eunike diah purwanti
DESCRIPTION
asdasdasTRANSCRIPT
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN
KONTRASEPSI SUNTIK PADA WANITA USIA SUBUR
DI KLINIK AISYAH BERSALIN BEKASI
PERIODE JANUARI-FEBRUARI 2013
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kedokteran
EUNIKE DIAH PURWANTI
091.0211.031
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM
STUDI SARJANA KEDOKTERAN
2013
PENGESAHAN DEKAN
Skripsi diajukan oleh :
Nama : Eunike Diah Purwanti
NRP : 091.0211.031
Program studi : Sarjana Kedokteran
Judul skripsi : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi
Suntik pada Wanita Usia Subur di Klinik Aisyah Bersalin
Bekasi Periode Januari – Februari 2013
Telah berhasil dipertahankan di hadapan penguji dan pembimbing serta telah diterima
sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran pada Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
Disetujui,
Dr. Adi S ukrisno, S p.OG dr. Y a ni, MM dr. M a rlina D e wi a stuti, M.K e s
Penguji Pembimbing I
Mengesahkan,
Pembimbing II
dr. C h a irun a n H a sbull a h, MA R S
Dekan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal ujian : 1 April 2013
i
PENGESAHAN
KETUA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN
Skripsi diajukan oleh :
Nama : Eunike Diah Purwanti
NRP : 091.0211.031
Program studi : Sarjana Kedokteran
Judul skripsi : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi
Suntik pada Wanita Usia Subur di Klinik Aisyah Bersalin
Bekasi Periode Januari – Februari 2013
Telah berhasil dipertahankan di hadapan penguji dan pembimbing serta telah diterima
sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran pada Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
Disetujui,
dr. Anis a h, M P d.K e d
Ketua Program Studi Sarjana Kedokteran
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal ujian : 1 April 2013
ii
PERNYATAAN ORISINILITAS
Skripsi ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Eunike Diah Purwanti
NRP : 091.0211.031
Tanggal : 1 April 2013
Tanda Tangan :
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Eunike Diah Purwanti
NRP : 091.0211.031
Fakultas : Kedokteran
Program studi : Sarjana Kedokteran
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul :
“Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada
Wanita Usia Subur di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi Periode Januari-
Februari 2013”.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti ini,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta berhak menyimpan,
mengalihkan media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 1 April 2013
Yang menyatakan,
(Eunike Diah Purwanti)
iv
PRAKATA
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian dan
penyusunan skripsi yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK PADA
WANITA USIA SUBUR DI KLINIK AISYAH BERSALIN BEKASI
PERIODE JANUARI-FEBRUARI 2013”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memperoleh gelar sarjana
kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta. Kebrhasilan penyusunan skripsi ini juga atas bantuan
berbagai pihak, dengan rendah hati saya ingin menyampaikan terimakasih
kepada :
1. Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta atas nama dr. Chairunan Hasbullah, MARS sebagai dekan
FK UPN “Veteran’ Jakarta.
2. Ketua Program Studi Sarjana Kedokteran, dr. Anisah, MPd.Ked
3. Penguji utama, dr. Adi Sukrisno,Sp.OG atas waktu, arahan, masukan, dan
kehadirannya sehingga penyusunan skripsi dapat terlaksana dengan baik.
4. Pembimbing 1, dr. Yani,MM atas kesabaran, kebaikan, perhatian, semangat,
bimbingan, arahan, masukan, dan waktu dalam penelitian sampai dengan
tersusunnya skripsi ini.
5. Pembimbing 2, dr. Marlina Dewiastuti,M.Kes atas kesabaran, kebaikan,
perhatian, semangat, bimbingan, arahan, masukan, dan waktu dalam
penelitian sampai dengan tersusunnya skripsi ini.
6. Kepada Ibu Dyah selaku Kepala Klinik Aisyah Bersalin atas bantuannya
dalam proses pengumpulan data.
v
7. Orang tua penulis, Bapak Budi Purwanto dan Ibu Yuli Wiyati atas
kesabaran, dukungan moril dan materil dalam melaksanakan penelitian dan
penyusunan skripsi ini.
8. Saudara/i terkasih yaitu Rut Dian Christiani, Rachel Triana Pangestu,
Martha Debora Christiana, serta Leonard Robert Immanuel Philippus atas
doa, semangat, dukungan moril dan materil yang diberikan.
9. Teman-teman sejawat Mahasiswa Fakultas Kedokteran UPN “Veteran”
Jakarta angkatan 2009 dan semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan
satu per satu. Terima kasih atas kekompakan, kebersamaan, dan
kerjasamanya dalam penyusunan skripsi ini.
Saya menyadari bahwa hasil penelitian dalam skripsi ini masih jauh
dari sempurna, maka dari iru saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Jakarta, April 2013
Penulis,
Eunike Diah Purwanti
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Eunike Diah Purwanti
Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 14 September 1991
Alamat : Jln. Harun No. 13 RT 01/012, Tanah Kusir,
Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan.
Email : niik ee _bo c il @ y a hoo. c o m
Agama : Kristen Protestan
KELUARGA
ORANG TUA
Ayah : S. Budi Purwanto
Ibu : Yuli Wiyati
SAUDARA KANDUNG
Adik : Rut Dian Christiani
Rachel Triana Pangestu
Martha Debora Christiana
PENDIDIKAN FORMAL
2006 – 2009 Sekolah Menengah Atas 70 Bulungan Jakarta
2003 – 2006 Sekolah Menengah Pertama Tarakanita 5 Jakarta
1997 – 2003 Sekolah Dasar Tarakanita 1 Jakarta
1996 – 1997 Taman Kanak-kanak Regency Jakarta
PENDIDIKAN NON FORMAL
2006 – 2009 Kursus Bahasa Inggris ILP
2006 – 2009 Bimbingan Belajar BTA 70
2003 – 2006 Bimbingan Belajar Visi
2000 – 2002 Kursus Matematika Kumon
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN DEKAN` ..................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN KETUA PSSK ............................................ ii
PERNYATAAN ORISINILITAS................................................................ iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................ iv
PRAKATA ................................................................................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
ABSTRAK ................................................................................................... xvii
ABSTRACT ................................................................................................. xviii
RINGKASAN .............................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
I.2 Perumusan Masalah............................................................................... 3
I.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 4
I.3.1 Tujuan Umum .............................................................................. 4
I.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................. 4
I.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 5
I.4.1 Bagi Peneliti ................................................................................. 5
I.4.2 Bagi Tempat Penelitian… ............................................................ 5
I.4.3 Bagi Pemerintah dan Organisasi Kesehatan Terkait… ................ 5
I.4.4 Bagi Masyarakat........................................................................... 5
viii
BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 6
II.1.1 Keluarga Berencana .................................................................. 6
II 1.1.1 Definisi ......................................................................... 6
II.1.1.2 Tujuan .......................................................................... 6
II.1.1.3 Sasaran ......................................................................... 7
II.1.2 Kontrasepsi ............................................................................... 7
II.1.2.1 Definisi ......................................................................... 7
II.1.2.2 Tujuan……… .............................................................. 8
II.1.3 Kontrasepsi Suntik………………… ........................................ 9
II.1.3.1 Definisi…………………………………… ................. 9
II.1.3.2 Klasifikasi……………………… ................................ 9
II.1.3.3. Efektivitas………………………… ........................... 10
II.1.3.4 Mekanisme Kerja……………… ................................. 10
II.1.3.5 Keuntungan………………………… .......................... 11
II.1.3.6 Kerugian dan Kekurangan………… ........................... 12
II.1.3.7 Indikasi………………………… ................................. 13
II.1.3.8 Kontraindikasi…………… .......................................... 15
II.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemasangan Kontrasepsi
Suntik ........................................................................................ 16
II.1.4.1 Hubungan Umur dengan Penggunaan KB Suntik….... 16
II.1.4.2 Hubungan Status Ekonomi dengan Penggunaan KB
Suntik ............................................................................ 17
II.1.4.3 Hubungan Jumlah Anak dengan Penggunaan KB
Suntik.......................................................................... 17
II.1.4.4 Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan KB
Suntik…...................................................................... 18
II.1.4.5 Hubungan Sikap dengan Penggunaan KB Suntik ........ 19
ix
II.1.4.6 Hubungan Tenaga Kesehatan dan Ketersediaan
Fasilitas dengan Penggunaan KB Suntik .................... 20
II.1.4.7 Hubungan Dukungan Suami dengan Penggunaan KB
Suntik.......................................................................... 21
II.2 Kerangka Teori ........................................................................................ 22
II.3 Kerangka Konsep .................................................................................... 23
II.4 Penelitian Terkait .................................................................................... 23
II.5 Hipotesis Penelitian ................................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Jenis Penelitian………… ..................................................................... 25
III.2 Lokasi Penelitian .................................................................................. 25
III.3 Populasi Penelitian ............................................................................... 25
III.3.1 Populasi Target .......................................................................... 25
III.3.2 Populasi Terjangkau .................................................................. 25
III.4 Sampel Penelitian ................................................................................. 25
III.5 Teknik Sampling…… .......................................................................... 26
III.6 Variabel Penelitian…… ....................................................................... 26
III.6.1 Variabel Bebas……................................................................... 26
III.6.2 Variabel Terikat……… ............................................................. 26
III.7 Definisi Operasional……… ................................................................. 27
III.8 Instrumen Penelitian……… ................................................................. 28
III.9 Protokol Penelitian………… ............................................................... 28
III.10 Pengolahan Data… ............................................................................... 29
III.11 Jumlah Sampel……….......................................................................... 29
III.12 Analisis Data…… ................................................................................. 30
III.13 Uji Validitas dan Reliabilitas… ............................................................ 31
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Gambaran Tempat Penelitian ............................................................... 32
IV.1.1 Lokasi Klinik Aisyah Bersalin .................................................. 32
IV.1.2 Visi dan Misi Klinik Aisyah Bersalin ....................................... 32
IV.2 Hasil Penelitian..................................................................................... 32
IV.2.1 Hasil Analisis Univaria ............................................................. 32
IV.2.1.1 Analisis Univariat Pengguna Kontrasepsi Suntik....... 32
IV.2.1.2 Analisis Univariat Berdasarkan Usia Ibu ................... 33
IV.2.1.3 Analisis Univariat Berdasarkan Pengguna KB........... 33
IV.2.1.4 Analisis Univariat Berdasarkan Jumlah Anak ............ 34
IV.2.1.5 Analisis Univariat Berdasarkan Status Ekonomi ....... 34
IV.2.1.6 Analisis Univariat Berdasarkan Pengetahuan ............ 35
IV.2.1.7 Analisis Univariat Berdasarkan Sikap ........................ 36
IV.2.2 Hasil Analisis Bivariat .............................................................. 37
IV.2.2.1 Hubungan Antara Jumlah Anak dengan Penggunaan KB
Suntik.......................................................................... 37
IV.2.2.2 Hubungan Antara Status Ekonomi denganPenggunaan
KB Suntik ................................................................... 38
IV.2.2.3 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Penggunaan KB
Suntik.......................................................................... 39
IV.2.2.4 Hubungan Antara Sikap dengan Penggunaan KB
Suntik.......................................................................... 40
