pengaruh return on asset (roa), net profit margin …repository.umrah.ac.id/391/1/jurnal nela mirda...

21
Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 1 PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), NET PROFIT MARGIN (NPM), PRICE EARNING RATIO (PER), PRICE TO BOOK VALUE (PBV) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016 Nela Mirda Wasih; Tumpal Manik ; Hj. Asmaul Husna Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau Email : [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris dan untuk menguji pengaruh return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER), price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER) terhadap return saham pada laporan keuangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 - 2016. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return on asset (ROA) dan price to book value (PBV) berpengaruh terhadap return saham sedangkan net profit margin (NPM), price earning ratio (PER) dan debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap return saham Sedangkan secara simultan semua variabel berpengaruh terhadap return saham. Kata Kunci: Return saham return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER), price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER). ABSTRACK The purpose of this study is to obtain empirical evidence and to test the effect of return on assets (ROA), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER), price to book value (PBV) and debt to equity ratio (DER) shares in the financial statements. The population in this study are all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange period 2014 - 2016. Sampling technique used in this study is purposive sampling. The results of this study indicate that the return on assets (ROA) and price to book value (PBV) have an effect on stock return, while net profit margin (NPM), price earning ratio (PER) and debt to equity ratio (DER) While simultaneously all variables affect the stock return. Kata Kunci: Stock return, return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER), price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER).

Upload: doanngoc

Post on 07-Mar-2019

262 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 1

PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), NET PROFIT MARGIN

(NPM), PRICE EARNING RATIO (PER), PRICE TO BOOK VALUE

(PBV) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP

RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016

Nela Mirda Wasih; Tumpal Manik ; Hj. Asmaul Husna

Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang, Kepulauan Riau

Email : [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris dan untuk menguji

pengaruh return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price earning ratio

(PER), price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER) terhadap return

saham pada laporan keuangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 - 2016.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return on asset (ROA) dan price to book

value (PBV) berpengaruh terhadap return saham sedangkan net profit margin (NPM),

price earning ratio (PER) dan debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap

return saham Sedangkan secara simultan semua variabel berpengaruh terhadap return

saham.

Kata Kunci: Return saham return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price

earning ratio (PER), price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER).

ABSTRACK

The purpose of this study is to obtain empirical evidence and to test the effect of

return on assets (ROA), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER), price to

book value (PBV) and debt to equity ratio (DER) shares in the financial statements.

The population in this study are all manufacturing companies listed on the Indonesia

Stock Exchange period 2014 - 2016. Sampling technique used in this study is

purposive sampling. The results of this study indicate that the return on assets (ROA)

and price to book value (PBV) have an effect on stock return, while net profit margin

(NPM), price earning ratio (PER) and debt to equity ratio (DER) While

simultaneously all variables affect the stock return.

Kata Kunci: Stock return, return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price

earning ratio (PER), price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER).

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 2

PENDAHULUAN

Faktor fundamental perusahaan adalah faktor utama penyebab harga saham

naik atau turun yang harus selalu dicermati dalam berinvestasi saham. Saham dari

perusahaan yang memiliki fundamental baik akan menyebabkan tren harganya naik.

Sedangkan saham yang memiliki fundamendalnya buruk akan menyebabkan tren

harga sahamnya turun. Return saham adalah hasil keuntungan atau kerugian yang

diperoleh dari suatu investasi saham. Return saham bisa positif dan bisa juga negatif,

jika positif berarti mendapatkan keuntungan atau mendapatkan capital gain,

sedangkan jika negatif berarti rugi atau mendapatkan capital loss. Contohnya

perusahaan TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) Tahun dengan closing price seharga

3975 dan pada 2015 seharga 6950 dan return saham yang didapati Rp 2975 atau

75%. Artinya perusahaan TOTO mendapatkan capital gain

(Https://www.sahamok.com/analisa-fundamental-saham/return-saham).

Pasar modal berperan penting bagi pembangunan ekonomi karena, salah

satunya sebagai sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan tempat investasi para

investor untuk menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan.

Keuntungan yang diperoleh bagi para investor pada saat berinvestasi seperti investasi

saham, perusahaan yang membutuhkan dana dapat menerbitkan saham dan

menjualnya kepada investor, para investor tentunya ingin mendapatkan pengembalian

dana yang telah diivestasikan tentunya para investor selalu mencari alternatif

investasi yang memberikan return yang tinggi dengan tingkat risiko yang aman. Bagi

para investor, return merupakan salah satu cara untuk menilai seberapa besar

keuntungan yang diperoleh dari suatu saham. Investor akan membeli saham sesuai

kinerja perusahaan saat ini dan keuntungannya di masa yang akan datang. Oleh

karena itu, kinerja perusahaan yang meningkat akan berpengaruh pada meningkatnya

harga saham dan diharapkan return saham yang akan diterima investor juga akan

meningkat.Bagi para investor laporan keuangan merupakan suatu informasi yang

menggambarkan kondisi keungan suatu perusahaan dan informasi tersebut dapat

dijadikan sebagai gambaran dari kinerja keuangan perusahaan. Dalam hal ini investor

menggunakan analisis rasio keuangan untuk pengambilan keputusan, pada penelitian

ini penulis menggunakan beberapa rasio diantaranya rasio profitabilitas yaitu return

on asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva

yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir, 2015). Net profit margin (NPM) yaitu

