early mobilization in connection with improved wound healing in patients post operation sectio...
DESCRIPTION
Early Mobilization in Connection With Improved Wound Healing in Patients Post Operation Sectio Caesaria (2)TRANSCRIPT
7/16/2019 Early Mobilization in Connection With Improved Wound Healing in Patients Post Operation Sectio Caesaria (2)
http://slidepdf.com/reader/full/early-mobilization-in-connection-with-improved-wound-healing-in-patients-post 1/8
1
MOBILISASI DINI BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN KESEMBUHAN LUKA
PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESARIA
EARLY MOBILIZATION IN CONNECTION WITH IMPROVED WOUND HEALING IN
PATIENTS POST OPERATION SECTIO CAESARIA
Shella Christina
Erva Elli Kristanti
STIKES RS Baptis Kediri
ABSTRAK
Mobilisasi dini adalah salah satu factor yang mempengaruhi kesembuhan luka pasca bedah serta dapat mengurangi resiko komplikasi. Dengan melakukan mobilisasi dini post sectio
caesaria akan semakin cepat memulihkan sirkulasi darah sehingga kebutuhan nutrisi serta oksigenyang dibutuhkan oleh luka dapat segera terpenuhi. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik korelasional. Dengan populasi pasien post operasi sectio caesaria di Ruang
Kebidanan Rumah Sakit Baptis Kediri. Menggunakan 30 responden dengan tekhnik assidental. Variable independennya adalah mobilisasi dini caesaria dan variable dependennya adalah tingkatkesembuhan luka. Analisis data menggunakan uji statistik chi square dengan angka kemaknaan α≤ 0,05. Dari hasil penelitian didapatkan ρ = 0,014 yang berarti kedua ada hubungan pada keduavariable karena dari 30 responden, sebagian besar pasien memliliki tingkat kesembuhan luka
yang cepat yaitu 25 responden (83,3%). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah mobilisasisecara dini berhubungan dengan peningkatan kesembuhan luka pada pasien post operasi sectioncaesaria di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Baptis Kediri.
Kata kunci mobilisasi dini, pasien post sectio caesaria , kesembuhan luka
ABSTRACT
Early mobilization is one of the factors that affect postoperative wound healing and mayreduce the risk of complications. With early mobilization post sectio Caesaria the faster restore blood circulation to the needs of nutrients and oxygen needed by the cuts can be met. In thisresearch using correlational analytic research methods. With a population of postoperative
patients in Space Midwifery sectio Caesarea Baptist Hospital Karachi. Using the 30 respondents
with assidental techniques. The independent variable is the early mobilization Caesarea and thedependent variable is the rate of wound healing. Statistical data analysis using chi square testwith significance rate α ≤ 0.05. From the research results obtained ρ = 0.014, which means thereis a relationship in the second two variables because of the 30 respondents, the majority of
patients memliliki rapid wound healing rate of 25 respondents (83.3%). The conclusion from theresults of this study was early mobilization is connected with increased wound healing in patientswith postoperative Caesaria section in Room Midwifery Baptist Hospital Kediri
Key words earl y mobil ization, patients post sectio Caesari a, wound healing
7/16/2019 Early Mobilization in Connection With Improved Wound Healing in Patients Post Operation Sectio Caesaria (2)
http://slidepdf.com/reader/full/early-mobilization-in-connection-with-improved-wound-healing-in-patients-post 2/8
2
Pendahuluan
Tujuan pembangunan kesehatan menujuIndonesia sehat 2012 adalah meningkatkankesadaran, kemajuan, dan kemampuan hidupsehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal melaluitercapainya masyarakat bahagia di Negara
Indonesia. Sasaran pembangunan kesehatanmenuju Indonesia yang sehat 2012 adalah perilaku hidup sehat yang secara bermakna
ditandai dengan jumlah ibu memeriksakandiri dan melahirkan ditolong tenaga
kesehatan meningkat. Salah satu proseskelahiran terbanyak yang ditolong oleh
tenaga kesehatan adalah proses persalinandengan operasi sectio caesaria (Indiarti,2007). Sectio caesaria merupakankelahiran janin melalui insisi yang dibuat pada dinding abdomen dan uterus. Tindakan
insisi pada persalinan sectio caesaria inimenyebabkan luka sayat yang harusdiperhatikan derajat kesembuhan lukanyakarena resiko tinggi terjadi infeksi, ruptureuteri dan perdarahan. Salah satu hal yang
berperan pada proses penyembuhan lukaadalah mobilisasi dini yang dipercaya danterbukti dapat meningkatkan proses penyembuhan luka. Apabila mobilisasi dini
tidak dilakukan sesegera mungkin akandapat mengakibatkan terjadinya komplikasiyaitu thrombosis dan tromboemboli.