IV.3 Pembahasan .......................................................................................... 41
IV.3.1 Hasil Analisis Bivariat Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penggunaan KB Suntik pada Ibu Akseptor KB........................ 41
IV.3.1.1 Hubungan Antara Jumlah Anak dengan Penggunaan KB
Suntik.......................................................................... 41
IV.3.1.2 Hubungan Antara Status Ekonomi dengan Penggunaan
KB Suntik ................................................................... 41
xi
IV.3.1.3 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Penggunaan
KB Suntik .................................................................. 42
IV.3.1.4 Hubungan Antara Sikap dengan Penggunaan
KB Suntik .................................................................. 44
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan .............................................................................................. 45
V.2 Saran......................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 46
LAMPIRAN………….………… ................................................................... 51
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 1. Definisi Operasional............................................................................. 27
TABEL 2. Distribusi Frekuensi Jumlah Akseptor KB di Klinik
Aisyah Bersalin Bekasi Periode Januari-Februari 2013....................... 32
TABEL 3. Distribusi Frekuensi Usia Ibu Akseptor KB di Klinik
Aisyah Bersalin Bekasi Periode Januari-Februari 2013....................... 33
TABEL 4. Distribusi Frekuensi Pengguna Kontrasepsi di Klinik
Aisyah Bersalin Bekasi Periode Januari-Februari 2013....................... 33
TABEL 5. Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Akseptor KB di Klinik
Aisyah Bersalin Bekasi Periode Januari-Februari 2013....................... 34
TABEL 6. Distribusi Frekuensi Status Ekonomi Akseptor KB di Klinik
Aisyah Bersalin Bekasi Periode Januari-Februari 2013....................... 34
TABEL 7. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Akseptor KB di Klinik Aisyah
Bersalin Bekasi Periode Januari-Februari 2013 ................................... 35
TABEL 8. Distribusi Frekuensi Sikap Akseptor KB di Klinik Aisyah
Bersalin Bekasi Periode Januari-Februari 2013 ................................... 36
TABEL 9. Distribusi Penggunaan Kontrasepsi Suntik Berdasarkan
Jumlah Anak Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013 ............................................................. 37
TABEL 10. Distribusi Penggunaan Kontrasepsi Suntik Berdasarkan
Status Ekonomi Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013 ........................................................... 38
xiii
TABEL 11. Distribusi Penggunaan Kontrasepsi Suntik Berdasarkan
Pengetahuan Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013 ........................................................... 39
TABEL 12. Distribusi Penggunaan Kontrasepsi Suntik Berdasarkan
Sikap Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013 ........................................................... 40
xiv
DAFTAR BAGAN
Halaman
BAGAN 1. Kerangka Teori .................................................................................. 22
BAGAN 2. Kerangka Konsep............................................................................... 23
BAGAN 3. Protokol Penelitian............................................................................. 28
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1. Surat Ijin Penelitian… ................................................................. 51
LAMPIRAN 2. Kuesioner Penelitian………………… ....................................... 52
LAMPIRAN 3. Uji Validitas dan Reliabilitas…………… .................................. 58
LAMPIRAN 4. Hasil Analisis Univariat……………………… .......................... 60
LAMPIRAN 5. Hasil Analisis Bivariat……………… ........................................ 61
xvi
ABSTRAK
EUNIKE. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada Wanita Usia Subur di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi Periode Januari-Februari 2013. Dibimbing oleh dr. YANI, MM dan dr. MARLINA DEWIASTUTI, M.Kes
Laju pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya menjadi masalah bagi setiap negara berkembang, termasuk Indonesia yang merupakan peringkat ke-4 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Maka pemerintah menetapkan program KB (Keluarga Berencana) untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk tersebut. KB suntik merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling banyak dijadikan pilihan. Berdasarkan data Februari 2012 didapatkan637.379 peserta KB suntik baru atau 50,74% dari keseluruhan metode kontrasepsi. Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi suntik pada wanita usia subur di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi periode Januari-Februari 2013. Faktor-faktor tersebut meliputi jumlah anak, status ekonomi, pengetahuan, dan sikap responden terhadap pemilihan KB suntik. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi periode Januari-Februari 2013. Total sampel yang didapat berjumlah64 responden dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji Chi-Square. Uji statistik Chi-Square didapatkan hasil jumlah anak dengan nilai P=0,000, status ekonomi dengan nilai P=0,003, pengetahuan dengan nilai P=0,000, dan sikap dengan nilai P=0,034, maka untuk masing-masing nilai P < 0,05 sehingga hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan yaitu terdapat hubungan antara jumlah anak, status ekonomi, pengetahuan, dan sikap terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik.
Kata kunci : KB suntik, wanita usia subur, faktor
Referensi : 29 (2001-2013)
xvii
ABSTRACT
EUNIKE. Factors Influencing the Using of Injectable Contraceptive By Women Childbearing On Aisyah Bersalin Bekasi Clinic During January-February 2013. Under the guidance of dr. YANI, MM and dr. MARLINA DEWIASTUTI, M.Kes.
Population growth rate that continues to rise in every year become a problem in every emerging countries, including Indonesia, which ranked 4th of countries with the largest population in the world. Therefore, the government of Indonesia established family planning program (KB program) in order to suppress the population growth rate. Injectable contraceptive is one of the contraceptive methods, which commonly being used as an alternative. Based on available data in February2012, shows that as much as 637.379 entrants, or equally to 50, 74% from all of contraceptive methods, chose to have injectable contraceptive. Thus, the purpose of the research is to identify factors that influence the choice of injectable contraceptive in women childbearing age in the AisyahBersalin Clinic within period of January- February 2013. These factors encompass number of children, economic status, knowledge, and attitude of respondents towards the injectable contraceptive selection.The research is descriptive analytic with cross sectional design. The samples in the research are women in childbearing age who use contraceptive in Aisyah Bersalin Clinic within period of January-February 2013. The obtained samples total is64 respondents by using the consecutive sampling. Furthermore, the data is processed using Chi-Square test. Chi-Square statistical test results shows that the P value for number of children; economic status; knowledge; and attitude are, P=0,000; P=0,003; P=0,000; and P= 0,034, respectively. Then for each value of P <0.05, null hypothesisis rejected. Hence, it can be concluded that there is relationship between numbers ofchildren, economic status, knowledge, and attitude towards the selection of injectable contraceptive method.
Keywords : injectable contraceptive, women childbearing, factors
References : 29 (2001-2013)
xviii
RINGKASAN
EUNIKE. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada Wanita Usia Subur di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi Periode Januari-Februari 2013. Dibimbing oleh dr. YANI, MM dan dr. MARLINA DEWIASTUTI, M.Kes
Jumlah penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini ini berdampak pada tingkat kesejahteraan penduduk dan merupakan salah satu masalah terutama bagi negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia. Untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yang terus mengalami peningkatan, pemerintah membuat suatu program yang berguna untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yaitu melalui suatu program Keluarga Berencana (KB). Banyak pilihan jenis kontrasepsi, salah satu metode kontrasepsi yang paling banyak dijadikan pilihan adalah kontrasepsi suntik.
Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang digunakan dengan cara menyuntikkan cairan ke dalam otot pengguna kontrasepsi. Keuntungan menggunakan kontrasepsi suntik adalah lebih efisien dibanding dengan kontrasepsi pil, lebih nyaman dan lebih terjangkau harga dibanding dengan kontrasepsi jangka panjang seperti IUD (Intra Uterine Device), susuk atau sterilisasi.
Data yang didapat tahun 2012 menunjukkan bahwa kontrasepsi suntik menjadi pilihan yaitu sebesar 637.379 peserta suntikan atau 50,74% dari keseluruhan metode kontrasepsi. Banyak faktor yang mendukung seseorang dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan.
Pemilihan jenis kontrasepsi pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor internal akseptor dan faktor eksternal akseptor. Faktor internal yang mempengaruhi yaitu jumlah anak, umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap akseptor, dukungan suami, dan faktor kesehatan. Sementara faktor eksternal yang mempengaruhi adalah ketersediaan fasilitas dan pelayanan petugas KB.
Populasi penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur di Klinik Aisyah Bersalin periode Januari-Februari 2013. Dari jumlah populasi tersebut akan diambil jumlah sampel dengan menggunakan Rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 95% dan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling, maka didapatkan jumlah sampel sebesar 64 responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu peserta KB aktif, wanita usia subur (15-49 tahun) yang menggunakan pelayanan KB di Klinik Aisyah Bersalin, dan bersedia menjadi responden penelitian.
Sampel penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur yang aktif menggunakan kontrasepsi ditempat penelitian periode Januari-Februari 2013.
xix
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan mengetahui sebaran distribusi dan hubungan antar variabel yang diteliti. Hasil data kuesioner yang telah didapat akan diolah dan dilakukan analisis univariat dan bivariat.
Berdasarkan hasil analisi univariat didapatkan bahwa dari 64 sampel yang diteliti, 43 (67,2%) responden menggunakan kontrasepsi suntik dan 21 (32,8%) responden tidak menggunakan kontrasepsi suntik. Berdasarkan jumlah anak, 46 (71,9%) responden memiliki jumlah anak ≤2 dan 18 (28,1%) responden memiliki jumlah anak >2. Berdasarkan status ekonomi, 38 (59,4%) responden memiliki pendapat keluarga per bulan ≤UMR dan 26 (40,6%) responden memiliki pendapatan keluarga per bulan >UMR. Dilihat dari pengetahuan terdapat 30 (46,9%) responden memiliki pengetahuan yang baik tentang kontrasepsi suntik dan 34 (53,1%) responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang kontrasepsi suntik. Sementara dilihat dari sikap, 42 (65,6%) responden memiliki sikap yang positif terhadap penggunaan KB suntik dan 22 (34,4%) responden memiliki sikap yang negatif terhadap penggunaan KB suntik.
Berdasarkan hasil uji statistik chi-square terdapat pengaruh jumlah anak, status ekonomi, pengetahuan, dan sikap dengan penggunaan kontrasepsi suntik dengan masing-masing nilai p yaitu p=0,000 untuk jumlah anak, p=0,003 untuk status ekonomi, p=0,000 untuk pengetahuan, dan p=0,034 untuk sikap. hasil menunjukkan nilai p<0,05.
Dari hasil penelitian ini, faktor-faktor internal akseptor sangat mempengaruhi penggunaan kontrasepsi suntik. Hal ini juga didukung dari faktor-faktor eksternal akseptor. Oleh sebab itu sosialisasi kepada masyarakat tentang program KB diharapkan dapat terus ditingkatkan guna terciptanya masyarakat yang sejahtera.
xx
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat merupakan salah satu
masalah di Negara berkembang. Jumlah penduduk dunia tahun 2012 mencapai 7
miliar jiwa, jumlah ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 yang
mencapai 6,9 miliar jiwa. Pertumbuhan penduduk terus bertambah dari tahun ke
tahun. Berikut merupakan 4 negara dengan laju pertumbuhan penduduk terbanyak
di dunia yaitu Cina, India, USA, dan Indonesia dengan jumlah penduduk yaitu
Cina 1,3 miliar jiwa, India 1,6 miliar jiwa, USA 313 juta jiwa, dan Indonesia 248
juta jiwa (World Stats, 2012).
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan berbagai
masalah yang dihadapi, salah satunya adalah di bidang kependudukan.
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dapat menyebabkan masalah dalam
peningkatan dan pemerataan kesejahteraan.
Jumlah penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010-2011, pertumbuhan penduduk melebihi
proyeksi nasional yaitu dari 237,6 juta jiwa menjadi 241 juta jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun. Laju pertumbuhan penduduk
tersebut merupakan masalah yang cukup serius, tidak saja bagi negara-negara
berkembang seperti Indonesia tetapi juga negara-negara lain di dunia ini.
