Transcript
Page 1: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

HOW 2 RESIST TEMPTATION

Sumber : Recovery book, To thwarthing temptation, we need to :

- Change play ground (mengubah tempat bermain)- Change playmate (mengubah teman bermain)- Change playthings (mengubah benda bermain)

The point is, we need to : Kita perlu kesadaran constant untuk mampu menetralisir gejala-gejala

tersebut secara penuh seperti : - Hal-hal yang kita lihat- Hal-hal yang kita dengar - Hal-hal yang kita cium- Hal-hal yang kita rasakan

Kita bisa membaca godaan jenis apapun ketika kita : - Lapar - Marah- Kesepian - Letih- Bosan - Grogi/gak

PD- Khawatir - Depresi- Gak enak badan, dll

Kita belajar untuk mengenal dan menghindari gejala-gejala tersebut secara penuh. Kita perlu berhati-hati terhadap :

- Iklan TV - Film- Musik - Korek api - Week end - Special ocation- Bahaya farmakologi (obat-obatan yg di jual bebas)- Rasa sakit; belajarlah mengatasi rasa sakit tanpa obat

Emotional cues (gejala-gejala secara emotional) yg prosesnya merupakan suatu proses psikologis.

- Merasa baik secara emotional, ex: Jatuh cinta, sex, menang proyek, dapat nilai A dalam kuliah, dll.

- Merasa buruk dalam emosional, ex: stress, depresi, uncomfort condition, low self esteem, guilty feeling, dll.

Semua hal ini sering disalahartikan sebagai sugest oleh otak kita.

1

Page 2: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

10 Sifat yg tidak disukai orang lain

1. MengeluhMengeluh itu seperti membuang sampah. Sampah kekecewaan, sampah kekhawatiran, sampah kesusahan, dsb. Umumnya orang tidak suka di jadikan keranjang sampah. Cobalah berhenti mengeluh. Kalau ingin memuntahkan uneg-uneg, temuilah orang yg tepat. Orang yg tepat itu bisa saja orang yg membuat anda kesal, bisa juga orang yg akan menunjukan jalan keluar.

2. Tidak tahu diriDi kasih hati minta jantung. Contohnya: dipinjami sesuatu, dipulangkan dalam keadaan rusak. Kalau dibantu sekali, jadi keterusan bergantung pada bantuannya. Belajarlah bertenggang rasa dan berempati. Caranya; seringlah bertanya pada diri sendiri, “jika seandainya saya jadi dia, bagaimana perasaanku…”

3. Omong besarNATO. Orang yg suka omong besar biasanya punya ide atau cerita yg kedengarannya WAH.. suka obral janji yg muluk-muluk, suka membanggakan kehebatan-kehebatan dirinya, dll.

4. Menjelekkan orang lainBad rapping atau gossip memang kadang-kadang bisa membuat obrolan jadi seru. Tapi menyukai gossip bukan berarti menyukai tukang gossipnya. Lagipula, tidak semua orang senang mendengar cerita-cerita miring tentang orang lain. Bahkan orang bisa berpikir, “sekarang kamu menjelekkan dia, mungkin nanti tiba giliranku menjadi obyek gossipmu…”

5. EgoisOrang yg egois, selalu berpusat pada dirinya sendiri. Dia lebih suka memikirkan atau membicarakan topic mengenai dirinya sendiri. Dia kurang tertarik dengan masalah orang lain. Akibatnya, orang yg egois cenderung merasa kesepian karena orang lain segan menjalin hubungan dengannya. Berusahalah mengalihkan perhatian, tidak hanya pada diri sendiri, tapi juga pada orang lain. Bagaimanapun, untuk menjadi seorang pribadi yg utuh, kita memerlukan orang lain.

6. Pelit

2

Page 3: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

Orang pelit biasanya lebih suka dibagi daripada berbagi. Berbagi dengan orang lain tidak akan membuat anda miskin. Mulailah dari hal-hal yg kecil yg bisa anda lakukan dan hapuslah citra pribadi pelit di mata orang lain.

7. Keras kepala Memegang teguh pendirian atas hal-hal yg prinsipil itu bagus. Namun orang yg keras kepala biasanya suka ngotot untuk hal-hal yg sepele. Tetaplah menjadi seorang pribadi yg teguh dalam pendirian yg benar, namun fleksibellah pada urusan yg tidak prinsipil.

