Download - PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
1/54
PENGENALAN
SERAT OPTIKPendidikan Teknik Elektronika1/8/2008
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
2/54
PENGENALAN SERAT OPTIK January8, 2008
P e n d . T e k n i k E l e k t r o n i k a 2 0 0 8 Page 2
SERAT OPTIK A. Gambaran Umum Sistem Transmisi Fiber Optik
Pada komunikasi fiber optik, sinyal yang digunakan adalah dalam bentuk
digital, sedangkan penyaluran sinyal melalui serat optik adalah dalam bentuk
pulsa cahaya. Pulsa cahaya diperoleh dari proses memodulasi sinyal informasi
dalam bentuk digital kedalam suatu komponen sumber optik. Proses ini terjadi
pada arah kirim, sedangkan pada arah terima melalui detektor optik, pulsa cahayadiubah kembali dalam bentuk sinyal digital.
Bila jarak antara stasiun pengirim dengan stasiun penerima berjauhan,
sinyal pulsa cahaya yang ditransmisikan akan mengalami proses pelemahan yang
disebabkan adanya rugi-rugi yang timbul selama proses pengiriman sesuai dengan
panjang dan jenis saluran optik yang digunakan. Untuk mengatasi hal tersebut
pulsa cahaya akan diregenerasikan sesuai dengan keadaan pada saat pengiriman.
Proses ini terjadi pada stasiun pengulangan
B. Perkembangan Fiber Optik
Sejarah Perkembangan Komunikasi Serat Optik tidak lepas dari
ditemukannya sumber cahaya laser sebagai sarana untuk melewatkan gelombang
cahaya. Penemuan-penemuan dalam bidang tersebut adalah
Pada tahun 1854 John Tyndal menemukan Total Internal Reflection (TIR)
yaitu sinar yang dapat terpandu (terpantul) dalam suatu medium transparan.Kemudian pada tahun 1870 ia mendemonstrasikan transmisi cahaya dalam aliran
air. Pada tahun 1880 Alexander Graham Bell menemukan photophone yaitu
pengiriman isyarat suara dengan memakai sinar.
Perkembangan teknologi komunikasi serat optik dimulai pada tahun 1960.
Maiman dari Hughes Aircraft menemukan laser (Light Aplication by Stimulated) ,
kemudian timbul pemikiran untuk menggunakan cahaya sebagai alat komunikasi.
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
3/54
PENGENALAN SERAT OPTIK January8, 2008
P e n d . T e k n i k E l e k t r o n i k a 2 0 0 8 Page 3
Pada tahun 1966 Dr Kao melakukan percobaan dengan merambatkan sinar
laser ke dalam Transparan Fiber, dengan percobaan tersebut Dr. Kao berhasil
membuktikan bahwa sinar laser dapat dilewatkan ke dalam Transparan Fiber,
namun hal ini kurang maksimal karena sinar yang dilewatkan melalui Transparan
Fiber hanya dapat melewati jarak yang relatif pendek.
Pada tahun 1970 seorang ilmuwan dari AS yang bernama Corning Glass
Work berhasil membuat fiber dengan bahan dasar silika, yang sampai sekarang
digunakan sebagai bahan dasar membuat kabel serat optik, karena mempunyai
rugi-rugi relatif kecil sehingga baik untuk komunikasi cahaya.
Selain Laser Semikonduktor, sumber optik lainnya LED juga
dikembangkan terus sama halnya dengan laser sehingga dapat memancarkan
cahaya dengan baik. Pada sisi penerima (Detector), Johnson menemukan
Avalance Photo Diode (APD) yang dapat menguatkan sinyal datang. Hingga
sekarang APD masih merupakan detektor optik yang masih digunakan.
Pada tahun 1976 dilakukan ujicoba kabel optik untuk jaringan penghubung
(junction) dan hasilnya cukup baik, sehingga tahun berikutnya penggunaannya
mulai dipromosikan secara meluas. Pada tahun 1980 AS dan Spanyol
menggunakan kabel optik sebagai sarana telekomunikasi pedesaan (Rural
Communication).
Pada tahun 1983 Jepang dan AS bekerja sama membangun sistem
transmisi kabel optik Jepang-Hawaii sepanjang 7000 KM. Sedangkan untuk
Indonesia sendiri menggunakan kabel serat optik dimulai pada tahun 1986 yaitu
sebagai jaringan penghubung di wilayah daerah khusus Jakarta dan jaringan
transmisi Backbone kabel optik Jakarta-Surabaya oleh NKF/Alcactel.
C. Struktur Dasar Serat Optik
Perkembangan media transmisi saat ini telah menunjukan kemajuan yang
sangan signifikan. Media tranmisi dapat berupa fisik dan non-fisik. Media
tranmisi non-fisik adalah gelombang radio, dalam hal ini yang dimanfaatkan
adalah frekuensi. Sedangkan media tranmisi fisik dapat berupa kabel tembaga,
coaxial dan kabel serat optik. Saat ini kabel serat optik menjadi pilihan pertama
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
4/54
PENGENALAN SERAT OPTIK January8, 2008
P e n d . T e k n i k E l e k t r o n i k a 2 0 0 8 Page 4
dalam hal media tranmisi bagi operator telekomunikasi untuk mengembangkan
area layanannya.
Pada dasarnya serat optik mempunyai struktur sebagai berikut :
1
2
3
Gambar 3.1 Struktur dasar serat optik
1. Core ( inti )
a. Berfungsi sebagai tempat merambatnya cahaya dari ujung yang
satu ke ujung yang lain.
b. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas yang sangat tinggi
c. Memiliki diameter antara 8µm s/d 10 µm dan 50 µm s/d 100
µm.
d. Ukuran core sangat menentukan karakteristk dari serat optik.
