evaluasi kebijakan program pengembangan kewirausahaan...
TRANSCRIPT
EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM PENGEMBANGAN
KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
(Studi Di Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi)
Skripsi
ETY PURNAMA SARI
SIP.151962
Pembimbing
Dr. Rahmi Hidayati, S.Ag.,M.HI
Dr. Dedek Kusnadi, M.Si.,MM
KONSENTRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ety Purnama Sari
Nim : SIP.151962
Jurusan/konsentrasi : Ilmu Pemerintahan/Perencanaan Pembangunan
Fakultas : Syariah
Alamat : Desa Sukajaya Kec. Bayung Lencir Kab. Musi Banyuasin
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul : Evaluasi
Kebijakan Program Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (Studi Di Dinas
Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi) adalah hasil karya pribadi yang tidak
mengandung plagiarisme dan tidak berisi materi yang dipublikasikan dan ditulis
orang lain, kecuali yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan
yang dibenarkan secara ilmiah.
Apabila pernyataan ini tidak benar, maka penulis siap mempertanggung-
jawabkannya sesuai hukum yang berlaku dari ketentuan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari Skripsi ini.
iii
Pembimbing I : Dr. Rahmi Hidayati, S.Ag, M.HI
Pembimbing II : Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos, M.Si, MM
Alamat : Fakultas Syari’ah UIN STS Jambi
Jl. Jambi- Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren
Jaluko Kab. Muaro Jambi 31346 Telp. (0741) 582021
Jambi, Maret 2019
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas Syari’ah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di -
JAMBI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamualaikum wr wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudari Ety Purnama Sari SIP.151962 yang berjudul:
“EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM PENGEMBANGAN
KEWIRAUSAHAAN PEMUDA (STUDI DI DINAS KEPEMUDAAN DAN
OLAHRAGA PROVINSI JAMBI” dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna
melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam jurusan
Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Maka dengan ini kami ajukan skripsi tersebut, semoga dapat diterima
dengan baik. Demikianlah kami ucapkan terima kasih semoga bermamfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamualikum wr wb.
iv
v
MOTTO
Artinya: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara
kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-
sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana
Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-
Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.
mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji)
itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik”.1
Artinya: ” Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.2
1 Q.S An-Nuur 24: 55
2 Q.S Al-Insyirah 94: 6
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulilah, kupersembahkan skripsi ini untuk
orang-orang terkasih dan tersayang yang telah banyak membantu penulis
dalam menyelesaikan perkuliahan di
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Skripsi ini kupersembahkan secara khusus kepada kedua orangtuaku,
Ayahanda Hum Roni dan Ibunda Sriyani, terimakasih yang sebesar-besarnya
atas limpahan doa, belaian kasih sayang sesejuk embun serta pengorbanan
yang tak tergantikan sehingga anak perempuan semata wayangmu ini dapat
mengenyam pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga ke perguruan tinggi.
Tak lupa kepada adikku, Feri Irawan dan Ricky Agung Saputra yang selalu
mendoakan serta memberikan semangat serta dukungan kepadaku untuk
segera menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Kepada Muhammad Polan, S.ST. terimakasih untuk semua yang telah tercurah
untukku.
Sahabat terawetku Ayu Irda Apriliya, Isni dan Shelly Maya Sari. Sahabat
skripsianku Arif Agus Prasetia S, Ayu Wahyuni, Iza Zuhriah, Rusdi Arpendo
dan Zubaidah. Sahabat kampusku Awaludin, Hipni Walhuda, Muzakir Walid,
dan Nurjannah. Sahabat Kukertaku Eksha Khairunnisa, Lidya Yekti Arum,
Putri Ulfa Tari, dan Seli. Sahabat Praktek Pengalaman lapangan
Papa Zam, S.Sos dan Mama Tina, S.Sos.
vii
ABSTRAK
Ety Purnama Sari, SIP.151962; Evaluasi Kebijakan Program Pengembangan
Kewirausahaan Pemuda (Studi Di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi
Jambi).
Skripsi ini bertujuan ingin mengetahui Evaluasi Kebijakan Program
Pengembangan Kewirausahaan Pemuda di Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Provinsi Jambi di Kota Jambi pada tahun 2015 sampai tahun 2018. Sebagai tujuan
antara lain adalah mengetahui kebijakan dalam program pengembangan
kewirausahaan pemuda di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi, ingin
mengetahui kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan dalam program
pengembangan kewirausahaan pemuda di Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Provinsi Jambi, dan ingin mengetahui evaluasi dari kebijakan program
pengembangan kewirausahaan pemuda di Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Provinsi Jambi. Skripsi ini menggunakan teknis penelitian kualitatif deskriptif
dengan cara pengumpulan data melalui wawancara, observasi serta dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai
berikut: pertama: kebijakan dalam program pengembangan kewirausahaan
pemuda adalah dengan pendidikan, pelatihan, magang, bimbingan dan
pendampingan. Kedua: kendala yang dialami adalah masih kurangnya minat
pemuda untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam bidang
kewirausahaan. Selain itu terbatasnya anggaran yang tersedia yang membuat
program pengembangan kewirausahaan tidak lagi dilaksanakan pada tahun 2019.
Sedangkan upaya yang dilakukan yaitu mengisi pelatihan dengan pemberian
materi tentang motivasi dengan mendatangkan narasumber yang berkecimpung di
dunia wirausaha, meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan
ketersediaan sarana dan prasarana. Ketiga: Evaluasi terhadap kebijakan program
pengembangan kewirausahaan pemuda yang dilakukan olah Dinas Kepemudaan
dan Olahraga Provinsi Jambi di Kota Jambi ini dapat dikatakan sudah maksimal,
yang dievaluasi adalah memberikan wewenang kepada dinas pemuda dan
olahraga kabupaten/kota untuk melaksanakan program dan perbaikan sistem
pengrekrutan peserta pelatihan.
Kata Kunci: Evaluasi Kebijakan, Pengembangan Kewirausahaan Pemuda, Dinas
Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkah, rahmat
serta karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan
skripsi ini dengan lancar.
Tak lupa pula penulis mengirimkan sholawat beriringkan salam untuk
baginda nabi besar Muhammad Saw yang telah membawa kita, para umatnya dari
zaman jahiliyah ke zaman yang berilmu pengetahuan seperti sekarang.
Skripsi ini dengan judul “Evaluasi Kebijakan Program Pengembangan
Kewirausahaan Pemuda (Studi di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi
Jambi)” dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan di
Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. A A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Hermanto Harun, Lc, M.HI, Ph.D, Ibu Rahmi Hidayati, S.Ag,
M.HI, dan Ibu Dr. Yuliatin, S.Ag, M.HI selaku Wakil Dekan I, II, dan III
di lingkungan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
4. Ibu Mustiah RH, M.Sy dan Ibu Tri Endah Karya L, S.IP, M.IP selaku
Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Rahmi Hidayati, S.Ag, M.HI dan Bapak Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos,
M.Si, MM selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan pelajaran dan arahan serta semangat dalam penulisan
skripsi ini.
ix
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
7. Kedua orang tua penulis yang telah banyak memberi do’a, dukungan dan
kasih sayangnya selama ini, ayahanda Hum Roni dan Ibunda Sriyani,
semoga Allah SWT memberikan ampunan dan kasih sayang-Nya.
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Semoga bantuan dan bimbingan serta arahan yang diberikan menjadi
amal sholeh dan mendapatkan pahala dari Allah SWT, Aamiin. Skripsi ini tidak
terlepas dari kesalahan dan kekeliruan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
x
xi
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Mas alah
Dunia memasuki gelombang millennium ketiga yang ditandai dengan era
kreatif. Era kreatif mencerminkan meningkatnya kemakmuran dan memunculkan
kebutuhan baru untuk mencari kebermaknaan dan pengalaman ketika
menggunakan atau mengkonsumsi barang dan jasa. Ekonomi kreatif hadir
ditandai dengan berkembangnya kewirausahaan kreatif yang mendukung ekonomi
daerah.
Pertumbuhan ekonomi mencerminkan perubahan aktivitas ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat bernilai positif dan dapat pula bernilai negatif. Jika
pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan positif, berarti
kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami peningkatan. Sedangkan jika
pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan negatif, berarti
kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami penurunan. Perekonomian
Indonesia akan memiliki fundamen yang kuat jika ekonomi rakyat telah menjadi
pelaku utama produktif dan berdaya saing dalam perekonomian nasional. Untuk
itu, pembangunan ekonomi rakyat melalui pengembangan dan pemberdayaan
wirausaha muda harus menjadi prioritas utama pembangunan ekonomi nasional
dalam jangka panjang. Perekonomian Indonesia dalam masa ke masa terus
tumbuh, namun yang dikhawatirkan jika pertumbuhannya lebih dikarenakan oleh
sektor konsumsi dan bukan sektor produksi. Dengan kata lain, rendahnya tingkat
2
investasi dan produktivitas, serta rendahnya pertumbuhan usaha baru di Indonesia
perlu memperoleh perhatian yang serius.
Keberhasilan suatu bangsa dalam memperoleh tujuannya tidak hanya
ditentukan oleh melimpah ruahnya sumber daya alam (SDA), akan tetapi sangat
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Bahkan ada yang mengatakan
bahwa “bangsa yang besar dapat dilihat dari kualitas/ karakter bangsa (manusia)
itu sendiri”.3
Seorang wirausaha dapat dikatakan sebagai pahlawan ekonomi.
Wirausaha mampu mengikis kemiskinan dan pengangguran yang menjadi
masalah krusial dinegara ini. Dengan kemampuannya melihat peluang bisnis,
seorang wirausaha mampu mengubah sumber daya yang tidak dilirik dan
diperhitungkan orang lain menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis bagi dirinya,
keluarga dan masyarakat sekitar.
Peranan pemuda sangat strategis dan urgent. Pemuda adalah kelompok
orang yang akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Mahasiswa sebagai
bagian dari pemuda termasuk modal dasar untuk pengembangan pemecahan
ragam masalah bangsa, bukan sebaliknya justru menjadi problem dari bangsa ini.
Terlebih jika mengingat dunia ketenagakerjaan yang belum menjamin
ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai bagi mahasiswa khususnya saat
usai menyelesaikan masa studi. Persoalan penyediaan lapangan pekerjaan
menjadi salah satu masalah mendasar dalam pembangunan nasional
berkelanjutan.
3 Majid Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Islam,
(Bandung: Insan Cita Utama, 2010), Cet Ke-1, hlm. 1.
3
Bangsa Indonesia dalam sejarahnya telah membuktikan bahwa pemuda
mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam proses perjuangan,
pembaruan, dan pembangunan bangsa. Pemuda merupakan kekuatan moral,
kontrol sosial, dan agen perubahan yang memiliki semangat kejuangan, sifat
kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis, dan wawasan jauh ke depan.
Pengembangan kewirausahaan pemuda adalah kegiatan mengembangkan
potensi keterampilan dan kemandirian berusaha.4 Pengembangan kewirausahaan
pemuda dilaksanakan sesuai dengan minat, bakat, potensi pemuda, potensi daerah,
dan arah pembangunan nasional. Pemerintah, pemerintah daerah, organisasi
kepemudaan dan/atau masyarakat melakukan penelusuran dan identifikasi
terhadap minat, bakat, serta potensi pemuda. Pengembangan kewirausahaan
pemuda dilaksanakan melalui pelatihan, pemagangan, pembimbingan,
pendampingan, kemitraan, promosi, dan/atau bantuan akses permodalan.
Menyadari akan peran penting dan potensi pemuda bagi pembangunan
dan kemajuan bangsa tersebut, Pemerintah telah mengesahkan dan
mengundangkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
Undang-Undang tersebut memberikan jaminan perlindungan dan kepastian hukum
atas eksistensi, memperkuat posisi, dan memberi kesempatan kepada setiap
pemuda untuk mengembangkan potensi, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-
citanya. Undang-Undang tersebut mengamanatkan untuk mengatur lebih lanjut
mengenai pengembangan kewirausahaan dan kepeloporan pemuda, serta
penyediaan prasarana dan sarana kepemudaan. Pengembangan kepeloporan
4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 Tentang
Pengembangan Kewirausahaan Dan Kepeloporan Pemuda, Serta Penyediaan Prasarana Dan
Sarana Kepemudaan pada pasal 1 ayat 4.
4
pemuda bertujuan untuk mendorong kreativitas, inovasi, keberanian melakukan
terobosan dan kecepatan mengambil keputusan sesuai dengan arah pembangunan
nasional dengan memperhatikan karateristik daerah.
Berkaitan dengan upaya pengembangan kewirausahaan di Indonesia,
menurut Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor 22 Tahun 2010
tentang Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan olahraga Tahun 2010-2014,
bahwa pembangunan kepemudaan dilakukan melalui proses fasilitasi segala hal
yang berkaitan dengan pelayanan kepemudaan, menitikberatkan kepada proses
penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan kepemudaan.
