ZONASI KAWASAN TERDAMPAK AKIBAT SEBARAN BUBBLEDI LUAR BATAS TANGGUL LUMPUR LAPINDO SIDOARJO DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Oleh:Dwi Wahyuningsih
3507 100 036
SIDANGTUGAS AKHIR – RG 091536
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Muhammad Taufik
Ir. Chatarina N. S., MT
PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENUTUP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Rabu, 14 Des 2011
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Semburan lumpur panas telahmembawa dampak luapan lumpur dipermukaan tanah dan menimbulkandeformasi geologi yang bersifatdinamis di bawah permukaan tanah
Semakin lamanya semburan liar yangmuncul, maka tidak hanya di daerahdekat semburan yang mengeluarkangelembung-gelembung gas, tetapi jugadi tempat yang jaraknya 2 hingga 3km dari pusat semburan.
Deformasi geologi yang terlihatdengan adanya rekahan-rekahanyang di permukaan danmunculnya semburan berupa gasyang berisi air, lumpur dapatdipantau dengan menggunakanaplikasi dari SIG.
Rabu, 14 Des 2011
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Bagaimana cara mengidentifikasi sebaran bubble di wilayahterdampak yang ada di luar tanggul lumpur Lapindo denganmenggunakan SIG dan sebagai media untuk penanganan akibatperistiwa dari lumpur Lapindo
Rabu, 14 Des 2011
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Batasan
masalah
dari
penulisan
tugas
akhir
1. Penelitian ini terletak pada radius 5-6 km dari luartanggul lumpur Lapindo.
2. Data yang digunakan adalah peta dijital daerah PorongSidoarjo skala 1:25.000
3. Pengamatan titik-titik bubble dengan pengamatanGPS.
Rabu, 14 Des 2011
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Membuat peta zoning bahaya pada wilayah terdampak akanadanya bubble denganmetode SIG.
Rabu, 14 Des 2011
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Suatu informasi mengenai area kawasan zoning terdampakadanya bubble di luar tanggul lumpur Lapindo, sehingga dapatdijadikan bahan evaluasi dalam melakukan penanggulanganlebih dini terhadap persebaran bubble. Selain itu diharapkanjuga sebagai informasi bagi peneliti yang lain.
Next
Rabu, 14 Des 2011
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Kabupaten Sidoarjo secara geografisterletak pada112° 30’ BT ‐ 112°54’ BT dan 7° 18’ LS – 7° 30‘ LS. Kabupaten Sidoarjo merupakanDataran delta dengan ketinggianantara 0‐25 m dari permukaan laut.
Rabu, 14 Des 2011
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Diantaranya adalah:1. Peta dijital Kabupaten Sidoarjo lembar 1608‐412, dan
Peta RBI Porong lembar 1608‐134 dengan skala 1:25.000.2. Peta zonasi persebaran bubble.3. Koordinat sebaran bubble di sekitar luar tanggul lumpur lapindo.
Di dapatkan dari survei GPS navigasi di wilayah penelitian.4. KoordinatTitik GPS sebanyak 18 titik.5. FotoObjek/Dokumentasi.
Rabu, 14 Des 2011
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Peralatan Hardware :Notebook, flashdisk, kamera dijital, printer, GPS Geodetik,dan GPS NavigasiPeralatan Software :1. Autodesk Land Desktop 20042. ArcGIS 9.33. Microsoft Visual basic 6.04. Microsoft office 2007
Rabu, 14 Des 2011
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
IdentifikasiMasalah
Studi Literatur
PengumpulanData
PengolahanData
Analisa Data
PenyusunanLaporan
TahapPersiapan
TahapPengolahan
Data danAnalisaData
TahapAkhir
Rabu, 14 Des 2011
Diagram
Alir
Pengolahan
Data
Next
Rabu, 14 Des 2011
Peta TopografiPorong SidoarjoSkala 1:25.000
Data persebaranbubble tahun 2009
dan 2010
Rubbersheet
Dijitasi
Drawing Clean Up dan Topologi
Ground Truth
Ada kesalahandalam
menopologikan?
Peta Dijital
Export ke format SHP
Overlay
Kesesuaianinformasi data non
spasial
Membuat interface layout
SIG Zonasi(pengelompokan) wil.
Persebaran bubble
Peta Zonasi
Ya
Tidak
Tabulasi
Basis data non-spasial
Ground Truth Posisi
persebaranbubble pada
radius 5-6 km
Tidak
Ya
Peta Dijital
Desa% DistribusiPersebaranBubble
% Bubble Aktif
% Bubble Non‐aktif
Besuki 0,5525% 0,0000% 0,8264%
Jatirejo 12,7072% 11,6667% 13,2231%
Ketapang Keres 13,2597% 18,3333% 10,7438%Mindi 5,5249% 0,0000% 8,2645%
Pamotan 26,5193% 21,6667% 28,9256%Pejarakan 2,7624% 1,6667% 3,3058%
Siring Barat 26,5193% 43,3333% 18,1818%
Siring Timur 6,6298% 3,3333% 8,2645%Wunut 5,5249% 0,0000% 8,2645%
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Tabel1. Data Persebaran bubble yang aktif dan non‐aktif (Last Update 14 April 2010)
Rabu, 14 Des 2011
000%
005%
010%
015%
020%
025%
030%
035%
040%
045%
050%
Besuki Jatirejo Ketapang Keres
Mindi Pamotan Pejarakan Siring Barat Siring Timur Wunut
% Distribusi Persebaran Bubble% Bubble Aktif% Bubble Non‐aktif
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Gambar1. Grafik Persebaran bubble yang aktif dan non‐aktif (Last Update 14 April 2010)
Rabu, 14 Des 2011
Perancangan User InterfaceTampilanUtama PetaMenentukan Kriteria
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Rabu, 14 Des 2011
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Rabu, 14 Des 2011
No TitikKoordinat GPS Koordinat Peta
x y x y
1 689470,000 9163399,000 689457,581 9163418,993
2 688091,000 9168181,000 688089,702 9168186,213
3 687353,000 9165632,000 687356,993 9165629,504
4 690098,000 9169071,000 690114,418 9169063,033
5 686371,000 9168693,000 686374,420 9168689,493
6 687275,000 9170381,000 687278,907 9170376,102
7 687841,000 9166787,000 687843,289 9166787,760
8 691261,000 9169024,000 691285,010 9169018,018
Tabel2. Data Titik yang Digunakan dalam Uji Ketelitian Planimetris
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Rabu, 14 Des 2011
Rumus:
dimana:x’ dan y’ = koordinat hasil hitungan
dan = koordinat sebenarnyav = residu pengamatann = jumlah persamaan1 adalah jumlah parameterεi = nilai error
( ) 21
2'2'⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎠⎞⎜
⎝⎛ −+−= yyxx origorigRMS
xorig yorig
No Titik RMS (m)
1 23,53617662
2 5,372166508
3 4,708934593
4 18,24894005
5 4,898514979
6 6,265385149
7 2,411870851
8 24,74397753
RMS Rata-rata 11,2732458
RMSe 8,67938
Tabel3. RMS Data Koordinat Lapangan dengan Peta RBI Porong‐
Sidoarjo
1
2
1
−= Σ =
nvin
iσn
RMSe i
ni ε 2
1Σ ==
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Aplikasi Perancangan User Interface• Jalankan Aplikasi Program Visual Basic 6.0
Rabu, 14 Des 2011
Gambar4. Tampilan Peta pada Visual Basic
Dari data‐data yang telah diperoleh, maka dapat dihasilkan petazonasi persebaran bubble dengan kriteria sebagai berikut:
Zona A (sangat beresiko): bubble aktif dengan disertai munculnyagas beracun. Jarak 0‐200m dari pusat semburan utama.Zona B (beresiko sedang): sebagian pasif dengan jumlah yangbanyak. Jarak 200‐500m dari pusat semburan.Zona C (beresiko rendah): sebagian pasif dengan jumlah yangsedang. Jarak 0‐500m dari batas tanggul terluar lumpur LapindoZona D (beresiko kecil): jarang ditemukan dan bersifat pasif. Jarakdari batas tanggul terluar 500‐1000m.Zona E (beresiko sangat kecil): hampir tidak ditemukan adanyabubble. Jarak antara 1000m s/d yang ditentukan.
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Rabu, 14 Des 2011
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Gambar 4. Grafik Sebaran Bubble sesuai Radius Persebarannya
Next
1. Hasil perhitungan SoF peta RBI Porong Sidoarjo skala 1:25.000 denganmetode perataan adalah 0,2675. Besar nilai SoF yang dihasilkan mendekatinol, sehingga desain kekuatan jaring tersebut dianggap kuat.
2. Dari identifikasi data persebaran bubble,maka didapatkan:• Dari wilayah penelitian Tugas Akhir ini, sebanyak 6 kecamatan di
Kabupaten Sidoarjo yang menjadi kawasan rawan bencana lumpurLapindo.
• Pada radius 0‐500 m pada batas terluar tanggul, persebaran bubbleyang masih aktif sebanyak 30,94% dan non‐aktif sebanyak 45,30%dari keseluruhan sebaran bubble.
• Sedangkan untuk radius 500‐1000 m banyaknya persebaran bubbleyang masih aktif sebanyak 2,21% dan yang non‐aktif sebanyak17,13% dari keseluruhan sebaran bubble.
• Dan pada radius 1000‐2000 m, sebaran bubble yang non‐aktifsebanyak 4,42% dan yangmasih aktif 0% dari keseluruhan bubble.
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Rabu, 14 Des 2011
3. Penelitian ini menghasilkan Peta Zoning Sebaran Bubble skala 1:50.000
4. Daerah zonasi yang paling dekat dari batas terluar tanggul tidak selalukeberadaan persebaran bubble yang aktif selalu tinggi.
5. Distribusi persebaran bubble paling banyak terletak di wilayah sebelahbarat dari batas tanggul lumpur Lapindo, yaitu di Desa Jatirejo, DesaPamotan, Desa Siring Barat
6. Aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis user friendlymempermudahkan penggunaan dalammengevaluasi pemantauan secaraberkala untuk instansi yang terkait.
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Rabu, 14 Des 2011
1. Penggambaran dari peta topografi lebih dioptimalkan, sehingga kesalahan dalam proses editing tidak terlalu banyak,
2. Pembuatan program aplikasi SIG ini dapat dilakukan updating data yang lebih baru,
3. Dilakukan pemantauan terhadap area terdampak, baik pada zona berat, sedang, dan ringan untuk mengetahui tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh semburan lumpur Lapindo, dan
4. Dengan adanya informasi mengenai zonasi wilayah terdampak. Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai bencana lumpur sewaktu‐waktu.
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
Next
Rabu, 14 Des 2011
Aronoff, Stanley. 1989. Geographic Information Systems: A Management Perspective. Canada: WDLPublications.Augustia, M. S. 2010. Pemanfaatan Data Citra Multitemporal Untuk Prediksi Arah Sebaran LumpurLapindo Di Kabupaten Sidoarjo. Surabaya: TeknikGeomatika‐ITS.Departemen Pekerjaan Umum. 2006. Konsep Dasar Panduan Penyusunan Peraturan Zonasi WilayahPerkotaan. Jakarta: Dept. PU.Endriyo, Riko. 2010. SIG Untuk Pemantauan Area Terdampak Lumpur Lapindo Dengan Citra SatelitMultitemporal 2006‐2010. Surabaya :TeknikGeomatika‐ITS, 2010.Gumelar, D. 2007. Data Spasial. <URL: http://ilmukomputer.org/2007/06/28/data‐spasial/>. Dikunjungipada tanggal 15Agustus 2011, jam 11.09.Khomsin. 2004. Buku Ajar Pemetaan Digital. Surabaya : Program Studi Teknik Geodesi Fakultas TeknikSipil dan Perencanaan‐ITS.Konecny, Gottfried. 2003. Geoinformation Remote Sensing, Photogrammetry and GeographicInformation Systems.NewYork:Taylor and Francis Inc.Martono, D. B. 2007. Analisis Ketelitian Planimetris Peta Dasar Pendaftaran Metode PenginderaanJauh. Surabaya : ProgramMagister Bidang Keahlian Penginderaan Jauh JurusanTeknik Sipil FTSP‐ITS.Prahasta, Eddy. 2002. Konsep‐konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung : Informatika, 2002.Widodo, Amien. 2008. Usulan Pemetaan Kawasan Beresiko di Sekitar Tanggul Lumpur. <URL:http://www.scribd.com/doc/2533785/>. Dikunjungi pada tanggal 31 Maret 2011, jam 09.31.
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Rabu, 14 Des 2011