ANALISIS MINAT SISWA KELAS IX SMPN I BAYAT, KLATEN UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN (SMK)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Eky Oktamilani Putri
031334024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS MINAT SISWA KELAS IX SMPN I BAYAT, KLATEN UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN (SMK)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Eky Oktamilani Putri
031334024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
LEMBAR PENGESAHAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama: Eky Oktamilani Putri
Nomor Mahasiswa: 031334024
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpus takaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
Analisis Minat Siswa Kelas IX SMPN I Bayat, Klaten untuk Melanjutkan
Pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 27 Mei 2009
Yang menyatakan
Eky Oktamilani Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan
bertekunlah dalam Doa.
(Roma, 12:12)
Aku memandang hidup ini seperti apa adanya orang-orang
seperti apa adanya diriku sendiri seperti apa adanya
Karena aku harus menerima apa yang benar dan yang nyata
sebelum aku mampu membuatnya menjadi lebih baik.
Aku terpesona pada keajaiban hidup, bersemangat untuk
menjadi lebih baik, untuk berbuat lebih banyak dan belajar
lebih banyak
Karena hidup yang berdetak di dadaku merupakan hadiah
yang paling berharga bagiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
Halaman persembahan
Kupersembahakan Karya ini untuk:
Bapak dan Ibuku serta nenekku tercinta yang tiada pernah berhenti yang tiada berhenti
mencurahkan kasih sayangnya dan memberikan
dukungan doa selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Mei 2009
Penulis
Eky Oktamilani Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK ANALISIS MINAT SISWA KELAS IX SMPN I BAYAT, KLATEN UNTUK
MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Eky Oktamilani Putri Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa jauh minat siswa kelas IX, SMPN I Bayat, Klaten tahun ajaran 2008/2009 untuk melanjutkan pendidikan ke SMK dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi siswa melanjutkan pendidikan ke SMK. Penelitian ini adalah penelitian ex-post facto. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian causal comparative research. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPN I Bayat, Klaten dengan sampel adalah 135 siswa.
Hasil penelitian sebagian besar siswa Kelas IX SMPN I Bayat, Klaten berminat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan nilai mean diskripsi minat siswa sebesar 3,5076. Nilai mean tertinggi ditunjukkan pada dimensi ketrampilan sebesar 3,67. Nilai mean sedang ditunjukkan pada dimensi okupasional sebesar 3,54. Nilai mean terendah ditunjukkan pada dimensi kompetensi sebesar 3.40.
Minat tertinggi adalah pada jurusan yang berhubungan dengan aktivitas, kompetensi dan okupasional real dengan nilai mean masing-masing dimensi 4,33, 4,03 dan 4,04. Minat sedang berhubungan dengan aktivitas, kompetensi, dan okupasional konvensional dengan nilai mean masing-masing dimensi sebesar 4,11, 4,03 dan 3,81. Minat terendah berhubungan dengan aktivitas, kompetensi, dan okupasional investigatif dengan nilai mean masing-masing dimensi sebesar 2,61, 2,44 dan 2,73
Berdasarkan analisis faktor, terdapat 3 faktor yang mempengaruhi minat siswa melanjutkan pendidikan ke SMK, antara lain: Faktor 1, yaitu faktor lingkungan keluarga (ekonomi keluarga) dan kompetensi siswa, dengan total varian sebesar 44,34%. Faktor 2, yaitu faktor lingkungan masyarakat, serta peran guru BP. dengan total varian sebesar 18,46%. Faktor 3, yaitu faktor peran guru kelas secara umum dengan total varian sebesar 15,09%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT AN ANALYSIS OF INTEREST OF THE NINTH GRADE STUDENTS OF
ONE STATE JUNIOR HIGH SCHOOL BAYAT, KLATEN FOR CONTINUING THEIR STUDY TO VOCATIONAL HIGH SCHOOL (VHS)
Eky Oktamilani Putri Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This research aims to analyze how deep the interest of the ninth grade
students of one State Junior High School in Bayat Klaten, 2008/2009 academic year for continuing their study to VHS and what factors which influence the students to continue their study to VHS. This research is an ex-post facto research. The kind of research is a causal comparative research. The population of this research is 135 the ninth grade students of one State Junior High School in Bayat, Klaten.
The result indicates that the ninth grade students of one State Junior High School in Bayat, Klaten have interest for continuing their study to Vocational High School (VHS) with mean value of student interest description about 3.5076. The highest dimension mean value was indicated on the skill dimension about 3.67. The middle dimension mean value was indicated on the occupational dimension about 3.54. The lowest dimension mean value was indicated on the competence dimension about 3.40.
The highest interest related to the real activity, competence and occupational dimensions with mean value for each dimensions are 4.33, 4.03 and 4.04. Middle interest related to conventional activity, competence and occupational dimensions with mean value for each dimensions are 4.11, 4.03 and 3,81. The lowest interest related to the investigative activity, competence, and occupational dimensions with mean value for each dimens ions are 2.61, 2.44 and 2.73
Based on the factor analysis, there are 3 factors which influence the student interest for continuing their study to VHS, among others: First factor , the family environment factor (family economy) and student competence, with total variant is about 44.34%. Second factor, the community environment factor, and the role of Guidance and counseling Teacher with total variant is about 18.46%. Third Factor, the role of class teacher in general with total variant is about 15.09%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih
dan limpahan karunia-Nya sehingga skripsi berjudul “ Analisis Minat Siswa Kelas
IX SMPN I Bayat, Klaten untuk Melanjutkan Pendidikan ke Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)” ini dapat diselesaikan. Tujuan penulisan skripsi ini adalah
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelas Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini penulis dengan sepenuh hati menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim.,M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarata.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono,S.Pd.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Ign. Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan perhatian dan waktu dengan keseabaran serta
semangatnya untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan koreksi
selama penulisan skripsi ini.
5. Ibu Rita Eny Purwantini, S.Pd,M.Si, yang telah memberikan bimbingan
dan koreksi dalam penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd, yang telah memberikan bimbingan dan
koreksi dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Djoko Suhartanto, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMPN I Bayat,
Klaten yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di SMPN I Bayat, Klaten.
8. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMPN I Bayat, Klaten yang dengan
keramahannya telah banyak membantu dan memberikan informasi selama
penulisan skripsi ini.
9. Adik-adik kelas IX SMPN I Bayat, Klaten atas bantuannya dalam
pengisian kuesioner.
10. Pegawai secretariat PAK, yang telah banyak membantu segala macam
kepentingan Perkuliahan.
11. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Suwito Zamin dan Ibu Yustina
Sukasmi serta nenekku tercinta yang telah mendukung baik secara
material maupun spiritual sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. (terima
kasih atas doa-doa di setiap malam)
12. Adikku tercinta yang nyebelin Alf. Triangga Jiwandana dan juga buat
adikku Veronika Reiminda, terima kasih atas semua dukungan yang
menambah semangatku. (pada kuliah yang rajin yooo….!!)
13. Mz.Andy GeGeR, terima kasih sampai saat ini masih mendampingiku
dengan sabar, makasih atas semua dukungannya. (abz ni jangan marah2
trs yoow..!! moga usaha’na lancar, tetap smangat!! ‘n I’ll give my best 2
U).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
14. Sahabatku tercinta yang selalu setia berbagi keceriaan dan kesusahan,
Agnes Nina Yanuarti, S.Pd.(makasih ya dah mengantarkan aku dan selalu
nemenin ak di kampus) Teresia Niken Maya Widita, S.Pd. dan Bernadeta
Shinta W, S.Pd (ak dah nyusul kalian jadi sarjana nich, makasih ya atas
dukungannya).
15. Teman-temanku anak PAK, Christina Krisetyawati, Yuandhita Dian P,
S.Pd., terima kasih atas semua dukungannya, sukses ya buat kalian smua...
16. Terima kasih buat teman-teman Mudika Peterpanic...(tetep smangat n
kompak selalu yaa...
17. Buat Mz Troy, Second, Dika, Ricky, Apri, dkk. terima kasih atas semua
dukungannya.
18. Terima kasih juga buat semua teman-temanku yang namanya tidak dapat
penulis sebut satu per satu.
Dalam skripsi ini penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari
sempurna, maka dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran
yang dapat memberikan kesempurnaan skripsi ini. Semoga dapat memberikan
manfaat bagi yang membutuhkan.
Penulis
Eky Oktamilani Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................ iv
MOTTO ............................................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
ABSTRACT...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI..................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah...................................................................... 6
C. Batasan Masalah........................................................................... 6
D. Rumusan Masalah......................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian.......................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori ............................................................................. 9
1. Pengertian Belajar................................................................... 9
2. Tugas Guru dalam Proses Belajar Mengajar .......................... 12
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................... 16
4. Bimbingan dan Belajar ........................................................... 23
5. Peran Guru Sebagai Pengajar dan Pembimbing ..................... 28
6. Peran Guru Kelas .................................................................... 31
7. Peran Ahli Bimbingan .......................................................... 33
B. Kerangka Teoritis ......................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian......................................................................... 38
B. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................... 38
C. Lokasi Penelitian ......................................................................... 39
D. Instrumen Penelitian .................................................................... 39
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 40
F. Analisis Data................................................................................. 41
G. Prosedur Penelitian ...................................................................... 43
BAB IV DESKRIPSI SEKOLAH
A. Gambaran Umum Sekolah............................................................. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
B. Data Guru/Karyawan, Fasilitas dan Siswa .................................... 46
C. Struktur Organisasi Sekolah.......................................................... 48
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.............................................................................. 49
B. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................... 72
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 79
B. Saran............................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rekapitulasi Minat Siswa Kelas IX SMPN I Bayat yang
melanjutkan Pendidikan ke Jenjang SLTA Tahun Ajaran
2007/2008.................................................................................. 5
Tabel 3.2 Dimensi dan Indikator Minat Kejuruan .................................... 41
Tabel 4.3 Data Guru dan Karyawan SMP Negeri I Bayat, Klaten............ 47
Tabel 4.4 Data Siswa SMPN I Bayat, Klaten Tahun Ajaran 2008/2009 .. 48
Tabel 5.5 Aktivitas Real............................................................................ 50
Tabel 5.6 Aktivitas Investigatif ................................................................. 51
Tabel 5.7 Aktivitas Artistik ....................................................................... 51
Tabel 5.8 Aktivitas Sosial ......................................................................... 52
Tabel 5.9 Aktivitas Entrepreneur .............................................................. 52
Tabel 5.10 Aktivitas Konvensional............................................................. 53
Tabel 5.11 Kompetensi Real ....................................................................... 54
Tabel 5.12 Kompetensi Investigatif ............................................................ 54
Tabel 5.13 Kompetensi Sosial..................................................................... 55
Tabel 5.14 Kompetensi Mekanik ................................................................ 56
Tabel 5.15 Kompetensi Ilmiah.................................................................... 56
Tabel 5.16 Kompetensi Seni ....................................................................... 57
Tabel 5.17 Kompetensi Mengajar ............................................................... 57
Tabel 5.18 Kompetensi Berjualan............................................................... 58
Tabel 5.19 Ketrampilan Matematik ............................................................. 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 5.20 Ketrampilan Musik .................................................................. 60
Tabel 5.21 Ketrampilan Ramah Tamah ...................................................... 60
Tabel 5.22 Ketrampilan Manajerial............................................................. 61
Tabel 5.23 Ketrampilan Perkantoran........................................................... 62
Tabel 5.24 Okupasional Realistis ................................................................ 63
Tabel 5.25 Okupasional Investigatif ........................................................... 63
Tabel 5.26 Okupasional Artistik ................................................................. 64
Tabel 5.27 Okupasional Sosial.................................................................... 64
Tabel 5.28 Okupasional Entreprising.......................................................... 65
Tabel 5.29 Okupasional Konvensional ...................................................... 66
Tabel 5.30 Nilai Mean Dimensi Aktivitas................................................... 66
Tabel 5.31 Nilai Mean Dimensi Kompetensi.............................................. 67
Tabel 5.32 Nilai Mean Dimensi Ketrampilan............................................. 67
Tabel 5.33 Nilai Mean Dimensi Okupasional............................................. 68
Tabel 5.34 Statistik Deskripsi Minat Siswa ................................................ 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner……………………………………………………………. 82
2. Hasil Penilaian Kuesioner…………………………………………… 86
3. Hasil Statistik Deskriptif ……………………………………………. 90
4. Analisis Faktor……………………………………………………….100
5. Data Guru dan Karyawan SMPN I Bayat, Klaten……………………102
6. Surat Ijin………………………………………………………..........119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)
Nomor 20 Tahun 2003; pasal 1, ayat 1 pengertian pendidikan adalah “usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”. Pengertian tersebut merupakan ungkapan makna teleologis dari
pendidikan yakni menciptakan warga yang bertaqwa, berakhlak dan terampil.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka diselenggarakan serangkaian kegiatan
pembelajaran yang bersifat formal, nonformal maupun informal dengan berbagai
jenjang mulai dari pendidikan usia dini hingga pendidikan tinggi.
Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
Madrasah Aliyah (MA) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang ditempuh
anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran secara formal. Jenjang ini
merupakan tahapan-tahapan yang strategis dan kritis bagi perkembangan dan
masa depan anak. Pada jenjang ini, anak berada pada pintu gerbang memasuki
dunia pendidikan tinggi yang merupakan wahana untuk membentuk integritas
profesi yang didambakannya. Pada tahap ini pula, anak dipersiapkan untuk
memasuki dunia kerja yang penuh tantangan dan kompetisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Secara psikologis, masa ini merupakan masa pematangan kedewasaan.
Pada tahap ini anak mulai mengidentifikasi profesi dan jati dirinya secara utuh.
Para ahli pendidikan seperti Montessory dan Charless Buhler (dalam Sugeng
Santosa; 2000), menyatakan bahwa pada usia ini seseorang berada pada masa
‘penemuan diri’. Secara spesifik, Montessory menyebutkan pada usia 12 – 18
tahun, sementara Charles Buhler menyebutkan pada usia 13 – 19 tahun. Salah satu
aspek ‘penemuan diri’ pada anak yang paling penting pada tahap ini adalah
pekerjaan dan profesi. Secara psikologis mereka mulai mengidentifikasi jenis
pekerjaan dan profesi yang sesuai dengan bakat, minat, dan kecerdasan serta
potensi yang dimilikinya. (Hayadin, 2008)
Fenomena di lapangan menunjukkan bahwa pada tiap akhir tahun ajaran,
para orang tua siswa disibukkan dengan urusan pendidikan anak-anak mereka.
Urusan yang lebih besar terjadi ketika menghadapi masalah peralihan jenjang dari
SD ke SMP, dari SMP ke SMA dan seterusnya, karena sesungguhnya pada masa
peralihan ini ada sebuah keputusan yang harus dibuat menyangkut masa depan
anak.
Situasi yang menarik adalah pada saat peralihan dari jenjang pendidikan
SMP ke SMA yang sudah mulai erat kaitannya dengan pilihan karir masa depan
anak. Dalam pilihan melanjutkan studi ke jenjang SMA ini, anak biasanya belum
begitu peduli dengan karir masa depan mereka, sehingga dalam memilih
terkadang masih banyak dipengaruhi oleh pilihan orang tua dari pada pilihannya
sendiri. Kenyataan lain menunjukkan mereka beramai-ramai masuk ke SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tanpa tahu mengapa harus masuk SMA. Sangat sedikit jumlahnya yang
melanjutkan studi ke Sekolah Kejuruan (SMK).
Perbandingannya cukup fantastis. Secara nasional, menurut data di
Depdiknas, prosentase peminat SMK lebih kecil dari 5%. Hanya di empat
provinsi (DKI, Jawa Barat, Jateng, Jatim) peminat lulusan SLTP melanjutkan ke
SMK di atas 10%. Selebihnya sangat mengharukan, karena di sebagian besar
daerah, peminat masuk SMK di bawah 2%. Berdasarkan pengamatan di setiap
kota hanya ada satu atau dua SMK saja yang memiliki siswa sesuai dengan daya
tampung. Umumnya adalah SMK Negeri yang dapat perhatian khusus dari
Diknas. Selebihnya adalah SMK swasta yang bisa dikatakan kecil peminatnya
dengan kondisi sekolah yang memprihatinkan (Jama, 2007)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada dasarnya adalah salah satu
lembaga pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian, sehingga
lulusannya dapat mengembangkan kinerja apabila terjun dalam dunia kerja.
Pendidikan SMK itu sendiri bertujuan "meningkatkan kemampuan siswa untuk
dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja
dan mengembangkan sikap profesional (Isjoni, 2003)
Apapun jenis pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan tidak lain
muara dari lulusannya adalah agar mereka memiliki kemampuan, keterampilan
serta ahli di dalam bidang ilmu tertentu. Selanjutnya mampu dan terampil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
diaplikasi dalam dunia kerja. Oleh sebab itu, hakekat dari Sekolah Menengah
Kejuruan sangat berbeda dengan SMA.
Ada dua kelebihan dari pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan ini,
pertama lulusan institusi ini dapat mengisi peluang kerja pada dunia
usaha/industri, karena terkait dengan satu sertifikasi yang dimiliki oleh lulusannya
melalui Uji Kemampuan Kompetensi. Dengan sertifikasi tersebut mereka
mempunyai peluang untuk bekerja. Kedua, sama seperti lulusan SMA lain,
lulusan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan dapat untuk melanjutkan
kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, sepanjang lulusan tersebut memenuhi
persyaratan, baik nilai maupun program studi atau jurusan sesuai dengan kriteria
yang dipersyaratkan. (Isjoni, 2003)
Perbedaan peluang untuk memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan
jenjang pendidikan SLTA antara anak yang memilih masuk SMK daripada SMA
sangat nyata. Karena sebagian besar anak yang lulus dari SMK dapat dipastikan
segera bisa memperoleh pekerjaan, sebaliknya sebagian besar anak yang lulus
dari SMA akan lebih lama menganggur jika mereka tidak ingin atau tidak mampu
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Berdasarkan data statistik Biro Pusat Statistik (BPS-RI; 2002) jumlah
pengangguran terbuka (open unemployment) di tanah air adalah sebanyak
9.132.104 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 41,2 % (3.763.971 jiwa) adalah
tamatan SLTA (jenjang pendidikan Menengah), Diploma, Akademi dan
Universitas atau ‘pengangguran terpelajar’. Di antara jumlah pengangguran
terbuka tersebut, 2.651.809 jiwa tergolong Hopeless of Job (merasa tidak yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mendapatkan pekerjaan); 436.164 diantaranya adalah tamatan SLTA, Diploma,
Akademi, dan Universitas. (Hayadin, 2008)
Terkait dengan pilihan melanjutkan pendidikan dari jenjang SMP ke
SMA atau SMK, data lulusan siswa SMPN I Bayat Klaten Tahun Ajaran
2007/2008 yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang SLTA memperlihatkan
persentase pilihan siswa yang melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) lebih tinggi dibanding siswa yang melanjutkan pendidikan ke
SMA, seperti ditunjukkan pada Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1.1 Rekapilulasi Minat Siswa Kelas IX SMPN I Bayat yang Melanjutkan
Pendidikan ke Jenjang SLTA Tahun Ajaran 2007/2008
Kelas Minat SMA Minat SMK Minat SMA/SMK Tidak Melanjutkan
IXA 9 20 10 0 IXB 17 20 3 0 IXC 9 25 6 0 IXD 7 21 8 1 IXE 8 22 10 0 IXF 5 27 5 3
Jumlah 55 135 42 4 Data di atas menunjukkan perbandingan minat siswa yang sangat
mencolok, dimana pilihan siswa lulusan SMPN I Bayat Klaten Tahun Ajaran
2007/2008 lebih banyak memilih melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dengan total siswa yang memilih 135 dari 206 siswa.