Insiden kelahiran sectio caesaria telahmeningkat secara drastis pada beberapatahun terahkir. Menurut WHO jumlah sectiocaesaria pada tahun 2001 sebanyak 5.185atau 17,0% dan mengalami peningkatan padatahun 2006 sebanyak 6.775 atau 27,3%(Rasjidi,2009). Berdasarkan data yangdiperoleh di Ruang Rawat Inap Kandungan
dan Kebidanan Rumah Sakit Baptis Kediri
pada bulan Agustus – November 2011dilaporkan jumlah persalinan sectio caesaria sebanyak 70 pasien. Saat peneliti melakukanwawancara kepada 4 pasien kontrol post
partum di Ruang Kebidanan Rumah SakitBaptis Kediri pada tanggal 13-15 Desember 2011, terdapat 4 (44,4%) pasien post partumdengan sectio caesaria . Dari 4 pasien 3diantaranya mengatakan tidak melakukan
mobilisasi dini karena takut sakit pada luka post sectio caesaria dan tidak mengetahui
tentang pentingnya melakukan mobilisasi
dini post sectio caesaria dengan kondisiluka yang masih merembes pada hari ke 3dan cairan plasma keluar pada hari ke 2 post
sectio caesaria. 1 pasien lain mengatakansudah berusaha melakukan aktifitas dengan
menggerakkan anggota tubuh semampunyadengan kondisi luka pada hari ke 3 sudahmembaik tidak ada warna kemerahan danluka sudah mulai mengering
Tindakan sectio caesaria hanya
dilakukan untuk kepentingan bayi dan ibuyang mengalami kesulitan persalinan,
misalnya janin sudah meninggal dalamuterus, plasenta previs totalis, panggulsempit, dan janin terbukti cacat seperti
hidrosepalus dan sebagainya. Tindakan sectio caesaria yang dilakukan dengan cara
pembedahan abdomen yang akanmeninggalkan luka dan dapat terjadi
komplikasi yaitu perdarahan yang terjadisaat pembedahan (Sarwono,2003). Adanyaluka yang menimbulkan nyeri tersebutmembuat pasien merasa takut dan cemasuntuk melakukan mobilisasi dini, sehingga
pasien cenderung untuk berbaringmempertahankan seluruh tubuh kaku, dantidak mengindahkan daerah pembedahan.Hal ini dapat menimbulkan terjadinyakomplikasi yaitu kaku persendian, postur
yang buruk, kontraktur otot, nyeri tekan,trombosis vena apabila tidak melakukanmobilisasi dini (Moira,1993). Mobilisasi dinisegera secara bertahap sangat membantu
jalannya penyembuhan penderita, kemajuanmobilisasi tergantung jenis operasi yangdilakukan dan komplikasi yang dialami.Secara psikologis hal ini juga dapatmembantu pasien mengembalikankepercayaan bahwa dia sudah mulai sembuh. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa adanyaluka setelah pembedahan akan mengalami proses penyembuhan luka terdiri dari faseinflamasi, fase proliferasi, dan fase maturasidimana pada fase inflamasi dan proliferasi
membutuhkan sirkulasi darah yang baik
yang akan membantu kesembuhan luka,dengan sirkulasi darah yang baik akanmembantu memenuhi nutrisi sel dalam darahsehingga membantu mempercepat
pertumbuhan jaringan (Sjamsuhidayat,1999).Mobilisasi pada post sectio caesaria
salah satunya adalah perubahan gerak dan posisi, ini harus diterangkan pada penderitaatau keluarga yang menunggu, supaya
mengerti pentingnya mobilisasi dini dan berkesinambungan akan dapat membantu
pengaliran darah ke seluruh tubuh, sehingga
tubuh mampu menghasilkan zat pembakar dan pembangun yang membantu proses penyembuhan luka dengan mobilisasi miring
7/16/2019 Early Mobilization in Connection With Improved Wound Healing in Patients Post Operation Sectio Caesaria (2)
