (Adults) yang professional. Dengan demikian

berarti dalam proses pelatihan kita harus memperhatikan prinsip-prinsip

belajar orang dewasa yang telah memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan

sikap-sikap tertentu dalam menghadapi pekerjaannya. Menurut Ernesto

(1991) dalam pelatihan terhadap orang dewasa tidak hanya

memperhatikan tehadap tujuan dalam melakukan pelatihan, namun juga

keterampilan-keterampilan yang telah dimiliki oleh orang dewasa selama

proses pelatihan perlu diperhatikan. Perspektif, pengalaman, kebutuhan,

dan orientasi perlu mendapat perhatian dalam pelatihan.

4) Pekerjaan atau Tugas (Jobs) yang dimaksud adalah tugas-tugas khusus

yang dilakukan oleh sasaran sehari-hari. Dalam kaitannya dengan

menjalankan tugas-tugas tersebut sasaran (Learners) perlu mendapat

peningkatan melalui pelatihan. Pada umumnya pelatihan dilakukan

terhadap sasaan (Learners) karena sering kali kita jumpai di sekitar kita,

bahwa institusi institusi atau organisasi melakukan pelatihan kepada

karyawan atau pegawai tidak didasarkan pada rasionalitas yang dapat

dipertanggung jawabkan, namun lebih didasarkan pada kepentingan

“proyek’’, sehingga tidak sedikit biaya, waktu, tenaga yang terbuang tanpa

ada kemanfaatan yang berarti. Dalam program pelatihan menurut Taylor

and Lippit (1984), bahwa program pelatihan pada sasaran (Learners)

hendaknya didasarkan pada alasan-alasan tertentu diantaranya adalah tidak

semua orang percaya bahwa pelatihan akan mendatangkan efektivitas dan

Page 29: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxix

efisiensi. Banyak orang justru bersikap skeptis terhadap program-program

pelatihan. Kenyataan ini terjadi karena menurut para ahli, diantarannya

menurut (Jhon and Jeff, 1977) adalah karena:

1) Pelatihan tidak menyentuh substansi yang sebenarnya (no real

subtance).

2) Pelatih bukan orang yang memiliki spesifikasi bidang pelatihan yang

dilakukan, dan akibatnya pelatih cenderung bersifat akademik (tend to

be academic).

3) Banyak pimpinan yang tidak meyakini tentang kegunaan pelatihan,

karena dianggap hanya bersifat akademik, terlalu teoritis,

menghabiskan biaya, dan tidak memberikan dampak yang berarti.

4) Umumnya pelatihan dilakukan dalam waktu yang pendek dan

akibatnya sering tidak membawa perubahan yang berarti bagi sasaran

(learners).

5) Pelatihan hanya dianggap penting bagi pegawai menengah dan bawah

dan tidak penting bagi pimpinan (thinking it good only middle or low

middle managers and not to senior)

6) Pelatihan terlalu akademik dan para manager tidak memiliki

kesempatan untuk mengikutinya.

7) Pelatih sendiri cenderung tidak efektif menjalankan kegiatannya, dan

akibatnya seringkali problem tidak dipecahkan melalui kegiatan

pelatihan. Namun lebih banyak ditentukan oleh perubahan kebijakan,

Page 30: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxx

prioritas-prioritas, sistem, produser, tanggung jawab, dan dukungan

finansial (financing).

8) Pelatih sering menggunakan metode yang tradisional (traditional

methods) akibatnya peserta menjadi bosan, padahal sasaran ingin

memperoleh pengalaman yang banyak.

9) Pelatih memiliki keterbatasan dalam penggunaan audio-visual dan

teknologi komunikasi modern.

10) Pelatih cenderung menggunakan pendekatan Paedagogy dan kurang

memahami pendekatan Andragogy.

11) Pelatih hanya memiliki latar belakang bidang keahlian karena

hanyalah seorang manager.

Pelatihan tidak selamanya berjalan secara lancar pada setiap kesempatan.

Banyak faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, dan

faktor-faktor itu adalah :

1) Teori dengan praktek tidak sejalan, artinya teorinya teori yang

diberikan tidak bisa dipraktekkan pada saat menjalankan tugas-tugas

yang dilakukan.

2) Kondisi lingkungan tidak kondusif untuk dimanfaatkan dalam

pelatihan dan tidak bisa menunjang kinerja behaviors yang diperlukan

dalam pelatihan.

3) Perubahan perilaku tidak bisa diukur (unmeasurable) secara pasti

karena materi yang diberikan tidak memenuhi standard.

Page 31: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxxi

4) Sasaran (learners) tidak memiliki motivasi untuk mencapai kinerja

yang diharapkan serta tidak mempunyai kemampuan untuk mengikuti

materi pelatihan yang diberikan.

5) Pengembangan organisasi dianggap bisa dilakukan melalui kegiatan

non-pelatihan, misalnya perubahan kebijakan dan pengembangan

proyek-proyek tertentu.

6) Sumber-sumber yang diperlukan dalam kegiatan pelatihan tidak

memadai, baik sumber finansial, manusia, fisik dan teknologi.

Pelatihan (training) lebih menekankan pengajaran, disiplin atau driil.

Pelatihan besifat jangka pendek, lebih spesifik, dan hal-hal penting. Pengetahuan,

keterampilan, orientasi, pengalaman, dan perspektif yang diberikan lebih terkait

dengan pekerjaan sehari-hari, tugas-tugas khusus, proyek, atau kebutuhan-

kebutuhan organisasi. Dalam pelatihan Ernesto (1991) lebih menekankan pada

perception, experiences, attitudes, knowledge, and skills (PEAKS). Pelatihan dan

budidaya ayam arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah ini dilaksanakan salah

satunya adalah dikarenakan keunggulan ayam Arab itu sendiri sebagai ayam

petelur telah memikat hati banyak peternak ayam, sebagai primadona baru ayam

buras, kehadiran ayam arab ini mampu memberikan gairah baru bagi peternak.

Dalam waktu singkat, telah muncul ratusan peternak ayam baru yang

menguntungkan pada jenis ayam Arab ini. Dalam pengelolaan peternakan ayam

arab ini diperlukan teknik budidaya ayam Arab, yang biasa didapat dengan cara

magang pada peternak ayam yang telah berpengalaman, bisa juga melalui kursus

atau pelatihan, maupun referensi bacaan. Berbekal pengetahuan ini akan sangat

Page 32: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxxii

bermanfaat bagi peternak pemula yang menginginkan keberhasilan usaha

peternakannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam usaha peningkatan

produktivitas telur ayam Arab antara lain : pemilihan bibit, kandang yang sehat,

pemberian pakan yang tepat, serta pengendalian penyakit.

1. Pemilihan bibit

Pemilihan bibit akan mempengaruhi produktivitas ayam Arab dalam

menghasilkan telur. Bibit yang baik biasanya juga menghasilkan anakan yang baik

dan memiliki sifat yang mirip dengan induknya. Berikut ini adalah beberapa hal

yang perlu diketahui sebagai indikator bibit yang baik. (a) Tanda DOC yang

berkualitas baik; sehat, lincah, mata bulat, tidak mengantuk, tidak cacat kaki,

sayap lengka, bentuk paruh normal, bulu tubuh kering. (b) Tanda ayam dara

(pullet) yang siap bertelur; sehat, tidak cacat, kuku pendek, bobot minimal 1,2 kg

pada umur 5 bulan. (c) Tanda calon induk petelur yang baik; sehat, tidak cacat,

kuku relatif pendek, mata bulat cerah, bulu mengkilap, bentuk badan bulat letter

U.

2. Kandang yang sehat

Setelah mendapatkan bibit baik yang terseleksi, hal selanjutnya yang perlu

diperhatikan adalah kandang. Ayam akan tetap sehat apabila ditempatkan pada

kandang yang nyaman, yang memenuhi syarat sebagai berikut : (a) Longgar, tidak

terlalu sempit (b) Cukup memperoleh sinar matahari pagi (c) Tanah padat dan

berpasir, kering, bersih (d) Dapat melindungi ayam dari terik sinar matahari,

hujan, kencangnya angin malam (e) Jauh dari keramaian.

3. Pakan

Page 33: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxxiii

Kualitas dan kuantitas pakan juga sangat menentukan produktivitas telur

ayam Arab serta perkembanagan tubuh ayam itu sendiri. Sebaiknya pakan dibuat

sendiri dengan pertimbangan utama adalah dapat diusahakan secara ekonomis.

Beberapa hal yang harus diperhitungkan dalam pembutan pakan ini antara lain :

(a) Mudah didapat, selalu tersedia, murah (b) Tidak bersaing dengan kebutuhan

manusia (c) Disukai oleh ayam (d) Tidak mengganngu kesehatan ayam.

Disamping itu perlu diberikan pula ramuan tradisional untuk mengoptimalkan

produksi telur ayam Arab ini.

4. Pengendalian penyakit

Dalam usaha peternakan ayam Arab, penyakit merupakan salah satu resiko

yang kadang-kadang harus dihadapi. Oleh karena itu mengenai gejala masing-

masing penyakit, mengetahui sumber penyebabnya dan dapat melakukan

pencegahan penyakit merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh

peternak ayam Arab untuk suksesnya usaha ternak ayam Arab petelur ini. Ayam

Arab relatif lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan dengan ayam ras. Namun

perlu diketahui bahwa penyakit yang mungkin mengenai ayam Arab ini sama

seperti ayam ras lainnya, dan dapat juga menular. Oleh sebab itu perlu dilakukan

upaya pencegahannya, karena pada ayam yang telah berproduksi, secara langsung

akan berpengaruh terhadap produktivitasnya. Pada prinsipnya ada dua faktor

penyebab penyakit ini yaitu : internal dan eksternal. Secara umum ada beberapa

hal yang dapat menyebabkan berjangkitnya penyakit ini, antara lain : (a) Cuaca

seperti ; suhu, kelembaban, hujan terus menerus, musim kering yang panjang,

berpengaruh terhadap kondisi ayam, misalnya gangguan pernafasan. (b) Kandang

Page 34: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxxiv

dan peralatan ; harus senantiasa terjaga kenyamanan dan kebersihannya (c)

Lingkungan sekitar kandang ; lingkunagan yang kotor dan tanaman yang terlalu

rimbun mudah untuk berkembangnya suatu penyakit (d) Pakan dan air minum ;

apabila kurang bergizi akan menurunkan kondisi tubuh ayam sehingga ayam

menjadi lemah dan mudah terserang penyakit (e) Kondisi individual ayam (f)

Bibit yang tercemar penyakit.

2. Model Pelatihan

Beberapa unsur yang terintegrasi dalam model siklus pelatihan adalah:

a. Analisis yang meliputi identifikasi masalah, identifikasi kebutuhan,

pengembangan kinerja yang standar, identifikasi sasaran (learners),

pengembangan kriteria pelatihan, pekiraan biaya, dan perkiraan keuntungan

dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

b. Pengembangan, pada tahap ini merupakan esensi dari rancangan pelatihan,

karena pada tahap ini akan bisa memantapkan kita untuk bisa atau tidak

melakukan pelatihan. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dipertanyakan,

antara lain : masukan, urutan kegiatan, logistik, sumber-sumber, finansial

yang diperlukan, dan kriteria keberhasilan.

c. Penerapan, bagaimana pun baiknya rancangan pelatihan dibuat, peluang

ketidak berhasilan tetap ada jika tidak diimplementasikan dan dikoordinir

secara baik. Oleh karena itu peran kegiatan administratif dalam tahap ini

sangat penting bagi terlaksananya kegiatan pelatihan. Kegiatan-kegiatan

Page 35: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxxv

administratif yang perlu diperhatikan terutama adalah kegiatan koordinasi

dengan pihak-pihak yang memiliki kompetensi di bidangnya.

d. Evaluasi, pada tahap ini harus ditetapkan perilaku apa yang hendak dicapai

dari pelatihan, baik selama proses pelatihan, sesudah pelatihan, maupun tindak

lanjut dari pelatihan. Untuk maksud ini perlu dirumuskan kriteria yang jelas

dan terukur sehingga dapat diketahui bahwa perubahan perilaku tersebut

akibat dari pelatihan.

e. Penelitian, dalam siklus pelatihan, penelitian merupakan gagasan yang baru,

metodologi yang baru, dan teknologi yang baru. Dengan adanya penelitian

akan bisa dijadikan masukan tentang kelebihan dan kekurangan dari kegiatan

pelatihan yang telah berjalan, dengan demikian akan menjadi bahan

penyempurnaan kegiatan serupa di masa mendatang.

Adapun model pelatihan yang biasa digunakan adalah model pelatihan dari

Treadway Pakker yang relatif lebih sederhana dibandingkan dengan model

Ricahard Miller. Model sistem pelatihan dari Treadway Pakker dan model sistem

pelatihan dari Ricahard Miller dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 36: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxxvi

Model Sistem Pelatihan dari Treadway Pakker (Ernesto, 1991)

Conduct Training

Need Analysis

Develop Tarining

Objective

Measure Design Training

Training Results Curriculum

Implement Design/ Select

Training Program Training Methods

Design Training

Evaluation Approach

Page 37: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxxvii

Model Sistem Pelatihan dari Ricahard Miller (Ernesto, 1991)

Analysis of overal system NEEDS

ASSESMENT

Analysis of task of JOB

Specification Definition

of KSO Target client

Training needs

Analysis of objectife in OBJECTIVE

behavioral form SETTING

Course countruction

Development

Of measures of

job proficiency

Validation

Page 38: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxxviii

Definition of syllabus

Content

Teaching strategy DESIGN

Mean of presentation PROCESS

Writing of lesson

Field testing & evaluation Revition

Implementation of system IMPLEMENT

ATION

PROCESS

EVALUATION PROCESS

3. Evaluasi Pelatihan

Setiap penyelenggaraan suatu program pelatihan biasanya diperlukan

biaya yang cukup besar, agar biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia dan pelatihan

yang diselenggarakan itu dapat mencapai sasarannya, maka pelatihan perlu dinilai

atau dievaluasi.

Menurut Kirkpatrick rencana keseluruhan evaluasi pelatihan memberikan

suatu kerangka untuk mengukur perubahan yang diinginkan pada tiap tingkat

evaluasi, yakni perubahan pada tingkat belajar, tingkat perilaku dan tingkat hasil

dengan menggunakan kriteria yang tepat.

Page 39: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xxxix

Kriteria untuk menilai pelatihan adalah tujuan program pelatihan yang

dinyatakan secara khusus dan dalam bentuk yang dapat diukur. Untuk mengukur

hasil suatu pelatihan secara ilmiah, cermat, dan tepat, maka kegiatan-kegiatan

berikut perlu dilakukan :

a. Memilih suatu rencana evaluasi

b. Memilih teknik pengumpulan data yang tepat

c. Memilih metode-metode statistik yang cocok untuk mengoalah data

dan mengambil kesimpulan-kesimpulan.

Maka dari pada itu harus ada :

a. Evaluasi terhadap peserta yang dilakukan sebelum pelatihan. Gunanya

adalah untuk menentukan tingkat pengetahuan, ketrampilan, prestasi,

dan sikap yang telah dimiliki oleh para peserta.

b. Evaluasi terhadap para peserta yang dilakukan sesudah pelatihan.

Gunanya adalah untuk menentukan tingkat pengetahuan, ketrampilan,

prestasi dan sikapnya yang baru.

Dengan demikian rencana evaluasi yang pokok dan ilmiah itu memerlukan

pemeriksaan sebelum dan sesudah pelatihan; juga penggunaan kelompok

pengawasan. Rencana evaluasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Pengukuran Pengukuran

Sebelum Pelatihan setelah

pelatihan pelatihan

Page 40: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xl

Pengukuran

perubahan

Rencana evaluasi yang baru dikemukakan tersebut merupakan evaluasi

dasar. Ada beberapa variasi rencana evaluasi sebagai berikut :

1. Pengukuran setelah pelatihan dari para peserta tanpa menggunakan

kelompok pengawasan.

2. Pengukuran sebelum dan sesudah pelatihan dari para peserta tanpa

menggunakan kelompok pengawasan.

3. Pengukuran sebelum pelatihan dari para peserta dengan menggunakan

kelompok pengawasan.

4. Pengukuran sebelum dan sesudah pelatihan dari para peserta dengan

menggunakan kelompok pengawasan.

5. Suatu rencana evaluasi tiga kelompok yang menggunakan satu kelompok

percobaan dan dua kelompok pengawasan. Pengukuran sebelum dan

sesudah pelatihan dari para peserta dengan kelompok pengawasan pertama

dan kelompok pengawasan kedua dipergunakan hanya untuk pengukuran

setelah pelatihan.

Rencana evaluasi tanpa menggunakan kelompok pengawasan mempunyai

kelemahan, karena tidak mempunyai dasar pelaksanaan pekerjaan sebelum

pelatihan. Lain daripada itu faktor-faktor diluar pelatihan juga dapat

Page 41: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xli

mempengaruhi perilaku yang diukur setelah pelatihan. Rencana evaluasi yang

kompleks pada angka 5 merupakan suatu rencana yang baik ditinjau dari sudut

pengukuran, tetapi kesulitan administrasinya biasanya akan menghapuskan

keuntungan-keuntungan dalam organisasi pelaksanaan. Dipandang dari sudut

bermacam-macam pembatasan rencana yang kompleks, maka dua kelompok

pengukuran sebelumnya dan sesudah pelatihan dari para peserta dengan

menggunakan kelompok pengawasan pada angka 4 dianjurkan, karena sifatnya

yang praktis dan dapat dilaksanakan.

Page 42: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xlii

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah suatu alat atau cara untuk melaksanakan

pemeriksaan yang diteliti, penyelidikan, kegiatan pengumpulan data, analisis dan

penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan obyektif guna memecahkan

persoalan praktis (Pringgodigdo, 1994 : 1028).

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pola

pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab di BPPLSP

Regional III Jawa Tengah, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

yaitu pendekatan yang memandang objek kajian sebagai sistem (Arikunto, 1993 :

209). Menurut Bogdan dan Biklen dalam Meleong penelitian dengan pendekatan

kualitatif memiliki 5 ciri yaitu : (1) dilakukan pada latar yang alami, karena yang

merupakan alat penting adalah adanya sumber data yang asli dan perisetnya, (2)

bersikap diskriptif yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata atau gambar-

gambar dari pada angka, (3) lebih memperhatikan proses dari pada hasil atau

produk semata, (4) data menganalisis data cenderung induktif dan (5) lebih

mementingkan makna (esensial). Dalam studi kasus ini, sumber data yang akurat

adalah peserta, penyelenggara, dan nara sumber teknis dalam pelatihan dan

budidaya ayam Arab. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memperoleh

34

Page 43: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xliii

pemahaman secara mendalam mengenai pola pemberdayaan pemuda dengan

pelatihan budidaya ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah.

B. Penentuan Lokasi

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di BPPLSP (Balai

Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda) Regional III Jawa Tengah.

Dipilihnya BBPLSP Ungaran sebagai lokasi penelitian dikarenakan tempat ini

merupakan salah satu lembaga yang menyelenggarakan program-program

pemberdayaan pemuda dalam pembinaan kecakapan hidup khususnya pelatihan

budidaya ayam Arab. Setelah diadakan kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab,

dibentuk dua desa binaan yang berada di Beji Para’an Ungaran dan Sekunir

Gunungpati, maka peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian disini untuk

memperoleh pemahaman secara mendalam mengenai pola pemberdayaan pemuda

dengan pelatihan budidaya ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah.