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan bersihnya

terhadap total penjualan yang dicapai oleh perusahaan (Aryanti.dkk, 2016). Juga rasio

pasar salah satunya Price earning ratio (PER) digunakan untuk menentukan tingkat

keuntungan (return) dengan membandingkan harga saham terhadap laba bersihnya

(Risdiyanto,2016). Dan Price to book value (PBV) juga merupakan rasio pasar

(market ratio) yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap

nilai bukunya. Debt equity ratio (DER) merupakan rasio leverage yang digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 3

dimana DER menghubungkan antara total hutang dengan total equitas (Verawati,

2014).

Berdasarkan hal-hal tersebut dengan adanya perbedaan pendapatan return

dari setiap perusahaan dan dari hasil penelitian terdahulu yang berbeda, maka penulis

tertarik ingin mengangkat judul tentang “Pengaruh Return On Asset (ROA), Net

Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To Book Value (PBV)

dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS.

Return Saham

Return merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh dari kegiatan

investasi dan dinikmati investor atas investasi saham yang dilakukannya, return

dibagi menjadi dua macam yaitu Jogiyanto (2010: 205) dalam Verawati (2014):

1. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi, return

realisasi dihitung dengan menggunakan data historis.

2. Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan

diperoleh investor dimasa mendatang

Saham juga dapat didefinisikan sebagai kertas yang tercantum dengan nilai

nominal, nama perusahaan dan di ikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan

kepada setiap pemegangnya Fahmi (2014) dalam Risdiyanto (2016).

Jenis saham menurut Jogiyanto (2014:141) dalam Prakoso (2016), yaitu :

1. Saham Preferen

2. Saham biasa

3. Saham Treasuri

Return saham merupakan keuntungan yang diperoleh pemegang saham karena

menginvestasikan dananya, keuntungan tersebut dapat berupa dividen (yield) dan

keuntungan dari selisih harga saham sekarang dengan periode sebelum (capital gain)

Brigham dan Houston (2006:215) dalam Verawati (2014).

Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan

perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2013:7). Analisis

laporan keuangan dapat membantu manejemen untuk mengidentifikasi kekurangan

atau kelemahan yang ada dan kemudian membuat keputusan yang rasional untuk

memperbaiki kinerja perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, analisis

laporan keuanagan juga berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan

keputusan investasi dan kredit (Hery, 2016).

Menurut Haertijo dan Martono (2014) laporan keuangan secara garis besar

dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

1. neraca.

2. laporan laba rugi

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 4

3. laporan perubahan modal dan

4. laporan arus kas

Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan

keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan

kinerja perusahaan. Jenis-jenis rasio keungan (Hery, 2016) :

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo.

Rasio likuiditas diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau analisis risiko

keuangan. Terdiri dari: Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Cepat (Quick Ratio),

Rasio Kas (Cash Ratio).

2. Rasio Solvabilitas atau Rasio Struktur Modal atau Rasio Leverage

Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan peusahaan dalam

memenuhi seluruh kewajibannya. Sama halnya dengan rasio likuiditas, rasio

solvabilitas juga diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau analisis risiko

keuangan yang terdiri atas : Rasio Utang ( Debt Ratio), Rasio Utang Terhadap

Ekuitas (Debt To Equity Ratio), Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas (Long

Term Debt To Equity Ratio), Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan (Times Interest

Earned Ratio) dan Rasio Laba Operasional Terhadap Kewajiban (Operating income

To Liabilities Ratio).

3. Rasio Aktivitas

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas

pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Terdiri dari : Perputaran

Piutang Usaha (Account Receivable Turn Over), Perputaran Persediaan (Inventory

Turn Over), Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover), Perputaran Aset

Tetap (Fixed Asset Turn Over) dan Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover).

4. Rasio Profitabilitas

Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba. Rasio ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. rasio tingkat pengembalian investasi

Rasio yang digunakan untuk menilai kompensasi finansial atas aset atau

ekuitas terhadap laba bersih (laba setelah bunga dan pajak), terdiri dari : Hasil

Pengembalian atas Aset (Reterun On Asset) dan Hasil Pengembalian atas Ekuitas

(Reterun On Equity).

b. Rasio Kinerja Operasi

Adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi marjin laba dari aktivitas

operasi (penjualan). Rasio initerdiri atas : Margin Laba Kotor (Gross Profit

Margin), Marjin Laba Operasional (Operating Profit Margin) dan Marjin Laba

Bersih (Net Profit Margin).

5. Rasio penilaian atau Rasio Ukuran Pasar

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 5

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengestimasi nilai instrisik

perusahaan (nilai saham). Rasio ini terdiri atas : Laba Perlembar Saham biasa

(Earning Per Share), Rasio Harga Terhadap Laba (Price Earning Ratio), Imbalan

Hasil Deviden (Dividend Yield), Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio

dan Rasio Terhadap Nilai Buku (Price To Book Value Ratio).

