Download - Referat Fixx
-
7/26/2019 Referat Fixx
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Avian Influenza merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus influenza A
subtipe H5N1 yang pada umumnya menyerang unggas (burung dan ayam)1.
enyakit ini menular dari unggas ke unggas tetapi dapat !uga menular ke
manusia (zoonosis). "ebagian besar kasus infeksi pada manusia berhubungan
dengan adanya ri#ayat kontak dengan peternakan unggas atau benda yang
terkontaminasi
1
."umber virus diduga berasal dari migrasi burung atau transportasi unggas
yang terinfeksi. $urung liar% migratory waterfowl merupakan reservoir alamiah
virus avian influenza di dalam saluran &ernanya dan tidak menimbulkan ge!ala
penyakit. 'ain halnya dengan burung peliharaan ternak domestik termasuk ayam
dan kalkun sangat rentan terhadap virus ini sampai menimbulkan kematian. e!ala
penyakit bervariasi dari ringan sampai berat. $ila virus avian influenza yang
patogenitasnya rendah berulang kali menginfeksi unggas maka ia akan bermutasi
men!adi sangat patogen dan dapat menular ke manusia yang kemudian
menyebabkan epidemi flu burung1.
*e!adian avian influenza sudah menyebar ke seluruh dunia. +orld Health
,rganization melaporkan negara-negara yang ter!angkit avian influenza adalah
Hongkong $elanda ina /ietnam 0hailand dan Indonesia. i Hongkong avian
influenza menyerang ayam dan manusia (tahun 1223). 4umlah penderita sebanyak
1 orang dengan 6 kematian. *e!adian ini merupakan pertama kali dilaporkan
adanya penularan langsung dari unggas ke manusia7.
"e!ak pertengahan tahun 7889 peternakan unggas di Indonesia mengalami
ke!adian luar biasa (*'$) untuk avian influenza terutama di 4a#a 0engah dan
4a#a 0imur namun kasus avian influenza pada manusia baru ditemukan pada
-
7/26/2019 Referat Fixx
2/24
bulan 4uli 7885. +H, menyatakan bah#a di Indonesia hingga tanggal : 4uli 7886
telah didapatkan 57 kasus avian influenza pada manusia dan :8 diantaranya fatal.7
B. Rumusan Masalah
ermasalahan yang akan dibahas dalam referat ini meliputi ;1. Anatomi dan fisiologi saluran pernafasan7. engetahui tata laksana infeksi avian influenza dalam praktek klinis.
D. Manfaat Penulisan
1. >anfaat 0eoritis
enulisan referat ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan tentang
infeksi avian influenza.7. >anfaat raktis
a. $agi *linisi
>emberikan gambaran infeksi avian influenza dalam praktek klinis
b. $agi enulis 'ain
?efrat ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan referensi
bagi penulis lain khususnya dalam pembahasan infeksi avian influenza.
-
7/26/2019 Referat Fixx
3/24
BAB II
TINAUAN PU!TA"A
A. Anat#mi !aluran Pernafasan
$. Hi%ung
=dara dari luar akan masuk le#at rongga hidung
(&avum nasalis).?ongga hidung berlapis selaput lendir dan di dalamnya
terdapat kelen!ar minyak (kelenjar sebasea) dan kelen!ar keringat (kelenjar
sudorifera). "elaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk
-
7/26/2019 Referat Fixx
4/24
le#at saluran pernapasan. "elain itu terdapat !uga rambut pendek dan tebal
yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. 4uga
terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk.9
i dalam rongga hidung ter!adi penyesuaian suhu dan kelembapan
udara sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun
terlalu lembab. =dara bebas tidak hanya mengandung oksigen sa!a namun
!uga gas-gas yang lain. >isalnya karbon dioksida (,7) belerang (") dan
nitrogen (N7). "elain sebagai organ pernapasan hidung !uga merupakan indra
pembau yang sangat sensitif sehingga manusia dapat terhindar dari menghirup
gas-gas yang bera&un atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteridan bahan penyakit lainnya. ari rongga hidung udara selan!utnya akan
mengalir ke faring.9
&. 'aring
=dara dari rongga hidung masuk ke faring. @aring merupakan
per&abangan 7 saluran yaitu saluran pernapasan (nasofarings)pada bagian
depan dan saluran pen&ernaan (orofarings)pada bagian belakang. ada bagian
belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknyapita
suara (plica vocalis). >asuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita
suara bergetar dan terdengar sebagai suara.9
(. Laring
Laring (tekak) adalah tempat terletaknya pita suara (plica vocalis).
>asuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan
terdengar sebagai suara. 'aring berperan untuk pembentukan suara dan untuk
melindungi !alan nafas terhadap masuknya makanan dan &airan. 'aring dapat
tersumbat antara lain oleh benda asing (gumpalan makanan) infeksi dan
tumor.9
). Trakea
-
7/26/2019 Referat Fixx
5/24
0rakea merupakan pipa yang pan!angnya 18 &m terletak sebagian di
leher dan sebagian di rongga dada (toraks). inding trakea tipis dan kaku
dikelilingi oleh &in&in tulang ra#an dan pada bagian dalam rongganya
bersilia. "ilia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke
saluran pernapasan.9
*. Br#nkus
0enggorokan (trakea) ber&abang men!adi dua bagian yaitu bronkus
kanan dan bronkus kiri. "truktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea
hanya tulang ra#an bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus
yang lebih besar &in&in tulang ra#annya melingkari lumen dengan sempurna.
$ronkus ber&abang-&abang lagi men!adi bronkiolus.
9
+. Pulm#
aru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas di bagian samping
dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian ba#ah dibatasi oleh diafragma yang
berotot kuat. aru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo
dekster) yang terdiri atas 9 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang
terdiri atas 7 lobus.9
aru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis
disebutpleura. "elaput bagian dalam yang langsung menyeliputi paru-paru
disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga
dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura
parietalis). Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi &airan
pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. airan pleura berasal dari
plasma darah yang masuk se&ara eksudasi. inding rongga pleura bersifat
permeabel terhadap air dan zat-zat lain.9
aru-paru tersusun oleh bronkiolus alveolus !aringan elastik dan
pembuluh darah. aru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah
permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas. i dalam paru
bronkiolus ber&abang-&abang halus dengan diameter 1 mm dindingnya
makin menipis !ika dibanding dengan bronkus. $ronkiolus ini memiliki
-
7/26/2019 Referat Fixx
6/24
gelembung-gelembung halus yang disebut alveolus. $ronkiolus memiliki
dinding yang tipis tidak bertulang ra#an dan tidak bersilia. $ronkiolus tidak
mempunyi tulang ra#an tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di
bagian u!ung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. ada bagian
distal kemungkinan tidak bersilia. $ronkiolus berakhir pada gugus kantung
udara (alveolus).9
Alveolus terdapat pada u!ung akhir bronkiolus berupa kantong ke&il
yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang
ta#on. ,leh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara
kapiler darah maka memungkinkan ter!adinya difusi gas pernapasan.9
B. 'isi#l#gi Pernafasan
ernapasan adalah suatu proses yang ter!adi se&ara otomatis #alau dalam keadaan
tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf
otonom. 0erdapat dua fase dalam pernafasan yaitu;9
1. @ase inspirasi
roses inspirasi adalah pada saat diafragma berkontraksi bergerak ke arah
ba#ah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke ba#ah. ,tot-otot
interkosta eksternal menarik iga ke atas dan ke luar yang mengembangkan
rongga dada ke arah samping kiri dan kanan serta ke depan dan ke belakang.
engan mengembangnya rongga dada pleura parietal ikut mengembang.
0ekanan intrapleura men!adi makin negatif karena terbentuk isapan singkat
antara membran pleura. erlekatan yang di&iptakan oleh &airan serosa
memungkinkan pleura viseral untuk ikut mengembang dan hal ini !uga akan
mengembangkan paru-paru.
engan mengembangnya paru-paru tekanan intrapulmonal akan turun di
ba#ah tekanan atmosfir sehingga udara memasuki hidung dan terus mengalir
melalui saluran pernapasan sampai ke alveoli.
7. @ase ekspirasi
-
7/26/2019 Referat Fixx
7/24
-
7/26/2019 Referat Fixx
8/24
D. Eti#l#gi
/irus avian influenza termasuk family ,rthomyCoviridae dengan genus
influenza yang terdiri dari 9 tipe yaitu; A $ dan . /irus avian influenza
merupakan virus ?NA yangsingle stranded. enomnya terdiri dari segmen yang
mengkode 18 protein. iameter virus sekitar 8 D 178 nm. *arakteristik virus ini
berkapsul yang mengandung glikoprotein dan merupakan antigen permukaan.