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari :

(1) Pengelola atau penyelenggara pelatihan budidaya ayam Arab

(2) Fasilitator atau nara sumber teknis pelatihan budidaya ayam Arab

(3) Warga belajar pelatihan budidaya ayam Arab.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian pada dasarnya adalah masalah yang bersumber pada

pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui

keputusan ilmiah maupun keputusan lainnya (Moleong, 2001 ; 65). Rumusan

Page 44: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xliv

masalah atau fokus dalam penelitian kualitatif bersifat tentatif, artinya

penyempurnaan fokus atau masalah tetap dilakukan sewaktu penelitian sudah

berada dilatar penelitian. Penelitian ini memfokuskan pada :

1. Bagaimanakah Pola pemberdayaan pemuda dengan pelatihan

budidaya ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, dan

2. Apakah yang menjadi faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

Pola pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab di

BPPLSP Regional III Jawa Tengah.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini dikelompokkan menjadi dua

yaitu data utama dan data pendukung. Menurut Meleong (1995 :95) menyebutkan

karakteristik dari data utama adalah dalam bentuk kata-kata atau ucapan dari

perilaku orang-orang yang diamati dan diwawancarai. Dalam penelitian ini data

utama diperoleh dari informan utama yang terdiri dari 4 orang warga belajar, 3

orang nara sumber teknis serta 3 orang fasilitator atau penyelenggara pelatihan

ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah. Sedangkan karakteristik data

pendukung atau tambahan adalah dalam bentuk non manusia, sehingga dalam

kaitannya dengan penelitian ini, data tambahan bisa berupa surat-surat,

dokumentasi tentang pelatihan budidaya ayam Arab.

2. Metode Pengumpulan Data

Page 45: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xlv

Dalam proses pengumpulan data peneliti merupakan instrumen penelitian

yang utama (Moleong, 1991 : 121). Beberapa alat perlengkapan penelitian yang

akan diperlukan seperti alat tulis, catatan kancah, dan kamera foto. Alat tersebut

digunakan untuk memperlancar proses penelitian dan tidak mengganggu

kewajaran pengamat (Bogdan dan Biklen, 1982 : 27)

Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.

a. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dimana terjadi

komunikasi secara verbal antara pewawancara dengan subjek wawancara.

Menurut Moleong (2001;135), wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai, yang memberikan jawaban

pertanyaan itu.

Dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam karena peneliti

ingin mengetahui secara menyeluruh bagaimana pola pemberdayaan pemuda

dengan pelatihan budidaya ayam Arab di BBPLSP Regional III Jawa Tengah,

serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pola pemberdayaan pemuda

tersebut. Teknik wawancara dilakukan dengan cara peneliti datang langsung ke

objek penelitian, mengadakan pendekatan dan berwawancara dengan pihak yang

berkompeten di BPPLSP Regional III Jawa Tengah tentang data dan informasi

yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini. Adapun responden atau informan

yang akan diwawancarai adalah warga belajar yang berjumlah 4 orang, pengelola

Page 46: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xlvi

atau penyelenggara yang berjumlah 3 orang, serta 3 orang nara sumber teknis.

Sedangkan hal-hal yang akan diwawancarai meliputi gambaran umum sasaran,

kondisi sosial ekonomi pemuda budidaya ayam Arab, pola pemberdayaan pemuda

pelatihan budidaya ayam Arab, serta upaya-upaya BPPLSP terhadap

pemberdayaan.

Peneliti menggunakan metode wawancara karena dengan menggunakan

metode wawancara peneliti dapat menggali informasi langsung secara mendalam

dari informan penelitian tentang bagaimanakah pola pemberdayaan pemuda

dengan pelatihan budidaya ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah serta

faktor pendukung dan penghambat pola pemberdayaan tersebut.

b. Observasi

Observasi adalah alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Dalam

metode observasi ini juga tidak mengabaikan kemungkinan menggunakan

sumber-sumber non manusia seperti dokumen dan catatan-catatan. Di dalam

penelitian kualitatif, jenis teknik observasi yang lazim digunakan untuk alat

pengumpulan data ialah : (1) Observasi partisipan, (2) Observasi sistematik, (3)

Observasi eksperimental. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi

non partisipan yang bertujuan untuk menjaring perilaku manusia sebagaimana

perilaku itu terjadi dalam kenyataan sebenarnya dan sosial yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini, objek yang akan di observasi oleh peneliti yaitu pola

Page 47: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xlvii

pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab di BPPLSP

Regional III Jawa Tengah.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai

macam, tidak hanya dokumen resmi.

Dokumen dapat dibedakan menjadi dokumen primer, jika dokumen ini

ditulis orang yang langsung mengalami suatu peristiwa; dan dokumen sekunder,

jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang

lain. Otobiografi adalah contoh dokumen primer dan biografi adalah contoh

dokumen sekunder (Irawan Soeharto, 1995:70-71).

Penelitian ini akan menggunakan baik data primer maupun data sekunder

untuk melengkapi data dari hasil wawancara dan observasi. Metode ini digunakan

untuk memperoleh data peserta, tutor atau nara sumber teknis, penyelenggara dan

kurikulum atau garis-garis besar program pelatihan budidaya ayam Arab di

BPPLSP Regional III Jawa Tengah.

Alasan peneliti menggunakan metode dokumentasi yaitu untuk

memperkuat data-data yang sudah ada yang di dapatkan peneliti dengan

menggunakan metode observasi dan wawancara.

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penggunaan metode

penelitian ini, yaitu pertama, peneliti melakukan survei mengenai lokasi penelitian

dan ijin untuk melakukan penelitian pada hari Rabu, 30 Maret 2005. Setelah

Page 48: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xlviii

penelitian dikeluarkan oleh BPPLSP Regional III Jawa Tengah, peneliti mulai

melakukan penelitian. Adapun metode yang pertama kali adalah metode observasi

dan dokumentasi yang dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei

2005. data yang diperoleh yaitu: mengetahui pola pemberdayaan pemuda dengan

pelatihan budidaya ayam Arab yang meliputi proses persiapan kegiatan, input,

proses pelaksanaan, out put, out comes sampai dengan tahap evaluasi. Selanjutnya

pada bulan Juni 2005 dilakukan wawancara dengan para responden yang dapat

menghasilkan data berupa: Pola pemberdayaan pemuda dengan pelatihan

budidaya ayam Arab serta faktor pendukung dan faktor penghambat dari

pelaksanaan pola penberdayaan pemuda tersebut.

E. Keabsahan Data

Menurut Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 2000 : 173) menjelaskan ada

empat kriteria yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk keabsahan data,

yaitu : (1) Derajat Kepercayaan, (2) Keteralihan, (3) Kebergantungan dan (4)

Kepastian.

Kriteria keabsahan data diterapkan dalam rangka membuktikan temuan

hasil dilapangan dengan kenyataan yang diteliti dilapangan. Teknik-teknik yang

digunakan untuk melacak atau membuktikan kebenaran atau taraf kepercayaan

data tersebut bisa melalui ketekunan pengamatan dilapangan (persistent

observation), triangulasi (triangulation), pengecekan dengan teman sejawat (peer

debriefing), analisa terhadap kasus-kasus negatif (negatif case analysis), reverensi

yang memadai (reverencial adequacy), dan pengecekan anggota (member chek).

Page 49: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xlix

Dari berbagai teknik ini, maka peneliti menggunakan teknik pengamatan lapangan

dan triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan/

sebagai pembanding terhadap data itu, Denzin (dalam Lexy Meleong, 1995 : 178)

membedakan empat triangulasi, yaitu :

(1) Triangulasi Sumber, berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat diperoleh dengan jalan :

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang diketahuinya.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan, orang berada atau pemerintah.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

(2) Triangulasi Metode, menurut Patton dalam Moleong (2001; 178) terdapat dua

strategi, yaitu :

a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan

beberapa teknik pengumpulan.

Page 50: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

l

b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode

yang sama.

(3) Triangulasi Peneliti ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti untuk keperluan

pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamatan

lainnya adalah dapat membantu mengurangi “kemencengan data”.

(4) Triangulasi Teori adalah membandingkan teori yang ditemukan berdasarkan

kajian lapangan dengan teori-teori yang telah ditemukan oleh para pakar ilmu

sosial sebagai mana yang telah diuraikan dalam bab landasan teori yang telah

ditemukan.

Untuk membuktikan keabsahan data dalam penelitian ini hanya digunakan

triangulasi sumber. Keabsahan data dilakukan peneliti dengan cara mengecek

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada peserta/ warga belajar,

nara sumber teknis/tutor, dilanjutkan kepada penyelenggara/fasilitator pelatihan

budidaya ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah.

F. Analisis Data

Bersamaan dengan proses pengumpulan data, dilakukan analisis data. Alur

analisis mengikuti pendapat Spradley dalam Sanapiah (1990 ; 91-108) yakni

analisis domain, analisis taksonomi, dan analisis komponensial.

(1) Analisis Domain, analisis ini dilakukan bersamaan dengan mereduksi

banyaknya data yang diperoleh, untuk memperoleh gambaran yang bersifat

umum dan relatif menyeluruh dari suatu fokus permasalahan yang diteliti.

Page 51: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

li

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dalam proses pengamatan dan wawancara

deskriptif.

(2) Analisis Taksonomi, analisis ini berusaha merinci lebih lanjut,

mengorganisasikan atau menghimpun elemen-elemen yang sama dalam suatu

domain yang dianggap penting dalam suatu proses penelitian. Analisis

taksonomi dilakukan bersamaan dengan pengamatan terfokus dan wawancara

struktural. Hal yang dapat diamati dalam tahap ini adalah terkait dengan fokus

penelitian yang meliputi :

Bagaimana Pola pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam

Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah.

Apakah yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan

pola pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab di

BPPLSP Regional III Jawa Tengah.

(3) Analisis Komponensial, dalam analisis ini mengorganisasikan antar elemen

dalam domain yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara terseleksi dan

kemudian dilanjutkan dengan analisis tema, untuk mendeskripsikan secara

menyeluruh dan menampilkan makna dari yang menjadi fokus penelitian.

Penggambaran yang meluas dari tema-tema yang ditemukan, akhirnya

digunakan dalam menyusun laporan lebih lanjut dengan memperhatikan

interaksi dari perspektif emiketik atau sebaliknya antara etik dan emik, dengan

bahan-bahan referensi yang teoritis berkaitan dengan tema-tema yang disusun.

Skema proses kegiatan observasi dan wawancara diatas dapat

digambarkan sebagai berikut :

Page 52: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lii

Dari skema diatas dapat dijelaskan bahwa selama proses penelitian

berlangsung, mula-mula peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas yang

terjadi pada saat peneliti berada dilapangan, kemudian melakukan wawancara

terhadap sejumlah anggota kelompok pemuda dan pengurus desa binaan ayam

Arab. Kegiatan yang dilakukan masih bersifat umum dan dalam rangka proses

sosialisasi. Dari data yang diperoleh kemudian dipilah-pilah sebagai bahan untuk

melakukan observasi dan wawancara berikutnya. Kegiatan ini terus berlangsung

bergerak dari hal-hal yang bersifat umum menuju fokus-fokus dalam penelitian

ini. Untuk mendukung atau melengkapi dari berbagai data yang diperoleh,

kemudian dilakukan studi dokumentasi. Melalui studi dokumentasi ini dapat

diperoleh berbagai kejadian-kejadian penting yang dapat memperjelas dari setiap

kegiatan. Kegiatan ini terus berulang kali hingga semua data yang dibutuhkan

dalam penelitian dapat terpenuhi.

OBSERVAS DESKRIPTIF

TERFOKUS

STRUKTURAL

SELEKTIF

WAWANCARA DESKRIPTIF

KONTRAS

Page 53: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

liii

Page 54: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

liv

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN

1. Gambaran umum BPPLSP

1.1 Sejarah berdirinya BPPLSP

Pada tahun 1980 proyek pendidikan non formal membangun “Balai

Dikmas” di Jalan Diponegoro No. 250 Ungaran Semarang. Balai Pendidikan

Masyarakat (Balai Dikmas) adalah suatu lembaga pendidikan non formal yang

bernaung dibawah Ditjen Diklusepora, namun pengelolaan sehari-hari diserahkan

pada bidang Dikmas Kanwil Depdikbud Propinsi Jateng. Sesuai dengan Surat

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

0136/O/1991 tertanggal 21 Maret 1991 tentang struktur organisasi dan tata kerja

BPKB, maka balai Dikmas Ungaran resmi menjadi Balai Pengembangan Kegiatan

Belajar Jawa Tengah sebagai unit pelaksana Teknis Diklesepora. Sesuai dengan

era otonomi daerah maka berdasarkan surat edaran Sekjen Depdiknas No.

88936/A.A5/HK2001, tanggal 18 Oktober 2001 tentang kedudukan dan tanggung

jawab UPT dibawah Depdiknas, maka status BPKB Jateng merupakan UPT Pusat

yang dibina dan bertanggung jawab kepada Ditjen Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda. Namun sesuai SK Menteri Pendidikan Nasional Nomor 115/O/2003

BPKB diubah nama menjadi Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda yang selanjutnya disebut BP-PLSP adalah unit pelaksana teknis di

45

Page 55: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lv

lingkungan Departemen Pendidikan Nasional dibidang Pendidikan Luar Sekolah

dan Pemuda.

1.2 Fungsi dan tujuan

BPPLSP mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan

program dan fasilitasi pengembangan sumber daya pendidikan luar sekolah dan

pemuda di daerah berdasarkan kebijakan nasional. BPPLSP berfungsi dan

bertujuan untuk menyelenggarakan : a. Pengkajian pelaksanaan pendidikan luar

sekolah dan pemuda di daerah; b. Pengembangan program pendidikan luar

sekolah dan pemuda; c. Fasilitasi pengembangan sumber daya pendidikan luar

sekolah dan pemuda; d. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi

pendidikan luar sekolah; e. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan

program pendidikan luar sekolah dan pemuda; f. Pelaksanaan urusan

ketatausahaan Balai.

Visi BPPLSP adalah mewujudkan berbagai model pengembangan PLS,

perangkat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat serta pengembangan

kualitas mutu tenaga kependidikan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat

sebagai upaya terwujudnya masyarakat yang gemar belajar, berusaha dan bekerja,

berakhlak mulia, mandiri serta mampu beradaptasi dengan perubahan lokal dan

global. Misi BPPLSP adalah : 1) Mewujudkan pengembangan berbagai model

PLSP yang berbasis pada kebutuhan masyarakat dan pasar beserta perangkat

pembelajarannya; 2) Melaksanakan pelayanan bantuan teknis bagi UPT PLSP

baik milik pemerintah, swasta maupun perorangan; 3) Membentuk laboratorium

sosial program PLSP sebagai kancah pengembangan, pengkajian, penelitian

sekaligus sebagai pelayanan pemberdayaan bagi masyarakat luas secara mudah,

Page 56: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lvi

murah dan berkualitas; 4) Mewujudkan model-model bahan belajar dan perangkat

pembelajaran bagi masyarakat sebagai upaya adaptasi dengan perubahan lokal dan

global; 5) mewujudkan pola pengembangan pelatihan tenaga kependidikan PLSP

bagi pelaksana, fasilitator dan pembina program di masyarakat; 6) Mewujudkan

proses pemahaman dan peningkatan peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan program PLSP.

1.3 Sasaran garapan

Program-program PLSP di Jateng telah diselenggarakan dengan cukup

baik, namun angka-angka sasaran PLSP setiap tahun tidak menunjukkan hasil

kerja yang memuaskan, bahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan PLSP

terus menerus muncul selaras dengan pelaksanaan otonomi daerah. Secara umum

ada beberapa masalah yang menjadi dasar pijakan pengelolaan program PLSP di

Jateng, khususnya dalam pengembangan dan melakukan inovasi PLSP

diantaranya (data Th. 2003)

Jumlah penduduk usia 0-6 tahun sebanyak 3.634.847 anak yang mampu

dilayani TK/RA/Kelompok bermain sebanyak 1.428.131 anak, sehingga teradapat

206.716 anak usia 0-6 tahun belum terlayani. Jumlah penduduk usia 7-12 tahun

sebanyak 3.737.705 orang, belum pernah sekolah sebanyak 47.842 orang, dan

putus sekolah SD/MI sebanyak 32.276 orang. Jumlah penduduk usia 13-15 tahun

sebanyak 1.992.881 belum pernah sekolah. Jumlah penduduk usia 16-29 tahun

sebanyak 7.553.090 dengan angka putus SLTA sebanyak 56.213 orang. Buta

huruf sebanyak 426 oarng, putus SD sebanyak 462.425 orang, putus SLTP

sebanyak 136.046 orang, dan putus SLTA sebanyak 56.213 orang. Angka buta

huruf usia 10-44 tahun masih tersisa 792.418 orang. Angka pengangguran

637.900 orang dan semi pengangguran sejumlah 7.258.530 orang. Angka

Page 57: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lvii

kemiskinan di desa mendekati angka 3,9 juta dan di perkotaan mendekati 7,2 juta

orang.

1.4 Struktur organisasi

Bagan Organisasi Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda

2. Deskriptif infoman penelitian

Hasil penelitian mengenai pola pemberdayaan pemuda melalui budidaya

ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah dapat dipahami melalui

pembahasan dari 10 (sepuluh) orang informan yang dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Informan pertama

KEPALA

SEKSI

PROGRAM

SUB BAGIAN

TATA USAHA

SEKSI FASILITASI

SUMBER DAYA

SEKSI

INFORMASI

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

Page 58: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lviii

Rochman, berusia 39 tahun. Pada saat ini bertempat tinggal didesa Sekunir

Rt.02/Rw.05 Gunungpati Semarang, bersama istri dan dua orang anaknya.

Pekerjaan utamanya adalah berternak sapi perah. Disamping itu, ia

mempunyai pekerjaan sampingan yakni membantu istri berjualan

kebutuhan bahan pokok dirumah. Tujuannya mengikuti pelatihan

budidaya ayam Arab adalah ingin menjadi peternak ayam Arab yang

berhasil. Selama mengikuti kegiatan pelatihan ia mendapatkan teori dan

praktek beternak ayam Arab sekaligus studi banding peternakan ayam

Arab di KPSM Sido Makmur Klaten. Dalam kegiatan pelatihan ada lima

orang tutor atau nara sumber teknis, yang terdiri dari Bp. Kastum, Bp.

Margono, Bp. Gunawan, Bp. Sigit dan Bp. Jumadi. Tutor menyampaikan

materi dengan cara memberi pelajaran berupa teori dan praktek lapangan

mengenai budidaya ayam Arab. Setelah mengikuti kegiatan pelatihan

diadakan test tetulis dan praktek langsung pembuatan kandang dan mesin

tetas. Hasil yang diperolehnya setelah mengikuti pelatihan adalah semakin

bertambahnya pengetahuan tentang pemilihan bibit/induk ayam Arab,

pembuatan ransum dan pembuatan pakan ayam, pembuatan kandang dan

mesin tetas serta pencegahan dan pengendalian penyakit.

2. Informan kedua

Amin Rahardjo, berusia 33 tahun. Pada saat ini bertempat tinggal didesa

Sekunir Rt.02/Rw.05 Gunungpati Semarang, bersama istri dan satu orang

anaknya. Pekerjaan utamanya adalah buruh bangunan. Walaupun

penghasilan untuk setiap bulannya tidak menentu, tetapi cukup untuk

Page 59: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lix

memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan merintis usaha ayam Arab.

Tujuannya mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab adalah ingin menjadi

peternak yang berhasil. Selama mengikuti kegiatan pelatihan ia

mendapatkan teori dan praktek budidaya ayam Arab mulai dari penetasan

sampai produksi, termasuk proses pembuatan kandang, mesin tetas, dan

ransum makanan. Dalam kegiatan pelatihan ada lima orang tutor atau

fasilitator, yang terdiri dari Bp. Margono, Bp. Kastum, Bp. Gunawan, Bp.

Sigit dan Bp. Jumadi. Tutor menyampaikan materi dengan cara memberi

pelajaran berupa teori sekaligus praktek lapangan mengenai budidaya

ayam Arab. Disamping dibagi lembar kuisioner yang harus diisi oleh

peserta untuk mengevaluasi tutor dan penyelenggara pelatihan, peserta

juga mengikuti test tertulis dan praktek pembuatan kandang, ransum

makanan dan mesin tetas. Hasil yang diperolehnya setelah mengikuti

pelatihan adalah mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan

beternak ayam Arab, dari cara pemilihan bibit ayam, pembuatan kandang,

mesin tetas, serta pencegahan wabah penyakit ayam Arab.

