Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 1
PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), NET PROFIT MARGIN
(NPM), PRICE EARNING RATIO (PER), PRICE TO BOOK VALUE
(PBV) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016
Nela Mirda Wasih; Tumpal Manik ; Hj. Asmaul Husna
Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Email : [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris dan untuk menguji
pengaruh return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price earning ratio
(PER), price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER) terhadap return
saham pada laporan keuangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 - 2016.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return on asset (ROA) dan price to book
value (PBV) berpengaruh terhadap return saham sedangkan net profit margin (NPM),
price earning ratio (PER) dan debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap
return saham Sedangkan secara simultan semua variabel berpengaruh terhadap return
saham.
Kata Kunci: Return saham return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price
earning ratio (PER), price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER).
ABSTRACK
The purpose of this study is to obtain empirical evidence and to test the effect of
return on assets (ROA), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER), price to
book value (PBV) and debt to equity ratio (DER) shares in the financial statements.
The population in this study are all manufacturing companies listed on the Indonesia
Stock Exchange period 2014 - 2016. Sampling technique used in this study is
purposive sampling. The results of this study indicate that the return on assets (ROA)
and price to book value (PBV) have an effect on stock return, while net profit margin
(NPM), price earning ratio (PER) and debt to equity ratio (DER) While
simultaneously all variables affect the stock return.
Kata Kunci: Stock return, return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price
earning ratio (PER), price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER).
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 2
PENDAHULUAN
Faktor fundamental perusahaan adalah faktor utama penyebab harga saham
naik atau turun yang harus selalu dicermati dalam berinvestasi saham. Saham dari
perusahaan yang memiliki fundamental baik akan menyebabkan tren harganya naik.
Sedangkan saham yang memiliki fundamendalnya buruk akan menyebabkan tren
harga sahamnya turun. Return saham adalah hasil keuntungan atau kerugian yang
diperoleh dari suatu investasi saham. Return saham bisa positif dan bisa juga negatif,
jika positif berarti mendapatkan keuntungan atau mendapatkan capital gain,
sedangkan jika negatif berarti rugi atau mendapatkan capital loss. Contohnya
perusahaan TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) Tahun dengan closing price seharga
3975 dan pada 2015 seharga 6950 dan return saham yang didapati Rp 2975 atau
75%. Artinya perusahaan TOTO mendapatkan capital gain
(Https://www.sahamok.com/analisa-fundamental-saham/return-saham).
Pasar modal berperan penting bagi pembangunan ekonomi karena, salah
satunya sebagai sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan tempat investasi para
investor untuk menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan.
Keuntungan yang diperoleh bagi para investor pada saat berinvestasi seperti investasi
saham, perusahaan yang membutuhkan dana dapat menerbitkan saham dan
menjualnya kepada investor, para investor tentunya ingin mendapatkan pengembalian
dana yang telah diivestasikan tentunya para investor selalu mencari alternatif
investasi yang memberikan return yang tinggi dengan tingkat risiko yang aman. Bagi
para investor, return merupakan salah satu cara untuk menilai seberapa besar
keuntungan yang diperoleh dari suatu saham. Investor akan membeli saham sesuai
kinerja perusahaan saat ini dan keuntungannya di masa yang akan datang. Oleh
karena itu, kinerja perusahaan yang meningkat akan berpengaruh pada meningkatnya
harga saham dan diharapkan return saham yang akan diterima investor juga akan
meningkat.Bagi para investor laporan keuangan merupakan suatu informasi yang
menggambarkan kondisi keungan suatu perusahaan dan informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai gambaran dari kinerja keuangan perusahaan. Dalam hal ini investor
menggunakan analisis rasio keuangan untuk pengambilan keputusan, pada penelitian
ini penulis menggunakan beberapa rasio diantaranya rasio profitabilitas yaitu return
on asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva
yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir, 2015). Net profit margin (NPM) yaitu
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan bersihnya
terhadap total penjualan yang dicapai oleh perusahaan (Aryanti.dkk, 2016). Juga rasio
pasar salah satunya Price earning ratio (PER) digunakan untuk menentukan tingkat
keuntungan (return) dengan membandingkan harga saham terhadap laba bersihnya
(Risdiyanto,2016). Dan Price to book value (PBV) juga merupakan rasio pasar
(market ratio) yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap
nilai bukunya. Debt equity ratio (DER) merupakan rasio leverage yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 3
dimana DER menghubungkan antara total hutang dengan total equitas (Verawati,
2014).
Berdasarkan hal-hal tersebut dengan adanya perbedaan pendapatan return
dari setiap perusahaan dan dari hasil penelitian terdahulu yang berbeda, maka penulis
tertarik ingin mengangkat judul tentang “Pengaruh Return On Asset (ROA), Net
Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To Book Value (PBV)
dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS.
