kepemimpinan kepala sekolah dalam...
TRANSCRIPT
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM
MENUMBUHKAN ENTREPRENEURSHIP DI
SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI
SKRIPSI
RIVA’ATUL MAHMUDA
NIM. TK.151169
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM
MENUMBUHKAN ENTREPRENEURSHIP DI
SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (SI)
RIVA’ATUL MAHMUDA
NIM. TK.151169
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PERSEMBAHAN SKRIPSI
Alhamdulillahirabbil’alamin sebuah langkah telah usai, satu cita telah ku gapai,
Namun. . . itu bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari sebuah perjuanganku.
Sujud syukur ku persembahkan untuk Mu Tuhan Yang Maha Agung nan Maha
Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirMu telah Kau jadikan aku
manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani
kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku
untuk meraih cita-cita besarku. Aamiin...
Lantunan Al-fatihah beriring shalawat dalam silahku merintih, menadahkan
tangan do’a dalam syukur yang tiada terkira, terimakasihku untuk Mu.
Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi ...
Sebagai tanda bukti, hormat, dan cinta maupun sayang dan rasa terimakasih
yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada ibundaku tercinta ibu
ZUBAIDAH dan pahlawan hidupku yang telah mengajarkan arti sebuah perjuangan,
seorang pahlawan yang tak pernah menampakan keluh kesahnya, beliau penuh dengan
kesabaran dan pengertian yang luar biasa tetesan demi tetesan keringat beliau cucurkan
namun tak ada keluhan sedikitpun beliau yang memberikan segalanya untukku
Ambo’ku tercinta Ambo’ SAKE’
Segala dukungan dan cinta kasih tiada terhingga yang tidak munggkin dapat
kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia,
karena ku sadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk ibu dan ayah
yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu
mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik.
. . . Terimakasih Ibu. . . Terimakasih Ayah. . .
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
MOTTO
ما أكل أحد طعاما قط خيرا من أن يأكل من عمل يده ،
داود ه كان يأكل من عمل يد –عليه السلام –وإن نبى ;
Artinya: “Tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan yang lebih baik dari makanan
yang dihasilkan dari jerih payah tangannya sendiri. Dan sesungguhnya nabi
Daud ‘alaihissalam dahulu senantiasa makan dari jerih payahnya sendiri”
[HR. Bukhari]
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang
Maha’Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkanNya, atas
iradahNya hingga skripsi ini dirampungkan. Sholawat dan salam atas Nabi
Muhammad SAW pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang
telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom
ini. Penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2. Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rusmini, S.Ag, M.Pd.I dan Aris Dwi Nugroho, M.Pd. I, M.SHS selaku
Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Manajemen Pendidikan Islam.
4. Dr. Rusmini, S.Ag, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr.H.
Khairunnas, M.Pd.I sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu
dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Kepala SMA Negeri 7 Kota Jambi yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data di lapangan.
6. Seluruh guru, karyawan, siswa-siswi dan semua pihak SMA Negeri 7 Kota
Jambi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRAK
Nama : Riva’atul Mahmuda Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam Judul : Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship Melalui Program
Kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi
Skripsi ini membahas tentang menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA Negeri 7 kota jambi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Setting penelitian dilakukan di SMA Negeri 7 Kota Jambi yang menjadi subjek adalah kepala sekolah dan informannya adalah siswa serta guru. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis budaya/tema. Dari hasil penelitian telah menjukan bahwa diperoleh hasil bahwa upaya dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi terdiri dari 3 tahap yaitu (1) Program Kewirausahaan, meliputi kewirausahaan aspek budidaya pertanian, kewirausahaan aspek kerajinan, dan kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill guru, guru pembimbing kurang anusias, minat siswa, faktor cuaca dan hama. (3) upaya menumbuhkan jiwa entrepreneurship, meliuti menyusun kurikulum yang didalamnya ada mata pelajaran pendidikan kewirausahaan (PKWU), Mengundang tokoh pengusaha muda, Melakukan kunjungan, Mengadakan bazar kewirausahaan sekolah, sebagai ajang implementasi program kewirausahaan dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship. Kata kunci: Entrepreneurship.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRACT
Name : Riva'atul Mahmuda Department : Islamic Education Management Title : Growing Entrepreneurship Through Programs Entrepreneurship in State Senior High School 7 Jambi
City This thesis discusses about fostering entrepreneurship through entrepreneurship programs in state senior high school 7 Jambi City. This research was conducted using qualitative descriptive methods. The research setting was conducted in Jambi City Public High School 7 which was the subject of the principal and the informants were students and teachers. Data collection uses interviews, observation, and documentation. The data validity technique uses source triangulation and methods. The analysis techniques used are domain analysis, taxonomic analysis, componential analysis, and cultural / theme analysis. From the results of the research, it has been found that the results in cultivating entrepreneurship through entrepreneurship programs in Jambi City 7 High School consist of (1) Entrepreneurship Program, covering entrepreneurship aspects of agricultural cultivation, entrepreneurship aspects of craftsmanship, and entrepreneurial processing aspects (2) The obstacles that exist include: lack of teacher skills, guidance teacher lacks enthusiasm, student interest, weather and pest factors. (3) efforts to foster entrepreneurship, encompassing a curriculum in which there are entrepreneurship education subjects, inviting leaders of young entrepreneurs, making visits, holding a school entrepreneurship bazaar, as an event to implement entrepreneurship programs in fostering entrepreneurship. Keywords: Entrepreneurship
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................................................... ii NOTA DINAS ....................................................................................................................... iii PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................................... v PERSEMBAHAN ................................................................................................................. vi MOTTO ................................................................................................................................. vii KATA PENGANTAR ........................................................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................................................ x ABSRACT ............................................................................................................................. xi DAFTAR ISI ........................................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1 B. Fokus Penelitian .................................................................................................... 7 C. Rumusan Masalah ................................................................................................. 8 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
BAB II KERANGKA TEORI
A. Konsep Kepemimpinan .................................................................................... 9 1. Pengertian Kepemimpinan .......................................................................... 9 2. Pengertian Kewirausahaan .......................................................................... 10 3. Tujuan Kewirausahaan ................................................................................ 14 4. Ciri-ciri Wirausahawan yang berhasil ......................................................... 15 5. Jiwa Kewirausahaan di sekolah ................................................................... 15
a. Etika Kewirausahaan .............................................................................. 18 b. Manfaat Kewirausahaan ......................................................................... 21
6. Bentuk-Bentuk Usaha Bisnis ....................................................................... 23 a. Bentuk-bentuk usaha Sekolah ................................................................. 24 b. Mengembangkan Program Kewirausahaan Sekolah .............................. 24
B. Studi Relevan ...................................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian ..................................................................... 28 B. Setting dan Subjek Penelitian ............................................................................. 30 C. Jenis dan Sumber Data........................................................................................ 30 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 33 E. Teknik Analisis Data .......................................................................................... 35 F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................................ 38 G. Jadwal Penelitian ................................................................................................ 39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum ................................................................................................... 40 1. Deskripsi SMA Negeri 7 Kota Jambi ............................................................ 40 2. Struktur Organisasi ........................................................................................ 46 3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa ............................................................. 46 4. Keadaan Sarana/Prasarana ............................................................................. 51
B. Temuan Khusus dan Pembahasan ...................................................................... 53
1. Program Kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi ................................ 53 a. Kewirausahaan Aspek Budidaya Pertanian ............................................. 54 b. Kewirausahaan Aspek Pengolahan .......................................................... 55 c. Kewirausahaan Aspek Kerajinan ............................................................. 56
2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Kepemimpinan Kepala Sekolah
dalam Menumbuhkan Entrepreneurship ....................................................... 59 a. Faktor Pendukung .................................................................................... 59 b. Faktor Peghambat .................................................................................... 60
3. Upaya Kepala Sekolah dalam Menumbuhkan Entrepreneurship .................. 61
a. Pengembangan Kurikulum....................................................................... 61 b. Mengundang Tokoh Wirausaha Muda ..................................................... 65 c. Melakukan Kunjungan ............................................................................. 65 d. Pameran/Bazar ......................................................................................... 66 e. Unit Usaha Produksi ................................................................................ 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 68 B. Rekomendasi....................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................. 44
Tabel 4.1 Pergantian masa kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri 7 ...... 45
Tabel 4.2 Data keadaan guru SMA Negeri 7 Kota Jambi ................................ 52
Tabel 4.3 Data keadaan karyawan SMA Negeri 7 Kota Jambi ....................... 54
Tabel 4.4 Data Keadaan siswa SMA Negeri 7 Kota Jambi .............................. 55
Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 7 Kota Jambi ............................ 56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR LAMPIRAN
Instrumen Pengumpulan Data ..........................................................................
Struktur Organisasi ...........................................................................................
Daftar Informan dan Responden.......................................................................
Dokumentasi .....................................................................................................
Daftar Riwayat Hidup .......................................................................................
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia membutuhkan entrepreneurial skill untuk bisa menekan
sekecil mungkin tingkat kemiskinan yang tinggi (absolut). Mengandalkan
investor asing untuk membuka lapangan kerja tidaklah tidaklah cukup,
menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-PHK karyawan atau
buruhnya juga sulit diwujudkan. Satu-satunya cara atau jalan terbaiknya adalah
mengandalkan sektor pendidikan untuk mengubah pola pikir lulusannya dari
berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja sendiri alias
menjadi wirausahawan mandiri. Untuk itulah penerapan kurikulum berbasis
kewirausahaan (entrepreneurship) begitu penting dan harus segera dilaksanakan.
Dunia kerja dan dunia pendidikan serinya tidaklah match dengan praktik
dan sistem belajar di lembaga pendidikan perguruan tinggi yang kurang
mengembangkan jiwa kewirausahaan; karena itu, dibutuhkan perubahan. Salah
satu yang perlu dilakukan adalah adanya kurikulum dan silabus yang dilengkapi
dengan sebuah pedoman lengkap berwirausaha yang dapat diaplikasikan,
mampu memotivasi, bisa mengubah sikap dan perilaku, yang pada akhirnya
mencetak kelulusan menjadi calon entrepreneur yang cerdas.
Negara maju pada umumnya memiliki wirausahawan yang lebih banyak
dibandingkan dengan negara berkembang apalagi negara miskin. Amerika
Serikat memiliki 11,5% dari total penduduknya, Singapura 7,2%, Malaysia > 3%
dan Indonesia dengan segala sumber dan daya alam yang dimiliki hanya 0,18%.
Secara historis dan konsensus, bila ingin maju sebuah negara minimal harus
memiliki wirausahawan 2% dari total penduduknya.(Hendro, 2011: 7).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Di era globalisasi isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu
persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan berusaha
yang kemudian dipacu dengan persaingan bebas yang tidak ada lagi batasannya
dalam suatu wilayah atau negara tertentu. Kebebasan berusaha ini telah menjadi
tuntutan dan kebutuhan masyarakat dunia dari strata manapun mereka berada.
Dengan demikian, dalam era persaingan bebas ini peran pemerintah semakin
berkurang terutama dalam perekonomian dengan berbagai proteksi baik pada
badan usaha milik swasta maupun badan usaha milik negara.
Problematika alumni sekolah saat ini adalah minimnya lapangan
pekerjaan. Solusi yang ditawarkan adalah dengan melatih dan mengasah serta
memberi bekal kepada para alumni dengan keahlian kewirausahaan. Bekal
keahlian kewirausahaan ini tidak serta merta hanya diperuntukkan bagi lulusan
sekolah tertentu, namun seluruh lulusan sekolah baik perkuliahan, sekolah
umum, madrasah bahkan pondok pesantren sekalipun.
Selain itu dengan kegiatan kewirausahaan ini siswa dapat memahami
baik program yang direncanakan sekolah, sehingga bisa jadi jaminan siswa
ketika lulus untuk membuka peluang usaha. Belum tentu yang lulus sekolah
nantinya bisa bisa melanjutkan perguruan tinggi, karena terkendala biaya. Bisa
buka usaha baik mandiri maupun kelompok.
Pendidikan kewirausahaan bukan lagi sekedar tren, melainkan sudah
menjadi kebutuhan. Khususnya pendidikan saat ini di Indonesia yaitu bagaimana
pendidikan mampu menghasilkan lulusan yang mandiri yang memiliki jiwa dan
kompetensi kewirausahaan, sehingga setelah lulus tidak bergantung kepada
orang lain, tidak menanggur dan tidak menjadi beban masyarakat (Mulyasa,
2013 : 188).
Sudah saatnya kewirausahaan dikembangkan secara lebih struktur di
dalam kegiatan akademik di madrasah. Perlunya, managemen yang baik dari
kepala madrasah dalam mengembangkan kewirausahaan untuk terciptanya
lulusan yang berkualitas. Kepala madrasah sebagai manajer, ia mempunyai
tanggung jawab terhadap perencanakan, pelaksanaan dan memonitoring seluruh
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kegiatan dimadrasah (Mulyasa, 2015: 82). Mampu mengambil peluang yang ada
dilapangan, pandai mengelola ketakutannya untuk membangkitkan keberanian
dalam menghadapi resiko, mempunyai cara pandang yang berbeda dan
memunculkan ide, konsep yang kreatif.
Pemerintah telah menetapkan undang-undang dalam peraturan Mentri
Pendidikan Nasional nomer 13 tentang standar kepala sekolah/ Madrasah
disebutkan bahwa setiap kepala sekolah/ Madrasah harus memiliki 5 kompetensi
dasar yaitu kompetensi manajerial, kepribadian, supervise, social dan
kewirausahaan (Mulyasa, 2015: 188).
Dengan manajemen yang baik dan sistematis, diharapkan madrasah
mampu menciptakan lulusan dengan skill sesuai potensi yang dimiliki siswa dan
ajang aktualitas diri bagi siswa-siswi. Karena, saat ini pengetahuan akademis
saja tidaklah cukup menjadi bekal dimasa depan maka perlunya keteramilan
(skill) untuk mengembangkan potensi atau fitrah yang telah di anugrahkan Allah
untuk manusia. Seperti firman Allah dalam QS Arum :30
عليها ◌ٱ� ينوجهكفأقم لخلقتبديللا حنيفاللد ٱلناسفطرٱلتىٱللهفطرت
كن يعلمون ينلكذ لاٱلناسأكثرول ٱلقيمٱلد
Artinya :Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut firah itu.
tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.(Q.S. Arum:30)
Kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan karakteristik yang melekat
pada setiap individu yang memiliki kemauan keras untuk mewujudkan dan
mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif dalam setiap kegiatan yang
produktif. Oleh karena itu, jiwa dan sikap kewirausahaan dapat dapat diiliki oleh
setiap orang, asalkan selalu membiasakan berfikir kreatif dan bertindak inovatif.
Dalam hal ini, kewirausahaan pada hakikatnya merupakan kemampuan kreatif
dan inovatif sebagai dasar, kiat dan kekuatan untuk memanfaatkan setiap
peluang menuju sukses.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Wirausaha berasal dari bahasa Francis, yakni entrepreneur yang dalam
bahasa inggrisnya adalah between taker atau go-between. Istilah wirausaha dapat
disamakan dengan wiraswasta; yang artinya keberanian, kesungguhan, dan
keserikusan dalam memenuhi kebutuhan hidup serta memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang dimilikinya
sendiri. Kewirausahaan adalah orang (wirausaha) yang mempunyai pengalaman,
keahlian, dan kemampuan untuk mengorganisasikan sebuah usaha, baik dari
awal atau yang sudah berjalan untuk tujaun pribadi, yaitu kemakmuran.(Hendro,
2011: 27).
Dalam konteks pendidikan, wirausaha merujuk pada kondisi ketika
seseorang membuat suatu keputusan yang mendorong terbentuknya sistem
kegiatan yang mandiri, bebas dari keterikatan lembaga lain. Oleh karena itu,
sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan sekolah biasanya
berasal dari kepala sekolah yang berjiwa wirausaha; karena mereka merupakan
pemimpin (leader) sekaligus manajer pendidikan. Dengan dengan demikian,
wirausahawan dapat diartikan sebagai orang yang memiliki kemauan menerima
tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan kegiatan yang dipilih.
Karakteristik wirausahawan sebagaimana diuraikan di atas berkaitan
dengan tiga sifat, yakni inovatif, pengambilan resiko dan proaktif. Sifat inovatif
mengacu pada pengemban produk, jasa atau proses unik yang meliputi upaya
sadar dalam merealisasikan tujuan tertentu, memfokuskan pada potensi sosial
ekonomi organisasi berdasarkan pada kreativitas dan intuisi individu;
pengambilan resiko menunjuk pada kemauan aktif untuk mengejar peluang;
sedangkan proaktif menunjuk pada sifat assertif serta kemampuan mencari
peluang “pasar” yang terus menerus dan bereksperimen untuk mengubah
lingkungan. Oleh karena itu, seorang wirausahawan memiliki daya yang tinggi,
ketika dalam prosesnya menunjukan cara-cara baru yang lebih baik dalam
pekerjaannya.
Dalam kaitannya dengan manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah
kebanyakan diantara mereka tidak menyadari keragaman dan kelulusan bidang
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang menentukan tindakannya guna memajukan sekolah. Mencapai
kesempurnaan dalam melakukan rencana merupakan suatu yang ideal dalam
mewujudkan tujuan. tetapi bukan merupakan sasaran dalam yang realistik bagi
kebanyakan kepala sekolah yang berjiwa wirausaha.
Kepala sekolah yang berjiwa wirausaha biasanya memiliki tujuan dan
pengharapakan tertentu yang diintegrasikan dalam visi, misi, tujuan dan rencana
strategis sekolah dan realistik, seseuai dengan kemampuan, kondisi, dan faktor
pendukung yang dimiliki sekolah. Semakin jelas tujuan yang ditetapkan semakin
besar peluang untuk merahnya, sehingga kepala sekolah yang berjiwa wirausaha
hars memiliki tujuan yang jelas dan terukur dalam mengembangkan sekolahnya.