Sementara jumlah siswa yang memilih melanjutkan pendidikannya ke SMA
adalah 55 siswa, 42 siwa masih belum menentukan pilihan ke SMK atau SMA
dan 4 siswa menyatakan tidak melanjutkan sekolah karena alasan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasarkan fenomena di atas ada fakta yang menarik untuk diteliti dari
gejala perbedaan jumlah persentase pilihan sekolah yang diambil siswa SMPN I
Bayat, Klaten 1 ketika menentukan pilihannya untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang SLTA
B. Identifikasi Masalah
Telah menjadi fenomena umum bahwa pada setiap akhir tahun kelulusan
jenjang pendidikan SMP, semua siswa harus menentukan pilihan untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTA dengan pilihan masuk SMA atau SMK.
Fakta menunjukkan bahwa pilihan yang mereka ambil jarang mempertimbangkan
karir masa depan mereka, karena terkadang mereka hanya mengikuti apa kata
orang tua mereka atau sekedar berramai-ramai masuk SMA karena pengaruh
teman sekelas. Konsekwensinya siswa yang lebih memilih masuk SMA daripada
SMK dan tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi akan sulit
mendapatkan pekerjaan setelah kelulusannya, sementara siswa yang memilih
masuk SMK sebagian besar langsung bekerja setelah kelulusan mereka.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini akan memusatkan perhatian pada analisa minat siswa SMPN
I Bayat, Klaten yang melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) pada siswa kelas IX. Materi penelitian yang akan dijadikan dasar untuk
menganalisa kecenderungan siswa memilih sekolah tersebut adalah minat belajar,
faktor- faktor yang mempengaruhi belajar, peran guru dalam proses dan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
belajar, jenis minat belajar, dimensi dan indikator minat kejuruan. Kesemua
materi tersebut saling berhubungan dalam membentuk dan membangun minat
belajar siswa.
D. Rumusan Masalah
Penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
muncul dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah. Adapun persoalan
yang akan dijawab dalam penelitian adalah:
1. Seberapa jauh minat siswa SMPN I Bayat Klaten melanjutkan pendidikan ke
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat siswa SMPN I Bayat Klaten
melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan bukti-bukti tentang:
1. Minat siswa SMPN I Bayat Klaten untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SMPN I Bayat Klaten untuk
melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan
keuntungan bagi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1. Pendidik
Dengan materi penelitian ini, seorang pendidik diharapkan dapat memiliki
pengetahuan tentang minat dan faktor- faktor yang mepengaruhi minat anak,
khususnya dalam hal menentukan pilihan untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang selanjutnya.
2. Peneliti
Hasil penelitian ini akan memberikan wawasan yang lebih luas tentang minat
dan faktor- faktor yang mempengaruhi minat anak dan dapat mendorong
dilakukan penelitian lebih jauh dan berkembang tentang minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Belajar
Slameto (1995) mengemukakan bahwa, “Belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”. Belajar merupakan kegiatan paling pokok dilakukan di
sekolah. Melalui belajar tersebut diharapkan akan mampu mengembangkan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik setiap siswa melalui latihan, pengalaman dan
interaksi dengan lingkungannya.
Oemar Hamalik (2003) mengemukakan pengertian belajar menurut ahli
adalah “suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksinya dengan
lingkungan”. Menurut pengertian ini, tujuan belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku. Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mencapai
tujuan pendidikan khususnya untuk mencapai prestasi belajar. Sri Rumini (1997)
memberikan pengertian belajar sebagai berikut :
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang
dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, yang
terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya
dengan lingkungan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Howard L. Kingskey seperti dikutip Djamarah (2008) mengatakan bahwa
learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or
changed through practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku
(dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku,
akibat interaksi individu dengan lingkungan. Perilaku itu mengandung pengertian
yang luas. Hal ini mencakup pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan
sebagainya. Setiap perilaku ada yang nampak --- bisa diamati, ada pula tidak bisa
diamati. Perilaku yang dapat diamati disebut penampilan atau behavioral
performance. Sedangkan yang tidak bisa diamati disebut "kecenderungan perilaku
atau behavioral tendency" (Ali, 2007)
Pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan sebagainya yang dimiliki
seseorang tidak dapat diidentifikasi karena ini merupakan kecenderungan perilaku
saja. Hal ini dapat diidentifikasi - bahkan dapat diukur dari penampilan
(behavioral performance). Penampilan ini dapat berupa kemampuan menjelaskan,
menyebutkan sesuatu atau melakukan suatu perbuatan. Jadi, kita dapat
mengidentifikasi hasil belajar melalui penampilan. Namun demikian, individu
dapat dikatakan telah menjalani proses belajar, meskipun pada dirinya hanya ada
perubahan dalam kecenderungan perilaku. (De Cecco & Crawford, 1977, dalam
Ali, 2007).
Menurut Kimble & Garmezy, sifat perubahan perilaku dalam belajar relatif
permanen. Dengan demikian hasil belajar dapat diidentifikasi dari adanya
kemampuan melakukan sesuatu secara permanen, dapat diulang-ulang dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
hasil yang sama. Kita membedakan antara perubahan perilaku hasil belajar
dengan yang terjadi secara kebetulan. Orang yang secara kebetulan dapat
melakukan sesuatu, tentu tidak dapat mengulangi perbuatan itu dengan hasil yang
sama. Sedangkan orang dapat melakukan sesuatu karena hasil belajar dapat
melakukannya secara berulang-ulang dengan hasil sama (Ali, 2007)
Tidak semua perubahan perilaku sebagaimana digambarkan di atas itu
hasil belajar. Ada di antaranya terjadi dengan sendirinya, karena proses
perkembangan. Seperti halnya bayi dapat memegang sesuatu setelah mencapai
usia .tertentu. Keadaan semacam ini pun bukan hasil belajar, melainkan
"kematangan atau maturation". Ini merupakan faktor penting yang mempengaruhi
hasil belajar. Artinya, belajar akan memperoleh hasil lebih baik bila ia telah
matang melakukan hal itu.
Menurut Ali (2007) perubahan perilaku dalam proses belajar adalah akibat
dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi ini biasanya berlangsung secara
disengaja. Kesengajaan itu sendiri tercermin dari adanya faktor- faktor berikut:
1. Kesiapan (readiness); yaitu kapasitas baik fisik maupun mental untuk
melakukan sesuatu.
2. Motivasi; yaitu dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu.
3. Tujuan yang ingin dicapai
Ketiga faktor di atas mendorong seseorang untuk melakukan proses
belajar. Selanjutnya dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar
yang dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu aktivitas
yang dilakukan untuk mendapatkan perubahan. yang akan mempengaruhi tingkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
laku seseorang..Dengan kata lain belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
2. Tugas Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Bila ditelusuri secara mendalam, Proses Belajar Mengajar yang merupakan
inti dari proses pendidikan formal di sekolah di dalamnya terjadi interaksi antara
berbagai komponen pengajaran. Komponen-komponen itu dapat dikelompokkan
ke dalam tiga kategori utama, yaitu : a) guru, b) isi atau materi pelajaran, dan c)
siswa. Interaksi antara ketiga komponen utama melibatkan sarana dan prasarana,
seperti metode, media, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta
situasi belajar-mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah
direncanakan sebelumnya. Dengan demikian, guru yang memegang peranan
sentral dalam proses belajar mengajar, setidak-tidaknya menjalankan tiga tugas
utama (Ali, 2007), yaitu:
a. Perencanaan
Perencanaan yang dibuat, merupakan antisipasi dan perkiraan tentang apa
yang akan dilakukan dalam pengajaran, sehingga tercipta suatu situasi yang
memungkinkan terjadinya proses belajar yang dapat mengantarkan siswa
mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan ini meliputi:
1) Tujuan apa yang hendak dicapai, yaitu bentuk-bentuk tingkah laku apa
yang diinginkan dapat dicapai atau dapat dimiliki oleh siswa setelah
terjadinya proses belajar mengajar.
2) Bahan pelajaran yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3) Bagaimana proses belajar mengajar yang akan diciptakan oleh guru
agar siswa mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
4) Bagaimana menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau
mengukur apakah tujuan itu tercapai atau tidak.
b. Melaksanakan Pengajaran.
Pelaksanaan pengajaran selayaknya berpegang pada apa yang tertuang
dalam perencanaan. Namun, situasi yang dihadapi guru dalam melaksanakan
pengajaran mempunyai pengaruh besar te-hadap proses belajar mengajar itu
sendiri. Oleh sebab itu, guru sepatutnya peka terhadap berbagai situasi yang
dihadapi, sehingga dapat menyesuaikan pola tingkah lakunya dalam mengajar
dengan situasi yang dihadapi. Situasi pengajaran itu sendiri banyak dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1) Faktor Guru.
Setiap guru memiliki pola mengajar sendiri-sendiri. Pola mengajar ini
tercermin dalam tingkah laku pada waktu melaksanakan pengajaran. Dianne
Lapp, dkk. (1975) menamakan pola umum tingkah laku mengajar yang dimiliki
guru dengan istilah "Gaya Mengajar atau Teaching Style". Gaya mengajar ini
mencerminkan bagaimana pelaksanaan pengajaran guru yang bersangkutan, yang
dipengaruhi oleh pandangannya sendiri tentang mengajar, konsep-konsep
psikologi yang digunakan, serta kurikulum yang dilaksanakan (Ali, 2007)
2) Faktor Siswa.
Setiap siswa mempunyai keragaman dalam hal kecakapan maupun
kepribadian. Kecakapan yang dimiliki masing-masing siswa itu meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
kecakapan potensial yang memungkinkan untuk dikembangkan, seperti bakat dan
kecerdasan; maupun kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar. Adapun yang
dimaksud dengan kepribadian dalam tulisan ini adalah ciri-ciri khusus yang
dimiliki oleh individu yang bersifat menonjol, yang membedakan dirinya dari
orang lain. Keragaman dalam kecakapan dan kepribadian ini dapat mempengaruhi
terhadap situasi yang dihadapi dalam proses belajar mengajar (Hall & Lindsey,
1981 dalam Ali, 2007)
3) Faktor Kurikulum.
Secara sederhana arti kurikulum dalam kajian ini menggambarkan pada isi
atau pelajaran dan pola interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa untuk
mencapai tujuan tertentu. Bahan pelajaran sebagai isi kurikulum mengacu kepada
tujuan yang hendak dicapai. Demikian pula pola interaksi guru-siswa. Oleh sebab
itu, tujuan yang hendak dicapai itu secara khusus menggambarkan bentuk
perubahan tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai siswa melalui proses
belajar yang beraneka ragam. Dengan demikian, baik bahan maupun pola
interaksi guru-siswa pun beraneka ragam pula. Hal ini dapat menimbulkan situasi
yang ber-variasi dalam proses belajar mengajar.
4) Faktor Lingkungan.
Novak dan Gowin (1984) mengistilahkan lingkungan fisik tempat belajar
dengan istilah "Millieu", yang berarti konteks terjadinya pengalaman belajar.
Lingkungan ini meliputi keadaan ruangan, tata ruang, dan berbagai situasi fisik
yang ada di sekitar kelas atau sekitar tempat berlangsungnya proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mengajar. Lingkungan ini pun dapat menjadi salah satu faktor yang mem-
pengaruhi situasi belajar.
Sehubungan dengan keempat faktor yang telah disebutkan di atas, guru
memegang peranan penting dalam menciptakan situasi, sehingga proses belajar
mengajar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Berbagai macam perubahan
yang terjadi, yang disebabkan oleh keempat faktor tersebut sepatutnya dapat
terbaca oleh guru, sehingga dia dapat menyesuaikan pola interaksinya dengan
siswa sesuai dengan situasi yang dihadapi itu (Ali, 2007)
c. Memberikan Balikan.
Menurut Stone dan Nielson (1982), balikan mempunyai fungsi membantu
siswa memelihara minat dan antusias siswa dalam melaksanakan tugas belajar.
Salah satu alasan yang dikemukakan adalah, bahwa belajar itu ditandai oleh
adanya keberhasilan dan kegagalan. Bila hal ini diketahui oleh siswa, akan
membawa dampak berupa hadiah dan hukuman. Keberhasilan berdampak hadiah
(reward) dan kegagalan berdampak hukuman (punishment). Suatu hadiah sebagai
dampak dari keberhasilan yang dicapai dapat menjadi penguat (reinforcement)
terhadap hasil belajar; sedangkan suatu hukuman sebagai dampak dari kegagalan
dapat menghilangkan (extinction) tingkah laku yang tidak diinginkan. Dengan
memperoleh hadiah tersebut individu akan merasakan suatu insentif yang dapat
memberikan rangsangan dan motivasi baru dalam belajar. Sedangkan dengan
hukuman menyebabkan individu tidak mengulangi kegagalan yang dibuat-nya. Itu
sebabnya, maka dalam proses belajar mengajar, balikan sangat penting artinya
bagi siswa dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Upaya memberikan balikan harus dilakukan secara terus menerus. Dengan
demikian, minat dan antusias siswa dalam belajar selalu terpelihara. Upaya itu
dapat dilakukan dengan jalan melakukan evaluasi. Hasil evaluasi itu sendiri harus
diberitahukan kepada siswa yang bersangkutan, sehingga mereka dapat
mengetahui letak keberhasilan dan kegagalannya. Evaluasi yang demikian benar-
benar berfungsi sebagai balikan, baik bagi guru maupun bagi siswa.
Di dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru dituntut untuk
memiliki berbagai ketrampilan yang bertalian dengan jawaban terhadap suatu
pertanyaan, yakni bagaimana menyelenggarakan pengajaran yang dapat
mengantarkan siswa mencapai tujuan yang direncanakan. Pertanyaan tersebut
menuntun kepada terpenuhinya berbagai persyaratan yang perlu dimiliki oleh se-
orang guru, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan berhasil (Ali, 2007)
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Kemampuan belajar siswa sangat menentukan keberhasilannya dalam
proses belajar. Di dalam proses belajar tersebut, banyak faktor yang
mempengaruhinya, antara lain motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan
konsep diri. Berikut ini diuraikan kelima faktor tersebut dalam mempengaruhi
belajar.
a. Motivasi
Motivasi menurut Sumadi Suryabrata (1984) adalah keadaan yang terdapat
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna
pencapaian suatu tujuan. Sementara itu Gates (1954) mengemukakan bahwa
motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Adapun Greenberg
(1996) menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan,
mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Berdasarkan tiga
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kondisi fisiologis dan
psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (Djaali, 2007).
Eysenck dkk. (1972) dalam Encyclopedia of Psychology menjelaskan
bahwa fungsi motivasi antara lain adalah menjelaskan dan mengontrol tingkah
laku. Menjelaskan tingkah laku berarti dengan mempelajari motivasi, dapat
diketahui mengapa siswa melakukan suatu pekerjaan dengan tekun dan rajin,
sementara siswa lain acuh terhadap pekerjaan itu. Mengontrol tingkah laku
maksudnya, dengan mempelajari motivasi dapat diketahui mengapa seseorang
sangat menyenangi suatu objek dan kurang menyenangi objek yang lain.
Menurut Atkinson seperti dikutip Houston (1985) motivasi seseorang
ditentukan oleh dua faktor, yaitu harapan terhadap suatu subjek dan nilai dari
objek itu. Makin besar harapan seseorang terhadap suatu objek dan makin tinggi
nilai objek itu bagi orang tersebut, berarti makin besar motivasinya. Lebih lanjut
Atkinson mengemukakan bahwa di dalam diri setiap individu selalu terdapat
pertentangan antara harapan akan sukses yang menyebabkan seseorang
termotivasi untuk mencari atau mendekati pencapaian tujuan, sedangkan rasa
takut akan mengalami kegagalan menyebabkan orang termotivasi untuk menjauhi
atau menghindari pencapaian tujuan. Motivasi yang terjadi pada diri seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menurut Atkinson adalah hasil dari interaksi antara harapan akan sukses dan rasa
takut akan mengalami kegagalan.
b. Sikap
Sikap dapat didefinisikan dengan berbagai cara dan setiap definisi itu
berbeda satu sama lain. Trow seperti dikutip mendefinisikan sikap sebagai suatu
kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang
tepat. Di sini Trow lebih menekankan pada kesiapan mental atau emosional
seseorang terhadap sesuatu objek (Djaali, 2007). Sementara Allport
mengemukakan bahwa sikap adalah sesuatu kesiapan mental dan saraf yang
tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung kepada respons
individu terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu
(Gable, 1997)
Sikap belajar ikut menentukan intensitas kegiatan belajar. Sikap belajar
yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan yang lebih tinggi dibanding
dengan sikap belajar yang negatif. Peranan sikap bukan saja ikut menentukan apa
yang dilihat seseorang, melainkan juga bagaimana ia melihatnya.
Segi afektif dalam sikap merupakan sumber motif. (Martaniah, 1984)
Sikap belajar yang positif dapat disamakan dengan minat, sedangkan minat akan
memperlancar jalannya pelajaran siswa yang malas, tidak mau belajar dan gagal
dalam belajar, disebabkan oleh tidak adanya minat. (Nasution, 1982)
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
sikap belajar ikut berperan dalam menentukan aktivitas belajar siswa. Sikap
belajar yang positif berkaitan erat dengan minat dan motivasi. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
apabila faktor lainnya sama, siswa yang sikap belajarnya positif akan belajar lebih
aktif dan dengan demikian akan memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan
siswa yang sikap belajarnya negatif.
c. Minat
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. (Slameto, 1995) Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Crow and
Crow mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong
seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan,
pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. (Leatar & Alice, 1989)
Jadi, minat dapat diekspresikan melalui perayataan yang menunjukkan bahwa
siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir,
melainkan diperoleh kemudian.
1. Minat dan Usaha
Tugas atau pekerjaan tidak dapat diselesaikan tanpa pengerahan usaha,
daya, dan tenaga. Semakin sulit tugas, semakin banyak pula tenaga yang
diperlukan untuk mengerjakan tugas dengan baik. Generalisasi ini berlaku pula
dalam belajar. Penguasaan yang sempurna terhadap suatu mata pelajaran,
memerlukan pencurahan perhatian yang rinci. Minat yang telah disadari terhadap
bidang pelajaran, mungkin sekali akan menjaga pikiran siswa, sehingga dia bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menguasai pelajarannya. Pada gilirannya, prestasi yang berhasil akan menambah
minatnya, yang bisa berlanjut sepanjang hayat (Djaali, 2007)
2. Minat dan Kelelahan
Kondisi lelah bisa ditimbulkan oleh kerja fisik. Akan tetapi, seringkali apa
yang dianggap sebagai kelelahan, sebenarnya karena tidak ada atau hilangnya
minat terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu sendiri. Membaca
buku pelajaran secara terus-menerus, dapat mengakibatkan anak mengemukakan
kelelahan dan timbullah karenanya keinginan untuk menghentikan belajamya.
Akan tetapi, jika dia mengalihkan dari buku tersebut kepada buku baru atau buku
lainnya yang menarik minat, dia bisa terus membacanya sampai berjam-jam.
