Download - Perencanaan Pengendalian Dan Penganggaran
PERENCANAAN PENGENDALIAN DAN PENGANGGARAN
Dosen Pengampu
1. Drs Sukardi Ikhsan, M.Si
2. Badingatus Solikhah, S.E., M.Si.
Disusun Oleh :
1. Nuryana Nainggolan 7211411009
2. Yanita Maya Adinda 7211411028
3. Nur Ade Noviyanti 7211411039
4. Wahyu Lestari 7211411052
5. Angga Rizka Septananda 7211409071
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang.......................................................................... 2
Fokus Isi Tulisan ……………………………………………. 2
Tujuan ...................................................................................... 2
BAB II
Pembahasan ............................................................................. 4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 20
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGPerencanaan adalah proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah
ditetapkan atau dengan kata lain rencana tersebut masih harus diimplementasikan.
Oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar
mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.
Perusahaan sebagai lembaga ekonomi umumnya mengejar keuntungan dan
karenannya menggunakan criteria efisiensi sebagai alat pengukurnya. Fungsi
perencanaan mengharuskan manusia untuk selalu bekerja, berencana. PPBS
(Planning, Programing and budgeting system) adalah sistem perencanaan, penyusuan
program dan penganggaran. Sistem ini mengajarkan prosedur, langkah – langkah
mulai dari perencanaan yang harus disusun berdasarkan masalah, premis – premis,
ramalan sarana dan sasaran yang hendak dicapai. Atas dasar perencanaan ini
disusunlah program dan target untuk kurun waktu tertentu. Kemudian atas dasar
program diusun anggaran ( budget ).
B. FOKUS ISI TULISAN
Dari alasan tersebut diatas, melalui makalah ini akan dijelaskan hubungan
antara perencanaan, pengendalian dan budgeting. Khususnya yang berkaitan dengan
fungsi menejemen sebuah perusahaan yaitu :
1. Perencanaan dalam manajemen.
2. Penganggaran dalam perencanaan manajemen
3. Pengendalian dalam manajemen
4. Penganggaran dalam pengendalian manajemen
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui perencanaan dalam manajemen
2. Untuk mengetahui budgeting dalam perencanaan manajemen
3. Untuk mengetahui pengendalian dalam manajemen
4. Untuk mengetahui budgeting dalam pengendalian manajemen
3
BAB II
PEMBAHASAN
I. PERENCANAAN DALAM MANAJEMENA. Definisi Perencanaan.
a. Perencanaan adalah penggambaran dimuka mengenai hal-hal yang harus dikerjakan dan bagai mana mengerjakannya (Drs. Sriyadi)
b. pemilihan atau penetapan tujuan – tujuan organisasi dan penetuan strategi, kebijaksanaan, proyek program, prosedur , metode dan sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan (Drs. T. Hani Handoko)
c. Manajemen proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
d. Menurut kelompok 1
Perencanaan adalah suatu strategi yang diawali dari penetapan tujuan organisasi
dan kemudian diputuskan mengenai hal – hal yang yang harus dilakukan untuk
pencapaian tujuan tersebut.
Fungsi perencanaan mengharuskan manusia untuk selalu bekerja
berprogram/berencana. PPBS (Planning, Programing and Budgetting System/ Sistem
perencanaan, penyusunan program dan penganggaran) merupakan system perencanaan
yang terkenal. System ini mengajarkan prosedur langkah-langkah mulai dari
perencanaan yang harus disusun berdasarkan masalah, premis-premis, ramalan
(forecasing), sarana dan sasaran yang hendak dicapai. Atas dasar perencanaan ini
disusunlah program dan target untuk kurun waktu tertentu. Kemudian atas dasar
program disusun anggaran (budget). Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan
kepada organisasi tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapai tujuan-
tujuan itu. Disamping itu rencana memungkinkan :
a. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya-sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.
b. Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten
dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih.
Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur sehingga tindakan korektif dapat diambil bila tingkatan kemajuan tidak memuaskan.