Untuk mengetahui apakah tujuan tersebut dapat dicapai maka visi, misi, tujuan
dan sasarannya dikembangkan kedalam indikator yang lebih rinci dan terukur
untuk setiap aspeknya. Berdasarkan indikator-indikator tersebut dapat
dikembangkan berbagai program pengembangan sekolah.
Seorang kepala sekolah yang berjiwa wirausahawan harus memkiliki
kemauan dan kemampuan untuk menemukan berbagai peluang dalam setiap
kegiatan dan pengembangan sekolahnya, menuju sekolah yang efektif, efisien,
produktif, mandiri dan akuntabel. Untuk merealisasikan kondisi sekolah tersebut
kepala sekolah harus berani mengambil setiap resiko yang telah diperhitungkan
dan menyukai tantangan dengan resiko moderat. Kepala sekolah harus yakin dan
teguh pada dirinya dan kemampuannya mengambil keputusan secara tepat.
kemampuan mengambil keputusan inilah yang merupakan ciri khas dari
wirausahawan.(Mulyasa; 2013 : 188-190).
Berdasarkan observasidi SMA Negeri 7 Kota Jambi merupakan salah
satu lembaga yang perhatian terhadap kewirausahaan dan selama dua tahun
ini telah dinobatkan sebagai sekolah yang menyandang gelar kewirausahaan.
SMA Negeri 7 Kota Jambi bukan hanya mendidik dalam bimbingan
akademik, namun menciptakan siswanya dengan lulusan yang bisa berkarya,
melalui kerajinan dan berwirausaha. Hal ini merupakan program sekolah
untuk mengembangkan siswanya agar mampu berwirausaha.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pembelajaran kewirausahaan memberikan keterampilan khusus pada
siswa, sehingga dapat mengelola keterampilannya sebagai sumber
kehidupannya. Pengembangan pendidikan kewirausahaan yang terdapat
dalam kurikulum nasional SMA dalam rangka menciptakan kualitas sumber
daya manusia (lulusan) yang unggul dan berjiwa wirausaha. Menumbuhkan
jiwa wirausaha pada siswa akan mengurangi tingkat pengangguran, karena
setelah lulus dari sekolah, diharapkan siswa mampu merintis usaha sendiri.
Adapun puncak dari kewirausahaan ini adalah program sekolah yakni
budidaya pertanian, kerajinan dan pengolahan. Luas lahan pertanian berkisar
40 tumbuk (4000 m2)dan di bagi menjadi 12 kelompok wirausaha menjadi 33
m2 perkelompok usaha.
Sekolah ini telah melakukan pembudidayaan pertanian seperti:
Menanam jagung, kacang panjang, gambas, labu air, pepaya dan sayuran-
sayuran yang lainnya, dengan memanfaatkan lahan pertanian sekolah yang
berada di belakang maupun depan bangunan sekolah. Sekolah ini juga
memiliki usaha dalam bidang kerajinan lokal atau prakarya seperti:
Kerajinan batik yang dibuat cinderamata, hiasan rumah dan kerajinan lainnya
dengan memanfaatkan barang yang ada di lingkungan sekitar dan yang
menjadi daya tarik adalah kewirausahaan dalam bidang pengolahan makanan
yang di jual pada saat jam istirahat sekolah.
Berdasarkan grand tour di SMA Negeri 7 Kota Jambi menemukan
bahwa kendala dalam pengembangaan kewirausahan sekolah ini ialah
kesulitan dalam pelaksanaan kewirausahaan yaitu minat dan semangat anak
terhadap kegiatan kewirausahaan kurang. Hal ini dikarenakan program
kewirausahaan tidak cocok dengan minat sebagian siswa. Sehingga
mengakibatkan program kewirausahaan dalam bidang budidaya pertanian
tidak diperihatikan hal ini dapat dilihat dari kurangnya pengelolaan secara
intuisi yang mengakibatkan: pertama, Tanaman jagung tidak terawat
sehingga monyet liar dengan leluasa berani merusak tanaman. Kedua, kacang
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
panjang yang merupakan tanaman jenis merambat tidak diberi pancang
dibiarkan merambat di tanah, dan dibiarkan terserang oleh hama atau
serangga. Kemudian terdapat rumput liar disekitar kacang yang mengganggu
pertumbuhan tanaman menjadi masalah perambatan kacang. Ketiga hasil
tanaman pare yang tidak optimal disebabkan terserang oleh hama dan
penyakit, faktor dari kurangnya perawatan yang mengakibatkan hasil panen
yang tidak maksimal. Hal ini dikarenakan tidak adanya guru khusus dalam
bidang pertanian dan kontrol dari manajemen kepala sekolah untuk membuat
jadwal pemantauan.
Selain itu sekolah juga memberikan modal, agar siswanya memulai
usaha yang dijalankan, sehingga dari modal yang diberikan menghasilkan
sebuah usaha modal awal Rp. 1 juta, untuk untuk masing-masing kelompok
usaha. (Wawancara Bapak kepala TU SMA Negeri 7, September 2018)
Produk-produk usaha siswa dibuat sesuai kreatifitas mandiri maupun
secara kelompok serta diperjual beli kan secara mandiri maupun secara
kelompok pula. yang ditawarkan setiap stand-stand bazar, disetiap kelas.
Sejauh ini dari kerajinan yang telah diproduksi, siswa telah memasarkan
dengan hasil yang memuaskan. Pemasaran dilakukan di sekolah saat jam
istirahat. Tidak hanya di sekolah, produk yang dihasilkan juga dipasarkan ke
masyarakat. Tujuannya agar produksi sekolah bisa dikenal masyarakat luas.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitia dengan judul “Memumbuhkan Jiwa
Entrepreneurship melalui Program Kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota
Jambi”.
B. Fokus Penelitian
Kajian tentang kepemimpinan kepala sekolah sangat luas, untuk lebih
menghindari perluasan arti dan mempertegas ruang lingkup penelitian, maka
peneliti memfokuskan penelitian pada kepemimpinan kepala sekolah pada
kegiatan program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat
ditegaskan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan kepala
sekolahdalam menumbuhkan entrepreneurshipdi SMANegeri 7 Kota Jambi?
3. Bagaimana kepemiminan kepala sekolah dalam menumbuhkan
entrepreneurship di SMA Negeri 7 Kota Jambi?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah:
a. Ingin mengetahui program kewirausahaan sekolah di SMANegeri 7 Kota
Jambi
b. Ingin mengetahui faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan
kepala sekolahdalam menumbuhkan entrepreneurshipdi SMA Negeri 7
Kota Jambi
c. Ingin mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam menumbuhkan
entrepreneurship di SMA Negeri 7 Kota Jambi.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:
a. Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi strata
satu (SI) dalam jurusan Manajemen Pendidikan Islam pada Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.
b. Dapat memberikan kontribusi berupa informasi tambahan mengenai jiwa
entrepeneurship melalui program kewirausahaan sekolah dan juga untuk
memperkaya khasanah ilmu bagi para pengelola sekolah.
c. Sebagai dasar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagai
perbandingan penelituan-penelitian lebih lanjut khususnya tentang
menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan
sekolah di SMA Negeri 7 Kota Jambi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Konsep Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemipinan
Kepemimpinan dalam konsep Islam sering disebutkan dengan
menggunakan istilah imamah (imam),khalifah (mengganti) atau imaroh
(kekuasaan).Dalam hal ini kepemimpinan dihubungkan dengan hidayah atau
pemberian petunjuk jalan yang benar pada semua orang sehingga
mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Seorang
pemimpin akan senantiasa menciptakan kedamaian pada lingkungan yang
dipimpinnya, memberikan kesejukan serta kedamaian pada lingkungan yang
dipimpinnya. hal ini sesuai dengan Misi Allahmenciptakan Manusia yakni
untuk memakmurkan bumi bukan membuat kerusakan bumi sebagaimana di
khawatirkan oleh para malaikat Allah hal ini sebagaimana Firman Allah
sebagai berikut:
وإذ قال ربك للملائكة إني جاعل في ◌خليفةالأرض قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها
ماء ونحن نسبح بحمدك ونقدس ◌لك قال إني أعلم ما تعلمونلا ويسفك الد
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqoroh:30).
George R. Terry dalam Herabudin menyebutkan bahwa
Kepemimpinan adalah aktitivitas mempengaruhi orang lain untuk secara
sukarela mau berjuang mencapai tujuan-tujuan kelompok.Pengertian di atas
mengandung dua aspek penting, yaitu:
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Adanya usaha dari pemimpin untuk mempengaruhi orang lain.
b. Adanya tujuan-tujuan kelompok yang akan dicapai.
Sementara itu menurut Muhaimin et al Kepemimpinan adalah proses
memberikan pengaruh secara sosial kepada orang lain sehingga orang
tersebut mau menjalankan proses sebagaimana yang diinginkanoleh
pemimpin guna mencapai tujuan organisasi.Selanjutnya Miftah Thoha dalam
kesimpulannya menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah “aktivitas untuk
mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Kepemimpinan dalam pengertian umum adalah suatu proses ketika
seorang pemimpin (directs), membimbing (guides), mempengaruhi
(influences) atau mengontrol (controls), pikiran, perasaan atau tingkah laku
orang lain.(Khatib, 2005: 7). Sedangkan pengertian secara khusus dapat
dilihat dari beberapa pendapat antara lain:
Muchson dalam Khatib (2005: 8), mendefinisikan kepemimpinan
sebagai kemampuan menghendel orang lain untuk memperoleh hasil
maksimal dengan friksi sedikit mungkin dan kerja sama yang besar.
Kepemimpinan adalah kekuatan semangat atau moral yang kreatif dan
terarah. Sementara, John Pfiffner dalam Khatib (2005: 8), dalam bukunya
yang berjudul public administration memberikan definisi kepemimpinan
adalah seni untuk mengkoordinasi dan memberikan dorongan terhadap
individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Pengertian Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan mulai dipopulerkan sejak tahun 1990. Sebelum
itu istilah kewirausahaan atau entrepreneur (bahasa perancis) adalah lebih
populer yang artinya orang yang memberi barang dengan harga pasti,
meskipun orang itu belum tahu dengan harga berapa barang itu akan dijual.
Kemudian kewirausahaan dipersamakan dengan entrepreneurship atau
wirausaha diartikan berbeda beda namun pada prinsipnya maksud dan ruang
lingkupnya sama. Kewirausahaan berasal darikata Wirausaha. Wirausaha
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
berasal dari kata wira artinya berani, utama, mulia. Usaha berarti kegiatan
bisnis komersil maupun non komersil. Jadi kewirausahaan diartikan secara
harfiah sebagai hal-hal yang menyangkut keberanian seseorang untuk
melakukan kegiatan bisnis maupun non bisnis secara mandiri.(Daryanto, dan
Aris Dwi Cahyono, 2013 : 3).
Sementara Soeparman Soemahamidjaja dalam Daryanto, dan Aris
Dwi Cahyono,(2013 :3). Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship
yang sebenarnya berasal dari kata entrepreneur yang artinya suatu
kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang
dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses
dalam menghadapi tantangan hidup.
Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam Hendro buku
Entrepreneurship, Kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang
membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa di
nikmati oleh orang banyak. Sementara itu, Zimmerer dalam Anwar (2017:
3), mengartikan kewirausahaan adalah sebagai suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).( Kasmir, 2017: 20).
Marzuki Usman dalam Daryanto, dan Aris Dwi Cahyono, (2013 : 3)
mengatakan entrepreneur adalah seorang yang memiliki kombinasi unsur
elemen internal yang meliputi kombinasi inovasi, visi, komunikasi,
optimisme, dorongan semangat dan kemampuan dan kemampuan untuk
memanfaatkan peluang usaha.
Enterpreneur adalah (1) orang yang menanggung resiko; (2) orang
yangmengurus perusahaan; (3) orang yang memobilitasi an mengalokasikan
modal; (4) orang yang mencipta barang baru dan sebagainya.
Dalamkepustakaan bisnis, beberapa dsarjana Amerika memberi arti
entrepreneurship sebagai kegiatan individual atau kelompok yang membuka
usaha baru dengan maksud memperoleh keuntungan (laba), memelihara
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
usaha dan membesarkannya, dalam bdang produksi atau distribusi barang-
barang ekonomi atau jasa.(Rusdiana, 2018: 26).
Kewirausahaan atau entrepreneurship bermakna bentuk aktivitas
untuk melakukan pekerjaan yang sulit, kompleks, dan beresiko dengan cepat
melakukan aksi atau inisiatif sehingga diperoleh keuntungan (benefit).
Kewirausahaan adalah upaya memanfaatkan kesempatan dalam
kesempitan.(Bambang Murdaka Eka Jati dan Tri Kuntoro Priyambodo, 2015
: 8).
Menurut Alma dalam Tontowi (2016:7) Entrepreneur adalah seorang
inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk menciptakan
peluang-peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk
menaklukan cara berfikir lamban dan malas. Entrepreneur memiliki sikap
dan perilaku yang unik, yang mampu menangkap peluang di mana orang lain
mungkin tidak dapat melihatnya. Artinya tidak semua orang memiliki
motivasi dan jiwa yang sama untuk menjadi entrepreneur. (Tontowi,
2016:7). Entrepreneur adalah seorang yang mampu memanfaatkan peluang
kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut.(Tontowi, 2016:2).
Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko
untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha
tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang
wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan,
serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan.
Resiko kerugian merupakan hal yang biasa karena mereka memegang
prinsip bahwa faktor kerugian pasti ada. Bahkan, semakin besar resiko
kerugian yang bakal dihadapi, semakin besar pula peluang keuntungan yang
dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama seseorang melakjukan usaha
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan. Inilah yang disebut
dengan jiwa wirausaha.(Kasmir, 2017: 19).
Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan
dan mengelola usaha secara profesional.(Kasmir, 2017: 20). Kepala sekolah
yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah mereka yang mempunyai sikap
serta perilaku yang kreatif dan inovatif dalam memimpin dan mengelola
organisasi sekolah secara efektif, efisien, produktif, dan
akuntabel.Karakteristik kepala sekolah yang memiliki jiwa kewirausahaan
akan memiliki karakteristik sebagai berikut: percaya diri, berfikir positif,
pantang menyerah dan berorientasi pada hasil, belajar bagaimana menangani
resiko, berjiwa kepemimpinan, mengembangkan sikap kreatif, dan inovatif
serta berfikir jauh kedepan (visioner).(Mulyasa, 2013:197).
Schumpeter dalam Wawan Dhewanto (2013 : 17) menjelaskan
bahwa entrepreneur adalah seorang yang berani mengambil resiko,
berinisiatif, dan tidak tergantung pada oang lain. Sementara Gundry dan
Kickul dalam Wawan Dhewanto (2013:18). Kewirausahaan
(Entrepreneurship) adalah pengidentifikasi dan pengeksploitasi kesempatan
yang belum tereksploitasi.
Ahmad Sanusi dalam Rusdiana (2018: 45) Kewirausahaan adalah
nilai yang diwujudkan dalam prilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil. Kewirausahaan adalah
proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif)
yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Menurut Wawan Dhewanto (2013 :18) Entreprenueur dapat
didefinisikan sebagai seseorang yang mengorganisasi, mengatur dan
memperkirakan risiko dari bisis atau usaha. Entrepreneur adalah mereka
yang mampu melihat peluang dan mengambil inisiatif memobilitasi sumber
daya yang tersedia untuk membuat produk dan jasa yang baru.(Jenu Widjaja
Tandjung dan Lenny Wijaya, 2018 : 58).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Peter Drucker dalam Jenu Widjaja Tandjung dan Lenny Wijaya,
(2018 : 58) Entrepreneur adalah seseorang yang sesungguhnya mencari
perubahan, menanggapi perubahan tersebut serta mengeksploitasinya
sebagai sebuah peluang.Daft dalam Jenu Widjaja Tandjung dan Lenny
Wijaya, (2018 : 58) Entrepreneur adalah pria atau perempuan yang
menanggung kepemilikan resiko hukum dan keuangan dan menerima
keuntungan bisnis.
Keitner dalam Tri Siwi Agustina (2015: 3) Menjelaskan bahwa
kewirausahaan adalah sebuah proses dimana seseorang atau sebuah
organisasi menjawab peluang sekalipun sumber daya yang tersedia yang
dimiliki terbatas. Dari pemgertian tersebut dapat dikatakan bahwa seorang
wirausaha adalah oramg yang selalu berubah.
Barringer dalam Jenu Widjaja Tandjung dan Lenny Wijaya, (2018 :
59) bahwa entrepreneurship adalah proses di mana individu mengejar
peluang tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka miliki saat ini.
Sementara Menurut Cole Jenu Widjaja Tandjung dan Lenny Wijaya, (2018 :
59) Entrepreneurship adalah kegiatan dimana hasilnya berupa manfaat
melalui pengembangan bisnis yang berorientasi pada laba.
Winardi dalam Isnaini Nur Qomariah (2017: 20), entrepreneur
adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis baru, dengan menghadapi
resiko dan ketidak pastian, yang bertujuan untuk mencapai laba serta
pertumbuhan melalui pengidentifikasian peluang-peuang melalui kombinasi
suber daya yang diperlukan untuk mendapat manfaatnya.Sedangkan menurut
Daryanto dalamIsnaini Nur Qomariah (2017: 20), kewirausahaan adalah
usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkomunikasikan sumber-
sumber melalui cara baru dan berbeda untuk memenangkan pasar.