Dalam American Heritage Distionary of the English Language, seperti
dikutip Djaali (2007) minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi
atau memiliki sesuatu. Di samping itu, minat merupakan bagian dari ranah afeksi,
mulai dari kesadaran sampai pada pilihan nilai. Gerungan (1999) menyebutkan
minat merupakan pengerahan perasaan dan menafsirkan untuk sesuatu hal (ada
unsur seleksi).
Menurut Djaali (2007) terdapat empat dimensi yang menjadi instrumen
untuk mengukur minat. Keempat dimensi yang dipergunakan untuk mengukur
minat tersebut adalah dimensi aktivitas, dimensi kompetensi, dimensi
ketrampilan dan dimensi okupasional. Dimensi aktivitas artinya dimensi yang
menunjukkan kebutuhan dan tuntutan bekerja atau melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu. Aktivitas sendiri lebih merupakan uapaya yang dilakukan manusia
untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Dimensi kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan (UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan). Dimensi
ketrampilan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan
baik, mudah dan cermat, didukung oleh kemampuan dasar. (Oxford, 2003).
Sementara dimensi okupasional adalah dimensi yang berhubungan dengan
keterlibatan seseorang dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya dari dimensi aktivitas
dan dimensi okupasional disertai dengan enam indikator minat yaitu (1) realistis,
(2) investigatif, (3) artistik, (4) sosial, (5) enterprising, dan (6) konvensional. Pada
dimensi kompetensi disertai 8 indikator yaitu (1) realistis, (2) investigatif, (3)
sosial, (4) mekanik, (5) ilmiah, (6) seni (7) mengajar, (8) berjualan. Sedangkan
pada dimensi ketrampilan disertai 5 indikator yaitu (1) matematik, (2) musik, (3)
ramah tamah, (4) manajerial dan (5) perkantoran.(London, 1973; dalam Djaali,
2008).
a) Realistis
Orang realistis umumnya mapan, kasar, praktis, berfisik kuat, dan sering
sangat atletis, memiliki koordinasi otot yang baik dan terampil. Akan tetapi, ia
kurang mampu menggunakan medium komunikasi verbal dan kurang memiliki
keterampilan berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, pada umumnya
mereka kurang menyenangi hubungan sosial, cenderung mengatakan bahwa
mereka senang pekerjaan tukang, memiliki sifat langsung, stabil, normal, dan
kukuh, menyukai masalah konkret dibanding abstrak, menduga diri sendiri
sebagai agresif, jarang melakukan kegiatan kreatif dalam bidang seni dan ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pengetahuan, tetapi suka membuat sesuatu dengan bantuan alat. Orang realistis
menyukai pekerjaan montir, insinyur, ahli listrik, ikan, dan kehidupan satwa liar,
operator alat berat, dan perencana alat. (Campbell & Hansen, 1981)
b) Investigatif
Orang investigatif termasuk orang yang berorientasi keilmuan. Mereka
umumnya berorientasi pada tugas, introspektif, dan asosial, lebih menyukai
memikirkan sesuatu daripada melaksanakannya, memiliki dorongan kuat untuk
memahami alam, menyukai tugas-tugas yang tidak pasti (ambiguous), suka
bekerja sendirian, kurang pemahaman dalam kepemimpinan akademik dan
intelektualnya, menyatakan diri sendiri sebagai analis, selalu ingin tahu, bebas,
dan bersyarat, dan kurang menyukai pekerjaan yang berulang. Kecenderungan
pekerjaan yang disukai termasuk ahli perbintangan, biologi, binatang, kimia,
penulis, dan ahli jiwa.
c) Artistik
Orang artistik menyukai hal-hal yang tidak terstruktur, bebas, memiliki
kesempatan bereaksi, sangat membutuhkan suasana yang dapat mengekspresikan
sesuatu secara individual, sangat kreatif dalam bidang seni dan musik.
Kecenderungan pekerjaan yang disenangi adalah pengarang, musisi, penata
pentas, konduktor konser, dan lain- lain.
d) Sosial
Tipe ini dapat bergaul, bertanggung jawab, berkemanusiaan, dan sering
alim, suka bekerja dalam kelompok, senang menjadi pusat perhatian kelompok,
memiliki kemampuan verbal, terampil bergaul, menghindari pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
secara intelektual, suka memecahkan masalah yang ada kaitannya dengan
perasaan; menyukai kegiatan menginformasikan, melatih, dan mengajar.
Pekerjaan yang disukai menjadi pekerja sosial, pendeta, ulama, guru.
e). Enterprising
Tipe ini cenderung menguasai atau memimpin orang lain, memiliki
keterampilan verbal untuk berdagang, memiliki kemampuan untuk mencapai
tujuan organisasi, agresif, percaya diri, dan umumnya sangat aktif. Pekerjaan yang
disukai termasuk pimpinan perusahaan, pedagang, dan lain- lain.
f). Konvensional
Orang konvensional menyukai lingkungan yang sangat tertib, menyenangi
komunikasi verbal, senang kegiatan yang berhubungan dengan angka, sangat
efektif menyelesaikan tugas yang berstruktur tetapi menghindari situasi yang tidak
menentu, menyatakan diri orang yang setia, patuh, praktis, tenang, tertib, efisien;
mereka mengidentifikasi diri dengan kekuasaan dan materi. Pekerjaan yang
disukai antara lain sebagai akuntan, ahli tata buku, ahli pemeriksa barang, dan
pimpinan armada angkutan.
Minat kejuruan adalah kecenderungan seseorang untuk memiliki prospek
pekerjaan atau jabatan tertentu yang sesuai dengan karakteristik kepribadiannya.
Konstelasi tersebut didukung oleh William B. Michael yang menyebutkan bahwa
perpaduan tipe-tipe minat akan memperlihatkan pola tingkah laku tertentu dalam
melaksanakan tugas, yang disebut kecakapan tugas. (Depdikbud, 1981) Menurut
Curtis & John, minat kejuruan adalah penting untuk melihat sejauh mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
merencanakan seseorang dalam pendidikan untuk suatu pekerjaan tertentu sesuai
dengan bidangnya (Djaali, 2007)
Melalui konsep minat secara umum, kemudian dikembangkan menjadi
minat kejuruan (gambar), dan berdasarkan pertimbangan referensi yang
mendukung adanya minat kejuruan, maka dapat dibuat dimensi dan indikator
minat kejuruan seperti tabel berikut ini.
4. Bimbingan dan Belajar
Kebutuhan akan bimbingan bagi para siswa disebabkan oleh per-
kembangan kebudayaan yang sangat pesat, yang mempengaruhi perkembangan
masyarakat secara keseluruhan. Sejak zaman Socrates telah mulai disadari
pentingnya bimbingan (guidance) ini. Namun, gagasan ini baru dilaksanakan pada
permulaan abad ke-20. Pelaksanaannya dalam bidang pendidikan baru dimulai
sejak tahun 1908-an
Program bimbingan sangat berkembang terutama di Amerika Serikat. Hal
ini disebabkan oleh pengaruh pandangan-pandangan baru dalam pendidikan dan
pengaruh perkembangan sosial ekonomi. Kedua bentuk pengaruh ini
mempengaruhi keadaan persekolahan. Pandangan baru dalam pendidikan itu
antara lain ialah penyediaan kesempatan berkembang secara optimal bagi setiap
siswa dan perlunya pembinaan perseorangan agar perkembangan itu mencapai
harapan yang diinginkan (Hamalik, 2007)
Pengaruh-pengaruh itu mendorong perlunya dilakukan peninjauan kembali
kurikulum dan strategi belajar-mengajar, terutama di sekolah-sekolah menengah.
Masalahnya ialah banyaknya siswa yang tidak dapat melanjutkan ke sekolah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
lebih tinggi dan karenanya mereka perlu dibantu agar mendapat tempat dalam
dunia pekerjaan.
a. Pengertian Bimbingan
Bimbingan dalam arti yang luas inheren dengan pendidikan. Banyak ahli
yang sependapat bahwa pengertian tentang bimbingan pada pokok-nya hampir
bersesuaian satu sama lain. Terbukti definisi-definisi terdahulu tidak berbeda jauh
dengan definisi-definisi bimbingan yang ada sekarang.
Untuk memperoleh pemahaman tentang bimbingan, akan dikemukakan
beberapa deflnisi bimbingan oleh beberapa ahli.
1) Harold (1953): Bimbingan di sekolah merupakan aspek program
pendidikan yang berkenaan dengan bantuan terhadap para siswa agar dapat
menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya dan untuk
merencanakan masa depannya sesuai dengan minat, kemampuan, dan
kebutuhan sosialnya.
2) Chrisholm dalam Hamalik (2007): Bimbingan ialah penolong individu
agar dapat mengenal dirinya dan supaya individu itu dapat mengenal serta
dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi di dalam
kehidupannya.
3) Stikes & Dorcy dalam Hamalik (2007): Bimbingan adalah suatu proses
untuk menolong individu dan kelompok supaya individu itu dapat
menyesuaikan diri dan memecahkan masalah-masalahnya. Defmisi ini
menekankan pandangan pribadi.
4) Stoops dalam Hamalik (2007): Bimbingan adalah suatu proses yang terus-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
menerus untuk membantu perkembangan individu dalam rangka
mengembangkan kemampuannya secara maksimal untuk memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi
masyarakat.
Dari keempat defmisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan
merupakan suatu proses memberi bantuan kepada individu agar individu itu dapat
mengenal dirinya dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
sehingga ia dapat menikmati hidup dengan bahagia.
b. Bimbingan Sekolah
Sebagaimana telah kita ketahui, sekolah tradisional sangat mementingkan
kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran. Mata pelajaran yang diberikan
secara terpisah-pisah itu pada umumnya tidak dapat membantu para siswa untuk
menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, sangat
diperlukan untuk melanjutkan pelajaran ke sekolah yang lebih tinggi.
Hal ini tentu saja menimbulkan masalah, terutama bagi siswa yang tidak
mampu melanjutkan pelajarannya ke sekolah yang lebih tinggi. Bagi mereka,
mata pelajaran-mata pelajaran itu pada hakikatnya merupakan gawang yang harus
dilalui dalam proses untuk memperoleh ijazah atau untuk mengakhiri
pendidikannya.
Gejala-gejala yang diuraikan di atas memberikan petunjuk mengenai
perlunya bimbingan, baik untuk mempelajari mata ajaran maupun dalam rangka
persiapan untuk melanjutkan studi ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi
(Hamalik, 2007)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c. Tujuan Bimbingan Belajar
Bimbingan merupakan suatu proses yang bertujuan sebagai berikut:
1) Agar siswa bertanggung jawab menilai kemampuannya sendiri dan
menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya.
2) Agar siswa menjalani kehidupannya sekarang secara efektif dan
menyiapkan dasar kehidupan masa depannya sendiri.
3) Agar semua potensi siswa berkembang secara optimal meliputi semua
aspek pribadinya sebagai individu yang potensial (Hamalik, 2007)
Menurut Skinner (1957), bimbingan bertujuan untuk menolong setiap
individu dalam membuat pilihan dan menentukan sikap yang sesuai dengan
kemampuan, minat, dan kesempatan yang ada yang sejalan dengan nilai-nilai
sosialnya.
d. Fungsi Bimbingan Belajar
Fungsi bimbingan adalah sebagai berikut:
1) Membantu individu siswa untuk memperoleh gambaran yang objektif
dan jelas tentang potensi, watak, minat, sikap, dan kebiasaannya agar
ia dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.
2) Membantu individu siswa untuk mendapat pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan, bakat,. minat, dan kemampuannya dan membantu
siswa itu untuk menentukan cara yang efektif dan efisien dalam
menyelesaikan bidang pendidikan yang telah dipilihnya agar tercapai
hasil yang diharapkan.
3) Membantu individu siswa untuk memperoleh gambaran yang jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
tentang kemungkinan-kemungkinan dan kecenderungan-kecende-
rungan dalam lapangan pekerjaan agar ia dapat melakukan pilihan
yang tepat di antara lapangan pekerjaan tersebut. Di samping itu,
membantunya untuk mendapat kemajuan yang memuaskan dalam
pekerjaannya sambil memberikan sumbangan secara maksimal ter-
hadap masyarakatnya (Hamalik, 2007)
Ahli lainnya berpendapat bahwa fungsi bimbingan adalah sebagai berikut:
a. Mengorientasikan para siswa kepada sekolah.
b. Membantu para siswa untuk merencanakan pendidikannya di sekolah
menengah.
c. Membantu para siswa untuk mengenal minat dan kemampuan masing-
masing.
d. Mengorientasikan para siswa ke arah dunia kerja.
e. Membantu para siswa untuk memecahkan masalah hubungan antara
siswa perempuan dan laki- laki.
f. Membantu para siswa berlatih menyelesaikan tugas-tugas atau pe-
kerjaan. (Hamalik, 2007).
5. Peran Guru sebagai Pengajar dan Pembimbing
Guru dewasa ini berkembang sesuai dengan fungsinya, membina untuk
mencapai tujuan pendidikan. Lebih- lebih dalam sistem sekolah sekarang ini,
masalah pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan tenaga pengajar perlu
mendapat perhatian yang serius. Bagaimanapun baiknya kurikulum, administrasi,
dan fasilitas perlengkapan, kalau tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
guru-gurunya tidak akan membawa hasil yang diharapkan. Oleh karena itu,
peningkatan mutu tenaga-tenaga pengajar untuk membina tenaga-tenaga guru
yang pro-fesional adalah unsur yang penting bagi pembaruan dunia pendidikan.
Sering dipertanyakan mengapa bimbingan dan penyuluhan itu dirasakan
perlu sekali, bahkan mutlak perlu dilaksanakan di tiap-tiap sekolah.
Perkembangan zaman modern yang pesat banyak menimbulkan perubahan dan
kemajuan yang mencakup berbagai aspek kehidupan di dalam masyarakat. Di
samping itu, pertambahan penduduk yang kian hari kian meningkat cukup
berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan. Dalam situasi tertentu kadang-
kadang terjadi konflik antara guru dan siswa sehingga situasi pertentangan itu
sangat sulit bagi guru untuk menyelesaikannya. Untuk itu perlu adanya pihak lain
yang dapat menyelesaikan konflik tersebut (Hamalik, 2007).
a. Guru sebagai Pengajar
Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah ialah
memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak
didik yang selaras dengan tujuan sekolah itu. Melalui bidang pendidikan, guru
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, baik sosial, budaya, maupun ekonomi.
Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang
bertugas sebagai pendidik. Guru memegang berbagai jenis peranan yang, mau
tidak mau, harus dilaksanakannya sebagai seorang guru.
Yang dimaksud sebagai peran ialah pola tingkah laku tertentu yang
merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu. Guru
harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil- tidaknya proses
belajar, dan karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar di samping
menguasai materi yang akan diajarkan. Dengan kata lain: Guru harus mampu
mencipta-kan suatu situasi kondisi belajar yang sebaik-baiknya (Hamalik, 2007)
b. Guru sebagai Pembimbing
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk
mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian diri secara maksimum terhadap sekolah, keluarga, serta masyarakat.
Dalam keseluruhan proses pendidikan guru merupakan faktor utama.
Dalam tugasnya sebagai pendidik, guru memegang berbagai jenis peran yang mau
tidak mau harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Setiap jabatan atau tugas tertentu
akan menuntut pola tingkah laku tertentu pula, dan tingkah laku itu merupakan
ciri khas dari tugas atau jabatan tadi. Menurut Hamalik (2007) sehubungan
dengan peranannya sebagai pembimbing, seorang guru harus:
a) mengumpulkan data tentang siswa;
b) mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari;
c) mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus;
d) mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik
secara individu maupun secara kelompok, untuk memperoleh saling
pengertian tentang pendidikan anak; misalnya bekerja sama dengan
masyarakat dan lembaga- lembaga lainnya untuk membantu
memecahkan masalah siswa;
e) membuat catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
f) menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu;
g) bekerja sama dengan petugas-petugas bimbingan lainnya untuk
membantu memecahkan masalah para siswa;
h) menyusun program bimbingan sekolah bersama-sama dengan petugas
bimbingan lainnya;
i) meneliti kemajuan siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa peran guru, baik sebagai
pengajar maupun sebagai pembimbing, pada hakikatnya saling bertalian satu
dengan yang lainnya. Dengan kata lain, kedua peran tersebut dilaksanakan secara
berkesinambungan dan sekaligus berinterpenetrasi dan merupakan keterpaduan.
Kedua bentuk peran itu berbeda, tetapi menjadi satu.
6. Peran Guru Kelas
Kegiatan kelas merupakan inti program pendidikan, dan guru kelas me-
megang peran penting dalam bimbingan. Guru adalah orang dewasa yang paling
berarti bagi siswa. Hubungan siswa dengan guru merupakan lingkungan
manusiawi yang penting. Gurulah yang menolong siswa untuk mempergunakan
kemampuannya secara efektif, untuk belajar mengenal diri sendiri. Keberhasilan
guru melaksanakan peran mengajar siswa bergantung pada kemampuannya untuk
menciptakan suasana belajar yang baik di kelas.
Untuk melaksanakan hal ini, guru harus mengenal dirinya sendiri dan
hubungannya dengan siswa, keadaan keluarganya, kapasitasnya, minatnya, dan
perilakunya serta melengkapi dan mendalami pengetahuannya tentang siswa. la
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
harus mengetahui bahwa perannya tak terbatas sebagai pengajar saja, tetapi juga
bertugas membantu siswa, mendorong mereka belajar secara optimal dengan cara
memberikan bahan pelajaran yang bermakna bagi mereka dan kesempatan bagi
siswa untuk turut menilai dan menentukan langkah- langkah kegiatan. Ini berarti
bahwa guru berperan pula sebagai pembimbing (Hamalik, 2007)
Jadi, jelaslah bahwa bimbingan tak terlepas dari pekerjaan guru di kelas.
Bimbingan bukan semata-mata tugas ahli bimbingan. Memang, tak dapat
disangkal bahwa para ahli bimbingan memegang peran yang penting dalam suatu
.program yang betul-betul lengkap dan efektif. Namun, tak dapat pula disangkal
bahwa kebanyakan sekolah kita belum mempunyai ahli bimbingan. Oleh karena
itu, hendaknya para guru guidance minded.
Di balik itu, masih banyak pula guru yang belum mempunyai pengetahuan
dan keterampilan dalam bidang bimbingan. Namun, mereka mempunyai
kesempatan yang luas untuk melakukan observasi dan konsultasi dengan para
siswanya, dan dalam kesempatan itu ia dapat memberikan bimbingannya kepada
para siswa bersangkutan.
Romine dalam Hamalik (2007) mengemukakan beberapa hal yang penting
bagi guru kelas untuk mempertinggi dan memperbaiki pelayanan bimbingan
sebagai berikut:
1. Membuat catatan yang teliti tentang diri siswa untuk melengkapi catatan-
catatan sekolah agar segera diperoleh gambaran yang lebih baik tentang
individu siswa.
2. Mengobservasi dan mempelajari siswa, menggunakan dokumen sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dalam usaha yang juj.ur dan beralasan untuk memahami mereka sebagai
manusia yang belajar, membantu perkembangan kesehatan jasmani, dan
sebagainya.
3. Kerja sama dengan guru-guru lain untuk memperoleh gambaran yang
lengkap tentang para siswa mengenai tantangan, minat, kebutuhan, dan
masalah yang dihadapi mereka.
4. Mempelajari minat dan kebutuhan-kebutuhan siswa dan
mempertimbangkannya dalam pelajaran dan dalam berbagai kegiatan.