3. Informan ketiga

Sugiarto, berusia 36 tahun. Pada saat ini bertempat tinggal di desa beji

Para’an Rt.02/Rw.10 Ungaran, bersama istri dan dua orang anaknya.

Pekerjaan utamanaya adalah menjadi ekspedisi biro jasa angkutan,

disamping itu, ia juga mempunyai pekerjaan sampingan beternak sapi

perah dan bebek (menthok). Tujuannya mengikuti pelatihan budidaya

ayam Arab adalah ingin menjadi peternak ayam Arab yang berhasil.

Page 60: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lx

Selama mengikuti kegiatan pelatihan ia mendapatkan teori dan praktek

budidya ayam Arab yang meliputi pengetahuan dan keterampilan

pemilihan bibit yang baik, pembuatan kandang ayam, pembuatan mesin

tetas, pembuatan pakan ayam, penetasan dan pembesaran serta

pengendalian penyakit ayam. Dalam kegiatan pelatihan ada lima orang

tutor, yang terdiri dari Bp. Margono, Bp. Gunawan, Bp. Kastum, Bp. Sigit

dan Bp. Jumadi. Tutor menyampaikan pelajaran teori dengan ceramah dan

praktek pembuatan kandang maupun mesin tetas. Dalam pelatihan

budidaya ayam Arab diadakan test tertulis (teori) dan test praktek yang

dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil. Pada akhir pelatihan, peserta

dibagi lembar kuisioner yang harus diisi oleh peserta untuk mengevaluasi

kinerja tutor dan penyelenggara. Hasil yang diperolehnya setelah

mengikuti pelatihan adalah dapat menambah pengetahuan tentang ayam

Arab, penanggulangan/pencegahan penyakitnya, serta meningkatkan

keterampilan pemilihan bibit/induk ayam Arab, pembuatan kandang dan

mesin tetas.

4. Informan keempat

Khamdan, berusia 27 tahun. Pada saat ini bertempat tinggal di desa Beji

Para’an Rt.o2/Rw.10 Ungaran, bersama kedua orang tuanya dan tiga orang

adiknya. Pekerjaan utamana adalah buruh pabrik plastik, dengan

penghasilan Rp. 400.000,- setiap bulannya. Penghasilan yang diprolehnya

cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya serta untuk

membentu biaya sekolah adiknya. Tujuannya mengikuti pelatihan

Page 61: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxi

budidaya ayam Arab adalah ingin mencari pengetahuan dan keterampilan

beternak ayam Arab. Selama mengikuti kegiatan pelatihan ia mendapatkan

teori berternak ayam Arab, praktek pembuatan kandang, pembuatan pakan

ayam, dan pembuatan mesin tetas, serta kunjungan lapangan. Dalam

kegiatan pelatihan ada lima orang tutor, yang terdiri dari Bp. Margono,

Bp. Gunawan, Bp. Basirom, Bp. Kastum dan Bp. Jumadi. Tutor

menyampaikan materi dengan cara memberikan pelajaran berupa teori

dengan metode ceramah sekaligus praktek langsung atau demonstrasi

pembuatan kandang, mesin tetas, dan pakan ayam. Di dalam pelatihan

budidaya ayam Arab ada dua jenis test yang harus diikuti oleh peserta,

yakni test berbentuk tulis dan praktek langsung. Disamping itu peserta

juga harus mengisi lembar kuisioner yang dibagi oleh panitia untuk

mengevaluasi kinerja tutor dan penyelenggara selama kegiatan pelatihan.

Hasil yang diperolehnya setelah mengikuti kegiatan pelatihan adalah

memperoleh pengetahuan yang tidak didapatkan sebelumnya, tentang

pemilihan bibit/induk ayam Arab yang baik, pembuatan kandang,

pembuatan pakan serta pencegahan penyakit ayam Arab.

5. Informan kelima

Drs. Kastum, M.Pd, berusia 41 tahun. Pada saat ini bertempat tinggal di jalan Kertajaya Rt.02/Rw.01 Langensari

Ungaran Semarang. Pekerjaan utamanya adalah PNS BPPLSP Regional III Jawa Tengah. Tujuan dari pemberdayaan

pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab adalah agar mereka dapat memiliki keterampilan tertentu yang dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mandiri. Cara mengidentifikasi kebutuhan dengan menggunakan dengan cara : a. Metode PRA/Partisipatory Rural Apraisal (pendekatan pemahaman masyarakat

pedesaan), dimana team survai datang langsung ke masyarakat melihat sejumlah potensi/sumber daya manusia

kemudian dibuat pemetaan skala prioritas kebutuhan masyarakat. b. Metode konvensional yaitu datang langsung ke masyarakat kemudian masyarakat dikumpulkan dan diadakan diskusi skala prioritas kebutuhan. c. Analisis SWOT

yaitu melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dari masyarakat sekitar. Setelah teridentifikasi dan melihat

masalah-masalah yang sedang dihadapi masyarakat, maka ditetapkan tujuan pelatihan.

Kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab dirancang selama satu minggu oleh fasilitator dengan melibatkan warga

belajar. Materi-materi yang diberikan juga bersifat proses yaitu pengenalan ayam Arab, pengenalan alat dan bahan,

pemeliharaan ayam Arab, cara penetasan ayam Arab, cara pembesaran ayam Arab, cara pengendalian penyakit, cara

penanganan pasca produksi panen/pemasaran, serta cara pembuatan mesin tetas. Untuk menentukan nara sumber

teknis, dicari orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan budidaya ayam Arab, karena BPPLSP belum

Page 62: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxii

mempunyai tenaga khusus, maka nara sumber teknis diambil dari KPSM Sido Makmur/peternak ayam

Arab/pedagang ayam Arab yaitu Bp. Moh. Basirom, Bp. Gunawan, Bp. Margono sedangkan dari pihak BPPLSP

dipilih Bp. Sigit dan Bp. Jumadi. Jumlah nara sumber teknis pelatihan dan budidaya ayam Arab ada 4 orang NST.

Dari hasil identifikasi sasaran diperoleh 14 orang warga belajar yang terdiri dari 4 orang kelompok binaan Sekunir

Gunungpati dan 10 orang anggota kelompok binaan Beji Ungaran yang tergabung dalam Organisasi Pemuda

Muhamadiyah dan 16 Pamong Belajar SKB seluruh jawa tengah. Jumlah peserta pelatihan budidaya ayam Arab

kurang lebih 30 orang termasuk pamong belajar SKB seluruh Jawa Tengah. Program pelatihan budidaya ayam Arab

adalah program kerja BPPLSP, maka peserta pelatihan tidak dipungut biaya sepeserpun bahkan mereka diberi uang saku sedangkan untuk anggota kelompok binaan diberi modal usaha. Karena ada kaitannya dengan struktur anggaran

dana maka pelatihan budidaya ayam Arab disesuaikan dengan jadwal yang ditentukan oleh pihak BBPLSP. Pada

tahap persiapan yang perlu diperhatikan adalah membentuk panitia, pembagian tugas, rapat koordinasi (temu teknis untuk menentukan kurikulum materi, siapa yang menyusun, menyiapkan, dan menyampaikan materi), menyiapkan

bahan dan alat pelatihan, menentukan peserta dan nara sumber teknis. Pada tahap pelaksanaan memasuki hari pertama

pemberian teori tentang teknik budidaya ayam Arab, hari kedua praktek lapangan (kunjungan di KPSM Sido Makmur Klaten), hari ketiga praktek pembuatan kandang dan mesin tetas. Pada tahap akhir kegiatan adalah menyusun laporan

dan evaluasi dampak pelatihan.

Hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang pengetahuan adalah semakin bertambahnya pengetahuan warga

belajar tentang budidaya ayam Arab yang meliputi pengenalan ayam Arab, pengenalan alat dan bahan, pemeliharaan

dan pembesaran ayam, cara penetasan, cara penyegahan penyakit cara penanganan pasca panen/pemasaran dan

pengetahuan membuat mesin tetas. Hasil yang dicapai dalam bidang sikap adalah perubahan sikap warga belajar

menjadi wiraswasta yang baik. Hasil yang dicapai dalam bidang keterampilan adalah semakin bertambah

keterampilan warga belajar tentang budidaya ayam Arab yang meliputi keterampilan mengenal ayam Arab, mengenal

alat dan bahan yang digunakan, pemeliharaan dan pembesaran ayam Arab, keterampilan menetaskan ayam Arab, pencegahan penyakit, penaganan pasca produksi/panen serta keterampilan membuat mesin tetas. Sedangkan hasil

yang dicapai warga belajar dalam bidang ekonomis adalah peningkatan penghasilan walaupun belum maksimal. Hal-

hal yang dievaluasi pada awal kegiatan pelatihan adalah persiapan peserta, tutor/nara sumber teknis. Pada saat kegiatan pelatihan, yang dievaluasi adalah jalannya pelaksanaan pelatihan. Sedangkan pada akhir kegiatan pelatihan,

yang dilakukan adalah menyusun laporan kegiatan dan mendokumentasikan kegiatan yang telah berjalan.

6. Informan keenam

Drs. Sigit, berusia 36 tahun. Pada saat ini bertempat tinggal di desa

Sekunir Rt.02/Rw.10 kelurahan Plalangan kecamatan Gunungpati

Semarang. Pekerjaan utamanaya adalah pamong belajar BPPLSP Regional

III Jawa Tengah. Tujuan diadakannya pemberdayaan pemuda dengan

pelatihan budidaya ayam Arab adalah agar pemuda dapat mandiri dalam

beternak ayam Arab yang meliputi usaha penetasan, pembesaran atau

usaha petelor ayam Arab. Cara mengidentifikasi kebutuhan warga belajar

menggunakan metode turun langsung kedalam masyarakat dengan

mewawancarai ketua Rt/Rw dan juga warga belajar sendiri. Setelah

diidentifikasi dan dikaji lalu dianalisis dengan cara menentukan

keunggulan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada pada desa

tersebut. Kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab dirancang dengan cara

membuat desain dari pelatihan yang akan dikembangkan baik mulai dari

Page 63: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxiii

tahap persiapan, pelaksanaan dan juga evaluasi kegiatan yang telah

dilaksanakan. Materi-materi yang diberikan yaitu pengenalan ayam Arab,

pengenalan alat dan bahan, pemeliharaan ayam Arab, cara penetasan ayam

Arab, cara pembesaran ayam Arab, cara pengendalian penyakit, cara

penanganan pasca produksi panen/pemasaran, serta cara pembuatan mesin

tetas. Cara menentukan nara sumber teknis adalah dengan

mengidentifikasi tempat-tempat yang menjadi tempat-tempat usaha

(peternakan khususnya ayam Arab), lalu dicari orang yang mengelola tadi

untuk dijadikan nara sumber teknis yang diseleksi terlebih dahulu

kemampuannya. Ada 4 orang NST yaitu diambil dari praktisi, ahli

peternakan, dan juga ahli pemasaran. Menentukan peserta yang dapat

mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab adalah dengan cara terjun

langsung ke lapangan agar dapat mengetahui secara pasti bakat dan minat

peserta pelatihan. Jumlah peserta yang dapat mengikuti pelatihan

berjumlah 30 orang.

Hasil yang dicapai dalam bidang pengetahuan adalah semakin

meningkatnya pengetahuan warga belajar tentang seluk beluk (sejarah)

ayam Arab, proses pemeliharaan (dari penetasan hingga hasil pemasaran).

Hasil yang dicapai dalam bidang keterampilan adalah Semakin

bertambahnya keterampilan warga belajar dalam hal penetasan telor ayam

Arab, pemeliharaan/pembesaran, pemberian pakan, pengendalian penyakit,

pembuatan kandang, pembuatan mesin tetas hingga hasil pemasaran. Hasil

yang diperoleh dalam bidang sikap adalah dimilikinya sikap mandiri dan

Page 64: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxiv

juga sikap berusaha. Sedangkan hasil yang dicapai warga belajar dalam

bidang ekonomis adalah dapat menambah penghasilan keluarga walaupun

belum seberapa. Hal-hal yang dievaluasi pada awal kegiatan pelatihan

adalah persiapan peserta, tutor/nara sumber teknis. Pada saat kegiatan

pelatihan, yang perlu dievaluasi adalah kendala-kendala yang dialami pada

waktu pelaksanaan pelatihan. Sedangkan pada akhir kegiatan pelatihan,

yang dilakukan adalah menyusun laporan kegiatan.

7. Informan ketujuh

Drs. Djumadi, berusia 30 tahun. Pada saat ini bertempat tinggal di Perum

Ungaran Baru B 30 Semarang. Pekerjaaan utamanya adalah PNS BPPLSP

Regional III Jawa Tengah. Tujuan diadakannya pemberdayaan pemuda

dengan pelatihan budidaya ayam Arab adalah agar pemuda mempunyai

keterampilan, khususnya dalam bidang kecakapan hidup sehingga mereka

dapat bekerja dan hidup mandiri. Cara mengidentifikasi kebutuhan warga

belajar adalah dengan melakukan melakukan survai atau studi

pendahuluan masyarakat setempat, setelah itu diadakan pertemuan dengan

pihak-pihak terkait untuk bermusyawarah menentukan skala prioritas

kebutuhan yang harus segera ditangani. Dari hasil identifikasi kebutuhan

tersebut ternyata didesa Sekunir Gunungpati dan desa Beji Para’an

terdapat para pemuda yang masih mengganggur dan belum mempunyai

pekerjaan tetap sehingga dibuatlah program-program pemberdayaan

pemuda salah satunya adalah pelatihan Budidaya ayam Arab. Tujuan

pelaksanaan pemberdayaan ditetapkan dengan cara melihat hasil

Page 65: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxv

identifikasi kebutuhan dan masalah yang terjadi didesa tersebut. Setelah

teridentifikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat lalu dianalisis dan

ditetapkan tujuan pemberdayaan yakni memberikan bekal pengetahuan

dan keterampilan budidaya ayam Arab. Kegiatan pelatihan budidaya ayam

Arab dirancang dengan membuat desain pelatihan yang juga melibatkan

anggota warga masyarakat. Desain pelatihan ini dibuat dari tahap

persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pelatihan. Materi-materi yang

diberikan pada pelatihan meliputi pengenalan tentang jenis ayam Arab,

pengenalan alat dan bahan, pemeliharaan ayam Arab, cara penetasan ayam

Arab, cara pembesaran ayam Arab, cara pengendalian penyakit, cara

penanganan pasca produksi panen/pemasaran, serta cara pembuatan mesin

tetas. Nara sumber teknis ditentukan dengan cara megidentifikasi dan

menyeleki orang-orang yang berkompeten dibidang budidaya ayam Arab.

Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah mencari orang yang ahli

secara teori, praktisi/orang yang terjun langsung didunia peternakan, orang

yang ahli dalam bidang pemasaran, serta orang yang ahli dalam bidang

manajemen/pengelolaan secara umum. Ada 4 orang NST yaitu diambil

dari praktisi, ahli peternakan, dan juga ahli pemasaran. Menentukan

peserta yang dapat mengikuti pelatihan adalah dengan cara terjun langsung

ke lapangan agar dapat mengetahui secara pasti bakat dan minat peserta

pelatihan. Jumlah peserta yang dapat mengikuti pelatihan berjumlah 30

orang. Hal-hal yang dipersiapkan sebelum pelaksanaan pelatihan adalah

kurikulum materi pembelajaran, metode pembelajaran, menentukan warga

Page 66: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxvi

belajar, menentukan nara sumber teknis, mempersiapkan sarana prasarana,

persiapan studi banding atau kunjungan lapangan serta menentukan alat-

alat evaluasi.

Hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang pengetahuan adalah

meningkatnya pengetahuan warga belajar tentang jenis ayam Arab,

pembuatan kandang, pembuatan mesin tetas, pembuatan ransum makanan,

penetasan dan pembesaran ayam Arab, pencegahan dan pengobatan

penyakit, pengelolaan usaha budidaya ayam Arab dan pengalaman dari

kunjungan lapangan. Hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang sikap

adalah sikap berwirausaha. Hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang

keterampilan adalah semakin meningkatnya keterampilan warga belajar,

dalam hal memilih jenis ayam Arab yang baik, pembuatan kandang,

pembuatan mesin tetas, pembuatan ransum makanan, penetasan dan

pembesaran ayam Arab, mencegah dan mengobati penyakit ayam Arab,

serta keterampilan mengelola usaha budidaya ayam Arab. Hasil yang

dicapai warga belajar dalam bidang ekonomis adalah dapat menambah

penghasilan walaupun belum maksimal. Hal-hal yang dievaluasi pada awal

kegiatan pelatihan adalah persiapan peserta, tutor/nara sumber teknis. Pada

saat kegiatan pelatihan, yang dievaluasi adalah kendala-kendala yang

dialami pada waktu pelaksanaan pelatihan. Sedangkan pada akhir kegiatan

pelatihan, yang dilakukan adalah menyusun laporan kegiatan.

8. Informan kedelapan

Page 67: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxvii

Moh. Basirom, berusia 45 tahun. Pada saat ini bertempat tinggal dirumah

dinas unit taman ternak maron Temanggung. Pekerjaan utamanya adalah

PNS di unit taman ternak maron Temanggung. Tujuan diadakannya

pelatihan budidaya ayam Arab adalah memberikan bekal kecakapan hidup

dalam beternak ayam Arab dari pemilihan bibit ayam Arab, penetasan,

pembesaran, pembuatan kandang, mesin tetas, ransum makanan sampai

pencegahan dan pengobatan penyakit. Waktu tiga hari yang digunakan

dalam kegiatan pelatihan dirasakan cukup untuk pemberian teori dan

praktek. Materi pembelajaran, disampaikan dengan cara ceramah dan

praktek. Jumlah warga belajar yang mengikuti kegiatan pelatihan sebanyak

30 peserta, dimana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil

dengan 4 NST/ tutor.

Hasil yang dicapai warga belajar setelah mengikuti kegiatan pelatihan

adalah semakin meningkatnya pengetahuan tentang sejarah atau seluk

beluk ayam Arab dari penetasan sampai ke produksi. Dalam bidang sikap

terjadi perubahan sikap dalam bidang ternak ayam Arab. Dalam bidang

keterampilan adalah semakin bertambahnya keterampilan beternak ayam

Arab dari tahap penetasan sampai produksi, sedangkan dalam bidang

ekonomis warga belajar mendapatkan tambahan penghasilan. Cara

mengevaluasi warga belajar menggunakan test tertulis. Disamping test

tertulis, juga diadakan test praktek pembuatan kandang ayam, mesin tetas,

dan ransum makanan.

9. Informan kesembilan

Page 68: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxviii

Gunawan, berusia 38 tahun. Pada saat ini bertempat tinggal di Cawas,

Klaten. Pekerjaan utamanya adalah PNS KPSM (kelompok pemberdayaan

swadaya masyarakat) Jatinom Klaten. Tujuan diadakannya pelatihan

budidaya ayam Arab adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

warga belajar tentang beternak dan mengelola usaha ayam Arab. Waktu

tiga hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan dirasakan cukup untuk

pemberian teori dan praktek. Materi pembelajaran, disampaikan dengan

cara ceramah, diskusi dan praktek. Jumlah warga belajar yang mengikuti

kegiatan pelatihan sebanyak 30 peserta, dengan 4 orang tutor/NST.

Hasil yang dicapai warga belajar setelah mengikuti kegiatan pelatihan

dibidang pengetahuan adalah semakin bertambahnya pengetahuan tentang

berternak ayam Arab dari penetasan, pembesaran, pencegahan penyakit

dan pemasaran. Dalam bidang sikap terdapat perubahan sikap

berwiraswasta ternak ayam Arab. Dalam bidang keterampilan, semakin

bertambahnya keterampilan beternak ayam Arab dari penetasan,

pembesaran, pencegahan penyakit dan pemasaran, sedangkan dalam

bidang ekonomis, warga belajar mendapatkan tambahan penghasilan. Cara

mengevaluasi warga belajar adalah menggunakan test tertulis dan praktek

langsung pembuatan ransum makanan, kandang ayam, dan mesin tetas.

