Download - Potensi Unggulan Kecamatan Sragi-fira
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
1
POTENSI UNGGULAN KECAMATAN SRAGI
KABUPATEN PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH
Profil dan Potensi Umum Kecamatan Sragi
Kecamatan Sragi merupakan kecamatan dengan potensi utama di bidang
pertanian dan perkebunan. Sawah yang ada di kecamatan Sargi sangatlah banyak
dan luas areanya berhektar-hektar. Perkebunan atau tegalan yang ada juga taidak
kalah luas dan menghasilkan bahan mentah yang siap diolah menjadi potensi-
potensi baru. Potensi tersebut diwujudnyatakan dalam bentu UMKM yang
jumlahnya mencapai 2669 di keseluruhan kecamatan Sragi.
Sama seperti kecamatan-kecamatan lain di kabupaten Pekalongan,
kecamatan Sragi juga memiliki potensi di bidang konveksi batik tetapi tidak
sebesar dan sebanyak kecamatan-kecamatan lain. Beberapa warga memang
mempunyai konveksi sendiri, tetapi ada pula yang hanya mengambil pola dan
tinggal memberi warna dengan cara membatik.
Ciri khas kecamatan ini diperkuat dengan adanya pabrik gula (PG) Sragi
merupakan salah satu PG dari PT.Perkebunan Nusantara IX (PERSERO).
Tentunya keberadaan pabrik ini didukung produksi tebu di kecamatan Sragi yang
mumpuni atau mencukupi. Pabrik gula ini juga menjalankan upacara adat secara
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
2
rutin setiap tahunnya demi kelancaran hasil produksi dan keselamatan kerja para
pekerjanya. Upacara adat ini diberi nama “Temanten Glepung” yang selalu
berhasil menarik perhatian dan antusiasme warga untuk berpartisipasi atau
sekedar melihat. Bahkan masyarakat diluar Pekalongan juga banyak yang tertarik
untuk melihat secara langsung upacara ini sehingga dapat menjadi obyek wisata
tahunan di kecamatan Sragi.
Potensi-potensi yang ada memang sangat didukung dengan keadaan alam
dan geografis dari kecamatan Sragi yang diuraikan pada tabel dibawah ini :
Uraian Data Jml/Satuan/Keterangan
Tinggi dari permukaan laut (m) 9
Letak Posisi Kecamatan Dataran Rendah
Letak Posisi Desa 17 Dataran Rendah
Lahan Sawah (ha) 2192,84
Lahan Bukan Sawah (ha) 1047,07
Jumlah Desa 16
Jumlah Kelurahan 1
Jumlah Dusun 87
Jumlah Penduduk 60665
Jumlah laki - laki 30032
Jumlah Perempuan 30633
Rata - Rata Produksi Padi Sawah (ku/ha) 55,4
Rata - Rata Produksi Padi Ladang (ku/ha) 62
Rata - Rata Produksi Ketela Pohon (ku/ha) 231,67
Rata - Rata Kedelai (ku/ha) 12,94
Rata - Rata Kacang Hijau (ku/ha) 8
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
3
Berikut akan dibahas potensi-potensi yang terdapat di desa-desa di kecamatan
Sragi secara lebih spesifik :
1. Desa Tegalsuruh
Pada peta potensi yang dibuat oleh Tim KKN I UNDIP Desa Tegal Suruh
Kecamatan Sragi terlihat bahwa potensi desa tegalsuruh adalah budidaya lele dan
peternakan ayam. Selain itu s potensi dari Desa Tegal Suruh ini adalah industri
tempe, banyak perajin tempe yang merantau ke luar pulau untuk mengembangkan
usahanya ini. Tim KKN I UNDIP Desa Tegal Suruh Kecamatan Sragi membuat
suatu program yaitu perlombaan memasaka dengan bahan dasar tempe. Masakan
yang ditampilkan berupa nugget tempe, rendang tempe, brownies tempe, sate
tempe, pepes tempe, dll. Tentu perlombaan ini akan membuka pikiran masyarakat
untuk lebih mengembangkan potensi desanya.
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
4
Dari 316 industri yang ada di desa Tegalsuruh, berikut dijabarkan
beberapa UMKM yang juga menjadi potensi unggulan desa Tegalsuruh.