5. Bekerja sama dengan orang tua siswa untuk memahami dan bekerja
dengan para siswa.
6. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan dalam rangka penggunaan group
guidance atau pendekatan-pendekatan dalam pengajaran.
7. Menyesuaikan diri sendiri, bahan pelajaran, kegiatan, dan prosedur kelas
dengan minat dan kebutuhan para siswa.
8. Bertindak sebagai sponsor kegiatan-kegiatan siswa, sebagai ang-gota
panitia bimbingan, dan melaksanakan tugas-tugas lainnya se-hingga para
siswa memahami tugas kewajiban sekolah.
9. Bekerja sama dengan para ahli bimbingan dan personel sekolah lainnya
yang dapat membantu guru melaksanakan bimbingan.
7. Peran Ahli Bimbingan
Guru hanya dapat mengerjakan hal-hal yang terbatas dalam program
bimbingan. Apabila siswa menghadapi masalah-masalah sosial dan emosional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
yang serius, guru perlu meminta bantuan kepada ahli bimbingan (guidance
specialist).
Pada sekolah-sekolah yang telah maju, umumnya program bimbingan
dikerjakan oleh seorang ahli bimbingan yang profesional sehingga memudahkan
pekerjaan guru dan kepala sekolah dalam melakukan bimbingan bagi para siswa.
Ahli bimbingan telah mendapat pendidikan universiter dalam jurusan bimbingan
dan penyuluhan dan telah me-nguasai, baik teoretis maupun praktik, cara
memberikan bimbingan dan penyuluhan. la bertugas sebagai penasihat guru,
membantu guru dalam meneliti potensi siswa, membantu guru dalam usaha
memahami perkembangan siswa, menolong guru dalam mempelajari kebutuhan
siswa, dan memberi petunjuk tentang cara memberikan pelayanan secara khusus,
baik di dalam maupun di luar kelas. Dengan demikian, guru akan dapat
melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih efektif (Hamalik, 2007)
Harold (1953) mengemukakan peran ahli bimbingan sebagai berikut:
a. Mengoordinasikan pengajaran kelompok dan pengajaran individual
yang menjadi tanggung jawab pokok guru kelas.
b. Mengadministrasikan program untuk lebih memahami para siswa
melalui penyediaan data yang memadai.
c. Membantu penyaluran para siswa ke lapangan pekerjaan, baik yang
bersifat honorer maupun tenaga penuh setelah mereka menyelesaikan
pendidikannya.
d. Berusaha memecahkan kasus yang sulit yang berkenaan dengan
masalah gangguan fisik dan psikologis melalui latihan psik iatris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
e. Membina para lulusan dan para siswa yang putus sekolah melalui
tindak lanjut dan perbaikan dengan program bimbingan dan
keseluruhan program sekolah.
Jelaslah bahwa peran bimbingan tidak hanya ditangani oleh guru atau
guidance specialist, tetapi memerlukan kerja sama yang harmonis dari semua
pihak: para administrator, konselor, guru, pekerja sosial, orang tua, dan lain- lain
sehingga program bimbingan itu dikoordinasikan secara efektif dan bergerak serta
bertindak sebagai satu tim.
B. Kerangka Teori
Menurut UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tercantum
pengertian pendidikan, yaitu bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengebangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan nergara”.
Dalam UU Sistem Peendidikan Nasional tersebut ditekankan bahwa
pendidikan yang diberikan kepada peserta didik pada dasarnya merupakan upaya
pembentukan potensi diri peserta didik melalui suatu proses yang dinamakan
proses belajar mengajar. Belajar sendiri adalah proses yang dilakukan seseorang
untuk mencapai perubahan perilaku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1995). Belajar merupakan aktivitas
yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan (Hamalik, 2003)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Perubahan perilaku dalam proses belajar adalah akibat dari interaksi
dengan lingkungan. Interaksi ini biasanya berlangsung secara disengaja yang
tercermin dari faktor- faktor seperti: 1) kesiapan, yaitu kapasitas baik fisik
maupun mental untuk melakukan sesuatu 2) motivasi, yaitu dorongan dari dalam
diri sendiri untuk melakukan sesuatu, dan 3) tujuan yang ingin dicapai (Ali 2007)
Salah satu faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar adalah minat
Minat belajar siswa sangat menentukan tujuan belajar yang ingin dicapai, dan
dapat membantu mereka membekali diri dengan kemampuan praktis yang dapat
digunakan secara mandiri dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui
proses belajar-mengajar.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal
yang melibatkan komponen pengajaran antara lain guru, materi pelajaran, dan
siswa. Interaksi ketiga komponen ini melibatkan sarana prasarana, seperti metode,
media, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi belajar-
mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan
sebelumnya. Seorang guru dalam proses belajar mengajar menjalankan tiga tugas
utama, yaitu: a) Perencanaan, yang merupakan antisipasi dan perkiraan tentang
apa yang akan dilakukan dalam pengajaran. b) Pelaksanaan pengajaran, yang
dalam pelaksanaannya berpegang pada apa yang tertuang dalam perencanaan. c)
Memberikan balikan, yang berfungsi membantu siswa memelihara minat dan
antusias siswa dalam melaksanakan tugas belajar. (Ali, 2007)
Kemampuan belajar siswa sangat menentukan keberhasilannya dalam
proses belajar. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
antara lain motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan konsep diri. Berikut ini
diuraikan kelima faktor tersebut dalam mempengaruhi belajar (Djaali, 2007).
Minat sebagai salah satu faktor yang memberikan dorongan siswa dalam
belajar adalah perasaan lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut maka semakin besar minat individu Jadi, minat dapat
diekspresikan melalui perayataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai
suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi
dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh
kemudian (Slameto, 1995) Jika dikaitkan ke dalam bidang kerja, minat adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu pekerjaan, minat timbul karena
ada unsur kebutuhan.
Minat siswa SMPN I Bayat Klaten untuk melanjutkan pendidikan ke
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah kecenderungan siswa menentukan
pilihan kerja yang akan dicapainya setelah menyelesaikan proses belajar mengajar
di SMK. Pilihan siswa melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah kejuruan
adalah karena sekolah tersebut menyediakan kebutuhan yang diperlukan siswa
untuk terjun ke dunia kerja.
Berdasarkan konsep minat secara umum, dikembangkan minat kejuruan
dengan dimensi antara lain: dimensi 1) aktivitas, 2) kompetensi, 3) ketrampilan
dan 4) okupansional dan indikator minat kejuruan seperti indikator 1) realistis, 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
investigatif, 3) artistik, 4) sosial, 5) enterprising, dan 6) konvensional. (London,
1973; dalam Djaali, 2007)
Peran bimbingan sekolah yang dilakukan oleh para guru, guru kelas dan
ahli bimbingan di sekolah dalam penelitian ini diduga sangat berpengaruh
terhadap pilihan minat siswa dalam melanjutkan sekolah ke Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan mengungkap data yang ada tanpa memberikan
perlakuan atau manipulasi data terhadap variabel yang diteliti, sehingga termasuk
penelitian ex-post facto. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi (1999:3) yang
mengemukakan bahwa penelitian ex-post facto adalah penelitian yang dilakukan
untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang
melalui data tersebut untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau
menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti. Jenis
penelitian ini termasuk penelitian causal comparative research, yaitu penelitian
yang berusaha mencari informasi tentang mengapa terjadi hubungan sebab
akibat.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPN I Bayat,
Klaten yang keseluruhannya diperkirakan berjumlah 236 siswa. Dalam
penelitian ini sampel yang diambil adalah 135 siswa. Pembatasan sampel
sebanyak 135 responden ini didasarkan pada tabel perhitungan penentuan
sampel Isac dan Michael dengan tingkat kesalahan 5% (Sugiyono, 2000).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik random sampling di mana sampel yang diambil merupakan populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
homogen yang hanya mengandung satu ciri, yaitu siswa kelas IX SMPN Bayat I,
Klaten. Dengan demikian sampel yang dikehendaki dapat diambil secara acak
(Arikunto, 2005) Penggunaan teknik random sampling didasarkan pada
pertimbangan kemudahan dan kecepatan dalam pendistribusian angket tanpa
harus memilih-milih siapa yang akan diberikan kuesioner.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian yang bertujuan menganalisa minat siswa kelas IX SMPN I
Bayat, Klaten untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan ini
dilaksanakan langsung di lokasi sekolah yang bertempat di Jalan Raya Bayat,
Cawas, Nomor 001, Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.
D. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap
fenomena sosial maupun alam. Oleh karena penelitian identik dengan melakukan
pengukuran maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian
disebut instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah alat bantu penelitian
yang dipilih dan digunakan peneliti untuk mengukur fenomena yang diamati
untuk mendapatkan data penelitian atau dapat disebut sebagai variabel
penelitian (Sugiono:2006; Arikunto, 2005).
Instrumen yang akan digunakan meneliti minat siswa untuk melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan adalah didasarkan pada tabel
dimensi dan indikator minat kejuruan (Djaali, 2008) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.2 Dimensi dan Indikator Minat Kejuruan
Dimensi Indikator/Tanda-Tanda
Nomer Kuesioner
Aktivitas Real 1 Aktivitas Investiga tif 2 Aktivitas Artistik 3 Aktivitas Sosial 4 Aktivitas Entrepreneur 5
Aktivitas
Aktivitas Konvensional 6 Kompetensi Real 7 Kompetensi Investigatif 8 Kompetensi Sosial 9 Kompetensi Mekanik 10 Kompetensi Ilmiah 11 Kompetensi Seni 12 Kompetensi Mengajar 13
Kompetensi
Kompetensi Berjualan 14 Ketrampilan Matematik 15 Ketrampilan Musik 16 Ketrampilan Ramah Tamah 17 Ketrampilan Manajerial 18
Ketrampilan
Ketrampilan Perkantoran 19 Okupasional Realistis 20 Okupasional Investigatif 21 Okupasional Artistik 22 Okupasional Sosial 23 Okupasional Enterprising 24
Okupasional
Okupasional Konvensional 25 Lingkungan Keluarga 26 Lingkungan Masyarakat 27 Kompetensi Siswa 28 Peran Guru 29
Pendorong minat
Peran Guru BP 30
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menggunakan kuesioner (angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis yang harus dijawab responden (Sugiono: 2006)
Kuesioner dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan yang telah
dirancang sebelumnya dan diberikan kepada responden untuk memperoleh
informasi yang sebenarnya dari responden. Kuesioner yang yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner berstruktur. Kuesioner yang diberikan, dirancang
sedemikian rupa, dimana responden diminta memilih salah satu dari lima jawaban
yang tersedia dengan memberikan tanda silang pada jawaban yang dianggap
paling benar (Riduwan, 2002).
E. Analisis Data
1. Skala Likert
Dalam penelitian ini digunakan analisa data diskriptif yang diungkapkan
dalam bentuk pernyataan atau statemen. Pernyataan-pernyataan tersebut
mencerminkan minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menegah
Kejuruan. Data yang diambil dari kuesioner digunakan untuk melakukan
verifikasi terhadap materi penelitianyang digunakan.
Untuk menginterpretasikan kuesioner tertutup ini, digunakan model
skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang tentang suatu kejadian atau fenomna (Riduwan, 2002) Model
skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima kriteria. Kelima
kriteria tersebut adalah: “sangat tidak setuju”, “tidak setuju”, “ragu-ragu”,
“setuju”, “sangat setuju”. Kriteria ini selanjutnya diklasifikasikan ke dalam data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
numerik dengan penjelasan: nilai 1 diinterpretasikan sebagai “sangat tidak setuju”.
2 “tidak setuju”, 3 “ragu-ragu”, 4 “setuju”, 5 “sangat setuju”. Data numerik ini
selanjutnya diolah. Data dianalisa digunakan untuk menemukan kecenderungan
utama atau nilai rerata.
Rumus untuk mencari rerata dapat dijelaskan sebagai berikut:
µ = ΣΧ N µ = mean ΣΧ = jumlah skor
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah uji statistik yang memberikan gambaran atau
deskripsi tentang suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean) standar
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
(kemencengan distribusi).
3. Analisis Faktor
Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu
data matrik dan menganalisis struktur saling hubungan (korelasi) antara sejumlah
variabel (test acore, test items, jawaban kuesioner) dengan cara mendefinisikan
satu set kesamaan variabel dan dimensi yang sering disebut faktor. Dengan
analisis faktor, peneliti mengidentiofikasi dimensi suatu struktur dan kemudian
menentukan sampai seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap
dimensi.
Analisis faktor merupakan langkah untuk menemukan cara meringkas
(summarize) informasi yang ada dalam variabel asli (awal) menjadi satu set
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dimensi baru atau variate (faktor) dengan menentukan struktur lewat data
summarization atau lewat data reduction (pengurangan data). Analisis faktor
mengidentifikasi struktur hubungan antar variabel atau korelasi antar responden.
3.1 Asumsi Analisis Faktor
Analisis faktor menghendaki bahwa matrik data harus memiliki korelasi
yang cukup agar dapat dilakukan analisis faktor. Jika berdasarkan data visual
tidak ada nilai korelasi di atas 0,30 maka analisis faktor tidak dapat dilakukan.
Korelasi antar variabel dapat juga dianalisis dengan menghitung partial
correlation antar variabel dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan..
Cara lain yang bisa dilakukan adalah melihat matrik korelasi secara
keseluruhan. Untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel digunakan
uji Bartlett test of sphericity. Jika hasilnya signifikan berarti matrik korelasi
memiliki korelasi yang signifikan dengan sejumlah variabel Uji lain yang
digunakan untuk melihat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya analisis
faktor dilakukan adalah measure of sampling adequacy (MSA). Nilai MSA
bervariasi dari 0 sampai 1, jika nilai MSA < 0,50 maka analisis faktor tidak
dapat dilakukan.
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan-tahapan penelitian sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan diawali dengan penyusunan proposal penelitian yang
didukung dengan kajian pustaka menyangkut dasar-dasar teori yang akan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
landasan dan sumber acuan penelitian. Tahapan ini dimulai dari pengajuan judul
penelitian, penelusuran teori dan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya tentang analisa minat siswa SMPN melanjutkan pendidikan ke
Sekolah Menengah Kejuruan. Langkah selanjutnya menuangkan ide- ide dasar
dan asumsi penelitian dalam proposal penelitian, kemudian diserahkan kepada
pembimbing untuk mendapatkan persetujuan. Setelah mendapat persetujuan dari
pembimbing maka dilanjutkan dengan mempersiapkan alat untuk pengumpulan
data berupa kuesioner atau angket.
2. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan meminta kembali semua kuesioner
yang telah disebarkan dan diisi oleh para sisa kelas IX SMPN I Bayat, Klaten
tahun ajaran 2008/2009 berjumlah 136 siswa.
3. Tahap Analisis Data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi; (a) pengecekan kembali
data yang telah terkumpul dari alat atau instrumen yang digunakan.;
(b) pemberian skor jawaban terhadap instrumen yang telah dijawab oleh subyek
sesuai dengan kunc i jawaban yang telah disediakan; (c) membuat kategorisasi
dan menyusun data hasil penyekoran kunci jawaban, untuk memudahkan dalam
pemasukan data; d) pengecekan kembali data yang telah dicetak dengan data
yang tertera pada konsep tabulasi (e) menganalisis data berdasarkan data yang
telah diolah secara statistik; f) diakhiri dengan penafsiran terhadap hasil data
yang telah diolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
DESKRIPSI SEKOLAH
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Data Kelembagaan Sekolah
a. Nama Sekolah : SMP Negeri I Bayat, Klaten
b. Alamat : Jl. Raya Cawas No. 01
2. Visi dan Misi Sekolah
Sebagai lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam
memajukan dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara
khususnya dalam dunia pendidikan, maka SMP Negeri I Bayat, Klaten
mempunyai maksud dan tujuan atau visi misi yang sangat berguna bagi
anak didiknya. Adapun visi dan misinya yaitu :
Visi : Berprestasi, berbudi perkerti luhur dan bertakwa serta menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi
Misi :
1) Melaksanakan pengembangan kurikulum satuan
pendidikan
2) Melaksanakan pengembangan pembelajaran silabus
3) Melaksanakan pengembangan sistem penilaian
4) Melaksanakan pengembangan pelakanaan pembelajaran
5) Melaksanakan pengembangan olahraga dan keseniang
6) Melaksanakan penembangan kegiatan keagamaan
7) Mengikuti perkembangan IPTEK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tujuan : Menghasilkan siswa yang berprestasi di bidang akademik dan
non akademik, berbudi pekerti luhur dan menguasai IPTEK
dengan tidak meninggalkan budaya daerah.
B. Data Guru/Karyawan, Fasilitas dan Siswa
Laporan keadaan guru / karyawan PNS dan Non PNS SMP Negeri
I Bayat, Klaten tahun pelajaran 2008 / 2009, sebagai berikut :
Tabel 4.3 Data guru dan karyawan SMP Negeri I Bayat, Klaten
Jenis Kelamin
No Pekerjaan L P
Jumlah
1 Guru PNS 15 20 35
2 Guru Tidak Tetap / GTT 7 7 14
3 Pegawai Tetap / PT 1 0 1
4 Karyawan Tidak Tetap 6 8 14
Jumlah 29 35 64
Sumber: Bagian. Tata Usaha SMP Negeri I Bayat, Klaten
3. Fasilitas
SMP Negeri I Bayat, Klaten memiliki fasilitas untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar, fasilitas itu adalah :
a. Gedung sekolah yang luas
b. Sekolah masuk pagi
c. Prasarana praktek
1) Kelas komputer
2) Sarana internet
3) Lab fisika
4) Mushola
5) Perpustakaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4. Ekstra kurikuler
a. Pramuka
b. Seni tari
c. Olahraga
d. Karawitan
5. Data siswa
Data siswa SMP Negeri I Bayat, Klaten tahun pelajaran 2008 /
2009 Siswa SMP Negeri I Bayat, Klaten tiap tahun pelajaran dibagi
menjadi 6 kelas. Berikut ini data siswa SMP Negeri I Bayat, Klaten tahun
pelajaran 2008 / 2009
Tabel 4.4 Data Siswa SMP Negeri I Bayat, Klaten
Tahun Pelajaran 2008 / 2009
No Kelas L P Jumlah 1 VII A 11 21 32 2 VII B 18 22 40 3 VII C 18 22 40 4 VII D 18 22 40 5 VII E 19 21 40 6 VII F 19 21 40 Jumlah 232 7 VIII A 11 29 40 8 VIII B 19 20 39 9 VIII C 17 23 40 10 VIII D 17 23 40 11 VIII E 19 21 40 12 VIII F 18 22 40 Jumlah 239 13 IX A 18 21 39 14 IX B 18 22 40 15 IX C 18 22 40 16 IX D 16 24 40 17 IX E 17 23 40 18 IX F 17 21 38 Jumlah 237
Sumber: Bagian. Tata Usaha SMP Negeri I Bayat, Klaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
49
Wali Kelas VIII A Fita Cahyaningrum, S.Pd B Sumiyatun, S.Pd C Sumanto, S.Pd. D Ig. Suharno, S.Pd. E. Wagimin F. Kasi Rahayu
Kep. Sekolah Agung S.