Return Saham
Return merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh dari kegiatan
investasi dan dinikmati investor atas investasi saham yang dilakukannya, return
dibagi menjadi dua macam yaitu Jogiyanto (2010: 205) dalam Verawati (2014):
1. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi, return
realisasi dihitung dengan menggunakan data historis.
2. Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan
diperoleh investor dimasa mendatang
Saham juga dapat didefinisikan sebagai kertas yang tercantum dengan nilai
nominal, nama perusahaan dan di ikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan
kepada setiap pemegangnya Fahmi (2014) dalam Risdiyanto (2016).
Jenis saham menurut Jogiyanto (2014:141) dalam Prakoso (2016), yaitu :
1. Saham Preferen
2. Saham biasa
3. Saham Treasuri
Return saham merupakan keuntungan yang diperoleh pemegang saham karena
menginvestasikan dananya, keuntungan tersebut dapat berupa dividen (yield) dan
keuntungan dari selisih harga saham sekarang dengan periode sebelum (capital gain)
Brigham dan Houston (2006:215) dalam Verawati (2014).
Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2013:7). Analisis
laporan keuangan dapat membantu manejemen untuk mengidentifikasi kekurangan
atau kelemahan yang ada dan kemudian membuat keputusan yang rasional untuk
memperbaiki kinerja perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, analisis
laporan keuanagan juga berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan
keputusan investasi dan kredit (Hery, 2016).
Menurut Haertijo dan Martono (2014) laporan keuangan secara garis besar
dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
1. neraca.
2. laporan laba rugi
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 4
3. laporan perubahan modal dan
4. laporan arus kas
Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan
keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan. Jenis-jenis rasio keungan (Hery, 2016) :
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo.
Rasio likuiditas diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau analisis risiko
keuangan. Terdiri dari: Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Cepat (Quick Ratio),
Rasio Kas (Cash Ratio).
2. Rasio Solvabilitas atau Rasio Struktur Modal atau Rasio Leverage
Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan peusahaan dalam
memenuhi seluruh kewajibannya. Sama halnya dengan rasio likuiditas, rasio
solvabilitas juga diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau analisis risiko
keuangan yang terdiri atas : Rasio Utang ( Debt Ratio), Rasio Utang Terhadap
Ekuitas (Debt To Equity Ratio), Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas (Long
Term Debt To Equity Ratio), Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan (Times Interest
Earned Ratio) dan Rasio Laba Operasional Terhadap Kewajiban (Operating income
To Liabilities Ratio).
3. Rasio Aktivitas
Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Terdiri dari : Perputaran
Piutang Usaha (Account Receivable Turn Over), Perputaran Persediaan (Inventory
Turn Over), Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover), Perputaran Aset
Tetap (Fixed Asset Turn Over) dan Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover).
4. Rasio Profitabilitas
Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Rasio ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. rasio tingkat pengembalian investasi
Rasio yang digunakan untuk menilai kompensasi finansial atas aset atau
ekuitas terhadap laba bersih (laba setelah bunga dan pajak), terdiri dari : Hasil
Pengembalian atas Aset (Reterun On Asset) dan Hasil Pengembalian atas Ekuitas
(Reterun On Equity).
b. Rasio Kinerja Operasi
Adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi marjin laba dari aktivitas
operasi (penjualan). Rasio initerdiri atas : Margin Laba Kotor (Gross Profit
Margin), Marjin Laba Operasional (Operating Profit Margin) dan Marjin Laba
Bersih (Net Profit Margin).
5. Rasio penilaian atau Rasio Ukuran Pasar
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 5
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengestimasi nilai instrisik
perusahaan (nilai saham). Rasio ini terdiri atas : Laba Perlembar Saham biasa
(Earning Per Share), Rasio Harga Terhadap Laba (Price Earning Ratio), Imbalan
Hasil Deviden (Dividend Yield), Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio
dan Rasio Terhadap Nilai Buku (Price To Book Value Ratio).
Return on Asset (ROA)
Return on asset merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam
aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan untuk menghasilkan laba dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi nilai Return On Asset
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik (Febrioni, 2016). ROA
merupakan rasio antara pendapatan bersih sesudah pajak (Net Income After Tax
NIAT) terhadap total asset (Harmono, 2014).
Semakin tinggi hasil pengambilan atas aset berarti semakin tinggi pula jumlah
laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total
aset.sebaliknya ,semakin rendah hasil pengembalian atas aset berarti semakin rendah
pada jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total aset (Hery, 2016).
Net Profit Margin (NPM) Menurut (Hery, 2016) Net Profit Margin (NPM) atau Marjin Laba Bersih
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba bersih
atas penjualan bersih.rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap
penjualan bersih. Laba bersih sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan antara laba
sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan. Yang dimaksud dengan
sebelum pajak penghasilan di sini adalah laba operasional ditambah pendapatan dan
keuntungan lain-lain, lalu dikurangi dengan beban dan kerugian lain-lain. Semakin
tinggi marjin laba bersih berarti semakin tinggi pula laba bersih yang dihasilkan dari
penjualan bersih. Hal ini dapat disebabkan karena tingginya laba sebelum pajak
penghasilan. Sebaliknya semakin rendah marjin laba bersih berarti semakin rendah
pula laba bersih yang dihasilkan dari penjualan bersih.hal ini dapat disebabkan karena
rendahnya laba sebelum pajak penghasilan.
