PENGUKURAN DAN EVALUASI KESEHATAN MASYARAKAT
PENDAHULUAN
Sejarah kesehatan, konsep-konsep, dan perkembangan ilmiah telah
dibicarakan pada bab sebelumnya. Pengukuran kesehatan populasi merupakan
dasar untuk meningkatkan status kesehatan. Kesehatan masyarakat dulunya
berhubungan dengan kesehatan populasi, sedangkan saat ini kesehatan masyarakat
dikaitkan dengan kesehatan perorangan dan kelompok populasi. Bab ini akan
mendiskusikan bagaimana cara pengukuran yang biasa digunakan untuk
menggambarkan, menganalisa, menentukan, dan cara yang benar guna menjaga
dan meningkatkan kesehatan masyarakat dan perorangan serta memantau hasil
dari suatu intervensi yang dilakukan.
Para petugas kesehatan profesional, baik secara individu dan komunitas
perlu untuk mendapatkan pengetahuan dan keahlian dalam mengukur dan
menginterpretasikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap suatu penyakit baik
secara perorangan dan kelompok masyarakat. Demografi dan epidemiologi adalah
dasar dari sistem informasi kesehatan, sosial dan dasar ilmu kedokteran yang
penting untuk diketahui oleh petugas kesehatan.
Demografi menggambarkan suatu karakteristik dan dinamika yang terjadi
pada kelompok masyarakat dari waktu ke waktu. Epidemiologi dipakai untuk
mengukur penyebaran, dan determinan (faktor-faktor penentu) masalah kesehatan
masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan dan pengambilan
keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan. Hal ini menjadi dasar untuk
menghitung tingkat penyakit dan pola-pola perubahan terkait dengan faktor risiko.
Epidemiologi juga menjadi dasar untuk pembuatan perencanaan, evaluasi, dan
pelaksanaan pelayanan kesehatan. Ada beberapa disiplin ilmu lain yang menjadi
tambahan informasi dan wawasan untuk menilai kesehatan masyarakat secara
nasional. Salah satunya adalah ilmu sosial seperti sosiologi, psikologi,
antropologi, dan ekonomi, sementara dari bidang klinis seperti ilmu pediatri dan
geriatri, serta ilmu dasar seperti mikrobiologi, imunologi, dan genetik.
Bab ini akan mengenalkan epidemiologi dan sistem informasi kesehatan
termasuk hal-hal yang menjadi dasar, konsep-konsep dan metodenya. Artikel ini
tidak hanya mendiskusikan metode epidemiologi dan biostatistik, tapi juga
berfokus pada pemikiran-pemikiran dasar dan hubungannya dalam bidang
kesehatan masyarakat saat ini.
DEMOGRAFI
Demografi adalah ilmu tentang kependudukan, khususnya mempelajari
tentang jumlah dan komposisi penduduk, kelahiran, kematian, pertumbuhan,
penyebaran berdasarkan usia, perpindahan penduduk, serta data-data penting dan
pengaruhnya secara sosial dan kondisi ekonomi. Demografi didasarkan pada
laporan data-data penting dan penelitian jumlah kepadatan populasi. Hal itu
diukur dari waktu ke waktu. Salah satunya seperti jumlah kelahiran, dan angka
kematian baik di kawasan pedesaan dan perkotaan, perkawinan, perceraian dan
perpindahan penduduk.
Data penting tersebut termasuk jumlah kelahiran, kematian, jumlah
penduduk ditinjau dari usia, jenis kelamin, tempat tinggal, status ekonomi dan
perpindahan penduduk. Angka kelahiran berdasarkan dari pelaporan wajib jumlah
kelahiran dan angka kematian didapat dari surat kematian.
Sensus adalah pencacahan jumlah penduduk termasuk identitas penduduk
di daerah tertentu. Sensus menyediakan informasi penting semua anggota rumah
tangga, seperti usia, tanggal kelahiran, jenis kelamin, pekerjaan, status pernikahan,
pendapatan, tingkat pendidikan, dan status kesehatan (kecacatan)
Sebuah sensus menetapkan penduduk menurut lokasi tempat pencacahan
(de facto) atau tempat tinggalnya (de jure). Sistem sensus merupakan area
geografi terkecil dari keselurahan data. Data untuk area geografi yang luas
( daerah metropolitan) juga diterbitkan. Data yang luas tersebut dikumpulkan dari
beberapa sampel penduduk.