Menurut Robert D. Hhisrich, dkk. dalam Arif Yusuf Hamali.(2016:
9) kewirausahaan didefinisikan sebagai sebuah prosos dinamis dalam
menciptakan tambahan kekayaan. Kekayaan dihasilkan oleh individu yang
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menanggung resiko utama dalam hal modal, waktu, dan/ atau komitmen
karier atau menyediakan nilai bagi beberapa produk atau jasa.
Kewirausahaan adalah orang (wirausaha) yang mempunyai
pengalaman, keahlian, dan kemampuan untuk mengorganisasikan sebuah
usaha, baik dari awal atau yang sudah berjalan untuk tujaun pribadi, yaitu
kemakmuran.(Hendro, 2011 : 27) Kewirausahaan adalah padanan dari kata
entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahsa Jerman,
Ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama
kewirausahaan. Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, entrepende
yang berarti petualang, pengambil resiko, kontraktor, pengusaha (orang yang
mengusahakan suatu pekerja tertentu), dan pencipta yang menjual hasil
ciptaannya.
Istilah ini di awali oleh Richard Cantillon, yaitu entrepreneurial is an
innovator and individual developing something unique and new. Istilah ini
kemudian dipopulerkan oleh ekonom J.B Say untuk menggambarkan para
pengusaha yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dipunyai
secara ekonomis (efektif dan efisien) dari tingkat produktivitas yang rendah
menjadi lebih tinggi. Ada lagi pendapat bahwa wirausaha adalah pelaku
utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah melakukan
inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi.(Hendro,
2011: 29).
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan
prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat
dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan
lain yang mengarah pada pelayanan terbak kepada langganan dan pihak-
pihak lain yang bekepentingan termasuk masyarakat, bangsa, dan
negara.(Lantip, 2013: 2).
Kewirausahaan adalah sebuah pegetahuan yang merupakan hasil uji
coba dilapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber
informasi yang berguna bagi orang lain yang membutuhkan sehingga
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kewirausahaan bisa dimasukkan kedalam disiplin ilmu baik itu yang bersifat
teori ataupun yang bersifat empiris (hasil uji lapangan).(Hendro, 2011: 30).
Dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship adalah suatu pengetahuan untuk
mengelola sesuatu yang ada pada diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan
agar lebih optimal (baik) sehingga bisa memningkatkan taraf hidup dimasa
mendatang.
Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam Hendro
(2011: 30) buku Entrepreneurship, katanya setiap wirausaha yang sukses
memiliki empat unsur pokok, yaitu:
1. Kemampuan (hubungan dengan IQ dan Skill)
a) dalam membaca peluang
b) dalam berinovasi
c) dalam mengelola
d) dalam menjual
2. Keberanian (hubungan dengan EQ dan Mental)
a) dalam mengatasi ketakutan
b) dalam mengendalikan resiko
c) untuk keluar dari zona kenyamanan
3. Keteguhan hati (hubungan dengan motivasi diri)
a) persistence (ulet), pantang menyerah
b) deterjen (teguhakan keyakinan)
c) kekuatan akan pikiran (power of mind) bahwa anda juga bisa
4. Kreativitas yang menularkansebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide
untukmenemukan peluang berdasarkan intuisi (hubungannya dengan
experiences)
Seorang entrepreneur harus bisa melihat suatu opportunity atau
peluang dari kacamata (perspektif) yang berbeda dari orang lain, atau yang
tidak terpikirkan oleh orang lain yang kemudian bisa diwujudkan menjadi
value. Entrepreneur yang berhasil adalah entrepreneur yang mampu
bertahan dengan segala keterbatasannya, dan meningkatkan untuk
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
memasarkan (tidak hanya menjual) peluang tersebut dengan baik serta terus
menciptakan reputasi yang membuat perusahaan bisa berkembang.
Dalam Al-Qur’an juga memiliki ayat-ayat yang menunjukkan secara
tegas agar umat manusia bekerja dengan sepenuh kemampuannya dan sesuai
dengan profesinya. Diantaranya terdapat dalam Qur’an surat An-Najm ayat
39-40
Artinya : Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakannya, Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat
(kepadanya).(Anonim, Q.S. An-Najm ayat 39-40: 476)
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan adalah seorang manajer resiko (risk manajer) dengan
kemampuan kreatifitasnya bisa mengoptimalkan segala sumber daya yang
ada, baik itu sumber daya intelektual, material, maupun waktunya untk
menghasilkan suatu produk yang berguna bagi dirinya dan orang lain.
3. Tujuan kewirausahaan
a) Meraih keuntungan profit
b) Meningkatkan ekonomi keluarga
c) Mengembangkan ide, bakat, kemampuan (sumber daya) dan
keterampilan menjadi penghasilan
d) Merekrut tenaga kerja
e) Sumber penghasilan bagi masyarakat.(Muchson, 2017: 16).
Menurut Daryanto dan Aris Dwi Cahyono, (2013: 6) tujuan
kewirausahaan sebagai berikut:
a) Meningkatkan jumlah kewirausahawan yang sukses
b) mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c) Membudayakan semangat, sikap, prilakudan kemampuan kewirausahaan
dkalangan masyarakat yang mampu, handal dan unggul.
d) Menumbuhkembangkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan
kuat.
Menurut Basrowi (2011: 7) Tujuan kewirausahaan sebagai berikut:
a) Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas
b) Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para para pelaku wirausaha
untuk menghasilkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat
c) Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mampu, andal dan unggul
d) Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang
tangguh, kuat terhadap masyarakat.
4. Ciri-ciri Wirausahawan yang yang berhasil
Berikut ini beberapa ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil,
a) Memiliki visi dan tujuan yang jelas.
b) Inisiatif dan selalu proaktif
c) Berorientasi pada prestasi
d) Berani mengambil resiko
e) Kerja keras
f) Bertanggung jawab
g) Komitmen pada berbagai pihak
h) Mengembangkan dan memelihara hibunganbaik dengan berbagai
pihak.(Kasmir, 2017: 30).
5. Jiwa Kewirausahaaan di Sekolah
Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan
dan mengelola usaha secara profesional. Kepala sekolah yang memiliki jiwa
kewirausahaan adalah mereka yang mempunyai sikap serta prilaku yang
kreatif dan inovatif dalam memimpin dan mengelola organisasi sekolah
secara efektif, efisien, produktif, dan akuntabel. Hal tersebut diwujudkan
dengan cara mencari dan menerapkan prosedur kerja dan teknologi baru
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang bermanfaat bagi terwujudnya prinsip-prinsip. “good school
governance” (pengelolaan sekolah yang baik). (Kasmir, 2017: 20).
Karakteristik kepala sekolah yang memiliki jiwa kewirausahaan juga
meliputi ciri-ciri orang yang memiliki jiwa kewirausahaan pada umumnya.
Oleh karena itu seorang kepala sekolah yang memiliki jiwa kewirausahaan
sedikitnya akan memiliki karakteristik sebagai berikut: percaya diri, berfikir
positif, pantang menyerah dan berorientasi pada hasil, belajar bagaimana
menangani resiko, berjiwa kepemimpinan, mengembangkan sikap kreatif,
dan inovatif serta berfikir jauh kedepan (visioner). Sehubungan dengan itu,
salah satu faktor kunci keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah adalah
kemampuannya dalam berinovasi dan menciptakan gagasan brilian agar
sekolahnya menjadi efektif dan produktif. Dalam hal ini, inovasi merupakan
faktor pendukung keberhasilan kepala sekolah yang handal, sehingga
mencapai sukses karena mampu menciptakan gagasan baru dalam
membangun image sekolah. Untuk kepentingan tersebut, upaya yang perlu
dilakukan oleh kepala sekolah adalah menunjukan tingkat keefektifan
sekolahnya berdasarkan model efektivitas yang beragam dengan standar
kualitas lulusan yang tinggi.
Kepemimpinan kepala sekolah yang berjiwa kewirausahaan harus
mampu menerapkan beberapa hal sebagai berikut.
a) Berpikir kreatif dan inovatif
b) Mampu membaca arah perkembangan dunia pendidikan
c) Menunjukan nilai lebh dari komponen setiap sistem persekolahan yang
dimiliki
d) Menumbuhkan kerjasama tim, sikap kepemimpinan, kebersamaan, dan
hubungan yang solid dengan segenap warga sekolah
e) Membangun pendekatan personal yang baik dengan lingkungan sekitar
dan tidak cepat puas diri dengan apa yang telah diraih
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
f) Meningkatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan teknologi yang
digunakan untuk meningkatkan kualitas ilmu amaliah dan amal
ilmiahnya.
g) Menjawab tantangan masa depan dengan bercermin pada masa lalu dan
masa kini agar mampu mengamalkan konsep manajemen sistem
informasi dan teknologi modren.
Kemampuan kepala sekolah yang memiliki jiwa kewirausahaan
dalam berinovasi sangat menentukan keberhasilan sekolah yang
dipimpinnya, karena mampu menyikapi kebutuhan, keinginan dan harapan
masyarakat akan jasa pendidikan bagi anak-anaknya. Oleh karena itu,
keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya
sengat diwarnai oleh kemampuan individual yang kreatif dan inovatif dalam
mewujudkan potensi kreativitas yang dimiliki dalam bentuk inovasi yang
bernilai.
Kepala sekolah yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah mereka
yang memiliki kreativitas tinggi sebagai kekuatan hidup dann energi yang
mengarah pada keunggulan sekolah. Dalam setiap satuan pendidikan yang
unggul, kreativitas muncul dalam setiap rumpun atau bidang pada semua
jenjang ketika keunikan warga sekolah kh ususnya pendidik dan tenaga
pendidikan dihargai dan dirayakan. Oleh karena itu, kepala sekolah adalah
mengapresiasi apa yang terbaik dalam diri guru dan pegawai, termasuk
dalam diri peserta didiknya.
Kepala sekolah perlu tahu bahwa kekayaan orgnisasi sekolah sama
dengan kualitas gagasan inovatif yang dimiliki oleh setiap pendidik dan
tenaga kependidikan. Kepala sekolah juga perlu tahu bahwa sebagian besar
warga sekolah kreatif sama dengan dorongan yang diberikan untuk menjadi
kreatif. Manfaat modal intelektual ini dapat diraih melalui proses dan
lingkungan yang dirancang untuk menghargai perbedaan individu dan
menerapkannya dalam memecahkan masalah secara kreatif, mengatasi
tantangan secara kreatif dan emebuat keputusan besar serta melaksanakan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
solusi yng ditetapkan. Ducker pernah menyatakan bahwa kebanyakan yang
tampak dalam inovasi yang berhasil bukanlah kejadian yang menyenangkan
dari silaunya kekaburan pemahaman, tetapi merupakan penerapan sesuatu
secara cermat dengan mengikuti disiplin manajeme secara
sistematis.(Mulyasa, 2013: 197-199).
Untuk menanamkan wirausaha disekolah maka peran dan keaktifan
guru dalam mengajar harus menarik, Selain itu peran aktif para siswa juga
dituntut karena sasaran pengajaran ini adalah keberhasilan siswa bukan
keberhasilan guru.(Daryanto dan Aris Dwi Cahyono, 2013: 15). Faktor yang
berperan dalam membuka dan menerapkan minat untuk berwirausaha
disekolah adalah menyangkut:
a) Aspek kepribadian para siswa sendiri
b) Hubungan dengan teman-teman di sekolah
c) Hubungan dengan orang tua dan famili
d) Hubungan dengan lingkungannya.
Faktor yang memicu dan dorongan agar siswa mau berusaha adalah:
a) Adanya praktek kcil-kecillan dalam bisnis dengan temannya
b) Adanya tim bisnis di sekolah yang dapat diajak kerjasama dalam
berwirausaha
c) Adanya dorongan dari orang tua, famkilinya untuk berwirausaha
d) Adanya pengalaman dalam berwirausaha sebelum mereka masuk
sekolah.
a. Etika kewirausahaan
Etika pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa
yang benar dan menghindari apa yang salah. Etika kewirausahaan adalah
suatu kode etik pelaku aktor berdasarkan nilai-nilai moral dan norma
yang dijadikan tuntutan dalam membuat keputusan dan memecahkan
persoalan. Etika kewirausahaan sangat penting untuk mempertahankan
loyalitas pemilik kepentingan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan organisasi. Demikian halnya bagi sekolah-
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
sekolah yang mengembangkan program kewirausahaan, perlu
memerhatika etika kewirausahaan, agar keputusan-keputusan yang
diambil dapat diterima oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
(Mulyasa, 2013: 203).
Menurut Zimmerer dalam Rusdiana (2018: 131) Etika bisnis
adalah kode etik perilaku engusaha berdasarkan nilai-nilai moraldan
norma yang dijadikan tuntutan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan yang dihadapi. Sementara menurut Ronald J.
Ricky M. Giffin dalam Rusdiana (2018: 132) Etika bisnis sering
digunakan untuk menunjukan perilaku etika dari seorang manajer atau
karyawan suatu organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk
mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan. Dengan demikian, etika
kewirausahaan dalam konteks bisnis adalah kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam
berusaha dan memecahkan persoalan yang dihadapi dalam suatu
perusahaan atau organisasi.
Pada umunya terdapat tiga tingkatan norma etika, yaitu
1. Hukum yang berlaku bagi masyarakat dalam mengatur perbuatan
yang bileh atau tidak boleh dilakukan.
2. Kebijakan dan prosedur organisasi, yang memberi arahan khusus
bagi setiap orang dalam organisasi ketika mengambil suatu
keputusan.
3. Moral individual, yang sangat penting bagi setiap orang untuk
menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur secara formal.
Sejalan dengan pemikiran tersebut Josephson dalam Mulyasa
(2013: 203) Mengemukakan sedikitnya sepuluh prinsip etika yang
mengarahkan perilaku, yaitu:
1. Kejujuran
2. Integritas
3. Menepati janji
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Kesetiaan
5. Kewajaran/ keadilan
6. Suka membantu orang lain
7. Hormat terhadap orang lain
8. Bertanggung jawab
9. Mengejar keunggulan, dan
10. dapat dipertanggungjawabkan
Untuk mempertahankan standar etika sebagaimana dikemukakan
diatas perlu dilakukan beberapa upaya sebagai berikut.
1. Menciptakan kepercayaan
2. Mengembangkan kode etik
3. Melaksanakan kode etik secara konsisten
4. Melindungi hak perorangan
5. Mengadakan penelitian etika
6. Melakukan audit etika secara priodik
7. Mempertahankan standar etika yang tinggi
8. Menghindari etika tercela
9. Menciptakan budaya komunikasi optimal
10. Melibatkan orang lain dalam mempertahankan etika.
Disamping perlu memerhatikan standar etika; terdapat beberapa
hal yang harus dipertanggungjawabkan sekolah yaitu tanggung jawab
terhadap stakeholders dan tanggung jawab organisasi. Tanggung jawab
terhadap stakeholders perlu dilakukan sekolah dalam rangka
mempertanggungjawabkan program-program yang dilaksanakan sekolah
dengan cara mendengarkan pihak lain dan menghormati pendapatnya,
meminta input kepada anggotanya, memberikan umpan balik yang
positif maupun negatif serta memberikan kepercayaan.
Bagi sekolah yang mengembangkan program kewirausahaan,
etika kewirausahaan ni perlu di sosialisasikan dan dipahami oleh seluruh
warga sekolah, agar mereka memberikan dukungan terhadap seluruh
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
program yang dikembangkan. Dalam pelaksanaan sosialisasi, dapat juga
melibatkan komite sekolah, agar mereka memberikan dukungan terhadap
program kewirausahaan yang dikembangkan di sekolah, dan
menjunjung tinggi kode etika kewirausahaan yang ditetapkan.(Mulyasa,
2013: 204).
Rohmat (2015:47) mengungkapkan bahwa etika berbisnis dalam
Islam antara lain:
a) Saling Rela
Dalam etika berbisnis, kedua belah pihak saling menjaga kepercayaan,
tanggung jawab dan kerelaan hati ketika berbisnis.
b) Riba
Riba merupakan perbuatan yang diharamkan dalamIslam. Dalam etika
bebisnis harus adanya sistemtransparan, sehinga kedua pihak
mengetahui apapun yang terjadi dalam kegiatan bisnis
c) Tidak mengurangi timbangan,takaran dan ukuran
d) Ihtikar/ Menimbun/ Monopoli
Seburuk-buruk hamba adalah orang yang melakukan ihtikar yaitu jika
ia mendengar harga barang murah dirasakannya barang itu dan jika
harganya melambung tinggi ia bergembira.
e) Tidak mengandung Gharar dan Maisir
Ketika berbisnis benar-benar terjauh dari Gharar dan Maisir. Gharar
adalah ketidak jelasan, sedangkan Maisir adalah perjudian.
b. Manfaat kewirausahaan bagi pelaku kewirausahaan adalah
1) Dengan meraih keuntungan/profit maka dapat meningkatkan skala
usaha/bisnis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pribadi,
keluarga, dan pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis.
2) Dengan meningkatnya ekonomi keluarga maka kesejahteraan hidup
meningkat.
3) Dengan berkembangnya ide, bakat, kemampuan (sumber daya) dan
keterampilan maka menjadi sumber penghasilanmaka menjadi bukti
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
bahwa sumber daya tersebut telah dikelolan dengan efektif dan
efisien (tidak sia-sia).
4) Dengan merekruit tenaga kerja dapat menggurangi pengangguran
5) Dengan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat maka dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
6) Dapat dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
7) Dapat mengembangkan jejaring bisnis maupun sosial.(Muchson,
2017: 16)
Manfaat kewirausahaan menjurut Daryanto dan Aris Dwi
Cahyono (2013, 7).
1) Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
2) Memberi contoh bagaimana harus berkerja keras, tekun dana punya
kepribadian unggul yangpantas diteladani
3) Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri
disiplin, tekun jujur dalam menghadapi pekerjaan
4) Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak
berfoya-poya dan tidak boros
5) Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja
6) Pelaksana pembangunan bangsa dan negara
7) Meningkatkan kepribadian dan martabat/ harga diri
8) Memajukan keuangan
9) Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar.