Price Earning Ratio (PER) Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu rasio pasar yang
menunjukkan hasil perbandingan antara harga saham perlembar saham dengan laba
perlembar saham. Lewat rasio ini, harga saham sebuah emitten dibandingkan dengan
laba bersih yang dihasilkan oleh emitten tersebut dalam setahun. Dengan mengetahui
besaran PER tersebut, calon investor dapat mengetahui apakah harga sebuah saham
tergolong wajar atau tidak (secara nyata) sesuai kondisi saat ini dan bukannya
berdasarkan pada perkiraan dimasa mendatang (Hery, 2016;144).
Price to Book Value (PBV)
Price to book value (PBV) Merupakan rasio yang menunjukkan hasil
perbandingan antara harga pasar perlembar saham dengan nilai buku perlmbar saham.
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat harga saham apakah overvalued ataupun
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 6
H1
H2
H3
H4
H5
H6
undervalued, dimana sangat baik untuk investasi jangka panjang. Namun, rendahnya
nilai PBV juga dapat mengindikasikan menurunnya kualitas dan kinerja fundamental
emiten. Oleh sebab itu, nilai PBV juga harus dibandingkan dengan PBV saham
emiten lain dalam industry yang sama. Apabila terlalu jauh perbedaannya maka
sebaiknya perlu dianalisis lebih lanjut (hery, 2016).
Debt to Equity Ratio (DER) Rasio solvabilitas atau leverage ratio yang sering dikaitkan dengan return
saham yaitu Debt To Equity Ratio (DER). DER merupakan raiso yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya
besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan
usahanya jika dibndingkan dengan menggunakan modal sendiri. Rasio ini dicari
dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan
seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetashui jumlah dana yang disediakan
oleh peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan (Kasmir, 2015).
Dengan kata lain bagi bank (kreditor) semakin besar rasio ini akan semakin
tidak menguntungkan disebabkan akan semakin besar juga risiko yang akan
ditanggung atas kegagalan yang bisa terjadi pada perusahaan. Namun disisi
perusahaan justru semakin besar rasio ini akan semakin baik. Sebaliknya, bila denga
rasio yang rendah akan semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan oleh
pemilik dan semakin sulit bagi peminjam (perusahaan) jika terjadi kerugian atau
penyusutan nilai aktiva. Rasio ini menjukkan tentang kelayakan dari risiko keuangan
perusahaan (Kasmir, 2015).
Kerangka Penelitian
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Return On Asset (ROA) (X1)
Net Profit Margin (NPM) (X2)
Price Earning Ratio (PER)
(X3)
Price To Book Value (PBV)
(X4)
Debt To Equity Ratio (DER)
(X5)
Return Saham (Y)
: Parsial
: Simultan
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 7
Pengembangan Hipotesis
H1 : Diduga return on asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham. Menurut Aryanti, dkk (2016) hasil pengembalian atas aset atau disebut
dengan return on asset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi
aset dalam menciptakan laba bersih. Apabila ROA meningkat berarti perusahaan
tersebut mendayagunakan aset-asetnya dengan baik Hipotesis ini didukung oleh
pendapat dari Putra dan Kindangen ( 2016) Return On Asset (ROA) secara parsial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham. Karena Semakin tinggi
ROA menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya
untuk menghasilkan laba bersih.
H2 : Diduga net profit margin (NPM) berpengaruh terhadap return saham. Net Profit Margin (NPM) bertujuan untuk mengetahui secara langsung
keuntungan bersihnya, Semakin besar nilai NPM akan semakin baik karena
perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang tinggi, hal tersebut akan menarik
minat investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut yang nantinya dapat
meningkatkan return saham di masa yang akan datang (Mahardika dan Artini, 2017).
Hipotesis ini didukung oleh penelitian Putra dan Kindangen (2016) net profit margin
(NPM) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham,
karena Nilai NPM semakin meningkat berarti kinerja perusahaan semakin baik serta
keuntungan yang diperoleh pemegang saham akan semakin meningkat.