8. SombongOrang yg sombong merasa dirinya superior, mudah mengkritik, mencela dan menganggap remeh orang lain. Orang tidak pernah tertarik dengan orang yg sombong. Justru kerendahan hatilah yg di anggap sebagai salah satu sifat mulia yg disukai orang lain.

9. SensitifOrang yg sensitive sebetulnya memasang pagar pemisah dengan orang lain, perasaannya mudah tersinggung. Akibatnya orang lain cenderung menjauhi karena takut tanpa sengaja menyakitinya. Kalau mau jujur, sering kali perasaan tersinggung itu hanya reaksi perasaan sendiri yg salah.

10. BohongOrang yg hobi berbohong biasanya dapat menghasilkan kebohongan yg spontan, kreatif, tampak wajar, bahkan meyakinkan. Namun bila sudah terbongkar, sulit menghapus citra pembohong pada orang lain. Berusahalah untuk tidak berbohong. Karena sekali berbohong, bisa-bisa seumur hidup tidak akan di percaya.

Kadang-kadang kita tidak menyadari adanya sifat atau kebiasaan yg tidak disukai orang lain.

Hanya sahabat sejati yang berani mengatakan kesalahan dan kelemahan kita secara terbuka.

Bukan untuk mempermalukan, bukan untuk mengecewakan dan bukan untuk melukai. Namun semata-mata untuk membantu kita mengenal kekurangan kita dan memperbaikinya.

3

Page 4: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

BAGAIMANA MENGENAL SESEORANG

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat suatu proses yang biasa digunakan serta praktis. Seseorang dapat menilai orang lain melalui kesan yang ia peroleh tentang orang tersebut, terutama ketika ia pertama kali bertemu (impresi). Efek yang timbul dari impresi ini sering menjadi sangat penting untuk relasi (hubungan) selanjutnya.

Kesalahan dalam impresi banyak terjadi, baik dari segi orang yang menilai maupun dinilai.

1. Kesalahan yang Bersumber dari Penilai :a. Desas-desus (hearsay), penilaian terhadap seseorang kadang-kadang

sangat dipengaruhi oleh desas-desus yang didengar mengenai orang tersebut.

b. Halo Effect, adalah suatu kecenderungan untuk menilai seseorang dengan sikap menggeneralisasikan (menyamaratakan) penilaian (positif maupun negatif). Misalnya bila kita menyukai seseorang, kita cenderung memberi penilaian positif padanya. Untuk seterusnya akan timbul kecenderungan memberi penilaian positif. Demikian pula sebaliknya.

c. Stereotipi, adalah penilaian yang dipengaruhi oleh suatu pandangan/ keyakinan tertentu (yang belum tentu benar), misalnya dari sudut etnik, ras, prasangka, dan sebagainya. Seorang negro biasanya dinilai senang musik, kasar, jorok, dan kurang inteligen.

d. Efek sikap lunak (toleransi = leniency effect) ada kalanya seseorang bersikap lunak dan penuh toleransi atas tingkah laku orang lain (yang negatif) hanya karena ia ingin disebut orang yang ramah dan sopan. Sikap seperti ini akan berpengaruh dalam impresi.

e. Faktor suasana hati (mood) memberi pengaruh yang besar dalam impresi. Dalam suasana hati yang gembira ia dapat memberi penilaian yang indah atas orang lain, tetapi sebaliknya dalam suasana depresi misalnya, ia akan memberi penilaian yang buruk pada orang lain.

4

Page 5: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

Demikian juga dengan kebutuhan (need) yang mendesak dapat mempengaruhi penilaian atas orang lain. Seseorang yang ketakutan dan membutuhkan perlindungan akan menilai orang asing yang dijumpainya sebagai orang yang berbahaya atau akan berbuat jahat terhadapnya.

2. Kesalahan yang bersumber dari orang yang dinilai :a. Karakteristik orang yang sulit dinilai, yakni orang yang pandai

memainkan perannya dalam setiap situasi yang berbeda, sehingga sulit untuk dinilai.

b. Kecenderungan individu untuk menampilkan kesan yang sebaik-baiknya, terutama sebagai mekanisme pertahanan diri, agar kelemahan-kelemahan pribadinya tidak tampak.

c. Sikap berpura-pura, serigala berbulu domba, menyembunyikan siapa ia sebenarnya.

