faktor-faktor yang mempengaruhi earnings response coefficient (1) - copy

11
DAMPAK MANAJEMEN LABA TERHADAP PERENCANAAN PAJAK DAN PERSISTENSI LABA Bonifasius Puger Luxeno Mochamad Ma’arif Tuti Varida M Indrawan Joko Samuel Felix

Upload: mochamadmaarif

Post on 02-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Earnings Response Coefficient

TRANSCRIPT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

DAMPAK MANAJEMEN LABA TERHADAP PERENCANAAN PAJAK DAN PERSISTENSI LABABonifasius Puger LuxenoMochamad MaarifTuti Varida MIndrawan JokoSamuel Felix JudulDAMPAK MANAJEMEN LABA TERHADAP PERENCANAAN PAJAK DAN PERSISTENSI LABAPenulisAnonimTahun penulisan-Jenis penelitianPenjelasan (eksplanatory), pengujian hipotesis, kausal Apakah terdapat pengaruh/hubungan Untuk menguji/menganalisis/membuktikanAlat digunakanAnalisis regresiJenis tujuanPengembangan ilmu (fundamental / basic research)Jenis manfaatTeoritisPROFIL ARTIKELTujuan penelitian : menguji pengaruh manajemen laba terhadap perencanaan pajak dan persistensi laba dengan menggunakan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrolSampel terdiri dari 40 perusahaan manufaktur selama periode 2006-2010. Hipotesis diuji dengan meregresi model empiris. Pertama : cumulative abnormal returns diregresi dengan laba kejutan untuk menemukan variabel earnings response coefficient. Kedua : Earnings response coefficient diregresi dengan persistensi laba, struktur modal, beta, kesempatan bertumbuh, ukuran perusahaan, dan kualitas audit. Kualitas audit diukur dengan menggunakan kepemimpinan pasar.Hasil penelitian : manajemen laba riil maupun manajemen laba akrual meningkatkan persistensi laba, sedangkan perencanaan pajak tidak mempengaruhi persistensi laba. SINOPSIS / ABSTRAKSIChecklist awal sistematika proposal penelitian STIESIA

Hasil Penelitian

Pembahasan yang dilakukan to the pointPengutipan yang dilakukan tidak monotonBall dan Brown (1968) yang mengungkapkanStatement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1 yang menyatakan bahwa (FASB, 1985) seperti Biddle dan Seow (1991) serta Lipe (1990)Teoh dan Wong (1993) menunjukkan bahwa .Penelitian ini berbeda dengan Scott (2000) yang menyebutkansesuai dengan yang disarankan oleh Sandra dan wijaya (2004)Berbeda dengan Mayangsari (2004) yangMenambahkan kualitas auditor sebagai variabel independenPenelitian-penelitian sebelumnya menggunakan spesialis industri auditor sebagai proksi; membedakan kualitas auditor berdasarkan pembedaan big 5 dan non-big 5; sedangkan peneliti menjadikan reputasi auditor sebagai proksiKELEBIHANProksi-proksi dalam penelitian sudah tepatDefinisi operasional variabel dan pengukurannya diungkapkan dengan jelas kecuali variabel Ukuran Perusahaan (UP)Memberi kontribusi dalam teori dalam bidangteori akuntansi, manajemen keuangan dan pasar modal bidang-bidang terkait lainnyaMenyebutkan implikasi dan keterbatasan penelitian sehingga peneliti selanjutnya dapat memperoleh shortcut untuk memperbaiki atau mengembangkan penelitian sebelumnyaPenulisan daftar pustaka sudah sesuai kaidah penulisan yang benarKELEBIHAN (lanjutan)Penelitian ini menggunakan tiga teknik manajemen laba riil yakni manipulasi penjualan, produksi berlebih, dan pengurangan beban diskresi tunai. Peneliti sebelumnya ada yang membedakan teknik manajemen laba dengan lebih rinci yakni penurunan beban diskresi R&D (research and development), penurunan beban diskresi SG&A (sales, general, and advertising), pengaturan waktu penjualan aset tetap.Penelitian ini secara tidak langsung membuktikan bahwa manajemen berusaha mencapai target laba untuk memberikan informasi yang lebih tepat tentang prospek kinerja perusahaan di masa depan, tetapi peneliti belum menggunakan tolak ukur laba dalam menjelaskan pengaruh manajemen laba terhadap persistensi laba.

KETERBATASANData beban pajak tangguhan dalam laporan keuangan perusahaan lebih banyak dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan, sedangkan laporan keuangan yang diperoleh peneliti sebagian besar hanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laba ditahan, dan arus kas. Jika hal ini tetap dipaksakan, maka sampel penelitian akan semakin kecil, sehingga peneliti akan memiliki hambatan normalitas data.Persistensi laba dalam penelitian ini merupakan persistensi laba total, sehingga peneliti tidak dapat menarik kesimpulan mengenai komponen laba yang menjadi penyebab rendahnya persistensi laba akibat perencanaan pajak perusahaan.

KETERBATASAN (lanjutan)Kriteria referensi yang baik :Minimal 60% referensi