APRIL
FREEwww.ultimagz.com
Info Kampus
DEMONSTRASI VS KOTAK ASPIRASI
POTRET MAHASISWA DALAM REFORMASIMMXIV
SAYNO TO GOLPUT
// 1
APRIL
MMXIII
FREEwww.ultimagz.com
Info Kampus
DEMONSTRASI VS KOTAK ASPIRASI
POTRET MAHASISWA DALAM REFORMASIMMXIV
EDITORIAL
Pelindung Ninok Leksono Dewan Redaksi Bertha Sri Eko, Ambang Priyonggo Pemimpin Umum Kevin Ivander Pemimpin Redaksi Sintia Astarina Redaktur Pelaksana Eldo Christofel Rafael, Patric Rio Batubara Sekretaris Redaksi Desy Hartini Editor Desy Hartini, Evans Simon, Oktyfany Sembiring, Maria Advenita Reporter Nikolaus Harbowo, Mochammad Faisal Al-Kahfi, Didit Abdillah, Lani Diana, Ghina Ghaliya, Panji Septo, Annisa Hardjanti, Silsa Dea Suryana, Annisa Meidiana, Firqha Andjani, Hana Krisviana, Irene Sonia, Johanes Hutabarat, Sugeng Adji, Daniellisa Putriadita, Ricky Darmawan, Erwanto Khusuma, Gregorius Aryodamar, Arnoldus KristianusFotografer Monica Dhita (Editor), Michael Andrew, Kevin Gunadjaja, Guido Caesar, Bimo Dwi Yanto, Yehezkiel Soedira, Natanael Wahluya, Anthony Dennis Desain Visual Mikael Bima (Editor), Cyntia, Yulio Darmawan, Dennis Reynaldo, M. Kamal. Antonius Ferdinand, David Jonathan, Ridwan Nasution, Levina Hou Pemimpin Perusahaan Joshua Gunadhi Staff Perusahaan Rizka Hasnita, Yunike H. Fransisca Keuangan Oktyfany Sembiring Media Partner Hana Krisviana, Ghina GhaliyaWeb Maintenance Kalvin, Ilham Akbar
SINTIA ASTARINAPEMIMPIN REDAKSI
DESAIN COVERM. Kamal
PENERBIT Alamat Redaksi dan PerusahaanGedung Universitas Multimedia Nusantara, B613Jl. Scientia Boulevard Gading SerpongTangerang - Banten : [email protected] : @ultimagz : ultimagz : www.ultimagz.com
EDITORIAL
Memaknai Arti MahasiswaHalo. Nama saya mahasiswa, apakah kamu juga seorang mahasiswa?
Kalau iya, coba terangkan apa arti
mahasiswa? Apa saja sih tugas dan
tanggung jawab seorang mahasiswa?
Dalam sebuah institusi pendidikan,
apakah mahasiswa mempunyai hak
dan tanggung jawab? Apakah kalian
pernah tahu? Apakah kalian pernah
mencoba untuk mencari tahu?
Pernahkah kalian merasa, kalian
adalah mahasiswa, tetapi seperti
bukan “mahasiswa”? Kalau iya, coba
jelaskan.
Seringkali kita merasa tak acuh
dengan status kita sebagai seorang
mahasiswa. Bahkan, kita juga tidak
peduli dengan tugas, tanggung
jawab, hak, dan kewajiban yang
dimiliki. Padahal, kita sudah dibekali
Buku Pedoman Mahasiswa yang
diberikan saat Orientasi Mahasiswa
Baru.
Potret Mahasiswa dalam Reformasi
mencoba mengulik hal-hal menarik
seputar mahasiswa, juga institusi
pendidikan. Hal inilah yang nantinya
akan menjawab, “apakah kamu juga
seorang mahasiswa?”
Selamat membaca dan Salam
Deadline!
//2
Contents
01 Editorial02 Contents04 Events Calender05 Surat Pembaca06 Cover Story08 Opini11 Info Indonesia15 Info Kampus21 Sosok26 Olahraga28 Wisata30 Musik32 Events35 Cerpen40 Review42 Susis43 Gagas
08
26
15
2132
// 3
//4
HARI BANK SEDUNIA
01
09
17
23
03
10
21
24
15
07
22
29
PEMILU LEGISLATIF 2014
VICTORIABECKHAM
BIRTHDAY
HARI BUKU SEDUNIA
LIONEL RICHIE“ALL THE HITS - ALL NIGHT”
LIVE IN JAKARTA 2014
ROBERTO CARLOS
BIRTHDAY
HARI KARTINI
HARI ANGKUTANNASIONAL
JACKIE CHANBIRTHDAY
TENGGELAMNYA RMS TITANIC
HARIBUMI
HARI TARISEDUNIA
EVENTS CALENDAR:
// 5
Ultimagz, dalam era kedua kehidupanya,
semoga majalah kampus ini dapat merangkul
segala jenis jurusan dan tetap menjaga
independensi dan tidak jadi dimakan waktu.
Godspeed!
Rigel Haryanto – Jurnalistik 2011
Halo Rigel! Terima kasih sudah membaca
Ultimagz dan memberikan dukungannya ya!
Semoga majalah Ultimagz bisa semakin dekat
dengan civitas academica UMN dan dapat
memberikan informasi menarik yang layak untuk
diberitakan. Terima kasih dan Salam Deadline!
Edisi paling OKE! - Gun Gun HeryantoGreat edition!!! – Ambang PriyonggoUltimagz KECE! - @ryanstevanUltimagz is awesome!!! – Nicholaus Adisetyo
SuratPembaca
Dengan ini saya sampaikan dengan tempo
yang sesingkat-singkatnya bahwa Ultimagz
merupakan wadah yang sangat informatif bagi
anak-anak UMN karena Ultimagz mencakup
berbagai macam berita yang luas.
Chandra Liow – DKV 2012
Halo Chandra, terima kasih sudah meluangkan
waktu untuk menyantap berbagai informasi yang
tersaji dalam Ultimagz. Terus update informasi
kamu di www.ultimagz.com dan majalah edisi
selanjutnya ya! Terima kasih dan Salam Deadline!
Kritik dan saran kirim ke:
SURAT PEMBACA:
//6
Kutipan tersebut diungkapkan oleh B.J.
Habibie saat baru menjabat sebagai presiden
di tengah carut marut 1998. Era transisi
reformasi memang menyulitkan banyak pihak.
Ada korban yang berjatuhan dan ada rakyat
di pulau seberang yang memutuskan untuk
berpisah. Sulit bagi nahkoda kapal yang baru
untuk menstabilkan kapal yang terombang-
ambing dihempas ombak deras.
Gerakan Mahasiswa 1998 berhasil memaksa
Soeharto melepaskan jabatannya. Krisis
ekonomi yang membuat kemiskinan merajalela
menjadi salah satu sebab. Setidaknya, ada
enam tuntutan mahasiswa yang hendak
disuarakan. Mereka ingin mengadili Soeharto
dan kroni-kroninya, mendukung pemerintan
yang bersih dari KKN, menegakkan supremasi
hukum, melaksanakan amandemen UUD 1945,
dan menghapus dwi fungsi ABRI.
Meski akhirnya presiden kedua Indonesia ini
Saat itu ibaratnya kita dalam bus yang sedang melaju. Tiba-
tiba sopirnya kena serangan jantung. Sebagai wakil sopir, saya
langsung mengambil alih kemudi. Penumpang gempar, sebagian
berteriak, belok kiri. Sebagian bilang, ambil jalan kanan, lainnya
menyarankan, tetap jalan lurus. Mereka yang di luar bus juga ikut
berkomentar, balik saja jalannya buntu.
—Habibie, Presiden Ketiga Republik Indonesia
Tahan Laju Kebebasan yang
Kebablasan
lengser, banyak yang menilai agenda reformasi
mahasiswa belum tercapai. Pasca Soeharto
mundur dan digantikan B.J. Habibie, kekerasan
masih terjadi. Pelanggaran HAM berbuntut
unjuk rasa pun sama saja.
Munculnya era Reformasi menjadi tanda
kehendak masyarakat akan perubahan
kehidupan berbangsa dan bernegara di semua
bidang. Dengan semangat ini, rakyat Indonesia
ingin agar negara kembali sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila dan UUD 1945.
Habibie pun dihadapkan pada kewajibannya
untuk menjawab tantangan era reformasi. Ia
harus mengatasi krisis ekonomi Indonesia dan
menciptakan pemerintah yang bebas KKN.
Habibie yang diwarisi “Krisis Ekonomi” itu
berusaha untuk merekapitalisasi perbankan,
merekonstruksi perekonomian nasional,
juga menaikkan nilai tukar rupiah atas dolar
Amerika. Ia pun mengupayakan transparansi
By Eldo C. Rafael dan Sintia Astarina
COVER STORY:
// 7
politik Indonesia dan mencanangkan
Pemilihan Umum atas asas LUBERJURDIL.
Pada masa pemerintahannya, Habibie pun
juga menciptakan UU No. 9 Tahun 1998 terkait
kemerdekaan menyampaikan pendapat di
depan publik.
Awal tahun ini, berita tentang Presiden
Mahasiswa BEM Universitas Telkom (Unitel)
pertama menjadi perhatian. Muhammad
Maulana Riswandha yang akrab dipanggil
Ican tersandung skorsing selama 3 bulan dari
Rektor Unitel. Ican diskors karena dianggap
memberikan kritik lewat media sosial.
Akibatnya, mahasiswa Teknik Fisika 2010
ini juga tidak boleh menjadi pengurus pers
mahasiswa di lingkungan kampus. Ican
pun melakukan aksi teatrikal tutup mulut
dengan menggunakan lakban sebagai bentuk
perlawanan kebijakan kampus. Ia memegang
kertas bertuliskan “Saya Mengkritik Kampus,
Saya Diskorsing”.
Kebebasan berpendapat pun dikekang.
Apakah sekarang bangsa ini mulai kembali ke
masa Orde Baru dulu? Apakah reformasi yang
sudah terjadi ini hanya reformasi “semu”?
Sejak dulu, lingkungan kampus sudah
menjadi awal pergerakan bangsa.
Diskusi politik di kalangan mahasiswa
bisa menciptakan kemerdekaan dan
menumbangkan tirani Orde Baru yang KKN.
Sekarang, apakah kita harus sembunyi-
sembunyi lagi untuk mengemukakan
pendapat? Tentu tidak. Unjuk rasa mahasiswa
masih relevan, tapi tujuannya haruslah jelas.
Tidak disetir oleh kepentingan kaum tertentu.
Mahasiswa adalah akademisi. Golongan
terdidik yang diciptakan menjadi pemikir
solusi inovatif bagi kemajuan bangsa.
Setidaknya, mahasiswa memiliki ahklak
baik saat meneriakkan apa yang menjadi
pemikirannya. Bukan dengan kekerasan agar
bisa didengar segera. Bukankah kemerdekaan
mengemukakan pendapat sudah terbuka
lebar?
Yang menjadi catatan adalah bagaimana
caranya menjaga kebebasan berpendapat
agar tidak kebablasan. Sebab, hal ini
kerap disalahgunakan. Mahasiswa justru
menggunakan kata “kebebasan” sebagai
tameng. Tidak ada tanggung jawab usai
berekspresi. Bahkan, terkadang akal sehat
tak dipakai sebelum bicara. Maaf pun jadi hal
langka.
Inilah yang masih menjadi PR besar. Bukan
hanya bagi institusi pendidikan, melainkan
juga pemerintah Indonesia. Bisakah
meneriakkan pendapat yang tepat sasaran
sesuai etika, tanpa menyalahi batas tak
terlihat? Bisa… asalkan, jangan kembali pada
jalan yang buntu.
ILLU
STR
ATED
BY
YULI
O D
ARM
AWAN
//8
Masih ingat dengan gerakan mahasiswa
angkatan 66 atau kerusuhan Mei 1998? Ini
adalah gerakan awal yang terekspos luar biasa
dalam melakukan reformasi. Ada semacam
keyakinan dalam diri mahasiswa, yang
mendorong mereka melakukan reformasi.
Mahasiswa yang memiliki pikiran visioner ini
“gerah” melihat tingkah laku pemerintah yang
tak mampu mengurus negeri. KKN merajalela,
krisis politik yang terjadi pun mendorong
mahasiswa untuk melakukan perubahan.
Awal reformasi, kunci keberhasilannya ada
pada kekuatan massa. Ratusan mahasiswa
dengan kompak menyuarakan pendapat. Tak
ayal, demonstrasi menjadi cara ampuh untuk
membuka pintu perubahan bagi bangsa ini.
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk
melakukan reformasi, yaitu konfrontasi
dan diplomasi. Tindak dari konfrontasi
adalah perang, sedangkan diplomasi adalah
percakapan. Pada zaman awal reformasi,
diplomasi masih belum berkembang dibanding
dengan konfrontasi. Pada zaman dulu,
demonstrasi termasuk dalam konfrontasi.
Saat itu, mahasiswa beranggapan demonstrasi
adalah cara yang paling efektif.
Pada era masyarakat dapat berekpresi
dengan bebas seperti sekarang ini,
demonstrasi dengan turun ke jalan tak lagi
efektif. Demonstrasi yang membutuhkan
banyak massa, hanya dijadikan cara untuk
menarik pemberitaan di media. Ya, kini
zamannya media yang mendominasi.
Tolok ukur keberhasilan demonstrasi pun
ada di tangan media. Demonstrasi yang tak
diliput media, tidak akan kuat. Tidak jarang
demonstran bertindak berlebihan, dengan
tujuan agar dapat diliput media. Mereka
membuat lalu lintas macet, membakar fasilitas
umum, atau bentrok dengan aparat kepolisian.
Para mahasiswa harus mengkedepankan
akal sehat dalam menyuarakan pendapat.
Reformasi memberikan nilai kepada
mahasiswa generasi ini, bahwa kitalah agen
perubahan bangsa. Jadilah mahasiswa yang
berintelektual, bukan pragmatis. Mulailah
untuk lebih aktif, karena sekarang zamannya
bebas berekspresi.
Edited by Patric Batubara
PHO
TO B
Y EL
DO
C. R
AFAE
L
Oleh Hanif Suranto – Dosen UMN
Ditulis oleh Danielisa Putriadita
Aksi Mahasiswa
Visioner yang
Gerah dengan
Pemerintah
OPINI:
// 9
Sebuah institusi harus menerapkan peraturan
agar dapat mengelola dan mengawasi perilaku
setiap individunya agar dapat berjalan dengan
baik. Kampus adalah institusi pendidikan.
Kampus wajib memiliki peraturan agar bisa
mengawasi, menjaga, dan mengatur semua
individu yang berkaitan dengan civitas
academica-nya.
Dalam penerapannya, masih ada kebijakan
yang menjadi beban di salah satu pihak,
seperti masalah kehadiran mahasiswa.
Kebijakan ini dibuat agar mahasiswa bisa
bersikap disiplin, tetapi tidak melihat sisi
manusiawinya. Bagaimana apabila mahasiswa
tidak bisa mengikuti ujian baik UTS maupun
UAS karena sakit yang diderita atau situasi
keluarganya? Pertimbangan seperti ini
tergantung dari perspektif masing – masing
individu.
Secara logis, mahasiswa perlu mengeluarkan
aspirasinya agar tidak terpojok oleh sistem.
Sayangnya, mahasiswa hanya agresif
di belakang. Hanya berani mengeluh
dan bicara kepada teman-temannya,
tetapi tidak berani bicara langsung pada
orang yang memberikan sanksi.
Butuh persiapan mental untuk bicara
sesuai dengan haknya. Mungkin hanya
segelintir orang yang berani terang-terangan
menunjukkan aspirasi akan hak-haknya. Untuk
itu, apa gunanya kita takut? Selama kita di
posisi yang benar sesuai dengan rasionalitas
dan realitas yang ada. Mahasiswa bisa
mengkritisi kebijakan dengan intelektualitas
dan behave. Tidak perlu takut atau malu untuk
mengutarakan masalah yang dialami.
Selain itu, negara kita merupakan negara
demokrasi. Undang-undang mengenai hak
seseorang untuk menyampaikan pendapatnya
tertera pada Pasal 28 UUD 1945.
Mahasiswa memiliki hak untuk mengkritik
dan mengkaji suatu peraturan di kampusnya
masing-masing. Namun, pihak kampus atau
dosen sebaiknya juga memiliki sikap toleransi
yang berasaskan humanity, bukan semata-
mata mengejar kredibilitas dan nama kampus.
Semoga hal ini bisa kita terapkan dalam
memaknai arti sebuah pendidikan.
Edited by Oktyfany Sembiring
Foto: Dok. pribadiBy Efrem Ody Ekiriandra – Jurnalistik 2012
Dilematik Mahasiswa
dengan Kampusnya
//10
SCREEENING DAN DISKUSIFILM DOKUMENTER
OLEH
24 APRIL 2014
28 APRIL 2014
28 APRIL 2014 29 APRIL 2014
Lecture Hall13:00 - 16:00
Dandhy Dwi Laksono
FREE ENTRANCE
SEMINAR JURNALISTIK OLAHRAGA
“ENAKNYA JADI JURNALIS OLAHRAGA!”
Lecture Hall09:00 - 12:00
Jalu Wisnu Wirajati(Redaktor Pelaksana Duniasoccer)
Oleh:
Oleh:
Weshley Hutagalung(Redaktor Pelaksana Bola)
SEMINAR JURNALISTIK KONFLIK
“DILEMA JURNALIS DI TENGAH KONFLIK”
Lecture Hall13:00 - 16:00
Teguh Santosa(Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Online)
Oleh:
Arie Basuki(Fotografer Merdeka.com)
Rommy Fibri(Pemimpin Redaksi TV Mu)
SEMINAR JURNALISTIK MUSIK
“DAYA TARIK DAN PERAN MEDIA DALAM INDUSTRI MUSIK”
Lecture Hall09:00 - 12:00
Wendy Putranto (Executive Editor Rolling Stone)
Oleh
Ryan Maulana Rizky (co-Music Director OZ Radio Jakarta)
Bagus Priambodo(Produser Kabar Arena TVOne)
SNACK UNTUK 50 ORANG PERTAMA
+
FREE SKKM (UMN)+
FREE CERTIFICATE (Seminar)REGISTRASI:
STAND COMMPRESS UMN
FOR MORE INFORMATION &ONLINE REGISTRATION
@commpressumncommpressumn2014.blogspot.com
CONTACT PERSON:
Olahraga: Angel (087886682836) Konflik: Helga (081293851195) Musik: Agatha (087829901995)
©an
ton
ius
ferd
inan
dEarly Bird : Rp 15.000,-On the Spot: Rp 20.000,-
Biaya Pendaftaran:
// 11
Jalan Sunyi
Mahasiswa“Seharusnya demokrasi memberikan ruang terbuka dan perlakuan setara untuk semua orang. Namun, dalam praktiknya, negeri ini tidak begitu,” sesal Bonnie Triyana, Sejarawan dan Pemimpin Redaksi Majalah Historia menanggapi sistem demokrasi di Indonesia.
By Johanes Hutabarat, Annisa Hardjanti, Nikolaus Harbowo
ILLU
STR
ATED
BY
DEN
NIS
REY
NAL
DO
INFO INDONESIA:
SCREEENING DAN DISKUSIFILM DOKUMENTER
OLEH
24 APRIL 2014
28 APRIL 2014
28 APRIL 2014 29 APRIL 2014
Lecture Hall13:00 - 16:00
Dandhy Dwi Laksono
FREE ENTRANCE
SEMINAR JURNALISTIK OLAHRAGA
“ENAKNYA JADI JURNALIS OLAHRAGA!”
Lecture Hall09:00 - 12:00
Jalu Wisnu Wirajati(Redaktor Pelaksana Duniasoccer)
Oleh:
Oleh:
Weshley Hutagalung(Redaktor Pelaksana Bola)
SEMINAR JURNALISTIK KONFLIK
“DILEMA JURNALIS DI TENGAH KONFLIK”
Lecture Hall13:00 - 16:00
Teguh Santosa(Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Online)
Oleh:
Arie Basuki(Fotografer Merdeka.com)
Rommy Fibri(Pemimpin Redaksi TV Mu)
SEMINAR JURNALISTIK MUSIK
“DAYA TARIK DAN PERAN MEDIA DALAM INDUSTRI MUSIK”
Lecture Hall09:00 - 12:00
Wendy Putranto (Executive Editor Rolling Stone)
Oleh
Ryan Maulana Rizky (co-Music Director OZ Radio Jakarta)
Bagus Priambodo(Produser Kabar Arena TVOne)
SNACK UNTUK 50 ORANG PERTAMA
+
FREE SKKM (UMN)+
FREE CERTIFICATE (Seminar)REGISTRASI:
STAND COMMPRESS UMN
FOR MORE INFORMATION &ONLINE REGISTRATION
@commpressumncommpressumn2014.blogspot.com
CONTACT PERSON:
Olahraga: Angel (087886682836) Konflik: Helga (081293851195) Musik: Agatha (087829901995)
©an
ton
ius
ferd
inan
dEarly Bird : Rp 15.000,-On the Spot: Rp 20.000,-
Biaya Pendaftaran:
//12
D Triyana bersama Asvi Warman
Adam, Budi Setiyono, Johan Susilo,
dan beberapa temannya pernah
sampai mengangkat kembali hak-
hak masyarakat yang didiskriminasi
saat masa Orde Baru melalui
gerakan Mesiass.
“Dulu kerjaan saya itu hanya
menulis buku dan mengadakan
diskusi dengan orang-orang
komunis, serta korban-korban
yang selama 30 tahun dipendam
tidak boleh berbicara pada masa
kepemimpinan Soeharto. Saat
itulah mereka mulai diajak untuk
speak up,” tutur pria kelahiran
Rangkasbitung, Banten, 27 Juni
1979.
Bonnie meyakini, reformasi
sebagai tonggak sejarah negeri
ini. Hal ini ditekankan pada
jatuhnya kediktatoran Soeharto.
“Dengan simbolik itulah, saat ini
kita mengenal masih ada alat
demokrasi, yang sekarang dikenal
dengan demokrasi liberal,” tegas
Bonnie.
Sebagai orang yang tidak percaya
objektivitas, ia mempunyai sikap
lebih suka disebut sebagai orang
yang berpihak dan tidak netral.
“Karena bagi saya, hanya orang gila
yang memilih netral,” lanjutnya.
EMOKRASI yang kerap dibangga-
banggakan oleh negeri ini ternyata
hanyalah demokrasi prosedural.
Esensi dari demokrasi pun terabaikan.
Itulah yang dirasakan oleh pria
yang biasa disapa Bonnie. Kendati
demikian, ia yakin bahwa zaman
ini jauh lebih baik daripada zaman
Soeharto. “Saat ini banyak orang bisa
mengejek, mengomentari, bahkan
menghujat presiden dengan sebebas-
bebasnya. Dulu mana bisa seperti itu?”
tegas mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah
Universitas Diponegoro Semarang
angkatan 1998 ini.
Sebagai mahasiswa yang pernah
melewati masa Orde Baru, Bonnie
mengakui pernah ikut dalam
demonstrasi besar-besaran di
Semarang. Ia sangat aktif dalam
kegiatan LSM dengan membuat
gerakan untuk anak-anak muda yang
mempertanyakan segala hal yang
dilakukan oleh Soeharto pada masa
itu, juga pada era 1965. Salah satu
gerakan yang digeluti Bonnie adalah
Mesiass (Masyarakat Indonesia
Sadar Sejarah). Saat itulah hadirnya
Mesiass diharapkan dapat memupuk
kesadaran sejarah pada masyarakat.
Pria yang lebih tertarik mengikuti
organisasi di luar kampus ini ternyata
memiliki idealisme yang tinggi. Bonnie
// 13
Ia pun menganalogikan orang yang
berpendirian netral itu seperti orang
yang duduk di atas pagar. Tidak
ada orang yang ingin duduk di atas
pagar karena pasti akan selalu ada
pembatas. Tinggal kita ingin memilih
untuk berpihak pada siapa.
BEDA ZAMAN; SEBUAH PERBANDINGAN
Bagi Freddy Utama, dosen
Technopreneurship Universitas
Multimedia Nusantara, terdapat
perbedaan antara mahasiswa pada
Orde Baru dan masa reformasi ini.
Tak ayal, Freddy pun memuji
kreativitas yang dimiliki anak muda
sekarang dibandingkan dengan dulu.
Selain kreativitas, lulusan
Teknik Industri Trisakti ini juga
menambahkan, anak muda sekarang
lebih berani dalam mengemukakan
pendapat. “Seperti ketika bicara,
mengemukakan pendapat. Kalau
dulu, tipikal saya adalah orang yang
ngomong gini, nanti dosen lain gimana
ya? Jadi masih ada rasa sungkan,” kata
Freddy.
Di sisi lain, Freddy pun melihat ada
kekurangan dari mahasiswa sekarang
dibandingkan dulu saat dirinya
mengenyam pendidikan di kampus
yang terletak di Jakarta Barat itu.
“Kekhawatiran itu mulai dari kalian
mencari kerja, menemukan masalah.
Kalian tidak solving the problems
and then you run away,” jelas Freddy
antusias.
Dia pun menambahkan,
kekhawatiran lainnya jatuh pada sifat
anak-anak zaman sekarang yang
diajarkan bebas mengemukakan
pendapat. Kebebasan itu tidak
dipagari dengan ajaran untuk
bertanggung jawab. Kritik coba
diungkapkannya mengenai dampak
reformasi. Orang-orang bebas
menulis, bebas mengemukakan
pendapat, tetapi timbul pertanyaan
mengenai kesiapan mereka untuk
bertanggung jawab atas apa yang
mereka kemukakan.
MASIH ADAKAH JALAN LAIN?
Hal serupa juga diungkapkan oleh
Anthony Alvin (18), mahasiswa
Indonesia yang kini tengah menuntut
ilmu di Amerika. Seberapa jauh dirinya
dengan Indonesia, ia masih tetap
merasa memiliki tanggung jawab atas
tanah kelahirannya.
Meski mengenyam pendidikan
jauh dari negeri sendiri, Anthony
ingin memberikan kontribusi
lebih bagi Indonesia, terutama
yang berkaitan dengan kehidupan
alam liar. Besar harapannya
untuk melakukan konservasi bagi
hewan-hewan di Indonesia.
//14
Dengan hak berpendapat yang ia
miliki seperti ini, ia ingin mengubah
cara pandang masyarakat
dalam memperlakukan hewan
sebagaimana mestinya.
Itulah alasan mengapa, Pesta
Demokrasi yang akan berlangsung
sebentar lagi, mengundang lelaki ini
untuk angkat bicara terkait sektor
pendidikan. Dia menaruh harapan
besar kepada orang-orang dalam
pemerintahan yang akan hendak maju
di Pemilu 2014.
Baginya, pendidikan merupakan
salah satu sektor krusial yang
harus diberi perhatian lebih. “
Buat gue pendidikan itu segalanya.
Dengan pendidikan, kita bisa
punya tukang sapu yang terbaik di
dunia sampai pemimpin terbaik di
dunia,” jelas mahasiswa Lansing
Community College Jurusan
Fisheries and Wildlife ini.
Ya, tampaknya hal ini pulalah yang
harus dibenahi, mengubah cara
pandang masyarakat demi perubahan
Indonesia yang lebih baik. Entah
itu di sektor pendidikan, ekonomi,
politik, budaya, maupun paradigma
masyarakat akan suatu hal.
Sektor pendidikan menjadi kunci
penting bagi bangsa ini untuk maju.
Para founding fathers, Soekarno,
Sjahrir, Mohammad Hatta, dan Tan
Malaka punya bekal pendidikan tinggi
untuk mendirikan bangsa Indonesia.
Namun sayangnya, lebih banyak Edited by Eldo C. Rafael, Sintia Astarina
orientasi mahasiswa ke dunia kerja.
Di sisi lain, pihak universitas pun lebih
banyak menggiring mahasiswa untuk
cepat bekerja ke berbagai perusahaan,
ketimbang ke pengabdian terhadap
negara. Seakan-akan, universitas yang
baik adalah universitas yang punya
lulusan yang bekerja di perusahaan
top dan ternama.
Tidakkah rasanya ingin mengelus
dada? Menanggapi persoalan
ini, mahasiswa seakan mengunci
mulutnya rapat-rapat, meski masih
menyisakan celah. Mahasiswa
cenderung masa bodoh akan masalah
bangsa. Padahal mereka punya hak
untuk menyatakan apa yang ada di
pikiran mereka, bukan melulu disetir
oleh berbagai kepentingan.
Mau sampai kapan tetap berada di
jalan sunyi ini?
“Anda tidak akan pernah terpisah dari bayangan Anda. Anda tidak akan pernah bisa menghindar dari bayangan Anda dan Anda tidak boleh takut pada bayangan Anda. Jika Anda mau menghindar dari bayangan Anda dan Anda tidak mau menyatu dengan bayangan Anda, hanya ada satu alternatif. Anda harus tinggal dalam kegelapan yang kekal.”
(B.J.Habibie)
// 15
DEMONSTRASI vs KOTAK ASPIRASI Sejarah Indonesia selalu mencatat, mahasiswa adalah lokomotif sebuah pergerakan dan pembaharuan.
By Desy Hartini, Didit Abdillah, Ricky Dermawan
ILLU
STR
ATED
BY
YU
LIO
DAR
MAW
AN
INFO KAMPUS
//16
ADA masa reformasi 1998, mahasiswa dianggap
sebagai salah satu bagian terpenting dalam
sebuah perjalanan Bangsa Indonesia. Dengan
pemikiran yang kritis dan demokratis, para
mahasiswa kerap mengutarakan dan
merepresentasikan segala hal terkait realitas
sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Maha-
siswa memang dituntut untuk tidak hanya
mencari ilmu di sebuah perguruan tinggi saja,
tetapi harus memiliki wawasan tinggi untuk
dapat memimpin bangsa ke depannya.
Bersuara lewat demonstrasi, itulah ciri khas
mahasiswa kala itu. Sebelumnya, selama
kurang lebih 32 tahun, gerakan mahasiswa
untuk menyalurkan aspirasi selalu dibungkam
oleh para penguasa pada masa rezim Orde
Baru. Mahasiswa dilarang untuk tampil dalam
panggung politik. Akhirnya, mahasiswa pun
memberanikan diri untuk menyuarakan
aspirasi dan pendapatnya dengan melakukan
demonstrasi di jalan.
Kini, demonstrasi masih banyak dilakukan
oleh mahasiswa dari beragam Universitas.
Salah satunya, Universitas Sam Ratulangi
(Unsrat), Manado, yang belum lama melakukan
aksi demo untuk menolak dr. Ralph Kairupan
sebagai dekan yang baru. Selain itu, demo juga
dilakukan untuk menurunkan jabatan Donald
Rumokoy sebagai rektor lantaran dianggap
sebagai penyebab berbagai masalah di Fakultas
Kedokteran Unsrat.
Dr. Enrico, MARS, salah satu alumnus
mahasiswa kedokteran mengatakan, dalam
unjuk rasa yang digelar oleh sekitar 800
mahasiswa tersebut hanya menggelar aksi
damai tanpa melakukan perusakan apapun.
Mulanya, demo dilakukan pada Rabu, 27
P
// 17
demo kalau ingin menyampaikan sesuatu,
termasuk di dalamnya menyampaikan aspirasi.
Di sini, cara mahasiswa menyampaikan
suaranya itu bisa lewat KBM,” ujar Regina.
Adapun cara KBM mengayomi para
mahasiswa dalam menyuarakan hak suara
mereka. Hal tersebut dilakukan dengan
menyediakan kotak aspirasi yang ditempatkan
di beberapa sudut kampus. Dalam kotak aspirasi
tersebut, mahasiswa dapat menyampaikan
aspirasinya terkait masalah yang terjadi di
kampus. Kemudian, para anggota KBM akan
melakukan rapat paripurna untuk mengatasi
masalah yang disampaikan.
Regina menambahkan, jika penyampaian
keluhan juga dapat dilakukan lewat tiap
Himpunan Mahasiswa Fakultas (HMF). “Setiap
fakultas kan tentu punya HMF masing-masing,
mungkin kalau emang gak kenal sama personil
KBM, bisa menyampaikan keluhan lewat HMF-
nya,” tambah Regina.
BINCANG KANTIN,
WADAH ASPIRASI MAHASISWA
Tak hanya kotak aspirasi, Bincang Kantin pun
menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa
UMN untuk mengeluarkan unek-uneknya.
Forum terbuka ini akan membahas berbagai
permasalahan di kampus yang kerap
mengundang protes mahasiswa.
Mulanya, forum ini merupakan acara
independen yang didirikan oleh beberapa
mahasiswa 2009, yakni Preva Dimas, Viriya
Paramita, Rafael M. Beding, dan lainnya.
Bincang Kantin pun digelar dengan tujuan
membangun daya kritis mahasiswa UMN yang
memang masih kurang saat itu. Mulanya,
forum ini diadakan tanpa campur tangan KBM.
Namun, untuk selanjutnya Bincang Kantin pun
menjadi salah satu program kerja dari KBM
Bincang Kantin diadakan perdana pada 14
Februari 2014 dengan menaikkan bendera
setengah tiang dan pembakaran ban sebagai
aksi protes. Aksi demo pun kembali dilanjutkan
esok hari.
Hal ini berujung pada pemukulan satpam
terhadap para demonstran yang menyebabkan
14 dokter harus menjalani perawatan. Selain itu,
beberapa mahasiswa kedokteran lainnya pun
mengalami luka-luka.
“Sebanyak 14 dokter harus dirawat di rumah
sakit, karena dianiaya oleh para petugas keamanan
Unsrat,” ujar dr. Enrico, MARS yang dikutip
dari www.antaranews.com, Jumat (28/2).
Berbeda dengan Universitas Multimedia
Nusantara (UMN). Dari awal, kampus ini
memang melarang seluruh mahasiswanya
untuk melakukan demonstrasi dalam me-
nyuarakan suara dan aspirasinya.
Hal senada juga dilontarkan Ketua Ultima
Sonora (Ulson) Gen VI, Francesca Sonnya De Rosti
Maneklaran. Ia menyampaikan ketidaksetujuannya
dengan demo yang masih saja menjadi pilihan
sebagian kalangan mahasiswa dalam mengutarakan
pemikirannya.
Sonnya lebih memilih untuk membicarakan
unek-uneknya kepada Pengurus Kemaha-
siswaan, Irman Fauzi Saputra, atau yang biasa
disapa Kang Irfas. Tanpa ada perasaan ngotot,
perempuan ini merasa hal itu sudah normal
untuk menyuarakan aspirasinya di kampus.
“Kami tidak pernah terlintas untuk melakukan
demo karena justru itu malah akan lebih
menyusahkan dan membuat presepsi orang
menjadi buruk terhadap kami,” akunya.
Ketua Keluarga Besar Mahasiswa (KBM)
Regina Wanda menambahkan, mahasiswa
dapat menyalurkan pendapat dan aspirasinya
lewat KBM tanpa harus turun ke lapangan
langsung untuk melakukan demonstrasi.
“Jadi, memang kebetulan di UMN itu kan
melarang mahasiswanya untuk melakukan
//18
Seusai Bincang Kantin diadakan, KBM pun
membawa seluruh aspirasi dari mahasiswa
kepada Wakil Rektor I Bidang Akademik. Setelah
itu, dua minggu kemudian, pihak KBM akan
mempublikasikan seluruh hasil keputusan
dengan pihak rektor lewat KBM Answer.
Menurut Amalia Rahayu, mahasiswi Jurnalistik
2012, Bincang Kantin terbilang efektif. “Soalnya,
Bincang Kantin ngebahas hal-hal yang emang
dipermasalahin di kampus. Buat mahasiswa-
mahasiswa yang punya unek-unek tentang
masalah terkait, bisa mengutarakannya
langsung dengan memberikan saran atau
komentar di Bincang Bantin. Acara ini kan ada
biar kampus kita semakin baik ke depannya,”
tukasnya panjang lebar.
Namun, pernyataan ini berbanding terbalik
dengan pendapat Kevin Sanly Putera, Ketua
Divisi Jurnalistik I’M KOM.
“Karena jumlah pesertanya terbatas dan yang
ikut pun belum tentu mewakili suara seluruh
fakultas pada praktisnya, maka sejauh ini belum
efektif. Terbatas karena mungkin emang minim
antusiasme. Minimnya antusiasme ya karena
kurang komunikasi. Yang kedua, topik belum
terlalu menyentil minat mahasiswa. Kalau
dikomunikasikan dengan tepat tujuan Bincang
Kantin, itu bisa jadi ajang tukar pikiran, bahkan
dari mahasiswa pasif. Gampangnya, kalau tema
menarik, gue bela-belain ikut kok.”
Ya, pada kenyataannya, masih banyak
mahasiswa yang belum berani untuk
menyuarakan pendapatnya di depan umum.
Padahal, mahasiswa juga berhak melakukan
demokrasi. Bincang Kantin pun akan terus
dikembangkan agar dapat semakin mewadahi
seluruh aspirasi mahasiswa terkait kampus.
“Semoga mahasiswa itu lebih dewasa. Jadi
mereka bisa tanggung jawab atas apa yang
mereka bicarakan. Pihak KBM ingin merangkul
dan menyelesaikan semua masalah, jadi kalau
emang ada masalah jangan di social media, tapi
langsung saja ke kita,” tutup Regina dengan
mantap.
RAPAT AKBAR
DEMI FAKULTAS YANG LEBIH BAIK
Universitas Islam Negeri (UIN) juga memiliki
cara yang hampir sama dengan UMN. Sekretaris
Departemen Kesenian dan Kebudayaan, BEM
Fakultas Psikologi UIN, Annisya Sekar Suryati
mengungkapkan, mahasiswa UIN dapat
menyampaikan kritik dan saran lewat kotak
saran yang telah disediakan.
Dalam kotak tersebut, mahasiswa berhak
menuliskan apapun yang menjadi unek-unek
atau masalah terkait kampus. Kemudian, pihak
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pun akan
menjawab dan menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang disampaikan.
Selain menggunakan kotak saran, UIN juga
mengadakan Rapat Akbar secara internal.
Dalam Rapat Akbar, pihak BEM dan mahasiswa
akan berkumpul dan berdiskusi untuk saling
manyampaikan aspirasi, kritik, dan saran demi
Fakultas Psikologi yang lebih baik.
“Biasanya sih mereka (mahasiswa) kasih
saran-saran buat acara BEM yang lagi diadakan
sehingga acara tersebut dapat sukses,” jelas
Annisya.
Setelah semua saran diterima, maka BEM UIN
akan membahas perwujudan saran dan aspirasi
bagi mahasiswanya dalam diskusi internal.
Rapat Akbar pun menjadi wujud transparansi
pengelolaan aspirasi di kampus tersebut.
Edited by Sintia Astarina
November 2012 lalu oleh KBM, Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM), dan Tim Independen. Hingga
saat ini, sudah ada beberapa tema terkait kampus
yang diangkat. Mulai dari pro kontra Take Home
Test (THT), OMB 2013, pengadaan koperasi, dan
kualitas pendidikan dan tenaga pengajar di UMN.
// 19
ASPIRASIMASUK
bincangkantin
PEMBAHASAN
dalam Rapat Paripurna
KBM
EKSEKUSI DAN FOLLOW UP
penyelesaian
masalah dan pencarian solusi dengan pihak berwenang di
UMN
personilKBM
kotakaspirasi
output
KBM Answerdan
Website
PENYAMPAIAN KE MAHASISWA
agar mahasiswa mengetahui hasilpenyelesaian masalah
Alur kerja KBM UMN
//20
Kala itu panggung terlihat gelap. Hanya ada sorot
lampu kuning yang mengarah pada para pemain.
Artistik panggung yang menarik menambah kesan
nyata dalam pementasan tersebut.
Sabtu hingga Minggu (22-23 Maret) lalu
rupanya menjadi hari yang paling ditunggu-
tunggu. Pasalnya, para penonton setia Teater
KataK siap menikmati suguhan pementasan
ke-30 bertajuk Dokter Gadungan. Bertempat
di Auditorium Gedung Kesenian Jakarta (GKJ),
pementasan ini diproduseri oleh Bunga Xarisa
dan disutradarai oleh Venantius Vladimir Ivan.
Pementasan ini bercerita tentang
pertentangan cinta antara Leandre dengan
seorang putri bangsawan bernama Lucinde.
Gerone, ayah Lucinde tak mengizinkan putrinya
dekat dengan Leandre karena perbedaan status
ekonomi. Lucinde pun berpura-pura sakit hingga
akhirnya bertemu dengan Sganarelle.
Sganarelle adalah dokter gadungan yang
menjadi korban balas dendam istrinya, Martine.
Tak disangka, Sganarelle pun mencoba untuk
menyatukan cinta Lucinde dan Leandre yang
ternyata harus berpura-pura menjadi apoteker.
Selama lebih dari tiga jam pementasan,
para penonton terlihat tertawa hampir di
setiap adegan. Konsep humor yang dibuat
dalam pementasan ini pun mampu membuat
penonton tak beranjak dari tempat duduk
hingga selesai.
“KataK lompatnya makin tinggi! Artistik dan
property-nya luar biasa keren. Ceritanya makin
‘dewasa’ aja,” ujar Sekar Rarasati, salah satu
penonton.
Riuh tepuk tangan para penonton menjadi
penutup pementasan Dokter Gadungan. Kerja
keras para kru dan pemain pun terbayarkan
dengan penampilan optimal.
“Candu itu ketika sebuah pementasan dapat
berjalan dengan lancar dan mendengar tepuk
tangan para penonton ketika pentas berakhir,”
tutup Ivan, sang sutradara.
Edited by Desy Hartini
SANG DOKTER GADUNGAN
Obati Cinta yang TertundaBy Lani Diana
Tuan bukan dokter?Bukan. Silakan jadi dokter sendiri. Aku bukan dokter dan belum pernah jadi dokter.Tuan akan memperoleh berapa saja yang Tuan minta. (diam sejenak) Oh, aku memang seorang dokter. Itu tidak bisa disangkal lagi. Tadi aku lupa, tapi kini aku sudah ingat kembali.
PHO
TO B
YMO
NIK
A D
HIT
A AD
HIA
TI D
AN M
ICH
AEL
AND
REW
INFO KAMPUS
// 21
Sejak kecil, pria berkepala plontos ini
senang dengan dunia komedi. Candaan
adalah makanannya sehari-hari. Indrodjojo
Kusumonegoro, atau yang akrab disapa Indro,
senang mengeksplorasi dirinya dalam berbagai
hal. Dia pernah mengikuti teater, menjadi
MC di sekolah, dan menjadi penyiar radio di
Prambors dalam Obrolan Santai di Warung
Kopi.
Sejak 1976, pria yang akan memasuki
umur 56 di bulan Mei nanti ini sudah menjadi
bagian dari Warung Kopi (Warkop) bersama
alm. Wahjoe Sardono (Dono) dan alm. Kasino
Hadiwibowo (Kasino). Bagi Indro, banyak kesan
yang dia dapatkan selama tergabung dalam
Warkop bersama kedua rekannya tersebut.
“Warkop mengajarkanku konsisten. Warkop
dari dulu lahir dari mahasiswa atau pihak yang
berpihak pada mahasiswa,” katanya. Baginya,
mahasiswa merupakan perwakilan rakyat
karena merekalah yang sungguh menyuarakan
suara masyarakat. Namun, pemerintah Orde
Baru sukses memecah belah mahasiswa.
Di sisi lain, Indro merasakan ada perubahan
sebelum dan sesudah masuk Warkop di
Indonesia. Komedi berubah menjadi suatu
hal yang diekspresikan secara verbal. “Dulu,
namanya grup komedi dan lawak selalu
berempat, berlima, dengan pakaian yang
aneh-aneh, dan Warkop tidak seperti itu. Kita
ngelucu dengan pakaian biasa,” tuturnya.
Tak dimungkiri, Warkop memiliki ciri khas
otentik yang tidak dimiliki grup komedian
lainnya. Tak heran apabila nama Warkop
sendiri pun masih dikenang hingga zaman
kini. Hal ini menunjukan bahwa komedi
meninggalkan kesan baik bagi para
penikmatnya.
Bicara soal komedi dan tawa, Indonesia
memiliki Stand Up Comedy yang sedang
booming sekarang ini. Di layar kaca televisi
pun, kita bisa melihat berbagai macam orang
berdiri dengan standing mic di depannya,
mengambil tema sepele yang mungkin tak
pernah terpikir sebelumnya, dan melontarkan
jokes yang lucu. Lalu, dalam seketika semua
KritisiPemerintahdengan Komedi
Indro Warkop:
By Lani Diana, Erwanto Khusuma
PHO
TO B
Y M
ON
IKA
DH
ITA
ADIA
TI
SOSOK:
//22
penonton seperti terkena gas tawa. Semacam
hiburan mujarab untuk mengasingkan diri
sesaat dari rutinitas dan kejenuhan.
Nah, tahukah kalian bahwa sebelum
Warkop lahir, Stand Up Comedy sudah ada di
Indonesia lho! Hal ini pun menjadi salah satu
warna untuk Warkop, bahkan merupakan akar
budaya komedi setiap bangsa.
“Komedi itu sebuah kesenian. Jadi, aku
berharap di Indonesia komedinya colourful,
jadi kayak ice cream. Ice cream itu ada Haagen
Dasz, Walls, es krim rumahan. Menurut aku,
komedi bukan kelas, itu colour, itu warna, itu
selera,” ucap pria bertubuh besar ini.
Komedi sudah menjadi kebutuhan manusia.
Siapapun butuh tertawa. “Seseorang yang
nggak punya sense of humor bisa dipastikan
punya keanehan jiwa atau kelebihan,” ujarnya.
Syaraf tawa menjadi salah satu bukti eksistensi
sebuah komedi.
Ya, pada dasarnya, komedi lahir dari letupan-
letupan masyarakat. Mereka menggunakan
komedi untuk menyindir pihak-pihak tertentu
seperti pemerintah atau mungkin teman
sepermainan dan menomorduakan respon.
“Yang terpenting mereka (yang menyindir)
sudah mengeluarkan keluhannya,” terangnya.
Dulu, Warkop pernah dikejar-kejar oleh
pemerintah karena mengkritisi instansi
negara. Padahal, Warkop ingin mengajak
masyarakat untuk tertawa. “Kalau mengkritisi
sesuatu tidak sama dengan mengkritik, itu
mengkritisi dan itu hak kami sebagai rakyat.
Kalau kami mengkritisi sambil tertawa dan itu
dilarang, berarti mereka melarang tertawa.
Oleh karena itu, kami mengajak orang karena
orang memiliki kebutuhan untuk tertawa,”
jawabnya.
Bagi Indro, seorang komedian harus
memiliki kecerdasan dan bisa menyesuaikan
diri seperti bunglon. “Kalau dokter kan cerdas
dalam sebuah teori, tapi pelawak harus cerdas
dalam semua teori. Kecerdasan harus ada,
bukan cerdik. Kalau cerdik orang DPR. Pandai,
bukan pintar. Kalau pintar orang DPR,” jelas
pria yang bercita-cita menjadi tentara militer
ini.
Ya, komedi tidak semata-mata membuat
atau mengajak orang lain untuk tertawa dan
terlelap dalam suasana. Namun, pemaknaan
dalam sebuah materi komedi juga menjadi hal
yang penting. “Seharusnya komedi tidak hanya
bisa untuk ketawa, tapi juga ada maknanya.
Namun, kenyataannya belum,” tutup pria
kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah ini.
Edited by Sintia Astarina
“”
Seseorang yang nggak punya sense of humor bisa dipastikan punya keanehan jiwa atau kelebihan.
// 23
Berbakat dalam dunia fotografi, mampu
membuat karya tulis yang bagus, serta wajah
tanpa membuat lelaki ini dikenal banyak orang.
Stanislaus Hans Danial Subianto, seorang food
blogger yang tenar berkat tulisan menarik dari
blog pribadinya, eatandtreats.blogspot.com.
“Photography is just a hobby,” kata Hans saat
diwawancarai melalui surat elektronik. Dari
sekadar hobi, dunia fotografi nyatanya akan
dipersiapkan Hans menjadi sebuah usaha
profesional.
Dia juga mengatakan, fotografi sudah
ditekuninya sejak duduk di bangku SMA.
Awalnya sederhana, hanya bermula dari
kesenangannya melihat banyak foto. Hans
sendiri mengakui dia suka memotret objek-
objek hidup, terutama manusia. “I found it
challenging, but exiciting to show their true
colors.”
Pria asal Kalimantan Barat ini
mengungkapkan, banyak hal menarik yang
sudah dirinya alami selama menjadi food
blogger. Salah satunya mencicipi makanan-
makanan enak dari satu restoran ke restoran
lainnya. “Bisa nambah-nambah ensiklopedi
kuliner kita, mulai kenal restoran ini, jenis
makanan ini bumbu apa aja yang dipake.”
Bagi mahasiswa UMN Fakultas Seni dan
Desain 2009 ini, fotografi merupakan salah
satu cara baginya untuk memotret keindahan
suatu hal. “Semua hal itu menurut aku punya
keindahan dan keindahan itu sangat relatif,”
katanya. Di sisi lain, baginya, blog merupakan
wadah baginya untuk mengekspresikan diri
melalui kata-kata.
“Thank goodness for blogs dan aku memang
dari dulu juga suka banget nulis. Aku selalu
bermimpi untuk menjadi seorang Pemimpin
Redaksi sebuah majalah dan suatu hari aku
akan membuat hal itu jadi kenyataan!” ujarnya.
Pria yang lahir di Sambas, 20 Juli 1991 ini
menambahkan, selama menekuni dunia blog
dan fotografi tidak menggaggu kegiatannya
di kampus. Hans mulai aktif dalam kegiatan
tersebut sejak Februari 2013, “Sebenarnya
dibilang yang terlalu mengganggu juga tidak,
Hobi dan Passion, Langkah Awal menuju Sukses
Stanislaus Hans:
By Erwanto KhusumaPH
OTO
: DO
K. P
RIB
ADI
//24
tapi semester lalu aku memang memutuskan
untuk mencoba menjalani kesempatan yang
sudah dikasih,” katanya.
Nyatanya, dunia yang ditekuninya ini
membawanya pada sebuah prestasi yang
tak bisa dibilang remeh. Baru-baru ini, Hans
menjadi Ambassador ponsel Lenovo bersama
aktris cantik Pevita Pearce. Di sisi lain, dia pun
juga menjadi Ambassador food blogger Icon
untuk Kuningan City Shopping Mall, Jakarta.
Kini, ia pun sedang melakukan kampanye yang
akan dijalaninya hingga tahun depan. Baginya,
talenta yang dimiliki pun dijadikannya sebagai
titipan Tuhan dan sebuah permulaan untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik lagi.
Sama seperti yang dikatakannya, “Life
is about choices and I happened to think
that the decision I made is based on God’s
willing. I feel like it’s meant to be. Kalau
aku nggak berani ambil risiko waktu itu,
mungkin aku nggak ada bisa raih apa
yang aku dapat sekarang,” tegasnya.
Siapa sangka, hobi dan passion yang dia
jalani ini membawanya untuk mencapai tangga
kesuksesan. Ditambah lagi, Hans pun bisa
memperoleh penghasilannya sendiri. “Aku
percaya bahwa apapun yang kita lakukan,
apabila berdasarkan passion, sesuatu yang
benar-benar kita suka, dan tahu bagaimana
memanfaatkan kesempatan yang ada, kita
akan sukses.”
Saat ditanya mengenai minatnya untuk
membuat buku dari kumpulan hasil karya
tulisnya, Hans mengutarakan keinginannya
untuk mencapai hal tersebut, ”Not yet, but
I am planning one,” tutup pria yang sempat
membentuk boyband bernama Altero.
Edited by Sintia Astarina
Life is about choices and I happened to think that the decision I made is based on God’s willing. “
”
// 25
”Menjadi Pebisnis Muda di Kalangan Mahasiswa
Regina Ghozali:
Pebisnis muda kini mulai bermunculan di
Universitas Multimedia Nusantara. Salah
satunya adalah Regina Ghozali. Mahasiswi
Desain Komunikasi Visual 2013 ini membuka
sebuah usaha ilustrasi dengan menyediakan
jasa gambar. Ia mengaku, awalnya usaha ini
berawal dari keisengan semata.
“Awalnya cuma iseng aja mau bikin kado
buat wisudaan pacar. Temen-temen pada
bilang lucu, jadi berlanjut sampai sekarang,”
jelas Regina. Ya, usaha yang baru berumur
dua bulan ini menyediakan casing handphone,
frame photo, dan plakat. Masing-masing
produk dihiasi dengan gambar yang sesuai
dengan pesanan pembeli. Pembeli diberi
kebebasan untuk mendapatkan hasil karya
sesuai keinginannya.
Siapa sangka, meski usahanya ini
baru seumur jagung, tetapi sudah
banyak pembeli yang tertarik dengan
keorisinalitasan karya Regina.
Dengan omset tujuh juta per bulan,
usaha bernama Petite Darjeeling ini bisa
melebarkan sayap hingga ke Kalimantan,
Padang, dan Bali. Saat ini, perempuan
kelahiran 1994 ini menggunakan Instagram
untuk memasarkan produknya. Untuk ke
depannya, Regina ingin membuat sebuah
website untuk menjual produknya. Ia juga
berencana memvariasikan produk yang
dihasilkannya, yaitu tote bag dan dompet.
Mengenai biaya, pembeli tidak perlu
khawatir. Harga yang diberikan yaitu berkisar
antara Rp50.000,00 – Rp280.000,00 dengan
kualitas yang terbaik.
Walaupun pernah menghadapi beberapa
masalah, perempuan berbintang Virgo ini
bisa menyelesaikannya sendiri tanpa perlu
mengorbankan proses pembelajarannya di
kampus. “Sebenernya susah kerja sendiri,
tugas udah ribet, kadang produksi telat,
apalagi pas lagi ujian kemarin. Tapi, Puji Tuhan
dikasih kemudahan. Pas lagi cari-cari tempat
buat produksi selanjutnya, eh ada aja ketemu
tempatnya,” tuturnya sambil tersenyum.
Regina pun berpesan kepada mereka
yang ingin berwirausaha di usia muda.
“Kalau udah pengin sesuatu, lanjutin aja
karena pasti ada jalan. Susah untuk tiru
persis karya orang lain 100%, karena
potensi tangan setiap orang beda-beda
walaupun masuk di jurusan yang sama. I’m
blessed instead of being lucky,” tutupnya.
Edited by Sintia Astarina
By Lani Diana
PHO
TO B
Y M
ON
IKA
DH
ITA
ADIA
TI
//26
Sebelum kita memulai pesta akbar sepak bola FIFA World Cup pada Juni mendatang, ada baiknya kita menengok cabang olahraga lain yang tak kalah populernya. Penyelengaraannya yang hanya setahun sekali, mengundang jutaan pasang mata untuk menonton dan menikmati segala persaingannya.
Banyak perubahan yang terjadi pada NBA Playoffs jika dibandingkan dengan musim lalu. Sang juara bertahan, Miami Heat, harus mengakui kedigdayaan Indiana Pacers di Eastern Conference musim ini. Charlotte Bobcats secara mengejutkan berhasil membalikkan prediksi dan lolos ke babak Playoffs.
By Joshua Gunadhi
LET THE BATTLE BEGINS!
ILLU
STR
ATED
BY
DEN
NIS
REY
NAL
DO
OLAHRAGA
• 4 Besar: Portland, Oklahoma City, Houston Rockets, LA Clippers / San Antonio
• Finals: Oklahoma City vs Portland Trail Blazer
• Best of West: Oklahoma City
// 27
Sementara di Western Conference, Houston Rockets yang pada musim lalu yang menjadi bulan-bulanan Thunder di first round pun melesat tinggi. Mereka terus menempel pada Oklahoma City Thunder dan San Antonio Spurs untuk posisi pertama. Peraih 16 trofi Larry O’Brien, Los Angeles Lakers ini harus rela mengakhiri musim lebih cepat untuk pertama kalinya semenjak 2005.
Ditambah fakta bahwa Washington Wizards dan Toronto Raptors berhasil lolos untuk pertama kalinya setelah hampir satu dekade tidak mencicipi Playoffs. Rasanya tidak salah jika musim ini adalah salah satu yang terketat dalam lima tahun terakhir.
Lebih lengkapnya kita simak ulasan Playoffs berikut ini.
WESTERN CONFERENCE:
West sendiri memberikan series yang cukup ketat karena posisi empat besar bisa berubah semudah membalikkan tangan. Posisi pertama menjadi incaran agar mudah melewati Round One Playoffs. Posisi ketujuh dan kedelapan adalah zona terakhir yang banyak diperebutkan untuk lolos Playoffs. Kegemilangan Goran Dragic membuka peluang Phoenix Suns untuk menggeser Dallas Maverick atau Memphis Grizzlies di “posisi ekor” tersebut.
Battle of The Point Guard menjadi tontonan sangat menarik di wilayah Barat. Ada Tony Parker, Russel Westbrook, Jeremy Lin, Chris Paul, Damian Lillard, Stephen Curry, Monta Ellis, dan Mike Conley.
Tidak ada lagi nama Lakers, Denver Nuggets, dan Utah Jazz di sini. Mereka digantikan oleh Portland Trail Blazers yang secara mengejutkan bermain sangat konsisten. Jelas, Portland bisa saja mengejutkan musim ini.
Prediksi Western
EASTERN CONFERENCE:
Musim terbaik Indiana Pacers, melawan musim terbaik Raptors, melawan musim terbaik Wizards, melawan musim terbaik Bobcats. Ya, empat tim dari Timur berhasil menunjukkan tajinya di musim ini.
Charlotte secara gagah dapat menempati peringkat ketujuh, yang berarti berada di atas Atlanta Hawks, Knicks, Pistons, Celtics, Cleveland Cavaliers, dan Milwaukee Bucks. Sepertinya, mereka berhasil menjadikan pencapaian buruk di musim lalu sebagai motivasi untuk mendapat performa terbaiknya dalam tiga tahun terakhir. All Jefferson menjadi poin utama tim ini.
Pacers menjadi tim dengan komposisi paling komplit untuk juara. Mereka muda, bertalenta, dan berdeterminasi untuk menang. Buktinya, mereka memberikan kita tontonan sangat menghibur dan menampilkan start terbaik sepanjang sejarah mereka di NBA. Paul George bertransformasi dari Most Improve menjadi kandidat Most Valuable Player. Praktis, hanya Heat dengan Lebron James-nya yang menjadi sandungan terbesar mereka.
Namun, seluruh tim harus berhati-hati dengan Raptors. Mereka siap menggigit dengan combo forward mereka, Terrence Ross, dan DeMaar DeRozan. Mereka adalah “Blazer” di Eastern.
Semua masih bisa terjadi di sini. Namun yang pasti, East akan menyuguhkan perang All Star Players di Playoffs nanti. Siapa tidak sabar melihat Paul George, LeBron James, DeMaar DeRozan, Joakim Noah, John Wall, Joe Johnson, Al Jefferson, Carmelo Anthony, Paul Millsap, dan Kyrie Irving berebut posisi terbaik timnya?Prediksi East
Edited by Evans Simon
• 4 Besar: Portland, Oklahoma City, Houston Rockets, LA Clippers / San Antonio
• Finals: Oklahoma City vs Portland Trail Blazer
• Best of West: Oklahoma City
• 4 Besar: Indiana Pacers, Chicago Bulls, Miami Heat, Toronto Raptors.