0erdapat 7 !enis protein permukaan yaitu hemaglutinin (HA) dan neuraminidase
(NA). Hemaglutinin bersifat mengaglutinasi sel darah merah dan berfungsi untuk
melekat menginvasi sel hospes dan kemudian bereplikasi.5
Neuraminidase merupakan suatu enzim untuk meme&ahkan ikatan partikel
virus sehingga virus baru terlepas dan dapat menginfeksi sel baru yang lain. iantara ketiga tipe virus influenza ini hanya tipe A yang mempunyai subtipe paling
banyak terdiri dari H1 sampai H16 dan N1 sampai N2. /irus influenza tipe A
&epat bermutasi karena antigennya bersifat drift danshift.5
Antigenic shift ter!adi karena terdapat perubahan mayor pada protein HA
maupun NA melaluigenetic reassortment. $ila 7 virus yang berbeda dari 7 hospes
berbeda menginfeksi hospes ke 9 misalnya babi maka akan timbul subtipe virus
baru yang mampu menginfeksi hospes lain termasuk manusia dan tidak dikenal
oleh sistem imun hospes. erubahan ini ter!adi se&ara mendadak sehingga dalam
#aktu singkat dapat mengenai se!umlah besar populasi yang rentan sehingga
timbul pandemi.Antigenic shift hanya terdapat pada virus influenza A.5
Antigenic drift merupakan perubahan minor pada komposisi antigen akibat
misens mutation. >eskipun ter!adi perubahan struktur antigen tetapi fungsinya
masih sama. Adanya subtipe disebabkan perbedaan kedua !enis antigen HA (H1E
H16) dan NA (N1EN2). *ombinasi yang berbeda antara HA dan NA akan
membentuk subtipe yang berbeda-beda. Hingga saat ini hanya beberapa subtype
virus influenza A yang menimbulkan penyakit pada manusia yaitu H1N1 H1N7
dan H9N7. "emua subtipe virus influenza A dapat menginfeksi burung dan ternak
tetapi hanya subtipe H5 terutama H5N1 dan H3N3 yang sangat patogen dapat
menginfeksi manusia serta menimbulkan #abah flu burung yang berbahaya.6
-
7/26/2019 Referat Fixx
9/24
/irus influenza tipe $ hanya memiliki variasi antigenic drift sering
menimbulkan epidemi dan hanya menginfeksi manusia. /irus influenza tipe
memiliki antigen yang stabil sehingga menyebabkan penyakit influenza ringan dan
hanya menginfeksi manusia.6
/irus H5N1 dapat bertahan hidup di air pada suhu 77F sampai empat hari
lamanya dan pada suhu 8F dapat hidup selama 98 hari. i dalam tin!a atau tubuh
unggas yang sakit virus dapat hidup lebih lama. /irus H5N1 yang berada dalam
daging ayam akan mati bila dipanaskan pada suhu 56F selama 9 !am atau 68F
selama 98 menit dan 8F selama 1 menit. /irus yang berada dalam telur ayam
akan mati bila direbus pada suhu 6:F selama 5 menit. /irus !uga akan mati bila
terkena detergent atau desinfektan seperti formalin iodium dan alkohol 38B.
6
E. Penularan
enyakit flu burung ditularkan ke manusia melalui beberapa &ara antara
lain kontak langsung dengan unggas atau ayam yang sakit penularan melalui
udara yang ter&emar virus avian influenza dan kontak dengan air liur dan kotoran
ayam yang sakit. enularan !uga dapat melalui alat peternakan ba!u sepatu
sepeda yang terkontaminasi dengan virus flu burung. enularan antara manusia kemanusia hingga saat ini belum ter!adi. i masa mendatang penularan antar
manusia mungkin sa!a ter!adi karena pengaruh mutasi atau ter!adi rekombinasi
materi genetik antara virus influenza manusia dengan virus avian influenza. Hal ini
akan menghasilkan !enis virus baru yang sangat virulen mudah menyebar dan
dapat mengakibatkan pandemi influenza.3
Ada dua kemungkinan yang dapat menghasilkan subtipe baru dari H5N1
yang dapat menular antara manusia ke manusia yaitu virus dapat menginfeksi
manusia dan mengalami mutasi sehingga virus tersebut dapat beradaptasi untuk
mengenali linkage !Apada manusia atau virus flu burung tersebut mendapatkan
gen dari virus influenza manusia sehingga dapat bereplikasi se&ara efektif di dalam
sel manusia. "ubtipe baru virus H5N1 ini bermutasi sedemikian rupa untuk
membuat protein tertentu yang dapat mengenali reseptor yang ada pada manusia
-
7/26/2019 Referat Fixx
10/24
untuk !alan masuknya ke dalam sel manusia atau kedua !enis virus baik virus
avian maupun human influenza tersebut dapat se&ara bersamaan menginfeksi
manusia sehingga ter!adi GmiC atau rekombinasi genetik sehingga menghasilkan
strain virus baru yang sangat virulen bagi manusia.3
'. Pat#genesis
>utasi genetik virus avian influenza seringkali ter!adi sesuai dengan
kondisi dan lingkungan replikasinya. >utasi gen ini tidak sa!a untuk
mempertahankan diri akan tetapi !uga dapat meningkatkan sifat patogenisitasnya.
