efektivitas model pembelajaran prediction guide dan
TRANSCRIPT
i
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION
GUIDE DAN RECIPROCAL TEACHING BERDASARKAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Fisika
diajukan oleh Sri Handayani
09690006
Kepada
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
ii
iii
iv
v
MOTTO
Allah akan mempermudah jalanmu,
Tatkala kamu mempermudah jalan orang lain.
Berusaha semaksimal mungkin, memberikan yang terbaik,
berpikir positif dan selalu berdoa kepadaNYA.
Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada jalan keluar (kemudahan),
maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
(Q.S. Al-Insyirah: 6-7)
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini kepada kedua orang tuaku
Ayahanda (Purwanto Darso Wiyono) dan
Ibunda (Paniyem) tercinta yang selalu mendoakan Ananda
Kakakku tersayang (Fitriyani, Amd)
Almamaterku tercinta, Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan pada sang Illahi Robbi Allah SWT yang
selalu melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan cinta dan kasih sayangnya
dengan tulus untuk putrinya, serta senantiasa memberikan dukungan berupa
material maupun spiritual.
2. Prof. Drs. Akhmad Minhaji, MA,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Joko Purwanto, M.Sc selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Sains dan Teknologi yang begitu sabar memberikan arahan, bantuan, dan
motivasinya.
4. Daimul Hasanah, M.Pd selaku dosen pembimbing yang begitu sabar
memberikan bimbingan, pengarahan, serta motivasi dalam penulisan skripsi
ini.
5. Winarti, M.Pd.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang telah
memberikan nasehat, masukan, dorongan, serta doa dalam menyelesaikan
kewajiban akademis.
6. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu
kepada penulis.
viii
7. Drs. Mawardi, M.Pd.I selaku kepala sekolah MAN LAB UIN Yogyakarta
yang telah memberikan ijin penelitian.
8. Edy Purwanto, S.Pd selaku guru Fisika MAN LAB UIN Yogyakarta yang
telah banyak memberikan semangat, motivasi, bimbingan, penilaian, dan
masukan yang membangun kepada penulis.
9. Ishafit, M.Si, Dian Artha K, M.Pd.Si, Rachmad Resmiyanto, M.Si, Edy
Purwanto, S.Pd, dan Rodhiah, S.Pd.Si selaku validator yang telah bersedia
memberikan penilaian, kritik, dan saran dalam instrumen yang disusun
penulis.
10. Keluarga kecilku di Wisma Melati (Jayus, Ana, Farida, Risa, Siti, Ririn,
Asoka, Apria, Mb.Muroh, Minza, Tya, Ajeng, Mb.Setya, dan Mb.Rita) yang
selalu memberi semangat, semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga, dan
semoga kesuksesan menyertai kita semua.
11. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika angkatan 2009, yang selalu
bersemangat dan selalu memberikan dorongan motivasi kepada penulis.
Semoga kesuksesan menyertai kita semua.
12. Segenap pihak yang telah membantu penulis dari pembuatan proposal,
penelitian, sampai penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Tiada gading yang tak retak, tiada bulan yang tak berlubang, begitulah
adanya penulisan skripsi ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan bagi
penulis nantinya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
ix
khususnya dan civitas akademika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Yogyakarta, 1 Oktober 2013
Penulis
Sri Handayani
09690006
x
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN RECIPROCAL TEACHING BERDASARKAN KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Sri Handayani 09690006
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk: (1) Mengetahui efektivitas
model pembelajaran reciprocal teaching dibandingkan dengan model pembelajaran prediction guide berdasarkan keterampilan berpikir kritis siswa; (2) Mengetahui efektivitas model pembelajaran reciprocal teaching dibandingkan dengan model pembelajaran prediction guide berdasarkan motivasi belajar siswa; (3) Tingkat keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran reciprocal teaching dan prediction guide.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain Matching Pretest-Posttest Comparison Group Design. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas berupa model pembelajaran prediction guide dan reciprocal teaching, serta variabel terikat keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X MAN LAB UIN Yogyakarta. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster random sampling, sehingga terpilih kelas X A sebagai kelas eksperimen I dan kelas X B sebagai kelas eksperimen II. Instrumen yang digunakan adalah tes yaitu soal pretest dan soal posttest, dan non tes yang meliputi angket motivasi belajar, dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan uji t dua sampel independen (analisis uji-t dengan taraf signifikansi 5%).
Hasil penelitian antara lain: (1) Model pembelajaran reciprocal teaching lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran prediction guide berdasarkan keterampilan berpikir kritis (uji t terhadap rata-rata skor keterampilan berpikir kritis diperoleh output 0,002 < α); (2) Model pembelajaran reciprocal teaching tidak lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran prediction guide berdasarkan motivasi belajar siswa (Uji t terhadap rata-rata skor motivasi belajar setelah treatment diperoleh output 0,4095 > α); (3) Keterlaksanaan model pembelajaran reciprocal teaching dikategorikan baik dengan persentase keterlaksanaan sebesar 77,46% dan keterlaksanaan model pembelajaran prediction guide dikategorikan sangat baik dengan persentase keterlaksanaan sebesar 90,35%.
Kata Kunci: model pembelajaran, prediction guide, reciprocal teaching, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kritis.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................. iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6
C. Batasan Masalah ................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
G. Definisi Operasional .......................................................................... 8
BAB II : LANDASAN TEORI ........................................................................ 10
A. Landasan Teori .................................................................................. 10
1. Pembelajaran Fisika ..................................................................... 10
2. Efektivitas ................................................................................... 11
3. Model Pembelajaran .................................................................... 13
4. Reciprocal Teaching .................................................................... 15
5. Prediction Guide.......................................................................... 17
xii
6. Motivasi Belajar .......................................................................... 21
7. Keterampilan Berpikir Kritis ........................................................ 25
8. Deskripsi Materi Suhu dan Kalor ................................................. 31
B. Penelitian yang Relevan..................................................................... 47
C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 48
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 50
BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................ 52
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 52
B. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................ 52
C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 53
D. Variabel Penelitian ............................................................................ 57
1. Variabel Bebas............................................................................. 57
2. Variabel Terikat ........................................................................... 57
E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 57
1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 58
2. Instrumen Pengambilan Data ....................................................... 59
F. Analisis Instrumen ............................................................................. 61
1. Validitas Instrumen ...................................................................... 61
2. Reliabilitas Instrumen .................................................................. 63
3. Tingkat Kesukaran Instrumen ...................................................... 64
4. Daya Pembeda ............................................................................. 65
G. Prosedur Penelitian ............................................................................ 67
H. Hasil Analisis Instrumen .................................................................... 70
I. Teknik Analisis Data ......................................................................... 75
1. Keterampilan Berpikir Kritis ........................................................ 75
a. Uji Prasyarat Analisis ............................................................. 76
b. Uji Hipotesis .......................................................................... 80
2. Motivasi Belajar .......................................................................... 84
a. Uji Prasyarat Analisis ............................................................. 85
b. Uji Hipotesis .......................................................................... 88
xiii
3. Keterlaksanaan Model Pembelajaran............................................ 92
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 94
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 94
1. Hasil Keterampilan Berpikir Kritis Siswa..................................... 94
2. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa ........................................... 101
3. Hasil Observasi Kegiatan Guru .................................................... 104
B. Pembahasan Hasil Penelitan .............................................................. 105
BAB V : PENUTUP ......................................................................................... 116
A. Kesimpulan ....................................................................................... 116
B. Keterbatasan Penelitian...................................................................... 117
C. Saran ................................................................................................. 117
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 118
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................ 122
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Format Prediction Guide Sheet ............................................................ 20
Tabel 2.2 Indikator Berpikir Kritis ...................................................................... 27
Tabel 2.3 Hubungan Sintaks Model Pembelajaran Prediction Guide, Motivasi
Belajar, dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ...................................... 29
Tabel 2.4 Hubungan Sintaks Model Pembelajaran Reciprocal Teaching, Motivasi
Belajar, dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ...................................... 30
Tabel 2.5 Koefisien Muai Berbagai Zat pada Suhu 20℃ ..................................... 39
Tabel 2.6 Nilai Kalor Jenis Berbagai Zat ............................................................. 40
Tabel 2.7 Konduktivitas Termal ......................................................................... 44
Tabel 3.1 Jadwal Pelajaran Kelas Eksperimen I Dan Kelas Eksperimen II ........... 52
Tabel 3.2 Skematis Desain Penelitian .................................................................. 53
Tabel 3.3 Populasi Penelitian .............................................................................. 54
Tabel 3.4 Hasil Uji Normalitas, Homogenitas, Kesamaan Rata-Rata Populasi ..... 56
Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran ............................................................ 64
Tabel 3.6 Interprestasi Daya Pembeda ................................................................. 65
Tabel 3.7 Kriteria Pemilihan Soal ....................................................................... 66
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Keterampilan Berpikir Kritis dengan SPSS .... 72
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Soal Keterampilan Berpikir Kritis ...................... 73
Tabel 3.10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Keterampilan Berpikir Kritis . 73
Tabel 3.11 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Keteampilan Berpikir Kritis ........ 74
Tabel 3.12 Penentuan Pemakaian Soal ................................................................ 75
Tabel 3.13 Intepretasi Nilai N-Gain .................................................................... 76
Tabel 3.14 Petunjuk Pemberian Skor Angket ...................................................... 84
Tabel 3.15 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran ............................................... 93
Tabel 4.1 Deskripsi Skor Pretest dan Posttest ..................................................... 95
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest dan Posttest .................................... 95
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest dan Posttest ................................. 96
Tabel 4.4 Deskripsi Hasil N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis .......................... 98
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis .................. 99
xv
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis ............. 100
Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Motivasi Belajar Sebelum Intervalisasi ....................... 101
Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Motivasi Belajar Sesudah Intervalisasi ........................ 101
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Skor Angket Motivasi Belajar............................. 102
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Skor Angket Motivasi Belajar ....................... 103
Tabel 4.11 Rata-Rata Hasil Observasi ................................................................. 104
Tabel 4.12 Persentase Hasil Observasi ................................................................ 104
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Main Map ........................................................................................ 31
Gambar 2.2 Kesetaraan Termometer ................................................................... 33
Gambar 2.3 Skema Perubahan Wujud Zat ........................................................... 41
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian .................................................................. 67
Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Skor Pretest dan Rata-rata Skor Posttest ................ 108
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Uji Pra Penelitian (Penentuan Sampel) ................................... 123
Lampiran 1.1 Hasil Wawancara Guru Pra Penelitian ........................................... 124
Lampiran 1.2 Daftar Nilai UAS Semester I Kelas X A, X B, X C, dan X D ........ 130
Lampiran 1.3 Output Uji Normalitas, Homogenitas, dan One Way Anova ........... 132
LAMPIRAN II Instrumen Pembelajaran ........................................................ 134
Lampiran 2.1 Silabus .......................................................................................... 135
Lampiran 2.2 RPP Kelas Eksperimen I ............................................................... 139
Lampiran 2.3 RPP Kelas Eksperimen II .............................................................. 174
Lampiran 2.4 Lembar Prediction Guide Sheet ..................................................... 209
LAMPIRAN III Instrumen Penelitian ............................................................. 214
Lampiran 3.1 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir
Kritis ............................................................................................. 215
Lampiran 3.2 Soal Uji Coba Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis ... 231
Lampiran 3.3 Soal Pretest Keterampilan Berpikir Kritis ..................................... 234
Lampiran 3.4 Soal Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kode A ....................... 236
Lampiran 3.5 Soal Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kode B ....................... 238
Lampiran 3.6 Kisi-KisiAngket Motivasi Belajar ................................................. 240
Lampiran 3.7 Lembar Angket Motivasi Belajar .................................................. 243
Lampiran 3.8 Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen I .................. 245
Lampiran 3.9 Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen I .................. 247
LAMPIRAN IV Hasil Validasi Instrumen ...................................................... 249
Lampiran 4.1 Rekap Hasil Validasi Soal Pretest dan Posttest, Angket Motivasi
Belajar, Lembar Observasi Aktivitas Guru, Lembar Prediction
Guide Sheet, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....... 250
xviii
Lampiran 4.2 Surat Validasi Soal Pretest dan Posttest, Angket Motivasi Belajar,
Lembar Observasi Aktivitas Guru, Lembar Prediction Guide Sheet,
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................ 253
LAMPIRAN V Analisis Instrumen Uji Coba Penelitian ................................. 266
Lampiran 5.1 Hasil Uji Coba Soal Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir
Kritis ........................................................................................... 267
Lampiran 5.2 Output Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Uji Coba Soal Pretest
dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis dengan SPSS .............. 268
Lampiran 5.3 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Uji Coba
Soal Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis dengan Ms.
Excell ........................................................................................... 272
LAMPIRAN VI Data Hasil Penelitian ............................................................. 275
Lampiran 6.1 Hasil Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis
Kelas Eksperimen I ...................................................................... 276
Lampiran 6.2 Hasil Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis
Kelas Eksperimen II .................................................................... 277
Lampiran 6.3 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen I ............. 278
Lampiran 6.4 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen II............ 279
Lampiran 6.5 Hasil Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen I ...................... 281
Lampiran 6.6 Hasil Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen II ..................... 283
LAMPIRAN VII Intervalisasi Angket Motivasi Belajar ................................. 286
Lampiran 7.1 Intervalisasi Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen I ................ 287
Lampiran 7.2 Intervalisasi Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen II ............... 290
LAMPIRAN VIII Deskripsi Hasil Penelitian .................................................. 293
Lampiran 8.1 Deskripsi Skor Pretest Keterampilan Berpikir Kritis Kelas
Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II ..................................... 294
xix
Lampiran 8.2 Deskripsi Skor Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kelas
Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II ..................................... 295
Lampiran 8.3 Deskrispsi N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen I
dan Kelas Eksperimen II ........................................................... 296
Lampiran 8.4 Deskripsi Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas
Eksperimen II ........................................................................... 297
LAMPIRAN IX Analisis Data Hasil Penelitian ............................................... 298
Lampiran 9.1 Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T Skor Pretest
Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II ........................................ 299
Lampiran 9.2 Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T Skor Posttest
Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II ........................................ 300
Lampiran 9.3 Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T N-Gain
Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kelas Eksperimen I dan Kelas
Eksperimen II ......................................................................... …. 301
Lampiran 9.4 Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T Skor Motivasi
Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II................... 302
Lampiran 9.5 Perhitungan Skor Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen I
dan Kelas Eksperimen II .............................................................. 303
LAMPIRAN X Surat-Surat Penelitian ............................................................ 308
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan secara umum dapat diperoleh di sekolah ataupun di luar
sekolah. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk melakukan proses
pembelajaran. Berbagai aspek kehidupan dikembangkan melalui proses
pembelajaran. Berbagai masalah dalam proses pembelajaran perlu diselaraskan
dan distabilkan agar kondisi belajar tercipta serta dapat diperoleh seoptimal
mungkin sehingga tercapailah tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan akan tercapai
apabila terjadi keselarasan antara guru sebagai tenaga pendidik dengan siswa
sebagai peserta didik. Witherington dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2009:9)
berpendapat bahwa tugas utama seorang guru bukanlah menerangkan hal-hal yang
terdapat dalam buku-buku, tetapi mendorong, memberikan inspirasi, memberikan
motivasi dan membimbing murid-murid dalam usaha mereka mencapai tujuan
yang diinginkan. Berdasarkan uraian tersebut jelas bahwa guru tidak hanya
menerangkan apa yang ada di buku saja, tetapi juga melatih keterampilan siswa
dalam berpikir secara kritis mengenai hal-hal yang mereka peroleh atau mereka
hadapi. Akan tetapi, berdasarkan pengamatan di dua sekolah yang berbeda, hal
tersebut belum terlaksana dengan baik, sebagian besar guru masih memegang
peranan utama dalam proses pendidikan. Sebagian besar guru masih menekankan
pembelajaran yang berpusat pada guru yaitu dengan menggunakan metode
ceramah.
2
Metode ceramah kurang menyediakan ruang yang cukup bagi siswa untuk
mendapatkan pengalaman langsung dalam proses pembelajaran. Karena siswa
hanya fokus terhadap apa yang disampaikan oleh guru, kesempatan serta aktivitas
berpikir untuk mengevaluasi serta mencari kebenaran terhadap informasi yang
diperoleh menjadi sangat kurang. Siswa akan cenderung pasif dan hanya akan
menunggu guru menyampaikan materi pembelajaran tanpa berusaha sendiri untuk
belajar. Belajar adalah suatu kegiatan yang menuntut siswa untuk aktif, baik di
dalam kelas maupun di luar kelas. Aktif dalam hal ini aktif yang positif, siswa
tidak hanya mendengarkan dan juga mencatat materi yang diberikan oleh guru.
Siswa juga berusaha belajar sendiri dan berusaha mengasah kemampuannya
dalam membangun pengetahuan dasar tentang suatu hal. Apabila sejak dalam
bangku sekolah siswa terlatih untuk aktif, diharapkan kedepannya siswa akan siap
menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesat,
untuk mengimbangi hal itu diperlukan generasi yang lebih tanggap, cermat dan
juga kritis dalam menghadapi suatu permasalahan. Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional, standar kompetensi mata pelajaran ilmu pengetahuan
disusun bertujuan untuk mengembangkan logika, kemampuan berpikir, dan
analisis peserta didik (Nomor 22, 2006). Peraturan tersebut menunjukan bahwa
mata pelajaran ilmu pengetahuan alam bertujuan agar siswa setelah belajar
memiliki kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir yang dimaksud adalah
kemampuan untuk berpikir secara kritis. Selain memiliki kemampuan berpikir
kritis, diharapkan siswa juga memiliki kemampuan untuk menganalisis suatu
3
masalah dalam kehidupan sehari-hari agar dapat dipecahkan, khususnya ilmu
pengetahuan dalam bidang fisika.
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran pada jenjang menengah dan
atas yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi
perkembangan teknologi. Menurut Supriyadi (2010: 98) fisika pada hakikatnya
merupakan sebuah ilmu yang memerlukan pemahaman konsep dan model-model
ilmiah yang dapat membuat pelajaran fisika menjadi menarik. Pemahaman konsep
dalam mata pelajaran fisika dapat diperoleh apabila siswa dilatih dan diajarkan
cara berpikir logis, rasional, dan keterampilan berpikir kritis. Hal itu dapat
tercapai apabila dalam penyampaian materi pelajaran guru menggunakan model
ataupun strategi yang sesuai dalam mengajar sehingga siswa akan tertarik dan
bersemangat dalam belajar fisika.
Sekarang ini, banyak berkembang berbagai model pembelajaran. Akan
tetapi, model pembelajaran yang sudah ada belum bisa dilaksanakan secara
maksimal oleh guru. Hal ini terjadi karena tidak semua model pembelajaran bisa
diterapkan untuk berbagai mata pelajaran. Selain dapat merangsang keterampilan
berpikir kritis, suatu model pembelajran juga diharapkan dapat merangsang
motivasi belajar siswa di rumah. Seorang siswa yang sudah terlatih berpikir kritis
tanpa diimbangi motivasi belajar yang tinggi juga akan mempengaruhi
kemampuannya. Tanpa selalu diasah untuk selalu belajar, kemampuan otak juga
akan berkurang. Keinginan untuk selalu belajar didasari oleh motivasi yang tinggi
dalam menuntut ilmu. Setiap siswa pasti mempunyai cita-cita yang ingin dicapai.
Belajar merupakan jalan yang harus ditempuh apabila seseorang ingin mencapai
cita-cita yang diinginkan. Akan tetapi, berdasarkan observasi terhadap beberapa
4
siswa, diperoleh hasil bahwa siswa cenderung malas untuk belajar di rumah,
mereka menganggap bahwa kegiatan belajar itu hanya dilakukan di sekolah saja.
Hal itu menunjukkan bahwa motivasi atau semangat belajar siswa saat ini masih
rendah.
Berdasarkan uraian tersebut, masalah yang terjadi saat ini adalah
bagaiamana cara untuk mengasah keterampilan berpikir kritis siswa dan
meningkatkan motivasi belajar siswa. Model pembelajaran yang ditawarkan saat
ini begitu banyak, akan tetapi penggunaan model pembelajaran juga harus sesuai
dengan materi yang diajarkan. Model pembelajaran yang diduga efektif digunakan
untuk meningkatkan belajar keterampilan berfikir kritis dan dapat memotivasi
siswa untuk belajar adalah Model Pembelajaran Prediction Guide dan Reciprocal
Teaching. Kedua model pembelajaran tersebut dipilih karena mempunyai
langkah-langkah yang jelas membuat siswa aktif, dan siswa juga dituntut untuk
berpikir mandiri terlebih dahulu sebelum menerima materi pelajaran di sekolahan
sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar di rumah. Selain itu, dalam proses
pembelajaran di kelas siswa juga dilatih untuk berpikir secara kritis melalui
tahapa-tahapan dalam kedua model pembelajaran tersebut yang lebih
mengutamakan keaktifan siswa dalam malakukan proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi di MAN LAB UIN Yogyakarta pada
pembelajaran fisika kelas X yang diampu oleh Bapak Edy Purwanto, S.Pd,
diketahui bahwa siswa cenderung belum siap dalam menerima materi
pembelajaran. Ketika diberikan pertanyaan, siswa masih kesulitan dalam
menjawab. Selain itu, berdasarkan hasil UAS semester ganjil kelas X untuk mata
pelajaran fisika tahun ajaran 2012/2013, sebagian besar nilai yang diperoleh siswa
5
masih berada di bawah nilai KKM yaitu 70. Hasil wawancara dengan beberapa
siswa, menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam mengikuti pelajaran
fisika di kelas. Mereka merasa kesulitan dalam mengaplikasikan materi ke dalam
kehidupan sehari-hari. Mereka juga mengeluh karena banyaknya rumus yang
harus dihafalkan. Dalam hal ini materi yang akan dikaji adalah suhu dan kalor.
Suhu dan kalor merupakan salah satu materi pelajaran yang banyak ditemukan
dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun pada kenyataannya peserta
didik masih kesulitan karena dianggap materi yang memiliki kompleksitas yang
tinggi sehingga peserta didik sering mengalami kesulitan dalam memahaminya
bahkan banyak yang salah konsep. Ini diperkuat dengan wawancara dengan
peserta didik sebelum penelitian, peserta didik merasa kesulitan dalam
menyelesaikan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, pemuaian, konveksi,
konduksi, dan radiasi. Selain itu, hasil ulangan harian materi suhu dan kalor di
MAN LAB UIN Yogyakarta menunjukkan bahwa sebagian siswa memperoleh
nilai di bawah KKM, yaitu 70 (data selangkapnya dalam lampiran 1.2 halaman
126). Konsep suhu dan kalor merupakan konsep dasar untuk mempelajari konsep
selanjutnya dalam fisika tentang termodinamika. Oleh karena itu, perlu adanya
upaya peningkatan keterampilan berpikir melalui pembelajaran yang melibatkan
langsung peserta didik dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan uraian di atas, dengan mengambil dua model pembelajaran
yaitu Prediction guide dan Reciprocal teaching, untuk mengetahui model mana
yang lebih efektif digunakan maka dilakukan penelitian dengan judul “Efektivitas
Model Pembelajaran Prediction Guide dan Reciprocal Teaching Berdasarkan
Keterampilan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa”.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah, antara lain:
1. Proses pembelajaran kurang melibatkan keaktifan siswa dalam memperoleh
pengetahuan.
2. Prestasi siswa pada materi suhu dan kalor di MAN LAB UIN Yogyakarta
rendah karena sebagian masih dibawah KKM, yaitu 70.
3. Keterampilan berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran belum
terlaksana dengan baik.
4. Kurangnya motivasi belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memfokuskan obyek dari suatu penelitian maka dibutuhkan batasan
masalah. Pada penelitian ini, masalah dibatasi oleh:
1. Indikator pembelajaran yang efektif dalam penelitian ini berdasarkan sikap
positif terhadap siswa dan hasil belajar kognitif siswa.
2. Indikator untuk keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini menggunakan
8 indikator dari 12 indikator yang dikemukakan oleh R.H Ennis.
3. Ruang lingkup materi pokok dalam penelitian ini adalah Suhu dan Kalor.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah model pembelajaran Reciprocal Teaching lebih efektif dibandingkan
dengan model pembelajaran Prediction Guide berdasarkan keterampilan
berpikir kritis siswa?
7
2. Apakah model pembelajaran Reciprocal Teaching lebih efektif dibandingkan
dengan model pembelajaran Prediction Guide berdasarkan motivasi belajar
siswa?
3. Bagaimanakah tingkat keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran
Reciprocal Teaching dan Prediction Guide?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1. Efektivitas model pembelajaran Reciprocal Teaching dibandingkan dengan
model pembelajaran Prediction Guide berdasarkan keterampilan berpikir kritis
siswa.
2. Efektivitas model pembelajaran Reciprocal Teaching dibandingkan dengan
model pembelajaran Prediction Guide berdasarkan motivasi belajar siswa.
3. Tingkat keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran Reciprocal Teaching
dan Prediction Guide.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah:
1. Bagi kepala sekolah
Dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberikan dorongan kepada guru fisika
dan bidang studi lain dalam menggunakan model pembelajaran yang sesuai
dengan keadaan siswa dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
8
2. Bagi guru bidang studi
Memberikan wawasan kepada guru fisika dalam merancang model
pembelajaran Reciprocal Teaching dan Prediction Guide untuk diterapkan
dalam pembelajaran fisika.
3. Bagi peneliti
a. Sebagai ajang belajar dan menambah wawasan dalam dunia pendidikan
fisika.
b. Sebagai motivasi untuk lebih mempersiapkan diri menjadi guru yang
profesional.
4. Bagi siswa
a. Membantu mengasah keterampilan berpikir kritis dan motivasi siswa
dalam belajar fisika.
b. Membantu siswa dalam mengatasi masalah kesulitan belajar dan melatih
siswa untuk bisa mengkontruksi pengetahuannya sendiri dan mampu
bekerja sama dengan orang lain.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi:
1. Efektivitas
Efektivitas pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pembelajaran yang dikelola semaksimal mungkin dengan menggunakan model
pembelajaran Reciprocal Teaching dan Prediction Guide sehingga nantinya
dapat diketahui apakah terdapat perbedaan efektifitas penggunaan model
pembelajaran Reciprocal Teaching dan Prediction Guide berdasarkan
keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa.
9
2. Reciprocal Teaching
Reciprocal Teaching yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
seperangkat pelaksanaan pembelajaran yang meliputi langkah-langkah:
perangkuman, pengajuan pertanyaan, pengklarifikasian (mampu menjelaskan)
dan dapat memprediksi (peramalan).
3. Prediction Guide
Prediction Guide yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seperangkat
pelaksanaan pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran, siswa diminta untuk memprediksi materi yang akan dipelajari
dan kemudian mencocokkan prediksi mereka di akhir pembelajaran.
4. Motivasi
Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang
dimiliki oleh siswa untuk melakukan proses pembelajaran dengan sungguh-
sungguh dan memacu semangat siswa untuk belajar secara mandiri.
5. Keterampilan berpikir kritis
Berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu
keterampilan yang dimiliki oleh siswa untuk memberikan evaluasi
(mencocokkan) atas apa yang telah mereka prediksikan sebelumnya dalam
proses pembelajaran yang menggunakan Prediction Guide dan juga dalam
Reciprocal Teaching siswa harus mampu memberikan klarifikasi atau alasan
atas apa yang mereka kemukakan.
BAB V PENUTUP
116
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran dengan model Reciprocal Teaching lebih efektif dibandingkan
dengan pembelajaran dengan model Prediction Guide berdasarkan
keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan hasil uji t satu pihak kanan dengan
bantuan software SPSS 16 diperoleh nilai signifikansi 0,002, karena 0,002 <
0,05 maka H0 ditolak. Sehingga pembelajaran dengan model Reciprocal
Teaching lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan model
Prediction Guide berdasarkan keterampilan berpikir kritis.
2. Pembelajaran model Reciprocal Teaching tidak lebih efektif dibandingkan
dengan pembelajaran dengan model Prediction Guide berdasarkan motivasi
belajar siswa. Berdasarkan hasil uji t satu pihak dengan bantuan software SPSS
16 diperoleh nilai signifikansi 0,4095, karena 0,4095 > 0,05 maka H0
diterima. Sehingga pembelajaran model Reciprocal Teaching tidak lebih
efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan model Prediction Guide
berdasarkan motivasi belajar siswa.
3. Persentase tingkat keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran reciprocal
teaching pada pertemuan I sebesar 71,59% yang berada pada kriteria baik, dan
pada pertemuan II sebesar 83,33% yang berada pada kriteria sangat baik.
Rata-rata dari pertemuan I dan II sebesar 77,46% dengan kriteria baik.
117
Persentase tingkat keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran prediction
guide pada pertemuan I sebesar 87.28% yang berada pada kriteria sangat baik,
dan pada pertemuan II sebesar 93,42% yang berada pada kriteria sangat baik.
Rata-rata dari pertemuan I dan II sebesar 90,35% dengan kriteria sangat baik.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Penelitian hanya dilakukan pada pokok bahasan suhu dan kalor.
2. Perencanaan alokasi waktu yang kurang tepat dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas.
3. Kurang mampunya peneliti dalam mengkondisikan kelas, sehingga
pembelajaran di dalam kelas kurang kondusif.
4. Waktu yang terbatas dalam penerapan pembelajaran dengan model reciprocal
teaching dan prediction guide.
C. Saran
Setelah melakukan penelitian, analisis data, dan pembahasan. Peneliti
mengemukakan beberapa saran, antara lain:
1. Guru dapat menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching untuk
melatih keterampilan berpikir kritis siswa
2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching ataupun
model pembelajaran prediction guide untuk memotivasi belajar siswa secara
mandiri
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengadakan penelitian lanjutan
dengan cakupan materi yang lebih luas.
118
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
_____________. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
_____________. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Azwar, Saifuddin. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Baharudin, dan Esa nur wahyuni. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Budiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Costa. (1985). Developing Minds: A Resourse Book for Teaching Thinking. Alexandria: ASCD
Dermawan, Yulia. (2009). Skripsi yang berjudul : Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide. Padang : Perpustakaan Institute Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Echols, John M. Dan Hassan Sadily. (2003). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Giancoli. (2001). Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Johnson, E.B. (2002). Contextual teaching & Learning. Bandung : MLC
Kanginan, Marthen. (2007). Fisika untuk SMA kelas X. Bandung : Erlangga
________. (2010). Physics for Senior High School, 2nd Semester Grade X. Jakarta : Erlangga
Laila Nur Azizah, (2008). Skripsi yang berjudul: Efektivitas Penggunaan Metode Drill Soal Sebagai Upaya Meningkatkan Peran Aktif dan Prestasi Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Bentuk Pangkat dan Akar bilangan Bulat Siswa Kelas X MAN 1 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009. Yogyakarta: UIN sunan Kalijaga Yogyakarta.