H3 : Diduga price earning ratio (PER) berpengaruh terhadap retun saham Price earning ratio digunakan untuk mengukur pertumbuhan laba
perusahaan. Rasio ini menunjukkan besarnya harga yang harus dibayar oleh investor
untuk mendapatkan satu rupiah earnings perusahaan. (Verawati, 2014). Penelitian
dari (Prakoso, 2016) PER berpengaruh signifikan terhadap return saham, karena
semakin tinggi PER maka semakin tinggi pula return saham. PER yang merupakan
rasio pasar yang digunakan oleh para investor untuk memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang. Perusahaan yang
tingkat pertumbuhannya tinggi maka PER akan tinggi pula. Hal ini menunjukkan
bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba dimasa yang akan datang. Sebaliknya,
jika perusahaan mempunyai pertumbuhan yang rendah akan mempunyai PER yang
rendah pula. Jadi, dengan PER yang tinggi akan menunjukkan kinerja dari perusahaan
baik yang nantinya akan menarik investor untuk menanamkan sahamnya di
perusahaan tersebut.
H4 : Diduga Price To Book Value (PBV) berpengaruh terhadap Return Saham P
BV diperoleh dari perbandingan harga pasar suatu saham dengan nilai buku
per lembar saham. Menurut pendapat (Verawati, 2014) price to book value (PBV)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Karena semakin tinggi
PBV berarti semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para investor. Penilaian
perusahaan oleh investor akan sangat mempengaruhi keputusan investasi, karena
investor akan berinvestasi diperusahaan yang memiliki kinerja baik. Apabila suatu
perusahaan dinilai lebih tinggi oleh investor, maka harga saham akan semakin
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 8
meningkat di pasar, yang pada akhirnya return saham akan ikut meningkat. Dan ada
PBV juga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham menurut (Soleha,
2017) menyatakan bawha nilai buku dari ekuitas akan menjadi negatif bila
perusahaan selalu mengalami earning yang negatif sehiingga akan mengakibatkan
nilai rasio PBV juga negatif.
H5 : Diduga Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Return Saham DER digunakan untuk mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana yang
disediakan oleh kreditor dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan.
Dengan kata lain,rasio ini berfungsi untuk mengetahui berapa bagian dari setiap
rupiah modal yang dijadikan sebagai jaminan utang (Hery, 2016). Hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Verawati (2014) Semakin tinggi DER menunjukkan
komposisi hutang semakin besar dibandingkan dengan total modal sendiri, hal ini
menunjukkan sumber modal perusahaan tergantung dari pihak luar, sehingga akan
mengurangi minat investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan yang
memiliki DER tinggi. Menurunnya minat investor berdampak pada penurunan harga
saham yang berakibat terhadap menurunnya total return perusahaan.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Objek yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan data
sekunder yang digunakan data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia
melalui situs www.idx.co.id, merupakan data yang sah diperoleh pihak perusahaan
dan sudah diterbitkan dalam bentuk laporan keuangan.
Variabel Penelitian Adapun variabel dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Return saham
2. Return on asset (ROA)
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 9
3. Net profit margin (NPM)
4. Price earning ratio (PER)
5. Price to book value (PBV)
Nilai buku saham ( book value pershare) dihitung dengan
6. Debt to equity ratio (DER)
Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive
sampling, adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.1
Sampel Penelitian yang Memenuhi Kriteria
NO Keterangan Jumlah
Perusahaan
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
efek Indonesia periode 2014-2016.
144
2. Dikurangi perusahaan manufaktur yang tidak
menerbitkan laporan keuangan selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut selama periode 2014-2016.
(15)
3. Dikurangi perusahaan manufaktur yang tidak
menyajikan laporan keuangan dalam mata uang
rupiah (IDR) berturut-turut selama periode 2014-
2016.
(28)
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 10
4. Dikurangi perusahaan manufaktur yang tidak
memperoleh laba dari periode 2014-2016.
(38)
5. Dikurangi perusahaan yang tidak menyajikan
data lengkap selama periode pengamatan
(13)
Jumlah Sampel Terpilih 50
Tahun Pengamatan 3 Tahun
Jumlah Data 150
Pengujian Hipotesis
Setelah model terbebas dari uji asumsi klasik, langkah selanjutnya dengan
melakukan uji hipotesis. Untuk menguji analisis regresi berganda, dihitung dengan
persamaan berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3 + β4X4 + β5X5 + e........................................
Keterangan:
Y = Return saham
α = Konstanta
X1 = ROA (Return On Assets)
X2 = NPM (Net Profit Margin)
X3 = PER (Price Earning Ratio)
X4 = PBV (Price To Book Value)
X5 = DER (Debt To Equity Ratio)
β1-5 = Koefisien regresi variabel independen
e = Error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Normalitas
Hasil pengujian menunjukkan bahwa model penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini memiliki nilai Asymp.Sig (2-tailed) berdistribusi normal.
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 150
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation
.43489019
Most Extreme Differences
Absolute .103
Positive .103
Negative -.094
Kolmogorov-Smirnov Z 1.265
Asymp. Sig. (2-tailed) .081
a. Test distribution is Normal.