Kategori
UMKM Nama Usaha/Pemilik Alamat Jenis Produksi Aset
Kapasitas
Produksi
15311 Bp. Sutoyo RT 03/02 Rice Mill 20000 0
18101 Slamet RT 03/02 Konveksi 200 0
17114 St. Maryam RT 03/02 Kain 5000 0
17114 Tafakur RT 03/02 Kain 7000 0
19201 Suyetno RT 03/02 Pengrajin Sepatu 200 0
19201 Kusnin RT 03/02 Pengrajin Sepatu 200 0
19201 Supardi RT 03/02 Pengrajin Sepatu 150 0
36999 Jaher RT 03/02 Pengrajin Sapu 100 0
36999 Mas Amah RT 03/02 Pengrajin Sapu Lidi 100 0
01222 Tarochi RT 02/02 Ternak Ayam 15000 1000
18101 Tukhaeriyah RT 02/02 Kain Jadi 150 0
01216 Dasman RT 02/02 Ternak Kambing 100 3
01213 Amsor RT 01/02 Ternak Kerbau 15000 2
01111 Kasun RT 01/02 Pertanian Sawah 20000 5
01122 Taidi RT 01/02 Pertanian Sayur-mayur 150 0
01111 Teguh Santoso RT 01/02 Pertanian Sawah 4000 1
01222 Mustari RT 01/01 Ternak Ayam Potong 20000 2000
01222 Avan RT 01/01 Ternak Ayam Potong 20000 2000
01224 Surip RT 02/01 Ternak Itik 4000 0
01216 Slamet Soleh RT 02/01 Ternak Kambing 2000 3
01216 Jani RT 02/01 Ternak Kambing 1500 3
26322 Casdi RT 02/01 Pengrajin Bata Merah 1500 120000
26322 Idin/Sikip RT 02/01 Pengrajin Batu Merah 1500 120000
26322 Warjiun RT 02/01 Pengrajin Batu Merah 1500 120000
26321 Rumono RT 02/01 Pengrajin Post Bunga 750 0
71301 Wasiun RT 03/01 Pengrajin Alat Pesta 150000 0
01216 Ba"i RT 03/01 Ternak Kambing 3000 4
01216 Kadir RT 03/01 Ternak Kambing 2500 3
52214 Raswan RT 02/06 Telur 5000 0
55220 Taswari RT 02/06 Sate Kulit 100 0
52314 Raena RT 02/06 Jamu 200 0
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
5
2. Desa Sumub Kidul
Desa Sumub Kidul mempunyai 126 industri yang didominasi dengan
jasa dan warung. Tspi banyak pula UMKM yang merupakan pengembangan
potensi desa. Tabel dibawah ini akan menampilkan beberapa UMKM yang
juga menjadi potensi unggulan desa Sumub Kidul.
Kategori
UMKM Nama Usaha/Pemilik Alamat Jenis Produksi Aset
Kapasitas
Produksi
52221 Kuswidah RT.07/02 Beras 15000 1
15410 Sudriyah RT.14/05 Bronis 30000 0
18101 Joyo Subadi RT.01/01 Konveksi 3500 0
18101 Zaenudin RT.04/01 Konveksi 5000 0
18101 Sukri RT.05/02 Konveksi 5000 0
18101 Wahyono RT.05/02 Konveksi 5000 0
18101 Waridi RT.01/01 Konveksi 3500 0
18101 Hodi Nurcahyo RT.02/01 Konveksi 3600 0
15499 Parmiah RT.19/06 Lontong 500 0
15499 Rasmi RT.20/07 Lontong 2000 0
05041 Rusmanto RT 03/05 Ikan Lele 1000 0
36109 Turiah RT 02/04 Pembuat Pesanan Kasur 500 0
55250 Casonah RT 02/04 Penjual Kue Srabi 200 0
55250 Wasriyah RT 02/04 Penjual Kue Srabi 200 0
55220 Suwonoh RT 02/04 Mie Goreng 500 0
52229 Abd. Muis RT 02/04 Penjual Rempeyek 500 0
55220 Lontong Sopiah RT 01/03 Pedagang Lontong 300 0
01224 Abror RT 01/04 Ternak Bebek 1000 100
15311 Kosikin RT 01/04 Rice Mill 75000 0
52351 Sondzar RT 02/03 Kios Sembako dan Bensin 1500 0
15494 Nadhirin RT 02/03 Produksi Tempe 1500 0
20291 Duhri RT 02/03 Pengrajin Anyaman 700 0
36109 Turah Damiri RT 02/03 Penjahit dan Pembuat Kasur 1000 9000
15494 Wasto RT 01/07 Produksi Tempe 250 30
15494 Taryudi RT 02/07 Produksi Tempe 250 30
24121 Sanuri RT 01/08 Pupuk 5000 0
52112 Kundiyah RT 02/08 Sembako 3000 0
15498 Rasmi RT 03/08 Gethuk 250 0
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
6
55250 Suwarni RT.11/04 Martabak 1000 0
55250 Sukarno RT.11/04 Martabak 1000 0
55220 Ekiyono P RT13/04 Pangsit 2000 0
15311 Duniyah RT.18/06 Rice Mill 50000 0
15311 Suci Rahayu RT.01/01 Rice Mill 30000 0
15498 Casmi"ah RT.19/06 Serabi 500 0
15494 Riwen RT.21/07 Produksi Tahu 1000 0
15494 Kasmirah RT.20/07 Produksi Tahu 500 0
15494 Karsiyah RT.20/07 Produksi Tahu 500 0
15494 Tasmiyah RT.20/07 Produksi Tahu 500 0
15322 Misliyah RT.22/07 Tepung Beras 25000 0
3. Kelurahan Sragi
Kelurahan sragi merupakan satu-satunya kelurahan yang ada di kecamatan
Sragi. Kelurahan ini memiliki potensi unggulan yaitu rempeyek dan keripik tempe
yang diproduksi oleh warga kelurahan Sragi sendiri. Karena kelurahan Sragi
merupakan pusat dari kecamatan Sragi maka banyak toko-toko dan sarana
penunjang kebutuhan masyarakat lainnya. Total industrinya ada 59 industri.