Untuk dapat mengerti seseorang melalui proses informal ini dapat digunakan metode observasi (pengamatan), komunikasi langsung, dan memperoleh data dari sumber lain tentang orang tersebut. Bila metode-metode tersebut dibuat menjadi cara baku, maka proses informal ini akan berubah menjadi proses formal.

5

Page 6: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

ALL ABOUT RELAPSEYang perlu anda ketahui tentang relapse

Slip/lapse adalah sebuah/sekali episode dari penggunaan drugs atau alkohol yang terjadi selama masa bersih/abstinent.

Relapse adalah serangkaian kejadian/episode-episode yang menunjukkan penggunaan kembali alkohol dan drugs secara tidak terkendali yang terjadi selama masa bersih/abstinent.

Slip ataupun relapse adalah istilah medis yang digunakan untuk menyatakan kekambuhan setelah menjalani perawatan.

Biasanya terjadinya relapse didahului oleh slip/beberapa slip yang tidak bisa dicegah/ditanggulangi sebelum terjadi peningkatan yang mengarahkan seseorang untuk relapse.

Relapse merupakan hasil akhir dari seorang pecandu/recovering addict yang tidak menghiraukan tanda-tanda/rambu-rambu peringatan yang ada di dalam proses pemulihan dirinya.

Hampir setiap orang yang dekat dengan si klien/recovering addict tersebut mampu mengenali dan mengidentifikasi jika si klien tersebut kembali kepada pola lama yang adiktif dari cara berfikir, memberikan respon, ataupun berperilaku.

Fase/tahap yang mengidentifikasikan seseorang relapse :

FASE INDIKATORA. Perubahan dalam sikap

Si klien atau pecandu dalam hal ini sebagai recovering addict mulai merasakan dan menunjukkan ketidak-puasannya dan berhenti menjalankan program pemulihannya.

Tidak perduli akan pemulihan dirinya. Menjadi terlalu negatif mengenai

kehidupan. Sering menunjukkan ketidak-sabaran. Tunnel Vision / kaca mata kuda;

merupakan cara pandang atau perspektif yang hanya searah / tanpa pertimbangan.

Overconfidence atau terlalu percaya diri.

6

Page 7: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

Penolakan secara terbuka/ terang-terangan terhadap bantuan ataupun pertolongan.

B. Perubahan dalam cara berpikir

Si klien atau pecandu dalam hal ini sebagai recovering addict kembali menggunakan cara berpikir dengan pola yang sama seperti dulu lagi.

Berpikir bahwa dia “layak” untuk mendapatkan/menggunakan drugs karena dia telah menjalani hidup bersih atau abstinent selama beberapa waktu.

Berpikir bahwa dia dapat atau diperbolehkan untuk menggunakan drugs sebagai subtitusi atau pengganti, seperti; marijuana, dan alkohol.

Berpikir bahwa permasalahan dirinya telah disembuhkan karena dirinya telah menjalani hidup bersih untuk beberapa waktu.

Sering menunjukkan penyangkalan, memberikan perlawanan/pertentangan terhadap perubahan.

C. Perubahan dalam perasaan.

Si klien atau pecandu dalam hal ini sebagai recovering addict mulai untuk memberikan respon atau tanggapan secara negatif terhadap situasi-situasi yang dialaminya.

Adanya peningkatan perasaan buruk atau bad mood dan perasaan tertekan atau depresi.

Adanya perasaan yang kuat akan kemarahan dan rasa sakit hati atau kekesalan.

Adanya peningkatan perasaan bosan atau kesendirian.

D. Perubahan dalam berperilaku

Si klien atau pecandu dalam hal ini sebagai recovering addict mulai menunjukan tindakannya, responnya, dan reaksinya yang berhubungan dengan orang-orang, tempat-tempat, dan aktivitas yang berada di ruang lingkup sekitar penyalahgunaan zat/drugs.

Meningkatnya episode atau kejadian-kejadian akan perselisihan, pertentangan, dan perbedaan pendapat.