Return on Asset (ROA)

Return on asset merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam

aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan untuk menghasilkan laba dengan

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi nilai Return On Asset

menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik (Febrioni, 2016). ROA

merupakan rasio antara pendapatan bersih sesudah pajak (Net Income After Tax

NIAT) terhadap total asset (Harmono, 2014).

Semakin tinggi hasil pengambilan atas aset berarti semakin tinggi pula jumlah

laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total

aset.sebaliknya ,semakin rendah hasil pengembalian atas aset berarti semakin rendah

pada jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam

total aset (Hery, 2016).

Net Profit Margin (NPM) Menurut (Hery, 2016) Net Profit Margin (NPM) atau Marjin Laba Bersih

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba bersih

atas penjualan bersih.rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap

penjualan bersih. Laba bersih sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan antara laba

sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan. Yang dimaksud dengan

sebelum pajak penghasilan di sini adalah laba operasional ditambah pendapatan dan

keuntungan lain-lain, lalu dikurangi dengan beban dan kerugian lain-lain. Semakin

tinggi marjin laba bersih berarti semakin tinggi pula laba bersih yang dihasilkan dari

penjualan bersih. Hal ini dapat disebabkan karena tingginya laba sebelum pajak

penghasilan. Sebaliknya semakin rendah marjin laba bersih berarti semakin rendah

pula laba bersih yang dihasilkan dari penjualan bersih.hal ini dapat disebabkan karena

rendahnya laba sebelum pajak penghasilan.

Price Earning Ratio (PER) Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu rasio pasar yang

menunjukkan hasil perbandingan antara harga saham perlembar saham dengan laba

perlembar saham. Lewat rasio ini, harga saham sebuah emitten dibandingkan dengan

laba bersih yang dihasilkan oleh emitten tersebut dalam setahun. Dengan mengetahui

besaran PER tersebut, calon investor dapat mengetahui apakah harga sebuah saham

tergolong wajar atau tidak (secara nyata) sesuai kondisi saat ini dan bukannya

berdasarkan pada perkiraan dimasa mendatang (Hery, 2016;144).

Price to Book Value (PBV)

Price to book value (PBV) Merupakan rasio yang menunjukkan hasil

perbandingan antara harga pasar perlembar saham dengan nilai buku perlmbar saham.

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat harga saham apakah overvalued ataupun

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 6

H1

H2

H3

H4

H5

H6

undervalued, dimana sangat baik untuk investasi jangka panjang. Namun, rendahnya

nilai PBV juga dapat mengindikasikan menurunnya kualitas dan kinerja fundamental

emiten. Oleh sebab itu, nilai PBV juga harus dibandingkan dengan PBV saham

emiten lain dalam industry yang sama. Apabila terlalu jauh perbedaannya maka

sebaiknya perlu dianalisis lebih lanjut (hery, 2016).

Debt to Equity Ratio (DER) Rasio solvabilitas atau leverage ratio yang sering dikaitkan dengan return

saham yaitu Debt To Equity Ratio (DER). DER merupakan raiso yang digunakan

untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya

besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan

usahanya jika dibndingkan dengan menggunakan modal sendiri. Rasio ini dicari

dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan

seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetashui jumlah dana yang disediakan

oleh peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan (Kasmir, 2015).

Dengan kata lain bagi bank (kreditor) semakin besar rasio ini akan semakin

tidak menguntungkan disebabkan akan semakin besar juga risiko yang akan

ditanggung atas kegagalan yang bisa terjadi pada perusahaan. Namun disisi

perusahaan justru semakin besar rasio ini akan semakin baik. Sebaliknya, bila denga

rasio yang rendah akan semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan oleh

pemilik dan semakin sulit bagi peminjam (perusahaan) jika terjadi kerugian atau

penyusutan nilai aktiva. Rasio ini menjukkan tentang kelayakan dari risiko keuangan

perusahaan (Kasmir, 2015).

Kerangka Penelitian

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Return On Asset (ROA) (X1)

Net Profit Margin (NPM) (X2)

Price Earning Ratio (PER)

(X3)

Price To Book Value (PBV)

(X4)

Debt To Equity Ratio (DER)

(X5)

Return Saham (Y)

: Parsial

: Simultan

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 7

Pengembangan Hipotesis

H1 : Diduga return on asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham. Menurut Aryanti, dkk (2016) hasil pengembalian atas aset atau disebut

dengan return on asset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi

aset dalam menciptakan laba bersih. Apabila ROA meningkat berarti perusahaan

tersebut mendayagunakan aset-asetnya dengan baik Hipotesis ini didukung oleh

pendapat dari Putra dan Kindangen ( 2016) Return On Asset (ROA) secara parsial

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham. Karena Semakin tinggi

ROA menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya

untuk menghasilkan laba bersih.

H2 : Diduga net profit margin (NPM) berpengaruh terhadap return saham. Net Profit Margin (NPM) bertujuan untuk mengetahui secara langsung

keuntungan bersihnya, Semakin besar nilai NPM akan semakin baik karena

perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang tinggi, hal tersebut akan menarik

minat investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut yang nantinya dapat

meningkatkan return saham di masa yang akan datang (Mahardika dan Artini, 2017).