Data sensus tersubut kemudian dimuat dalam beberapa seri volume
kemudian akan dilakukan telaah melalui komputer, CD, dan internet. Biasanya
survei antar sensus dilakukan untuk menentukan pola-pola dalam hal ekonomi dan
data demografi seperti pendavatan keluarga dan perorangan, nutrisi, pekerjaan,
dan indikator sosial lainnya. Keakuratan data dam proses memerlukan biaya yang
nahal dan saat ini belum bisa mencapai 100 persen, tapi kehati-hatian diperlukan
untuk memaksimalkan respon dan standarisasi dalam metode wawancara. Dengan
segala keterbatasannya, sebuah sensus diterima sebagai dasar dari defenisi
statistik dari suatu populasi. Hal ini merupakan hal yang baik untuk negara-negara
maju, tapi menjadi masalah untuk beberapa negara maju dengan sistem pencatatan
angka kelahiran dan kematian yang tidak adekuat, sehingga memerlukan sistem
pencatatan berbasis mayarakat. Umur harapan hidup biasanya diukur dengan
membandingkan status kesehatan di antara beberapa negara.
Kemajuan ilmu demografi menjadi trend jangka panjang menurunkan
angka kelahiran dan kematian, sehingga menyebabkan perubahan penyebaran usia
dalam suatu populasi. Penyebaran populasi berdasarkan usia dan jenis kelamin
dipengaruhi oleh angka kelahiran dan kematian, selain itu juga dipengaruhi faktor
lain seperti perpindahan penduduk, ekonomi, peperangan, politik, sosial, iklim
dan bencana alam. Perubahan pola povulasi juga diikuti dengan perkembangan
ekonomi dan kemajuan demografi yang digambarkan sesuai dengan tingkatan
dibawah ini.
1. Tradisional : jumlah kematian dan kelahiran naik atau seimbang
2. Transisional : jumlah kematian menurun dan kelahiran meningkat pesat
3. Low stationary : jumlah angka kematian dan kelahiran menurun atau
seimbang
4. Graying of the population: meningkatnya proporsi usia tua akibat
menurunya jumlah kelahiran dan kematian serta meningkatnya harapan
hidup.
5. Regression : migrasi penduduk atau meningkatnya jumlah kematian di
usia muda akibat trauma, AIDS, penyakit kardiovaskular.
Tabel 3.1 Life expectancy at birth y(years), 1960-2005, selected OECD Ccountries
Kelahiran, kematian, dan pola penyakit,serta perpindahan penduduk
berpengaruh besar terhadap kemajuan suatu populasi. Banyak faktor yang
mempengaruhi menurunnya jumlah kelahiran dan meningkatnya orang dengan
umur yang panjang (Kotak 3.1). Pendidikan seseorang, urbanisasi, kebersihan,
dan pencegahan, kemajuan ekonomi dengan kondisi hidup yang baik serta
penurunan jumlah kematian bayi dan anak merupakan faktor yang utama. Masalah
ini penting untuk negara-negara berkembang dimana meningkatnya angka
kelahiran dan menurunnya angka kematian anak atau bayi akan berdampak pada
pertumbuhan penduduk yang pesat dan meningkatnya kemiskinan.
Angka kelahiran di negara-negara industri menurun pada pertengahan abad
lalu dengan adanya kemajuan ekonomi, penerapan program KB yang adekuat,
serta adanya peluang wanita untuk bekerja.Di beberapa negara adanya akses untuk
mendiagnosa jenis kelamin janin mengakibatkan wanita banyak melakukan aborsi
dikarenakan suatu kebijakan kelahiran anak, misalnya banyak orang tua lebih
memiliki anak laki-laki contohnya di Cina dan India.Hal ini diakibatkan
kurangnya wanita usia muda dalam suatu populasi masuk ke dalam bagian dari
sosial dan politik.
KELAHIRAN
Kelahiran anak yang hidup jelas lebih ditentukan oleh faktor biologis
seseorang. Suatu kelahiran secara umum dipengaruhi oleh budaya, sosial,
ekonomi, agama, bahkan faktor politik. Meskipun kemajuan ekonomi awalnya
menaikkan angka kelahiran, status pendidikan dan ekonomi serta kelangsungan
hidup anak yang lahir, secara umum juga menahan jumlah angka kelahiran dan
pertumbuhan penduduk secara alami.
