1
PROGRAM TELEVISI MAGAZINE SHOW
FLORAPEDIA
PENGUSUL
(LILIYANA, S.SOS, M.I.Kom / 0328127804)
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
JAKARTA
2019
2
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul HKI : Program Televisi Magazine Show FLORAPEDIA
2. Bidang Ilmu : Ilmu Komunikasi
3. Peneliti
A. Nama Lengkap : Liliyana, S.Sos, M.IKom
B. NIP : 200809825
C. NIDN : 0328127804
D. Pangkat/Golongan : -
E. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
F. Program Studi : Penyiaran
G. Alamat Institusi : Jl. Kamal Raya No.18, RT.6/RW.3, Cengkareng Bar.,
Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11730
H. Telpon/Fax/Email : (021) 54376398
I. Biaya yang diusulkan : Rp 2.000.000,-
Jakarta, Januari 2018
Mengetahui
Rektor Universitas Bina Sarana Informatika
Dr. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.Pd
NIP: 200310032
Pengusul,
Liliyana, S.Sos, M.I.Kom
NIP: 201203357
Menyetujui
Ketua LPPM Universitas Bina Sarana Informatika
Taufik Baidawi, M.Kom
NIP: 200304891
3
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul ........................................................................................... i
Halaman Pengesahan .................................................................................... ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
Ringkasan ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 12
BAB V RINCIAN BIAYA DAN JADWAL PRODUKSI ..................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran HKI ........................................................ 18
Lampiran 2. Biodata Pengusul ...................................................................... 20
4
RINGKASAN
FLORAPEDIA merupakanan tayangan program non drama yang berformat magazine show yang
berdurasi 24 menit. Program ini memberikan informasi seputar tanaman dan dapat menjadi
referensi bagi penonton yang menyukai tanaman. Program ini memiliki tiga segmen dan
memiliki masing-masing judul rubrik pada setiap segmennya yang akan memberikan tayangan
yang berbeda. Di segmen pertama diberi nama rubrik Green Spot. Di segmen kedua diberi nama
rubrik Ecopreneur dan segmen ketiga memiliki rubrik MedPlants yang akan membahas tentang
tanaman obat.
.
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Televisi adalah media yang paling banyak di nonton oleh masyarakat Indonesia.
Meski saat ini perkembangan internet di Indonesia cukup pesat namun televisi tetap
menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan hiburan dan juga informasi.
Banyak orang yang menghabiskan waktunya hanya untuk menonton televisi
dibandingkan dengan harus mengerjakan suatu pekerjaan atau untuk menghabiskan
waktu dengan keluarga. Berbagai macam program terdapat dalam stasiun televisi. Ada
empat format program yang terdapat dalam stasiun televisi yaitu: program drama, non
drama berita, penunjang. Program – program dalam stasiun televisi memiliki maanfaat
untuk penontonya berupa pendidikan, hiburan dan informasi. Televisi bersifat audio
visual yang lebih menguntungkan masyarakat untuk menontonnya karena lebih gampang
diingat dan diterima oleh masyarakat luas. Maka dari itu penulis membuat program dari
media televisi agar mudah di terima oleh masyarakat. Oleh karena itu para broadcaster
masing – masing stasiun televisi berlomba untuk menghadirkan program acara yang
menghibur, kreatif dan menarik untuk di tonton oleh masyarakat.
Menurut Supriyadi, dkk (2014:15) mengemukakan bahwa, televisi suatu medium
siaran yang dapat memunculkan gambar dan suara. Akibat dari penemuan sistem
penemuan gelombang atau frekuensi radio, memungkinkan terciptanya televisi.
Gelombang elektromagnetik yang terdapat pada siaran radio yang auditif,
dikembangkan menjadi sistem pemancaran yang dapat menyiarkan sesuatunya menjadi
audio visual, bisa didengar dan juga bisa dilihat. Dengan demikian program ini mirip
dengan feature, bedannya kalau feature hanya memuat satu bidang kehidupan seperti
wanita, film, dan pendidikan. Program magazine show merupakan program yang masuk
dalam program non drama, format ini biasanya berisi berbagai peristiwa dan komentar.