Hipotesis ini didukung oleh penelitian Putra dan Kindangen (2016) net profit margin

(NPM) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham,

karena Nilai NPM semakin meningkat berarti kinerja perusahaan semakin baik serta

keuntungan yang diperoleh pemegang saham akan semakin meningkat.

H3 : Diduga price earning ratio (PER) berpengaruh terhadap retun saham Price earning ratio digunakan untuk mengukur pertumbuhan laba

perusahaan. Rasio ini menunjukkan besarnya harga yang harus dibayar oleh investor

untuk mendapatkan satu rupiah earnings perusahaan. (Verawati, 2014). Penelitian

dari (Prakoso, 2016) PER berpengaruh signifikan terhadap return saham, karena

semakin tinggi PER maka semakin tinggi pula return saham. PER yang merupakan

rasio pasar yang digunakan oleh para investor untuk memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang. Perusahaan yang

tingkat pertumbuhannya tinggi maka PER akan tinggi pula. Hal ini menunjukkan

bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba dimasa yang akan datang. Sebaliknya,

jika perusahaan mempunyai pertumbuhan yang rendah akan mempunyai PER yang

rendah pula. Jadi, dengan PER yang tinggi akan menunjukkan kinerja dari perusahaan

baik yang nantinya akan menarik investor untuk menanamkan sahamnya di

perusahaan tersebut.

H4 : Diduga Price To Book Value (PBV) berpengaruh terhadap Return Saham P

BV diperoleh dari perbandingan harga pasar suatu saham dengan nilai buku

per lembar saham. Menurut pendapat (Verawati, 2014) price to book value (PBV)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Karena semakin tinggi

PBV berarti semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para investor. Penilaian

perusahaan oleh investor akan sangat mempengaruhi keputusan investasi, karena

investor akan berinvestasi diperusahaan yang memiliki kinerja baik. Apabila suatu

perusahaan dinilai lebih tinggi oleh investor, maka harga saham akan semakin

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 8

meningkat di pasar, yang pada akhirnya return saham akan ikut meningkat. Dan ada

PBV juga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham menurut (Soleha,

2017) menyatakan bawha nilai buku dari ekuitas akan menjadi negatif bila

perusahaan selalu mengalami earning yang negatif sehiingga akan mengakibatkan

nilai rasio PBV juga negatif.

H5 : Diduga Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Return Saham DER digunakan untuk mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana yang

disediakan oleh kreditor dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan.

Dengan kata lain,rasio ini berfungsi untuk mengetahui berapa bagian dari setiap

rupiah modal yang dijadikan sebagai jaminan utang (Hery, 2016). Hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Verawati (2014) Semakin tinggi DER menunjukkan

komposisi hutang semakin besar dibandingkan dengan total modal sendiri, hal ini

menunjukkan sumber modal perusahaan tergantung dari pihak luar, sehingga akan

mengurangi minat investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan yang

memiliki DER tinggi. Menurunnya minat investor berdampak pada penurunan harga

saham yang berakibat terhadap menurunnya total return perusahaan.

METODOLOGI PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Objek yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan data

sekunder yang digunakan data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia

melalui situs www.idx.co.id, merupakan data yang sah diperoleh pihak perusahaan

dan sudah diterbitkan dalam bentuk laporan keuangan.

Variabel Penelitian Adapun variabel dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Return saham

2. Return on asset (ROA)

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 9

3. Net profit margin (NPM)

4. Price earning ratio (PER)

5. Price to book value (PBV)

Nilai buku saham ( book value pershare) dihitung dengan

6. Debt to equity ratio (DER)

Sampel

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive

sampling, adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.1

Sampel Penelitian yang Memenuhi Kriteria

NO Keterangan Jumlah

Perusahaan

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

efek Indonesia periode 2014-2016.

144

2. Dikurangi perusahaan manufaktur yang tidak

menerbitkan laporan keuangan selama 3 (tiga)

tahun berturut-turut selama periode 2014-2016.

(15)

3. Dikurangi perusahaan manufaktur yang tidak

menyajikan laporan keuangan dalam mata uang

rupiah (IDR) berturut-turut selama periode 2014-

2016.

(28)

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 10

4. Dikurangi perusahaan manufaktur yang tidak

memperoleh laba dari periode 2014-2016.

(38)

5. Dikurangi perusahaan yang tidak menyajikan

data lengkap selama periode pengamatan

(13)

Jumlah Sampel Terpilih 50

Tahun Pengamatan 3 Tahun

Jumlah Data 150

Pengujian Hipotesis

Setelah model terbebas dari uji asumsi klasik, langkah selanjutnya dengan

melakukan uji hipotesis. Untuk menguji analisis regresi berganda, dihitung dengan

persamaan berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3 + β4X4 + β5X5 + e........................................

Keterangan:

Y = Return saham

α = Konstanta

X1 = ROA (Return On Assets)

X2 = NPM (Net Profit Margin)

X3 = PER (Price Earning Ratio)

X4 = PBV (Price To Book Value)

X5 = DER (Debt To Equity Ratio)

β1-5 = Koefisien regresi variabel independen

e = Error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Normalitas

Hasil pengujian menunjukkan bahwa model penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini memiliki nilai Asymp.Sig (2-tailed) berdistribusi normal.