Pengembangan kepemudaan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan pemuda, sehingga pada
gilirannya dapat melahirkan pemuda yang maju yakni pemuda yang berkarakter,
berkapasitas, dan berdaya saing. Program pengembangan kewirausahaan pemuda
merupakan salah satu dari sekian banyak program yang diamanatkan oleh
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia kepada instansi daerah
yang menangani urusan kepemudaan baik di level Provinsi maupun di level
Kabupaten atau Kota di Indonesia. Pengembangan kewirausahaan pemuda
merupakan kebijakan lintas bidang dan lintas sektor. Dengan sifatnya yang lintas
bidang dan lintas sektor tersebut, Kemenpora perlu melibatkan para stakeholders
terkait kepemudaan dalam pelaksanaan kebijakan kewirausahaan pemuda.
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan Kemenpora dan Bappenas
(2017), setidaknya terdapat 9 kementerian/lembaga yang melaksanakan kegiatan
kewirausahaan pemuda, yaitu sebagai berikut.
5
Tabel 1 : Data implementasi kebijakan kegiatan kewirausahaan pemuda di
Kementerian
No. Jenis kementerian Jumlah kegiatan
1. Kementerian pemuda dan olahraga 7 (tujuh)
2. Kementerian pendidikan nasional 3 (tiga)
3. Kementerian agama 1 (satu)
4. Kementerian tenaga kerja 1 (satu)
5. Kementerian koprasi dan UKM 2 (dua)
6. Kementerian pertanian 1 (satu)
7. Kementerian pembangunan daerah tertinggal 1 (satu)
8. Kementerian kebudayaan dan pariwisata 3 (tiga)
9. Kementerian sosial 1 (satu)
Jumlah 20 (dua puluh)
Sumber: Data RAN Kemenpora-Bappenas 2017.
Adapun rincian kegiatan di masing-masing kementerian sebagai berikut :
1. Kementerian Pemuda dan Olahraga, dengan kegiatan sebagai berikut: (a)
pelatihan dasar dan pembangunan motivasi bagi wirausaha muda
prapengusaha; (b) pelatihan peningkatan cara berproduksi yang baik (good
manufacturing practices) bagi wirausaha muda; (c) peningkatan kapasitas
kelembagaan sentra-sentra kelompok wirausaha pemuda (KWP); (d)
fasilitasi dana stimulan bagi wirausaha muda pra-pengusaha; (e) pemilihan
dan apresiasi wirausaha muda terbaik; (f) pameran produk dan jasa
6
wirausaha muda se-ASEAN; (g) pengembangan kebijakan SKPD tingkat
provinsi, kabupaten/kota bagi penumbuhan wirausaha muda.
2. Kementerian Pendidikan Nasional, dengan kegiatan sebagai berikut: (a)
kursus wirausaha bagi pemuda putus sekolah di pedesaan; (b) kursus
wirausaha bagi pemuda putus sekolah di perkotaan; dan (c) pendidikan
kecakapan hidup bagi pemuda.
3. Kementerian Agama, dengan kegiatan berupa peningkatan pendidikan dan
keterampilan bidang politeknik, agribisnis dan kewirausahaan santri pada
pondok pesantren.
4. Kementerian Tenaga Kerja, dengan kegiatan berupa program Tenaga Kerja
Pemuda Mandiri Profesional (TKPMP).
5. Kementerian Koperasi dan UKM, dengan kegiatan sebagai berikut: (a)
Program Sarjana Pencipta Kerja Mandiri (Prospek Mandiri); dan (b)
Gerakan Tunas Kewirausahaan Nasional (Getuknas).
6. Kementerian Pertanian, kegiatan berupa program magang pemuda tani.
7. Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dengan kegiatan
berupa pemberdayaan pemuda di daerah tertinggal dan perbatasan.
8. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dengan kegiatan sebagai berikut:
(a) peningkatan kemampuan pemuda dalam pengemasan produk budaya
dan pariwisata; (b) peningkatan kemampuan pemuda dalam pengembangan
destinasi pariwisata unggulan; (c) peningkatan kemampuan pemuda dalam
pengembangan pemasaran pariwisata.
9. Kementerian Sosial, kegiatan seperti pelatihan nasional Karang Taruna.
7
Adapun program pengembangan kewirausahaan pemuda di Jambi
dilaksanakan dibawah koordinasi Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi
Jambi, dimana tercantum dalam tugas dan fungsi bidang pemuda. Kepala Bidang
pemuda mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis
dan strategis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan
teknis dibidang kepemudaan, meliputi anak dan remaja, produktifitas dan lembaga
kepemudaan. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala bidang pemuda mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan pedoman petunjuk teknis pemberdayaan anak, remaja,
produktifitas, kewirausahaan serta lembaga kepemudaan
b. Pemberdayaan anak, remaja, produktifitas, kewirausahaan dan lembaga
kepemudaan
c. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka pemberdayaan kepemudaan
d. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsi.
Kegiatan pengembangan kewirausahaan pemuda merupakan amanah dari
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Kegiatan ini
diharapkan menjadi solusi dalam meningkatkan stabilitas ekonomi dengan
pengembangan potensi kewirausahaan yang dimiliki generasi muda, sehingga
mampu menjawab masalah ketenagakerjaan serta mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional umumnya, terutama pertumbuhan ekonomi Kota Jambi.5
5 Metrojambi.com, Pemuda Diimbau Tak berorientasi jadi ASN, Tetapi Berwirausaha,
Selasa, 17 Oktober 2017 11.19 WIB.
8
Untuk mengurangi angka pengangguran, Dinas Kepemudaan dan
Olahraga (Diskepora) Provinsi Jambi menggelar pelatihan keterampilan wirausaha
pemuda yang meliputi bidang usaha tata boga, tata busana, seni merangkai bunga
(florist) dan hantaran atau seserahan pernikahan. Pelatihan ini diikuti oleh 45
peserta dengan masing-masing kabupaten/ kota mempunyai kuota 4 peserta yang
ditentukan oleh dinas pemuda dan olahraga kabupaten/ kota.6
Tabel 2 : Jumlah Peserta Pelatihan Program Pengembangan
Kewirausahaan Pemuda Tahun 2015-2018
Tahun Jumlah Peserta
2015 40 Orang
2016 36 Orang
2017 33 Orang
2018 20 Orang
Jumlah 129 Orang
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semakin berkurangnya jumlah
peserta yang mengikuti pelatihan dalam program pengembangan kewirausahaan
pemuda. Selain untuk mengurangi angka pengangguran, melalui pelatihan ini juga
akan membentuk wirausahawan muda yang lebih kreatif dengan harapan dapat
mengurangi pengangguran di kalangan generasi muda melalui kegiatan ekonomi
produktif. Mekanisme pelatihan ini, setelah para peserta dilatih, mereka akan
6 Tribunjambi.com, Dispora Provinsi Jambi akan Bikin Kelompok Wirausaha Pemuda,
Ini Bentuk-bentuk Latihannya, Rabu, 14 Maret 2018 14:25 WIB.
9
magang selama beberapa waktu. Dan selama magang, peserta dimonitoring oleh
Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi dan diberi dukungan agar
pelatihan tidak sia-sia. Dari program tersebut diharapkan dapat meningkatkan
minat pemuda untuk terjun ke dunia usaha di daerah.
Berdasarkan BPS jumlah penduduk provinsi jambi tahun 2017 sebanyak
3.515.017 jiwa dengan jumlah angkatan kerja di Provinsi Jambi pada tahun 2017
mencapai 1.692.193 orang yang terdiri dari 1.624.552 orang bekerja dan 67.671
orang pencari kerja. Jumlah pencari kerja sebanyak 14.000 orang.7 Dengan kata
lain, wilayah Provinsi Jambi yang luas dengan padatnya jumlah penduduk yang
memiliki minat, bakat dan potensi yang berbeda tanpa terkecuali masyarakat Kota
Jambi. Berdasarkan observasi dan identifikasi peneliti, sebagian dari mereka ada
yang kekurangan modal, takut gagal ataupun rugi sehingga membuat mereka takut
untuk berwirausaha. Selain itu, mereka juga takut untuk menanggung resiko yang
terjadi dimasa mendatang. Seperti halnya seorang yang pernah mengikuti
pelatihan yang penulis wawancarai yang bernama Tri Lestari yang bekerja sebagai
ibu rumah tangga, dia tidak bisa mengembangkan keahliannya setelah mengikuti
pelatihan dikarenakan tidak adanya modal yang dia miliki untuk memulai
usahanya. Selain itu, pelatihan yang ia ikuti tidak sesuai dengan potensi yang
dimiliki.8
Dengan demikian peran dan keikutsertaan pemerintah daerah dan Dinas
Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi dalam hal ini sangatlah dibutuhkan
dalam hal kebijakan untuk program pengembangan kewirausahaan pemuda ini
7 Dokumentasi Badan Statistik Provinsi Jambi Tahun 2017
8 Observasi dan wawancara dengan Tri Lestari, Minggu, 1 April 2018.
10
untuk menciptakan wirausaha muda yang kreatif untuk masyarakat Provinsi Jambi
khususnya kota Jambi, serta untuk mengevaluasi dari kebijakan tersebut.
Berdasarkan dari pemaparan latar belakang masalah tersebut maka
penulis merasa tertarik untuk melakukan suatu penelitian lebih lanjut masalah
untuk mengevaluasi dari kebijakan dinas kepemudaan dan olahraga provinsi jambi
dalam pelaksanaan program pengembangan kewirausahaan pemuda dalam bentuk
penulisan skripsi yang berjudul: ”Evaluasi Kebijakan Program Pengembangan
Kewirausahaan Pemuda (Studi di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi
Jambi)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kebijakan dalam program pengembangan kewirausahaan
pemuda di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi ?
2. Apa kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan dalam program
pengembangan kewirausahaan pemuda di Dinas Kepemudaan dan
Olahraga Provinsi Jambi ?
3. Bagaimana evaluasi dari kebijakan program pengembangan
kewirausahaan pemuda di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi
Jambi ?
11
C. Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan salah satu langkah untuk memberikan arah
yang hendak diteliti menjadi jelas dan mudah dipahami. Batasan masalah dalam
penelitian juga diperlukan untuk lebih memusatkan perhatian pada permasalahan
yang hendak diteliti. Agar pembahasan ini tepat sasaran dan tidak terlalu meluas
serta keluar dari jalur judul maka peneliti membatasinya hanya pada Evaluasi
Kebijakan Program Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Pada Dinas
Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi Di Kota Jambi pada tahun 2015-2018.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, adapun
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui kebijakan dalam program pengembangan kewirausahaan
pemuda di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi.
2. Ingin mengetahui kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan dalam
program pengembangan kewirausahaan pemuda di Dinas Kepemudaan
dan Olahraga Provinsi Jambi.
3. Ingin mengetahui evaluasi dari kebijakan program pengembangan
kewirausahaan pemuda di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi
Jambi.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian
kepustakaan mengenai evaluasi kebijakan program pengembangan
12
kewirausahaan pemuda (Studi Di Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Provinsi Jambi).
2. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan
pemikiran bagi pemerintah dan masyarakat yang ingin memahami
bagaimana evaluasi kebijakan program pengembangan kewirausahaan
pemuda (Studi Di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi).
3. Sebagai sarana untuk menambah wawasan bagi penulis dalam rangka
mengembangkan keilmuan yang telah didapat selama di bangku
perkuliahan.
4. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Ilmu
Pemerintahan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
E. Kerangka Teori
1. Evaluasi Kebijakan
Menurut PP No. 39 Tahun 2006, evaluasi adalah rangkaian kegiatan
membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome)
terhadap rencana dan standar.9
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan
dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara
bertindak.10
Kebijakan dan evaluasi biasanya ditujukan untuk menilai sejauh mana
keefektifan kebijakan publik guna dipertanggungjawabkan kepada konstituennya.
9 Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2006 tentang evaluasi.
10 Kamus Besar Bahasa Indonesia.
13
Sejauh mana tujuan dicapai serta untuk melihat sejauh mana kesenjangan antara
harapan dengan kenyataan. Menurut James Anderson, secara umum evaluasi
kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau
penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak
pelaksanaan kebijakan tersebut.11
James Anderson dalam Winarno membagi evaluasi kebijakan dalam tiga
tipe, masing-masing tipe evalusi yang diperkenalkan ini didasarkan pada
pemahaman para evaluator terhadap evaluasi, sebagai berikut:12
(1) Tipe pertama, evaluasi kebijakan dipahami sebagai kegiatan fungsional,
evaluasi kebijakan dipandang sebagai kegiatan yang sama pentingnya
dengan kebijakan itu sendiri.
(2) Tipe kedua, merupakan tipe evaluasi yang memfokuskan diri pada
bekerjanya kebijakan atau program-program tertentu. Tipe evaluasi ini
lebih membicarakan sesuatu mengenai kejujuran atau efisiensi dalam
melaksanakan program.
(3) Tipe ketiga, evaluasi kebijakan sistematis. Tipe kebijakan ini melihat
secara obyektif kebijakan dari program yang dijalankan untuk mengukur
dampaknya bagi masyarakat dan melihat sejauhmana tujuan-tujuan yang
telah dinyatakan tersebut tercapai.
Berdasarkan ketiga tipe tersebut, yang paling sesuai dalam penelitian ini
adalah tipe ketiga, yakni tipe evaluasi kebijakan sistematis, di mana peneliti ingin
melihat sejauh mana pelaksanaan kebijakan dari program pengembangan
11
Ag. Subarsosno, Analisis Kebijakan Publik, (Konsep, Teori dan Aplikasi),
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm 12. 12
Ibid. Hlm. 15.