PKS Kurikulum Supadi, S.Pd. NIP. 131787898 Suwardi, S.Pd NIP. 131432090
PKS Kesiswaan Sujarwadi, S.Pd NIP. 131781348 Diran, S.Pd NIP. 131388111
PKS SARPRAS Nuryoto, S.Pd. NIP. 131873660
Koord Perpus Wahyuningsih L., S.Pd NIP. 131781348
Wali Kelas VII A Wahyuningsih L, S.Pd B Sukarpaningsih C Drs. Titi Wijaya P D Marjoko, S.Pd E. Dra. Tutik R F. Sukini, S.Pd.
KEPALA SEKOLAH Djoko Suhartanto, S.Pd NIP. 130608505 Wakil Kep. Sek Hadi Yuwono, Spd. NIP. 131253653
PKS HUMAS Windari, S.Pd. NIP. 131687565
DIV. Pengembangan Endyas H, S.Pd NIP. 132191082
Koord. Laborat Sri Haryanto NIP. 131840411
Wali Kelas IX A Sri Haryanto B Sri Haryati, Spd. C Titik Purwanti, S.Pd D Indri Astuti, S.Pd E. Saptoti Wardani, S.Pd F. Endang Lestari
Nama Sri Mulyati Sutardi Suranto Warsiti Sri Sunarsih Suyanto Radimin Sri Martani Widyaningsih Susiawan Chr. Agus S. Agus Widodo Yulianti Endang S.
PNS PNS TTT TTT TTT TTT TTT TTT TTT TTT TTT TTT TTT TTT
Ka. Ur TU Penjaga Kesiswaan Kepegawaian Perlengkapan Op. Computer Penjaga Cleaning Serv Ptgs Perpus Ptgs Perpus Cleaning Serv Cleaning Serv Petugas lab Ptgs. Kepust Petugas UKS
Tenaga Adm inistrasi
PKn 1. Dra. ST. Maryam 2. Drs. Titi WP
Bhs. Indonesia 1. Ig. Suharno, S.Pd 2. Sri Haryati, S.Pd 3. Titin W, S.Pd. 4. Dra. Sri Rahmani 5. Sri Ningsih, S.Pd 6. Sri Lestari, S.Pd
Matematika 1. Endang L, S.Pd 2. Supadi, S.Pd. 3. Edyas H, S.Pd 4. Sri Rejeki, S.Pd 5. Nuryoto, S.Pd
IPA 1. Suwanto, S.Pd 2. Saptoti w, S.Pd 3. Sri Haryanto 4. Wagimin 5. marjoko, S.Pd 6. Suwardi, S.Pd.
IPS 1. Sumiyatun, S.Pd. 2. H. Yuwono, S.Pd 3. Sukarpaningsih, S.Pd 4. Sukini, Spd. 5. Ch. Ary S, S.Pd. 6. Suhardi, Spd 7. Yuane FK, S.pd
Seni Budaya 1. Sumanta, S.Pd 2. Fita S., S.Pd 3. Sudarmi
Penjaskes 1. Dra. Tutik R 2. Sujarwadi, S.Pd. 3. Siryono, S.Pd
Bahasa Inggris 1. Sumarti 2. Windarti, S.pd 3. Titik P, S.Pd. 4. Kasi Rahayu
Mulok 1. Indri Astuti, S.Pd 2. Diran, S.Pd 3. S. Hartono, S.Pd. 4. Harmi, S.Pd. 5. Oeud Budi A, S.Pd.
GURU MATA PELAJARAN
BP KELAS VII ARNY HARIYANTI, SPd.
BP KELAS VIII SUYANTO SPd.
BP KELAS IX SUPARDI, S.Pd
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SMP NEGERI I BAYAT
TP. 2008/2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan hasil analisis data yang meliputi analisa
statistik deskriptif, rerata dan analisis faktor. Analisa statistik deskriptif dan rerata
(mean) yang akan menjelaskan distribusi kecenderungan minat responden
menyangkut dimensi aktivitas, dimensi kompetensi, dimensi ketrampilan, dan
dimensi okupasional (pekerjaan), seperti paparan berikut ini:
1. Statistik Deskriptif Variabel Minat
a) Dimensi Aktivitas
Dalam dimensi aktivitas ini, diukur kecenderungan minat responden
terhadap beberapa aktivitas minat kejuruan, seperti aktivitas real (X1), aktivitas
investigatif (X2), aktivitas artistik (X3), aktivitas sosial (X4), aktivitas
Entrepreneur (X5), dan aktivitas konvensional (6). Distribusi jawaban responden
terhadap indikator dimensi aktivitas adalah sebagai berikut.
Tabel 5.5 Aktivitas Real
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1
X1
6 7
58 64
4,4 5,2 43,0 47,4
Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel aktivitas real di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden yang menyatakan sangat setuju/berminat terhadap aktivitas real adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
sebanyak 64 siswa (47,4%); menyatakan setuju sebanyak 58 siswa (43%); ragu-
ragu sebanyak 7 siswa (5,2%) dan tidak setuju sebanyak 6 siswa (4,4%). Hasil ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten
yaitu sebanyak 90,4% siswa menyatakan setuju atau berminat pada aktivitas real.
Tabel 5.6 Aktivitas Investigatif
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X2
12 42 67 14
8,9 31,1 49,6 10,4
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel aktivitas investigatif di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan setuju/berminat terhadap aktivitas investigatif adalah sebanyak
14 siswa (10,443%); menyatakan ragu terhadap aktivitas investigatif sebanyak 67
siswa (49,6%); tidak setuju sebanyak 42 siswa (31,1%) dan sangat tidak setuju
sebanyak 12 siswa (8,9%). Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa
kelas IX SMPN Bayat I Klaten yaitu sebanyak 60,7% siswa masih ragu atau tidak
setuju/tidak berminat terhadap aktivitas investigatif.
Tabel 5.7 Aktivitas Artistik
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X3
5 9 45 62 14
3,7 6,7 33,3 45,9 10,4
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat setuju
Total 135 100,0
Dari tabel aktivitas artistik di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju/berminat pada aktivitas artistik adalah sebanyak 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
siswa (10,4%); menyatakan setuju sebanyak 62 siswa (45,9%); ragu-ragu
sebanyak 45 siswa (33,3%); tidak setuju sebanyak 9 siswa. (6.7%) dan sangat
tidak setuju 1 siswa (3,7%). Hasil ini mengindikasikan bahwa siswa kelas IX
SMPN Bayat I Klaten, yaitu sebanyak 56,3% siswa menyatakan setuju/berminat
pada aktivitas artistik.
Tabel 5.8 Aktivitas Sosial
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X4
9 20 48 48 10
6,7 14,8 35,6 35,6 7,4
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat setuju
Total 135 100,0 Dari tabel aktivitas sosial di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju/berminat terhadap aktivitas sosial adalah sebanyak 10
siswa (7,46%); yang menyatakan setuju/berminat sebanyak 48 siswa (35,6%);
ragu-ragu sebanyak 48 siswa (35,6%); tidak setuju/berminat 20 sebanyak siswa
(14,8%); sangat tidak setuju/berminat sebanyak 9 siswa (6,7%). Hasil ini
mengindikasikan bahwa siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten, yaitu sebanyak
43% siswa menyatakan setuju/berminat pada aktivitas sosial.
Tabel 5.9 Aktivitas Entrepreneur
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X5
3 30 33 52 17
2,2 22,2 24,4 38,5 12,6
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat setuju
Total 135 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Dari tabel aktivitas entrepreneur di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju/berminat terhadap aktivitas entrepreneur adalah
sebanyak 17 siswa (12,6%); yang menyatakan setuju/berminat sebanyak 52 siswa
(38,5%); ragu-ragu sebanyak 33 siswa (24,4%); tidak setuju/berminat sebanyak 30
siswa (22,2%); sangat tidak setuju/berminat sebanyak 2 siswa (2,2%). Hasil ini
mengindikasikan bahwa siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten, yaitu sebanyak
51,1% siswa menyatakan setuju/berminat pada aktivitas entrepreneur.
Tabel 5.10 Aktivitas konvensional
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X6
1 9 13 63 49
0,7 6,7 9,6 46,7 36,3
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat setuju
Total 135 100,0
Dari tabel aktivitas konvensional di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju/berminat terhadap aktivitas konvensional adalah
sebanyak 49 siswa (36,3%); menyatakan setuju/berminat sebanyak 63 siswa
(46,7%); ragu-ragu sebanyak 13 siswa (9,6%); tidak setuju/berminat sebanyak 9
siswa (6,7%); sangat tidak setuju/berminat sebanyak 1 siswa (0,7%). Hasil ini
mengindikasikan bahwa siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten, yaitu sebanyak
83% siswa menyatakan setuju/berminat pada aktivitas konvensional.
b) Dimensi Kompetensi
Dalam dimensi kompetensi ini, diukur kemampuan/kompetensi yang
dimiliki dan mendorong responden menentukan minat minat kejuruan, seperti
kompetensi real (X7), kompetensi investigatif (X8), kompetensi sosial (X9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kompetensi mekanik (X10, kompetensi ilmiah (X11, kompetensi seni (12,
kompetensi mengajar (13 dan kompetensi berjualan (14). Distribusi jawaban
responden terhadap indikator dimensi kompetensi adalah sebagai berikut.
Tabel 5.11 Kompetensi Real
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X7
6 17 11 34 67
4,4 12,6 8,1 25,2 49,6
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat setuju
Total 135 100,0
Dari tabel kompetensi real di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju/benar-benar memiliki kompetensi real sebanyak 67
siswa (49,6%); menyatakan setuju/memiliki kompetensi real sebanyak 34 siswa
(25,2%); ragu-ragu sebanyak 11 siswa (8,1%); tidak setuju/tidak memiliki
kompetensi real sebanyak 17 siswa (12,6%); sangat tidak setuju/memilki
kompetensi real sama sekali sebanyak 6 siswa (4,4%). Hasil ini mengindikasikan
bahwa siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten, yaitu sebanyak 74.8% siswa
mengakui memiliki kompetensi real.
Tabel 5.12 Kompetensi Investigatif
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X8
21 46 56 12
15,6 34,1 41,5 8,9
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju
Total 135 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Dari tabel kompetensi investigatif di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju/benar-benar memiliki kompetensi investigatif
sebanyak 12 siswa (8,9%); menyatakan ragu memiliki kompetensi investigatif
sebanyak 56 siswa (41,5%); tidak setuju/tidak memiliki kompetensi investigatif
sebanyak 46 siswa (34,1%); sangat tidak setuju/benar-benar tidak memiliki
kompetensi investigatif sebanyak 21 siswa (15,6%). Hasil ini mengindikasikan
bahwa siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten, yaitu sebanyak 74.8% siswa
mengakui memiliki kompetensi real.
Tabel 5.13 Kompetensi Sosial
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X9
5 32 46 41 11
3,7 23,7 34,1 30,4 8,1
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel kompetensi sosial di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju/benar-benar memiliki kompetensi sosial sebanyak 11
siswa (8,1%); menyatakan setuju memiliki kompetensi sosial sebanyak 41 siswa
(30,4%), menyatakan ragu memiliki kompetensi sosial sebanyak 46 siswa
(34,1%); tidak setuju/tidak memiliki kompetensi sosial sebanyak 32 sisswa
(23,7%); sangat tidak setuju/benar-benar tidak memiliki kompetensi sosial
sebanyak 5 siswa (3,7%). Hasil ini mengindikasikan bahwa siswa kelas IX SMPN
Bayat I Klaten, yaitu sebanyak 61,5% siswa mengaku ragu atau tidak memiliki
kompetensi sosial .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 5.14 Kompetensi Mekanik
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X10
3 14 18 44 56
2,2 10,4 13,3 32,6 41,5
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
menyatakan sangat setuju/memiliki kompetensi mekanik yaitu sebanyak 56 siswa
(41,5%), menyatakan setuju memiliki kompetensi mekanik sebanyak 44 siswa
(32,6%); menyatakan ragu memiliki kompetensi mekanik 18 siswa (13,3%);
menyatakan tidak setuju/tidak memiliki kompetensi mekanik 14 siswa (10,4%)
dan sangat tidak setuju jika memiliki kompetensi mekanik sebanyak 3 siswa
(2,2%). Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN
Bayat I Klaten, yaitu sebanyak 74,1% memiliki kompetensi mekanik.
Tabel 5.15 Kompetensi Ilmiah
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X11
5 23 39 23 45
3,7 17,0 28,9 17,0 33,3
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju/memiliki kompetensi ilmiah yaitu sebanyak 45 siswa
(33,3%), menyatakan setuju memiliki kompetensi ilmiah sebanyak 23 siswa
(17,0%); menyatakan ragu memiliki kompetensi ilmiah 39 siswa (28,9%);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
menyatakan tidak setuju/tidak memiliki kompetensi ilmiah 23 siswa (17,0%) dan
sangat tidak setuju jika memiliki kompetensi ilmiah sebanyak 5 siswa (3,7%).
Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN Bayat I
Klaten, yaitu sebanyak 50,3% memiliki kompetensi ilmiah.
Tabel 5.16 Kompetensi Seni
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X12
1 17 40 65 12
0,7 12,6 29,6 48,1 8,9
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju/memiliki kompetensi seni yaitu sebanyak 12 siswa
(8,9%), menyatakan setuju memiliki kompetensi seni sebanyak 65 siswa (48,1%);
menyatakan ragu memiliki kompetensi ilmiah 40 siswa (29,6%); menyatakan
tidak setuju/tidak memiliki kompetensi ilmiah 17 siswa (12,6%) dan sangat tidak
setuju jika memiliki kompetensi ilmiah sebanyak 1 siswa (0,7%). Hasil ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten,
yaitu sebanyak 57% memiliki kompetensi seni.
Tabel 5.17 Kompetensi Mengajar
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X13
3 27 50 47 8
2,2 20,0 37,0 34,8 5,9
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju/memiliki kompetensi mengajar yaitu sebanyak 8 siswa
(5,9%), menyatakan setuju memiliki kompetensi mengajar sebanyak 47 siswa
(34,8%); menyatakan ragu memiliki kompetensi mengajar 50 siswa (37,0%);
menyatakan tidak setuju/tidak memiliki kompetensi mengajar 27 siswa (20,0%)
dan sangat tidak setuju jika memiliki kompetensi mengajar sebanyak 3 siswa
(2,2%). Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN
Bayat I Klaten, yaitu sebanyak 59,2% menyatakan ragu dan tidak setuju/tidak
memiliki kompetensi mengajar.
Tabel 5.18 Kompetensi Berjualan
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X14
3 27 47 42 16
2,2 20,0 34,8 31,1 11,9
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju memiliki kompetensi berjualan adalah sebanyak 16
siswa (11,9%), menyatakan setuju memiliki kompetensi berjualan sebanyak 42
siswa (31,1%); menyatakan ragu memiliki kompetensi berjualan 47 siswa
(34,8%); menyatakan tidak setuju memiliki kompetensi berjualan 27 siswa
(20,0%) dan sangat tidak setuju jika memiliki kompetensi mengajar sebanyak 3
siswa (2,2%). Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
SMPN Bayat I Klaten, yaitu sebanyak 57% menyatakan ragu dan tidak setuju jika
dianggap memiliki kompetensi berjualan.
c) Dimensi Ketrampilan
Dalam dimensi ketrampilan ini, diukur kecenderungan responden yang
menunjukkan minat kejuruan, seperti ketrampilan matematik (X15), ketrampilan
musik (X16), ketrampilan ramah yamah (X17) ketrampilan manajerial (X18),
ketrampilan perkantoran (X19), Distribusi jawaban responden terhadap indikator
dimensi kompetensi adalah sebagai berikut.
Tabel 5.19 Ketrampilan Matematik
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X15
10 37 39 49
7,4 27,4 28,9 36,3
Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju memiliki ketrampilan matematik adalah sebanyak 49
siswa (36,3%), menyatakan setuju memiliki ketrampilan matematik sebanyak 39
siswa (28,9%); menyatakan ragu memiliki ketrampilan matematik 37 siswa
(27,4%); dan menyatakan tidak setuju memiliki ketrampilan matematik 10 siswa
(7,4%). Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN
Bayat I Klaten, yaitu sebanyak 65,2% menyatakan setuju jika dianggap memiliki
ketrampilan matematik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 5.20 Ketrampilan Musik
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X16
3 19 25 58 30
2,2 14,1 18,5 43,0 22,2
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju memiliki ketrampilan musik adalah sebanyak 30 siswa
(22,2%), menyatakan setuju memiliki ketrampilan musik sebanyak 58 siswa
(43,0%); menyatakan ragu memiliki ketrampilan musik 25 siswa (18,5%);
menyatakan tidak setuju memiliki ketrampilan musik 19 siswa (14,1%). Dan
menyatakan sangat tidak setuju memiliki ketrampilan musik sebanyak 3 siswa
(2,2). Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN
Bayat I Klaten, yaitu sebanyak 65,2% menyatakan setuju jika dianggap
mempunyai minat pada ketrampilan musik.
Tabel 5.21 Ketrampilan Ramah Tamah
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X17
1 26 39 48 21
0,7 19,3 28,9 35,6 15,6
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju memiliki minat pada ketrampilan ramah tamah adalah
sebanyak 21 siswa (15,6%), menyatakan setuju memiliki minat ketrampilan ramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tamah sebanyak 48 siswa (35,6%); menyatakan ragu memiliki minat ketrampilan
ramah tamah 39 siswa (28,9%); menyatakan tidak setuju memiliki minat
ketrampilan ramah tamah 26 siswa (19,3%), dan menyatakan sangat tidak setuju
memiliki ketrampilan ramah tamah sebanyak 1 siswa (0,7). Hasil ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten,
yaitu sebanyak 51,2% setuju jika dianggap mempunyai minat pada ketrampilan
ramah tamah.
Tabel 5.22 Ketrampilan Manajerial
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X18
1 24 49 45 16
0,7 17,8 36,3 33,3 11,9
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju memiliki minat pada ketrampilan manajerial adalah
sebanyak 16 siswa (11,9%), menyatakan setuju memiliki minat ketrampilan
manajerial sebanyak 45 siswa (33,3%); menyatakan ragu memiliki minat
ketrampilan manajerial 49 siswa (36,3%); menyatakan tidak setuju memiliki
minat ketrampilan manajerial tamah 24 siswa (17,8%), dan menyatakan sangat
tidak setuju memiliki ketrampilan manajerial sebanyak 1 siswa (0,7). Hasil ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten,
yaitu sebanyak 54,8% setuju jika dianggap mempunyai minat pada ketrampilan
manajerial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 5.23 Ketrampilan Perkantoran
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X19
13 31 50 41
9,6 23,0 37,0 30,4
Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju memiliki minat pada ketrampilan perkantoran adalah
sebanyak 41 siswa (30,4%), menyatakan setuju memiliki minat ketrampilan
perkantoran sebanyak 50 siswa (37%); menyatakan ragu memiliki minat
ketrampilan perkantoran 31 siswa (23%); dan menyatakan tidak setuju memiliki
minat ketrampilan perkantoran tamah 13 siswa (9,6%), Hasil ini mengindikasikan
bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten, yaitu sebanyak
67,4% setuju jika mereka mempunyai minat pada ketrampilan perkantoran.
d) Dimensi Okupasional
Dalam dimensi okupasional ini, diukur kecenderungan responden yang
menunjukkan minat okupasional (pekerjaan), seperti okupasional realistis (X20),
okupasional investigatif (X21), okupasional artistik (X22) okupasional sosial
(X23), okupasional enterprising (X24), dan okupasional konvensional (X25).