B. Alasan- Alasan Perlunya Perencanaan
Para perencana tidak akan bisa mengendalikan waktu yang akan datang tetapi
mereka seharusnya berusaha untuk mengidentifikasikan dan menghidari kegiatan–
4
kegiatan sekarang dan hasil–hasilnya yang dapat diperkirakan dapat mempengaruhi
waktu yang akan datang. Salah satu tujuan utama perencanaan adalah melihat bahwa
program–program dan penemuan–penemuan sekarang dapat dipergunakan untuk
meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan di waktu yang akan datangyaitu
meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik. Perencanaan organisasi harus
aktif, dinamis, berkesinambungndan kreatif agar manajemen tidak hanya bereaksi
terhadap lingkungannya, tetepi lebihmenjadi peserta aktif dalam dunia usaha.
Ada dua alasan perlunya perencanaan yaitu untuk mencapai :
1. “Protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pembuatan keputusan
2. “Protective benefits dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan
organisasi
C. Tingkatan Perencanaan
Sesuai dengan tingkatan manajemen dan tingkatan kemahiran (skills) seperti
diuraikan dimuka,ada tingkatan perencanaan sebagai berikut :
1. Perencanaan tingkat atas ( Top Level )
Bersifat memimpin, mengambil keputusan, menggariskan dan menetapkan
kebijaksanaan
2. Perencanaan Tingkat Menengah (Middle Level )
Lebih bersifat administrative,bagaimana melaksanakan kebijakan yang ditetapkan
oleh pimpinan top level.
3. Perencanaan tingkat bawah ( Bottom level )
Lebih bersifat operasiona. Selanjutnya alur perencanaan dapat dari atas ke bawah (top
down), dapat dari bawah ke atas (bottom up). Yang baik adalah perencanaan yang top
down-bottom up.
D. Jenis – jenis perencanaan lainnya
1. Strategic Plans
Rencana umum yang mendasari keputusan alokasi sumber daya, prioritas,dan
langkah-langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
Perencanaan strategis adalah perencanaan yang meliputi keseluruhan dari suatu badan
usaha, yang diinformulasikan untuk mencapai suatu tujuan. Jadi perencanaan strategis
mencakup penetapan tujuan sekaligus perencanaan cara mencapainya.
5
2. Tactical Plans
Suatu rencana yang ditujukan untuk mencapai tujuan taktis dan dikembangkan untuk
mengimplementasikan bagian tertentu dari suatu rencana strategis. Perencanaan taktis
adalah suatu urutan langkah-langkah yang tertata baik yang dirancang untuk
mencapai tujuan strategis.
2. Operational Plans
Suatu rencana yang menitik beratkan pada pelaksanaan rencana taktis untuk mencapai
tujuan operasional.
E. Tahap- Tahap Perencanaan
1. Menetapkan tujuan, visi dan misi
Perencanaan dimulai dengan keputusan – keputusan tentang kegiatan atau
kebutuhan organisasi atau lelompok kerja. Tanpa rumusan, tujuan yang jelas
organisasi akan menggunakan sumber daya secara tidak efektif.
2. Merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai
atau sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting,
karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Setelah keadaan
perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan
rencana lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan
data statistic yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dan kelemahan perlu diidentifikasi untuk mengukur
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor
– faktor lingkunan intern atau ekstern untuk membantu organisasi mencapai tujuan
yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,
masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu
mendatangadalah bagian esensi dari proses perencanaan.
3. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mendapatkan tujuan
Pada tahap ini proses perencanaan meliputi pengembangan berupa alternatif
kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif – alternatif tersebut dan
pemilihan altternatif – alternatif terbaik.
6
4. Budgeting
pada tahap kelima adalah penganggaran yang baik dan benar agar proses nya
dapat berjalan dengan lancer.