Manfaat Kewirausahaan menurut Thomas Zimmerer dan Norman
Scarborough dalam Arif Yusuf Hamali (2016 : 61).
1) Peluang untuk menentukan nasib sendiri
2) Peluang untuk melakukan perubahan
3) Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya
4) Peluang untuk meraih keuntungan yang menakjubkan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5) Peluang untuk berperan dalam masyarakat dan endapat pengakuan
atas usaha sendiri
6) Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-
senang dalam mengerjakannya.
6. Bentuk-Bentuk Usaha Bisnis
Secara umum bentuk-bentuk usaha dibagi menjadi beberapa bentuk,
seperti bentuk usaha perorangan, perusahaan komanditer (CV), firma, dan
perseorangan (PT). Masing-masing mempunyai prasyarat dalam
mengurusnya serta pajak yang akan dibayarkan kepada pemerintah. Untuk
lebih jelasnya berikut ini penjelasan masing.
a) Bentuk Perusahaan Perseorangan.
Bentuk ni sangat sederhana,mudah pengorganisasinya, dan dimiliki oleh
satu orang. Pengelolaan, keuntungan dan kerugian ditanggung sendiri.
b) Perusahaan Komanditer (Comandditaire Vennoischap/CV)
CV adalah sebuah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih
yang terdiri dari naggota yang mengurus perusahaan dan melibatkan
seluruh harta pribadinya.
c) Firma (Fa)
Firma adalah kerjasama dua orang atau lebih yang mengumpulkan
kekayaannya (uang, tenaga, sarana keahlian dan lain-lain).
d) Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah bentuk usaha yang anggotanya terdiri dari dua atau lebih
(modalnya berupa saham) yang secara formal diatur undang-undang,
ruang ingkup dan kegiatna telah ditentukan dalam piagam yang
diresmikan dalam lembaran negara.
e) Bentuk Usaha Waralaba/franchise
Selain keempat bentuk usaha diatas masih banyak bentuk lainnya,
diantaranya adalah bentuk usaha waralaba (franchise). Franchise adalah
kontrak perjanjian pemakaian nama, merk dagang,dan logo perusahaan
tertentu (franchisor) yang didalamnya dicantumkan ikhtisar peraturan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pengoperasiannya oleh perusahaan yang menggunakan franchise, jasa
yang digunakan oleh franchisor, dan persyaratan keuangan.(Lantip,
2013: 44-48)
a. Bentuk-bentuk usaha sekolah antara lain:
a) Budidaya Pertanian, seperti tanaman kacang panjang, gambas,
jagung, pare, labu air.
b) Kerajinan seperti, Hiasan rumah, kerajinan piring dari sapu lidi, tas
yang terbuat dari tali wol, bros jilbab, tempat tisu, bunga dan
berbagai kerajinan-kerajinan lainnya.
c) Pengolahan Makanan, seperti pempek sambel, kue, dan es krim yang
di buat dari roti oreo dan lain-lain.
b. Mengembangkan Program Kewirausahaan di Sekolah
Kewirausahaan adalah kemampuan yang didalamnya
mengandung unsur-unsur bakat (talents), ilmu pengetahuan dan
keterampilan. Didalam dunia pendidikan nyata kita banyak menjumpai
seseorang yang memiliki sebuah usaha yang sangat maju, se,entara
diketahui bahwa latar belakang pendidikan yang bersangkutan tidak
selalu berarti. Kondisi seperti ini dapat dikatakan bahwa seseorang
tersebutmemiliki bakat sejak lahir. Apabila orang semacam ini sambil
berjalan berusaha meningkatkan kemampuannya, baik yang termasuk
dalam kompetensi bidang usaha, pengetahuan, dan keterampilan, maka
dapat dipastikan usahanya akan berkembang.(Mulyadi Nitisusastro,
2017: 34).
Terdapat beberapa tahap yang yang sebaiknya diterapakan dalam
mengembangkan kewirausahaan di sekolah, agar berhasil dengan baik
yaitu:
a) Mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai
b) siap atas resiko yang akan diterima, baik tenaga, uang, ataupun
waktu
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c) yakin akan kemampuan membuat rencana, mengorganisasi,
mengkoordinasi, dan melaksanakannya
d) komitmen terhadap kerja keras sepanjang waktu, dan merasa penting
atas keberhasilan atas wirausahaanya
e) kreatif dan yakin dapat mengembangkan hubungan baik dengan
pelanggan, tenaga kependidikan, orang tua masyarakat, dunia usaha
yang berpengaruh terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
f) menerima tantangan dan penuh tanggung jawab atas keberhasilan
dan kegagalannya.(Mulyasa, 2013: 181).
B. Studi Relevan
Sepanjang yang penulis ketahui bahwa ada beberapa penelitian
sebelumnya mengangkat tema yang sama berkaitan dengan Kepemimpinan
Kepala Sekolah Dalam Menumbuhkan Entrepreneurship di SMANegeri 7 Kota
Jambi.
1. Bayu Dwi Cahyono, dengan judul tesis “Manajemen Pengembangan
Pendidikan Kewirausahaan Guna Peningkatan Kecakapan Hidup Bagi
Santri Di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 Ponorogo.” Hasil
penelitian menunjukan bahwa: bahwa, bidang kewirausahaan yang
dikembangkan di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 Ponorogo
meliputi penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup
berasrama santri. Pendidikan kewirausahaan dikemas dalam bentuk bagian-
bagian organisasi dalam wadah Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM)
yang dijalankan oleh santri kelas 5 KMI. Sasaran utama kecakapan hidup
yang ingin dicapai meliputi: kecakapan personal, kecakapan berfikir
rasional dan kecakapan sosial. Proses manajemen pendidikan
kewirausahaan di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 Ponorogo
dapat dibagi menjadi 2 yaitu: Pendidikan kewirausahaan melalui OPPM
bagi santri kelas 5 KMI dan program Ar-Rihlah Al-Iqtishadiyyah bagi santri
kelas 6 KMI. Pola pengembangan manajemen pendidikan kewirausahaan di
Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 Ponorogo dapat
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dikelompokan menjadi : 1) Interaksi ke dalam 2) Interaksi ke luar 3)
Kaderisasi 4) Ekonomi proteksi Mandiri. Sedangkan efektivitas dari
manajemen pengembangan pendidikan kewirausahaan di Pondok Modern
Darussalam Gontor Kampus 2 Ponorogo dapat dilihat dari segi efisiensi
internal, efisiensi eksternal, efektivitas internal dan efektivitas eksternal.
Adapun perbedaan penelitian diatas dengan peneliti lakukan yaitu terletak
pada judul mengenai jiwa entrepreneurship dan manajemen pendidikan
kewirausahaan yang dikemas dalam wadah oraganisasi pelajar pondok
pesantren. Persamaannya ialah sama-sama membahas tema kewirausahaan.
2. Emi Tavipi, dengan judul skripsi “Manajemen Kewirausahaan Di Pondok
Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang Cilacap Jawa Tengah” Hasil
penelitian ini menunjukan bahwapelaksanaan Manajemen kewirausahaan di
Pondok Pesantren El-Bayan cukup baikdengan memaksimalkan sumber
daya yang dimiliki baik sumberdaya manusiamaupun sumber daya
alam.Terbukti dengan kinerja santri yang profesional dan penuh tanggung
jawab.Adapun pelaksanaan Manajemen Pondok berbasis Kewirausahaan ini
sebagaiaktualisasi fungsi dan peran pondok pesantren sebagai pencetak
sumber dayamanusia yang unggul. Analisis SWOT diperoleh strategi SO,
ST, WO, WT.Adapun perbedaan penelitian ini dengan yang peneliti lakukan
ialah dalam pelaksanaan manajemen, melalui strategi analisis swot,
persamaannya masih terkait mengenai kewirausahaan.
3. Isnaini Nur Kholimah, dengan judul skripsi “Manajemen pengembangan
kewirausahaan di madrasah aliyah al-islam jamsaren surakarta tahun ajaran
2016/2017” Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manajemen
pengembangan kewirausahaan Madrasah Aliyah Al-Islam Jamsaren terdiri
dari 3 tahap yaitu (1) perencanaan, meliputi menyusun kurikulum yang
didalamnya ada silabus, RPP, mata pelajaran( otomotif, tatabusana, dan
handcraft),skill SDM/guru, biaya.(2) pelaksanaan meliputi kegiatan
kewirausahaan lebih menekankan praktek dari pada teori. Kegiatan
kewirausahaan antara lain: a) otomotif, b) tatabusana, c)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
handcraft/senirupa.(3)evaluasi meliputi kepala madrasah melakukan
supervisi dan memantau kinerja guru, dan hasil siswa Adapun hambatan
yang ada diantaranya: kurangnya fasilitas sanpras, dana, skill guru, minat
siswa dan waktu. Solusi untuk mengurangi hambatan tersebut adalah:
menambah jumlah sarpras, mengadakan seminar untuk guru, mengajukan
proposal kepada instansi pemerintah, almuni, sll, melakukan sosialisasi
kepada siswa dan menambah program baru,meneruskanrencana yang telah
dibuat meski periode kepempimpinan berganti secara fleksibel.
Perbedaan penelitian ini dengan peneliti lakukan ialah dari segi sisi
pengembangan kewirausahaan dan mempokuskan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. sedangkan persamaannya membahas
kewirausahaan atau entrepreneurship.
Dengan demikian dari studi relevan ini secara keseluruhan dapat
dipahami bahwa persamaan dan perbedaan antara penelitian ini adalah:
1. persamaan dalam penelitian ini adalah dalam menentukan tema judul
skripsi yaitumenumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program
kewirausahaan dan fokus pada kata kunci mengenai (kewirausahaan
sekolah)
2. Perbedaan dalam penelitian ini adalah secara garis besar tidak membahas
pengembangan pendidikan kewirausahaan secara menyeluruh, melainkan
menumbuhkan jiwa entrepreneurhip melalui program kewirausahaan.
Kemudian pemilihan lokasi tempat penelitian.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desaian Penelitian
Pendekatan ini berbentuk deskriptif kualitatif yang dilihat melalui sudut
pandang pendidikan dengan mengkaji tentang Menumbuhkan jiwa
entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi.
Penelitian kualitatif adalah penelitian ynag menggunakan latar alamiah, dengan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan
melibatkan berbagai metode yang ada. Dalam kualitatif adalah metode yang
biasa nya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan
dokumen.
Dari uraian diatas menunjukan bahwa jenis metode yang dipilih adalah
pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam pendekatan ini data yang di kumpulkan
adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Data tersebut mungkin
berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen
pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya.(Moleong, 2006: 11).
Metode penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji mengenai metode
yang digunakan dalam penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
yang valid (soheh) dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan
dikembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisipasi masalah yang bersangkutan dari data alami dan
mempunyai akurasi yang mendalam. Metode penelitian merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.( Abdul Manab,
2015:1).
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Kota Jambi,
yang tepatnya beralamat di jalanJl. KH. M. Zuhdi Kel. Ulu Gedong Kec.
Danau Teluk Kota Jambi. Dari Hasil pengamatan peneliti sekolah ini sudah
merupakan salah satu sekolah yang berhasil dalam melakukan program
kewirausahaan
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang yang akan memberikan
informasi dan data yang diperlukan oleh peneliti. Adapun yang memberi
informasi atau informan dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, staf
karyawan, dan siswa di SMA Negeri 7 Kota Jambi. Maka ditetapkan key
informan (informan kunci) adalah kepala sekolah, guru dan siswa yang
dijadikan sebagai informasi tambahan.
Subjek dalam penelitian ini sebagian diwawancarai dan didatangi
untuk di observasi secara langsung. Hal ini dilakukan untuk penyesuaian
informasi atau data yang diperoleh melalui wawancara dengan data yang
diperoleh melalui observasi melalui teknik trianggulasi, sehingga data atau
informasi sampai pada titik jenuh
C. Jenis dan Sumber Data.
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diambil dari sumber data primer atau sumber
pertama dilapangan. Data primer merupakam data yang diperoleh dari
sumber pertama baik dari individu maupun kelompok seperti hasil
wawancara atau pengisian kuesioner. (Abdul Manab, 2015: 202).
.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dalam penelitian ini, sumber data primer yang diperoleh oleh
peneliti adalah: Hasil wawancara dengan kepala madrasah, guru, dan
siswa SMANegeri 7 Kota Jambi. Data tentang Menumbuhkan Jiwa
Entrepreneurship melalui Program Kewirausahaan, khususnya
mengenai:
1) Bagaimana progam kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi
2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan kepala
sekolah dalam menumbuhkan entrepreneurship di SMA Negeri 7
Kota Jambi
3) Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam menumbuhkan
entrepreneurship di SMA Negeri 7 Kota Jambi
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau
sumber sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah
diolah lebih lanjut dan disajikan baik dari pihak pegimpul data maupun
oleh pihak lain atau data pendukung yang sangat diperlukian dalam
penelitian ini, diperoleh dengan cara melakukan pencatatan dengan
dokumen-dokumen.(Abdul Manab, 2015: 202).
Data sekunder yang diperoleh peneliti adalah data yang diperoleh
langsung dari pihak-pihak yang berkaitan berupa data-data sekolah dan
berbagai literatur yang relevan dengan pembahasan, seperti dokumen-
dokumen program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi.
2. Sumber Data
Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek dari
mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau
wawancara dalam pengumpulan data, maka sumber data tersebut responden,
yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti
baik pertanyaan tertulis maupun pertanyaan lisan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan uraian diatas “menurut Lofland Moleong, (2006:
157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-katadan
tindakan, selebihnya adalah data-data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain. Berkaitan dengan hal itu maka jenis data dibagi dalam kata-
kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.Data yang
diambil dalam penelitian ini adalah data mengenai Memunbuhkan Jiwa
Entrepreneurship melalui Program Kewirausahaan di SMA Negeri 7
Kota Jambi.
Dari penjelasan teori tersebut maka penulis dapat menentukan
sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1) Kepala Sekolah
Data atau informasi yang peneliti terima dari kepala sekolah adalah
mengenai menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program
kewirausahaan, faktor pendukung dan penghambat dalam
menumbuhkan jiwa entrepreneurship, dan hasil dari menumbuhkan
jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA
Negeri 7 Kota Jambi.
2) Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
Data atau informasi yang peneliti terima dari waka kurikulum yaitu
sama dengan informasi yang penelti terima dari kepala sekolah
karena waka kurikulum dalam hal ini merupakan perwakilan dari
kepala madrasah disebuah lembaga pendidikan.
3) Tenaga Pendidik
Data atau informasi yang peneliti terima dari pendidik yaitu sama
dengan informasi yang peneliti terima dari kepala madrasah karena
tenaga pendidik dalam hal ini merupakan elemen penting di dalam
sebuah lembaga pendidikan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4) Karyawan
Data atau informasi yangpeneliti terima dari karyawan dalam hal ini
staf TU adalah mengenai dokumen sekolah dan pencapaian program
kewirausahaan.
5) Siswa
Data atau informasi yang diterima dari siswa adalah mengenai
bagaimana program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi
6) Arsip, dokumen, kejadian dan peristiwa.
Data atau informasi yang peneliti kumpulkan dari arsip, dokumen,
kejadian, danperistiwa yaitu histori sekolah, keadaan umum sekolah,
dan dari kegiatan program kewirausahaan sekolah di SMA Negeri 7
Kota Jambi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelian ini menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi
Menurut Arikunto dalam Imam Gunawan (2015: 142), Observasi
merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis.
Menurut Margono dalam Djam’an Satori dan Komariah (2009: 105),
mengungkapkan bhwa observasi diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian.
Menurut Poerwandari dalam Imam Gunawan (2015:142),
berpendapat bahwa observasi merupakan metode yang paling dasar dan
paling tua, karena dengan cara tertentukita selalu terlibat dalam proses
mengamati. Semua bentuk penelitian baik itu kualitatif maupun kuantitatif
mengandung aspek observasi di dalamnya. Istilah obeservasi diarahkan pada
kegiatan memerhatikan secara akurat. Mencatat fenomena yang muncul dan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut. Hal
ini dapat membantu peneliti untuk mengumpulkan data dan mengetahui
bagaimana Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship melalui Program
Kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pegumpulan data untuk mendapatkan
informasi yang digali dari sumber data langsung melaui percakapan atau
tanya jawab.(Djam’an Satori, 2009: 130) Sementara, Wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (intervieee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu,
maksud mengadakan wawancara seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba
dalam Moleong, (2006: 186) antara lain Mengkonstuksi mengenai orang,
kejadian, organisasi, perasaan motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain
kebulatan; mengkonstruks kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang
dialamai masa lalu; Memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang
diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memferivikasi,
mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik
manusia maupun bukan manusia (trianggulasi); dan memverifikasi,
mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti
sebagai pengecekan anggota.(Moleong, 2006: 186)
Dalam metode ini penulis gunakan untuk mewawancarai Kepala
Sekolah, guru dan peserta didik untuk memperoleh data tentangMembangun
Jiwa Entrepreneurship melalui Program Kewirausahaan di SMA Negeri 7
Kota Jambi.
3. Dokumentasi
Menurut Bungin, Teknik dokumentasi adalah salah satu metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitia sosial untuk menelusuri
data historis. ( Imam Gunawan, 2015: 177) Dokumen ialah Setiap bahan
tertulis ataupun film lain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
permintaan seorang penyidik.(Moleong, 2006: 216). Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahewa dokumen merupakan sumber data yang
digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis
maupun, film, gambar (foto) dan karya-karya monumental yang semuanya
itu memberikan informasi bagi proses penelitian.
