Download - PRESCIL Krisis Ht 1
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 1/26
PRESENTASI KASUS
KRISIS HIIPERTENSI
Diajukan kepada Yth:
dr. Ma’mun Sp. PD
Di!u!un "#eh :
Dann$ Amanati %&A'(&')*
Send$ka Rindu+a!tut$ %&A'(&(,-
Katharina . Pra!ti+i %&A'(/''*
R"!e##ina A#phamaharini S %&A'(/''-
Rhininta Adi!t$arani %&A'(&'0'
SM1 IMU PENYAKIT DAAM
RSUD PR21. DR. MAR%2N2 S2EKAR32
1AKUTAS KED2KTERAN
UNI4ERSITAS 3ENDERA S2EDIRMAN
PUR52KERT2
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 2/26
,'(/
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 3/26
EM6AR PEN%ESAHAN
PRESENTASI KASUS
KRISIS HIPERTENSI
Di!u!un "#eh :
Dann$ Amanati %&A'(&')*
Send$ka Rindu+a!tut$ %&A'(&(,-
Katharina . Pra!ti+i %&A'(/''*
R"!e##ina A#phamaharini S %&A'(/''-
Rhininta Adi!t$arani %&A'(&'0'
Diajukan untuk memenuhi !$arat men7ikuti Kepaniteraan K#inik di
8a7ian I#mu Pen$akit Da#am RSUD Pr"9. Dr. Mar7"n" S"ekarj"
Te#ah di!etujui dan dipre!enta!ikan
Pada tan77a# : ,'(/
D"kter Pem8im8in7 :
dr. Ma’mun Sp. PD
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 4/26
6A6 (
PENDAHUUAN
Krisis hipertensi merupakan salah satu kegawatan yang sering dijumpai di
instalasi gawat darurat. Krisis hipertensi ditandai dengan adanya peningkatan
tekanan darah akut dan sering berhubugan dengan gejala sistemik merupakan
konsekuensi dari peningkatan darah tersebut. Komplikasi dari peningkatan
tekanan darah yang mendadak dapat mengancam jiwa sehingga membutuhkan
penanganan sesegera mungkin (Devicaesaria, 201!.
Krisis hipertensi ditandai dengan peningkatan akut tekanan darah sistolik
"1#0$120mm%g. &' ) membagi krisis hipertensi berdasarakan ada atau tidaknya
bukti kerusakan organ sasaran yang progresi*, yaitu hipertensi urgensi dan
hipertensi emergensi. +ukti kerusakan organ yang dimaksud adalah ense*alopati
hipertensi*, in*ark miokard akut, gagal jantung kiri disertai edema paru, diseksi
aneurisma aorta, dan eklamsia. paya penurunan tekanan darah pada kasus
hipertensi emergensi harus dilakukan segera - 1 jam sedangkan pada kasus
hipertensi urgensi dapat dilakukan beberapa kurun waktu beberapa jam hingga
beberapa hari (hobanlan, 200/ tlee, 200)!.
Dari semua populasi penderita hipertensi (%!, )0 menderita % ringan,
20 % sedang dan 10 % berat. 3ada setiap jenis % ini dapat timbul krisis
hipertensi dimana tekanan darah (D! diastolik sangat meningkat sampai 120 4
10 mm%g. ngka kejadian krisis % menurut penelitian di negara maju berkisar
2 4 ) dari populasi %, yang terjadi terutama pada usia 0 4 50 tahun dengan
pengobatan yang tidak teratur selama 2 4 10 tahun. Kemajuan dalam pengobatan
% dalam 10 tahun belakangan ini dapat menurunkan angka kejadian krisis %,seperti di merika yang kurang lebih hanya 1 dari 50 juta penduduk yang
menderita %. Di 6ndonesia sendiri belum diketahui angka kejadian krisis %.
7eskipun angka kejadiannya tidak sering, krisis hipertensi merupakan situasi
klinis yang berbahaya bagi oenderita, namun dengan penanganan segera dapat
mencegah kemungkinan kematian atau kecacatan (7ajid, 200/ 688o, 200!.
7enurut he 9i*th :eport o* the &oint 'ational omitte on Detection,
;valuation and reatment o* %igh +lood 3ressure (&'<! krisis % ini dapat
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 5/26
dibagi menjadi dua golongan yakni hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi.
(1=!. 7embedakan kedua golongan krisis % ini bukanlah dari tingginya D, tapi
dari kerusakan organ sasaran. Dalam menanggulangi krisis % dengan obat anti
hipertensi, diperlukan pemahaman mengenai autoregulasi D dan aliran darah,
pengobatan yang selekti* dan terarah terhadap masalah medis, yang menyertai,
pengetahuan mengenai obat parenteral dan oral anti hipertensi, variasi regimen
pengobatan untuk mendapatkan hasil pengobatan yang memadai dan e*ek
samping yang minimal. 3engobatan yang cepat dan tepat serta intensi* lebih
diutamakan daripada prosesur diagnostik karena sebagian besar komplikasi krisis
% bersi*at reversible (7ajid, 200!.