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 150

Normal Parameters

a,b

Mean .0000000

Std. Deviation

.43489019

Most Extreme Differences

Absolute .103

Positive .103

Negative -.094

Kolmogorov-Smirnov Z 1.265

Asymp. Sig. (2-tailed) .081

a. Test distribution is Normal.

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 11

b. Calculated from data.

Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018

Dari tabel 4.4. diatas menunjukkan bahwa data yang diuji setelah dilakukan

outlier memiliki nilai Asym. Sig. (2-tailed) 0,081 lebih tinggi dari 0,05. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa data peneliti dapat terdistribusi normal.

Analisis Uji Multikolonieritas

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinearitas Model Unstandardized

Coefficients Standardize

d Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant)

.061 .106 .573 .567

ROA 2.313 1.062 .388 2.179 .031 .199 5.023

NPM -

1.349 1.111 -.176 -1.214 .227 .302 3.316

PER -.003 .002 -.166 -1.953 .053 .873 1.145

PBV -.027 .012 -.309 -2.260 .025 .338 2.956

DER .027 .050 .051 .543 .588 .723 1.382

a. Dependent Variable: RS

Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam penelitian ini,

jika nilai tolerance menunjukkan < 0.10 atau sama dengan VIF (variance Iflation

factor) > 10, maka berarti menunjukkan adanya multikolinearitas. Jika nilai tolerance

menunjukkan > 0.10 atau sama dengan VIF (variance Inflation factor) < 10 maka

berarti menunjukkan tidak adanya multikolinearitas.

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 12

Analisis Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.4

Hasil Uji Spearman

Dari tabel 4.5. diatas menunjukkan bahwa data yang diuji dengan uji spearman

memiliki nilai signifikansi untuk semua variabel independen atau variabel bebas

bahwa, semua nilai probabilitas signifikansinya diatas 0.05.

Analisis Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel 4.5 yaitu hasil uji Durbin-Watson menunjukkan bahwa nilai

D-W sebesar -2 < 1.469 < 2 berarti model regresi ini tidak terjadi autokorelasi.

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Correlations

ROA NPM PER PBV DER Unstandardized Residual

Spearman's rho

ROA

Correlation Coefficient

1.000 .901** -.024 .734

** -.385

** .047

Sig. (2-tailed) . .000 .771 .000 .000 .572

N 150 150 150 150 150 150

NPM

Correlation Coefficient

.901** 1.000 -.012 .669

** -.464

** .052

Sig. (2-tailed) .000 . .885 .000 .000 .531

N 150 150 150 150 150 150

PER

Correlation Coefficient

-.024 -.012 1.000 .491** .078 .064

Sig. (2-tailed) .771 .885 . .000 .342 .439

N 150 150 150 150 150 150

PBV

Correlation Coefficient

.734** .669

** .491

** 1.000 -.023 .056

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .779 .499

N 150 150 150 150 150 150

DER

Correlation Coefficient

-.385** -.464

** .078 -.023 1.000 .058

Sig. (2-tailed) .000 .000 .342 .779 . .484

N 150 150 150 150 150 150

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient

.047 .052 .064 .056 .058 1.000

Sig. (2-tailed) .572 .531 .439 .499 .484 .

N 150 150 150 150 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018

Model Summaryb

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 13

Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dikarenakan

variabel yang digunakan terdiri dari satu variable dependen dan lima variable

independen.

Tabel 4.6

Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .061 .106 .573 .567

ROA 2.313 1.062 .388 2.179 .031

NPM -1.349 1.111 -.176 -1.214 .227

PER -.003 .002 -.166 -1.953 .053

PBV -.027 .012 -.309 -2.260 .025

DER .027 .050 .051 .543 .588

a. Dependent Variable: RS

Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.6 diatas maka dianalisis model regresi linear berganda sebagai

berikut :

RS = 0.061 + 2.313ROA – 1.349NPM – 0.003PER – 0.027PBV + 0.027DER + e

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan :

1. Konstanta (a)

Nilai konstanta (a) sebesar 0.061 menunjukkan bahwa jika variable

independen yaitu return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price earning

ratio (PER), price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER) dianggap

konstan, maka Return Saham sebesar 0.061.

2. Koefisien Regresi (β1) variable Return On Asset (ROA) (X1)

Besarnya koefisien regresi (β1) sebesar 2.313, nilai (β1) yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara return saham dengan return on

asset (ROA), yang artinya jika return on asset (ROA) meningkat 1 satuan maka

Return Saham akan meningkat sebesar 2.313.

3. Koefisien Regresi (β1) variable Net Profit Margin (NPM) (X2)

Besarnya koefisien regresi (β1) sebesar -1.349, nilai (β1) yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara return saham dengan

Mo

del

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .299a .089 .058 .44238 1.469

a. Predictors: (Constant), DER, PER, PBV, NPM, ROA

b. Dependent Variable: RS

Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 14

net profit margin (NPM), yang artinya jika net profit margin (NPM) meningkat 1

satuan maka return saham akan menurun sebesar 1.349.

