etika 2

Upload: vitriastuti

Post on 11-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • *I. ETIKA PROFESIIlmu didasarkan kepada : o das sein ( apa adannya ) o menolak premis moral das sollen (seharusnya)

    das Sein = das Sollen

    Prinsip ini dituangkan dalam : Peraturan Normatif, Kode Etik ( code : kumpulan peraturan & hukum

  • * menyeluruh disusun secara sistematis ) cabang filosofi Etika sbg objek, kajian filosofi LANDASAN MORAL PENELITIAN(1). Untuk menemukan kebenaran(2). Penuh kejujuran

  • *(3). Bebas kepentingan(4). Berdasar kekuatan argumentasi(5). Percaya pada berfikir rasional(6). Percaya pada verifikasi argumentasi(7). Berdasarkan fakta ( faktual )(8). Terbuka thd kritik(9). Kritis dl menarik kesimpulan

  • *(10). Pragmatis(11). Bersifat : a. Tdk mengubah kodrat manusia b. Tdk merendahkan martabat manusia c. Netral dari nilai-nilai dogmatis (12). Meningkatkan taraf hidup manusia dg memperhatikan kodrat, martabat dan keseimbangan

  • *ETIKA PENELITIAN Semua tahap penelitian disertai landasan moral

    OBJEK PENELITIANDitujukan utk kesejahteraan umat manusiaKetidak etisan objek penelitian :(1) Mengubah kodrat manusia (rekayasa genetik)

  • *(2). Mengambil gagasan (ide) orang lain

    PENGUMPULAN INFORMASI Harus jujur, tdk boleh ada yg disembunyi- kan PELAKSANAAN PENELITIAN

  • *PELAKSANAAN PENELITIAN1. Semua bantuan berupa : bahan, gagasan, metoda, artikel, tenaga dan berbagai hal, harus di acknowledged dalam ucapan terima kasih2. Apapun yg ada pengaruhnya thd pengukuran/pengamatan, harus dicatat dan ditulis dalam buku kerja atau buku catatan laboratorium

  • *3. Buku catatan laboratorium tidak boleh dirobek. Bila terjadi kesalahan penulisan, tidak boleh dihapus, dan hanya boleh dicoret satu kali (satu garis coretan) saja sehingga masih bisa dibaca aslinya. Koreksi dp ditulis disamping yg dikoreksi (baik angka maupun tulisan)

  • *4. Setiap prosedur yg digunakan jg harus dicatat, walaupun prosedur sdh dilakukan berkali-kali. Contoh, di dalam suatu penelitian HCl 0,001 M selalu digunakan dan selalu ibuat larutan yg baru dg formula (cara) yg sudah baku. Namun setiap kali melakukan pengenceran ari HCl pekat, perlu dicatat kembali cara perhitungannya, berupa volum, konsentrasi dan nomor botol yg digunakan. Hal ini bertujuan untuk mudah menelusuri kembali bila ada masalah.Mis. pH HCl 0,001 M tdk = 3

  • *FORMAT+PENULISAN LAPORAN1. Setiap peneliti wajib menyiapkan laporan tertulis2. Harus ditulis dg jelas-singkat-akurat3. Suatu outline dasar berikut adalah berdasarkan kpd outline penelitian dlm journal.I. PENDAHULUAN

  • * a. Tujuan atau maksud b. TeoriII. PELAKSANAAN PERCOBAAN a. Tabel ari material dan reagen (yg dijelas- kan bagaimana cara pembuatan reagen ) b. Daftar Alat c. Diagram Alir ( flowchart )

  • *d. Catatan prosedur percobaanIII. DATA DAN PERHITUNGANCatatan data kasarMetoda perhitungan dan analisis statistikPenyajian data ( tabel,grafik atau gambar )IV. HASIL DAN DISKUSI

  • *A. Membandingkan hasil dengan nilai, data yg sudah diketahuiB. Mendiskusikan signifikansi dari dataC. Apakah tujuan penelitian tercapaiD. KesimpulanE. Literatur rujukan

  • *PENULISAN LAPORAN1. Tidak boleh plagiat2. Plagiarisme jg menyangkut tulisan ilmiah yg dibuatkan orang lain, memodifikasi tulisan orang lain atau menyuruh org lain utk diaku sbg tulisan sendiri, atau bahkan menumpangkan nama dlm suatu tulisan yg dalam suatu proses keseluruhan tidak tahu menahu

  • *3. Tdk blh menuliskan nama pada urutan pertama, tetapi bukan terlibat paling banyak dalam suatu penelitian, wlaupun secara kepangkatan lebih senior4. Pengertian senior adalah : orang yang melakukan hampir semua pekerjaan atau proses penelitian, sejak dari ide (gagasan) sampai akhir penelitian

  • *2.1. Etika Praktikum 1. Prakt salah satu alat pendidikan, pengajar an yg sanagt penting 2. Dl praktikum dosen dp mendididik maha- siswa utk meniti karirnya, seperti : (1). Kejujuran (2). Integritas (3). Keteliti- an (4). Kehematan (5). Kepedulian lgkgn