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 6/26
6A6 II
STATUS PENDERITA
A. IDENTITAS PASIEN
'ama > n. %
mur > = tahun
&enis kelamin > ?aki@?aki
lamat > inggarwangi :t 01 :w 0 &atilawang
gama > 6slam
Atatus > 7enikah
3ekerjaan > Biraswasta
anggal masuk > ) Desember 201=
anggal pemeriksaan > # Desember 201= 'o 7 > )20
6. ANAMNESIS
Ke#uhan Utama > 'yeri Kepala berdenyut
Ke#uhan Tam8ahan
engkuk terasa kaku dan kencang, sulit tidur
Ri+a$at Pen$akit Sekaran7
3asien datang ke 6CD :umah Aakit 7argono Aoekarjo pada tanggal )
Desember 201= dengan keluhan nyeri kepala. Keluhan tersebut sudah
dirasakan sejak hari sebelum masuk rumah sakit. 'yeri kepala dirasakan
berdenyut, nyeri kepala dirasakan terus menerus, hilang dengan istirahat.
Aampai saat sampai ke 6CD, keluhan nyeri kepala dirasakan bertambah.
3asien juga mengeluhkan tengkuk yang kaku, biasanya disertai oleh
nyeri kepala yang dirasakan. Keluhan dirasakan sangat mengganggu dan
membuat pasien sulit tidur. 3asien menyangkal adanya nyeri dada, sesak,
mual, kelemahan anggota gerak, dan pandangan kabur.
Ri+a$at Pen$akit Dahu#u
1 :iwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, pasien rutin mengkonsumsi
obat amlodipin 10 mg.
2 :iwayat Diabetes 7elitus disangkal
:iwayat penyakit ginjal disangkal
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 7/26
:iwayat stroke disangkal
= :iwayat penyakit jantung disangkal
Ri+a$at Pen$akit Ke#uar7a
erdapat riwayat penyakit hipertensi pada keluarga.
. PEMERIKSAAN 1ISIK
Dilakukan di bangsal Aoepardjo :oestam kamar 15 :A7A, # Desember 201=.
1 Keadaan umum > tampak sakit sedang
2 Kesadaran > ompos 7entis
<ital sign
ekanan Darah > 20$10 mm%g
'adi > 5 $menit:espiration :ate > 20 $menit
Auhu > 5,2 0
Atatus generalis
a 3emeriksaan kepala
Kepala > mesose*al
:ambut > warna hitam, tidak mudah dicabut
7ata > konjungtiva anemis @$@, sklera ikterik @$@
%idung > na*as cuping hidung (@!
elinga > Discharge (@!, de*ormitas (@!
%idung > Discharge (@!, de*ormitas ( @! dan napas cuping
hidung (@!
7ulut > +ibir sianosis (@!, lidah sianosis (@!
b 3emeriksaan leher
Deviasi trakea (@!, pembesaran kelenjar tiroid (@!
3alpasi > &<3 =E2 cm
c 3emeriksaan thoraks
Paru
6nspeksi > simetris, retraksi (@!
3alpasi > <okal *remitus lobus superior kanan F kiri
<okal *remitus lobus in*erior kanan F kiri
3erkusi > Aonor pada apek redup pada basal
+atas paru@hepar A6 < ?7D
uskultasi > Auara dasar vesikuler E$E
:onki basah halus @$@
:onki basah kasar @$@
Bhee8ing @$@
3antun7
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 8/26
6nspeksi > 6ctus ordis tampak di A6 < 2 jari medial ?7A
3ul epigastrium (@!, pul parasternal (@!.
3alpasi > 6ctus ordis teraba pada A6 < 2 jari lateral ?7A
dan kuat angkat (@!
3erkusi > +atas atas kanan > A6 66 ?3AD
+atas atas kiri > A6 66 ?3AA
+atas bawah kanan > A6 6< ?3AD
+atas bawah kiri > A6 < 2 jari medial ?7A
uskultasi > A1"A2 reguler/ Callop (@!, 7urmur (@!
d 3emeriksaan abdomen
6nspeksi > cembung,
uskultasi > bising usus (E! normal
3alpasi > supel, nyeri tekan (@!
3erkusi > timpani
%epar > idak teraba
?ien > idak teraba
e 3emeriksaan ekstremitas
3emeriksaan
;kstremitas
superior ;kstremitas in*erior
Detra Ainistra Detra Ainistra
;dema @ @ @ @
Aianosis @ @ @ @
kral dingin @ @ @ @
:e*lek *isiologis E E E E
:e*lek patologis @ @ @ @
D. PEMERIKSAAN PENUN3AN%
a. ?aboratorium darah tanggal # Desember 201= Darah lengkap >
%emoglobin > 1.5 g$dl
?eukosit > )))0 $l
%ematokrit >
;ritrosit > ,2 10e5$u?
rombosit > 1.000 $l
reum > 25,1 mg$dl
Kreatinin > 1. mg$dl
'atrium > 1) mmol$?