2. Cladding ( lapisan )
a. Berfungsi sebagai pementulagar cahaya dapat merambat melalui
core dari ujung yang satu ke ujung yang lain
b. Tebuat dari bahan gelas/ kaca dengan indeks bias lebik kecil
daripada indeks bias core .
c. Merupakan pelindung pertama inti serat optik.
3. Coating ( Jaket )
a. Sebagai pelindung serat optik dari kontak fisik dari luar ( pelindung
mekanis ) b. Terbuat dari bahan plastic .
c. Tempat kode warna dan nama perusahaan yang menggunakannya.
Cahaya merambat pada dua medium yang berbeda ( n 1 > n 2 )
menggunakan tiga cara :
1. Merambat lurus, jika cahaya datang segaris lurus dengan garis normal.
2. Dipantulkan, jika sudut cahaya datang dengan garis normal lebih besar
dari sudut kritis.
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
5/54
PENGENALAN SERAT OPTIK January8, 2008
P e n d . T e k n i k E l e k t r o n i k a 2 0 0 8 Page 5
3. Dibiaskan, jika sudut cahaya datang dengan garis normal lebih kecil
dari sudut kritis.
Bila cahaya berjalan melintasi sebuah batas antara dua material dengan
indeks yang berbeda maka rambatan cahaya dapat digambarkan sebagai berikut :
N1
N2
a)
N1
N2
b)
N1
N2
c)
θ 2
θ 1
Θ c
θ 1
Θ c
θ 2
Gambar 3.2 Rambatan cahaya yang melalui dua media yang berbeda
a) Cahaya diteruskan (merambat lurus) à 1=0°
b) Cahaya dipantulkan (reflection )à 1> c
c) Cahaya dibiaskan ( refraction ) à 1< c
Keterangan :
n1 : Indeks bias medium pertama
n2 : Indeks bias medium kedua
1 : Sudut datang cahaya
2 : Sudut pantul/ bias cahaya
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
6/54
PENGENALAN SERAT OPTIK January8, 2008
P e n d . T e k n i k E l e k t r o n i k a 2 0 0 8 Page 6
c : Sudut kritis
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
7/54
U NIVERSITAS N EGERI YOGYAKARTA
2008
KARAKTERISTIKSERAT OPTIK
Himanika
P E N D I D I K A N T E K N I K E L E K T R O N I K A
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
8/54
KARAKTERISTIK SERAT OPTIK 2008
P E N D I D I K A N T E K N I K E L E K T R O N I K A Page 2
A. Karakteristik Serat Fiber Optik
Teknologi komunikasi fiber optik terbagi-bagi menjadi beberapa jenis
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor struktural dari media pembawanya dan
faktor properti dari sistem transmisinya. Kedua faktor inilah yang menyebabkan
perbedaan kualitas dan harga pada komunikasi fiber optik secara garis besar.
Faktor struktural lebih banyak berkutat pada fisik dari media pembawanya, yaitu
serat kaca. Fisik dari serat tersebut cukup berpengaruh untuk kelangsungan
transmisi data. Sedangkan, faktor properti sistem transmisi akan lebih banyak
berkutat mengenai bagaimana sinar-sinar data tersebut diperlakukan di dalam
media pembawa. Modifikasi dari kedua faktor tersebut akan membuat teknologi
fiber optik menjadi bervariasi produknya.
Berdasarkan faktor struktur dan properti sistem transmisi yang sekarang
banyak diimplementasikan, teknologi fiber optik terbagi atas tiga kategori umum,
yaitu:
1. Step Index Single Mode
Single mode fiber optic memiliki banyak arti dalam teknologi fiber optik.
Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, single mode adalah sebuah sistem
transmisi data berwujud cahaya yang didalamnya hanya terdapat satu buah indeks
sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu
buah sinar yang tidak terpantul di dalam media optik tersebut membuat teknologi
fiber optik yang satu ini hanya sedikit mengalami gangguan dalam perjalanannya.
Itu pun lebih banyak gangguan yang berasal dari luar maupun gangguan fisik saja.
Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber
optik yang bekerja menggunakan inti ( core ) serat fiber yang berukuran sangat
kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan ukuran core
fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu
mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang
gelombang 1310 atau 1550 nanometer.
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
9/54
KARAKTERISTIK SERAT OPTIK 2008
P E N D I D I K A N T E K N I K E L E K T R O N I K A Page 3
Gambar 3.3 Bentuk rambatan cahaya pada Step Index Single Mode
Single mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar
dibandingkan dengan multi mode fiber optic , tetapi teknologi ini membutuhkan
sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sebuah
sistem yang mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50
kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode . Tetapi harga yang harus Anda
keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih
kecil dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat
distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan
single mode fiber optik menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.
2. Multi mode step index fiber optic
Terbuat dari campuran glass atau silica, dimana mempunyai Ukuran inti
berkisar 50 mm – 125 mm dengan diameter cladding 125 mm – 500 mm. Indeks
bias core dan clading berbeda dimana index bias core (n1) lebih besar daripada
indeks bias clading (n2). Merupakan serat optik pertama yang beredar dipasaran
karena proses pembuiatannya relative lebih mudah. Keuntungan dari fiber jenis iniadalah karna diameter corenya lebih besar sehingga mudah untuk disambung.
Kerugiaanya adalah terdapat tiga dirpersi, oleh karenanya fiber ini hanya cocok
untuk tranmisi jarak pendek ( antar gedung).