Infeksi virus H5N1 dimulai ketika virus memasuki sel hospes setelah ter!adi
penempelan spikesvirion dengan reseptor spesifik yang ada di permukaan selhospesnya./irion akan menyusup ke sitoplasma sel dan akan mengintegrasikan
materi genetiknya di dalam inti sel hospesnya dan dengan menggunakan mesin
genetik dari sel hospesnya virus dapat bereplikasi membentuk virion-virion baru
dan virion-virion ini dapat menginfeksi kembali sel-sel disekitarnya.3
ari beberapa hasil pemeriksaan terhadap spesimen klinik yang diambil
dari penderita avian influenza H5N1 dapat bereplikasi di dalam sel nasofaring dan
di dalam sel gastrointestinal. /irus H5N1 !uga dapat dideteksi di dalam darah
&airan serebrospinal dan tin!a pasien. @ase penempelan (attachment) adalah fase
yang paling menentukan apakah virus bisa masuk atau tidak ke dalam sel
hospesnya untuk melan!utkan replikasinya. /irus influenza A melalui spikes
hemaglutinin (HA) akan berikatan dengan reseptor yang mengandung sialic acid
("A) yang ada pada permukaan sel hospesnya. Ada perbedaan penting antara
molekul reseptor yang ada pada manusia dengan reseptor yang ada pada unggas
atau binatang. ada virus flu burung virus dapat mengenali dan terikat pada
reseptor yang hanya terdapat pada !enis unggas yang terdiri dari oligosakharida
yang mengandung N-aðylneuramini& a&id -79-gala&tose ("A -79-al)
dimana molekul ini berbeda dengan reseptor yang ada pada manusia.
?eseptor yang ada pada permukaan sel manusia adalah "A -76-gala&tose
("A -76-al) sehingga se&ara teoritis virus flu burung tidak bisa menginfeksi
-
7/26/2019 Referat Fixx
11/24
manusia karena perbedaan reseptor spesifiknya. Namun demikian dengan
perubahan hanya 1 asam amino sa!a konfigurasi reseptor tersebut dapat dirubah
sehingga reseptor pada manusia dikenali oleh HAI-H5N1. otensi virus H5N1
untuk melakukan mutasi inilah yang dikha#atirkan sehingga virus dapat membuat
varian-varian baru dari HAI-H5N1 yang dapat menular antar manusia ke
manusia.
-. Pat#fisi#l#gi
Highly athogeni& Avian Influenza (HA1) H5N1 virus akan berikatan
pada reseptor spesifik di saluran pernafasan ba#ah dengan bantuan asam siali&
yang berikatan dengan galaktosa oleh alpha 7.6 linkage. "etelah berikatan denganreseptor spesifiknya di saluran pernafasan ba#ah Highly athogeni& Avian
Influenza (HA1) H5N1 virus akan mengalami replikasi sehingga tubuh akan
berespon dengan mengeluarkan sitokin-sitokin pro inflamasi dan kemokin
sehingga mun&ul ge!ala-ge!ala penyakit influenza seperti pada umumnya yaitu
anoreksia malaise demam batuk pilek nyeri tenggorokan dan nyeri kepala.
engan mun&ulnya sitokin-sitokin pro inflamasi dan kemokin akan
menyebabkan pula kebo&oran hebat pada pembuluh darah paru kerusakan
alveolus menyeluruh dan kerusakan paru akut yang dapat menyebabkan ge!ala
A&ute ?espiratory istress "yndrome (A?").
H. -ejala "linis
>asa inkubasi avian influenza sangat pendek yaitu 9 hari dengan rentang 7-
: hari. /irus avian influenza dapat menyerang berbagai organ manusia yaitu paru-
paru mata saluran pen&ernaan dan sistem saraf pusat. >anifestasi klinis infeksi
avian influenza pada manusia terdiri dari;2
a. e!ala penyakit influenza seperti pada umumnya yaitu anoreksia malaise
demam batuk pilek nyeri tenggorokan dan nyeri kepala.
b. Infeksi mata (kon!ungtivitis)
-
7/26/2019 Referat Fixx
12/24
neumonia
A&ute ?espiratory istress "yndrome (A?")
angguan saluran pen&ernaan
*e!ang
*oma
>anifestasi klinis saluran nafas bagian ba#ah biasanya timbul pada a#al penyakit.
ispneu mulai timbul pada hari ke-5 setelah a#al penyakit. istress pernafasan dan
takipneu sering di!umpai. roduksi sputum bervariasi dan kadang-kadang disertai
darah. Hampir semua pasien menun!ukkan ge!ala klinis pneumonia.2
I. Diagn#sisalam mendiagnosis kasus flu burung ada : kriteria yang ditetapkan yaitu;18
J *asus dalam Investigasi
J *asus "uspek
J *asus robabel
J *asus *onfirm
$. "asus %alam inestigasi
"eseorang yang telah diputuskan oleh dokter setempat untuk diinvestigasi terkait
kemungkinan infeksi H5N1. *egiatan yang dilakukan berupa surveilans semua
kasus pneumonia di rumah sakit serta mereka yang kontak dengan pasien flu
burung di rumah sakit.