F. Karakteristik Rencana
Perencanaan mempertimbangkan jumlah dan mutu produk jasa yang telah ada
dan baru, tergusurnya produk yang ada, kondisi manufaktur, dan peluang
pertumbuhan. Perencanaan mengalokasikan sumber daya manusia dan fisik ke pusat
tanggung jawab. Perencanaan biasanya merupakan fungsi manufaktur pertama yang
dikerjakan dan menunujukkan strategi departmental, bagaimana sumber-sumber daya
yang akan digunakan dan kebijakan harian. Ada tujuan yang diterangkan dengan
jelas, norma kinerja, dan penilaian kerja.
G. Dasar-dasar Perencanaan yang Baik
1. Forecasting
Adalah proses pembuatan asumsi tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang.
Jenis – jenis Forecasting
a. Forecasting Kualitatif : menggunakan pendapatan untuk memprediksi apa yang
terjadi di masa yang akan datang.
b. Forecasting Kuantitatif : menggunakan matematika dan statistik untuk
menganalisis dan memprediksi apa yang terjadi di masa yang akan datang.
2. Penggunaan Skenario
Meliputi beberapa rencana alternatif yang disiapkan untuk segala sesuatu yang
mungkin akan terjadi.
3. Benchmarking( proses melakukan penelitian perusahaan lain/pesaing)
Pengaruh penting yang lain akan kesuksesan atau kegagalan perencanaan yang
berhubungan dengan kerangka referensi yang digunakan. Artinya para perencana
harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi terhadap rencana
yang telah dibuat dan menganalisis bagaimana pengaruhnya dengan cepat
7
H. Tipe-tipe Perencanaan Yang Digunakan para Manajer
1. Perencanaan jangka panjang dan jangka pendek
Perenanaan mengatasi keadaan pada masa mendatang yang berbeda – beda.
Perencanaan Jangka Pendek merupakan perencanaan untuk jangka waktu satu
tahun atau kurang. Perencanaan Jangka Menengah untuk jangka waktu satu sampai
dua tahun dan Perencanaan Jangka Panjang untuk jangka lima tahun atau lebih.
Tujuan perencanaan untuk perencanaan jangka pendek lebih khusus dan sangat
terbuka untuk melangkah ke perencanaan jangka panjang.
2. Perencanaan strategi dan perencanaan operasional
Perencanaan strategi menunjukkan kebutuhan jangka panjang dan menentukan
kegiatan komprehensif yang lebih diarahkan. Perencanaan Operasional, lingkupnya
lebih sempit dibanding dengan perencanaan stategi. Perencanaan operasional
didefinisikan sebagai kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk
mengimplementasikan perencanaan startegi untuk mencapai tujuan strategi
tersebut.
3. Perencanaan tetap dan perencanaan sekali pakai
Perencanaan tetap merupakan perencanaan yang digunakan untuk kegiatan
yang terjadi berulang kali dan terus menerus. Perencanaan tetap ini tertuang dalam
bentuk kebijaksanaan operasional, prosedur – prosedur dan peraturan – peraturan.
Sedangkan Perencanaan sekali pakai hanya digunakan sekali untuk situasi yang
unik. Perencanaan ini didesain untuk mencapai tujuan khusus yang dinyatakan
dalam jangka waktu tertentu.
I. Pendekatan-Pendekatan Perencanaan
1. Perencanaan Inside Out dan Outside In
Perencanaan inside out meliputi pemfokusan terhadap apa yang sudah
dilakukan tetapi mengusahan melakukan yang terbaik yang dapat dilakukan.
Perencanaan outside in adalah ingin menunjukkan bagaimana untuk melakukan
yang lebh baik dengan cara menganalisa lingkungan eksternal dan membuat
perencanaan untuk mengeksploitasi kesempatan – kesempatan dan meminimalkan
permasalahan – permasalahan yang terjadi.
2. Perencanaan Top Down dan Bottom Up
8
Dalam perencanaan top down, manajemen puncak menentukantujuan secara
luas dan kemudian memperbolehkan tingkat manajer dibawahnya untuk membuat
perencanaan dengan menggunakan bantuan tersebut. Perencaan bottom up, menilai
dengan merencanakan yang dikembangkan pada tingkat yang lebih bawah tanpa
adanya batasan.
3. Perencanaan Contigency
Penentuan serangkaian tindakan alternatif yang akan diambil jika suatu rencana
tindakan secara tidak terduga terganggu atau dianggap tidak sesuai lagi.
J. Manfaat dan Kelemahan Perencanaan
Manfaat Perencanaan
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan
lingkungan
2. Membantu dalam kristalisasi penyesuaian pada masalah – masalah utama
3. Meningkatkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
4. Membantu penempatan tanggung jawab tepat
5. Memudahkan dalam melakukan koodinasi antar berbagai bagian operasiona;
6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
Kelemahan perencanaan
1. Pekerjaan yang tercangkup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada
kontribusi nyata
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan
3. Perencanaan akan terlalu membatasi menejemen untuk berinisiatif dan berinovasi
4. Kadang – kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian individual
dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi
5. Ada rencana – rencana yang didikuti cara – cara yang tidak konsisten
K. Tujuan Anggaran
Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain :
1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi
dana.
2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan dugunakan.
9
3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga
dapat memudahkan pengawasan.
4. Merasionalkan sumber dan invsestasi dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal.
5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas
dan nyata terlihat.
6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan
dengan keuangan.
L. Manfaat dan Kelemahan Anggaran
Anggaran mempunyai banyak manfaat, antara lain :
1. Segala kegiatan dapat terarah.
2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai.
3. Dapat memotivasi pegawai.
4. Menimbulkan rasa tanggung jawab pada pegawai.
5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
6. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan
seefisien mungkin.
7. Alat pendidikan bagi para manager.
Selain mempunyai banyak manfaat, anggaran juga mempunyai kelemahan,
diantaranya :
1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi, sehingga mengandung ketidak
pastian.
2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang
tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran
secara lengkap (komprehensif) dan akurat.
3. Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat menggerutu dan menentang, sehingga pelaksanaan anggaran dapat menjadi kurang efektif.
M. Hubungan Penganggaran Perusahaan Dengan Akuntansi
Akuntansi bagi suatu perusahaan merupakan bahasa perusahaan (language of
business), artinya dengan akuntansi orang dapat mengetahui keadaan perusahaan.
Keadaan perusahaan, seperti keadaan besar kecilnya perusahaan, keadaan kesehatan
10
keuangan perusahaan, luasnya kegiatan perusahaan, maju mundurnya perusahaan.
dengan demikian akuntansi merupakan alat informasi agar orang mengerti dan
mengetahui keadaan perusahaan. alat informasi akuntansi berupa laporan keuangan
yang dihasilkan.
Laporan keuangan untuk perusahaan terdiri dari dua laporan pokok, yaitu
neraca dan laporan laba rugi. Laporan keuangan lainnya terdiri dari laporan perubahan
modal, laporan sumber dan investasi kas, serta laporan sumber dan investasi dana.
Penganggaran memang secara unik berkaitan dengan system akuntansi
perusahaan dalam hal :
a. Komponen keuangan dari suatu anggaran yang umumnya disusun dalam suatu
format akuntansi.
b. Penganggaran perusahaan mempunyai kaitan erat dengan akuntansi manajemen,
yaitu berupa akuntansi harga pokok standar, akuntansi penentuan harga pokok
variable (variable costing). Anggaran merupakan bagian dari akuntansi
manajemen.
c. Akuntansi keuangan mencatat transaksi waktu lalu, sedangkan penganggaran
perusahaan mencatat transaksi waktu akan dating. Dalam hal ini anggaran
merupakan pedoman dalam pelaksanaan transaksi keuangan.
d. Untuk membandingkan anggaran dengan realisasi diperlukan data yang dihasilkan
oleh akuntansi keuangan.
e. Penganggaran merupakan perencanaan akuntansi, sedangkan akuntansi keuangan
merupakan pelaksanaan akuntansi.
f. Akuntansi keuangan memberikan masukan data historis yang relevan terutama
untuk tujuan analisis dalam pengembangan anggaran perusahaan.