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
10/54
KARAKTERISTIK SERAT OPTIK 2008
P E N D I D I K A N T E K N I K E L E K T R O N I K A Page 4
Gambar 3.4 Rambatan cahaya pada Step Index Multi Mode
Karakteristik fiber optik jenis step index multi mode
a. Index bias core-nya tetap/sama.
b. N1>n2 ( indeks bias core lebih bsar daripada indeks bias cladding)
c. Penyam,bungan lebih mudah karena diameter core yang besar
d. Hanya cocok untuk tranmisi jarak pendek karena terjadi disperse
e. Diameter core 50 µm
f. Diameter cladding 125 µm
g. Diameter coating 250 µm
h. Numerical Apperture (NA) 0.16 s.d 0.5
i. Light source terbaik menggunakan LED
3. Graded Index Multi Mode
Menggunakn glass dan dope sebgai bahan pokok pembuatan. Kualitas
materil lebih bersih dan baik daripada material yang digunakan untuk membuat
Step index multi mode, sehingga dapat meminimalkan loss. Index bias core tidak
sama pada setiap tempat.
Mempunyai diameter core antara 30 mm – 60 mm sedangkan diameter
claddingnya 100 mm – 150 mm . Merupakan penggabungan serat single mode dan
serat multimode step index Biasanya untuk jarak transmisi 10 – 20 km à
pentransmisian informasi jarak menengah seperti pada LAN . Jenis ini
lebih bagus dari pada jenis Step Imdex hal ini disebabkan karena proses tranmisi
cahaya jauh lebih sempurna. Sehingga harganya juga relative lebih mahal dari
pada step index
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
11/54
KARAKTERISTIK SERAT OPTIK 2008
P E N D I D I K A N T E K N I K E L E K T R O N I K A Page 5
Gambar 3.5 Rambatan cahaya pada Graded Index Multi Mode
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
12/54
1
Penandaan KabelFiber Optik
Himanika1/8/2008
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
13/54
Penandaan Kabel Fiber Optik
Pendidikan Teknik Elektronika
Jan. 8
2
A. Penandaan Kabel Fiber Optik
Penandaan untuk pembacaan kabel dalam jaket adalah sebagai berikut:
Kabel fiber optik dalam satu tube yang diproduksi berisi 2, 4, 6 dan 12 core .
Untuk penandaan penomoran pada tube dan core menggunakan kode warna
dengan dasar sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6
BIRU ORANGE HIJAU COKELAT ABU-ABU PUTIH
7 8 9 10 11 12
MERAH HITAM KUNING UNGU PINK TURQUOISE
Contoh penomoran pada kabel yang mempunyai kapasitas 36 core , yaitu
berisi 6 tube dengan 6 core dalam satu tube adalah sebagai berikut :
KAPASITAS No. TUBE WARNA
TUBE No. CORE
WARNA
CORE
36 CORE 1 BIRU
1
2
3
4
5
6
BIRU
ORANGE
HIJAU
COKELAT
ABU-ABU
PUTIH
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
14/54
Penandaan Kabel Fiber Optik
Pendidikan Teknik Elektronika
Jan. 8
3
2ORANGE
1
2
3
4
5
6
BIRU
ORANGE
HIJAU
COKELAT
ABU-ABU
PUTIH
3 HIJAU
1
2
3
4
5
6
BIRU
ORANGE
HIJAU
COKELAT
ABU-ABU
PUTIH
4 COKELAT
1
2
3
4
5
6
BIRU
ORANGE
HIJAU
COKELAT
ABU-ABU
PUTIH
5 ABU-ABU
1
2
3
4
5
6
BIRU
ORANGE
HIJAU
COKELAT
ABU-ABU
PUTIH
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
15/54
Penandaan Kabel Fiber Optik
Pendidikan Teknik Elektronika
Jan. 8
4
6 PUTIH
1
2
3
4
5
6
BIRU
ORANGE
HIJAU
COKELAT
ABU-ABU
PUTIH
Sedangkan penandaan untuk pembacaan kabel luar jaket adalah sebagai
berikut :
Untuk penandaan kabel bagian luar tiap satu meter terdapat tanda meliputi
nama pemakai, tahun pembuatan, nama pembuat, jenis kabel dan jumlah fiber
atau jumlah loose tube . Dengan identifikasi sebagai berikut :
Jenis FiberKonstruksi
Umum
Tanda
PemakaianStength Member
SM = Single Mode LT = Loose Tube D = Duct SS = Solid Steel
Core
GI = Graded
Index
SC = Sloted Core A = Aerial WS = Stranded
Wire Steel
SI = Step Index B = Burried GRP = Glass
Reinforced Plasti c
S = Submarine
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
16/54
Penandaan Kabel Fiber Optik
Pendidikan Teknik Elektronika
Jan. 8
5
Contoh :
N JEMBO CABLE SM.D-LT GRP 12-3T TELKOM - 95 N+1
Keterangan :
SM = Single Mode
D = Duct
LT = Loose Tube
GRP = Glass Reinforced Plastic
12 = Jumlah Fiber
3T = Jumlah Tube
Diameter Core fiber optik menurut rekomendasi standar dimensi fiber
optik dari CCITT adalah sebagai berikut :
Tipe Dimeter Core Diameter Luar
Single Mode ± 9 µm ± 125 µm
Multi mode grade index ± 50 µm ± 125 µm
Sedangkan untuk jenis kabel optik dilihat dari letak fiber optiknya terdapat
dua jenis yaitu :
1. Jenis alur (slot)
Kabel jenis ini menempatkan fiber optiknya pada slot didalam silinder
yang terbuat dari bahan PE (Polyethylene).
