KELOMPOK 5
PERMASALAHAN GENDER DALAM
SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
TRI CHAIRANI ARI SILASARI
SUANDI RIKA RATNASARI
ENDRA YAMAN DESKI
DASWARA
Pengertian Gender
Perbedaan Gender dan Jenis
Kelamin
Permasalahan Gender
Kesetaraan
GenderProgram Berbasis
Gender
Apa itu GENDER ??
Gender Konsep budaya yang membuat
perbedaan dalam hal, peran, prilaku,
mentalitas, dan karakteristik emosional
antara laki-laki dan perempuan yang
berkembang dalam masyarakat.
Jenis KelaminKeadaan fisik biologis seseorang dan
bersifat pasti antara laki-laki dan
perempuan.
Peran gender berubah dari waktu ke waktu.
Berbeda antara satu budaya dengan budaya
lain.
Dipengaruhi oleh kelas sosial, usia dan latar
belakang etnis.
Berarti masalah gender selalu berkaitan dengan
konstruksi sistem sosial budaya dalam masyarakat.
Perempuan
Berdasarkan anatomi tubuhnya, dapat hamil
dan menghasilkan ASI.
Umumnya penampilan fisiknya
lebih besar dan lebih Berotot,
memiliki sperma sehingga bisa
Membuahi.
Pemberian Label
(Stereotyping)
o Pemberian label berdasarkan jenis kelamin dapat merugikan karena menghalangi realisasi dari potensi yang dimilikinya.
o Dengan menerima stereotype seperti ini, maka kita telah membatasi ruang gerak.
o Laki-laki akan merasa canggung apabila mengerjakan pekerjaan feminis, cnth. Menganti popok bayi, masak, dll.
o Perempuan merasa tak mampu melakukan pekerjaan maskulin, cth. Ganti atap yg rusak, perbaiki mesin mobil, anggkat semen, dll.
Faktor penghambat kesetaraan gender
adalah, diskriminasi perempuan, eksploitasi
perempuan, subordinasi (suatu penilaian atau
anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan
oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang
lain), kekerasan terhadap perempuan serta
beban tugas yang berat dan panjang.
KESETARAAN GENDER
Dalam semua segi kehidupan laki-laki dan perempuan dapat berperan bersama-sama dan setara.
TAPI SEMUA ITU MEMBUTUHKAN WAKTU
Laki-laki dan perempuan dapat setara bekerja,
Saling membagi tanggungjawab didalam
keluarga tanpa ada perbedaan dan bukan dosa.
KEADILAN GENDER
Perempuan dan laki-laki
mempunyai hak yang
sama dalam memperoleh
pendidikan yg layak sesuai
dengan kemampuan
intelegasinya masing-masing.
Perempuan juga memiliki kesempatan
yangsama dengan laki-laki, yakni
mempunyai kesempatan mendapatkan
pekerjaan yang layak.
Saat ini perempuan juga
memiliki hak dlm suatu lembaga
Yakni adanya Keterwakilan
perempuan dlm suatu lembaga.
Program Berbasis Gender
Pogram berbasis gender, telah dilakukan
pemerintah, LSM, PKK, serta organisasi
perempuan lainnya, untuk menyuarakan maupun
mensosialisasikan kesetaraan gender dan tindak
kekerasan terhadap perempuan, anak, dan HAM.
Cth. Program Pencegahan tindak pidana
perdaganagan orang (PTPPO), Program
pemberdayaan perempuan, dll.
TANTANGAN KITA....
Di bidang pendidikan, perempuan menjadi pilihan terakhir untuk mendapatkan akses. Oleh karena itu, tingkat buta huruf tertinggi di Indonesia juga masih di dominasi oleh kaum perempuan. Kompas, 29 Juli 2010.
Permasalahan Aborsi, di Papua setiap tahun sekitar 11.000 tindakan aborsi/tindakan pembunuhan terhadap janin. Dari jumlah itu, 5.000 dilakukan paramedis, 2.000 oleh dukun, aborsi ala spontan 11.000 kasus aborsi dengan bantuan obat-obatan 3.000 kasus. Dari 11.000 kasus aborsi 56% sekitar 6.160 kasus dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa.tabloit Suara Perempuan edisi No. 4 Tahun I 13-26 Sepetember 2005.
Usia perkawinan usia muda perempuan
tinggi di usia 14 tahun-19 tahun.
Masyarakat masih di pengaruhi budaya
patriarki (seorang pria yang bertindak
sebagai kepala keluarga dalam sebuah
keluarga besar).
Belum adanya Perda untuk hak-hak
perempuan
Rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap kesehatan dan program KB.
Masih lanjut.........
Upaya
PemerintahSbg upaya pemerintah untuk percepatan pembangunan Indonesia yg berkelanjutan, ada delapan program MDGs, dan diantara program tsb. Program ke 3 dr MDGs, ttng Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, merupakan salah satu upaya pemerintah dalam kesetaraan Gender dan pemberdayaan perempuan. Hal ini dilihat dari, data MDGs thn 2011, bahwa untuk rasio AMP (angka partisipasi murni) perempuan, laki-laki di SMA tlh mencapai 101,40. di bidang ketenagakerjaan, terlihat adanya peningkatan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non-pertanian, yaitu 36,67 persen di tahun 2011. disampin itu, proposi kursi yg diduduki perempuan di DPR jg mengalami peningkatan menjadi 18,4 persen di tahun 2011.
Kesimpulan Untuk mencapai kesetaraan gender itu, perlu adanya dukungan
yang lebih sistematis bagi perempuan dalam mengejar karier untuk mencapai keinginan yang setara dengan pria. Perempuan bisa saja duduk di kursi pemerintahan berperan mengurusi masalah perpolitikan negara, akan tetapi tidak meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga yang menjadi penompang bagi keluarganya.
Perlu adanya perubahan norma-norma sosial di masyarakat tentang peranan wanita, sehingga berguna untuk mengurangi penilaian masyarakat yang negatif di masyarakat, dan nantinya perempuan bisa meningkatkan aspirasi serta pencapaian perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan, politik, pembangunan seperti di negara-negara berkembang lainnya.
Perlu adanya undang-undang mengenai perempuan ataupun tentang kesetaran gender sendiri. Kenapa hal itu di butuhkan? Karena untuk mengurangi adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga terhadap kaum perempuan dan diskriminasi.
SEKIAN
TERIMA KASIH