Perencanaan adalah proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah
ditetapkan atau dengan kata lain rencana tesebut masih harus diimplementasikan.
Oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar
mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.
Sangatlah penting untuk memahami bahwa perencanaan tidak selalu dilakukan sendiri
oleh para manajer atau ahli staf. Pada kenyataannya perencanaan merupakan suatu
kegiatan yang terus menerus dimana para manajer yang sungguh-sungguh efektif
dapat mencapainya meskipun dalam keadaan gaduh dan pekerjaan menumpuk
sekalipun. Mereka mengerjakannya tidak hanya dengan pendekatan sistemik seperti
yang telah dijelaskan, tetapi juga menggunakan perkiraan dan intuisi. Kibanyakan dari
11
mereka melakukan dengan partisipasi dan keterlibatan dengan rekan yang lain dalam
semua aspek proses perencanaan. Mengenai perencanaan strategis dan perencanaan
taktis, dua perencanaan ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam perusahaan
karena perencanaan yang satu mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perencanaan yang
lain.
Anggaran dalam beberapa hal didasarkan pada data historis yang sebagian
besar dihasilkan oleh system akuntansi dan pengawasan menyangkut pengukuran
hasil yang telah direalisasi. Oleh karena itu, untuk dapat menyelenggarakan
perencanaan dan pengendallian laba yang sehat harus diselenggarakan sistem
akuntansi pertanggungjawaban. Sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu
sistem akuntansi yang dipola lebih dahulu sesuai dengan tanggung jawab dari bagian
dalam organisasi.
KESIMPULAN
perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi
untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain — pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan —
tak akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis
yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana
formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Perencanaan merupakan proses yang tidak beakhir bila rencana tersebut telah
ditetapkan atau dengan kata lain tencana tersebut masih harus diimplementasikan.
Oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar
mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secapat mungkin. Pada
kenyataaanya perencanaan merupakan suatu kegiatan yang terus menerus dimana para
manajer yang sungguh- sungguh efektif dapat mencapainya meskipun dalan keadaan
gaduh dn pekerjaan menumpuk sekalipu. Mengenai perencanaan strategis dan
perencanaan taksis, dua perencanaan ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam
12
perusahaan karena perencanaan yang satu mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
perencanaan yang lain.
II. BUDGETING DALAM PERENCANAAN MANAJEMENA. Definisi
Menurut Drs. Sriyadi, 1989;78 Budgets sebenarnya lebih dari pada
perencanaan karena budgets sudah dalam anggaran uang. Budgets didasarkan atas
perencanaan untuk periode tertentu.budgets merupakan alokasi keuangan untuk tiap
unit kegiatan berdasarkan perkiraan kebutuhan.,apabila jumlah menurut perkiraan
dan realisasinya menunjukan perbedaan melebihi batas yang diizinkan, manajeer
harus segera mengadakan korelasi.
Menurut Drs. Gunawan Adisucipto, MBA, 2004 : 75 Anggaran atu
lengkapnya business budgets adalah salah saru bentuk dari berbagai rencana yang
mungkin disusun, meskipun tidak setiap rencana dapat disebut sebagai anggaran.
Budgets merupakan alokasi keuangan untuk tiap unit kegiatan berdasarkan
perkiraan kebutuhan.Business budgets adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana
yang mungkin disusun meskipun tidak setiap rencana dapat disebut sebagai anggaran.
Business budget mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Untuk mencapai tingkat efisiensi tertentu dan
seterusnya menghasilkan keuntungan yang diharapkan, perusahaan melaksanakan
kegiatan-kegiatan fungsional bidang pemasaran, produksi, tertib keuangan dan tertib
administrasi. Masing-masing bidang ini merupakan kegiatan yang menurut
spesialisasi tersendiri dengan program masing-masing.