2. Jenis pipa longgar (loose tube)
Kabel jenis ini menempatkan fiber optiknya pada pipa longgar yang
terbuat dari bahan PBTP (Polybutylene terephalete). Serta berisi jelly .
Saat ini sebuah kabel fiber optik maksimum mempunyai 8 loose tube dan
masing-masing loose tube berisi 12 fiber optik. Sedangkan jenis kabel yang
dipakai PT. TELKOM (Indonesia) adalah jenis loose tube.
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
17/54
Penandaan Kabel Fiber Optik
Pendidikan Teknik Elektronika
Jan. 8
6
Kemudian untuk jenis kabel optik dilihat dari instalasinya terdapat tiga
jenis yaitu :
1. Kabel Duct
Gambar 3.6. Susunan Kabel Duct
2. Kabel Tanah ( Buried )
Gambar 3.7. Susunan Kabel Buried
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
18/54
Penandaan Kabel Fiber Optik
Pendidikan Teknik Elektronika
Jan. 8
7
3. Kabel Udara ( Aerial )
Gambar 3.8. Susunan Kabel Aerial
B. Rugi-rugi Fiber Optik
Pada komunikasi fiber optik terdapat juga rugi-rugi yang terdiri dari :
1. Rugi-rugi Penghamburan Rayleigh (Rayleigh Scattering Loss)
Terjadi karena ada variasi kerapatan optik dan campuran-campurannya
sehingga membentuk facet-facet yang memantulkan dan membiaskan serta
menghamburkan sebagian kecil cahaya yang melewatinya. Sebagai ilustrasi
seperti gambar dibawah ini :
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
19/54
Penandaan Kabel Fiber Optik
Pendidikan Teknik Elektronika
Jan. 8
8
Gambar 3.9. Rayleigh Scattering Loss
2. Rugi-rugi Penyerapan ( Absorbtion L oss)
Berhubungan dengan komposisi fiber optik dan proses pembuatannya,
yang dihasilkan seperti oleh panas yang disebabkan oleh transmitter optical
power . Rugi-rugi penyerapan ini tergantung pada jenis-jenis material dan panjang
gelombang yang dipergunakan.
a. Intrinsik, disebabkan oleh interaksi antar beberapa bahan utama fiber.
b. Ekstrinsik, disebabkan oleh ketidakmurnian fiber.
Dapat ditunjukkan seperti gambar berikut :
Gambar 3.10. Absorbtion Loss
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
20/54
Penandaan Kabel Fiber Optik
Pendidikan Teknik Elektronika
Jan. 8
9
3. Rugi-rugi Pembengkokan ( Bending Loss )
Bending loss terjadi karena pembengkokan yang tidak diinginkan pada
proses pembuatan, pemasangan kabel atau cable splicing . Dapat juga bending loss
terjadi dikarenakan pembengkokan dan tekanan terjadi sewaktu penyimpanan
kabel.
Ada dua macam bending loss , yaitu :
a. Micro Bending Loss
Micro bending loss terjadi karena pembengkokan yang berdiameter
kecil dalam inti fiber optik.
Gambar 3.11. Micro Bending Loss
b. Macro Bending Loss
Disebabkan karena adanya belokan tajam atau lengkungan pada
saat instalasi.
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
21/54
Penandaan Kabel Fiber Optik
Pendidikan Teknik Elektronika
Jan. 8
10
Gambar 3.12. Macro Bending Loss
4. Rugi-rugi Freshnel ( Freshnel Reflection )
Meskipun dua fiber telah disambung dengan baik, akan terjadi pemantulan
cahaya menuju ke pemancarnya kembali ( backscattered light ) yang menyebabkan
rugi-rugi pada penyambungan. Hal ini yang kita kenal dengan freshnel reflection .
nnnn
r 11
Dengan,
r = bagian dari cahaya yang dipantulkan kembali pada penyambungan
m = refractive index core
n = refractive index bahan antara kedua fiber (udara dengan n = 1)
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
22/54
Penandaan Kabel Fiber Optik
Pendidikan Teknik Elektronika
Jan. 8
11
Rugi-rugi yang disebabkan oleh penyambungan ini dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
r x Loss 110log10
Selain loss diatas, loss pada penyambungan dapat diakibatkan oleh ;
a. Perbedaan diameter core/cladding .
b. Perbedaan relative refractive index dan numerical aperture .
c. Perbedaan refractive index profile .
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
23/54
Universitas Negeri Yogyakarta
08
Penyambungan SeratOptikHimanika
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
24/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
2
A. Penyambungan Kabel Serat Optik
Dalam jaringan kabel titik rawan gangguan terletak pada titik sambungan,
karena pengaruh dari luar seperti masuknya air ke dalam closure . Dalam jangka
waktu yang panjang 5 s/d 10 tahun akan menyebabkan turunnya karakteristik
kabel, demikian juga akan menyebabkan rugi-rugi optik bertambah besar. Selain
faktor air yang akan mempengaruhi kualitas jaringan juga faktor mekanis seperti
tegangan yang berlebihan serta bending radius.
Tujuan penyambungan kabel optik secara umum adalah untuk
menyambung dua buah kabel serat optik sesuai dengan prosedur yang benar
sehingga mempunyai rugi-rugi sekecil mungkin.