Adapun data yang dihimpun melalui metode dokumentasi dalam
penelitian ini adalah sejarah singkat berdirinya SMA Negeri 7 Kota Jambi,
daftar siswa, daftar pegawai, sarana dan prasarana, visi dan misi, struktur
organisasi, dan dokumen-dokumen lainya yang berkenaan dengan penelitian
ini. Jadi metode dokumentasi adalah cara pengambilan atau pengumpulan
data dengan cara pengumpulan suatu bukti-bukti tertulis, cetak, gambar dan
sebagainya.
E. Teknik Analisis Data
Analisi data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat di
ceritakan kepada orang lain.( Moleong, 2006, 248).
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Berpijak
kepada pernyataan Sradley yang dikutip oleh Sugiyono, berdasarkan tahapan dalam
penelitian kualitatif. Tahapan penelitian menurut Spradley adalah, bahwa proses
penelitian kualitatif setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan
seorang informan kunci “key informant” yang merupakan informan yang
berwibawa dan dipercaya mampu membukakan pintu kepada peneliti untuk
memasuki obyek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada
informan tersebut, dan mencatat hasil wawancara.
Selanjutnya, perhatian peneliti pada obyek penelitian dan memulai
mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil
wawancara. Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
melakukan analisis domain. Pada langkah ini peneliti sudah menentukan fokus, dan
melakukan analisis taksonomi. Berdasarkan hasil analisis taksonomi, selanjutnya
peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang dilanjutkan dengan analisis
komponensial, hasil dari analisis kompensional, selanjutnya peneliti menemukan
tema-tema budaya. Berdasarkan temuan tersebut, selanjutnya peneliti menuliskan
laporan penelitian etnografi.
Jadi proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian memfokuskan,
dan meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian
kualitatif, yaitu analisis domain, taksonomi, dan komponensial, analisis tema
kultural.
Menurut Spradley dalam Moleong, 2006: 148) Ada empat tahap analisis
data yang diselingi dengan pengumpulan data yaitu:
1. Analisis Domain
Analisis domain dilakukan terhadap data yang diperoleh dari
pengamatan berperan serta/wawancara atau pengamatan deskriptif berarti
mengadakan pengamatan secara menyeluruh terhadap sesuatu yang ada
dalam latar penelitian.
Pada tahap analisis domain, peneliti merekam data data lapangan
dalam bentuk catatan-catatan lapangan, menafsirkan, dan menyeleksi
masing-masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti.
Peneltian mengenai menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program
kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi. Dengan melalui wawancara
dan observasi yang kemudian peneliti menganalisis dengan memilih,
menggolongkan dan membuang data yang dianggap kurang penting serta
mengorganisir data-data tersebut sehingga data tersebut dapat disajikan
sebagaimana mestinya
2. Analisis Taksonomi
Setelah analisis domain, dilakukan pengamatan dan wawancara
terfokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti. Oleh
hasil pengamatan terpilih dimanfaatkan untuk memperdalam data yang telah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ditemukan melalui sejumlah pertanyaan kontras. Data hasil wawancara
terpilih dimuat dalam catatan lapangan yang terdapat dalam buku lampiran.
Data yangterkumpul diurai secara rinci dan mendalam melalui analisis
taksonomi.Setelah peneliti melakukan analisisis domain, sehingga
ditemukandomain-domain atau kategori dai situasi sosial tertentu, maka
selanjutnyadomain yang dipilih oleh peneliti dan selanjutnya ditetapkan
sebagaifokus penelitian, perlu diperdalam lagi melalui pengumpulan data
dilapangan. Pengumpulan data dilakukan secara terus menerus
melaluipengamatan, wawancara yang mendalam dan dokumentasi sehingga
datayang terkumpul menjadi banyak, pada tahap ini penulis melakukananalisis
taksonomi.
Dalam hal ini peneliti berusaha melihat secara mendalam bagaimana
menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA
Negeri 7 Kota Jambi.
3. Analisis Komponensial.
Setelah analisis taksonomi, dilakukan wawancara atau pengamatan
terpilih untuk memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan
sejumlah pertanyaan kontras.Data tersebut penulis sajikan secaranaratif, terkait
dengan menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan di
SMA Negeri 7 Kota Jambi.
4. Analisis Budaya
Analisis budaya merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara
holistik pemandangan yang sedang diteliti. Sebab setiap kebudayaan
terintegrasi dalam beberapa jenis pola yang lebih luas. (Moleong, 2006: 189-
151).
Analisis tema sesungguhnya merupakan upaya pencarian titik
terangyang mengintegrasikan lintas domain yang ada. Dengan ditemukantitik
terang dari hasil analisis domain, taksonomi, dan komponensialtersebut, maka
selanjutnya akan dapat tersusun suatu “konstruksibangunan” situasi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
sosial/obyek penelitian yang sebelumnya masih gelapatau remang-remang, dan
setelah dilakukan penelitian, maka menjadilebih terang dan jelas.
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam rangka memperoleh kesimpulan yang tepat dan objektif,
diperlukan kredibilitas data yang dimaksudkan dalam rangka membuktikan
bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan apa yang ada
dalam setting. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsaha data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. (Moleong, 2006: 330).
Menurut Denzim dalam kutipan Moleong membedakan empat macam
trianggulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan
sumber, metode, penyidik dan teori.
1. Trianggulasi dengan sumber berati membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yangberbeda dalam penelitian kualitatif.
2. Trianggulasi dengan metode, terdapat dua strategi , yaitu pengecekan derajat
kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data,
dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode
yang sama.
3. Trianggulasi dengan jalan memenfaatkan peneliti atau pengamat lainnya
untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.
4. Trianggulasi dengan toeri, Menurut Lincon dan Guba (sebagaimana yang
dikutip oleh Moleong, 2006, hal 331) Berdasarkan anggapan bahwa fakta
tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.
Jadi, trianggulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-
perbedaan konstruksi kenyataan yag ada dalam konteks suatu studi sewaktu
mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai
pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan trianggulasi, peneliti dapatme-
recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber,
metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Mengajukan berbagai macam variasi pertannyaan.
2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data.
3. Memanfatkan berbagai metode agar pengecekan, kepercayaan data dapat
dilakukan.(Moleong, 2006: 332).
G. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No
Jenis
Kegiatan
Penelitan
Bulan
November
2018
Desember
2018
Januari
2019
Februari
2019
Maret
2019
April
2019
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Pembuatan Proposal
√ √ √ √ √
2 Penunjukan dosen pembimbing
√ √
3 Perbaikan Proposal
√ √
4 Izin seminar dan Perbaikan Hasil Seminar
√ √ √
5 Pengajuan izin riset
√ √
6 Pengumplan data
√ √ √ √ √ √ √ √
7 Verivikasi dan analisis data
√ √
8 Konsultasi Pembimbing
√ √ √
9 Perbaikan √ √
10 Agenda Skripsi
√
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Deskripsi SMA Negeri 7 Kota Jambi
SMA Negeri 7 Kota Jambi merupakan lembaga yang terakreditasi A di
Kota Jambi. Sekolah ini terletak di Jln. KH. M. Zuhdi Kel. Ulu Gedong
tepatnya di kecamatan Danau Teluk Kota Jambi, untuk lebih jelasnya gambaran
singkat dan profil SMA Negeri 7 Kota Jambi akan dipaparkan sebagai berikut:
a. Sejarah SMA Negeri 7 Kota Jambi
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 7 Kota Jambi ini telah
berdiri sejak 20 November 1984. Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan
pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadaian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.(Dokumentasi, 2 Februari, 2019)
SMA Negeri 7 Kota Jambi sejak awal berdiri pada tahun 1984 hingga
sekarang tahun 2019 telah mengalamisepuluh kali pergantian kepala sekolah,
seperti yang terlihat dibawah ini:
Tabel: 4.1
Pergantian masa kepemimpinan kepala SMA Negeri 7 Kota Jambi.
No Nama Priode Pendidikan
1. Dra. Nurlela Samsu. BA 1984-1987 SI
2. Drs. Hamidan Hasyim 1987-1990 SI
3. Drs. Bustomi Ajudin 1990-1996 SI
4. Drs. Maskur, AR 1996-1999 SI
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Drs. A. Khalik 1999-2003 SI
6. Drs. Fatma Nursidik 2003-2008 SI
7. Arthur S.Ag. M.Pd 2008-2012 S2
8. Samuri, S.Pd 2012-2014 SI
9. Harun Sohar, S.Pd. M.Pd 2014-2016 S2
10 Samuri, S.Pd 2016- sekarang SI
(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 7 Kota Jambi)
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa kepala sekolah pertama SMA
Negeri 7 Kota Jambi Ibu Dra. Nurlela Samsu. BA menjabat Kepala sekolah
selama 3 tahun, Bapak Drs. Hamidan Hasyim menjabat kepala sekolah
selama 3 tahun, Bapak Drs. Bustomi Ajudin menjabat kepala sekolah selama
6 tahun, Bapak Drs. Maskur, AR menjabat kepala sekolah selama 3 tahun,
Bapak Drs. A. Khalik menjabat kepala sekolah selama 3 tahun,Bapak Drs.
Fatma Nursidik menjabat kepala sekolah selama 5 tahun, Bapak Arthur
S.Ag. M.Pd menjabat kepala sekolah selama 4 tahun, Bapak Samuri, S.Pd
menjabat kepala sekolah selama 2 tahun, Bapak Harun Sohar, S.Pd. M.Pd
menjabat kepala sekolah selama 2 tahun, selanjutkan dipimpin kembali oleh
Bapak Samuri, S.Pd menjabat sebagai kepala sekolah pada tahun 2016
sampai pada saat ini.(Dokumentasi, 4 februari 2019).
b. Letak Geografis
SMA Negeri 7 Kota Jambi terletak di Jln. KH. M. Zuhdi Kel. Ulu
Gedong kecamatan Danau Teluk Kota Jambi yang berbatasan dengan
wilayah-wilayahberikut:
1) Sebelah utara berbatasan dengan jalan KH. A. Bakar
2) Sebelah timur berbatasan dengan jalan KH. M. Thayib
3) Sebelah selatan berbatasan dengan sungai
4) Sebelah barat berbatasan dengan jalan KH.M.Zuhdi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
SMA Negeri 7 Kota Jambi berdiri ditengah-tengah masyarakat yang
sudah sangat mengerti akan kesadaran pentingnya pendidikan kewirausahaan
atau sehingga minat masyarakat untuk memasukkan anak-anak mereka ke
sekolah ini sangat meningkat. Hal ini bisa dilihat dengan jumlah siswa yang
dari tahun ketahun selalu meningkat. bahkan dengan trend yang menyandang
sekolah kewirausahaan yang berwawasan Holtikultura.
c. Profil SMA Negeri 7 Kota Jambi
Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Kota Jambi
No Statistik Sekolah : 30. 11060.09.007
Kategori Sekolah : Rintisan SSN
Alamat Sekolah : Jln. KH. M. Zuhdi Kel. Ulu Gedong Kec.
Danau Teluk Kota Jambi
Waktu Belajar : 07.15 – 14.00 Wib
Telp / Fax : 082186259927
E-mail : [email protected]
Wibsite : Sman 7-Kotajambi-sch.id
Status Sekolah : Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah : B / Nilai 77,82 Tahun 2016
Nama Kepala Sekolah : SAMURI, S.Pd
Tahun Berdirinya SMAN 7 : 20 November 1984
Luas Tanah : 20467 m2
Jumlah Rombongan Belajar : 18 (Delapan Belas)
Jumlah Siswa : 527 Siswa
Jumlah Guru : 41 Orang
Jumlah Administrasi : 15 Orang
Sarana yang Dimiliki : a. Laboratorium IPA
b. Laboratorium Komputer
c. Perpustakaan
d. Musholla/ Tempat Ibadah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
e. Lapangan Sepak Bola
f. Lapangan Basket
Data Luas Tanah Sekolah : a. Luas tanah seluruhnya : 20.467 M2
b. Luas bangunan yang ada :18.391 M2
c. Luas lapangan/taman : M2
d.Tanah kosong : M2
d. Visi dan Misi, SMA Negeri 7 Kota Jambi
Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi sekolah.
Sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan harus memperhatikan
perkembangan dan dan tantangan masa depan. Misalnya, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, arus global dan informasi serta perubahan
kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan sehingga memacu
madrasah untuk merespon tantangan dan peluang. Oleh karena itu visi misi
SMA Negeri 7 Kota Jambi adalah sebagai berikut:
1) Visi
Visi SMA Negeri 7 Kota Jambi adalah “Berakhlak Mulia, Cerdas,
danMandiri”
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang
berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai
dengan norma dan harapan masyarakat.
2) Misi
Untuk mewujudkan misi tersebut di atas, Sekolah menentukan
langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi sebagai berikut:
(a) Mengembangkan potensi anak didik meliputi aspek :pengetahuan,
keterampilan,jasmani dan rohani, seni dan estetika dengan tetap
memperhatikan kaidah agama, akhlak, budi pekerti dan nilai – nilai
budaya.
(b) Melaksanakan budaya 5S ( senyum, sapa, salam, sopan, dan santun)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(c) Mengembangkan potensi anak didik secara utuh sesuai kecerdasan
nya.
(d) Menumbuhkembangkan kemandirian dalam melaksanakan
pendidikan / pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
(e) Mengembangkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
(f) Menyiapkan warga sekolah menghadapi era globalisasi, informasi,
teknologi dan inovasi.
e. Strategi Sekolah
1) Mengembangkan sistem belajar yang mengoptimalkan partisipasi siswa
dalam metode mengajar bervariasi dengan memanfaatkan teknologi
informasi dalam proses belajar mengajar.
2) Mengembangkan MGMP baik yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Kota maupun di lingkungan SMAN 7 Kota Jambi
3) Melaksanakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan guru
dalam menggunakan media dan metode pembelajaran secara intensif dan
berkesinambungan melalui kegiatan IHT, Workshop atau Diklat
4) Melaksanakan kerjasama dengan lembaga atau instansi lain dalam
mengembangkan sarana prasarana teknologi informasi dan komunikasi
untuk menunjang keberhasilan pendidikan di sekolah dan meningkatkan
keunggulan dan kemandirian warga sekolah
5) Mengoptimalkan fungsi dan manfaat Perpustakaan dalam
mengembangkan budaya baca seluruh warga sekolah
6) Melaksanakan kegiatan pengajian pembacaan surat Yasin pada setiap
hari jumat pada awal jam pelajaran untuk meningkatkan imtaq bagi warga
sekolah
7) Melaksanakan kegiatan senam kesegaran jasmani setikap hari sabtu pada
jam pertama untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan bagi warga
sekolah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
8) Melakukan koordinasi secara berkala dengan pengurus komite sekolah
dalam penyusunan dan penerapan kebijakan strategi sekolah.
f. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadaian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut. Secara rinci tujuan SMA Negeri 7 Kota Jambi dijabarkan sebagai
berikut.
Atas dasar pertimbangan di atas, maka program kerja diarahkan
sesuai dengan tujuan sekolah yang telah ditetapkan sebagai berikut;
1) Pada Tahun pelajaran 2017/2018, jumlah nilai tertinggi hasil UN
mencapai 258.5 untuk Program IPA dan 236.5 untuk Program IPS
2) Pada Tahun Pelajaran 2017/2018, jumlah lulusan yang melanjutkan ke
Perguruan Tinggi Negeri 30 %
3) Pada Tahun Pelajaran 2017/2018, memiliki tim non akademis yang
mampu tampil dan menjadi juara di tingkat kota maupun propinsi
4) Pada Tahun Pelajaran 2017/2018 memiliki perpustakaan yang
representatif demi memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
5) Pada Tahun Pelajaran 2017/2018, memiliki kerjasama yang lebih baik
dengan Dinas Pendidikan Kota maupun Provinsi serta dengan sekolah
lain demi mewujudkan sekolah berstandar nasional
6) Pada Tahun Pelajaran 2017/2018, mulai melaksanakan kurikulum 2013
untuk kelas X,XI dan.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu personil yang bergabung dalam suatu
organisasi, melalui struktur organisasi inilah dapat terlihat tugas, dan bidang
kerja yang terdapat dalam suatu organisasi tersebut. Struktur organisasi dapat
menunjukan skema yang menggambarkan tugas masing-masing personil, oleh
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
sebab itu dengan adanya struktur organisasiakan memudahkan pimpinan
mengadakan pengawasan, koordinasi serta pengambilan keputusan yang
diperlukan dalam tubuh organisasi.
Untuk mencapai suatu tujuan yang optimal dalam pelaksanaan
pendidikan diperlukan suatu organisasi yang baik. Organisasi yang baik dalam
arti yang luas adalah badan yang mengatur segala bentuk urusan yang berkaitan
langsung dengan proses belajar mengajar secara langsung maupun tidak
langsung untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Struktur
organisasi merupakan kerangka dan susunan perwujudan pola hubungan yang
tetap antara fungsi, tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang berbeda
dalam struktur organisasi.
Bentuk organisasi ini disesuaikan dengan 8 standar sesuai dengan amanat
undang-undang sistem pendidikan nasional, sehingga dengan adanya struktur
organisasi ini akan lebih mudah mengorganisir disetiap bidang di Madrasah,
struktur organisasi ini telah disesuiakan dengan masing-masing bidang sesuai
dengan sifat dan tujuan yang akan dicapai.
Demikian pula halnya dengan lembaga pendidikan SMA Negeri 7 Kota
Jambi dipimpin oleh Samuri, S.Pd dibantu oleh beberapa WAKA (wakil kepala)
lainnya, sedangkan proses belajar mengajar langsung dikelola oleh para tenaga
pendidik, untuk lebih jelas mengenai struktur organisasi lembaga pendidikan
SMA Negeri 7 Kota Jambi dapat dilihat pada struktur: Struktur Organisasi
dan Tata Kelola SMA Negeri 7 Kota Jambi 2018/2019. Sebagaimana
terlampir. (Dokumentasi, 02 februari, 2019).