B. Anggaran Fixed dan Anggaran Continous.
Berdasarkan fleksibilatasnya budget dikelompokan menjadi dua macam, yaitu :
1. Anggaran Fixed
adalah anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu di mana volumenya
sudah tertentu berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan
expenses. Dalam anggaran fixed tidak diadakan revisi secara periodic.
2. Anggaran Continues
Penyusunan anggaran dengan cara ini mempunyai karakteristik-karakteristik :
a. Disusun untuk periode tertentu
13
b. Untuk mengetahui asumsi-asumsi dasar masih dapat dipakai atau tidak
c. Ditambah anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya
dengan menggunakan data-data yang paling akhir.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Manajer dalam perencanaan
Seorang business manager tentu saja dapat menyusun rencana untuk kegiatan
perusahaan begitu saja. Berapa volume output yang dijual beberapa rupiah yang
akan diterima dari penjualan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan :
1. Produk
2. Pasar
3. Kebijakan distribusi
4. Rencana produksi
5. Rencana penelitian dan pengembangan
6. Organisasi
7. Financial
KESIMPULAN
Business budgets, orang sering menerjemahkan sebagai anggaran perusahaan.
Rencana ini mencangkup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Untuk memahaminya dapat dibuat studi
perbandingan dengan rencana pembangunan yang disusun pemerintah dalam bentuk
repelita.
Sistem perencanaan dan penganggaran merupakan elemen penting biaya dari
pengendalian hasil keuangan. Kedua sistem ini, yang merupakan kombinasi dari arus
informasi dan proses administrasi, mengorganisasi dan mengkoordinasikan
keputusan-keputusan dan aktivitas dari karyawan-karyawan organisasi. Sistem
perencanaan dan penganggaran hanya menghasilkan satu output berwujud -rencana
tertulis- yang mengkasifikasikan ke mana organisasi akan dituju, bagaimana caranya
ke sana dan hasil apa yang diharapkan. Tetapi kebanyakan keuntungan organisasional
dari perencanaan dan penganggaran datang dari proses pengembangan perencanaan.
Proses tersebut memaksa orang untuk berpikir mengenai masa depan, menyediakan
ide-ide dan perencanaan-perencanaan mereka dengan hati-hati, untuk mendiskusikan
ide-ide dan perencanaan-perencanaan mereka dengan orang lain dalam organisasi, dan
14
untuk berkomitmen untuk mencapai tujuan-tujuan yang akan menjalankan
kepentingan organisasi.
III.PENGENDALIAN DALAM MANAJEMEN
A. Definisi
Pengawasan adalah bagaimana pimpinan / manajer yang mengusahakan agar
kegiatan - kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan. (Drs.
Sriyadi,1989:87)
Fungsi manajerial pngendalian adalah mengukur dan mengoreksi prestasi
kerja bawahan guna memastikan bahwa tujuan organisasi di semua tingkat dan
rencana yang didesain untuk mencapainya sedang dilaksanakan.
(GunawanHutauruk,MBA.1989:150)
Dapat juga dikatakan pengawasan adalah suatu prosedur untuk mengukur atau
menilai apakah pelaksana kegiatan dapat mencapai tujuan. Apakah tujuan yang
diharapkan benar – benar terwujud
B. Secara umum fungsi pengawasan meliputi :
1. Menetapkan standar berdasarkan perencanaan
2. Menetapkan jadwal kegiatan
3. Meneliti ulang ongkos-ongkos
4. Melakukan perbaikan kesalahan
Sistem laporan merupakan mekanisme pengawasan yang penting. Pengawasan
dilakukan dengan menganalisis laporan tentang apa yang telah dan sedang berjalan.
Pengendalian yang dilaksanakan ialah untuk memastikan bahwa segala sesuatunya
berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan. Tujuan pengendalian ialah untuk
menemukan kelemahan dan kesalahan untuk dibetulkan dan mencegah
pengulangannya. Pengendalian dioperasikan terhadap semua hal, benda-benda, orang-
orang, kegiatan atau seperti yang diuraikan dalam analisis Billy E Goetz
“Perencanaan manajerial ditujukan untuk menetapkan program-progarm yang sesuai,
terpadu dan jelas sasarannya, sedangkan pengendalian dimaksudkan untuk mengatur
supaya semua kegiatan dilangsungkan sesuai dengan rencana”.