4. Koefisien Regresi (β1) variable Price Earning Ratio (PER) (X3)

Besarnya koefisien regresi (β1) sebesar -0.003, nilai (β1) yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara return saham dengan

price earning ratio (PER), yang artinya jika price earning ratio (PER) meningkat 1

satuan maka return saham akan menurun sebesar 0.003.

5. Koefisien Regresi (β1) variable Price To Book Value (PBV) (X4)

Besarnya koefisien regresi (β1) sebesar -0.027, nilai (β1) yang negatif menunjukkan

adanya hubungan yang berlawanan arah antara return saham dengan price to book

value (PBV), yang artinya jika price to book value (PBV) meningkat 1 satuan maka

return saham akan menurun sebesar 0.027.

6. Koefisien Regresi (β1) variable Debt To Equity Ratio (DER) (X5)

Besarnya koefisien regresi (β1) sebesar 0.027, nilai (β1) yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara return saham dengan debt to

equity ratio (DER) yang artinya jika debt to equity ratio (DER) meningkat 1 satuan

maka return saham akan meningkat sebesar 0.027.

Uji Hipotesis

Hasil Uji T

Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing masing variabel

independen terhadap dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

besarnya nilai masing masing koefisien regresi variabel independen dibandingkan

dengan signifikansinya < 0.05.

Tabel 4.7

Hasil Uji Hipotesis Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .061 .106 .573 .567

ROA 2.313 1.062 .388 2.179 .031

NPM -1.349 1.111 -.176 -1.214 .227

PER -.003 .002 -.166 -1.953 .053

PBV -.027 .012 -.309 -2.260 .025

DER .027 .050 .051 .543 .588

a. Dependent Variable: RS

Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018

Berdasarkan hasil Uji t pada table 4.7 dapat dijelaskan pengaruh variabel independen

secara parsial terhadap variabel dependen sebagai berikut:

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah "return on asset (ROA)

berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016”. Dari hasil pengujian,

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 15

diperoleh hasil bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini

dapat dilihat pada tabel 4.7, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.031 <

0.05 dan nilai thitung 2.179 > 1.65550 maka H0 ditolak H1 diterima jadi ROA

berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah "net profit margin (NPM)

berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016”. Dari hasil pengujian,

diperoleh hasil bahwa NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal

ini dapat dilihat pada tabel 4.7, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.227 >

0.05 dan nilai thitung -1.214 > -1.65550 maka H0 diterima H2 ditolak jadi NPM tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah "price earning ratio (PER)

berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016”. ”. Dari hasil pengujian,

diperoleh hasil bahwa PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal

ini dapat dilihat pada tabel 4.7, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.053 >

0.05 dan nilai thitung -1.953 < -1.65550 maka H0 diterima H3 ditolak jadi PER tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.

Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah "price to book value (PBV)

berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016”. Dari hasil pengujian,

diperoleh hasil bahwa PBV berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham.

Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.7, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar

0.025 < 0.05 dan nilai thitung -2.260 < -1.65550 maka H0 ditolak H4 diterima jadi PBV

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.

Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah "debt to equity ratio (DER)

berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016”. Dari hasil pengujian,

diperoleh hasil bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal

ini dapat dilihat pada tabel 4.7, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.588 >

0.05 dan nilai thitung 0.543 < 1.65550 maka H0 diterima H5 ditolak jadi DER tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.

Analisis Uji F Berdasarkan table 4.8 yaitu hasil uji F atau uji simultan, dapat dilihat dari nilai

Fhitung sebesar 2.825 dan Ftabel 2.28 dengan nilai signifikan 0.018. dengan demikian

dapat diketahui Fhitung > Ftabel (2.825 > 2.28) dengan nilai signifikansi 0.018 < 0.05.

Sehingga kesimpulan yang ditarik adalah menerima hipotesis ke enam (H6) yaitu

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 16

return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER), price to

book value (PBV) dan debt to equity atio (DER) secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2014-2016.

Tabel 4.8 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2.764 5 .553 2.825 .018b

Residual 28.180 144 .196

Total 30.944 149

a. Dependent Variable: RS

b. Predictors: (Constant), DER, PER, PBV, NPM, ROA

Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan tabel 4.9 diatas memeberikan nilai koefisien determinasi sebesar

0.058. terlihat bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan varians

variabel dependen adalah relatif rendah yaitu hanya 5.8% saja pada model penelitian.

Masih terdapat 94,2% varians variabel dependen yang belum mampu dijelaskan oleh

kelima variabel independen dalam penelitian ini.

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .299a .089 .058 .44238

a. Predictors: (Constant), DER, PER, PBV, NPM, ROA

b. Dependent Variable: RS

Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2018

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Retun Saham

Hipotesis pertama yang diajukan peneliti adalah return on asset (ROA)

berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang

dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama dapat diterima

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 17

dengan hasil penelitian bahwa return on asset (ROA) berpengaruh signifikan

terhadap return saham.

Berdsarkan hasil yang diperoleh semakin tinggi ROA berarti perusahaan

memanfaatkan dengan baik aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh laba dan

berdampak pada naiknya return saham yang diterima, sehingga menyebabkan

investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh putra & kindangen (2016) karena

semakin tinggi ROA menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan

aktivanya untuk menghasilkan laba bersih. Namun, hasil penelitian ini bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Febrioni (2016) yang menyatakan bahwa

return on asset (ROA) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap return

saham.

Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Return Saham

Hipotesis kedua yang diajukan peneliti adalah net profit margin (NPM)

berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang

dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis kedua tidak dapat diterima

dengan hasil penelitian bahwa net profit margin (NPM) tidak mempunyai pengaruh

terhadap return saham.

Berdsasrkan hasil penelitian ini bahwa investor dalam melakukan investasi

tidak terlalu memperhitungkan variabel NPM untuk memprediksi harga saham karena

jika nilai NPM naik dapat disebabkan adanya persentase penurunan penjualan yang

lebih besar dibandingkan persentase kenaikan laba bersih. Sehingga tinggi rendahnya

NPM tidak terlalu diperhatikan oleh investor. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Mahardika & Artini (2017) menyatakan bahwa

Meningkatnya Net Profit Margin belum tentu berdampak terhadap meningkatnya

return saham yang diperoleh investor. Tinggi rendahnya NPM tidak terlalu

diperhatikan oleh investor karena nilai NPM yang tinggi belum tentu menunjukkan

kinerja perusahaan baik dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra

& Kindangen (2016) yang mengemukakan bahwa net profit margin (NPM)

berpengaruh terhadap return saham.

Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham Hipotesis ketiga yang diajukan peneliti adalah price earning ratio (PER)

berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang

dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis ketiga tidak dapat diterima

dengan hasil penelitian bahwa price earning ratio (PER) tidak mempunyai pengaruh

terhadap return saham.

Dalam penelitian ini terlihat bahwa PER mempunyai laba yang sangat rendah,

dikarenakan PER yang terlalu tinggi tidak menjamin bawha investor akan membeli

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 18

saham tersebut dikarenakan masih banyak faktor lain diluar return saham. Hasil

penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anisa (2015) yang

menyatakan bahwa price earning ratio (PER) tidak mempunyai pengaruh terhadap

return saham. Jika PER terlalu tinggi, juga dapat dikatakan bahwa harga saham yang

ditawarkan sudah sangat tinggi atau tidak rasional. Hasil penelitian ini bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Prakoso (2016) yang menyatakan bahwa price

earning ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham.

Pengaruh Price To Book Value (PBV) terhadap Retun Saham

Hipotesis keempat yang diajukan peneliti adalah price to book value (PBV)

berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang

dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis keempat dapat diterima

dengan hasil penelitian bahwa price to book value (PBV) berpengaruh terhadap

return saham.

Pada hasil penelitian ini dilihat bahwa nilai pasar lebih rendah dari nilai

bukunya dan akan menyebabkan return yang diterima investor akan meningkat. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Soleha (2017) PBV

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Menyatakan apabila PBV

rendah maka return yang akan diterima akan meningkat. disebabkan PBV yang

rendah menunjukkan bawha harga sahamnya murah, jika harga saham berada

dibawah nilai bukunya, ada kemungkinan harga saham tersebut menuju ke

keseimbangan minimal sama dengan nilai bukunya dan harga saham perusahaan

tersebut berpotensi lebih besar untuk naik dan return yang diterima akan meningkat.

Penelitian ini bertentangan dengan pendapat Prakoso (2016) bahwa price to book

value (PBV) tidak berpengaruh terhadap return saham.

Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Retun Saham

Hipotesis kelima yang diajukan peneliti adalah debt to equity atio (DER)

berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang

dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis kelima tidak dapat diterima

dengan hasil penelitian bahwa debt to equity atio (DER) tidak mempunyai pengaruh

terhadap return saham.

Hasil tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan

risiko perusahaan. Investor tidak menyukai risiko yang tinggi, sehingga investor tidak

tertarik untuk membeli saham pada perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Najmiyah, dkk (2014) menyatakan bahwa

semakin besar debt to equity rasio menandakan kinerja perusahaan buruk. Dimana

perusahaan memanfaatkan hutang sebagai pendanaan usahanya. yang menandakan

beban bunga perusahaan akan semakin besar dan mengurangi keuntungan lalu

mengakibatkan return saham yang diterima kecil. Sehingga semakin tinggi hutang

(DER) cenderung menurunkan return saham. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 19

dengan pendapat Verawati (2014) debt to equity ratio (DER) mempunyai pengaruh

terhadap return saham.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisi dan uji hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian

ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Return on asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.

2. Net profit margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap return saham pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-

2016.

3. Price earning ratio (PER) tidak berpengaruh terhadap return saham pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-

2016.

4. Price to book value (PBV) berpengaruh terhadap return saham pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-

2016.

5. debt to equity ratio (DER) ) tidak berpengaruh terhadap return saham pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-

2016.

6. Return on asset (ROA), net profit margin (NPM), price earning ratio (PER),

price to book value (PBV) dan debt to equity ratio (DER) secara bersama-

sama berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016

Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan dari penelitian ini untuk

menyempurnakan penelitian selanjutnya :

1) Dalam penelitian selanjutnya disarnkan tidak hanya menggunakan perusahaan

manufaktur sebagai sampel penelitian, tetapi juga disarankan menggunakan

semua perusahaan yang terdaftar di BEI.