&. "asus !us,ek H*N$
"eseorang yang menderita demam dengan suhu K 9 disertai satu atau lebih
ge!ala di ba#ah ini ;
o batuk
o sakit tenggorokan
o pilek
o sesak napas
dan disertai satu atau lebih dari pa!anan di ba#ah ini dalam 3 hari sebelum
mulainya ge!ala ;
-
7/26/2019 Referat Fixx
13/24
*ontak erat (dalam !arak 1 meter) seperti mera#at berbi&ara atau bersentuhan
dengan pasien suspek probable atau kasus H5N1 yang sudah konfirmasi.
0erpa!an (misalnya memegang menyembelih men&abuti bulu memotong
mempersiapkan untuk konsumsi) dengan ternak ayam unggas liar bangkai
unggas atau terhadap lingkungan yang ter&emar oleh kotoran unggas itu dalam
#ilayah di mana infeksi dengan H5N1 pada he#an atau manusia telah di&urigai
atau dikonfirmasi dalam bulan terakhir.
>engkonsumsi produk unggas mentah atau yang tidak dimasak dengan
sempurna di #ilayah yang di&urigai atau dipastikan terdapat he#an atau manusia
yang terinfeksi H5N1 dalam satu bulan terakhir.
*ontak erat dengan binatang lain (selain ternak unggas atau unggas liar)
misalnya ku&ing atau babi yang telah dikonfirmasi terinfeksi H5N1.
>emegang% menangani sampel (he#an atau manusia) yang di&urigai
mengandung virus H5N1 dalam suatu laboratorium atau tempat lainnya.
itemukan leukopeni (nilai hitung leukosit di ba#ah nilai normal).
itemukan adanya titer antibodi terhadap H5 dengan pemeriksaan u!i HI
menggunakan eritrosit kuda atau u!i
-
7/26/2019 Referat Fixx
14/24
aspek #aktu tempat dan pa!anan terhadap suatu kasus probabel atau suatu kasus
H5N1 yang terkonfirmasi.
). "asus H*N$ terk#nfirmasi
"eseorang yang telah memenuhi kriteria kasus suspek atau probable dan disertai
satu dari hasil positif berikut ini yang dilaksanakan dalam suatu laboratorium
influenza nasional regional atau internasional yang hasil pemeriksaan H5N1-nya
diterima oleh +H, sebagai konfirmasi ;
a. Isolasi virus H5N1
b. Hasil ? H5N1 positif
&. eningkatan K: kali lipat titer antibodi netralisasi untuk H5N1 dari spesimen
konvalesen dibandingkan dengan spesimen akut (diambil L3 hari setelaha#itan ge!ala penyakit) dan titer antibodi netralisasi konvalesen harus pula
K1%8.
d. 0iter antibodi mikronetralisasi H5N1 K1%8 pada spesimen serum yang
diambil pada hari ke K1: setelah a#itan (onset penyakit) disertai hasil positif
u!i serologi lain misalnya titer HI sel darah merah kuda K1%168 atau #estern
blot spesifik H5 positif.
. Derajat Pen0akit
asien yang telah dikonfirmasi sebagai kasus flu burung dapat dikategorikan
men!adi;18
a. era!at 1 ; asien tanpa pneumonia
b. era!at 7 ; asien dengan pneumonia ringan tanpa gagal napas
&. era!at 9 ; pasien dengan pneumonia berat dan gagal napas
d. era!at : ; asien dengan pneumonia berat dan A?" atau dengan kegagalan
organ ganda (multiple organfailure).
-
7/26/2019 Referat Fixx
15/24
". Diagn#sis Ban%ing
iagnosis banding harus disesuaikan dengan tanda dan ge!ala yang ditemukan.
enyakit dengan ge!ala hampir serupa yang sering ditemukan antara lain;18
1 Influenza pada umumnya
1 Infeksi paru yang disebabkan oleh virus lain bakteri atau !amur
1 $ronkopneumonia
1 HI/ dengan infeksi sekunder
L. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan La/#rat#rium
"etiap pasien yang datang dengan ge!ala klinis seperti di atas dian!urkan untuksesegera mungkin dilakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan
darah rutin (Hb 'eukosit 0rombosit Hitung 4enis 'eukosit) spesimen serum
aspirasi nasofaringeal apus hidung dan tenggorok untuk konfirmasi
diagnostik.18
iagnosis flu burung dibuktikan dengan;18
1. =!i"#P$ (everse "ranscription Polymerase $hain eaction) untuk H5.
7. $iakan dan identifikasi virus Influenza A subtipe H5N1.
9. =!i "erologi ;
eningkatan K: kali lipat titer antibodi netralisasi untuk H5N1 dari spesimen
konvalesen dibandingkan dengan spesimen akut (diambil L3 hari setelah
a#itan ge!ala penyakit) dan titer antibodi netralisasi konvalesen harus pula
K1%8.