Ciri khas dalam program ini adalah terdapat rubrik di setiap segmen. Biasanya dalam
setiap segmen terdapat rubrik yang berbeda dengan rubrik di setiap segmen berikutnya.
Rubrik – rubrik tetap yang berisi bahasan – bahasan program magazine bukan hanya
6
menyoroti satu pokok melainkan membahas satu bidang kehidupan, seperti wanita, film,
pendidikan, dan hiburan lainnya.
Menurut Sartono dalam buku yang berjudul Teknik Penyiaran Dan Program Radio,
Televisi, Dan Film (2008: 243 – 344) menyimpulkan bahwa: Program Magazine
(majalah), program ini dikenal sebagai majalah udara. Dalam majalah udara juga terdapat
rubrik tetap yang berisi bahasan – bahasan.
Penulis ingin membuat program magazine show, karena didalamnya terdiri dari
berbagai macam – macam rubrik dan tema yang di sajikan agar lebih variatif untuk
menarik minat masyarakat. Program acara yang akan penulis buat berjudul
“FLORAPEDIA”. Flora secara umum adalah sejenis tanaman yang ada di muka bumi ini.
Alasan penulis memilih judul tersebut karena dengan seiringnya berjalannya waktu ada
banyak sekali flora yang mulai jarang bisa kita temui. Hal ini di karenakan populasi
mereka yang semakin sedikit dan akhirnya hilang sama sekali dan kurangnya informasi
tentang flora. Selain itu penulis juga memberikan informasi tentang teknik-teknik
menanam dengan metode akuaponik dan hidroponik, tanaman hias dan tumbuhan yang
bermanfaat bagi kesehatan.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud Pembuatan Karya
Magazine yang kami buat ini yang berdurasi 24 menit yang bertujuan untuk
menjadi sarana untuk menghibur dan informasi untuk masyarakat yang dapat
memberikan pesan positif berupa karya dalam bentuk audio visual kepada masyarakat.
1.2.3 Tujuan Karya
Melalui media massa dengan menggunakan sarana televisi yang bersifat audio
visual, penulis ingin menampilkan suatu program magazine show, dari beberapa sudut
pandang dengan dikemas secara menarik untuk di nonton oleh masyarakat.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kategori Program
Menurut Pitoko dan Umbara (2010:15) menyimpulkan bahwa: “Televisi pada kenyataan
adalah proses yang jauh lebih lama di bandingkan dengan yang di sadari oleh kebanyakan orang
sekarang. Rintisan ciri – ciri dominannya bisa di telesuri sampai tahun 1830-an dan pada
penemuan – penemuan fotografi serta telegraf lsitrik yang hampir bersamaan itu. Selama hampir
setengah abad, masing-masing telah berkembang pada jalur yang sangat berbeda tetapi lama –
kelamaan menjadi bertemu.
Televisi dimasukkan ke dalam golongan audio visual yaitu media yang menyampaikan
isi pernyataan yang diterima oleh komunikasi melalui indera pendengaran dan penglihatan.
Televisi merupakan media yang menggunakan indera penglihatan dan indera pendengaran
sehingga memudahkan masyarakat untuk menerima pesan yang disampaikan secara mudah dan
dapat di nikmati dimanapun. Televisi merupakan sarana hiburan bagi masyarakat, karena
melalui televisi masyarakat akan mendapatkan informasi serta hiburan yang di peroleh dari
program acara yang disajikan oleh stasiun televisi.
Menurut Latief dan Utud (2017:13) “Program informasi (news) pendekatan materi
tayangnya adalah jurnalistik. Kalaupun ada unsur artistik hanya sebagai pendukung saja.
Menurut Latief dan Utud (2017:214) “Siaran televisi di rancang sebagai salah satu media
hiburan yang efisien, praktis dan murah. Program hiburan yang di siarkan terdiri dari program
drama dan nondrama.