Kotak 3.1 Faktor-Faktor Penurunan Angka Kelahiran Dan Peningkatan Harapan Hidup Faktor-faktor dalam penurunan angka kelahiran
1. Tingkat pendidikan khususnya perempuan2. Berkurangnya angka kematian bayi dan anak3. Kemajuan ekonomi, meningkatnya standar hidup, keinginan, dan tingkat
pendapatan4. Urbanisasi : adanya perubahan kebutuhan keluarga dibandingkan dengan
yang di pedesaan5. Pelaksanaan KB, pelayanan, akses, dan pengetahuan6. Adanya kebijakan pemerintah dalam mepromosikan kelahiran sebagai
ukuran kesehatan7. Peran media massa dalam menyebarluaskan program KB8. Pengembangan sistem dan akses pelayanan kesehatan9. Perubahan status ekonomi, sosial, dan gaya hidup wanita10. Perubahan dalam hal sosial, agama, dan politik serta nilai ideologi
Faktor-faktor dalam peningkatan usia harapan hidup1. Meningkatnya pendapatan dan standar hidup suatu keluarga2. Meningkatnya ketersediaan makanan yang bernutrisi, penyebarannya, kualitas
makanannya dan pengetahuan tentang makanan yang sehat3. Pemeriksaan terhadap penyakit infeksi 4. Berkurangnya angka kesakitan penderita dengan penyakit yang tidak menular5. Kebersihan air, pembuangan sampah dan kotoran yang tepat serta kondisi
lingkungan rumah yang adekuat6. Pencegahan penyakit, mengurangi faktor risiko dengan gaya hidup sehat7. Meningkatkan kualitas dan akses terhadap pelayanan kesehatan8. Menggiatkan kegiatan promosi dan edukasi baik secara sosial, masyarakat dan
perorangan9. Adanya sistem jaminan sosial, seperti asuransi kesehatan anak dan asuransi
kesehatan nasional10. Memberikan kesejahteraan sosial dan ekonomi kepada para pekerja
PIRAMIDA POPULASI
Piramida populasi menggambarkan suatu grafik persentase jumlah wanita
dan lelaki pada setiap kelompok umur tertentu dalam suatu populasi. Suatu negara
atau daerah dengan grafik poramid yang melebar menunjukkan tingginya angka
kelahiran dan banyaknnya populasi yang berada pada umur dibawah 15 tahun;
biasanya diikuti dengan sumber daya yang terbatas sehingga cenderung ke arah
kemiskinan. Suatu piramida populasi yang sempit dengan sedikitnya jumlah
populasi pada umur muda dan meningkatnya populasi usia tua, hal ini akan
menyediakan tenaga kerja yang lebih sedikit, dengan kata lain kondisi ekonomi
tergantung dari kelompok usia baik yang muda maupun yang tua.
Kotak 3.2 Tingkat Kelahiran Yang Biasa Dipakai
1. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rates) merupakan jumlah kelahiran hidup
dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun
tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yurisdiksi yang
sama.
2. Angka kelahiran total (Total Fertilty Rates) merupakan rata-rata jumlah anak
yang dilahirkan oleh seorang wanita sampai dengan akhir masa reproduksinya,
dan banyaknya anak menurut kelompok umur wanita tertentu, hal ini paling
akurat untuk menjawab “berapa banyak anak yang dilahirkan oleh seorang
Dengan tersedianya tenaga kerja yang sedikit pada suatu populasi maka
pembiayaan sosial bergantung pada setiap subkelompok tertentu, dan bisa saja
merugikan para pensiunan dan layanan kesehatan. Beberapa faktor yang
berdampak pada suatu populasi piramid, seperti hilangnya beberapa penduduk
selama waktu perang. Hal ini akan berefek hilangnya banyak populasi baik wanita
maupun lelaki begitu juga dengan jumlah kelahiran menurun selama perang
berlangsung. Di beberapa negara populasi dengan jumlah kelahiran yang rendah
dan tingginya usia harapan hidup ini termasuk ke dalam konsep kelompok
dependen populasi artinya kelompok usia dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun
memiliki total kenaikan yang seimbang dalam hal ekonomi dan sosial.
USIA HARAPAN HIDUP
Usia harapan hidup merupakan suatu indikator status kesehatan yang
didasarkan pada rata-rata usia seseorang yang sakit yang berhasil bertahan hidup.
Antara tahun 1970-2004 (Gambar 3.2) variasi penduduk berdasarakan jenis
kelamin dan ras pada usia 65 adalah sama. Usia harapan hidup di United State
tahun 1990-2000 meningkat drastis pada pertengahan abad, hal ini mencerminkan
berkurangnya jumlah penyakit infeksi dan berkurangnya jumlah ibu hamil dan
bayi yang sakit. Pertengahan abad ini awalnya menggambarkan sebuah
peningkatan dan kemudian terjadi penurunan kematian akibat penyakit
kardiovaskular tapi menigkatnya jumlah kematian akibat kanker dan trauma,
maka usia harapan hidup meningkat tapi lebih rendah dibandingkan periode
sebelumnya.