Berikut adalah potensi unggulan lain yang dimiliki kelurahan Sragi.
Kategori
UMKM Nama Usaha/Pemilik Alamat Jenis Produksi Aset
Kapasitas
Produksi
52347 Suratno Gembongwungu RT.02/02 Depot Kayu Jawa 150000 0
18101 Turah Harjo Gentongwungu RT.01/01 Pakaian Jadi 15000 6000
18101 Dhirin Gentongwungu RT.02/01 Pakaian Jadi 16000 6500
18101 Kastari Iman Ringinpitu A. RW.7 Pakaian Jadi 9000 5000
18101 Diono Pesantren RT.01/12 Pakaian Jadi 9000 4000
18101 Caswito GSI RW.16 Pakaian Jadi 9000 4500
01229 Wibowo Santoso Ringinpitu A. RT.01/08 Sarang Burung Walet 300000 500
01229 Nirwan GSI RW.16 Sarang Burung Walet 300000 500
01229 Indrayana GSI RW.16 Sarang Burung Walet 300000 500
01229 Hermawan GSI RW.16 Sarang Burung Walet 300000 500
01229 Sutanto Kisworo GSI RW.16 Sarang Burung Walet 300000 500
4. Desa Bulaksari
Total industri di desa bulaksari adalah 42 industri. Tetapi yang menjadi
potensi unggulan, seperti yang terlihat pada peta potensi desa adalah konveksi
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
7
kemeja, pengrajin kayu dan sama halnya dengan desa-desa lain yaitu luasnya area
persawahan.
Kategori UMKM Nama Usaha/Pemilik Alamat Jenis Produksi Aset Kapasitas
Produksi
01224 Khairudin RT.03/02 Ternak Itik 7500 300
01228 Sungkowo RT.01/03 Ternak Jangkrik 1000 0
20101 Khotib RT.02/04 Kandang Ayam 1500 0
18101 Tarban RT.01/06 Konveksi 7000 2500
18101 Rudiyono RT.03/02 Konveksi 10000 4000
18101 Sukirnao RT.01/05 Konveksi 50000 7500
15496 Rudiah RT.01/05 Krupuk Mie 1200 0
15496 Kusmiyati RT.02/06 Krupuk 1000 0
15496 Parihin RT.03/01 Krupuk 2000 0
15499 Tulus RT.01/04 Lontong 1500 0
01216 Asikin RT.02/04 Ternak Kambing 2500 5
01216 Saringin RT.02/04 Ternak Kambing 2000 4
01216 Slamet Caswono RT.01/05 Ternak Kambing 3000 6
01216 Riyo RT.01/05 Ternak Kambing 3000 6
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
8
5. Desa Bulakpelem
Potensi unggulan desa Bulakpelem seperti juga terlihat dalam peta potensi
unggulan adalah sebagai berikut :
Pertanian
Konveksi
Tahu
Bolang-Baling
Bakpia
Total industri yang ada di desa Bulakpelem adalah 94 industri. Berikut
beberapa potensi lain yang juga dimiliki desa Bulakpelem :
Kategori
UMKM Nama Usaha/Pemilik Alamat Jenis Produksi Aset
Kapasitas
Produksi
55220 Jaelani RT.02/04 Pangsit 300 0
52221 Muidah RT.02/03 Beras 300 0
55250 Suharyo RT.01/05 Bubur Ayam 200 0
55220 Rasidin RT.02/03 Siomay 150 0
15496 Triyati RT.01/05 Krupuk 500 0
55220 Karyono RT,01/02 Pangsit 300 0
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
9
6. Ketanon Ageng
Pendataan potensi desa Ketanon Ageng tercatat terdapat 168 industri
berikut akan dibahas beberapa potensi unggulan desa Ketanon Ageng.
Desa Ketanon Ageng memiliki beberapa potensi unggulan, baik dari
potensi padat modal maupun padat karya. Beberapa potensi unggulan desa
Ketanon Ageng yang berangkat dari potensi padat modal yaitu:
a. Pabrik Tekstil Kasa
Kota pekalongan bukan hanya terkenal sebagai kota batik tetapi juga kota
merupakan pemasok kain kasa terbesar di Indonesia. Salah satu Pabrik tekstile
kasa berada di desa Ketanon Ageng yang terletak di dusun Ketanon.