http://slidepdf.com/reader/full/early-mobilization-in-connection-with-improved-wound-healing-in-patients-post 3/8
3
ke kiri dan ke kanan sudah dapat di mulai 6-8 jam setelah pasien sadar, dan mobilisasi
duduk setelah 24 jam. Latihan pernapasandapat dilakukan dengan tidur terlentangsedini mungkin setelah sadar danmenggunakan teknik nafas dalam danmengeluarkan melalui mulut secara
perlahan. Pada hari ke 2 penderita dapatduduk selama 5 menit. Selanjutnya secara
berturut-turut hari demi hari penderitadianjurkan belajar berjalan dan kemudian berjalan sendiri pada hari yang ketiga
sampai kelima post operasi (Hidayat,2006).Oleh karena itu Berdasarkan uraian diatas
peneliti berminat untuk meneliti adanya“Hubungan Mobilisasi Dini Pada Pasien
Post Operasi Sectio Caesaria DenganTingkat Kesembuhan Luka Operasi di RuangRawat Inap Kandungan dan KebidananRumah Sakit Baptis Kediri”
Metodologi Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian desain
penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional. Pada penelitian ini populasinyasemua pasien post operasi sectio caesaria baik yang indikasi ataupun keinginan pribadi
di Ruang Rawat Inap Kandungan danKebidanan Rumah Sakit Baptis Kediri.Sampel yang diambil dari penelitian iniadalah pasien post operasi sectio caesaria yang memenuhi kriteria inklusi. Besar sampel adalah banyaknya anggota yang akandijadikan sampel (Nursalam,2003). Dari datamedical record Rumah Sakit Baptis Kediri pasien yang menjalani operasi persalinan
Sectio Caesaria di Ruang Kebidanan RumahSakit Baptis Kediri pada bulan Agustus 2011
sampai Oktober 2011 mencapai 70 orang.
Dan pada tanggal 21 Maret – 21 April 2012didapatkan 30 responden yang melakukan persalinan di Ruang Rawat Inap Kandungandan Kebidanan Rumah Sakit Baptis Kediri.
Langkah yang ditempuh dalam pengambilansampel dalam penelitian ini adalah denganmenggunakan accidental sampling yaitu pengambilan responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan yaitu apa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan penelitidapat digunakan sebagai sampel bila yang
kebetulan ditemui itu cocok digunakan
sebagai sumber data (Nasution,2000).Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah mobilisasi dini pasien
post sectio caesaria. Variabel dependenyang digunakan dalam penelitian ini adalah
tingkat kesembuhan luka.
Hasil Penelitian
Data Umum
Data umum akan menyajikan
karakteristik responden pasien post sectiocaesaria di ruang rawat inap kebidanan
Rumah Sakit Baptis Kediri berdasarkanumur, pekerjaan, dan pendidikan yang
disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 1 Karakteristik RespondenBerdasarkan Usia di Ruang Rawat
Inap Kandungan dan KebidananRumah Sakit Baptis KediriTanggal 21 Maret – 21 April 2012
Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui bahwalebih dari 50% responden berumur 26-30 thyaitu 17 responden (56,7%)
Tabel 2 Karakteristik RespondenBerdasarkan Pekerjaan di RuangRawat Inap Kandungan danKebidanan Rumah Sakit BaptisKediri Tanggal 21 Maret – 21 April2012
Pekerjaan Frekuensi %
Ibu Rumah Tangga 6 20,0
Swasta 17 56,7
PNS 3 10,0
Wiraswasta 4 13,3
Total 30 100,0
Dari tabel 2 diatas didapatkan bahwa lebihdari 50% responden bekerja sebagai karyawanswasta yaitu sebanyak 17 responden (56,7%).