119
Marhiyanto, Bambang dan Syamsul Arifin. (1999). Kamus Lengkap 165.000.000. Solo : Buana raya
Meltzer, David E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Posibble “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores. Departement of Physics and Astronomy, Lowa State University, Ames, Lowa 50011. Am. J. Phys. 70 (12), Desember.
Nur, Mohammad. (2000). Strategi – strategi belajar. Surabaya: UNESA– UNIVERSITY PRESS
Nurdin, Mohammad dan Hamzah Uno. (2012). Belajar dengan pendekatan PAILKEM. Jakarta : Bumi Aksara
Ormrod, Jeanne Ellis. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakrata : Erlangga
Qudratullah, Mohammad Farhan. (2009). HO Praktikum Metode Statistika. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Fak. Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga.
Rohmah, Noer. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Teras
Ruseffendi. (1991). Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua, Murid, Guru, dan SPG Seri Kelima. Bandung: Tarsito
_________. (1998). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press
Rusman. (2012). Model-model pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Samosir, Heppy. (2011). Skripsi yang berjudul : Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain-Write (POEW) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor dan Ketrampilan Berfikir kritis Siswa SMA. Bandung : Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajajan Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
_____________. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, AM. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Setyawati. (2010). Skripsi yang berjudul : Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dilengkapi Drill Soal Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Dan Motivasi Belajar Siswa. Yogyakarta: Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Subana, dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setya.
120
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tersito.
Sudijono, Anas. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
________. (2008). Model Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta
________. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
________. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suharto. (2004). Perekayasaan Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Offset
Sunyoto, Danang (2007). Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat: Ringkasan dan Kasus. Yogyakarta: Amara Books.
Supriyadi. (2010). Teknologi Pendidikan Fisika. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Surapranata, Sumarna. (2006). Analisis Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Syah , Muhibbin. (2006). Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Teguh. (2008). Cara Mudah Melakukan Analisa Statistik dengan SPSS. Yogyakarta : Gava Media
Tipler, Paul A. (1998). Fisika. Jakarta: Erlangga
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Widhiarso, W. (2008). Prosedur menguji Distribusi Normal Melalui Uji Kai Kuadarat di SPSS. Tidak Diterbitkan. Diambil pada tanggal 17 September 2013 dari http://www.widhiarso.staff.ugm.ac.id
Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika, (Diakses 4 Februari 2013, Pukul 10:50 WIB)
Wiranta dan Poly. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta : Graha Ilmu
Yanti Herlanti. (2006). Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Bogor.
121
Yulianto. (2012). Uji Levene. Tidak Diterbitkan. Diambil pada tanggal 23 Oktober 2013 dari http://digensia.wordpress.com/2012/08/31/uji-levene/
Zaini, Hisyam, Bermawi Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. (2007). Strategi pembelajaran Aktif . Yogyakarta: CTSD
LAMPIRAN - LAMPIRAN
122
Lampiran I : Uji Pra Penelitian (Penentuan Sampel) Lampiran II : Instrumen Pembelajaran Lampiran III : Instrumen Penelitian
Lampiran IV : Hasil Validasi Instrumen
Lampiran V : Analisis Instrumen Uji Coba Penelitian
Lampiran VI : Data Hasil Penelitian
Lampiran VII : Intervalisasi Skor Angket Motivasi Belajar
Lampiran VIII: Deskripsi Data Hasil Penelitian
Lampiran IX : Analisis Data Hasil Penelitian
Lampiran X : Surat-surat Penelitian
123
Uji Pra Penelitian (Penentuan Sampel) 1. Hasil Wawancara Guru Pra Penelitian
2. Daftar Nilai UAS Semester I Kelas X A, X B, X C, dan X D (Populasi) dan Daftar
nilai Ulangan Harian Suhu dan Kalor Tahun Ajaran 2011/2012
3. Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji One Way Anova Populasi
124
Lampiran 1.1 HASIL WAWANCARA PRA PENELITIAN
Hari, Tanggal : Jum’at, 22 Maret 2013
Subjek : Guru Bidang Studi Fisika
Tempat : Ruang Guru Piket
Waktu : 10.15-11.00 WIB
Wawancara antara peneliti (P) dan guru bidang studi (G). P : “Assalamu’alaikum, maaf mengganggu, ada waktu sebentar Pak?”
G : “Wa’alaikumsalam, ya ada Mbak, ada yang bisa dibantu?”
P : “Begini Pak, saya mau mencari informasi dari Bapak tentang pembelajaran
fisika di MAN LAB UIN Yogyakarta, bagaimana Pak?
G : “Oh ya boleh Mbak, mari ke depan saja”.
P : “Terima kasih Pak sebelumnya. Begini Pak saya mau tanya, biasanya Bapak
kalau mengajar menggunakan pembelajaran yang seperti apa?”
G : “Saya biasanya menggunakan metode ceramah, diskusi, dan terkadang
demonstrasi. Saya awali dengan memberikan apersepsi kemudian menjelaskan
materi, memberi latihan soal serta langkah penyelesaiannya, setelah itu
memberi soal latihan terkait dengan materi yang diajarkan. Ya standar guru
lah mbak mengajarnya itu”
P : “Apakah dalam pembelajaran siswa kelihatan antusias dan bersemangat
menerima pelajaran atau tidak Pak?”
G : “Macem-macem Mbak, ada yang antusias ada juga yang tidak. Tapi
kebanyakan kalau belajar fisika ya seperti itu. Mereka menganggap fisika itu
pelajaran yang sulit. Ya walopun ada yang memperhatikan, tapi kalau ditanya
juga belum paham mbak, hehehe.”
P : “Jadi motivasi belajar siswa untuk belajar fisika masih bisa dikatakan rendah
ya Pak?”
G : “Iya Mbak, bisa dibilang begitu. Kadang di kelas itu malah ada yang tidur”
P : “untuk kelas X, materi Kalor kan ada di semester II ini ya Pak, sudah
disampaikan belum?”
125
G : “Belum Mbak, sekarang materinya masih yang awal-awal, yang baru saya
ajarkan baru olat-alat optik mbak, ya disini itu cuma ada satu guru mbak, trus
juga jamnya itu cuma 1 jam pelajaran untuk fisika”
P : “Menurut Bapak, respon siswa sendiri mengenai materi semester dua yang
paling membuat anak kesulitan apa ya Pak?”
G : “Biasanya siswa mengalami kesulitan di bab listrik dinamis dan kalor.
Sebenarnya kedua materi itu tidak begitu rumit, tapi entah kenapa anak itu
malah bingung.”
P : “Jadi begitu ya Pak..
G : “Trus ini rencana mau penelitian disini atau gimana mbak?”
P : “Begini Pak, saya berencana melakukan penelitian pembelajaran untuk
skrispsi saya, kira-kira bisa apa tidak ya Pak?”
G : “Bisa saja. Kebetulan malah nanti ada yang bantu saya. Hehehe. Kira-kira
kelas berapa dan materi apa?”
P : “Saya berencana melakukan penelitian di kelas X dan untuk materinya Kalor
Pak.”
G : “Penelitianya seperti apa Mbak?”
P : “Saya berencana menerapkan model pembelajaran Pak, saya membutuhkan 2
kelas sebagai kelas eksperimen I dan II. Bagaimana Pak kira-kira?”
G : “Model pembelajaran yang seperti apa ya mbak?”
P : “Untuk modelnya saya menggunakan model Reciprocal Teaching dan
Prediction Guide Pak”
G : “Iya Mbak. Trus ntar langkah-langkahnya gimana Mbak?”
P : “Untuk model Reciprocal nanti siswa saya minta untuk membuat rangkuman
terlebih dahulu seperti itu pak, tujuan saya agar siswa belajar dahulu di eumah,
kemudian di dalam kelas saya akan menunjuk salah satu siswa untuk
menjelaskan materi di depan kelas, dan yang lain mendengarkan dan juga
bertanya jika belum paham pak, setelah itu nantinya mereka akan berdiskusi.
Untuk yang prediction, di awal pembelajaran saya akan memberikan lembaran
pernyaan yang nantinya akan diisi oleh siswa, dilembar itu siswa memprediksi
jawaban, kemudian sambil berdiskusi saya akan membahas satu-persatu, dan
126
di akhir pembelajaran saya akan bertanya berapa jawaban yang sesuai. Seperti
itu Pak.”
G : “O…yaya mbak, saya paham, bagus mbak itu.”
P : “Iya Pak, terimakasih. Jadi kira-kira nanti saya menggunakan kelas berapa ya
Pak?”
G : “Bebas mbak, terserah Mbak saja mau pake yang mana. Semuanya sama kok
mbak”
P : “Oh, iya pak. Untuk melihat nilai-nilai siswa semester I kemarin, boleh atau
tidak Pak kalau saya minta data nilai siswa?”
G : “Boleh Mbak, sebentar saya ambilkan.”
G : “Ini mbak. Dibawa saja dulu gag papa kalu mau difotokopi silakan.”
P : “Iya pak, terimakasih banyak.”
P : “Saya kira informasi yang saya peroleh sudah cukup banyak, terima kasih
banyak Pak atas waktunya. Mohon maaf sudah mengganggu.”
G : “Ya berarti nanti diatur saja jadwal penelitiannya dan surat ijin ke pemerintah
kota segera diurus, serta persiapkan RPP serta instrumen yang akan
diberikan.”
P : “Iya Pak, terima kasih. Mungkin itu saja dulu. Kalau begitu, saya pamit dulu
ya Pak.”
G : “Sama-sama. Hati-hati Mbak. Saya tunggu perkembangannya”
P : “Iya Pak, Assalamu’alaikum…”
G : “Wa’alaikumsalam…”
Yogyakarta, 22 Maret 2013
Guru Fisika MAN LAB UIN Yogyakarta
Edy Purwanto, S.Pd
NIP. 19730213 199903 1 006
127
128
129
130
Lampiran 1.2
DAFTAR NILAI UAS SEMESTER I KELAS X A, X B, X C, DAN X D TAHUN AJARAN 2012/2013
No. X A X B X C X D 1 64 46 52 45 2 56 68 48 48 3 52 50 58 58 4 54 46 46 42 5 34 48 42 70 6 55 58 58 52 7 48 56 52 50 8 45 44 46 46 9 60 64 45 64
10 40 50 48 54 11 58 54 50 52 12 72 50 58 54 13 60 52 50 45 14 38 42 64 70 15 66 56 46 45 16 56 56 54 36 17 38 50 47 56 18 42 60 58 42 19 52 48 56 62 20 48 52 45 66 21 50 56 62 36 22 48 36 60 46 23 70 48 38 50 24 46 64 64 45 25 50 42 45 48 26 62 52 48 56 27 50 45 50 60 28 45 72 52 45 29 60 52 56 52 30 55 66 45 42 31 52 58 32 45 46
Rerata 52.467 52.767 51.250 51.281
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SUHU dan KALOR X A, X B, X C, DAN X D
131
TAHUN AJARAN 2011/2012 No. X A X B X C X D 1 70 72 75 75 2 68 72 90 71 3 70 82 70 76 4 72 72 74 71 5 60 77 68 70 6 70 74 72 73 7 71 68 74 75 8 72 74 70 65 9 70 74 71 71
10 68 71 71 11 70 72 70 73 12 71 71 71 71 13 70 73 68 71 14 70 71 72 71 15 70 68 75 71 16 71 72 68 70 17 71 73 71 73 18 80 76 75 68 19 70 77 71 70 20 71 68 70 72 21 70 72 72 71 22 65 70 81 71 23 70 74 72 71 24 71 72 68 72 25 71 82 74 74 26 70 68 72 71 27 70 65 72 68 28 70 77 74 71 29 65 71 65 72 30 70 71 71 68 31 71 72 71 75 32 70 71 70 75 33 68 71 71 80 34 70 74 65 35 71 80 36 82 75 37 75
Rerata 69.9 72.7 72.3 71.7
132
Lampiran 1.3 OUTPUT UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS, DAN UJI ONE WAY
ANOVA POPULASI
1. Output Uji Normalitas
a. Kelas X A Test Statistics
kategori
Chi-Square 1.345a
df 4
Asymp. Sig. .854
a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The
minimum expected cell frequency is .6.
b. Kelas X B Test Statistics
kategori
Chi-Square 2.360a
df 4
Asymp. Sig. .670
a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The
minimum expected cell frequency is .6.
c. Kelas X C Test Statistics
kategori
Chi-Square 5.008a
df 4
Asymp. Sig. .287
a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The
minimum expected cell frequency is .6.
133
d. Kelas X D Test Statistics
kategori
Chi-Square 6.761a
df 4
Asymp. Sig. .149
a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The
minimum expected cell frequency is .6.
2. Output Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.145 3 120 .334
3. Output Uji One Way Anova
ANOVA
Nilai
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 57.891 3 19.297 .276 .843
Within Groups 8389.302 120 69.911
Total 8447.194 123
134
Instrumen Pembelajaran 4. Silabus
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen I (Reciprocal
Teaching)
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen II (Prediction
Guide)
7. Lembar Prediction Guide Sheet untuk Kelas Ekperimen II
135
LAMPIRAN 2.1 SILABUS
Nama Sekolah : MAN LAB UIN Yogyakarta Mata Pelajaan : Fisika Alokasi Waktu per Semester: 36 jam pelajaran Kelas/Semester : X/2 Standar Kompetensi 4 : Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi Waktu (jp)
Sumber Belajar
4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
Suhu dan kalor Suhu dan
kesetimbangan termal
Termometer dan skala suhu
Termometer dan skala kelvin
Mengidentifikasi suatu hal yang berhubungan dengan thermometer dan suhu
Menganalisis perbadaan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin
Menghubungkan (konversi) besarnya suhu pada skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin
Menjelaskan penentuan skala pada termometer.
Menghitung skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin
Mengkorversi suhu dalam bentuk penyelesaian soal
Membedakan besar pemuaian panjang, luas, dan volume
Penugasan, tes tertulis
4 jam
Sumber: Buku Pegangan siswa Buku Paket
136
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi Waktu (jp)
Sumber Belajar
Menemukan hubungan antara besar pemuaian panjang, luas, dan volume pada berbagai zat secara kuantitatif
Mendefinisikan perbedaan suhu dan kalor
pada berbagai zat secara kuantitatif
Mendeskripsikan perbedaan suhu dan kalor
Mengitung kalor jenis dan kapasitas kalor
Menerapkan Asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor
4.3 Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah
Kuantitas kalor
Memecahkan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, kapasitas kalor dan Asas Black jenis zat dalam diskusi kelas
Menghitung kalor jenis dan kapasitas kalor
Menerapkan asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor
Tugas , tes tertulis
4 jam
Sumber: Buku Pegangan siswa Buku Paket
137
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi Waktu (jp)
Sumber Belajar
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
Perubahan wujud
Perpindahan
kalor
Menganalisis
manfaat dari bagian-bagian kalorimeter alumunium berdasarkan penyusunnya
Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya
Memecahkan soal yang berhubungan dengan perubahan wujud
Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi,
Menentukan
jenis-jenis kalorimeter dan bagian-bagiannya
Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya
Membedakan
peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi
Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
Tugas, tes tertulis
4 jam Sumber: Buku Pegangan siswa Buku Paket
138
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi Waktu (jp)
Sumber Belajar
konveksi, dan radiasi
Menunjukkan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari
Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi)
perpindahan kalor dan memberikan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari
139
Lampiran 2.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP : 4.1) KELAS EKSPERIMEN I
Nama Sekolah : MAN LAB UIN Yogyakarta Mata Pelajaran : FISIKA Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Kelas / Semester : X (sepuluh) / II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : I
A. Standar Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
4.3 Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah
C. Indikator 1. Menjelaskan penentuan skala pada termometer. 2. Menghitung skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin 3. Mengkorversi suhu dalam bentuk penyelesaian soal 4. Membedakan besar pemuaian panjang, luas, dan volume pada berbagai
zat secara kuantitatif 5. Mendeskripsikan perbedaan suhu dan kalor 6. Mengitung kalor jenis dan kapasitas kalor 7. Menerapkan Asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat: 1. Mengidentifikasi suatu hal yang berhubungan dengan thermometer dan
suhu (C1) 2. Menganalisis perbadaan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin
(C4) 3. Menghubungkan (konversi) besarnya suhu pada skala Celcius, Reamur,
Fahrenheit, dan Kelvin(C5) 4. Menemukan hubungan antara besar pemuaian panjang, luas, dan volume
pada berbagai zat secara kuantitatif (C6) 5. Mendefinisikan perbedaan suhu dan kalor(C4) 6. Memecahkan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, kapasitas kalor
dan Asas Black(C3)
140
E. Materi Pembelajaran A. Suhu Suhu menyatakan tingkat (derajat) panas dinginnya suatu zat, sedangkan kalor
merupakan energi yang ditransfer dari satu banda ke yang lainnya karena adanya perbedaan temperatur (Giancoli, 2001:490). Suhu suatu benda dapat diubah dengan cara menambahkan ataupun mengurangi kalor.
1. Termometer Alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda adalah termometer.
Untuk pengukuran suhu yang tidak begitu tinggi digunakan titik lebur es sebagai titik lebur bawah dan titik didih air sebagai titik tetap atas. Titik tetap bawah adalah titik lebur es murni dan ditandai dengan angka 0. Titik tetap atas adalah suhu uap diatas air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm dan ditandai dengan angka 100.
Macam-macam skala suhu yang digunakan adalah: a) Skala Celcius
Skala suhu yang ditetapkan berdasarkan titik lebur dan titik didih air disebut skala Celcius (˚C), sesuai dengan nama orang yang pertama kali menganjurkan cara ini yaitu Anders Celcius (1701-1744).titik lebur untuk skala Celcius adalah 0˚C dan titik didih adalah 100˚C.
b) Skala Kelvin Ilmuwan pertama yang mengusulkan pengukuran suhu berdasarkan suhu nol
mutlak adalah seorang ahli fisika Inggris, Lord Kelvin (1824-1907). Skala suhu yang ditetapkan disebut skala Kelvin. Hubungan antara skala Celcius dengan skala Kelvin adalah
푇 = 푡 + 273 dengan T adalah angka pada skala Kelvin dan t adalah angka pada skala
Celcius. c) Skala Fahrenheit
Ilmuwan yang pertama kali membuatnya adalah ahli fisika berkebangsaan Jerman, Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Pada skala Fahrenheit, titik lebur es diberi angka 32 dan titik didih air diberi angka 212. Hubungan antara skala Fahrenheit dan skala Celcius ditunjukkan dalam perbandingan berikut
(푡 − 32) ∶ 푡 = 9 ∶ 5 dengan 푡 adalah suhu pada skala Fahrenheit, dan 푡 adalah suhu pada skala Celcius.
d) Skala Reamur Skala Réaumur adalah skala suhu yang dinamai menurut Rene Antoine
Ferchault de Réaumur, yang pertama mengusulkannya pada 1731. Titik beku air adalah 0 derajat Réaumur, titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat Réaumur sama dengan 1,25 derajat Celcius atau Kelvin. Hubungan antara skala Reamur dan skala Celcius ditunjukkan dalam perbandingan berikut
푡 ∶ 푡 = 4 ∶ 5 dengan 푡 adalah suhu pada skala Reamur, dan 푡 adalah suhu pada skala
Celcius. Konversi skala suhu secara umum adalah :
=
Keterangan : 푋 = Titik didih skala X
141
푋 = Titik beku skala X 푋 = suhu pada skala X 푌 = Titik didih skala Y 푌 = Titik beku skala Y 푌 = suhu pada skala Y
2. Pemuaian Pada umumnya zat atau benda akan memuai ketika dipanaskan dan akan
menyusut jika didinginkan. Ketika suhu benda naik, partikel-partikel di dalam benda akan bergetar lebih kuat sehingga jarak antar partikel semakin jauh yang berarti benda memuai. Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang berbeda. Besarnya pemuaian benda tergantung pada ukuran benda semula, kenaikan suhu dan jenis benda.
a) Pemuaian Zat Padat Zat padat dapat mengalami muai panjang, muai luas, dan muai volume.
1) Pemuaian panjang Suatu batang logam pada suhu tertentu panjangnya 퐿 , jika suhunya dinaikkan
sebesar ∆푇, maka batang tersebut akan bertambah panjang sebesar ∆퐿, ∆퐿 = 퐿 .훼.∆푇 퐿 = 퐿 + ∆퐿 퐿 = 퐿 + 퐿 .훼.∆푇 퐿 = (1 + 훼∆푇)퐿 Keterangan : 훼 =koefisien muai panjang (℃ atauK ) 퐿 =panjang mula-mula (m) ∆푇 =kenaikan suhu (℃atauK) ∆퐿 =pertambahan panjang (m) Koefisien muai panjang (훼) merupakan besaran yang menyatakan
perbandingan pertambahan oanjang dengan panjang awal benda tiap satuan kenaikan suhu. Besarnya koefisien muai panjang suatu zat berbeda-beda, tergantung pada jenis zatnya.
2) Pemuaian Luas Apabila suatu logam yang tipis dalam artian tebal logam sangat kecil
dipanaskan maka pada logam akan terjadi pemuaian luas. Pemuaian yang terjadi pada logam akan ke segala arah namun yang diperhatikan hanya arah panjang dan arah lebar karena dalam arah tebal relative sangat kecil. Pemuaian luas berbagai zat bergantung pada koefisien muai luas.
Koefisian muai luas (훽) merupakan besaran yang menyatakan perbandingan antara pertambahan luas benda (∆퐴) dengan luas mula-mula (퐴 ) tiap satuan kenaikan suhu (∆푇). Secara matematis dapat dinyatakan
훽 = ∆
∆푎푡푎푢∆퐴 = 퐴 .훽∆푇
퐴 = 퐴 + ∆퐴 퐴 = 퐴 + 퐴 .훽∆푇 퐴 = 퐴 (1 + 훽∆푇) Keterangan : 훽 =koefisien muai luas (℃ atauK ) 퐴 = luas mula-mula (m2)
142
∆푇 =kenaikan suhu (℃atauK) ∆퐴 =pertambahan luas (m2)
3) Pemuaian Volume Bila suatu benda berdimensi tiga atau dapat dikatakan benda itu mempunyai
volume, mula-mula volumenya 푉 pada suhu 푇 , dipanaskan sampai 푇 , volumenya akan menjadi 푉 , dan pentambahn volumenya adalah :
훾 = ∆
∆푎푡푎푢∆푉 = 푉 . 훾∆푇
Karena ∆푉 = 푉 −푉 , maka 푉 = 푉 + ∆푉 푉 = 푉 +.푉 훾∆푇 푉 = 푉 (1 + 훾∆푇) Keterangan : 훾 =koefisien muai volume 퐶 1atauK 1 푉 = volume mula-mula (m3) ∆푇 =kenaikan suhu (CatauK) ∆푉 =pertambahan volume (m3) Koefisien muai volume adalah perbandinag pertambahan volume terhadap
volume awal benda per satuan kenaiakn suhu. Hubunagan antara koefisian muai panjang dan koefisien muai luas adalah :
Misalkan suatu persegi dengan sisi 1 m dipanaskan sampai suhu naik 1 K, sehingga memuai dan panjangnya menjadi (1 + 훼) m. sehingga luas awal 퐴 = 1m2
Luas akhir 퐴 = (1 + 훼)2 = 1 + 2훼 + 훼2 Pertambahan luas ∆퐴 = 퐴 −퐴 ∆퐴 = 1 + 2훼 + 훼2 − 1 ∆퐴 = 2훼 + 훼2
Karena 훽 = ∆
∆ , maka
훽 = 2 2
11
훽 = 2훼 + 훼2 Oleh karena koefisien muai panjang sangat kecil sehinnga dapat diabaikan,
maka 훼2 diabaikan terhadap 2훼 sehingga diperoleh persamaan 훽 = 2훼 Hubunagan antara koefisian muai panjang dan koefisien muai volume adalah : Misalakan suatu kubus dengan sisi 1 m dipanaskan sampai suhu naik 1 K,
sehingga memuai dan panjangnya menjadi (1 + 훼) m. sehingga volume awal 푉 = 1m2
Volume akhir 푉 = (1 + 훼)3 = 1 + 3훼 + 3훼2 + 훼3 Pertambahan volume ∆푉 = 푉 −푉 ∆푉 = 1 + 3훼 + 3훼2 + 훼3 − 1 ∆푉 = 3훼 + 3훼2 + 훼3
Karena 훾 = ∆
∆ , maka
훾 = 3 3 2 3
11
143
훾 = 3훼 + 3훼2 + 훼3 Oleh karena koefisien muai panjang sangat kecil sehinnga dapat diabaikan,
maka 3훼2푑푎푛훼3 diabaikan terhadap 3훼 sehingga diperoleh persamaan 훾 = 3훼 Hubungan antara koefisian muai panjang, koefisien muai luas, dan koefisien
muai volume memiliki perbandingan 훼 ∶ 훽 ∶ 훾 = 1 ∶ 2 ∶ 3. b) Pemuaian zat cair Sifat zat cair adalah selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya. Jika
air dituangkan ke dalam botol, maka bentuk air akan mengikuti bentuk botol. Hal ini berarti pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume. Pada zat cair terdapat pengecualian, di dalam interval 0℃− 4℃ air akan berkurang volumenya bila dipanaskan, tetapi setelah mencapai 4℃ volume air akan bertambah. Kejadian pada kasus ini disebut anomaly air. Jadi pada suhu 4℃ air mempunyai volume terkecil, dan mempunyai massa jenis terbesar.
c) Pemuaian Gas Pemuaian volume gas lebih besar dari pemuaian volume zat cair untuk
kenaikan suhu yang sama. Pembahasan ini dibatasi hanya untuk menunjukkan bahwa pada gas juga akan memgalami pemuaian jika dipanaskan seperti halnya pada zat padat dan zat cair, misalnya pemanasan udara di dalam balon yang ujungnya dihubungkan dengan botol. Jika botol dipanaskan maka balon akan bertambah besar karena udara dalam botol memuai. Nilai koefisien muai berbagai zat pada 20℃ dapat dilihat pada tabel 2. 5.
Perlu diperhatikan bahwa 훼 sedikit bervariasi terhadap suhu (Giancoli,
2001:454-455) Tabel 2.5 Koefisien muai berbagai zat pada suhu ퟐퟎ℃
Zat Koefisien Muai Panjang
(℃) 1
Zat Koefisien Muai Volume
(℃) 1 Aluminium 25푥10 6 Bensin 95푥10 5 Kuningan 19푥10 6 Air raksa 18푥10 5 Tembaga 17푥10 6 Gliserin 50푥10 5 Besi atau Baja 12푥10 6 Air 21푥10 5 Kaca (Pyrex) 3푥10 6 Udara 34푥10 4
Aplikasi proses pemuaian dalam kehidupan sehari-hari antara lain : Kabel listrik pada siang hari melengkung Sebuah batang besi yang dipanaskan Balon udara akan meletus ketika mendapatkan tekanan panas Pemasangan rel kereta api antara besi satu dengan yang lainnya diberi jarak B. Kalor Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur.
Sedangkan energi dalam adalah energi kerena pengaruh temperatur suhu tersebut dimana bila sistem yang panas bersinggungan dengan sistem yang lebih dingin, maka energi dalamnya ditransfer dari sistem yang panas ke sistem yang dingin dalam
144
bentuk panas (Tipler, 2001). Satuan kalor adalah kalori atau joule, dimana 1 kalori adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperature 1 g air sebesar 1℃. Satu kalori = 4,186 joule = 4,2 joule. Apabila suatu benda menerima sejumlah kalor, kemungkinan yang akan terjadi adalah: suhu benda akan naik, benda akan mengalami pemuaian, dan benda mengalami perubahan wujud.
1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor Menurut Joseph Black kenaikan suhu suatu benda dapat digunakan untuk
menentukan kalor yang tersimpan dalam benda tersebut. Banyaknya kalor yang dibutuhkan 1 kg benda untuk menaikkan suhunya 1℃ atau 1 K disebut kalor jenis (c). Kalor jenis merupakan sifat spesifik dari suatu zat, secara empirik dapat ditulis :
푐 = ∆∆
atau ∆푄 = 푚푐∆푇
Keterangan : 푐 = kalor jenis (Jkg 1K 1) ∆푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푚 =massa (kg) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) Kapasitas kalor (C) adalah jumlah energi (kalor) yang dibutuhkan suatu benda
untuk menaikkan suhunya sebesar 1℃. Secara matematis dapat ditulis: 퐶 = ∆
∆
Keterangan : 퐶 = kapasitas kalor (JK 1) ∆푄 =kalor yang dibutuhkan (J) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) Nilai kalor jenis berbagai zat pada 20℃ dan pada tekanan 1 atm dapat dilihat
pada tabel 2.6 (Kanginan, 2007). Tabel 2.6 Nilai kalor jenis berbagai zat pada ퟐퟎ℃ dan pada tekanan 1 atm
Zat Kalor jenis (Jkg 1K 1)
Zat Kalor jenis (Jkg 1K 1)
Aluminium 900 Badan Manusia 3470 Kaca 840 Air (15℃) 4180 Besi dan Baja 450 Air(푒푠 − 5℃) 2100 Tembaga 390 Air(푢푎푝110℃) 2010 Perak 230 Udara 1000
2. Asas Black Jika dua zat yang suhunya berbeda dicampur maka zat yang suhunya lebih
tinggi akan melepaskan sejumlah kalor yang akan diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah. Jadi banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah. Prinsip kekekalan energi : kalor yang dilepaskan oleh air panas, (푄 ) sama dengan kalor yang diterima air dingin (푄 )
푄 = 푄 Kekekalan energi pada pertukaran kalor tersebut, pertama kali diukur oleh
Joseph Black (1728-1799), seorang ilmuwan Inggris. Persamaan tersebut dikenal
145
dengan nama asas Black. Penggunaan persamaan Asas Black dapat dilihat pada contoh berikut : Ketika kita menuangkan air panas dengan suhu 80 ˚C ke dalam suatu gelas yang mempunyai suhu 10˚C. Setelah air berada pada gelas, gelas akan terasa hangat atau bahkan mungkin panas. Hal itu terjadi karena air melepaskan kalor sehingga suhunya akan menurun, dan gelas menerima kalor, sehingga suhunya akan naik dan gelas menjadi hangat. Hal teresbut akan menghasilkan suhu campuran, dimana suhu campuran dapat diketahui dengan menerapakan Asas Black, yaitu 푄 = 푄 .
146
F. Metode Pembelajaran 1. Model : - Pembelajaran Reciprocal Teaching 2. Metode : - Tanya Jawab
- Eksperimen mini - Diskusi kelompok
3. Media : White board, air hangat, dan es batu G. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1 : 2 x 45 menit Pada pertemuan sebelumnya siswa diberikan tugas untuk merangkum/meringkas materi suhu, pemuaian, kalor, kalor
jenis, kapasitas kalor, dan asas Black. (Tahap 1 : Siswa membuat rangkuman dan beberapa pertanyaan atas materi yang akan diberikan)
Siswa mempelajari materi tersebut di rumah secara mandiri. (keterampilan berpikir kritis : Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber )
Skenario pembelajaran :
Kegiatan
Tahap-tahap pembelajaran
model Reciprocal Teaching
Langkah-langkah Indikator keterampilan berpikir
kritis
Alokasi Waktu Kagiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan - 1. Motivasi dan Apersepsi a. Guru mengucapkan
mengucap salam, menanyakan kabar dan meminta salah satu siswa memimpin do’a
b. Guru memeriksa daftar hadir siswa dan
1. Siswa menjawab salam dan berdo’a dengan dipimpin salah seorang siswa
2. Siswa menjawab siapa saja yang tidak masuk
3. Siswa menjawab
Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan
10 menit
147
bertanya siapa yang tidak masuk
c. Guru bersama siswa membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya dan guru meminta salah satu siswa menjelaskan di depan
d. Guru bertanya kepada siswa “Bagaimanakah keadaan kelas kita sekarang anak-anak? Dan apa penyebabnya?”
e. “Pernahkan kalian melihat kabel listrik di pinggir jalan yang melengkung?”
7. Prasyarat pengetahuan : a. Apakah yang
dimaksud dengan suhu?
b. Ada berapa macam skala suhu yang kalian ketahui?
8. Menyampaikan tujuan pembelajaran
dan membahas pekerjaan rumah
4. Siswa menjawab pertanyaan dari guru seputar materi yang akan dipelajari dengan antusias dan semangat
5. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru tentang tujuan pembelajaran
148
Inti Siswa berdiskusi dan mengajukan pertanyaan yang dibuat dirumah tentang materi yang diringkas
Eksplorasi 1. Guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang
2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil rangkuman
3. Guru meminta siswa untuk untuk berdiskusi tentang pertanyaan-pertanyaan yang
4. mereka buat di rumah
1. Siswa mengikuti apa
yang diperintahkan guru dan bergabung dengan kelompok masing-masing untuk berdiskusi tentang pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat di rumah
2. Siswa mengumpulkan hasil rangkuman
Memfokuskan pertanyaan Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan
70 menit
Siswa menjelaskan isi materi yang diringkas kepada teman-teman sekelas materi
1. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyajikan/menjelaskan materi pelajaran berdasarkan ringkasan yang dibuat siswa tersebut
2. Guru merangsang kepada siswa yang lain untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami dari penjelasan temannya
1. Siswa yang ditunjuk menjelaskan materi yang diringkas, sementara siswa yang lain mendengarkan penjelasan dari temannya
2. Siswa bertanya kepada temannya tentang materi yang belum dipahami berdasarkan dari
Memutuskan suatu tindakan Menganalisis argument Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi
149
3. Guru membimbing siswa untuk memperkuat konsep yang dipahami dengan melakukan eksperimen mini dengan cara mencampurkan es dengan air hangat
4. Guru bercerita kepada siswa tentang pemuaian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bertanya apa penyebab terjadinya pemuaian
penjelasan temannya tersebut
3. Siswa memperhatikan eksperimen mini yang dilakukan oleh guru
4. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru
Siswa memprediksi kemungkinan pengembangan materi dan mengevaluasi jawaban atas pertanyaannya
Elaborasi 1. Guru membimbing
siswa membuat prediksi atas pertanyaan yang mereka buat di rumah berdasarkan hasil eksperimen mini dan cerita yang disampaikan oleh guru
2. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang sudah dipelajari
1. Siswa mengevaluasi
jawaban pada waktu diskusi atas pertanyaan yang mereka buat di di rumah berdasarkan hasil eksperimen mini dan cerita yang disampaikan oleh guru
2. Siswa bertanya dan atau menjawab
Menganalisis argument Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan Mengidentifikasi asumsi Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi
150
(suhu, pemuaian, kalor, kelor jenis, kapasitas kalor, dan asas Black.)
3. Guru memberikan soal latihan pada siswa dan meminta salah satu siswa untuk mengerjakan di depan kelas
pertanyaan guru mengenai materi yang sudah dipelajari
3. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas
Konfirmasi 1. Guru menanggapi
diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya yang berhubungan dengan prediksi jawaban
2. Guru membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai prediksi mereka
1. Siswa
mengemukakan hasil diskusi kelompok berupa prediksi jawaban dari pertanyaan yang dibuat
2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Memutuskan suatu tindakan
Penutup - 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi
2. Guru membimbing
1. Siswa menyimpulkan hasil diskusi
2. Siswa membuat rangkuman
Memutuskan suatu tindakan Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan
10 menit
151
siswa untuk membuat rangkuman
3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik
4. Guru menginformasikan sub bab tentang materi untuk pertemuan selanjutnya
5. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal dan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
6. Guru mengucap salam.
3. Siswa menerima penghargaan atas hasil kerjanya
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi selanjutnya
5. Siswa mencatat tugas rumah
6. Siswa menjawab salam
(kesimpulan)
152
H. Penilaian Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Tes Uraian
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Soal Pembahasan Markim
Scene
1 Mengeidentifikasi suatu hal yang berhubungan dengan thermometer dan suhu (C1)
Mengidentifikasi asumsi Untuk mengisi tabung pipa kaca pada thermometer digunakan raksa. Mengapa tidak digunakan air?
Raksa memiliki banyak kelebihan dibandingkan air. Kelebihan yang paling utama, raksa adalah zat cair penghantar kalor yang sangat baik sehingga cepat menyerap kalor dan cepat pula memuai. Kelebihan lain dari raksa adalah pemuaiannya teratur sehingga dalam setiap kenaikan suhu yang sama kolom raksa dalam tabung naik dengan tinggi yang sama pula. Sifat inilah yang tidak dimiliki air.
2
3
153
2
Menganalisis perbadaan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin (C4)
Memutuskan suatu tindakan
Pada suhu berapakah skala Fahrenheit dan skala Celcius menunjukkan angka yang sama?
Misalkan skala Fahrenheit dan skala Celcius menunjukkan angka yang sama x, maka 푡 = 푡 = 푥. Sehingga, (푡 − 32) ∶ 푡 = 9 ∶ 5 (푥 − 32) ∶ 푥 = 9 ∶ 5 9푥 = 5(푥 − 32) 9푥 = 5푥 − 150 4푥 = −160 푥 = −40
1
1 1 1 1 1 1
3 Menghubungkan (konversi)besarnya suhu pada skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin(C5)
Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan
Sebuah termometer dengan skala bebas ˚X memiliki titik beku air pada -40˚X dan titik didih air 160˚X. pada saat thermometer itu tersebut terbaca 15˚X, maka pada thermometer Celcius terbaca?
Titik beku air untuk thermometer ˚X adalah -40˚X sedang untuk thermometer 0˚C. rumus perbandingan thermometer X dan C adalah : [푡 −(−40)] ∶ (푡 − 0) =200skala ∶ 100skala (푡 + 40) ∶ 푡 = 2 ∶ 1 Ketika 푡 = 15°X, maka (15 + 40) ∶ 푡 = 2 ∶ 1 2푡 = 55 푡 = 27,5℃ Jadi, thermometer Celcius terbaca 27,5℃
1
3
4
4 Membandingkan
besar pemuaian Membuat dan mempertimbangkan nilai
Sejumlah zat cair pada suhu 푇 volumenya 푉 dan
Zat cair yang mengalami pemuaian volume dinyatakan
1
154
panjang, luas, dan volume pada berbagai zat secara kuantitatif (C6)
keputusan Memutuskan suatu tindakan
massa jenisnya 휌 , sedangkan pada suhu 푇 volumenya 푉 dan massa jenisnya 휌 . Tunjukkan bahwa 휌 = 휌 (1 +훾.∆푇)
∆푉 = 훾푉 ∆푇 . karena perubahan volume, ∆푉 =푉 −푉 , maka 푉 −푉 = 훾푉 ∆푇 푉 = 푉 + 훾푉 ∆푇 푉 = 푉 (1 + 훾∆푇) 휌 = 푉 = , sehingga
= (1 + 훾∆푇) Karena massa zat cair tetap 휌 = 휌 (1 + 훾.∆푇)
1 1 1 1
1 1
1 1
1
5 Mendefinisikan perbedaan suhu dan kalor(C4)
Mempertimbangkan kredilibilitas suatu sumber
Jika ditinjau dari segi energi kinetik, apakah definisi dari suhu? Apakah hubungan antara suhu dan kalor?
Jika ditinjau dari segi energi kinetik, suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetic rata-rata partikel dalam suatu benda, Hubungan antara suhu dengan kalor adalah suhu merupakan bagian dari kalor, karena definisi dari kalor itu sendiri adalah perpindahan energi dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah.
4
4
155
6 Memecahkan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, kapasitas kalor dan Asas Black(C3)
Memfokuskan pertanyaan Sebuah bejana dengan kapasitas kalor 150 J/K, berisi 0,5 kg air 20˚C, dipanaskan oleh sebuah pemanas listrik 2000 W. jika dianggap tidak ada kalor yang hilang ke lingkungan, berapa lama diperlukan pemanas listrik untuk menaikkan suhu air sampai 100˚C? (kalor jenis air = 4200 J/kg.K)
Diketahui : C = 150 J/K m = 0,5 kg P = 2000 W c = 4200 J/kg.K ∆푇 = 100℃− 20℃ = 80℃ Ditanya : t untuk menaikkan suhu 100˚C? Kalor yang diberikan pemanas listrik, 푄 = 푃. 푡 dengan t adalah lama pemanasan, sama dengan kalor yang diterima bejana, 푄 = 퐶∆푇 dan kalor yang diterima air, 푄 = 푚푐∆푇 Jadi, 푃. 푡 = 퐶∆푇 + 푚푐∆푇 2000푡 = (150)(80) +(0,5)(4200)(80) 푡 = ( ) 푡 = 90s
2
2
3
1 1 1 1
1
Jumlah Skor 50
푵풊풍풂풊풂풌풉풊풓 = 풔풌풐풓풚풂풏품풅풊풑풆풓풐풍풆풉
풔풌풐풓풎풂풌풔풊풎풂풍× ퟏퟎퟎ
156
157
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP : 4.1) KELAS EKSPERIMEN I
Nama Sekolah : MAN LAB UIN Yogyakarta Mata Pelajaran : FISIKA Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Kelas / Semester : X (sepuluh) / II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : II
A. Standar Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
B. Kompetensi Dasar
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
C. Indikator 1. Menentukan jenis-jenis kalorimeter dan bagian-bagiannya 2. Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya 3. Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan
radiasi 4. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor dan
memberikan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat:
1.Menganalisis manfaat dari bagian-bagian kalorimeter alumunium berdasarkan penyusunnya (C4)
2.Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya(C5) 3.Memecahkan soal yang berhubungan dengan perubahan wujud (C3) 4.Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan
radiasi(C2) 5.Menunjukkan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari (C3) 6.Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor
(konduksi, konveksi, dan radiasi)(C2)
E. Materi Pembelajaran 1. Kalorimeter Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter
umumnya digunakan untuk menentukan kaor jenis suatu zat. Kalorimeter menggunakan teknik pencampuran dua zat di dalam suatu wadah. Jika kalor jenis suatu zat dikeyahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung. Pada dasarnya kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.
158
2. Perubahan Wujud Zat dan Kalor Laten Suatu bahan biasanya mengalami perubahan temperatur bila terjadi
perpindahan kalor antara bahan dengan lingkungannya. Kalor dapat mengubah wujud zat. Pada prinsipnya parubahan wujud zat merupakan suatu proses reversibel. Terdapat 6 macam perubahan wujud zat, yaitu : melebur, membeku, menguap, mengembun, menyublim dan deposisi. Pada saat zat padat mencair atau melebur, zat memerlukan kalor meskipun tidak mengalami kenaikan suhu.
Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud zat disebut kalor laten (L). Kalor laten ada 2 yaitu kalor laten lebur dan kalor laten uap/didih. Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat padat menjadi cair dinamakan kalor laten lebur atau kalor lebur saja. Kalor yang dilepaskan pada waktu zat membeku dinamakan kalor laten beku atau kalor beku. Hasil pecobaan menunjukkan bahwa untuk zat yang sama, kalor lebur sama dengan kalor beku. Kalor lebur secara matematis dapat dituliskan :
퐿 = 푎푡푎푢푄 = 푚퐿 Keterangan : 퐿 =kalor lebur (Jkg ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푚 =massa zat (kg) Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat cair menjadi uap
dinamakan kalor laten uap atau kalor uap saja. Kalor uap disebut juga kalor didih. Sedangkan, kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg uap menjadi cair pada titik didih normalnya dinamakan kalor laten embun atau kalor embun. Hasil pecobaan menunjukkan bahwa untuk zat yang sama, kalor uap sama dengan kalor embun. Kalor uap secara matematis dapat dituliskan :
퐿 = 푎푡푎푢푄 = 푚퐿 Keterangan : 퐿 =kalor uap (Jkg ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푚 =massa zat (kg) 3. Perpindahan Kalor Jika dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor
dari benda yang temperature lebih tinggi ke benda yang mempunyai temperature lebih rendah, hingga tercapainya kesetimbangan termal. Ada tiga cara perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
a. Konduksi Konduksi kalor pada banyak materi dapat digambarkan sebagai hasil
tumbukan molekul-molekul. Dalam skala mikroskopis, konduksi terjadi karena satu partikel (atom atau molekul) bergerak cepat dan bergetar berinteraksi dengan atom-atom dan molekul-molekul tetangga. Dari interaksi tersebut maka kalor dapat berpindah dari satu partikel ke partikel lain.
Laju kalor konduksi yang mengalir per satuan waktu sebanding dengan luas penampang 퐴, perubahan temperatur (∆푇) dan berbanding terbalik dengan panjang atau tebal bahan (d). secara matematis dapat dituliskan:
= ∆
159
Keterangan : 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푘 = koefisien konduksi termal bahan (Js m℃) 퐴 = luas penampang (m2) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) 푡 =waktu yang diperlukan (s) 푑 = panjang atau tebal bahan (m) Konduktivitas termal untuk berbagai zat ditunjukkan pada tabel 2.7. Zat
dengan 푘 besar akan lebih cepat menghantarkan kalor (Giancoli, 2001:502) Tabel 2. 7 Konduktivitas Termal
Zat Konduktivitas termal (Js m℃)
Zat Konduktivitas termal (Js m℃)
Perak 420 Batu Bata 0,84 Tembaga 380 Air 0,56 Aluminium 200 Jaringan Tubuh
Manusia 0,2
Baja 40 Kayu 0,08-0,16 Gelas (biasa) 0,84 Udara 0,023
b. Konveksi Konveksi merupakan bentuk dominan perpindahan kalor pada zat cair dan gas.
Kalor berpindah mengikuti perpindahan partikel-pertikel zat. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena gerakan fluida yang berbeda massa jenis. Misalnya pada tungku pemanas, mesin pendingin.
Laju konveksi ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida di sekitarnya secara konveksi sebanding dengan luas permukaan benda (퐴), yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan suhu (∆푇).
퐻 = = ℎ.퐴.∆푇 Keterangan : 퐻 =laju konveksi (Js ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) ℎ = koe isienkonveksi(Js m K) 퐴 = luas penampang (m2) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) 푡 =waktu yang diperlukan (s) Nilai ℎ bergantung pada bentuk dan kedudukan permukaan. Nilai ℎuntuk
benda tertentu diperoleh dari percobaan, misalnya untuk tubuh manusia ℎ =7,1 J
s m K.
c. Radiasi Sumber energi terbesar di bumi adalah matahari. Energi matahari dapat
sampai ke bumi dalam bentuk pancaran vahaya yang disebut radiasai. Radiasi merupakan salah satu mekanisme perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromegnetik tanpa melalui zat perantara, sehingga mampu melewati ruang hampa.
160
Radiasi kalor memenuhi hukum Stefan-Boltzman, yaitu energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu, sebanding dengan pangkat empat suhu mutlaknya.
푊 = = 푒휎퐴푇 Keterangan : 푊 =daya radiasi (Js ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 휎 = tetapan Stefan-Boltzman = 5,67 x 10-8 Wm K 퐴 = luas penampang (m2) 푇 =suhu mutlak (1℃ atau 1 K) 푒 =emisivitas 푡 =waktu yang diperlukan (s) Emisivitas adalah suatu ukuran seberapa besar pemancaran radiasi kalor suatu
benda dibandingkan dengan benda hitam sempurna. Emisivitas tubuh manusia bergantung pada warna kulit, tetapi nilai hampirannya adalah 푒 = 0,98.
161
F. Metode Pembelajaran 1. Model : - Pembelajaran Reciprocal Teaching 2. Metode : - Tanya Jawab
- Eksperimen mini - Diskusi kelompok
3. Media : White board, air hangat, dan es batu G. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 2 : 2 x 45 menit Pada pertemuan sebelumnya siswa diberikan tugas untuk merangkum/meringkas materi kalorimeter, perubahan wujud,
dan perpindahan kalor. (Tahap 1 : Siswa membuat rangkuman dan beberapa pertanyaan atas materi yang akan diberikan) Siswa mempelajari materi tersebut di rumah secara mandiri. (keterampilan berpikir kritis : Mempertimbangkan
kredibilitas suatu sumber) Skenario pembelajaran :
Kegiatan
Tahap-tahap pembelajaran
model Reciprocal Teaching
Langkah Pembelajaran Indikator keterampilan berpikir kritis
Alokasi Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan - 1. Motivasi dan Apersepsi a. Guru mengucapkan
mengucap salam, menanyakan kabar dan meminta salah satu siswa memimpin do’a
b. Guru memeriksa daftar hadir siswa dan bertanya siapa yang tidak masuk
c. Guru bersama siswa
1. Siswa menjawab salam dan berdo’a dengan dipimpin salah seorang siswa
2. Siswa menjawab siapa saja yang tidak masuk
3. Siswa menjawab dan membahas pekerjaan rumah
4. Siswa menjawab
10 menit
162
membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya dan guru meminta salah satu siswa menjelaskan di depan
d. Guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian melihat butiran-butiran air diatas daun di pagi hari? Apa penyebabnya?” “Apabila kalian menjemur pakaian dalam keadaan cuaca cerah, maka pakaian kalian akan kering, apa yang menyebabkannya?”
2. Prasyarat pengetahuan : a. Ada berapa macam
perubahan wujud? Sebutkan !
b. Ada berapa macam perpindahan kalor? Sebutkan !
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
pertanyaan dari guru seputar materi yang akan dipelajari dengan antusias dan semangat
5. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru tentang tujuan pembelajaran
163
Inti Siswa membuat dan mengajukan pertanyaan tentang materi yang diringkas
Eksplorasi 1. Guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang
2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil rangkuman
3. Guru meminta siswa untuk untuk berdiskusi tentang pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat di rumah
1. Siswa mengikuti apa yang diperintahkan guru dan bergabung dengan kelompok masing-masing untuk berdiskusi tentang pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat di rumah
2. Siswa mengumpulkan hasil rangkuman
3. Siswa melakukan diskusi dengan kelompok masing-masing
Memfokuskan pertanyaan Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan
70 menit
Siswa menjelaskan isi materi yang diringkas kepada teman-teman sekelas materi
4. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyajikan/menjelaskan materi pelajaran berdasarkan ringkasan yang dibuat siswa tersebut
5. Guru merangsang kepada siswa yang lain untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami dari penjelasan temannya
6. Guru membimbing siswa untuk memperkuat konsep
4. Siswa yang ditunjuk menjelaskan materi yang diringkas, sementara siswa yang lain mendengarkan penjelasan dari temannya
5. Siswa bertanya kepada temannya tentang materi yang belum dipahami berdasarkan dari penjelasan temannya tersebut
Memutuskan suatu tindakan Menganalisis argument Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi
164
yang dipahami dengan melakukan eksperimen mini dengan cara memasukkan es dalam kemasan ke dalam air hangat (es menjadi cair)
7. Guru melakukan tanya jawab seputar kejadian yang terjadi pada eksperimen mini (perubahan wujud)
6. Siswa memperhatikan eksperimen mini yang dilakukan oleh guru
7. Siswa menjawab dan atau bertanya seputar kejadian pada eksperimen mini
Siswa memprediksi kemungkinan pengembangan materi dan memprediksi jawaban atas pertanyaannya
Elaborasi 8. Guru bercerita kepada siswa
tentang contoh perpindahan kalor yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bertanya termasuk dalam perpindahan kalor yang mana?
9. Guru melakukan tanya jawab tentang perpindahan kalor
10. Guru membimbing siswa untuk mendefinisikan perpindahan kalor
11. Guru membimbing siswa untuk menyebutkan macam-macam perpindahan kalor
12. Guru membimbing siswa membuat prediksi atas
8. Siswa bersama guru
mendefinisikan perpindahan kalor
9. Siswa menyebutkan macam-macam perpindahan kalor
10. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru
11. Siswa mengevaluasi jawaban pada waktu diskusi atas pertanyaan yang mereka buat di di rumah berdasarkan hasil eksperimen mini dan cerita yang disampaikan oleh guru
12. Siswa bertanya dan
Menganalisis argument Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan Mengidentifikasi asumsi Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi
165
pertanyaan yang mereka buat di rumah berdasarkan hasil eksperimen mini dan cerita yang disampaikan oleh guru
13. Guru memberikan soal latihan pada siswa dan meminta salah satu siswa untuk mengerjakan di depan kelas
atau menjawab pertanyaan guru mengenai materi yang sudah dipelajari
13. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas
Konfirmasi 14. Guru menanggapi diskusi
kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya yang berhubungan dengan prediksi jawaban
15. Guru membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai prediksi mereka
14. Siswa mengemukakan
hasil diskusi kelompok berupa prediksi jawaban dari pertanyaan yang dibuat
15. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Memutuskan suatu tindakan
Penutup - 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi
2. Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman
3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki
1. Siswa menyimpulkan hasil diskusi
2. Siswa membuat rangkuman
3. Siswa menerima penghargaan atas hasil kerjanya
4. Siswa mendengarkan
Memutuskan suatu tindakan Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan (kesimpulan)
10 menit
166
kerjasama yang baik 4. Guru menginformasikan
sub bab tentang materi untuk pertemuan selanjutnya
5. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal dan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
6. Guru mengucap salam.
penjelasan guru mengenai materi selanjutnya
5. Siswa mencatat tugas rumah
6. Siswa menjawab salam
167
H. Penilaian Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Tes Uraian
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Soal Pembahasan Markim
Scene
1 Menganalisis manfaat dari bagian-bagian kalorimeter alumunium berdasarkan penyusunnya (C4)
Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan
Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut !
Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat untuk mengurangi radiasi kalor dan kehilangan kalor karena penyerapan dinding bejana. Cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu digunakan karena merupakan penghantar kalor yang jelek.
5 5
2 Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya(C5)
Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi
Sebutkan macam-macam perubahan wujud! Jelaskan dan kelompokkan menjadi perubahan wujud yang melepas dan menerima kalor!
1. Mencair (melebur) : padat ke cair 2. Membeku : cair ke padat 3. Menguap : cair ke gas 4. Mengembun : gas ke cair 5. Menyublim : padat ke gas 6. Deposisi : gas ke padat Perubahan wujud yang melepas kalor : mengembun, deposisi, dan membeku
1 1 1 1 1 1 3
168
Perubahan wujud yang menerima (memerlukan) kalor : menguap, menublim, dan melebur
3
3 Memecahkan soal yang berhubungan dengan perubahan wujud (C3)
Mengidentifikasi asumsi Sebuah koin perak (푐 = 230Jkg K ) yang memiliki suhu 100˚C dan massa 40 gram dibiarkan di udara, sehingga suhunya turun menjadi 20˚C. a. Berapakah kalor yang dilepaskan koin tersebut? b. Menjadi suhu berapakah 176 gram air yang suhu awalnya 30˚C jika menyerap kalor tersebut? (푐 = 4180Jkg K )
Diketahui : Sebuah koin perk dengan, m = 40 gram = 0,4 kg 푇 = 100℃ 푇 = 20℃ 푐 = 230Jkg K Air dengan, m = 176 gram = 1,76 kg 푇 = 30℃ 푐 = 4180Jkg K Ditanya : a. 푄 ? b. 푇 ? Jawab : a. ∆푇 = 20℃− 100℃ = −80℃ Sehingga, 푄 = 푚푐∆푇 푄 = 0,4kg. 230Jkg K .(−80℃) 푄 = −736J
2 2 1 1 1 1
169
Tanda negative menunjukkan bahwa koin melepaskan kalor. b. 푄 = 푚푐∆푇 ∆푇 =
sehingga,
∆푇 =
,
∆푇 =
∆푇 = 1℃ ∆푇 = 푇 −푇 푇 = 푇 + ∆푇 푇 = 30℃ + 1℃ 푇 = 30℃
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
4 Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi(C2)
Menganalisis argumen Jika berada di dekat api unggun, maka kalor akan merambat dari api unggun ke tubuh. Sebutkan proses perpindahan kalor berdasarkan penyataan tersebut!
Suhu api unggun lebih tinggi daripada tubuh sehingga kalor akan merambat ke samping menuju tubuh. Perambatan ke samping ini disebut dengan radiasi. Molekul-molekul dekat api unggun menerima kalor dari api unggun.molekul-molekul ini bergetar lebih cepat hingga energi kinetik molekul-molekul udara
2 2
2
170
makin besar. Molekul-molekul udara ini kemudian memberikansebagian energi kinetiknya ke molekul-molekul terdekatnya melalui tumbukan. Akhirnya rambatan kalor secara konduksi ini sampai ke tubuh. Jadi perpindahan kalor yang terjadi adalah radiasi dan konduksi.
2 2 2
5 Menunjukkan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari (C3)
Memutuskan suatu tindakan
Mengapa memakai selimut menghangatkan tubuh di malam yang dingin?
Antara tubuh dan selimut terdapat udara yang berfungsi sebagi isolator. Tanpa selimut, kalor akan mengalir secara konduksi dari tubuh ke udara ruang tempat tidur karena suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu kamar. Dengan memekai selimut udara akan terperangkap sehingga akan menghalangi perpindahan kalor.
2
2
2
171
6 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi)(C2)
Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan
Dua buah bola sejenis tetapi berbeda ukuran memancarkan energi radiasi yang sama besar ke sekitarnya.bola a berjari-jari r dan suhu t1. bola b bejari-jari 2r. Berapakah suhu pada bola B?
Diketahui : RA = r 푇 = 푇 RB = 2r Memancarkan energi radiasi yang sama Ditanya : 푇 ? Jawab : Laju energi radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda bersuhu T ke sekitarnya adalah 푃 = = 푒휎퐴푇 Luas permukaan bola adalah 퐴 = 4휋푅 Persamaan menjadi, 푃 = 푒휎(4휋푅 )푇 Laju kedua bola sama besar, dan untuk 푒휎4휋 mempunyai nilai yang sama sehingga persamaan menjadi, 푃 = 푃 푅 푇 = 푅 푇 ( ) = ( )
( ) = ( )
2 2 2 1 1
1 1 1 1 1
172
= = =
푇 = √
= √2 =
(1,4) = ퟎ,ퟕ푻ퟏ
2 2
Jumlah Skor 75 푵풊풍풂풊풂풌풉풊풓 = 풔풌풐풓풚풂풏품풅풊풑풆풓풐풍풆풉
풔풌풐풓풎풂풌풔풊풎풂풍× ퟏퟎퟎ
173
174
Lampiran 2.3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP : 4.1) KELAS EKSPERIMEN II
Nama Sekolah : MAN LAB UIN Yogyakarta Mata Pelajaran : FISIKA Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Kelas / Semester : X (sepuluh) / II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : I
A. Standar Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
4.3 Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah C. Indikator
1. Menjelaskan penentuan skala pada termometer. 2. Menghitung skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin 3. Mengkorversi suhu dalam bentuk penyelesaian soal 4. Membedakan besar pemuaian panjang, luas, dan volume pada berbagai
zat secara kuantitatif 5. Mendeskripsikan perbedaan suhu dan kalor 6. Mengitung kalor jenis dan kapasitas kalor 7. Menerapkan Asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat: 1. Mengidentifikasi suatu hal yang berhubungan dengan thermometer dan
suhu (C1) 2. Menganalisis perbadaan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin
(C4) 3. Menghubungkan (konversi) besarnya suhu pada skala Celcius, Reamur,
Fahrenheit, dan Kelvin(C5) 4.Menemukan hubungan antara besar pemuaian panjang, luas, dan volume
pada berbagai zat secara kuantitatif (C6) 5. Mendefinisikan perbedaan suhu dan kalor(C4) 6. Memecahkan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, kapasitas kalor
dan Asas Black(C3)
175
E. Materi Pembelajaran
C. Suhu Suhu menyatakan tingkat (derajat) panas dinginnya suatu zat, sedangkan kalor
merupakan energi yang ditransfer dari satu banda ke yang lainnya karena adanya perbedaan temperatur (Giancoli, 2001:490). Suhu suatu benda dapat diubah dengan cara menambahkan ataupun mengurangi kalor.
3. Termometer Alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda adalah termometer.
Untuk pengukuran suhu yang tidak begitu tinggi digunakan titik lebur es sebagai titik lebur bawah dan titik didih air sebagai titik tetap atas. Titik tetap bawah adalah titik lebur es murni dan ditandai dengan angka 0. Titik tetap atas adalah suhu uap diatas air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm dan ditandai dengan angka 100.
Macam-macam skala suhu yang digunakan adalah: e) Skala Celcius
Skala suhu yang ditetapkan berdasarkan titik lebur dan titik didih air disebut skala Celcius (˚C), sesuai dengan nama orang yang pertama kali menganjurkan cara ini yaitu Anders Celcius (1701-1744).titik lebur untuk skala Celcius adalah 0˚C dan titik didih adalah 100˚C.
f) Skala Kelvin Ilmuwan pertama yang mengusulkan pengukuran suhu berdasarkan suhu nol
mutlak adalah seorang ahli fisika Inggris, Lord Kelvin (1824-1907). Skala suhu yang ditetapkan disebut skala Kelvin. Hubungan antara skala Celcius dengan skala Kelvin adalah
푇 = 푡 + 273 dengan T adalah angka pada skala Kelvin dan t adalah angka pada skala
Celcius. g) Skala Fahrenheit
Ilmuwan yang pertama kali membuatnya adalah ahli fisika berkebangsaan Jerman, Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Pada skala Fahrenheit, titik lebur es diberi angka 32 dan titik didih air diberi angka 212. Hubungan antara skala Fahrenheit dan skala Celcius ditunjukkan dalam perbandingan berikut
(푡 − 32) ∶ 푡 = 9 ∶ 5 dengan 푡 adalah suhu pada skala Fahrenheit, dan 푡 adalah suhu pada skala Celcius.
h) Skala Reamur Skala Réaumur adalah skala suhu yang dinamai menurut Rene Antoine
Ferchault de Réaumur, yang pertama mengusulkannya pada 1731. Titik beku air adalah 0 derajat Réaumur, titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat Réaumur sama dengan 1,25 derajat Celcius atau Kelvin. Hubungan antara skala Reamur dan skala Celcius ditunjukkan dalam perbandingan berikut
푡 ∶ 푡 = 4 ∶ 5 dengan 푡 adalah suhu pada skala Reamur, dan 푡 adalah suhu pada skala
Celcius. Konversi skala suhu secara umum adalah :
=
176
Keterangan : 푋 = Titik didih skala X 푋 = Titik beku skala X 푋 = suhu pada skala X 푌 = Titik didih skala Y 푌 = Titik beku skala Y 푌 = suhu pada skala Y
4. Pemuaian Pada umumnya zat atau benda akan memuai ketika dipanaskan dan akan
menyusut jika didinginkan. Ketika suhu benda naik, partikel-partikel di dalam benda akan bergetar lebih kuat sehingga jarak antar partikel semakin jauh yang berarti benda memuai. Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang berbeda. Besarnya pemuaian benda tergantung pada ukuran benda semula, kenaikan suhu dan jenis benda.
d) Pemuaian Zat Padat Zat padat dapat mengalami muai panjang, muai luas, dan muai volume.
4) Pemuaian panjang Suatu batang logam pada suhu tertentu panjangnya 퐿 , jika suhunya dinaikkan
sebesar ∆푇, maka batang tersebut akan bertambah panjang sebesar ∆퐿, ∆퐿 = 퐿 .훼.∆푇 퐿 = 퐿 + ∆퐿 퐿 = 퐿 + 퐿 .훼.∆푇 퐿 = (1 + 훼∆푇)퐿 Keterangan : 훼 =koefisien muai panjang (℃ atauK ) 퐿 =panjang mula-mula (m) ∆푇 =kenaikan suhu (℃atauK) ∆퐿 =pertambahan panjang (m) Koefisien muai panjang (훼) merupakan besaran yang menyatakan
perbandingan pertambahan oanjang dengan panjang awal benda tiap satuan kenaikan suhu. Besarnya koefisien muai panjang suatu zat berbeda-beda, tergantung pada jenis zatnya.
5) Pemuaian Luas Apabila suatu logam yang tipis dalam artian tebal logam sangat kecil
dipanaskan maka pada logam akan terjadi pemuaian luas. Pemuaian yang terjadi pada logam akan ke segala arah namun yang diperhatikan hanya arah panjang dan arah lebar karena dalam arah tebal relative sangat kecil. Pemuaian luas berbagai zat bergantung pada koefisien muai luas.
Koefisian muai luas (훽) merupakan besaran yang menyatakan perbandingan antara pertambahan luas benda (∆퐴) dengan luas mula-mula (퐴 ) tiap satuan kenaikan suhu (∆푇). Secara matematis dapat dinyatakan
훽 = ∆
∆푎푡푎푢∆퐴 = 퐴 .훽∆푇
퐴 = 퐴 + ∆퐴 퐴 = 퐴 + 퐴 .훽∆푇 퐴 = 퐴 (1 + 훽∆푇)
177
Keterangan : 훽 =koefisien muai luas (℃ atauK ) 퐴 = luas mula-mula (m2) ∆푇 =kenaikan suhu (℃atauK) ∆퐴 =pertambahan luas (m2)
6) Pemuaian Volume Bila suatu benda berdimensi tiga atau dapat dikatakan benda itu mempunyai
volume, mula-mula volumenya 푉 pada suhu 푇 , dipanaskan sampai 푇 , volumenya akan menjadi 푉 , dan pentambahn volumenya adalah :
훾 = ∆
∆푎푡푎푢∆푉 = 푉 . 훾∆푇
Karena ∆푉 = 푉 −푉 , maka 푉 = 푉 + ∆푉 푉 = 푉 + 푉 . 훾∆푇 푉 = 푉 (1 + 훾∆푇) Keterangan : 훾 =koefisien muai volume ℃ 1atauK 1 푉 = volume mula-mula (m3) ∆푇 =kenaikan suhu (℃atauK) ∆푉 =pertambahan volume (m3) Koefisien muai volume adalah perbandinag pertambahan volume terhadap
volume awal benda per satuan kenaiakn suhu. Hubunagan antara koefisian muai panjang dan koefisien muai luas adalah :
Misalkan suatu persegi dengan sisi 1 m dipanaskan sampai suhu naik 1 K, sehingga memuai dan panjangnya menjadi (1 + 훼) m. sehingga luas awal 퐴 = 1m2
Luas akhir 퐴 = (1 + 훼)2 = 1 + 2훼 + 훼2 Pertambahan luas ∆퐴 = 퐴 −퐴 ∆퐴 = 1 + 2훼 + 훼2 − 1 ∆퐴 = 2훼 + 훼2
Karena 훽 = ∆
∆ , maka
훽 = 2 2
11
훽 = 2훼 + 훼2 Oleh karena koefisien muai panjang sangat kecil sehinnga dapat diabaikan,
maka 훼2 diabaikan terhadap 2훼 sehingga diperoleh persamaan 훽 = 2훼 Hubunagan antara koefisian muai panjang dan koefisien muai volume adalah : Misalakan suatu kubus dengan sisi 1 m dipanaskan sampai suhu naik 1 K,
sehingga memuai dan panjangnya menjadi (1 + 훼) m. sehingga volume awal 푉 = 1m2
Volume akhir 푉 = (1 + 훼)3 = 1 + 3훼 + 3훼2 + 훼3 Pertambahan volume ∆푉 = 푉 −푉 ∆푉 = 1 + 3훼 + 3훼2 + 훼3 − 1 ∆푉 = 3훼 + 3훼2 + 훼3
178
Karena 훾 = ∆
∆ , maka
훾 = 3 3 2 3
11
훾 = 3훼 + 3훼2 + 훼3 Oleh karena koefisien muai panjang sangat kecil sehinnga dapat diabaikan,
maka 3훼2푑푎푛훼3 diabaikan terhadap 3훼 sehingga diperoleh persamaan 훾 = 3훼 Hubungan antara koefisian muai panjang, koefisien muai luas, dan koefisien
muai volume memiliki perbandingan 훼 ∶ 훽 ∶ 훾 = 1 ∶ 2 ∶ 3. e) Pemuaian zat cair Sifat zat cair adalah selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya. Jika
air dituangkan ke dalam botol, maka bentuk air akan mengikuti bentuk botol. Hal ini berarti pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume. Pada zat cair terdapat pengecualian, di dalam interval 0℃− 4℃ air akan berkurang volumenya bila dipanaskan, tetapi setelah mencapai 4℃ volume air akan bertambah. Kejadian pada kasus ini disebut anomaly air. Jadi pada suhu 4℃ air mempunyai volume terkecil, dan mempunyai massa jenis terbesar.
f) Pemuaian Gas Pemuaian volume gas lebih besar dari pemuaian volume zat cair untuk
kenaikan suhu yang sama. Pembahasan ini dibatasi hanya untuk menunjukkan bahwa pada gas juga akan memgalami pemuaian jika dipanaskan seperti halnya pada zat padat dan zat cair, misalnya pemanasan udara di dalam balon yang ujungnya dihubungkan dengan botol. Jika botol dipanaskan maka balon akan bertambah besar karena udara dalam botol memuai. Nilai koefisien muai berbagai zat pada 20℃ dapat dilihat pada tabel 2. 5.
Perlu diperhatikan bahwa 훼 sedikit bervariasi terhadap suhu (Giancoli,
2001:454-455) Tabel 2.5 Koefisien muai berbagai zat pada suhu ퟐퟎ℃
Zat Koefisien Muai Panjang (℃) 1
Zat Koefisien Muai Volume (℃) 1
Aluminium 25푥10 6 Bensin 95푥10 5 Kuningan 19푥10 6 Air raksa 18푥10 5 Tembaga 17푥10 6 Gliserin 50푥10 5 Besi atau Baja 12푥10 6 Air 21푥10 5 Kaca (Pyrex) 3푥10 6 Udara 34푥10 4
Aplikasi proses pemuaian dalam kehidupan sehari-hari antara lain : Kabel listrik pada siang hari melengkung Sebuah batang besi yang dipanaskan Balon udara akan meletus ketika mendapatkan teya diberi jarakkanan panas Pemasangan rel kereta api antara besi satu dengan yang lainn
179
D. Kalor Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur.
Sedangkan energi dalam adalah energi kerena pengaruh temperatur suhu tersebut dimana bila sistem yang panas bersinggungan dengan sistem yang lebih dingin, maka energi dalamnya ditransfer dari sistem yang panas ke sistem yang dingin dalam bentuk panas (Tipler, 2001). Satuan kalor adalah kalori atau joule, dimana 1 kalori adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperature 1 g air sebesar 1℃. Satu kalori = 4,186 joule = 4,2 joule. Apabila suatu benda menerima sejumlah kalor, kemungkinan yang akan terjadi adalah: suhu benda akan naik, benda akan mengalami pemuaian, dan benda mengalami perubahan wujud.
3. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor Menurut Joseph Black kenaikan suhu suatu benda dapat digunakan untuk
menentukan kalor yang tersimpan dalam benda tersebut. Banyaknya kalor yang dibutuhkan 1 kg benda untuk menaikkan suhunya 1℃ atau 1 K disebut kalor jenis (c). Kalor jenis merupakan sifat spesifik dari suatu zat, secara empirik dapat ditulis :
푐 = ∆∆
atau ∆푄 = 푚푐∆푇 Keterangan : 푐 = kalor jenis (Jkg 1K 1) ∆푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푚 =massa (kg) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) Kapasitas kalor (C) adalah jumlah energi (kalor) yang dibutuhkan suatu benda
untuk menaikkan suhunya sebesar 1℃. Secara matematis dapat ditulis: 퐶 = ∆
∆
Keterangan : 퐶 = kapasitas kalor (JK 1) ∆푄 =kalor yang dibutuhkan (J) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) Nilai kalor jenis berbagai zat pada 20℃ dan pada tekanan 1 atm dapat dilihat
pada tabel 2.6 (Kanginan, 2007). Tabel 2.6 Nilai kalor jenis berbagai zat pada ퟐퟎ℃ dan pada tekanan 1 atm
Zat Kalor jenis (Jkg 1K 1)
Zat Kalor jenis (Jkg 1K 1)
Aluminium 900 Badan Manusia 3470 Kaca 840 Air (15℃) 4180 Besi dan Baja 450 Air(푒푠 − 5℃) 2100 Tembaga 390 Air(푢푎푝110℃) 2010 Perak 230 Udara 1000
4. Asas Black Jika dua zat yang suhunya berbeda dicampur maka zat yang suhunya lebih
tinggi akan melepaskan sejumlah kalor yang akan diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah. Jadi banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah. Prinsip kekekalan
180
energi : kalor yang dilepaskan oleh air panas, (푄 ) sama dengan kalor yang diterima air dingin (푄 )
푄 = 푄 Kekekalan energi pada pertukaran kalor tersebut, pertama kali diukur oleh
Joseph Black (1728-1799), seorang ilmuwan Inggris. Persamaan tersebut dikenal dengan nama asas Black. Penggunaan persamaan Asas Black dapat dilihat pada contoh berikut :
Ketika kita menuangkan air panas dengan suhu 80 ˚C ke dalam suatu gelas yang mempunyai suhu 10˚C. Setelah air berada pada gelas, gelas akan terasa hangat atau bahkan mungkin panas. Hal itu terjadi karena air melepaskan kalor sehingga suhunya akan menurun, dan gelas menerima kalor, sehingga suhunya akan naik dan gelas menjadi hangat. Hal teresbut akan menghasilkan suhu campuran, dimana suhu campuran dapat diketahui dengan menerapakan Asas Black, yaitu 푄 = 푄 .
181
F. Metode Pembelajaran 1. Model : - Pembelajaran Prediction Guide 2. Metode : - Tanya Jawab
- Eksperimen mini - Diskusi kelompok
3. Media : White board, air hangat, dan es batu G. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1 : 2 x 45 menit Pada pertemuan sebelumnya siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi suhu, pemuaian, kalor, kalor jenis, kapasitas
kalor, dan asas Black. Tujuannya agar siswa mampu membuat prediksi di awal pembelajaran. Siswa mempelajari materi tersebut di rumah secara mandiri. Skenario pembelajaran :
Kegiatan
Tahap-tahap pembelajaran
model Prediction Guide
Langkah Pembelajaran Indikator keterampilan berpikir kritis
Alokasi Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan - 1. Motivasi dan Apersepsi a. Guru mengucapkan
mengucap salam, menanyakan kabar dan meminta salah satu siswa memimpin do’a
b. Guru memeriksa daftar hadir siswa dan bertanya siapa yang tidak masuk
c. Guru bertanya
1. Siswa menjawab salam dan berdo’a dengan dipimpin salah seorang siswa
2. Siswa menjawab siapa saja yang tidak masuk
3. Siswa menjawab pertanyaan dari guru seputar materi yang akan dipelajari dengan
10 menit
182
kepada siswa “Bagaimanakah keadaan kelas kita sekarang anak-anak? Dan apa penyebabnya?”
“Pernahkan kalian melihat kabel listrik di pinggir jalan yang melengkung?”
2. Prasyarat pengetahuan : a. Apakah yang
dimaksud dengan suhu?
b. Ada berapa macam skala suhu yang kalian ketahui?
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
antusias dan semangat
4. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru tentang tujuan pembelajaran
183
Inti Siswa membuat prediksi atas topik atau materi yang akan dipelajari
Eksplorasi 1. Guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk berdiskusi
2. Meminta siswa untuk menebak apa saja yang akan pelajari berdasarkan Prediction Guide Sheet
1. Siswa mengikuti apa yang diperintahkan guru dan bergabung dengan kelompok masing-masing
2. Setiap siswa membuat prediksi awal dalam lembar Prediction Guide Sheet dan berdiskusi dengan teman sekelompoknya
Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber
70 menit
Guru mendampingi dan membimbing siswa dalam membangun konsep dasar dan dalam mempelajari materi
3. Guru bertanya pada siswa macam-macam skala dalam mengukur suhu
4. Guru bersama siswa melakukan eksperimen mini dengan cara mencampurkan es dengan air hangat dan meminta siswa untuk menebak apa yang akan terjadi (asas Black)
5. Guru melakukan tanya jawab seputar kejadian yang terjadi pada
3. Siswa menjawab macam-macam suhu
4. Siswa antusias mengikuti apa yang dilakukan oleh guru dan menebak hasil dari eksperimen mini
5. Siswa menjawab dan atau bertanya seputar kejadian pada eksperimen mini
Memfokuskan pertanyaan Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan
184
eksperimen mini
Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi prediksi dengan materi yang mereka pelajari dan terima
Elaborasi 6. Guru bercerita kepada
siswa tentang pemuaian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bertanya apa penyebab terjadinya pemuaian
7. Guru melakukan tanya jawab tentang kalor
8. Guru membimbing siswa untuk mendefinisikan perbedaan kalor dengan suhu
9. Guru membimbing siswa untuk menyebutkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kalor
10. Guru bertanya tentang hubungan kalor dengan eksperimen mini yang sudah dilakukan (asas
6. Siswa mendengarkan
dan menjawab pertanyaan yang diajukan gru mengenai pemuaian
7. Siswa bertanya dan atau menjawab pertanyaan guru mengenai kalor
8. Siswa bersama guru mendefinisikan perbedaan kalor dan suhu
9. Siswa menyebutkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kalor
10. Siswa mengidentifikasi hubungan kalor dengan kejadian pada eksperimen mini
11. Siswa mengevaluasi kembali prediksi di awal pembelajaran
Menganalisis argument Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan Mengidentifikasi asumsi Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi
185
Black) 11. Guru meminta siswa
untuk mengidentifikasi jawaban mereka dalam Prediction Guide Sheet dan menanyakan berapa prediksi yang sesuai
12. Guru memberikan soal latihan pada siswa dan meminta salah satu siswa untuk mengerjakan di depan kelas
dan menuliskan pemikiran yang baru, terutama yang berbeda dengan pemikiranmu sebelumnya.
12. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas
Konfirmasi 13. Guru menanggapi
diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya
14. Guru membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi mereka
13. Siswa
mengemukakan hasil diskusi kelompok
14. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Memutuskan suatu tindakan
Penutup Siswa menuliskan hasil diskusi
1. Guru membimbing siswa untuk
1. Siswa menyimpulkan hasil diskusi
Memutuskan suatu tindakan
10 menit
186
berupa jawaban yang sebenarnya dengan kata-kata sendiri
menyimpulkan hasil diskusi
2. Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman
3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik
4. Guru menerangkan sub bab tentang materi untuk pertemuan selanjutnya
5. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal dan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
6. Guru mengucap salam.
2. Siswa menuliskan jawaban dari Prediction Guide Sheet yang sebenarnya dan membuat rangkuman
3. Siswa menerima penghargaan atas hasil kerjanya
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi selanjutnya
5. Siswa mencatat tugas rumah
6. Siswa menjawab salam
Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan (kesimpulan)
187
H. Penilaian
Teknik Penilaian : Tes Tertulis Bentuk Instrumen : Tes Uraian
No Indikator
Pencapaian Kompetensi
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Soal Pembahasan Markim
Scene
1 Mengeidentifikasi suatu hal yang berhubungan dengan thermometer dan suhu (C1)
Mengidentifikasi asumsi Untuk mengisi tabung pipa kaca pada thermometer digunakan raksa. Mengapa tidak digunakan air?
Raksa memiliki banyak kelebihan dibandingkan air. Kelebihan yang paling utama, raksa adalah zat cair penghantar kalor yang sangat baik sehingga cepat menyerap kalor dan cepat pula memuai. Kelebihan lain dari raksa adalah pemuaiannya teratur sehingga dalam setiap kenaikan suhu yang sama kolom raksa dalam tabung naik dengan tinggi yang sama pula. Sifat inilah yang tidak dimiliki air.
2
3
188
2
Menganalisis perbadaan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin (C4)
Memutuskan suatu tindakan
Pada suhu berapakah skala Fahrenheit dan skala Celcius menunjukkan angka yang sama?
Misalkan skala Fahrenheit dan skala Celcius menunjukkan angka yang sama x, maka 푡 = 푡 = 푥. Sehingga, (푡 − 32) ∶ 푡 = 9 ∶ 5 (푥 − 32) ∶ 푥 = 9 ∶ 5 9푥 = 5(푥 − 32) 9푥 = 5푥 − 150 4푥 = −160 푥 = −40
1
1 1 1 1 1 1
3 Menghubungkan (konversi)besarnya suhu pada skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin(C5)
Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan
Sebuah termometer dengan skala bebas ˚X memiliki titik beku air pada -40˚X dan titik didih air 160˚X. pada saat thermometer itu tersebut terbaca 15˚X, maka pada thermometer Celcius terbaca?
Titik beku air untuk thermometer ˚X adalah -40˚X sedang untuk thermometer 0˚C. rumus perbandingan thermometer X dan C adalah : [푡 −(−40)] ∶ (푡 − 0) =200skala ∶ 100skala (푡 + 40) ∶ 푡 = 2 ∶ 1 Ketika 푡 = 15°X, maka (15 + 40) ∶ 푡 = 2 ∶ 1 2푡 = 55 푡 = 27,5℃ Jadi, thermometer Celcius terbaca 27,5℃
1
3
4
4 Membandingkan
besar pemuaian Membuat dan mempertimbangkan nilai
Sejumlah zat cair pada suhu 푇 volumenya 푉 dan
Zat cair yang mengalami pemuaian volume dinyatakan
1
189
panjang, luas, dan volume pada berbagai zat secara kuantitatif (C6)
keputusan Memutuskan suatu tindakan
massa jenisnya 휌 , sedangkan pada suhu 푇 volumenya 푉 dan massa jenisnya 휌 . Tunjukkan bahwa 휌 = 휌 (1 +훾.∆푇)
∆푉 = 훾푉 ∆푇 . karena perubahan volume, ∆푉 =푉 −푉 , maka 푉 −푉 = 훾푉 ∆푇 푉 = 푉 + 훾푉 ∆푇 푉 = 푉 (1 + 훾∆푇) 휌 = 푉 = , sehingga
= (1 + 훾∆푇) Karena massa zat cair tetap 휌 = 휌 (1 + 훾.∆푇)
1 1 1 1
1 1
1 1
1
5 Mendefinisikan perbedaan suhu dan kalor(C4)
Mempertimbangkan kredilibilitas suatu sumber
Jika ditinjau dari segi energi kinetik, apakah definisi dari suhu? Apakah hubungan antara suhu dan kalor?
Jika ditinjau dari segi energi kinetik, suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetic rata-rata partikel dalam suatu benda, Hubungan antara suhu dengan kalor adalah suhu merupakan bagian dari kalor, karena definisi dari kalor itu sendiri adalah perpindahan energi dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah.
4
4
190
6 Memecahkan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, kapasitas kalor dan Asas Black(C3)
Memfokuskan pertanyaan Sebuah bejana dengan kapasitas kalor 150 J/K, berisi 0,5 kg air 20˚C, dipanaskan oleh sebuah pemanas listrik 2000 W. jika dianggap tidak ada kalor yang hilang ke lingkungan, berapa lama diperlukan pemanas listrik untuk menaikkan suhu air sampai 100˚C? (kalor jenis air = 4200 J/kg.K)
Diketahui : C = 150 J/K m = 0,5 kg P = 2000 W c = 4200 J/kg.K ∆푇 = 100℃− 20℃ = 80℃ Ditanya : t untuk menaikkan suhu 100˚C? Kalor yang diberikan pemanas listrik, 푄 = 푃. 푡 dengan t adalah lama pemanasan, sama dengan kalor yang diterima bejana, 푄 = 퐶∆푇 dan kalor yang diterima air, 푄 = 푚푐∆푇 Jadi, 푃. 푡 = 퐶∆푇 + 푚푐∆푇 2000푡 = (150)(80) +(0,5)(4200)(80) 푡 = ( ) 푡 = 90s
2
2
3
1 1 1 1
1
Jumlah Skor 50
푵풊풍풂풊풂풌풉풊풓 = 풔풌풐풓풚풂풏품풅풊풑풆풓풐풍풆풉
풔풌풐풓풎풂풌풔풊풎풂풍× ퟏퟎퟎ
191
192
Lampiran 2.3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP : 4.1) KELAS EKSPERIMEN II
Nama Sekolah : MAN LAB UIN Yogyakarta Mata Pelajaran : FISIKA Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Kelas / Semester : X (sepuluh) / II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : II
A. Standar Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
B. Kompetensi Dasar
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
C. Indikator 1. Menentukan jenis-jenis kalorimeter dan bagian-bagiannya 2. Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya 3. Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan
radiasi 4. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor dan
memberikan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat:
1. Menganalisis manfaat dari bagian-bagian kalorimeter alumunium berdasarkan penyusunnya (C4)
2. Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya(C5) 3. Memecahkan soal yang berhubungan dengan perubahan wujud (C3) 4. Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi,
dan radiasi(C2) 5. Menunjukkan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari (C3) 6. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor
(konduksi, konveksi, dan radiasi)(C2)
193
E. Materi Pembelajaran 1. Kalorimeter Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter
umumnya digunakan untuk menentukan kaor jenis suatu zat. Kalorimeter menggunakan teknik pencampuran dua zat di dalam suatu wadah. Jika kalor jenis suatu zat dikeyahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung. Pada dasarnya kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.
2. Perubahan Wujud Zat dan Kalor Laten Suatu bahan biasanya mengalami perubahan temperatur bila terjadi
perpindahan kalor antara bahan dengan lingkungannya. Kalor dapat mengubah wujud zat. Pada prinsipnya parubahan wujud zat merupakan suatu proses reversibel. Terdapat 6 macam perubahan wujud zat, yaitu : melebur, membeku, menguap, mengembun, menyublim dan deposisi. Pada saat zat padat mencair atau melebur, zat memerlukan kalor meskipun tidak mengalami kenaikan suhu.
Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud zat disebut kalor laten (L). Kalor laten ada 2 yaitu kalor laten lebur dan kalor laten uap/didih. Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat padat menjadi cair dinamakan kalor laten lebur atau kalor lebur saja. Kalor yang dilepaskan pada waktu zat membeku dinamakan kalor laten beku atau kalor beku. Hasil pecobaan menunjukkan bahwa untuk zat yang sama, kalor lebur sama dengan kalor beku. Kalor lebur secara matematis dapat dituliskan :
퐿 = 푎푡푎푢푄 = 푚퐿 Keterangan : 퐿 =kalor lebur (Jkg ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푚 =massa zat (kg) Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat cair menjadi uap
dinamakan kalor laten uap atau kalor uap saja. Kalor uap disebut juga kalor didih. Sedangkan, kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg uap menjadi cair pada titik didih normalnya dinamakan kalor laten embun atau kalor embun. Hasil pecobaan menunjukkan bahwa untuk zat yang sama, kalor uap sama dengan kalor embun. Kalor uap secara matematis dapat dituliskan :
퐿 = 푎푡푎푢푄 = 푚퐿 Keterangan : 퐿 =kalor uap (Jkg ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푚 =massa zat (kg) 3. Perpindahan Kalor Jika dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor
dari benda yang temperature lebih tinggi ke benda yang mempunyai temperature lebih rendah, hingga tercapainya kesetimbangan termal. Ada tiga cara perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
194
a. Konduksi Konduksi kalor pada banyak materi dapat digambarkan sebagai hasil
tumbukan molekul-molekul. Dalam skala mikroskopis, konduksi terjadi karena satu partikel (atom atau molekul) bergerak cepat dan bergetar berinteraksi dengan atom-atom dan molekul-molekul tetangga. Dari interaksi tersebut maka kalor dapat berpindah dari satu partikel ke partikel lain.
Laju kalor konduksi yang mengalir per satuan waktu sebanding dengan luas penampang 퐴, perubahan temperatur (∆푇) dan berbanding terbalik dengan panjang atau tebal bahan (d). secara matematis dapat dituliskan:
= ∆ Keterangan : 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푘 = koefisien konduksi termal bahan (Js m℃) 퐴 = luas penampang (m2) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) 푡 =waktu yang diperlukan (s) 푑 = panjang atau tebal bahan (m) Konduktivitas termal untuk berbagai zat ditunjukkan pada tabel 2.7. Zat
dengan 푘 besar akan lebih cepat menghantarkan kalor (Giancoli, 2001:502) Tabel 2. 7 Konduktivitas Termal
Zat Konduktivitas termal (Js m℃)
Zat Konduktivitas termal (Js m℃)
Perak 420 Batu Bata 0,84 Tembaga 380 Air 0,56 Aluminium 200 Jaringan Tubuh
Manusia 0,2
Baja 40 Kayu 0,08-0,16 Gelas (biasa) 0,84 Udara 0,023
b. Konveksi Konveksi merupakan bentuk dominan perpindahan kalor pada zat cair dan gas.
Kalor berpindah mengikuti perpindahan partikel-pertikel zat. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena gerakan fluida yang berbeda massa jenis. Misalnya pada tungku pemanas, mesin pendingin.
Laju konveksi ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida di sekitarnya secara konveksi sebanding dengan luas permukaan benda (퐴), yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan suhu (∆푇).
퐻 = = ℎ.퐴.∆푇 Keterangan : 퐻 =laju konveksi (Js ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) ℎ = koe isienkonveksi(Js m K) 퐴 = luas penampang (m2) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) 푡 =waktu yang diperlukan (s)
195
Nilai ℎ bergantung pada bentuk dan kedudukan permukaan. Nilai ℎuntuk benda tertentu diperoleh dari percobaan, misalnya untuk tubuh manusia ℎ =7,1 J
s m K.
c. Radiasi Sumber energi terbesar di bumi adalah matahari. Energi matahari dapat
sampai ke bumi dalam bentuk pancaran vahaya yang disebut radiasai. Radiasi merupakan salah satu mekanisme perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromegnetik tanpa melalui zat perantara, sehingga mampu melewati ruang hampa.
Radiasi kalor memenuhi hukum Stefan-Boltzman, yaitu energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu, sebanding dengan pangkat empat suhu mutlaknya.
푊 = = 푒휎퐴푇 Keterangan : 푊 =daya radiasi (Js ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 휎 = tetapan Stefan-Boltzman = 5,67 x 10-8 Wm K 퐴 = luas penampang (m2) 푇 =suhu mutlak (1℃ atau 1 K) 푒 =emisivitas 푡 =waktu yang diperlukan (s) Emisivitas adalah suatu ukuran seberapa besar pemancaran radiasi kalor suatu
benda dibandingkan dengan benda hitam sempurna. Emisivitas tubuh manusia bergantung pada warna kulit, tetapi nilai hampirannya adalah 푒 = 0,98.
196
F. Metode Pembelajaran 4. Model : - Pembelajaran Prediction Guide 5. Metode : - Tanya Jawab
- Eksperimen mini - Diskusi kelompok
6. Media : White board, air hangat, dan es batu
G. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan 2 : 2 x 45 menit Pada pertemuan sebelumnya siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi kalorimeter, perubahan wujud, dan
perpindahan kalor. Tujuannya agar siswa mampu membuat prediksi di awal pembelajaran. Siswa mempelajari materi tersebut di rumah secara mandiri. Skenario pembelajaran :
Kegiatan
Tahap-tahap pembelajaran
model Prediction Guide
Langkah-langkah Indikator keterampilan berpikir
kritis
Alokasi Waktu Kagiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan - 1.Motivasi dan Apersepsi a. Guru mengucapkan
mengucap salam, menanyakan kabar dan meminta salah satu siswa memimpin do’a
b. Guru memeriksa daftar hadir siswa dan bertanya siapa yang tidak masuk
c. Guru bersama siswa
1. Siswa menjawab salam dan berdo’a dengan dipimpin salah seorang siswa
2. Siswa menjawab siapa saja yang tidak masuk
3. Siswa menjawab dan membahas pekerjaan rumah
4. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan
10 menit
197
membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya dan guru meminta salah satu siswa menjelaskan di depan
d. Guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian melihat butiran-butiran air diatas daun di pagi hari? Apa penyebabnya?” “Apabila kalian menjemur pakaian dalam keadaan cuaca cerah, maka pakaian kalian akan kering, apa yang menyebabkannya?”
2.Prasyarat pengetahuan : a. Apakah yang
dimaksud dengan perubahan wujud?
b. Apakah yang
seputar materi yang akan dipelajari dengan antusias dan semangat
5. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru tentang tujuan pembelajaran
198
dimaksud perpindahan kalor?
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti Siswa membuat prediksi atas topik atau materi yang akan dipelajari
Eksplorasi 1. Guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang
2. Meminta siswa untuk menebak apa saja yang akan pelajari berdasarkan Prediction Guide Sheet
1. Siswa mengikuti apa
yang diperintahkan guru dan bergabung dengan kelompok masing-masing
2. Setiap siswa membuat prediksi awal dalam lembar Prediction Guide Sheet dan berdiskusi dengan teman sekelompoknya
Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber
70 menit
Guru mendampingi dan membimbing siswa dalam membangun konsep dasar dan dalam mempelajari materi
3. Guru membimbing siswa untuk memperkuat konsep yang dipahami dengan melakukan eksperimen mini dengan cara memasukkan es dalam kemasan ke dalam air hangat (es menjadi cair)
4. Guru melakukan tanya jawab seputar kejadian yang terjadi pada
3. Siswa antusias mengikuti apa yang dilakukan oleh guru dan menebak hasil dari eksperimen mini
4. Siswa menjawab dan atau bertanya seputar kejadian pada eksperimen mini
Memfokuskan pertanyaan Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan
199
eksperimen mini (perubahan wujud)
Siswa
melakukan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi prediksi dengan materi yang mereka pelajari dan terima
Elaborasi 5. Guru bercerita kepada
siswa tentang contoh perpindahan kalor yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bertanya termasuk dalam perpindahan kalor yang mana?
6. Guru melakukan tanya jawab tentang perpindahan kalor
7. Guru membimbing siswa untuk mendefinisikan perpindahan kalor
8. Guru membimbing siswa untuk menyebutkan macam-macam perpindahan kalor
9. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi jawaban mereka dalam Prediction Guide Sheet dan menanyakan berapa prediksi yang sesuai
10. Guru memberikan soal
5. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru mengenai perpindahan kalor
6. Siswa bertanya dan atau menjawab pertanyaan guru mengenai perpindahan kalor
7. Siswa bersama guru mendefinisikan perpinadahan kalor
8. Siswa menyebutkan macam-macam perpindahan kalor
9. Siswa mengevaluasi kembali prediksi di awal pembelajaran dan menuliskan pemikiran yang baru, terutama yang berbeda dengan pemikiranmu sebelumnya.
Menganalisis argument Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan Mengidentifikasi asumsi Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi
200
latihan pada siswa dan meminta salah satu siswa untuk mengerjakan di depan kelas
10. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas
Konfirmasi 11. Guru menanggapi
diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya
12. Guru membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi mereka
11. Siswa
mengemukakan hasil diskusi kelompok
12. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Memutuskan suatu tindakan
Penutup Siswa menuliskan hasil diskusi berupa jawaban yang sebenarnya dengan kata-kata sendiri
1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi
2. Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman
3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik
4. Guru menerangkan sub bab tentang materi untuk pertemuan selanjutnya
1. Siswa menyimpulkan hasil diskusi
2. Siswa menuliskan jawaban dari Prediction Guide Sheet yang sebenarnya
3. Siswa membuat rangkuman
4. Siswa menerima penghargaan atas hasil kerjanya
Memutuskan suatu tindakan Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan (kesimpulan)
10 menit
201
5. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal dan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
6. Guru mengucap salam.
5. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi selanjutnya
6. Siswa mencatat tugas rumah
7. Siswa menjawab salam
202
H. Penilaian Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Tes Uraian
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Soal Pembahasan Markim
Scene
1 Menganalisis manfaat dari bagian-bagian kalorimeter alumunium berdasarkan penyusunnya (C4)
Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan
Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut !
Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat untuk mengurangi radiasi kalor dan kehilangan kalor karena penyerapan dinding bejana. Cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu digunakan karena merupakan penghantar kalor yang jelek.
5 5
2 Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya(C5)
Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi
Sebutkan macam-macam perubahan wujud! Jelaskan dan kelompokkan menjadi perubahan wujud yang melepas dan menerima kalor!
7. Mencair (melebur) : padat ke cair 8. Membeku : cair ke padat 9. Menguap : cair ke gas 10. Mengembun : gas ke cair 11. Menyublim : padat ke gas 12. Deposisi : gas ke padat Perubahan wujud yang melepas kalor : mengembun, deposisi, dan membeku
1 1 1 1 1 1 3
203
Perubahan wujud yang menerima (memerlukan) kalor : menguap, menublim, dan melebur
3
3 Memecahkan soal yang berhubungan dengan perubahan wujud (C3)
Mengidentifikasi asumsi Sebuah koin perak (푐 = 230Jkg K ) yang memiliki suhu 100˚C dan massa 40 gram dibiarkan di udara, sehingga suhunya turun menjadi 20˚C. c. Berapakah kalor yang dilepaskan koin tersebut? d. Menjadi suhu berapakah 176 gram air yang suhu awalnya 30˚C jika menyerap kalor tersebut? (푐 = 4180Jkg K )
Diketahui : Sebuah koin perk dengan, m = 40 gram = 0,4 kg 푇 = 100℃ 푇 = 20℃ 푐 = 230Jkg K Air dengan, m = 176 gram = 1,76 kg 푇 = 30℃ 푐 = 4180Jkg K Ditanya : c. 푄 ? d. 푇 ?
Jawab : c. ∆푇 = 20℃− 100℃ = −80℃ Sehingga, 푄 = 푚푐∆푇 푄 = 0,4kg. 230Jkg K
2 2 1 1 1
204
.(−80℃) 푄 = −736J Tanda negative menunjukkan bahwa koin melepaskan kalor. d. 푄 = 푚푐∆푇 ∆푇 =
sehingga,
∆푇 =
,
∆푇 =
∆푇 = 1℃ ∆푇 = 푇 −푇 푇 = 푇 + ∆푇 푇 = 30℃ + 1℃ 푇 = 30℃
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
4 Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi(C2)
Menganalisis argumen Jika berada di dekat api unggun, maka kalor akan merambat dari api unggun ke tubuh. Sebutkan proses perpindahan kalor berdasarkan penyataan tersebut!
Suhu api unggun lebih tinggi daripada tubuh sehingga kalor akan merambat ke samping menuju tubuh. Perambatan ke samping ini disebut dengan radiasi.
2 2
205
Molekul-molekul dekat api unggun menerima kalor dari api unggun.molekul-molekul ini bergetar lebih cepat hingga energi kinetik molekul-molekul udara makin besar. Molekul-molekul udara ini kemudian memberikansebagian energi kinetiknya ke molekul-molekul terdekatnya melalui tumbukan. Akhirnya rambatan kalor secara konduksi ini sampai ke tubuh. Jadi perpindahan kalor yang terjadi adalah radiasi dan konduksi.
2 2 2 2
5 Menunjukkan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari (C3)
Memutuskan suatu tindakan
Mengapa memakai selimut menghangatkan tubuh di malam yang dingin?
Antara tubuh dan selimut terdapat udara yang berfungsi sebagi isolator. Tanpa selimut, kalor akan mengalir secara konduksi dari tubuh ke udara ruang tempat tidur karena suhu tubuh lebih tinggi daripada
2 2
206
suhu kamar. Dengan memekai selimut udara akan terperangkap sehingga akan menghalangi perpindahan kalor.
2
6 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi)(C2)
Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan
Dua buah bola sejenis tetapi berbeda ukuran memancarkan energi radiasi yang sama besar ke sekitarnya.bola a berjari-jari r dan suhu t1. bola b bejari-jari 2r. Berapakah suhu pada bola B?
Diketahui : RA = r 푇 = 푇 RB = 2r Memancarkan energi radiasi yang sama Ditanya : 푇 ? Jawab : Laju energi radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda bersuhu T ke sekitarnya adalah 푃 = = 푒휎퐴푇 Luas permukaan bola adalah 퐴 = 4휋푅 Persamaan menjadi, 푃 = 푒휎(4휋푅 )푇 Laju kedua bola sama besar, dan untuk 푒휎4휋 mempunyai nilai yang sama sehingga persamaan menjadi,
2 2 2 1 1
1
207
푃 = 푃 푅 푇 = 푅 푇 ( ) = ( )
( ) = ( )
= = =
푇 = √
= √2 =
(1,4) = ퟎ,ퟕ푻ퟏ
1 1 1 1 2 2
Jumlah Skor 75 푵풊풍풂풊풂풌풉풊풓 = 풔풌풐풓풚풂풏품풅풊풑풆풓풐풍풆풉
풔풌풐풓풎풂풌풔풊풎풂풍× ퟏퟎퟎ
208
209
Lampiran 2.4
LEMBAR PREDICTION GUIDE SHEET UNTUK KELAS EKPERIMEN II
1. Pertemuan I
PREDICTION GUIDE SHEET
Nama : No. Absen : _________________
Materi : Termometer, Suhu, Pemuaian, Tanggal : _________________
dan Kalor
Petunjuk: Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut berkaitan dengan
topik yang akan kamu pelajari. Bubuhi tanda cek (√) jika kamu setuju atau
tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan jelaskan alasan pemikiranmu.
Setelah kamu membaca dan memperoleh informasi dari sumber belajar,
evaluasi kembali pernyataan yang ada dan nyatakan pemikiranmu yang baru,
terutama yang berbeda dengan pemikiranmu sebelumnya.
Pernyataan #1: Titik tetap bawah adalah titik lebur es murni dan ditandai
dengan angka 100. Titik tetap atas adalah suhu uap diatas air yang sedang
mendidih pada tekanan 1 atm dan ditandai dengan angka 0
Sebelum membaca Setelah membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca :
Pernyataan # 2 : Perbedaan suhu berapapun akan sama pada skala Celcius
dan Kelvin tetapi tidak sama dengan skala Fahrenheit
Sebelum membaca Setelah membaca
Setuju Setuju
210
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca :
Pernyataan # 3 : Suatu thermometer Celcius menunjukkan angka 77℉,
dalam skala kelvin sama dengan 298 K
Sebelum membaca Setelah membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca :
Pernyataan # 4: Perbandingan antara koefisien muai panjang, luas, dan
volume adalah 훼 = 2훽 = 3훾.
Sebelum membaca Setelah membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca :
211
Pernyataan # 5 : Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya
perbedaan suhu dari yang bersuhu rendah ke benda yang bersuhu lebih tinggi
Sebelum membaca Setelah membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca :
Pernyataan # 6 : Banyaknya energi kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1℃1kgzat disebut kalor jenis.
Sebelum membaca Setelah membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca :
212
2. Pertemuan II
PREDICTION GUIDE SHEET
Nama : No. Absen : _________________
Materi : Perubahan wujud dan Tanggal : _________________
perpindahan panas
Petunjuk: Perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut berkaitan dengan
topik yang akan kamu pelajari. Bubuhi tanda cek (√) jika kamu setuju atau
tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan jelaskan alasan pemikiranmu.
Setelah kamu membaca dan memperoleh informasi dari sumber belajar,
evaluasi kembali pertanyaan yang ada dan nyatakan pemikiranmu yang baru,
terutama yang berbeda dengan pemikiranmu sebelumnya.
Pernyataan #1: Perubahan wujud zat dibedakan menjadi 5.
Sebelum membaca Setelah membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca :
Pernyataan # 2 : Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud zat disebut
kalor laten (L)
Sebelum membaca Setelah membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca :
Pernyataan # 3: Laju kalor konduksi yang mengalir per satuan waktu
sebanding dengan luas penampang 퐴, perubahan temperatur (∆푇) dan
213
berbanding terbalik dengan panjang atau tebal bahan (d).
Sebelum membaca Setelah membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca :
Pernyataan # 4 : Laju konveksi ketika sebuah benda panas memindahkan
kalor ke fluida di sekitarnya secara konveksi berbanding terbalik dengan luas
permukaan benda (퐴), yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan suhu (∆푇).
Sebelum membaca Setelah membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca :
Pernyataan # 5 : Radiasi kalor memenuhi hukum Stefan-Boltzman, yaitu
energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda dalam bentuk radiasi kalor tiap
satuan waktu, sebanding dengan pangkat dua suhu mutlaknya.
Sebelum membaca Setelah membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca :
214
Isntrumen Penelitian 1. Kisi-Kisi Soal Uji Coba Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis
2. Soal Uji Coba Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis
3. Soal Pretest Keterampilan Berpikir Kritis
4. Soal Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kode A
5. Soal Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kode B
6. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar
7. Lembar Angket Motivasi Belajar
8. Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen I
9. Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen II
215
Lampiran 3.1
KISI-KISI SOAL PRETES-POSTTES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
Sekolah : MAN LAB UIN Yogyakarta
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / II
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Waktu : 120 menit
Jumlah Soal : 14
Bentuk Soal : Essay
Standar Kompetensi : 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
Kompetensi Dasar : 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
4.3 Menerapkan Asas Black dalam pemecahan masalah
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
216
No Indikator
pencapaian tujuan pembelajaran
Indikator keterampilan berpikir kritis
Nomor soal Soal Pembahasan Skor
1 2 3
Mengidentifikasi suatu hal yang berhubungan dengan thermometer dan suhu (C1) Menganalisis perbadaan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin (C4) Menghubungkan (konversi) besarnya suhu pada skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin(C5)
Memutuskan suatu tindakan Mengidentifikasi asumsi
1 Suatu termometer raksa yang belum dikalibrasi dicelupkan dalam es yang sedang melebur, air mendidih, dan suatu cairan yang suhunya 휃. Panjang kolom raksa pada tiap suhu di atas ditunjukkan pada gambar berikut : 25 cm 5 cm 7,8 cm A B C Ket : A : larutan es lebur (0˚C) B : air mendidih (100˚C) C : suhu 휃 Berapakah suhu 휃?
Diketahui : 푋 = 5cm 푋 = 25cm 푋 = 7,8cm Ditanya : suhu 휃 ? Jawab :
=
= ,
= , 휃 = 14℃ Dalam skala °푅= × 14℃ =11,2°R Dalam skala ℉= × 14℃ =25.2 + 32 = 57,2℉ Dalam skala K= 14℃ + 273 =287K
2
1
2
2
2
2
2
2
217
Tentukan dalam skala °R,℉, K!
Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi
2 X X100 Xө X0 0 Ө 100 ℃ Jelaskanlah maksud dari grafik diatas dan buatlah persamaan matematis hubungan antara suhu dan panjang kolom raksa ! X = panjang kolom raksa Jika diketahui panjang kolom raksa pada titik lebur 6 cm, pada titik didih 96 cm, dan pada suhu 휃 =51 cm. Maka tentukanlah nilai 휃 dalam skala ℃dan ℉!
Jika 푋 menyatakan panjang kolom raksa pada suhu sembarang 휃 yang tidak diketahui. 푋 dan 푋 masing-masing menyatakan panjang kolom raksa pada titik lebur es dan titik didih air, maka suhu sembarang dapat ditentukan.
=
=
= 휃 = 50℃ Dalam skala ℃= 50℃ Dalam skala ℉= × 50℃ =90 + 32 = 122℉
2
2
1
1 1
1
2
4 Menemukan hubungan antara besar pemuaian panjang, luas, dan volume pada berbagai zat secara
Mengidentifikasi asumsi Memutuskan suatu tindakan
3 Jika diketahui persamaan pemuaian panjang ∆푙 =훼푙 ∆푇 dan persamaan pemuaian luas ∆퐴 =훽퐴 ∆푇. Suatu lempengan besi yang mempunyai
Diketahui : ∆푙 = 훼푙 ∆푇 ∆퐴 = 훽퐴 ∆푇 s1 = 1 m ∆푇 = 1K s2 = (1+α) m
2
218
kuantitatif (C6)
panjang sisi 1 m dipanaskan hingga suhunya naik 1 K. Akibat dari pemanasan ini, sisi persegi bertambah panjang menjadi (1+α) m, dengan α adalah koefisien muai panjang. Tentukanlah hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas! Tentukan juga hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai volume, jika diketahui benda tersebut berbentuk kubus !
Ditanya : hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas? Jawab: Luas awal persegi = 퐴 = 1 m2
Luas akhir persegi = A = (1 +훼) = 1 + 2훼 + 훼 ∆퐴 = 퐴 − 퐴 ∆퐴 = 1 + 2훼 + 훼 − 1 ∆퐴 = 2훼 + 훼 ∆퐴 = 훽퐴 ∆푇 훽 = ∆
∆
훽 = .
훽 = 2훼 + 훼 Oleh karena koefisien muai panjang sangat kecil maka 훼 dapat diabaikan terhadap 2훼 , sehingga diperoleh persamaan 훽 = 2훼 Volume awal kubus = 푉 = 1 m3
Volume Akhir kubus = V = (1 + 훼) = 1 + 3훼 + 3훼 + 훼
1
2
3
3
3
2
219
∆푉 = 푉 − 푉 ∆푉 = 1 + 3훼 + 3훼 + 훼 − 1 ∆푉 = 3훼 + 3훼 + 훼
훾 = ∆
∆
훾 =
훾 = 3훼 + 3훼 + 훼 Oleh karena koefisien muai panjang sangat kecil maka 훼 dapat diabaikan terhadap 3훼 + 훼 , sehingga diperoleh persamaan 훾 = 3훼
3
3
3
Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan Memutuskan suatu tindakan
4 Sebuah gelas kaca dengan volume 200 cm3 diisi penuh dengan raksa pada 20 ˚C. apakah raksa akan tumpah jika dipanaskan pada suhu 100 ˚C ? Jika iya, berapa banyak raksa yang tumpah jika diketahui koefisien muai panjang kaca 0,40 x 10-5 K-1 dan koefisien muai volume raksa 18 x 10-5 K-1
Diketahui : V0 = 200 cm3
푇 = 20℃ = 293K 푇 = 100℃ = 373K 훼 = 0,40x10 K 훾 = 18x10 K
Ditanyakan : Apakah raksa akan tumpah pada suhu 100 ˚C? V raksa yang tumpah?
2
1
220
Jawab: 훾 = 3훼
= 3(0,40x10 K ) = 1,2x10 K Iya, raksa akan tumpah karena koefisien muai volume raksa lebih besar daripada koefisien muai volume kaca ∆푉 = 훾 푉 ∆푇 = (1,2x10 K ) ×(200cm ) × (373K−293K) = 0,19cm ∆푉 = 훾 푉 ∆푇 = (18x10 K ) ×(200cm ) × (373K−293K) = 2,9cm Jadi volume raksa yang tumpah adalah ∆푉 − ∆푉 = 2,9cm −0,19cm = 2, 71cm
2
2
3
3
2
5 Mendefinisikan perbedaan suhu dan kalor(C4)
Mempertimbangkan kredilibilitas suatu sumber Menganalis argumen
5 Cermatilah kedua pernyataan di bawah ini :
I. Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya
Pernyataan I Salah, Seharusnya kalor mengalir dari dari suatu benda yang memiliki suhu tinggi ke menda yang suhunya lebih rendah.
2
3
221
lebih rendah ke benda yang suhunya lebih tinggi ketika dua benda bersentuhan.
II. Suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu benda
Benarkah masing-masing pernyataan tersebut? Berikan alasanmu!
Pernyataan II Benar Pernyataan tersebut ditinjau dari energi kinetik. Secara umum suhu merupakan derajt panas atau dinginnya suatu benda.
2
3
6 Memecahkan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, kapasitas kalor dan Asas Black(C3)
Memfokuskan pertanyaan Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan
6 Sepotong aluminium dengan massa 200 gram dipanaskan sampai suhunya mencapai 90˚C, kemudian segera dijatuhkan ke dalam suatu bejana yang berisi 100 gram air pada suhu 20˚C. Dengan mengabaikan pertukaran kalor terhadap lingkungan sekitar dan kalor yang diserap bejana, hitunglah kalor jenis aluminium dan kapasitas kalor aluminium. Bila diketahui suhu campuran 41˚C dan kalor jenis air 4200 J/kg K.
Diketahui : 푚 = 200g = 0,2kg 푇 = 90℃ 푚 = 100g = 0,1kg 푇 = 20℃ 푇 = 41℃ Ditanya : c dan C aluminium ? Jawab : 푄 = 푄 Air menerima kalor : 푄 = 푚 . 푐 .∆푇 푄 = 0,1푘푔. 4200Jkg K
(41℃− 20℃) 푄 = 8820J
2
1
1
3
222
Aluminium melepas kalor : 푄 = 푚 . 푐 .∆푇
8820J =0,2kg. 푐 . (90℃− 41℃) . 8820J = 9,8kg℃. 푐 푐 =
, ℃
푐 = 900Jkg K 퐶 = 푚푐 퐶 = 0,2kg. 900Jkg K 퐶 = 180JK
5
3
Memfokuskan pertanyaan
7 Suatu zat cair mempunyai kalor jenis sebesar 4180 J kgK dan memiliki
kapasitas kalor sebesar 83600 J K. Tuliskan
hubungan persamaan matematis dari kalor jenis dan kapasitas kalor! Hitunglah berapa kg massa zat cair tersebut!
Diketahui : 푐 = 4180 J kgK
퐶 = sebesar83600 J K.
Ditanyakan : Hubungan antara kalor jenis dan kapasitas kalor secara matematis? Hitung massa dari zat cair! Jawab : 푄 = 푚푐∆푇 푄 = 퐶∆푇 Sehingga,
2
1
4
223
푚푐∆푇 = 퐶∆푇 푚푐 = 퐶 푚 =
푚 =
푚 = 20kg
3
7 Menganalisis manfaat dari bagian-bagian kalorimeter alumunium berdasarkan penyusunnya (C4)
Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan.
8 “Kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.” Menurut pendapat anda, benarkah pernyataan tersebut? Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut !
Benar Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat untuk mengurangi radiasi kalor dan kehilangan kalor karena penyerapan dinding bejana. Cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu digunakan karena merupakan penghantar kalor yang jelek.
2
4
4
224
8 9
Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya(C5) Memecahkan soal yang berhubungan dengan perubahan wujud (C3)
Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi Mengidentifikasi asumsi Memfokuskan pertanyaan
9 Sebuah es yang mempunyai massa 4 kg dan mempunyai suhu -10 ˚C dipanaskan hingga menjadi uap air 110˚C. Berapa kalor yang dibutuhkan dalam proses melebur(mencair) dan berapa kalor yang diserap dalam wujud uap (sudah jadi uap) berdasarkan penjelasan tersebut? 푐 = 2100Jkg K , 푐 = 4180Jkg K 푐 = 2010Jkg K 퐿 = 334000Jkg 퐿 = 2260000Jkg Benarkah bahwa menyublim, menguap, melebur adalah peristiwa peristiwa perubahan wujud yang melepaskan kalor?
Diketahui : 푚 = 4kg 푇 = −10℃ 푇 = 110℃ 푐 = 2100Jkg K , 푐 = 4180Jkg K 푐 = 2010Jkg K 퐿 = 334000Jkg 퐿 = 2260000Jkg Ditanya : Kalor yang dibutuhkan dalam proses melebur ? kalor yang diserap dalam wujud uap? Diagram suhu pemanasan es dari -10 ˚C sampai 110 ˚C adalah : ∆푇 = 0˚C— 10℃ = −10℃ ∆푇 = 100˚C − 0℃ = 100℃ ∆푇 = 110˚C − 100℃ = 10℃ Kalor yang dibutuhkan dalam proses melebur berarti perubahan wujud banda dari es ke air : 푄 = 푚퐿 푄 = 4kg. 334000Jkg 푄 = 1336000J
2
1
3
2
3
225
Kalor yang diserap dalam wujud uap berarti terdapat perubahan suhu, sehingga digunakan ∆푇 , sehingga kalor yang diserap adalah : 푄 = 푚푐∆푇 푄 = 4kg. 2010Jkg K . 10℃ 푄 = 80400J Salah, karena menyublim, menguap, melebur adalah peristiwa peristiwa perubahan wujud yang menerima kalor
2
3
2
2
Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi
10 Grafik berikut menunjukkan pemanasan 500 gram zat padat yang dipanasi oleh pemanas listrik 600 watt, sehingga seluruhnya berubah menjadi gas.
a. Bahan itu mula-mual mencair atau melebur pada titik B. Karena, pada titik A-B benda masih dalam keadaan padat, dan pada B-C benda melebur.
b. Selama mencair (melebur), suhu bahan adalah tetap. Jadi, jelas proses melebur (terdapat dalam wujud padat dan cair) ditunjukkan oleh garis mendatar BC.
2
3
2
3
226
Suhu (˚C) F 150 D E 75 B C A 0 2,4 5,2 7,0 9,4 t (m)
a. Pada titik manakah bahan itu mula-mula mencair?
b. Pada bagian manakah bahan itu berada dalam wujud cair dan padat?
10 11
Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi(C2) Menunjukkan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi,
Menganalisis argumen Memutuskan suatu tindakan
11 I. asap pembakaran bergerak ke atas
II. pendiangan rumah (penghangat rumah)
III. pegangan panci yang panas ketika memasak sayur
Berdasarkan ketiga contoh diatas, tunjukkan jenis perpindahan kalornya!
Konduksi : pegangan panci yang panas ketika memasak sayur Pada saat panci diletakkan diatas kompor, panas dari api merambat ke panci kemudian merambat ke pegangan panci sehingga panci akan terasa panas, perpindahan ini tidak disertai perpindahan pertikel-pertikelnya.
2
3
227
konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari (C3)
Jelaskan dimana letak perpindahan kalornya!
Konveksi : asap pembakaran bergerak ke atas Udara panas di dekat nyala api memuai dan massa jenisnya menjadi lebih kecil. Udara dingin yang berada di sekitar api menekan udara panas ke atas, sehingga terjadilah arus konveksi udara.arus konveksi udara inilah yang membawa asap bergerak ke atas. Radiasi : pendiangan rumah (penghangat rumah Sebagian besar kalor pada pendiangan rumah akan naik ke atas cerobong asap karena dibawa oleh konveksi udara. Tubuh kita terasa hangat karena penjalaran kalor ke samping dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Tubuh terasa hangat karena penghantar kalor secara radiasi.
2
3
2
3
228
Menganalisis argumen
12 I. Pada malam hari telapak kaki yang menginjak lantai ubin terasa lebih dingin daripada menginjak lantai beralas karpet.
II. Telapak tangan yang diletakkan dekat di samping lilin tidak terasa panas, tetapi terasa panas ketika diletakkan dekat di atas nyala lilin.
Berdasarkan kedua contoh diatas, tunjukkan jenis perindahan kalornya! Jelaskan 2 alasan dimana letak perpindahan kalornya!
Pernyataan I adalah konduksi Pada malam hari, suhu lantai ubin lebih rendah dari suhu tubuh, hingga kalor mengalir secara konduksi dari tubuh ke lantai ubin melalui telapak kaki. Oleh karena itu, telapak kaki terasa dingin. Jika lantai diberi alas karpet, yang berfungsi sebagai isolator, maka karpet akan menghalangi kalor dari tubuh yang mengalir secara konduksi ke lantai ubin melalui telapak kaki. Akibatnya kaki tidak terasa dingin. Pernyataan II adalah konveksi Aliran konveksi tidak terjadi di samping nyala lilin tetapi di atas nyala lilin. Pemanasan udara yang ada di atas nyala lilin mengakibatkan massa jenis udara tersebut menjadi lebih kecil hingga bergerak naik dan mengenai telapak tangan hingga menjadi panas.
2
3
3
2
2
3
229
12 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi)(C2)
Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan
13 Perpindahan kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi kemudian tuliskan persamaan matematisnya !
Konduksi : beda suhu, ketebalan dinding, luas permukaan A, konduktivitas termal zat, selang waktu perpindahan.
= ∆ Konveksi : : beda suhu, , luas permukaan A, selang waktu perpindahan, koefisien konveksi.
= ℎ퐴∆푇 Radiasi : beda suhu, luas permukaan A, selang waktu perpindahan, suhu mutlak permukaan, tetapan Stefan-Boltzmann.
= 휎퐴푇
3
2
3
2
3
2
Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan
14 Sebuah kotak Styrofoam dipakai untuk menyimpan minuman dingin, memiliki luas dinding total (termasuk tutpnya) 0,8 m2 dan tebal dinding 2 cm. kotak diisi es, air, dan kaleng minuman pada 0˚C. jika suhu luar dindingnya adalah 30 ˚C, tentukan berapa banyak es
Diketahui : A = 0,8 m2
d = 2 cm = 0,02 m T1 = 0˚C T2 = 30˚C t = 1 hari = 86.400 s Ditanya : Massa es ?
2
1
230
yang melebur dalam sehari ! (k Styrofoam = 0,01 W/m. K dan kalor lebur es = 3,34×10 J/Kg)
Jawab:
= ∆
푄 = ∆
= , ( , . )( ˚ ˚ )
,
= 1,04 × 10 J Sehingga, 푚 =
= , × , × / )
= 3,1kg
4
3
Jumlah soal 14 Skor total 195
푵풊풍풂풊풂풌풉풊풓 = 풔풌풐풓풚풂풏품풅풊풑풆풓풐풍풆풉
풔풌풐풓풎풂풌풔풊풎풂풍 × ퟏퟎퟎ
231
Lampiran 3.2 SOAL UJI COBA PRETEST DAN POSTTEST KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SOAL SUHU dan KALOR MAN LAB UIN YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 120 menit Pokok Bahasan : Suhu dan kalor Semester : Genap Petunjuk Umum:
1. Awali dengan membaca Basmalah!
2. Gunakan bolpoint berwarna hitam atau biru untuk mengerjakan!
3. Tuliskan nama dan nomor urut pada pojok kanan atas!
4. Kerjakan dengan percaya diri dan jujur!
5. Dilarang membuka catatan dalam bentuk apapun!
6. Kerjakan soal yang menurut kalian mudah!
7. Apabila ada soal yang kurang jelas tanyakan pada guru langsung.
8. Akhiri dengan membaca Hamdalah!
Kerjakan soal dibawah ini dengan sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya pada lembar jawab yang tersedia!
1. Suatu termometer raksa yang belum dikalibrasi dicelupkan dalam es yang sedang melebur, air mendidih, dan suatu cairan yang suhunya . Panjang kolom raksa pada tiap suhu di atas ditunjukkan pada gambar berikut :
25 cm 5 cm 7,8 cm A B C
Ket :
A : larutan es lebur (0˚C)
B : air mendidih (100˚C)
C : suhu 휃
Berapakah suhu 휃? Tentukan dalam skala ℃, °푅,℉,퐾! (15)
X 2. X100
Xө X0 0 ө 100 ℃
Jelaskanlah maksud dari grafik diatas !
Berdasarkan grafik tersebut, buatlah persamaan matematis hubungan antara suhu dan panjang kolom raksa ! X = panjang kolom raksa. Jika diketahui panjang kolom raksa pada titik lebur 6 cm, pada titik didih 96 cm, dan pada suhu 휃 =51 cm. Maka tentukanlah
232
nilai 휃! Dalam skala ℃dan ℉! (10)
3. Jika diketahui persamaan pemuaian panjang ∆푙 = 훼푙 ∆푇 dan persamaan pemuaian luas ∆퐴 =훼퐴 ∆푇. Suatu lempengan besi yang mempunyai panjang sisi 1 m dipanaskan hingga suhunya naik 1 K. Akibat dari pemanasan ini, sisi persegi bertambah panjang menjadi (1+α) m, dengan α adalah koefisien muai panjang. Tentukanlah hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas ! (15)
4. Sebuah gelas kaca dengan volume 200 cm3 diisi penuh dengan raksa pada 20 ˚C. apakah raksa akan tumpah jika dipanaskan pada suhu 100 ˚C ? Jika iya, berapa banyak raksa yang tumpah jika diketahui koefisien muai panjang kaca 0,40 x 10-5 K-1 dan koefisien muai volume raksa 18 x 10-5 K-1 (20)
5. Cermatilah kedua pernyataan di bawah ini : III. Kalor adalah energi yang
berpindah dari benda yang suhunya lebih rendah ke benda yang suhunya lebih tinggi ketika dua benda bersentuhan.
IV. Suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu benda
Benarkah masing-masing pernyataan tersebut? Berikan alasanmu!
6. Sepotong aluminium dengan massa 200 gram dipanaskan sampai suhunya mencapai 90˚C, kemudian segera dijatuhkan ke dalam suatu bejana yang berisi 100 gram air pada suhu 20˚C. Dengan mengabaikan pertukaran kalor terhadap lingkungan sekitar dan kalor yang diserap bejana,
hitunglah kalor jenis aluminium dan kapasitas kalor aluminium. Bila diketahui suhu campuran 41˚C dan kalor jenis air 4200 J/kg K. (15)
7. Suatu zat cair mempunyai kalor jenis sebesar 4180 퐽 푘푔퐾 dan
memiliki kapasitas klaor sebesar 83600 퐽 퐾. Tuliskan hubungan
persamaan matematis dari kalor jenis dan kapasitas kalor! Hitunglah berapa kg massa zat cair tersebut! (10)
8. “Kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.”Menurut pendapat anda, benarkah pernyataan tersebut? Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut ! (5)
9. Sebuah es yang mempunyai massa 4 kg dan mempunyai suhu -10˚C dipanaskan hingga menjadi uap air 110˚C. 푐 = 2100Jkg K , 푐 = 4180Jkg K 푐 = 2010Jkg K 퐿 = 334000Jkg 퐿 = 2260000Jkg Berapa kalor yang dibutuhkan dalam proses melebur(mencair) dan berapa kalor yang diserap dalam wujud uap? (15)
233
10. Grafik berikut menunjukkan pemanasan 500 gram zat padat yang dipanasi oleh pemanas listrik 600 watt, sehingga seluruhnya berubah menjadi gas.
Suhu (˚C) F
150 D E 75 B C
A0 2,4 5,2 7,0 9,4
waktu (menit)
a. Pada titik manakah bahan itu mula-mula mencair?
b. Pada bagian manakah bahan itu berada dalam wujud cair dan padat? (10)
11. Cermatilah pernyataan di bawah ini
: 1. asap pembakaran bergerak ke
atas 2. pendiangan rumah (penghangat
rumah) 3. pegangan panci yang panas
ketika memasak sayur Berdasarkan ketiga contoh diatas, tunjukkan jenis perpindahan kalornya! Jelaskan dimana letak perpindahan kalornya! (15)
12. Bacalah dengan cermat 2 pernyataan dibawah ini !
I. Pada malam hari telapak kaki yang menginjak lantai ubin terasa lebih dingin daripada menginjak lantai beralas karpet.
II. Telapak tangan yang diletakkan dekat di samping lilin tidak terasa panas, tetapi terasa panas ketika diletakkan dekat di atas nyala lilin.
Berdasarkan kedua contoh diatas, tunjukkan jenis perindahan kalornya! Jelaskan dimana letak perpindahan kalornya! (15)
13. Perpindahan kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi kemudian tuliskan persamaan matematisnya ! (15)
14. Sebuah kotak Styrofoam dipakai untuk menyimpan minuman dingin, memiliki luas dinding total (termasuk tutpnya) 0,8 m2 dan tebal dinding 2 cm. kotak diisi es, air, dan kaleng minuman pada 0˚C. jika suhu luar dindingnya adalah 30 ˚C, tentukan berapa banyak es yang melebur dalam sehari ! (k Styrofoam = 0,01 W/m. K dan kalor lebur es = 3,34 × 10 J/Kg). (10)
Selamat Mengerjakan…. Do The Best….!!!!
234
Lampiran 3.3 SOAL PRETEST KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SOAL SUHU dan KALOR MAN LAB UIN YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 90 menit Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Semester : Genap Petunjuk Umum:
1. Awali dengan membaca Basmalah!
2. Gunakan bolpoint berwarna hitam atau biru untuk mengerjakan!
3. Tuliskan nama dan nomor urut pada pojok kanan atas!
4. Kerjakan dengan percaya diri dan jujur!
5. Dilarang membuka catatan dalam bentuk apapun!
6. Kerjakan soal yang menurut kalian mudah!
7. Apabila ada soal yang kurang jelas tanyakan pada guru langsung.
8. Akhiri dengan membaca Hamdalah!
Kerjakan soal dibawah ini dengan sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya pada lembar jawab yang tersedia!
15. Suatu termometer raksa yang belum dikalibrasi dicelupkan dalam es yang sedang melebur, air mendidih, dan suatu cairan yang suhunya . Panjang kolom raksa pada tiap suhu di atas ditunjukkan pada gambar berikut :
25 cm 5 cm 7,8 cm
A B C Ket : A : larutan es lebur (0˚C)
B : air mendidih (100˚C)
C : suhu 휃
Berapakah suhu 휃? Tentukan dalam skala ℃, °R,℉, K! (15)
16. Jika diketahui persamaan pemuaian panjang ∆푙 = 훼푙 ∆푇 dan persamaan pemuaian luas ∆퐴 =훽퐴 ∆푇. Suatu lempengan besi yang mempunyai panjang sisi 1 m dipanaskan hingga suhunya naik 1 K. Akibat dari pemanasan ini, sisi persegi bertambah panjang menjadi (1+α) m, dengan α adalah koefisien muai panjang. Tentukanlah hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas ! (15)
17. Cermatilah pernyataan di bawah ini : I. Kalor adalah energi yang
berpindah dari benda yang suhunya lebih rendah ke benda yang suhunya lebih tinggi ketika dua benda bersentuhan.
235
II. Suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu benda
Benarkah masing-masing pernyataan tersebut? Berikan alasanmu! (10)
18. Sepotong aluminium dengan massa 200 gram dipanaskan sampai suhunya mencapai 90 ˚C, kemudian segera dijatuhkan ke dalam suatu bejana yang berisi 100 gram air pada suhu 20 ˚C. Dengan mengabaikan pertukaran kalor terhadap lingkungan sekitar dan kalor yang diserap bejana, hitunglah kalor jenis aluminium dan kapasitas kalor aluminium. Bila diketahui suhu campuran 41˚C dan kalor jenis air 4200 J/kg K. (15)
19. “Kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.”Menurut pendapat anda, benarkah pernyataan tersebut? Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut ! (10)
20. Grafik berikut menunjukkan pemanasan 500 gram zat padat yang dipanasi oleh pemanas listrik 600 watt, sehingga seluruhnya berubah menjadi gas.
Suhu (˚C) F
150 D E 75 B C
A0 2,4 5,2 7,0 9,4
waktu (menit)
a. Pada titik manakah bahan itu mula-mula mencair?
b. Pada bagian manakah bahan itu berada dalam wujud cair dan padat? (10)
21. Cermatilah pernyataan di bawah ini
: I. asap pembakaran bergerak ke
atas II. pendiangan rumah
(penghangat rumah) III. pegangan panci yang panas
ketika memasak sayur Berdasarkan ketiga contoh diatas, tunjukkan jenis perpindahan kalornya! Jelaskan dimana letak perpindahan kalornya! (15)
22. Perpindahan kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi kemudian tuliskan persamaan matematisnya ! (15)
Selamat Mengerjakan….
Do The Best….!!!!
236
Lampiran 3.4 SOAL POSTTEST KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KODE A
SOAL SUHU dan KALOR MAN LAB UIN YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 90 menit Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Semester : Genap Petunjuk Umum:
1. Awali dengan membaca Basmalah!
2. Gunakan bolpoint berwarna hitam atau biru untuk mengerjakan!
3. Tuliskan nama dan nomor urut pada pojok kanan atas!
4. Kerjakan dengan percaya diri dan jujur!
5. Dilarang membuka catatan dalam bentuk apapun!
6. Kerjakan soal yang menurut kalian mudah!
7. Apabila ada soal yang kurang jelas tanyakan pada guru langsung.
8. Akhiri dengan membaca Hamdalah!
Kerjakan soal dibawah ini dengan sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya pada lembar jawab yang tersedia!
1. Perhatikan ketiga contoh perpindahan kalor berikut ini ! a. asap pembakaran bergerak ke
atas. b. pendiangan rumah
(penghangat rumah). c. pegangan panci yang panas
ketika memasak sayur. Berdasarkan ketiga contoh diatas, tunjukkan jenis perpindahan kalornya! Jelaskan dimana letak perpindahan kalornya! (15)
2. “Kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.”Menurut pendapat anda, benarkah pernyataan tersebut? Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan
kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut ! (10)
3. Suatu termometer raksa yang
belum dikalibrasi dicelupkan dalam es yang sedang melebur, air mendidih, dan suatu cairan yang suhunya . Panjang kolom raksa pada tiap suhu di atas ditunjukkan pada gambar berikut :
25 cm 5 cm 7,8 cm A B C
A
237
Ket : A : larutan es lebur (0˚C) B : air mendidih (100˚C) C : suhu 휃 Berapakah suhu 휃? Tentukan dalam skala ℃, °R,℉, K! (15)
4. Cermatilah kedua pernyataan berikut ini : I. Kalor adalah energi yang
berpindah dari benda yang suhunya lebih rendah ke benda yang suhunya lebih tinggi ketika dua benda bersentuhan.
II. Suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu benda
Benarkah masing-masing pernyataan tersebut? Berikan alasanmu! (10)
5. Jika diketahui persamaan pemuaian panjang ∆푙 = 훼푙 ∆푇 dan persamaan pemuaian luas ∆퐴 = 훽퐴 ∆푇. Suatu lempengan besi yang mempunyai panjang sisi 1 m dipanaskan hingga suhunya naik 1 K. Akibat dari pemanasan ini, sisi persegi bertambah panjang menjadi (1+α) m, dengan α adalah koefisien muai panjang. Tentukanlah hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas ! Buktikan pula bahwa 훾 = 3훼 !(15)
6. Perpindahan kalor dipengaruhi
oleh beberapa faktor, sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi
kemudian tuliskan persamaan matematisnya ! (15)
7. Grafik berikut menunjukkan pemanasan 500 gram zat padat yang dipanasi oleh pemanas listrik 600 watt, sehingga seluruhnya berubah menjadi gas.
Suhu (˚C) F
150 D E 75 B C
A0 2,4 5,2 7,0 9,4
waktu (menit)
a. Pada titik manakah bahan itu mula-mula mencair?
b. Pada bagian manakah bahan itu berada dalam wujud cair dan padat? (10)
8. Sepotong aluminium dengan
massa 200 gram dipanaskan sampai suhunya mencapai 90 ˚C, kemudian segera dijatuhkan ke dalam suatu bejana yang berisi 100 gram air pada suhu 20 ˚C. Dengan mengabaikan pertukaran kalor terhadap lingkungan sekitar dan kalor yang diserap bejana, hitunglah kalor jenis aluminium dan kapasitas kalor aluminium. Bila diketahui suhu campuran 41˚C dan kalor jenis air 4200 J/kg K. (15)
Selamat Mengerjakan…. Do The Best….!!!!
238
Lampiran 3.5 SOAL POSTTEST KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KODE B
SOAL SUHU dan KALOR MAN LAB UIN YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 90 menit Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Semester : Genap Petunjuk Umum:
1. Awali dengan membaca Basmalah!
2. Gunakan bolpoint berwarna hitam atau biru untuk mengerjakan!
3. Tuliskan nama dan nomor urut pada pojok kanan atas!
4. Kerjakan dengan percaya diri dan jujur!
5. Dilarang membuka catatan dalam bentuk apapun!
6. Kerjakan soal yang menurut kalian mudah!
7. Apabila ada soal yang kurang jelas tanyakan pada guru langsung.
8. Akhiri dengan membaca Hamdalah!
Kerjakan soal dibawah ini dengan sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya pada lembar jawab yang tersedia!
1. Cermatilah kedua pernyataan berikut ini : I. Kalor adalah energi yang
berpindah dari benda yang suhunya lebih rendah ke benda yang suhunya lebih tinggi ketika dua benda bersentuhan.
II. Suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu benda
Benarkah masing-masing pernyataan tersebut? Berikan alasanmu! (10)
2. “Kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.”Menurut pendapat anda, benarkah pernyataan tersebut?
Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut ! (10)
3. Suatu termometer raksa yang belum dikalibrasi dicelupkan dalam es yang sedang melebur, air mendidih, dan suatu cairan yang suhunya . Panjang kolom raksa pada tiap suhu di atas ditunjukkan pada gambar berikut :
B
239
25 cm 5 cm 7,8 cm A B C
Ket : A : larutan es lebur (0˚C) B : air mendidih (100˚C) C : suhu 휃 Berapakah suhu 휃? Tentukan dalam skala ℃, °R,℉, K! (15)
4. Jika diketahui persamaan pemuaian panjang ∆푙 = 훼푙 ∆푇 dan persamaan pemuaian luas ∆퐴 =훽퐴 ∆푇. Suatu lempengan besi yang mempunyai panjang sisi 1 m dipanaskan hingga suhunya naik 1 K. Akibat dari pemanasan ini, sisi persegi bertambah panjang menjadi (1+α) m, dengan α adalah koefisien muai panjang. Tentukanlah hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas ! Buktikan pula bahwa 훾 = 3훼 !(15)
5. Grafik berikut menunjukkan pemanasan 500 gram zat padat yang dipanasi oleh pemanas listrik 600 watt, sehingga seluruhnya berubah menjadi gas.
Suhu (˚C) F
150 D E 75 B C
A0 2,4 5,2 7,0 9,4
waktu (menit)
a. Pada titik manakah bahan itu mula-mula mencair?
b. Pada bagian manakah bahan itu berada dalam wujud cair dan padat? (10)
6. Perhatikan ketiga contoh perpindahan kalor berikut ini ! a. asap pembakaran bergerak ke
atas. b. pendiangan rumah (penghangat
rumah). c. pegangan panci yang panas
ketika memasak sayur. Berdasarkan ketiga contoh diatas, tunjukkan jenis perpindahan kalornya! Jelaskan dimana letak perpindahan kalornya! (15)
7. Perpindahan kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi kemudian tuliskan persamaan matematisnya ! (15)
8. Sepotong aluminium dengan massa 200 gram dipanaskan sampai suhunya mencapai 90 ˚C, kemudian segera dijatuhkan ke dalam suatu bejana yang berisi 100 gram air pada suhu 20 ˚C. Dengan mengabaikan pertukaran kalor terhadap lingkungan sekitar dan kalor yang diserap bejana, hitunglah kalor jenis aluminium dan kapasitas kalor aluminium. Bila diketahui suhu campuran 41˚C dan kalor jenis air 4200 J/kg K. (15)
Selamat Mengerjakan….
Do The Best….!!!!
240
Lampiran 3.6
KISI-KISI ANGKET
MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA
No Aspek Indikator Pernyataan Nomor Pernyataan Jumlah
1 Tekun menghadapi tugas
1.1 keinginan untuk mengerjakan semua tugas
+ Saya merasa semangat ketika mengerjakan semua tugas di rumah
1
2 - Saya merasa malas ketika mengerjakan tugas yang banyak di rumah
12
1.2 keinginan untuk sering belajar
+ Saya merasa senang mangikuti kelompok belajar
10
2 - Saya biasa saja ketika mengetahui ada kelompok belajar
21
2 Ulet dalam mengahadapi kesulitan
2.1 keinginan untuk bertanya bila mengalami kesulitan
+ Saya bertanya pada teman ataupun guru ketika ada materi pelajaran fisika yang belum saya pahami
16
2 - Saya takut dan malu bertanya pada guru ketika menemui kesulitan dalam memahami pelajaran fisika
20
2.2 mempunyai keyakinan mampu mengerjakan soal yang sulit
+ Saya yakin bisa mengerjakan soal fisika yang diberikan oleh guru
3
2 - Saya ragu ketika mengerjakan soal fisika yang diberikan oleh guru
18
3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-
3.1 keinginan untuk mengerjakan semua soal yang ditemui
+ Saya berusaha mengerjakan semua soal yang saya temui
8 2
- Saya merasa putus asa ketika mengerjakan soal 4
241
No Aspek Indikator Pernyataan Nomor Pernyataan Jumlah
macam masalah yang panjang 3.2 tertantang untuk mengerjakan soal yang sulit
+ Saya tertantang untuk mengerjakan soal yang menurut teman sulit
2
2 - Saya merasa malas ketika menemui soal yang sulit
25
4 Dapat mempertanggungjawabkan pendapatnya
4.1 mampu untuk menjawab pertanyaan
+ Saya merasa senang dan bisa menjawab pertanyaan dari guru
9
2 - Saya merasa gugup dan tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru
24
4.2 mampu menyampaikan dan mempertahankan pendapatnya
+ Saya berani mengemukakan pendapat di depan kelas
7
2 - Saya merasa takut mengemukakan pendapat di depan kelas
13
4.3 mampu memberikan alasan terhadap apa yang dikemukakan
+ Saya mampu menjelaskan alasan dari jawaban yang saya kemukakan
11
2 - Saya bingung ketika harus menjelaskan alasan dari jawaban yang saya kemukakan
23
5 Tidak mudah melepas apa yang diyakini
5.1 menyelesaikan tugas secara mandiri
+ Saya berusaha mengerjakan sendiri pekerjaan rumah yang diberikan guru
6
2 - Saya senang menyontek pekerjaan rumah pada teman
19
5.2 mengharapkan mendapat prestasi di kelas maupun di sekolah
+ Saya berusaha mendapatkan nilai di atas KKM di setiap ulangan
14
2 - Saya merasa biasa saja ketika mendapatkan nilai di bawah KKM
22
6 Senang mencari dan memecahkan
6.1 keinginan untuk mencari dan mengerjakan soal
+ Saya semangat mencari dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku
17 2
242
No Aspek Indikator Pernyataan Nomor Pernyataan Jumlah
masalah - Saya malas mencari dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku
26
6.2 senang ketika mendapatkan tugas rumah yang bervariasi
+ Saya merasa senang dan semangat ketika mendapat tugas rumah yang bervariasi
5
2 - Saya bingung dan kesulitan ketika mendapatkan tugas yang berbeda dengan contoh yang diberikan guru
15
Jumlah 26
243
Lampiran 3.7
ANGKET MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA
Petunjuk pengisian angket :
1. Awali dengan membaca Basmalah!
2. Tuliskan nama dan nomor presensi pada pojok kanan atas!
3. Isilah angket di bawah ini dengan jujur sesuai dengan apa yang anda rasakan dan
alami selama proses pembelajaran fisika!
4. Satu pernyataan hanya ada satu jawaban (Tidak ada jawaban benar atau salah.
Apapun yang anda isikan tidak akan berpengaruh terhadap nilai anda).
5. Isilah dengan memberikan tanda chack list (√) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan apa yang anda rasakan!
6. Akhiri dengan membaca Hamdalah!
Keterangan pilihan jawaban :
SL (Selalu) : Jika dalam setiap pembelajaran fisika saudara selalu
melakukan apa yang ada dalam pernyataan
SR (Sering) : Jika dalam setiap pembelajaran fisika saudara pernah tidak
melakukan apa yang ada dalam pernyataan
J (Jarang) : Jika dalam setiap pembelajaran fisika saudara lebih banyak
tidak melakukan apa yang ada dalam pernyataan
TP (Tidak Pernah) : Jika dalam setiap pembelajaran fisika saudara tidak pernah
melakukan apa yang ada dalam pernyataan
Nama : ……………………............. No. Absen : ……….…………………….
244
No Pernyataan Jawaban
SL SR J TP 1 Saya merasa semangat ketika mengerjakan semua tugas di rumah 2 Saya tertantang untuk mengerjakan soal yang menurut teman sulit 3 Saya yakin bisa mengerjakan soal fisika yang diberikan oleh guru 4 Saya merasa putus asa ketika mengerjakan soal yang panjang 5 Saya merasa senang dan semangat ketika mendapat tugas rumah
yang bervariasi
6 Saya berusaha mengerjakan sendiri pekerjaan rumah yang diberikan guru
7 Saya berani mengemukakan pendapat di depan kelas 8 Saya berusaha mengerjakan semua soal yang saya temui 9 Saya merasa senang dan bisa menjawab pertanyaan dari guru 10 Saya merasa senang mangikuti kelompok belajar 11 Saya mampu menjelaskan alasan dari jawaban yang saya
kemukakan
12 Saya merasa malas ketika mengerjakan tugas yang banyak di rumah
13 Saya merasa takut mengemukakan pendapat di depan kelas 14 Saya berusaha mendapatkan nilai di atas KKM di setiap ulangan 15 Saya bingung dan kesulitan ketika mendapatkan tugas yang
berbeda dengan contoh yang diberikan guru
16 Saya bertanya pada teman ataupun guru ketika ada materi pelajaran fisika yang belum saya pahami
17 Saya semangat mencari dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku
18 Saya ragu ketika mengerjakan soal fisika yang diberikan oleh guru
19 Saya senang menyontek pekerjaan rumah pada teman 20 Saya takut dan malu bertanya pada guru ketika menemui
kesulitan dalam memahami pelajaran fisika
21 Saya biasa saja ketika mengetahui ada kelompok belajar 22 Saya merasa biasa saja ketika mendapatkan nilai di bawah KKM 23 Saya bingung ketika harus menjelaskan alasan dari jawaban yang
saya kemukakan
24 Saya merasa gugup dan tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru 25 Saya merasa malas ketika menemui soal yang sulit 26 Saya malas mencari dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada
di buku
___ ^ KEJUJURAN ANDA, AWAL DARI KESUKSESAN ANDA ^___
245
Lampiran 3.8 LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS GURU DALAM MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING
Hari / Tanggal : Pertemuan Ke- : Petunjuk : Berikan tanda cek (√) sesuai pengamatan Anda pada kolom-kolom yang tersedia. Ketika langkah-langkah tidak terlaksana maka tidak diberikan skor. Ketika langkah-langkah terlaksana maka diberikan skor sebagai berikut :
1 = 0% < 푥 ≤ 25% = Tidak Baik : x = 1 – 7 siswa 2 = 25% < 푥 ≤ 50% = Kurang Baik : x = 8 – 15 siswa 3 = 50% < 푥 ≤ 75% = Baik : x = 16 – 23 siswa 4 = 75% < 푥 ≤ 100% = Sangat Baik : x = 24 – 30 siswa Dengan x : banyaknya siswa yang memperhatikan dan atau mengikuti perintah guru.
No Langkah-langkah Terlaksana Skor Ya Tidak 1 2 3 4
1 Pendahuluan a. Membuka pelajaran dengan do’a dan
mengabsen siswa b. Memberikan apersepsi c. Memberikan motivasi d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti Eksplorasi :
a. Membentuk kelompok diskusi b. Meminta siswa untuk membuat
pertanyaan berdasarkan hasil rangkuman c. Mengkondisikan siswa mendiskusikan
hasil rangkuman dan guru mengkoreksi hasil rangkuman
d. Meminta siswa mempresentasikan hasil rangkuman
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya (tanya jawab)
f. Memberikan umpan balik dan penguatan pada siswa
g. Melakukan eksperimen mini bersama siswa
h. Melakukan diskusi tentang penerapan dari materi dalam kehidupan sehari-hari
246
Elaborasi : i. Membimbing siswa untuk
memprediksikan jawaban dari soal yang dibuat
j. Melakukan Tanya jawab k. Memberikan soal latihan dan meminta
salah satu siswa mengerjakan di papan tulis
Konfirmasi : l. Menanggapi hasil diskusi dan
memberikan informasi yang sebenarnya m. membimbing dan mengklarifikasi
penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi mereka
3 Penutup a. Membimbing siswa untuk menyimpulkan
hasil diskusi b. Memberikan penghargaan pada kelompok
yang memiliki kerjasama yang baik c. Menginformasikan materi selanjutnya d. Memberikan tugas rumah e. Mengucap salam
Jumlah Total skor hasil pengamatan Persentase kemampuan guru dalam mengelola kelas
Yogyakarta, 2013 Observer (………………………………)
247
Lampiran 3.9 LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS GURU DALAM MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE
Hari / Tanggal : Pertemuan Ke- : Petunjuk : Berikan tanda cek (√) sesuai pengamatan Anda pada kolom-kolom yang tersedia. Ketika langkah-langkah tidak terlaksana maka tidak diberikan skor. Ketika langkah-langkah terlaksana maka diberikan skor sebagai berikut :
1 = 0% < 푥 ≤ 25% = Tidak Baik : x = 1 – 7 siswa 2 = 25% < 푥 ≤ 50% = Kurang Baik : x = 8 – 15 siswa 3 = 50% < 푥 ≤ 75% = Baik : x = 16 – 23 siswa 4 = 75% < 푥 ≤ 100% = Sangat Baik : x = 24 – 30 siswa Dengan x : banyaknya siswa yang memperhatikan dan atau mengikuti perintah guru.
No Langkah-langkah Terlaksana Skor Ya Tidak 1 2 3 4
1 Pendahuluan a. Membuka pelajaran dengan do’a dan
mengabsen siswa b. Memberikan apersepsi c. Memberikan motivasi d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti Eksplorasi :
a. Membentuk kelompok diskusi b. Meminta siswa mengisi Prediction Guide
Sheet c. Melakukan tanya jawab dengan siswa d. Melakukan eksperimen mini e. Melakukan diskusi tentang aplikasi dari
materi dalam kehidupan sehari-hari Elaborasi :
f. Membimbing siswa untuk mengidentifikasi jawaban dari Prediction Guide Sheet
g. Menanyakan prediksi yang sesuai h. Memberikan soal-soal latihan dan
meminta salah satu siswa mengerjakan di papan tulis
Konfirmasi : i. Menanggapi hasil diskusi dan memberikan
informasi yang sebenarnya
248
j. membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi mereka
3 Penutup a. Membimbing siswa untuk menyimpulkan
hasil diskusi dan membuat rangkuman b. memberikan penghargaan pada kelompok
yang memiliki kerjasama yang baik c. Menginformasikan materi selanjutnya d. Memberikan tugas rumah e. Mengucap salam
Jumlah Total skor hasil pengamatan Persentase kemampuan guru dalam mengelola kelas
Yogyakarta, 2013 Observer (………………………………)
249
Hasil Validasi Instrumen 1. Rekap Hasil Validasi Soal Pretest dan Posttest, Angket Motivasi Belajar, Lembar
Observasi Aktivitas Guru, Lembar Prediction Guide Sheet, dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Surat Validasi Soal Pretest dan Posttest, Angket Motivasi Belajar, Lembar
Observasi Aktivitas Guru, Lembar Prediction Guide Sheet, dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
250
Lampiran 4.1
REKAP HASIL VALIDASI SOAL PRETEST DAN POSTTEST, ANGKET
MOTIVASI BELAJAR, LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU,
LEMBAR PREDICTION GUIDE SHEET, DAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1. Soal Pretest dan Posttest
Nama Validator Kritik, Saran, Masukan Ishafit, M.Si Dapat dipakai Dian Artha K, M.Pd.Si Soal perbedaan suhu dan kalor, belum
ada pertanyaan terkait suhu, hanya kalor saja. Secara umum soal masih tampak seperti soal kognitif biasa, belum tampak ruang siswa untuk mengemukakan kemampuan berpikir kritisnya.