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 11
b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018
Dari tabel 4.4. diatas menunjukkan bahwa data yang diuji setelah dilakukan
outlier memiliki nilai Asym. Sig. (2-tailed) 0,081 lebih tinggi dari 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa data peneliti dapat terdistribusi normal.
Analisis Uji Multikolonieritas
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant)
.061 .106 .573 .567
ROA 2.313 1.062 .388 2.179 .031 .199 5.023
NPM -
1.349 1.111 -.176 -1.214 .227 .302 3.316
PER -.003 .002 -.166 -1.953 .053 .873 1.145
PBV -.027 .012 -.309 -2.260 .025 .338 2.956
DER .027 .050 .051 .543 .588 .723 1.382
a. Dependent Variable: RS
Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam penelitian ini,
jika nilai tolerance menunjukkan < 0.10 atau sama dengan VIF (variance Iflation
factor) > 10, maka berarti menunjukkan adanya multikolinearitas. Jika nilai tolerance
menunjukkan > 0.10 atau sama dengan VIF (variance Inflation factor) < 10 maka
berarti menunjukkan tidak adanya multikolinearitas.
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 12
Analisis Uji Heterokedastisitas
Tabel 4.4
Hasil Uji Spearman
Dari tabel 4.5. diatas menunjukkan bahwa data yang diuji dengan uji spearman
memiliki nilai signifikansi untuk semua variabel independen atau variabel bebas
bahwa, semua nilai probabilitas signifikansinya diatas 0.05.
Analisis Uji Autokorelasi
Berdasarkan tabel 4.5 yaitu hasil uji Durbin-Watson menunjukkan bahwa nilai
D-W sebesar -2 < 1.469 < 2 berarti model regresi ini tidak terjadi autokorelasi.
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Correlations
ROA NPM PER PBV DER Unstandardized Residual
Spearman's rho
ROA
Correlation Coefficient
1.000 .901** -.024 .734
** -.385
** .047
Sig. (2-tailed) . .000 .771 .000 .000 .572
N 150 150 150 150 150 150
NPM
Correlation Coefficient
.901** 1.000 -.012 .669
** -.464
** .052
Sig. (2-tailed) .000 . .885 .000 .000 .531
N 150 150 150 150 150 150
PER
Correlation Coefficient
-.024 -.012 1.000 .491** .078 .064
Sig. (2-tailed) .771 .885 . .000 .342 .439
N 150 150 150 150 150 150
PBV
Correlation Coefficient
.734** .669
** .491
** 1.000 -.023 .056
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .779 .499
N 150 150 150 150 150 150
DER
Correlation Coefficient
-.385** -.464
** .078 -.023 1.000 .058
Sig. (2-tailed) .000 .000 .342 .779 . .484
N 150 150 150 150 150 150
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient
.047 .052 .064 .056 .058 1.000
Sig. (2-tailed) .572 .531 .439 .499 .484 .
N 150 150 150 150 150 150
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018
Model Summaryb
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 13
Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dikarenakan
variabel yang digunakan terdiri dari satu variable dependen dan lima variable
independen.
Tabel 4.6
Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .061 .106 .573 .567
ROA 2.313 1.062 .388 2.179 .031
NPM -1.349 1.111 -.176 -1.214 .227
PER -.003 .002 -.166 -1.953 .053
PBV -.027 .012 -.309 -2.260 .025
DER .027 .050 .051 .543 .588
a. Dependent Variable: RS
Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018
Berdasarkan tabel 4.6 diatas maka dianalisis model regresi linear berganda sebagai
berikut :
RS = 0.061 + 2.313ROA – 1.349NPM – 0.003PER – 0.027PBV + 0.027DER + e
Dari persamaan diatas dapat dijelaskan :
1. Konstanta (a)
Nilai konstanta (a) sebesar 0.061 menunjukkan bahwa jika variable
independen yaitu return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price earning
ratio (PER), price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER) dianggap
konstan, maka Return Saham sebesar 0.061.
2. Koefisien Regresi (β1) variable Return On Asset (ROA) (X1)
Besarnya koefisien regresi (β1) sebesar 2.313, nilai (β1) yang positif
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara return saham dengan return on
asset (ROA), yang artinya jika return on asset (ROA) meningkat 1 satuan maka
Return Saham akan meningkat sebesar 2.313.
3. Koefisien Regresi (β1) variable Net Profit Margin (NPM) (X2)
Besarnya koefisien regresi (β1) sebesar -1.349, nilai (β1) yang negatif
menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara return saham dengan
Mo
del
R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .299a .089 .058 .44238 1.469
a. Predictors: (Constant), DER, PER, PBV, NPM, ROA
b. Dependent Variable: RS
Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 14
net profit margin (NPM), yang artinya jika net profit margin (NPM) meningkat 1
satuan maka return saham akan menurun sebesar 1.349.