Umur Frekuensi %
15-20 Tahun 2 6,7
21-25 Tahun 7 23,3
26-30 Tahun 17 56,7
>30 Tahun 4 13,3
Total 30 100,0
7/16/2019 Early Mobilization in Connection With Improved Wound Healing in Patients Post Operation Sectio Caesaria (2)
http://slidepdf.com/reader/full/early-mobilization-in-connection-with-improved-wound-healing-in-patients-post 4/8
4
Tabel 3 arakteristik RespondenBerdasarkan Riwayat Pendidikan
di Ruang Rawat Inap Kandungandan Kebidanan Rumah Sakit BaptisKediri Tanggal 21 Maret – 21 April2012
Riwayat Pendidikan Frekuensi %
SD 0 0SMP 3 10,0
SMA 14 46,7
PT 13 43,3
Total 30 100,0
Dari tabel 3 diatas didapatkan bahwa paling banyak responden memiliki riwayat pendidikan SMA yaitu sebanyak 14 responden(46,7%)
Data Khusus
Data khusus akan menyajikankarakteristik pasien post sectio caesaria dengan mengidentifikasi tingkat kesembuhanluka setelah melakukan mobilisasi dini 6 jam
post operasi sectio caesaria , menganalisisefektifitas mobilisasi dini terhadap
kecepatan tingkat kesembuhan luka pasien post section caesaria .
Tabel 4 Mobilisasi Dini Pasien Post Sectio
Caesaria di Ruang Rawat InapKandungan dan Kebidanan RumahSakit Baptis Kediri Pada Tanggal21 Maret – 21 April 2012.
Mobilisasi Dini Frekuensi %
Baik 24 80
Kurang Baik 6 20
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4 menunjukan bahwasebagian besar responden melakukanmobilisasi dini dengan baik yaitu sebanyak 24reponden (80%)
Tabel 5 Tingkat Kesembuhan Luka Pasien Post Operasi Sectio Caesaria di
Ruang Rawat Inap Kandungan danKebidanan RS. Baptis Kediri PadaTanggal 21 Maret – 21 April 2012
Tingkat Kesembuhan
Luka
Frekuensi %
Cepat 25 83,3
Lambat 5 16,7
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukan
bahwa sebagian besar responden memilikitingkat kesembuhan luka yang cepat sebanyak
25 responden (83,3%).
Tabel 6 Tabulasi Silang Mobilisasi Dini
Pasien Post Operasi SectioCaesaria Dengan TingkatKesembuhan Luka di Ruang RawatInap Kandungan dan KebidananRumah Sakit Baptis Kediri PadaTanggal 21 Maret – 21 April 2012.
Mobilisasi
Dini
Tingkat
Kesembuhan LukaTotal %
Cepat Lambat
∑ % ∑ %
Baik 22 73,3 2 6,7 24 80
KurangBaik
3 10 3 10 6 20
Total 25 83,3 5 16,7 30 100
Berdasarkan hasil tabulasi silang diatasmenunjukan bahwa mobilisasi dini baik dengan tingkat kesembuhan luka cepatsebanyak 22 responden (73,3%), mobilisasi
dini baik dengan tingkat kesembuhan lukalambat sebanyak 2 responden (6,7%),mobilisasi dini kurang baik dengan tingkatkesembuhan luka cepat sebanyak 3responden (10%), mobilisasi dini kurang
baik dengan tingkat kesembuhan luka lambatsebanyak 3 responden (10%).
7/16/2019 Early Mobilization in Connection With Improved Wound Healing in Patients Post Operation Sectio Caesaria (2)
http://slidepdf.com/reader/full/early-mobilization-in-connection-with-improved-wound-healing-in-patients-post 5/8
5
Tabel 7 Hasil Uji Statistik Chi-Square pasien post operasi sectio caesaria
di Ruang Rawat Inap Kandungandan Kebidanan Rumah Sakit BaptisKediri
Symmetric Measures
ValueApprox.
Sig.
Nominal by
Nominal
Contingency
Coefficient,408 ,014
N of Valid Cases 30
a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null
hypothesis.
Berdasarkan tabel 7 diatas diketahui bahwa setelah dilakukan uji statistik chi-squaredengan SPSS yang berdasarkan taraf
kemaknaan α ≤ 0,05 didapatkan q = 0,014 dan q< α sehingga dapat di artikan bahwa adahubungan mobilisasi dini pasien post sectiocaesaria dengan tingkat kesembuhan luka DiRuang Rawat Inap Kandungan dan KebidananRumah Sakit Baptis Kediri.
