faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan karyawan di pt...
TRANSCRIPT
1
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan
perusahaan serta memiliki peran penting dalam upaya peningkatan produktivitas
kerja. Adapun faktor –faktor yang memengaruhi kesehatan menurut Blum (1937)
dikutif oleh Soekidjo Notoatmojo 2003, ada 4 faktor yang bersama-sama
memengaruhi tingkat kesehatan masyarakat, yaitu: Kesehatan Lingkungan,
Perilaku, Pelayanan Kesehatan dan Genetik. Pembangunan kesehatan harus
dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan
adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan. Dalam
Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Peraturan pemerintah mengenai kesehatan harus diimplementasikan disetiap
Industri di Indonesia. Salah satu Industri yang telah menjalankan peraturan
kesehatan ini yaitu Energi Mega Persada. EMP mengeluarkan kebijakan tentang
kesehatan dan pengobatan yang dituangkan dalam peraturan perusahaan pada bab
XIII pasal 46 poin 2 tentang Pemeriksaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan.
Tujuannya untuk menjaga kesehatan pekerja EMP. Salah satu bentuk pencegahan
kesehatan yaitu dengan pemeriksaan kesehatan berkala atau Medical Check Up
kepada semua pekerja setiap tahun. Hasil pemeriksaan kesehatan berkala yang
dilakukan kepada karyawan EMP ditemukan angka Fit dan Unfit. Nilai Unfit
meliputi temuan – temuan peyakit dengan indikator kelebihan berat badan pada
pekerja. Gambar I memperlihatkan data berat badan yang terdapat pada empat
kategori di Energi Mega Persada pada Januari 2014.
Sumber : Data HR Energi Mega Persada (2014)
Gambar 1 Data Body Mass Index Pekerja EMP
13%
47%
37%
3%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
30.1 - 35 = Obesitas 25 .1- 30 =Overweight
18.5 - 25 = Normal < 18.5 = Underweight
Kenyataan pada Gambar 1, merupakan suatu masalah kesehatan yang harus
dicari jalan keluarnya, karena kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor
yang memengaruhi kesehatan yang dapat meningkatkan peluang terjadinya
berbagai macam penyakit sampai kepada penyakit dengan resiko tinggi yaitu,
jantung, diabetes, kanker dan lain lain. Kelebihan berat badan juga akan
berdampak pada menurunnya kinerja atau produktivitas pekerja. Mengacu pada
penelitian yang dilakukan oleh Meerding et al. (2005) bahwa terdapat perbedaan
produktivitas kerja karena masalah kesehatan.Kelebihan berat badan merupakan
dampak dari perilaku yang tidak sehat. Perilaku hidup sehat hakikatnya adalah dasar
pencegahan manusia dari berbagai penyakit. Penelitian yang dilakukan sebelumnya
oleh Kolbe et al. (2005) Obesitas sangat berpengruh pada kemampuan siswa dalam
belajar dan obesitas pada anak telah mengambil proporsi epidemic. Dengan alasan
tersebut EMP membuat sebuah program promosi kesehatan dalam menjaga
kesehatan pekerjanya dan akan mengkaji faktor - faktor apa saja yang
memengaruhi kelebihan berat badan yang berdampak buruk pada kesehatan
pekerja. Promosi ini diberikan oleh perusahaan sebagai edukasi dalam menjaga
hidup sehat dikalangan pekerja. Agar program promosi dapat mencapai sasaran,
maka pelaksanaan program promosi harus efektif serta didukung oleh program
yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pekerja. Program
promosi ini terdiri dari empat metode antara lain: 1. Media flash (poster) melalui
web perusahaan, 2. Seminar kesehatan oleh dokter spesialis, 3. Kompetisi
kesehatan ‘weight loss competition’ 4. Konseling kesehatan . Dari hasil program
ini akan diketahui program manakah yang dianggap berpengaruh kepada
perubahan perilaku hidup sehat pekerja EMP. Sejalan dengan peneliatian yang
dilakukan oleh Gabrielle (2012) Pemahaman yang lebih baik dari utilitas
kuesioner dalam mengukur perubahan lingkungan tempat kerja dan memprediksi
perubahan kesehatan karyawan sangat diperlukan . karena lebih banyak
Perusahaan yang membuat program untuk melaksanakan program promosi
kesehatan di tempat kerja . Sesuai dengan peneliatian Cameron et al. ( 2007 )
Bahwa organisasi harus membuat peraturan tentang perubahan perilaku sehat bagi
karywannya
Gambar 2 merupakan data perbandingan BMI karyawan EMP sebelum dan
sesudah di lakukan program promosi kesehatan.
Sumber : Data HR Energi Mega Persada (2014)
Gambar 2 Data Body Mass Index Pekerja EMP Sebelum dan Sesudah Promosi
13%
46%38%
3%
100%
8%
36%
55%
1%
100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
30.1 - 35 =Obesitas
25 .1- 30 =Overweight
18.5 - 25 =Normal
< 18.5 =Underweight
Jumlah
Sebelum
Sesudah
2
Data pada Gambar 2, merupakan hasil pencapaian penurunan BMI
karyawan EMP, selanjutnya akan di analisis hubungan antara pengaruh media
promosi kesehatan dengan penurunan BMI.