2) Untuk penelitian selanjutnyan disarankan agar mengganti variabel independen

yang tidak berpengaruh, dan diganti dengan variabel yang baru misalnya

menggunakan rasio current rasio, Total asset turnover dan sebagainya

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 20

DAFTAR PUSTAKA

Acheampong, Prince. Evans Agalega & Albert Kwabena Shibu. 2014. The Effect of

Financial Leverage And Market Size on Stock Returns on The Ghana Sector

Exchange: Evidence From Selected Stock In The Manufacturing Sector.

International Journal of Financial Research, Vol 5No 1.

AL-Qudah, Anas dan Laham, Mahmoud. 2013. The Effect of Financial Leverage &

Systematic Risk on Stock Returns in the Amman Stock Exchange (Analytical

Study – Industrial Sector). At: Research Journal of Financial and Accountin,

Vol 4 NO 6.

Anisa, Nesa. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham (Studi

Empiris pada Perusahaan Sub Sektor Automotive And Components di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2010-2014). Jurnal Perbanas Review Volume 1, Nomor

1, November 2015 Fakultas Ekonomi dan Bisins Perbanas Institute.

Aryanti, dkk. 2016 Pengaruh ROA, ROE, NPM Dan CR Terhadap Return Saham

pada Perusahaan DiJjakarta IslamicIindex (JII) Jurnal. I-Finance Vol. 2. No.

2 Desember 2016.

Asmi, Tri Laksita. 2014. P engaruh Current Ratio Debt To Equity Ratio, Total Asset

Turnover, Return On Assets, dan Price To Book Value Sebagai Faktor

Penentu Return. Jurnal Management. UNNES.

Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Fahmi, Irham, 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta. Bandung.

Febrioni, Rio. 2016. P engaruh Return On Assets, Return On Equity, Earning Per

Share, dan Current Ratio Terhadap Return Saham (Pada Perusahaan Yang

Terdaftar Di Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. E-

Jurnal e-Proceeding of Management : Vol.3, No.3.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gumanti, Ttang Ary. 2011. Manajemen Investasi (konsep, Teori dan

Aplikasi).Jakarta: Mitra Wacana Media.

Harjito, Agus dan Martono, 2014. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Harmono. 2014. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Https://www.sahamok.com/analisa-fundamental-saham/return-saham.

Hery. 2016. Analisis Kinerja Keuangan. Jakarta: PT Grasindo.

Kasmir. 2013. Analis Laporan Kuaangan. Jakarta: :PT Raja Crafindo Persada.

______. 2016. Analis Laporan Kuaanga n. Jakarta: :PT Raja Crafindo Persada.

Mahardika, I Nyoman Febri dan Artini, Luh Gede Sri. 2017 Pengaruh Rasio Pasar

dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham perusahaan di Bursa Efek

Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 4, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia.

Manik, Tumpal. 2014. Analisis Pengaruh Struktur Modal Dan Investmen Opportunity

Set (IOS) Terhadap Keputusan Investasi dan Harga Saham Melalui Analisis

Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price To

Book Value (PBV) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham 21

Jalur. Seminar Nasional dan Call For Papers Fakultas Ekonomidan Bisnis

Universitas Sebelas Maret Surkarta.

Manik, Tumpal. 2015. Pengantar Akuntansi (Accounting Principle). Pembahasan

Teori dan Praktik. UMRAHPRESS.

Manik, Tumpal. 2016. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information

System). Secara Teori dan Studi Kasus Kolaborasi Akuntansi dengan

Teknologi Informasi. UMRAHPRESS.

Najmiyah,dkk. 2014. Pengaruh Price To Book Value (PBV), Price Earning Ratio

(PER) Dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada

Industri Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2009 – 2013. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1).

Prakoso, Rendy. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2011-2014). Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Putra, Ferdinan Eka dan Kindangen, Paulus. 2016. Pengaruh Return On Assets

(ROA), Net Profit Margin (NPM), and EarningPer Share (EPS) Terhadap

Return Saham Pada Perusahaan Makana dan Minuman Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia (Periode 2010–2014). Jurnal Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado (Vol.4 No.4).

Risdiyanto, 2016. Pengaruh ROI, EPS dan PER Terhadap Return Saham Pada

Perusahaan Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Surabaya.

Siregar. Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan

Perhitungan Manual & spss. Jakarta: Kencana.

Soleha. Ismiyati. 2017. Pengaruh Faktor Internal Keuangan terhadap Return Saham

Perusahaan Consumer Good yang terdatar di BEI Periode 2012-201.Skripsi

Jurusan Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri Surakarta

Sudarsono, Bambang dan Sudiyatno, Bambang. 2016. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Return Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-201). Jurnal bisnis dan

ekonomi Vol. 23 No. 1 Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank Semarang.

Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiono, Arief dan Untung, Edy, 2016. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT

Grasindo, anggota ikapi.

Sutedi, Adrian. 2012. Pasar Modal. Bandung:Alfabeta, CV.

Verawati, Rika. 2014. Faktor-Faktor Penentu Yang Mempengaruhi Return Saham

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Periode 2008-2013. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi

Universitas negeri Yogyakarta.

www.idx.co.id.