Distribusi jawaban responden terhadap indikator dimensi kompetensi adalah
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 5.24 Okupasional Realistis
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X20
1 13 21 44 56
0,7 9,6 15,6 32,6 41,5
Sangat Tidak setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang
menyatakan sangat setuju memiliki minat terhadap okupasional realistis adalah
sebanyak 56 siswa (41,5%), menyatakan setuju memiliki minat okupasional
realistis sebanyak 44 siswa (32,6%); menyatakan ragu memiliki minat
okupasional realistis sebanyak 21 siswa (15,6%); menyatakan tidak memiliki
minat okupasional realistis sebanyak 13 siswa (9,6%), dan benar-benar tidak
memiliki minat okupasional realistis sebanyak 1 (0,7%). Hasil ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten,
yaitu sebanyak 74,1% mempunyai minat terhadap okupasional realistis.
Tabel 5.25 Okupasional Investigatif
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X21
20 23 66 26
14,8 17,0 48,9 19,3
Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju/ memiliki minat terhadap okupasional investigatif
adalah sebanyak 26 siswa (19,3%), menyatakan setuju memiliki minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
okupasional investigatif sebanyak 66 siswa (48,9%); menyatakan ragu memiliki
minat okupasional realistis sebanyak 23 siswa (17,0%); dan menyatakan tidak
memiliki minat okupasional investigatif sebanyak 20siswa (14,8%). Hasil ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten,
yaitu sebanyak 68,2% mempunyai minat terhadap okupasional investigatif.
Tabel 5.26 Okupasional Artistik
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X22
20 29 56 30
14,8 21,5 41,5 22,2
Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju/ memiliki minat terhadap okupasional artistik adalah
sebanyak 30 siswa (22,2%), menyatakan setuju memiliki minat okupasional
artistik sebanyak 56 siswa (41,5%); menyatakan ragu memiliki minat okupasional
artistik sebanyak 29 siswa (21,5%); dan menyatakan tidak memiliki minat
okupasional artistik sebanyak 20 siswa (14,8%). Hasil ini mengindikasikan bahwa
sebagian besar siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten, yaitu sebanyak 63,7% juga
berminat terhadap okupasional artistik..
Tabel 5.27 Okupasional Sosial
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X23
22 49 51 13
16,3 36,3 37,8 9,6
Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju/benar-benar memiliki minat terhadap okupasional sosial
adalah sebanyak 13 siswa (9,6%), menyatakan memiliki minat okupasional sosial
sebanyak 51 siswa (37,8%); menyatakan ragu memiliki minat okupasional sosial
sebanyak 49 siswa (36,3%); dan menyatakan tidak memiliki minat okupasional
sosial sebanyak 22 siswa (16,3%). Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian
besar siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten, yaitu sebanyak 52,6% menyatakan
raagu atau tidak memiliki minat terhadap okupasional sosial.
Tabel 5.28 Okupasional Enterprising
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X24
19 43 51 22
14,1 31,9 37,8 16,3
Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju/benar-benar memiliki minat terhadap okupasional
enterprising adalah sebanyak 22 siswa (16,3%), menyatakan memiliki minat
okupasional enterprising sebanyak 51 siswa (37,8%); menyatakan ragu memiliki
minat okupasional enterprising sebanyak 43 siswa (31,9%); dan menyatakan tidak
memiliki minat okupasional enterprising sebanyak 19 siswa (14,1%). Hasil ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten,
yaitu sebanyak 54,1% menyatakan memiliki minat terhadap okupasional
enterprising.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 5.29 Okupasional Konvesional
No Indikator Variabel
Frekuensi Persentase Kriteria
1 X24
1 19 31 37 47
0,7 14,1 23,0 27,4 34,8
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju
Total 135 100,0 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan sangat setuju/benar-benar memiliki minat terhadap okupasional
konvensional adalah sebanyak 47 siswa (34,8%), menyatakan memiliki minat
okupasional konvensional sebanyak 37 siswa (27,4%); menyatakan ragu memiliki
minat okupasional konvensional sebanyak 31 siswa (23,0%); menyatakan tidak
memiliki minat okupasional enterprising sebanyak 19 siswa (14,1%), menyatakan
benar-benar tidak memiliki minat okupasional konvensional sebanyak Hasil ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten,
yaitu sebanyak 63,2% menyatakan berminat terhadap okupasional konvensional.
2. Nilai Rerata (Mean) Variabel Minat
Nilai rerata (mean) dari variabel minat ditunjukkan sesuai masing-masing
dimensi seperti dimensi aktivitas, dimensi kompetensi, dimensi ketrampilan,
dimansi okupasional dan investigatif adalah sebagai berikut:
a) Nilai Mean Dimensi Aktivitas
Tabel 5.30 Nilai Mean Dimensi Aktivitas
N Minimum Maximum Mean Std Deviasi X1 135 2 5 4,33 .77 X2 135 1 4 2,61 .79 X3 135 1 5 3,53 .90 X4 135 1 5 3,22 1.01 X5 135 1 5 3,37 1.03 X6 135 1 5 4,11 .89
Jumlah 21.17 Rata-rata 3,52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berdasarkan Tabel 5.26 nilai mean statistik deskriptif dimensi aktivitas
adalah 3,52, dengan penjelasan nilai mean tertinggi adalah pada indikator dimensi
aktivitas real yaitu sebesar 4,33 dengan standar deviasi 0,77. Kemudian diikuti
nilai mean indikator dimensi aktivitas konvensional 4,11 dengan standar deviasi
0,89 dan nilai mean terendah 2,61 ditunjukkan pada indikator dimensi aktivitas
investigatif dengan standar deviasi 0,79.
b) Nilai Mean Dimensi Kompetensi
Tabel 5.31 Nilai Mean Dimensi Kompetensi
N Minimum Maximum Mean Std Deviasi
X7 135 1 5 4.03 1.22 X8 135 1 4 2.44 .86 X9 135 1 5 3.16 1.00
X10 135 1 5 4.01 1.08 X11 135 1 5 3.59 1.22 X12 135 1 5 3.52 .85 X13 135 1 5 3.22 .91 X14 135 1 5 3.30 .99
Jumlah 27.27 Rata-rata 3.40
Berdasarkan Tabel 5.27 nilai mean statistik deskriptif dimensi kompetensi
adalah 3,40 dengan penjelasan nilai mean tertinggi adalah pada indikator dimensi
kompetensi real yaitu 4,03 dengan standar deviasi 1,22. Kemudian diikuti nilai
mean indikator dimensi kompetensi mekanik 4,01 dengan standar deviasi 1,08 dan
nilai mean terendah 2,44 ditunjukkan pada indikator dimensi kompetensi
investigatif dengan standar deviasi 0,86.
c) Nilai Mean Dimensi Keterampilan
Tabel 5.32 Nilai Mean Dimensi Ketrampilan
N Minimum Maximum Mean Std Deviasi X15 135 2 5 3.94 .97 X16 135 1 4 3.69 1.04 X17 135 1 5 3.46 1.00 X18 135 1 5 3.38 .94 X19 135 2 5 3.88 .95
Jumlah 18.35 Rata-rata 3.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan Tabel 5.28 nilai mean statistik deskriptif dimensi ketrampilan
adalah 3,67 dengan penjelasan nilai mean tertinggi adalah pada indikator dimensi
ketrampilan matematik yaitu sebesar 3,94 dengan standar deviasi 0,97. Kemudian
diikuti nilai mean indikator dimensi ketrampilan perkantoran 3,88 dengan standar
deviasi 0,95 dan nilai mean terendah 3,38 ditunjukkan indikator dimensi
ketrampilan manajerial dengan standar deviasi 0,94.
d) Nilai Mean Dimensi Okupansional
Tabel 5.33 Nilai Mean Dimensi Okupasional
N Minimum Maximum Mean Std Deviasi
X20 135 1 5 4.04 1.01 X21 135 1 4 2.73 .94 X22 135 2 5 3.71 .98 X23 135 2 5 3.41 .87 X24 135 2 5 3.56 .93 X25 135 1 5 3.81 1.09
Jumlah 21.26 Rata-rata 3.54
Berdasarkan Tabel 5.29 nilai mean statistik deskriptif dimensi okupasional
adalah 3,54 dengan penjelasan nilai mean tertinggi adalah adalah pada indikator
dimensi okupasional real yaitu sebesar 4,04 dengan standar deviasi 1,01.
Kemudian diikuti nilai mean indikator dimensi okupasional konvensional 3,81
dengan standar deviasi 1,09 dan nilai mean terendah sebesar 2,73 ditunjukkan
indikator dimensi okupasional investigatif dengan standar deviasi 0,94.
Sebagai penjelasan deskripsi minat siswa SMPN I Bayat, Klaten yang
melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan, ditunjukkan pada
statistik deskripsi minat berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 5.34 Statiostik Deskripsi Minat Siswa
Berdasarkan hasil statistik deskriptif, minat siswa SMPN I Bayat, Klaten
melanjutkan pendidikan ke SMK, seperti pada tabel di atas menunjukkan bahwa
nilai mean minat siswa adalah sebesar 3,5076 dengan standar deviasi 0,2955.
Untuk mengetahui seberapa tinggi minat siswa kelas IX SMPN Baya t I
Klaten untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
terlebih dahulu dibuat tingkatan atau kategori minat. Dengan rata-rata skor
minimal 1 dan rata-rata skor maksimal 5 dapat diketahui jarak interval
kategorinya dengan perhitungan sebagai berikut:
8,05
155
minmaksjarak =
−=
−=
Berdasarkan jarak tersebut maka dapat dibuat tingkatan minat sebagai berikut.
1,0 – 1,7 : tidak berminat
1,8 – 2,5 : kurang berminat
2,6 – 3,3 : cukup berminat
3,4 – 4,1 : berminat
4,2 – 5,0 : sangat berminat
Descriptive Statistics
1352.704.47
3.5076.2955
NMinimum
MaximumMeanStd. Deviation
Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata skor minat pada tabel di atas, maka
rata-rata skor minat sebesar 3,55 berada diantara interval nilai 3,4 s/d 4,1 maka
dapat disimpulkan siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten berminat melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
3. Analisis Faktor
Untuk melakukan analisis faktor diperlukan persyaratan tertentu.
Syarat-syarat dalam melakukan analisis faktor tersebut adalah:
a) Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO)
KMO digunakan untuk menguji kecukupan jumlah sampel
yang digunakan untuk analisis faktor. Jumlah sampel dikatakan cukup
digunakan untuk analisis faktor jika nilai KMO lebih besar dari 0,4.
Hasil pengujiannya:
KMO and Bartlett’s Test
Dari hasil tersebut terlihat nilai KMO sebesar 0,720. Karena
nilai tersebut lebih besar dari 0,4 berarti jumlah sampel yang
digunakan dalam analisis faktor ini sudah cukup.
b) Bartlett’s Test of Sphericity
Bartlett’s Test of Sphericity digunakan untuk menunjukkan
korelasi antar variabel secara keseluruhan. Analisis faktor dapat
.720
99.51010
.000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.
Approx. Chi-SquaredfSig.
Bartlett's Test ofSphericity
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
digunakan jika ada korelasi antar variabel secara keseluruhan yaitu jika
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (a = 5%). Hasil pengujiannya:
KMO and Bartlett’s Test
Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai signifikansi Bartlett’s
Test of Sphericity sebesar 0,000. Jadi dapat disimpulkan secara
keseluruhan korelasi antar variabel signifikan pada tingkat signifikansi
5%.
c) Measure of Sampling Adequacy (MSA)
MSA digunakan untuk menguji kecukupan jumlah sampel
untuk setiap variabel yang digunakan untuk analisis faktor. Jumlah
sampel dikatakan sudah cukup untuk digunakan dalam analisis faktor
jika nilai MSA setiap variabel lebih besar dari 0,4. Hasil pengujiannya:
Anti Image Matrices
.720
99.51010
.000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.
Approx. Chi-SquaredfSig.
Bartlett's Test ofSphericity
Anti-image Matrices
.725 -.147 -.192 -.227 .010-.147 .718 -.154 -.040 -.259-.192 -.154 .786 -.075 -.045
-.227 -.040 -.075 .812 -.097.010 -.259 -.045 -.097 .818.705a -.204 -.254 -.296 .013
-.204 .705a -.205 -.053 -.338-.254 -.205 .766a -.094 -.057
-.296 -.053 -.094 .745a -.118.013 -.338 -.057 -.118 .688a
X26X27X28
X29X30X26X27
X28X29X30
Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
X26 X27 X28 X29 X30
Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Berdasarkan hasil tersebut di atas, dapat dilihat bahwa nilai
MSA untuk setiap variabel lebih besar dari 0,4. Maka seluruh variabel
dapat digunakan dalam analisis faktor.
Setelah syarat-syarat analisis faktor sudah terpenuhi, langkah
selanjutnya adalah penyederhanaan jumlah variabel. Untuk
penyederhanaan jumlah variabel ini digunakan rotasi varimax agar
variabel-variabel tersebut lebih mudah diinterpretasikan. Berdasarkan
hasil analisis faktor, diketahui bahwa penyederhanaan jumlah variabel
ini menghasilkan 3 faktor yang merupakan pengelompokan dari 5
variabel yang telah digunakan:
§ Variabel X26 = Variabel Lingkungan Keluarga
§ Variabel X 27 = Variabel Lingkungan Masyarakat
§ Variabel X 28 = Variabel Kompetensi/Ketrampilan Siswa
§ Variabel X 29 = Variabel Peran Guru
§ Variabel X 30 = Variabel Peran Guru BP
Hasil analisis faktor adalah:
Rotated Component Matrix
.608 .063 .550
.482 .662 .088
.875 .130 .071
.086 .149 .932
-.001 .916 .130
X26X27X28X29
X30
1 2 3Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 6 iterations.a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Dari hasil tersebut diperoleh 3 kelompok faktor yang
mempengaruhi minat siswa memilih melanjutkan ke SMK, yaitu :
(1) Faktor lingkungan keluarga dan kompetensi siswa, (2) Faktor
lingkungan masyarakat dan peran guru BP, dan (3) Faktor peran guru
kelas. Jumlah persentase ketiga faktor yang mempengaruhi minat
siswa tersebut adalah sebesar 77,912%.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Minat Siswa Kelas IX SMPN I Bayat, Klaten Untuk Melanjutkan
Pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Hasil analisis statistik deskriptif minat Siswa Kelas IX SMPN I
Bayat, Klaten untuk melanjutkan pendidikan ke SMK menunjukkan
bahwa nilai mean minat siswa melanjutkan pendidikan ke sekolah
kejuruan adalah sebesar 3,5076 dengan standar deviasi 0,2955. Dari
kriteria pengukuran tinggi minat siswa yang dihasilkan dari perhitungan
jarak interval yaitu nilai 1,0 – 1,7 menunjukkan kategori tidak berminat,
nilai 1,8 – 2,5 menunjukkan kategori kurang berminat, nilai 2,6 – 3,3
menunjukkan cukup berminat, nilai 3,4 – 4,1 menunjukkan kategori
Total Variance Explained
2.217 44.348 44.348 2.217 44.348 44.348 1.375 27.494 27.494.923 18.465 62.813 .923 18.465 62.813 1.321 26.413 53.906.755 15.099 77.912 .755 15.099 77.912 1.200 24.006 77.912.589 11.776 89.688.516 10.312 100.000
Component12345
Total% of
VarianceCumulative
% Total% of
VarianceCumulative
% Total% of
VarianceCumulative
%
Initial EigenvaluesExtraction Sums of Squared
LoadingsRotation Sums of Squared
Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
berminat, dan 4,2 – 5,0 menunjukkan kategori sangat berminat.Oleh
karena itu dengan nilai mean minat siswa Kelas IX SMPN I Bayat,
melanjutkan pendidikan ke SMK sebesar 3,5076, yang dihasilkan dari
statistik deskriptif yang berada di antara nilai 3,4– 4,1 maka dapat
dikatakan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN I Bayat, berminat
untuk melanjutkan pendidikannya ke SMK.
Berdasarkan hasil statistik deskriptif indikator variabel minat dapat
diketahui bahwa dari dimensi aktivitas ditemukan bahwa nilai mean
tertinggi ditunjukkan pada dimensi aktivitas real yaitu 4,33 dengan standar
deviasi 0,77. Seperti diketahui bahwa dimensi aktivitas real menunjukkan
kecenderungan yang dipilih seseorang yang menyukai pekerjaan seperti
montir/teknisi, insinyur, ahli listrik, pekerjaan yang berhubungan dengan
ikan dan kehidupan satwa liar, operator alat berat, dan perencanaan alat.
Kemudian kecenderungan minat siswa diikuti dengan dimensi aktivitas
konvensional sebesar 4,11 dengan standar deviasi 0,89. Dimensi aktivitas
konvensional menunjukkan kecenderungan seseorang yang lebih
menyukai pekerjaan sebagai akuntan, ahli tata buku, ahli pemeriksa barang
dan sebagai pimpinan armada angkutan
Dari analisa kecenderungan ini dapat disimpulkan bahwa siswa
kelas IX SMPN I Bayat, Klaten berminat melanjutkan pendidikan ke SMK
khususnya pada kejuruan yang nantinya membuka peluang bekerja sebagai
montir/teknisi, insinyur, ahli listrik, pekerjaan yang berhubungan dengan
ikan dan kehidupan satwa liar, operator alat berat, dan perencanaan alat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
sebagai akuntan, ahli tata buku, ahli pemeriksa barang dan sebagai
pimpinan armada angkutan.
Kecenderungan minat siswa melanjutkan pendidikan sesuai dengan
dimensi aktivitas real dan konvensional yang dipilih, dalam kenyataannya
didukung oleh kompetensi yang dimiliki dan ingin ditekuni sebagian besar
siswa kelas IX SMPN I Bayat. Hal itu sesuai dengan hasil uji statistik
deskriptif dimensi kompetensi siswa yang menunjukkan nilai mean
tertinggi dimensi kompetensi adalah kompetensi real, yakni sebesar
sebesar 4,03 dengan standar deviasi 1,22. Kemudian diikuti nilai mean
dimensi kompetensi mekanik 4,01 dengan standar deviasi 1,08
Demikian juga dari dimensi okupasional yang dipilih siswa,
diketahui bahwa nilai mean dari statistik deskriptif dimensi okupasional
menunjukkan nilai mean tertinggi adalah pada dimensi okupasional real
yaitu 4,04 dengan standar deviasi 1,01. Kemudian diikuti nilai rerata
dimensi okupasional konvensional 3,81 dengan standar deviasi 1,09
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SMPN I Bayat Klaten
melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan /SMK
Berdasarkan hasil analisis faktor diketahui bahwa lima variabel
yang diuji untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat
siswa kelas IX SMPN I Bayat telah memenuhi persyaratan KMO
(Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) menyangkut
kecukupan jumlah sampel. Nilai KMO variabel analisis faktor
dikatakan cukup jika lebih besar dari 0,4. Berdasarkan analisis faktor,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
nilai KMO dari variabel faktor pengaruh menunjukan 0,720. Karena
nilai tersebut lebih besar dari 0,4 berarti jumlah sampel yang digunakan
dalam analisis faktor ini sudah cukup.
Korelasi antar variabel sebagai prasayarat dapat digunakan
analisis faktor adalah jika nilai signifikansi korelasi antar variabel lebih
kecil dari 0,05 (a = 5%). Ketentuan ini didasarkan pada Bartlett’s Test of
Sphericity. Dari hasil uji korelasi antar variabel terlihat bahwa nilai
signifikansi Bartlett’s Test of Sphericity sebesar 0,000. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan korelasi antar variabel
signifikan pada tingkat signifikansi 5%.