Pertumbuhan penduduk akan menimbulkan masalah bagi pemerintah dalam usaha
mengembangkan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Untuk
mengendalikan jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan penduduk
yang relatif masih tinggi, pemerintah mencanangkan suatu Program Keluarga
Berencana (KB) Nasional (BKKBN,2008).
Jumlah penduduk terbesar di Indonesia berada di Pulau Jawa dengan
jumlah penduduk masing-masing yaitu Jawa Barat 43 juta penduduk, Jawa Timur
37,4 juta penduduk, Jawa Tengah 32,3 juta penduduk, Banten 10,6 juta penduduk,
1
2
DKI Jakarta 9,6 juta penduduk, dan D.I Yogyakarta 3,4 juta penduduk. (Badan
Pusat Statistik, 2010)
Jawa Barat menempati urutan pertama dalam jumlah pertumbuhan
penduduk di Pulau Jawa. Bekasi menjadi salah satu Kota di Jawa Barat dengan
jumlah penduduk 2,09 juta penduduk berdasarkan data statistik tahun 2011.
(www.j a b a rprov . g o.i d )
Distribusi penduduk di Kota Bekasi berdasarkan data statistik
kependudukan tahun 2010 Kecamatan Bekasi Utara memiliki jumlah penduduk
tertinggi yaitu 304 ribu jiwa. Berikut data penduduk di Kota Bekasi : (Badan
Pusat Statistik, 2010)
Untuk mengatasi jumlah penduduk yang masih tinggi tersebut maka
pemerintah terus berusaha untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk dengan
mencanangkan program Keluarga Berencana (KB). Saat ini pemerintah sedang
menggalakan dan mengaktifkan kembali program keluarga berencana. Peran
program KB tersebut diharapkan dapat berdampak dalam peningkatan sumber
daya manusia (SDM) yaitu untuk mengurangi kemiskinan dengan mengurangi
jumlah penduduk. Pemerintah sudah berusaha untuk mensosialisasikan program
KB kepada masyarakat dan mendorong pelaksanaan program KB salah satunya
dengan rencana untuk memasukkan program KB ke dalam program pembiayaan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). (BKKBN, 2012)
Program Keluarga Berencana yang dilakukan pemerintah juga telah sesuai
dengan program WHO dalam mengembangkan konsep four pillars of safe
motherhood dalam penyelamatan ibu dan bayi yaitu keluarga berencana, asuhan
antenatal, persalinan bersih dan aman, dan pelayanan obstetrik esensial.
(BKKBN, 2008)
Berdasarkan data dari SDKI 2002 – 2003, angka pemakaian kontrasepsi
(contraceptive prevalence rate/CPR) mengalami peningkatan dari 57,4% pada
tahun 1997 menjadi 60,3% pada tahun 2003. (Radita Kusumaningrum, 2009)
Di Indonesia terdapat beberapa metode kontrasepsi yang dijadikan pilihan
terbanyak dalam pemasangan alat kontrasepsi yaitu suntik, pil, susuk, IUD (Intra
3
Uterine Device), dan kondom. Data bulan Februari 2012 menunjukkan jumlah
pengguna alat kontrasepsi baru di Indonesia yaitu 83.153 peserta IUD (6,62%),
21.140 peserta MOW (1,68%), 3.347 peserta MOP (0,27%), 75.444 peserta
kondom (6,01%), 89.590 peserta susuk (7,13%), 637.379 peserta suntikan
(50,74%), dan 346.197 peserta pil (27,56%) (BKKBN, 2012)
Menurut data tahun 2011 tentang jumlah peserta KB menurut
Kabupaten/Kota di Jawa Barat, diketahui bahwa peserta KB Kota Bekasi
berjumlah 319.078. (BKKBN, 2011)
Pemilihan jenis kontrasepsi yang akan digunakan oleh akseptor
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor yang berasal dari pihak calon
akseptor (umur, jumlah anak, pengetahuan dengan metode kontrasepsi, sikap
calon akseptor, dukungan suami, faktor kesehatan, metode kontrasepsi) dan faktor
yang berasal dari pihak medis/petugas KB (BKKBN,2008)
Untuk itu, peneliti ingin mengetahui apakah faktor-faktor yang berasal
dari pihak calon akseptor yaitu jumlah anak, status ekonomi, pengetahuan
akseptor, dan sikap akseptor mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi suntik
pada wanita usia subur (15-49 tahun) di Klinik Aisyah Bersalin, dimana tempat
penelitian tersebut terletak di Kota Bekasi Utara, Provinsi Jawa Barat
I.2 Perumusan masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas diketahui bahwa laju pertumbuhan
jumlah penduduk yang terus meningkat adalah masalah bagi semua Negara
didunia karena dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk, termasuk
Indonesia yang merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4
didunia. Dengan terus bertambahnya jumlah penduduk, maka diadakannya
program KB yang bertujuan untuk mengatasi ledakan jumlah penduduk. Terdapat
berbagai metode kontrasepsi yang dapat digunakan, namun yang paling banyak
dijadikan pilihan adalah metode kontrasepsi suntik.
4
Untuk itu, dalam penelitian ini akan dilihat faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap metode kontrasepsi suntik sehingga menjadi pilihan metode
kontrasepsi terbanyak.
I.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan uraian masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan :
I.3.1 Tujuan umum
Memberikan gambaran dan mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan kontrasepsi suntik pada wanita usia subur di
Klinik Aisyah Bersalin Bekasi periode Januari-Februari 2013
I.3.2 Tujuan khusus
1. Memahami gambaran jumlah anak, status ekonomi, pengetahuan, dan
sikap akseptor KB aktif sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan kontrasepsi suntik pada wanita usia subur di Klinik Aisyah
Bersalin Bekasi periode Januari-Februari 2013.
2. Memahami pengaruh jumlah anak akseptor KB terhadap penggunaan
kontrasepsi suntik pada wanita usia subur di Klinik Aisyah Bersalin
Bekasi periode Januari-Februari 2013.
3. Memahami pengaruh status ekonomi akseptor KB terhadap penggunaan
kontrasepsi suntik pada wanita usia subur di Klinik Aisyah Bersalin
Bekasi periode Januari-Februari 2013.
4. Memahami pengaruh pengetahuan akseptor KB terhadap penggunaan
kontrasepsi suntik pada wanita usia subur di Klinik Aisyah Bersalin
Bekasi periode Januari-Februari 2013.
5. Memahami pengaruh sikap akseptor KB terhadap penggunaan
kontrasepsi suntik pada wanita usia subur di Klinik Aisyah Bersalin
Bekasi periode Januari-Februari 2013.
5
I.4 Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :
I.4.1 Bagi peneliti
Memberikan pengetahuan di bidang kedokteran tentang metode
kontrasepsi terutama KB suntik dan mengaplikasikan ilmu yang telah
didapat terutama dibidang CRP (Community Research Programme).
I.4.2 Bagi tempat penelitian
Memberikan informasi dan gambaran tentang penggunaan KB
suntik di tempat penelitian sehingga dapat memaksimalkan pelaksanaan
program KB kedepannya.
I.4.3 Bagi pemerintah dan organisasi kesehatan terkait
Memberikan informasi dan sebagai masukan untuk dapat
melaksanakan program KB dengan lebih baik.
I.4.4 Bagi masyarakat
Memberikan informasi dan pengetahuan tentang KB suntik
sehingga diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang KB suntik
dan berpartisipasi dalam tercapainya tujuan program KB.
BAB II LANDASAN
TEORI
II.1 Tinjauan Pustaka
II.1.1 Keluarga Berencana
II.1.1.1 Definisi
Menurut WHO (World Health Organisation) Expert
Committee 1970, KB (Keluarga Berencana) adalah tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami isteri untuk(Hartanto, 2010):
1. Mendapatkan objektif-objektif tertentu.
2. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
3. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
4. Mengatur interval di antara kehamilan.
5. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami isteri.
6. Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
II.1.1.2 Tujuan
Tujuan keluarga berencana adalah meningkatkan kesejahteraan
ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang
sejahtera melalui pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
Harapan yang ingin dicapai dari pelaksanaan program KB tersebut
adalah (Depkes RI, 2002) :
1. Terkendalinya tingkat kelahiran.
2. Meningkatnya jumlah peserta KB atas dasar kesadaran, sukarela
dengan dasar pertimbangan moral dan agama.
3. Berkembangnya usaha-usaha yang membantu peningkatan
kesejahteraan ibu dan anak, serta kematian ibu pada masa
kehamilan dan persalinan.
6
7
II.1.1.3 Sasaran
Sasaran dalam program KB (Keluarga Berencana) adalah
(Depkes RI, 2002) :
1. Pasangan Usia Subur (PUS) yaitu pasangan suami istri yang
hidup bersama dimana istrinya berusia 15-49 tahun.
2. Non PUS, yaitu anak sekolah, orang yang belum kawin, pemuda-
pemudi, pasangan diatas 45 tahun, tokoh masyarakat.
3. Institusional yaitu berbagai organisasi, lembaga masyarakat,
pemerintah, dan swasta.
II.1.2 Kontrasepsi
II.1.2.1 Definisi
Kontrasepsi adalah alat atau cara yang digunakan untuk
menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan.
Arti kata kontrasepsi tersebut berasal dari kata ‘kontra” yang berarti
mencegah atau melawan dan “konsepsi” yang berarti pertemuan sel
telur (ovum) yang matang dengan sperma. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kontrasepsi adalah mencegah pertemuan antara sel
telur matang dengan sperma (Saiffudin, 2008).
Terdapat 2 metode kontrasepsi secara umum, yaitu :
a. Kontrasepsi sederhana
Kontrasepsi sederhana terbagi atas kontrasepsi sederhana tanpa
alat yang dapat dilakukan dengan senggama terputus atau pantang
berkala dan kontrasepsi sederhana dengan alat/obat yaitu dengan
menggunakan kondom, diafragma atau cup, cream, jelly, atau
tablet berbusa (vaginal tablet).
b. Kontrasepsi metode efektif
Kontrasepsi ini dibagi atas kontrasepsi tidak permanen dapat
dilakukan dengan pil, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim),
8
suntikan atau implant dan cara kontrasepsi permanen dapat
dilakukan dengan metode mantap, yaitu dengan operasi tubektomi
(sterilisasi pada wanita) dan vasektomi (sterilisasi pada pria).
II.1.2.2 Tujuan
Tujuan dari kontrasepsi adalah memberikan dukungan dan
pemantapan terhadap program KB. Tujuan pokok dari kontrasepsi
adalah menurunkan angka kelahiran yang bermakna, yang
dikategorikan menjadi tiga fase yaitu (Hartanto, 2004) :
1. Fase menunda kehamilan/kesuburan
Fase menunda kehamilan bagi PUS (Pasangan Usia Subur)
dengan usia isteri dibawah 20 tahun dianjurkan untuk menunda
kehamilannya.
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan adalah :
a. Reversibilitas yang tinggi, artinya kembalinya kesuburan dapat
terjamin 100%, karena pada masa ini peserta belum
mempunyai anak.
b. Efektivitas yang tinggi, karena kegagalan akan menyebabkan
terjadinya kehamilan dengan risiko tinggi dan kegagalan ini
merupakan kegagalan program.
2. Fase menjarangkan kehamilan
Periode usia isteri antara 20-30/35 tahun merupakan periode
usia paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang
dan jarak antara kelahiran adalah 2-4 tahun.
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :
a. Efektivitasnya cukup tinggi.
b. Reversibilitasnya cukup tinggi karena peserta masih
mengharapkan mempunyai anak lagi.
c. Dapat dipakai 2 sampai 4 tahun yaitu sesuai dengan jarak
kehamilan yang direncanakan.
