jurusan ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial dan …
TRANSCRIPT
PENGARUH TERPAAN IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP
SIKAP BERHENTI MEROKOK
(Terpaan Iklan Rokok Media Luar Ruang Yang Mencantumkan Pictorial Warning
Terhadap Sikap Berhenti Merokok Pada Perokok Dewasa Di kelurahan Pandeyan
Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)
SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi persaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Indra Firdaus
NIM 20080530117
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
ii
ABSTRAK
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Departemen Ilmu Komunikasi
Konsentrasi Advertising
Indra Firdaus
Pengaruh Terpaan Iklan Media Luar Terhadap Sikap Berhenti (Terpaan Iklan Rokok
Media Luar Ruang Yang Mencantumkan Pictorial Waring Terhadap Sikap Berhenti
Merokok Pada Perokok Dewasa Di Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota
Yogyakarta 2014)
Tahun Skripsi 2014 + 78 Halaman
Daftar Kepustakaan 34 Buku + 6 Jurnal Penelitian + 10 Sumber Online
Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok terhadap
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota
Yogyakarta Tahun 2014rdquo Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
terpaan iklan pictorial warning rokok terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Sampel yang diambil adalah
sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta
sebanyak 100 sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability
sampling dengan metode cluster sampling Alat analisis dalam penelitian ini
menggunakan Regresi Linier Sederhana Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel terpaan iklan pictorial warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap
sikap berhenti merokok pada perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota
Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini
dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat maka sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa akan mengalami peningkatan Hasil analisis
diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok sebesar
84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model
misalnya bintang iklan desain atau model iklan
Kata kunci Terpaan Iklan Pictorial Warning Sikap
iii
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Merokok merupakan kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang
remaja maupun dewasa bahkan anak-anak usia sekolah dasar walaupun sering ditulis di
surat-surat kabar majalah dan media masa lain yang menyatakan bahaya merokok
membahayakan kesehatan Bagi pecandunya mereka dengan bangga menghisap rokok
di tempat-tempat umum kantor rumah jalan-jalan dan sebagainya Di tempat-
tempat yang telah diberi tanda ldquodilarang merokokrdquo sebagian orang ada yang masih
terus merokok Selain orang dewasa anak-anak sekolah yang masih berpakaian
seragam sekolah juga ada yang melakukan kegiatan merokok Merokok merupakan
salah satu masalah yang sulit dipecahkan Apalagi sudah menjadi masalah nasional
dan bahkan internasional Hal ini menjadi sulit karena berkaitan dengan banyak
faktor yang saling memicu sehingga seolah-olah sudah menjadi lingkaran setan
Ditinjau dari segi kesehatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan
penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian oleh karena itu
merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin
Konsumsi rokok saat ini bisa dibilang terus meningkat dari tahun ke tahun diikuti
dengan banyaknya perusahaan-perusahaan rokok yang terus bermunculan disetiap
wilayah di Indonesia membuat banyak perusahaan-perusahaan rokok saling
berkompetisi untuk memasarkan rokok produksinya Jumlah konsumsi rokok di
Indonesia menurut the Tobacco Atlas 2002 menempati posisi kelima tertinggi di dunia
yaitu sebesar 215 miliar batang Mengikuti China sebanyak 1634 triliun batang
Amerika Serikat sebanyak 451 miliar batang Jepang sebanyak 328 miliar batang dan
Rusia sebanyak 258 miliar batang) Berdasarkan hasil penelitian Departemen Kesehatan
iv
Indonesia pada tahun 2007 perokok aktif di Indonesia sekitar 1414 juta orang
sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta orang Diperkirakan dari 70 juta
remaja dengan rata-rata usia 14-17 tahun di Indonesia 37 atau 259 juta diantaranya
merokok (wwwdepkesgoid diakses 1 Maret 2014)
Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia WHO (World Health Organization)
menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa disebabkan karena kebiasaan
merokok dimana rokok ini membunuh hampir lima juta orang setiap tahunnya Jika hal
ini berlanjut maka bisa dipastikan bahwa 10 juta orang akan meninggal karena rokok
pertahunnya pada tahun 2020 dengan 70 kasus terjadi di negara berkembang seperti
Indonesia Pada tahun 2005 terdapat 54 juta kematian akibat merokok atau rata-rata
satu kematian setiap 6 detik Bahkan pada tahun 2030 diperkirakan jumlah kematian
mencapai angka 8 juta Merokok juga merupakan jalur yang sangat berbahaya menuju
hilangnya produktivitas dan hilangnya kesehatan Menurut tobacco atlas yang
diterbitkan oleh WHO merokok adalah penyebab bagi hampir 90 kanker paru 75
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan juga menjadi 25 penyebab dari serangan
jantung (Rasti 20082) Indonesia menempati urutan ketiga di antara negara-negara
dengan tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia Indonesia mengalami
peningkatan tajam konsumsi tembakau yaitu 65 juta perokok atau 28 perpenduduk
dari 225 milyar batang pertahun data dari hasil laporan WHO 2008 dengan statistik
jumlah perokok 135 miliar orang (wwwcarahidupumacid diakses 1 Maret 2014)
Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok
seharusnya konsumsi rokok pada orang dewasa semakin menurun tetapi tidak begitu
pada kenyataannya Dalam kondisi di lapangan peneliti masih menjumpai banyak
masyarakat di Yogyakarta merokok bahkan di tempat umum dan di lingkungan sekolah
Oleh karena itu diperlukan sosialisasi mengenai dampak buruk dari merokok melalui
v
label peringatan yang tercantum dalam setiap kemasan rokok Label peringatan
sebaiknya dibuat lebih menakutkan mengenai dampak merokok itu sendiri misalnya
dengan membuat label yang disertai dengan gambar yang menakutkan (fear factor
gambar paru-paru yang rusak janin yang abnormal tengkorak gigi dan mata yang
rusak dll) sehingga minat berhenti merokok remaja dapat berkurang
Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 terhadap 1000 responden (Tresnawati
2001) dan hasil penelitian Global Youth Tobacco (GYTS) terhadap 2074 responden
menunjukan bahwa rata-rata remaja usia belasan tahun adalah pengkonsumsi rokok
Global Youth Tobacco Survey Indonesia pada tahun 2006 juga melaporkan sebanyak
9230 iklan terdapat di televisi 1780 iklan di media cetak dan 3239 iklan di media
luar ruang seperti umbul-umbul papan reklame dan baliho Gencarnya iklan yang
dilakukan industri rokok berdasarkan GYTS Indonesia tahun 2006 sebanyak 929
anak-anak terekspos dengan iklan yang berada di media televisi dan 828 terekspos
iklan yang berada di majalah dan koran Penelitian ini dilakukan pada perokok dewasa
di Yogyakarta karena selain terpaan iklan pictorial warning di media televisi jumlah
iklan outdoor di Yogyakarta terbanyak dibanding provinsi-provinsi lain di Indonesia
(httpidwikipediaorgwikiDetikCom diakses 5 April 2014) Iklan outdoor memiliki
kelebihan karena iklan outdoor dilihat oleh sebagian besar audien yang bergerak
misalnya saat seseorang pengendara atau pejalan kaki yang dewasa dimana seseorang
yang sudah dewasa (umur 25-45) memiliki karakteristik kemandirian ekonomi dan
kemandirian dalam membuat keputusan lebih mampu berpikir dan mengambil sikap
dalam menentukan pilihan dibandingkan dengan anak-anak remaja dan menjadikan
sesuatu sebuah pilihan berhenti merokok atau tidak karena pertimbangan kesehatan di
mana orang dewasa lebih paham akan masalah dan fungsi kesehatan dibandingkan
dengan anak remaja selain itu Sebuah survei perokok dewasa global 2011 yang
vi
diluncurkan Selasa (129) menunjukkan bahwa dua pertiga pria berusia 15 tahun ke atas
di Indonesia adalah perokokHasil survei yang disebut Global Adult Tobacco Survey
(GATS) 2011 di Indonesia dan diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan
614 juta orang dewasa di Indonesia merokok dua pertiganya laki-laki dan sisanya
perempuan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan prevalensi perokok
khususnya laki-laki terus meningkat di Indonesia Data Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) 1995 menunjukkan sebanyak 534 persen pria dewasa di Indonesia
merupakan perokok aktif sedangkan pada 2011 menurut survei tersebut mencapai 674
persenlebih lanjut Nafsiah menyatakan persentase orang dewasa yang terpapar asap
rokok di tempat umum atau perokok pasif mencapai 854 persen di rumah 784 persen
dan di tempat kerja 513 persenSelain dampak buruk bagi kesehatan merokok juga
memberikan dampak negatif bagi ekonomi keluarga terutama keluarga menengah ke
bawah (httpwwwvoaindonesiacomcontentdua-pertiga-pria-dewasa-di-indonesia-
perokok1506181html diakses 14 mei 2014)
Walaupun lebih dari 90 (sembilan puluh persen) masyarakat pernah membaca
peringatan kesehatan berbentuk tulisan di bungkus rokok hampir separuhnya tidak
percaya dan 26 (dua puluh enam persen) tidak termotivasi untuk behenti merokok
Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih
efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja Oleh karena itu pesan kesehatan pada
kemasan rokok wajib dicantumkan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk
meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi
kesehatan Agar efektif peringatan kesehatan harus mudah dilihat relevan dan mudah
diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang (Badan
POM RI 20134)
vii
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan
judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti
Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan
Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di
Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)
B BAHAN DAN METODE
- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
1 Definisi Konsep
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari
pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar
tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun
media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk
penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak
perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk
memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan
terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty
2000156)
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang
berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya
adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri
dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)
viii
2 Definisi Operasional
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri
dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
1) Frekuensi
Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan
dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah
iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)
mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut
2) Intensitas
Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti
pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti
isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi
frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam
media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun
media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
3) Durasi
Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak
memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan
selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan
tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas
atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
ix
Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5
point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat
Setuju (SS) dengan skor = 5
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok
yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)
1) Faktor kognitif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti
pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir
2) Faktor afektif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti
minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri
3) Faktor psikomotor
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin
Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan
skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai
dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5
Gambar 13 Hubungan antar Variabel
Sikap Perokok Dewasa
Berhenti Merokok (Y)
1 Faktor kognitif
2 Faktor afektif
3 Faktor psikomotor
Pictorial Warning (X)
1 Frekuensi
2 2 Intensitas
3 Durasi
x
- Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu
penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini
menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara
komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau
wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka
pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data
diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden
menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)
- Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY
201312)
b Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta
adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar
maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu
xi
10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam
Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka
ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen
(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian
deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk
penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana
sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)
(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)
- Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono
(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang
ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya
kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok
dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar
ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut
xii
- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
a Jenis Data
1) Data Primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta
2) Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap
b Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada
responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan
pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti
merokok
Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden
peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
ii
ABSTRAK
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Departemen Ilmu Komunikasi
Konsentrasi Advertising
Indra Firdaus
Pengaruh Terpaan Iklan Media Luar Terhadap Sikap Berhenti (Terpaan Iklan Rokok
Media Luar Ruang Yang Mencantumkan Pictorial Waring Terhadap Sikap Berhenti
Merokok Pada Perokok Dewasa Di Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota
Yogyakarta 2014)
Tahun Skripsi 2014 + 78 Halaman
Daftar Kepustakaan 34 Buku + 6 Jurnal Penelitian + 10 Sumber Online
Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok terhadap
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota
Yogyakarta Tahun 2014rdquo Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
terpaan iklan pictorial warning rokok terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Sampel yang diambil adalah
sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta
sebanyak 100 sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability
sampling dengan metode cluster sampling Alat analisis dalam penelitian ini
menggunakan Regresi Linier Sederhana Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel terpaan iklan pictorial warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap
sikap berhenti merokok pada perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota
Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini
dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat maka sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa akan mengalami peningkatan Hasil analisis
diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok sebesar
84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model
misalnya bintang iklan desain atau model iklan
Kata kunci Terpaan Iklan Pictorial Warning Sikap
iii
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Merokok merupakan kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang
remaja maupun dewasa bahkan anak-anak usia sekolah dasar walaupun sering ditulis di
surat-surat kabar majalah dan media masa lain yang menyatakan bahaya merokok
membahayakan kesehatan Bagi pecandunya mereka dengan bangga menghisap rokok
di tempat-tempat umum kantor rumah jalan-jalan dan sebagainya Di tempat-
tempat yang telah diberi tanda ldquodilarang merokokrdquo sebagian orang ada yang masih
terus merokok Selain orang dewasa anak-anak sekolah yang masih berpakaian
seragam sekolah juga ada yang melakukan kegiatan merokok Merokok merupakan
salah satu masalah yang sulit dipecahkan Apalagi sudah menjadi masalah nasional
dan bahkan internasional Hal ini menjadi sulit karena berkaitan dengan banyak
faktor yang saling memicu sehingga seolah-olah sudah menjadi lingkaran setan
Ditinjau dari segi kesehatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan
penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian oleh karena itu
merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin
Konsumsi rokok saat ini bisa dibilang terus meningkat dari tahun ke tahun diikuti
dengan banyaknya perusahaan-perusahaan rokok yang terus bermunculan disetiap
wilayah di Indonesia membuat banyak perusahaan-perusahaan rokok saling
berkompetisi untuk memasarkan rokok produksinya Jumlah konsumsi rokok di
Indonesia menurut the Tobacco Atlas 2002 menempati posisi kelima tertinggi di dunia
yaitu sebesar 215 miliar batang Mengikuti China sebanyak 1634 triliun batang
Amerika Serikat sebanyak 451 miliar batang Jepang sebanyak 328 miliar batang dan
Rusia sebanyak 258 miliar batang) Berdasarkan hasil penelitian Departemen Kesehatan
iv
Indonesia pada tahun 2007 perokok aktif di Indonesia sekitar 1414 juta orang
sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta orang Diperkirakan dari 70 juta
remaja dengan rata-rata usia 14-17 tahun di Indonesia 37 atau 259 juta diantaranya
merokok (wwwdepkesgoid diakses 1 Maret 2014)
Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia WHO (World Health Organization)
menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa disebabkan karena kebiasaan
merokok dimana rokok ini membunuh hampir lima juta orang setiap tahunnya Jika hal
ini berlanjut maka bisa dipastikan bahwa 10 juta orang akan meninggal karena rokok
pertahunnya pada tahun 2020 dengan 70 kasus terjadi di negara berkembang seperti
Indonesia Pada tahun 2005 terdapat 54 juta kematian akibat merokok atau rata-rata
satu kematian setiap 6 detik Bahkan pada tahun 2030 diperkirakan jumlah kematian
mencapai angka 8 juta Merokok juga merupakan jalur yang sangat berbahaya menuju
hilangnya produktivitas dan hilangnya kesehatan Menurut tobacco atlas yang
diterbitkan oleh WHO merokok adalah penyebab bagi hampir 90 kanker paru 75
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan juga menjadi 25 penyebab dari serangan
jantung (Rasti 20082) Indonesia menempati urutan ketiga di antara negara-negara
dengan tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia Indonesia mengalami
peningkatan tajam konsumsi tembakau yaitu 65 juta perokok atau 28 perpenduduk
dari 225 milyar batang pertahun data dari hasil laporan WHO 2008 dengan statistik
jumlah perokok 135 miliar orang (wwwcarahidupumacid diakses 1 Maret 2014)
Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok
seharusnya konsumsi rokok pada orang dewasa semakin menurun tetapi tidak begitu
pada kenyataannya Dalam kondisi di lapangan peneliti masih menjumpai banyak
masyarakat di Yogyakarta merokok bahkan di tempat umum dan di lingkungan sekolah
Oleh karena itu diperlukan sosialisasi mengenai dampak buruk dari merokok melalui
v
label peringatan yang tercantum dalam setiap kemasan rokok Label peringatan
sebaiknya dibuat lebih menakutkan mengenai dampak merokok itu sendiri misalnya
dengan membuat label yang disertai dengan gambar yang menakutkan (fear factor
gambar paru-paru yang rusak janin yang abnormal tengkorak gigi dan mata yang
rusak dll) sehingga minat berhenti merokok remaja dapat berkurang
Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 terhadap 1000 responden (Tresnawati
2001) dan hasil penelitian Global Youth Tobacco (GYTS) terhadap 2074 responden
menunjukan bahwa rata-rata remaja usia belasan tahun adalah pengkonsumsi rokok
Global Youth Tobacco Survey Indonesia pada tahun 2006 juga melaporkan sebanyak
9230 iklan terdapat di televisi 1780 iklan di media cetak dan 3239 iklan di media
luar ruang seperti umbul-umbul papan reklame dan baliho Gencarnya iklan yang
dilakukan industri rokok berdasarkan GYTS Indonesia tahun 2006 sebanyak 929
anak-anak terekspos dengan iklan yang berada di media televisi dan 828 terekspos
iklan yang berada di majalah dan koran Penelitian ini dilakukan pada perokok dewasa
di Yogyakarta karena selain terpaan iklan pictorial warning di media televisi jumlah
iklan outdoor di Yogyakarta terbanyak dibanding provinsi-provinsi lain di Indonesia
(httpidwikipediaorgwikiDetikCom diakses 5 April 2014) Iklan outdoor memiliki
kelebihan karena iklan outdoor dilihat oleh sebagian besar audien yang bergerak
misalnya saat seseorang pengendara atau pejalan kaki yang dewasa dimana seseorang
yang sudah dewasa (umur 25-45) memiliki karakteristik kemandirian ekonomi dan
kemandirian dalam membuat keputusan lebih mampu berpikir dan mengambil sikap
dalam menentukan pilihan dibandingkan dengan anak-anak remaja dan menjadikan
sesuatu sebuah pilihan berhenti merokok atau tidak karena pertimbangan kesehatan di
mana orang dewasa lebih paham akan masalah dan fungsi kesehatan dibandingkan
dengan anak remaja selain itu Sebuah survei perokok dewasa global 2011 yang
vi
diluncurkan Selasa (129) menunjukkan bahwa dua pertiga pria berusia 15 tahun ke atas
di Indonesia adalah perokokHasil survei yang disebut Global Adult Tobacco Survey
(GATS) 2011 di Indonesia dan diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan
614 juta orang dewasa di Indonesia merokok dua pertiganya laki-laki dan sisanya
perempuan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan prevalensi perokok
khususnya laki-laki terus meningkat di Indonesia Data Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) 1995 menunjukkan sebanyak 534 persen pria dewasa di Indonesia
merupakan perokok aktif sedangkan pada 2011 menurut survei tersebut mencapai 674
persenlebih lanjut Nafsiah menyatakan persentase orang dewasa yang terpapar asap
rokok di tempat umum atau perokok pasif mencapai 854 persen di rumah 784 persen
dan di tempat kerja 513 persenSelain dampak buruk bagi kesehatan merokok juga
memberikan dampak negatif bagi ekonomi keluarga terutama keluarga menengah ke
bawah (httpwwwvoaindonesiacomcontentdua-pertiga-pria-dewasa-di-indonesia-
perokok1506181html diakses 14 mei 2014)
Walaupun lebih dari 90 (sembilan puluh persen) masyarakat pernah membaca
peringatan kesehatan berbentuk tulisan di bungkus rokok hampir separuhnya tidak
percaya dan 26 (dua puluh enam persen) tidak termotivasi untuk behenti merokok
Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih
efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja Oleh karena itu pesan kesehatan pada
kemasan rokok wajib dicantumkan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk
meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi
kesehatan Agar efektif peringatan kesehatan harus mudah dilihat relevan dan mudah
diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang (Badan
POM RI 20134)
vii
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan
judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti
Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan
Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di
Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)
B BAHAN DAN METODE
- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
1 Definisi Konsep
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari
pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar
tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun
media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk
penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak
perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk
memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan
terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty
2000156)
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang
berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya
adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri
dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)
viii
2 Definisi Operasional
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri
dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
1) Frekuensi
Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan
dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah
iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)
mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut
2) Intensitas
Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti
pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti
isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi
frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam
media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun
media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
3) Durasi
Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak
memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan
selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan
tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas
atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
ix
Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5
point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat
Setuju (SS) dengan skor = 5
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok
yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)
1) Faktor kognitif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti
pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir
2) Faktor afektif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti
minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri
3) Faktor psikomotor
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin
Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan
skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai
dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5
Gambar 13 Hubungan antar Variabel
Sikap Perokok Dewasa
Berhenti Merokok (Y)
1 Faktor kognitif
2 Faktor afektif
3 Faktor psikomotor
Pictorial Warning (X)
1 Frekuensi
2 2 Intensitas
3 Durasi
x
- Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu
penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini
menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara
komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau
wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka
pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data
diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden
menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)
- Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY
201312)
b Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta
adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar
maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu
xi
10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam
Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka
ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen
(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian
deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk
penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana
sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)
(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)
- Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono
(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang
ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya
kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok
dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar
ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut
xii
- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
a Jenis Data
1) Data Primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta
2) Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap
b Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada
responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan
pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti
merokok
Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden
peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
iii
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Merokok merupakan kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang
remaja maupun dewasa bahkan anak-anak usia sekolah dasar walaupun sering ditulis di
surat-surat kabar majalah dan media masa lain yang menyatakan bahaya merokok
membahayakan kesehatan Bagi pecandunya mereka dengan bangga menghisap rokok
di tempat-tempat umum kantor rumah jalan-jalan dan sebagainya Di tempat-
tempat yang telah diberi tanda ldquodilarang merokokrdquo sebagian orang ada yang masih
terus merokok Selain orang dewasa anak-anak sekolah yang masih berpakaian
seragam sekolah juga ada yang melakukan kegiatan merokok Merokok merupakan
salah satu masalah yang sulit dipecahkan Apalagi sudah menjadi masalah nasional
dan bahkan internasional Hal ini menjadi sulit karena berkaitan dengan banyak
faktor yang saling memicu sehingga seolah-olah sudah menjadi lingkaran setan
Ditinjau dari segi kesehatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan
penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian oleh karena itu
merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin
Konsumsi rokok saat ini bisa dibilang terus meningkat dari tahun ke tahun diikuti
dengan banyaknya perusahaan-perusahaan rokok yang terus bermunculan disetiap
wilayah di Indonesia membuat banyak perusahaan-perusahaan rokok saling
berkompetisi untuk memasarkan rokok produksinya Jumlah konsumsi rokok di
Indonesia menurut the Tobacco Atlas 2002 menempati posisi kelima tertinggi di dunia
yaitu sebesar 215 miliar batang Mengikuti China sebanyak 1634 triliun batang
Amerika Serikat sebanyak 451 miliar batang Jepang sebanyak 328 miliar batang dan
Rusia sebanyak 258 miliar batang) Berdasarkan hasil penelitian Departemen Kesehatan
iv
Indonesia pada tahun 2007 perokok aktif di Indonesia sekitar 1414 juta orang
sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta orang Diperkirakan dari 70 juta
remaja dengan rata-rata usia 14-17 tahun di Indonesia 37 atau 259 juta diantaranya
merokok (wwwdepkesgoid diakses 1 Maret 2014)
Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia WHO (World Health Organization)
menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa disebabkan karena kebiasaan
merokok dimana rokok ini membunuh hampir lima juta orang setiap tahunnya Jika hal
ini berlanjut maka bisa dipastikan bahwa 10 juta orang akan meninggal karena rokok
pertahunnya pada tahun 2020 dengan 70 kasus terjadi di negara berkembang seperti
Indonesia Pada tahun 2005 terdapat 54 juta kematian akibat merokok atau rata-rata
satu kematian setiap 6 detik Bahkan pada tahun 2030 diperkirakan jumlah kematian
mencapai angka 8 juta Merokok juga merupakan jalur yang sangat berbahaya menuju
hilangnya produktivitas dan hilangnya kesehatan Menurut tobacco atlas yang
diterbitkan oleh WHO merokok adalah penyebab bagi hampir 90 kanker paru 75
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan juga menjadi 25 penyebab dari serangan
jantung (Rasti 20082) Indonesia menempati urutan ketiga di antara negara-negara
dengan tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia Indonesia mengalami
peningkatan tajam konsumsi tembakau yaitu 65 juta perokok atau 28 perpenduduk
dari 225 milyar batang pertahun data dari hasil laporan WHO 2008 dengan statistik
jumlah perokok 135 miliar orang (wwwcarahidupumacid diakses 1 Maret 2014)
Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok
seharusnya konsumsi rokok pada orang dewasa semakin menurun tetapi tidak begitu
pada kenyataannya Dalam kondisi di lapangan peneliti masih menjumpai banyak
masyarakat di Yogyakarta merokok bahkan di tempat umum dan di lingkungan sekolah
Oleh karena itu diperlukan sosialisasi mengenai dampak buruk dari merokok melalui
v
label peringatan yang tercantum dalam setiap kemasan rokok Label peringatan
sebaiknya dibuat lebih menakutkan mengenai dampak merokok itu sendiri misalnya
dengan membuat label yang disertai dengan gambar yang menakutkan (fear factor
gambar paru-paru yang rusak janin yang abnormal tengkorak gigi dan mata yang
rusak dll) sehingga minat berhenti merokok remaja dapat berkurang
Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 terhadap 1000 responden (Tresnawati
2001) dan hasil penelitian Global Youth Tobacco (GYTS) terhadap 2074 responden
menunjukan bahwa rata-rata remaja usia belasan tahun adalah pengkonsumsi rokok
Global Youth Tobacco Survey Indonesia pada tahun 2006 juga melaporkan sebanyak
9230 iklan terdapat di televisi 1780 iklan di media cetak dan 3239 iklan di media
luar ruang seperti umbul-umbul papan reklame dan baliho Gencarnya iklan yang
dilakukan industri rokok berdasarkan GYTS Indonesia tahun 2006 sebanyak 929
anak-anak terekspos dengan iklan yang berada di media televisi dan 828 terekspos
iklan yang berada di majalah dan koran Penelitian ini dilakukan pada perokok dewasa
di Yogyakarta karena selain terpaan iklan pictorial warning di media televisi jumlah
iklan outdoor di Yogyakarta terbanyak dibanding provinsi-provinsi lain di Indonesia
(httpidwikipediaorgwikiDetikCom diakses 5 April 2014) Iklan outdoor memiliki
kelebihan karena iklan outdoor dilihat oleh sebagian besar audien yang bergerak
misalnya saat seseorang pengendara atau pejalan kaki yang dewasa dimana seseorang
yang sudah dewasa (umur 25-45) memiliki karakteristik kemandirian ekonomi dan
kemandirian dalam membuat keputusan lebih mampu berpikir dan mengambil sikap
dalam menentukan pilihan dibandingkan dengan anak-anak remaja dan menjadikan
sesuatu sebuah pilihan berhenti merokok atau tidak karena pertimbangan kesehatan di
mana orang dewasa lebih paham akan masalah dan fungsi kesehatan dibandingkan
dengan anak remaja selain itu Sebuah survei perokok dewasa global 2011 yang
vi
diluncurkan Selasa (129) menunjukkan bahwa dua pertiga pria berusia 15 tahun ke atas
di Indonesia adalah perokokHasil survei yang disebut Global Adult Tobacco Survey
(GATS) 2011 di Indonesia dan diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan
614 juta orang dewasa di Indonesia merokok dua pertiganya laki-laki dan sisanya
perempuan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan prevalensi perokok
khususnya laki-laki terus meningkat di Indonesia Data Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) 1995 menunjukkan sebanyak 534 persen pria dewasa di Indonesia