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 9/26
Kalium > 1.) mmol$?
CDA > 105 mg$d?
E. RESUME
1 namnesis
a ephalgia
2 3emeriksaan *isik
a K$Kes > tampak sakit sedang$7
b Kepala > 7esose*al
c 7ata > ca @$@ si @$@
d 3aru > sdves E$E
e &antung > s1"s2 reguler, A 4
* bdomen > 'yeri tekan regio epigastrik, nyeri ketok
costovertebrae kanang ;kstremitas in*erio> edema @$@
3emeriksaan penunjang
a %iperkreatinemia (reatinin 1. mg$d?!
a. %ipokalemia (1.)mmol$d?!
1. DIA%N2SIS KER3A
Krisis hipertensi
%. TERAPI9armakologis>
; 6<9D 'al 0.G 20 tpm
; 3H aptopril 2= mg
; 3H mlodipin 110mg
; 3H 3aracetamol )=0mg
; 3H Dia8epam 2 mg
; 3H lpra8olam 10,2=mg
; 3H clonidine 0.0)= mg
; 3H KA: 21 tab
8. 'on *armakologis>
@ irah baring
@ Diet :endah Caram
H. PR2%N2SIS
d vitam > dubia ad bonam
d sanationam > dubia ad bonam
d *unctionam > dubia ad bonam
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 10/26
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 11/26
6A6 III
TIN3AUAN PUSTAKA
(. De9ini!i
+erdasarkan pedoman &' <66, pasien dewasa dengan peningkatan
tekanan darah diklasi*ikasikan menjadi beberapa tingkatan seperti tercantum
dalam tabel berikut ('6%, 200!>
Ta8e# (.( K#a!i9ika!i Tekanan Darah
K#a!i9ika!i Si!t"# <mmH7= Dia!t"# <mmH7=
'ormal -120 dan -#0
3rehipertensi 120@1G atau #0@#G
%ipertensi stage 1 10@1=G atau G0@GG
%ipertensi stage 2 I150 atau I100
Aumber> '6%, 200
Krisis hipertensi dide*inisikan sebagai peningkatan tekanan darah
dengan atau tanpa adanya kerusakan organ target akut (seperti ense*alopati,
in*ark miokard, angina unstable, edem pulmo, eklamsia, stroke, trauma
kepala, perdarahan arteri yang mengancam jiwa atau diseksi aorta! ('6%,
200!. Krisis hipertensi merupakan salah satu kegawatan di bidang
neurovaskular yang sering dijumpai. Krisis hipertensi sendiri ditandai dengan peningkatan tekanan darah akut dan sering berhubungan dengan gejala
sistemik yang merupakan konsekuensi dari peningkatan tekanan darah
tersebut. %al ini merupakan komplikasi yang sering dari pasien dengan
hipertensi dan membutuhkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi
yang mengancam jiwa (Devicaesaria, 201!.
Krisis hipertensi dapat dibagi menjadi 2 yaitu (Devicaesaria, 201!>
1. %ipertensi emergensi (darurat!
3eningkatan tekanan darah sistolik "1#0 mm%g atau diastolik "120
mm%g secara mendadak disertai kerusakan organ target. %ipertensi
emergensi harus ditanggulangi sesegera mungkin dalam satu jam dengan
memberikan obat@obatan anti hipertensi intravena. Kerusakan organ target
seperti pada Cambar 1.1. Aerta gambaran klinik hipertensi emergensi pada
abel 1.2.
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 12/26
%am8ar (.( Keru!akan 2r7an Tar7et
Aumber> 9auci, et al ., 200#
Ta8e# (., %am8aran K#inik Hiperten!i Emer7en!iTekanan
Darah1undu!k"pi
Statu!
Neur"#"7i!3antun7 %inja# %IT
"220$10
mm%g
3erdarahan Aakit
kepala,
kacau
Denyut jelas,
membesar
remia 7ual,
muntah
;ksudat
;dema
papilla
Cangguan
kesadaran,
kejang,
lateralisasi
Dekompensasi
Hligouri
3roteinuria
Aumber> :oesma, 200G
2. %ipertensi urgensi (mendesak!
3eningkatan tekanan darah seperti pada hipertensi emergensi namun
tanpa disertai kerusakan organ target. 3ada keadaan ini tekanan darah harus
segera diturunkan dalam 2 jam dengan memberikan obat@obatan anti
hipertensi oral.
,. Epidemi"#"7i3asien hipertensi yang datang ke 6CD 20@nya merupakan pasien
krisis hipertensi. Data di merika Aerikat menunjukkan adanya
peningkatan prevalensi hipertensi dari 5.) pada penduduk berusia 20@G
tahun, menjadi 5= pada penduduk berusia di atas 50 tahun. Dari total
penduduk 0 di antaranya menderita hipertensi dan hampir 1@2 akan
berlanjut menjadi krisis hipertensi disertai kerusakan organ target.