Test praktek ini dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil yang sudah

ditetapkan bersama.

10. Informan kesepuluh

Page 69: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxix

Margono, 36 tahun. Pada saat ini bertempat tinggal di desa Jatinom

Klaten. Pekerjaan utamanya adalah pengusaha ternak ayam Arab. Tujuan

diadakannya pelatihan budidaya ayam Arab adalah memberikan bekal

pengetahuan dan keterampilan kepada warga belajar tentang beternak

ayam Arab. Waktu tiga hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan

dirasakan cukup untuk pemberian teori dan praktek. Materi pembelajaran,

disampaikan dengan cara ceramah dan praktek. Jumlah warga belajar yang

mengikuti kegiatan pelatihan sebanyak 30 peserta, dimana peserta dibagi

menjadi beberapa kelompok kecil dengan jumlah orang tutor sebanyak 4

orang.

Hasil yang dicapai warga belajar setelah mengikuti kegiatan pelatihan

dalam bidang pengetahuan adalah semakin bertambahnya pengetahuan

tentang pemilihan bibit ayam yang baik, penetasan dan pembesaran ayam,

pembuatan kandang ayam dan mesin tetas, pembuatan ransum makanan

yang berkualitas, serta pengetahuan tentang pemasaran yang efektif.

Dalam bidang sikap, dapat beternak ayam Arab yang lebih baik dan

professional. Dalam bidang keterampilan, semakin bertambahnya

keterampilan warga belajar dalam hal pemilihan bibit ayam yang baik,

penetasan dan pembesaran ayam, pembuatan kandang ayam dan mesin

tetas, pembuatan ransum makanan yang berkualitas, serta pengetahuan

tentang pemasaran yang efektif. sedangkan dalam bidang ekonomis, warga

belajar dapat menambah dan meningkatkan penghasilan keluarga. Cara

yang digunakan untuk mengevaluasi warga belajar adalah menggunakan

test tertulis untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang

Page 70: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxx

diperoleh peserta selama kegiatan pelatihan. Disamping test tertulis juga

ada test praktek pembuatan kandang, mesin tetas dan ransum makanan.

B. PEMBAHASAN

1. Tujuan Pemberdayaan

Berdasarkan informan penyelenggara pemberdayaan, tujuan dari penyelenggaran pemberdayaan ini adalah untuk

memberdayakan pemuda dengan kecakapan vocasional tertentu dalam bentuk kelompok-kelompok binaan, sehingga

mereka dapat mandiri atau berkarya melalui usaha budidaya ayam Arab. Hal ini sudah sesuai dengan Teori pemberdayaan

Suzanne Kindervater, dimana proses belajar atau pemberiaan kekuatan terdiri dari delapan pokok tahapan, yaitu: (a)

belajar dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil, (b) pemberian tanggung jawab yang lebih besar kepada warga belajar

selama kegiatan pembelajaran berlangsung, (c) kepemimpinan kelompok diperankan oleh warga belajar (d) sumber belajar

bertindak selaku fasilitator (e) proses kegiatan belajar mengajar berlangsung secara demokratis (f) adanya kesatuan

pandangan dan langkah dalam mencapai tujuan (g) menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang dapat

menimbulkan rasa percaya diri pada warga belajar, dan (h) bertujuan akhir untuk meningkatkan status sosial, ekonomi, dan

atau politik warga belajar dalam masyarakat.

Proses Pemberdayaan

Sebelum pelaksanaan kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab, diadakan identifikasi kebutuhan masyarakat terlebih dahulu.

Untuk desa Beji Para’an Ungaran dari pihak BPPLSP menunjuk bapak Djumadi sebagai ketua pelaksana, sedangkan bapak

Sigit untuk mengidentifikasi wilayah desa Sekunir Gunungpati Semarang. Identifikasi kebutuhan masyarakat ini

menggunakan beberapa metode, yakni : (a) Metode PRA (Partisipatory Rural Appraisal), pendekatan pemahaman

masyarakat pedesaan dimana team survai langsung datang ke masyarakat melihat sejumlah potensi baik meliputi sumber

daya alam maupun sumber daya manusia, setelah itu dibuat pemetaan skala prioritas kebutuhan masyarakat, (b) Metode

Konvensional yaitu datang langsung ke masyarakat kemudian masyarakat dikumpulkan dan diadakan diskusi skala

prioritas kebutuhan. (c) Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threatness) yaitu melihat kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan dari masyarakat sekitar. Hal ini sesuai dengan teori Smith&Dahalaya (1987) yang menyatakan

bahwa dalam pelatihan ada tiga tahap prosedur yang biasa digunakan dalam assessment kebutuhan pelatihan, yaitu

pertama, survey yang dilakukan dengan mereview data vital secara berkala dalam suatu masyarakat. Kedua, investigasi,

dimana dikumpulkan data secara detail dan spesifik dilingkungan masyarakat. Ketiga, analisis yakni menguraikan data

dengan cara mengeliminasi informasi-informasi yang tidak valid, kemudian mengkelompokkan, meresum, dan mengambil

kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.

Setelah teridentifikasi kebutuhan masyarakat, maka dari pihak BPPLSP segera merancang kegiatan pelatihan budidaya

ayam Arab. Hal-hal yang dilakukan dalam merancang kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab adalah sebagai berikut :

Page 71: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxi

(1) Menetapkan tujuan, tujuan umum diadakannya pelatihan budidaya ayam

Arab adalah agar memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan

tentang budidaya ayam Arab kepada warga masyarakat kurang mampu.

Sedangkan tujuan khususnya adalah agar peserta pelatihan dapat

menjelaskan tentang jenis ayam Arab, dapat mempraktekkan cara

pembuatan kandang, dapat mempraktekkan cara pembuatan mesin tetas,

dapat mempraktekkan cara pembuatan ransum makanan, dapat

menjelaskan penetasan dan pembesaran ayam Arab, dapat menjelaskan

pencegahan dan pengobatan penyakit, dapat menjelaskan tentang

pengelolaan usaha budidaya ayam Arab, serta mendapatkan pengalaman

dari kunjungan lapangan. Penyelenggara pelatihan budidaya ayam Arab

pada prakteknya telah mampu memberikan kecakapan atau keahlian yang

dapat dilakukan oleh peserta setelah selesai mengikuti kegiatan pelatihan.

(2) Menentukan sasaran, dalam pelaksanaan pelatihan budidaya ayam Arab,

peserta yang lebih diutamakan adalah orang-orang yang memenuhi

persyaratan berikut ini : warga masyarakat kurang mampu, memiliki

motivasi tinggi untuk mengikuti pelatihan, sudah teridentifikasi kebutuhan

belajar sasaran, warga masyarakat yang putus sekolah/tidak melanjutkan,

berusia 16-44 tahun (usia produktif). Adapun jumlah peserta yang

mengikuti kegiatan pelatihan berjumlah kurang lebih 30 oarang, yang

terdiri dari 4 warga belajar dari desa Sekunir Gunungpati Semarang, 10

warga belajar dari desa Beji Para’an Ungaran serta 16 pamong belajar

SKB di Jawa Tengah.

Page 72: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxii

(3) Menentukan nara sumber teknis/tutor, didalam pelatihan budidaya ayam

Arab ini dikarenakan BPPLSP belum mempunyai tenaga ahli dibidang

peternakan, maka nara sumber teknisnya adalah bapak Moh. Basirom

diambil dari Dinas Pertanian dan Peternakan, disamping itu juga nara

sumber teknisnya diambil dari Pengusaha atau peternak ayam Arab KPSM

(Kelompok Pemberdayaan Swadaya Masyarakat) Jatinom Klaten yaitu

bapak Margono dan bapak Gunawan.

(4) Mempersiapkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan

pelatihan yang meliputi gedung, asrama penginapan,modul pelatihan, alat-

alat tulis dan alat-alat praktek pembuatan kandang dan mesin tetas.

(5) Mempersiapkan materi pembelajaran, yang meliputi pembelajaran materi

umum (sejarah dan manajemen/pengelolaan usaha ayam Arab), materi

khusus (penetasan, pembesaran, dan pencegahan penyakit ayam) dan

praktek pembuatan kandang serta mesin tetas.

(6) Mempersiapkan dan mengatur dana/biaya pelatihan yang berasal dari

DBK Life Skills BPPLSP Jawa Tengah.

(7) Menentukan alat-alat evaluasi pelatihan, evaluasi yang digunakan dalam

pelatihan ini terdiri dari : a) Evaluasi Persiapan (awal), evaluasi ini

dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh persiapan yang telah

dilakukan oleh panitia. Dengan melalui evaluasi persiapan ini akan dapat

diputuskan apakah pelatihan siap untuk dilaksanakan atau tidak. b)

Evaluasi Pelaksanaan (proses) hal-hal yang dievaluasi pada tahap

pelaksanaan pelatihan meliputi: evaluasi peserta, evaluasi fasilitator, serta

evaluasi penyelenggara.

Page 73: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxiii

(8) Dokumentasi kegiatan, pelaksanaan kegiatan pelatihan budidaya yam

Arab didokumentasikan dengan kamera foto dan kamera vidio, hal ini

dilakukan sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

seluruh kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab di BPPLSP Regional III

Jawa Tengah.

Hasil Pemberdayaan

Hasil pemberdayaan yang dapat diperoleh warga belajar pelatihan

budidaya ayam Arab di BPPLSP Ungaran dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Rochman, dapat menambah pengetahuan dan keterampilan : (a).

Pemilihan bibit ayam Arab yang baik, yaitu sehat, lincah, mata bulat, tidak

mengantuk, tidak cacat, bentuk paruh normal, bulu tubuh kering. (b).

Penetasan/pembesaran ayam, sebelum dimasukkan kedalam mesin tetas

telur harus diseleksi terlebih dahulu, suhu mesin tetas harus dalam

keadaan stabil. (c) Pembuatan kandang, harus sesuai dengan kebutuhan

dan usia ayam Arab. Pada saat berumur 7 hari anak ayam dimasukkan

kedalam kandang DOC berbentuk segi empat sederhana dengan sumber

pemanas listrik. Setelah berumur lebih kurang 3 bulan, anak ayam

dilepaskan dari kandang indukannya dan pada umur 5 bulan, ayam

dimasukkan kedalam kandang baterai dengan ukuran 40 cm x 20 cm

dengan tinggi 45 cm. (d) Pembuatan mesin tetas, menggunakan listrik

lampu pijar, pipa seng pemanas, termometer, tempat tatakan telur dan bak

air sebagai pelembab ruangan. (e). Pembuatan pakan, harus disesuaikan

dengan kebutuhan atau usia ayam Arab (f). Pengendalian penyakit,

Page 74: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxiv

kandang harus selalu dalam keadaan bersih, kebutuhan pakan ayam harus

cukup dan pemberian faksin secara rutin dua bulan sekali. Disamping itu

juga dengan beternak ayam Arab, Rochman dapat meningkatkan produksi

telur ayam Arab sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.

2. Amin Rahardjo, dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan

beternak ayam Arab, yang meliputi : (a). Pemilihan bibit ayam Arab yang

baik, yaitu induk harus masih asli (b). Penetasan/pembesaran ayam Arab,

penetasan ayam Arab menggunakan mesin tetas, dimana suhu atau panas

serta pemutaran dan pendinginan elur selama penetasan harus selalu

mendapatkan perhatian. (c) Pembuatan kandang, harus sesuai dengan

kebutuhan dan usia ayam Arab, kandang harus dalam keadaan

longgar/tidak terlalu sempit, cukup memperoleh sinar matahari untuk

sirkulasi udara, (d) Pembuatan pakan, harus disesuaikan dengan

kebutuhan atau usia ayam Arab, ayam diberi pakan 2 kali sehari (f).

Pengendalian penyakit, mengontrol kesehatan ayam setiap hari dan

pemberian faksin secara rutin dua bulan sekali. Disamping itu juga dengan

beternak ayam Arab, Amin Rahardjo dapat memperoleh tambahan

penghasilan walaupun belum seberapa.

3. Sugiarto, dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan beternak ayam

Arab, yang meliputi : (a). Pemilihan bibit ayam Arab yang baik, yaitu

berjengger besar, berdada lebar dan lincah (b). Penetasan/pembesaran

ayam, menggunakan mesin tetas, dimana sebelum dimasukkan kedalam

mesin tetas telur harus diseleksi terlebih dahulu. (c) Pembuatan kandang,

Page 75: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxv

harus sesuai dengan kebutuhan dan usia ayam Arab. Kandang baterai yang

biasa digunakan berukuran 40cmx20cm dengan tinggi 45cm. (d)

Pembuatan mesin tetas, menggunakan listrik lampu pijar, pipa seng

pemanas, termometer, tempat tatakan telur dan bak air sebagai pelembab

ruangan. (e). Pembuatan pakan, harus disesuaikan dengan kebutuhan atau

usia ayam Arab dengan perbandingan 4: 3 : 3 (4 kg katul : 3 kg jagung : 3

kg sentrat) (f). Pengendalian penyakit, dengan cara pemberian pakan yang

cukup, menjaga kebersihan kandang dan pemberian vaksin secara rutin 2

bulan sekali Disamping itu juga dengan beternak ayam Arab, Sugiarto

dapat meningkatkan produksi telur ayam Arab sehingga dapat menambah

penghasilan keluarga.

4. Khamdan, dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan beternak

ayam Arab, yang meliputi : (a). Pemilihan bibit ayam Arab yang baik,

yaitu berjengger merah, sehat (tidak cacat atau sakit) dan lincah (b).

Penetasan/pembesaran ayam, menggunakan mein tetas, telur yang akan

ditetaskan,sebelumnya harus diteropong atau diseleksi terlebih dahulu,

suhu mesin tetas harus dalam keadaan stabil. (c) Pembuatan kandang,

longgar/tidak terlalu sempit, bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup,

terdapat sirkulasi udara, dapat melindungi ayam dari udara malam serta

penempatan kandang ditempat yang tenang, bebas dari gangguan suara

keramaian, kandangdibuat dari bambu yang ukurannya disesuaiakan

dengan kebutuhan ayam Arab. (d) Pembuatan pakan, disesuaikan dengan

kebutuhan atau usia ayam Arab dengan menggunakan perbandingan 4: 3 :

3 (4 kg katul : 3 kg jagung : 3 kg sentrat) (f). Pengendalian penyakit,

Page 76: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxvi

dengan cara mengontrol keadaan ayam setiap hari, kandang selalu dalam

keadaan bersih, pemberian ransum atau pakan ayam yang cukup, ayam

yang sakit dipisahkan dengan ayam yang sehat sehingga tidak menular

penyakitnya serta pemberian vaksin secara rutin 2 bulan sekali. Disamping

itu juga dengan beternak ayam Arab, Khamdan dapat menambah

penghasilan keluarga walaupun belum maksimal.

Dari hasil yang diperoleh tersebut diatas sudah sesuai dengan pendapat

Broling (1989), dimana hakikat pendidikan kecakapan hidup/life skills

adalah interaksi berbagai pengetahuan dan keterampilan yang sangat

penting dimiliki seseorang asehingga dapat hidup mandiri.

4. Teknik Evaluasi

Teknik evaluasi dalam kegiatan pemberdayaan pemuda ini meliputi

evaluasi dampak dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan. Evaluasi dampak

meliputi meningkatnya pengetahuandan keterampilan peserta pelatihan dan

terlatihnya warga masyarakat dalam bidang budidaya ayam Arab. Sedangkan

evaluasi pelaksanaan program kegiatan meliputi evaluasi peserta (penguasaan

materi, kedisiplinan, ketertiban, dan sikap), evaluasi fasilitator (penguasaan

materi, kesesuaian materi dengan topik bahasan yang disampaikan, ketepatan

metode yang digunakan, kesesuaian media yang digunakan, penampilan, bahasa

yang digunakan), dan evaluasi penyelenggara (kebersihan ruang pelatihan,

akomodasi dan konsumsi, pelayanan panitia). Hal ini sudah sesuai dengan teori

Kirkpatrick, dimana rencana keseluruhan evaluasi pelatihan harus memberikan

suatu kerangka untuk mengukur perubahan yang diinginkan pada tiap tuingkat

Page 77: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxvii

evalusi, yakni perubahan dalam tingkat belajar, tingkat perilaku dan tingkat hasil

dengan menggunakan kriteria yang tepat.

C. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Pola

Pemberdayaan Pemuda Dengan Pelatihan Budidaya Ayam Arab di

BPPLSP Regional III Jawa Tengah

1. Faktor pendukung

Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan pola pemberdayaan pemuda

adalah : (1) Lingkungan sosial masyarakat yang mendukung, hal ini dapat terlihat

dari respon atau tanggapan masyarakat Sekunir Gunungpati dan Beji Para’an

Ungaran yang begitu antusias terhadap diadakannya desa binaan, (2) Sumber-

sumber pembelajaran yang memadai dalam pelatihan budidaya ayam Arab.

Adapun sumber-sumber pembelajaran tersebut meliputi gedung yang dilengkapi

dengan asrama, sarana dan prasarana yang memadai, tutor atau nara sumber teknis

yang berkompeten dibidang peternakan, pemasaran dan manajemen atau

pengelolaaan secara umum, (3) Diadakannya suatu rencana evaluasi pada awal

kegiatan pelatihan, pada saat pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pada akhir

kegiatan pelatihan.

2. Faktor penghambat

Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan pola pemberdayaan

pemuda adalah : (1) Dari pihak BPPLSP sendiri belum mempunyai tenaga ahli

yang berkompeten dibidang peternakan sehingga tutor atau nara sumber teknis

diambil dari KPSM (Kelompok Pemberdayaan Swadaya Masyarakat) yang berada

di Jatinom Klaten, sehingga untuk mendatangkannara sumber teknis yang

berkompeten dibidangnya dibutuhkan biaya yang cukup besar. Disamping itu,

Page 78: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxviii

sebagian dari anggota kelompok binaan yang belum mempunyai sikap wirausaha

yang professional, sehingga hal ini dapat mempengaruhi kinerja dan kekompakan

dari masing-masing anggota kelompok binaan.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan temuan data sebagaimana tersebut pada Bab IV, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pola Pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab di

BPPLSP Regional III Jawa Tengah melalui beberap tahap, yakni :

a. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan pemberdayaan adalah untuk mengaktualisasikan potensi yang

sudah dimiliki masyarakat, untuk melatih masyarakat agar dapat hidup

mandiri, serta pada akhirnya dapat membantu masyarakat untuk

meningkatkan taraf hidupnya.

b. Proses Pemberdayaan

Proses pemberdayaan terdiri dari : (1) Identifikasi kebutuhan masyarakat,

(2) Menetapkan tujuan, (3) Merancang kegiatan, (4) Menentukan

narasumber teknis/tutor, (5) Menentukan peserta, (6) Menentukan

pelaksanaan kegiatan, (7) Persiapan pelaksanaan kegiatan, (8)

Penerapan/pelaksanaan kegiatan, (9) Evaluasi kegiatan, (10) Dokumentasi

kegiatan.

Page 79: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxix

c. Hasil Pemberdayaan

Hasil yang diperoleh dari pelatihan budidaya ayam Arab adalah

terlatihnya 30 warga belajar sehingga dapat terbentuk dua kelompok

binaan di desa Sekunir Gunungpati Semarang serta kelompok binaan di

desa Beji Para’an Ungaran. Dari peserta yang sudah dibentuk menjadi

anggota kelompok binaan tersebut dapat memperoleh dan menambah

pengetahuan dan keterampilan tentang pemilihan jenis ayam Arab yang

baik, teknik pembuatan kandang, pembuatan mesin tetas, pembuatan

ransum makanan, penetasan dan pembesaran ayam Arab, pencegahan dan

pengobatan penyakit serta pengelolaan usaha berternak ayam Arab.