Adapun prasyarat penting penting yang harus dipenuhi sebelum manajer
merencanakan atau mempertahankan sistem pengendalian yaitu:
15
1. Pengendalian membutuhkan perencanaan
Sebelum teknik pengendalian dapat dipergunakan atau disusun sistemnya,
pengendalian harus didasarkan kepada perencanaan.
2. Pengendalian membutuhkan struktur organisasi yang jelas
Prasyarat yang penting untuk pengendalian ialah adanya struktur organisasi dan
seperti halnya dalam perencanaan, makin jelas makinlengkap dan makin bersatu
padunya struktur tersebut, makin besar pula efektivitas pengendaliannya.
C. Proses dasar pengendalian
1. Menetapkan standar
Standar adalah kriteria yang sederhana untuk prestasi kerj, yakni tititk – titik
yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja
tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi
dalam perusahaan.
2. Mengukur prestasi kerja
Langkah kedua dalam pengendalian adalah mengukur dan mengevaluasi
prestasi kerja terhadap standar yang telah ditetapkan.
3. Membetulkan penyimpangan
Proses pengendalian tidak lengkap jika tidak diambil tindakan untuk
membetulkan penyimpangan yang terjadi.
D. Tahap-tahap Pengendalian (Stagesof Control)
Proses pengendalian meliputi tahap-tahap berikut:
1. Menentukan sasaran (goal) untuk performa aktivitas atau fungsi
2. Menentukan standar performa untuk setiap sasaran khusus dan aktivitas atau fungsi
3. Memonitor atau pengukuran performa actual
4. Menelaah (review) dan membandingkan actual dengan performa yang
direncanakan
5. Memproduksi deviasi dan mengadministrasikan untuk memotivasi dan menekan
kan performa.
E. Fungsi pengendalian
a. Penetapan standar pelaksana
b. Penentuan ukuran-ukuran pelaksana
c. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah
ditetapkan
16
d. Pengambilan tidakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari
standar.
KESIMPULAN
Pengawasan atau pengendalian adalah sarana bagi para manajer untuk
memastikan bahwa tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien, serta
mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau tidak
dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali. Fungsi pengendalian dalam
manajemen sering disalah artikan sebagai mencari-mencari kesalahan. Pengendalian
ini merupakan wewenang dari pihak manajer untuk menjamin tercapainya tujuan
perusahaan.
IV. PENGANGGARAN DALAM PENGENDALIAN MANAJEMEN
A. Definisi
Budget (anggaran) merupakan alat mekanisme pengawasan yang paling umum
dipakai. Budget sebenarnya lebih daripada perencanaan karena budget sudah dalam
anggaran uang.
Budget dapat dipakai untuk pengawasan biaya dan hasil atau pendapatan,
pengawasan waktu, pengawasan jumlah, penggunaan bahan, pengawasan
pembelanjaan untuk barang – barang modal dan pengawasan kas. Budgets didasarkan
atas perencanaan untuk periode tertentu. Budgets merupakan alokasi keuangan untuk
tiap unit kegiatan berdasarkan perkiraan kebutuhan . Apabila jumlah menurut
perkiraan dan realisasinya menunjukkan perbedaan melebihi batas yang diizinkan
manajer harus segera mengadakan koreksi.