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 13/26
Aebagian besar pasien dengan stroke perdarahan mengalami krisis
hipertensi (<aidya dan Huellette, 200)!.
). Eti"#"7i
+erdasarkan penyebab, hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu>
(. %ipertensi esensial
%ipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya disebut juga hipertensi idiopatik. erdapat sekitar G= kasus.
+anyak *aktor yang mempengaruhi seperti genetik, lingkungan,
hiperakti*itas sistem sara* simpatis, sistem renin angiotensin, de*ek dalam
ekskresi 'a, peningkatan 'a dan a intraseluler dan *aktor@*aktor yang
meningkatkan risiko seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia.
%ipertensi primer biasanya timbul pada umur 0@=0 tahun (Achrier, 2000!.
%am8ar (., 1akt"r $an7 6erhu8un7an den7an Hiperten!i E!en!ia#
Aumber> arretero, 2000
,. %ipertensi sekunder
%ipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar = kasus.
3enyebab spesi*ik diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal,
hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindrom
cushing, *eokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan
dengan kehamilan, dan lain@lain (Achrier, 2000!.
3enyebab krisis hipertensi yang paling umum adalah hipertensi esensial
kronik. Kebanyakan pasien yang mengembangkan krisis hipertensi
memiliki sejarah pengobatan hipertensi yang tidak adekuat atau
penghentian obat secara mendadak (:odrigue8, et al ., 200)!.
3enyebab lain dari hipertensi darurat termasuk penggunaan narkoba,
withdrawal clonidine mendadak, post pengangkatan *eokromositoma, dan
sclerosis sistemik, serta berbagai hal berikut (:odrigue8, et al ., 200)!>
1. 3enyakit parenkim ginjal> pielone*ritis kronis, glomerulone*ritis primer,
ne*ritis tubulointerstitial (#0 dari semua penyebab sekunder!
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 14/26
2. Cangguan sistemik dengan keterlibatan ginjal> lupus eritematosus
sistemik, sklerosis sistemik, vaskulitis
. 3enyakit renovaskular> penyakit aterosklerosis, displasia *ibromuskular,
poliarteritis nodosa. 3enyakit endokrin> *eokromositoma, sindrom ushing,
hiperaldosteronisme primer
=. Hbat> kokain, am*etamin, siklosporin, clonidine (withdrawal !,
phencyclidine, pil diet, pil kontrasepsi oral
5. 6nteraksi obat> inhibitor oksidase monoamine dengan antidepresan
trisiklik, antihistamin, atau yang mengandung tyramine makanan
). 9aktor system sara* pusat> trauma sara* pusat atau sumsum tulang
belakang gangguan, seperti sindrom Cuillain@+arrJ
#. Koarktasio aortaG. 3reeklamsia atau eklamsia
10. %ipertensi pasca operasi
%am8ar (.) Pen$e8a8 Kri!i! Hiperten!i
Aumber> Devicaesaria, 201
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 15/26
&. Pat"9i!i"#"7i
9aktor penyebab hipertensi dimana terjadi perubahan vaskuler, berupa
dis*ungsi endotel, remodeling, dan kekakuan arteri. 'amun *aktor penyebab
hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi masih belum dipahami. Diduga
karena terjadinya peningkatan tekanan darah secara cepat disertai peningkatan
resistensi vaskular. 3eningkatan drastis tekanan darah dapat terjadi secara de
novo atau sebagai komplikasi dari hipertensi esensial atau hipertensi sekunder.
Noncompliance terapi hipertensi pada pasien dengan hipertensi kronis sangat
berperan dalam kejadian hipertensi emergensi maupun hipertensi urgensi.
9aktor yang menginisiasi hipertensi emergensi dan urgensi masih belumcukup dimengerti (<aron et al., 201!. erjadinya peningkatan tekanan darah
secara cepat akibat peningkatan resistensi vaskuler sistemik salah satu
kemungkinan *aktor yang mencetuskan hipertensi emergensi. Dalam
homeostasis tekanan darah, endotelium merupakan aktor utama dalam
mengatur tekanan darah. Dengan mengeluarkan nitrit oide dan prostacyclin
yang dapat memodulasi tekanan vaskuler. Disamping itu peran sistem renin@
angiotensin juga sangat berpengaruh dalam terjadinya hipertensi emergensi.
Aaat tekanan darah meningkat dan menetap dalam waktu yang lama, respon
vasodilatasi endotelial akan berkurang, yang akan memperparah peningkatan
tekanan darah. Keadaan ini akan berujung pada dis*ungsi endotel dan
peningkatan resistensi vaskuler yang menetap (Devicaesaria, 201!.