Usia harapan hidup di United States meningkat drastis dari 47,3 tahun
pada tahun 1900 menjadi 68,2 tahun di tahu 1950. Sejak 1950 usia harapan hidup
meningkat menjadi 73,7 di tahun 1980, dan menjadi 77,8 tahun di 2004 (75,2
tahun lelaki dan 80,4 tahun wanita), (Health United States 2006 dan 2007,
Gambar 3.3). Di beberapa belahan dunia usia harapan hidup lebih lama seperti
negara-negara di Eropa (Gambar 3.3).
Usia harapan hidup juga digunakan secara epidemiologi untuk penyaki-
penyakit kronis guna mempelajari pola kematian dan populasi yang hidup ,seperti
populasi dengan kanker payudara. Secara epidemiologi klinik hal ini penting
untuk mempelajari dan menilai keefektifan suatu intervensi yang dilakukan. Usia
harapan hidup cukup berbeda antara lelaki dan wanita, jenis kelamin merupakan
faktor penting dalam menilai prevalensi suatu penyakit dan keefektifan suatu
intervensi.
Demografi menjadi suatu isu yang besar dalam hal politik dan sosial di
suatu negara dimana transisi demografi terjadi akibat adanya pergantian pemimpin
dari suatu populasi. Populasi penduduk Rusia pernah berkurang akibat rendahnya
jumlah kelahiran dan usia harapan hidup yang rendah dibandingkan dengan
negara-negara di Eropa Barat. Cina membuat suatu kebijakan “satu anak untuk
satu keluarga” dengan pilihan jenis kelamin yaitu laki-laki sehingga terjadilah
ketidakseimbangan dimana jumlah laki-laki lebih banyak sedangkan jumlah
wanita sedikit. Negara berkembang dengan angka kelahiran yang tinggi akan
mengalami pertumbuhan populasi yang melebihi kapasitas ekonomi. United
States berhasil untuk meningkatkan usia harapan hidup dan program imigrasi
untuk mengimbangi rendahnya angka kelahiran. Jepang dan negara Eropa lainnya
memiliki usia harapan hidup yang tinggi dan angka kelahiran yang rendah.
Transisi dalam suatu populasi penting untuk menunjang ekonomi dan politik di
setiap negara.
EPIDEMIOLOGI
Petugas kesehatan umumnya hanya berorientasi dan memberikan
perawatan secara individu saja. Bagaimanapun juga bahkan seorang spesialis juga
harus mengerti dasar suatu penyakit tidak hanya dari segi individu saja, tapi juga
mempengaruhi kelompok populasi dan komunitas mayarakat. Para klinisi harus
memahami potensi epidemi suatu penyakit demikian juga faktor risiko dari
penyakit yang tidak menular serta efeknya terhadap pasien, seperti penyakit
kardiovaskular guna menentukan penatalaksanaanya dalam jangka panjang.
Epidemiologi merupakan studi untuk mempelajari masalah – masalah
kesehatan. Tujuannya untuk memahami proses terjadinya suatu penyakit dan
dampaknya, menentukan faktor penyebab serta memberikan arahan pengobatan
atau menentukan suatu intervensi kesehatan masyarakat. Distribusi dan penentuan
terkait status kesehatan, kondisi, atau masalah populasi tertentu adalah penting
untuk mengetahui upaya yang potensial dan tevat untuk mengontrol status
kesehatan. Tujuan terakhir epidemiologi adalah promosi, pencegahan, dan
perbaikan kesehatan. Hal tersebut membutuhkan peran dari surveilans, tim
observasi, tim hipotesis dan .tim penguji analitik. Penentuan itu termasuk lah
bidang fisik, biologi, sosial, kultur dan budaya. Distribusi tersebut termasuk waktu
(bulan, musim, hari), tempat, dan kelompok yang berpengaruh. Terkait dengan
status kesehatan termasuk penyakit, penyebab kematian, gaya hidup (misal:
merokok), pemenuhan intervensi kesehatan (misal: imunisasi) serta akses fasilitas
kesehatan.( Last, 2007)
Konsep epidemiologi termasuk studi dalam hal deskriptif pencatatan dan
pelaporan data untuk jumlah kematian,kesakitan, faktor-faktor yang berpengaruh.
Mereka fokus pada pola distribusi dari penyakit serta faktor risikonya berdasarkan
waktu, tempat, dan karakter seseorang. Analisa epidemiologi didasarkan pada
suatu hipotesis seperti cross-sectional, case control, cohort demikian juga tentang
studi intervensi termasuk aspek klinis dan trial program.