4. Koefisien Regresi (β1) variable Price Earning Ratio (PER) (X3)
Besarnya koefisien regresi (β1) sebesar -0.003, nilai (β1) yang negatif
menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara return saham dengan
price earning ratio (PER), yang artinya jika price earning ratio (PER) meningkat 1
satuan maka return saham akan menurun sebesar 0.003.
5. Koefisien Regresi (β1) variable Price To Book Value (PBV) (X4)
Besarnya koefisien regresi (β1) sebesar -0.027, nilai (β1) yang negatif menunjukkan
adanya hubungan yang berlawanan arah antara return saham dengan price to book
value (PBV), yang artinya jika price to book value (PBV) meningkat 1 satuan maka
return saham akan menurun sebesar 0.027.
6. Koefisien Regresi (β1) variable Debt To Equity Ratio (DER) (X5)
Besarnya koefisien regresi (β1) sebesar 0.027, nilai (β1) yang positif
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara return saham dengan debt to
equity ratio (DER) yang artinya jika debt to equity ratio (DER) meningkat 1 satuan
maka return saham akan meningkat sebesar 0.027.
Uji Hipotesis
Hasil Uji T
Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing masing variabel
independen terhadap dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
besarnya nilai masing masing koefisien regresi variabel independen dibandingkan
dengan signifikansinya < 0.05.
Tabel 4.7
Hasil Uji Hipotesis Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .061 .106 .573 .567
ROA 2.313 1.062 .388 2.179 .031
NPM -1.349 1.111 -.176 -1.214 .227
PER -.003 .002 -.166 -1.953 .053
PBV -.027 .012 -.309 -2.260 .025
DER .027 .050 .051 .543 .588
a. Dependent Variable: RS
Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018
Berdasarkan hasil Uji t pada table 4.7 dapat dijelaskan pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen sebagai berikut:
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah "return on asset (ROA)
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016”. Dari hasil pengujian,
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 15
diperoleh hasil bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 4.7, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.031 <
0.05 dan nilai thitung 2.179 > 1.65550 maka H0 ditolak H1 diterima jadi ROA
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah "net profit margin (NPM)
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016”. Dari hasil pengujian,
diperoleh hasil bahwa NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 4.7, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.227 >
0.05 dan nilai thitung -1.214 > -1.65550 maka H0 diterima H2 ditolak jadi NPM tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah "price earning ratio (PER)
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016”. ”. Dari hasil pengujian,
diperoleh hasil bahwa PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 4.7, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.053 >
0.05 dan nilai thitung -1.953 < -1.65550 maka H0 diterima H3 ditolak jadi PER tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah "price to book value (PBV)
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016”. Dari hasil pengujian,
diperoleh hasil bahwa PBV berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.7, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar
0.025 < 0.05 dan nilai thitung -2.260 < -1.65550 maka H0 ditolak H4 diterima jadi PBV
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah "debt to equity ratio (DER)
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016”. Dari hasil pengujian,
diperoleh hasil bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 4.7, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.588 >
0.05 dan nilai thitung 0.543 < 1.65550 maka H0 diterima H5 ditolak jadi DER tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
Analisis Uji F Berdasarkan table 4.8 yaitu hasil uji F atau uji simultan, dapat dilihat dari nilai
Fhitung sebesar 2.825 dan Ftabel 2.28 dengan nilai signifikan 0.018. dengan demikian
dapat diketahui Fhitung > Ftabel (2.825 > 2.28) dengan nilai signifikansi 0.018 < 0.05.
Sehingga kesimpulan yang ditarik adalah menerima hipotesis ke enam (H6) yaitu
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 16
return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER), price to
book value (PBV) dan debt to equity atio (DER) secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014-2016.
Tabel 4.8 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2.764 5 .553 2.825 .018b
Residual 28.180 144 .196
Total 30.944 149
a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: (Constant), DER, PER, PBV, NPM, ROA
Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan tabel 4.9 diatas memeberikan nilai koefisien determinasi sebesar
0.058. terlihat bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan varians
variabel dependen adalah relatif rendah yaitu hanya 5.8% saja pada model penelitian.
Masih terdapat 94,2% varians variabel dependen yang belum mampu dijelaskan oleh
kelima variabel independen dalam penelitian ini.
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .299a .089 .058 .44238
a. Predictors: (Constant), DER, PER, PBV, NPM, ROA
b. Dependent Variable: RS
Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Retun Saham
Hipotesis pertama yang diajukan peneliti adalah return on asset (ROA)
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama dapat diterima
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 17
dengan hasil penelitian bahwa return on asset (ROA) berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
Berdsarkan hasil yang diperoleh semakin tinggi ROA berarti perusahaan
memanfaatkan dengan baik aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh laba dan
berdampak pada naiknya return saham yang diterima, sehingga menyebabkan
investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh putra & kindangen (2016) karena
semakin tinggi ROA menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan
aktivanya untuk menghasilkan laba bersih. Namun, hasil penelitian ini bertentangan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Febrioni (2016) yang menyatakan bahwa
return on asset (ROA) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap return
saham.
Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Return Saham
Hipotesis kedua yang diajukan peneliti adalah net profit margin (NPM)
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis kedua tidak dapat diterima
dengan hasil penelitian bahwa net profit margin (NPM) tidak mempunyai pengaruh
terhadap return saham.
Berdsasrkan hasil penelitian ini bahwa investor dalam melakukan investasi
tidak terlalu memperhitungkan variabel NPM untuk memprediksi harga saham karena
jika nilai NPM naik dapat disebabkan adanya persentase penurunan penjualan yang
lebih besar dibandingkan persentase kenaikan laba bersih. Sehingga tinggi rendahnya
NPM tidak terlalu diperhatikan oleh investor. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Mahardika & Artini (2017) menyatakan bahwa
Meningkatnya Net Profit Margin belum tentu berdampak terhadap meningkatnya
return saham yang diperoleh investor. Tinggi rendahnya NPM tidak terlalu
diperhatikan oleh investor karena nilai NPM yang tinggi belum tentu menunjukkan
kinerja perusahaan baik dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra
& Kindangen (2016) yang mengemukakan bahwa net profit margin (NPM)
berpengaruh terhadap return saham.
Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham Hipotesis ketiga yang diajukan peneliti adalah price earning ratio (PER)
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis ketiga tidak dapat diterima
dengan hasil penelitian bahwa price earning ratio (PER) tidak mempunyai pengaruh
terhadap return saham.
Dalam penelitian ini terlihat bahwa PER mempunyai laba yang sangat rendah,
dikarenakan PER yang terlalu tinggi tidak menjamin bawha investor akan membeli
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 18
saham tersebut dikarenakan masih banyak faktor lain diluar return saham. Hasil
penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anisa (2015) yang
menyatakan bahwa price earning ratio (PER) tidak mempunyai pengaruh terhadap
return saham. Jika PER terlalu tinggi, juga dapat dikatakan bahwa harga saham yang
ditawarkan sudah sangat tinggi atau tidak rasional. Hasil penelitian ini bertentangan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Prakoso (2016) yang menyatakan bahwa price
earning ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham.
Pengaruh Price To Book Value (PBV) terhadap Retun Saham
Hipotesis keempat yang diajukan peneliti adalah price to book value (PBV)
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis keempat dapat diterima
dengan hasil penelitian bahwa price to book value (PBV) berpengaruh terhadap
return saham.
Pada hasil penelitian ini dilihat bahwa nilai pasar lebih rendah dari nilai
bukunya dan akan menyebabkan return yang diterima investor akan meningkat. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Soleha (2017) PBV
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Menyatakan apabila PBV
rendah maka return yang akan diterima akan meningkat. disebabkan PBV yang
rendah menunjukkan bawha harga sahamnya murah, jika harga saham berada
dibawah nilai bukunya, ada kemungkinan harga saham tersebut menuju ke
keseimbangan minimal sama dengan nilai bukunya dan harga saham perusahaan
tersebut berpotensi lebih besar untuk naik dan return yang diterima akan meningkat.
Penelitian ini bertentangan dengan pendapat Prakoso (2016) bahwa price to book
value (PBV) tidak berpengaruh terhadap return saham.
Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Retun Saham
Hipotesis kelima yang diajukan peneliti adalah debt to equity atio (DER)
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis kelima tidak dapat diterima
dengan hasil penelitian bahwa debt to equity atio (DER) tidak mempunyai pengaruh
terhadap return saham.
Hasil tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan
risiko perusahaan. Investor tidak menyukai risiko yang tinggi, sehingga investor tidak
tertarik untuk membeli saham pada perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Najmiyah, dkk (2014) menyatakan bahwa
semakin besar debt to equity rasio menandakan kinerja perusahaan buruk. Dimana
perusahaan memanfaatkan hutang sebagai pendanaan usahanya. yang menandakan
beban bunga perusahaan akan semakin besar dan mengurangi keuntungan lalu
mengakibatkan return saham yang diterima kecil. Sehingga semakin tinggi hutang
(DER) cenderung menurunkan return saham. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 19
dengan pendapat Verawati (2014) debt to equity ratio (DER) mempunyai pengaruh
terhadap return saham.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisi dan uji hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian
ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Return on asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
2. Net profit margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-
2016.
3. Price earning ratio (PER) tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-
2016.
4. Price to book value (PBV) berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-
2016.
5. debt to equity ratio (DER) ) tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-
2016.
6. Return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER),
price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER) secara bersama-
sama berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016
Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan dari penelitian ini untuk
menyempurnakan penelitian selanjutnya :
1) Dalam penelitian selanjutnya disarnkan tidak hanya menggunakan perusahaan
manufaktur sebagai sampel penelitian, tetapi juga disarankan menggunakan
semua perusahaan yang terdaftar di BEI.