Budgets sebenarnya lebih daripada perencanaan karena budgets sudah dalam
anggaran uang. (Drs. Sriyadi, 1989:87)
B. Budgets yang baik harus :
1. Fleksibel karena budgets didasarkan atas perkiraan
2. Komunikatif, agar pelaksanaannya dapat mengetahui dengan jelas
3. Selalu diamati, agar bila terjadi masalah segera dapat dikoreksi
4. Merupakan alat manajemen dan bukan sebagai tujuan
17
C. Persyaratan budgeting :
1. Jenis dan mutu data yang dapat disediakan
2. Sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya yang digunakan
3. Sikap manajemen didalam menanggapi adanya pengubahan biaya dan harga-
harga
4. Tingkat kewenangan yang diberikan pimpinan pada bawahan untuk mengubah
anggaran
D. Tipe Pengendalian :
1. Reassurance to sponsor, suatu pengendalian pada tingkatan yang tinggi yaitu
“Stake Holders” diinformasikan mengenai pelaksanaa operasi yang efisien
2. Pengarahan kepada bawahan oleh manajer , pengendalian pada tingkatan
menengah, yaitu bawahan diinformasikan mengenai apa yanng penting dan apa
yang seharusnya mereka berkonsentrasi.
3. Pengarahan kepada tingkat yang lebih rendah oleh manajemen yang lebih tinggi,
suatu pengendalian pada tingkatan menengah, yaitu manajer diinformasikan
mengenai penyelesaian ketinggalan dan tindakan manajemen yang diperlukan
4. Close The Loop, suatu pengendalian dalam tingkatan yang lebih rendah, yaitu
manajer diinformasikan bahwa kedua-keduanya yaitu persyaratan teknis dan legal
telah dipenuhi
E. Revisi Anggaran :
Suatu anggaran membutuhkan modifikasi bila sudah tidak lagi menggambarkan perencanaan dan tidak berfunngsi sebagai alat pengendalian suatu anggaran memerlukan revisi ketika terdapat perubahan dalam proses atau operasi, perubahan besar dalam biaya, misalnya tingkat upah tenaga kerja. Anggaran harus selalu dipebaiki secara terus menerus bila perlu untuk menjaga fungsinya sebagai alat pengendalian.
18
BAB IIIPENUTUP
KESIMPULAN
1. Budgeting dalam pengendalian manajemen sangat penting karena dengan adanya
budgets atau penganggaran yang jelas, pengawasan atau pengendalian tujuan
perusahaan akan lebih terkontrol
2. Sebuah perencanaan yang sudah matang langkah selanjutnya adalah menyusun
anggaran untuk pelaksanaan rencana tersebut, agar dalam pelaksanaannya nanti
tidak melenceng dari standar yang telah ditetapkan
3. Manajer harus dapat membuat rencana yang lebih baik bila ingin melakukan
pekerjaan yang diperlukan. Ia harus menyiapkan rencana yang berisi langkah
teratur secara mendetail, termasuk deatline. Dalam anggaran harus dibuat alokasi
untuk kegiatan tak terduga. Periode waktu anggaran harus sesuai dengan data
yang ada. Manajer familiar dengan berbagai jenis rencana dan anggaran yang
berbeda sehingga ia dapat mempersiapkannya dengan mudah.
4. Suatu anggaran dapat memberikan peringatan akan adanya kemungkinan
timbulnya masalah. Anggaran dapat menghindari krisis yang memerlukan lembur
atau biaya transportasi tinggi untuk menerima perlengkapan yang disebabkan
oleh permintaan yanng banyak
5. Pengawasan dan pengendalian adalah sarana bagi para manajer untuk
memastikan bahwa tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien,
serta mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak digunakan tidak akan
terjadi
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Adisaputro, Gunawan.2004. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta : BPFE
2. Handoko, T.Hani.2000.Manajemen. Yogyakarta : BPFE
3. Hatauruk, Gunawan. 1989. Manajemen. Yogyakarta : Andi
4. K. Shim, Jae. 2001.Budeging Pedoman Lengkap Langkah – Langkah
Penganggaran. Jakarta : Erlangga
5. Sriyadi. 1989. Bisnis, Pengantar Ilmu Ekonomi perusahaan Modern.
Semarang : IKIP Semarang Press
6. Widjayatunggal Amin. 1989. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta :
Rineka Cipta
20