Gambaran umum system produksi pabrik tekstile kasa sebagai berikut:
Pabrik tekstil kasa desa ketanon ageng memiliki 2 (dua)x 8 (delapan) jam
kerja setiap harinya yang dimulai dari pukul 07.00 WIB . 40 (empat puluh)
pekerja wanita yang bekerja secara bergantian dan 2 (dua) orang pekerja pria yang
terdiri dari 1 (satu mekanik) dan 1 (satu pengelola). Benang yang digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan kasa dibeli dipekalongan dengan ukuran per
karung yang dapat menjadi 12 kones.
Beberapa hal yang harus disiapkan untuk merajut kain yaitu;
Persiapan pakan (penataan benang secara horizontal)
Warping; penataan sejumlah benang dalam beam sesuai dengan jumlah
yang diperlukan.
Setelah di warping benang ditarik kedalam beam tenun.
Setelah di dalam beam tenun kemudian benang di masukkan kedalam
jarum yang biasa disebut sebagai Gun dan Sisir.
Setelah benang dimasukkan kedalam Gun dan Sisir maka benang
sudah siap untuk dimasukkan ke mesin tenun.
Persiapan lusi (penataan benang secara vertical)
Palet; proses persiapan benang dalam kleteng.
Kemudian palet dimasukkan kedalam mesin tenun dan proses
pembuatan kain kasa siap untuk dimulai.
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
10
Selain potensi padat modal, desa ketanon ageng memiliki potensi padat
karya. dalam hal ini desa Ketanon ageng memiliki 2 (dua) pabrik tahu dan 1 (satu)
home industry berupa industry konveksi.
b. Pabrik Tahu Berkah.
Pabrik tahu berkah berada didusun kiyudan desa Ketanon Ageng
kecamatan Sragi. Pabrik ini sudah berdiri sekitar 10 (sepuluh) tahun dan
mempunyai sekitar 40 (empat puluh) pekerja yang bekerja secara bergiliran dari
jam 09.00 wib sampai dengan pukul 21.00. Dalam kesehariannya mampu
memproduksi sekitar 500 kg kacang kedelai yang diolah menjadi tahu. Biasanya
ketika hari raya pabrik tahu tersebut mampu memproduksi sekitar 850 kg kacang
kedelai. Hasil tahu tersebut biasa dijual dipasar ataupun dijemput oleh pedagang
sayur keliling. Limbah tahu yang padat tersebut biasanya dijual kepada peternak
sapi yang berasal dari boyolali yang biasanya sebanyak 2 (dua) bak truk.
c. Pabrik Tahu Bapak Darji.
Pabrik Tahu milik bapak darji juga berada di dusun kiyudan desa ketanon
ageng kecamatan sragi. Berbeda dengan pabrik tahu berkah, tim kkn desa ketanon
ageng mendapat kesempatan untuk menilik kedalam pabrik tahu tersebut sehingga
tim kkn mendapat data yang cukup lengkap.
Pabrik tahu ini sudah berdiri sekitar 4 (empat) tahun, meskipun baru
pabrik ini mampu memproduksi tahu yang diolah dari sekitar 350 kg kacang
kedelai setiap harinya.
Proses produksi dalam mengolah kacang kedelai hingga menjadi tahu
yaitu sebagai berikut :
Kacang kedelai tersebut direndam terlebih dahulu selama sekitar 2 (dua)
jam. kemudian kacang kedelai tersebut digiling dengan mesin penggiling
hingga halus.
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
11
Setelah digiling menjadi halus, kacang kedelai tersebut dimasak
menggunakan uap air. setelah dimasak, kacang kedelai tersebut
dicampurkan dengan air asam, ditunggu sekitar 10 (sepuluh) menit
kemudian sari tahu tersebut diambil untuk dicetak kedalam cetakan hingga
padat.
tahu yang sudah padat kemudian di potong-potong lalu digoreng dan bisa
langsung dimakan.
sedangkan ampas tahu biasanya dijual kepada para peternak yang berasal
dari comal.
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
12
d. Pabrik Konveksi
Pabrik konveksi yang ada di Desa Ketanon Ageng adalah milik Ibu Yati
Kegiatan pabrik tersebut meliputi pemotongan kain, penjahitan, dan pemasangan
label merk. Kegiatan pemotongan dilakukan di rumah tersebut. Setelah dipotong,
kain tersebut dibagi ke beberapa cabang yang berada di Desa Limbangan, Desa
Ketanon, Desa Bodeh, dan Desa Tegalsari. Kemudian tahap finishing dilakukan di
rumah Ibu Yati yang merupakan pusat dari pabrik konveksi.
Bahannya berupa kain jadi yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Dari dalam negeri berasal dari Jakarta, Bandung, dan lain sebagainya. Dari luar
negeri kata Ibu kainnya diimport dari Cina. Usaha tersebut sudah berjalan sekitar
10 tahun dan alhamdulillah sampai sekarang lancar, tidak ada kendala.