Disamping itu juga anggota kelompok binaan dapat lebih mandiri dalam

beternak ayam Arab, sehingga dapat mereka meningkatkan produktivitas

ayam Arab serta peningkatan penghasilan.

d. Teknik Evaluasi

Teknik evaluasi meliputi evaluasi dampak dan evaluasi pelaksanaan

program kegiatan. Evaluasi dampak meliputi meningkatnya pengetahuan

dan keterampilan peserta pelatihan dan terlatihnya warga masyarakat

dalam bidang budidaya ayam Arab. Sedangkan evaluasi pelaksanaan

program kegiatan meliputi evaluasi peserta, evaluasi fasilitator, dan

evaluasi penyelenggara.

2. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Pola Pemberdayaan

pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab di BPPLSP Regional III

Jawa Tengah adalah :

72

Page 80: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxx

a. Faktor pendukung pelaksanaan pola pemberdayaan meliputi : lingkungan

sosial masyarakat yang mendukung, sumber-sumber belajar yang

mendukung baik meliputi sumber material maupun non material, serta

nara sumber teknis/tutor yang berkompeten dibidangnya masing-masing.

b. Faktor penghambat pelaksanaan pola pemberdayaan meliputi : belum

adanya nara sumber teknis dari pihak BPPLSP yang berkompeten

dibidang peternakan dan budidaya ayam Arab sehingga masih

bekerjasama dengan instansi lain, aspek pendampingan dalam kelompok

binaan yang tidak berlanjut secara kontinyu, serta sikap dan mental dari

sebagian warga belajar yang tidak mau bekerja keras dan hanya

menginginkan hasil yang cepat.

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan penelitian dan kesimpulan yang ada, maka

peneliti menyampaikan beberapa saran kepada pihak-pihak terkait dalam rangka

pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab, yakni :

1. Diadakannya aspek pendampingan teknis secara rutin kepada anggota

kelompok binaan agar desa binaan dapat berkembang secara maksimal.

2. Peningkatan jalinan hubungan mitra kerja dengan berbagai lembaga terkait

untuk memperluas daerah pemasaran.

3. Peningkatan kegiatan-kegiatan pemberdayaan pemuda dalam pembinaan

kecakapan hidup/life skills lainnya untuk mengaktualisasikan potensi yang

sudah dimiliki oleh masyarakat agar dapat hidup mandiri.

Page 81: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxxi

Page 82: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxxii

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud.1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan

Nasional. 2004. Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup

(Life Skills) Pendidikan Non Formal. Jakarta.

Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan

Nasional. 2003. Model Pelatihan Pengembangan dan Budidaya ayam

Arab.

D. Sudjana. 1993. Stategi Pembelajaran dalam Pendidikian Luar Sekolah.

Bandung : Nusantara Press.

Djumadi. 2003. Meningkatkan Produksi Telur Ayam Arab. Dalam Harmoni no.2

Juli-Desember. Hal 11

Jusuf Irianto. 2001. Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Pelatihan. Jatim : Insan

Cendekia

Lexy J. Moleong. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung

Loekman Soetrisno.1997. Kemiskinan, Perempuan, dan Pemberdayaan.

Yogjakarta : Kanisius

Napitulu. 1992. Pedoman Pendidikan Luar Sekolah. Nusantara Press. Bandung

Rukminto Adi, Isbandi. 2001. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan,

Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan

Praktis). Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia

Sarwoko, Bambang. 1992. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Semarang :

IKIP Press

Soebagio Atmodiwirjo. 2002. Manajemen Palatihan. Jakarta : PT. Ardadizya Jaya

75

Page 83: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxxiii

Tim Broad Based Education Depdiknas. Kecakapan Hidup Melalui Pendekatan

Pendidikan Berbasis Luas. Surabaya : Intellectual Club (SIC) bekerja

sama dengan lembaga pengabdian masyarakat Unesa Swa Bina Qualita

Indonesia Jawa Timur

Utsman. 2002. Paparan Perkuliahan Dasar- Dasar Pelatihan. Fakultas Ilmu

Pendidikan. Universitas Negeri Semarang

Page 84: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxxiv

HASIL WAWANCARA

Penyel

enggara

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama : Drs. Kastum, M.Pd

Tempat/ tanggal lahir : Brebes, 5 Maret 1964

Usia : 41 Tahun

Alamat : Jln. Kertajaya Rt.02/I Langensari Ungaran

Semarang

Pendidikan terakhir : Magister Pendidikan/ S2

Pekerjaan : PNS

Tempat : BPPLSP Regional III Jawa Tengah

Hari/tanggal/pukul : Rabu/ 22 Juni 2005/ 14.00 WIB

A.1. Kondisi dan situasi desa binaan

1. Apa yang menjadi latar belakang diadakannya desa binaan?

Jawab : Hasil identifikasi kebutuhan masyarakat dimana banyak pemuda yang

nganggur/tidak mempunyai pekerjaan tetap dipilihnya desa binaan Sekunir GP

dan Beji Ungaran karena situasi daerah pedesaan dan kondisi daerahnya yang

memungkinkan untuk diadakannya budidaya ayam Arab, disamping itu

mendapatkan dukungan dari para tokoh masyarakat.

2. Apakah fungsi dan tujuan diadakannya desa binaan?

Jawab : Fungsi dan tujuan diadakannya desa binaan ayam Arab untuk

mengaplikasikan atau mengembangkan teori yang didapatkan dari

pelatihan bagaimana pemuda bisa mandiri, disamping itu ada

tujuan lain yaitu untuk mempromosikan atau mengenalkan

BPPLSP kepada masyarakat.

Page 85: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxxv

3. Bagaimanakah struktur organisasi desa binaan budidaya ayam Arab?

Jawab : Ada struktur organisasi yang terdiri dari ketua, bendahara, sekertaris,

seksi usaha, pemasaran dan anggota.

4. Bagaimanakah kondisi desa binaan budidaya ayam Arab?

Jawab : Situasi daerah pedesaan dan tempat diadakannya budidaya ayam Arab

agak jauh dari penduduk/masyarakat. Kelompok masih eksis dan diharapkan

dari kelompok itu dapat mengembangkan diri atau membentuk kelompok-

kelompok lain.

5. Bagaimanakah budaya dan perilaku pemuda masyarakat desa binaan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Terlihat jelas perubahan dari mereka setelah mengikuti pelatihan

menjadi kelompok binaan orientasi mereka adalah mendapatkan

keuntungan (profit oriented), mereka berusaha mempertahankan

organisasi (komitmen mereka), dengan berorganisasi dapat

menambah cara berfikir, wawasan dan pengetahuan.

B.1. Tujuan pemberdayaan

1. Apakah fungsi diadakannya pemberdayaan pemuda dalam pembinaan

kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Fungsi pemberdayaan pemuda adalah untuk memberdayakan pemuda dengan kecakapan vocasional tertentu.

2. Apakah tujuan diadakannya pemberdayaan pemuda dalam pembinaan

kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Tujuan dari pemberdayaan pemuda adalah agar mereka dapat memiliki keterampilan tertentu yang dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mandiri.

3. Siapakah pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan ini?

Jawab : BPPLSP, Perangkat desa, Mitra Kerja KPSM (Kelompok Pemberdayaan Swadaya Masyarakat) yang berada di Jatinom Klaten.

B.2 Proses pemberdayaan

Page 86: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxxvi

1. Bagaimanakah cara mengidentifikasi kebutuhan?

Jawab : Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi kebutuhan

masyarakat yaitu dengan cara : (a) Metode PRA (Partisipatory Rural

Apraisal) pendekatan pemahaman masyarakat pedesaan dimana team

surve datang langsung ke masyarakat melihat sejumlah potensi/SDM

kemudian dibuat pemetaan skala prioritas kebutuhan masyarakat,

disamping itu juga perlu dilihat alur sejarah masyarakat setempat. (b)

Metode Konvensional yaitu datang langsung ke masyarakat kemudian

masyarakat dikumpulkan dan diadakan diskusi/ shering skala prioritas

kebutuhan. (c) Analisis SWOT yaitu melihat kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan dari masyarakat sekitar.

2. Bagaimanakah cara menetapkan tujuan?

Jawab : Cara menetapkan tujuan adalah dengan melihat masalah-masalah yang sedang dihadapi masyarakat. Adapun tujuan dari lembaga adalah untuk mengembangkan program kerja sedangkan tujuan substansialnya adalah apa yang

ingin dicapai dengan pelatihan itu.

3. Bagaimanakah cara merancang kegiatan?

Jawab : Kegiatan dirancang selama satu minggu oleh fasilitator dengan melibatkan warga belajar.

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Materi-materi yang diberikan bersifat proses yaitu pengenalan ayam Arab, pengenalan alat dan bahan,

pemeliharaan ayam Arab, cara penetasan ayam Arab, cara pembesaran ayam Arab, cara pengendalian penyakit, cara

penanganan pasca produksi panen/pemasaran, serta cara pembuatan mesin tetas.

5. Bagaimanakah cara menentukan nara sumber teknis?

Jawab : Cara menentukan nara sumber teknis adalah mencari orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan

budidaya ayam Arab, karena BPPLSP belum mempunyai tenaga khusus maka nara sumber teknis diambil dari KPSM Sido Makmur/ peternak ayam Arab/pedagang ayam Arab yaitu (a) Bp. Gunawan (b) Bp. Margono sedangkan dari

pihak BPPLSP dipilih Bp. Sigit dan Bp. Jumadi

6. Berapa jumlah nara sumber teknis pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Jumlah nara sumber teknis pelatihan dan budidaya ayam Arab ada 4

orang NST.

7. Bagaimanakah cara menentukan peserta yang ikut pada pelatihan budidaya

ayam Arab?

Jawab : Dari hasil identifikasi sasaran diperoleh 14 orang warga belajar yang terdiri dari 4 orang kelompok binaan

Sekunir GP dan 10 orang anggota kelompok binaan Beji Ungaran yang tergabung dalam Organisasi Pemuda Muhamadiyah dan 26 Pamong Belajar SKB seluruh jawa tengah.

8. Berapa jumlah peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Jumlah peserta pelatihan budidaya ayam Arab kurang lebih 30 orang

termasuk Pamong Belajar SKB seluruh Jawa Tengah. Karena program

Page 87: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxxvii

ini adalah program kerja BPPLSP maka peserta pelatihan tidak

dipungut biaya sepeserpun bahkan mereka diberi uang saku sedangkan

untuk anggota kelompok binaan diberi modal usaha.

9. Bagaimana cara menentukan pelaksanaan kegiatan?

Jawab : Karena ada kaitannya dengan struktur anggaran dana maka pelatihan budidaya ayam Arab disesuai dengan

jadwal yang ditentukan oleh pihak BBPLSP

10. Apa saja yang dipersiapkan sebelum pelaksanaan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : Pada tahap persiapan yang perlu diperhatikan adalah membentuk

panitia, pembagian tugas, rapat koordinasi (temu teknis untuk

menentukan kurikulum materi, siapa yang menyusun, menyiapkan,

dan menyampaikan materi), menyiapkan bahan dan alat pelatihan,

menentukan peserta dan nara sumber teknis.

Pada tahap pelaksanaan memasuki hari pertama pemberian teori

tentang teknik budidaya ayam Arab, hari kedua praktek lapangan

(kunjungan di KPSM Sido Makmur Klaten), hari ketiga praktek

pembuatan kandang dan mesin tetas.

Pada tahap akhir kegiatan adalah menyusun laporan dan evaluasi dampak pelatihan.

11. Bagaimanakah cara mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Evaluasi tutor dan fasilitator dilakukan oleh peserta pelatihan dengan cara mengisi kuisioner. Sedangkan

untuk evaluasi peserta pelatihan dilakukan oleh pihak tutor dan fasilitator dengan cara test tertulis dan praktek.

12. Apa saja yang digunakan dalam mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan

pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Kamera foto dan kamera video.

B.3 Hasil pemberdayaan

1. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang pengetahuan?

Jawab : Semakin bertambah pengetahuan tentang budidaya ayam Arab yang

meliputi pengenalan ayam Arab, pengenalan alat dan bahan,

pemeliharaan dan pembesaran ayam, cara penetasan, cara penyegahan

penyakit cara penanganan pasca panen/pemasaran dan pengetahuan

membuat mesin tetas.

Page 88: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxxviii

2. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang sikap?

Jawab : Untuk mengukur sikap yang dimiliki oleh warga besar merupakan hal

yang tidak mudah namun setelah berada dilapangan ternyata ada

perubahan sikap dari warga belajar.

3. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang keterampilan?

Jawab : Semakin bertambah keterampilan tentang budidaya ayam Arab yang

meliputi keterampilan mengenal ayam Arab, mengenal alat dan bahan

yang digunakan, pemeliharaan dan pembesaran ayam Arab,

keterampilan menetaskan ayam Arab, pencegahan penyakit,

penaganan pasca produksi/panen serta keterampilan membuat mesin

tetas.

4. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang ekonomis?

Jawab : Dari usaha yang mereka lakukan dengan berternak ayam Arab bisa menghasilkan namun belum bisa terlihat secara jelas hal ini dikarenakan usaha mereka belum dapat berkembang.

B.4. Evaluasi Pemberdayaan

1. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada awal kegiatan pelatihan?

Jawab : Persiapan peserta, tutor/nara sumber teknis.

2. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada saat kegiatan pelatihan?

Jawab : Jalannya pelaksanaan pelatihan.

3. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada akhir kegiatan pelatihan?

Jawab : Menyusun laporan kegiatan dan mendokumentasikan kegiatan yang

telah berjalan.

C.1 Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberdayaan.

1. Bagaimanakah respon atau tanggapan masyarakat sekitar terhadap

pelaksanaan kegiatan pemberdayaan?

Jawab : Sangat mendukung terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan.

2. Pendekatan apa yang digunakan Tutor atau NST dalam penyampaian

materi pelatihan?

Jawab : Pendekatan Andragogi (pembelajaran yang menggunakan pendekatan

orang dewasa)

Page 89: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

lxxxix

3. Sumber-sumber belajar apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan?

Jawab : Sumber belajar manusia yakni tutor atau nara sumber teknis yang

berpengalaman, sumber belajar non manusia yakni modul pelatihan,

peralatan praktek budidaya ayam Arab.

4. Sarana apa saja yang digunakan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Gedung, alat-alat tulis, laboratorium, alat-alat praktek, tikar, sound

system., dll.

5. Dari manakah sarana itu diperoleh?

Jawab : BPPLSP Regioanal III Jawa Tengah

6. Apakah sarana itu cukup memadai?

Jawab : Cukup memadai

7. Potensi dan keterampilan apa saja yang peserta miliki?

Jawab : Bermacam-macam namun pada umumnya mereka mempunyai potensi

untuk berwiraswasta

8. Bagaimanakah motivasi yang dimiliki oleh peseta dalam mengikuti

kegiatan pelatihan?

Jawab : Motivasi yang dimiliki warga belajar untuk mengikuti kegiatan

pelatihan sangat tinggi.

C.2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Bagaimanakah cara mengukur perubahan perilaku warga belajar sebagai

hasil dari pelatihan?

Jawab : untuk mengukur perubahan perilaku warga belajar memang sangat

susah namun hal ini dapat dilihat atau diketahui ketika mereka sudah

berada di dalam masyarakat.

2. Berapa hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 3 hari yakni tanggal 21 sampai dengan tanggal 23 Oktober 2003

3. Peraturan-peraturan apa saja yang digunakan dalam kegiatan pelatihan?

Page 90: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xc

Jawab : Selama mengikuti pelatihan peserta tidak boleh meninggalkan tempat

tanpa seijin panitia, peserta wajib mengikuti seluruh kegiatan

pelatihan.

4. Apa yang penyelenggara lakukan apabila ada diantara warga belajar yang

melanggar peraturan yang telah ditetapkan?

Jawab : : Memberikan peringatan atau sangsi, tetapi jika selama tiga hari

berturut-turut tidak mengikuti pelatihan maka akan

dikeluarkan/dikembalikan ke instansi yang bersangkutan.

HASIL WAWANCARA

Penyel

enggara

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama : Drs. Sigit

Tempat/ tanggal lahir : Semarang, 22 Januari 1968

Usia : 36 Tahun

Alamat : Sekunir Rt.2 Rw. 5 Kelurahan Plalangan kec.

Gunung Pati Semarang

Page 91: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xci

Pendidikan terakhir : Sarjana S1 Pend. Olah Raga

Pekerjaan : Pamong Belajar BPPLSP Regional III Jawa

Tengah

Tempat : BPPLSP Regional III Jawa Tengah

Hari/tanggal/pukul : Selasa/ 21 Juni 2005/ 13.00 WIB

A.1. Kondisi dan situasi desa binaan

1. Apa yang menjadi latar belakang diadakannya desa binaan?

Jawab : Karena masih banyaknya pemuda usia produktif yang masih

menganggur (belum mempunyai pekerjaan tetap). Selain itu antusias

pemuda untuk memiliki keterampilan vocasional sebagai bekal untuk

hidup.

2. Apakah fungsi dan tujuan diadakannya desa binaan?

Jawab : Fungsinya adalah sebagai tempat uji coba budidaya ayam Arab,

sedangkan tujuannya untuk mengurangi pengangguran didesa binaan dan

sebagai wadah menyalurkan keterampilan pemuda.

3. Bagimanakah struktur organisasi desa binaan?

Jawab : Strukturnya terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, dan seksi-seksi.

4. Bagaimanakah kondisi desa binaan budidaya ayam Arab ?

Jawab : Kondisinya cukup baik yaitu sampai sekarang masih tetap berjalan dengan baik.

5. Bagaimanakah budaya dan perilaku pemuda masyarakat desa binaan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Cukup baik dan antusias. Hanya masih ada beberapa kekurangan yang

perlu diperbaiki yaitu soal administrasi kelompok dan juga

kekompakan dalam mengelola usaha.

B.1. Tujuan pemberdayaan

1. Apakah fungsi diadakannya pemberdayaan pemuda dalam pembinaan

kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

Page 92: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xcii

Jawab : Fungsinya yaitu untuk meningkatkan kecakapan hidup pemuda melalui pelatihan budidaya ayam Arab.

2. Apakah tujuan diadakannya pemberdayaan pemuda dalam pembinaan

kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Agar pemuda dapat mandiri atau berkarya melalui budidaya ayam

Arab yang meliputi usaha penetasan, pembesaran atau usaha petelor

ayam Arab.

3. Siapakah pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan ini?

Jawab : Pamong belajar, nara sumber, tokoh masyarakat (RT/RW) dan juga

warga belajar sendiri.

B.2 Proses pemberdayaan

1. Bagaimanakah cara mengidentifikasi kebutuhan?

Jawab : Cara mengidentifikasi langsung turun ke masyarakat dengan cara

wawancara melalui RT, RW dan juga warga belajar sendiri. Setelah

diidentifikasi dan dikaji lalu dianalisis dengan cara menentukan

keunggulan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada pada desa

tersebut, sehingga memungkinkan untuk diadakannya desa binaan

tersebut.

2. Bagaimanakah cara menetapkan tujuan?

Jawab : Cara menetapkan tujuan dengan melihat hasil identifikasi kebutuhan dan masalah yang terjadi didesa

tersebut.

3. Bagaimanakah cara merancang kegiatan?

Jawab : Cara merancang kegiatan yaitu setelah hasil yang diperoleh

dilapangan dikaji lalu dirancang dengan cara membuat Desain dari

pelatihan yang akan dikembangkan baik mulai dari tahap persiapan,

pelaksanaan dan juga evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Materi-materi yang diberikan yaitu pengenalan ayam Arab, pengenalan alat dan bahan, pemeliharaan ayam Arab, cara penetasan ayam Arab, cara pembesaran ayam Arab, cara pengendalian penyakit, cara

penanganan pasca produksi panen/pemasaran, serta cara pembuatan mesin tetas.