Pembahasan
Mobilisasi Dini Pasien Post Sectio Caesaria Di Ruang Rawat Inap Kebidanan RS. Baptis
Kediri
Berdasarkan hasil penelitian mobilisasidini pasien post sectio caesaria di Ruang RawatInap Kebidanan Rumah Sakit Baptis Kediri dari30 responden didapatkan pasien post sectiocaesaria yang melakukan mobilisasi dini baik sebanyak 24 responden (83,3%), dan 6responden (20%) mobilisasi dininya kurang baik. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa
sebagian besar responden melakukan mobilisasi
dini dengan baik, yaitu sebanyak 24 responden(80%) dan dari 24 responden tersebut sebagian
besar pasien berusia 26-30 tahun serta memilikiriwayat pendidikan SMA.
Mobilisasi dini adalah usaha untuk secepatmungkin membimbing penderita keluar atau bangun dari tempat tidur dan membimbingnya berjalan (Hamilton, 2010). Mobilisasi dinimerupakan suatu aspek terpenting dari fungsi
fisiologis karena hal itu esensial danmempertahankan kemandiriannya. Dari kedua
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
mobilisasi dini adalah suatu upayamempertahankan kemandirian sedini mungkin
dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis.
Menurut Manuaba (2002) melakukanmobilisasi dini memiliki 5 keuntungan yaitu :memperlancar pengeluaran lokia danmengurangi infeksi puerperium, mempercepatinvolusi alat kandungan, memperlancar fungsi
alat gastrointestinal dan alat perkemihan,meningkatkan kelancaran peredaran darah
sehingga nutrisi yang dibutuhkan luka terpenuhidan memepercepat kesembuhan luka,memepercepat fungsi pengeluaran ASI dan
pengeluaran sisa metabolism. Oleh karena itusangat disarankan bagi ibu post sectio caesaria
untuk segera mungkin melakukan mobilisasidini sesuai tahapan yang telah diberikan sesuai
prosedur yaitu : setelah 6 jam pertama postsectio caesaria harus melakukan tirah baring,menggerakan lengan tangan, menggerakanujung jari kaki, memutar pergelangan kaki,mengangkat umit, menegangkan otot betis serta
menekuk dan menggeser kaki, setelah 6-10 jammiring kekanan dan kekiri, setelah 24 jammulai belajar berjalan dan duduk ( Kasdu,2003).
Tingkat pengetahuan serta kesiapan pasien
dalam menghadapi persalinan jugamempengaruhi kemauan pasien untuk melakukan mobilisasi dini post sectio caesaria.Pengetahuan pasien yang luas akan membuat
pasien lebih mengerti tentang pentingnyamelakukan mobilisasi dini serta dapat lebihmudah memahami manfaat mobilisasi dini.Kesiapan pasien dalam menghadapi persalinan juga menjadi salah satu faktor yangmempengaruhi motivasi pasien untuk melakukan mobilisasi dini, rata rata pasien yangmemiliki kesiapan dalam menghadapi persalinan adalah pasien pada usia produktif yaitu antara 26-30 tahun (Hamilton, 2010)
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat
dilihat bahwa sebagian besar pasien post sectio
caesaria melakukan mobilisasi dini dengan baik karena banyaknya keuntungan yang dapatdiperoleh dengan melakukan mobilisasi dini,salah satu keuntungan yang didapat adalah
tingkat kesembuhan luka yang lebih cepatdibandingkan dengan yang tidak melakukanmobilisasi dini sehingga banyak pasien yang bersedia melakukan mobilisasi dini, selainmelihat banyaknya keuntungan yang dapat
diperoleh dengan melakukan mobilisasi dinitingkat pengetahuan dan kesiapan pasien dalam
menghadapi persalinan pun juga menjadi faktor
yang mendukung kesediaan pasien untuk melakukan mobilisasi dini. Pasien yangmemiliki kesiapan dalam menghadapi
7/16/2019 Early Mobilization in Connection With Improved Wound Healing in Patients Post Operation Sectio Caesaria (2)
http://slidepdf.com/reader/full/early-mobilization-in-connection-with-improved-wound-healing-in-patients-post 6/8
6
persalinan lebih memiliki motivasi yang besar untuk dapat segera sembuh dan merawat
bayinya sendiri, biasanya pasien pada usia produktiflah yang memiliki kesiapan lebih besar untuk menghadapi persalinan yaitu antarausia 26 -30 tahun. Ditunjang lagi pasien sudahdiberikan HE dan leaflet oleh peneliti sebelum
melakukan sectio caesaria sehingga menambahkesiapan serta pengetahuan pasien tentang
pentingnya melakukan mobilisasi dini dan juga peran bidan yang selalu mengajak danmembimbing untuk melakukan mobilisasi dini.