14
kewirausahaan pemuda, dengan mencari tahu apakah kebijakan yang dijalankan
telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Evaluasi Program
Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. Ada beberapa
pengertian tentang program sendiri. Dalam kamus (a) program adalah rencana, (b)
program adalah kegiatan yang dilakukan dengan seksama. Melakukan evaluasi
program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi
tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan.
Evaluasi program merupakan proses pengumpulan data atau informasi
yang ilmiah yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
pengambil keputusan dalam menentukan alternatif kebijakan.
Evaluasi program dilakukan dengan tujuan untuk:
a. Menunjukkan sumbangan program terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Hasil evaluasi ini penting untuk mengembangkan program yang sama ditempat
lain.
b. Mengambil keputusan tentang keberlanjutan sebuah program, apakah program
perlu diteruskan, diperbaiki atau dihentikan.
Terdapat perbedaan yang mencolok antara penelitian dan evaluasi
program adalah sebagai berikut:
a. Dalam kegiatan penelitian, peneliti ingin mengetahui gambaran tentang sesuatu
kemudian hasilnya dideskripsikan, sedangkan dalam evaluasi program
pelaksanan ingin menetahui seberapa tinggi mutu atau kondisi sesuatu sebagai
15
hasil pelaksanaan program, setelah data yang terkumpul dibandingkan dengan
criteria atau standar tertentu.
b. Dalam kegiatan penelitian, peneliti dituntut oleh rumusan masalah karena ingin
mengetahui jawaban dari penelitiannya, sedangkan dalam evaluasi program
pelaksanan ingin mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pgogram, dan apabila
tujuan belum tercapai sebagaimana ditentukan pelaksanan ingin mengetahui
letak kekurangan itu dan apa sebabnya.
3. Pengembangan Kewirausahaan Pemuda
Pengembangan kewirausahaan pemuda merupakan tugas Pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat dan atau organisasi kepemudaan dalam rangka
meningkatkan peran pemuda untuk aktif meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.13
Kewirausahaan merupakan salah satu dimensi penting dalam membentuk
jiwa pemuda Indonesia, disamping jiwa kepemimpinan dan kepeloporan
sebagaimana termuat dalam Tujuan Pembangunan Kepemudaan pasal 3 Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2009. Kewirausahaan pemuda perlu dikembangkan
untuk mendorong kemandirian pemuda dibidang ekonomi, mengingat tingkat
pengangguran di Indonesia saat ini masih cukup tinggi.
Pelatihan kewirausahaan pemuda sudah sangat banyak dilakukan oleh
berbagai kalangan. Bukan hanya oleh Pemerintah dan pemerintah daerah,
melainkan juga oleh lembaga kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan. Hal
ini sejalan dengan amanat UU No. 40 Tahun 2009 pasal 27 ayat (2) yang
13
Petunjuk Teknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2016.
16
mengatakan bahwa pengembangan kewirausahaan pemuda dilaksanakan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan/atau organisasi kepemudaan.
Meskipun berbagai pihak telah berupaya melaksanakan amanat UU tersebut,
namun masih belum dapat memenuhi harapan untuk menciptakan wirausaha muda
baru yang mandiri dan berdaya saing.
Dari amanat PP No. 41 Tahun 2011 tentang Pengembangan
Kewirausahaan Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda serta Sarana dan
Prasarana Kepemudaan merumuskan bahwa terdapat aspek penting dalam
pengembangan kewirausahaan pemuda yakni pelaksanaan pelatihan
kewirausahaan pemuda melalui tiga jenis pelatihan kewirausahaan pemuda, yaitu
pelatihan dasar kewirausahaan pemuda, pelatihan penguatan kewirausahaan
pemuda, dan pelatihan pengembangan kewirausahaan pemuda. Selanjutnya hal ini
diperkuat dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
Nomor 0613 Tahun 2014 tentang Tatacara Pemberian Fasilitasi Pengembangan
Kewirausahaan Pemuda. Tujuan pelatihan kewirausahaan pemuda adalah :
1. Mengembangkan minat dan motivasi pemuda untuk terjun ke dunia
wirausaha
2. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan tata
kelola usaha, produksi, pemasaran serta jejaring kemitraan bisnis
3. Mengembangkan kemampuan wirausaha muda dalam upaya pengembangan
kewirausahaan di kalangan pemuda.14
14
Petunjuk Teknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun 2016, hlm. 3.
17
Pengembangan kewirausahaan pemuda di Indonesia didasarkan pada
karakteristik pemuda itu sendiri dengan tetap memperhatikan nilai-nilai sosial dan
budaya yang berkembang di masyarakat. Pengembangan kewirausahaan pemuda
dilaksanakan sesuai minat, bakat, potensi pemuda, potensi daerah dan arah
pembangunan nasional. Artinya, pengembangan kewirausahaan pemuda bukanlah
program yang disusun secara general untuk semua pemuda, namun harus
merupakan program spesifik yang sesuai dengan karakteristik masing-masing
pemuda di setiap daerah. Setiap pemuda memang memiliki nilai, sikap dan mental
yang secara umum memiliki kesamaan, namun apabila dikaitkan dengan minat
dan bakat serta potensi yang ada tentu saja sangat berbeda antara pemuda yang
satu dengan pemuda yang lain. Hal ini menuntut program pengembangan
kewirausahaan harus spesifik dan disesuaikan dengan minat, bakat dan potensi
yang ada.
Pengembangan kewirausahaan pemuda mencakup tahapan-tahapan
sebagai berikut :15
1. Tahap Akan Memulai Usaha (Pre start-up stage)
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam pengembangan
kewirausahaan. Dengan melakukan program penyadaran akan pentingnya
kewirausahaan pemuda. Tahapan awal ini juga merupakan tahapan untuk
memberikan motivasi untuk membentuk sikap dan mental serta semangat
untuk berwirausaha, menggali ide-ide dan minat untuk berusaha yang sesuai
dengan bakat dan potensi yang dimiliki, dan mulai merumuskan perencanaan
15
Ibid, hlm. 3.
18
usaha yang akan dikembangkan berdasarkan ide-ide yang sudah muncul.
Perencanaan usaha yang dirumuskan mulai dari menentukan jenis usaha,
menentukan lokasi usaha, mengusahakan modal awal, menyusun kebutuhan
investasi, membuat rencana kerja, dan pasarnya.
2. Tahap Memulai Usaha (The start-up stage)
Tahapan ini adalah tahapan dimana rencana usaha yang sudah
dirumuskan sebelumnya mulai dijalankan. Pada tahapan ini sudah mulai
dilakukan proses produksi dengan mulai belanja bahan produksi, proses
produksi, dan memasarkan hasil produksi. Pada tahapan ini juga sudah mulai
dikelola cash flow dan laporan keuangan lainnya. Pada tahap usaha mulai
dijalankan ini, wirausahawan memerlukan pendampingan dan pembimbingan
untuk menjalankan usahanya. Pendampingan dan pembimbingan yang perlu
dilakukan khususnya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang
muncul ketika usaha baru dimulai. Pelatihan-pelatihan ketrampilan yang
terkait dengan produksi dan pengetahuan manajemen usaha juga perlu
dilaksanakan pada tahapan ini.
3. Tahap Pertumbuhan Awal (Early-growth stage)
Tahapan awal pertumbuhan merupakan tahapan dimana wirausaha mulai
tumbuh dan berkembang. Pada tahapan ini, usaha sudah mulai berjalan dengan
baik, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pengembangan usaha. Namun
untuk dapat melakukan pengembangan usaha, wirausaha pemula seringkali
dihadapkan pada keterbatasan modal dan teknologi untuk pengembangannya.
Pola-pola pendampingan dan pengembangan promosi sangat diperlukan dalam
19
tahapan ini, sehingga wirausahawan dapat melakukan pengembangan
usahanya. Pengembangan usaha dilakukan dengan peningkatan produksi
maupun perluasan pasar.
4. Tahap Pertumbuhan Lanjutan (Later-growth stage)
Tahap pertumbuhan lanjutan merupakan tahapan dimana wirausahawan
sudah cukup matang dan mampu mengelola usahanya dengan baik. Pada
tahapan ini biasanya ditandai dengan pengembangan diversifikasi usaha,
melebarkan wilayah dan jaringan pemasaran serta melakukan inovasi-inovasi
produk baru. Pada tahapan pertumbuhan lanjutan ini, wirausaha akan
dihadapkan pada persaingan yang semakin kompetitif. Untuk itu perlu
dilakukan pengembangan kerjasama ataupun kemitraan untuk memperbesar
usahanya.
Pengembangan kewirausahaan pemuda juga memerlukan role-model.
Model yang dapat dikembangkan sebagai role-model pengembangan
kewirausahaan pemuda di Indonesia yaitu melalui pengembangan inkubator
bisnis. Inkubator bisnis merupakan lembaga bisnis yang bergerak dalam bidang
penyediaan fasilitas dan pengembangan usaha, baik manajemen maupun teknologi
bagi wirausahawan untuk dapat mengembangkan usahanya dan atau
pengembangan produk baru agar dapat berkembang menjadi wirausaha yang
tangguh dan atau produk baru yang memiliki daya saing dalam jangka waktu
tertentu. Pengembangan kewirausahaan pemuda dapat dilaksanakan dengan
memanfaatkan inkubator bisnis, antara lain saat ini sudah berdiri di hampir setiap
lembaga Perguruan Tinggi di Indonesia. Inkubator bisnis di lembaga Perguruan
20
Tinggi dioptimalkan perannya sebagai agen pembentuk wirausaha-wirausaha
muda. Inkubator bisnis yang akan menjadi wadah pengembangan kewirausahaan
pemuda harus mendapatkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan
sesuai dengan perannya masing-masing.
Pengembangan kewirausahaan yang terarah dan terpadu tidak hanya
menjadi tanggungjawab Pemerintah saja, tetapi juga harus melibatkan pemangku
kepentingan yang lain. Pengembangan kewirausahaan pemuda paling tidak harus
didukung oleh empat pilar utama yaitu Pemerintah, Perguruan Tinggi, dunia usaha
(swasta) dan masyarakat. Keempat pilar utama tersebut harus saling bekerjasama
dan saling bersinergi dalam mengembangkan kewirausahaan pemuda.
4. Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Adapun
lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam
penyususnan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik berbentuk
badan,, kantor, atau rumah sakit umum daerah.16
Dinas pemuda dan olahraga merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan bidang kepemudaan dan olahraga yang menjadi wewenang yang
dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui sekretaris daerah.17
a. Tugas dan Fungsi Kepala Dinas
1) Tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga
16
Siswanto Sunarno, Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2008), hlm. 75. 17
Dispora.jambiprov.go.id diakses pada 27 Agustus 2018 pukul 20.41 WIB.
21
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
Pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
dibidang pemuda dan olahraga.
2) Fungsi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga
a) Perumusan kebijakan teknis dan strategis dibidang pemuda dan
olahraga.
b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
pemuda dan olahraga.
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pemuda dan olahraga.
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
b. Tugas dan Fungsi Sekretarias
1) Tugas Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas mernyelenggarakan urusan
atministrasi umum, perlengkapan, kerumah tanggaan, kelembagaan,
kehumasan, kepegawaian, keuangan dan program.
2) Fungsi Sekretariat
Fungsi sekretariat Dinas Pemuda dan Olahraga adalah sebagai
berikut:
a) Mengelola administrasi dan urusan umum
b) Pelaksanaan urusan kerumah tanggaan dan perlengkapan
c) Pelaksanaan urusan Organisasi, tatalaksana dan kehumasan
d) Pelaksanaan urusan kepegawaian
22
e) Pelaksanaan urusan keuangan
f) Pelaksanaan urusan program
g) Pelayanan teknis administrasi kepada Kepala Dinas dan semua satuan
unit kerja di lingkungan Dinas
h) Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c. Tugas Dan Fungsi Bidang Pemuda
1) Tugas bidang pemuda
Kepala Bidang pemuda mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi, pembinaan,
pengendalian dan pemberian bimbingan teknis dibidang kepemudaan,
meliputi anak dan remaja, produktifitas dan lembaga kepemudaan.
2) Fungsi Bidang Pemuda
Fungsi Bidang Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga adalah
sebagai berikut:
a) Penyusunan pedoman petunjuk teknis pemberdayaan anak, remaja,
produktifitas, kewirausahaan serta lembaga kepemudaan
b) Pemberdayaan anak, remaja, produktifitas, kewirausahaan dan
lembaga kepemudaan
c) Pelaksanaan koordinasi dalam rangka pemberdayaan kepemudaan
d) Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberika oleh kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsi.
d. Tugas Dan Fungsi Bidang Olahraga
23
1) Tugas bidang olahraga
Kepala bidang olahraga mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan olahraga terhadap pelajar dan mahasiswa di luar sekolah /
kampus serta pembinaan olahraga masyarakat.