Jumlah pekerjanya ada kurang lebih ada 65 orang di semua bagian. Di
desa Ketanon ada 25 orang pekerja. Pekerjanya kebanyakan laki-laki. Ada tiga
shift dalam satu hari. Jika sedang banyak pesanan, maka akan diadakan kerja
lembur. Kerja lembur tersebut maksimal sampai pukul 00.00 WIB. Usia pekerja
bervariasi, yang paling muda berusia sekitar 12 tahun (lulus SD), dan yang paling
dewasa berusia sekitar 45 tahun.
Pemasaran hasil konveksi di beberapa tempat misalnya di mall-mall
Semarang, dan lain sebagainya.
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
13
7. Sumub Lor
Total industri di desa Sumub Lor adalah 42 industri. Berikut adaah
beberapa potensi unggulan desa Sumub Lor :
Konveksi
Peyek kacang kedelai
Peyek kacang tanah
Peyek belut daun singkong
Kripik singkong
Kripik pisang
Kebun singkong
Kebun pisang
Dikembangkan pula pembuatan peyek dengan bahan tambahan kacang
hijau yang dibantu oleh Tim KKN Undip 2013.
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
14
8. Krasak Ageng
Potensi Desa Krasak Ageng adalah sebagai berikut :
a. Industri Perumahan
- Kue semprong
Kue semprong ini sudah memiliki packaging yang bagus
serta labelling sehingga siap untuk dipasarkan ke pasar
yang lebih luas.
- Kue Lapis
Kue lapis ini hanya bisa bertahan satu hari karena
merupakan makanan basah dan tidak menggunakan
pengawet. Tetspi citarasanya tidak diragukan lagi.
b. Industri Konveksi
c. Banyaknya sawah untuk bertani dan hasil panen yang melimpah
d. Industri las dan perbengkelan
e. Industri Mebel
9. Kalijambe
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
15
Salah satu keunggulan produk yang dimiliki Desa Kalijambe adalah
slondok. Tim KKN Undip melakukan kunjungan ke industri milik Pak Nuh (PN)
yang terletak di Jalan Kalijambe, Sragi.
Latar belakang :
Pemilik usaha adalah Bapak Nuhairi. Usaha ini telah berdiri sejak delapan
tahun lalu dengan nama merek Pak Nuh (PN). Awalnya berjualan mie ayam
dengan kerupuk pangsit namun karena banyaknya permintaan sehingga industri
berkembang bukan hanya jualan pangsit saja tetapi ada slondok, makroni, stik, dll.
Ekonomi :
Omzet penjualan per hari Rp. 7.000.000,00 dengan karyawan sebanyak
30–35 orang. Rasa yang paling diunggulkan adalah slondok rasa balado. Memiliki
sembilan cabang usaha yaitu di Pekalongan, Comal, Wiradesa, Pemalang, dan
Kaliwungu Semarang. Produksi paling jauh di timur yaitu Kaliwungu Semarang.
Sedangkan yang paling barat yaitu di Subang dengan pengiriman per hari 600–
700 pack.
Hukum :
Surat izin dari Departemen Kesehatan Kelurahan/Desa.
Belum adanya Surat izin hukum industri (K3)
Sistem kerja :
Teknologi yang digunakan ada penggilingan, penggorengan dan kemasan.
Dalam penggorengan minyak yang digunakan 4–6 dirjen minyak selama sehari.
Dapat diulang–ulang namun minyak tetap disaring. Untuk kemasan dapat
bertahan hingga tiga bulan. Para karyawan bekerja tidak menggunakan APD (alat
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
16
pelindung diri) seperti masker, sarung tangan, dll. Jam kerja yaitu setiap hari dari
pukul 07.30–17.00 WIB.
Hambatan dalam usaha :
Alat produksi semakin mahal
Apabila libur sekolah, produksi menurun
Harga bahan baku naik
Mencoba rasa lain namun tidak tahan lama
Apabila musim hujan harga naik dan stok barang tidak ada.
Pemasaran belum menggunakan internet
Lalu masih di minggu pertama penerjunan Tim I KKN Desa Kalijambe
melakukan kunjungan ke pabrik kerupuk milik Pak Dahyan yang juga merupakan
potensi desa Kalijambe.
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
17
10. Gebang Kerep
Desa Gebangkerep memiliki beberapa potensi desa seperti juga terlihat
dalam peta potensi desa, yaitu :
a. Ikan Lele
Budidaya Ikan Lele
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
18
b. Kerupuk Pangsit dan Kerupuk Rambak
Kerupuk Rambak
c. Konveksi
d. Tempe
e. Palawija
f. Batik
Batik
g. Lumbung Padi/Ricemil
Produksi Ricemill
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
19
11. Purwodadi
Desa Puwodadi memiliki banyak sekali potensi desa seperti yang
terlihat dalam peta potensi desa seperti:
-Wingko Babat Singkong
-Keripik Bayam
-Keripik BelutDaunSingkong
-Keripik Seledri
-Keripik Tempe
-Bawang Goreng
-Peternakan Sapi
-Peternakan Kambing
-KBO
Desa ini juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan
presiden SBY karena pengembangan bibit-bibit tanaman yang ada di
setiap pekarangan rumah. Berikut beberapa reportase pengembangan
potensi desa yang dilakukan Tim I KKN Undip 2013 bersama warga desa
Purwodadi.
a. Kripik Belut Daun Singkong, Daun Bayam, Daun Seledri, dan
Rengginang. Potensi Desa yang Bersiap Go Public!