3eningkatan tekanan darah yang mendadak ini akan menyebabkan
jejas endotel dan nekrosis *ibrinoid arteriol sehingga membuat kerusakan
vaskular, deposisi platelet, *ibrin dan kerusakan *ungsi autoregulasi yang
merupakan penyesuaian *isiologis organ tubuh terhadap kebutuhan dan
pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada resistensi terhadap aliran
darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontraksi atau dilatasi pembuluh
darah. 'ormalnya, bila tekanan darah turun maka akan terjadi vasodilatasi dan
jika tekanan darah naik akan terjadi vasokonstriksi. 3ada individu normotensi,
aliran darah otak masih tetap pada *luktuasi 7ean trial 3ressure (73! 50@
)0 mm%g. +ila 73 turun di bawah batas autoregulasi, maka otak akan
mengeluarkan oksigen lebih banyak dari darah untuk kompensasi dari aliran
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 16/26
darah yang menurun. +ila mekanisme ini gagal, maka akan terjadi iskemia
otak dengan mani*estasi klinik seperti mual, menguap, pingsan dan sinkop
(Devicaesaria, 201!.
3ada penderita hipertensi kronis, penyakit serebrovaskular dan usia
tua, batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan bergeser ke kanan pada
kurva, sehingga pengurangan aliran darah dapat terjadi pada tekanan darah
yang lebih tinggi (Devicaesaria, 201!.
%am8ar (.& Pat"9i!i"#"7i Kri!i! Hiperten!i
Aumber> Devicaesaria, 201
/. Penata#ak!anaan
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 17/26
atalaksana pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi didasarkan
pada seberapa cepat dan target tekanan darah berapa yang akan dilakukan.
1. %ipertensi rgensi
. 3enatalaksanaan mum7anajemen penurunan tekanan darah pada pasien dengan
hipertensi urgensi tidak membutuhkan obat@obatab parenteral.
3emberian obat@obatan oral aksi cepat akan memberi man*aat untuk
menurunkan tekanan darah dalam 2 jam awal Mean Arterial Pressure
(MAP) dapat diturunkan tidak lebih dari 2=. 3ada *ase awal standart
gold penurunan tekanan darah dapat diturunkan sampai 150$110
mm%g (Devicaesaria, 201!.
3enggunaan obat@obatan anti hipertensi parenteral maupun oral
bukan tanpa risiko dalam menurunkan tekanan darah. 3emberian
loading dose obat oral anti hipertensi dapat menimbulkan e*ek
akumulasi dan pasien akan mengalami hipotensi saat pulang ke rumah.
Hptimalisasi penggunaan kombinasi obat oral merupakan pilihan
terapi untuk pasien dengan hipertensi urgensi (Devicaesaria, 201!.
+. Hbat@obatan spesi*ik untuk hipertensi urgensi
a! ; inhibitor (aptopril!, dengan pemberian inisial dosis oral 2=
mg, onset aksi mulai dalam 1= 4 0 menit dan maksimum aksi
antara 0 4 G0 menit. &ika tekanan darah belum turun dosis
dilanjutkan =0 mg 4 100 mg pada G0 4 120 menit kemudian.
b! Calcium-channel blocker ('icardipine!, dosis oral awal pemberian
0 mg, dan dapat diulangi setiap # jam sampai target tekanan
darah tercapai. Hnset aksi dimulai 4 2 jam.
c! +eta blocker (?abetalol!, non selekti* beta blocker, dosis oral awal
200 mg, dan diulang @ jam. Hnset kerja dimulai pada 1 4 2
jam.
d! Aimpatolitik (lonidine!, dengan dosis oral awal 0.1 4 0.2 mg dosis
loading dilanjutkan 0.0= 4 0.1 mg setiap jam sampai target
tekanan darah tercapai. Dosis maksimum 0.) mg.
2. %ipertensi ;mergensi
. 3enatalaksanaan mum
erapi hipertensi emergensi harus disesuaikan setiap individu
tergantung pada kerusakan organ target. 7anajemen tekanan darah
dilakukan dengan obat@obatan parenteral secara tepat dan cepat. 3asien
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 18/26
harus berada di dalam ruangan 6 agar monitoring tekanan darah
bisa dikontrol dan dengan pemantauan yang tepat. ingkat ideal
penurunan tekanan darah masih belum jelas, tetapi penurunan Mean
Arterial Pressure (73! 10 selama 1 jam awal dan 1= pada 2@
jam berikutnya. 3enurunan tekanan darah secara cepat dan berlebihan
akan mengakibatkan jantung dan pembuluh darah otak mengalami
hipoper*usi (Devicaesaria, 201!.
+. 3enatalaksanaan khusus untuk hipertensi emergensi
Neur"#"7i> emer7en>$. Keadaan neurologic emergency yang tersering
adalah hipertensi ense*alopati, perdarahan intracerebral, dan stroke
iskemik akut. 3ada stroke iskemik akut, target penurunan tekanandarah masih kontroversial. %ipertensi pada intracerebral bleeding
direkomendasikan oleh merican %eart ssociation diberikan
penanganan jika tekanan darah lebih dari 1#0$10= mm%g (<aron et al.,
201!.
abel 1. erapi %ipertensi emergency (<aron et al., 201!