Variabel adalah suatu tanda, fenomena, atau kejadian dengan nilai yang
berbeda. Ini termasuk dalam hal fisik, biologi, sosial,kultur, faktor gaya hidup
yang mempengaruhi kesehatan. Status kesehatan dan kejadian penyakit, seba
kematian, gaya hidup seperti kebiasaan merokok, regimen pencegahan, funsi
pelayanan kesehatan. Masalah kesehatan banyak terjadi di kelompok populasi dan
ilmu epidemiologi digunakan untuk mendefenisikan suatu masalah yang ada di
populasi tersebut. Penetuan populasi umunya ditentukan berdasarkan karakteristik
usia, jenis kelamin, etnik, agama setempat. Tujuan dan metode epidemiologi
tertera pada kotak 3.4.
Secara klasik, para klinisi tidak hanya memeriksa pasien secara individu
saja, tapi harus memahami konsep pencegahan dan epidemiologi suatu populasi
tertentu. Dalam mengevaluasi efek dari pencegahan atau pengobatan maka perlu
untuk memahami faktor-faktor risiko dan proses terjadinya penyakit secara alami.
Studi epidemiologi suatu penyakit pada populasi tertentu mempertinbangkan
beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, etnik, faktor risiko yang diduga, dan
pola sosialekonomi, maupun dampak dari berbagai intervensi. Ini dilakukan untuk
mempelajari riwayat suatu penyakit secar alami, jenis diagnosa, manajemen
pencegahan yang tepat, hasil yang diharapkan, kerugian dan manfaat dari metode
yang berbeda dari suatu kontrol.Kotak 3.3 status kesehatan individu dan komunitas: faktor penentu dan pengukuranFaktor- faktor
Biologi; usia, gender, genetik Geografi; kota, desa, iklim Ekonomi; GDp per kapita, penghasilan keluarga, pengangguran, standar hidup Sisial, kultur, agama, faktor ekonomi Pendidikam; Gaya hidup; kebiasaan individu, merokok, olahraga, kebiasaan seksual Pekerjaan ; kecelakaan, paparan racun Lingkungan; paparan racun, karsinogen, agen infeksi Nutrisi ; menu makanan, ketersediaan makanan, kualitas dan biaya makanan Jaminan kesesehatan; pencapaian, kualitas pelayanan yang komprehensif Kebijakan dan infrastruktur kesehatan masyarakat
Pengukuran Demografi ; kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian Infrastruktur ; sarana air bersih, makanan, pembuangan limbah, dan transportasi Jaminan kesehatan; mencakup semua masyarakat dan harus komprehensif Sumber daya manusia; Proses ; pemanfaatan, imunisasi dan tarif rawat inap Outcome :
Mortalitas ; usia, gender, kausaMorbiditas ; kausa, waktu, tempat, paparan umumIndikator fisiologi ; pertumbuhan, BMI, anemiaFungsi hidup dan kecacatan
Pengukuran kualitas; akreditasi, perbaikan kualitas Pengetahuan, sikap, kepercayaan, kebiasaan Kepuasan dan penilaian diri Kerugian dan manfaat
Para klinisi dan tim epidemiologi memiliki ketergantungan satu sama lain,
dan saling bekerjasama di beberap bidang, seperti manajemen kesehatan ekonomi
dan pengalaman intevensi untuk memperbaiki sumber daya yang tepat guna. Hal
ini juga bergantung dari interaksi beberapa bidang dalam kesehatan masyarakat,
kebijakan kesehatan, sistem manejemen kesehatan, dan pengobatan klinis. Pilihan
yang sulit dalam kebijakan publik untuk mengalokasi sumber daya di banyak
faktor, termasuk dalam hal kondisi epidemiologi, intervensi yang efektif, masalah
etik.
Pada abad 19 sampai abad 20, masa transisi paling besar terjadi di negara
maju dimana penyakit “wabah dan kelaparan” berkurang dan penyakit kronik
menjadi penyebab utama kematian. Hal ini banyak dihubungkan dengan masalah
lingkungan seseorang dan gaya hidup seseorang. Transisi epidemiologi kemudian
Kotak 3.4 Goals dan Metode EpidemilogiSasaran
1. Untuk mengeliminasi atau mengurangi masalah kesehatan dan konsekuensinya
2. Untuk mencegah kejadiannya dan kekambuhannyaMetode
1. Menggambarkan penyebaran dan ukuran masalah penyakit dalam populasi masyarakat
2. Identifikasi proses etiologi dan faktor-faktor yang termasuk dalam patogenesis penyakit.
3. Penyediaan data penting untuk perencanaan, implementasi dan penilaian suatu layanan guna mencegah, mengontrol, dan mengobati penyakit dan menyusun prioritas sepanjang pelayanan
Prinsip etikaDeklarasi Helsinki terutama berkaitan dengan design
eksperimental dalam penelitian klinik, dan tidak banyak mencakup design observasi sehingga sering digunakan dalam penyelidikan kesehatan masyarakat. Secara umum terdapat empat prisip etik dalm penelitian, yaitu otonomy (menghormati hak individu), beneficence, nonmaleficence, dan justice
diambil, awalnya karena keefektifan dan keberhasilan akitivitas kesehatan
masyarakat seperti sanitasi lingkungan dan kesehatan makanan dan kontrol
penyakit menular maupun keberhasilan program vaksin dan antibiotik dalam
mengurangi masalah penyakit pada anak. Pada era kedua pertengahan abad 20
kesehatan mayarakat mengalami kondisi naik turunnya penyakir kronik di negara
maju, tapi saat ini yang masih menjadi tantangan besar di negara-negara transisi
(negara bekas jajahan), khususnya Federasi Rusia, Ukraine, dan Republik Asia
dan beberapa negara berkembang lain. Pada era ketiga saat ini kesehatan telah
dicapai oleh mereka yang hidup antara tahun 70-an dan 80-an, tidak hanya bebas
dari penyakit serius tapi aktivitas hidupnya juga berorientasi pada perspektif
personal dan penyesuaian diri dalam komunitas dan sistem kesehatan.
Khususnya selama tahun 1950 dan 1960, satndar hidup di negara industri
berhubungan dengan meningkatnya penyakit tidak menular, termasuk penyakit
kardivaskular, keganasan, terkait dengan merokok, penyakit life style lainnya,
trauma akibat pekerjaan, kekerasan, kecelakaan lalu lintas. Transisi ini
memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit suatu negara khususnya
mereka yang tinggal di perkotaan dan status ekonomi menengah keatas.
Sejak tahun 1960, hal baru dari transisi epidemiologi terjadi dengan
menurunnya penyakit jantung, stroke,dan taruma sebagai penyebab kematian baik
di negara industri dan negara berkembang. Hal ini membantu menigkatkan usia
harapan hidup, kesadaran kesehatan personal, meningkatkan kesejahteraan sosial
lansia dan kelompok dewasa yang rentan, serta memajukan pelayanan medis.
Pada tahun 1980, sebuah tantangan baru epidemiologi mucul akibat
adanya infeksi pandemik penyakit HIV dan penyebarannya tidak dapat dikontrol.
Secara potensial penyakit berbahaya ini dapat ditularkan dari habitat aslinya
dengan cepat akibat adanya perpindahan populasi, termasuk dari imingran, turis,
dan wisatawan. Penyakit infeksi lain yang resisten terhadap pengobatan (dikenal
dengan istilah multidrug resisten/MDR) yaitu penyakit Tuberkulosis.
Wabah HIV/AIDS telah menimbulkan situasi yang baru dan mematikan di
seluruh dunia, dan belum ada cara untuk mengendalikan penyebaran virus ini
yang dicapai oleh negara-negara maju yang memiliki kemajuan kesehatan dan
ilmiah. Pekerjaan ini membutuhkan banyak tim dan tindakan yang kooperatif dari
pemerintah, organisasi internasional, kerajasama bilateral, organisasi non
pemerintah (NGO), dan lembaga swasta utuk menskrinning, mengedukasi,
program pengurangan risiko, pemberian profilaksis, pengobatan dengan obat
antiretroviral untuk perawatan klinisnya dan mecegah penyebaran virusny
Penyakit baru ini merupakan ancaman terpenting bagi perkembangan
status kesehatan di negara-negara maju dan bahkan ancaman terbesar bagi sistem
kesehatan di negara berkembang. Penyakit baru ini memberikan tantangan yang
baru dalam dunia kesehatan dengan adanya penyakit baru lainnya (AIDS,
Ebola,SARS, Avian influenza) sepanjang itu juga muncul penyakit dengan kasus
Tuberkulosis dengan MDR, methicillin resistant Staphylococcus aures (MRSA),
dan lainnya seperti penyalahgunaan antibiotikdan perubahan molekul organisme.
Bahkan ada penyakit yang meskipun telah di vaksin akan muncul kembali seperti
pertusis dan campak.