Prosedur penyambungan kabel serat optik adalah sebagai berikut :
1. Penyambungan kabel serat optik harus sesuai prosedur
2. Penggunaan material dan peralatan harus benar
3. Pemasangan sarana sambung kecil kabel harus sesuai petunjuk
pelaksanaan
4. Pengetesan harus dilakukan sesuai penyambungan
Kesemuannya harus dilaksanakan dengan baik dan benar untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
Proses penyambungan kabel serat optik meliputi :
1. Penyambungan kabel
2. Penyambungan serat
Pertama yang harus dilaksanakan adalah penanganan sarana sambung
kabel lalu penanganan serat.
Penyambungan kabel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Penyambungan secara mekanik
2. Penyambungan secara heat shrink (panas kerut)
Jadi fungsi sarana sambung kabel ( closure ) adalah untuk menempatkan
tray dan agar kedap terhadap air.
Teknik penyambungan serat optik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Secara mekanik
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
25/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
3
Penyambungan serat dengan sistem mekanik saat sekarang tidak
digunakan lagi oleh PT Telkom karena akan menghasilkan loss yang
cukup besar.
Gambar 3.13 Alat sambung serat optik jenis manual
2. Secara fusion
Gambar 3.14 Alat sambung optik jenis heat shrink ( fusion )
Penyambungan serat optik dengan sistem fusion terbukti lebih handal
karena hanya sedikit loss yang dihasilkan.
B. Rugi- rugi penyambungan
1. Perbedaaan Struktur Serat
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
26/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
4
Gambar 3.15 Core tidak berada di tengah
Karena letak core yang tidak central maka dalam penyambungan akan
didapatkan hasil yang tidak optimal dengan loss yang tinggi.
2. Kualitas Penyambungan yang Kurang
a. Permukaan serat tidak rata
Gambar 3.16 Permukaan pemotongan yang halus dan rata
b. Sumbu serat tidak sejajar
Gambar 3.17 Pengaturan serat yang tidak sejajar
c. Penyimpangan sudut
Gambar 3.18 Terjadi penyimpangan sudut
d. Ujung serat berjauhan
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
27/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
5
Gambar 3.19 Pengaturan serat terlalu jauh
Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kualitas kabel
b. Alat sambung yang baikc. Lingkungan harus bersih
d. Teknisi harus berpengalaman
C. Penyambungan Kabel Serat Optik dengan Menggunakan Closure
Raychem
1. Sarana sambung kabel
Syarat yang harus dipenuhi oleh sarana sambung kabel adalah harusmampu melindungi serat dari gangguan alam dan mekanis seperti air, panas,
reaksi kimia, getaran, tension dan bending.
2. Penanganan sarana sambung kabel
Penanganan sarana sambung kabel harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Tangan dan kabel harus bersih
b. Sarana sambung kabel harus bersih
c. Sealing ring harus bersih
d. Tunggu sarana sambung kabel harus dingin
3. Material
Material untuk penyambung kabel serat optik dibagi menjadi dua yaitu :
a. Material khusus
b. Material umum
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
28/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
6
4. Procedure Penyambungan Kabel Serat Optik dengan Menggunakan Closure
Raychem
Penyambungan dengan menggunakan closure Raychem merupakan teknik
penyambungan kabel dengan dua cara yaitu dengan mekanik dan heat shrink
(panas kerut). Dikategorikan mekanik karena sistem penutup dome dengan
penguncian klem, dan dikategorikan heat shrink karena adanya bagian yang perlu
dipanaskan untuk mengencangkannya yaitu pada bagian oval seal.
Closure Raychem digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.20 Alat sambung kabel serat optik jenis closure Raychem
Closure Raychem ada dua tipe yaitu :
a. Tipe B2 : 1 oval port dan 2 circle port artinya 2 tray kali 12 core
sambungan
b. Tipe B4 : 1 oval port dan 4 circle port artinya 4 tray kali 12 core
sambungan
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
29/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
7
Agar mendapatan hasil sambungan yang optimal maka prosedur kerja dari
penyambungan harus benar-benar terlaksanakan. Flowchart penyambungan kabel
serat optik adalah sebagai berikut :
Mulai
Pengaturan f iber pada outlet
Penyambungan fiber
Sealing Untuk Outlet
Persiapankabel
Pemasangan kabelpada oval outlet
Pemasangandome closure
Selesai
Gambar 3.21 Flowchart penyambungan kabel serat optik
a. Pemanasan kabel pada oval outlet
1. Secara runtut lepaskan pengunci klem, klem itu sendiri, dome dan
sealing ring
2. Potong oval port pada ujungnya
3. Masukan oval seal ke kabel kemudian masukkan kabel ke oval port
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
30/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
8
b. Persiapan kabel
1. Kupas kulit kabel HIDPE sheat sepanjang 1200 mm
2. Potong strenght member sisakan 75 mm dari ujung kulit kabel yang
dikupas tersebut
3. Pasang kabel grounding dengan cara mengupas kulit kabel sepanjang
25 mm dari ujung kulit kabel
4. Potong loose tube menggunkan tube cutter sisakan 35 mm dari ujung
kulit kabel dan pasang transportation tube
5. Luruskan lingkaran kabel dengan ujung oval port pada base dome
6. Masukkan strength member pada klem dan kencangkan
menggunakan obeng
5. Proses heat shrink (sealing untuk outlet )
a. Bersihkan oval port dan ujung kabel
b. Kasarkan permukaan oval port dan ujung kabel menggunakan ampelas dan
bersihkan menggunakan tisu kabel
c. Pasang oval seal pada oval port untuk memberi tanda pada kabel
d. Tempatkan garis biru aluminium foil pelindung kabel dari panas sejajar
dengan tanda yang ada pada kabel
e. Pasang oval seal pada oval port kemudian pasang klip pencabang pada
oval seal tepat diantara kedua kabel
f. Kerutkan oval seal dengan menggunakan hot gun hingga warna bintik-
bintik hijau menjadi hitam, perhatikan dudukan kedua kabel jangan sampai
berubah
g. Panaskan ujung bagian bawah sampai adhesive benar-benar kelihatan
meleleh dan keluar
6. Pengaturan serat pada tray
a. Masing-masing splice tray mempunyai kapasitas 12 sambungan dan
masing-masing sisi dapat dipasang empat transportation tube besar atau
enam transportation tube kecil, kemudian tandai transpotation tube
tersebut 15 mm dari ujung tray
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
31/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
9
b. Hati-hati waktu memotong transportation tube dan kencangkan
transportation tube dengan menggunakan tie wrap lalu pasangan tutup
pelindung tray
7. Penyambungan Serat Optik (Fusion Splicing)
Teknik penyambungan serat optik untuk menyambung dua serat secara
permanen dan untuk mendapatkan hasil dengan rugi-rugi yang kecil dapat
dilakukan dengan menggunakan cara fusion , dimana alat yang digunakan disebut
fusion splicer.