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 19/26
3asien dengan stroke iskemik membutuhkan tekanan sistemik yang
cukup untuk mempertahankan per*usi di distal obsktruksi. Hleh karena itu
tekanan darah harus dimonitor ketat dalam 1 4 2 jam pertama.
ardia> emer7en>$. Keadaan hipertensi emergency dengan
cardiac emergency diantaranya iskemik miocard akut, atau in*ark miocard,
pulmonary edema, dan aortic dissection. 3asien dengan temuan
myocardial ischemia atau in*arction, dapat diberikan nitroglycerin, jika
tanpa heart *ailure bisa ditambahkan beta blocker (labetalol, esmolol!
untuk menurunkan tekanan darah. 3asien dengan aortic dissection, intra
vena (6<! beta blocker harus diberikan pertama, diikuti dengan
vasodilating agent, dan 6< nitroprusside. arget tekanan darah kurang dari
120 mm%g dalam 20 menit, sedangkan penanganan pada edema pulmo
diawali dengan 6< diuretik dilanjutkan 6< ; inhibitor (enalaprilat! dan
nitroglycerin. Aodium nitroprusside dapat digunakan jika obat diatas tidak
cukup menurunkan tekanan darah (<aron et al., 201!.
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 20/26
H$peradrener7i> !tate! . 3asien dengan kelebihan cathecholamine
pada over dosis amphetamine, monoamine oidase inhibitor-induced
hipertensi atau clonidine withdrawal syndrome dapat bermani*estasi
hipertensi krisis sindrom. 3heochromocytoma, kontrol initial tekanan
darah dapat diberikan Aodium 'itroprusside atau 6< phentolamine. +eta
blockers bisa diberikan tapi tidak boleh dipakai tunggal sampai al*a
blokade tercapai. %ipertensi disebabkan clonidine withdrawal penanganan
terbaik adalah dengan dilanjutkan pemberian clonidine disertai pemberian
obat@obatan diatas. +en8odia8epine merupakan agen pertama untuk
penanganan intoksikasi cocaine (%opkins, 2011!.
Kidne$ 9ai#ure. cute Kidnet 6njury (K6! bisa merupakan
penyebab maupun akibat dari hipertensi emergensi. K6 termani*estasi
dengan proteinuria, mikroskopik hematuria, oliguria dan anuria.
3enanganan yang optimal masih kontroversial. Balaupun 6< nitroprusside
sering digunakan, namun dapat mengakibatkan keracunan cyanida atau
thiocyanate. 3arenteral *enoldopam mesylate lebih menjanjikan hasil yang
baik dan lebih sa*ety. 3enggunaannya mampu mencegah terjadinya
keracunan cyanide atau thiocyanate (David et al., 2005!.
5. K"mp#ika!i
ekanan yang berlebihan pada dinding arteri yang disebabkan oleh
tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan organ@organ
lain dalam tubuh. Aemakin tinggi tekanan darah dan semakin lama waktu
tekanan darah tidak terkendali, semakin besar kerusakan yang akan
ditimbulkan (Devicaesaria, 201!
ekanan darah yang tidak terkontrol tinggi dapat menyebabkan>a. Aerangan jantung atau stroke. ekanan darah tinggi dapat menyebabkan
pengerasan dan penebalan arteri (aterosklerosis!, yang dapat
menyebabkan serangan jantung, stroke atau komplikasi lain.
b. neurisma. 3eningkatan tekanan darah dapat menyebabkan dinding
pembuluh darah melemah dan membentuk tonjolan, dan terbentuklah
aneurisma. &ika aneurisma pecah, dapat terjadi perdarahan pada otak.
c. Cagal jantung. ntuk memompa darah melawan tekanan yang lebih
tinggi di pembuluh darah, otot jantung akan menebal. khirnya, otot
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 21/26
menebal mungkin memiliki waktu sulit memompa cukup darah untuk
memenuhi kebutuhan tubuh nda, yang dapat menyebabkan gagal
jantung.
d. 7elemah dan menyempitnya pembuluh darah di ginjal. %al ini dapat
mencegah ginjal untuk ber*ungsi normal.
e. 7enebal, menyempit atau robeknya pembuluh darah di mata. %al ini
dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan.
). Pr"7n"!i!
3enyebab kematian tersering adalah stroke (2=!, gagal ginjal
(1G!, dan gagal jantung (1!. 3rognosis menjadi lebih baik apabila
penanganannya tepat dan segera (Devicaesaria, 201!.
KESIMPUAN
1. Krisis hipertensi adalah peningkatan tekanan darah akut mencapai "1#0$"120
mm%g.
2. 7ani*estasi klinis hipertensi krisis berhubungan dengan kerusakan organ
target yang ada, yang dibagi dalam hipertensi urgensi (tidak ada kerusakanorgan! dan hipertensi emergensi (adanya kerusakan organ!. Cejala dapat
berupa penurunan kesadaran, nyeri kepala, penglihatan kabur, anuria atau
oligouria, nyeri dada dan sebagainya.