5. Bagaimanakah cara menentukan nara sumber teknis?

Page 93: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xciii

Jawab : Dengan cara mengidentifikasi tempat-tempat yang menjadi tempat-

tempat usaha (peternakan khususnya ayam Arab), lalu dicari orang

yang mengelola tadi untuk dijadikan nara sumber teknis (tetapi

diseleksi dahulu kemampuannya).

6. Berapa jumlah nara sumber teknis pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Ada 4 orang NST yaitu diambil dari praktisi, ahli peternakan, dan juga ahli pemasaran.

7. Bagaimanakah cara menentukan peserta yang ikut pada pelatihan budidaya

ayam Arab?

Jawab : Dengan cara terjun langsung kelapangan agar dapat mengetahui secara pasti bakat dan minat peserta

pelatihan.

8. Berapa jumlah peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Kurang lebih 30 peserta.

9. Bagaimana cara menentukan pelaksanaan kegiatan?

Jawab : Setelah dilakukan tahap persiapan maka ditetapkan tahap pelaksanaan baik waktu maupun materi.

10. Apa saja yang dipersiapkan sebelum pelaksanaan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : Materi, akomodasi, konsumsi, ATK, peserta pelatihan dan nara

sumber teknis

11. Bagaimanakah cara mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Melalui peserta dengan cara mengevaluasi proses pelaksanaan, yang menyangkut materi, fasilitator, dan juga

akomodasi konsumsi.

12. Apa saja yang digunakan dalam mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan

pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Laporan tertulis, kamera foto, dan kamera video.

B.3 Hasil pemberdayaan

1. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang pengetahuan?

Jawab : Pengetahuan seluk beluk (sejarah) ayam Arab, proses pemeliharaan (dari penetasan,

pemeliharaan/pembesaran, pemberian pakan, pengendalian penyakit, pembuatan kandang, pembuatan mesin tetas

hingga hasil pemasaran).

2. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang sikap?

Jawab : Sikap mandiri dan juga sikap semangat berusaha.

3. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang keterampilan?

Page 94: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xciv

Jawab : Keterampilan penetasan telor, pemeliharaan/pembesaran, pemberian pakan, pengendalian penyakit,

pembuatan kandang, pembuatan mesin tetas hingga hasil pemasaran.

4. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang ekonomis?

Jawab : Dapat menambah penghasilan keluarga walaupun belum seberapa.

B.4. Evaluasi Pemberdayaan

1. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada awal kegiatan pelatihan?

Jawab : Persiapan peserta, tutor/nara sumber teknis.

2. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada saat kegiatan pelatihan?

Jawab : Kendala-kendala yang dialami pada waktu pelaksanaan pelatihan.

3. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada akhir kegiatan pelatihan?

Jawab : Menyusun laporan kegiatan.

C.1 Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberdayaan.

1. Bagaimanakah respon atau tanggapan masyarakat sekitar terhadap

pelaksanaan kegiatan pemberdayaan?

Jawab : Sangat mendukung terhadap kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab.

2. Pendekatan apa yang digunakan Tutor atau NST dalam penyampaian

materi pelatihan?

Jawab : Pendekatan Andragogi .

3. Sumber-sumber belajar apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan?

Jawab : Tutor atau nara sumber teknis yang berkompeten dibidangnya, modul

pelatihan, peralatan praktek budidaya ayam Arab.

4. Sarana apa saja yang digunakan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Gedung, alat-alat tulis, laboratorium, alat-alat praktek, tikar, sound

system.

5. Dari manakah sarana itu diperoleh?

Jawab : BPPLSP Ungaran dan juga ada yang dari peserta sendiri.

6. Apakah sarana itu cukup memadai?

Jawab : Cukup memadai

Page 95: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xcv

7. Potensi dan keterampilan apa saja yang peserta miliki?

Jawab : Berternak dan berwiraswasta

8. Bagaimanakah motivasi yang dimiliki oleh peseta dalam mengikuti

kegiatan pelatihan?

Jawab : Motivasi warga belajar untuk mengikuti kegiatan pelatihan sangat

tinggi.

C.2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Bagaimanakah cara mengukur perubahan perilaku warga belajar sebagai

hasil dari pelatihan?

Jawab : Ketika mereka sudah berada di dalam masyarakat.

2. Berapa hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 3 hari yang dilaksanakan pada tanggal 21 sampai tanggal 23 Oktober

2003

3. Peraturan-peraturan apa saja yang digunakan dalam kegiatan pelatihan?

Jawab : Peraturan kedisiplinan waktu dan kedisiplinan mengikuti jalannya pelatihan dengan absensi.

4. Apa yang penyelenggara lakukan apabila ada diantara warga belajar yang

melanggar peraturan yang telah ditetapkan?

Jawab : Dengan mengadakan teguran secara lisan.

Page 96: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xcvi

HASIL WAWANCARA Penyel

enggara

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama : Djumadi

Tempat/ tanggal lahir : Wonosoba, 20 November 1975

Usia : 30 Tahun

Alamat : Perum Ungaran Baru B 30 Semarang

Pendidikan terakhir : Sarjana

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Tempat : BPPLSP Regional III Jawa Tengah

Hari/tanggal/pukul : Senin/ 4 Juli 2005/ 14.30 WIB

Page 97: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xcvii

A.1. Kondisi dan situasi desa binaan

1. Apa yang menjadi latar belakang diadakannya desa binaan?

Jawab : Lingkungan masyarakat dan warga belajar yang mendukung, kemauan

dan kesiapan warga belajar untuk mengikuti pelatihan dan pembinaan.

2. Apakah fungsi dan tujuan diadakannya desa binaan?

Jawab : Fungsinya adalah sebagai tempat percontohan budidaya ayam Arab

yang akan dikembangkan ditempat lain, sedangkan tujuannya untuk membuka

lapangan pekerjaan baru atau memberikan kesempatan kepada masyarakat

yang masih menganggur.

3. Bagimanakah struktur organisasi desa binaan?

Jawab : Strukturnya terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, dan seksi usaha,

dan seksi pemasaran.

4. Bagaimanakah kondisi desa binaan budidaya ayam Arab ?

Jawab : Kondisinya bisa dikatakan cukup baik namun pada kenyataannya karena kesibukan warga belajar dan

pembagian tugas yang masih tumpang tindih maka pada saat ini desa binaan tidak dapat berjalan secara maksimal.

5. Bagaimanakah budaya dan perilaku pemuda masyarakat desa binaan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Budaya dan perilaku warga binaan belum terbiasa dengan sikap

wirausaha yang harus mau bersabar dan bekerja keras.

B.1. Tujuan pemberdayaan

1. Apakah fungsi diadakannya pemberdayaan pemuda dalam pembinaan

kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Fungsinya yaitu untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki oleh masyarakat.

2. Apakah tujuan diadakannya pemberdayaan pemuda dalam pembinaan

kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

Page 98: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xcviii

Jawab : Agar pemuda mempunyai keterampilan khususnya dalam bidang

kecakapan hidup sehingga mereka dapat bekerja dan mandiri.

3. Siapakah pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan ini?

Jawab : BPPLSP, SKB Klaten, pihak peternakan dan pertanian provinsi

melalui BIB (Balai Inseminasi Buatan), Unit taman ternak Maron,

aparat desa dan karang taruna Sekunir Gunung Pati dan Beji Para’an

Ungaran.

B.2 Proses pemberdayaan

1. Bagaimanakah cara mengidentifikasi kebutuhan?

Jawab : Melakukan survai atau studi pendahuluan masyarakat setempat,

setelah itu diadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait untuk

bermusyawarah menentukan skala prioritas kebutuhan yang harus

segera ditangani. Dari hasil identifikasi kebutuhan tersebut ternyata

didesa Sekunir Gunung Pati dan desa Beji Para’an terdapat para

pemuda yang masih mengganggur dan belum mempunyai pekerjaan

tetap sehingga dibuatlah program-program pemberdayaan pemuda

salah satunya adalah pelatihan Budidaya ayam Arab.

2. Bagaimanakah cara menetapkan tujuan?

Jawab : Dengan cara melihat hasil identifikasi kebutuhan dan masalah yang terjadi didesa tersebut. Setelah

teridentifikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat lalu dianalisis dan ditetapkan tujuan pemberdayaan yakni

memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan budidaya ayam Arab.

3. Bagaimanakah cara merancang kegiatan?

Jawab : Dengan membuat desain pelatihan yang juga melibatkan anggota warga masyarakat. Desain pelatihan ini dibuat dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pelatihan.

4. Materi apa saja yang diberikan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Materi-materi yang diberikan pada pelatihan budidaya ayam Arab yaitu pengenalan tentang jenis ayam Arab,

pengenalan alat dan bahan, pemeliharaan ayam Arab, cara penetasan ayam Arab, cara pembesaran ayam Arab, cara

pengendalian penyakit, cara penanganan pasca produksi panen/pemasaran, serta cara pembuatan mesin tetas.

5. Bagaimanakah cara menentukan nara sumber teknis?

Jawab : Dengan cara megidentifikasi dan menyeleki orang-orang yang

berkompeten dibidang budidaya ayam Arab. Dalam hal ini yang

perlu diperhatikan adalah mencari orang yang ahli secara teori,

praktisi/orang yang terjun langsung didunia peternakan, orang yang

Page 99: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

xcix

ahli dalam bidang pemasaran, serta orang yang ahli dalam bidang

manajemen/ pengelolaan secara umum.

6. Berapa jumlah nara sumber teknis pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Ada 4 orang NST yaitu diambil dari praktisi, ahli peternakan, dan juga ahli pemasaran.

7. Bagaimanakah cara menentukan peserta yang ikut pada pelatihan budidaya

ayam Arab?

Jawab : Dengan cara terjun langsung kelapangan sehingga diketahui secara pasti bakat dan minat peserta pelatihan.

8. Berapa jumlah peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : 30 orang, yang terdiri dari anggota masyarakat yang bersedia dan berminat mengikuti pelatihan serta pamong

belajar dari SKB seluruh Jawa tengah.

9. Bagaimana cara menentukan pelaksanaan kegiatan?

Jawab : Waktu pelaksanaan pelatihan ini ditentukan pihak BPPLSP Ungaran dengan memperhatikan berbagai macam

pertimbangan.

10. Apa saja yang dipersiapkan sebelum pelaksanaan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : Kurikulum materi pembelajaran, metode pembelajaran, menentukan

warga belajar, menentukan nara sumber teknis, mempersiapkan

sarana prasarana, studi banding/kunjungan lapangan serta

menentukan alat-alat evaluasi

11. Bagaimanakah cara mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Evaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan melalui angket yang disebarkan kepada peserta pelatihan.

12. Apa saja yang digunakan dalam mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan

pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Laporan tertulis, kamera foto, dan kamera video.

B.3 Hasil pemberdayaan

1. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang pengetahuan?

Jawab : Pengetahuan tentang jenis ayam Arab, pembuatan kandang, pembuatan mesin tetas, pembuatan ransum

makanan, penetasan dan pembesaran ayam Arab, pencegahan dan pengobatan penyakit, pengelolaan usaha budidaya

ayam Arab dan pengalaman dari kunjungan lapangan.

2. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang sikap?

Jawab : Sikap berwirausaha..

3. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang keterampilan?

Page 100: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

c

Jawab : Keterampilan memilih jenis ayam Arab yang baik, keterampilan pembuatan kandang, pembuatan mesin tetas,

pembuatan ransum makanan, penetasan dan pembesaran ayam Arab, mencegah dan mengobati penyakit ayam Arab,

serta keterampilan mengelola usaha budidaya ayam Arab.

4. Apa hasil yang dicapai warga belajar dalam bidang ekonomis?

Jawab : Dapat menambah penghasilan walaupun belum maksimal.

B.4. Evaluasi Pemberdayaan

1. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada awal kegiatan pelatihan?

Jawab : Persiapan peserta, tutor/nara sumber teknis.

2. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada saat kegiatan pelatihan?

Jawab : Kendala-kendala yang dialami pada waktu pelaksanaan pelatihan.

3. Hal-hal apa saja yang dievaluasi pada akhir kegiatan pelatihan?

Jawab : Menyusun laporan kegiatan.

C.1 Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberdayaan.

1. Bagaimanakah respon atau tanggapan masyarakat sekitar terhadap

pelaksanaan kegiatan pemberdayaan?

Jawab : Mendukung terhadap kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab.

2. Pendekatan apa yang digunakan Tutor atau NST dalam penyampaian

materi pelatihan?

Jawab : Pendekatan Andragogi .

3. Sumber-sumber belajar apa saja yang digunakan dalam pelaksanaan

kegiatan pemberdayaan?

Jawab : Tutor atau nara sumber teknis yang berkompeten dibidangnya, modul

pelatihan, peralatan praktek budidaya ayam Arab.

4. Sarana apa saja yang digunakan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Gedung, alat-alat tulis, laboratorium, alat-alat praktek, tikar, sound

system.

5. Dari manakah sarana itu diperoleh?

Jawab : BPPLSP Ungaran dan juga ada yang dari peserta sendiri.

6. Apakah sarana itu cukup memadai?

Jawab : Cukup memadai

9. Potensi dan keterampilan apa saja yang peserta miliki?

Page 101: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

ci

Jawab : Berternak dan berwiraswasta

10. Bagaimanakah motivasi yang dimiliki oleh peseta dalam mengikuti

kegiatan pelatihan?

Jawab : Motivasi warga belajar untuk mengikuti kegiatan pelatihan cukup

tinggi.

C.2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Bagaimanakah cara mengukur perubahan perilaku warga belajar sebagai

hasil dari pelatihan?

Jawab : Mengukur perubahan tingkah laku memang sangat sulit untuk

dilakukan, namun perubahan ini dapat dilihat ketika mereka sudah

berada di dalam masyarakat.

2. Berapa hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 3 hari yang dilaksanakan pada tanggal 21 sampai tanggal 23 Oktober

2003

3. Peraturan-peraturan apa saja yang digunakan dalam kegiatan pelatihan?

Jawab : Peraturan sudah tertulis secara jelas dan salah satunya adalah tentang kedisiplinan waktu dan kedisiplinan

mengikuti jalannya pelatihan.

4. Apa yang penyelenggara lakukan apabila ada diantara warga belajar yang

melanggar peraturan yang telah ditetapkan?

Jawab : Dengan mengadakan teguran secara lisan.

Page 102: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cii

HASIL WAWANCARA

Tutor/

NST

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama : Moh. Basirom

Tempat/ tanggal lahir :

Usia : 45 Tahun

Alamat : Unit Taman Ternak Maron Temanggung

Pendidikan terakhir : Sarjana

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Tempat : Unit Taman Ternak Maron Temanggung

Hari/ tanggal/ pukul :

B.2 Proses penberdayaan

14. Bagaimanakah bentuk pembelajaran yang anda gunakan pada pelatihan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Pendekatan Andragogi

15. Bagaimanakah cara anda menyampaikan materi dalam kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Ceramah, praktek, dan diskusi

Page 103: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

ciii

16. Apakah warga belajar suka dengan materi yang diberikan atau yang

diajarkan?

Jawab : Suka

17. Apakah yang diajarkan atau yang diberikan itu bermanfaat bagi warga

belajar?

Jawab : Bermanfaat

18. Apa saja manfaat itu?

Jawab : Berternak ayam Arab

19. Berapa lama jangka waktu pelatihan budidaya ayam Arab dilaksaakan?

Jawab : 3 hari

20. Apakah jangka waktu tersebut cukup bagi tutor atau nara sumber teknis

untuk menyampaiakan materi kepada warga belajar selama pelatihan

budidaya ayam Arab berlangsung?

Jawab : Cukup

21. Berapa jumlah peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Kurang lebih 40 peserta

22. Bagaimana susunan peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : Dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil

23. Berapa jumlah keseluruhan sumber belajar pada pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 5 sumber belajar

24. Bagimanakah kriteria pemilihan ayam Arab yang baik?

Jawab : Induk masih asli ,sehat, berbulu kering, mata bulat.

25. Bagaimanakah cara pembuatan kandang yang sehat?

Jawab : Longgar, tidak sempit, cukup memperoleh sinar matahari dan

disesuaiakan dengan kebutuhan dan usia ayam Arab.

26. Bagaimanakah cara penggunaan dan pembuatan pakan yang berkualitas?

Jawab : Sesuai dengan usia ayam

27. Bagaimanakah penetasan dan pembesaran ayam yang baik?

Jawab : Dengan menggunakan mesin tetas

Page 104: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

civ

28. Bagaimanakah cara pengendalian penyakit ayam yang efektif?

Jawab : Pemberian makanan yang bergizi dan pemberian vaksin secara rutin.

B.3. Hasil Pemberdayaan

1. Apa hasil yang dicapai dalam bidang pengetahuan?

Jawab : Meningkatnya pengetahuan berternak ayam Arab dari tahap penetasan

sampai pemasaran

2. Apa hasil yang dicapai dalam bidang sikap?

Jawab : Mandiri dalam berwiraswasta ayam Arab

3. Apa hasil yang dicapai dalam bidang ketrampilan?

Jawab : Trampilnya berternak ayam Arab dari tahap penetasan sampai

pemasaran

4. Apa hasil yang dicapai dibidang ekonomis?

Jawab : Bertambahnya penghasilan keluarga

C.1 Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberdayaan.

1. Bagaimanakah respon atau tanggapan warga belajar terhadap pelatihan?

Jawab : Cukup antusias

2. Pendekatan apa yang anda digunakan dalam penyampaian materi

pelatihan?

Jawab : Andragogi

3. Sumber-sumber belajar apa yang anda digunakan dalam pelaksanaan

kegiatan pemberdayaan?

Jawab : Modul atau materi berternak ayam arab

4. Sarana apa saja yang digunakan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Modul pelatihan dan alat-alat praktek pembuatan kandang dan mesin

tetas

5. Dari manakah sarana itu diperoleh?

Jawab : BPPLSP Regional III Jawa Tengah

6. Apakah sarana itu cukup memadai?

Jawab : Cukup memadai

Page 105: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cv

7. Potensi dan keterampilan apa saja yang peserta miliki?

Jawab : Berternak ayam Arab dari tahap penetasan sampai produksi dan

pemasaran.

8. Bagaimanakah motivasi yang dimiliki oleh peseta dalam mengikuti

kegiatan pelatihan?

Jawab : Cukup tinggi

C.2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Bagaimanakah cara anda mengevaluasi warga belajar?

Jawab : Dengan test tertulis, dan praktek

2. Berapa hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 3 hari

3. Peraturan-peraturan apa saja yang anda terapkan dalam kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Datang ke tempat pelatihan tepat pada waktunya, wajib mengikuti

seluruh kegiatan yang telah disepakati bersama.

4. Apa yang anda lakukan apabila ada diantara warga belajar yang melanggar

peraturan yang telah ditetapkan?

Jawab : Saya peringatkan saja.

Page 106: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cvi

HASIL WAWANCARA

Tutor/

NST

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama : Gunawan

Tempat/ tanggal lahir :

Usia : 38 Tahun

Alamat : Cawas, Klaten

Pendidikan terakhir : Sarjana

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Tempat : KPSM (kelompok pemberdayaan swadaya

masyarakat) Jatinom Klaten

Hari/ tanggal/ pukul :

Page 107: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cvii

B.2 Proses penberdayaan

13. Bagaimanakah bentuk pembelajaran yang anda gunakan pada pelatihan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Ceramah, praktek dan diskusi

14. Bagaimanakah cara anda menyampaikan materi dalam kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Ceramah dan praktek

15. Apakah warga belajar suka dengan materi yang diberikan atau yang

diajarkan?

Jawab : Suka

16. Apakah yang diajarkan atau yang diberikan itu bermanfaat bagi warga

belajar?

Jawab : Sangat bermanfaat

17. Apa saja manfaat itu?

Jawab ; Berternak dan berwiraswasta ayam Arab

18. Berapa lama jangka waktu pelatihan budidaya ayam Arab dilaksaakan?

Jawab : 3 hari

19. Apakah jangka waktu tersebut cukup bagi tutor atau nara sumber teknis

untuk menyampaiakan materi kepada warga belajar selama pelatihan

budidaya ayam Arab berlangsung?