Kemudian berdasarkan uji MSA (Measure of Sampling
Adequacy), jumlah sampel dikatakan cukup untuk analisis faktor jika nilai
MSA setiap variabel lebih besar dari 0,4. Hasil pengujian terhadap
variabel analisis faktor diketahui bahwa nilai MSA faktor X26 sebesar
0,705, X27 sebesar 0,705, X28 sebesar 0,766, X29 sebesar 0,745 dan
X30 sebesar 0,688. Karena nilai MSA setiap variabel lebih besar dari 0,4.
Maka seluruh variabel dapat digunakan dalam analisis faktor.
Penyederhanaan variabel dilakukan setelah persyaratan di atas
terpenuhi. Dari penyederhanaan variabel ini dihasilkan 3 faktor yang
menunjukkan faktor- faktor yang mempengaruhi minat siswa kelas IX
SMPN I Bayat, Klaten. Ketiga faktor tersebut adalah, Faktor lingkungan
keluarga dan kompetensi siswa; Faktor lingkungan masyarakat dan peran
guru BP dan; Faktor peran guru kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Faktor pertama, menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi
siswa kelas IX SMPN I Bayat, Klaten dalam melanjutkan pendidikan ke
SMK adalah faktor lingkungan keluarga. Dalam hal ini lebih
ditunjukkan pada faktor kondisi ekonomi keluarga dan
kompetensi/ketrampilan yang dimiliki siswa. Kondisi ekonomi keluarga
memiliki peran yang sangat penting dan ikut mempengaruhi pilihan
siswa SMP I Bayat Klaten untuk melanjutkan sekolah ke SMK.
Siswa yang berpikir realistis akan memilih jalan yang dapat
menyelamatkan pendidikan sekaligus masa depannya. Mereka akan
memilih sekolah, yang selain memberikan pelajaran seperti yang
diberikan di SMU, juga memberikan materi pelajaran khusus yang
dipersiapkan sebagai bekal siswa masuk ke dunia kerja ketika lulus
sekolah. Selain faktor ekonomi, faktor kompetensi atau kemampuan
siswa juga mendorong siswa memilih sekolah kejuruan sesuai dengan
ketrampilan yang mereka miliki. Siswa yang memiliki ketrampilan besar
kemungkinannya akan menyalurkan ketrampilan yang mereka miliki
dengan melanjutkan pendidikan ke sekolah kejuruan yang dapat
mengarahkan dan mengembangkan ketrampilan mereka.
Faktor kedua, menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi
minat siswa kelas IX SMPN I Bayat, Klaten untuk melanjutkan
pendidikan ke SMK adalah faktor lingkungan masyarakat, dan peran
guru BP. Lingkungan masyarakat pada dasarnya bisa sangat
mempengaruhi pilihan siswa setelah lingkungan keluarga. Seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
halnya pengaruh dan dorongan orang tua serta kondisi ekonomi keluarga,
lingkungan masyarakat yang selalu aktif, dinamis, suka bekerja dapat
menjadi cermin dan mempengaruhi siswa dalam menentukan pilihan
kemana mereka akan melanjutkan sekolah mereka. Ketika di lingkungan
masyarakat terdapat bukti bahwa siswa lulusan SMK lebih beruntung
dalam memperoleh pekerjaan, maka siswa akan menetapkan pilihan
mereka melanjutkan pendidikan ke SMK.
Selain faktor lingkungan masyarakat, peran guru BP juga sangat
menentukan pilihan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke SMK.
Dalam menentukan pemilihan jurusan studi yang sesuai dengan minat dan
bakatnya, siswa merasa perlu adanya bantuan dari guru khususnya guru
BP. Kebutuhan siswa akan guru BP dalam kasus pemilihan jurusan ini
akan sangat penting jika pola dan fungsi komunikasi guru BP berjalan
dengan baik.
Faktor ketiga, menunjukkan bahwa faktor yang juga
mempengaruhi minat siswa kelas IX SMPN I Bayat, Klaten untuk
melanjutkan pendidikan ke SMK adalah faktor peran guru kelas secara
umum. Keberhasilan proses belajar mengajar tidak lepas dari peran guru
kelas secara umum. Proses interaksi yang terjadi antara guru dan siswa
tidak bisa lepas dari apa yang disebut komunikasi. Pola komunikasi antara
guru dan siswa yang efektif akan menghasilkan sebuah pemahaman antara
kedua belah pihak yang akan sangat membantu dalam menyukseskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
proses belajar mengajar, dalam hal ini juga membantu siswa dalam
memilih sekolah yang sesuai bagi masa depan mereka
Berdasarkan penilaian total varian faktor- faktor yang
mempengaruhi minat siswa SMPN I Bayat Klaten untuk melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maka diketahui
bahwa besaran persentase pengaruh Faktor lingkungan keluarga dan
kompetensi siswa adalah sebesar 44,34%; Faktor lingkungan masyarakat
dan peran guru BP sebesar 18,46% dan; Faktor peran guru kelas sebesar
15,09%. Dengan demikian besarnya pengaruh dari ketiga faktor dalam
mempengaruhi minat siswa adalah sebesar 77,912%. Sementara sisa
besaran pengaruh yang lain, yaitu 22, 88%, diasumsikan adalah faktor
lain yang dapat mempengaruhi minat siswa, diluar ketiga kelompok
faktor tersebut. Hal ini bisa jadi karena keterbatasan teori yang penulis
gunakan untuk membahas faktor- faktor yang mempengaruhi minat siswa,
sehingga bisa menjadi bahan kajian penulis lain yang akan meneliti dan
mengangkat tema yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian tentang Minat Siswa Kelas IX
SMPN I Bayat, Klaten melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dapat disimpulkan bahwa :
1. Siswa Kelas IX SMPN I Bayat, Klaten berminat melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berdasarkan uji
statistik deskriptif yang menunjukkan nilai mean diskripsi minat siswa
adalah 3,5076 dengan standar deviasi 0,2955.
2. Hasil pengujian terhadap dimensi minat kejuruan memperlihatkan
bahwa nilai mean tertinggi ditunjukkan pada dimensi ketrampilan
sebesar 3,67. Nilai mean sedang ditunjukkan pada dimensi
okupasional sebesar 3,54 dan nilai mean terendah ditunjukkan pada
dimensi kompetensi sebesar 3.40.
3. Minat tertinggi siswa ditunjukkan pada indikator yang berhubungan
dengan dimensi aktivitas, kompetensi dan okupasional real dengan
nilai mean dimensi aktivitas real 4,33 dan standar deviasi 0,77, nilai
mean dimensi kompetensi real sebesar 4,03 dengan standar deviasi
1,22 dan nilai mean dimensi okupasional real sebesar 4,04 dengan
standar deviasi 1,01.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
4. Minat kedua ditunjukkan pada indikator yang berhubungan dengan
dimensi aktivitas, kompetensi, dan okupasional konvensional dengan
nilai mean dimensi aktivitas konvensional 4,11 dan standar deviasi
0,89, nilai mean dimensi kompetensi konvensional 4,03 dengan
standar deviasi 1,22 dan nilai mean dimensi okupasional konvensional
3,81 dengan standar deviasi 1,09.
5. Minat terendah siswa ditunjukkan pada indikator yang berhubungan
dengan dimensi aktivitas, kompetens i, dan okupasional investigatif
dengan nilai mean dimensi aktivitas investigatif 2,61 dan standar
deviasi 0,79, nilai mean dimensi kompetensi investigatif 2,44 dengan
standar deviasi 0,86. dan nilai mean dimensi okupasional investigatif
2,73 dengan standar deviasi 0,94.
6. Berdasarkan analisis faktor, terdapat 3 faktor yang mempengaruhi
minat siswa melanjutkan pendidikan ke SMK, antara lain:
a. Faktor lingkungan keluarga (ekonomi keluarga) dan
kompetensi/ketrampilan siswa, dengan total varian sebesar
44,34%.
b. Faktor lingkungan masyarakat, serta peran guru BP. dengan total
varian sebesar 18,46%.
c. Faktor peran guru kelas secara umum dengan total varian sebesar
15,09%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
B. Saran
1. Bagi Sekolah
Sebagai lembaga yang menghantarkan anak didik pada tujuan pendidikan
dan pencapaian prestasi bagi kepentingan masa depan anak, pihak
sekolah sebaiknya lebih mengintensifkan peran bimbingan dan
penyuluhan ketika anak-anak memasuki akhir masa studi dan dihadapkan
pada beberapa pilihan dilematis yang jika tidak diantisipasi secara dini
bisa berakibat pada ketidak sesuaian siswa dalam menentukan pilihannya
dalam melanjutkan pendidikannya
2. Bagi Siswa
Pilihan yang telah diambil ketika harus melanjutkan sekolah ke tingkat
pendidikan selanjutnya perlu mempertimbangkan berbagai kondisi yang
nantinya akan mempengaruhi prestasi dan masa depan. Oleh karena itu
diharapkan dalam menentukan pilihan untuk melanjutkan pendidikan,
siswa sebaiknya lebih cermat dalam membaca kondisi, peluang dan
ancaman ketika mengambil sebuah pilihan
3. Bagi Orang tua
Sebagai pengayom keluarga, orangtua sebaiknya mengambil langkah
yang bijaksana dalam mempengaruhi dan mendorong putra-putrinya
ketika dihadapkan pilihan menentukan sekolah yang akan diambil. Orang
tua sebaiknya tidak menekankan keinginannnya agar putra-putrinya
masuk pada sekolah tertentu tanpa mempertimbangkan peluang masa
depan yang harus diberikan kepada anak-anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, 2007. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Arikunto, Suharsimi, 2005. Manajemen Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Rineka
Cipta. Biro Pusat Statistik, 2002. Statistik Indonesia. Jakarta: BPS RI Depdikbud, 1981. Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V, Buku III-
A Psikologi Perkembangan. Jakarta: Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi.
Djaali, 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri, 2008. Psikologi Belajar. Edisi 2. Jakarta: PT. Rineka
Cipta. Hamalik, Oemar, 2007. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo. Hayadin, 2008. “Pengambilan Keputusan untuk Profesi pada Siswa
Jenjang Pendidikan Menengah” http.petamasadepanku.blogspot. com.2008.02.artikel.html.
Isjoni, 2003. “SMK dan Permasalahannya” http.re-searchengine.
blogspot.com.html. Jama, Jalius. 2007. “Mengapa Harus Ke SMA?”, http. enewsletterdisdik.
wordpress.com.htm Martaniah, Sri Mulyani. 1984. Motif Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, Nasution. S., 1982. Didaktik Azas-Azas Mengajar. Bandung: Jemmares.
Riduwan, 2002. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Santoso, Sugeng. 2000. Problematika Pendidikan. Jakarta: Kreasi Pena Gading Sugiono, 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R &D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Artha Media
Aksara Slameto, 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta Suryabrata, Sumadi. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Meda Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan: pasal 1 (10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
DAFTAR KUESIONER DATA RESPONDEN
Nama : .........................................................................................
Jenis Kelamin : .........................................................................................
Umur : .........................................................................................
Kelas : .........................................................................................
Alamat : .........................................................................................
1. Saya suka menghadapi segala sesuatu yang penuh tantangan, sesuatu yang riil
dan pasti (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
2. Saya lebih senang memikirkan suatu perencanaan dan konsep masa depan serta mencari tahu dan menelusuri sesuatu yang menimbulkan pertanyaan (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
3. Saya menyukai aktivitas yang bebas tidak mengikat, suasana yang bisa
melahirkan inspirasi kebahagiaan dan keindahan dalam kehidupan (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
4. Saya menyukai aktivitas bersama, membuat perencanaan dan memecahkan
dan mendiskusikan masalah secara bersama-sama. (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
5. Saya menyukai aktivitas yang sifatnya mengelola sesuatu untuk mencapai
tujuan tertentu, bekerja keras dan mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
6. Saya menyukai aktivitas yang pasti, tertib dan mendatangkan manfaat bagi
hidup saya. Saya menghindari aktivitas yang sia-sia dan tidak bermanfaat (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
7. Saya lebih mampu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan pencarian, penelitian dan pembuatan konsep. (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
8. Saya lebih mampu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan dan sain. (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
9. Saya lebih mampu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan
peralatan dari pada yang berhubungan dengan pikiran (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
10. Saya lebih mampu dan percaya diri ketika mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan mekanik (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
11. Saya lebih mampu melakukan pekerjaan yang ekspresif, pekerjaan yang
berhubungan ekspresi hati, jiwa dan seni. (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
12. Saya lebih mampu dan percaya diri ketika melakukan pekerjaan yang
dilakukan secara bersama-sama dan membicarakan pekerjaan secara bersama-sama. (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
13. Saya lebih mampu dan percaya diri ketika menjalankan pekerjaan yang
berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran atau menyampaikan pengertian kepada orang banyak. (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
14. Saya lebih mampu dan percaya diri ketika menerima kepercayaan/pekerjaan
yang berhubungan dengan bisnis dan berdagang (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
15. Saya lebih ahli dan trampil dalam semua hal yang berkaitan dengan bidang
matematik (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
16. Saya lebih ahli dan trampil dalam bidang yang berhubungan dengan musik (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
17. Saya lebih ahli dan trampil dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan
sosial, khususnya dalam bidang jasa dan pelayanan (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
18. Saya lebih ahli dan trampil dalam bidang yang berhubungan dengan
manajemen (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
19. Saya lebih ahli dan trampil dalam segala hal yang berkaitan dengan bidang
perkantoran (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
20. Pekerjaan yang saya sukai adalah pekerjaan yang berhubungan dengan
peralatan berat, mesin dan peralatan (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
21. Pekerjaan yang saya sukai adalah pekerjaan yang berhubungan penelitian dan
eksplorasi alam dan menulis. (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
22. Pekerjaan yang saya sukai adalah pekerjaan yang berhubungan dengan segala
macam bentuk kesenian dan karya seni (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
23. Pekerjaan yang saya sukai adalah pekerjaan yang berhubungan dengan
masyarakat, jasa dan pelayanan. (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
24. Pekerjaan yang saya sukai adalah pekerjaan yang berhubungan dengan dunia
usaha, bisnis dan perdagangan (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
25. Pekerjaan yang saya sukai adalah pekerjaan yang berhubungan dengan dunia administrasi dan perkantoran. (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
26. Saya memilih melanjutkan sekolah ke SMK karena kondisi ekonomi keluarga
yang mengharuskan saya bekerja setelah lulus sekolah (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
27. Faktor keluarga dan lingkungan masyarakat yang mendorong saya memilih
melanjutkan sekolah ke SMK (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
28. Faktor kompetensi (kemampuan) dan ketrampilan yang saya miliki
mendorong saya memilih melanjutkan sekolah ke SMK (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
29. Peran bapak dan ibu guru sangat menentukan dan mempengaruhi pilihan saya
melanjutkan sekolah ke SMK (a) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
30. Peran bapak dan ibu guru bimbingan dan penyuluhan lebih menentukan dan