. 3enatalaksanaan krisis hipertensi didasarkan pada seberapa cepat dan target
tekanan darah berapa yang akan dilakukan. arget inisial penurunan tekanan
darah pada hipertensi urgensi adalah 150$110 dalam jam atau hari dengan
konvensional terapi oral. Aedangkan pada hipertensi emergensi penurunan
adalah mean arterial pressure 10 pada 1 jam pertama dan 1= dalam 2 4
jam berikutnya dapat diberikan obat@obatan intravena.
4.
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 22/26
6A6 I4
PEM6AHASAN
A. Ana#i!a Dia7n"!i! Ka!u!
Diagnosi pada kasus ini adalah>
1. Krisis %ipertensi3asien datang dengan keluhan nyeri kepala berdenyut. 7elalui
anamnesis, nyeri kepala yang dirasakan pasien disertai dengan tengkuk
yang terasa kaku dan kencang sehingga sulit tidur. 3asien mengatakan juga
bahwa dirinya memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu.
7elalui pemeriksaan *isik, didapatkan tekanan darah pasien
20$10. %al tersebut mendasari penegakan diagnosis krisis hipertensi
dimana ditemukan tekanan darah "1#0$120mm%g dengan atau tanpa
gejala organ target. Krisis hipertensi yang dialami pasien belum disertai
kerusakan organ target karena pasien menyangkal adanya nyeri dada,
sesak, kelemahan anggota gerak, dan pandangan kabur. 3ada pasien bisa
saja ditemukan gangguan penglihatan, gangguan kardiovaskular (angina,
akut miokardial in*ark atau gagal jantung kiri akut!, atau gangguan ginjal
akut dengan oligouria dan atau hematuria.
7elalui pemeriksaan darah ditemukan sedikit peningkatan dari
kadar kreatinin dari nilai normalnya menjadi sebesar 1, mg$d?. Kenaikan
kecil ini tidak signi*ikan sebagai penanda kerusakan organ ginjal
(insu*isiensi ginjal akut!. Kerusakan ginjal yang terjadi karena hipertensi
lebih mengarah kepada gejala klinis seperti oligouria atau anuria.
6. Ana#i!a Terapi Ka!u!
1. 6<9D 'al 0,G 20 tpm
Komposisi > memiliki kandungan 'aF 1= mmol$? dan lF1= mmol$?
9armakologi > 7erupakan cairan isotonik yang memiliki osmolaritas
cairan mendekati serum darah sehingga terus berada dalam pembuluh
darah. 7emiliki resiko overload pada pasiendengan hipertensi dan
penyakit gagal jantung kongesti* sehingga apabila diberikan pada pasien
harus diobservasi dan diberikan dalam tetesan per menit yang kecil.
6ndikasi > menjaga jumlah cairan dalam pembuluh darah
Kontraindikasi > hipertonik uterus, hiponatremia, retensi cairan
;*ek samping> edema jaringan pada penggunaan volume besar (pada paru@
paru!, penggunaan dalam jumlah besar menyebabkan akumulasi natrium.
2. 3H aptopril 2= mg
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 23/26
Komposisi > kaptopril 2= mg
9armakologi > merupakan obat antihipertensi dengan cara mensupresi
sistem renin angiotensin aldosteron. :enin adalah en8im yang dihasilkan
ginjal dan bekerja pada globulin plasma untuk memproduksi angiotensin 6
yang bersi*at inakti*. ngiotensin onverting ;n8im (;! akan merubah
angiotensin 6 menjadi angiotensin 66 yang bersi*at akti* dan merupakan
vasokonstriktor endogen. Dalam kerjanya kaptopril akan menghambat
kerja ; sehingga pembentukan angiotensin 66 terhambat sehingga
timbul vasodilatasi.
Kontraindikasi > kehamilan, penggunaan suplemen potassium
;*ek samping > proteinuria, ruam, pruritus, hiperkalemia
. 3H mlodipin 110mg
Komposisi > mlodipin 10 mg
9armakologi > merupakan antagonis kalsium yang bekerja dengan
memblokir kanal kalsium pada otot polos. ;*eknya pada jantung adalah
mengurangi denyut jantung dan mengurangi kontraksi otot polos arteri.
Kontraindikasi > penderita sirosis hati
;*ek samping > penurunan tekanan darah yang terlalu cepat, edema,
bradikardi, konstipasi
. 3H paracetamol )=0 mg
Komposisi> mengandung paracetamol sebesar )=0 mg
9armakologi> paracetamol mengurangi rasa sakit dengan menginhibisi
en8im cyclooygenase untuk mengurangi nyeri, demam, atau in*lamasi.
6ndikasi> digunakan sebagai penghilang rasa sakit
Kontraindikasi> pada pasien dengan riwayat penyakit asam lambung
karena paracetamol dapat menghambat sistesis en8im prostaglandin di
lambung sehingga berisiko terjadi iritasi lambung oleh asam lambung
;*ek samping> reaksi alergi, perdarahan saluran cerna, kerusakan hati
=. 3H Dia8epam 2mg
Komposisi> mengandung dia8epam mg
9armakologi> bekerja pada sistem C+, yaitu dengan memperkuat
hambatan neuron C+ sehingga kemampuan sel untuk dirangsang
berkurang
6ndikasi> dia8epam digunakan untuk mengatasi gejala gelisah yang
berlebihan. Dia8epam digunakan sebagai obat penenang.