Di tahun 1990,terdapat penerobosan baru dalam segi epidemiologi suatu
infeksi membuat meningkatnya prevalensi penyakit kronik. Agen infeksi baru,
prion diiidentifikasi oleh Stanley Pruzziner (Nobel prize, 1997) sebagai trasmisi
dari penyakit Creutzfelfd-Jakob, yaitu suatu penyakit degeneratif dengan
gangguan neurologi. Di tahun 1980 teridentifikasi jenis bakteri baru yaitu
Helicobacter pylori, senagi penyebab penyakit tukak peptik dan kanker usus(BL,
Marshall dan J.R.Warren, Nobel prize, 2005). Sebelumnya diketahui kaitan antar
hepatitis B dengan kanker hati dan sirosis kronik hal ini memberikan pentingnya
vaksin yang efektif dan ketersediaannya yang terjangkau,dan temuan lain adanya
kekurangan gizi merupakan kofaktor dalam berbagai penyakit.
Pada tahun pertama, abad 21. Human papilloma virus (HPV), adalah virus
yang bertransmisi secara seksual, dan diketahui sebagai penyebab kanker serviks.
Vaksin yang efektif telah disetujui di United State oleh FDA pada tahun 2006 dan
telah digunakan di beberapa negara maju, tetapi di negara berkembang biaya
vaksin sanagt mahal. Untuk mengontrol dan menghilangkan salah satu penyebab
utama kanker wanita di dunia, maka perlu dilakukan skrining pap smear.
Terobosan lain dalam ilmu kedokteran dan praktik kesehatan masyarakat adalah
dengan mengkombinasi epidemiologi dan investigasi klinik dalam menguatkan
suatu hubungan penyakit dan mencari mekanisme pencegahannya.
SOSIAL EPIDEMIOLOGI
Konsep epidemiologi telah berevolusi dari asalnya sebagai faktor dalam
statistik sanitasi pada pertengahan abad 19, sebagaimana dicontohkan dalam
arimatika politik dan statistik vital Farr dan statistik sosial Chadwick dan
Shattuck. Ini membantu mendorong gerakan sanitasi dan pengembangan saluran
air, pembuangan sampah, dan sanitasi masyarakat. Di akhir abad 19, atau sekitar
awal abad 20, konsep epidemiologi berkaitan dengan teori kuman pada agen
tunggal berhubungan dengan satu penyakit spesifik, dan kegiatan keehatan
masyarakat berfokus pada pencegahan primer berupa vaksinasi. Pada akhir abad
20, epidemiologi penyakit kronik memiliki kaitan diantara banyak faktor risiko
tanpa memahami betul bagaimana bentuk intervensi dan patogenesis dari faktor-
faktor tersebut. Beberapa peristiwa penting suatu epidemilogi ditunjukkan pada
kotak 3.5. Hal tersebut didiskusikan lebih lanjut pada Chapter 1,4,5,8,dan 13.
Epidemiologi penyakit kronik diaplikasikan dalam pengendalian risiko
tindakan kesehatan masyarakat, mempengaruhi gaya hidup (pola makan, olahraga,
merokok), produk (makanan, kendaraan), dan lingkungan (populasi, perokok
pasif). Era baru epidemiologi muncul pada abad 21dimana organisasi, informasi,
dan aplikasi teknologi biomedikal merupakan hal penting dalam kesehatan
masyarakat. Ini melibatkan kerjasama dari berbagi multidisiplin ilmu,seperti
bidang statistik, ekonomi, ahli sosial, manajemen kesehatan mayarakat, dan ahli
epidemiologi dalam memberikan keterampilan yang berbeda dalam sebuah
paradigma kesehatan masyarakat yang kompleks.
Ketidaksetaraan sosial dalam morbiditas dan mortalitas menjadi masalah
utama yang menarik dalam studi epidemiologi selama bertahun-tahun. Suatu
penelitian diagnosis kanker kolorektal stadium akhir di New York menunjukkan
banyak terjadi pada wanita. Seseorang yang tinggal di daerah dengan status
ekonomi rendah secara sigmifikan lebih mungkin didiagnosa ketika sudah di
stadium akhir suatu penyakit daripada yang tinggal di daerah status ekonomi
tinggi. Pola yang sama dari perbedaan status ekonomi dalam segi mortalitas
menunjukkan antara seseorang di Sao paulo, Brazil dimana seseorang yang
miskin memiliki tingkat mortalitas tiga kali lebih tinggi daripada kelompok yang
kaya.