mempengaruhi pilihan saya melanjutkan sekolah ke SMK dibanding peran bapak dan ibu guru kelas (b) Sangat Tidak Setuju (b) Tidak Setuju (c) Ragu-Ragu (d) Setuju (e) Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 Minat5 3 3 2 4 4 5 2 3 4 4 3 3 3 5 4 3 3 4 5 3 4 4 2 2 5 3 5 5 3 3,605 3 3 3 4 5 4 2 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 5 4 2 3 4 3 5 4 4 4 3 3 3,535 2 3 4 4 4 5 3 2 2 5 3 3 2 5 2 4 4 4 3 3 4 4 4 5 2 2 4 2 2 3,374 3 4 3 3 4 5 3 3 5 2 3 2 4 3 4 3 3 4 5 2 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3,435 3 4 3 4 4 5 2 3 4 3 3 4 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 3 3,702 2 3 3 5 5 1 2 2 3 2 2 2 5 3 4 3 3 2 2 3 2 3 5 3 5 3 2 4 2 2,934 2 3 3 2 5 1 2 2 1 5 3 3 3 5 2 2 3 5 4 1 4 2 4 5 4 4 4 4 2 3,135 4 4 4 3 5 5 3 3 4 2 4 3 3 3 4 2 3 4 5 3 4 3 3 4 5 2 4 4 2 3,575 3 4 4 2 4 4 2 2 5 2 3 3 3 3 3 3 3 4 5 2 3 4 4 3 4 2 4 4 2 3,304 3 4 3 2 4 5 1 3 5 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3,135 3 4 3 3 5 5 1 3 5 2 2 3 2 3 4 3 3 4 5 2 3 2 4 2 2 2 4 4 4 3,235 3 4 4 4 4 4 2 2 4 5 3 3 4 5 3 4 4 5 4 3 4 3 5 5 5 4 4 3 3 3,832 3 5 3 3 5 2 2 4 3 3 5 2 3 3 3 4 3 3 2 2 5 4 4 4 5 5 4 4 3 3,435 3 3 4 3 4 5 2 2 4 3 4 3 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 4 4 5 3 5 5 2 3,734 2 3 5 2 5 2 3 3 2 5 4 2 4 3 5 3 2 4 2 1 5 3 3 3 1 4 4 2 2 3,105 3 4 4 4 4 5 1 2 5 4 3 1 2 4 4 5 2 5 5 1 2 3 4 5 2 2 2 2 2 3,234 3 4 4 4 5 2 3 3 4 5 3 3 5 5 2 2 3 5 4 2 3 3 2 5 2 5 5 3 5 3,603 2 2 4 5 5 2 2 2 3 2 4 2 5 4 2 2 2 2 2 3 2 2 5 4 4 4 4 4 2 3,034 2 3 4 3 5 2 1 3 4 5 3 4 4 5 5 2 2 4 3 3 4 4 2 5 2 2 2 4 2 3,275 3 3 4 2 4 4 2 3 5 2 2 3 3 3 5 2 5 4 5 3 4 2 4 4 1 2 2 3 3 3,235 3 4 4 4 2 4 2 3 4 5 4 3 3 5 4 3 3 4 4 3 3 3 5 5 2 3 4 4 3 3,604 3 3 3 3 4 5 3 2 5 4 3 3 3 3 5 3 3 3 5 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3,335 3 4 4 4 4 5 1 3 5 5 3 2 4 4 3 2 3 5 5 1 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3,774 2 3 5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 5 4 4 3 3 3 3,435 3 4 4 3 5 3 2 3 1 5 4 3 3 3 5 4 4 5 2 3 5 4 4 5 4 3 5 3 3 3,674 3 4 4 2 4 5 2 4 5 3 3 2 3 3 5 3 3 3 5 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3,575 2 3 4 2 4 5 3 3 5 3 3 3 1 5 3 4 4 4 5 2 3 3 2 4 4 4 4 2 1 3,335 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 2 1 3 1 3 3,403 3 3 4 5 5 4 1 4 4 4 4 2 5 3 1 4 2 5 1 3 2 4 5 4 4 1 4 1 4 3,305 3 4 4 3 1 5 3 4 5 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3,405 4 4 5 4 4 4 1 3 2 5 4 3 2 4 3 3 3 5 2 4 3 3 5 5 3 3 3 4 3 3,535 3 4 5 4 3 3 1 2 5 5 1 1 5 5 5 1 5 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3,834 2 5 4 4 4 5 2 3 5 5 4 3 3 5 3 4 3 4 5 2 3 4 4 5 3 3 4 2 1 3,605 4 4 4 4 4 2 1 2 4 2 4 2 2 4 4 2 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 5 2 3 3,075 2 3 5 3 4 4 1 3 5 4 4 2 3 4 4 2 2 5 4 2 3 3 5 5 3 3 3 4 3 3,434 3 5 3 5 5 4 3 2 4 3 5 3 2 5 2 3 3 4 2 3 4 4 3 4 5 2 5 4 4 3,605 3 4 4 3 5 5 4 3 5 3 4 3 3 2 4 3 3 4 5 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3,434 2 3 4 4 5 3 3 3 2 5 4 4 4 5 4 3 3 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 3 3,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 3 3 4 4 5 3 3 2 2 5 3 2 2 4 2 2 4 4 4 3 4 2 2 5 2 2 2 2 2 3,034 2 4 5 4 4 2 2 5 4 1 2 2 3 3 2 4 5 3 3 3 3 5 4 3 5 5 5 5 5 3,574 3 5 4 4 4 3 2 3 4 2 5 2 2 4 2 2 3 3 2 2 5 3 2 3 5 4 3 3 4 3,234 2 3 4 3 5 3 3 2 2 5 4 4 4 4 2 4 1 5 4 1 3 4 2 5 4 4 4 4 3 3,404 3 4 4 4 5 2 3 2 2 5 4 4 2 5 4 3 4 5 4 3 4 2 2 5 2 2 4 4 3 3,475 3 4 4 4 5 5 4 1 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4,475 3 5 4 5 5 4 3 2 4 3 4 3 3 5 4 5 5 4 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4,073 3 5 4 4 3 1 3 2 3 5 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 5 4 4 3 5 4 3 5 4 3,604 2 4 4 3 5 4 4 3 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 1 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4,104 3 2 3 4 5 2 3 2 4 1 3 2 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 3 4 3,705 2 4 5 5 5 4 4 2 4 5 4 3 4 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 3 3 5 3 4 4,175 2 4 4 3 5 4 2 1 3 5 4 3 3 4 4 5 3 4 3 3 4 5 4 5 3 3 3 3 3 3,572 2 5 4 3 5 3 2 2 3 3 5 4 3 3 4 5 3 3 2 3 5 4 3 3 5 5 5 3 3 3,505 2 4 3 2 4 5 4 1 5 3 2 2 2 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 2 4 3,205 2 4 2 2 4 4 3 2 5 1 3 3 3 4 5 2 5 2 5 1 4 3 4 2 4 4 5 4 4 3,374 3 4 3 4 5 5 3 2 5 3 4 3 3 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3,904 1 4 4 3 5 2 3 1 3 5 4 3 3 5 3 4 3 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 3 3,704 1 4 5 3 5 4 2 2 3 3 4 4 3 4 5 4 4 3 4 3 2 3 4 2 4 3 4 4 3 3,434 2 3 3 5 2 5 3 3 5 2 4 4 3 2 5 4 4 3 5 3 2 3 4 2 4 3 4 4 3 3,435 3 4 5 5 4 3 4 2 5 3 4 4 4 5 4 3 5 3 3 3 5 5 5 5 4 4 3 3 4 3,974 3 5 3 4 5 5 3 3 5 2 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 5 5 4 4 3 3 2 3 2 3,775 3 3 4 2 4 5 3 2 5 3 4 4 4 5 4 3 3 3 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3,704 2 3 4 3 5 2 3 2 4 5 4 3 2 4 2 4 3 5 4 3 2 3 3 5 4 4 3 2 2 3,304 1 3 3 2 5 5 3 1 5 3 4 3 1 3 4 5 2 2 5 4 4 4 3 2 5 1 5 4 1 3,235 2 4 3 4 4 4 2 2 5 2 3 3 3 2 2 3 3 3 5 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3,234 1 3 3 3 5 2 2 2 2 5 4 3 2 5 3 2 2 5 4 3 4 3 2 5 4 4 4 3 4 3,275 2 4 3 3 5 4 2 3 5 2 2 3 3 3 4 4 3 3 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5 3 3,604 3 4 4 4 5 5 2 2 5 3 4 4 3 3 3 4 4 3 5 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3,535 3 3 2 3 3 5 3 2 5 3 4 3 4 3 5 3 2 3 5 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3,405 2 4 3 2 4 5 1 2 5 4 4 2 4 4 4 4 2 4 5 1 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3,374 3 3 3 4 3 5 3 2 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3,404 3 4 3 4 5 2 3 3 4 5 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 3 5 5 4 4 3,804 2 4 3 3 5 3 3 3 3 5 4 2 2 5 4 2 3 5 4 3 4 4 3 5 4 2 4 4 4 3,535 4 4 4 4 5 5 2 3 4 3 4 3 4 3 3 5 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3,804 3 4 3 4 4 5 3 4 5 2 4 4 3 3 4 2 2 2 5 2 4 4 2 2 5 4 4 4 3 3,475 2 3 3 3 5 5 1 4 5 3 3 4 4 3 2 3 4 3 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3,533 1 5 2 4 4 2 2 4 4 3 5 1 5 4 1 2 2 2 3 4 5 3 2 4 2 5 5 5 3 3,232 3 5 2 4 5 1 3 3 2 4 5 2 2 5 4 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 1 1 1 1 2,704 2 3 2 5 4 2 2 3 3 5 4 4 3 5 2 3 3 5 4 3 3 4 3 5 2 2 4 3 2 3,30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 3 3 4 1 5 1 1 4 1 5 4 4 3 5 1 2 4 4 3 1 2 3 2 5 4 4 3 1 2 2,973 2 4 3 5 4 2 2 3 4 1 4 3 5 2 4 3 4 3 2 1 3 4 5 2 2 2 2 2 2 2,935 3 3 4 3 4 5 3 4 5 2 4 4 2 2 2 4 2 2 4 1 2 2 3 3 4 4 4 2 2 3,134 3 4 2 3 5 1 2 4 3 5 4 3 4 5 3 4 4 5 5 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3,574 3 3 3 4 5 5 1 4 5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3,435 4 4 3 4 4 5 3 4 5 2 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3,774 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 5 5 4 4 4,105 4 4 4 2 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 2 5 4 3 1 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4,075 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 5 5 4 3 3 5 4 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4,004 3 5 3 4 4 4 3 5 5 5 4 4 3 4 4 2 2 5 3 2 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3,875 2 5 3 4 4 3 3 4 5 5 4 3 3 5 5 5 3 5 3 4 5 5 5 4 3 5 5 4 3 4,075 2 4 3 2 4 5 4 3 5 1 3 4 4 3 4 3 3 4 5 3 4 3 2 2 5 3 5 5 3 3,535 3 3 2 2 3 5 3 4 5 2 4 4 3 3 4 4 3 3 5 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3,432 3 3 1 2 5 4 3 3 2 5 2 4 2 5 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 2 2 4 2 2 3,205 2 4 3 5 3 5 2 4 5 3 4 4 2 3 4 3 3 4 5 2 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3,505 3 4 3 2 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 3 3 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4,034 2 4 1 2 4 4 2 3 5 5 3 2 4 5 4 3 3 5 3 3 2 3 3 4 5 3 2 4 2 3,304 1 3 2 1 2 4 1 3 5 3 2 3 3 2 2 2 3 3 5 1 4 2 2 2 4 4 4 4 2 2,774 1 5 3 2 4 5 2 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3 4 2 3 5 3 3 5 5 2 4 4 2 3,405 2 4 3 2 4 5 3 3 5 2 3 4 3 3 4 4 2 5 5 4 2 2 3 1 5 4 4 3 4 3,434 3 2 2 2 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3,335 3 4 4 2 4 5 3 5 5 5 2 4 2 4 3 4 3 5 5 3 2 4 4 5 2 4 4 2 2 3,635 2 4 3 5 3 5 2 4 5 4 4 4 2 5 4 4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3,775 3 4 3 2 4 5 3 4 4 3 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3,604 2 3 1 2 4 4 2 3 3 3 3 2 4 4 5 5 4 4 5 1 5 2 2 2 5 4 5 2 4 3,302 1 4 2 1 2 5 1 3 2 2 4 4 4 3 5 5 4 3 3 4 4 3 4 5 5 4 3 3 4 3,304 1 3 3 2 4 5 2 4 5 5 2 4 4 5 4 4 3 4 5 1 2 2 5 5 4 4 2 2 5 3,504 3 3 3 4 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 3 3 4 5 4 3 2 3 4 4 3 4 5 3 4 3,874 3 4 2 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 5 4 4 4 2 4 5 3,874 2 4 3 4 4 4 2 4 5 2 3 5 2 3 3 2 3 5 3 1 4 2 4 3 3 2 2 4 2 3,135 3 4 3 3 4 5 3 4 5 5 3 3 5 5 2 2 2 4 5 3 4 2 2 5 3 3 1 2 4 3,474 3 3 2 4 4 5 3 5 4 3 3 4 2 4 3 3 4 5 4 3 4 2 4 2 3 4 2 4 5 3,505 4 3 3 5 2 5 1 3 4 5 4 5 2 5 5 2 2 5 3 4 5 3 4 4 2 5 1 5 2 3,605 4 3 4 3 4 2 1 5 4 4 3 3 3 5 4 2 4 2 5 3 2 4 4 4 4 2 4 4 2 3,434 2 2 2 3 4 5 3 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3,635 3 1 3 4 2 5 1 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 5 5 2 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3,604 3 3 2 4 5 4 2 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 2 3 5 2 3 3 3 4 3,604 3 3 4 3 4 5 3 4 4 5 3 4 4 5 4 3 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4,035 4 1 1 5 3 5 3 4 4 4 2 5 1 5 4 4 5 3 4 3 5 5 3 3 3 4 4 4 4 3,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 3 2 2 4 4 5 2 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 3 3 3 4 2 2 3 5 2 3 3,534 3 3 1 2 2 5 1 3 3 4 3 5 3 4 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 3 3 5 4 3,673 2 5 3 3 4 4 1 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 2 2 3,535 3 2 3 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 1 5 2 2 4 5 4 5 2 4 3,805 2 3 2 2 5 5 3 4 4 4 2 3 4 2 5 4 4 3 5 3 2 4 4 3 4 5 4 3 3 3,533 2 4 1 3 3 3 2 4 3 3 5 3 3 3 5 4 5 4 4 1 5 4 3 2 2 4 2 2 4 3,204 2 1 2 2 4 4 2 3 5 3 3 2 2 2 4 4 5 3 5 3 4 2 2 2 3 3 2 4 3 3,005 1 1 2 4 4 5 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3,334 3 3 2 4 4 5 2 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 1 2 4 4 5 4 2 2 4 1 3,605 4 4 1 2 2 5 3 5 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 5 5 5 5 3 3,735 1 4 4 5 4 4 4 3 5 5 2 2 5 5 3 4 4 4 2 3 4 4 5 2 3 3 3 3 3 3,604 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 3 2 5 4 2 5 3 4 5 4 3 3 3 3 3,875 4 3 4 3 3 5 2 4 3 4 3 5 4 5 4 4 2 4 4 1 4 4 5 4 2 2 2 4 4 3,574 2 3 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 2 3 5 5 4 5 4 3 5 5 4 5 3 3 2 3 2 3,675 4 2 4 5 5 5 2 4 5 5 2 2 2 5 4 3 3 5 3 3 4 2 3 5 4 5 3 3 5 3,734 3 2 3 4 4 4 2 5 2 2 3 3 4 5 2 4 3 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 3,575 1 4 1 2 2 5 3 4 4 4 5 2 2 5 3 3 4 2 5 4 3 4 3 3 4 2 3 4 2 3,274 3 1 1 4 4 5 2 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 2 5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3,135 3 2 3 4 5 5 3 4 5 3 4 4 4 3 4 3 2 2 5 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 3,33
4,33 2,61 3,53 3,22 3,37 4,11 4,03 2,44 3,16 4,01 3,59 3,52 3,22 3,30 3,94 3,69 3,46 3,38 3,88 4,04 2,73 3,71 3,41 3,56 3,81 3,62 3,46 3,59 3,39 3,12 3,51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Frequency Table Dimensi Aktivitas
X1
6 4.4 4.4 4.47 5.2 5.2 9.6
58 43.0 43.0 52.664 47.4 47.4 100.0
135 100.0 100.0
TSR
SSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X2
12 8.9 8.9 8.942 31.1 31.1 40.0
67 49.6 49.6 89.614 10.4 10.4 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X3
5 3.7 3.7 3.79 6.7 6.7 10.4
45 33.3 33.3 43.7
62 45.9 45.9 89.614 10.4 10.4 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X4
9 6.7 6.7 6.720 14.8 14.8 21.548 35.6 35.6 57.0
48 35.6 35.6 92.610 7.4 7.4 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
X5
3 2.2 2.2 2.230 22.2 22.2 24.433 24.4 24.4 48.9
52 38.5 38.5 87.417 12.6 12.6 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X6
1 .7 .7 .79 6.7 6.7 7.4
13 9.6 9.6 17.0
63 46.7 46.7 63.749 36.3 36.3 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Frequency Table Dimensi Kompetensi
X7
6 4.4 4.4 4.417 12.6 12.6 17.011 8.1 8.1 25.2
34 25.2 25.2 50.467 49.6 49.6 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X8
21 15.6 15.6 15.646 34.1 34.1 49.6
56 41.5 41.5 91.112 8.9 8.9 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X9
5 3.7 3.7 3.732 23.7 23.7 27.446 34.1 34.1 61.5
41 30.4 30.4 91.911 8.1 8.1 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X10
3 2.2 2.2 2.214 10.4 10.4 12.618 13.3 13.3 25.9
44 32.6 32.6 58.556 41.5 41.5 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
X11
5 3.7 3.7 3.723 17.0 17.0 20.739 28.9 28.9 49.6
23 17.0 17.0 66.745 33.3 33.3 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X12
1 .7 .7 .717 12.6 12.6 13.340 29.6 29.6 43.0
65 48.1 48.1 91.112 8.9 8.9 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X13
3 2.2 2.2 2.227 20.0 20.0 22.250 37.0 37.0 59.3
47 34.8 34.8 94.18 5.9 5.9 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X14
3 2.2 2.2 2.227 20.0 20.0 22.2
47 34.8 34.8 57.042 31.1 31.1 88.116 11.9 11.9 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Frequency Table Dimensi Keterampilan
X15
10 7.4 7.4 7.437 27.4 27.4 34.8
39 28.9 28.9 63.749 36.3 36.3 100.0
135 100.0 100.0
TSR
SSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X16
3 2.2 2.2 2.219 14.1 14.1 16.325 18.5 18.5 34.8
58 43.0 43.0 77.830 22.2 22.2 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X17
1 .7 .7 .726 19.3 19.3 20.039 28.9 28.9 48.9
48 35.6 35.6 84.421 15.6 15.6 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X18
1 .7 .7 .724 17.8 17.8 18.549 36.3 36.3 54.8
45 33.3 33.3 88.116 11.9 11.9 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
X19
13 9.6 9.6 9.631 23.0 23.0 32.6
50 37.0 37.0 69.641 30.4 30.4 100.0
135 100.0 100.0
TSR
SSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Frequency Table Dimensi Okupansional
X20
1 .7 .7 .713 9.6 9.6 10.421 15.6 15.6 25.9
44 32.6 32.6 58.556 41.5 41.5 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X21
20 14.8 14.8 14.823 17.0 17.0 31.9
66 48.9 48.9 80.726 19.3 19.3 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X22
20 14.8 14.8 14.829 21.5 21.5 36.3
56 41.5 41.5 77.830 22.2 22.2 100.0
135 100.0 100.0
TSR
SSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X23
22 16.3 16.3 16.349 36.3 36.3 52.6
51 37.8 37.8 90.413 9.6 9.6 100.0
135 100.0 100.0
TSR
SSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
X24
19 14.1 14.1 14.143 31.9 31.9 45.9
51 37.8 37.8 83.722 16.3 16.3 100.0
135 100.0 100.0
TSR
SSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
X25
1 .7 .7 .719 14.1 14.1 14.831 23.0 23.0 37.8
37 27.4 27.4 65.247 34.8 34.8 100.0
135 100.0 100.0
STSTS
RSSSTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Descriptives Dimensi Aktivitas
Descriptive Statistics
135 2 5 4.33 .77135 1 4 2.61 .79135 1 5 3.53 .90
135 1 5 3.22 1.01135 1 5 3.37 1.03135 1 5 4.11 .89
X1X2X3
X4X5X6
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptives Dimensi Kompetensi
Descriptive Statistics
135 1 5 4.03 1.22135 1 4 2.44 .86135 1 5 3.16 1.00135 1 5 4.01 1.08
135 1 5 3.59 1.22135 1 5 3.52 .85135 1 5 3.22 .91135 1 5 3.30 .99
X7X8X9X10
X11X12X13X14
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptives Dimensi Keterampilan
Descriptive Statistics
135 2 5 3.94 .97135 1 5 3.69 1.04135 1 5 3.46 1.00
135 1 5 3.38 .94135 2 5 3.88 .95
X15X16
X17X18X19
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Descriptives Dimensi Okupansional
Descriptive Statistics
135 1 5 4.04 1.01135 1 4 2.73 .94135 2 5 3.71 .98
135 2 5 3.41 .87135 2 5 3.56 .93135 1 5 3.81 1.09
X20X21X22
X23X24X25
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptives Minat
Descriptive Statistics
1352.704.47
3.5076.2955
NMinimum
MaximumMeanStd. Deviation
Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Factor Analysis
KMO and Bartlett's Test
.720
99.51010
.000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.
Approx. Chi-SquaredfSig.
Bartlett's Test ofSphericity
Anti-image Matrices
.725 -.147 -.192 -.227 .010-.147 .718 -.154 -.040 -.259-.192 -.154 .786 -.075 -.045
-.227 -.040 -.075 .812 -.097.010 -.259 -.045 -.097 .818.705a -.204 -.254 -.296 .013
-.204 .705a -.205 -.053 -.338-.254 -.205 .766a -.094 -.057
-.296 -.053 -.094 .745a -.118.013 -.338 -.057 -.118 .688a
X26X27X28
X29X30X26X27
X28X29X30
Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
X26 X27 X28 X29 X30
Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.
Communalities
1.000 .6751.000 .6791.000 .788
1.000 .8981.000 .856
X26X27X28
X29X30
Initial Extraction
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained
2.217 44.348 44.348 2.217 44.348 44.348 1.375 27.494 27.494.923 18.465 62.813 .923 18.465 62.813 1.321 26.413 53.906.755 15.099 77.912 .755 15.099 77.912 1.200 24.006 77.912.589 11.776 89.688.516 10.312 100.000
Component1234
5
Total% of
VarianceCumulative
% Total% of
VarianceCumulative
% Total% of
VarianceCumulative
%
Initial EigenvaluesExtraction Sums of Squared
LoadingsRotation Sums of Squared
Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Component Matrixa
.715 -.404 -.040
.725 .351 -.170
.673 -.189 -.547
.627 -.371 .606
.578 .681 .242
X26X27X28
X29X30
1 2 3Component
Extraction Method: Principal Component Analysis.
3 components extracted.a.
Rotated Component Matrixa
.608 .063 .550
.482 .662 .088
.875 .130 .071
.086 .149 .932-.001 .916 .130
X26X27
X28X29X30
1 2 3Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 6 iterations.a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI