Download - Tauhid Dan Syirik
![Page 1: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/1.jpg)
Upaya Mempertahankan Ketauhidan
dan Menjauhkan dari Berbagai Bentuk
Kemusyrikan
Nama : Desy Dwi Astuti
NIM : 112110101090
Fakultas : Kesehatan Masyarakat
Kelompok : 13
Kelas : PAI 22
1
![Page 2: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/2.jpg)
DAFTAR ISI
IDENTITAS.................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
A. LATAR BELAKANG........................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 3
C. PEMECAHAN MASALAH.................................................................................. 4
D. PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
E. KESIMPULAN..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13
2
![Page 3: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/3.jpg)
A. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi seperti ini, ke Tauhidan harus dipertahankan agar kita
senantiasa jauh dari berbagi bentuk kemusyrikan. Kedudukan tauhid dalam Islam
sangatlah fundamental, karena dari pemahaman tentang tauhid itulah keimanan seorang
muslim mulai tumbuh dan terhindar dari kemusyrikan. Konsep tauhid dalam Islam
merupakan salah satu pokok ajaran yang tidak dapat diganggu gugat dan sangat
berpengaruh terhadap keislaman seseorang. Apabila pemahaman tentang tauhid
seseorang tidak kuat, maka akan goyah pula pilar-pilar keislamannya secara menyeluruh.
Dengan memperdalam pemahaman terhadap ilmu tauhid, maka diharapkan
seorang muslim mempunyai landasan kuat dalam mengimplementasikan kewajiban-
kewajiban menyembah Allah dan menghindari perbuatan-perbuatan yang menuju pada
kemusyrikan. Dengan keyakinan yang kuat tentang keesaan Allah, maka akan semakin
ringan seorang muslim melaksanakan seluruh ibadah yang yang diwajibkan kepada
seorang muslim. Tidak ada lagi rasa malas, dan menganggap bahwa semua kewajiban
yang harus dijalaninya tersebut merupakan kebutuhan untuk bertemu dengan
penciptanya, Allah SWT.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan menggali aspek-aspek tauhid
sebagai landasan aqidah umat Islam. Melalui penggalian konsep-konsep di atas, maka
diharapkan pemahaman penulis tentang keesaan Allah akan meningkat pula dan pada
akhirnya meningkatkan pula ibadah kepada Allah SWT.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka berikut ini rumusan masalah yang akan
dikaji dalam makalah ini, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan tauhid?
2. Apa saja macam-macam tauhid ?
3. Apa pengertian syirik?
4. Apa saja macam-macam syirik?
5. Apa bahaya syirik bagi umat islam?
3
![Page 4: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/4.jpg)
C. PEMECAHAN MASALAH
1. Tauhid adalah meyakini akan keesaan Allah dengan cara memelihara ciptaan
Allah, ikhlas beribadah kepadaNya dan mengimani nama-nama dan sifatNya.
2. Tauhid ada 3 macam, yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah,dan tauhid asma' wa
sifat.
3. Syirik adalah menyekutukan Tuhan dengan yang lain, atau menyamakan Allah dengan
Tuhan yang lain.
4. Macam-macam syirik yaitu, syirik b esar dan syirik kecil.
5. Bahaya syirik :
*Membuat manusia menjadi dzalim.
*Sumber ketakutan pada hati manusia.
*Sumber khurafat.
*Merendahkan derajat kemanusiaan bagi yang melakukannya.
*Allah tidak akan mengampuni dosa syirik.
D. PEMBAHASAN
1. Pengertian Tauhid
Tauhid (Arab :توحيد), adalah konsep dalam aqidah Islam yang
menyatakan keesaan Allah. Tauhid diambil kata : Wahhada Yuwahhidu
Tauhidan yang artinya mengesakan. Satu suku kata dengan kata wahid yang
berarti satu atau kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran Islam Tauhid itu
berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha
Illallah yang berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah. ( al-Baqarah:163,
Muhammad 19 ). Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan
norma Islam, sehingga oleh karenanya Islam dikenal sebagai agama tauhid yaitu
agama yang mengesakan Tuhan. Bahkan gerakan-gerakan pemurnian Islam
terkenal dengan nama gerakan muwahhidin ( yang memperjuangkan tauhid ).
Dalam perkembangan sejarah kaum muslimin, tauhid itu telah berkembang
menjadi nama salah satu cabang ilmu Islam, yaitu ilmu Tauhid yakni ilmu yang
mempelajari dan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan
keimanan terutama yang menyangkut masalah ke-Maha Esa-an Allah.
4
![Page 5: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/5.jpg)
Tauhid merupakan pegangan pokok dan sangat menentukan bagi
kehidupan manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amal yang
dilakukannya. Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidlah -menurut tuntunan
Islam- yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan
kebahagiaan yang hakiki di alam Akhirat nanti. Allah berfirman:
"Barang siapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan." (An-Nahl: 97)
Berdasarkan pada pentingnya peranan tauhid dalam kehidupan manusia,
maka wajib bagi setiap muslim untuk mempelajarinya.
Tauhid bukan sekedar mengenal dan mengerti bahwa pencipta alam
semesta ini Allah; bukan sekedar mengetahui bukti-bukti rasional tentang
kebenaran wujud (keberadaan)-Nya dan wahdaniyah (keesaan)-Nya; dan bukan
pula sekedar mengenal asma' dan shifat-Nya.
Iblis mempercayai bahwa Tuhannya adalah Allah; bahkan mengakui ke-
Esaan dan ke-Mahakuasaan Allah dengan permintaannya kepada Allah melalui
Asma' dan Shifat-Nya. Kaum Jahiliyah kuno yang dihadapi rasulullah juga
mayakini bahwa Tuhan pencipta, pengatur pemelihara dan penguasa alam
semesat ini adalah Allah. . Namun, kepercayaan dan keyakinan mereka itu
belumlah menjadikan mereka sebagai makhluk yang berpredikat Muslim, yang
beriman kepada Allah. Dari sini lalu timbul pertanyaan: "Apakah hakikat tauhid
itu?"
Tauhid, ialah permunian ibadah kepada Allah; yaitu menghambakan diri
hanya kepada Allah secara murni dan konsekuen, dengan mentaati segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh rasa rendah diri,
cinta, harap, dan takut kepada-Nya.
Untuk inilah sebenarnya manusia itu diciptakan Allah. Dan sesungguhnya,
misi para rasul adalah untuk menegakkan tauhid dalam pengertian tersebut, mulai
dari rasul pertama hingga rasul terakhir, Nabi Muhammad.
5
![Page 6: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/6.jpg)
2. Pembagian Tauhid
Tauhid Rububiyah
Beriman bahwa hanya Allah satu-satunya Rabb yang memiliki,
merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara, memberi rezeki,
memberikan manfaat, menolak mudharat serta menjaga seluruh Alam
Semesta. Sebagaimana terdapat dalam Al Quran surat Az Zumar ayat
62 :"Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu".
Hal yang seperti ini diakui oleh seluruh manusia, tidak ada seorang pun yang
mengingkarinya. Orang-orang yang mengingkari hal ini, seperti kaum atheis,
pada kenyataannya mereka menampakkan keingkarannya hanya karena
kesombongan mereka. Padahal, jauh di dalam lubuk hati mereka, mereka
mengakui bahwa tidaklah alam semesta ini terjadi kecuali ada yang membuat
dan mengaturnya. Mereka hanyalah membohongi kata hati mereka sendiri. Hal
ini sebagaimana firman Alloh “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun
ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah mereka telah menciptakan langit
dan bumi itu? sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka
katakan).“ (Ath-Thur: 35-36)
Namun pengakuan seseorang terhadap Tauhid Rububiyah ini tidaklah
menjadikan seseorang beragama Islam karena sesungguhnya orang-orang
musyrikin Quraisy yang diperangi Rosululloh mengakui dan meyakini jenis
tauhid ini. Sebagaimana firman Alloh, “Katakanlah: ‘Siapakah Yang memiliki
langit yang tujuh dan Yang memiliki ‘Arsy yang besar?’ Mereka akan
menjawab: ‘Kepunyaan Alloh.’ Katakanlah: ‘Maka apakah kamu tidak
bertakwa?’ Katakanlah: ‘Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan
atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat
dilindungi dari -Nya, jika kamu mengetahui?’ Mereka akan menjawab:
‘Kepunyaan Alloh.’ Katakanlah: ‘Maka dari jalan manakah kamu ditipu?’”
(Al-Mu’minun: 86-89).
Tauhid Uluhiyah/Ibadah
6
![Page 7: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/7.jpg)
Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada
sekutu bangiNya. "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang
orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana" (Al
Imran : 18). Beriman terhadap uluhiyah Allah merupakan konsekuensi dari
keimanan terhadap rububiyahNya. Mengesakan Alloh dalam segala macam
ibadah yang kita lakukan. Seperti shalat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal,
taubat, harap, cinta, takut dan berbagai macam ibadah lainnya. Dimana kita
harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya kepada Alloh
semata. Tauhid inilah yang merupakan inti dakwah para rosul dan merupakan
tauhid yang diingkari oleh kaum musyrikin Quraisy. Hal ini sebagaimana yang
difirmankan Alloh mengenai perkataan mereka itu “Mengapa ia menjadikan
sesembahan-sesembahan itu Sesembahan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini
benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.” (Shaad: 5). Dalam ayat ini
kaum musyrikin Quraisy mengingkari jika tujuan dari berbagai macam ibadah
hanya ditujukan untuk Alloh semata. Oleh karena pengingkaran inilah maka
mereka dikafirkan oleh Alloh dan Rosul-Nya walaupun mereka mengakui
bahwa Alloh adalah satu-satunya Pencipta alam semesta.