Tim I KKN Undip bersama ibu-ibu yang tergabung dalam
organisasi KWT (Kelompok Wanita Tani), mengangkat potensi desa
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
20
berupa kripik daun bayam hijau, bayam merah, seledri, belut daun
singkong, dan rengginang yang divariasi rasanya agar memiliki nilai jual
yang lebih tinggi dan rasa yang lebih beragam. Rasa yang dicoba antara
lain jagung bakar, keju, balado, pedas, BBQ, sapi panggang dan rasa
coklat untuk rengginang. Dengan memakai alat K3 yang telah dibagikan,
ibu-ibu mulai mengolah kripik dengan semangat. Jadilah berbaskom-
baskom kripik. Yang berbeda, kripik belut daun singkong dibuat dengan
cara digulung terlebih dahulu baru kemudian dicelupkan ke dalam tepung
yang sudah dicampur dengan bumbu, seperti kripik lainnya. Setelah
minyak ditiriskan, rasa yang ada kemudian dicampur dengan kripik
menggunakan plastik dan dikocok-kocok.
Untuk rengginang, setelah digoreng dan ditiriskan, rengginang
dengan rasa original tersebut diolesi dengan coklat sampai merata. Namun
rasa yang dicoba pada kripik belum sempurna karena kurang meratanya
bumbu dan rasa yang masih terasa kurang pas. Ke depannya akan
dilakukan penyempurnaan rasa sehingga lebih layak jual dan dapat
memajukan Desa Purwodadi.
Memasak keripik organik bersama ibu – ibu Kelompok Wanita Tani
(KWT)
b. MKRPL (Model Kawasan Rumah Pangan Lestari) Menuju Desa
Swasembada Pangan
Gambar Jenis Tanaman dalam Model Kawasan Rumah Pangan Lestari
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
21
Deskripsi :
Desa Purwodadi, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan
merupakan salah satu daerah dengan kawasan yang memanfaatkan lahan
pekarangan rumah masing-masing dengan ditanami tanaman pangan atau
disebut dengan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL).
Tanaman yang ditanam merupakan tanaman-tanaman yang bisa
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari atau bisa membantu kebutuhan
hidup warga sehari-hari sehingga warga tidak perlu repot-repot membeli
atau mencari di tempat lain. Seperti pare, bayam, kangkung, selada,
oyong, kacang panjang, tomat, cabai, kembang kol, caisin, sawi, kemangi,
terong, dll. Program MKRPL ini merupakan program dari pemerintah
bahkan desa Purwodadi mendapatkan kunjungan langsung dari Bapak
Menteri dan Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia. Banyak orang
yang sengaja datang ke desa Purwodadi untuk melihat-lihat tanaman atau
bahkan mereka membeli tanaman tersebut untuk dibawa ke rumah mereka.
Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) ini mulai diadakan
tahun 2011 hingga saat ini. Ternyata bukan hanya menjual tanaman yang
sudah siap tanam, tetapi juga mereka menyediakan bibit tanaman tersebut.
Ide kreatif mereka juga semakin berkembang dengan mengolah hasil
pertanian tersebut, seperti keripik bayam merah, keripik bayam hijau,
keripik seledri, keripik belut daun singkong, dan masih banyak lagi.
Produk olahan tersebut ternyata hanya tersedia jika ada pesanan atau ada
acara-acara besar.
12. Sijeruk
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
22
Potensi unggulan yang terdapat di Desa Sijeruk, Kecamatan Sragi,
seperti yang terlihat pada peta potensi unggulan diatas, antara lain sebagai
berikut:
a. Kerupuk Usek
Kerupuk usek merupakan salah satu produk unggulan Desa Sijeruk
yang sebagian besar terdapat di Dusun Krandon. Kekhasan produk ini
terletak pada cara pengolahannya, dimana menggunakan air kelapa sebagai
penambah cita rasa dan pasir sebagai media penggorengan. Berdasarkan
keterangan dari Ibu Tarminah selaku pengusaha kerupuk usek, bahan baku
berupa kerupuk sebagian besar didapat dari Kabupaten Batang dan
pengusaha di Desa Sijeruk hanya mengolah kerupuk mentah tersebut
dengan menggunakan pasir yang berupa pasir laut. Usahanya berjalan
selama kurang lebih 20 tahun dan pemasarannya sudah sampai ke berbagai
daerah. Setiap harinya, pruduksi kerupuk usek mencapai 25 kg, dimana
pemasaran produk ini sampai ke Kali Jambe dan mampu menjadi makanan
khas di Desa Sijeruk.