Rachmad Resmiyanto, M.Si - Edy Purwanto, S.Pd No.1 : jika variabel tidak perlu ada
kalimat (tidak diketahui), terlalu luas No.2 : perintah soal kebanyakan No.3 : kata hubungan diganti formulasi rumus No.6 : kata dijatuhkan sebaikknya dimasukkan No.11 : pernyataan diberi nomor no.12 : sebutkan dengan jelas berapa faktor
Rodhiah, S.Pd.Si Penulisan soal jangan terlalu panjang Soal nomor 11 sebaiknya diberi nomor
2. Angket Motivasi Belajar
Nama Validator Kritik, Saran, Masukan Ishafit, M.Si Dapat digunakan Dian Artha K, M.Pd.Si Perbaiki tata tulis
Angket yang berisi pernyataan negatif perlu dipertimbangkan objektivitasan dalam pengisian
Rachmad Resmiyanto, M.Si Sudah bagus
251
Edy Purwanto, S.Pd No.9 : kata “dan” sebaiknya diganti “jika” Pernyataan yang mengandung kata kerja atau sifat ganda agak membingungkan seperti no.15, 17, 20, 24, 26 tapi bisa dilanjut
Rodhiah, S.Pd.Si -
3. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Nama Validator Kritik, Saran, Masukan Ishafit, M.Si Sudah baik, dapat dipakai Dian Artha K, M.Pd.Si Instrument observasi sudah layak
digunakan Rachmad Resmiyanto, M.Si Sudah baik Edy Purwanto, S.Pd Ok Rodhiah, S.Pd.Si Untuk mempermudah pemberian skor
nilai, sebaiknya skor diberi penjabaran.
4. Lembar Prediction Guide Sheet
Nama Validator Kritik, Saran, Masukan Ishafit, M.Si Perlu sedikit revisi tata tulis,
disesuaikan SI Dian Artha K, M.Pd.Si Pernyataan-pernyataan yang disusun
disesuiakan dengan SK dan KD Rachmad Resmiyanto, M.Si - Edy Purwanto, S.Pd Ok Rodhiah, S.Pd.Si Untuk membuat pernyataan agar
semua indikator dan tujuan pembelajaran tercapai sebaiknya mengacu pada indikator dan pernyataan dari pertanyaan yang ada diperbanyak lagi dengan tujuan bisa tercapainya tujuan pembalajaran Bahasa yang digunakan singkat dan jelas sehingga mudah dipahami.
252
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Nama Validator Kritik, Saran, Masukan Ishafit, M.Si Sudah baik Dian Artha K, M.Pd.Si Dalam format tata tulis baiknya tidak
digunakan bulleting tetapi menggunakan numbering
Rachmad Resmiyanto, M.Si Pelajari lagi tentang model, strategi, pendekatan, metode dan teknik
Edy Purwanto, S.Pd Sudah bagus sesuai prosedur Sumber belajar agar disesuaikan dengan yang dipakai siswa, kecuali sebagai referensi guru
Rodhiah, S.Pd.Si Langkah pembelajaran penulisan format diatur lebih jelas dan rapi antara kegiatan guru dan siswa Materi pembelajaran sebaiknya jangn dilampirkan
253
Lampiran 4.2
SURAT VALIDASI SOAL PRETEST DAN POSTTEST, ANGKET MOTIVASI BELAJAR, LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU, LEMBAR PREDICTION GUIDE SHEET, DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
Analisis Instrumen Uji Coba Penelitian 8. Hasil Uji Coba Soal Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis
9. Output Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Uji Coba Soal Pretest dan Posttest
Keterampilan Berpikir Kritis dengan SPSS
10. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Uji Coba Soal Pretest
dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis dengan Ms. Excell
267
Lampiran 5.1 HASIL UJI COBA SOAL PRETEST DAN POSTTEST KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS
no kode siswa
No. Item Soal Jumlah (Y) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 A 6 2 8 2 5 2 2 2 9 9 1 0 0 0 45 2 B 4 0 2 2 3 6 0 2 1 6 3 1 12 0 42 3 C 6 12 8 5 1 6 2 5 2 3 2 2 1 0 61 4 D 13 1 13 10 7 15 1 5 3 8 2 2 1 0 81 5 E 13 0 15 5 6 0 0 10 11 8 10 10 4 0 92 6 F 13 12 13 6 7 11 10 6 2 8 0 0 8 0 98 7 G 14 2 14 5 7 6 2 5 13 8 6 2 10 3 98 8 H 12 2 5 4 5 3 2 4 9 6 9 4 10 0 85 9 I 12 2 12 10 7 6 2 10 10 8 9 1 1 0 98
10 J 12 5 8 7 8 7 5 5 11 8 2 0 0 0 85 11 K 6 0 2 5 3 3 0 5 2 0 6 0 0 1 33 12 L 6 0 8 0 2 0 8 0 8 6 6 3 0 0 54 13 M 8 0 13 5 0 3 0 5 12 6 0 0 0 0 50 14 N 13 0 10 5 8 7 2 6 2 8 0 0 6 0 59 15 O 6 0 8 5 8 8 2 5 2 8 0 2 6 0 58 16 P 9 0 3 0 1 1 0 0 11 1 0 0 1 0 24 17 Q 15 3 15 6 6 15 5 7 4 8 12 1 6 0 101 18 R 13 0 13 5 9 3 0 5 4 8 12 0 4 0 81 19 S 15 0 12 5 9 8 6 5 13 8 12 4 0 0 110 20 T 10 0 6 5 9 8 2 5 5 3 12 4 0 0 81 21 U 12 0 4 0 1 0 2 0 2 6 0 0 0 0 25 22 V 10 0 8 5 4 7 0 5 3 8 0 2 0 0 54 23 W 12 0 12 0 7 6 8 0 2 8 13 3 12 0 93 24 X 12 0 12 5 6 7 0 5 14 8 12 4 13 0 103 25 Y 15 0 12 0 6 6 2 0 3 8 12 10 13 0 100 26 Z 4 0 0 4 5 11 0 4 12 8 0 0 0 0 50 27 AA 15 0 12 0 6 6 2 0 5 8 12 4 13 0 95 28 BB 10 0 10 0 1 1 2 0 14 2 0 4 0 0 44 29 CC 6 0 4 0 8 0 2 0 2 8 6 0 6 0 42 30 DD 8 0 6 0 8 0 0 0 6 8 6 0 0 0 44
Jumlah (X) 296 41 276 111 170 181 67 126 197 191 165 63 138 4 2026
268
Lampiran 5.2 OUTPUT UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS HASIL UJI COBA SOAL PRETEST DAN POSTTEST
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
1. Output Uji Validitas
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 TOTAL SKOR SISWA
X1 Pearson Correlation 1 .032 .349 -.317 .358 -.112 -.317 .140 .244 .462* .094 .142 .284 -.127 .397*
Sig. (2-tailed) .867 .059 .088 .052 .556 .088 .461 .193 .010 .620 .456 .129 .503 .030
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2 Pearson Correlation .032 1 .196 .321 -.018 .293 .321 .445* -.169 -.034 -.227 -.179 .002 .010 .231
Sig. (2-tailed) .867 .299 .084 .926 .116 .084 .014 .371 .859 .227 .344 .992 .957 .219
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3 Pearson Correlation .349 .196 1 .275 .237 .253 .275 .361* .166 .471** .363* .251 .264 .131 .757**
Sig. (2-tailed) .059 .299 .141 .207 .177 .141 .050 .380 .009 .049 .181 .159 .491 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X4 Pearson Correlation -.317 .321 .275 1 .130 .607**
1.000*
* -.047 .086 .186 -.025 -.129 -.205 .107 .338
269
Sig. (2-tailed) .088 .084 .141 .494 .000 .000 .805 .651 .325 .898 .498 .276 .574 .068
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X5 Pearson Correlation .358 -.018 .237 .130 1 .246 .130 .240 -.107 .482** .435* -.089 .312 .076 .520**
Sig. (2-tailed) .052 .926 .207 .494 .190 .494 .202 .575 .007 .016 .640 .093 .688 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X6 Pearson Correlation -.112 .293 .253 .607** .246 1 .607** .219 -.198 .292 .054 -.059 .188 -.092 .528**
Sig. (2-tailed) .556 .116 .177 .000 .190 .000 .244 .295 .117 .775 .755 .319 .629 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X7 Pearson Correlation -.317 .321 .275
1.000*
* .130 .607** 1 -.047 .086 .186 -.025 -.129 -.205 .107 .338
Sig. (2-tailed) .088 .084 .141 .000 .494 .000 .805 .651 .325 .898 .498 .276 .574 .068
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X8 Pearson Correlation .140 .445* .361* -.047 .240 .219 -.047 1 -.090 .187 .166 .001 .134 -.065 .395*
Sig. (2-tailed) .461 .014 .050 .805 .202 .244 .805 .636 .321 .382 .994 .482 .732 .031
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X9 Pearson Correlation .244 -.169 .166 .086 -.107 -.198 .086 -.090 1 -.014 .045 .165 -.227 .197 .131
Sig. (2-tailed) .193 .371 .380 .651 .575 .295 .651 .636 .942 .814 .384 .229 .297 .491
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X10 Pearson Correlation .462* -.034 .471** .186 .482** .292 .186 .187 -.014 1 .192 .076 .312 -.067 .575**
270
Sig. (2-tailed) .010 .859 .009 .325 .007 .117 .325 .321 .942 .310 .691 .093 .724 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X11 Pearson Correlation .094 -.227 .363* -.025 .435* .054 -.025 .166 .045 .192 1 .523** .417* .024 .580**
Sig. (2-tailed) .620 .227 .049 .898 .016 .775 .898 .382 .814 .310 .003 .022 .900 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X12 Pearson Correlation .142 -.179 .251 -.129 -.089 -.059 -.129 .001 .165 .076 .523** 1 .278 -.055 .348
Sig. (2-tailed) .456 .344 .181 .498 .640 .755 .498 .994 .384 .691 .003 .137 .775 .052
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X13 Pearson Correlation .284 .002 .264 -.205 .312 .188 -.205 .134 -.227 .312 .417* .278 1 .165 .596**
Sig. (2-tailed) .129 .992 .159 .276 .093 .319 .276 .482 .229 .093 .022 .137 .384 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X14 Pearson Correlation -.127 .010 .131 .107 .076 -.092 .107 -.065 .197 -.067 .024 -.055 .165 1 .131
Sig. (2-tailed) .503 .957 .491 .574 .688 .629 .574 .732 .297 .724 .900 .775 .384 .489
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL
SKOR
SISWA
Pearson Correlation .397* .231 .757** .338 .520** .528** .338 .395* .131 .575** .580** .348 .596** .131 1
Sig. (2-tailed) .030 .219 .000 .068 .003 .003 .068 .031 .491 .001 .001 .052 .001 .489
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
271
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
2. Output Uji Reliabilitas
272
Lampiran 5.3 HASIL PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA
PEMBEDA UJI COBA SOAL PRETEST DAN PESTTEST KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF DENGAN MS. EXCELL
1. Tingkat Kesukaran (p)
m
xpS N
No.Item ∑풙 푺풎 푵 푺풎.푵 풑 Kesimpulan 1 296 15 30 450 0.6578 Sedang 2 41 10 30 300 0.1367 Sukar 3 276 25 30 750 0.3680 Sedang 4 111 15 30 450 0.2467 Sukar 5 170 10 30 300 0.5667 Sedang 6 181 15 30 450 0.4022 Sedang 7 67 10 30 300 0.2233 Sukar 8 126 10 30 300 0.4200 Sedang 9 197 20 30 600 0.3283 Sedang 10 191 10 30 300 0.6367 Sedang 11 165 15 30 450 0.3667 Sedang 12 63 15 30 450 0.1400 Sukar 13 138 15 30 450 0.3067 Sedang 14 4 10 30 300 0.0133 Sukar
273
2. Daya Pembeda (DP)
A B
A
S SDPI
Kelompok Atas
No Kode Siswa
No. Item Soal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 D 13 1 13 10 7 15 1 5 3 8 2 2 1 0 81 2 E 13 0 15 5 6 0 0 10 11 8 10 10 4 0 92 3 F 13 12 13 6 7 11 10 6 2 8 0 0 8 0 98 4 G 14 2 14 5 7 6 2 5 13 8 6 2 10 3 98 5 H 12 2 12 4 8 3 2 4 9 6 9 4 10 0 85 6 I 12 2 12 10 7 6 2 10 10 8 9 1 6 0 98 7 J 12 5 12 7 8 7 5 8 11 8 2 0 0 0 85 8 Q 15 3 15 6 6 15 5 7 4 8 12 1 6 0 101 9 R 13 0 13 5 9 6 0 5 4 8 12 0 4 0 81
10 S 15 0 15 5 9 12 6 5 13 8 12 4 6 0 110 11 T 10 0 10 5 9 8 2 5 5 6 12 4 0 0 81 12 W 12 0 15 0 7 6 8 4 2 8 13 3 12 0 93 13 X 12 0 12 5 8 7 0 5 14 8 12 4 13 0 103 14 Y 15 0 15 0 6 12 2 4 3 8 12 10 13 0 100 15 AA 12 0 12 0 8 12 2 4 5 8 12 4 13 0 95
SA 180 13 198 73 112 126 47 87 109 116 135 49 106 3 1368
Kelompok Bawah
No Kode Siswa
No. Item Soal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 A 6 2 8 2 5 2 2 2 9 6 1 0 0 0 45 2 B 4 0 2 2 3 6 0 2 1 6 3 1 12 0 42 3 C 6 12 8 5 1 6 2 5 2 2 2 2 1 0 61 4 K 6 0 2 5 3 3 0 5 2 0 6 0 0 1 33 5 L 8 0 8 0 2 0 8 0 8 4 6 3 0 0 54 6 M 8 0 4 5 0 3 0 5 12 6 0 0 0 0 50 7 N 13 0 4 5 8 7 2 6 2 6 0 0 6 0 59 8 O 6 0 8 5 8 8 0 5 2 8 0 2 6 0 58 9 P 9 0 0 0 1 1 0 0 11 1 0 0 1 0 24
10 U 12 0 4 0 1 0 2 0 2 4 0 0 0 0 25 11 V 10 0 10 5 4 7 0 5 3 8 0 2 0 0 54 12 Z 4 0 0 4 5 11 0 4 12 8 0 0 0 0 50
274
13 BB 10 0 10 0 1 1 2 0 14 2 0 4 0 0 44 14 CC 6 0 4 0 8 0 2 0 2 8 6 0 6 0 42 15 DD 8 0 6 0 8 0 0 0 6 6 6 0 0 0 44
SB 116 14 78 38 58 55 20 39 88 75 30 14 32 1 658 Analisis Daya Pembeda
No. Item 푺푨 푺푩 푰푨 푫푷 Kesimpulan 1 180 116 225 0.3111 Baik 2 27 14 150 0.0867 Jelek 3 198 78 375 0.4533 Baik 4 73 38 225 0.1556 Jelek 5 112 58 150 0.3600 Baik 6 126 55 225 0.3155 Baik 7 47 20 150 0.1800 Jelek 8 87 39 150 0.3200 Baik 9 109 88 300 0.0700 Jelek
10 136 87 150 0.3267 Baik 11 135 30 225 0.4667 Baik 12 49 14 225 0.1556 Jelek 13 106 32 225 0.3288 Baik 14 3 1 150 0.0133 Jelek
275
Data Hasil Penelitian 11. Hasil Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas
Eksperimen I
12. Hasil Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas
Eksperimen II
13. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen I
14. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen II
15. Hasil Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen I
16. Hasil Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen II
276
Lampiran 6.1
HASIL PRETEST, POSTTEST DAN N-GAIN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KELAS EKSPERIMEN I
No. Kode Siswa Pretest Posttest N-gain Kualifikasi
1 A1 17.39 61.74 0.5369 Sedang 2 A2 13.91 65.22 0.5960 Sedang 3 A3 30.43 83.49 0.7627 Tinggi 4 A4 17.39 65.22 0.5790 Sedang 5 A5 19.13 68.69 0.6128 Sedang 6 A6 29.56 73.05 0.6174 Sedang 7 A7 26.95 80 0.7262 Tinggi 8 A8 7.82 69.7 0.6713 Sedang 9 A9 24.34 82.61 0.7702 Tinggi
10 A10 35.65 61.74 0.4054 Sedang 11 A11 18.26 61.74 0.5319 Sedang 12 A12 22.6 46.95 0.3146 Sedang 13 A13 23.47 85.22 0.8069 Tinggi 14 A14 22.6 55.65 0.4270 Sedang 15 A15 24.34 80 0.7357 Tinggi 16 A16 30.43 82.61 0.7500 Tinggi 17 A17 24.34 57.39 0.4368 Sedang 18 A18 5.21 60 0.5780 Sedang 19 A19 22.6 51.3 0.3708 Sedang 20 A20 23.47 80 0.7387 Tinggi 21 A21 16.52 58.28 0.5002 Sedang 22 A22 30.43 73.05 0.6126 Sedang 23 A23 27.82 54.78 0.3735 Sedang 24 A24 22.6 66.09 0.5619 Sedang 25 A25 18.26 65.22 0.5745 Sedang 26 A26 24.34 64.35 0.5288 Sedang 27 A27 23.47 60 0.4773 Sedang 28 A28 23.47 76.52 0.6932 Sedang 29 A29 19.13 75.65 0.6989 Sedang 30 A30 38.26 87.82 0.8027 Tinggi
Jumlah 684.19 2054.08 17.7920 Rata-rata 22.81 68.47 0.593 Sedang
277
Lampiran 6.2
HASIL PRETEST, POSTTEST DAN N-GAIN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KELAS EKSPERIMEN II
No. Kode Siswa Pretest Posttest N-gain Kualifikasi
1 B1 33.04 71.30 0.5714 Sedang 2 B2 23.47 66.96 0.5683 Sedang 3 B3 11.3 52.17 0.4608 Sedang 4 B4 24.34 46.96 0.2990 Rendah 5 B5 17.39 66.09 0.5895 Sedang 6 B6 6.08 44.35 0.4075 Sedang 7 B7 38.26 71.30 0.5351 Sedang 8 B8 23.47 63.48 0.5228 Sedang 9 B9 29.56 80.00 0.7161 Tinggi
10 B10 35.65 69.56 0.5270 Sedang 11 B11 24.34 70.04 0.6040 Sedang 12 B12 38.26 55.65 0.2817 Rendah 13 B13 23.47 40.00 0.2160 Rendah 14 B14 10.43 48.70 0.4273 Sedang 15 B15 30.43 65.22 0.5001 Sedang 16 B16 30.43 68.70 0.5501 Sedang 17 B17 21.73 48.70 0.3446 Sedang 18 B18 26.95 68.70 0.5715 Sedang 19 B19 36.52 58.26 0.3425 Sedang 20 B20 27.82 62.61 0.4820 Sedang 21 B21 19.13 57.39 0.4731 Sedang 22 B22 16.56 46.09 0.3539 Sedang 23 B23 21.73 66.09 0.5668 Sedang 24 B24 30.43 65.22 0.5001 Sedang 25 B25 13.91 56.52 0.4949 Sedang 26 B26 44.34 72.17 0.5000 Sedang 27 B27 20.86 56.52 0.4506 Sedang 28 B28 14.78 50.43 0.4183 Sedang 29 B29 23.47 63.48 0.5228 Sedang 30 B30 19.13 55.65 0.4516 Sedang
Jumlah 737.28 1808.31 14.2491 Rata-rata 24.58 60.28 0.475 Sedang
278
Lampiran 6.3 HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN I
No Kode Siswa
Pernyataan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 A1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 2 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 2 71 2 A2 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 2 4 2 3 4 2 3 4 3 85 3 A3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4 76 4 A4 4 3 4 3 3 4 2 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 82 5 A5 2 1 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 66 6 A6 3 4 3 1 2 2 2 2 1 4 1 4 4 3 1 1 4 4 4 4 1 2 3 2 3 1 66 7 A7 1 3 3 2 2 4 4 4 2 2 1 3 3 4 1 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 72 8 A8 4 3 4 2 1 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 4 2 74 9 A9 3 2 4 4 3 2 1 2 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 69
10 A10 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 2 3 3 4 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 76 11 A11 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 78 12 A12 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69 13 A13 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 2 3 67 14 A14 3 2 1 2 1 3 3 2 4 4 4 3 4 4 2 4 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 80 15 A15 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 1 1 3 3 3 3 71 16 A16 2 4 4 2 2 3 2 2 4 4 3 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 69 17 A17 3 2 3 3 4 4 3 4 4 1 3 2 1 4 1 4 3 2 3 3 1 3 1 1 1 3 67 18 A18 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 4 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 71 19 A19 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 79 20 A20 2 2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 66 21 A21 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 57 22 A22 3 2 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 1 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 76 23 A23 3 3 1 4 1 1 4 4 4 2 3 2 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 76 24 A24 1 2 3 2 3 2 4 4 3 4 3 2 2 4 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 72 25 A25 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 64
279
26 A26 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 64 27 A27 3 1 3 4 4 3 2 4 3 4 2 2 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 82 28 A28 4 3 4 4 3 4 4 3 4 1 4 3 2 4 2 4 3 1 3 4 4 1 3 3 4 3 82 29 A29 2 2 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 78 30 A30 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 2 1 2 2 1 3 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 62
Jumlah 82 76 91 78 77 87 75 82 92 95 73 85 85 104 60 94 76 79 94 88 80 91 80 78 85 80 2167 Lampiran 6.4
HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN II
No Kode Siswa
Pernyataan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 B1 4 3 4 4 3 4 2 2 4 3 2 2 3 4 2 3 2 4 3 2 4 2 2 3 3 3 77 2 B2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 68 3 B3 2 3 2 4 2 1 4 2 4 2 2 2 4 3 1 2 2 3 3 1 3 3 3 1 2 3 64 4 B4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 1 2 56 5 B5 1 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3 1 3 2 3 70 6 B6 2 2 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 68 7 B7 2 2 3 3 2 2 2 3 3 1 2 3 2 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 63 8 B8 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 66 9 B9 3 2 2 4 2 4 2 3 3 3 2 2 3 4 4 1 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 72
10 B10 4 2 3 1 4 3 4 2 4 4 2 4 2 4 2 3 2 3 4 4 4 4 1 3 1 3 77 11 B11 2 2 3 1 1 3 3 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 60 12 B12 4 2 4 3 3 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 3 2 3 2 2 68 13 B13 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 1 77 14 B14 3 2 1 2 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 62 15 B15 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 70 16 B16 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 83
280
17 B17 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 63 18 B18 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 70 19 B19 3 1 2 3 2 3 2 3 2 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 71 20 B20 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 68 21 B21 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 88 22 B22 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 2 66 23 B23 4 2 4 3 4 4 2 2 4 4 4 3 2 4 3 4 1 2 1 4 1 4 4 3 4 4 81 24 B24 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 1 3 2 3 4 2 3 4 3 3 2 2 67 25 B25 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 1 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 74 26 B26 3 4 4 3 3 3 3 2 1 4 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 80 27 B27 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 73 28 B28 4 4 4 3 2 4 2 3 4 3 3 1 3 4 1 4 3 3 4 4 3 1 3 3 3 3 79 29 B29 3 1 2 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 1 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 80 30 B30 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 73
Jumlah 86 76 83 83 72 89 74 74 88 88 77 77 82 101 68 82 69 79 93 83 83 100 82 81 81 83 2134
281
Lampiran 6.5 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN I
1. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pertemuan I (Rabu, 15 Mei 2013)
No Aspek yang dinilai Observer
Skor Edy P, S.Pd
Farida R
Tin S Z D
1 Membuka pelajaran dengan do’a dan mengabsen siswa
3 4 3 10
2 Memberikan apersepsi 3 3 3 9 3 Memberikan motivasi 3 2 3 8 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 1 1 3 5 Membentuk kelompok diskusi 4 4 4 12 6 Meminta siswa untuk membuat
pertanyaan berdasarkan hasil rangkuman
3 3 3 9
7 Mengkondisikan siswa mendiskusikan hasil rangkuman dan guru mengoreksi hasil rangkuman
2 1 2 5
8 Meminta siswa mempresentasikan hasil rangkuman
4 2 4 10
9 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya (Tanya jawab)
4 3 4 11
10 Memberikan umpan balik dan penguatan kepada siswa
4 2 4 10
11 Melakukan eksperimen mini bersama siswa
4 3 4 11
12 Melakukan diskusi tentang penerapan dari materi dalam kehidupan sehari-hari
3 3 3 9
13 Membimbing siswa untuk memprediksi jawaban dari soal yang dibuat
2 2 2 6
14 Melakukan Tanya jawab 2 2 2 6 15 Memberikian soal latihan dan
meminta slah satu siswa mengerjakan di papan tulis
4 4 4 12
16 Menanggapi hasil diskusi dan memberikan informasi yang sebenarnya
3 3 3 9
17 Membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi
3 3 3 9
18 Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi
2 3 2 7
282
19 Memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik
1 1 1 3
20 Menginformasikan materi selanjutnya
3 3 3 9
21 Memberikan tugas rumah 3 3 3 9 22 Mengucapkan salam 4 4 4 12
2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pertemuan II (Senin, 20 Mei 2013)
No Aspek yang dinilai Observer
Skor Edy P, S.Pd
Farida R
Tin S Z D
1 Membuka pelajaran dengan do’a dan mengabsen siswa
4 4 4 12
2 Memberikan apersepsi 4 3 4 11 3 Memberikan motivasi 4 3 4 11 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 2 4 10 5 Membentuk kelompok diskusi 4 4 4 12 6 Meminta siswa untuk membuat
pertanyaan berdasarkan hasil rangkuman
1 2 1 4
7 Mengkondisikan siswa mendiskusikan hasil rangkuman dan guru mengoreksi hasil rangkuman
4 4 4 12
8 Meminta siswa mempresentasikan hasil rangkuman
4 4 4 12
9 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya (Tanya jawab)
3 3 3 9
10 Memberikan umpan balik dan penguatan kepada siswa
3 3 3 9
11 Melakukan eksperimen mini bersama siswa
4 4 4 12
12 Melakukan diskusi tentang penerapan dari materi dalam kehidupan sehari-hari
4 4 4 12
13 Membimbing siswa untuk memprediksi jawaban dari soal yang dibuat
3 3 3 9
14 Melakukan Tanya jawab 3 3 3 9 15 Memberikian soal latihan dan
meminta slah satu siswa mengerjakan di papan tulis
4 4 4 12
16 Menanggapi hasil diskusi dan memberikan informasi yang
3 3 3 9
283
sebenarnya 17 Membimbing dan mengklarifikasi
penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi
3 3 3 9
18 Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi
2 3 2 7
19 Memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik
1 2 1 4
20 Menginformasikan materi selanjutnya
4 3 4 11
21 Memberikan tugas rumah 4 4 4 12 22 Mengucapkan salam 4 4 4 12
284
Lampiran 6.6 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN II
1. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Model Pembelajaran Prediction Guide Pertemuan I (Senin, 13 Mei 2013)
No Aspek yang dinilai Observer
Skor Edy P, S.Pd Dwi P Siti F
A 1 Membuka pelajaran dengan do’a dan
mengabsen siswa 3 4 4 11
2 Memberikan apersepsi 3 4 4 11 3 Memberikan motivasi 3 4 4 11 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 4 4 11 5 Membentuk kelompok diskusi 3 4 4 11 6 Meminta siswa mengisi Prediction
Guide Sheet 3 4 4 11
7 Melakukan Tanya jawab dengan sisiwa 3 4 4 11 8 Melakukan eksperimen mini 3 3 4 10 9 Melakukan diskusi tentang penerapan
dari materi dalam kehidupan sehari-hari 3 3 3 9
10 Membimbing siswa untuk mengidentifikasi jawaban dari Prediction Guide Sheet
3 4 4 11
11 Menanyakan prediksi yang sesuai 3 4 4 11 12 Memberikian soal latihan dan meminta
slah satu siswa mengerjakan di papan tulis
3 3 3 9
13 Menanggapi hasil diskusi dan memberikan informasi yang sebenarnya
3 4 4 11
14 Membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi
3 4 4 11
15 Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi dan membuat rangkuman
3 4 4 11
16 Memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik
0 3 3 6
17 Menginformasikan materi selanjutnya 3 4 4 11 18 Memberikan tugas rumah 3 4 4 11 19 Mengucapkan salam 3 4 4 11
285
2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Model Pembelajaran Prediction Guide Pertemuan II (Senin, 20 Mei 2013)
No Aspek yang dinilai Observer
Skor Edy P, S.Pd Dwi P Siti F
A 1 Membuka pelajaran dengan do’a dan
mengabsen siswa 4 4 4 12
2 Memberikan apersepsi 4 4 4 12 3 Memberikan motivasi 4 4 4 12 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 3 11 5 Membentuk kelompok diskusi 4 4 4 12 6 Meminta siswa mengisi Prediction
Guide Sheet 4 4 4 12
7 Melakukan Tanya jawab dengan sisiwa
3 3 3 9
8 Melakukan eksperimen mini 4 4 4 12 9 Melakukan diskusi tentang penerapan
dari materi dalam kehidupan sehari-hari
4 4 4 12
10 Membimbing siswa untuk mengidentifikasi jawaban dari Prediction Guide Sheet
3 3 3 9
11 Menanyakan prediksi yang sesuai 4 4 4 12 12 Memberikian soal latihan dan meminta
slah satu siswa mengerjakan di papan tulis
4 4 3 11
13 Menanggapi hasil diskusi dan memberikan informasi yang sebenarnya
3 3 3 9
14 Membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi
4 4 3 11
15 Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi dan membuat rangkuman
4 4 4 12
16 Memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik
4 4 4 12
17 Menginformasikan materi selanjutnya 3 3 4 10 18 Memberikan tugas rumah 4 4 3 11 19 Mengucapkan salam 4 4 4 12
286
Intervalisasi Skor Angket Motivasi Belajar 1. Intervalisasi Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen I
2. Intervalisasi Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen II
287
Lampiran 7.1
INTERVALISASI SKOR MOTIVASI BELAJAR KELAS EKSPERIMEN I
No No. Absen
Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 3.51793 3.79843 3.09059 3.73215 3.69551 3.28481 2.73613 2.56291 2.14973 2.93056
2 2 4.85437 3.79843 3.09059 4.73893 2.63423 4.55165 3.87281 4.47202 4.2665 4.14757
3 3 3.51793 3.79843 1.85407 2.59319 3.69551 3.28481 2.73613 3.49843 3.10929 4.14757
4 4 4.85437 3.79843 4.63963 3.73215 3.69551 4.55165 2.73613 1.30022 4.2665 2.93056
5 5 2.36122 1.30022 3.09059 2.59319 3.69551 3.28481 2.73613 2.56291 2.14973 2.93056
6 6 3.51793 4.9948 3.09059 1.01286 2.63423 2.24342 2.73613 2.56291 1.01286 4.14757
7 7 1.30022 3.79843 3.09059 2.59319 2.63423 4.55165 4.73893 4.47202 2.14973 2.10991
8 8 4.85437 3.79843 4.63963 2.59319 1.48484 2.24342 2.73613 3.49843 4.2665 2.93056
9 9 3.51793 2.61758 4.63963 4.73893 3.69551 2.24342 1.01286 2.56291 3.10929 2.93056
10 10 3.51793 3.79843 3.09059 2.59319 3.69551 2.24342 2.73613 2.56291 4.2665 4.14757
11 11 3.51793 3.79843 3.09059 3.73215 3.69551 3.28481 2.73613 3.49843 3.10929 2.10991
12 12 2.36122 2.61758 3.09059 3.73215 2.63423 1.30022 2.73613 2.56291 3.10929 2.93056
13 13 2.36122 2.61758 3.09059 3.73215 2.63423 3.28481 2.73613 3.49843 3.10929 4.14757
14 14 3.51793 2.61758 1.30022 2.59319 1.48484 3.28481 3.87281 2.56291 4.2665 4.14757
15 15 2.36122 2.61758 3.09059 2.59319 2.63423 3.28481 3.87281 2.56291 3.10929 4.14757
16 16 2.36122 4.9948 4.63963 2.59319 2.63423 3.28481 2.73613 2.56291 4.2665 4.14757
17 17 3.51793 2.61758 3.09059 3.73215 4.85437 4.55165 3.87281 4.47202 4.2665 1.30022
18 18 3.51793 3.79843 3.09059 2.59319 3.69551 3.28481 3.87281 4.47202 2.14973 2.93056
19 19 3.51793 2.61758 3.09059 3.73215 2.63423 3.28481 4.73893 3.49843 3.10929 2.93056
20 20 2.36122 2.61758 3.09059 2.59319 3.69551 3.28481 2.73613 1.30022 2.14973 2.93056
21 21 2.36122 2.61758 3.09059 2.59319 2.63423 2.24342 2.73613 2.56291 2.14973 2.10991
22 22 3.51793 2.61758 3.09059 2.59319 4.85437 4.55165 2.73613 2.56291 4.2665 4.14757
23 23 3.51793 3.79843 1.30022 4.73893 1.48484 1.30022 4.73893 4.47202 4.2665 2.10991
24 24 1.30022 2.61758 3.09059 2.59319 3.69551 2.24342 4.73893 4.47202 3.10929 4.14757
25 25 3.51793 3.79843 3.09059 3.73215 3.69551 3.28481 2.73613 3.49843 2.14973 2.93056
26 26 3.51793 2.61758 3.09059 2.59319 2.63423 3.28481 2.73613 2.56291 3.10929 2.93056
27 27 3.51793 1.30022 3.09059 4.73893 4.85437 3.28481 2.73613 4.47202 3.10929 4.14757
28 28 4.85437 3.79843 4.63963 4.73893 3.69551 4.55165 4.73893 3.49843 4.2665 1.30022
29 29 2.36122 2.61758 3.09059 3.73215 2.63423 3.28481 2.73613 3.49843 4.2665 4.14757
30 30 3.51793 4.9948 4.63963 2.59319 4.85437 4.55165 3.87281 4.47202 3.10929 4.14757
288
No No. Absen
Pernyataan
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 2.75788 3.42327 3.41904 3.88372 3.28593 3.01716 2.4937 4.9948 3.62632 3.93398
2 2 3.94263 4.73893 3.41904 3.88372 3.28593 4.2665 3.19802 2.46871 4.3988 2.08052
3 3 2.75788 3.42327 3.41904 2.53701 3.28593 4.2665 2.4937 2.46871 3.62632 2.80349
4 4 2.75788 3.42327 3.41904 3.88372 4.4742 4.2665 3.19802 3.66151 4.3988 2.80349
5 5 2.75788 3.42327 2.27526 3.88372 3.28593 3.01716 2.4937 3.66151 3.62632 2.80349
6 6 1.30022 4.73893 4.63963 2.53701 1.92799 1.01286 4.0377 4.9948 4.3988 3.93398
7 7 1.30022 3.42327 3.41904 3.88372 1.92799 4.2665 3.19802 2.46871 3.62632 2.80349
8 8 3.94263 2.21434 3.41904 2.53701 4.4742 3.01716 3.19802 3.66151 4.3988 2.08052
9 9 2.75788 4.73893 4.63963 2.53701 3.28593 3.01716 2.4937 3.66151 2.68904 2.80349
10 10 2.75788 3.42327 3.41904 3.88372 3.28593 4.2665 2.4937 3.66151 4.3988 2.80349
11 11 2.75788 4.73893 3.41904 3.88372 3.28593 3.01716 3.19802 3.66151 4.3988 2.80349
12 12 2.75788 3.42327 3.41904 2.53701 4.4742 3.01716 2.4937 3.66151 3.62632 2.80349
13 13 2.75788 3.42327 3.41904 2.53701 3.28593 3.01716 2.4937 3.66151 1.01286 2.08052
14 14 4.9948 3.42327 4.63963 3.88372 3.28593 4.2665 1.01286 2.46871 3.62632 3.93398
15 15 3.94263 3.42327 4.63963 1.01286 4.4742 4.2665 3.19802 3.66151 3.62632 3.93398
16 16 3.94263 2.21434 2.27526 3.88372 3.28593 3.01716 2.4937 2.46871 2.68904 2.08052
17 17 3.94263 2.21434 1.01286 3.88372 1.92799 4.2665 3.19802 2.46871 3.62632 2.80349
18 18 2.75788 3.42327 2.27526 3.88372 5.46678 2.00544 2.4937 2.46871 3.62632 2.80349
19 19 3.94263 3.42327 3.41904 3.88372 4.4742 3.01716 3.19802 3.66151 4.3988 2.80349
20 20 2.75788 3.42327 2.27526 3.88372 3.28593 3.01716 2.4937 3.66151 3.62632 2.80349
21 21 2.75788 2.21434 2.27526 2.53701 3.28593 2.00544 2.4937 2.46871 3.62632 2.08052
22 22 4.9948 4.73893 4.63963 2.53701 1.92799 2.00544 3.19802 2.46871 3.62632 3.93398
23 23 3.94263 2.21434 4.63963 3.88372 3.28593 3.01716 3.19802 3.66151 4.3988 2.80349
24 24 3.94263 2.21434 2.27526 3.88372 3.28593 3.01716 3.19802 3.66151 2.68904 2.08052
25 25 2.75788 3.42327 2.27526 1.72082 1.92799 2.00544 3.19802 2.46871 3.62632 2.80349
26 26 2.75788 2.21434 3.41904 2.53701 3.28593 2.00544 2.4937 3.66151 3.62632 2.80349
27 27 2.75788 2.21434 3.41904 3.88372 3.28593 4.2665 3.19802 4.9948 4.3988 2.80349
28 28 4.9948 3.42327 2.27526 3.88372 3.28593 4.2665 3.19802 1.30022 3.62632 3.93398
29 29 3.94263 3.42327 3.41904 3.88372 1.92799 4.2665 3.19802 3.66151 3.62632 2.80349
30 30 2.75788 1.01286 2.27526 1.72082 1.92799 3.01716 2.4937 1.30022 3.62632 1.01286
289
No No. Absen
Pernyataan Jumlah
21 22 23 24 25 26
1 1 2.48626 3.06393 2.27526 3.74351 2.21434 2.41602 82.53387
2 2 3.56217 4.2665 2.27526 3.74351 4.73893 3.6166 98.31287
3 3 4.85437 3.06393 3.69672 3.74351 4.73893 4.9948 88.40947
4 4 3.56217 4.2665 3.69672 3.74351 3.42327 3.6166 95.10035
5 5 3.56217 3.06393 2.27526 2.41602 3.42327 3.6166 76.29036
6 6 1.48484 2.26036 3.69672 2.41602 3.42327 1.30022 76.05665
7 7 3.56217 4.2665 3.69672 3.74351 2.21434 3.6166 82.85602
8 8 2.48626 4.2665 3.69672 2.41602 4.73893 2.41602 86.00918
9 9 2.48626 3.06393 3.69672 2.41602 2.21434 2.41602 79.98619
10 10 3.56217 3.06393 3.69672 3.74351 3.42327 3.6166 88.15222
11 11 3.56217 4.2665 3.69672 3.74351 3.42327 3.6166 90.04643
12 12 3.56217 3.06393 3.69672 3.74351 3.42327 3.6166 80.39466
13 13 3.56217 3.06393 2.27526 3.74351 2.21434 3.6166 77.37669
14 14 4.85437 4.2665 5.46678 5.46678 4.73893 4.9948 94.97224
15 15 1.48484 1.48484 3.69672 3.74351 3.42327 3.6166 83.9029
16 16 3.56217 3.06393 3.69672 2.41602 3.42327 2.41602 81.15013
17 17 1.48484 3.06393 1.01286 1.30022 1.01286 3.6166 77.11171
18 18 2.48626 2.26036 3.69672 3.74351 3.42327 2.41602 82.63629
19 19 3.56217 4.2665 3.69672 3.74351 3.42327 2.41602 90.48453
20 20 3.56217 3.06393 2.27526 2.41602 3.42327 3.6166 76.34503
21 21 2.48626 3.06393 3.69672 2.41602 2.21434 2.41602 67.13731
22 22 3.56217 3.06393 2.27526 3.74351 2.21434 3.6166 87.48506
23 23 3.56217 4.2665 3.69672 2.41602 3.42327 3.6166 87.75444
24 24 3.56217 4.2665 3.69672 3.74351 3.42327 2.41602 83.36464
25 25 2.48626 2.26036 2.27526 3.74351 2.21434 2.41602 74.03722
26 26 2.48626 2.26036 2.27526 2.41602 3.42327 3.6166 74.35965
27 27 3.56217 4.2665 3.69672 3.74351 3.42327 4.9948 94.16135
28 28 4.85437 1.48484 3.69672 3.74351 4.73893 3.6166 96.40559
29 29 4.85437 4.2665 3.69672 3.74351 3.42327 3.6166 90.12267
30 30 2.48626 1.48484 2.27526 1.30022 2.21434 1.30022 72.95947
290
Lampiran 7.2
INTERVALISASI SKOR MOTIVASI BELAJAR KELAS EKSPERIMEN II
No No. Absen
Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 4.47202 3.78665 4.55165 4.73893 3.93057 4.33062 2.80369 2.59319 4.3988 3.28481
2 2 3.32735 3.78665 3.45868 3.46732 3.93057 3.15229 2.80369 2.59319 4.3988 3.28481
3 3 2.36122 3.78665 2.46871 4.73893 2.86304 1.48484 4.73893 2.59319 4.3988 2.14973
4 4 2.36122 2.66502 2.46871 2.36122 2.86304 2.32129 2.80369 1.01286 2.27526 3.28481
5 5 1.30022 2.66502 2.46871 3.46732 2.86304 3.15229 4.73893 3.98594 2.27526 3.28481
6 6 2.36122 2.66502 2.46871 3.46732 2.86304 2.32129 1.30022 3.98594 3.2832 2.14973
7 7 2.36122 2.66502 3.45868 3.46732 2.86304 2.32129 2.80369 3.98594 3.2832 1.01286
8 8 2.36122 3.78665 3.45868 2.36122 2.86304 3.15229 3.87281 3.98594 2.27526 3.28481
9 9 3.32735 2.66502 2.46871 4.73893 2.86304 4.33062 2.80369 3.98594 3.2832 3.28481
10 10 4.47202 2.66502 3.45868 1.30022 4.85437 3.15229 4.73893 2.59319 4.3988 4.55165
11 11 2.36122 2.66502 3.45868 1.30022 1.48484 3.15229 3.87281 2.59319 2.27526 3.28481
12 12 4.47202 2.66502 4.55165 3.46732 3.93057 4.33062 2.80369 2.59319 2.27526 4.55165
13 13 4.47202 3.78665 4.55165 3.46732 2.86304 4.33062 3.87281 5.46678 3.2832 3.28481
14 14 3.32735 2.66502 1.30022 2.36122 1.48484 2.32129 2.80369 2.59319 3.2832 2.14973
15 15 3.32735 3.78665 3.45868 2.36122 2.86304 3.15229 1.30022 2.59319 3.2832 3.28481
16 16 3.32735 4.85437 3.45868 4.73893 3.93057 4.33062 3.87281 3.98594 3.2832 2.14973
17 17 3.32735 2.66502 2.46871 2.36122 1.48484 2.32129 2.80369 2.59319 3.2832 2.14973
18 18 2.36122 2.66502 2.46871 3.46732 2.86304 1.48484 2.80369 2.59319 2.27526 3.28481
19 19 3.32735 1.30022 2.46871 3.46732 2.86304 3.15229 2.80369 3.98594 2.27526 4.55165
20 20 1.30022 2.66502 2.46871 3.46732 2.86304 3.15229 2.80369 2.59319 2.27526 3.28481
21 21 4.47202 4.85437 4.55165 2.36122 4.85437 4.33062 4.73893 3.98594 3.2832 3.28481
22 22 3.32735 3.78665 1.30022 3.46732 3.93057 3.15229 2.80369 2.59319 3.2832 3.28481
23 23 4.47202 2.66502 4.55165 3.46732 4.85437 4.33062 2.80369 2.59319 4.3988 4.55165
24 24 2.36122 2.66502 3.45868 2.36122 2.86304 3.15229 3.87281 2.59319 2.27526 2.14973
25 25 4.47202 3.78665 3.45868 2.36122 4.85437 4.33062 4.73893 3.98594 4.3988 4.55165
26 26 3.32735 4.85437 4.55165 3.46732 3.93057 3.15229 3.87281 2.59319 1.01286 4.55165
27 27 3.32735 3.78665 3.45868 3.46732 2.86304 1.48484 2.80369 3.98594 3.2832 3.28481
28 28 4.47202 4.85437 4.55165 3.46732 2.86304 4.33062 2.80369 3.98594 4.3988 3.28481
29 29 3.32735 1.30022 2.46871 4.73893 3.93057 4.33062 2.80369 3.98594 4.3988 4.55165
30 30 3.32735 3.78665 3.45868 3.46732 2.86304 3.15229 2.80369 3.98594 4.3988 2.14973
291
No No. Absen
Pernyataan
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 2.54401 2.4937 3.52681 3.98522 2.87324 3.66151 2.78292 4.85437 3.09059 2.38861
2 2 2.54401 2.4937 2.30388 1.8294 2.87324 3.66151 2.78292 2.4937 3.09059 2.38861
3 3 2.54401 2.4937 4.9948 2.69299 1.62527 2.59831 2.78292 3.69551 3.09059 1.01286
4 4 2.54401 2.4937 2.30388 3.98522 2.87324 2.59831 2.78292 2.4937 1.72082 2.38861
5 5 2.54401 3.81462 4.9948 3.98522 4.09103 3.66151 2.78292 2.4937 3.09059 3.50577
6 6 3.79843 3.81462 3.52681 3.98522 2.87324 2.59831 2.78292 2.4937 3.09059 3.50577
7 7 2.54401 3.81462 2.30388 3.98522 2.87324 2.59831 2.78292 2.4937 3.09059 3.50577
8 8 2.54401 2.4937 3.52681 2.69299 2.87324 3.66151 2.78292 2.4937 3.09059 2.38861
9 9 2.54401 2.4937 3.52681 3.98522 5.46678 1.62527 2.78292 3.69551 3.09059 3.50577
10 10 2.54401 5.17942 2.30388 3.98522 2.87324 3.66151 2.78292 3.69551 4.63963 4.63963
11 11 2.54401 2.4937 1.30022 2.69299 2.87324 3.66151 2.78292 2.4937 3.09059 3.50577
12 12 2.54401 2.4937 2.30388 3.98522 2.87324 2.59831 2.78292 2.4937 4.63963 2.38861
13 13 3.79843 3.81462 3.52681 3.98522 2.87324 2.59831 4.20438 4.85437 3.09059 2.38861
14 14 3.79843 3.81462 3.52681 1.8294 4.09103 2.59831 2.78292 2.4937 3.09059 2.38861
15 15 3.79843 3.81462 3.52681 2.69299 4.09103 3.66151 2.78292 3.69551 3.09059 3.50577
16 16 3.79843 5.17942 3.52681 2.69299 2.87324 3.66151 5.46678 3.69551 4.63963 3.50577
17 17 3.79843 3.81462 1.30022 2.69299 2.87324 3.66151 2.78292 2.4937 3.09059 2.38861
18 18 2.54401 3.81462 3.52681 2.69299 2.87324 3.66151 2.78292 3.69551 3.09059 4.63963
19 19 4.9948 3.81462 2.30388 3.98522 4.09103 3.66151 2.78292 3.69551 3.09059 2.38861
20 20 2.54401 2.4937 3.52681 3.98522 4.09103 3.66151 2.78292 3.69551 3.09059 3.50577
21 21 4.9948 2.4937 4.9948 2.69299 4.09103 4.9948 4.20438 4.85437 3.09059 4.63963
22 22 3.79843 3.81462 3.52681 1.8294 2.87324 3.66151 4.20438 1.01286 3.09059 3.50577
23 23 4.9948 3.81462 2.30388 3.98522 4.09103 4.9948 1.01286 2.4937 1.01286 4.63963
24 24 3.79843 2.4937 3.52681 3.98522 1.62527 3.66151 2.78292 3.69551 4.63963 2.38861
25 25 1.01286 2.4937 3.52681 2.69299 2.87324 3.66151 2.78292 2.4937 3.09059 2.38861
26 26 3.79843 3.81462 3.52681 1.01286 4.09103 3.66151 4.20438 3.69551 4.63963 4.63963
27 27 2.54401 3.81462 3.52681 3.98522 4.09103 2.59831 4.20438 3.69551 3.09059 3.50577
28 28 3.79843 1.01286 3.52681 3.98522 1.62527 4.9948 4.20438 3.69551 4.63963 4.63963
29 29 3.79843 3.81462 3.52681 3.98522 1.62527 2.59831 4.20438 4.85437 3.09059 3.50577
30 30 3.79843 2.4937 3.52681 2.69299 4.09103 3.66151 4.20438 2.4937 3.09059 3.50577
292
No No. Absen
Pernyataan Jumlah
21 22 23 24 25 26
1 1 4.85437 1.8294 2.36122 3.65001 3.60318 3.53874 90.92883 2 2 3.51795 4.0377 3.51793 2.21434 3.60318 2.14973 79.70574 3 3 3.51795 2.73891 3.51793 1.01286 2.24342 3.53874 75.68481 4 4 3.51795 4.0377 2.36122 2.21434 1.30022 2.14973 66.18269 5 5 4.85437 2.73891 1.30022 3.65001 2.24342 3.53874 83.49138 6 6 3.51795 4.0377 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 81.20081 7 7 3.51795 2.73891 2.36122 2.21434 3.60318 2.14973 74.79985 8 8 3.51795 2.73891 2.36122 3.65001 2.24342 3.53874 78.00025 9 9 2.27526 4.0377 3.51793 2.21434 3.60318 3.53874 85.65504 10 10 4.85437 4.0377 1.30022 3.65001 1.30022 3.53874 91.1714 11 11 3.51795 2.73891 3.51793 2.21434 2.24342 2.14973 70.26927 12 12 2.27526 2.73891 2.36122 3.65001 2.24342 2.14973 80.16276 13 13 3.51795 2.73891 3.51793 2.21434 3.60318 1.01286 91.11865 14 14 2.27526 2.73891 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 74.0282 15 15 3.51795 1.8294 2.36122 3.65001 3.60318 3.53874 82.57133 16 16 3.51795 4.0377 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 98.8378 17 17 2.27526 2.73891 3.51793 5.46678 3.60318 3.53874 75.49587 18 18 4.85437 4.0377 4.85437 3.65001 3.60318 3.53874 84.1273 19 19 3.51795 2.73891 3.51793 2.21434 3.60318 3.53874 84.13521 20 20 2.27526 4.0377 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 80.87344 21 21 3.51795 4.0377 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 103.6337 22 22 2.27526 2.73891 2.36122 2.21434 3.60318 2.14973 77.58954 23 23 1.01286 4.0377 4.85437 3.65001 5.46678 5.17942 96.23287 24 24 3.51795 4.0377 3.51793 3.65001 2.24342 2.14973 79.46681 25 25 2.27526 1.8294 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 86.37033 26 26 3.51795 4.0377 4.85437 3.65001 3.60318 3.53874 95.60042 27 27 2.27526 4.0377 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 87.42459 28 28 3.51795 1.01286 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 93.97547 29 29 3.51795 4.0377 4.85437 3.65001 3.60318 5.17942 95.68288 30 30 2.27526 4.0377 2.36122 3.65001 3.60318 3.53874 86.41851
293
Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Skor Pretest Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen I dan
Kelas Eksperimen II
2. Deskripsi Skor Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen I dan
Kelas Eksperimen II
3. Deskrispsi N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen I dan Kelas
Eksperimen II
4. Deskripsi Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
294
Lampiran 8.1
DESKRIPSI SKOR PRETEST KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KELAS
EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II
295
Lampiran 8.2
DESKRIPSI SKOR POSTTEST KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II
296
Lampiran 8.3
DESKRIPSI SKOR N-GAIN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KELAS
EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II
297
Lampiran 8.4
DESKRIPSI SKOR ANGKET MOTIVASI BELAJAR KELAS EKSPERIMEN
I DAN KELAS EKSPERIMEN II
298
Analisis Data Hasil Penelitian dengan SPSS 16
17. Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T Skor Posttest Kelas
Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
18. Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T Skor Posttest Kelas
Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
19. Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T N-Gain Keterampilan
Berpikir Kritis Kelas Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
20. Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T Skor Motivasi Belajar Kelas
Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
21. Perhitungan Skor Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen I dan Kelas
Eksperimen II
299
Lampiran 9.1
OUTPUT UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS, DAN UJI T SKOR
PRETEST KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II
1. Uji Normalitas.
a. Kelas eksperimen I Test Statistics
kategori
Chi-Square 1.345a df 4 Asymp. Sig. .854 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.
b. Kelas Eksperimen II Test Statistics
kategori
Chi-Square 3.950a df 4 Asymp. Sig. .413 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.
2. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.377 1 58 .129
3. Uji T
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Pretest Equal variances assumed 2.377 .129 .842 58 .403 1.76967 2.10134 -2.43662 5.97595
Equal variances not assumed
.842 54.809 .403 1.76967 2.10134 -2.44184 5.98117
300
Lampiran 9.2
OUTPUT UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS, DAN UJI T SKOR
POSTTEST KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II
1. Uji Normalitas
a. Kelas Eksperimen I Test Statistics
kategori
Chi-Square 2.360a df 4 Asymp. Sig. .670 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.
b. Kelas Eksperimen II Test Statistics
kategori
Chi-Square 1.345a df 4 Asymp. Sig. .854 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.
2. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.428 1 58 .516
3. Uji T
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Posttest Equal variances assumed .428 .516 3.032 58 .004 8.1923333 2.7017820 2.7841291 13.6005376
Equal variances not assumed
3.032 57.366 .004 8.1923333 2.7017820 2.7828563 13.6018103
301
Lampiran 9.3
OUTPUT UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS, DAN UJI T SKOR N-
GAIN KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II
1. Uji Normalitas
a. Kelas Eksperimen I Test Statistics
kategori
Chi-Square .903a df 4 Asymp. Sig. .924 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.
b. Kelas Eksperimen II Test Statistics
kategori
Chi-Square 1.821a df 4 Asymp. Sig. .769 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.
2. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
N.gain
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.580 1 58 .114
3. Uji T
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
N.gain Equal variances assumed 2.580 .114 3.675 58 .001 .11808 .03213 .05377 .18240
Equal variances not assumed
3.675 54.686 .001 .11808 .03213 .05369 .18248
302
Lampiran 9.4
OUTPUT UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS, DAN UJI T SKOR
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS
EKSPERIMEN II
1. Uji Normalitas
a. Kelas Eksperimen I Test Statistics
kategori
Chi-Square 1.345a df 4 Asymp. Sig. .854 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.
b. Kelas Eksperimen II Test Statistics
kategori
Chi-Square 1.345a df 4 Asymp. Sig. .854 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.
2. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Angket Levene Statistic df1 df2 Sig.
.245 1 58 .622
3. Uji t
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Angket Equal variances assumed
.245 .622 -.230 58 .819 -.49735300 2.16615605 -4.83338543 3.83867943
Equal variances not assumed
-.230 57.215 .819 -.49735300 2.16615605 -4.83465316 3.83994716
303
Lampiran 9.5
PERHITUNGAN SKOR OBSERVASI AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II
Kelas Eksperimen I Pertemuan I
Nomor
Observer Jawaban observer untuk indikator nomor Jumlah
(observer) Rerata
(observer) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 3 3 3 1 4 3 2 4 4 4 4 3 2 2 4 3 3 2 1 3 3 4 65 2,96 2 4 3 2 1 4 3 1 2 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 1 3 3 4 59 2,68 3 3 3 3 1 4 3 2 4 4 4 4 3 2 2 4 3 3 2 1 3 3 4 65 2,96
Jumlah total 189 Rerata total 2,87
Nilai minimal : 3*22 = 66
Nilai maksimal : 12*22 = 264
Jarak kelas interval : (264-66)/4 = 49,5
Jumlah skor Rerata skor Klasifikasi
214,6 ≤ X ≤ 264,0 3,26 ≤ X ≤ 4,00 Sangat Baik 165,1 ≤ X ≤ 214,5 2,51 ≤ X ≤ 3,25 Baik 115,6 ≤ X ≤ 165,0 1,76 ≤ X ≤ 2,50 Kurang 66,0 ≤ X ≤ 115,5 1,00 ≤ X ≤ 1,75 Sangat Kurang
189 2,87 Baik
304
Kelas Eksperimen I Pertemuan II
Nomor
Observer Jawaban observer untuk indikator nomor Jumlah
(observer) Rerata
(observer) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 1 4 4 4 74 3,36 2 4 3 3 2 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 72 3,27 3 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 1 4 4 4 74 3,36
Jumlah total 220 Rerata total 3,33
Nilai minimal : 3*22 = 66
Nilai maksimal : 12*22 = 264
Jarak kelas interval : (264-66)/4 = 49,5
Jumlah skor Rerata skor Klasifikasi
214,6 ≤ X ≤ 264,0 3,26 ≤ X ≤ 4,00 Sangat Baik 165,1 ≤ X ≤ 214,5 2,51 ≤ X ≤ 3,25 Baik 115,6 ≤ X ≤ 165,0 1,76 ≤ X ≤ 2,50 Kurang 66,0 ≤ X ≤ 115,5 1,00 ≤ X ≤ 1,75 Sangat Kurang
220 3,33 Sangat Baik
305
Kelas Eksperimen II Pertemuan I
Nomor
Observer Jawaban observer untuk indikator nomor Jumlah
(observer) Rerata
(observer) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 54 2,84 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 72 3,79 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 73 3,84
Jumlah total 199 Rerata total 3,49
Nilai minimal : 3*19 = 57
Nilai maksimal : 12*19 = 228
Jarak kelas interval : (228-57)/4 = 42,75
Jumlah skor Rerata skor Klasifikasi
185,26 ≤ X ≤ 228,00 3,26 ≤ X ≤ 4,00 Sangat Baik 142,51 ≤ X ≤ 185,25 2,51 ≤ X ≤ 3,25 Baik 99,76 ≤ X ≤ 142,50 1,76 ≤ X ≤ 2,50 Kurang
57,00 ≤ X ≤ 99,75 1,00 ≤ X ≤ 1,75 Sangat Kurang
199 3,49 Sangat Baik
306
Kelas Eksperimen II Pertemuan II
Nomor
Observer Jawaban observer untuk indikator nomor Jumlah
(observer) Rerata
(observer) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 72 3,79 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 72 3,79 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 70 3,68
Jumlah total 214 Rerata total 3,75
Nilai minimal : 3*19 = 57
Nilai maksimal : 12*19 = 228
Jarak kelas interval : (228-57)/4 = 42,75
Jumlah skor Rerata skor Klasifikasi 185,26 ≤ X ≤ 228,00 3,26 ≤ X ≤ 4,00 Sangat Baik 142,51 ≤ X ≤ 185,25 2,51 ≤ X ≤ 3,25 Baik 99,76 ≤ X ≤ 142,50 1,76 ≤ X ≤ 2,50 Kurang
57,00 ≤ X ≤ 99,75 1,00 ≤ X ≤ 1,75 Sangat Kurang
214 3,75 Sangat Baik
307
Rata-Rata Skor Observasi Kegiatan Guru
Kelas Eksperimen I Eksperimen II
Skor Total
Rata-Rata
Kriteria Skor Total
Rata-Rata
Kriteria
Pertemuan I 189 2,87 Baik 199 3,49 Sangat Baik
Pertemuan II 220 3,33 Sangat Baik 214 3,75
Sangat Baik
Persentase Hasil Observasi Kegiatan Guru
Kelas Eksperimen I Eksperimen II % % % %
Pertemuan I 71,59 77,46
87,28 90,35
Pertemuan II 83,33 93,42
Rata-rata Skor Observasi Kegiatan Guru Pertemuan I dan Pertamuan II
Pertemuan Ke- Ekaperimen I (Reciprocal Teaching) Ekaperimen II (Prediction Guide)
Skor Kuantitatif Persentase (%) Skor Kuantitatif Persentase (%)
I 189 71,59 199 87,28
II 220 83,33 214 93,42
Rata-rata 204,50 77,46 206,50 90,35
Baik Sangat Baik
308
Surat-Surat Penelitian dan Curriculum Vitae
1. Surat Bukti Seminar Proposal
2. Surat Ijin Penelitian dari Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta
3. Surat Ijin Penelitian dari Pemerintah Kabupaten Bantul
4. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah
5. Curriculum Vitae
309
Lampiran 10.1
310
Lampiran 10.2
311
Lampiran 10.3
312
Lampiran 10.4
313
CURRICULUM VITAE Nama Lengkap : Sri Handayani Tempat, tanggal lahir : Klaten, 22 November 1989 Agama : Islam Gol. Darah : B Anal ke- : 2 dari 2 bersaudara Alamat : Bogo RT/RW : 13/VIII, Tibayan, Jatinom,
Klaten, Jawa Tengah Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia Telp. : 087734949424 Alamat Email : [email protected] Nama Ibu : Paniyem Nama Ayah : Purwanto Darso Wiyono Riwayat Pendidikan :
No. Nama Sekolah Tahun Kota/Kabupaten
1 TK ABA Tibayan 1995-1996 Klaten
2 SD Negeri II Tibayan 1996-2002 Klaten
3 SMP Negeri II Jatinom 2002-2005 Klaten
4 SMA Negeri I Karanganom 2005-2008 Klaten
5 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2009-Sekarang Yogyakarta