0iter antibodi mikronetralisasi H5N1 K1%8 pada spesimen serum yang
diambil pada hari ke K1: setelah a#itan (onset penyakit) disertai hasil positif
u!i serologi lain misalnya titer HI sel darah merah kuda K1%168 atau #estern
blot spesifik H5 positif.
emeriksaan lain dilakukan untuk tu!uan mengarahkan diagnostik ke arah
kemungkinan flu burung dan menentukan berat ringannya dera!at penyakit.
emeriksaan yang dilakukan adalah;
-
7/26/2019 Referat Fixx
16/24
emeriksaan Hematologi;
Hemoglobin leukosit trombosit hitung !enis leukosit limfosit total.
=mumnya ditemukan leukopeni limfositopeni dan trombositopeni.
emeriksaan *imia darah ;
Albumin globulin ",0 "0 ureum kreatinin kreatinin kinase analisis
gas darah. =mumnya di!umpai penurunan albumin peningkatan ",0 dan
"0 peningkatan ureum dan kreatinin peningkatan kreatinin kinase
analisis gas darah dapat normal atau abnormal. *elainan laboratorium sesuai
dengan per!alanan penyakit dan komplikasi yang ditemukan.
/. Pemeriksaan Ra%i#l#gik
emeriksaan foto toraks A dan lateral harus dilakukan pada setiap tersangka
flu burung. ambaran infiltrat di paru menun!ukkan bah#a kasus ini adalah
pneumonia. emeriksaan lain yang dian!urkan adalah pemeriksaan 0 "&an
untuk kasus dengan ge!ala klinik flu burung tetapi hasil foto toraks normal
sebagai langkah diagnostik dini.
2. Pemeriksaan P#st M#rtem
ada pasien yang meninggal sebelum diagnosis flu burung tertegakkan
dian!urkan untuk mengambil sediaan postmortem dengan !alan biopsi pada
mayat (necropsi) spe&imen dikirim untuk pemeriksaan patologi anatomi dan
?.
M. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Umum
$. Pela0anan %i 'asilitas "esehatan n#n Rujukan 'lu Burung
J asien suspek flu burung langsung diberikan ,seltamivir 7 C 35 mg (!ika
anak sesuai dengan berat badan) lalu diru!uk ke ?" ru!ukan flu burung.
J =ntuk puskesmas yang terpen&il pasien diberi pengobatan oseltamivir sesuai
skoring di ba#ah sementara pada puskesmas yang tidak terpen&il pasien
langsung diru!uk ke ?" ru!ukan. $erikut kriteria pemberian oseltamivir
-
7/26/2019 Referat Fixx
17/24
dengan sistem skoring dimodifikasi dari hasil pertemuan workshop G$ase
%anagement M pengembangan laboratorium regional Avian Influenza;
"kor ;
6 E 3 evaluasi ketat apabila meningkat (K3) diberikan oseltamivir
K 3 diberi oseltamivir
$atasan @rekuensi Napas ;
a. L 7bl K 68C%menit
b. 7bl - L17 bl K 58C%menit
&. K1 th - L5 th K :8C%menit
d. 5 th - 17 th K 98C%menit
e. K19 K 78C%menit
ada fasilitas yang tidak ada pemeriksaan leukosit maka pasien
dianggap sebagai leukopeni (skor 7)
J asien ditangani sesuai dengan ke#aspadaan standar.18
&. Pela0anan %i Rumah !akit Rujukan
asien "uspek H5N1 robabel dan *onfirmasi dira#at di ?uang Isolasi.
etugas triase memakai A kemudian segera mengirim pasien ke ruang
pemeriksaan.
etugas yang masuk ke ruang pemeriksaan tetap mengunakan A dan
melakukan ke#aspadaan standar.
>elakukan anamnesis pemeriksaan fisik.
e!ala %"kor 1 7
emam L9 K9
?? Normal KNormal
?onkhi 0idak ada Ada
'eukopenia 0idak ada Ada
*ontak 0idak ada Ada
4umlah
-
7/26/2019 Referat Fixx
18/24
emeriksaan laboratorium sesuai dengan indikasi dan foto toraks. "etelah
pemeriksaan a#al pemeriksaan rutin (hematologi dan kimia) diulang setiap
hari sedangkan HI diulang pada hari kelima dan pada #aktu pasien pulang.
emeriksaan ? dilakukan pada hari pertama kedua dan ketiga
pera#atan. emeriksaan serologi dilakukan pada hari pertama dan diulang
setiap lima hari.18
Penatalaksanaan %i ruang ra3at ina,
1. ilakukan penga#asan terhadap;18
- *eadaan umum
- *esadaran
- 0anda vital (tekanan darah nadi frekuensi napas suhu).-$ila fasilitas tersedia dipantau saturasi oksigen dengan alat pulse
o&ymetry.
7. 0erapi suportif ; terapi oksigen terapi &airan dll.