Produksi Kerupuk Usek di Dusun Krandon
b. Keripik Tempe
Potensi keripik tempe di Desa Sijeruk, terdapat di Dusun Krandon dan
Dusun Sijeruk. Menurut pengusaha tempe di Dusun Krandon, Ibu
Rustiyem, usaha keripik tempenya sudah berjalan selama kurang lebih 7
tahun. Dilihat dari hasil produksi dan jumlah tenaga kerjanya, sebagian
besar usaha keripik tempe di desa ini termasuk home industry (skala
rumahan). Rata-rata produksi keripik tempe di dusun ini mencapai 750 biji
per hari. Bahkan, pada hari-hari besar pruduksinya bisa mencapai 1000 per
hari. Dengan melihat perkembangan permintaan pasar yang semakin
meningkat, salah satu dusun lain, yaitu Dusun Sijeruk mampu
mengembangkan teknologi untuk mempermudah produksi keripik tempe.
Pengembangan teknologi ini berupa modivikasi mesin jahit menjadi mesin
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
23
pemotong tempe untuk mempermudah dan meningkatkan produksi keripik
tempe.
Pembuatan dan Hasil Akhir Produksi Keripik Tempe di Desa Sijeruk
Mesin Pemotong Tempe
c. Konveksi
Konveksi di Desa Sijeruk berkembang cukup signifikan. Sebagian
besar usaha konveksi di desa ini hanya berkembang di bidang jasa
penjahitan. usaha konveksi ini merupakan usaha besar sebagian
masyarakat Desa Sijeruk yang sudah berjalan selama 5 tahun lebih.
Perkembangan usaha ini mampu menarik berbagai pekerja dari luar
daerah, khususnya pekerja lelaki. Berdasarkan informasi dari Bapak Saruji
selaku pengusaha besar konveksi, produksinya mampu mencapai 3000
potong per minggu. Hal tersebut mampu menjadi potensi desa dalam
bidang jasa, khususnya dalam keterampilan menjahit kain menjadi baju
atau pun bahan jadi lainnya yang memiliki nilai jual tinggi.
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
24
Usaha Konveksi berupa pelayanan jasa menjahit di Dusun Sijeruk
d. Lepet
Beras ketan disulap sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk
unggulan yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa
Sijeruk. Usaha pembutan lepet di Desa Sijeruk sudah berlangsung selama
25 tahun. Walaupun usaha pembuatan lepet ini masih berupa usaha
rumahan dan jumlahnya masih sedikit, produk ini mampu menghasilkan
omset yang sangat tinggi, yaitu sekitar 1.000.000 per hari. Menurut
pengusaha besar lepet di Dusun Sigerung, kemudahan dalam memperoleh
bahan baku berupa beras ketan dan janur menyebabkan produksi lepet ini
lancar dan tidak mengalami banyak kendala. Pemasarannya pun sudah
mencapai Kecamatan Comal dan banyak dijual kepada penjual-penjual
besar di setiap daerah.
Produksi Lepet di Dusun Sigerung
13. Kedungjaran
Potensi unggulan yang dimiliki desa Kedungjaran seperti yang
terlihat di peta potensi antara lain :
- Berbagai Konveksi
- Opak ketela
- Peternakan Ayam Arab
- Telur Asin
- Rengginang
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
25
14. Klunjukan
Mayoritas rumah-rumah di desa Klunjukan berada di pinggir jalan
alternatif ke kecamatan Bojong dan kecamatan Sragi, sehingga banyak
terdapat warung-warung baik kelontong maupun warung makan.
Mayoritas lahan yang dimiliki adalah persawahan yang dapat ditanami
kedelai apabila musim berganti. Selain itu sebenarnya di desa Klunjukan
memiliki potensi tempe tetapi kebanyakan pengusha tersebut memilih
mengembangkan usaha nya di daerah Ibukota. Berikut penjelasan lebih
detail mengenai potensi-potensi yang terdapat di desa Klunjukan :
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
26
a. Potensi Desa Klunjukan :
Pertanian : Padi, Kedelai, dan Tebu
Batik
b. Produk Desa Klunjukan
Susu Kedelai
Merupakan produk rintisan dari mahasiswa KKN tim 1 Undip yang
bertugas didesa Klunjukan, produk ini merupakan terobosan tim KKN
untuk memberdayakan masyarakat Desa Klunjukan. Hal ini dilakukan
karena sebagian besar penduduk Desa Klunjukan mayoritas menjadi petani
dan para ibu hanya menjadi ibu rumah tangga dengan pekerjaan
sampingan sebagai buruh batik.
Kedelai merupakan bahan makanan yang sudah tidak asing bagi peduduk
Desa Klunjukan, dengan adanya rintisan usaha susu kedelai, tim 1 KKN
Undip berharap agar rintisan usaha ini dapat dijalankan oleh warga
sehingga warga Desa Klunjukan untuk dapat mandiri dalam
perekonomian.