9
d. Tidak menghambat ASI (Air Susu Ibu), karena ASI adalah
makanan terbaik untuk bayi sampai umur 2 tahun dan akan
mempengaruhi angka kesakitan dan kematian anak.
3. Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan
Periode umur isteri di atas 30 tahun, terutama di atas 35 tahun,
sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang anak.
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :
a. Efektivitasnya sangat tinggi. Kegagalan menyebabkan
terjadinya kehamilan dengan risiko bagi ibu dan anak,
disamping akseptor tersebut memang tiidak mengharapkan
punya anak lagi.
b. Dapat dipakai untuk jangka panjang.
c. Tidak menambah kelainan yang sudah ada. Pada masa usia tua
seperti penyakit jantung, darah tinggi, keganasan dan
metabolik biasanya meningkat, oleh karena itu sebaiknya tidak
diberikan cara kontrasepsi yang menambah kelainan tersebut.
II.1.3 Kontrasepsi suntik
II.1.3.1 Definisi
Salah satu cara pencegahan kehamilan dengan jalan
menyuntikkan cairan tertentu ke dalam tubuh setiap.
II.1.3.2 Klasifikasi
Menurut hormon yang terkandung dibagi (Saifuddin, 2006) :
1. Kontrasepsi suntikan progestin
Sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua perempuan
dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat (rata-
rata 4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan
produksi ASI.
Terdapat 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung
progestin, yaitu :
1
a. Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera),
mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan
dengan cara disuntik intramuscular.
b. Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang
mengandung 200 mg Noretindron Enantat, diberikan setiap 2
bulan dengan cara disuntik intramuskular
2. Kontrasepsi suntikan kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang
diberikan injeksi intramuscular sebulan sekali (Cyclofem), dan 50
mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang
diberikan injeksi intramuskular sebulan sekali.
II.1.3.3 Efektivitas
Kedua kontrasepsi tersebut memiliki efektivitas yang tinggi,
dengan 1,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikan
dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pada
kontrasepsi suntikan kombinasi sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per
100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.(Saifuddin, 2006)
II.1.3.4 Mekanisme Kerja
Cara kerja kontrasepsi suntikan progestin maupun kombinasi adalah (Saifuddin, 2006) :
1. Mencegah ovulasi.
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma.
3. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi.
4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
1
II.1.3.5 Keuntungan
Keuntungan kedua jenis kontrasepsi suntikan adalah
(Saifuddin, 2006) :
1. Kontrasepsi suntikan progestin
a. Sangat efektif.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
d. Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
e. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
f. Sedikit efek samping.
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h. Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun sampai
perimenopause.
i. Membantu mencegah kanker endrometrium dan kehamilan
ektopik.
j. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
l. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (Sickle Cell).
2. Kontrasepsi suntikan kombinasi
a. Risiko terhadap kesehatan kecil.
b. Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
c. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam.
d. Jangka panjang.
e. Efek samping sangat kecil.
f. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
g. Mengurangi jumlah pendarahan.
h. Mengurangi nyeri saat haid.
i. Mencegah anemia.
1
j. Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker
endometrium.
k. Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium.
l. Mencegah kehamilan ektopik.
m. Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang
panggul.
n. Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia
perimenopause.
II.1.3.6 Kerugian dan kekurangan
Banyak keuntungan yang didapatkan dari pemakaian
kontrasepsi suntikan, namun terdapat juga beberapa kerugian dan
kekurangan kedua jenis kontrasepsi suntikan, yaitu (Saifuddin, 2006) :
1. Kekurangan kontrasepsi suntikan progestin :
a. Sering ditemukan gangguan haid.
b. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan
kesehatan (harus kembali untuk suntikan).
c. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikut.
d. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
e. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi
menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
f. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
g. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya
kerusakan/kelainan pada organ genitalia, melainkan karena
belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat
suntikan).
h. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka
panjang.
1
i. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan
kepadatan tulang (densitas).
j. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan
kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi
(jarang), sakit kepala, jerawat.
2. Kerugian kontrasepsi suntikan kombinasi :
a. Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur,
perdarahan bercak/spotting, atau perdarahan sela sampai 10
hari.
b. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti
ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
c. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien
harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan.
d. Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan
obat-obat epilepsi (Fenitoin dan Barbiturat) atau obat
tuberkulosis (Rifampisin).
e. Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan
jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan
kemungkinan timbulnya tumor hati.
f. Penambahan berat badan.
g. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi
menular seksual, seperti hepatitis B virus, atau infeksi virus
HIV.
h. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian.
II.1.3.7 Indikasi
1. Indikasi dalam penggunaan kontrasepsi suntikan progestin
(Saifuddin, 2006) :
a. Usia reproduksi.
1
b. Nulipara dan yang telah memiliki anak.
c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki
efektivitas tinggi.
d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
f. Setelah abortus atau keguguran.
g. Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi.
h. Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan
pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
i. Menggunakan obat untuk epilepsi (Fenitoin dan Barbiturat)
atau obat tuberkulosis (Rifampisin).
j. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung esterogen.
k. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
l. Anemia defisiensi besi.
m. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
2. Indikasi dalam penggunaan kontrasepsi suntikan kombinasi
(Saifuddin, 2006):
a. Usia reproduksi.
b. Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak.
c. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi.
d. Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan.
e. Pasca persalinan dan tidak menyusui.
f. Anemia.
g. Nyeri haid hebat.
h. Haid teratur.
i. Riwayat kehamilan ektopik.
j. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
1
II.1.3.8 Kontraindikasi
1. Kontraindikasi dalam penggunaan kontrasepsi suntikan
progestin
(Saifuddin, 2006):
a. Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7 per
100.000 kelahiran).
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama
amenorea.
d. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
e. Diabetes melitus disertai komplikasi.
2. Kontraindikasi dalam penggunaan kontrasepsi suntikan
kombinasi (Saifuddin, 2006) :
a. Hamil atau diduga hamil.
b. Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan.
c. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
d. Penyakit hati akut (virus hepatitis).
e. Usia > 35 tahun yang merokok.
f. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah
tinggi (>180/110mmHg).
g. Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis >
20 tahun.
h. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau
migrain.
i. Keganasan pada payudara.
1
II.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemasangan Kontrasepsi Suntik
II.1.4.1 Hubungan Umur Akseptor KB dengan penggunaan KB Suntik
Umur berpengaruh penting dalam pemilihan penggunaan alat
kontrasepsi karena umur mempengaruhi tingkat kesuburan wanita.
Pengaruh umur dalam keikutsertaan penggunaan kontrasepsi dapat
dilihat berdasarkan pembagian umur berikut ini (Hartanto, 2004) :
1. Umur ibu kurang dari 20 tahun :
a. Prioritas menggunakan kontrasepsi pil oral, suntik.
b. Penggunaan kondom kurang menguntungkan, karena pasangan
muda frekuensi bersenggama tinggi sehingga akan mempunyai
kegagalan tinggi.
c. Bagi yang belum mempunyai anak, IUD kurang dianjurkan.
d. Umur dibawah 20 tahun sebaiknya tidak mempunyai anak
dulu.
2. Umur ibu antara 20-30 tahun :
a. Merupakan usia yang terbaik untuk mengandung dan
melahirkan.
b. Segera setelah anak pertama lahir, dianjurkan untuk memakai
IUD sebagai pilihan utama. Pilihan kedua adalah norplant atau
pil.
3. Umur ibu diatas 30 tahun :
a. Pilihan utama menggunakan kontrasepsi spiral atau norplant.
Kondom biasanya merupakan pilihan kedua.
b. Dalam kondisi darurat, metode mantap dengan cara operasi
(sterilisasi) dapat dipakai dan relatif lebih baik dibandingkan
dengan spiral, kondom, maupun pil dalam arti mencegah.
Berdasarkan hasil survey kesehatan Indonesia, 57% wanita di
Indonesia yang berstatus sudah menikah menggunakan alat
kontrasepsi, diantaranya metode KB yang paling popular digunakan
1
adalah KB suntik 30%, yang kedua adalah pil KB 13%, rata-rata
pengguna KB berkisar antara umur 20-39 tahun.
II.1.4.2 Hubungan Status Ekonomi Akseptor KB dengan penggunaan
KB Suntik
Salah satu faktor yang menentukan keikutsertaan KB adalah
tingkat kesejahteraan ekonomi keluarga. Proporsi pemakaian
kontrasepsi lebih tinggi pada wanita PUS dengan status ekonomi
tinggi.
Loudon menyatakan bahwa salah satu faktor yang
berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi adalah biaya pelayanan
KB, termasuk biaya transportasi untuk menuju ke tempat pelayanan
KB. Dengan demikian, wanita berstatus kawin yang status
ekonominya tinggi lebih mudah untuk mendapatkan alat kontrasepsi
dibandingkan dengan yang berstatus ekonomi rendah. (Loudon, 1996)
Pada penelitian (Gadi Rusnanti, 2008) ditemukan adanya
hubungan antara pekerjaan WUS (Wanita Usia Subur) dengan WUS
non akseptor, pada penelitian tersebut ditemukan bahwa wanita yang
bekerja lebih sedikit tidak memakai akseptor dari pada wanita yang
bekerja.
II.1.4.3 Hubungan jumlah anak yang hidup akseptor KB dengan
penggunaan KB Suntik
Secara umum pemakaian alat atau metode KB meningkat
seiring dengan meningkatnya jumlah anak. Data SDKI 2002
menunjukkan bahwa jumlah pemakaian kontrasepsi hormonal tertinggi
pada wanita yang memiliki jumlah anak hidup kurang dari 3 orang,
dan pemakaian kontrasepsi non hormonal tertinggi pada wanita
dengan jumlah anak 3 orang atau lebih dari 3 orang. (SDKI,2002)
1
Dalam SDKI 2007 pemakaian alat kontrasepsi modern
meningkat pesat sejalan jumlah anak yang masih hidup yaitu sebesar
8% pada wanita yang belum memiliki anak, meningkat menjadi 64%
pada wanita yang telah memiliki 3-4 anak, lalu menurun menjadi 42%
pada wanita yang telah memiliki anak lebih dari 5. Metode popular di
wanita yang belum memiliki anak ialah suntikan dan pil. Pemakaian
suntik meningkat setelah kelahiran anak pertama dari 4% pada wanita
tanpa anak menjadi 39% pada wanita dengan 1 atau 2 anak. (SDKI,
2007)
II.1.4.4 Hubungan antara pengetahuan akseptor KB dengan penggunaan
KB suntik
Menurut Notoadmodjo, pengetahuan merupakan hasil dari tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu. Penerimaan perilaku didasari atas adanya pengetahuan.
Sebelum terjadinya perilaku, seseorang akan mengalami proses secara
berurutan yaitu :
a. Tahu (know)
Sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam tingkatan ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh badan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (comprehension)
Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
kemudian dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (application)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
1
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam
suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (synthesis)
Menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi-
formulasi yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu objek atau materi. Penilaian-penilaian itu
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang ada.
Pengetahuan juga merupakan tahap dalam perubahan perilaku.
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku, contohnya untuk melakukan
KB, ia harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku
tersebut bagi dirinya dan keluarganya. Setelah mengetahui objek
kesehatan, kemudian melakukan penilaian atau pendapat terhadap apa
yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan akan melaksanakan atau
mempraktikkan apa yang diketahui, yaitu akan memilih alat
kontrasepsi dengan benar.(Notoadmodjo, 2005)
II.1.4.5 Hubungan antara sikap akseptor KB dengan penggunaan
KB suntik
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap mencerminkan
kesenangan atau ketidaksenangan seseorang terhadap sesuatu. Sikap
berasal dari pengalaman atau dari orang dekat dengan kita. Mereka
2
dapat mengakrabkan diri kepada sesuatu atau menyebabkan kita
menolaknya (Notoatmodjo,2007).