Pr#filaksis Menggunakan 4seltamiir
Harus di#aspadai akan kemungkinan ter!adinya penularan dari manusia ke
manusia namun penggunaan profilaksis oseltamivir sebelum terpa!an tidak
dian!urkan. ?ekomendasi saat ini oseltamivir diberikan pada petugas yang
terpa!an pada pasien yang terkonfirmasi dengan !arak L 1 m tanpa
menggunakan A. $agi petugas yang terpa!an lebih 3 hari yang lalu
profilaksis tidak dian!urkan.11
*elompok risiko tinggi untuk mendapat profilaksis adalah;11
etugas kesehatan yang kontak erat dengan pasien suspek atau konfirmasi
H5N1 misalnya pada saat intubasi atau melakukan suction trakea
memberikan obat dengan menggunakan nebulisasi atau menangani &airan
tubuh tanpa A yang memadai. 0ermasuk !uga petugas lab yang tidak
menggunakan A dalam menangani sampel yang mengandung virus H5N1.
-
7/26/2019 Referat Fixx
19/24
Anggota keluarga yang kontak erat dengan pasien konfirmasi terinfeksi
H5N1. asar pemikirannya adalah kemungkinan mereka !uga terpa!an
terhadap lingkungan atau unggas yang menularkan penyakit.
Antiiral
$. Peng#/atan
Antiviral diberikan se&epat mungkin (: !am pertama);18
e#asa atau anak O 19 tahun ,seltamivir 7C35 mg per hari selama 5
hari.
Anak K 1 tahun dosis oseltamivir 7 mg%kg$$ 7 kali sehari selama 5 hari
osis oseltamivir dapat diberikan sesuai dengan berat badan sbb ;
a. K :8 kg ; 35 mg 7C%hari
b. K 79 E :8 kg ; 68 mg 7C%hari
&. K 15 E 79 kg ; :5 mg 7C%hari
d. P 15 kg ; 98 mg 7C%hari
ada per&obaan binatang tidak ditemukan efek teratogenik dan gangguan
fertilitas pada penggunaan oseltamivir. "aat ini belum tersedia data
lengkap mengenai kemungkinan ter!adi malformasi atau kematian !anin
pada ibu yang mengkonsumsi oseltamivir. *arena itu penggunaan
oseltamivir pada #anita hamil hanya dapat diberikan bila potensi manfaat
lebih besar dari potensi risiko pada !anin.
&. Pr#filaksis
rofilaksis 1C35 mg diberikan pada kelompok risiko tinggi terpa!an sampai
3-18 hari dari pa!anan terakhir. enggunaan profilaksis !angka pan!ang
dapat diberikan maksimal hingga 6- minggu sesuai dengan profilaksis pada
influenza musiman.
Peng#/atan lain
-
7/26/2019 Referat Fixx
20/24
Antibiotik spektrum luas yang men&akup kuman tipikal dan atipikal.
>etilprednisolon 1-7 mg%kg$$ I/ diberikan pada pneumonia berat
A?" atau pada syok sepsis yang tidak respons terhadap obat-obat
vasopresor.
0erapi lain seperti terapi simptomatik vitamin dan makanan bergizi.
?a#at di I= sesuai indikasi.
Pera3atan Intensif
"riteria ,neum#nia /eratQ !ika di!umpai salah satu di ba#ah ini;18
1. @rekuensi napas K 98 menit.
7. a,7%@i,7 L 988.
9. @oto toraks paru menun!ukkan kelainan bilateral
:. @oto toraks paru melibatkan K 7 lobus
5. 0ekanan sistolik L 28 mmHg
6. 0ekanan diastolik L 68 mmHg
3. >embutuhkan ventilasi mekanik
. Infiltrat bertambah K 58B
2. >embutuhkan vasopresor K : !am (septik syok)
18. "erum kreatinin O 7 mg%dl.
"riteria ,era3atan %i ruang ra3at intensif 5 ICU 67
a. agal Napas
4ika ter!adi gangguan ventilasi dan perfusi maka pada pemeriksaan A
( Analisis as arah ) ditemukan ;
- a,7 K 68 torr
- ?atio a ,7%@i ,7 ; L 788 untuk A?" (Acute espiratory 'istress
yndrome) L 988 untuk A'I (Acute Lung njury)
- @rekuensi napas K 98 D menit
b."yok (dapat hipovolemik distributif kardiogenik ataupun obstruktif ).
0ekanan darah sistolik L 28 mmHg (de#asa) atau untuk anak 0ekanan
Arteri ?ata-rata (0A?) L 58 mmHg dan harus dilakukan resusitasi &airan
-
7/26/2019 Referat Fixx
21/24
dan membutuhkan inotropik% vasopresor K : !am. "ebaiknya dengan
menggunakan kateter vena sentral.