Tingkat Kesembuhan Luka Pada Pasien Post
Operasi Sectio Caesaria Di Ruang Rawat
Inap Kandungan dan Kebidanan Rumah
Sakit Baptis Kediri
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
dari keseluruhan responden sejumlah 30responden yang memiliki kesembuhan lukalebih cepat sebanyak 25 responden (83,3%) dankesembuhan luka yang lambat sebanyak 5responden (16,7%).
Secara teoritis kesembuhan lukamerupakan suatu poses pergantian jaringanyang mati atau rusak dengan jaringan yang barudan sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi.
Luka dikatakan sembuh apabila permukaanyadapat bersatu kembali dan didapatkan kekuatan jaringan yang kembali normal. Kesembuhanluka meliputi 2 katagori yaitu : pemulihan jaringan ialah regenerasi jaringan pulih sepertisemula baik secara struktur maupun fungsinya,dan repair ialah pemulilhan atau penggantianoleh jaringan ikat (Mawarudi, 2002).Kesembuhan luka pada fase inflamasi adalahadanya respon vaskuler dan seluler yang terjadiakibat perlukaan pada jaringan lunak, pada fase
ini berlangsung sampai pada hari ke 3. Tujuan
pada fase ini adalah menghentikan perdarahandan membersihkan area luka dari benda asing,sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan proses penyembuhan luka. Pedoman atau
parameter yang digunakan pada fase ini adalahadanya eritema, hangat pada sekitar luka, rasasakit yang berlangsung 3 hari, adanya serum,warna kemerahan pada luka (Kamarullah,2007). Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi kesembuhan luka adalahmobilisasi dini dan nutrisi. Mobilisasi dini
merupakan faktor dalam mempercepat
pemulihan post operasi dan dapat mencegahkomplikasi post operasi. Banyak keuntunganyang dapat diraih dari latihan mobilisasi dini di
tempat tidur dan berjalan pada periode dini post operasi. Mobilisasi dini sangat penting
dalam percepatan hari rawat dan mengurangiterjadinya dekubitus, kekakuan /peneganganotot.
Ada hubungan bermakna antarakesembuhan luka operasi dengan status nutrisi.
Kebutuhan nutrisi ditentukan dengan mengukur tinggi badan dan berat badan. Kadar protein
darah dan keseimbangan nitrogen. Kondisi gizi buruk dapat mengakibatkan pasien mengalami berbagai komplikasi post operasi dan
mengakibatkan pasien lebih lama dirawat dirumah sakit. Komplikasi yang sering terjadi
post operasi adalah demam dan penyembuhanluka yang lama. Status nutrisi diperlukan
asupan protein, Vitamin A dan C, tembaga,Zinkum, dan zat besi yang adekuat. Proteinmensuplai asam amino, yang dibutuhkan untuk perbaikan jaringan dan regenerasi. Vitamin Adann Zinkum diperlukan untuk menghantarkan
oksigen ke seluruh tubuh. Ada hubungan yang bermakna antara mobilisasi dini dan nutrisisdengan melakukan mobilisasi dini maka akanmembuat sirkulasi darah dapat sesegeramungkin mengalami pemulihan dan nutrisi
pada luka dapat terpenuhi (Hamilton,2010)Berdasarkan data yang diperoleh peneliti
menunjukan bahwa sebagian pasien post section caesaria memiliki kesembuhan luka
lebih cepat salah satu hal yangmempengaruhinya adalah karena pasien post sectio caesaria melakukan mobilisasi dinidengan baik. Namun masih ada juga beberapa pasien yang melakukan mobilisasi dini dengan baik tetapi kesembuhan lukanya masih lambathal ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi kecepatankesembuhan luka salah satunya adalah faktor nutrisi, karena ternyata ada beberapa pasien post sectio caesaria masih sering merasa takut
untuk makan makanan yang mengandung
protein yang di berikan sehingga pasien tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang telahdisediakan oleh rumah sakit, padahal justru proteinlah yang sangat dibutuhkan oleh luka
untuk proses pemulihan dan penggantian sel selyang mati akibat pembedahan.