Dalam hal ini penulis memilih hiburan dan informasi sebagai kategori program magazine
show “FLORAPEDIA” dengan tujuan selain memberikan informasi kepada audience melalui
rubrik – rubrik yang di berikan, program ini juga dapat membuat audience terhibur dengan
berbagai shot serta pembawaan yang ceria dari pembawa acaranya. Alasan memilih program
“FLORAPEDIA” adalah, di program ini penulis menyajikan tentang pengalaman kegiatan
diluar ruangan, selain itu penulis juga memberikan informasi tentang sebuah metode bertanam
dengan alasan lahan diperkotaan yang sudah sempit dan juga memberikan inspirasi kepada anak
8
muda untuk berwirausaha yang akan memberikan inspirasi untuk para audience. Maka dari itu
penulis ingin mengunakan saran televisi untuk memberikan informasi seputar dunia tanaman
dan wirausaha yang di kemas dengan secara menarik dalam pembuatan program televisi non
drama magazine show yang berjudul “FLORAPEDIA”.
2.2 Format Program
Menurut naratama (2013:68) memberikan batasan: “Format acara televisi adalah sebuah
perencaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan
desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai criteria utama yang di sesuikan dengan tujuan
dan target pemirsa acara tersebut.
Format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengelohan imajinasi
kreatif dari realitas kehidupan sehari – hari tanpa harus menginterprestasi ulang dan tanpa harus
menjadi dunia khayalan. Nondrama bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya.
Format – format program acara nondrama merupakan sebuah runtutuan pertunjukan kreatif yang
mengutamakan unsure hiburan yang di penuhi dengan aksi, gaya, dan music.
Adapun jenis-jenis dari format program menurut Latief dan Utud (2017:234) yaitu :
1. Format berita
Program informasi memiliki unsure – unsur informasi yang di sebut berita (news) yang
dikenal dengan 5W + 1H singkatan dari: What, Where, When, Who, Why, How. Dalam
program informasi (jurnalistik) tidak semua peristiwa dapat di kategorikan sebuah berita,
hanya peristiwa yang layak di sebut berita jika memiliki nilai berita dengan
mempertimbangkan peristiwa tersebut.
2. Format Drama
Format drama adalah sebuah acara televisi yang di produksi dan di ciptakan melalui
proses imajinasi kreatif dan kisah – kisah drama atau fiksi yang di rekayasa dan di kreasi
ulang. Format yang di gunakan merupakan interpeksi kisah kehidupan yang di wujudkan
dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan (scene).
3. Format Nondrama
Nondrama adalah format program televisi yang di ciptakan memlauli proses kreatif dari
realitas kehidupan sehari – hari tanpa menerjemahkan menjadi sebuah imajinasi. Format
9
nondrama merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur
hiburan yang di penuhi dengan aksi, gaya, dan musik.
Secara umum program siaran televisi terbagi menjadi dua bagian, yaitu program
hiburan dan informasi atau berita. Program informasi yaitu program yang sangat terikat
dengan nilai actualitas dan faktualitasnya, pendekatan produksinya menekankan pada
kaidah jurnalistik. Adapun program hiburan yaitu program yang berorientasi
memberikan hiburan kepada penonton, pada program hiburan nilai jurnalistik tidak
diperlukan, tetapi jika ada unsur jurnalistik hanya sebagai pendukung.
Program hiburan di bagi kembali menjadi (dua) bagian yaitu progam drama dan
nondrama. Drama merupakan suatu format program acara televisi yang di produksi dan
diciptakan melalui proses imajinasi kreatif dari kisah - kisah drama atau fiksi yang di
rekayasa dan dikreasikan ulang. Program drama terdiri dari sinetron, film dan kartun.
Sedangkan nondrama merupakan runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan
unsur hiburan yang dipenuhi aksi, gaya, dan musik. Program nondrama terdiri dari
program musik, komedi, kuis, game show, reality show, variety show, magazine show,
repackaging dan talk show.
Menurut Purwokusumo dan Riswandi (2009:40) Magazine Show adalah format
acara televisi yang mempunyai format menyerupai majalah (Media Cetak), yang di
dalamnya terdiri dari berbagai macam rubrik dan tema yang disajikan dalam reportase
actual atau timeless sesuai dengan minat dan tendensi dari taget penontonnya. Program
magazine mirip dengan program feature, perbedaanya kalo program feature satu pokok
permasalahan di soroti dari aspek dan di sajikan lewat berbagai format sementara itu
program magazine bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan, melainkan
membahas satu bidang kehidupan seperti wanita, film, pendidikan dan musik yang di
tampilkan dalam rubrik - rubrik tetap dan disajikan lewat berbagai format.
Adapun jenis-jenis dari majalah udara menurut Purwokusumo dan Riswandi (2009:40)
yaitu :
1. Majalah Berita (News Magazine)
10
Program ini berisikan tentang peristiwa-peristiwa actual yang mempunyai nilai
berita dan ditunjukkan pada pendengar umum. Biasanya dibuat pada moment-moment
tertentu yang bersifat akrab atau monumental seperti pemilu, munas, atau muktamar
partai politik, seputar idul fitri , mememperingati hari kemerdekaan dan sebagainya.
2. Majalah Masalah (Subject Magazine)
Materi informasi yang disajikan dalam majalah udara jenis ini bersifat tunggal,
misalnya khusus mengenai kesehatan, lingkungan, hukum, ekonomi, pendidikan, musik,
film, teater, dan sebagainya. Sasaran umum jenis masalah ini bisa umum bisa khusus.
3. Majalah Pendengar Khusus (Special Audience Magazine)
Stressing atau titik pijat masalah udara jenis ini adalah target audience-nya, yaitu
misalkan kelompok anak-anak, remaja, dewasa, ibu-ibu, mahasiswa, petani, nelayan,
buruh industri, dan sebagainya. Semua masalah kehidupan dapat dijadikan topik siaran
untuk target audience manapun, misalnya masalah kesehatan. Topik ini bisa dibuat
dalam bentuk majalah udara untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, ibu-bu, dan
sebagainya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah pendekatannya yang berbeda
dengan target audience-nya.
4. Majalah Variasi (Variety Magazine)
Program ini menyajikan berbagai materi dengan berbagai kepentingan. Tidak
hanya menyajikan informasi aktual, nilai pendidikan, tetapi juga hiburan. Sasarannya
adalah pendengar umum dantujuannya adalah menghibur
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan format acara merupakan salah satu bagian
terpenting dalam suatu program televisi. Dalam suatu program televisi, format acara
harus dibuat dengan mengikuti apa yang diinginkan penonton. Format acara televisi
adalah suatu konsep acara yang dibuat sesuai dengan keinginan penulis dan
menyesuaikan dengan target audience itu sendiri. Format acara televisi dibuat oleh
penulis sesuai kreativitas dan imajinasi yang mengutamakan hiburan dan informasi yang
akurat.
11
2.3 Target Audience
Dalam memproduksi suatu program tidak serta merta langsung diproduksi dan di
tayangkan ditelevisi. Tentunya harus memiliki target audien yang jelas di program
tersebut. Target audien juga berhubungan dengan pemasaran program nantinya.
Menurut Morrisan (2008b: 148) Segmentasi audien adalah suatu konsep yang sangat
penting dalam mengembangakan bisnis penyiaran.Segmentsi diperlukan agar media
penyiaran dapat melayani audiens secra baik melakukan komunikasi yang lebih persuasif
dan yang terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan audiens yang dituju.
Menurut Morissan (2008b: 151) “Dilihat dari jenis kelamin tidak semua program
dapat dibedakan menurut segmen ini. Program drama , komedi, misalnya jarang
dibedakan menurut segmentasi audien berdasarkan jenis kelamin (gender)”.
Program sering kali menggunakan segmentasi usia ini dalam menjangkau
audience yang diinginkan sehingga kita mengetahui program untuk audien anak - anak,
remaja, dewasa dan orang tua. Pada umumnya kebanyakan wanita lebih banyak
menonton televisi dari pada pria. Saat ini jumlah penduduk pria dan wanita di Indonesia
tidak jauh berbeda.
Target audience dilihat dari status ekonomi sosial jelas mempengaruhi dalam
penayangan program. Selera atau konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh kelas
sosial yang ditempatinya termasuk selera terhadap program yang ditonton atau
didengarnya dari media penyiaran. Pendapatan seseorang akan menentukan dikelas sosial
mana dia berada dan kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan mempengaruhi
kemampuannya berakses kepada sumber-sumber daya dan kecendrungannya dalam
mengonsumsi media. Pendapatan seseorang mempengaruhi terhadap apa yang dibacanya
atau apa yang ditonton.
Menurut Morissan (2008b: 170-174) target audience penyiaran dibagi menjadi 3
(tiga) antara lain :
1. Analisa target jenis kelamin
12
Untuk program televisi nondrama magazine show “FLORAPEDIA” ini, ditujukan
untuk pria dan wanita, dengan skala presentasi yang seimbang. Konsep memberi
informasi tentang sebuah metode bertanam dengan alasan lahan diperkotaan yang sudah
sempit dan kita juga memberikan inspirasi kepada anak muda untuk berwirausaha.
Program ini juga diperuntukan untuk pria dan wanita yang mempunyai jiwa bertanam.
Memberikan referensi kepada mereka tempat-tempat yang cocok untuk bertanam dengan
lahan yang sempit.
2. Analisa target usia
Biasanya audien dibedakan menurut usia, yaitu anak-anak, remaja, dewasa dan
orang tua. Untuk program televisi nondrama magazine show “FLORAPEDIA” ini target
usia yang kami buat adalah remaja sampai dewasa berumur 13-35 tahun.
3. Analisa target pendapatan (Status Ekonomi Sosial)
Selera atau konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh kelas sosial yang
ditempatinya termasuk selera terhadap program yang ditonton atau didengarnya dari
media penyiaran. Pendapatan seseorang akan menentukan di kelas sosial mana dia berada
dan kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan memengaruhi kemampuannya berakses
sumber-sumber daya dan kecenderungannya dalam mengkonsumsi media.
Menurut Morissan (2009:174-175) Status ekonomi sosial dibagi menjadi enam bagian,
yaitu :
1. Kelas atas-atas (A+)
2. Kelas atas bagian bawah (A)
3. Kelas menengah atas (B+)
4. Kelas menengah bawah (B)
5. Kelas bawah bagian atas (C+)
6. Kelas bawah bagian bawah (C)
Dengan berdasarkan uraian di atas, program magazine show ini ditujukan untuk
pria dan wanita usia 13 sampai 35 tahun karena program acara ini berisikan tentang
kegiatan metode bertanam dengan alasan lahan diperkotaan yang sudah sempit . Untuk
program televisi nondrama magazine show “FLORAPEDIA” ini, kami menentukan
13
penonton dengan status sosial B dan C yaitu kelas menengah bawah sampai kelas atas
bagian bawah. Alasannya, untuk biaya referensi tempat wisata yang penulis sajikan masih
di kategorikan terjangkau untuk kalangan B dan C.
14
BAB III
PEMBAHASAN
“FLORAPEDIA” merupakanan tayangan program non drama yang berformat magazine
show yang berdurasi 24 menit. Program ini memberikan informasi seputar tanaman dan dapat
menjadi referensi bagi penonton yang menyukai tanaman.
Program ini memiliki tiga segmen dan memiliki masing-masing judul rubrik pada setiap
segmennya yang akan memberikan tayangan yang berbeda. Disegmen pertama memiliki rubrik
Green Spot yang akan menayangkan informasi tentang teknik menanam akuaponik yang
berlokasi di Cibinong, Bogor, Jawa Barat dan teknik menanam hidroponik yang berlokasi di
Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Di segmen kedua memiliki rubrik Ecopreneur yang akan
membahas tentang pengusaha di bidang tanaman, yaitu Taman Hayat yang berada di Jakarta
Barat. Pada segmen ketiga memiliki rubrik MedPlants yang akan membahas tentang tanaman
okra yang dapat dimanfaatkan menjadi tanaman herbal di Puncak, Jawa Barat. Lalu di segmen
ketiga, akan diberikan penjelasan mengenai tanaman okra oleh Prof. Dr. Muhammad Syukur
bidang Genetika dan Pemuliaan Tanaman Institut Pertanian Bogor.
Dalam segmen yang pertama, kedua pembawa acara akan membuka program dan
menjelaskan informasi yang akan disampaikan di segmen pertama di studio. Lalu salah satu
pembawa acara mendatangi lahan pertanian akuaponik milik Badan Pusat Penelitian
Bioteknologi LIPI Kota Bogor. Pembawa acara bertemu dengan Mas Heru, pengurus dari lahan
pertanian akuaponik tersebut. Pembawa acara mewawancarai Mas Heru seputar teknik menanam
akuaponik dan melihat bagaimana cara menanam menggunakan teknik tanam akuaponik. Lalu
pembawa acara mengunjungi lokasi kedua, yaitu Kebun Sayur Garden yang berada di Cipanas,
Cianjur, Jawa Barat. Pembawa acara bertemu dengan Mas Dwi pengurus perkebunan tersebut
dan mengunjungi lahan pertanian hidroponik. Pembawa acara mewawancarai seputar teknik
menanam dengan hidroponik. Lalu pembawa acara diajak Mas Heru untuk mengunjungi tempat
penyemaian hidroponik di Kebun Sayur Garden. Setelah itu, kembali ke studio dan kedua
pembawa acara menutup segmen di studio.
15
Di segmen kedua, kedua pembawa acara membuka segmen di studio dan menjelaskan
informasi yang akan di tayangkan di segmen kedua. Lalu salah satu pembawa acara mendatangi
Taman Hayat, tempat budidaya tanaman kaktus di daerah Jakarta Barat. Pembawa acara bertemu
dengan Kak Indra sebagai founder Taman Hayat. Pembawa acara mewawancarai Kak Indra
seputar bisnis di Taman Hayat, seperti cerita awal memulai bisnis Taman Hayat, modal yang
dibutuhkan dan cara pemasaran dari Taman Hayat. Lalu dipenutup segmen dua akan
menayangkan DIY (Do It Yourself) untuk membuat pot gantung.
Di segmen terakhir, pembawa acara membuka segmen di studio dan menjelaskan tentang
informasi mengenai tanaman obat. Pada segmen ini, tidak ada pembawa acara yang terjun
langsung ke lokasi, hanya menggunakan voice over. Lalu pada segmen ini, akan diberi
penjelasan tentang tanaman okra oleh Prof. Dr. Muhammad Syukur bidang Genetika dan
Pemuliaan Tanaman Institut Pertanian Bogor.
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dalam pembuatan sebuah karya dibutuhkan kerjasama yang disiplin dari seluruh crew.
Program Magazine Show adalah format acara televisi yang mempunyai format menyerupai
majalah (Media Cetak), yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam rubrik dan tema yang
disajikan dalam reportase actual atau timeless sesuai dengan minat dan terdensi dari target
penontonnya.
Dari sebuah program magazine show ini penulis berharap dapat memberikan informasi
kepada khalayak yang di susun semenarik mungkin. Penulis merasa cukup puas dengan hasil
yang telah dicapai dari proses pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Sebuah kritik dan
saran penulis harapkan untuk menjadi lebih baik dalam menciptakan suatu karya.
4.2 Saran
Dalam pembuatan karya diharapkan sistematika penulisan sehingga sebuah karya
tersebut dapat di terima oleh berbagai kalangan, dalam menulis di harapkan penulis dapat
mengkaji berbagai fenomena dan permasalahan yang terjadi dalam sebuah karya yang di buat
dapat menjadi menarik dan bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan para pmebaca
dapat meningkatkan kekreatifitasnya dalam berfikir cara mebuat karya ilmiah yang baik.