Bakso
Produk ini diproduksi oleh industri rumah tangga berskala mikro. Produk
bakso yang dihasilkan merupakan sebuah produk bakso lengkap dengan
mie dan kuah. Produk ini baru dijual di Desa Klunjukan (belum ada
cabang). Bentuk usaha dari bisnis ini berupa rumah makan bakso yang
buka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai pukul 22.00 WIB. Pelanggan
dari produk ini sebagian besar masyarakat Desa Klunjukan dan
masyarakat perbatasan Desa Klunjukan seperti Desa Kedung Jaran dan
Kecamatan Bojong.
Mie Ayam
Merupakan jenis produk makanan yang juga diproduksi oleh salah satu
penduduk Desa Klunjukan. Produk ini merupakan produk yang banyak
dijajakan dikota pekalongan dan sekitarnya, dan mungkin sudah tidak
asing untuk warga Indonesia.
Batu Bata
Merupakan salah satu produk nonfood yang diproduksi oleh sebagian kecil
masyarakat Desa Klunjukan. Produk bata hasil karya warga Desa
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
27
Klunjukan sangat bagus dan memiliki ketahanan terhadap cuaca sehingga
tidak mudah rapuh saat cuaca sedang dalam masa transisi (musim
pancaroba) dimana cuaca sangat ekstrim dan tidak mudah diprediksi.
Mebel
Merupakan salah satu produk yang juga dihasilkan oleh penduduk desa
klunjukan. Produk ini diproduksi oleh warga Desa Klunjukan.
15. Purworejo
Masyarakat desa Purworejo sangat kreatif dan berkekmbang
meskipun letak desa ini cukup jauh dari pusat kecamatan Sragi. Potensi
unggulan desa Purworejo yang terlihat juga dalam peta potensi diatas,
antara lain :
- Tas berbahan bungkus kopi
- Tikar kain perca
- Pakaian anak berbahan perca
- Pertanian padi
- Sablon boxer
Selain potensi-potensi asli tersebut, Tim I KKN Undip 2013
mengembangkan potensi unggulan lain yang belum dikembangkan
sebelumnya. Berikut penjelasannya :
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
28
Tim KKN I UNDIP Desa Purworejo
memanfaatkan keong emas yang
selama ini hanya dianggap sebagai
hama dan dibuang begitu saja untuk
diolah menjadi bakso dan nugget
keong mas. Luasnya lahan pertanian
sawah mengakibatkan populasi keong
emas di desa Purworejo menjadi
tinggi. Namun pemanfaatan dan
pengkonsumsian keong emas di desa Purworejo ini masih sangat rendah,
bahkan hanya cenderung dibuang saja sebagai limbah. Mengingat kandungan
gizi serta manfaat yang banyak yang dimiliki keong emas, keong emas sangat
berpotensi untuk dijadikan kuliner khas desa Purworejo. Pembuatan bakso dan
nugget dari keong emas ini bertujuan agar warga yang tidak menyukai keong
emas karena bentuk dagingnya menjadi tidak ragu lagi untuk
mengkonsumsinya. Hasil pembuatan bakso dan nugget dari keong emas di
sosialisasikan di tiap dusun di desa Purworejo, dan sebagai hasilnya hampir
seluruh warga desa Purworejo menyukai bakso dan nugget hasil inovasi dan
diversifikasi pangan dari keong emas ini.
16. Tegalontar
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
29
Desa Tegalontar memiliki banyak sekali UMKM yang sudah
dipasarkan ke berbagai kalangan dan lingkup pasar yang cukup besar. UMKM
tersebut yang juga dapat kita lihat di peta potensi diatas antara lain sebagai
berikut :
a. Rempeyek
Kadus I
Pemasaran : Pasar Sragi dan pembeli borongan (distributor)
b. Siomay
Kadus II
Pemasaran : Setiap sore di Pujasera, pasar Tiban serta menerima
pesanan
c. Jipang
Kadus II
Pemasaran : Sudah keluar kota melalui jasa distributor, dan pasar
daerah sragi
d. Rengginang
Kadus I
Pemasaran : Pasar daerah Sragi
e. Batu Bata
Kadus II, III, dan IV
Pemasaran : Warga sekitar Desa Tegalontar dan menerima pemesanan
f. Pukis
Kadus II
Pemasaran : Pujasera dan Pasar Tiban
g. Konveksi
Kadus III
Pemasaran : Warga sekitar Desa Tegalontar
h. Slondok
Kadus I
Pemasaran : sudah ber-ekspansi keluar kota (Kudus, Jepara dan
Pemalang)
i. Kue Bolang-Baling
Kadus I
Fira Nathania, Tim 1 KKN PPM UNDIP
Kecamatan Sragi 2013
30
Pemasaran : Pasar daerah Kota Pekalongan serta sudah ekspansi keluar
kota
j. Keripik Tempe
Kadus I
Pemasaran : Pasar daerah Sragi