Pengambilan data yang dilakukan padavariabel tingkat kesembuhan luka ini dilakukan pada hari keempat dimana fase kesembuhan
luka sudah masuk pada fase proliferasi yaitufase dimana tumbuhnya jaringan jaringan baru
dan menghancurkan jaringan yang sudah tidak
diperlukan sehingga pada fase ini luka sudahmulai mengecil. Dapat dibuktikan dengan lukaresponden post sectio caesaria pada hari yang
7/16/2019 Early Mobilization in Connection With Improved Wound Healing in Patients Post Operation Sectio Caesaria (2)
http://slidepdf.com/reader/full/early-mobilization-in-connection-with-improved-wound-healing-in-patients-post 7/8
7
keempat sudah mulai tumbuh jaringan jaringan baru yang menggantikan jaringan yang rusak
akibat pembedahan dan itu berarti bahwa padahari yang keempat luka responden sudah mulaimasuk pada fase proliferasi dan meninggalkanfase inflamasi.
Hubungan Mobilisasi Dini Pasien Post
Operasi Sectio Caesaria Dengan Tingkat
Kesembuhan Luka Di Ruang Rawat Inap
Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit
Baptis Kediri
Setelah dilakukan uji statisti chi-square
yang didasarkan taraf kemaknaan yangditetapkan ( α ≤ 0,05 ), sesuai tabel 5.7 di atasdidapatkan ρ=0,014 maka Ho ditolak berartiada hubungan mobilisasi dini pasien post operasi sectio caesaria dengan tingkat
kesembuhan luka di Ruang Rawat InapKandungan dan Kebidanan Rumah Sakit BaptisKediri. Didukung dengan hasil penelitian yangmenunjukan bahwa dari 24 responden yangmelakukan mobilisasi dengan baik 22
responden melakukan memiliki kesembuhanluka yang cepat.
Secara teoritis mobilisasi dini merupakanfaktor yang mempengaruhi kecepatan
kesembuhan luka, karena dengan melakukanmobilisasi dini akan mempercepat pemulihan pembuluh darah sehingga suplai oksigen dannutrisi yang dibutuhkan oleh luka akanterpenuhi. Seperti dijelaskan oleh Muchtar (2004) salah satu manfaat yang dapat diambildengan melakukan mobilisasi dini post sectiocaesaria adalah mencegah terjadinyathrombosis dan tromboemboli karenamobilisasi dini yang dilakukan dengan baik akan melancarkan sirkulasi darah, apabila
sirkulasi darah dapat segera pulih secara
otomatis nutrisi yang dibutuhkan oleh luka punakan segera terpenuhi. Personal hygiene (kebersihan diri) juga merupakan salah satufactor yang dapat memperlambat penyembuhan,
hal ini dapat menyebabkan adanya benda asingseperti debu dan kuman masuk ke dalam lukasehingga menimbulkan lambatnya kesembuhanluka dan terjadinya infeksi (Smletzer, 2002).