17
BAB V
BIAYA DAN JADWAL PRODUKSI
4.1. Anggaran Biaya
Berikut ini merupakan justifikasi anggaran biaya yang dibutuhkan dalam penelitian yang
kami usulkan.
No Item Unit Rate Amount Notes
Pra Produksi
1 Konsumsi Rp. 200.000
2 Surat menyurat Rp. 5.000
3 Sewa lokasi dan
perizinan
Rp.2.000.000
4 Briefing
Produksi
5 Fotocopy
Naskah (Dll...)
Rp. 65.000
Jumlah Rp. 2.270.000
Produksi (Teknik)
6 Sewa Kamera
2
Rp. 700.000x4=2.800.000 Sony Nex
VG 30
18
2
1
1
1
1
Rp. 100.000x4=400.000
Rp. 700.000x3=2.100.000
Rp.150.000x4=600.000
Rp.150.000x4=600.000
Rp.150.000 x3=450.000
Lens
Adapter
Dji Osmo
Pro
Lensa 16-
35mm
canon
Lensa
50mm
canon
Slider
Jumlah Rp.6.950.000
dapet discount
50% =
Rp.3.475.000
7 Sewa Lighting 3
1
Rp.150.000x3=450.000
450.000x4=1.800.000
Rp. 15.000x3=35.000
Rp.150.000x2=300.000
LED feloni
15inch
reflektor
Kinoflo
Jumlah Rp.2.135.000
8 Sewa Audio 1
2
1
Rp. 75.000x4=300.000
Rp.200.000x4=800.000
Rp.50.000
Zoom H4N
CLIP on
Rode
19
5 Rp.150.000 Batrey
Jumlah Rp.1.300.000
Produksi (Artistik)
9 Properti Rp.1.000.000
10 Make Up
11 Wardrobe
12 Setting Dekor
13 Talent 2 Rp. 500.000
Jumlah Rp.2.000.000
Produksi (Unit)
14 Konsumsi Rp.1.000.000
15 Foto Copy Rp.200.000
16 P3K
(Dll...)
17 Trasnsport Rp.700.000
Jumlah Rp.1.900.000
Pasca Produksi
18 Processing
19 Editing
20 Mastering
21 Copy Master
(Dll...)
Rp.100.000 Rp.100.000
20
4.2. Jadwal Pembuatan Karya
No Kegiatan
Waktu
Bulan I Bulan II Bulan III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 PRAPRODUKSI
2 PRODUKSI
3 PASCAPRODUKSI
TOTAL BIAYA Rp.11.980.000
21
DAFTAR PUSTAKA
Latief dan Utud. 2017. Kreatif Siaran Televisi Hard News Soft News, Drama, Nondrama.
Jakarta. Kencana
Morissan, M.A.2011. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi.
Jakarta. Kencana
Naratama. 2013. Menjadi Sutradara Televisi: Dengan Single dan Multi Camera. Jakarta. PT.
Grasindo
Sartono. 2008. Teknik Penyiaran dan Program Radio, Televisi dan Film. Jakarta. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuaraan.
Supriyadi, dkk. 2014. Broadcasting Televisi Teori dan Praktik. Yogyakarta. Graha Cendekia
22
Lampiran 2. Biodata Pengusul
1. Identitas Diri
a. Nama Lengkap : Liliyana, S.Sos, M.IKom
b. NIP : 200809825
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Program Studi : Penyiaran
e. Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika
f. Bidang Ilmu : Ilmu Komunikasi
g. Jangka karya : 3 bulan
2. Riwayat Pendidikan
a. Strata 1 : Jurnalistik – Universitas Mercu Buana - Lulus Tahun 2002
b. Strata 2 : Media Industry – Universitas Mercu Buana - Lulus
Tahun 2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pembuatan HKI.
Jakarta, Februari 2019
Pengusul,
(Liliyana, S.Sos, M.I.Kom)
NIP: 200809825