merupakan perokok aktif sedangkan pada 2011 menurut survei tersebut mencapai 674
persenlebih lanjut Nafsiah menyatakan persentase orang dewasa yang terpapar asap
rokok di tempat umum atau perokok pasif mencapai 854 persen di rumah 784 persen
dan di tempat kerja 513 persenSelain dampak buruk bagi kesehatan merokok juga
memberikan dampak negatif bagi ekonomi keluarga terutama keluarga menengah ke
bawah (httpwwwvoaindonesiacomcontentdua-pertiga-pria-dewasa-di-indonesia-
perokok1506181html diakses 14 mei 2014)
Walaupun lebih dari 90 (sembilan puluh persen) masyarakat pernah membaca
peringatan kesehatan berbentuk tulisan di bungkus rokok hampir separuhnya tidak
percaya dan 26 (dua puluh enam persen) tidak termotivasi untuk behenti merokok
Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih
efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja Oleh karena itu pesan kesehatan pada
kemasan rokok wajib dicantumkan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk
meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi
kesehatan Agar efektif peringatan kesehatan harus mudah dilihat relevan dan mudah
diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang (Badan
POM RI 20134)
vii
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan
judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti
Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan
Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di
Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)
B BAHAN DAN METODE
- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
1 Definisi Konsep
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari
pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar
tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun
media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk
penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak
perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk
memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan
terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty
2000156)
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang
berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya
adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri
dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)
viii
2 Definisi Operasional
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri
dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
1) Frekuensi
Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan
dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah
iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)
mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut
2) Intensitas
Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti
pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti
isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi
frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam
media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun
media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
3) Durasi
Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak
memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan
selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan
tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas
atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
ix
Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5
point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat
Setuju (SS) dengan skor = 5
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok
yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)
1) Faktor kognitif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti
pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir
2) Faktor afektif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti
minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri
3) Faktor psikomotor
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin
Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan
skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai
dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5
Gambar 13 Hubungan antar Variabel
Sikap Perokok Dewasa
Berhenti Merokok (Y)
1 Faktor kognitif
2 Faktor afektif
3 Faktor psikomotor
Pictorial Warning (X)
1 Frekuensi
2 2 Intensitas
3 Durasi
x
- Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu
penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini
menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara
komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau
wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka
pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data
diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden
menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)
- Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY
201312)
b Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta
adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar
maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu
xi
10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam
Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka
ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen
(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian
deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk
penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana
sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)
(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)
- Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono
(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang
ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya
kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok
dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar
ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut
xii
- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
a Jenis Data
1) Data Primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta
2) Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap
b Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada
responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan
pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti
merokok
Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden
peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
iv
Indonesia pada tahun 2007 perokok aktif di Indonesia sekitar 1414 juta orang
sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta orang Diperkirakan dari 70 juta
remaja dengan rata-rata usia 14-17 tahun di Indonesia 37 atau 259 juta diantaranya
merokok (wwwdepkesgoid diakses 1 Maret 2014)
Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia WHO (World Health Organization)
menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa disebabkan karena kebiasaan
merokok dimana rokok ini membunuh hampir lima juta orang setiap tahunnya Jika hal
ini berlanjut maka bisa dipastikan bahwa 10 juta orang akan meninggal karena rokok
pertahunnya pada tahun 2020 dengan 70 kasus terjadi di negara berkembang seperti
Indonesia Pada tahun 2005 terdapat 54 juta kematian akibat merokok atau rata-rata
satu kematian setiap 6 detik Bahkan pada tahun 2030 diperkirakan jumlah kematian
mencapai angka 8 juta Merokok juga merupakan jalur yang sangat berbahaya menuju
hilangnya produktivitas dan hilangnya kesehatan Menurut tobacco atlas yang
diterbitkan oleh WHO merokok adalah penyebab bagi hampir 90 kanker paru 75
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan juga menjadi 25 penyebab dari serangan
jantung (Rasti 20082) Indonesia menempati urutan ketiga di antara negara-negara
dengan tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia Indonesia mengalami
peningkatan tajam konsumsi tembakau yaitu 65 juta perokok atau 28 perpenduduk
dari 225 milyar batang pertahun data dari hasil laporan WHO 2008 dengan statistik
jumlah perokok 135 miliar orang (wwwcarahidupumacid diakses 1 Maret 2014)
Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok
seharusnya konsumsi rokok pada orang dewasa semakin menurun tetapi tidak begitu
pada kenyataannya Dalam kondisi di lapangan peneliti masih menjumpai banyak
masyarakat di Yogyakarta merokok bahkan di tempat umum dan di lingkungan sekolah
Oleh karena itu diperlukan sosialisasi mengenai dampak buruk dari merokok melalui
v
label peringatan yang tercantum dalam setiap kemasan rokok Label peringatan
sebaiknya dibuat lebih menakutkan mengenai dampak merokok itu sendiri misalnya
dengan membuat label yang disertai dengan gambar yang menakutkan (fear factor
gambar paru-paru yang rusak janin yang abnormal tengkorak gigi dan mata yang
rusak dll) sehingga minat berhenti merokok remaja dapat berkurang
Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 terhadap 1000 responden (Tresnawati
2001) dan hasil penelitian Global Youth Tobacco (GYTS) terhadap 2074 responden
menunjukan bahwa rata-rata remaja usia belasan tahun adalah pengkonsumsi rokok
Global Youth Tobacco Survey Indonesia pada tahun 2006 juga melaporkan sebanyak
9230 iklan terdapat di televisi 1780 iklan di media cetak dan 3239 iklan di media
luar ruang seperti umbul-umbul papan reklame dan baliho Gencarnya iklan yang
dilakukan industri rokok berdasarkan GYTS Indonesia tahun 2006 sebanyak 929
anak-anak terekspos dengan iklan yang berada di media televisi dan 828 terekspos
iklan yang berada di majalah dan koran Penelitian ini dilakukan pada perokok dewasa
di Yogyakarta karena selain terpaan iklan pictorial warning di media televisi jumlah
iklan outdoor di Yogyakarta terbanyak dibanding provinsi-provinsi lain di Indonesia
(httpidwikipediaorgwikiDetikCom diakses 5 April 2014) Iklan outdoor memiliki
kelebihan karena iklan outdoor dilihat oleh sebagian besar audien yang bergerak
misalnya saat seseorang pengendara atau pejalan kaki yang dewasa dimana seseorang
yang sudah dewasa (umur 25-45) memiliki karakteristik kemandirian ekonomi dan
kemandirian dalam membuat keputusan lebih mampu berpikir dan mengambil sikap
dalam menentukan pilihan dibandingkan dengan anak-anak remaja dan menjadikan
sesuatu sebuah pilihan berhenti merokok atau tidak karena pertimbangan kesehatan di
mana orang dewasa lebih paham akan masalah dan fungsi kesehatan dibandingkan
dengan anak remaja selain itu Sebuah survei perokok dewasa global 2011 yang
vi
diluncurkan Selasa (129) menunjukkan bahwa dua pertiga pria berusia 15 tahun ke atas
di Indonesia adalah perokokHasil survei yang disebut Global Adult Tobacco Survey
(GATS) 2011 di Indonesia dan diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan
614 juta orang dewasa di Indonesia merokok dua pertiganya laki-laki dan sisanya
perempuan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan prevalensi perokok
khususnya laki-laki terus meningkat di Indonesia Data Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) 1995 menunjukkan sebanyak 534 persen pria dewasa di Indonesia
merupakan perokok aktif sedangkan pada 2011 menurut survei tersebut mencapai 674
persenlebih lanjut Nafsiah menyatakan persentase orang dewasa yang terpapar asap
rokok di tempat umum atau perokok pasif mencapai 854 persen di rumah 784 persen
dan di tempat kerja 513 persenSelain dampak buruk bagi kesehatan merokok juga
memberikan dampak negatif bagi ekonomi keluarga terutama keluarga menengah ke
bawah (httpwwwvoaindonesiacomcontentdua-pertiga-pria-dewasa-di-indonesia-
perokok1506181html diakses 14 mei 2014)
Walaupun lebih dari 90 (sembilan puluh persen) masyarakat pernah membaca
peringatan kesehatan berbentuk tulisan di bungkus rokok hampir separuhnya tidak
percaya dan 26 (dua puluh enam persen) tidak termotivasi untuk behenti merokok
Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih
efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja Oleh karena itu pesan kesehatan pada
kemasan rokok wajib dicantumkan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk
meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi
kesehatan Agar efektif peringatan kesehatan harus mudah dilihat relevan dan mudah
diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang (Badan
POM RI 20134)
vii
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan
judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti
Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan
Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di
Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)
B BAHAN DAN METODE
- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
1 Definisi Konsep
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari
pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar
tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun
media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk
penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak
perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk
memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan
terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty
2000156)
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang
berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya
adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri
dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)
viii
2 Definisi Operasional
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri
dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
1) Frekuensi
Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan
dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah
iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)
mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut
2) Intensitas
Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti
pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti
isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi
frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam
media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun
media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
3) Durasi
Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak
memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan
selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan
tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas
atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
ix
Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5
point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat
Setuju (SS) dengan skor = 5
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok
yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)
1) Faktor kognitif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti
pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir
2) Faktor afektif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti
minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri
3) Faktor psikomotor
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin
Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan
skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai
dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5
Gambar 13 Hubungan antar Variabel
Sikap Perokok Dewasa
Berhenti Merokok (Y)
1 Faktor kognitif
2 Faktor afektif
3 Faktor psikomotor
Pictorial Warning (X)
1 Frekuensi
2 2 Intensitas
3 Durasi
x
- Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu
penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini
menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara
komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau
wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka
pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data
diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden
menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)
- Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY
201312)
b Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta
adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar
maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu
xi
10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam
Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka
ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen
(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian
deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk
penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana
sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)
(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)
- Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono
(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang
ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya
kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok
dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar
ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut
xii
- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
a Jenis Data
1) Data Primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta
2) Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap
b Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada
responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan
pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti
merokok
Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden
peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
v
label peringatan yang tercantum dalam setiap kemasan rokok Label peringatan
sebaiknya dibuat lebih menakutkan mengenai dampak merokok itu sendiri misalnya
dengan membuat label yang disertai dengan gambar yang menakutkan (fear factor
gambar paru-paru yang rusak janin yang abnormal tengkorak gigi dan mata yang
rusak dll) sehingga minat berhenti merokok remaja dapat berkurang
Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 terhadap 1000 responden (Tresnawati
2001) dan hasil penelitian Global Youth Tobacco (GYTS) terhadap 2074 responden
menunjukan bahwa rata-rata remaja usia belasan tahun adalah pengkonsumsi rokok
Global Youth Tobacco Survey Indonesia pada tahun 2006 juga melaporkan sebanyak
9230 iklan terdapat di televisi 1780 iklan di media cetak dan 3239 iklan di media
luar ruang seperti umbul-umbul papan reklame dan baliho Gencarnya iklan yang
dilakukan industri rokok berdasarkan GYTS Indonesia tahun 2006 sebanyak 929
anak-anak terekspos dengan iklan yang berada di media televisi dan 828 terekspos
iklan yang berada di majalah dan koran Penelitian ini dilakukan pada perokok dewasa
di Yogyakarta karena selain terpaan iklan pictorial warning di media televisi jumlah
iklan outdoor di Yogyakarta terbanyak dibanding provinsi-provinsi lain di Indonesia
(httpidwikipediaorgwikiDetikCom diakses 5 April 2014) Iklan outdoor memiliki
kelebihan karena iklan outdoor dilihat oleh sebagian besar audien yang bergerak
misalnya saat seseorang pengendara atau pejalan kaki yang dewasa dimana seseorang
yang sudah dewasa (umur 25-45) memiliki karakteristik kemandirian ekonomi dan
kemandirian dalam membuat keputusan lebih mampu berpikir dan mengambil sikap
dalam menentukan pilihan dibandingkan dengan anak-anak remaja dan menjadikan
sesuatu sebuah pilihan berhenti merokok atau tidak karena pertimbangan kesehatan di
mana orang dewasa lebih paham akan masalah dan fungsi kesehatan dibandingkan
dengan anak remaja selain itu Sebuah survei perokok dewasa global 2011 yang
vi
diluncurkan Selasa (129) menunjukkan bahwa dua pertiga pria berusia 15 tahun ke atas
di Indonesia adalah perokokHasil survei yang disebut Global Adult Tobacco Survey
(GATS) 2011 di Indonesia dan diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan
614 juta orang dewasa di Indonesia merokok dua pertiganya laki-laki dan sisanya
perempuan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan prevalensi perokok
khususnya laki-laki terus meningkat di Indonesia Data Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) 1995 menunjukkan sebanyak 534 persen pria dewasa di Indonesia
merupakan perokok aktif sedangkan pada 2011 menurut survei tersebut mencapai 674
persenlebih lanjut Nafsiah menyatakan persentase orang dewasa yang terpapar asap
rokok di tempat umum atau perokok pasif mencapai 854 persen di rumah 784 persen
dan di tempat kerja 513 persenSelain dampak buruk bagi kesehatan merokok juga
memberikan dampak negatif bagi ekonomi keluarga terutama keluarga menengah ke
bawah (httpwwwvoaindonesiacomcontentdua-pertiga-pria-dewasa-di-indonesia-
perokok1506181html diakses 14 mei 2014)
Walaupun lebih dari 90 (sembilan puluh persen) masyarakat pernah membaca
peringatan kesehatan berbentuk tulisan di bungkus rokok hampir separuhnya tidak
percaya dan 26 (dua puluh enam persen) tidak termotivasi untuk behenti merokok
Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih
efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja Oleh karena itu pesan kesehatan pada
kemasan rokok wajib dicantumkan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk
meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi
kesehatan Agar efektif peringatan kesehatan harus mudah dilihat relevan dan mudah
diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang (Badan
POM RI 20134)
vii
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan
judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti
Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan
Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di
Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)
B BAHAN DAN METODE
- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
1 Definisi Konsep
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari
pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar
tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun
media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk
penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak
perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk
memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan
terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty
2000156)
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang
berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya
adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri
dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)
viii
2 Definisi Operasional
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri
dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
1) Frekuensi
Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan
dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah
iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)
mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut
2) Intensitas
Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti
pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti
isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi
frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam
media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun
media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
3) Durasi
Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak
memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan
selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan
tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas
atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
ix
Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5
point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat
Setuju (SS) dengan skor = 5
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok
yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)
1) Faktor kognitif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti
pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir
2) Faktor afektif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti
minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri
3) Faktor psikomotor
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin
Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan
skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai
dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5
Gambar 13 Hubungan antar Variabel
Sikap Perokok Dewasa
Berhenti Merokok (Y)
1 Faktor kognitif
2 Faktor afektif
3 Faktor psikomotor
Pictorial Warning (X)
1 Frekuensi
2 2 Intensitas
3 Durasi
x
- Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu
penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini
menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara
komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau
wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka
pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data
diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden
menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)
- Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY
201312)
b Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta
adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar
maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu
xi
10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam
Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka
ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen
(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian
deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk
penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana
sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)
(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)
- Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono
(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang
ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya
kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok
dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar
ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut
xii
- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
a Jenis Data
1) Data Primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta
2) Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap
b Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada
responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan
pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti
merokok
Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden
peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
vi
diluncurkan Selasa (129) menunjukkan bahwa dua pertiga pria berusia 15 tahun ke atas
di Indonesia adalah perokokHasil survei yang disebut Global Adult Tobacco Survey
(GATS) 2011 di Indonesia dan diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan
614 juta orang dewasa di Indonesia merokok dua pertiganya laki-laki dan sisanya
perempuan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan prevalensi perokok
khususnya laki-laki terus meningkat di Indonesia Data Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) 1995 menunjukkan sebanyak 534 persen pria dewasa di Indonesia
merupakan perokok aktif sedangkan pada 2011 menurut survei tersebut mencapai 674
persenlebih lanjut Nafsiah menyatakan persentase orang dewasa yang terpapar asap
rokok di tempat umum atau perokok pasif mencapai 854 persen di rumah 784 persen
dan di tempat kerja 513 persenSelain dampak buruk bagi kesehatan merokok juga
memberikan dampak negatif bagi ekonomi keluarga terutama keluarga menengah ke
bawah (httpwwwvoaindonesiacomcontentdua-pertiga-pria-dewasa-di-indonesia-
perokok1506181html diakses 14 mei 2014)
Walaupun lebih dari 90 (sembilan puluh persen) masyarakat pernah membaca
peringatan kesehatan berbentuk tulisan di bungkus rokok hampir separuhnya tidak
percaya dan 26 (dua puluh enam persen) tidak termotivasi untuk behenti merokok
Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih
efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja Oleh karena itu pesan kesehatan pada
kemasan rokok wajib dicantumkan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk
meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi
kesehatan Agar efektif peringatan kesehatan harus mudah dilihat relevan dan mudah
diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang (Badan
POM RI 20134)
vii
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan
judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti
Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan
Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di
Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)
B BAHAN DAN METODE
- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
1 Definisi Konsep
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari
pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar
tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun
media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk
penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak
perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk
memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan
terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty
2000156)
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang
berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya
adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri
dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)
viii
2 Definisi Operasional
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri
dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
1) Frekuensi
Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan
dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah
iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)
mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut
2) Intensitas
Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti
pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti
isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi
frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam
media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun
media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
3) Durasi
Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak
memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan
selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan
tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas
atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
ix
Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5
point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat
Setuju (SS) dengan skor = 5
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok
yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)
1) Faktor kognitif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti
pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir
2) Faktor afektif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti
minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri
3) Faktor psikomotor
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin
Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan
skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai
dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5
Gambar 13 Hubungan antar Variabel
Sikap Perokok Dewasa
Berhenti Merokok (Y)
1 Faktor kognitif
2 Faktor afektif
3 Faktor psikomotor
Pictorial Warning (X)
1 Frekuensi
2 2 Intensitas
3 Durasi
x
- Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu
penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini
menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara
komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau
wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka
pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data
diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden
menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)
- Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY
201312)
b Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta
adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar
maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu
xi
10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam
Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka
ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen
(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian
deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk
penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana
sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)
(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)
- Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono
(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang
ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya
kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok
dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar
ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut
xii
- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
a Jenis Data
1) Data Primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta
2) Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap
b Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada
responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan
pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti
merokok
Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden
peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
vii
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan
judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti
Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan
Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di
Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)
B BAHAN DAN METODE
- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
1 Definisi Konsep
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari
pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar
tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun
media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk
penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak
perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk
memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan
terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty
2000156)
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang
berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya
adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri
dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)
viii
2 Definisi Operasional
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri
dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
1) Frekuensi
Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan
dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah
iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)
mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut
2) Intensitas
Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti
pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti
isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi
frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam
media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun
media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
3) Durasi
Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak
memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan
selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan
tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas
atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
ix
Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5
point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat
Setuju (SS) dengan skor = 5
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok
yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)
1) Faktor kognitif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti
pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir
2) Faktor afektif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti
minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri
3) Faktor psikomotor
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin
Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan
skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai
dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5
Gambar 13 Hubungan antar Variabel
Sikap Perokok Dewasa
Berhenti Merokok (Y)
1 Faktor kognitif
2 Faktor afektif
3 Faktor psikomotor
Pictorial Warning (X)
1 Frekuensi
2 2 Intensitas
3 Durasi
x
- Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu
penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini
menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara
komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau
wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka
pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data
diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden
menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)
- Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY
201312)
b Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta
adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar
maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu
xi
10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam
Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka
ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen
(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian
deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk
penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana
sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)
(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)
- Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono
(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang
ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya
kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok
dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar
ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut
xii
- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
a Jenis Data
1) Data Primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta
2) Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap
b Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada
responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan
pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti
merokok
Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden
peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
viii
2 Definisi Operasional
a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)
Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri
dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
1) Frekuensi
Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan
dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah
iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)
mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut
2) Intensitas
Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti
pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti
isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi
frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam
media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun
media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
3) Durasi
Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak
memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan
selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan
tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas
atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)
ix
Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5
point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat
Setuju (SS) dengan skor = 5
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok
yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)
1) Faktor kognitif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti
pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir
2) Faktor afektif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti
minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri
3) Faktor psikomotor
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin
Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan
skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai
dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5
Gambar 13 Hubungan antar Variabel
Sikap Perokok Dewasa
Berhenti Merokok (Y)
1 Faktor kognitif
2 Faktor afektif
3 Faktor psikomotor
Pictorial Warning (X)
1 Frekuensi
2 2 Intensitas
3 Durasi
x
- Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu
penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini
menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara
komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau
wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka
pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data
diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden
menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)
- Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY
201312)
b Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta
adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar
maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu
xi
10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam
Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka
ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen
(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian
deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk
penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana
sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)
(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)
- Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono
(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang
ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya
kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok
dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar
ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut
xii
- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
a Jenis Data
1) Data Primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta
2) Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap
b Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada
responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan
pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti
merokok
Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden
peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
ix
Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5
point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat
Setuju (SS) dengan skor = 5
b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)
Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok
yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)
1) Faktor kognitif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti
pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir
2) Faktor afektif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti
minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri
3) Faktor psikomotor
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin
Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan
skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai
dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5
Gambar 13 Hubungan antar Variabel
Sikap Perokok Dewasa
Berhenti Merokok (Y)
1 Faktor kognitif
2 Faktor afektif
3 Faktor psikomotor
Pictorial Warning (X)
1 Frekuensi
2 2 Intensitas
3 Durasi
x
- Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu
penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini
menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara
komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau
wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka
pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data
diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden
menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)
- Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY
201312)
b Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta
adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar
maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu
xi
10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam
Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka
ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen
(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian
deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk
penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana
sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)
(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)
- Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono
(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang
ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya
kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok
dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar
ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut
xii
- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
a Jenis Data
1) Data Primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta
2) Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap
b Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada
responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan
pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti
merokok
Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden
peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
x
- Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu
penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini
menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara
komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau
wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka
pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data
diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden
menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)
- Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY
201312)
b Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota
Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta
adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar
maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu
xi
10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam
Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka
ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen
(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian
deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk
penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana
sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)
(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)
- Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono
(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang
ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya
kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok
dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar
ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut
xii
- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
a Jenis Data
1) Data Primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta
2) Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap
b Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada
responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan
pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti
merokok
Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden
peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xi
10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam
Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka
ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen
(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian
deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk
penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana
sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)
(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)
- Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability
sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono
(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang
ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya
kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok
dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar
ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut
xii
- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
a Jenis Data
1) Data Primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta
2) Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap
b Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada
responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan
pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti
merokok
Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden
peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xii
- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
a Jenis Data
1) Data Primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta
2) Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap
b Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada
responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan
pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti
merokok
Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden
peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xiii
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden Nilai untuk skala tersebut adalah
1) Sangat Setuju 5
2) Setuju 4
3) Ragu-Ragu 3
4) Tidak Setuju 2
5) Sangat Tidak Setuju 1
- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba
kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam
penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai
berikut (Santoso 2005 268)
rxy =
2222
YYnXXn
YXXYn
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xiv
X = jumlah skor butir (X)
Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah
sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian
dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)
=
Vt
ViVt
b
b
1
Keterangan
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=12hellipn
- Metode Analisis Data
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan
pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model
persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai
berikut (Gujarati 2003 121)
Y = b0 + b1X + ei
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xv
Dimana
Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok
X = Terpaan Iklan Pictorial Warning
b0 = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2 Pengujian Hipotesis
a Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain
tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah
1) Merumuskan hipotesis
Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada
di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of
freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
konstanta
- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima
artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xvi
- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen
3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)
Se
hitung-ti
i
Keterangan
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
b R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar
R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari
nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)
R2
=
2222
2
YiYiNXiXiN
YiXiXiYiN
Keterangan
R2
= Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
Yi = Variabel dependen
N = Observasi
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xvii
C HASIL
Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 100
Setuju 63 630
Ragu-ragu 24 240
Tidak Setuju 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 00
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 130
Setuju 45 450
Ragu-ragu 28 280
Tidak Setuju 2 20
Sangat Tidak Setuju 12 120
Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014
- Analisis Regresi Linier
Tabel 332
Hasil Regresi Linier Metode OLS
Variabel Koefisien
Regresi
Standart
Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1681 0563 2984 0004
Terpaan iklan pictorial warning
rokok 0462 0154 2991 0004
R2
0084
Adjusted R2
0074
F-statistik 8943
N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xviii
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai
berikut
Y = 1681 + 0462X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari
koefisien regresi tersebut adalah
1 Konstanta b0 = 1681
Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada
perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681
2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462
Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)
meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat
dan sebaliknya
- Pengujian Hipotesis
Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =
2991
Tabel 333
Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok
Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan
Terpaan iklan
pictorial warning
rokok
2991
2000
0004
Signifikan
Sumber Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of
Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning
rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok
dewasa (Y)
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xix
- Pengujian R2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y
dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh
variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84
sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya
bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)
D Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal
ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat
Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana
media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu
minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program
mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program
bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa
terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial
warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xx
sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo
Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu
bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa
sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang
menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)
Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada
individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan
Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)
Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok
yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media
yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek
media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan
kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas
suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang
bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan
misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan
mendorong keputusan pembelian
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xxi
E KESIMPULAN
Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial
warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada
perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-
hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan
pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa
akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap
berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan
iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan
oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model
iklan dll (Purnama 200342-54)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS
Kent Publising Company Boston
Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC
Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge
University Press
Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang
BP-Undip
Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga
Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia
Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung
Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia
Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo
Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers
Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti
Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat
Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp
Kontrol Jakarta Prenhallindo
Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta
Intermedia
Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung
Citra Aditya Bakti
Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga
Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xxiii
Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach
A Pearson Education Company
Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum
P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat
Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya
Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja
Rosdakarya
Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo
Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta
Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial
1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu
Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika
Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES
Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media
Komputindo
Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto
Jakarta
Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja
Rosdakarya
Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE
Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi
West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika
Jurnal Penelitian
BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta
Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta
Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of
Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014
xxiv
Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟
Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25
Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja
Diakses pada tanggal 22 februari 2009
Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok
Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar
Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik
terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta
Sumber Online
FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework
Convention on Tobacco Control Amerika Serikat
httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-
Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc
Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok
diakses 30 Juni 2014
httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31
Juni 2014
httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2
C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser
p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014
httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014
httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014
httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb
rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31
Juni 2014
httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo
Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014
httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014
httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000
01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014