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada
hubungan mobilisasi dini pasien post operasi sectio caesaria dengan tingkat kesembuhan
luka di Ruang Rawat Inap Kandungan dan
Kebidanan Rumah Sakit Baptis Kediri.Mobilisasi dini merupakan salah satu faktor penentu kecepatan kesembuhan luka post sectio
caesaria karena dengan melakukan mobilisasidini akan segera melancarkan sirkulasi darah
sehingga apabila sirkulasi darah telah kembalinormal maka kebutuhan nutrisi dan oksigenyang dibutuhkan oleh luka dapat terpenuhidengan baik melalui peredaran darah. Faktor yang mempengaruhi kesembuhan luka saling
berhubungan satu dengan yang lain, misalnyadengan melakukan mobilisasi dini akan
memperbaiki sirkulasi darah apabila sirkulasidarah telah pulih maka nutrisi dan kebutuhanoksigen yang dibutuhkan oleh luka akan
terpenuhi jadi setiap faktor yang mempengaruhikesembuhan luka memiliki keterkaitan satu
dengan yang lain. Personal hygiene juga sangat penting untuk diperhatikan semakin bersih luka
operasi kita maka akan semakin cepat fasekesembuhan tersebut berlangsung, personal hygiene luka dapat dijaga denganmembersihkan luka post operasi denganmenggunakan tehnik aseptic yang dilakukan
oleh bidan ruangan. Kebersihan luka yangdilakukan oleh tenaga kesehatan dapatterpantau kondisi kebersihan luka post operasi sectio caesaria. Dapat disimpulkan bahwauntuk memperoleh kesembuhan luka yang cepat
pasien tidak boleh hanya melakukan mobilisasidini saja tetapi juga harus memperhatikanfaktor faktor lain yang mempengaruhikesembuhan luka post operasi sectio caesaria.
Kesimpulan
Sebagian besar mobilisasi dini pasien post operasi sectio caesaria di Ruang KebidananRumah Sakit Baptis Kediri adalah baik, yaitusebanyak 24 responden (80%) Sebagian besar tingkat kesembuhan luka pasien post operasi sectio caesaria di Ruang Kebidanan Rumah
Sakit Baptis Kediri adalah cepat, yaitu
sebanyak 25 responden (83,3%) Ada hubunganantara mobilisasi dini pasien post operasi sectio caesaria dengan tingkat kesembuhan luka diRuang Kebidanan Rumah Sakit Baptis Kediri
dengan nilai p > α, yaitu nilai p = 0.014
Saran
Diharapkan pasien post operasi sectio
caesaria sadar akan pentingnya melakukan
mobilisasi dini post sectio caesaria danmelakukan sesuai tahapan yang telahdianjurkan agar proses kesembuhan luka
7/16/2019 Early Mobilization in Connection With Improved Wound Healing in Patients Post Operation Sectio Caesaria (2)
http://slidepdf.com/reader/full/early-mobilization-in-connection-with-improved-wound-healing-in-patients-post 8/8
8
berjalan dengan baik Hendaknya institusirumah sakit memberikan motivasi kepada
perawat untuk tetap mempertahankan danmeningkatkan pendidikan kesehatan tentangmobilisasi dini yang merupakan salah satufaktor yang mempengaruhi kesembuhan lukasehingga dapat menekan angka komplikasi
akibat terlambatnya kesembuhan luka. Pada peneliti selanjutnya diharapkan dapa t
meneruskan penelitian di Ruang KebidananRumah Sakit Baptis Kediri dengan metodeyang lain karena ditempat ini banyak hal
yang menarik untuk diteliti, salah satunyaadalah faktor faktor yang mempengaruhi
kesembuhan luka, dimana masih ada pasien post operasi sectio caesaria yang tingkat
kesembuhannya lambat. Bagi institusi terkaityaitu STIKES RS. Baptis Kediri disarankanuntuk mengaplikasikan mobilisasi dini post sectio caesaria dengan cara bermain peran dilaboratorium pada mata kuliah maternitas .
Daftar Pustaka
Hidayat, (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsepdan Proses Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika
Hamilton, (2010). Mobilisasi Dini. Jakarta:Salemba Medika
Kamarullah, M, (2007). Perawatan Luka.http://www.wikipedia.com/perawat an-luka-or.id . Diakses Tanggal 8Desember 2011 Jam 8 am
Kasdu, Dini, (2003). Operasi Caesar: Masalah dan Solusinya. Jakarta:Puspa Swara
Mochtar, Rustam, (1998). Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC
Sarwono, (1991). Keperawatan Maternitas .
Jakarta: Salemba MedikaSmeltzer, Suzane C., and Bare, Brenda G.,
(2002). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah, Volume 2, Edisi 8.
Jakarta : Buku Kedokteran EGC.