• Finals: Indiana akan kembali melawan Miami• Best of East: Series yang sangat ketat, tapi
Indiana kali ini bisa melewati Heat. Indiana akan ke Finals melawan OKlahoma City Thunder
//28
PHO
TO B
Y: H
ANA
KRIS
VIAN
A
“Serasa main di pantai pribadi.” Begitu komentar Andreas Krisvian (16) mengenai Pantai Sepanjang yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Di pantai tersebut, nyaris tidak terdengar riuh wisatawan. Hanya ada debur ombak yang menghantam karang, diselingi pekik camar di udara.
Sepanjang Jalan
Kenangan
WISATA
By Hana Krisviana
// 29
PMeski menawarkan suasana alam yang masih
murni, bukan berarti Anda tidak bisa membeli
oleh-oleh di sini. Oleh-oleh berupa kerajinan
tangan yang mayoritas terbuat dari cangkang
kerang dapat kalian peroleh di sini. Mulai dari
hiasan rumah hingga jepit rambut dibanderol
dengan harga bervariasi, yang termurah bisa di
bawah Rp10.000, yang termahal bisa ratusan
ribu. Semua tergantung tingkat kesulitannya.
Pantai Sepanjang dapat ditempuh selama
sekitar dua jam perjalanan dari Kota
Yogyakarta. Jalan menuju ke sana cukup kecil
dan berkelok sehingga sebaiknya wisatawan
tidak pergi menggunakan mobil sedan.
Gunakan aplikasi GPS, atau jika tersesat, kalian
dapat menanyakan pada penduduk setempat.
Pantai ini masih berada dalam gugus pantai
Gunungkidul yang berjumlah belasan sehingga
jika kalian tersasar, tidak ada ruginya jika
mampir dulu di pantai lain.
Pantai Sepanjang bukan pantai modern yang
menjejerkan sederet café atau club bernama
asing. Namun, jika kalian ingin merasakan
suasana pantai yang polos, inilah tempat yang
cocok. Jauh dari riuh peradaban, di tempat ini
kalian bisa berbagi keheningan dengan alam.
Info:Lokasi: Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, Jogjakarta.Harga tiket: Rp3.000, berlaku untuk memasuki seluruh gugus pantai Gunungkidul.
ANTAI Sepanjang menawarkan hal yang
berbeda dari saudarinya, Pantai Parangtritis,
yang jauh lebih terkenal. Berpasir putih
dan berair bening, Pantai Sepanjang
menawarkan kedekatan dengan alam alih-
alih gemerlap hiburan pinggir pantai.
Sejauh mata memandang, memang tidak
terlihat akomodasi pariwisata modern yang
didirikan di bibir pantai. Alih-alih hotel dan
restoran mewah, yang nampak hanya beberapa
gubuk yang menjual jajanan dan ladang milik
masyarakat setempat. Namun, jangan harapkan
makanan atau minuman ala restoran. Di sini,
rata-rata penjual hanya menjajakan es kelapa
muda dan aneka ikan yang dimasak sederhana.
Dinamakan Sepanjang karena memiliki garis
pantai terpanjang di antara semua gugus
pantai Gunungkidul. Pada saat-saat tertentu,
pantai yang jauh dari polusi darat dan udara ini
kerap menjadi tempat penyu laut bertelur. Di
pinggir lokasi, masih terdapat banyak karang
berukuran raksasa. Pohon-pohon palem juga
masih berdiri tegak menantang angin laut
sehingga tidak heran jika sebagian orang
menjuluki pantai ini sebagai Pantai Kuta kedua.
“Kalau di sini, paling suka cari kerang-
kerangan,” imbuh Andreas yang pergi ke
Pantai Sepanjang bersama keluarganya.
Kerang-kerang memang banyak tersebar
di Pantai Sepanjang, terbawa oleh ombak.
Namun, wisatawan sebaiknya berhati-hati
sebab ombak di pantai ini tidak hanya
membawa kerang, tapi juga membawa serta
bulu babi alias landak laut ke daratan.
Edited by Eldo C. Rafael
//30
MUSIK
Kehadiran Java Jazz pada 28 Februari - 2
Maret 2014 kemarin menyadarkan kita,
musik jazz telah mengalami perkembangan
pesat di Indonesia. Event ini telah hadir
rutin selama 10 tahun. Di Indonesia
sendiri, musisi-musisi jazz juga mengalami
regenerasi. Bila dulu kita mengenal
nama Ireng Maulana, Bubi Chen, Benny
Likumahuwa, dan Tohpati, sekarang kita sering
mendengar nama-nama seperti Syaharani,
Maliq & d’Essentials, Raisa, juga Tulus.
Syaharani pun membagikan pandangannya
dalam bermusik. Ia mengatakan, musik
jazz selalu berkontribusi dalam setiap
perkembangan musik-musik lainnya. Musik jazz
seakan menjadi partikel yang senantiasa masuk
ke dalam setiap elemen musik lain seperti pop,
rock, atau bahkan keroncong.
“Jazz itu kalau kita lihat dari dulu di petanya
dunia ini, selalu menjadi bagian dari setiap
pergantian era,” papar Syaharani yang juga
merupakan salah satu anggota tim kategorisasi
di AMI Awards mendatang.
Meski demikian, wanita ini juga
menambahkan, proses produksi musik
jazz adalah hal yang cukup berbeda dari
genre musik yang lebih popular, seperti
pop. Musisi jazz cenderung memproduksi
musik secara independen dengan beberapa
koloni yang punya tugasnya masing-
masing. Mereka harus mendistribusikan,
memproduseri, atau membuat merchandise.
Tidak menutup kemungkinan nantinya, label-
label rekaman akan memberikan peluang
lebih kepada musisi jazz karena industri
ini dinamis dan terus berkembang.
Jazz Hanya untuk Kalangan Atas? Itu Pemikiran Jadul!
PHO
TO B
Y B
IMO
DW
I YAN
TO D
AN M
ICH
AEL
AND
REW
By Arnoldus Kristianus dan Firqha Andjani
// 31
Selain Syahrani, nama Maliq & d’Essentials
juga tidak asing di kalangan penikmat jazz. Band
beranggotakan Angga (vokal), Indah (vokal),
Widi (drum), Jawa (bass), Lale (gitar), dan Ilman
(keyboard) ini juga telah menjadi bagian dari
perkembangan musik jazz Indonesia. Mereka
memadukan musik jazz dengan soul, blues, dan
funk. Hal inilah yang membuat mereka bisa
diterima baik oleh pendengar.
Menurut Angga, sang vokalis, tidak hanya
musik jazz saja yang berkembang, tetapi event
jazz juga mengalami hal serupa. Sudah banyak
promotor yang berani menaruh musik jazz
sebagai tema utama event mereka.
Penyanyi berumur 34 tahun ini berharap,
para pelaku musik lebih memikirkan proses
dalam berkarya. Jangan hanya mau berpikir
cepat saja. Bila suatu karya dihasilkan dari
proses yang baik, maka akan menghasilkan
karya yang baik pula.
Di sisi lain, para pendengar musik pun bisa
lebih mengapresiasi setiap genre di Indonesia.
Namun sayangnya, terkadang mereka tidak
bisa menerima suatu musik dengan genre yang
berbeda. “Justru sesuatu yang baru itu bagus
untuk men-trigger otak mereka. Gue harap
makin banyak orang yang punya apresiasi
dalam terhadap musik. Jadi, bukan hanya satu
dua tahun saja booming, terus kelar,” kata suami
Melanie Putria ini.
Hal senada juga diungkapkan Syaharani.
Wanita kelahiran Batu, 27 Juli 1971 ini berharap
agar pendengar bisa lebih terbuka dalam
mendengar musik-musik yang ada, tidak
terbatas hanya dalam genre tertentu.
“Be open! Kita nemuin banyak sekali
perbedaan yang kemudian bisa bikin kita tahu
banyak. Apakah itu teknik, culture, beberapa
hal bersifat psikologis, dan filosofis. Jadi, kalau
semakin terbuka, pengetahuan yang didapat
semakin banyak. Bukan berarti pindah aliran,
but it’s good to know perkembangan yang lain,”
tukasnya seraya tersenyum.
Ya, jika dulu musik ini dianggap musik
yang segmented, yang biasanya hanya
didengar oleh kalangan atas, kini tidak
demikian. Sudah mulai banyak orang yang
mendengarkan jazz. Hal ini didukung oleh
perkembangan media yang membantu
dalam proses penyebaran musik tersebut.
Ditambah lagi, musisi-musisi muda kian kreatif
memadukan berbagai genre musik sehingga
jazz bukan lagi musik yang tersegmentasi.
Edited by Sintia Astarina
//32
EVENTS:
Tahun 2014 menjadi tahun ke-10 Java Jazz
Festival digelar di Jakarta. Sesuai dengan
tagline-nya “Bringing the World to Indonesia”,
acara ini memang membawa musisi jazz terbaik
dari seluruh dunia untuk hadir dan tampil di
Indonesia. Tak lupa juga pengunjungnya, yang
tentu saja membawa dampak positif bagi citra
Indonesia sendiri.
Acara ini digelar pada 28 Februari hingga 2
Maret 2014, bertempat di Jakarta International
Expo, Kemayoran. Selama tiga hari, pengunjung
dapat menikmati rata-rata 65 penampilan per
harinya yang tersebar di banyak panggung, baik
indoor maupun outdoor.
Setiap tahunnya, ada musisi yang didaulat
menjadi penampil spesial. Tahun ini, nama
Jamie Cullum, Joey DeFrancesco Trio, dan
Natalie Cole menjadi artis yang paling ditunggu
penikmati jazz. Meski harus membayar lebih
Java Jazz Festival 2014Jazz Up Your Mood!
untuk masuk ke special show ini, pengunjung
tetap ramai dan setia mengantre jauh sebelum
jadwal pertunjukkan.
Pada malam pertama, Jamie Cullum berhasil
membuat penontonnya berteriak histeris,
ikut menyanyi, dan menari bersama dirinya.
Pertunjukkannya memang mulai tak tepat
waktu, ini membuat penonton yang sudah
menunggu lama pun tak sabar. Ketika Jamie
muncul, mereka langsung senang menyambut
penyanyi asal Inggris ini.
“Jakarta! I come a long long way to meet
you… and I am so happy to be here!” ujar Jamie,
menyapa para penikmat musik yang tak sabar
terhanyut dalam musiknya. Aksi panggung
Jamie yang terkenal tak biasa inilah yang
membuat penonton tak berhenti bersorak.
Mulai dari naik ke atas piano, berpindah-pindah
sisi panggung, memainkan badan piano sebagai
By Maria Advenita
PHO
TO B
Y M
ICH
AEL
AND
REW
, JO
SHU
A G
UN
ADH
I
// 33
pengganti perkusi, sampai melempar kursi
pianonya ke belakang.
Ketika pertunjukannya usai, pentonton
seakan masih belum puas. Teriakan pentonton
pun kembali membuat lelaki kelahiran 20
Agustus 1979 kembali bernyanyi. Bukan hanya
penonton, Jamie pun merasa terharu dengan
antusias penonton yang patut diacungi jempol.
Di sisi lain, atmosfer berbeda dirasakan
ketika Natalie Cole mulai menguasai panggung.
Penonton yang hadir, meskipun sama
ramainya, terlihat menikmati musik yang
dibawakan penyanyi asal Amerika Serikat ini
sambil bersantai. Tak sedikit pengunjung yang
berbaring di sisi pinggir ruang pertunjukkan
sambil mendengarkan Natalie Cole berdendang.
Selain para penampil spesial ini, Java
Jazz Festival 2014 masih punya hal-hal
spesial lainnya. Salah satunya adalah adanya
Brazilian Hall, panggung indoor yang khusus
menampilkan musisi asal Brazil. Hal ini sengaja
dilakukan dalam rangka menyambut Piala Dunia
2014, seperti dikatakan Peter F. Gontha dari Java
Festival Production dalam konferensi pers.