2) Fungsi Bidang Olahraga
Bidang olahraga mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Penyusunan rencana kegiatan pemberdayaan olahraga bagi anak
prasekolah, pelajar dan mahasiswa di luar sekolah/ kampus serta
masyarakat.
b) Penyusunan pedoman pemberdayaan olahraga bagi anak prasekolah,
pelajar dan mahasiswa di luar sekolah/ kampus serta masyarakat.
c) Pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan olahraga bagi anak prasekolah
pelajar dan mahasiswa di luar sekolah/ kampus serta masyarakat.
d) Pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan olahraga bagi mahasiswa dan
masyarakat melalui pemasalan dan pembibitan.
e) Pelaksanaan fasilitasi peningkatan pengetahuan teknis bagi pelatih,
wasit, official dan Pembina olahraga.
f) pelaksanaan tugas tugas lain yang diberika oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
e. Tugas Dan Fungsi Bidang Sarana Dan Prasarana
1) Tugas Bidang Sarana Dan Prasarana
24
Kepala bidang Sarana Dan Prasarana mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan rekomondasi pembangunan, pengadaan,
pengelolaan Sarana Dan Prasarana kepemudaan dan keolahragaan
2) Fungsi Bidang Sarana Dan Prasarana
Bidang Sarana Dan Prasarana mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Penyusunan rencana pembagunan dan perawatan sarana dan prasarana
kepemudaan serta keolahragaan.
b) Pelaksanaan pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana
kepemudaan dan keolahragaan.
c) Pengelolaan sarana dan prasarana kepemudaan dan keolahragaan.
d) Pemberian rekomendasi pembangunan prasarana kepemudaan dan
keolahragaan.
e) Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
f. Tugas Unit Pelaksanaan Teknis Dinas
Tugas unsur pelaksanaan teknis operasional dinas adalah
melaksanakan sebagai tugas Dinas yang mempunyai wilayah kerja tertentu.
g. Tugas Kelompok Jabatan Fungsional
Tugas Kelompok Jabatan Fungsional adalah melakukan kegiatan
sesuai dengan bidang jabatan fungsional masing – masing berdasarkan
peraturan perudang undangan yang berlaku.
25
F. Tinjauan Pustaka
Dalam suatu penelitian tidak terlepas dari perolehan data melalui
referensi buku-buku atau literature studi kepustakaan ini dilakukan untuk
memenuhi atau mempelajari serta mengutip pendapat-pendapat dari para ahli yang
ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti.
Sepanjang penelitian, peneliti mengambil buku-buku, skripsi dan tesis
serta artikel yang berkaitan dengan evaluasi kebijakan program pengembangan
kewirausahaan pemuda.
Imam Santosa dalam penelitiannya Masalah Dan Tantangan
Pengembangan Kewirausahaan Pada Kalangan Mahasiswa Di Indonesia tahun
2014 menunjukkan bahwa Pengembangan jiwa, semangat dan perilaku
kewirausahaan pada mahasiswa merupakan salah satu kebutuhan mendasar dan
syarat penting bagi bangsa Indonesia sehubungan dengan tujuan peningkatan
kualitas sumberdaya manusia yang produktif, kreatif dan inovatif. Berbagai
permasalahan yang merintangi pengembangan kewirausahaan mahasiswa perlu
diantisipasi secara bijak dalam rangka menemukan solusi yang tepat. Difusi
semangat kewirausahaan pada mahasiswa membutuhkan komitmen dan kerjasama
yang integratif antar berbagai pihak terkait. Proses pengembangan kewirausahaan
pada mahasiswa perlu dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai proses sejak dini
memasuki pendidikan di perguruan tinggi, on going sampai mencapai kelulusan
sebagai sarjana. Jadikan kewirausahaan sebagai jiwa, semangat dan perilaku
mahasiswa pada khususnya dan mentalitas masyarakat Indonesia pada umumnya.
Momen ini mestinya jangan sampai terputus dari mulai proses pembentukan mind
26
set dan awareness kewirausahaan, rencana aksi dan praktek kewirausahaan sampai
pada tingkat realisasi aksi dan sekaligus evaluasi secara terpadu.18
Susanto, alumnus dari pascasarjana program studi magister manajemen
Universitas Gadjah Mada, melakukan penelitian pada tahun 2013 dengan judul
analisis pengaruh hambatan berwirausaha terhadap niat berwirausaha di kalangan
mahasiswa. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor psikologis
seperti penghindaran resiko, ketakutan kegagalan, penghindaran stress dan kerja
berat merupakan faktor-faktor yang menjadi hambatan dan secara signifikan
memberi pengaruh negatif pada niat berwirausaha mahasiswa. Sementara faktor
kekurangan jaringan sosial serta kekurangan sumber daya tidak menjadi hambatan
yang berpengaruh negatif terhadap niat berwirausaha pada mahasiswa. Dari
kelima faktor yang diteliti, faktor ketakutan kegagalan secara negatif dan
signifikan memiliki hubungan paling kuat terhadap niat untuk berwirausaha pada
mahasiswa.19
Darmanto, alumnus dari pascasarjana Program studi Magister
Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada, melakukan penelitian pada tahun
2011 dengan judul sinergi antar instansi pemerintah dalam impementasi kebijakan
kewirauahaan pemuda di Provinsi DIY. Hasil dari penelitian ini adalah
pembangunan kewirausahaan pemuda merupakan kebijakan publik yang bersifat
lintas bidang dan lintas sektor dengan melibatkan beberapa stake holder terkait.
Namun yang menjadi persoalan adalah di antara stakeholder kepemudaan tersebut
18
Skripsi dari Imam Santosa Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman “Masalah Dan
Tantangan Pengembangan Kewirausahaan Pada Kalangan Mahasiswa Di Indonesia”. 19
Tesis dari Susanto Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (Tesis, 2013) “Analisis
Pengaruh Hambatan Berwirausaha Terhadap Niat Berwirausaha Di Kalangan Mahasiswa”.
27
belum terjalin sinergi dan koordinasi yang optimal, sehingga implementasi
program dan kegiatan belum memberikan dampak yang optimal bagi pemuda
untuk meningkatkan kemampuannya berwirausaha.20
Penelitian yang dilakukan penulis sudah pasti berbeda dengan penelitian-
penelitian sebelumnya, karena penelitian ini dilaksanakan di tempat dan waktu
yang berbeda dengan konsep yang berbeda pula. Maka pada penelitian ini, penulis
lebih memfokuskan pada Evaluasi Kebijakan Program Pengembangan
Kewirausahaan Pemuda Pada Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi
Di Kota Jambi pada tahun 2015-2018.
20
Tesis dari Darmanto Mahasiswa Universitas Gadjah Mada “Sinergi Antar Instansi
Pemerintah Dalam Impementasi Kebijakan Kewirauahaan Pemuda Di Provinsi DIY”.
28
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu proses penelitian atau pemahaman yang
mendasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
masalah manusia.21
Selain itu penelitian juga merupakan suatu upaya untuk
menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan suatu kebenaran.
A. Jenis dan Lingkup Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini berbentuk deskriptif
kualitatif.22
Hal ini dilihat melalui sudut pandang bagaimana dengan evaluasi
dari kebijakan program pengembangan kewirausahaan pemuda pada Dinas
Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi di Kota Jambi.
2. Lingkup Penelitian
Lingkup dalam penelitian ini adalah tentang Evaluasi Kebijakan Program
Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Pada Dinas Kepemudaan Dan
Olahraga Provinsi Jambi Di Kota Jambi.
21
Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, Cet Ke-1 (Jakarta: Gaung Persada, 2009),
hlm. 11
22
Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004), hlm.15
29
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer
dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diambil dari sumbernya tanpa ada
perantara atau data yang diperoleh secara langsung di lapangan oleh yang
melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang melakukannya.23
Adapun
data primer yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah data hasil
wawancara langsung yang berasal dari informan yang berkenaan dengan
evaluasi kebijakan program pengembangan kewirausahaan pemuda di Dinas
Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi yang ada di Kota Jambi.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi,
buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian, hasil penelitian dalam
bentuk laporan, skripsi, tesis, disertasi, dan peraturan perundang-undangan.24
Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen, baik berupa
dokumen resmi dinas kepemudaan dan olahraga provinsi jambi maupun bahan
perpustakaan lainnya.
2. Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari
mana data diperoleh. Sumer data juga disesuaikan dengan instrument dari
23
Sayuti Una(ed), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah Press,
2011)
24
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm. 106.
30
pengumpulan data yang digunakan.25
Sumber data dapat diperoleh dari
tindakan, pengamatan, ataupun data-data yang didapat pada saat penelitian
berlangsung.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Menurut sugiyono, instrumen pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Instrument pengumpulan data adalah alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data dan fakta penelitian.26
1. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Kemudian dalam pemilihan
responden menggunakan teknik purpossivee sampling, yaitu “…teknik yang
didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang diperkirakan erat sangkut pautnya dengan
sebelumnya”.27
Untuk mendapatkan data yang akurat maka peneliti melakukan
wawancara kepada beberapa pihak yang ada di Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Provinsi Jambi yaitu Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang Pemuda,
Kepala Seksi Pengembangan Pemuda, Kepala Seksi Pemberdayaan Pemuda, Dan
Fungsional Pengumpul Data.
25
Sayuti Una, Pedoman Penulisan skripsi (Edisi Revisi), cet Ke-2, (Jambi:
SyariahPress, 2014), hlm. 35. 26
Ibid. hlm. 37. 27
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: AlfaBeta, 2011), hlm. 301.
31
2. Observasi
Teknin ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian.28
Observasi atau
pengamatan dalam penelitian ini adalah instrument untuk mendapatkan data
utama dalam menilai evaluasi kebijakan program pengembangan kewirausahaan
pemuda di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi yang ada di Kota
Jambi. Observasi ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di
kota Jambi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk megumpulkan data yang bersumber dari
arsip dan dokumen baik yang berada ditempat penelitian maupun yang berada di
luar tempat penelitian. Dokumentasi ini berasal dari dokumen-dokumen yang
dikeluarkan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi, media massa,
dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
D. Unit Analisis
Unit analisis dalam penulisan skripsi perlu dicantumkan apabila
penelitian tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi
dan sampel. Unit analisis dapat berupa organisasi, baik itu organisasi
pemerintahan maupun organisasi swasta atau sekelompok orang.29
Dalam
penelitian ini, unit analisisnya adalah Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi
28
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah),
(Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012), hlm. 140. 29
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: SyariahPresss, 2014),
hlm. 48
32
Jambi. Penetapan unit analisis tersebut, karena penelitian yang digunakan tidak
menggunakan populasi dan sampel, namun hanya menggunakan dokumen-
dokumen, wawancara yang berasal dari kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Provinsi Jambi dan informasi-informasi yang berasal dari staff-staff.
E. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam
data sehingga dapat dikembangkan dan diimplementasikan. Berdasarkan hal di
atas dapat di kemukakan bahwa Analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat dengan mudah dipahami dan
semuannya dapat di informasikan kepada orang lain.30
Di dalam analisis data
penelitian ini yang di laksanakan menggunakan beberapa teknik yaitu :
1. Reduksi Data
Reduksi data ialah aktifitas peneliti dalam memilih dan memilah data yang
dianggap relavan untuk disajikan. Mereduksi data yang diperoleh dari hasil
wawancara, data wawancara ini yang telah di rekam kemudian di transkipkan
dengan tujuan memudahkan peneliti memilah data-data yang sesuai untuk
dianalisis. Mereduksi data yaitu data yang diambil merupakan data yang penting
tentang evaluasi kebijakan program pengembangan kewirausahaan pemuda di
Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi.
30
. Sugiyono, Metode Kualitatif Dan RNB (bandung: alfabeta, 2013), hlm. 137.
33
2. Penyajian Data
Data di sajikan secara sistematis agar lebih mudah memahami tentang
karya ilmiah tentang evaluasi kebijakan program pengembangan kewirausahaan
pemuda di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi.
3. Penarikan Kesimpulan
Langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan dari data-data yang
terkumpul, sehingga dapat diambil langkah-langkah awal untuk penelitian
lanjutan dan mengecek kembali data-data asli yang di peroleh.31
Kesimpulan ini
merupakan data yang mengenai dengan data yang bersangkutan evaluasi
kebijakan program pengembangan kewirausahaan pemuda di Dinas Kepemudaan
dan Olahraga Provinsi Jambi.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan pemahaman secara runtun, pembahasan dalam
penulisan skripsi ini anak disistematisasi sebagai berikut :32
Bab I Pendahuluan. Bab ini merupakan pendahuluan yang memuat latar
belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan
penulisan, kerangka teori, dan tinjauan pustaka.
Bab II membahas tentanng metode penelitian, yang di dalamnya
membahas mengenai tempat dan waktu penelitian, pendekatan penelitian, jenis
dan sumber data, instrument pengumpulan data, unit analisis, dan teknik analisis
data.
31
. Sayuti Una, pedoman penulisan skripsi edisi revisi, (Jambi: Syari’ah press IAIN STS
2014), hlm 69 32
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), cet Ke-2 (Jambi: SyariahPress,
2014), hlm. 54.
34
Bab III berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian yang mencakup
sejarah singkat Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi. Letak geografis,
visi dan misi, dan struktur organisasi.
Bab IV membahas mengenai jawaban dari rumusan masalah dan
merupakan hasil penelitian mengenai kebijakan dalam program pengembangan
kewirausahaan pemuda di dinas kepemudaan dan olahraga provinsi jambi,
kendala dan upaya serta evaluasi dari kebijakan tersebut.
Bab V berisi tentang kesimpulan dan hasil penelitian serta saran-saran
terkait tentang Evaluasi Kebijakan Program Pengembangan Kewirausahaan
Pemuda di Kota Jambi.