Bentuk penelitian yang akan diambil adalah orientasi masa kini dan masa
lampau. Evaluasi diarahkan pada hasil yang sekarang ada dan hasil yang diperoleh
masa lalu. Evaluasi tidaklah berkaitan dengan hasil yang diperoleh di masa yang
akan datang. Evaluasi bersifat retrospektif, dan berkaitan dengan tindakan-
tindakan yang telah dilakukan (ex-post). Rekomendasi yang dihasilkan dari suatu
evaluasi bersifat prospektif dan dibuat sebelum tindakan dilakukan (ex-ante).
Perumusan Masalah
Energi Mega Persada merupakan perusahaan minyak dan gas bumi yang
menerapkan keunggulan dalam kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan,
menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik, dan berkontribusi dalam
pengembangan komunitas. EMP juga menyadari sepenuhnya bahwa kesehatan
adalah merupakan faktor utama dalam mendukung pencapaian kinerja. Komitmen
EMP dalam hal kesehatan sangat jelas terefleksi dengan dibentuknya organisasi
medis yang terdiri dari para dokter ahli dan berpengalaman dalam bidangnya,
yang bertanggung jawab langsung memantau kesehatan para pekerja maupun
keluarganya, baik di kantor pusat, ataupun di lapangan. Program kesehatan yang
dibuat oleh perusahaan meliputi promotif, prefentif dan kuratif. Promotif dianggap
sangat penting karena pekerja diharapkan mengerti suatu pencegahan terhadap
penyakit tertentu. Bentuk promotif ini bermacam – macam dan selalu berbeda
setiap tahunnya. Promosi kesehatan yang dilakukan pada tahun 2014 yaitu
‘manage your bmi’ topik ini dibuat karena adanya kenaikan angka overweight
(bmi > 30) dan obesitas ( bmi > 35) pekerja EMP berdasarkan hasil dari
pemeriksaan pekerja secara berkala. Selanjutnya akan di lihat faktor – faktor apa
saja yang menyebabkan kelebihan berat badan pada karyawan EMP yang
merupakan indicator kesehatan. Seperti telah diteliti oleh Capella (2007) Bhawa
dalam mengatasi permasalahan Overweight dan Obesitas dibutuhkan program
kesehatan dengan bentuk intervensi atau kompetisi yang dapat merubah perilaku
seseorang.
Melalui bentuk program kesehatan diharapkan tidak ada lagi pekerja EMP
dengan kelebihan berat badan. Promosi kesehatan yang baik mencakup analisis
komprehensif mengenai faktor kesehatan pekerja yang dilihat dari faktor
lingkungan kantor dan lingkungan rumah untuk menghadapi perubahan kesehatan
yang dapat terjadi. Hal ini juga dapat membantu perusahaan dalam mewujudkan
pekerja yang sehat dan produktif.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dirumusan pertanyaan dalam
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat kesehatan dan persepsi responden terhadap faktor – faktor
yang memengaruhi kesehatan pekerja EMP
2. Apa Faktor – faktor yang mengaruhi kesehatan pekerja EMP
3. Bagaimana strategi meningkatkan kesehatan karyawan EMP?
3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab segala permasalahan yang
sudah dirumuskan sebelumnya
1. Menganalisis tingkat kesehatan dan persepsi responden terhadap faktor –
faktor yang memengaruhi kesehatan pekerja EMP
2. Menganalisis faktor – faktor yang mengaruhi kesehatan pekerja EMP
3. Merumuskankan strategi meningkatkan kesehatan karyawan EMP
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
Perusahaan Energi Mega Persada dalam membuat program kesehatan yang dirasa
perlu bagi upaya peningkatan produktivitas karyawan khususnya dibidang
Kesehatan kerja
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian saat ini difokuskan pada manajemen strategi Direktorat HRD
yang merupakan Direktorat yang memperhatikan hak dan kesejahteraan karyawan.
Divisi Kesehatan yang merupakan divisi yang berada dibawah HRD EMP akan
membantu meningkatkan kesehatan pekerja dan keluarga. Program Kesehatan
yang akan dijalankan serta menghasilkan berbagai program kebijakan strategis
yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan
1. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Energi Mega Persada
2. Responden yang dipilih adalah karyawan yang mengikuti promosi kesehatan
2 TINJAUAN PUSTAKA
Menurut kamus Bahasa Indonesia (2007) perilaku adalah tanggapan atau
reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Secara biologis, perilaku
adalah suatu atau aktivitas organisme yang bersangkutan, aktivitas manusia
tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :
Aktivitas yang dapat diamati oleh orang lain, seperti tertawa, berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan
sebagainya.
Aktivitas yang tidak dapat diamati oleh orang lain ( dari luar), misalnya
berfikir, berfantasi, bersikap.
Menurut Skinner ( 1938), seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),
merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut
merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus –
Organisme – Respon. Dimana setiap mahluk hidup pasti selalu dalam proses “
melakukan sesuatu” terhadap lingkungannya, selama melakukan proses tersebut
4
Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan SB-IPB