Tauhid Asma wa Sifat
Mengimani dan menetapkan apa yang sudah ditetapkan Allah di dalam
Al Quran dan oleh Nabi-Nya di dalam hadits mengenai nama dan sifat Allah
tanpa merubah makna, mengingkari, mendeskripsikan bentuk/cara, dan
memisalkan. Untuk pembahasan yang lebih lengkap bisa merujuk ke beberapa
kitab diantaranya Aqidah Washithiyah, Qowaidul Mutsla, dll.
Apabila ketiga tauhid di atas ada yang tidak lengkap, maka seorang
hamba bisa berkurang imannya atau bahkan telah keluar dari Islam.
3. Pengertian Syirik
Menurut bahasa: Syirik adalah sebuah kata yang digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu yang terjadi antara dua orang atau lebih.
Menurut istilah syar’i: Syirik kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa 7
![Page 8: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/8.jpg)
maksudnya menjadikan sekutu bagi Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa, baik dalam
rububiyahnya ataupun uluhiyahnya, tetapi istilah syirik lebih sering digunakan
untuk syirik dalam uluhiyahnya.
Atau: menyamakan selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dengan Allah
Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam hal-hal yang menjadi hak Allah Subhaanahu Wa
Ta'aalaa.
Syirik dalam pengertian yang umum sering disebut dengan makna
menyekutukan Tuhan dengan yang lain. Mempersekutukan Tuhan berarti
munculnya kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap mampu melakukan
sesuatu sebagaimana sifat-sifat atau perbuatan Tuhan terhadap manusia, makhluk,
atau alam. Padahal Tuhan (baca Allah) tidak ada keserupaanya (laisa kamislihi
syaiun), tidak ada membandingiNya (walam yakun lahu kufuan ahad), satu-
satunya Yang Maha Kuasa (innallahu ala kulli syaiin qadir).
Aqidah (aqad-kepercayaan) seseorang muslim yang murni berarti ia mampu
memelihara ketunggalan-keyakinan-kepercayaannya hanya kepada Allah SWT
sesuai dengan petunjuk nash agama. Mempercayai mitos berarti merusak
kemurnian aqidah karena isi (substantif) kepercayaan telah terisi dengan yang lain
/ tercampur. Islam sangat menentang kepercayaan tersebut. Al Qur`an
menyatakan :
“Sesungguhnya mempersekutukan Allah (syirik) merupakan aniaya yang
sangat besar”. (QS.Luqman : 13).
4. Pembagian Syirik
Syirik ada 2 macam, yaitu : Syirik Besar dan Syirik Kecil.
1. Syirik Besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan
menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum
bertaubat daripadanya.
Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain
Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya
dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk
kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak
kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.8
![Page 9: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/9.jpg)
Syirik besar dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
Syirik Do'a,
Yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga
berdo'a kepada selainNya.
Syirik Niat
Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain
Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Syirik Ketaatan
Yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah.
Syirik Mahabbah (Kecintaan)
Yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan.
2. Syirik Kecil
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi
ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.
Syirik kecil dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
Syirik Zhahir (Nyata)
Yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk
ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia
telah berbuat kufur atau syirik"[7]
Qutailah Radhiyallahuma menuturkan bahwa ada seorang Yahudi yang
datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berkata:
"Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu
mengucapkan: "Atas kehendak Allah dan kehendakmu" dan
mengucapkan: "Demi Ka'bah". Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
memerintahkan para Shahabat apabila hendak bersumpah supaya
mengucapkan, "Demi Allah Pemilik Ka'bah" dan mengucapkan: "Atas
kehendak Allah kemudian atas kehendakmu”.
Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan.
"Kalau bukan karena kehendak Allah dan kehendak fulan"
Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah.
9
![Page 10: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/10.jpg)
"Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si
fulan"
Kata (kemudian) menunjukkan tertib berurutan, yang berarti menjadikan
kehendak hamba mengikuti kehendak Allah.
Syirik Khafi (Tersembunyi)
Yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin dipuji orang)
dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.
"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.
"Mereka (para Shahabat) bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya
Rasulullah?" .Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Yaitu
riya’”.
5. Bahaya Syirik bagi Umat Islam
Perbuatan syirik sangat berbahaya. Berikut ini beberapa bahaya yang akan
menimpa orang-orang pelaku syirik.
Pertama, syirik adalah kezhaliman yang nyata. Allah berfirman, “Innasy
syirka ladzlumun adziim(sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-
benar kezaliman yang besar).” [QS. Luqman (31): 13]. Mengapa disebut
kezhaliman yang besar? Sebab dengan berbuat syirik seseorang telah menjadikan
dirinya sebagai hamba makhluk yang sama dengan dirinya yang tidak berdaya
apa-apa.
Kedua, syirik merupakan sumber khurafat. Sebab, orang-orang yang
meyakini bahwa selain Allah –seperti bintang, matahari, kayu besar dan lain
sebagainya– bisa memberikan manfaat atau bahaya, berarti ia telah siap
melakukan segala khurafat dengan mendatangi para dukun, kuburan-kuburan
angker, dan mengalungkan jimat di lehernya.
Ketiga, syirik adalah sumber ketakutan dan kesengsaraan. Allah
berfirman, “Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut
disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri
tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka;
dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zhalim.” [QS. Ali
10
![Page 11: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/11.jpg)
Imran (3): 151]
Keempat, syirik merendahkan derajat kemanusiaan si pelakunya. Allah
berfirman, “Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia
seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin
ke tempat yang jauh.” [QS. Al-Hajj (22): 31]
Kelima, syirik menghancurkan kecerdasan manusia. Allah berfirman,
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat
mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan. Dan
mereka berkata, ‘Mereka itu adalah pemberi syafa`at kepada kami di sisi Allah.’
Katakanlah, ‘Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-
Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi?’ Maha Suci Allah dan Maha Tinggi
dari apa yang mereka mempersekutukan (itu).” [QS. Yunus (10): 18]
Keenam, di akhirat nanti orang-orang musyrik tidak akan mendapatkan
ampunan Allah dan akan masuk neraka selama-lamanya. Allah berfirman,
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu)
dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah,
maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” [QS. An-Nisaa' (4): 116]
Allah juga berfirman, “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan
tempatnya ialah neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolong pun.” [QS. Al-Maidah (5): 72]
E. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tauhid (Arab :توحيد), adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan
keesaan Allah. Tauhid diambil kata : Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang
artinya mengesakan. Satu suku kata dengan kata wahid yang berarti satu atau
kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran Islam Tauhid itu berarti keyakinan
akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallah yang
berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah. ( al-Baqarah:163, Muhammad 19 ).
Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam,
11
![Page 12: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/12.jpg)
sehingga oleh karenanya Islam dikenal sebagai agama tauhid yaitu agama
yang mengesakan Tuhan.
2. Pembatal ke-Islaman seseorang yang paling besar adalah syirik kepada Allah
Subhaanahu Wa Ta'aalaa. Oleh karena itu kita temukan dalam al Qur`an Allah
Subhaanahu Wa Ta'aalaa mengingatkan kita (agar menjauhkan) syirik, orang-
orang yang melakukan syirik dan akibat yang akan mereka rasakan, dalam
banyak ayat. Lafadz syirik dan bentukannya disebutkan berulang-ulang dalam
al Qur`an lebih dari 160 kali. Demikian juga dalam sunnah, kita temukan
sangat banyak hadits-hadits Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam yang
menjelaskan bahayanya.
3. Tauhid sangat berpengaruh terhadap kehidupan seorang muslim, yaitu menjadi
landasan kuat dalam menjalankan segala aktivitas, baik aktivitas keagamaan
maupun aktivitas duniawi lainnya . Dengan tauhid seorang muslim akan
menjalani kehidupannya dengan tenang, tawakal dan sabar serta
menghindarkan dari kemusyrikan. Oleh karena itu tauhid merupakan modal
dasar bagi suksesnya seorang muslim baik di dunia maupun di akherat.
DAFTAR PUSTAKA12
![Page 13: Tauhid Dan Syirik](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071623/55cf9926550346d0339be02b/html5/thumbnails/13.jpg)
http://google.com/pengertian_tauhid_dan_syirik/
Hamid, Syamsul Rijal. 2007. Buku Pintar Agama Islam. Bogor: Cahaya Salam.
Mustofa, Agus. 2008. Dzikir Tauhid. Yogyakarta: Padma.
Suwaidi, Fahmi. 2011. Ensiklopedi Syirik dan Bid’ah. Solo: Aqawam.
13