35
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Demografi Kantor Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi
Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi secara formal
keberadaannya terhitung sejak diangkat dan dilantiknya Kepala Dinas
Kepemudaan dan Olahraga tanggal 29 April 2002 dengan pusat administrasi
berada Jalan Slamet Riyadi nomor 54 Broni Kelurahan Simpang IV Sipin
Kecamatan Telanaipura. Kemudian disusul dengan pelantikan para pejabat eselon
III dan IV dijajaran Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi tanggal 26
Juni 2002 yang merupakan tonggak sejarah Provinsi Jambi memasuki era baru
dalam memberdayakan pemuda untuk membentuk generasi muda yang
berkarakter, mandiri, berprestasi, dan berdaya saing. Dimensi rasional uraian
tugas dalam manajemen publik yang melekat dengan jabatan struktural dinas yang
terdiri dari unsur – unsur:
1. 1 (satu) orang Kepala Dinas
2. 1 (satu) orang Sekretaris
3. 4 (empat) orang Kepala Bidang
4. 12 (dua belas) orang Kepala seksi dan 3 (tiga) orang Kepalaa subbagian
5. Kelompok Jabatan fungsional (belum difungsikan)
36
1. Struktur Organisasi
Kepala Dinas
Drs.H.Wahyudin, M.Pd
Sekretaris
Irmawati, SE.,MM
Kelompok Jabatan
Fungsional
Kasubbag
Umum dan
Kepegawaia
n
Kasubbag
Keuangan
dan Aset
Kasubbag
Program dan
Pelaporan
Kabid Sarana dan
Prasarana
A Wahyudin,SH,MH
Kabid Olahraga
Ahmad
Thaulon,SH,MH
Kabid Pemuda
M Izuddin, SE,M.Si
Kabid TOKKK
Edison, SE,MAP
Kasi Pengembangan
Tenaga dan
Organisasi
Kepramukaan
Kasi Pengembangan
Tenaga dan
Organisasi
Keolahragaan
Kasi Pengembangan
Tenaga dan
Organisasi
Kepemudaan
Kasi Kreatifitas,
Kemitraan dan
Penghargaan
Pemuda
Kasi
Pengembangan
Pemuda
Kasi Pemberdayaan
Pemuda
Kasi Olahraga
Tradisional dan
Layanan Khusus
Kasi Peningkatan
Prestasi Olahraga
Kasi Pembudayaan
Olahraga
Kasi Kemitraan
Kasi
Pemanfaatan
Sarana dan
Prasarana
Kasi
Pengembangan
Sarana dan
Prasarana
37
2. Pegawai Dinas Sosial Provinsi Jambi Menurut Jabatan, Eselon Pangkat,
Golongan, Tingkat Pendidikan Dan Jenis Kelamin
Untuk mengkoordinir berjalannya suatu program dalam tiap-tiap instansi
swasta maupun pemerintahan diperlukannya pembagian tugas dan fungsi sesuai
dengan peraturan yang ada. Hal ini dilakukan dengan tujuan maksimalnya hak dan
kewajiban yang akan terlaksana sesuai peraturan dan undang-undang yang
berlaku. Untuk mengetahui keadaan pegawai Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Proinsi Jambi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 : Jumlah Pegawai Menurut Jabatan dan Eselon33
No. Jabatan Eselon Jumlah
1 Kepala Dinas II 1 Orang
2 Sekretaris III 1 Orang
3 Kepala Bidang III 4 Orang
4 Kepala Sub Bagian IV 3 Orang
5 Kepala Seksi IV 12 Orang
6 Staf Pelaksana - 88 Orang
7 Pegawai Honorer - 36 Orang
Jumlah 145 Orang
33
Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi, Daftar Jumlah Pegawai
Menurut Jabatan dan Eselon, 22 Januari 2019.
38
Berdasarkan informasi yang didapat di lapangan bahwa pegawai negeri
sipil Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi berjumlah 109 orang.
Dalam pelaksanaan tugas keseharian Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi
Jambi dibantu oleh tenaga honorer sebanyak 36 orang yang tersebar di berbagai
gedung/prasarana yang dikelola Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi.
Untuk mengetahui keadaan pegawai dan staff di Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Provinsi Jambi dapat dilihat pada table berikut:
Table 5 : Jumlah Pegawai Menurut Pangkat Dan Golongan34
No. Pangkat Golongan Jumlah
1 Pembina Utama Muda IV/c 1 orang
2 Pembina IV/a 7 Orang
3 Pembina Tk. 1 III/d 1 Orang
4 Penata III/c 12 Orang
5 Penata Tk. 1 III/d 11 Orang
6 Penata Muda III/a 20 Orang
7 Penata Muda Tk. 1 III/b 20 Orang
8 Pengatur II/c 15 Orang
9 Pengatur Tk. 1 II/d 3 Orang
10 Pengatur Muda III/a 7 Orang
11 Pengatur Muda Tk. 1 II/b 12 Orang
12 Pegawai Honorer - 36 Orang
Jumlah 145 Orang
34
Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi, Daftar Jumlah Pegawai
Menurut Pangkat dan Golongan, 22 Januari 2019.
39
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kemajuan suatu
bangsa, sebab maju mundurnya suatu bangsa dapat diukur dari segi mutu
pendidikan bangsa itu sendiri terutama generasi muda, sebab pemerintah selalu
berusaha untuk meningkatkan pengetahuan masyarakatnya yang cerdas dalam
rangka meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk mengetahui keadaan
pendidikan pegawai Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi dapat
dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 6 : Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin35
No. Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Doktor (S.3) 1 Orang - 1 Orang
2 Pasca Sarjana (S.2) 11 Orang 3 Orang 14 Orang
3 Sarjana (S.1)/ Diploma IV 31 Orang 26 Orang 57 Orang
4 Diploma III - 2 Orang 2 Orang
5 Tingkat SLTA 53 Orang 14 Orang 67 Orang
6 Tingkat SLTP 2 Orang 2 Orang 4 Orang
7 Tingkat SD - - -
Jumlah 98 Orang 47 Orang 145 Orang
35
Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi, Jumlah Pegawai Menurut
Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin, 22 Januari 2019.
40
3. Uraian Tugas Dan Fungsi Dari Masing-Masing Organisasi Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi
Jambi36
a. Kepala
Kepala dinas kantor dinas kepemudaan dan olahraga provinsi jambi
dipimpin oleh Bapak Drs. H. Wahyuddin, M.Pd.
b. Sekretariat
Jabatan sekretaris dipimpin oleh Ibu Irmawati, SE,MM dengan uraian
tugas sebagai berikut
1) Sekretaris berkedudukan sebagai unsur pembantu kepala dinas dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi yang terdiri dari :
(a) Sub bagian umum dan kepegawaian
(b) Sub bagan keuangan dan aset
(c) Sub bagian program dan pelaporan
2) Sekretaris dipimpin oleh sekretaris yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada kepala dinas.
3) Membantu dinas dalam rangka menyelenggarakan pelaksanaan tugas
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi dilingkungan dinas
4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, sekretaris
mempunyai fungsi sebagai berikut :
36
Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi, Uraian Tugas Dan Fungsi
Dari Masing-Masing Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kepemudaan
Dan Olahraga, 22 januari 2019.
41
(a) Pengkoordinasian kegiatan dinas
(b) Koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran dinas
(c) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumah tanggaan, hubungan masyarakat, kearsipan,
dokumentasi dinas
(d) Pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana
(e) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan layanan
pengadaan barang dan jasa
(f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
c. Bidang Tenaga Dan Organisasi Kepemudaan, Keolahragaan, Dan
Kepramukaan
Kepala Bidang Tenaga Dan Organisasi Kepemudaan, Keolahragaan, Dan
Kepramukaan dipimpin oleh Bapak Edison, SE, MAP dengan uraian tugas
sebagai berikut :
1) Bidang tenaga dan organisasi kepemudaan, keolahragaan, dan kepramukaan
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.
2) Bidang tenaga dan organisasi kepemudaan, keolahragaan, dan kepramukaan
dipimpin oleh kepala bidang menyelenggarakan tugas dan fungsi terdiri dari:
(a) Seksi pengembangan tenaga dan organisasi kepemudaan
(b) Seksi pengembangan tenaga dan organisasi keolahragaan
(c) Seksi pengembangan tenaga dan organisasi kepramukaan
3) Seksi pengembangan tenaga dan organisasi kepemudaan mempunyai tugas
membantu kepala bidang dalam rangka melaksanakan pembinaan dan
42
pengembangan tenaga dan organisasi kepemudaan dengan rincian tugas
sebagai berikut:
(a) Penyusunan pedoman dan juknis kegiatan pembinaan pengembangan tenaga
dan organisasi kepemudaan
(b) Pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga dan organisasi
kepemudaan
(c) Pelaksanaan koordinasi dan sinergitas dengan dinas/intansi/lembaga terkait
dalam pelaksanaan pengembangan tenaga dan organisasi kepemudaan.
(d) Penyusunan laporan kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga dan
organisasi kepemudaan
(e) Pemberian bimbingan teknis dibidang pembinaan dan pengembangan tenaga
dan organisasi kepemudaan
(f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya
4) Seksi pengembangan tenaga dan organisasi keolahragaan mempunyai tugas
membantu kepala bidang dalam rangka melaksanakan pembinaan dan
pengembangan tenaga dan organisasi keolahragaan dengan rincian tugas
sebagai berikut:
(a) Penyusunan pedoman dan juknis kegiatan pembinaan pengembangan tenaga
dan organisasi keolahragaan.
(b) Pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga dan organisasi
keolahragaan.
(c) Pelaksanaan koordinasi dan sinergitas dengan dinas/instansi/lembaga terkait
dalam pelaksanaan pengembangan tenaga dan organisasi keolahragaan.
43
(d) Penyusunan laporan kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga dan
organisasi keolahragaan.
(e) Pemberian bimbingan teknis dibidang pembinaan dan pengembangan tenaga
dan organisasi keolahragaan.
(f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
5) Seksi Pengembangan Tenaga dan Organisasi Kepramukaan mempunyai tugas
membantu kepala bidang dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan tenaga dan organisasi kepramukaan dengan rincian tugas
sebagai berikut:
(a) Penyusunan pedoman dan juknis kegiatan pembinaan pengembangan tenaga
dan organisasi kepramukaan.
(b) Pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga dan organisasi
kepramukaan.
(c) Pelaksanaan koordinasi dan sinergitas dengan dinas/instansi/lembaga terkait
dalam pelaksanaan pengembangan tenaga dan organisasi kepramukaan.
(d) Penyusunan laporan kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga dan
organisasi kepramukaan
(e) Pemberian bimbingan teknis dibidang pembinaan dan pengembangan tenaga
dan organisasi kepramukaan.
(f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
d. Bidang Pemuda
Kepala bidang pemuda dipimpin oleh Bapak M Izuddin, SE,M.Si dengan
uraian tugas sebagai berikut:
44
1) Bidang pemuda yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
kepala dinas.
2) Bidang pemuda dipimpin oleh kepala bidang menyelenggarakan tugas dan
fungsi terdiri dari:
(a) Seksi pemberdayaan pemuda
(b) Seksi pengembangan pemuda
(c) Seksi kreatifitas, kemitraan, dan penghargaan pemuda
3) Seksi pemberdayaan pemuda mempunyai tugas membantu kepala bidang
dalam rangka pelaksanaan kegiatan peningkatan wawasan dan kapasitas
pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan taqwa
pemuda dengan rincian tugas sebagai berikut:
(a) Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan peningkatan wawasan dan
kapasitas pemuda, peningkatan iptek dan imtak pemuda.
(b) Pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas dengan stake holder pada
kegiatan peningkatan wawasan dan kapasitas pemuda, peningkatan iptek dan
imtaq pemuda.
(c) Pelaksanaan kegiatan peningkatan wawasan dan kapasitas pemuda,
peningkatan iptek dan imtaq pemuda.
(d) Penyusunan laporan kegiatan peningkatan wawasan dan kapasitas pemuda,
peningkatan iptek dan imtaq pemuda.
(e) Pemberian bimbingan teknis dibidang peningkatan wawasan dan kapasitas
pemuda, peningkatan iptek dan imtaq pemuda.
45
(f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya
4) Seksi pengembangan pemuda mempunyai tugas membantu kepala bidang
dalam rangka pelaksanaan kegiatan kepemimpinan dan kepeloporan pemuda,
kewirausahaan pemuda dengan rincian tugas sebagai berikut:
(a) Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan latihan kepemimpinan dan
kepeloporan pemuda, kewirausahaan pemuda.
(b) Pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas dengan stake holder pada
kegiatan latihan kepemimpinan dan kepeloporan pemuda serta kewirausahaan
pemuda.
(c) Pelaksanaan kegiatan latihan kepemimpinan dan kepeloporan pemuda,
kewirausahaan pemuda.
(d) Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan latihan kepemimpinan
dan kepeloporan pemuda, kewirausahaan pemuda.
(e) Pemberian bimbingan teknis dibidang latihan kepemimpinan dan kepeloporan
pemuda, kewirausahaan pemuda.
(f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
kewenangannya
5) Seksi kreatifitas, kemitraan, dan penghargaan pemuda mempunyai tugas
membantu kepala bidang dalam dalam rangka melaksanakan kegiatan
pembinaan dan pengembangan kreatifitas, kemitraan dan penghargaan pemuda
dengan rincian tugas sebagai berikut:
46
(a) Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan pembinaan dan
pengembangan kreatifitas, kemitraan dan penghargaan pemuda.
(b) Pelaksanaan Koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas dengan stake holder pada
kegiatan pengembangan kreatifitas, kemitraan dan penghargaan pemuda.
(c) Pelaksanaan kegiatan pengembangan kreatifitas, kemitraan dan penghargaan
pemuda.
(d) Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan pengembangan
kreatifitas, kemitraan dan penghargaan pemuda.
(e) Pemberian bimbingan teknis dibidang pembinaan dan pengembangan
kreatifitas, kemitraan dan penghargaan pemuda.
(f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
e. Bidang Olahraga
Kepala bidang olahraga dipimpin oleh Bapak Ahmad Thaulon, SH, MH
dengan uraian tugas sebagai berikut:
1) Bidang olahraga yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
kepala dinas.
2) Bidang olahraga dipimpin oleh kepala bidang menyelenggarakan tugas dan
fungsi terdiri dari:
(a) Seksi pembudayaan olahraga
(b) Seksi peningkatan prestasi olahraga
(c) Seksi olahraga tradisional dan layanan khusus
47
3) Seksi pembudayaan olahraga mempunyai tugas membantu kepala bidang
dalam rangka melaksanakan kegiatan olahraga pendidikan, pembinaan sentra
dan Sekolah Khusus Olahraga, program kemitraan dan penghargaan olahraga
dengan rincian tugas sebagai berikut:
(a) Penyusunan Pedoman dan juknis kegiatan olahraga pendidikan dan rekreasi,
program kemitraan dan penghargaan olahraga.
(b) Koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan kegiatan dibidang olahraga
pendidikan dan rekreasi, pembinaan sentra dan Sekolah Khusus Olahraga,
program kemitraan dan penghargaan olahraga.
(c) Pelaksanaan kegiatan olahraga pendidikan,pembinaan sentra dan Sekolah
Khusus Olahraga, kemitraan dan penghargaan olahraga.
(d) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang olahraga pendidikan
dan rekreasi, pembinaan sentra dan Sekolah Khusus Olahraga, program
kemitraan dan penghargaan olahraga.
(e) Pemberian bimbingan teknis dibidang olahraga pendidikan dan rekreasi,
pembinaan sentra dan Sekolah Khusus Olahraga, program kemitraan dan
penghargaan olahraga.
(f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
4) Seksi peningkatan prestasi olahraga mempunyai tugas membantu kepala
bidang dalam rangka melaksanakan kegiatan Pembinaan dan peningkatan
prestasi, industri dan promosi olahraga, pembibitan dengan rincian tugas
sebagai berikut:
48
(a) Penyusunan pedoman dan juknis Pembinaan dan peningkatan prestasi, industri
dan promosi olahraga, pembibitan dan iptek olahraga serta peningkatan tenaga
dan organisasi keolahragaan
(b) Koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan kegiatan dibidang
pembinaan dan peningkatan prestasi, industri dan promosi olahraga,
pembibitan dan iptek olahraga serta peningkatan tenaga dan organisasi
keolahragaan
(c) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembinaan dan peningkatan
prestasi, industri dan promosi olahraga, pembibitan dan iptek olahraga serta
peningkatan tenaga dan organisasi keolahragaan
(d) Pemberian bimbingan teknis dibidang pembinaan dan peningkatan prestasi,
industri dan promosi olahraga, pembibitan dan iptek olahraga serta peningkatan
tenaga dan organisasi keolahragaan
(e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
5) Seksi olahraga tradisional dan layanan khusus mempunyai tugas membantu
kepala bidang dalam rangka melaksanakan kegiatan pembinaan dan
pengembangan olahraga tradisional dan layanan khusus dengan rincian tugas
sebagai berikut:
(a) Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengembangan olahraga rekreasi,
tadisional dan layanan khusus.
(b) Pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi,
tradisional dan layanan khusus.
49
(c) Penyusunan laporan kegiatan pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi,
tradisional dan layanan khusus.
(d) Pemberian bimbingan teknis dibidang pembinaan dan pengembangan olahraga
rekreasi, tradisioanal dan layanan khusus.
(e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya
f. Bidang Sarana dan Prasarana
Kepala bidang sarana dan prasarana dipimpin oleh Bapak A Wahyuddin,
SH, MM dengan uraian tugas sebagai berikut:
1) Bidang sarana dan prasarana yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada kepala dinas.
2) Bidang sarana dan prasarana dipimpin oleh kepala bidang menyelenggarakan
tugas dan fungsi terdiri dari:
(a) Seksi pengembangan sarana dan prasarana
(b) Seksi pemanfaatan sarana dan prasarana
(c) Seksi kemitraan
3) Seksi pengembangan sarana dan prasarana mempunyai tugas membantu kepala
bidang dalam rangka menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan
pengembangan sarana dan prasarana kepemudaan, keolahragaan dan
kepramukaan dengan rincian tugas sebagai berikut:
(a) Penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana kepemudaan,
keolahragaan dan kepramukaan.
50
(b) Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi dengan stake holder dalam
pengembangan sarana dan prasarana kepemudaan,keolahragaan dan
kepramukaan.
(c) Pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana kepemudaan,keolahragaan
dan kepramukaan.
(d) Penginventarisasian sarana dan prasarana olahraga yang dibangun dan dikelola
oleh pihak ketiga.
(e) Penyusunan laporan pembangunan sarana dan prasarana kepemudaan,
keolahragaan dan kepramukaan.
(f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
4) Seksi pemanfaatan sarana dan prasarana mempunyai tugas membantu bidang
dalam rangka menyusun pedoman dan juknis pemanfaatan sarana dan
prasarana kepemudaan, keolahragaan dan kepramukaan dengan rincian tugas
sebagai berikut:
(a) Pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan pemeliharaan sarana dan prasarana
kepemudaan, keolahragaan dan kepramukaan.
(b) Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi dengan stake holder dalam
pengembangan sarana dan prasarana kepemudaan, keolahragaan dan
kepramukaan.
(c) Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan sarana dan prasarana kepemudaan,
keolahragaan dan kepramukaan.
51
(d) Pelaksanaan evaluasi dan pengendalian terhadap pemanfaatan sarana dan
prasarana kepemudaan, keolahragaan dan kepramukaan.
(e) Penyusunan laporan pemanfaatan sarana dan prasarana kepemudaan,
keolahragaan dan kepramukaan.
(f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
5) Seksi kemitraan mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam rangka
memproses dan memberikan izin/rekomendasi pada pengembangan dan
penggunaan sarana dan prasarana kepemudaan dan keolahragaan.
4. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Gubernur nomor 38 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi, Dinas Kepemudaan dan Olahraga
mempunyai tugas membantu Gubernur dalam rangka melaksanakan urusan
pemerintahan dibidang kepemudaan dan olahraga yang menjadi kewenangan
daerah provinsi dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah provinsi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan
tugas tersebut, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi
menyelenggarakan fungsi:
3) Perumusan dan penetapan kebijakan dibidang pemuda, olahraga,sarana dan
prasarana serta bidang tenaga dan organisasi kepemudaan, olahraga dan
kepramukaan.
52
4) Pengkoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan program dan kegiatan dibidang
pemuda, olahraga, sarana prasarana serta bidang tenaga dan organisasi
kepemudaan, keolahragaan dan kepramukaan.
5) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan
pelayanan administrasi di lingkungan dinas.
6) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
pemerintahan dibidang pemuda, olahraga, sarana dan prasarana, serta bidang
tenaga dan organisasi kepemudaan, keolahragaan dan kepramukaan.
7) Pengelolaan barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab
dinas.
8) Pengawasan atas pelaksanaan tugas dilingkungan dinas.
9) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsi.
B. Visi dan Misi Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi
Visi
”Mewujudkan pemuda berkarakter, berprestasi, mandiri dan berdaya saing
menuju Jambi TUNTAS 2016-2021”
Misi
1) Mewujudkan pemuda yang berkarakter, mandiri kreatif, inovatif, berpandangan
jauh ke depan, dan berperan aktif di berbagai bidang pembangunan serta
memiliki semangat dan cinta terhadap bangsa dan Negara.
53
2) Meningkatkan potensi dan prestasi keolahragaan melalui peningkatan
manajemen dan pengelolaan olahraga, pembinaan dan pembibitan olahraga
yang berkelanjutan serta menggali dan melestarikan olahraga tradisional.
3) Memfasilitasi penyediaan, pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana
kepemudaan dan keolahragaan dalam upaya peningkatan pembinaan dan
prestasi olahraga.
4) Meningkatkan koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas dalam pelaksanaan
program pembangunan kepemudaan dan keolahragaan provinsi dan kabupaten/
kota.
C. Program Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi
1. Program pembangunan bidang kepemudaan bidang keolahragaan
2. Program peningkatan peran serta kepemudaan
3. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup
pemuda
4. Program pengembangan kewirausahaan pemuda
5. Program pembinaan dan pemasyarakatan
6. Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga dan pemuda
7. Program kebijakan dan pengembangan kepemudaan dan keolahragaan.37
D. Keadaan Sarana dan Prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan representative
merupakan salah satu upaya peningkatan pembinaan dan peningkatan prestasi
bidang kepemudaan dan olahraga. Untuk itu secara bertahap pemerintah Provinsi
37
Dokumentasi Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi
54
Jambi telah berupaya membangun fasilitas sarana dan prasarana. Saat ini Provinsi
jambi baru memiliki beberapa venue/gedung kepemudaan dan olahraga dan baru
sebagian kecil yang memenuhi syarat dan berstandar nasional. Adapun sarana dan
prasarana tersebut adalah:
Table 7 : Keadaan Sarana dan Prasarana
No. Nama Prasarana Keterangan
1 Gedung kantor Diskepora Provinsi Jambi Baik
2 Gelanggang Olahraga (GOR) Rusak ringan
3 Padepokan Yudo Kotabaru Cukup baik
4 Gedung Tenis Meja Kota Baru Cukup baik
5 Gedung Tinju (PERTINA) Kotabaru Cukup baik
6 Gedung PERSANI Cukup baik
7 Asrama PPLP Stadion Mini Cukup baik
8 Lapangan Tenis Kotabaru Cukup baik
9 Kolam Renang Prestasi Kotabaru Cukup baik
10 Kolam Renang Telago Ratu Kotabaru Cukup baik
11 Gedung PABSI Jambi Cukup baik
12 Gedung Kempo Cukup baik
13 Gedung Gulat Cukup baik
14 Gedung Badminton (Wanagraha) Rusak ringan
15 Gedung Taekwondo Cukup baik
16 Youth Center Cukup baik
Dalam upaya pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga di masa yang
akan datang, pemerintah Provinsi Jambi telah menyiapkan lahan 100 Ha di bumi
perkemahan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi untuk membangun sarana
dan prasarana kepemudaan dan olahraga yang representatif, adapun persiapan
55
yang telah adalah membuat perencenaan pembangunan sarana dan prasranaa
berupa:
a. Masterplan
b. Detail Engineering Design (DED)
c. Feasibility Study (FS)
d. Amdal
e. Land Clearing.38
38
Rencana Strategis Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi Tahun 2016-2021, hlm.25.
56
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kebijakan Dalam Program Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Di
Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi
Kebijakan ini biasanya ditujukan untuk menilai sejauh mana keefektivan
kebijakan publik yang berguna dan dapat dipertanggung jawabkan kepada
konstituennya. Sejauh mana tujuan dicapai serta untuk melihat sejauh mana
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Menurut James Anderson, secara
umum evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut
estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan
dampak pelaksanaan kebijakan tersebut.39
Pemuda adalah kelompok orang yang akan menjadi pemimpin bangsa di
masa depan. Mahasiswa sebagai bagian dari pemuda termasuk modal dasar untuk
pengembangan pemecahan ragam masalah bangsa, bukan sebaliknya justru
menjadi problem dari bangsa ini. Terlebih jika mengingat dunia ketenagakerjaan
yang belum menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai bagi
mahasiswa khususnya saat usai menyelesaikan masa studi. Persoalan penyediaan
lapangan pekerjaan menjadi salah satu masalah mendasar dalam pembangunan
nasional berkelanjutan. Maka dari itu peranan pemuda sangat strategis dan urgent.
39
Ag. Subarsono, Analisis Kebijakan Publik, (Konsep, Teori dan Aplikasi),
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 12.
57
Pembangunan kepemudaan ke depan dihadapkan dengan tantangan yang
semakin berat dan kompleks. Hal ini ditandai dengan kemajuan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang semakin meningkat, arus
informasi dan globalisasi yang terus berkembang, serta bagaimana kita menyikapi
pelaksanaan jalannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dengan situasi dan kondisi
demikian, pemerintah daerah dan khususnya generasi muda harus siap dan mampu
menghadapi tantangan tersebut sebab kalau kita biarkan begitu saja tanpa
mengantisipasi hal tersebut, kita akan menjadi masyarakat yang tertinggal dan
terbelakang dari pergaulan antar bangsa dan akan menjadi penonton di negeri
sendiri.
Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi merupakan unsur
pelaksana pemerintah daerah adalah instansi yang diberikan kewenangan secara
teknis untuk menangani dan mengelola bidang pemuda di Provinsi Jambi tanpa
terkecuali Kota Jambi. Untuk itu, kebijakan dalam suatu program amatlah penting
adanya, karena hal ini menyangkut kemaslahatan masyarakat dan sangat perlu
diterapkan. seperti halnya wawancara dengan Ibu Irawati, SE, MM sebagai
sekretaris Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi beliau menjelaskan:
“Kebijakan yang dibuat dalam suatu program merupakan sebuah
kebijakan yang menguntungkan masyarakat tidak lain adalah para peserta
pelatihan. Hal ini juga sesuai dengan visi dan misi kita untuk
menciptakan generasi muda yang berdaya saing, khususnya para pemuda
di provinsi Jambi dan yang ada di Kota Jambi ini”.40
40
Wawancara dengan Ibu Irawati, SE, MM sebagai sekretaris Dinas Kepemudaan dan
Olahraga Provinsi Jambi, 21 November 2018.
58
Sejalan dengan kewenangan yang ada, maka kebijakan Dinas
Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi di bidang kepemudaan sebagai berikut
:41
1. Mendorong peningkatan peran serta kepemudaan melalui berbagai aktivitas
kepemudaan.
2. Mendorong peningkatan penumbuhan kewirausahaan pemuda melalui berbagai
pendidikan, pelatihan, magang, bimbingan dan pendampingan.
Untuk itu arah kebijakan pembangunan kepemudaan kedepan haruslah
diarahkan bagaimana kita menghadapi tantangan tersebut dengan menyusun
rencana program atau kegiatan pembangunan kepemudaan yang mengarah pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi serta keterampilan, peningkatan semangat nasionalisme dan
wawasan kebangsaan, pembangunan national character building bagi seluruh
masyarakat dan bangsa Indonesia khususnya masyarakat dan generasi muda
Jambi.42
Sama seperti halnya wawancara dengan Bapak M Izzudin, SE, M.Si
selaku kepala bidang pemuda Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi
mengatakan:
”Kebijakan dalam program pengembangan kewirausahaan pemuda
adalah dengan pendidikan, pelatihan, magang, bimbingan dan
pendampingan. Selain itu ada beberapa kebijakan lain yang diterapkan
dalam program ini yang salah satunya pemberian wewenang kepada
dinas pemuda dan olahraga kabupaten/kota untuk mendata ataupun
menrekrut peserta yang akan mengikuti pelatihan. Dengan syarat peserta
41
Rencana Strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi Tahun 2016-
2021, hlm. 41. 42
Ibid. hlm. 29.
59
tersebut sudah memiliki usaha sebelumnya. Dan yang paling penting
mempunyai semangat wirausaha yang tinggi dengan demikian tujuan
program ini akan tercapai yaitu menumbuhkembangkan minat pemuda
dalam dunia kewirausahaan dan meningkatkan daya saing bagi wirausaha
muda yang baru merintis usaha. Karena pada dasarnya, keberhasilan
dalam mengembangkan kewirausahaan dapat berimbas dengan
meningkatnya pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat sekitar
tempat wirausaha tersebut berada khususnya Kota Jambi. Selain itu kami
selalu menghimbau kepada para pemuda untuk jangan berorientasi
menjadi ASN akan tetapi berpikirlah untuk menjadi wirausaha. Dengan
demikian pemuda tidak mengandalkan lapangan kerja yang orang
sediakan melainkan membuka lapangan kerja paling tidak untuk dirinya
sendiri terlebih dahulu”43
Kebijakan dari program pengembangan kewirausahaan pemuda yang
diterapkan adalah dengan pemberian kuota jumlah peserta yang sama pada tiap
kabupaten/kota terkecuali Kota Jambi yang mendapatkan hak istimewa yaitu dua
kali lipat kuota peserta kabupaten/kota lainnya. Seperti halnya wawancara dengan
Ibu Vevi Sundari, SE dia mengatakan:
“Untuk pendataan peserta pelatihan, kami memberikan wewenang
kepada dinas pemuda dan olahraga kabupaten/kota masing-masing.
Setiap kabupaten/kota memiliki kuota 4 (empat) peserta terkecuali Kota
Jambi yang memiliki hak istimewa. Dalam pelatihan tersebut akan ada 45
(empat puluh lima) peserta yang akan mengikuti pelatihan selama 4
(empat) hari dan magang di lapangan selama 9 (sembilan) hari. Ada
beberapa bidang usaha yang menjadi sasaran untuk peserta pelatihan
pengembangan kewirausahaan pemuda yaitu menjahit, tata boga,
merangkai bunga atau hantaran seserahan, dan desain grafis”.44
Pelatihan yang dilaksanakan pada tahun 2015-2018 terbilang menurun
dilihat dari jumlah peserta. Hal ini disebabkan diterapkannya kebijakan mengenai
43
Wawancara dengan Bapak M Izzudin, SE, M.Si. Kepala Bidang Pemuda Dinas
kepemudaan dan olahraga Provinsi Jambi, Selasa 15 Januari 2019. 44
Wawancara dengan Ibu Vevi Sundari, SE sebagai Fugsional Umum Pengumpul Data
Lembaga Pemuda pada seksi kreatifitas kemitraan dan penghargaan pemuda, 23 Januari 2019.
60
syarat mengikuti pelatihan pada program pengembangan kewirausahaan pemuda
yaitu telah memiliki usaha sebelum mengikuti pelatihan dan tidak diberikannya
wewenang kepada dinas kabupaten atau kota untuk melaksanakan program ini di
wilayahnya masing-masing. Dilihat dari hasil yang didapatkan dari pelaksanaan
program pengembangan kewirausahaan pemuda adalah masih kurangnya minat
pemuda untuk mengembangkan kemampuannya di lapangan dibidang wirausaha.
Selain itu dari segi dampak yang diciptakan dari pelaksanaan program ini adalah
memberikan peluang bagi pemuda untuk mengembangkan kemampuannya
dibidang wirausaha melalui pelatihan yang diikuti yang sesuai dengan potensi diri
dan potensi daerah masing-masing.
Pembangunan kepemudaan dilakukan melalui proses fasilitasi segala hal
yang berkaitan dengan pelayanan kepemudaan, menitikberatkan kepada proses
penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan kepemudaan.45
Sesuai wawancara
dengan Bapak Yan Adnin, SE kepala seksi pengembangan pemuda mengatakan:
“Pelatihan dilaksanakan selama 4 (empat) hari dan 9 (sembilan) hari
magang di lapangan dengan tujuan meningkatkan minat berwirausaha
yaitu melalui pemberian materi pada masa pelatihan dan pemberian
motivasi yang berguna untuk menggugah semangat wirausaha muda.
Selain itu pemuda/i mempunyai keterampilan yang bisa dikembangkan
guna mengurangi angka pengangguran di Provinsi Jambi khususnya Kota
Jambi. Setelah mereka mengikuti pelatihan kami dari pihak dinas akan
memberikan modal kepada mereka yang mengajukan proposal bantuan
dana. Kami akan menseleksi proposal yang masuk dan nanti akhirnya
akan kami umumkan”.46
45
Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor 22 Tahun 2010 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2010-2014. 46
Wawancara dengan Bapak Yan Adnin, SE Kepala Seksi Pengembangan Pemuda pada
Bidang Pemuda Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi, Selasa 15 Januari 2019.
61
Program pengembangan kewirausahaan pemuda sangat dibutuhkan oleh
masyarakat Indonesia khususnya kota jambi, hal ini dikarenakan semakin
terbatasnya lapangan kerja, semakin meningkatnya jumlah penduduk muda
khususnya mahasiswa yang baru menyelesaikan studinya. Dengan mengikuti
program yang dilaksanakan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi
diharapkan dapat mengubah orientasi pemikiran kalangan muda untuk menjadi
wirausaha muda dan menciptakan lapangan kerja sendiri. Dengan demikian
jumlah pengangguran khususnya di Kota Jambi akan berkurang.
Dengan demikian, berdasarkan wawancara dan mengidentifikasikan
keadaan bahwa program pengembangan kewirausahaan pemuda sudah dijalankan
dengan maksimal oleh dinas kepemudaan dan olahraga provinsi jambi guna
meningkatkan kreatifitas dan daya saing pemuda khususnya di kota Jambi.
Kebijakan yang diterapkan yaitu dengan pendidikan, pelatihan, magang,
bimbingan dan pendampingan yang dimulai dari proses pendataan oleh Dinas
Pemuda dan Olahraga kabupaten/kota masing-masing selanjutnya pelatihan
selama 4 (empat) hari dan 9 (sembilan) hari magang di lapangan, selanjutnya
pemberian bantuan modal kepada peserta yang mengajukan proposal pengajuan
dana modal usaha yang keseluruhan proses ini diawasi langsung di bawah Dinas
kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi.
62
B. Kendala Yang Dihadapi Dan Upaya Yang Dilakukan Dalam Program
Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Di Dinas Kepemudaan Dan
Olahraga Provinsi Jambi
1. Kendala Yang Dihadapi Dalam Program Pengembangan Kewirausahaan
Pemuda Di Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi
Dalam menjalankan program pengembangan kewirausahaan pemuda,
tidak berjalan dengan mulus sesuai keinginan pemerintah maupun masyarakat.
Hal ini sesuai dengan wawancara dengan Ibu Vevi Sundari, SE, mengatakan:
”Dewasa ini semakin modern dan teknologi yang semakin canggih tidak
membuat mereka para pemuda ikut modern. Minat mereka untuk
berwirausaha masih kurang. Tidak semua, hanya saja masih ada para
pemuda yang tidak bisa memanfaatkan perkembangan zaman dengan
hal-hal yang positif”.47
Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara bersama Bapak M
Izzudin, SE, M.Si. Kepala Bidang Pemuda Dinas kepemudaan dan olahraga
Provinsi Jambi, menyatakan bahwa:
“Program pengembangan kewirausahaan pemuda dalam bentuk pelatihan
tidak lagi dijalankan pada tahun 2019. Hal ini dikarenakan tidak adanya
dana yang dianggarkan. Untuk itu pelatihan tidak diselenggarakan lagi
begitu pula pemberian dana bantuan modal juga tidak ada”.48
Demikianlah wawancara peneliti dengan beberapa narasumber, dengan
hasil wawancara di atas serta hasil observasi dan identifikasi peneliti melakukan
analisis evaluasi dari program pengembangan kewirausahaan pemuda, bahwa
kendala yang dialami adalah masih kurangnya minat pemuda untuk
47
Wawancara dengan Ibu Vevi Sundari, SE sebagai Fugsional Umum Pengumpul Data
Lembaga Pemuda pada seksi kreatifitas kemitraan dan penghargaan pemuda, 23 Januari 2019. 48
Wawancara dengan Bapak M Izzudin, SE, M.Si. Kepala Bidang Pemuda Dinas
kepemudaan dan olahraga Provinsi Jambi, Selasa 15 Januari 2019.
63
mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam bidang kewirausahaan.
Selain itu terbatasnya anggaran yang tersedia yang membuat program
pengembangan kewirausahaan tidak lagi dilaksanakan pada tahun 2019.
Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan bidang kepemudaan
antara lain :49
1. Masih minimnya pemuda untuk mengembangkan kemampuan dan
keterampilan di bidang kewirausahaan.
2. Masih lemahnya sumber daya manusia (SDM) pemuda.
3. Terbatas kesempatan dan peluang kerja bagi pemuda.
4. Tingkat pendidikan generasi muda yang masih rendah.
5. Meningkatnya jumlah pemuda yang terlibat dalam Penggunaan NAPZA dan
HIV/AIDS dan bahkan sudah sampai kedesa-desa.
6. Meningkatnya kenakalan remaja, pergaulan bebas dan pelanggaran norma dan
nilai agama dikalangan pemuda.
7. Terbatasnya media, sarana dan prasarana dalam pengembangan krreativitas,
minat bakat pemuda.
8. Belum optimalnya peran masyarakat dan dunia usaha dalam meningkatkan
kompetensi pemuda dan prestasi olahraga.
9. Perlunya sarana dan prasarana kepemudaan, dalam hal ini Youth Center, yang
dapat menjadi sentra kegiatan kepemudaan.
49
Rencana Strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi Tahun 2016-
2021, hlm. 28.
64
2. Upaya Yang Dilakukan Dalam Program Pengembangan Kewirausahaan
Pemuda Di Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi
Ada beberapa beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-
kendala yang telah dihadapi, melalui wawancara bersama Ibu Vevi Sundari, SE
menyatakan bahwa:
“Upaya yang telah dilakukan oleh dinas kepemudaan dan olahraga
khususnya kepala bidang pemuda adalah
1. Mengisi pelatihan dengan pemberian materi tentang motivasi dengan
mendatangkan narasumber yang berkecimpung di dunia wirausaha
2. Meningkatkan kualitas pelayanan
3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana
Untuk penyediaan dana, dinas kepemudaan dan olahraga belum bisa
memastikan. Karena selama ini dana yang tersedia yaitu dana APBD.
Demikian itu adalah beberapa upaya yang telah dinas kepemudaan dan
olahraga lakukan untuk mensuskseskan tujuan dari program
pengembangan kewirausahaan pemuda”.50
Dari wawancara peneliti di atas Dinas Kepemudaan Dan Olahraga
Provinsi Jambi melakukan beberapa usaha untuk memperbaiki beberapa kendala
yang dihadapi selama pelaksanan program pengembangan kewirausahaan pemuda
khususnya untuk kota jambi yang merupakan pusat pemerintahan dan ibukota dari
Provinsi Jambi. Untuk kesempurnaan dalam pelaksanaan program dengan maksud
dan tujuan yang telah ditentukan mungkin sangat sulit, akan tetapi upaya yang
telah dilakukan diharapkan dapat meminimalisisr beberapa kendala yang dihadapi
untuk meningkatkan kesejahteraan kota jambi melalui berbagai kegiatan dalam
program pengembangan kewirausahaan pemuda.
50
Wawancara dengan Ibu Vevi Sundari, SE sebagai Fugsional Umum Pengumpul Data
Lembaga Pemuda pada seksi kreatifitas kemitraan dan penghargaan pemuda, 23 Januari 2019.
65
C. Evaluasi Dari Kebijakan Program Pengembangan Kewirausahaan
Pemuda Di Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi
Evaluasi terhadap kebijakan program pengembangan kewirausahaan
pemuda yang dilakukan olah Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi di
Kota Jambi ini dapat dikatakan sudah maksimal akan tetapi minat dari pemuda
yang masih kurang untuk terjun ke dunia wirausaha atau mereka lebih berpikir
untuk menjadi aparatur sipil negara atau pegawai negeri sipil. Secara khusus dari
sisi Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi adanya kebijakan yang
harus dievaluasi yang kemudian dari evaluasi ini diharapkan program yang
dilaksanakan tidak sia-sia.
Mengenai hal ini penulis mewawancarai Bapak Herman A, S.Pd sebagai
Kasi Pemberdayaan Pemuda beliau menjelaskan mengenai evaluasi terhadap
kebijakan program pengembangan kewirausahaan pemuda:
“Secara umum kebijakan yang diterapkan sudah maksimal, terkhusus kota
Jambi yang memiliki kuota lebih. Jika dievaluasi secara keseluruhan,
kebijakan yang perlu dievaluasi adalah memberikan wewenang kepada
dinas pemuda dan olahraga kabupaten/kota untuk melaksanakan program
ini. Dengan demikian, peserta yang jauh dari Kota Jambi dapat mengikuti
pelatihan dan mendapatkan ilmunya dengan maksimal sesuai dengan
potensi diri dan potensi daerahnya masing-masing”. 51
Sementara itu menurut Bapak Yan Adnin, SE sebagai Kasi Pengembangan
Pemuda menjelaskan melalui wawancara sebagai berikut:
51
Wawancara dengan Bapak Herman A, S.Pd selaku Kasi Pemberdayaan Pemuda, 15
Januari 2019.
66
”Hal yang perlu dievaluasi dalam kebijakan program pengembangan
kewirausahaan pemuda adalah peserta yang mengikuti pelatihan. Karena orang
yang belum memiliki usaha jika dididik, dibimbing dan dimonitoring bukan tidak
mungkin akan lebih eksis dibandingkan yang sebelumnya telah memulai usaha”.52
Dalam program ini pada intinya peserta adalah orang yang mengikuti
pelatihan dalam program atau kegiatan yang diselenggaakan oleh dinas
kepemudaan dan olahraga provinsi Jambi. Tidak semua peserta yang mengikuti
pelatihan mempunyai minat dan bakat dalam bidang usaha yang ditawarkan.
Demikian pula disetiap daerah kabupaten/kota memiliki potensi daerah yang
berbeda pula. Sejalan dengan observasi dan peneliti di Kota Jambi, seorang yang
mejalankan sebuah usaha belum tentu menikmati usahanya sesuai dengan minat
dan bakat yang dimiliki. Dengan demikian ilmu yang didapat setelah mengikuti
pelatihan akan sia-sia. Selanjutnya dalam hal kebijakan mekanisme pelaksanaan
program, hal yang harus dievaluasi ialah kebijakan waktu yang diberikan dalam
proses pelatihan dan magang. Jika waktu yang diberikan maksimal maka akan
menciptakan hasil yang efektif dan efisien. Selain itu peserta yang mengikuti
pelatihan hanya orang-orang yang sebelumnya telah memiliki usaha.
Dengan demikian, berdasarkan wawancara di atas dan identifikasi peneliti,
kebijakan yang perlu dievaluasi adalah
1) Memberikan wewenang kepada dinas pemuda dan olahraga kabupaten/kota
untuk melaksanakan program di wilayahnya masing-masing sehingga program
terlaksana secara efektif dan efisien.
52
Wawancara dengan Bapak Yan Adnin, SE sebagai Kasi Pengembangan Pemuda, 15
Januari 2019.
67
2) Perubahan dan perbaikan sistem pengrekrutan peserta pelatihan sehingga tidak
terjadi kesenjangan antara bidang usaha dan minat, bakat serta potensi yang
dimiliki peserta pelatihan.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kebijakan biasanya ditujukan untuk menilai sejauh mana keefektivan
kebijakan publik yang berguna dan dapat dipertanggung jawabkan kepada
konstituennya. Sejauh mana tujuan dicapai serta untuk melihat sejauh mana
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Menurut James Anderson,
secara umum evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang
menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi,
implementasi dan dampak pelaksanaan kebijakan tersebut. Kebijakan dalam
program pengembangan kewirausahaan pemuda sudah dijalankan dengan
maksimal sesuai arah petunjuk pelaksanaan oleh dinas kepemudaan dan
olahraga provinsi jambi guna meningkatkan kreatifitas daya saing pemuda di
kota Jambi yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi serta keterampilan, pendampingan,
kemitraan, promosi, dan/atau bantuan akses permodalan.
2. Kendala yang ditemui selama pelaksanaan program yaitu kurangnya minat
pemuda untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam bidang
kewirausahaan yang disebabkan oleh minimnya modal yang dimiliki dan takut
gagal. Selain itu terbatasnya anggaran yang tersedia yang membuat program
pengembangan kewirausahaan tidak lagi dilaksanakan pada tahun 2019.
69
Sedangkan upaya yang dilakukan adalah dengan mengisi pelatihan dengan
pemberian materi tentang motivasi dengan mendatangkan narasumber yang
berkecimpung di dunia wirausaha, meningkatkan kualitas pelayanan dengan
meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dengan harapan program
berjalan dengan lacar dan memenuhi standar keinginan pemerintah.
3. Evaluasi terhadap kebijakan program pengembangan kewirausahaan pemuda
yang dilakukan olah Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi di Kota
Jambi ini dapat dikatakan sudah maksimal akan tetapi minat dari pemuda yang
masih kurang untuk terjun ke dunia wirausaha atau mereka lebih berpikir untuk
menjadi aparatur sipil negara atau pegawai negeri sipil.
Kebijakan yang perlu dievaluasi adalah
(1) Memberikan wewenang kepada dinas pemuda dan olahraga kabupaten/kota
untuk melaksanakan program di wilayahnya masing-masing sehingga
program terlaksana secara efektif dan efisien.
(2) Perubahan dan perbaikan sistem pengrekrutan peserta pelatihan sehingga
tidak terjadi kesenjangan antara bidang usaha dan minat, bakat serta potensi
yang dimiliki peserta pelatihan.
B. Saran-saran
Dalam pelaksanaan program pengembangan kewirausahan pemuda untuk
mengurangi pengangguran di Kota Jambi, sebaiknya pemerintah serta instansi
terkait harus benar-benar bekerja sama untuk menciptakan wirausaha muda yang
kreatif. Selain itu, peserta pelatihan harusnya bukan hanya dari kalangan yang
70
sudah memiliki usaha akan tetapi beri juga kesempatan kepada masyarakat muda
lainnya yang belum memulai usaha untuk mengikuti pelatihan. Dan hal ini
diharapkan dapat benar-benar menciptakan wirausaha muda baru yang kreatif.
C. Kata Penutup
Syukur Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah SWT, yang
senantiasa melimpahkan nikmat, rahmat dan karunia-Nya kepada penulis dan kita
semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi sebagai salah satu
persyaratan untuk memeperoleh gelar sarjana strata satu (S.1) pada program studi
Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan kita para pengikut sunnahnya
sampai akhir zaman. Aamiin.
Setelah sekian lama penulis berusaha menyelesaikan skripsi ini dengan
semaksimal mungkin mengeluarkan tenaga serta pikiran yang dikemukakan dalam
tugas akhir. Meskipun demikian penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini
masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna yang disebabkan
oleh masih kurangnya pengetahuan mengenai masalah ini serta keterbatasan kadar
kemampuan dan kelemahan penulis.
Maka dari itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya jika pada
penulisan, penjelasan, pemahaman, serta dalam analisis data yang diperoleh
penulis dan lain sebagainya terdapat kekeliruan dan kekhilafan yang tidak sesuai
dengan pembaca. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
71
membangun dari semua pihak, khususnya para pembaca demi untuk
penyempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
terhormat Ibu Dr. Rahmi Hidayati, S.Ag, M.HI selaku dosen pembimbing 1 dan
Bapak Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos, M.Si, MM selaku dosen pembimbing 2 yang
tidak pernah lelah memberi motivasi dan ilmu yang bermanfaat, membantu,
membimbing serta membimbing dalam penulisan skripsi ini dari awal hingga
akhir. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan menjadi amal jariyah untuk
Bapak dan Ibu. Aamiin.
Semoga karya ilmiah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya serta menjadi bahan tambahan rujukan
khazanah keilmuan untuk penelitian dimasa yang akan datang.
Jambi, Februari 2019
P e n u l i s
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Ag. Subarsono, Analisis Kebijakan Publik, (Konsep, Teori dan Aplikasi),
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008
Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung Persada, 2009
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah), Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 2005
Majid Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Dalam Perspektif
Islam, Bandung: Insan Cita Utama, 2010
Petunjuk Teknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Di Daerah Tahun
2016
Rencana Strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi
Tahun 2016-2021
Sanafiah Faisal, Penelitian Kualitatif Dasar dan Aplikasinya, Malang:
YA3, 1990
Sayuti Una (ed) Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Fakultas Syariah
IAIN STS Jambi dan Syariah Press, 2012
Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Jambi:
Syariah Press, 2011.
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Jambi:
SyariahPresss, 2014
Siswanto Sunarno, Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia, Jakarta:
Sinar Grafika, 2008
Skripsi dari Imam Santosa Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman
“Masalah Dan Tantangan Pengembangan Kewirausahaan Pada Kalangan
Mahasiswa Di Indonesia”
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:
AlfaBeta, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan RNB, Bandung: AlfaBeta,
2013
Tesis dari Darmanto Mahasiswa Universitas Gadjah Mada “Sinergi
Antar Instansi Pemerintah Dalam Impementasi Kebijakan Kewirauahaan Pemuda
Di Provinsi DIY”
Tesis dari Susanto Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (Tesis, 2013)
“Analisis Pengaruh Hambatan Berwirausaha Terhadap Niat Berwirausaha Di
Kalangan Mahasiswa”
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.
B. Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor 22 Tahun 2010
tentang Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2010-2014
Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2006 tentang evaluasi.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011
Tentang Pengembangan Kewirausahaan Dan Kepeloporan Pemuda, Serta
Penyediaan Prasarana Dan Sarana Kepemudaan pada pasal 1 ayat 4
C. Lain-lain
Dispora.jambiprov.go.id diakses pada 27 Agustus 2018 pukul 20.41 WIB
Metrojambi.com, Pemuda Diimbau Tak berorientasi jadi ASN, Tetapi
Berwirausaha, Selasa, 17 Oktober 2017 11.19 WIB
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar Informan
No. Nama Jabatan
1 Drs. H. Wahyuddin, M.Pd Kepala Dinas
2 Irmawati, S.E.,MM Sekretaris Dinas
3 M Izuddin, S.E.,M.Si Kabid Pemuda
4 Herman A, S.Pd Kasi Pemberdayaan Pemuda
5 Yan Adnin, S.E Kasi Pengembangan Pemuda
6 Tri Lestari Peserta Tahun 2016
7 Helen Peserta Tahun 2016
8 Uriyanti Peserta Tahun 2017
9 Erlin Peserta Tahun 2017
10 Tuti Misgianti Peserta Tahun 2018
11 Melisa Rebecca Peserta Tahun 2018
CURRICULUM VITAE
Nama : ETY PURNAMA SARI
Tempat/ Tanggal Lahir : Jambi, 1 September 1997
Email : [email protected]
Nomor Kontak/ HP : 0852-4872-0267
Alamat : Desa Sukajaya Kec. Bayung Lencir Kab. Musi
Banyuasin, Sumatera Selatan
Pendidikan Formal
1. SD Negeri Kampung Batas Tahun 2003-2009
2. SMP Negeri 2 Muaro Jambi Tahun 2009-2012
3. SMA Negeri 3 Muaro Jambi Tahun 2012-2015
4. S.1 UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2015-2019
Pengalaman Organisasi
1. Anggota Karang Taruna Desa Sukajaya 2018 s/d Sekarang
2. Sekretaris Ikatan Pemuda Berdikari (IPB) 2016 s/d Sekarang
3. Anggota Menteri Kepemudaan dan Olahraga DEMA Fakultas Syariah
Tahun 2017/2018
4. Anggota Menteri Pendidikan DEMA Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2018/2019
Motto Hidup
“Sukses dimulai dari sekarang”