Teori Lawrence mengungkapkan bahwa perilaku kesehatan
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan
faktor diluar perilaku (non behavior causes).
Perilaku itu sediri terbentuk dari 3 faktor, yaitu (Teori Green,
1980 seperti dikutip Notoadmodjo, 2005) :
1. Faktor penentu (predisposing factor)
Merupakan faktor yang mendukung terjadinya suatu
perilaku, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap kepercayaan,
keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.
2. Faktor pendukung (enabling factor)
Merupakan faktor yang menentukan tindakan kesehatan
untuk memperoleh dukungan yang terwujud dalam lingkungan
fisik, ketersediaan fasilitas, atau sarana kesehatan.
3. Faktor pendorong (reinforcing factor)
Merupakan faktor yang mendahului perilaku itu terlaksana,
yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas.
II.1.4.6 Hubungan antara tenaga kesehatan dan ketersediaan fasilitas
dengan penggunaan KB suntik
pelayanan kesehatan yang berkualitas sangat berpengaruh
terhadap perilaku kesehatan masyarakat oleh karena itu KB yang
bermutu yang dapat diukut dan dapat ditentukan standar
pelayanannya dan dapat tercapai serta menambah frekuensinya
meliputi kondisi alat atau obat kontrasepsi yaitu ketersediaan alat
kontrasepsi dan sarana prasarana pelayanan kontrasepsi dan
komunikasi. Standar pelayanan kontrasepsi terdiri dari pemilihan
kontrasepsi, informasi yang diberikan dan interaksi petugas dengan
2
klien, kemampuan teknis, kesinambungan pelayanan dan rangkaian
program dan pendokumentasian pelayanan. (Syaifudin, 2006)
II.1.4.7 Hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan
KB suntik
Partisipasi suami dalam program KB dan Kesehatan
Reproduksi merupakan faktor yang berperan dalam mewujudkan
suami yang bertanggung jawab dalam KB dan kesehatan reproduksi.
Partisipasi ini dapat terwujud bila berbagai informasi yang berkaitan
dengan hal itu tersedia secara lengkap, apalagi kita ketahui bersama
bahwa salah satu penyebab rendahnya partisipasi suami dalam KB dan
kesehatan reproduksi adalah masih terbatasnya informasi khususnya
bagi pasangan suami istri (BKKBN,2008).
Dalam hal ini pendapat suami mengenai KB cukup kuat
pengaruhnya dalam penggunaan metode kontrasepsi untuk istrinya,
khususnya dalam pemilihan kontrasepsi dan menjadi peserta KB.
2
II.2 Kerangka Teori
Faktor predisposisi :
Umur
P e n g e t a hu a n
S ik a p
P a rit a s
S tatus ekonom i
Faktor pendukung :
Ketersediaan fasilitasPemilihan kontrasepsi suntik
Faktor penguat :
Dukungan suami
Pelayanan tenaga
kesehatan
: yang diteliti
Bagan 1. Kerangka Teori
2
II.3 Kerangka Konsep
Untuk memperjelas hubungan variabel-variabel dalam penelitian ini, maka
dikemukakan dalam kerangka konsep yang dijelaskan dibawah ini :
Variabel Independen Variabel Dependen
Jumlah anak
Status ekonomi
Pengetahuan ibu
Pemilihan kontrasepsi suntik
Sikap ibu
Bagan 2. Kerangka Konsep
II.4 Penelitian Terkait
1. Radita Kusumaningrum (2009), penelitian berjudul “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Pada
Pasangan Usia Subur”, menyatakan bahwa jumlah anak mempengaruhi
dalam pemilihan jenis kontrasepsi.
2. Nenik Woyanti (2005), penelitian berjudul “Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Permintaan Kontrasepsi di Kota Semarang”, menyatakan
bahwa pendapatan keluarga mempengaruhi dalam pemilihan jenis
kontrasepsi.
2
3. Annisa Rahma (2011) penelitian berjudul “Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Pemilihan Kontrasepsi Non IUD pada Akseptor KB Wanita Usia
20-39 tahun”, menyatakan bahwa status ekonomi memiliki pengaruh dalam
pemilihan kontrasepsi.
4. Shireen J. Jejeeboy, dkk (2012) penelitian berjudul “Injectable
Contraseptives: Perspectives and Experiences of Women and Health Care
Providers in India”, menyatakan bahwa pengetahuan mempengaruhi
keputusan dalam pemilihan kontrasepsi suntik, jumlah anak mempengaruhi
pemilihan kontrasepsi, kenyamanan, keamanan dan efektivitas penggunaan
KB suntik menjadi alasan dalam pemilihan kontrasepsi.
II.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Terdapat pengaruh faktor jumlah anak, status ekonomi, pengetahuan,
dan sikap akseptor KB terhadap penggunaan kontrasepsi suntik pada
wanita usia subur di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi periode Januari-
Februari 2013.
H2 : Terdapat pengaruh jumlah anak akseptor KB terhadap penggunaan
kontrasepsi suntik pada wanita usia subur di Klinik Aisyah Bersalin
Bekasi periode Januari-Februari 2013.
H3 : Terdapat pengaruh status ekonomi akseptor KB terhadap penggunaan
Kontrasepsi suntik pada wanita usia subur di Klinik Aisyah Bersalin
Bekasi periode Januari-Februari 2013.
H4 : Terdapat pengaruh pengetahuan akseptor KB terhadap penggunaan
Kontrasepsi suntik pada wanita usia subur di Klinik Aisyah Bersalin
Bekasi periode Januari-Februari 2013.
H5 : Terdapat pengaruh sikap akseptor KB terhadap penggunaan kontrasepsi
suntik pada wanita usia subur di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi periode
Januari-Februari 2013.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah deskriptif analitik. Deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untuk menggambarkan proporsi atau rerata suatu variabel,
sementara analitik adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antarvariabel. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan cross
sectional. (Sopiyudin,2010)
III.2 Lokasi Penelitian
Tempat penelitian : Klinik Aisyah Bersalin, Bekasi Utara.
Waktu penelitian : 25 Januari – 25 Februari 2013
III.3 Populasi Penelitian
III.3.1 Populasi Target
Populasi target dalam penelitian ini adalah WUS (Wanita Usia
Subur) yang menggunakan kontrasepsi.
III.3.2 Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah WUS (Wanita
Usia Subur) akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi periode
Januari-Februari 2013. Populasi dalam penelitian sebanyak 75 orang.
III.4 Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh WUS (Wanita Usia Subur)
akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi periode Januari-Februari 2013,
dengan kriteria pembatas dan jumlah sampel sesuai dengan populasi
menggunakan rumus Slovin sebanyak 64 orang. Adapun kriteria pembatas
adalah sebagai berikut :
25
2
a. Kriteria inklusi
1. Ibu akseptor KB aktif.
2. Wanita Usia Subur (WUS) usia 15-49 tahun yang menggunakan
pelayanan kontrasepsi di Klinik Aisyah Bersalin.
3. Bersedia menjadi responden penelitian.
b. Kriteria eksklusi
1. Responden tidak datang ke tempat penelitian saat penelitian ini
dilakukan, yaitu saat periode Januari-Februari 2013.
III.5 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
consecutive sampling yaitu semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria
dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.
(Sastroasmoro, 2008)
III.6 Variabel Penelitian
III.6.1 Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
1. Jumlah anak
2. Status ekonomi
3. Pengetahuan ibu
4. Sikap ibu
III.6.2 Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah wanita usia subur
akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi periode Januari-Februari
2013.
2
III.7 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Definisi Operasional
No. Nama Variabel Definisi
Operasional
Skala Kategori
Variabel Dependen
1. Penggunaan
kontrasepsi suntik
Menggunakan
kontrasepsi suntik
Nominal 1: Ya
2: Tidak
Variabel Independen
1. Pengetahuan ibu Pengetahuan ibu
mengenai
Ordinal 1: Baik (≥ 75%)
2: Kurang (<75%)
kontrasepsi suntik
(Arikunto, 2006)
2. Jumlah anak Jumlah anak
kandung yang
Ordinal 1: ≤ 2 anak
2: > 2 anak
masih hidup yang
dimiliki ibu (BKKBN)
3. Status ekonomi Jumlah Ordinal 1: ≤UMR (≤ 2.100.000)
pendapatan
keluarga akseptor
2: >UMR (> 2.100.000)
per bulan (Hr.centro, 2013)
4. Sikap ibu Pandangan ibu Ordinal 1 : Positif (≥ 75%)
terhadap metode
kontrasepsi suntik
2 : Negatif (< 75%)
(Wawolumaya, 2001)
2
III.8 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dengan menggunakan data primer, dengan
melakukan wawancara dan memberikan kuesioner kepada responden yaitu
wanita usia subur akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi periode
Januari-Februari 2013.
III.9 Protokol penelitian
Identifikasi dan perumusan masalah
Menentukan subyek penelitian yang telah ditentukan sesuai dengan kriteriainklusi
Teknik sampling dengan consecutive sampling
Rancangan penelitian dengan metode cross-sectional
Jumlah sampel yang diteliti dengan menggunakan rumus Slovin
Pengumpulan data dengan menggunakan data primer yaitu kuesioner danwawancara langsung kepada responden saat dilakukan pengambilan data
Pengolahan data dilakukan dengan program statistik
Hasil penelitian
Kesimpulan
Bagan 3. Protokol Penelitian
2
III.10 Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dengan menggunakan
program statistik komputer. Dalam proses mengolah dan menganalisis data
terdapat berbagai tahap yaitu :
1. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi kuesioner,
apakah kuesioner sudah diisi dengan lengkap, jelas jawaban dari
responden, relevan jawaban dengan pertanyaan (Sopiyudin,2008).
2. Coding
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka/bilangan. Kegunaan koding adalah mempermudah peneliti
pada saat analisis data dan juga saat entry data (Sopiyudin,2008).
3. Processing
Setelah data di koding maka langkah selanjutnya melakukan entry data
dari kuesioner ke dalam program komputer, salah satu paket program yang
digunakan adalah SPSS for Window (Sopiyudin,2008).
4. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry
apakah ada kesalahan atau tidak (Sopiyudin,2008).
III.11 Jumlah Sampel
Populasi diketahui 75 orang. Maka dapat ditentukan sampel sejumlah
64 responden dengan menggunakan rumus Slovin :
n = N Keterangan : n : sampel
1 + N (d²) N : populasi
d : presisi yang ditetapkan
atau presentasi kelonggaran
3
III.12 Analisis Data
Data yang telah diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisis
univariat dan bivariat. Analisis univariat merupakan analisis presentase dari
seluruh responden yang diambil dalam penelitian, dimana akan
menggambarkan distribusi frekuensi dan proporsi sesuai pembagian proporsi
sampel berdasarkan jenis alat kontrasepsi yang digunakan. Analisis bivariat
digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel yang diduga
memiliki hubungan dan membuktikan hipotesis dua variabel tersebut.
Pada penelitian ini digunakan uji statistik chi-square dengan tingkat
kepercayaan 95% dan menggunakan data kategori (nominal dan ordinal).