2) Untuk penelitian selanjutnyan disarankan agar mengganti variabel independen
yang tidak berpengaruh, dan diganti dengan variabel yang baru misalnya
menggunakan rasio current rasio, Total asset turnover dan sebagainya
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 20
DAFTAR PUSTAKA
Acheampong, Prince. Evans Agalega & Albert Kwabena Shibu. 2014. The Effect of
Financial Leverage And Market Size on Stock Returns on The Ghana Sector
Exchange: Evidence From Selected Stock In The Manufacturing Sector.
International Journal of Financial Research, Vol 5No 1.
AL-Qudah, Anas dan Laham, Mahmoud. 2013. The Effect of Financial Leverage &
Systematic Risk on Stock Returns in the Amman Stock Exchange (Analytical
Study – Industrial Sector). At: Research Journal of Financial and Accountin,
Vol 4 NO 6.
Anisa, Nesa. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham (Studi
Empiris pada Perusahaan Sub Sektor Automotive And Components di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2010-2014). Jurnal Perbanas Review Volume 1, Nomor
1, November 2015 Fakultas Ekonomi dan Bisins Perbanas Institute.
Aryanti, dkk. 2016 Pengaruh ROA, ROE, NPM Dan CR Terhadap Return Saham
pada Perusahaan DiJjakarta IslamicIindex (JII) Jurnal. I-Finance Vol. 2. No.
2 Desember 2016.
Asmi, Tri Laksita. 2014. P engaruh Current Ratio Debt To Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Return On Assets, dan Price To Book Value Sebagai Faktor
Penentu Return. Jurnal Management. UNNES.
Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Fahmi, Irham, 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta. Bandung.
Febrioni, Rio. 2016. P engaruh Return On Assets, Return On Equity, Earning Per
Share, dan Current Ratio Terhadap Return Saham (Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. E-
Jurnal e-Proceeding of Management : Vol.3, No.3.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gumanti, Ttang Ary. 2011. Manajemen Investasi (konsep, Teori dan
Aplikasi).Jakarta: Mitra Wacana Media.
Harjito, Agus dan Martono, 2014. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.
Harmono. 2014. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Https://www.sahamok.com/analisa-fundamental-saham/return-saham.
Hery. 2016. Analisis Kinerja Keuangan. Jakarta: PT Grasindo.
Kasmir. 2013. Analis Laporan Kuaangan. Jakarta: :PT Raja Crafindo Persada.
______. 2016. Analis Laporan Kuaanga n. Jakarta: :PT Raja Crafindo Persada.
Mahardika, I Nyoman Febri dan Artini, Luh Gede Sri. 2017 Pengaruh Rasio Pasar
dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham perusahaan di Bursa Efek
Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 4, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia.
Manik, Tumpal. 2014. Analisis Pengaruh Struktur Modal Dan Investmen Opportunity
Set (IOS) Terhadap Keputusan Investasi dan Harga Saham Melalui Analisis
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 21
Jalur. Seminar Nasional dan Call For Papers Fakultas Ekonomidan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surkarta.
Manik, Tumpal. 2015. Pengantar Akuntansi (Accounting Principle). Pembahasan
Teori dan Praktik. UMRAHPRESS.
Manik, Tumpal. 2016. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information
System). Secara Teori dan Studi Kasus Kolaborasi Akuntansi dengan
Teknologi Informasi. UMRAHPRESS.
Najmiyah,dkk. 2014. Pengaruh Price To Book Value (PBV), Price Earning Ratio
(PER) Dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada
Industri Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009 – 2013. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1).
Prakoso, Rendy. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2011-2014). Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Putra, Ferdinan Eka dan Kindangen, Paulus. 2016. Pengaruh Return On Assets
(ROA), Net Profit Margin (NPM), and EarningPer Share (EPS) Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Makana dan Minuman Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia (Periode 2010–2014). Jurnal Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado (Vol.4 No.4).
Risdiyanto, 2016. Pengaruh ROI, EPS dan PER Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Surabaya.
Siregar. Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual & spss. Jakarta: Kencana.
Soleha. Ismiyati. 2017. Pengaruh Faktor Internal Keuangan terhadap Return Saham
Perusahaan Consumer Good yang terdatar di BEI Periode 2012-201.Skripsi
Jurusan Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri Surakarta
Sudarsono, Bambang dan Sudiyatno, Bambang. 2016. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Return Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-201). Jurnal bisnis dan
ekonomi Vol. 23 No. 1 Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank Semarang.
Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiono, Arief dan Untung, Edy, 2016. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT
Grasindo, anggota ikapi.
Sutedi, Adrian. 2012. Pasar Modal. Bandung:Alfabeta, CV.
Verawati, Rika. 2014. Faktor-Faktor Penentu Yang Mempengaruhi Return Saham
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2008-2013. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas negeri Yogyakarta.
www.idx.co.id.