a. Struktur fusion splicer
Fusion splicer mempunyai struktur sebagai berikut :
1. Alur V dan klem
Merupakan dudukan bagi kedua serat yang akan disambung
2. Mikro positioned & sensor fusion splicer
Gambar 3.22 Proses Pensejajaran Fiber
3. Elektroda
Mengemisikan panas yang akan digunakan untuk meleburkan kedua
ujung serat yang akan disambung, inilah yang merupakan proses
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
32/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
10
fusion . Proses fusion dilakukan jika kedua ujung serat telah bertemu
dan betul-betul pasa posisi yang tepat
4. Sistem sensor yang berisi kaca dan lensa
Sistem sensor ini bekerja untuk mengatur dudukan dari kedua ujung
serat yang akan disambung. Salah satu serat akan menjadi referensi
bagi serat yang lainnya.
b. Proses fusion slicing
1. Menghidupkan alat ukur
Mesin splicer menggunakan catuan listrik PLN. Setelah tombol “ON”
ditekan, monitor LCD akan menampilkan menu-menu yang digunakan
untuk setting alat ukur
2. Memilih mode penyambung
Maksutnya adalah setting alat splicer seperti setting arus, panjang
gelombang, dan besarnya loss maksimum yang diijinkan
3. Pemasangan splice protector
Sebelum serat dikupas terlebih dahulu masukan sleeve (splice
protector ) ke salah satu serat yang akan disambung. Langkah ini
sangat sederhana tapi paling sering terlupakan
4. Pengupasan coating
Kupas coating kedua ujung yang akan disambung sepanjang 5 cm
menggunakan serat stripper . Bersihkan serat yang sudah dikupas
tersebut menggunakan tissue beralkohol dengan arah yang tetap
setelah bersih hindarkan serat tersentuh oleh benda apapun termasuk
tangan
5. Pemotongan serat
Potong serat yang sudah dibersihkan tersebut dengan menggunakan
serat cleaver , sisakan 3 mm dari batas coating yang terkupas (potong
sepanjang 47 mm). potongan serat harus benar-benar rata dan tegak
lurus dengan panjang serat.
6. Pemasangan serat V Groove
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
33/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
11
Dalam pemasangan serat pada V Groove membutuhkan ketelitian yang
tinggi. Ujung serat yang sudah dipotong tersebut jangan samapi
menyentuh alur. Jika kedua ujung serat telah menempati dudukan V
Groove secara benar tutup wind protector- nya
7. Fusion splicing
Semua pekerjaan ini dilakukan oleh mesin splicer . Kedua ujung fiber
akan saling mendekat satu dengan yang lainnya, selama proses tersebut
berlangsung splicer akan memancarkan short are (dalam jumlah kecil)
untuk membersihkan permukaan kedua serat. Splicer akan
menghentikan pergerakan kedua serat saat gap antara kedua ujung
serat telah terposisikan dengan tepat. Setelah initial gap setting splicer
akan menghitung dan menampilkan posisi sudut potong kedua ujung
serat.
Ketika posisi cladding dan core kedua ujung serat benar-benar sejajar
splicer akan memperkecil gap ( final gap setting ) dan menghasilkan
tegangan yang tinggi untuk meleburkan ( are fusion ) kedua ujung serat
agar tersambung. Mikroprosesor akan menghitung estimasi loss hasil
sambungan dan menampilkannya di LCD monitor
8. Rearc
INJECTION DETECTION
Gambar 3.23 Proses Rearc
Rearc dilakukan jika nilai estimasi loss terlalu besar.
Estimasi fusion splicing loss dilakukan denganca cara Local Injection
& Detection (LID)
9. Pengerutan sleeve/ smove (splice protector )
Panjang sleeve adalah 4 cm, atur agar posisi sambungan tepat berada di
tengah sleeve kemudian ke tempat pemanas ( tube heater ) agar sleeve
berkerur sehingga kedudukannya fix dan dapat melindungi sambungan.
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
34/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
12
Sleeve ini bekerja dengan sistem panas kerut. Proses pengerutan
berakhir dengan ditandai suara beep dan off-nya LED illumination .
Flowchart operasi penyambungan serat optik digambarkan sebagai
berikut :
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
35/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
13
Thread the Fiber Through the Splice Protector
Select the Splice MODE
Prepare the Fiber Ends for Splicing(stripping, cleaning and cleaving)
Set the Optical Fiber
Start Splicing(press "SET" key)
Rearc ( press A R C key )
Store the splice Data(Open the Wind Protector)
Reinforce the Fiber with the Tube Heater
Remove the Fiber From the Splicer
Loss Estimating
Cleaning Arc, InitialGap Sertting andCleave Angle Check
Fiber Alignment
Final Gap Setting and ArcFusion Splicing
Power Switch "ON" : Manual Operation
: Automatic Operation
Gambar 3.24 Flowchart operasi penyambungan
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
36/54
January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
14
c. Pemeliharaan fusion spicer
Pemeliharaan alat fusion splicer sangan penting agar kehandalan perangkat
terjaga, pemeliharaan dilakukan terutama pada V Groove , lensa dan LED
serta pembersihan/penggantian elektroda.
1. Pemasangan Dome Clousure
a. Pastikan sealing ring dan tempatnya bersih lalu pasang pada base
b. Pasang dome dengan hati-hati pada base , lalu pasang klem
disekeliling base
c. Kunci klem
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
37/54
Universitas Negeri Yogyakarta
08
Teknik Pengukuran Loss JaringanFiber Optik Menggunakan OTDR
Himanika
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
38/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
22
A. Teknik Pengukuran Loss Jaringan Fiber Optik Menggunakan OTDR
1. Cara Kerja OTDR
OTDR ( Optical Time Domain Reflectometer ) merupakan alat yang
digunakan untuk mendapatkan gambar secara visual karakteristik dari redaman
sebuah fiber dalam suatu jaringan. OTDR merupakan alat untuk menentukan
lokasi dari fiber optik yang terputus dan juga dapat digunakan untuk menetukan
rugi-rugi ( loss ) pada tiap sambungan atau konektor.
OTDR mengirimkan pulsa cahaya ke serat optik berupa sinar laser sampai
ke ujung core yang kita ukur. Cahaya yang dikirimkan sebagian dipantulkan
kembali ke OTDR, hal tersebut terjadi karena ketidakmurnian dan
ketidaksempurnaan serat optik sehingga menyebabkan refleksi sepanjang serat.
Dalam pengukuran suatu fiber optik terdapat dua cara pengambilan data
pengukuran yang sering digunakan sesuai dengan keperluan yaitu:
a. Pengukuran antar terminal yang biasanya digunakan sebagai pengawas
sekaligus perawatan yang dilakukan secara periodik antar terminal dalam
satu loop.
b. Pengukuran yang dilakukan ketika menginginkan data fiber optik di suatu
pemasangan fiber optik dari sambungan langsung ke terminal.
SUMBERTEGANGAN
OTDR
TERMINALTERMINAL
Gambar 3.25. Pengukuran antar terminal
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
39/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
23
SUMBERTEGANGAN
OTDR
TERMINALSAMBUNGAN
Gambar 3.26 Pengukuran antara sambungan dengan terminal
2. Fungsi OTDR
Pada intinya OTDR memiliki 4 fungsi utama, yaitu:
1. Dapat menentukan jarak lokasi pada jaringan yang patah.
2. Dapat menentukan loss dari setiap splice atau total end to end loss.
3. Dapat menentukan redaman serat sepanjang link.
4.
Dapat melihat refleksi dari sebuah event seperti sebuah konektor.Pengukuran jarak, baik itu antara penyambungan atau keseluruhan
jaringan yang dapat dibaca pada alat ukur OTDR dan disesuaikan. Bila terdapat
kekeliruan, dapat diklaim untuk dilakukan perbaikan.
Apabila didalam jaringan serat optik terdapat titik sambung, maka perlu
diperhitungkan rugi-rugi/loss yang diakibatkannya. Pengukuran titik sambung
dapat dilaksanakan dengan menggunakan OTDR. Pengukuran dilakukan dalam
dua arah dari tempat yang berbeda, sehingga didapatkan nilai rata-rata loss pada
penyambungan.
Dapat dihitung dengan :2
2111 ss Loss
+=
Pengukuran rugi-rugi penyambungan ini diukur tiap sambungan menurut
standar PT. TELKOM yaitu 0,5 dB.
3. Bagian-bagian Penting OTDR
Di bawah ini terdapat penjelasan bagian-bagian penting dari OTDR
diantaranya yaitu :
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
40/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
24
a. Port Function
Pada bagian ini tedapat :
Laser output port : Digunakan untuk menghubungkan fiber yang akan
diukur
RS232C Serial port : Digunakan untuk komunikasi dengan PC atau printer
Parallel port : Digunakan untuk komunikasi dengan PC atau printer
Keyboard Connector : Digunakan untuk opsional keyboard
Floppy disk drive : Sebagai media penyimpanan data (1,44MB/3,5”)
Power/charger
adapter port
: Sebagai masukan tegangan (Ø 2,55 mm)
Dibawah ini adalah gambar dari port function dan power charger :
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
41/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
25
Gambar 3.27. Port Function
Gambar 3.28 Power Charger
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
42/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
26
b. Buttons and Softkeys
Pada bagian ini terdapat beberapa tombol seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3.29 Bagian muka OTDR
Select button
and arrow keys
Untuk menggerakkan kursor, memilih
atau mengubah instrumen setup.
ON/OFF Menghidupkan/mematikan
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
43/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
27
Help Memberikan informasi fungsi-fungsi
instrumen atau status
Start/Stop Memulai atau menghentikan proses
pegukuran
Softkeys Memilih menu yang terdapat pada
screen .
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
44/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
28
c. Screen
Pada bagian ini ditampilkannya gambar hasil pengukuran seperti gambar
dibawah ini :
Gambar 3.30. Screen
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
45/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
29
4. Proses Pengetesan Fiber, Penyimpanan dan Mencetak Data
a. Prosedur pengetesan
Langkah-langkah pengetesan adalah sebagai berikut :
Langkah 1 Menghubungkan fiber optik ke OTDR melalui laser output
port . Jika hanya satu fiber maka disambungkan ke port bawah.
Jika dua tipe yaitu single mode dan multimode akan diukur,
maka port bagian atas digunakan untuk singlemode .
Gambar 3.31. Port yang digunakan
Langkah 2 Menghidupkan OTDR dengan menekan tombol ON/OFF,
sehinga pada layar akan menampilkan gambar seperti dibawah
ini
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
46/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
30
Gambar 3.32. Layar sesaat setelah tombol ON/OFF
ditekan
Langkah 3 Untuk mengecek pengaturan dari OTDR maka dengan
menekan SETUP , seperti untuk mengotomatisasikan pengujian
dengan mengatur Intellitrace. Untuk kembali tekan
START/STOP .
Langkah 4 Menekan tombol START/STOP untuk memulai pengukuran.
Untuk menghentikan proses ini dapat dengan menenkan
tombol yang sama.
Langkah 5 Setelah proses pengukuran selesai, maka hasil akan
ditampilkan. Untuk melihat dalam bentuk grafik maka
menekan tombol Trace , sedang untuk melihat dalam bentuktabel maka menekan Table .
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
47/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
31
b. Prosedur penyimpanan data hasil pengukuran
Sebelum hasil dapat disimpan memori, data harus ditampilkan pada layar
baik dalam bentuk gelombang maupun tabel. Kedua bentuk data dapat
disimpan secara bersama-sama.
Langkah-langkah untuk menyimpan data adalah sebagai berikut :
Setelah didapat data seperti gambar di bawah ini maka
Gambar 3.33. Data hasil pengukuran bentuk gelombang
Gambar 3.34. Data hasil pengukuran bentuk tabel
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
48/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
32
Langkah 1 Menekan tombol Store or Print – Save maka akan muncul
gambar seperti dibawah ini
Gambar 3.35 . Layar Store/Print-Save
Langkah 2 Untuk mengganti nama file maka menekan tombol Edit File Name , maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah
ini, dan untuk mengubah alphabet dapat menggunakan Select
Button and Arrow Keys
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
49/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
33
Gambar 3.36. Mengganti nama file
Langkah 3 Menekan tombol Done setelah menamai file selesai
Langkah 4 Menekan tombol Save File, dapat dipilih disimpan di Internal
memori OTDR atau floppy
c. Prosedur mencetak hasil pengukuran
Prosesdur untuk mencetak hasil pengukuran ini menggunakan Printer
Seiko DPU411 sebagai default printer.
Langkah-langkah untuk mencetak hasil pengukuran adalah sebagai
berikut:
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
50/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
34
Langkah 1 Menghubungkan OTDR dengan Printer lewat Parallel Port dan
mengatur konfigurasi switch seperti gambar dibawah ini
Gambar 3.37. Koneksi OTDR dengan Printer
Gambar 3.38. Pengaturan Switch Printer Seiko DPU411
Langkah 2 Menyalakan OTDR dan Printer
Langkah 3 Menekan tombol softkey Store or Print
Langkah 4 Menekan tombol Select untuk memilih Print Option
Langkah 5 Memilih file yang akan dicetak, apakah berada di internal memory
atau floppy . Bila ingin mencetak file yang baru saja didapat maka
memilih file yang berada paling atas ( CURRENT ACQUISITION )
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
51/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
35
Gambar 3.39. Memilih file yang akan dicetak
Langkah 6 Untuk mencetak file yang diinginkan maka memilih file kemudian
menekan Print Selected . Bila menginginkan file dicetak semua,
maka menekan Print All
Langkah 7 Setelah selesai menekan Exit
5. Proses Identifikasi Pengukuran
Setelah meakukan pengukuran dan mencetak hasilnya, maka proses
selanjutnya adalah mengidentifikasinya. Sehingga nantinya dapat diketahui
kekeliruan sebuah jaringan fiber optik yang kemudian dapat dilakukan perbaikan.
Untuk itu harus diketahui bentuk-bentuk grafik hasil pengukuran
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
52/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
36
a
b
c d
Power (dB)
Jarak (km)
Gambar 3.40. Bentuk-bentuk grafik
Keterangan gambar :
a. Pantulan
b. Splicing , tekanan ( mikro bending pada titik sambung)
c. Kesalahan dielektrik didalam core , penyambungan dengan konektor
d. Pantulan karena berakhirnya hubungan fiber optik.
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
53/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
37
Dengan memperhatikan gambar diatas maka kita dapat menetukan
kesalahan yang terjadi dalam sebuah jaringan. Sebagai contoh terdapat kasus
seperti gambar dibawah ini
Gambar 3.41. Kasus pengukuran dalam bentuk grafik
-
8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf
54/54
Teknik Pengukuran Loss Jaringan
Fiber Optik Menggunakan OTDR
Jan. 8
Gambar 3.42. Kasus pengukuran dalam bentuk tabel
Dari gambar kasus diatas, maka dapat diamati bahwa terdapat splice loss
pada jarak-jarak tertentu, namun yang paling bermasalah adalah pada Event ke 3
pada jarak 46,140 km yang mempunyai loss 2,121 (lebih dari standar yang
ditetapkan PT Telkom yaitu 0,5 dB), maka pada sambungan ini perlu dilakukan
perbaikan. Sedangkan untuk Event ke 6 adalah akhir dari suatu jaringan.