3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
Guru merupakan unsur terpenting dalam keseluruhan sistem pendidikan.
Guru juga sebagai pendidik yang menjadi sumber pengetahuan bagi peserta
didik, karena guru yang mentransper pengalaman dan pengetahuannya secara
langsungbaik teori maupun praktek pada proses belajar mengajar.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Seorang guru mempunyai dan tanggung jawab untuk membina dan
mengembangkan potensi anak didiknya. Adapun guru-guru dan pegawai yang
ada di SMA Negeri 7 Kota Jambi berjumlah dengan latar belakang pendidikan
yang berbeda. Hal ini sangat mendukung bagi kemajuan pendidikan di SMA
Negeri 7 Kota Jambi itu sendiri. Dari segi daya mengajar, mereka rata-rata
mempunyai komptensi sebagai guru, baik dari lembaga pendidikan umum
maupun dari lembaga pendidikan agama. Dengan demikian, sumber daya
pengajar di SMA Negeri 7 Kota Jambi memenuhi persyaratan sebagai guru.
Karyawan atau tenaga kependidikan merupakan unsur pendukung dalam
pelaksanaan kegiatan pendidikan, karena peran tenaga kependidikan sangat
diperlukan demi berlangsungnya seluruh kegiatan pendidikan disekolah. Seluruh
tenaga kependidikan menjalankan masing-masing tugasnya demi tercapainya
tujuan pendidikan yang ditetapkan suatu lembaga pendidikan.
Peserta didik merupakan bagian dalam sistem pendidikan. Peserta didik
adalah objek atau bahan mentah (input) dalam proses transpormasi pendidikan.
Tanpa adanya peserta didik, keberadaan sistem pendidikan tidak akan berjalan.
Peserta didik memiliki peran yang sangat penting, karena berjalannya suatu
proses belajar mengajar bergantung pada kondisi peserta didik dan kualitas
lembaga pendidkan itu sendiri juga sering diukur dengan jumlah peserta didik
yang ada.
Adapun keadaan guru, karyawan dan siswa di SMA Negeri 7 Kota Jambi
adalah sebagai berkut.
Tabel: 4.2
Data keadaan guru SMA Negeri 7 Kota Jambi
No Nama Guru Tempat Tanggal
Lahir
Jabatan
1. Samuri,S.Pd Cirebon 13-04-1964 Kepala Sekolah 2. Emmiyati, S.Pd Solok 3-06-1961 Guru 3. Muhmammad Isa,
S.Pd Aceh 27-05-1961 Guru
4. Iin Gumilar, S.Pd Cianjur 30-10-1964 Guru 5. Dra. Maryatul Jambi 05-10-1962 Guru
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Qibtiyah 6. Drs.M. Sholahuddin Jambi 27-9-1959 Guru 7.
Basril, S.Pd Aur
Tajungkang 6-04-1969
Waka Kurikulum
8. Arminal, S.Pd. M. Pd.
Kampung Laut
10-01-1964 Guru
9. Ubadillah, S.Pd.M.Pd.I
Teluk Rendah
22-11-1968 Guru
10 Siti Aisyah, S.Ag Jambi 18-11-1972 Guru 11 Wenzirman,M.Pd Painan 01-08-1967 Guru 12 Sujana,S.Pd.M.Kom Cirebon 24-03-1993 Guru 13 Roslinawati,S.Pd Koto Payung 06-05-1965 Guru 14
Taruli Sibarani, S.Pd Tapanuli
Utara 29-12-1976 Guru
15 Priyanto.S.Pd.M.Pd Payang 10-04-1975 Guru 16 Sri Mayta Dewi,
S.Pd Padang 19-09-1983 Guru
17 Delnedi Ziswan, S, Pd. M.Pd
Belui 23-12-1970 Guru
18 Habimuddin, S.Pd
Lubuk Nagodang
27-07-1969 Guru
19 Nora Trannova, S.Pd Padang 27-11-1983 Guru 20 Ika Puspa Dewi,
S.Pd Sungai Puar 17-12-1984 Guru
21 Lia Bunemi Putri, S.Pd
Jambi 04-10-1986 Guru
22 Ratich Dian Cahyani, S.Pd
Palembang 12-08-1985 Guru
23 Hidayat, S.Pd Payakumbuh 31-10-1984 Guru 24 Eli Sutinar, S.Pd Kerinci 07-08-1960 Guru 25 Pariatini, S,Kom Tebo 30-12-1982 Guru Honor 26 Nani Novitasari,
S.Pd Jambi
24-11-1987 Guru Honor
27 Muhsin Amidi, S.Pd.I
Jambi 24-07-1977
Guru Honor
28 Sallim Simatupang, A.Md
Sipirok 05-03-1967
Guru Honor
29 Saddam Arianto,S.Pd
Jambi 06-12-1990
Guru Honor
30 Dini Amarini Fadjrina, S.Pd
Bangko 08-09-1988
Guru Honor
31 Erni Suryani, S.Pd Jambi 25-08-1990 Guru Honor 32 Rahmad Firdaus, Jambi 15-03-1991 Guru Honor
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
S.Pd 33 Mawardiah, S.Pd Jambi 08-07-1993 Guru Honor 34 Mislina, S.Pd Jambi, 20-06-1991 Guru Honor 35 Dita Wulandari,
S.Pd Jambi
12-12-1993 Guru Honor
36 Rahmapela Zaima, S.Pd
Palangan Kecil 22-08-1990
Guru Honor
37 Ana Su’adah, S.Pd Jambi 12-09-1992 Guru Honor 38 Riska Yuliani, S.Pd Jambi 25-08-1993 Guru Honor 39 Su’aidah, S.Pd Jambi 29-04-1988 Guru Honor 40 Emil Firdayani, S.Pd Jambi 19-04-1992 Guru Honor 41 Diniati Putri, S.Pd Jambi 20-04-1993 Guru Honor
(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 7 Kota Jambi)
Berdasarkan tabel: 4.2 dapat dipahami bahwa jumlah keseluruhan guru
di SMA Negeri 7 Kota Jambi adalah 41 orang terbagi menjadi 23 Guru Negeri.
dan 18 Guru Honorer.
Selain itu, sekolah ini sudah memiliki 23 guru yang sudah memiliki
beban mengajar sebanyak 24 jam pengajaran tiap minggunya. Untuk terus
mengembangkan karir guru di sekolah, pihak sekolah memberikan program
pengembangan karir guru, seperti yang dilakukan oleh bapak Basril, S.Pd. selain
bekerja sebagai wakil kepala madrasah bidang kurikulum beliau juga mengampu
tugas sebagai guru Fisika mengadakan workshop pembutan soal, pembuatan
media pembelajaran, teknologi tepat guna dan lain sebagainya.Berikut tugas
tambahan guru di SMA Negeri 7 Kota Jambi.
Tabel: 4.3
Data Keadaan karyawan di SMA Negeri 7 Kota Jambi
No Nama Guru Tempat Tanggal
Lahir
Jabatan
1. Nanang Jambi 16-08-1965 Koordionator TU 2. Titi Sumarni Jambi 28-10-1964 Bendahara 3. Huzamiah Tanjung Aur 25-06-1965 Pelaksana TU 4. Jamilah Batanghari 12-08-1963 Pelaksana TU 5. Roslan Abdul
Gani Jambi 28-10-1966 Pelaksana TU
6. M. Hanafi Jambi 15-12-1967 Pelaksana TU 7. Sholihin Jambi 11-01-1982 Pelaksana TU
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
8. Ahmad Zainuddun
Jambi 09-10-1966 Pelaksana TU
9. Rita Mediana Jambi 22-11-1968 Perpustakaan 10 Hasanuddun Jambi 30-03-1980 Satpam 11 Fahmi Jambi 17-04-1957 Satpam 12 Jumadi Jambi 20-10-1972 Penjaga Sekolah 13 Sabariman Jambi 06-08-1982 Kebersihan 14 Supardi Jambi 07-06-1979 Tukang Kebun 15 Agustian S.Pd Koto Dua 04-08-1990 Operator Dapodik
(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 7 Kota Jambi)
Berdasarkan tabel: 4.3 dapat dipahami bahwa jumlah keseluruhan
karyawan di SMA Negeri 7 Kota Jambi adalah 15 yang terdiri dari 8 pegawai
Negeri dan 7 pegawai honor.
Tabel: 4.4
Data Keadaan siswa SMA Negeri 7 Kota Jambi
NO KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH
L P
1 X MIA 1 17 21 38 2 X MIA 2 15 21 36 3 X MIA 2 21 17 38 4 X IIS 1 13 18 31 5 X IIS 2 14 17 31 6 X IIS 3 13 17 30 7 XI MIA 1 11 22 33 8 XI MIA 1 12 21 33 9 XI MIA 3 11 22 33
10 XI IIS 1 15 12 27 11 XI IIS 2 15 13 28 12 XI IIS 3 16 12 28 13 XII MIA 1 8 16 24 14 XII MIA 2 8 17 25 15 XII MIA 3 7 17 24 16 XII IIS 1 12 10 22 17 XII IIS 2 13 10 23 18 XII IIS 3 13 10 23
Total Keseluruhan 240 287 527
(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 7 Kota Jambi).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dipahami bahwa jumlah keseluruhan siswa
dan siswi di SMA Negeri 7 Kota Jambi yaitu sebanyak 527 orang dengan rincian
laki-laki 240 orang dan perempuan 287 orang. Dengan jumlah 18 rombongan
belajar.
4. Keadaan Sarana/Prasarana
Sarana prasarana menjadi penunjang dalam pendidikan karena sarana
dan prasarana inilah yang akan memfasilitasi proses pembelajaran. Sarana dan
prasarana sekolah yang dimaksud dalam peneliti ini adalah seluruh peralatan dan
perlengkapan yang menunjang proses pembelajaran guna mencapai tujuan
pendidikan. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai maka tujuan
pendidik tidaka akan tercapai dengan baik. Adapun sarana dan prasarana yang
dapat menunjang proses belajar mengajar di SMA Negeri 7 Kota Jambi adalah
sebagai berikut:
Tabel : 4.5
Sarana dan Prasarana SMA Negeri 7 Kota Jambi
No Ruang Jumlah Keterangan
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang Guru 1
3 Ruang Tata Usaha 1
4 Ruang BK Belum Ada
5 Ruang Kelas/Belajar 18
6 Ruang Laboratorium IPA 1
7 Ruang Pustaka 1
8 Ruang Komputer 1
9 Ruang Osis 0 Belum tersedia
10 Ruang UKS 0 Belum tersedia
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
11 Ruang Lab. Bahasa 0 Belum tersedia
12 Mushalla 1
13 Rumah Dinas Kepsek 0 Rusak Berat
14 Rumah Dinas Penjaga Sekolah 0 Belum tersedia
15 Ruang Kesenian 0 Belum tersedia
16 Aula 0 Belum tersedia
17 WC siswa 7
18 WC Guru 3
19 Pos. Satpam 1
20 Kantin 6 Tidak Layak
21 Lapangan Sepak Bola 1
Jumlah 43
(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 7 Kota Jambi)
Berdasarkan tabel: 4.5 terlihat bahwa jumlah sarana dan prasarana di
SMA Negeri 7 Kota Jambi adalah 43, semuanya dalam keadaan baik, adapun
sarana seperti ruang BK, Ruang osis,ruang UKS, ruang Lab. bahasa, rumah
dinas kepala sekolah, rumah dinas penjaga sekolah ruang kesenian, aula dan
kantin tidak layak ataupun belum ada. Dari data tersebut sarana dan prasarana
yang menunjang dirasa sudah cukup lengkap, walaupun masih ada kekurangan .
Demi kelengkapan semua alat pendidikan pastinya sebuah peningkatan dilakuka
setiap priodenya, karena melihat pendidikan itu adalah sebuah proses yang lebih
baik lagi kedepannya.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Temuan Khusus dan Pembahasan
Data yang penulis sajikan berdasarkan data observasi, wawancara dan
dokumen yang penulis temukan di lokasi penelitian, berdasarkan rumujsan masalah
dan tujuan penelitian yang penulis tetapkan, maka dalam penyajian data ini penulis
mengklasifikasikan pembahasan yaitu:
1. Program Kewirausahaandi SMA Negeri 7 Kota Jambi
Kewirausahaan di SMA merupakan program untuk mengenal konsep
kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan, latihan
mengembangkan usaha, mendapatkan pengalaman praktis berwirausaha,
menumbuhkan minat berwirausaha dan mengembangkan potensi berwirausaha.
Oleh karena itu program kewirausahaan di SMA harus menjadi alternatif dalam
mempersiapkan lulusan yang memiliki karakter jiwa wira usaha, mampu
menerapkan dan mengelola peluang usaha serta mampu menyesuaikan diri agar
berhasil dalam kehidupan bermasyarakat serta memiliki kemampuan untuk
menghadapi persaingan global.
Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan
secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan
pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu
komunitas pendidikan.
SMA adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan menengah
sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan
dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP atau MTs. Anak
SMA/MA/SMALB masuk dalam tahapan operasional formal (11– dewasa).
Anak yang termasuk dalam tahapan pra operasional konkrit, menurut piaget
memiliki ciri-ciri:
a. Kemampuan berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik
kesimpulan dari informasi yang tersedia.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Memahami hal-hal seperti bukti logis, dan nilai.
c. Tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun
ada "gradasi abu-abu" di antaranya.
d. Penalaran moral, dan perkembangan sosial. (Piaget,1969)
Sebagaimana hasil penelitian yang diperoleh peneliti di jelasakan oleh
Bapak Basril, S.Pd. selaku waka kurikulum dan ketua program kewirausahaan di
SMA Negeri 7 Kota Jambi,
“Pada tahun 2017 sekolah mendapatkan bantuan khusus untuk sekolah yang menyandang kegiatan kewirausahaan dari pusat Bantuan Pemerintah (BANTAH) selama 2 tahun sebesar Rp. 100.000.000. SMA Negeri 7 Kota Jambi dari empat sekolah termasuk salah satu sekolah dari provinsi jambi yang mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut. Bantuan itu digunakan untuk kegiatan kewirausahaan sekolah dalam bentuk tiga bidang kewirausahaan yang dikembangkan dalam bentuk budidaya pertanian, kerajinan dan pengolahan. Pembagian bidang usaha dilakukan dengan cara di undi untuk menghindari kecemburuan sosial maupun konfik yang terjadi. dari 6 kelas terdiri dari 2 bidang usaha perkelas, untuk kelas X itu fokus pada bidang budidaya pertanian, kelas XI fokus pada bidang pengolahan makanan, dan kelas XII fokus pada bidang kerajinan. Dari enam kelas ada 46 kelompok, setiap kelas terdapat 6 kelompok usaha”.(wawancara bapak Basril, 4 februari 2019)
Untuk merancang program kewirausahaan yang bisa dilaksanakan di
SMA Negeri 7 kota Jambi, disamping disesuaikan dengan karakteristik
perkembangan anak juga disesuaikan dengan fungsi dan tujuan dari pendidikan
di SMA Negeri 7 kota Jambi. Dengan dasar tersebut di atas, maka program
kewirausahaan yang ditetapkan di SMA Negeri 7 kota Jambi adalah budidaya
pertanian, pengolahan dan kerajinan.
a. Kewirausahaan Aspek Budidaya Pertanian
Budidaya pertanian merupakan kegiatan terencana pemilaharaan
sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu arial lahan untuk diambil
manfaat atau hasil panennya. Kegiatan budidaya dapat dianggap sebagai inti
dari usaha tani.Adapun contoh budidaya yang dilakukan antara lain seperti
penanaman jagung, tomat, dan lain sebagainya.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat hasil dari wawancara kepada
bidang kewirausahaan Basril, S.Pd. sebagai berikut:
“Bahwa SMA Negeri 7 mampu bercocok tanam melalui kegiatan wirausaha pada pembudidayaan pertanian dengan mengembangkan kurikulum pendidikan dengan mata pelajaran PKWU (Prakarya dan Kewirausahaan). Proses belajar mengajar tidak hanya bersifat teori saja tetapi juga bersifat praktis. Program ini untuk menggali dan memfasilitasi potensi siswa untuk mampu berwiraswasta juga sebagai bekal siswa menjadi lulusan dengan potensi. Hal ini sesuai dengan visi lembaga pendidikan SMA Negeri 7 yaitu Berakhlak Mulia, Cerdas dan Mandiri”.(wawancara dengan bapak, Basril, Senin, 4 Februari 2019).
b. Kewirausahaan Aspek Pengolahan
Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi
benda produk jadi, agar dapat dimanfaatkan. Pada prinsipnya kerja
pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk jadi yang
mempunyai nilai tambah melalui teknik pengelolaan seperti: mencampur,
mengawetkan, dan memodifikasi. Manfaat edukatif teknologi pengolahan
bagi pengembangan kepribadian peserta didik adalah: pelatihan rasa yang
dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari, sistematis yang
dipadukan dengan pikiran serta prakarya.
Kompetensi Dasar pada mata pelajaran Prakarya aspek pengolahan ,
dan kerajinan memperhatikan karakteristik pembelajarannya yang meliputi
tiga aspek, yaitu produk, proses dan nilai. Aspek produk merupakan media
belajar, namun sasaran dan harapan belajar prakarya juga mengembangkan
aspek sistem melalui penguatan proses berkarya.