Jawab : Saya kira cukup.

20. Berapa jumlah peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Sekitar 40 peserta

21. Bagaimana susunan peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : Dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil

22. Berapa jumlah keseluruhan sumber belajar pada pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 5 sumber belajar

Page 108: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cviii

23. Bagimanakah kriteria pemilihan ayam Arab yang baik?

Jawab : Induk masih asli, tidak sakit atau sehat.

24. Bagaimanakah cara pembuatan kandang yang sehat?

Jawab : Cukup memperoleh sinar matahari, jauh dari keramaian, sesuai

dengan usia ayam Arab sendiri.

25. Bagaimanakah cara penggunaan dan pembuatan pakan yang berkualitas?

Jawab : Dengan komposisi 3 : 3: 4 (katul : jagung : sentrat)

26. Bagaimanakah penetasan dan pembesaran ayam yang baik?

Jawab : Dengan menggunakan mesin tetas

27. Bagaimanakah cara pengendalian penyakit ayam yang efektif?

Jawab : Pemberian makan yang bergizi dan pemberian vaksin secara rutin

B.3. Hasil Pemberdayaan

1. Apa hasil yang dicapai dalam bidang pengetahuan?

Jawab : Meningkatnya pengetahuan beternak ayam Arab.

2. Apa hasil yang dicapai dalam bidang sikap?

Jawab : Sikap berwiraswasta yang profesioanal

3. Apa hasil yang dicapai dalam bidang ketrampilan?

Jawab : Meningkatnya ketererampilan beternak ayam Arab.

4. Apa hasil yang dicapai dibidang ekonomis?

Jawab : Bertambahnya penghasilan keluarga.

C.1 Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberdayaan.

1. Bagaimanakah respon atau tanggapan warga belajar terhadap pelatihan?

Jawab : Cukup antusias

2. Pendekatan apa yang anda digunakan dalam penyampaian materi

pelatihan?

Jawab : Pendekatan Andragogi

3. Sumber-sumber belajar apa yang anda digunakan dalam pelaksanaan

kegiatan pemberdayaan?

Page 109: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cix

Jawab : Modul pelatihan

4. Sarana apa saja yang digunakan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Gedung, alat tulis, modul pelatihan dan alat-alat praktek.

5. Dari manakah sarana itu diperoleh?

Jawab : BPPLSP Regional III Jawa Tengah

6. Apakah sarana itu cukup memadai?

Jawab : Memadai

7. Potensi dan keterampilan apa saja yang peserta miliki?

Jawab : Berwiraswasta

8. Bagaimanakah motivasi yang dimiliki oleh peseta dalam mengikuti

kegiatan pelatihan?

Jawab : Cukup tinggi

C.2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Bagaimanakah cara anda mengevaluasi warga belajar?

Jawab : Dengan test tertulis dan praktek

2. Berapa hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 3 hari

3. Peraturan-peraturan apa saja yang anda terapkan dalam kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Datang ketempat pelatihan tepat pada waktunya, mengikuti semua

kegiatan pelatihan, tidak meninggalkan tempat pelatihan tanpa seijin pihak

panitia.

4. Apa yang anda lakukan apabila ada diantara warga belajar yang melanggar

peraturan yang telah ditetapkan?

Jawab : Ditegur atau diingatkan

Page 110: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cx

HASIL WAWANCARA

Tutor/

NST

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama : Margono

Page 111: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxi

Tempat/ tanggal lahir :

Usia : 36 Tahun

Alamat : Jatinom Klaten

Pendidikan terakhir : SMU

Pekerjaan : Pengusaha

Tempat : Jatinom Klaten

Hari/ tanggal/ pukul :

B.2 Proses penberdayaan

14. Bagaimanakah bentuk pembelajaran yang anda gunakan pada pelatihan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Pembelajara Andragogi

15. Bagaimanakah cara anda menyampaikan materi dalam kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

Jawab : Ceramah dan praktek

16. Apakah warga belajar suka dengan materi yang diberikan atau yang

diajarkan?

Jawab : Suka

17. Apakah yang diajarkan atau yang diberikan itu bermanfaat bagi warga

belajar?

Jawab : Bermanfaat

18. Apa saja manfaat itu?

Jawab : Berternak ayam Arab yang baik.

19. Berapa lama jangka waktu pelatihan budidaya ayam Arab dilaksanakan?

Jawab : 3 hari

20. Apakah jangka waktu tersebut cukup bagi tutor atau nara sumber teknis

untuk menyampaiakan materi kepada warga belajar selama pelatihan

budidaya ayam Arab berlangsung?

Jawab : Cukup

21. Berapa jumlah peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab?

Page 112: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxii

Jawab : 40 peserta

22. Bagaimana susunan peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : Dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.

23. Berapa jumlah keseluruhan sumber belajar pada pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 3 sumber belajar.

24. Bagimanakah kriteria pemilihan ayam Arab yang baik?

Jawab : Masih asli, sehat, mata bulat , bulu kering.

25. Bagaimanakah cara pembuatan kandang yang sehat?

Jawab : Dengan menngunakan bamboo atau kayu, tidak sempit/longgar, cukup

memperoleh sinar matahari.

26. Bagaimanakah cara penggunaan dan pembuatan pakan yang berkualitas?

Jawab : Dengan memperhatikan komposisi makananan sesuai dengan

kebutuhan dan usia ayam itu sendiri.

27. Bagaimanakah penetasan dan pembesaran ayam yang baik?

Jawab : Dengan menggunakan mesin tetas

28. Bagaimanakah cara pengendalian penyakit ayam yang efektif?

Jawab : Pemberian vaksin secara rutin dan

B.3. Hasil Pemberdayaan

1. Apa hasil yang dicapai dalam bidang pengetahuan?

Jawab : Memperoleh pengetahuan dalam bererternak ayam Arab dari tahap

penetasan sampai produksi.

2. Apa hasil yang dicapai dalam bidang sikap?

Jawab : Sikap mandiri dalam berternak ayam Arab.

3. Apa hasil yang dicapai dalam bidang keterampilan?

Jawab : Trampil dalam bererternak ayam Arab dari tahap penetasan sampai

produksi.

4. Apa hasil yang dicapai dibidang ekonomis?

Jawab : Peningkatan penghasilan.

Page 113: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxiii

C.1 Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberdayaan.

1. Bagaimanakah respon atau tanggapan warga belajar terhadap pelatihan?

Jawab : Cukup antusias

2. Pendekatan apa yang anda digunakan dalam penyampaian materi

pelatihan?

Jawab : Andragogi

3. Sumber-sumber belajar apa yang anda digunakan dalam pelaksanaan

kegiatan pemberdayaan?

Jawab : Materi atau modul pelatihan

4. Sarana apa saja yang digunakan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Modul pelatihan, alat-alat dan bahan praktek.

5. Dari manakah sarana itu diperoleh?

Jawab : BPPLSP Regional III Jawa Tengah.

6. Apakah sarana itu cukup memadai?

Jawab : Lumayan memadai

7. Potensi dan keterampilan apa saja yang peserta miliki?

Jawab : Berternak dan berwiraswasta.

8. Bagaimanakah motivasi yang dimiliki oleh peseta dalam mengikuti

kegiatan pelatihan?

Jawab : Cukup tinggi.

C.2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Bagaimanakah cara anda mengevaluasi warga belajar?

Jawab : Dengan test tertulis dan test praktek.

2. Berapa hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 3 hari

3. Peraturan-peraturan apa saja yang anda terapkan dalam kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

Page 114: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxiv

Jawab : Mengikuti semua kegiatan yang telah dijadwalkan, datang pada

waktunya tepat waktu, tidak meninggalkan kegiatan pelatihan tanpa

seijin pehak panitia.

4. Apa yang anda lakukan apabila ada diantara warga belajar yang melanggar

peraturan yang telah ditetapkan?

Jawab : Saya tegur atau diperingatkan.

Page 115: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxv

HASIL WAWANCARA

Warga

Belajar

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama : Rochman

Tempat/ tanggal lahir : Semarang 30 April 1966

Usia : 39 Tahun

Alamat : Sekunir Rt.02/ Rw. 05 Gunung Pati Semarang

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : Swasta

Tempat : Sekunir Rt.02/ Rw. 05 Kel. Plalangan Kec. Gunung

Pati Semarang

Hari/ tanggal/ pukul : Sabtu/ 18 Juni 2005/ 15.15 WIB

A.2. Kondisi sosial ekonomi pemuda budidaya ayam Arab.

1. Apakah pendidikan terakhir anda ?

Jawab : SMA

2. Bagaimana pandangan anda mngenai pendidikan?

Jawab : Pengalaman dan pendidikan sangat penting untuk mencapai

keberhasilan suatu usaha seseorang.

3. Mengapa anda mengikuti pelatihan budidaya ayam arab?

Jawab : Karena saya ingin menjadi seorang peternak yang berhasil, untuk

menambah penghasilan keluarga.

4. Apakah pekerjaan utama anda?

Jawab : Peternak sapi perah, belajar peternak ayam Arab.

Page 116: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxvi

5. Apakah anda mempunyai pekerjaan sampingan?

Jawab : Membantu jualan istri dirumah.

6. Berapa penghasilan yang anda dapatkan?

Jawab : Untuk penghasilan tidak menentu; kadang untung kadang juga rugi

tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

7. Dari penghasilan yang diperoleh, anda pergunakan untuk apa saja?

Jawab : Untuk mengembangkan usaha dan untuk kebutuhan keluarga.

8. Apa saja aktivitas yang anda lakukan di dalam kegiatan kelompok binaan?

Jawab : Beternak ayam Arab dan belajar berorganisasi.

9. Apa saja aktivitas yang anda lakukan diluar kegiatan kelompok binaan?

Jawab : Membantu pekerjaan istri berjualan, dan melakukan kegiatan-kegiatan

yang ada di masyarakat.

B.2 Proses pemberdayaan

1. Apa saja yang diberikan atau diajarkan kepada anda dalam mengikuti

kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Teori dan praktek budidaya ayam Arab sekaligus studi banding

peternak ayam Arab di Temanggung.

2. Apakah anda suka dengan apa yang diberikan atau diajarkan kepada anda?

Jawab : Suka karena dapat menmbah pengalaman bagaimana cara berternak

ayam Arab.

3. Apakah yang diberikan atau yang diajarkan itu bermanfaat bagi anda?

Jawab : Sangat bermanfaat.

4. Apa saja manfaatnya?

Jawab : Bisa beternak yam Arab dengan baik.

5. Berapa jumlah tutor atau nara sumber teknis pada pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 5 (lima)

6. Siapa saja yang melatih atau membina anda dalam mengikuti kegiatan

pelatihan budidaya ayam Arab?

Page 117: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxvii

Jawab : Bp. Kastum, Bp. Margono, Bp. Gunawan, Bp. Sigit, dan Bp. Djumadi

7. Bagaimanakah cara tutor atau nara sumber teknis melatih anda selama

mengikuti kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Memberikan pelajaran teori dan praktek lapangan mengenai budidaya

ayam Arab.

8. Apa yang dilakukan tutor atau nara sumber teknis apabila anda menemukan

kesulitan dalam mengikuti kegiatan pelatihan ayam Arab?

Jawab : Kita diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada seluruh pengajar sesui dengan bidangnya masing-

masing.

9. Bagaimanakah kriteria pemilihan yam Arab yang baik?

Jawab : keturunan atau induk ayam Arab harus baik

10. Bagaimanakah cara pembuatan kandang yang sehat?

Jawab : Kontraksi kandang harus sesuai dengan kebutuhan dan usi ayam, misalnya kutuk sampai ayam mulai

produksi.

11. Bagimanakah cara penggunaan dan pembuatan pakan ayam Arab yang berkualitas?

Jawab : Pakan ayam harus diberikan sesuai dengan kebutuhan ayam itu sendiri (ransum harus cukup)

12. Bagimanakah cara penetasan dan pembesaran ayam yang baik?

Jawab : Suhu mesin tetas harus stabil, seleksi telur, pemberian pakan ayam harus disesuaikan dengan fase umur

ayam.

13. Bagaimanakah cara pengendalian penyakit ayam yang efektif?

Jawab : Kandang harus selalu dalam keadan yang bersih, kebutuhan pakan ayam harus cukup, pemberian faksin secara rutin.

C. 1 Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Bagaimanakah respon atau tanggapan anda terhadap pelatihan?

Jawab : saya sangat senang denga pelatihan budidaya ayam Arab

2. Bagimanakah cara tutor menyampaikan materi pelatihan?

Jawab : Dengan pemberian pelajaran teori, praktek pembuatan kandang dan mesin tetas serta kunjungan lapangan.

3. Sumber-sumber belajar apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan?

Jawab : Modul atau buku panduan dan Tutor atau para ahli

4. Sarana apa saja yang digunakan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Semua sarana atau kebutuhan pelatihan disediakan, contohnya buku

panduan budidaya ayam Arab dan alat-alat praktek

5. Dari manakah sarana itu diperoleh?

Jawab : BPPLSP ungaran

6. Apakah sarana itu cukup memadai?

Page 118: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxviii

Jawab : Cukup lumayan memadai

7. Potensi dan keterampilan apa yang anda miliki?

Jawab : Beternak dan berdagang/jualan

9. Bagaimanakah motivasi yang anda dalam mengikuti kegiatan pelatihan?

Jawab : Saya sangat senang sekali mengikuti semua kegiatan pelatihan.

C.2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan

1 Berapa hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : Pelatihan diadakan selama 3 (tiga) hari berturut-turut

2 Peraturan-peraturan apa saja yang diterapkan dalam kegiatan pelatihan?

Jawab : Peserta harus disiplin dalam mengikuti kegiatan pelatihan, peserta

pelatihan diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang penting.

3 Apa yang dilakukan tutor/penyelenggara apabila anda melanggar

peraturan yang telah ditetapkan?

Jawab : Ditegur langsung oleh pembina, dan diberi arahan agar mau

mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik.

PEDOMAN WAWANCARA

Warga

Belajar

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Page 119: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxix

Nama : Amin Rahardjo

Tempat/ tanggal lahir : Semarang, 21 Maret 1972

Usia : 33 Tahun

Alamat : Sekunir Rt. 02/rw.05 Gunung Pati Semarang

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : Swasta

Tempat : Kampung Sekunir Kelurahan Plalangan Kecamatan

Gunung Pati Semarang

Hari/ tanggal/ pukul : Minggu/ 19 Juni 2005/ 15.30 WIB

A.2. Kondisi sosial ekonomi pemuda budidaya ayam Arab.

1. Apakah pendidikan terakhir anda ?

Jawab : SMA

2. Bagaimana pandangan anda mengenai pendidikan?

Jawab : Sangat penting

3. Mengapa anda mengikuti pelatihan budidaya ayam arab?

Jawab : Ingin menjadi peternak ayam Arab yang berhasil

4. Apakah pekerjaan utama anda?

Jawab : Buruh

5. Apakah anda mempunyai pekerjaan sampingan?

Jawab : Tidak.

6. Berapa penghasilan yang anda dapatkan?

Jawab : Penghasilan tidak menentu.

7. Dari penghasilan yang diperoleh, anda pergunakan untuk apa saja?

Jawab : menghidupi keluarga dan merintis usaha.

8. Apa saja aktivitas yang anda lakukan di dalam kegiatan kelompok binaan?

Jawab : Beternak ayam Arab untuk menerapkan ilmu yang didapat selama

mengikuti kegiatan pelatihan.

Page 120: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxx

9. Apa saja aktivitas yang anda lakukan diluar kegiatan kelompok binaan?

Jawab : Melayani masyarakat dibidang Agama.

B.2 Proses pemberdayaan

1. Apa saja yang diberikan atau diajarkan kepada anda dalam mengikuti

kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Teori dan praktek budidaya ayam Arab mulai dari penetasan sampai

produksi, termasuk proses pembuatan kandang, mesin tetas dan ransum

makanan.

2. Apakah anda suka dengan apa yang diberikan atau diajarkan kepada anda?

Jawab : Sangat suka dan ingin menambah pengalaman/ ilmu lagi.

3. Apakah yang diberikan atau yang diajarkan itu bermanfaat bagi anda?

Jawab : Sangat bermanfaat.

4. Apa saja manfaatnya?

Jawab : Bisa menjadi peternak yang baik.

5. Berapa jumlah tutor atau nara sumber teknis pada pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 5 (lima)

6. Siapa saja yang melatih atau membina anda dalam mengikuti kegiatan

pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Bp. Margono, Bp. Kastum, Bp. Gunawan, Bp. Sigit, dan Bp. Djumadi

7. Bagaimanakah cara tutor atau nara sumber teknis melatih anda selama

mengikuti kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Teori sekaligus praktek lapangan.

8. Apa yang dilakukan tutor atau nara sumber teknis apabila anda menemukan

kesulitan dalam mengikuti kegiatan pelatihan ayam Arab?

Jawab : Dibimbing, diarahkan, dan diberi solusinya.

9. Bagaimanakah kriteria pemilihan ayam Arab yang baik?

Jawab : Induk baik/ masih asli

10. Bagaimanakah cara pembuatan kandang yang sehat?

Jawab : Longgar (tidak terlau sempit) sesuai dengan kebutuhan ayam, cukup memperoleh sinar matahari untuk sirkulasi udara.

Page 121: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxi

11. Bagimanakah cara penggunaan dan pembuatan pakan ayam Arab yang berkualitas?

Jawab : Pembuatan pakan harus sesuai dengan ransum atau ukurannya, ayam diberi pakan 2 kali sehari (pagi dan sore hari)

12. Bagimanakah cara penetasan dan pembesaran ayam yang baik?

Jawab : Cara penetasan telur menggunakan mesin tetas, yang perlu diperhatikan disini adalah suhu atau panas serta

pemutaran dan pendinginan telur selama penetasan.

13. Bagaimanakah cara pengendalian penyakit ayam yang efektif?

Jawab : Mengontrol kesehatan ayam setiap hari dan memberikan vaksinasi secara rutin.

C. 1 Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Bagaimanakah respon atau tanggapan anda terhadap pelatihan?

Jawab : Saya sangat tertarik untuk mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab.

2. Bagimanakah cara tutor menyampaikan materi pelatihan?

Jawab : Ceramah dalam memberikan teori dan praktek langsung.

3. Sumber-sumber belajar apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan?

Jawab : Modul atau buku panduan, alat-alat praktek atau peraga.

4. Sarana apa saja yang digunakan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Modul dan alat peraga.

5. Dari manakah sarana itu diperoleh?

Jawab : BPPLSP Ungaran.

6. Apakah sarana itu cukup memadai?

Jawab : Cukup Memadai

7. Potensi dan keterampilan apa yang anda miliki?

Jawab : Berwiraswasta

8. Bagaimanakah motivasi yang anda dalam mengikuti kegiatan pelatihan?

Jawab : Saya sangat senang mengikuti kegiatan pelatihan.

C.2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Berapa hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 3 (tiga hari)

2. Peraturan-peraturan apa saja yang diterapkan dalam kegiatan pelatihan?

Page 122: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxii

Jawab : Datang ke tempat pelatihan tepat pada waktunya, wajib mengikuti

seluruh kegiatan yang telah disepakati bersama.

3. Apa yang dilakukan tutor/penyelenggara apabila anda melanggar

peraturan yang telah ditetapkan?

Jawab : Ditegur atau diperingatkan secara langsung dan diberi arahan.

PEDOMAN WAWANCARA

Warga

Belajar

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama : Sugiarto

Page 123: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxiii

Tempat/ tanggal lahir : Semarang 27 Agustus 1967

Usia : 36 Tahun

Alamat : Beji Para’an Rt. 02 Rw. 10 Ungaran Kabupaten

Semarang

Pendidikan terakhir : PGA (Pendidikan Guru Agama)

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat : Beji Para’an Rt. 02 Rw. 10 Ungaran Kabupaten

Semarang

Hari/ tanggal/ pukul : Minggu/ 3 Juli 2005/ 18.30 WIB

A.2. Kondisi sosial ekonomi pemuda budidaya ayam Arab.