Earth Wind and Fire, Incognito, serta Dave
Koz juga mendapat perhatian besar dari pecinta
jazz. Sederet musisi Indonesia seperti Indra
Lesmana, Afgan, Krakatau, Tulus, Raisa, dan
Endah N Rhesa pun tak kalah menyedot massa
malam itu.
Salah satu pengunjung, Hans Christian
(18), mengungkapkan dirinya baru pertama
kali datang ke Java Jazz Festival. “Ya asyik,
seru waktu mengantre, seperti waktu mau
menonton Tulus. Stannya bagus-bagus,
musisinya juga bagus, tempatnya enak,”
ujarnya. Ia pun berniat untuk datang ke Java
Jazz Festival di tahun-tahun berikutnya.
Selain menjadi tempat untuk menikmati
alunan musik jazz, Java Jazz Festival juga menjadi
sarana interaksi yang menyenangkan. Kita
pun bisa bertemu dengan musisi-musisi yang
biasanya hanya kita nikmati dari layar kaca. Para
musisi yang sedang tidak tampil pun biasanya
akan ikut menonton bersama pengunjung
lainnya. Mereka pun akan senantiasa ramah
menyambut keinginan pengunjung yang ingin
bercengkrama atau sekadar foto bersama.
Edited by Eldo C. Rafael
//34
7Kings Ent. berhasil memboyong Alter
Bridge untuk datang ke Jakarta pada 8
Maret 2014 lalu. Acara ini dukung juga
oleh permintaan “AB Nation” di Indonesia
yang terbilang cukup besar jumlahnya.
Alter Bridge adalah salah satu band hard
rock paling berpengaruh. Pada 2004, debut
mereka One Day Remains memenangkan rekor,
prestasi yang signifikan di era download ilegal.
Personelnya terdiri dari anggota band Creed
karena Mark Tremonti (guitar), Scott Phillips
(drum), dan Brian Marshall (bass) ialah anggota
Band Rock 90-an Creed. Myles Kennedy (vocal,
guitar) sendiri merupakan vokalis untuk Slash
dan mantan vokalis The Myfield Four yang
mempunyai range suara mengagumkan.
Konser Alter Bridge Tour - Jakarta
2014 ini dijadikan momen yang pas untuk
mempromosikan album Fortress. Hits mereka
seperti Open Your Eyes, Broken Wings, Watch
Over You, Come to Life, dan Blackbird menjadi
lagu yang dapat dinikmati oleh seluruh fans!
Penampilan prima dan menakjubkan
mereka perlihatkan. Suara melengking ciri khas
rock mampu ditampilkan Myles dengan konstan.
Suguhan terbaik pun datang dari paduan
background vocal Mark Tremonti yang diiringi
permainan gitar mereka berdua. Semakin
sempurna ditambah harmoni hentakan drum
gebukan Scott Philips, dibarengi permainan
bass Brian Marshall.
Di tengah lagu penutup Rise Today,
Myles Kennedy bertanya ke penonton,
“If we come back, will you come back?”
Seketika itu juga, teriakan histeris penonton
melanglangbuana. Tak perlu ditanya
lagi, seluruh penonton menginginkan
Alter Bridge kembali ke Indonesia.
Delapan belas lagu yang dibawakan
mengundang semua penonton untuk bernyanyi,
berteriak, dan mengoyang-goyangkan kepala.
Ya, suguhan musik kelas dunia yang menjawab
sebuah penantian panjang.
Edited by Eldo C. Rafael
Penantian Panjang Telah Berakhir
Alter Bridge Live in Jakarta 2014
“I want to ask you guys a question. If we come back, will you come back?”- Myles Kennedy
PHO
TO B
Y JO
SHU
A G
UN
ADH
I
By Joshua Gunadhi
// 35
Kesempatan Kedua Bag. 2 By Eunike Iona Saptanti
CERPEN
ILLU
STR
ATED
BY
DEN
NIS
REY
NAL
DO
//36
“Mengapa kau baru memberitahuku
sekarang?” Nike bertanya dengan nada kesal.
“Maaf Nike, aku tidak mau membuatmu
kecewa. Aku ingin kau konsentrasi berlatih.”
Sesal Khenan dan tak berani menatap Nike.
“Tapi kau seakan membuka luka lamaku,
Khenan!” Mata Nike mulai berkaca-kaca.
“Maafkan aku, Nike. Minggu depan
aku usahakan untuk kembali ke sini. Aku
akan berusaha minta
izin untuk pulang.”
“Mana ada aturan seperti
itu! Memangnya pertukaran
pelajar bisa seenaknya
pulang?” Nada bicara Nike
mulai meninggi.
Khenan semakin merasa
bersalah. Seharusnya ia memberitahu Nike soal
pertukaran pelajarnya ke Jerman. Namun, hati
kecil Khenan tidak tega. Ia ingin perempuan itu
fokus berlatih dan tidak membebani pikirannya
dengan kepergiannya.
“Terserah kau saja, Khenan. Jika
memungkinkan untuk kembali… kembalilah.”
Nike pasrah.
***
Langit di Selasa pagi tampak kurang
bersahabat. Hujan rintik-rintik menemani
perjalanan mereka ke bandara. Hati Nike
semakin sedih membayangkan hari-harinya
tanpa Khenan.
Entah mengapa, rasanya Nike sudah tidak
bergairah untuk berlatih musik, ataupun
mengejar beasiswanya. Ketika Khenan datang,
hari-harinya berubah ceria seketika. Ia bisa
melupakan masa lalunya. Namun, hatinya
seketika berubah muram ketika ia tahu
harapannya yang baru telah pergi.
Padahal, ia baru saja meggenggam
kesempatannya yang kedua. Di sisi lain,
pergulatan dalam
batinnnya memaksa
dirinya untuk menahan
kekasihnya lebih
lama. Namun, seperti
ada desiran lain
yang mengguncang
dadanya ketika Khenan
menggenggam tangannya… juga berdoa
untuknya.
“Semoga kau berhasil meraih
impianmu. Aku akan berada di
sisimu… saat aku kembali… nanti.”
***
Tepuk tangan penonton di gedung
pertunjukan Institut Seni Indonesia Jogjakarta
membahana. Para penonton yang sudah
membeli tiket pertunjukan tentu saja sudah
tidak sabar melihat aksi Twilight Orchestra
dan bintang tamu lainnya. Orang tua para
mahasiswa pun tak dapat menyembunyikan
“Semoga kau berhasil
meraih impianmu. Aku
akan berada di sisimu…
saat aku kembali… nanti.”
// 37
rasa penasaran mereka melihat aksi buah
hatinya di atas panggung.
Entah mengapa, rasanya Jantung Nike
berdegup kencang. Gugup, rasanya. Bagaimana
tidak? Sebentar lagi, jari-jari manisnya akan
beradu dengan tuts-tuts piano. Ia harus
membuat otak dan kedua tangannya bekerja
sama sebaik mungkin. Ia tidak ingin usahanya
gagal. Ia tidak ingin seluruh waktu yang ia
berikan hanya untuk berlatih, menjadi sia-sia
karena ia tak mampu memberikan yang terbaik.
Sesaat ia teringat dengan Khenan,
kekasih yang disayanginya. Ia pun
membuka handphone dan menatap foto
lelaki itu.
Ah, andaikan kau di sini, Khenan.
“Selamat malam hadirin, malam ini sungguh
luar biasa karena Institut Seni kebanggan kita
merangkai sebuah acara yang bertajuk “Royal
Concert” dengan bintang tamu dari Twilight
Orchestra! Sebuah acara yang digagas oleh para
dosen, guru besar dan rektor serta mahasiswa,
sebagai apresiasi terhadap seluruh sivitas
akademika Institut Seni Indonesia Jogjakarta.
Sebagai penampilan pertama mari kita
sambut Twilight Orchestra dan Eunike dengan
penampilan lagu dari Franz Liszt- Piano Concerto
in E Flat Major. Beri tepuk tangan yang meriah!”
Derap langkah seluruh anggota orkestra
membuat penonton terkesiap dan kagum.
Nike masuk ketika semua anggota orkestra
siap dengan alat musiknya. Sebuah grand
piano putih diletakkan paling depan dan siap
dimainkan. Nike memejamkan matanya sesaat
untuk berdoa. Setelah kondaktur memberi
aba-aba, mulaiah jari-jarinya memainkan irama
pembuka dengan indah, kali ini penampilannya
sungguh luar biasa. Sangat rileks, penuh
penjiwaan, dan sempurna. Tempo dan dinamika
selaras dengan orkestra yang didominasi oleh
alat musik string.
Dalam sekajap saja, penonton bagaikan
tersihir ruangan begitu hening. Hanya ada suara
merdu dari atas panggung. Hanya ada alunan
melodi Concerto dengan 3 movement yang
begitu indah. Perpaduan alat musik biola, violin,
terompet, trombone, flute, dan piano tunggal
sanggup meninggalkan kesan yang dalam bagi
yang menontonnya.
Sejenak, Nike melupakan semua kejadian dan
kenangan buruknya pada masa lalu dengan
Bara. Hanya ada Concerto, harmoni lagu, dan
persembahan tulus untuk orang tuanya... dan
Khenan. Sikap duduknya yang anggun, dengan
dress hitam panjang melengkapi kesempurnaan
penampilan Nike malam itu.
Tepuk tangan meriah pun kembali
membahana selesai mereka menampilkan
lagu Concerto. Nike memberi penghormatan
pada penonton. Ada kepuasan dalam hatinya
saat ia berhasil memainkan lagu itu dengan
sempurna. Meski demikian, masih ada
kekosongan yang ia rasakan seusai memberi
tanda penghormatan kepada hadirin.
//38
“Sekali lagi maafkan aku, Nike. Aku berusaha
untuk pulang kemarin malam, namun semua tiket
sudah habis untuk penerbangan ke Indonesia.
Aku dapat merasakan indahnya melodi yang
kau mainkan Nike, walaupun aku berada jauh
dari sisimu. Aku yakin kau akan mendapatkan
impianmu malam ini. sekali lagi maafkan aku. Aku
sungguh merindukanmu. I love you. -Khenan.”
Nike sudah menduga akan hal ini. Khenan
pasti tidak bisa menemuinya. Perasaan
bangga mendadak berubah menjadi kecewa
dan sedih setelah ia membaca pesan teks
dari Khenan. Air mata memenuhi pelupuk
matanya. Ia teringat dengan memori dulu,
ketika Bara meninggalkannya. Khenan
memang tidak meninggalkanya, namun ia
kecewa karena tidak bisa bersama orang
yang disayanginya saat ia menampilkan
konser terbaiknya. Tak lama kemudian
ia menghapus air matanya saat dosen
pembimbingnya, Pak Eddy menghampirinya.
“Nike, kau sungguh luar biasa malam ini.
Kau benar-benar tidak mengecewakan. Saya
bangga dengan usaha kamu. Itu lagu yang
tidak mudah, bahkan kemarin kau sempat
hilang kontrol, dan tidak bisa menjiwai
lagu. Tapi sekarang, kau memperbaikinya
dengan sempurna. Saya salut. Kau berhak
mendapat beasiswa. Sekali lagi, selamat.”
“Terima kasih banyak Pak Eddy.” Nike
tersenyum lebar sambil menjabat tangan
dosen pembimbingnya. Perasaannya begitu
bahagia karena impiannya terwujud. Akan
tetapi, raut mukanya tidak bisa menipu, bahwa
masih ada sesuatu yang ia rindukan saat
itu. Ia berjalan ke belakang panggung untuk
menyembunyikan dirinya sementara. Sesaat
kemudian handphone-nya bergetar.
Satu pesan teks diterima. Khenan.
“Pergilah ke koridor belakang, aku menitipkan
sesuatu untukmu.”
Nike penasaran dan bergegas ke koridor
belakang. Di sebuah kursi panjang, ia
menemukan boneka Teddy Bear, bunga
mawar, dan kotak musik berbentuk
grand piano. Nike terkejut, ia membalikan
badannya. Seketika ia takjub melihat
pemandangan di depan matanya.
“Aku datang untuk menepati janjiku, Nike.
Maaf aku terpaksa bohong padamu. Aku ingin
memberi kejutan. Aku tidak ingin kau terluka
sama seperti waktu itu. Penampilanmu sungguh
luar biasa tadi. Kamu sangat cantik. Maaf, aku
hanya sempat memberi ini,” tukas Khenan
sambil tersenyum.
“Ini sudah lebih dari cukup, Khenan.
Melihatmu aku sudah sangat bahagia. Terima
kasih.” Mata Nike berkaca-kaca dan terharu.
“Besok malam, aku ingin mengajakmu jalan-
jalan. Dandan yang cantik ya. Nanti aku jemput
di tempat biasa. Senin besok aku harus kembali
ke Jerman. Tunggu aku, aku pasti pulang.”
Perasaan bahagia tidak bisa dibendung
lagi. Nike mengangguk. Ia begitu terharu dan
langsung memeluk Khenan dengan sangat
erat. Nyatanya, usaha dan penantian yang
dilakukannya tidaklah sia-sia. Harmoni demi
harmoni yang mengalun bebas di udara seakan
mampu meramu cinta antara Nike dan Khenan.
Kesempatan ini… memang milik dirinya dan
Khenan seutuhnya… dan mereka takkan pernah
menyia-nyiakan apa yang sudah cinta perbuat
untuk mereka.
TAMAT
Edited by Oktyfany Sembiring
// 39
ULTIMAGZ IS LOOKING FOR STUDENTS OF
UMN TO FILL AVAILABLE POSITIONS
AS:
STAFF PERUSAHAAN (PERU)
Memiliki minat dalam mengatur berjalannya sebuah perusahaan? Memiliki pengalaman di bidang periklanan?Mampu dalam mengatur sirkulasi keuangan, percetakan-distribusi dan mau mendapat penghasilan mencapai jutaan rupiah? Lowongan ini terbuka untuk Mahasiswa UMN segala Jurusan angkatan 2012 – 2013!Bergabunglah menjadi staff perusahaan Ultimagz!Kirimkan CV anda ke [email protected] dengan subject—[OPREC PERUSAHAAN] paling lambat 25 April 2014!
STAFF WEB – IT
Memiliki minat dalam mengelola sebuah website?Memiliki kemampuan dalam hal mengelola webserver (remote admin), PHP dan SQL, Mampu membuat aplikasi iOS,Android dan/atau Windows Phone adalah sebuah kelebihan.Lowongan ini terbuka untuk Mahasiswa UMN segala Jurusan angkatan 2012 – 2013!Bergabunglah menjadi staff web - IT Ultimagz!Kirimkan CV anda ke [email protected] dengan subject—[OPREC WEB-IT] paling lambat 25 April 2014!
Contact us:
//40
REVIEW
Masa Pemilihan Umum yang perhelatannya
mewarnai Pesta Demokrasi 2014 ini tak pernah
lepas dari peristiwa-peristiwa politik. Hal ini
tak hanya terjadi sekali, tetapi terjadi untuk
kesekian kalinya. Peristiwa politik pada masa
menjelang Pemilu selalu menjadi hal yang
menarik perhatian khalayak luas.
Dalam setiap kepemimpinan, masyarakat
selalu merasa tidak puas. Soekarno yang
seorang orator dan Soeharto yang berakhir
otoriter. Abdurahman Wahid sebagai
demokrat sejati yang dianggap masyarakat
mulai banyak berbicara, Megawati yang
menjadi tumpuan rakyat Indonesia karena
hemat bicara dan banyak bekerja pun
pada akhirnya dianggap kurang cerdas.
Hingga berakhir pada masa kepemimpinan
SBY. Namun, berujung pada kekecewaan
masyarakat karena kecerdasan beliau tidak
diimbangi dengan ketegasan yang cukup.
Sukardi Rinakit, sang penulis ingin membawa
kita bersama dengan kumpulan esai politiknya
pada realita sebenar-benarnya sosok pemimpin
yang diharapkan segenap rakyat Indonesia
selanjutnya. Kepada realita yang bukan hanya
sebuah “Janji Gunung Emas” seperti yang biasa
dilakukan para Calon Presiden terhormat dalam
orasi kampanyenya.
Istilah “Memompa Ban Kempis” merupakan
jawaban singkat seorang Nurcholish Madjid
ketika Sukardi Kanit berjalan beriringan
dengannya di lorong Universitas Paramadina.
Dia menginginkan kaum muda menjadi
“pemompa ban kempis”. Dengan demikian, akan
muncul kekuatan yang seimbang dalam Checks
and Balances. Pada dasarnya, demokrasi tak
lebih hanya sebuah realitas semua jika tanpa
kekuatan oposisi.
Buku ini merupakan kumpulan esai politik
kedua Sukardi, penggiat politik yang bekerja di
belakang para aktivis muda. Tak hanya berisi
analisis-analisis teoritik, ada pula pandangan
pribadi berdasarkan pengalaman.
Ya, sebuah kumpulan esai yang
begitu gamblang dalam menggambarkan
realita kepemimpinan yang dianggap
masih minim kearifan.
Editor: Eldo C. Rafael
Memompa Ban
Kempis: Sebuah Esai
Kearifan Pemimpin
Judul: Memompa Ban KempisPenulis: Sukardi RinakitTahun Terbit: 2013Tebal: 270 halaman
SUM
BER
GAM
BAR
: HTT
P://
WW
.MAR
YMAR
TIN
.CO
M
By Annisa Hardjanti
// 41
Sepuluh bulan berlalu sejak season tiga
berakhir dengan penuh darah. Pembantaian
terhadap keluarga Stark hingga ancaman White
Walkers, ras mistis yang gemar membunuh,
meninggalkan penonton bertanya-tanya. Apa
yang akan terjadi selanjutnya di Westeros?
Banyak karakter telah mengalami perubahan
fisik maupun psikologis. Jamie Lannister (Nikolaj
Coster-Waldau) yang dulunya tega mendorong
anak kecil dari menara tinggi, kini bisa jadi
merupakan ksatria terhormat. Daenerys
Targaryen (Emilia Clarke) yang dahulu selalu
tunduk pada kakaknya, kini telah mendapatkan
kepercayaan dirinya dan mulai melatih jiwa
kepemimpinannya. Tentu dengan dukungan
ketiga naganya yang kini sudah dewasa.
Sementara itu, Arya Stark (Maisie Williams)
telah berubah dari gadis kecil tomboy menjadi
ksatria perempuan tangguh. Tahun ini,
Westeros juga kedatangan Pangeran Oberyn
Martell (Pedro Pascal), adik kesayangan Putri
Elia Martell, istri Pangeran Rhaegar Targaryen
yang dibunuh bersama bayi-bayinya saat Raja
Robert Baratheon naik tahta dulu.
Meski diadaptasi dari buku berseri George
R.R. Martin, “A Song of Ice and Fire”, para
pembuat Game of Thrones telah menunjukkan
bahwa mereka tidak akan segan keluar dari
jalan cerita di buku. Karakter baru akan
bermunculan menambah ketegangan film.
Selain itu, karakter lama seperti Tyrion Lanister
(Peter Dinklage) pun akan menjadi pemeran
kunci di season kali ini.
“The good guys are coming back this year.
And that’s nice to see we’re making a stand,” ujar
Maisie Williams dalam teaser wawancara yang
dirilis di Youtube.
Bersiaplah untuk menyaksikan pembalasan
dendam mereka April ini.
Game of Thrones
Season 4: Saatnya
Pembalasan Dendam
Edited by Eldo C. Rafael
Rilis: 11 April 2014Stasiun TV: HBORuntime: 60 menit per episode (1 season = 10 episode)
SUM
BER
GAM
BAR
: WW
W.B
LOG
.ZAP
IT.C
OM
By Hana Krisviana
//42
Angel Has Fallen
Baru-baru ini saya putus dengan pacar saya.
Akhir-akhir ini juga, saya lagi dekat sama seorang
cowok, tapi saya nggak tahu gimana cara untuk
mendekat. Cowoknya itu pendiam dan suka
dengan Korea gitu. Solusinya gimana yah, Ma’am?
-NN-
Dear NN,
Ada banyak cara yang bisa dilakukan,
salah satu yang sering dilakukan adalah
dengan mengetahui hal-hal yang disukai
oleh cowok tersebut. One good point, kamu
sudah mengetahui cowok yang kamu dekati
menyukai segala sesuatu yang berhubungan
dengan Korea. Nah, apakah kamu juga
menyukai hal yang sama? At least, cobalah
untuk mencari tahu lebih banyak mengenai
Korea dengan Korean Wave-nya (serial televisi,
artis, lagu, group musik, tren baju, dll).
Setelah mencari tahu, beranikan diri untuk
mengajak bicara dengan mendiskusikan
hal mengenai Korea sebagai bahan awal
pembicaraan. Semoga dengan mencoba
berkomunikasi dan membuka diri, bisa
membuka alur komunikasi dua arah dengan
yang bersangkutan. Sukses ya....
Ma’am Sandra, saya ini suka belanja dan saya akui
memang saya shopaholic. Maka itu kantong saya
sering kering nih, Ma’am. Kalo saya lihat barang
yang saya sukai dan saya ingin sekali membelinya,
tapi uangnya kurang. Lalu, selalu kepikiran terus
hingga susah tidur dan selalu nggak sabaran. Kira-
kira solusinya gimana ya, Ma’am?
-NN-
Dear NN,
Cobalah untuk membedakan apakah barang-
barang yang kamu beli lebih karena kebutuhan
atau dorongan emosi sesaat yang hanya
mengikuti dorongan hati.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk “mengerem” keinginan berbelanja,
seperti membawa uang secukupnya untuk
makan dan transportasi saat pergi ke mal
atau berjalan-jalan dengan temanmu. Kedua,
sisihkan uang jajanmu untuk menabung
untuk sesuatu yang penting atau sesuatu
yang kamu sukai. Misalnya, kamu sangat
terkesan dengan pemandangan di Bali,
tetapkan target waktu mengumpulkan dan
mulailah menabung untuk tujuanmu.
Seorang kawan pernah mengatakan kepada
saya, saat kamu mencoba meraih cita-citamu
atau mengumpulkan uang untuk tujuanmu,
nikmatilah proses. Saat target tersebut sudah
berhasil dicapai, rayakan dan bersyukurlah
bahwa usahamu sudah membuahkan hasil.
SUSIS:
SUDUT PSIKOLOGIS BERSAMA
MA’AM SANDRA
PHO
TO B
Y KE
VIN
GU
NAD
JAJA
// 43
Laurensius Grady
DKV 2012Angel has Fallen
GALERI TUGAS
//44
kate Laurensius Grady
DKV 2012
Mr. RLaurensius Grady
DKV 2012
// 45
ARI LASSO
SNAPSHOT
//46
SNAPSHOT
JAVAJAZZ
2014
// 47
//48
Ultimagz Edisi Mei 2014
Warisan dan Budaya IndonesiaInfo Kampus: Mahasiswa dalam Potret Budaya
Sosok: Lagu Daerah, Siapa yang Peduli?
Olahraga: Mengenang Liga Champions
WHAT’S NEXT
// 49
kamu beserta foto dirimu.Kirim karya foto Pojok Lensa
dan gratis Galeri Tugas kamu ke email gallery.ultimagz(at)gmail(dot)com dengan subjek: Pojok Lensa Ultimagz
For more info: @ultimagz, Fan Page Ultimagz, dan Oktyfany S: 085282919619
Kalau kamu pengen banget karya grafis dan fotomu masuk, ada tuh Galeri Tugas dan Pojok Lensa yang isinya foto-fotomu karyamu, ini dia caranya!
Kirim foto/karya grafis dalam bentuk JPEG resolusi 1000 maksimal 300 pixel. Jangan lupa sertakan caption dan biodata
MAU KARYAGRAFIS ATAU FOTOMU MASUK MAJALAH?
//50