Untuk kegiatan pengolahan makanan siswa membuat berbagai
makanan khas daerah maupun jajanan yang lagi trend di lingkungan sekolah
seperti: siswa membuat pempek, pempek sambal, kue dadar gulung, cake
brownis basah, sosis, naget yang dibuat dari mie instan, cilok, pisang coklat,
makaroni, es krim yang dibuat dari oreo dan es buah dan lain-
lain(Obeservasi, 7 februari 2019).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c. Kewirausahaan Aspek Kerajinan
Indonesia memiliki banyak tempat wisata dan menjadi prospek bisnis
kerajinan yang sangat baik.Produk kerajinan sangat banyak manfaatnya ada
yang digunakan untuk keperluan rumah tangga, ada juga yang hanya
sekedar untuk hiasan.Produk kerajinan Indonesia banyak dibuat untuk
cindera mata hingga menjadi barang yang memiliki prestise yang tinggi bagi
pemiliknya.
Menganalisis peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan
untuk mengenal potensi, mencari dan menemukan peluang produk kerajinan
yang dapat dimanfaatkan serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha
yang tersedia dan berapa lama usaha dapat bertahan.Ancaman dan peluang
selalu menyertai suatu usaha sehingga penting untuk melihat dan memantau
perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha agar dapat
tumbuh dan bertahan dalam persaingan.
Pemetaan potensi usaha produk kerajinan dapat didasarkan pada ciri
khas kerajinan dari setiap daerah.Pemetaan potensi menjadi sangat penting
untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah. Terdapat
beberapa cara atau metode dalam melakukan pemetaan potensi usaha
produk kerajinan, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Analisis SWOT
adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal.Analisis
SWOT pada usaha produk kerajinan didasarkan pada asumsi bahwa strategi
yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan (strengths),
mengambil peluang (opportunities), meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan mengurangi ancaman (threats).
Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk kerajinan sebagai alat
penyusun strategi.Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang tetapi secara bersamaan dapat
mengetahui kelemahan dan ancaman.Analisis SWOT dapat menentukan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
strategi pengembangan usaha produk kerajinan dalam jangka panjang
sehingga arah tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan
pengambilan keputusan secara cepat. Analisis ini dapat dilakukan dengan
mewawancarai pengusaha kerajinan dengan menggunakan kuisioner, hal-hal
yang perlu diwawancarai seperti aspek sosial, ekonomi, dan teknik produksi
kerajinan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
memengaruhi keberhasilan usaha produk kerajinan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari wawancara Kepala SMA
Negeri 7 Kota Jambi sebagai berikut
Kegiatan kewirausahaan aspek kerajinan siswa siswi diajarkan membuat berbagai macam kerajinan tangan, seperti membuat piring dari lidi sapu, membuat tas dari tali kur, tempat tisu dari kotak yang dibalut dari kain flanel maupun dari manik-manik, membuat kerajinan batik, minatur kapal yang terbuat dari kayu, kerajinan stik, pot bunga yang terbuat dari handuk yang dikerasi dari semen, membuat bunga dari kulit jangung yang sudah dikeringkan, maupun bunga dari manik-manik, tempat air minuman instan, gantungan kunci serta bros jilbab dan membuat seni lukis.(wawancara bapak samuri, 8 februari 2018).
Berdasarkan obesrvasi bahwasanya yang membedakan
kewirausahaan di SMA Negeri 7 antara lain lebih mengedapankan
kreatifitas siswa (self creativity) dalam menciptakan suatu karya usaha yang
dapat bernilai jual, sehingga tidak hanya fokus pada kegiatan selling atau
pemasaran. Produk-produk yang dihasilkan siswa berupa produk handmade
(buatan tangan). Siswa diberikan kebabasan untuk merancang, dan membuat
suatu karya usaha. Kegiatan kewirausahaan ini wajib di ikuti oleh seluruh
siswa-siswi.(Observasi, 7 februari 2019).
SMA Negeri 7 Kota Jambi ini berorientasi pada siswa mampu
berkarya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinnya. Hal ini dikarenakan
sekolah melihat realitas bahwa tak setiap siswa mampu melanjutkan ke
Perguruan Tinggi. Hal ini juga dilakukan untuk menjaring talenta yang
dimiliki setiap siswa terutama dibidang entrepreneur.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan observasi, Produk-produk yang dihasilkan siswa berupa
produk handmade (buatan tangan). Siswa diberikan kebabasan untuk
merancang, membuat suatu karya usaha. Produk-produk usaha siswa dibuat
sesuai kreatifitas mandiri maupun secara kelompok serta diperjual beli kan
secara mandiri maupun secara kelompok pula. Untuk mengembangkan kegiatan
tersebut, sekolah menyediakan fasilitas atau mendatangkan guru ahli pada
bidang kerajinan, begitu pula pada bidang budidaya pertanian sekolah
mendatangkan Hasil karya usaha siswa disimpan dan dipajang dietalase sekolah,
dan kegiatan akhirnya akan di bazarkan pada tanggal 22 November beserta
dengan HUT Sekolah SMA Negeri 7 Kota Jambi.(Observasi, 22 november
2018).
Untuk menambah minat dan motivasi siswa, sekolah berupaya akan
menambah program kewirausahaan seperti ubi kayu. Selain itu, untuk
meningkatkan jiwa kewirausahaan dalam setiap kegiatan pembelajaran di SMA
Negeri 7, guru berupaya mengaitkan pelajaran yang diajarkan terlepas bidang
studi apapun yang diajarkan untuk selalu dikaitkan dengan entrepreneurship.
Hal ini akan membuat anak mempunyai banyak pengetahuan entrepreneurship.
Kegiatan sekolah yang berkaitan dengan entrepreneurship merupakan
penyeimbang bagi anak untuk menerapkan apa yang ia peroleh dari pelajaran
yang diajarkan oleh guru tersebut. Misalnya dalam mata pelajaran biologi, siswa
membuat karya usaha dari daur ulang sampah menjadi barang yang bernilai
(wawancara dengan bapak Basril, 4 februari 2019). Dalam proses penjualan,
siswa dapat menjual hasil karya usahanya kepada teman – temannya, gurunya,
atau masyarakat umum. Hasil karya usaha siswa juga diikutkan dalam setiap
expo bazar.
Untuk melengkapi kemampuan siswa SMA Negeri 7 pun menambah
beberapa kegiatan yang dapat menambah kualitas lulusan, terhadap bakat serta
minat yang dimiliki oleh siswa, dalam mewujudkan dukungan yang penuh
terhadap bakat serta minat yang dimiliki siswa SMA Negeri 7 juga
menghadirkan berbagai ekstrakurikuler yang dapat dipilih sesuai bakat oleh
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
siswa diantaranya terdapat ekstrakurikuler Marawis/Nasyid, Palang Merah
Remaja (PMR), Drum Band, Paskibraka, tahun ini SMA Negeri 7 juga di tunjuk
menjadi Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). (Dokumentasi, 22
November 2018).
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Kepemimpinan Kepala
Sekolah dalam Menumbuhkan Entrepreneurship.
a. Faktor Pendukung
Faktor pendukung ini merupakan salah satu tindakan dalam
menumbuhkan jiwa entrepreneurship, untuk mendukung terlaksananya upaya
dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan meliputi:
1) Prospek Lulus
Lulusan SMA Negeri 7 mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya
untuk dapat melanjutkan kejenjang perguruan tinggi, baik PT umum
maupun PT Agama Islam. Seperti UIN Jambi, UNJA, UNBARI, STIKES,
Muhammadiah, STIKOM, dll.
2) Siswa memiliki nilai tambah kemampuan vokasional
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari wawancara Kepala SMA
Negeri 7 Kota Jambi sebagai berikut.
“Siswa- siswi ataupun lulusan SMA Negeri 7 ini memiliki nilai tambah berupa kemampuan vokasional/ ketarampilan sebagai minat dan bakat siswa meliputi keterampilan pembudidayaan, kerajinan, dan pengolahan. yang bermanfaat untuk mencetak manusia mandiri. Dengan adanya nilai tambah itu diharapkan sebagai bekal lulusan untuk mampu berwiraswasta di lingkungan masyarakat”.(wawancara bapak Samuri, 8 februari 2019).
3) Dari segi sarana prasarana
Sarana prasarana untuk kegiatan program kewirausahaan di SMA
Negeri 7 di bidang budidaya pertanian sangat mendukung. Lahan yang luas
di manfaatkan untuk bercocok tanam bidang pertanian sekolah yang berada
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
di belakang maupun depan bangunan sekolah.(Observasi, 10 November
2018).
Begitu pula bidang pengolahan dan kerajinan sesuai kearifan lokal
dengan sarana yang cukup memadai dengan memberikan modal sebesar
Rp.1.000.000 perkelompok, dan mendatangkan guru pelatih dari luar,
maupun dari alumni sekolah dalam bidang kerajinan serta memanfaatkan
barang yang tidak berharga menjadi barang yang bernilai jual.(wawancara
bapak Basril, 4 febuari 2019). terutama dalam bidang pegolahan.
4) Minat Siswa/SDM
Siswa siswi SMA Negeri 7 mendukung adanya kewirausahaan.
Dahulu, program kewirausahaan itu hanya fokus pada bidang hortikultura
atau budadaya pertanian, sedangkan sekarang Program kewirausahaan
bertambah menjadi bidang pengolahan dan kerajinan.(wawancara bapak
Basril, 4 februari 2019).
5) Tenaga Pendidik profesional
Guru di bekali dengan potensi untuk mengembangkan jiwa
kewirausahaan. Guru juga mengajar sesuai dengan kualifikasi akademik
yang dimilikinya.
Dapat saya simpulkan bahwasanya faktor pendukung dalam
menumbuhkan jiwa kewirausahanjuga merupakan suatu kepentingan dalam
menumbuhkan jiwa entrepreneurship, karena tanpa adanya dukungan maka
akan mendapat kesulitan dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship
tersebut.
b. Faktor Penghambat
1) SDM/ skill guru
Tidak semua guru mempunyai skill dan jiwa kemandirian untuk
mengkaitkan mata pelajaran yang diampunya dengan nilai-nilai
entrepreneurship untuk mendukung terbentuknya jiwa mandiri siswa.
2) Guru pembimbing kurang antusias
3) Minat anak
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kurangnya motivasi dan semangat siswa untuk aktif dalam kegiatan
kewirausahaan. Hal ini dikarenakan tidak semua anak minat dengan
program yang diadakan.
4) Faktor cuaca/ musim
Kendala dalam pertanian hanya mengandalkan musim yang kadang tidak
menentu, ketika musim hujan acapkali menjadi kendala terbesar
penghambat pertumbuhan tanaman, karena sering kali terjadi banjir dan
mengakibatkan gagal panen.
5) Sumber daya kerajinan kurang
3. Upaya Kepala Sekolah dalam Menumbuhkan Entrepreneurship
1) Pengembangan Kurikulum Terintegrasi pada Mata Pelajaran
Kewirausahaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas PP nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun
oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi , Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan (, dan Standar Penilaian, serta berpedoman pada
panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Memasuki tahun pelajaran 2017/2018 perlu disusun Suplemen
Kurikulum SMA Negeri 7 kota Jambi yang mengimplementasikan
kewirausahaan sebagai aktualisasi pengembangan Kurikulum SMA Negeri 7
kota Jambi. Pengembangan ini dengan cara mengaktualisasikan mata pelajaran
prakarya dan kewirausahaan pada program-program nyata kewirausahaan.
Selain itu perlu juga diimplementasikan nilai-nilai kewirausahaan pada mata
pelajaran, program kewirausahaan dan budaya sekolah.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Menggunakan Suplemen Kurikulum SMA Negeri 7 kota Jambi ini
sekolah dapat melaksanakan program pendidikan kewirausahaan terintegrasi
dalam mata pelajaran, menyusun program kewirausahaan, dan budaya sekolah.
Dengan potensi yang ada maka Kurikulum SMA Negeri 7 kota Jambi sebagai
kurikulum berbasis research, peduli lingkungan hidup, berkarakter dan
berbudaya bangsa Indonesia, dan menerapkan pendidikan etika berlalu lintas,
serta memiliki program kewirausahaan. Untuk itu dalam pengembangannya
melibatkan seluruh warga sekolah yang berkoordinasi dengan pemangku
kepentingan di lingkungan sekolah.
SMA Negeri 7 Kota Jambi menjadikan pendidikan kewirausahaan
menjadi bagian dari kurikulum sekolah dengan menyatukan kurikulum
pendidikan 2013 dan kurikulum kejuruan atau life skill, sehingga mata
pelajaran kewirausahaan dimasukkan dalam kegiatan pembelajaran dan sesuai
dengan kurikulum.
Dalam teorinya Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam Hendro buku Entrepreneurship, Kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa di nikmati oleh orang banyak. Hal ini juga sesuai dengan yang dilakukan di SMA Negeri 7 Kota Jambi. Dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi meliputi Kurikulum, mengundang tokoh wirausaha, melakukan kunjungan dan expo bazar kewirausahaan
Lebih jelasnya dapat dilihat dari hasil wawancara kepala sekolah Samuri,
S.Pd sebagai berikut
Nilai-nilai kewirausahaan di SMA Negeri 7 dimasukkan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan. Misalnya dalam mata pelajaran PKWU (pendidikan Kewirausahaan) siswa dituntut untuk berbocok tanam sesuai dengan bidang wirausaha budidaya pertanian, mata pelajaran Prakarya siswa membuat karya seni lukis ataupun kerajinan-kerajinan seperti membuat piring dari lidi, membuat miniatur kapal. Dalam mata pelajran fisika,kimia, ekonomi siswa membuat suatu karya usaha dari kain flanel yang berisi rumus-rumus fisika. Dalam mata pelajaran biologi, siswa membuat karya usaha barang yang tidak layak pakai menjadi barang yang bernilai jual.(wawancara Bapak, Samuri 8 februari 2019).
Tujuan pengembangan kurikulum Integrasi kewirausahaan di SMA Negeri
7kota Jambi bertujuan untuk :
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Memperkuat pelaksanaan Kurikulum SMA Negeri 7 kota Jambi dengan cara
mengembangkan metode pembelajaran pada mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan dan pembentukan nilai-nilai kewirausahaan dengan
mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang relevan, dan budaya
sekolah.
2. Mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
dalam rangka pemetaan ruang lingkup materi yang terkait dengan program
kewirausahaan.
3. Merumuskan rancangan program kewirausahaan di SMA Negeri 7 kota
Jambi.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan
kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-
nilai kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan,
menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan
keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir,
bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-
nilai kewirausahaa.
Beberapa nilai-nilai kewirausahaan beserta diskripnya yang diintegrasikan
melalui mata pelajaran adalah sebagai berikut:
NILAI DESKRIPSI
1. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
3. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dan mengatasi berbagai habatan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
NILAI DESKRIPSI
4. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil berbeda dari produk/jasa yang telah ada
5. Inovatif Kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan
6. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
7. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang yang mau dan mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya
8. Kerja sama
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya mampu menjalin hubungan dengan orang lain dalam melaksanakan tindakan, dan pekerjaan.
9. Kepemimpinan Sikap dan perilaku seseorang yang selalu terbuka terhadap saran dan kritik,mudah bergaul, bekerjasama, dan mengarahkan orang lain.
10. Ulet Sikap dan perilaku seseorang yang tidak mudah menyerah untuk mencapai suatu tujuan dengan berbagai alternatif
11. Berani Menangung
Resiko
Kemampuan seseorang untuk menyukai pekerjaan yang menantang, berani dan mampu mengambil risiko kerja
12. Komitmen Kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
13. Realistis Kemampuan menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.
14. Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui secara mendalam dan luas dari apa yang yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
NILAI DESKRIPSI
15. Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain
16. Menghargai akan prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain
2) Mengundang Tokoh pengusaha Muda
Untuk menumbuhkan kewirausahaan siswa SMA Negeri 7
mendatangkan narasumber atau mengundang tokoh-tokoh entrepreneur sukses
pada bidangnya, untuk meningkatkan sikap kewirausahaan siswa bisa melalui
pelatihan, ceramah dan workshop seperti yang dilakukan dengan mengundang
wirausahawan muda sukses yang ada di jambi sehingga bisa menjadi inspirasi
bagi siswa. tujuannya untuk memberikan pelatihan maupun pemahaman bagi
guru maupun siswa dalam berwirausaha.(wawancara.bapak Samuri, 8 februari
2019).
3) Melakukan Kunjungan
SMA Negeri 7 Kota Jambi melakukan kunjungan kesekolah maupun
ketempat lain seperti SMK, kabak usaha, melihat tata boga, batik. Hal ini
bertujuan Agar siswa termotivasi dalam kegiatan wirausaha yang mereka
tekuni. Dalam kunjungan ini siswa mampu mempelajari perjuangan awal
berdiri sebuah sekolah maupun perusahaan, pengolahan produk, mempelajari
manajemennya, dan pemasaran produk. Pembelajaran saat kunjungan ini
memberikan kesan yang mendalam pada siswa karena mereka melihat secara
riil di lapangan sehingga mampu mensinergikan ilmu yang telah dipelajari di
sekolah. Hal ini memberikan pencerahan pada siswa dan menumbuhkan
keinginan untuk maju dan berwirausaha.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kunjungan ini mampu menumbuhkan jiwa wirausaha sehingga
terbentuk karakter wirausaha, membangun impian dan mampu mempelajari
seluk beluk perjuangan berdirinya sebuah sekolah. Program kunjungan ini
seyogyanya dilakukan pada setiap tingkatan kelas untuk menjaga konsistensi
jiwa wirausaha sehingga terbentuk karakter wirausaha yang menjadi harapan
SMA Negeri 7 Kota Jambi. Ke depannya lulusan SMA diharapkan mampu
menjadi seorang enterprenuer handal, mampu bersaing di era sekarang maupun
yang akan datang.