  • *2.1. Etika Praktikum (lanjutan )3. Pengawasan dan pemberian hukuman yang berat bagi yg tdk jujur merupakan cara yg baik dl menanamkan nilai-nilai tersebut4. Praktiukum Sebenarnya sangat penting dalam proses belajar-Mengajar. Oleh karena itu mari kita renungkan apa yang ditulis oleh Tjipto Utomo dan Ruitjer (1994) dalam bukunya : Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan, sbb; Dari segi efisiensi pendidikan, seorang dosen akan lebih baik membimbing praktikum dan menulis teorinya dalam diktat dari pada memberi kuliah dan menyerahkan praktikum kepada mahasiswa

  • *Keterampilan/ Kebiasaan Yang Bisa Dikembangkan Dengan Praktikum

    Aspek PendidikanKejujuran dan Harga diriKemampuan Bekerjasama dalam timPeduli LingkunganKecermatan dan KehematanPercaya diriKedisiplinan

  • *B. Aspek PengajaranMembuktikan teori yang didapat dari kuliahMemotivasi Mahasiswa untuk lebih mendalami ilmuC. Aspek Pelatihan1.Dapat mengukur secara kwantitatif2. Terlatih memecahkan masalah melalui percobaan

  • *Lanjutan3. Terlatih menganalisis problem4. Terlatih Mengumpulkan Informasi5. Terlatih Menyusun Hipotesis6. Terlatih Membuat rencana kerja7. Terlatih Mengevaluasi data8. Terlatih Menarik Kesimpulan9. Terlatih Membuat Laporan dari Hasil Percobaan10. Terlatih Bekerjasama dalam Tim

  • *11. Terlatih Mengkomunasikan informasi12. Terlatih Mencatat setiap langkah kerja dan hasil dg baik di dlm buku kerja13. Terampil dl pengelolaan dan pengolahan limbah laboratorium dan mempunyai kesa- daran yg tinggi thd lingkungan14. Terbiasa bekerja teliti dan hemat

  • *15. Terlatih mngolah sumber daya alam dan tewkonologi sehingga bernilai ekonomi dan dp digunakan sebagai modal wirausaha

    PRAKTIKUM DAN PEMECAHAN MASALAHDosen pembimbing tdk memberikan resep atau penuntun praktikum, tetapi pembimbing memberi

  • * memberikan soal atau masalah kecil yg harus dipecahkan oleh mahasiswa dg melakukan penelusuran literatur, membuat zat dan reagen dan mengumpulkan data dg melakukan eksperimen di laboratoriumO Kemudian dosen an asisten membimbing dan mengarahkan agar mahasiswa bisa memecahkan masalah

  • *PRINSIP UMUM KESELAMATAN DI LABORATORIUM1. Pelajari dan ketahui aturan dan prosedur yang digunakan. Tentukan bahan sangat beracun (racun keras) dan ketahui cara-cara penyelamatan ( P3K )2. Ketahui daerah emergensi dan cara penyelamatan bila terjadi kecelakaan3. Ketahui alat-alat pelindung yang ada dan cara penggunaannya4. Hindarkan hal-hal yang akan mencelakakan

  • *5. Hindari makan minum, merokok di tempat penyimpanan bahan kimia6. Hindarkan sisa bahan beracun, mencemari lingkungan dengan mengikuti prosedur yang sudah ada( sisa Hg, Pb, dsb.)7. Semua bahan kimia harus punya label yang jelas dan pasti

  • *8. Hati-hati menggunakan api9. Jangan gunakan alat yang bukan peruntukannya10. Posisi klem alat-alat kaca dsb.haus betul11. Ikuti petunjuk dengan teliti ketika menambahkan, mencampur bahan kimia eksplosif

  • *12. Gunakan alat pelindung (masker) mata,kulit dsb.13. Ikat dengan baik rambut bagi mahasiswi14. Hati-hati dan ikuti petunjuk pemipetan larutan atau bahan kimia cair15. Hindari kontak langsung (exposure) dengan bahan kimia yang mengeluarkan uap (gas)16. Cuci bersih alat kaca, tangan dsb ketika hendak

  • *Meninggalkan laboratorium

    RUANG MAKAN, MINUMHarus terpisah dari bahan kimia berbahaya dan beracun (padat, cair, gas)Tidak boleh memindahkan makanan-minuman dari ruangan ini

  • *3. Tidak boleh merokok di ruangan laboratorium, kecuali di area yang sudah disediakan4. Tidak boleh menggunakan alat-alat kaca untuk aktivitas makan-minum

    PEMELIHARAAN RUANG LABORATORIUMKebersihannya harus terpeliharaSisa bahan kimia harus disimpan pada tempat yang sudah disediakan

  • *3. Cuci alat-alat yang dipakai sesuai aturan4. Amankan bahan kimia yang tidak jelas labelnya5. Ruangan laboratorium, meja kerja harus selalu bersih6. Alat dan bahan kimia harus tersimpan serta tersusun rapiPEMELIHARAAN ALAT

  • *PEMELIHARAAN ALAT1. Semua alat-alat kaca harus disimpan dalam keadaan bersih dan kering2. Semua disusun secara rapih dan tertib3. Jangan campurkan alat-alat yang mudah pecah dengan klem-klem besi4. Semua alat harus disimpan dalam lemari yang sudah tersedia

  • *PEMELIHARAAN ALAT(LANJUTAN)5. Alat-alat yang sangat kotor, biasanya dicuci dengan campuran K2Cr207 4M+H2S04 ( 1:1 ) dengan cara merendam alat-alat kaca tersebut dalam wadah kaca, sebagai contoh buret berlemak dan yang krannya mampat.6. Semua alat kaca yang sudah dicuci,terakhir kali dibilas dengan akuades

  • *ETIKA DI PERPUSTAKAAN1. Ketahui lebih dulu bidan ilmu yang akan ditelusuri, lalu sesuaikan dengan kl;asifikasi indeks Dewey ( Melvil Dewey, 1873 ) :Dewey mengklasifikasikan bidang ilmu dari 000 900an, sebagai berikut :000 Umum100 Filsafat

  • *INDEKS DEWEY(LANJUTAN)200 agama300 ilmu sosial400 bahasa500 ilmu murni600 teknologi,ilmu terapan, seni terapan700 seni800 literatu900 sejarah, biografi

  • *MERUJUK, MENCUPLIKMerujuk dan mencuplik, mempunyai tata cara tertentu :1. Rujukan harus ditulis sebagai sumber literatur dan dimasukkan ke daftar pustaka2. Untuk buku ( text book ) hal yang perlu dicatat : Pengarang, judul buku, edisi, penerbit, tahun penerbitan dan halaman

  • *MERUJUK2. Untuk majalah ( journal ) hal yang perlu dicatat adalah : Pengarang, judul(topik), nama journal, volum, nomor, tahun, halaman3. Copi rujukan harus disimpan hati-hati, baik soft copy ataupun hard copy4. Rujukan berbahasa asing harus dibaca berulang-ulang

  • *ETIKA DISKUSI ILMIAHKata ilmiah pada diskusi mengharuskan dua hal : menyangkut bidan keilmuan tertentu dan dengan landasan moral ilmu dan keilmuanMacam-macam diskusi :- Diskusi meja bundar- Diskusi kelompok ( buzz groups )

  • *ETIKA DISKUSI..Diskusi Panel dipimpin oleh seorang moderator dengan beberapa panelis atau nara sumber mengenai masalah tertentuUrutan Diskusi :1. Pendahuluan2. Presentasi oleh panelis (pemakalah)3. Diskusi bebas4. Peran serta pendengar5. Rangkuman

  • *DISKUSI ILMIAHSeminar : berasal kata Latin semin yang berarti benih dimana benig-benih kebijaksanaan tumbuhSeminar merupakan pertemuan ilmiah yg dengan sistematik mempelajari suatu topik khusus di bawah pimpinan seoran ahli dan berwenang di bidang tersebut

  • *DISKUSI ILMIAHKetua dan pembicara duduk di depan beserta para penyangga/pembahasSetelah keua memberikan pengantar, pembicara menyampaikan makalah, kenudian secara bergiliran penyangga menyampaikan bahasannya.Terakhir kali kesempatan diberikan kepada pendengar

  • *DISKUSI ILMIAHKONFERENSIKonferensi sering juga disamakan dengan kongres, biasanya dalam bentuk rapat. Dlam ensiklopedia F-M, kongres didefinisikan sebagai :(1). Rapat yang diselenggarakan oleh suatu partai atau organisasi tertentu(2). Pertemuan antar wakil negara

  • *DISKUSI ILMIAHLOKAKARYA ( WORKSHOP )Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta dengan menggunakan berbagai jenis metoda pertemuanDimulai dengan pandangan umum tentang masalah yang akan dipecahkan.Sesudah itu peserta dibagi kedalam kelompoh-kelompok

  • *DISKUSI ILMIAHSetiap kelompok didampingi oleh penasehat ahli. Dalam lokakarya, masalah yang dibahas spesifik, diskusi dan pengkajian sangat terarah dan mendalam secara teknis.Kesimpulan /keputusan dijadikan sebagai hasil lokakaryaSIMPOSIUM,KOLOKIUM DAN DEBATSIMPOSIUM.

  • *DISKUSI ILMIAHSimposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda, tapi masih berkaitan tentang suatu masalahSimposium dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas mengatur jalannya diskusi.Pendengar bertanya dan para ahli menjawabKOLOKIUM

  • *KOLOKIUM..Beberapa ahli diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan pendengar mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan simposium, dalam kolokium para ahlui tidak mengajukan makalah prasaranDEBATBerbicara kepada lawan untuk membela pendirian atau menyerang pendapat lawannya, dipimpin oleh seorang ketua

  • *DISKUSI ILMIAHCurah Pendapat ( Brain Storming )Dalam metode ini, suatu persoalan diajukan dan peserta diminta mengemukakan saran, pendapat secara langsung, cepat dan spontan. Semua dicatat dipapan tulis atau pada kertas. Pada tahap awal semua pendapat diterima dan tidak dikomentari lebih dahulu. Kemudian dibawah pimpinan ketua, semua peserta mengevaluasi masukan tersebut

    *