In%ikasi keluar %ari ICU7
"etelah 7: !am setelah pasien disapih dan diekstubasi tanpa adanya kelainan
baru maka pasien dapat dipindahkan ke ruangan.
"riteria ,in%ah ra3at %ari ruang is#lasi ke ruang ,era3atan /iasa7
1 0erbukti bukan kasus flu burung.
1 =ntuk kasus ? positif dipindahkan setelah ? negatif.
1 "etelah tidak demam 3 hari.
1 ertimbangan lain dari dokter.
"riteria kasus 0ang %i,ulangkan %ari ,era3atan /iasa7
- 0idak panas 3 hari dan hasil laboratorium dan radiologi menun!ukkan
perbaikan.
- ada anak P 17 tahun dengan ? positif dapat dipulangkan 71 hari
setelah a#itan (onset)penyakit.
- 4ika kedua syarat tak dapat dipenuhi maka dilakukan pertimbangan klinik
oleh tim dokter yang mera#at.
Pera3atan Tin%ak Lanjut
- asien yang sudah pulang ke rumah di#a!ibkan kontrol di poliklinik aru %
enyakit alam % Anak ?" terdekat.
- *ontrol dilakukan satu minggu setelah pulang yaitu foto toraks dan
laboratorium dan u!i lain yang ketika pulang masih abnormal17.
N. Pr#gn#sis
Hampir 68B pasien yang terkonfirmasi terkena infeksi Highly athogeni&
Avian Influenza (HAI) dilaporkan meninggal oleh +H,. asien tersebut pada
umumnya meninggal karena terkena komplikasi infeksi HAI yaitu A?" syok
septik dan gagal multi organ.17
-
7/26/2019 Referat Fixx
22/24
iagnosis dini dari infeksi HAI dan pemberian oseltamivir pada stadium
a#al penyakit dapat menurunkan progresivitas infeksi HAI ke stadium yang lebih
berat. Adanya rhinorea mengindikasikan prognosis yang lebih baik pada anak yang
terinfeksi HAI.17
>ana!emen penyakit sebaiknya mengikuti panduan terapi untuk A?" syok
septik dan komplikasi berat lainnya. $elum ada penelitian yang telah dapat
menilai adanya seRuele !angka pan!ang pada penderita yang sembuh dari infeksi
flu burung.17
"E!IMPULAN
1. Avian Influenza merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe
H5N1 yang pada umumnya menyerang unggas (burung dan ayam).
7. "ampai dengan 77 "eptember 7886 +H, men&atat 115 kasus dengan 52 kematian
pada manusia akibat virus ini di Asia 0enggara.
-
7/26/2019 Referat Fixx
23/24
9. /irus avian influenza termasuk family ,rthomyCoviridae dengan genus influenza
yang terdiri dari 9 tipe yaitu; A $ dan .
:. >anifestasi klinis infeksi avian influenza pada manusia terdiri dari ge!ala flu seperti
pada umumnya infeksi mata (kon!ungtivitis) pneumonia A&ute ?espiratory
istress "yndrome (A?") gangguan saluran pen&ernaan ke!ang dan koma.
5. alam mendiagnosis kasus flu burung ada : kriteria yang ditetapkan yaitu kasus
dalam investigasi kasus suspek kasus probable dan kasus &onfirm.
6. enatalaksanaan infeksi Avian Influenza meliputi pemberian antiviral (oseltamivir)
dengan dosis sesuai berat badan antibiotik spektrum luas yang men&akup kuman
tipikal dan atipikal metilprednisolon yang diberikan pada pneumonia berat dan
A?" terapi simptomatik yang sesuai dan pera#atan di ruang isolasi.3. Hampir 68B pasien yang terinfeksi Highly athogeni& Avian Influenza (HAI)
dilaporkan meninggal oleh +H, karena terkena komplikasi infeksi HAI yaitu
A?" syok septik dan gagal multi organ.
DA'TAR PU!TA"A
1. epartemen *esehatan. 788:. engendalian Infeksi pada enyakit @lu $urung.
irektorat 4enderal > '. epartemen *esehatan.
-
7/26/2019 Referat Fixx
24/24
9. "her#ood '. 7881. "istem ernafasan. @isiologi >anusia dari "el ke "istem.
ahapatra ". Avian influenza a (H5N1); a preliminary
revie#. Indian 4 >ed >i&robiol 788:Q 77; 1:9-6.
3. $roor ". ?e&ent Avian ,nfluenza outbreaks; a pandemi& in the #aiting. Indian 4
>ed >i&robiol 7885Q 79; 37-9.. eiris 4" Tu + 'eung + et al. ?e-emergen&e of fatal human influenza A
subtype H5N1 disease.Lancet 788:Q 969; 613-612.
2. 4a&ob 4 $ut&her >ather @$ and >iles ?editors. Avian influenza in
poultry. I@A"