4) Pameran/Bazar
Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengadakan kegia tan pentas seni dan mengadakan bazar bagi siswa untuk
segala jurusan. Dalam bazar tersebut, siswa dapat berlatih berwirausahaan dan
memasarkan produk yang dijual di sekolah.
Hal tersebut merupakan upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam
menumbuhkan jiwa wirausaha siswa dan mencapai salah satu tujuan sekolah
yaitu meningkatkan kualitas lulusan SMA Negeri 7 Kota Jambi yang mampu
bersaing dalam mengisi pasar kerja di dalam negeri dan di luar negeri, serta
mampu berwirausaha.
Lebih jelasnya dapat dilihat dari hasil wawancara kepala sekolah
Samuri, S.Pd sebagai berikut.
“Upaya dalam menumbuhkan kewirausahaan yang pertama menjadikan kurikulum kewirausahaan sebagai kurikulum sekolah, mengundang tokoh wirausaha muda, melakukan kunjungan kesekolah lain, mengadakan bazar kewirausahaan sebagai salah satu implementasi jiwa kewirausahaan siswa”.
Program ini dilakukan oleh siswa kelas X sampai XII dalam rangka
mempelajari aspek pemasaran dalam berwirausaha. Kegiatan ini dapat dilakukan
di sekolah sesuai dengan program yang telah direncanakan. Hal-hal yang perlu
diketahui siswa saat melaksanakan pameran/bazar adalah seni menjual, harga
jual, kepuasan pelanggan, promosi, negosiasi, serta saluran dan jaringan
distribusi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5) Unit usaha/produksi
Program ini dilakukan oleh siswa kelas X berdasar kurikulum 2013,
dalam rangka mengembangkan kompetensi menjalankan sebuah usaha untuk
menghayati perilaku berusaha. Kegiatan ini dapat dilakukan di sekolah melalui
kantin sekolah, koperasi siswa, dan lain-lain.
Hal-hal yang perlu dilakukan siswa saat belajar di unit usaha/produksi:
1) Berkoordinasi dengan pengelola unit usaha/produksi sebelum praktek
dilapangan
2) Mengetahui proses produksi, proses pencarian bahan baku, sistem mutu, dan
proses pemasarannya.
3) Belajar mengenai alat-alat dengan mempelajari jenis, spesifikasi, dan
kapasitas alat-alat yang digunakan.
4) Mempelajari standar mutu, kegunaan mutu, bagaimana standar dan prosedur
mutu dalam membuat produk yang bermutu.
5) Mengenal konsumen, pasar, dan alasan mengapa sebuah produk berhasil
atau gagal dipasaran.
Dengan mencoba dan ikut dalam kegiatan unit usaha/produksi
diharapkan akan dapat menambah:
1) Wawasan siswa tentang kewirausahaan;
2) Pengetahuan tentang kewirausahaan, baik dalam teori maupun praktik;
3) Pengalaman siswa, bukan hanya belajar dikelas tetapi juga belajar didunia
nyata;
4) Pengetahuan dan kemampuan melaksanakan nilai-nilai kewirausahaan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul menumbuhkan jiwa
entrepreneurship melalui program kewirausahaan kewirausahaan di SMA Negeri 7
Kta Jambi Tahun Ajaran 2018/2019 meliputi:
1. ProgramKewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi merupakan program
unggulan sekolah kewirausahaan yang berwawasan holtikultura yang merupakan
implementasi dari kurikulum pendidikan dengan mata pelajaran PKWU
(Prakarya dan kewirausahaan). Program ini bertujuan untuk memberi bekal life
skill kepadasiswa ketika sudah lulus dari sekolah. Adapun kewirausahaan di
SMA Negeri 7 Kota meliputi budidaya pertanian, kerajinan dan pengolahan.
2. Faktor pendukung dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan antara lain: (a)
Prospek Lulus, (b) Siswa memiliki nilai tambah kemampuan vokasional, (c)
Dari segi sarana prasarana, (d) Minat Siswa/SDM, (e) Tenaga Pendidik
profesional. Hambatan-hambatan yang dialami dalam menumbuhkan jiwa
kewirausahaan antara lain: dari segi SDM/ skill guru, guru pembimbing kurang
antusias, minat anak, faktor cuaca, hama dan sumber daya kerajinan kurang.
3. Upaya menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan
diantaranya: (a) Kurikulum pendidikan, (b) mengundang tokoh wirausaha muda,
(c) melakukan kunjungan (d) Pameran/bazar kewirausahaan dan (e) Unit usaha
produksi.
B. Rekomendasi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka penulis
mengajukan rekomendasi yang dipandang berguna dan yang dapat
mempertimbangkan agar dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan
diantaranya yaitu:
1. Kepada Kepala SMA Negeri 7 Kota Jambi diharapkan dalam melaksanakan
kegiatan kewirausahaan sebaiknya menambah program kewirausahaan sesuai
dengan minat dan keinginan siswa.
2. Kepada pendidik di SMA Negeri 7 Kota Jambi guru memberikan motivasi-
motivasi kepada siswa. Diharapkan juga untuk bisa maksimal dalam mensupport
tumbuhnya jiwa kemandirian kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3. Kepada peserta didik di SMA Negeri 7 Kota Jambiadanya keterampilan-
keterampilan kewirausahaan yang diajarkan, diharapkan siswa dapat lebih aktif
dan lebih fokus lagi dalam mengikuti kegiatan kewirausahaan. Diharapkan juga
siswa bisa lebih bisa memanfaatkan keterampilan kewirausahaan yang
didapatkan di SMA Negeri 7 dengan baik sehingga kelak ketika siswa keluar
dari SMA Negeri 7 Kota Jambi.
4. Mengingat penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan
dan juga penelitian ini masih sangat jauh dari kata sempuna serta apa-apa
yang dihasilkan oleh penulis bukanlah merupakan hasil akhir, sehingga perlu
diadakan penelitian lebih lanjut khususnya mengenai menumbuhkan jiwa
entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2007). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bogor. Dapertemen Agama RI. Abdul Manab. (2015). Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualtatif. Yogyakarta:
Kalimedia. Arif Yusuf Hamali. (2016). Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan.
Jakarta:Kencana. Bambang Murdaka Eka Jati & Tri Kuntoro Priyambodo. (2015). Kewirausahaan –
Technopreneurship untuk Mahasiswa Ilmu-Ilmu Eksakta. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Basrowi. (2011). Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia. Daryanto., & Aris Dwi Cahyono. (2013). Kewirausahaan (Penanaman Jiwa
Kewirausahaan) Yogyakarta: Gava Media. Djam’an Satori., & Aan Komariah. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung:Alfabeta. Hendro. (2011). Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga. Imam Gunawan. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara. Isnain Nur Kholimah. (2017). Manajemen Pengembangan Kewirausahaan Di
Madrasah Aliyah Al-Islam Jamsaren Surakarta Tahun Ajaran 2016/ 2017. Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Jenu Widjaja Tandjung., & Lenny Wijaya. (2018). Entrepreneurial Selling: 12 Jurus
Memulai Bisnis. Jakarta:PT Alex Media Komputindo. Kasmir. (2017). Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Khatib Pahlawan Kayo. (2005). Kepemimpinan Islam dan Dakwah. Jakarta:Sinar
Grafika Offset. Lantip Susilowati. (2013). Bisnis Kewirausahaan. Yogyakarta: Teras. Lexy J. Moleong. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Miftah Thoha. (2012) Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Muchson. (2017.) Entrepreneurship (kewirausahaan). Yogyakarta: Guepedia. Muhaimin et al. (2011). Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusunan
Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Muhammad Anwar. (2017). Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Kencana. Mulyadi Nitisusastro. (2017). Kewirausahaan& Manajemen Usaha Kecil.
Bandung:Alfabeta. Mulyasa. (2013). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta:Bumi
Aksara. Rohmat. (2015). Manajemen Kepemimpinan Kewirausahaan. Yogyakarta: Cipta Media
Aksara. Rusiana. (2018). Kewirausahaan Teori dan Praktek. Bandung: Pustaka Setia. Tri Siwi Agustina. (2015). Kewirausahaan Teori dan Penerapan pada Wirausaha dan
UKM di Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media. Tontowi. (2016). Membangun Jiwa Entrepreneur Sukses. Malang:UB Press. Tim Penyusun. (2018). Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
UIN STS Jambi.
Wawan Dhewanto. (2013). Intrapreneurship: Kewirausahaan Korporasi. Bandung:Rekayasa Sains.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
INSTRUMEN PENGUMLULAN DATA
Judul Skripsi : Kepemimpinan Kepala Sekolah Menumbuhkan
Entrepreneurship Di Sma Negeri 7 Kota Jambi
A. Pedoman Observasi
Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung lokasi
penelitian serta mencatat hal-hal yang berkenaan dengan penilaian kinerja
pegawai dilembaga. Adapun alasan penulois memilih metode observasi karena
penulis ingin mengetahui terlebih dahulu lokasi dan hal-hal yang berkenaan
dengan penelitian.
1. Letak geografis SMA Negeri 7 Kota Jambi
2. Keadaan madrasah, staff/ karyawan, guru dan siswa SMA Negeri 7 Kota
Jambi
3. Struktur organisasi SMA Negeri 7 Kota Jambi
4. Jiwa Entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA Negeri 7
Kota Jambi
B. Pedoman Dokumentasi
1. Sejarah SMA Negeri 7 Kota Jambi
2. Profil SMA Negeri 7 Kota Jambi
3. Visi misi, tujuan, moto, target SMA Negeri 7 Kota Jambi
4. Kurikulum SMA Negeri 7 Kota Jambi
5. Daftar guru dan karyawan
6. Fasilitas SMA Negeri 7 Kota Jambi
7. Inventaris dan sarana- prasarana
8. Tata tertib
9. Jadwal pelajaran
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Pedoman wawancara
1. Pedoman Wawancara Kepala Madrasah
a. Bagaimana menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program
kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi ?
b. Bagaimana wujud pengembangan kewirausahaan SMA Negeri 7 Kota
Jambi?
c. Kapan kewirausahaan itu mulai diadakan ?
d. Berapa lama kewirausahaan SMA Negeri 7 Kota Jambi laksanakankan?
e. Apakah sudah ada peningkatan selama melaksanakan kewirausahaan
SMA Negeri 7 Kota Jambi?
f. Apa orientasi adanya kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi?
g. Apa manfaat dalam program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota
Jambi ?
h. Apa saja hasil karya usaha siswa selama pelaksanaan kewirausahaan di
SMA Negeri 7 Kota Jambi?
i. Apa faktor pendukung adanya kewirusahaan di SMA Negeri 7 Kota
Jambi?
j. Apa faktor penghambat dari adanya program kewirausahaan
kewirausahaan di program kewirausahaan ?
k. Bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan dalam program
kewirausahaan di program kewirausahaan?
2. Pedoman Wawancara guru
1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan kewirausahaan (Budidaya pertanian,
kerajinan dan pengolahan/ kerajinan tangan) di SMA Negeri 7 Kota
Jambi?
2. Apakah sarana prasarana yang ada di SMA Negeri 7 Kota Jambi
mendukung kegiatan kewirausahaan?
3. Apakah semua siswa semangat mengikuti program kewirausahaan
(Budidaya pertanian, kerajinan dan pengolahan/ kerajinan tangan) ?
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Apa saja hambatan dalam proses kegiatan kewirausahaan (Budidaya
pertanian, kerajinan dan pengolahan/ kerajinan tangan)?
5. Bagaimana solusi dalam menghadapi hambatan tersebut?
3. Pedoman Wawancara siswa
1. Apakah sarana dan prasarana yang telah disediakan mendukung dalam
kegiatan kewirausahaan (Budidaya pertanian, kerajinan dan pengolahan/
kerajinan tangan)
2. Apakah sepenuhnya kamu berminat pada kegiatan kewirausahaan
(Budidaya pertanian, kerajinan dan pengolahan/ kerajinan tangan)di
sekolah? alasannya?
3. Apakah ada peningkatan jiwa kewirausahaan, kreatifitas dan skill setelah
mengikuti kegiatan kewirausahaan?
4. Apakah ada hambatan selama mengikuti kewirausahaan (Budidaya
pertanian, kerajinan dan pengolahan/ kerajinan tangan) di sekolah?
5. Bagaimana saran mengatasi hambatan tersebut?
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR KEY INFORMAN
No Nama Jabatan Keterangan
1 Samuri, S.Pd Kepala SMA Negeri 7
Kota Jambi
Wawancara,
Dokumentasi,
Observasi
DAFTAR INFORMAN TAMBAHAN
No Nama Jabatan Keterangan
1 Basril, S.Pd Waka Kurikulum Wawancara
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LAMPIRAN FOTO
a. Profil Sekolah
b. Lahan Perkebunan jagung
c. Kacang Panjang
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
d. Ketolo atau gambas e. Cabe
f. Bazar kewirausahaan pertanian
g. Bazar Pengolahan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
h. Bazar Kerajinan
i. Wawancara Kepala Sekolah SMAN 7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
j. Wawancara Bersamawaka Kurikulum Sekaligus Ketua Kewirausahan
k. Wawancara Siswa bidang pengolahan
l. Wawancara siswa pidang pertanian
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
m. Wawancara siswa bidang kerajinan
KEMENTERIAN AGANIA RIUIN SULTHAN THAIIA SAIF{,-DDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANAlamat: Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. J1. Jambi-Ma-Bulian I<m.16
Simp. Sungai Duen Kab. Muaro Jambi 36363
NarnaNimJurusao/ ProdiSemesterJudul Skripsi
Pembimbing I
KARTU KONSI]LTASI
: zu\,a'atul Mallmlrda:TL 151.I69: Manajemen Pendidikan Islam: VIII (Delapan): Menumbuhkan Jiwa Ertrepreneuship Melalui ProgramKewirausahaan di SMA Neged 7 Kota Jarnbi
: Dr. Rusmii, S.Ag, M.Pd.I
No llari/Tanggal Materi Konsultrsi Tanda Tar*an Pengrjil Rabu 0? l:-:t,I 8 Chek KLrtipan
l)afatar PLrslaka v2 Perbaika Rulnusan \{asalah
Pcrbaikan (latalan L)erllt YYn ./Rabu 1l- 11-2018 ,{cc Seminar V
4 Seirsa l: 0l-1019 l)erbaikan I)n ltar Pustaka
Perbaika Sistenlatika l)enLlllsa \k/5 Rabu:l (ll l019 Acc lzin Riset Dan Pergesahan Judul l^-,/
.,,6 R.h,,27-01 ,019 Pcrbaika Plrnulisfln
l'eriaurbahan l eori VY,I7. Senin l-04-:019 Korcksi Bab I N/,8 S€nln ll-0.1-2019 KoreksiBab lI
9 Scnin 2t) 0:1 l0l9 Koreksi Bab III dv7t0 Selasa 30-04-2019 Koreksi Bah IV dan V V/
/
i-t0i9
Dr S.Ag, M.Pd.II
\ NlP, 1e780606 t00s0l 2 00ti
Sfu , ,',,., II;',T1,:Il,',"\!,\'1,1,l{ ,'',o,'-"!; I \Kl l.T\s rUtBl\.\HD.\.\ KE(;t Rt \\Alamal: Fakullas Tarbiyah Dan KcguRian U I\ S i S larrbi .ll Ja bF\Ia-Buliar l m l6
Simp. Su !:ai l)lrrerl Kab. \4uaro Janlbi 36361
N_ama
Nim
SemesterJudLrl Skipsi
Pembirnbirg Il
KARTU KONSULTASI
: fuva'atul Malmuda: TK. 151.169: Manajemen PendidilGn Islamr VIII (Delapan): Menumbuhkan Jiwa Entepre[eurship Me]alui ProgamKewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi
: Dr. H. Khairumas, M.Pd.l
Hnri/l.tngsil Tatrda Tansan Pensnji
l Selasa 20-11-2018 Bimbi.gan Proposal?erbarkan metode penelitianGa.nti iudul ,l-y^
2 K|mis 0ti- ll-:018 Perbaikan Latar Belakang dan RunusanMasala.h
l Senin 7-01-20i9 l,^/'1 Senin l4-01-2019 Perkaya Teori
5 Selasa 2l 0l 20lS Acc Izin Risei dan Penqesahsn Irdrl
6 Senin l8-01-:019 KoreLsi bab I
1 Selasa I l -02-2019
tl Kanis 22 0: 2019 Koreksi bab III -,\_,-9 saht! 24-02-2019 Korcksr Bab 1\' dan V
t0 Senin 26 02 :019 ,\cc Skr fsr dan Nota Dinas
JarDbi,30 April20l!)N{cngetahuiPembrnbing ll
I\ l)r H KhairuDnas. NLPd.l
NIP 19560r26 1S8202 I 001
-ru
--/</',/-4r'
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Riva’atul Mahmuda
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Mendahara Tengah 07 Maret 1997
Alamat Sekarang : Simpang Sei Duren, RT 5. RW 3. Kab. Muaro Jambi.
Kec. Jaluko
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat Email : Riva’[email protected]
No Kontak : 082362856793
Pengalaman Pendidikan Formal
1. SD Negeri 62/x Mendahara Tengah, tahun tamatan : 2006 2. MTs Subulussalam Mendahara Tengah, tahun tamatan : 2012 3. MAs Subulussalam Mendahara Tengah, tahun tamatan : 2015 4. Universitas Islam Negeri STS Jambi, Tahun tamatan : 2019
Pendidikan Non Formal
1. - 2. -
Prestasi Akademik
1. - 2. -
Pengalaman Organisasi
1. Pramuka (SDN 62/X Mendahara Tengah) 2. Pramuka (MTs Subulussalam) 3. Drumband MAs Subulussalam 4. Anggota HMJ MPI 2017-2018
Motto Hidup: Jadikanlah Akhirat Sebagai Niatmu