Berbeda dengan studi di daerah Denmark, risiko relatif kematian
menunjukkan sedikit dalam variasi kelas sosial kecuali orang tanpa alamat
diketahui. Ketidakadilan sosial dalam kesehatan sebenarnya terjadi di beberapa
status sosial, bahkan mereka secara universal berlaku dalam akses pelayanan
kesehatan, termasuk United Kingdom, Israel, banyak lainnya, dengan beberapa
akses pelayanan fisik lainnya, berbeda dalam gaya hidup dan faktor risiko, status
ekonomi dan pengetahuan, sikap dan praktik terkait perawatan kesehatan.
Epidemiologi sosial dalam beberapa hal mencerminkan tradisi dari
Virchow, Chadwick, Shattuck dan Farr (lihat Chapter1), dan kembali pada teori
miasma penyakit, dimana kesehatan populasi sebagian besar ditentukan oleh
faktor lingkungan sosial, dan memahami sebab dari penyakit, maka penting untuk
memahami sejarah dan hubungan sosial. Epidemiologi sosial ini tentu
menggabungkan metode kualitatif berdasarkan ilmu sosial selain itu pengukuran
epidemilogi mengukur antara paparan dan penyakit diperseorangan dan
kelompok.Kesehatan masyarakat terbaru menggabungkan metode kualitas dan
kuantitas dengan ilmu manajemen berdasarkan keberhasilan semua modalitas isu
kesehatan masyarakat selama berabad lalu.
Kotak 3.5 Peristiwa Penting Dalam Epidemiologi
Statistik penting dan epidemiologi sosial1662 Graunt mengeluarkan Natural and political observations made upon the bills of mortality1836 kantor umum registrasi didirikan oleh parlemen U.K1842 Chadwick- melaporkan kondisi sanitasi dari populasi yang bekerja di Great Britania1848 Virchow-‘’medicine is a social science1858 Simon memetakan mortalitas di suatu daerah dan hubungannya dengan sosial dan kondisi lingkungan1974 TheLalonde melaporkan-perspektif baru dalam kesehatan di Canada-dengan konsep dari gaya hidup, genetik, lingkungan,dan fasilitas kesehatan sebagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan1982 Black melaporkan-adanya perbedaan kelas sosial dalam suatu mortalitas di U.K1995 konferensi Beijing tentang pemberdayaan kesehatan wanita dan anak-anak2011 pengamatan terhadap United nations millenium development goals (MDGs) dan human development index(HDI)
Epidemiologi penyakit tidak menular1747 Lind menunjukkan cara pencegahan survy dengan buah jeruk1775 pott menunjukkan adanya bakat kanker yang lebih di scrotum1914 Goldberg menunjukkan nutrisi sebagi penyebab pellagra1950 Doll danHill menghubungkan merokok dengan kanker paru1954 Framingham melaporkan studinya tentang penyakit jantung dan faktor risikonya1960 penurunan mortalitas dari penyakit jantung ke kasus trauma1990 agen infeksi penyebab penyakit kronik, helicobacter pylori sebagai penyebab tukak peptik dan kanker abdomen1990 Vaksin hepatitis B guna mencegah kanker hati2006 Vaksin Human papilloma virus guna cegah kanker serviks
Epidemilogi Penyakit Menular
1796 jenner menggunakan cowpox untuk vaksin smallpox1854 snow mengidentifikasi dan memutuskan air sebagai transmisi penyakit kolera di London1882 koch menemukan basil tuberkel dan kolera, dalam suatu postulat sebab-akibat Koch-Henle 1978 eradikasi kasus cacar teracapai1980 HIV dan munculnya penyakit bahaya lainnya1990 vaksin hepatitis B guna cegah kanker hati2000 Eliminasi penyakit frambusia, poliomielitis, leprosy, dan campak yang dicapai 2000 SARS, avian flu, muliti-drug resistant2007 H5N1dari avian influenza menyebar dan terancam pandemik
Epidemiologi Kebijakan Kesehatan
1883 Bismark mengajukan kompensasi bagi tenaga kerja dan asuransi kesehatan nasional1917 Seamsko membuat sistem kesehatndi negara Soviet1948 UK mendirikan Ntional Health Service1964 US Surgeon General Report on Smoking and Health1965 US Medicare and Medical sebagai perubahan vada Social Secutity di tahun 19351978 deklarasi Alma-Ata and health for all 20001979 US Surgeon General-Health people and health targets1990 pengendalian perkembangan layanan di US2000 pembaruan kesehatan di daerah pusat dan timur Eropa, negara persemakmuran, asia, dan negara berkembang lainnya2008 asuransi kesehatan universal dalam pemilihan presiden di US