Rumus chi-square (X²) =
X² = Σ ( f o – f e )2
fe Keterangan : X2 : Chi Square (Kai Kuadrat)
fo : Nilai Observasi
Df = (k-1)(b-1) fe : Nilai Harapan
Df : Degree of freedom (Derajat
kebebasan)
k : Jumlah Kolom
b : Jumlah baris
Hasil Uji Chi Square, Ho ditolak apabila p ≤ α (0,05), artinya ada
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Ho gagal ditolak
apabila p > α (0,05), artinya tidak ada hubungan antara variabel dependen dengan
variabel independen.
3
III.13 Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana
ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Reliabilitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan
dengan alat ukur yang sama. (Hastono, 2007)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Gambaran Tempat Penelitian
IV.1.1 Lokasi Klinik Aisyah Bersalin
Klinik Aisyah Bersalin terletak di Pondok Ungu Permai Blok DD IV
no. 13, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara
IV.1.2 Visi dan Misi
Visi dan misi dari Klinik Aisyah Bersalin adalah menyehatkan
masyarakat dan memasyarakatkan kesehatan.
IV.2 Hasil Penelitian
IV.2.1 Hasil Analisis Univariat
IV.2.1.1 Analisis Univariat Pengguna Kontrasepsi Suntik
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Jumlah Akseptor KB
di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013
Akseptor KB Suntik Frekuensi Persen (%)
Ya 43 67,2 %
Tidak 21 32,8 %
Total 64 100 %
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 43 (67,2%) responden
menggunakan kontrasepsi suntik dan 21 (32,8%) responden tidak
menggunakan kontrasepsi suntik.
32
3
IV.2.1.2 Analisis Univariat Berdasarkan Usia Ibu
Distribusi Frekuensi Usia Ibu
Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013
Usia Ibu Frekuensi Persen (%)
<20 15 23,4 %
20-35 29 45,3 %
>35 20 31,2 %
Total 64 100 %
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 15 (23,4%) responden
berusia <20 tahun, 29 (45,3%) responden berusia 20-35 tahun, dan 20 (31,2%)
responden berusia >35 tahun.
IV.2.1.3 Analisis Univariat Berdasarkan Pengguna Kontrasepsi
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Pengguna Kontrasepsi
di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013
Pengguna Kontrasepsi Frekuensi Persen (%)
Suntik 43 67,2 %
Pil 11 17,2 %
IUD 6 9,4 %
Implant/susuk 4 6,2 %
Total 64 100 %
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 43 (67,2%) responden
memilih menggunakan KB suntik, 11 (17,2%) responden memilih pil, 6
(9,4%) responden memilih IUD, 4 (6,2%) responden memilih implant/susuk.
3
IV.2.1.4 Analisis Univariat Berdasarkan Jumlah Anak
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak
Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013
Jumlah Anak Frekuensi Persen (%)
≤ 2 46 71,9 %
> 2 18 28,1 %
Total 64 100 %
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 46 (71,9%) responden
memiliki jumlah anak ≤ 2 dan 18 (28,1%) memiliki jumlah anak > 2.
Berdasarkan data SDKI 2002, pengguna kontrasepsi hormonal
termasuk KB suntik tertinggi pada ibu dengan jumlah anak ≤2, sedangkan
pengguna kontrasepsi non hormonal pada ibu dengan jumlah anak >2.
IV.2.1.5 Analisis Univariat Berdasarkan Status Ekonomi
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Status Ekonomi
Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013
Status Ekonomi Frekuensi Persen (%)
≤ UMR 38 59,4 %
> UMR 26 40,6 %
Total 64 100 %
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 38 (59,4%) responden
memiliki pendapatan ≤ UMR dan 26 (40,6%) responden memiliki
pendapatan diatas > UMR.
3
Berdasarkan penelitian Annisa Rahma tentang pemilihan kontrasepsi
non-IUD, diketahui dari 60 responden, 37 orang memiliki pendapatan
>UMR.
IV.2.1.6 Analisis Univariat Berdasarkan Pengetahuan
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan
Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013
Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persen (%)
Baik 30 46,9 %
Kurang 34 53,1 %
Total 64 100 %
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 30 (46,9%) responden
memiliki pengetahuan baik tentang kontrasepsi suntik dan 34 (53,1%)
responden memiliki pengetahuan kurang tentang kontrasepsi suntik.
Berdasarkan penelitian Shireen J. Jejeeboy diketahui bahwa salah satu
penyebab yang mendorong ibu untuk menggunakan kontrasepsi adalah
pengetahuan yang baik tentang kontrasepsi tersebut, yang terutama didapat
dari konseling tenaga pelayanan kontrasepsi.
3
IV.2.1.7 Analisis Univariat Berdasarkan Sikap
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Sikap
Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013
Sikap Frekuensi Persen (%)
Positif 42 65,6 %
Negatif 22 34,4 %
Total 64 100 %
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 42 (65,6%) responden
memiliki sikap baik terhadap penggunaan kontrasepsi dan 22 (34,4%)
responden memiliki sikap kurang baik terhadap penggunaan kontrasepsi.
Berdasarkan penelitian Shireen J. Jejeeboy diketahui bahwa dari 92
responden menggunakan KB suntik dan kontrasepsi oral, 53% memiliki
sikap positif terhadap KB suntik yang dilihat dari kenyamanan, keamanan,
efektivitas, dan reversibilitas.
3
IV.2.2 Hasil Analisis Bivariat
IV.2.2.1 Hubungan Antara Jumlah Anak dengan Penggunaan KB Suntik
Tabel 9
Distribusi Penggunaan Kontrasepsi Suntik Berdasarkan Jumlah Anak
Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013
Jumlah
Anak
Kontrasep
Ya
si Su ntik
TidakTotal
P
Value
N % N % N %
≤ 2 37 57,8 % 9 14,1 % 46 71,9 % 0,000
> 2 6 9,4 % 12 18,8 % 18 28,1 %
Total 43 67,2 % 21 32,8 % 64 100 %
Berdasarkan hasil tabel silang (cross tabulation) diatas diketahui
bahwa dari 43 (67,2%) responden yang menggunakan KB suntik, 37 (57,8%)
responden memiliki jumlah anak ≤2 dan 6 (9,4%) responden memiliki jumlah
anak >2. Sedangkan dari 21 (32,8%) responden yang tidak menggunakan KB
suntik, 9 (14,1%) responden memiliki jumlah anak ≤2 dan 12 (18,8%)
responden memiliki jumlah anak >2.
Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan P value 0,000 yang berarti P
value <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
bermakna antara jumlah anak dengan penggunaan KB suntik pada wanita usia
subur di Klinik Aisyah Bersalin.
3
IV.2.2.2 Hubungan Antara Status Ekonomi dengan Penggunaan
KB Suntik
Tabel 10
Distribusi Penggunaan Kontrasepsi Suntik Berdasarkan Status Ekonomi
Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013
Status
Ekonomi
Kontrasep
Ya
si Su ntik
TidakTotal
P
Value
N % N % N %
≤ UMR 20 31,3 % 18 28,1 % 38 59,4 % 0,003
> UMR 23 35,9 % 3 4,7 % 26 40,6 %
Total 43 67,2 % 21 32,8 % 64 100 %
Berdasarkan hasil tabel silang (cross tabulation) diatas diketahui
bahwa dari 43 (67,2%) responden yang menggunakan KB suntik, 20 (31,3%)
responden memiliki pendapatan per bulan ≤UMR dan 23 (35,9%) responden
memiliki pendapatan per bulan >UMR. Sedangkan dari 21 (32,8%) responden
yang tidak menggunakan KB suntik, 18 (28,1%) responden memiliki
pendapatan per bulan ≤UMR dan 3 (4,7%) responden memiliki pendapatan
per bulan >UMR.
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai P value 0,003 yang
berarti P value <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
bermakna antara status ekonomi dengan penggunaan KB suntik pada wanita
usia subur di Klinik Aisyah Bersalin.
3
Ya Tidak Value
N % N % N %
Baik 30 46,9 % 0 0 % 30 46,9 % 0,000
Kurang 13 20,3 % 21 32,8 % 34 53,1 %
Total 43 67,2 % 21 32,8 % 64 100 %
IV.2.2.3 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan PenggunaanKB Suntik
Tabel 11
Distribusi Penggunaan Kontrasepsi Suntik Berdasarkan Pengetahuan
Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013
Kontrasepsi Suntik PPengetahuan Total
Berdasarkan tabel silang (cross tabulation) diatas diketahui bahwa dari
43 (67,2%) responden yang menggunakan KB suntik, 30 (46,9%) responden
memiliki pengetahuan yang baik tentang KB suntik dan 13 (20,3%) responden
memiliki pengetahuan yang kurang tentang KB suntik. Sedangkan dari 21
(32,8%) responden yang tidak menggunakan KB suntik, 0 (0%) responden
yang memiliki pengetahuan yang baik tentang KB suntik dan 21 (32,8%)
responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang KB suntik.
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai P value 0,000 yang
berarti P value <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
bermakna antara pengetahuan dengan penggunaan KB suntik pada wanita usia
subur di Klinik Aisyah Bersalin.
4
Ya Tidak Value
N % N % N %
Positif 32 50,0 % 10 15,6 % 42 65,6 % 0,034
Negatif 11 17,2 % 11 17,2 % 22 34,4 %
Total 43 67,2 % 21 32,8 % 64 100 %
IV.2.2.4 Hubungan Antara Sikap dengan Penggunaan KB Suntik
Tabel 12
Distribusi Penggunaan Kontrasepsi Suntik Berdasarkan Sikap
Akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi
Periode Januari-Februari 2013
Kontrasepsi Suntik PSikap Total
Berdasarkan hasil tabel silang (cross tabulation) diatas diketahui
bahwa dari 43 (67,2%) responden yang menggunakan KB suntik, 32 (50%)
responden memiliki sikap positif terhadap KB suntik dan 11 (17,2%)
responden memiliki sikap negative terhadap KB suntik. Sedangkan dari 21
(32,8%) responden yang tidak menggunakan KB suntik, 10 (15,6%)
responden memiliki sikap positif terhadap KB suntik dan 11 (17,2%)
responden memiliki sikap negative terhadap KB suntik.
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai P value 0,034 yang
berarti P value <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
bermakna antara sikap responden dengan penggunaan KB suntik pada wanita
usia subur di Klinik Aisyah Bersalin.
4
IV.3 Pembahasan
IV.3.1 Hasil Analisis Bivariat Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penggunaan KB suntik pada Ibu Akseptor KB
IV.3.1.1 Hubungan Antara Jumlah Anak dengan Penggunaan KB Suntik.
Berdasarkan hasil penelitian di Klinik Aisyah Bersalin dari 43
(67,2%) responden yang menggunakan KB suntik, 37 (57,8%)
responden memiliki jumlah anak ≤2 dan 6 (9,4%) responden memiliki
jumlah anak >2. Sedangkan dari 21 (32,8%) responden yang tidak
menggunakan KB suntik, 9 (14,1%) responden memiliki jumlah anak
≤2 dan 12 (18,8%) responden memiliki jumlah anak >2.
Berdasarkan teori, jumlah anak berhubungan dengan program
KB yang dilaksanakan oleh pemerintah dan sesuai dengan misi
program KB yaitu dengan memiliki jumlah anak yang ideal yaitu 2
orang anak. Data SDKI 2002 menunjukkan bahwa jumlah pemakaian
kontrasepsi hormonal tertinggi pada wanita yang memiliki jumlah
anak hidup kurang dari 3 orang, dan pemakaian kontrasepsi non
hormonal tertinggi pada wanita dengan jumlah anak 3 orang atau lebih
dari 3 orang.
Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan P value 0,000 yang
berarti P value <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang bermakna antara jumlah anak dengan penggunaan KB
suntik pada ibu akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin. Dalam hal ini,
ibu akseptor KB aktif dengan jumlah anak rata-rata ≤2 lebih banyak
memilih menggunakan kontrasepsi hormonal seperti suntik dibanding
dengan metode kontrasepsi jangka panjang.
IV.3.1.2 Hubungan Antara Status Ekonomi dengan Penggunaan KB Suntik
Berdasarkan hasil penelitian di Klinik Aisyah Bersalin dari 43
(67,2%) responden yang menggunakan KB suntik, 20 (31,3%)
responden memiliki pendapatan per bulan ≤UMR dan 23 (35,9%)
4
responden memiliki pendapatan per bulan >UMR. Sedangkan dari 21
(32,8%) responden yang tidak menggunakan KB suntik, 18 (28,1%)
responden memiliki pendapatan per bulan ≤UMR dan 3 (4,7%)
responden memiliki pendapatan per bulan >UMR.
Berdasarkan teori, faktor yang mempengaruhi penggunaan
kontrasepsi adalah biaya dari pemasangan kontrasepsi tersebut, wanita
dengan status ekonomi keluarga yang tinggi lebih mudah untuk
memilih dalam menggunakan kontrasepsi. (Loudon, 1996)
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai P value 0,000
yang berarti P value <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang bermakna antara status ekonomi dengan penggunaan
KB suntik pada ibu akseptor aktif KB di Klinik Aisyah Bersalin.
Status ekonomi ibu akseptor KB yang rata-rata >UMR mempengaruhi
daya beli akseptor dalam penggunaan kontrasepsi suntik. Rata-rata
akseptor dengan pendapatan diatas UMR per bulan memilih untuk
menggunakan kontrasepsi suntik karena keterjangkauan harga
kontrasepsi suntik yang dianggap relatif lebih murah dibanding
metode kontrasepsi lain. Hasil penelitian Nenik Woyani tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kontrasepsi di Kota
Semarang menyatakan bahwa pendapatan keluarga mempengaruhi
pemilihan jenis kontrasepsi. Serta penelitian Annisa Rahma tentang
faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Kontrasepsi Non
IUD pada Akseptor KB Wanita Usia 20-39 tahun menyatakan bahwa
status ekonomi mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi.
IV.3.1.3 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Penggunaan KB Suntik
Berdasarkan hasil penelitian di Klinik Aisyah Bersalin dari 43
(67,2%) responden yang menggunakan KB suntik, 30 (46,9%)
responden memiliki pengetahuan yang baik tentang KB suntik dan 13
(20,3%) responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang KB
4
suntik. Sedangkan dari 21 (32,8%) responden yang tidak
menggunakan KB suntik, 0 (0%) responden yang memiliki
pengetahuan yang baik tentang KB suntik dan 21 (32,8%) responden
memiliki pengetahuan yang kurang tentang KB suntik.
Berdasarkan teori, pengetahuan datang dari pengalaman juga
dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan orang lain, dari buku,
surat kabar, atau media massa, dan elektronik. Pengetahuan juga
merupakan tahap dalam perubahan perilaku. Sebelum seseorang
mengadopsi perilaku, harus mengetahui, melakukan penilaian atau
pendapat, kemudian melaksanakan atau mempraktikkan apa yang
diketahui. (Notoatmodjo, 2005)
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai P value 0,000
yang berarti P value <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang bermakna antara pengetahuan dengan penggunaan KB
suntik pada ibu akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin. Ibu akseptor
KB dengan pengetahuan yang baik tentang kontrasepsi suntik memilih
untuk menggunakan kontrasepsi suntik. Informasi akseptor KB
tentang kontrasepsi suntik yang didapat dari orang lain yaitu dari
pengalaman pengguna KB atau petugas pelayanan KB, media cetak,
maupun elektronik membuat akseptor memiliki pengetahuan yang
baik tentang kontrasepsi suntik. Semakin baik pengetahuan akseptor
KB tentang kontrasepsi suntik, maka semakin besar keinginan
akseptor memilih dan menggunakan kontrasepsi suntik. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Shiren J. Jejeeboy yang berjudul
Injectable Contraseptives: Perspectives and Experiences of Women
and Health Care Providers in India didapatkan hasil bahwa
pengetahuan mempengaruhi keputusan dalam memilih kontrasepsi
suntik.
4
IV.3.1.4 Hubungan Antara Sikap dengan Penggunaan KB Suntik
Berdasarkan hasil penelitian di Klinik Aisyah Bersalin dari 43 (67,2%) responden yang menggunakan KB suntik, 32 (50%) responden memiliki sikap positif terhadap KB suntik dan 11 (17,2%) responden memiliki sikap negatif terhadap KB suntik. Sedangkan dari21 (32,8%) responden yang tidak menggunakan KB suntik, 10 (15,6%) responden memiliki sikap positif terhadap KB suntik dan 11 (17,2%) responden memiliki sikap negatif terhadap KB suntik.
Berdasarkan teori, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus. Sikap mencerminkan kesenangan atau ketidaksenangan seseorang terhadap sesuatu. (Notoatmodjo, 2007)
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai P value 0,034 yang berarti P value <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara sikap responden dengan penggunaan KB suntik pada ibu akseptor KB di Klinik Aisyah Bersalin. Ibu akseptor KB dengan sikap yang positif terhadap penggunaan KB suntik rata-rata memilih untuk menggunakan kontrasepsi suntik. Sikap dan perilaku akseptor KB muncul dari pengetahuan yang didapat. Setelah mengetahui dan memahami tentang kontrasepsi suntik, maka akseptor melakukan penilaian terhadap kontrasepsi tersebut. Pengetahuan yang didapat tentang kontrasepsi suntik merupakan suatu stimulus untuk dihasilkannya reaksi atau respon tertutup dari akseptor KB, yang kemudian akan mencetuskan suatu tindakan dari akseptor. Semakin baik pengetahuan akseptor tentang kontrasepsi suntik, maka semakin positif sikap akseptor terhadap kontrasepsi suntik, yang kemudian akan mempengaruhi perilaku akseptor dalam memilih dan menggunakan kontrasepsi suntik.
Hasil penelitian Shiren J. Jejeeboy tentang perspektif dan pengalaman wanita pengguna kontrasepsi suntik, menyatakan bahwa sikap yang positif tentang KB suntik yang dilihat dari kenyamanan, keamanan, dan efektivitas menurut akseptor KB menjadi alasan dalam memilih kontrasepsi suntik.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Penelitian Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi
Suntik pada Wanita Usia Subur di Klinik Aisyah Bersalin Bekasi Periode
Januari-Februari 2013 dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi suntik
pada wanita usia subur akseptor KB aktif di Klinik Aisyah Bersalin.
2. Terdapat pengaruh jumlah anak dengan penggunaan KB suntik pada
wanita usia subur akseptor KB aktif di Klinik Aisyah Bersalin.
3. Terdapat pengaruh status ekonomi dengan penggunaan KB suntik pada
wanita usia subur akseptor KB aktif di Klinik Aisyah Bersalin.
4. Terdapat pengaruh pengetahuan dengan penggunaan KB suntik pada
wanita usia subur akseptor KB aktif di Klinik Aisyah Bersalin.
5. Terdapat pengaruh sikap dengan penggunaan KB suntik pada wanita usia
subur akseptor KB aktif di Klinik Aisyah Bersalin.
V.2 Saran
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah yang
bertujuan untuk menekan jumlah penduduk, dimana hal ini menjadi sangat
penting untuk diperhatikan terutama untuk penduduk Indonesia. Oleh sebab itu,
peneliti memberikan beberapa saran yaitu :
1. Untuk ibu akseptor KB diharapkan untuk memperhatikan jadwal kontrol
ulang dan apabila terdapat keluhan atau efek samping dari pemakaian
kontrasepsi tersebut segera konsultasikan kepada tenaga medis atau tenaga
pelayanan kontrasepsi.
2. Untuk petugas pelayanan kontrasepsi di Klinik Aisyah Bersalin diharapkan
dapat memberikan informasi secara jelas terhadap akseptor atau calon
45
46
akseptor KB dan melakukan pelayanan kontrasepsi sesuai dengan standar
pelayanan yang baik.
3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat menggunakan sampel
dengan jangkauan lebih luas lagi agar hasil penelitian lebih akurat dan dapat
dipertimbangkan untuk melakukan penelitian di daerah dengan jumlah
penduduk tinggi serta jumlah pengguna kontrasepsi yang tinggi. Dapat
ditambahkan beberapa variabel selain faktor personal dan keluarga seperti
kualitas pelayanan kontrasepsi, keterjangkauan informasi, dan ketersediaan
pelayanan kontrasepsi. Serta diharapkan dapat menggunakan uji analisis data
lain seperti multivariat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Badan Pusat Statistik.2010. Data Penduduk Indonesia Menurut Provinsi. Jakarta.
http://www.bps. g o.id/t a b_sub/vi e w.php ? k a t=1 & t a b e l=1 & d a ft a r= 1 & id_sub y e k =1 2 & n
ot a b=1 (diakses tanggal 15 November 2012)
Badan Pusat Statistik.2010. Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Bekasi
Tahun 1997-2010. Jakarta. http://b e k a sikot a .bps. g o.id/ind e x .ph p ?
option= c o m _ c ont e nt & vi e w= a rti c l e& id=152 & I t e m id=117 (diakses tanggal 19
November 2012)
BKKBN. 2006. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
BKKBN.2008. Rapat Kerja Program Keluarga Berencana Nasional Tahun 2008.
Jakarta
BKKBN.2011. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011. Jakarta.
http : / / w ww .b k kbn.g o .id / d ata / D o cu m e nts / P r o fil % 2 0 Hasil % 2 0 P e ndataan % 2 0 Ke l uarga %2 0 Ta
hun %2 0 2 0 11 .pdf (diakses tanggal 20 Maret 2013)
BKKBN.2012. Laporan Hasil Pelayanan Kontrasepsi Februari 2012. Jakarta
BKKBN. 2008. Evaluasi Pelaksanaan Program KB Nasional Tahun 2007. Jakarta.
http://www.bkkb n . g o.id/ W e bs/D e t a il P ro g r a m .ph p ? L in k I D=278 (diakses tanggal 20
November 2012)
47
4
Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang
Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto
Dahlan, M. Sopiyudin. 2009. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika Jakarta
Frontiers in Reproductive Health Population Council New Delhi. 2003. Introducing
DMPA Injectable Contraceptives to Private Medical Practitioners in Urban Gujarat.
http://pdf.us a id. g ov/pdf_do c s/ P NA CS 379.pdf (diakses tanggal 3 November 2012)
Guida, Maurizio, dkk.2004. Effects of Two Types of Hormonal Contraception on the
Sexual Life of Women and Their Partner.
http://hu m r e p. o x fordjourn a ls.or g / c ont e nt/ ea r l y /2 0 04/12/17/hu m r e p.d e h686.full.pdf
(diakses tanggal 2 November 2012)
Hartanto, H. 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Hartanto, H. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, Anggota Ikapi.