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 24/26
Kontraindikasi> hipersensitivitas, pasien koma, depresi AAp, nyeri berat tak
terkendali, kehamilan, dan laktasi
;*ek samping> pusing, mengantuk, reaksi alergi, depresi
5. 3H lpra8olam 10,2= mg
Komposisi> alpra8olam 0,2= mg
9armakologi> merupakan kelompok obat ben8odi8epin untuk mengurangi
kecemasan dan serangan panik. Hbat ini membuat penderita lebih tenang
dan tidak tegang.
6ndikasi> pengobatan jamgka pendek ansiatas sedang atau berat
Kontraindikasi> hipersensiti*itas, glaukoma sudut sempit, miastenia gravis
;*ek samping> mengantuk, kelemahan otot, amnesia, ruam, retensi urin
). 3H lonidine 0,0)=
Komposisi> clonidine 0,0)= mg
9armakologi> merupakan obat adrenolitik sentral untuk mengendalikantekanan darah tinggi. 7erupakan adrenoseptor al*a di medula otak.
;*eknya adalah penurunan tekanan darah dan bradikardi.
;*ek samping> mulut kering, sedasi, lemah
#. 3H KA: 21 tab
Komposisi> potassium chloride =00 mg
9armakologi> KA: dapat meningkatkan kadar kalium.
6ndikasi pengobatan dan pencegahan hipokalemia
Kontraindikasi>gagal ginjal kronik, dehidrasi, hiperkalemia
;*ek samping> mual, muntah, diare, nyeri perut
G. irah baring dimaksudkan supaya pasien dapat beristirahat dan dengan
demikian dapat mengeurangi keluhan yang dirasakan seperti tegang,
pusing, dan nyeri kepala.
10. Diit rendah garam
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 25/26
DA1TAR PUSTAKA
tlee &. %ypertensive rgencies and ;mergencies. 200). 6n> tlee &?, Ainagra C,
Cullo , <incent &@?, editors. Perioperati!e critical care cardiology. "nd ed .
7ilan> Apringer/ 200).)0@#
arretero H. ., Hparil A. 2000. ;ssential %ypertension. 3art 6> De*inition and
;tiology. Circulation, 101 (!> 2G@=.
hobanian <, +akris C?, +lack %:, ushman B, Creen ?, 688o &?, et al.
200. he seventh report o* the &oint 'ational ommittee on prevention,
detection, evaluation, and treatment o* high blood pressure> #he $NC %
report. $AMA.2#G(1G!>2=50@2=)2.
David ?A, Aharon ;9, olgan :. 2005. %ypertensive rgencies and ;mergencies.
3rim are lin H**ice 3ract. >51@2.
Devicaesaria, . 201. &ipertensi 'risis. Departemen 'eurologi 9akultas
Kedokteran niversitas 6ndonesia$:A3' ipto 7angunkusumo, &akarta.
Devicaesaria, snelia. 201. ?eading rticle> %ipertensi Krisis. Medicinus, 2)
(!.
9auci . A., Kasper D. ?., ?ongo D. ?., +raunwald ;., %auser A. ?., et al . 200#.
&arrisons Principles o *nternal Medicine +e!enteenth dition.
%opkins . %ypertensive ;mergencies in ;mergency 7edicine. 2011.
688o &r C& ?, et.al. 200. +e!enth eport o $NC on Pre!ention, etection,
!aluation, and #reatment o &igh /lood Pressure. %ypertension /
2>1205@12=2
7ajid, . 200. 'risis &ipertensi Aspek 'linis an Pengobatan. 9akultas
Kedokteran niversitas Aumatera tara
7/21/2019 PRESCIL Krisis Ht 1
http://slidepdf.com/reader/full/prescil-krisis-ht-1 26/26
'ational 6nstitutes o* %ealth@'ational %eart, ?ung and +lood 6nstitute. 200. $NC
press #he +e!enth eport o the $oint National Committee on
Pre!ention etection, !aluation, and #reatment o &igh /lood Pressure.
merica> . A. Department o* %ealth and %uman Aervices.
:odrigue8 7. ., Kumar A. K., De aro 7. 2010. %ypertensive risis. Cardiol
e!. 7ar@pr, 1# (2!> 102@10).
:oesma, &ose. 200G. 'risis &ipertensi dalam /uku A0ar *lmu Penyakit alam
$ilid " disi 1. &akarta> 6nterna 3ublishing.
<aidya . K., Huellette . K. 200). %ypertensive rgency and ;mergency.
&ospital Physician. @=0.
<aron &., 7arik 3. ;. 201. Clinical e!iew2 #he Management o
&ypertensi!ecrises. merika> ritical are &ournals.