1. Apakah pendidikan terakhir anda ?

Jawab : PGA (Pendidikan Guru Agama)

2. Bagaimana pandangan anda mngenai pendidikan?

Jawab : Pendidikan melalui pengalaman mengikuti pelatihan sangat penting,

karena bisa menambah pengetahuan dan keterampilan.

3. Mengapa anda mengikuti pelatihan budidaya ayam arab?

Jawab : Ingin menjadi peternak ayam Arab yang sukses.

4. Apakah pekerjaan utama anda?

Jawab; Pekerjaan utama saya saat ini adalah Ekspedisi biro jasa angkutan.

5. Apakah anda mempunyai pekerjaan sampingan?

Jawab : Berternak Ayam arab, sapi perah dan bebek (menthok).

6. Berapa penghasilan yang anda dapatkan?

Jawab : Penghasilan tidak menentu tetapi cukup untuk membiayai kebutuhan

hidup keluarga sehari-hari.

7. Dari penghasilan yang diperoleh, anda pergunakan untuk apa saja?

Jawab : untuk makan, menyekolahkan 2 orang anak yang masih duduk

dibangku sekolah dasar, dan untuk kebutuhan hidup lainnya.

8. Apa saja aktivitas yang anda lakukan di dalam kegiatan kelompok binaan?

Jawab : Berternak dan berorganisasi.

Page 124: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxiv

9. Apa saja aktivitas yang anda lakukan diluar kegiatan kelompok binaan?

Jawab : Mengikuti kegiatan organisasi masyarakat Muhamadiyah dan karang

taruna.

B.2 Proses Pemberdayaan

1. Apa saja yang diberikan atau diajarkan kepada anda dalam mengikuti

kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Teori dan praktek budidaya ayam Arab yang meliputi pengetahuan

dan keterampilan pemilihan bibit yang baik, pembuatan kandang ayam,

pembuatan mesin tetas, pembuatan pakan ayam, penetasan dan pembesaran

serta pengendalian/ pencegahan penyakit ayam.

2. Apakah anda suka dengan apa yang diberikan atau diajarkan kepada anda?

Jawab : Suka karena dapat menambah pengalaman ternak ayam Arab.

3. Apakah yang diberikan atau yang diajarkan itu bermanfaat bagi anda?

Jawab : Sangat bermanfaat.

4. Apa saja manfaatnya?

Jawab : Bisa menambah pengetahuan dan pengalaman beternak ayam Arab

dari nara sumber yang berkompeten dibidangnya masing-masing.

5. Berapa jumlah tutor atau nara sumber teknis pada pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 5 (lima)

6. Siapa saja yang melatih atau membina anda dalam mengikuti kegiatan

pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Bp. Kastum, Bp. Margono, Bp. Gunawan, Bp. Sigit, dan Bp. Djumadi

7. Bagaimanakah cara tutor atau nara sumber teknis melatih anda selama

mengikuti kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Memberikan pelajaran teori dengan ceramah dan praktek pembuatan

kandang dan mesin tetas.

Page 125: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxv

8. Apa yang dilakukan tutor atau nara sumber teknis apabila anda menemukan

kesulitan dalam mengikuti kegiatan pelatihan ayam Arab?

Jawab : Membantu dengan cara menerangkan dan menjelaskan kembali segala sesuatu hal yang berkaitan dengan

materi yang disampaikan.

9. Bagaimanakah kriteria pemilihan yam Arab yang baik?

Jawab : Berjengger besar, berdada lebar, dan lincah.

10. Bagaimanakah cara pembuatan kandang yang sehat?

Jawab : Kandang dibuat dari bambu yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan ayam, memperhatikan pergantian atau sirkulasi udara, melindungi ayam dari terik sinar matahari dan dinginnya angin malam.

11. Bagimanakah cara penggunaan dan pembuatan pakan ayam Arab yang berkualitas?

Jawab : Pembutan pakan ayam yang baik adalah dengan perbandingan 4 : 4 : 3, artinya 4 kg katul, 4 kg jagung, 3 kg sentrat.

12. Bagimanakah cara penetasan dan pembesaran ayam yang baik?

Jawab : Dengan menggunakan mesin tetas.

13. Bagaimanakah cara pengendalian penyakit ayam yang efektif?

Jawab : Memberikan pakan yang cukup, kebersihan kandang selalu dijaga dan pemberian vaksin 3 bulan sekali.

C. 1 Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Bagaimanakah respon atau tanggapan anda terhadap pelatihan?

Jawab : Saya sangat tertarik dengan pelatihan budidaya ayam Arab

2. Bagimanakah cara tutor menyampaikan materi pelatihan?

Jawab : Menyampaikan materi dengan ceramah dan demonstrasi pada saat praktek pembuatan kandang, mesin tetas dan ransum makanan.

3. Sumber-sumber belajar apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan?

Jawab : Modul pelatihan, nara sumber teknis yang berpengalaman dan alat-alat praktek atau peraga.

4. Sarana apa saja yang digunakan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Gudung, modul pelatihan, alat peraga dll

5. Dari manakah sarana itu diperoleh?

Jawab : BPPLSP Ungaran

6. Apakah sarana itu cukup memadai?

Jawab : cukup memadai

7. Potensi dan keterampilan apa yang anda miliki?

Jawab : Berternak

8. Bagaimanakah motivasi anda dalam mengikuti kegiatan pelatihan?

Jawab : Saya sangat senang dan termotivasi mengikuti semua kegiatan

pelatihan.

Page 126: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxvi

C.2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Berapa hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 3 hari secara berturut-turut

2. Peraturan-peraturan apa saja yang diterapkan dalam kegiatan pelatihan?

Jawab : Tidak boleh meninggalkan tempat pelatihan tanpa seijin panitia,

datang ketempat pelatihan tepat pada waktunya.

3. Apa yang dilakukan tutor/penyelenggara apabila anda melanggar

peraturan yang telah ditetapkan?

Jawab : Ditegur dan diingatkan.

PEDOMAN WAWANCARA

Warga

Belajar

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama : Khamdan

Tempat/ tanggal lahir : Semarang 10 Februari 1978

Usia : 27 Tahun

Page 127: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxvii

Alamat : Beji Para’an Rt. 02 Rw. 10 Ungaran Kabupaten

Semarang

Pendidikan terakhir : SMEA

Pekerjaan : Wiraswasta Pabrik Plastik Polyplas

Tempat : Beji Para’an Rt. 02 Rw. 10 Ungaran Kabupaten

Semarang

Hari/ tanggal/ pukul : Sabtu/ 2 Juli 2005/ 18.30 WIB

A.2. Kondisi sosial ekonomi pemuda budidaya ayam Arab.

1. Apakah pendidikan terakhir anda ?

Jawab : SMEA

2. Bagaimana pandangan anda mngenai pendidikan?

Jawab : Pendidikan buat saya sangat penting

3. Mengapa anda mengikuti pelatihan budidaya ayam arab?

Jawab : Ingin mencari pengetahuan dan keterampilan beternak ayam Arab.

4. Apakah pekerjaan utama anda?

Jawab : Buruh pabrik Plastik polyplas.

5. Apakah anda mempunyai pekerjaan sampingan?

Jawab : Tidak

6. Berapa penghasilan yang anda dapatkan?

Jawab : Tidak menentu kurang lebih Rp. 400.000,-/ bulan

7. Dari penghasilan yang diperoleh, anda pergunakan untuk apa saja?

Jawab : Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk membantu

biaya adik sekolah.

8. Apa saja aktivitas yang anda lakukan di dalam kegiatan kelompok binaan?

Jawab : Berternak ayam

9. Apa saja aktivitas yang anda lakukan diluar kegiatan kelompok binaan?

Jawab : Mengikuti kegiatan karang taruna.

B.2 Proses pemberdayaan

Page 128: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxviii

1. Apa saja yang diberikan atau diajarkan kepada anda dalam mengikuti

kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Teori beternak ayam Arab, praktek pembuatan kandang, pembuatan

pakan ayam, dan pembuatan mesin tetas, serta kunjungan lapangan.

2. Apakah anda suka dengan apa yang diberikan atau diajarkan kepada anda?

Jawab : Suka karena dapat menambah pengalaman berternak ayam Arab.

3. Apakah yang diberikan atau yang diajarkan itu bermanfaat bagi anda?

Jawab : Bermanfaat.

4. Apa saja manfaatnya?

Jawab : Saya menjadi lebih tahu tentang bagaimana beternak ayam Arab yang

baik.

5. Berapa jumlah tutor atau nara sumber teknis pada pelatihan budidaya ayam

Arab?

Jawab : 5 (lima)

6. Siapa saja yang melatih atau membina anda dalam mengikuti kegiatan

pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab :Bp. Margono, Bp. Gunawan, Bp. Basirom, Bp. Kastum dan Bp.

Djumadi

7. Bagaimanakah cara tutor atau nara sumber teknis melatih anda selama

mengikuti kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Memberikan teori budidaya ayam Arab dengan metode ceramah dan

praktek langsung/ demonstrasi pembuatan kandang, mesin tetas, dan

pakan ayam.

8. Apa yang dilakukan tutor atau nara sumber teknis apabila anda menemukan

kesulitan dalam mengikuti kegiatan pelatihan ayam Arab?

Jawab : Menerangkan dan menjelaskan lagi materi yang belum kita mengerti.

9. Bagaimanakah kriteria pemilihan yam Arab yang baik?

Jawab : Berjengger merah, sehat (tidak sakit) dan lincah

10. Bagaimanakah cara pembuatan kandang yang sehat?

Jawab : Longgar/ tidak terlalu sempit, bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup, terdapat sirkulasi udara , dapat

melindungi ayam dari udara malam yang dingin, serta penempatan kandang ditempat yang tenang, bebas dari gangguan suara keramaian.

11. Bagimanakah cara penggunaan dan pembuatan pakan ayam Arab yang berkualitas?

Page 129: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxix

Jawab : Ayam diberi pakan 2 kali sehari dengan formulasi yang tepat yakni 4 : 4 : 3 ( 4 katul, 4 jagung, dan 3 sentrat).

12. Bagimanakah cara penetasan dan pembesaran ayam yang baik?

Jawab : Cara penetasan ayam dengan menggunakan mesin tetas, telur yang akan ditetaskan diteropong/diseleksi

terlebih dahulu, dan ayam dikelompokkan berdasarkan umur/usia.

13. Bagaimanakah cara pengendalian penyakit ayam yang efektif?

Jawab : Ayam dikontrol setiap hari, kandang selalu dalam keadaan bersih, pemberian ransum pakan yang cukup,

ayam yang sakit dipisahkan dengan ayam yang sehat sihingga tidak menular penyakitnya, serta pemberian vaksin secara rutin.

C. 1 Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Bagaimanakah respon atau tanggapan anda terhadap pelatihan?

Jawab : Saya sangat tertarik untuk mengikuti kegiatan pelatihan ternak ayam

Arab.

2. Bagimanakah cara tutor menyampaikan materi pelatihan?

Jawab : dengan ceramah, diskusi, dan demonstrasi

3. Sumber-sumber belajar apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan?

Jawab : modul atau buku panduan dan alat-alat peraga/praktek.

4. Sarana apa saja yang digunakan pada pelatihan budidaya ayam Arab?

Jawab : Gedung atau tempat pelatihan, asrama penginapan, buku panduan, alat praktek, makanan, snack dan sertifikat

pelatihan.

5. Dari manakah sarana itu diperoleh?

Jawab : BPPLSP Ungaran

6. Apakah sarana itu cukup memadai?

Jawab : Cukup memadai

7. Potensi dan keterampilan apa yang anda miliki?

Jawab : Berwirausaha

8. Bagaimanakah motivasi anda dalam mengikuti kegiatan pelatihan?

Jawab : Saya mengikuti semua kegiatan pelatihan yang telah dijadwalkan.

C.2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan

1. Berapa hari yang digunakan dalam kegiatan pelatihan budidaya ayam

Arab?

Page 130: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxx

Jawab : 3 Hari

2. Peraturan-peraturan apa saja yang diterapkan dalam kegiatan pelatihan?

Jawab : Datang ketempat pelatihan tepat pada waktunya, memperhatikan

materi yang disampaikan oleh tutor, mengikuti semua kegiatan yang

telah dijadwalkan.

3. Apa yang dilakukan tutor/penyelenggara apabila anda melanggar

peraturan yang telah ditetapkan?

Jawab : Ditegur dan diperingatkan.

Page 131: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxxi

PEDOMAN WAWANCARA

Penyel

enggara

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama :

Tempat/ tanggal lahir :

Usia :

Alamat :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

Hari/ tanggal/ pukul :

4. Bagaimanakah bentuk pemberdayaan pemuda dalam pembinaan

kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab yang dilakukan

oleh BPPLSP Ungaran ?

5. Langkah-langkah apa yang digunakan dalam rangka perencanaan

pemberdayaan?

6. Apakah fungsi dan tujuan diadakannya pemberdayaan pemuda dalam

pembinaan kecakapan hidup melalui pelatihan budidaya ayam Arab?

7. Siapakah pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan ini?

8. Bagaimanakah sistem perekrutan peserta peserta pelatihan dan kelompok

anggota binaan?

Page 132: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxxii

9. Bagaimanakah cara penyelenggara, memfasilitasi warga belajar selama

mengikuti kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

10. Usaha apa saja yang dilakukan oleh penyelenggara atau fasilitator apabila

warga belajar menemukan kesulitan daam mengikuti kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

11. Apa yang menjadi latar belakang diadakannya desa binaan ?

12. Bagaimanakah kondisi desa binaan budidaya ayam Arab ?

13. Bagaimana susunan peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam

Arab?

14. Bagaimana kondisi kependudukan desa binaan ayam Arab ?

15. Bagaimana budaya dan perilaku pemuda masyarakat desa binaan ayam

Arab ?

16. Apakah sasaran program yang diberikan pada pelaksanaan kegiatan

pelatihan budidaya ayam Arab?

17. Bagaimanakah isi program yang terdapat pada materi pelatihan budidaya

ayam Arab?

18. Pendekatan apa yang dilakukan oleh penyelenggara untuk memenuhi

program pelatihan budidaya ayam Arab?

19. Siapa saja yang menjadi sumber belajar pada pelatihan budidaya ayam

Arab?

20. Apa pekerjaan utama penyelenggara pada pelatihan budidaya ayam Arab?

21. Berapa jumlah keseluruhan sumber belajar pada pelatihan budidaya ayam

Arab?

22. Peraturan-peraturan apa saja yang dilaksanakan dalam kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

23. Apa yang dilakukan oleh penyelenggara apabila ada diantara warga belajar

yang melanggar peraturan yang telah ditentukan pada pelatihan budidaya

ayam Arab?

24. Sarana apa saja yang terdapat pada pelatihan budidaya ayam Arab?

25. Dari mana sarana itu diperoleh?

26. Apakah sarana itu cukup memadai?

Page 133: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxxiii

27. Bagaimanakah harapan penyelenggara kepada warga belajar setelah

mengikuti kegiatan pelatihan ayam Arab?

PEDOMAN WAWANCARA

Tutor/

NST

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama :

Tempat/ tanggal lahir :

Usia :

Alamat :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

Hari/ tanggal/ pukul :

1. Bagaimanakah bentuk pembelajaran dalam pelatihan budidaya ayam Arab

yang dilakukan oleh BPPLSP Ungaran ?

Page 134: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxxiv

2. Usaha apa yang dilakukan oleh tutor atau nara sumber teknis apabila warga

belajar menemukan kesulitan dalam mengikuti kegiatan pelatihan budidaya

ayam Arab?

3. Bagaimanakah cara tutor/ nara sumber teknis menyampaikan materi dalam

kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

4. Apa saja yang diberikan atau diajarkan oleh tutor/nara sumber teknis

kepada warga belajar dalam pelatihan budidaya ayam Arab?

5. Apakah warga belajar suka dengan apa yang diberikan atau yang

diajarkan?

6. Apakah yang diajarkan atau yang diberikan itu bermanfaat bagi warga

belajar?

7. Apa saja manfaat itu?

8. Kapan pelatihan budidaya ayam Arab dilaksanakan?

9. Berapa lama jangka waktu pelatihan budidaya ayam Arab dilaksaakan?

10. Apakah jangka waktu tersebut cukup bagi tutor atau nara sumber teknis

untuk menyampaiakan materi kepada warga belajar selama pelatihan

budidaya ayam Arab berlangsung?

11. Berapa jumlah peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab?

12. Bagaimana susunan peserta yang mengikuti pelatihan budidaya ayam

Arab?

13. Siapa saja yang menjadi sumber belajar pada pelatihan budidaya ayam

Arab?

14. Apa pekerjaan utama tutor/ nara sumber teknis pada pelatihan budidaya

ayam Arab?

15. Berapa jumlah keseluruhan sumber belajar pada pelatihan budidaya ayam

Arab?

16. Peraturan-peraturan apa saja yang dilaksanakan dalam kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

17. Apa yang dilakukan oleh tutor/ nara sumber teknis apabila ada diantara

warga belajar yang melanggar peraturan yang telah ditentukan pada

pelatihan budidaya ayam Arab?

Page 135: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxxv

18. Sarana apa saja yang terdapat pada pelatihan budidaya ayam Arab?

19. Dari mana sarana itu diperoleh?

20. Apakah sarana itu cukup memadai?

21. Apa hasil yang dicapai dalam bidang pengetahuan?

22. Apa hasil yang dicapai dalam bidang sikap?

23. Apa hasil yang dicapai dalam bidang ketrampilan?

24. Apa hasil yang dicapai dibidang ekonomis?

25. Bagaimanakah harapan tutor/ nara sumber teknis kepada warga belajar

setelah mengikuti kegiatan pelatihan ayam Arab?

PEDOMAN WAWANCARA

Warga

Belajar

POLA PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PEMBINAAN

KECAKAPAN HIDUP/ LIFE SKILLS

( Studi kasus pelatihan ayam Arab di BPPLSP Ungaran)

Nama :

Tempat/ tanggal lahir :

Usia :

Alamat :

Pendidikan terakhir :

Page 136: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxxvi

Pekerjaan :

Hari/ tanggal/ pukul :

7. Apa pendidikan terakhir anda?

8. Bagaimana pandangan anda terhadap pendidikan?

9. Mengapa anda mengikuti pelatihan budidaya ayam Arab?

10. Apa saja yang diberikan atau diajarkan kepada anda dalam mengikuti

kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab?

11. Apakah anda suka dengan apa yang diberikan atau diajarkan kepada anda?

12. Apakah yang diberikan atau yang diajarkan itu bermanfaat bagi anda?

13. Apa saja manfaatnya?

14. Bagaimanakah cara tutor atau nara sumber teknis melatih anda selama

mengikuti kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab/

15. Apa yang dilakukan tutor atau nara sumber teknis apabila anda menemukan

kesulitan dalam mengikuti kegiatan pelatihan ayam Arab?

16. Berapa jumlah peseta yang mengikuti kegiatan pelatihan ayam Arab?

17. Bagaimana susunan peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan ayam Arab?

18. Berapa jumlah tutor atau nara sumber teknis pada pelatihan budidaya ayam

Arab?

19. Siapa saja yang melatih atau membina anda dalam mengikuti kegiatan

pelatihan budidaya ayam Arab?

20. Apa yang dilakukan oleh tutor atau fasilitator apabila anda melanggar

peraturan yang telah ditentukan pada pelaksanaan kegiatan pelatihan

budidaya ayam Arab?

21. Sarana apa saja yang terdapat pada pelatihan budidaya ayam Arab?

22. Dari mana sarana itu diperoleh?

23. Apakah sarana itu cukup memadai?

24. Bagaimanakah harapan anda setelah mengikuti kegiatan pelatihan budidaya

ayam Arab?

Page 137: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxxvii

Page 138: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxxviii

Page 139: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG … fileHidup adalah sebuah perjalanan panjang, ... Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah, ... Fakultas Ilmu Pendidikan

cxxxix