Hastono, Priyo. 2007. Analisis Data Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia
Jejeeboy, Shireen, dkk. 2012. Injectable Contraceptives: Perspectives and
Experiences of Women and Health Care Providers in India.
http://www.pop c oun c il.or g / a s i a /indi a .ht m l (diakses tanggal 30 Oktober 2012)
Loudon, Nency, Churcill Livingstone.1996. Handbook of family planning. Singapore:
Longman Singapore Publisher
4
Kusumaningrum, Radita. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis
Kontrasepsi yang Digunakan Pada Pasangan Usia Subur. Universitas Diponegoro
Notoatmodjo, Sukidjo.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Sukidjo.2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Rahma, Annisa. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan
Kontrasepsi Non IUD pada Akseptor KB Wanita Usia 20-39 Tahun. Universitas
Diponegoro
Ross, AJ, dkk.2012. Increased Use of Injectable Contraception in Sub-Saharan
Africa. http://www. a jol. i nfo/ind e x .php/ a jrh/ a rti c l e /vi e w/83678/73700 (diakses
tanggal 28 Oktober 2012)
Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakata : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Statistik Jawa Barat.2011. Database Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
Jawa Barat 2011. Jakarta.
http://www.j a b a rprov . g o.id/ind e x .php/ s ubM e nu/75 (diakses tanggal 15 November
2012)
Sostroasmoro Sudigdo, Ismael Sofyan. 2008. Dasar-dasar Metode Penelitian Klinis
Edisi Ke-3. Jakarta: CV Sagung Seto
Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
UMR/UMK Kota Bekasi. 2013.
http://www.hr ce ntro. c o m /u m r/j a w a _b a r a t/kot a _b e k a si/ a ll (diakses tanggal 2 Januari
2013)
5
Wawolumaya, Corrie. 2001. Metodologi Riset Kedokteran : Survei Epidemiologi
Sederhana Bidang Perilaku Kedokteran/Kesehatan. Jakarta: Panorama Perc
World Stats.2012. Data Populasi Negara di Dunia. Jakarta.
http:// www . int e rn e t w orl d stats. c om/stats8.htm (diakses tanggal 15 November 2013)
Woyanti, Nenik.2005. Analisis Faktor-faktor Yang mempengaruhi Permintaan
Kontrasepsi di Kota Semarang. Semarang
LAMPIRAN
51
5
Lampiran 2 :
Kuesioner
Penelitian
Lampiran 1 :
Surat Ijin Penelitian
5
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK PADA WANITA USIA SUBUR PERIODE
JANUARI-FEBRUARI 2013
Salam sejahtera, Assalamualaikum.Wr.Wb
Saya, Eunike Diah Purwanti, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta semester 7 sedang mengadakan penelitian
untuk kepentingan karya tulis ilmiah. Dalam lampiran berikut terdapat beberapa
pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. Untuk itu, saya mohon kesediaan
ibu agar dapat meluangkan waktu untuk mengisi pertanyaan berikut dengan jujur.
Jawaban yang ibu berikan serta data identitas diri ibu akan saya jamin
kerahasiaannya.
Dengan ini, saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan dan partisipasi ibu untuk
menjadi responden dalam penelitian ini.
Tanggal : Kode Responden :
TTD
( )
5
DATA DEMOGRAFI
Petunjuk pengisian :
1. Isilah titik-titik pada pertanyaan nomor 1,2, dan 4
2. Berilah tanda checklist ( √ ) pada pertanyaan nomor 3 sesuai dengan pilihan
saudara
Menggunakan KB suntik :
( ) Ya ( ) Tidak
1. Nama : …………….
2. Umur : ……….tahun
3. Pendidikan terakhir :
( ) SD
( ) SMP
( ) SMA
( ) Diploma
( ) Sarjana
4. Jumlah anak yang hidup :………..orang
5. Pekerjaan : ………………
6. Pendapatan kk per bulan : Rp………………
5
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi Suntik Pada Wanita
Usia Subur Periode Januari-Februari 2013
PETUNJUK PENGISIAN :
Bacalah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan baik dan isi dengan jawaban
yang menurut anda benar dengan memberikan tanda silang (X)
T in gk at p en getahu an
1. Kontrasepsi suntik adalah :
a. Salah satu cara untuk mencegah kehamilan dengan menyuntikkan cairan
hormonal ke dalam tubuh.
b. Suatu kontrasepsi wanita yang berupa pil atau tablet.
c. Alat kontrasepsi yang dimasukan, disusupkan, dan ditanam dibawah kulit
(pada bagian dalam lengan atas atau bawah siku) dalam waktu beberapa
tahun.
2. Apa tujuan dilakukannya kontrasepsi suntik?
a. Meningkatkan kesuburan untuk memperoleh banyak anak.
b. Mencegah terjadinya kehamilan.
c. Pilihan jawaban a dan b benar
3. Berapa jarak waktu suntik ulang pada kontrasepsi suntik?
a. Setiap 3 bulan dan 1 bulan.
b. Setiap 5 tahun.
c. Kapan saja.
5
4. Waktu paling baik untuk dilakukan penyuntikan pada pengguna KB suntik
adalah…
a. 1-7 hari dari waktu haid
b. Kapan saja
c. 1 bulan setelah haid
5. Apa efek samping utama atau yang paling sering terjadi pada pengguna KB
suntik?
a. Gangguan pada mata
b. Gangguan pada jantung
c. Gangguan pada pola haid/menstruasi dan berat badan bertambah
6. Dimana letak dapat dilakukan penyuntikan pada pengguna KB suntik?
a. Leher
b. Lengan atas atau bokong
c. Semua salah
7. Setelah kb suntik dihentikan, kapan kesuburan pengguna kb kembali?
a. 3 tahun setelah kb suntik dihentikan.
b. Rata-rata 3-6 bulan setelah kb suntik dihentikan.
c. Pilihan jawaban a dan b salah.
8. Wanita yang tidak boleh/tidak dapat menggunakan kontrasepsi suntik
adalah….
a. Wanita usia subur (15-49 tahun)
b. Wanita yang sudah memiliki anak dan ingin mencegah kehamilan.
c. Telah hamil, mengalami kanker payudara.
5
9. Keuntungan menggunakan kontrasepsi suntik adalah….
a. Biaya relatif terjangkau dan tidak mengganggu hubungan suami-istri
b. Pengguna kb suntik diberikan cairan obat suntikan untuk dibawa kerumah
dan untuk disimpan.
c. Pengguna kb suntik mengalami sakit kepala dan haid tidak teratur
10. Apa penyebab kegagalan dalam mencegah kehamilan pada pengguna
kontrasepsi suntik?
a. Ketidakpatuhan atau ketidakteraturan ibu terhadap jadwal suntikan kb.
b. Ibu sedang dalam masa laktasi/menyusui.
c. Ibu rajin melakukan konseling kepada petugas kb
S ik ap
11. Menggunakan kontrasepsi suntik lebih efektif mencegah kehamilan dibanding
dengan kontrasepsi non hormonal :
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
12. Berdasarkan keterjangkauan harga, ibu lebih memilih menggunakan
kontrasepsi suntik dibanding dengan KB non hormonal :
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
5
13. Ibu merasa takut dengan cara penyuntikkan KB suntik :
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
14. Ibu merasa takut dengan penggunaan kontrasepsi suntik karena efek samping
yang terjadi gangguan pola haid, sedikit darah atau tidak ada darah yang
keluar :
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
15. Ibu merasa tidak nyaman karena penggunaan KB suntik dapat mempengaruhi
berat badan:
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
5
Lampiran 3 :
Uji Validitas dan Reliabilitas
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid
Excludeda
Total
30 100.0
0 .0
30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.863 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Definisi 6.00 8.552 .421 .863
Tujuan 5.73 8.478 .646 .846
jarak suntikan ulang 5.97 7.689 .764 .833
waktu suntikan awal 6.00 7.862 .683 .840
efek samping utama 5.73 8.823 .480 .857
letak penyuntikan 5.93 8.271 .545 .853
kembali kesuburan 5.90 8.507 .469 .859
kontraindikasi 5.97 8.240 .545 .853
keuntungan 5.93 8.202 .572 .850
penyebab kegagalan 5.93 7.995 .654 .843
6
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid
Excludeda
Total
30 100.0
0 .0
30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.892 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
efektivitas 9.50 12.190 .895 .829
keterjangkauan harga 9.63 14.999 .590 .900
cara penyuntikan 9.93 14.409 .693 .878
kekhawatiran efek samping 9.77 14.530 .698 .877
ketidaknyamanan 9.57 13.082 .813 .850
6
Lampiran 4 :Analisis Univariat
Jumlah_Anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <=2
>2
Total
46 71.9 71.9 71.9
18 28.1 28.1 100.0
64 100.0 100.0
Status_Ekonomi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <=2100000
>2100000
Total
38 59.4 59.4 59.4
26 40.6 40.6 100.0
64 100.0 100.0
Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid baik kurang
Total
30 46.9 46.9 46.9
34 53.1 53.1 100.0
64 100.0 100.0
Sikap
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid positife
negatife
Total
42 65.6 65.6 65.6
22 34.4 34.4 100.0
64 100.0 100.0
6
Lampiran 5 :Analisis Bivariat
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Jumlah_Anak * KB_suntik 64 100.0% 0 .0% 64 100.0%
Jumlah_Anak * KB_suntik Crosstabulation
KB_suntik
Totaliya tidak
Jumlah_Anak <=2 Count
% within Jumlah_Anak
37 9 46
80.4% 19.6% 100.0%
>2 Count
% within Jumlah_Anak
6 12 18
33.3% 66.7% 100.0%
Total Count
% within Jumlah_Anak
43 21 64
67.2% 32.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 13.019a 1 .000
Continuity Correctionb 10.971 1 .001
Likelihood Ratio 12.612 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear Association 12.816 1 .000
N of Valid Casesb 64
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.91.
b. Computed only for a 2x2 table
6
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Status_Ekonomi * KB_suntik 64 100.0% 0 .0% 64 100.0%
Status_Ekonomi * KB_suntik Crosstabulation
KB_suntik
Totaliya tidak
Status_Ekonomi <=2100000 Count
% within Status_Ekonomi
20 18 38
52.6% 47.4% 100.0%
>2100000 Count
% within Status_Ekonomi
23 3 26
88.5% 11.5% 100.0%
Total Count
% within Status_Ekonomi
43 21 64
67.2% 32.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 8.990a 1 .003
Continuity Correctionb 7.438 1 .006
Likelihood Ratio 9.833 1 .002
Fisher's Exact Test .003 .002
Linear-by-Linear Association 8.849 1 .003
N of Valid Casesb 64
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.53.
b. Computed only for a 2x2 table
6
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan * KB_suntik 64 100.0% 0 .0% 64 100.0%
Pengetahuan * KB_suntik Crosstabulation
KB_suntik
Totaliya tidak
Pengetahuan baik Count
% within Pengetahuan
30 0 30
100.0% .0% 100.0%
kurang Count
% within Pengetahuan
13 21 34
38.2% 61.8% 100.0%
Total Count
% within Pengetahuan
43 21 64
67.2% 32.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 27.579a 1 .000
Continuity Correctionb 24.848 1 .000
Likelihood Ratio 35.770 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 27.148 1 .000
N of Valid Casesb 64
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.84.
b. Computed only for a 2x2 table
6
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sikap * KB_suntik 64 100.0% 0 .0% 64 100.0%
Sikap * KB_suntik Crosstabulation
KB_suntik
Totaliya tidak
Sikap positife Count
% within Sikap
32 10 42
76.2% 23.8% 100.0%
negatife Count
% within Sikap
11 11 22
50.0% 50.0% 100.0%
Total Count
% within Sikap
43 21 64
67.2% 32.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 4.492a 1 .034
Continuity Correctionb 3.383 1 .066
Likelihood Ratio 4.400 1 .036
Fisher's Exact Test .050 .034
Linear-by-Linear Association 4.422 1 .035
N of Valid Casesb 64
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.22.
b. Computed only for a 2x2 table