Menghindari dari pertemuan saling bantu seperti; NA, pertemuan KESATU, dll.

Mengunjungi teman-teman yang masih menggunakan drugs.

Menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari stress seperti: merokok lebih banyak dari biasanya.

Mengancam akan menggunakan

7

Page 8: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

drugs untuk mendapatkan keinginannya.

Membicarakan berulang-kali menge- nai kenikmatan yang berhubungan dengan penggunaan drugs.

AFTERCARE PROGRAM

After care merupakan program pasca rehabilitasi di treatment center. After care program adalah suatu bentuk kepedulian untuk membantu si

pecandu pada saat si pecandu kembali melakukan interaksi dalam kehidupan bermasyarakat.

Ada 2 bentuk after care program : 1. Bentuk after care yang terstruktur2. Bentuk after care yang bersifat group & terjadwal rutin

Pentingnya after care : Sebagai program lanjutan dari program dasar Untuk memantau clean time residen agar bisa tetap abstinent Sebagai wadah suatu komunitas yang steril di luar facility Untuk membantu pecandu dalam memudahkan bersosialisasi kembali

dengan lingkungan Untuk menjembatani masalah antara residen dengan keluarga Untuk menciptakan suatu support system yang sehat

MAINTAINING AFTER CARE PROGRAM

Recovery plan : rencana pemulihan seseorang untuk tetap dapat mempertahankan clean time nya setelah keluar dari facility. Ex: Half way house, after care program, dll.

Action plan : rencana kegiatan / aktifitas residen yang ingin di capai setelah keluar dari facility (goal setting).Ex: things to do, schedule harian/mingguan/bulanan, dll.

Support system : suatu jaringan yang menjadi faktor pendukung utama dalam pemulihan seseorang.Ex: keluarga, sponsor, profesional (psikolog, psikiater, dokter, dll).

Adapun goal setting atau hasil akhir dari pemulihan seseorang harus bersifat :

Specific : jelas, terperinci dengan baik.Measureable : dapat diukur, dievaluasi.

8

Page 9: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

Applicable : dapat diterapkan dengan segera.Realistic : sesuai dengan kenyataan.Time related : batas waktu (date line)

12 Steps in More concrete &

Understandable Languange

1. Kita mengakui bahwa bila kita “minum” atau menggunakan drugs kehidupan kita akan menjadi kehilangan kendali. Mengakui bahwa penggunaan zat kimia atas pemikiran traumatic yang berkepanjangan akan membuat hidup kita menjadi tidak terkendali.

2. Kita akan mempercayai bahwa seseorang/sesuatu (Tuhan, NA group, Counselor, Sponsor, dll) mampu mengembalikan kehidupan kita.

3. Kita membuat keputusan untuk mencari pertolongan dari orang lain atau Tuhan, dan kita akan membuka diri kita.

4. Kita akan membuat daftar yang lengkap dari sikap dan tingkah laku negatif kita di masa lalu, dan masalah apa saja yang telah ditimbulkannya, kita juga akan membuat daftar dari sikap dan tingkah laku positif kita.

5. Kita menemui seseorang yang kita percayai dan mendiskusikannya mengenai yang kita tulis di langkah ke 4.

6. Kita menjadi siap untuk dengan segera mengubah sikap dan tingkah laku negatif kita.

7. Kita berdoa kepada Tuhan agar diberikan kekuatan untuk menjadi seseorang yang bertanggung jawab terhadap semua sikap dan tingkah laku kita.

9

Page 10: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

8. Kita membuat daftar orang-orang yang kita rugikan akibat sikap dan tingkah laku negatif kita, dan mempersiapkan diri untuk meminta maaf atau membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik dengan mereka.

9. Kita menghubungi orang-orang yang pernah kita sakiti, untuk meminta maaf dan merubah segala sesuatunya menjadi lebih baik dengan mereka.

10. Kita melanjutkan untuk selalu mengevaluasi diri sendiri, sikap dan tingkah laku harian kita. Kita segera memperbaiki sikap dan tingkah laku negatif kita dan membuktikannya kepada mereka. Bila kita telah menyakiti orang lain, segera meminta maaf dan menyelesaikannya.

11. Berhenti dan pikirkanlah tentang beberapa sikap dan tingkah laku kita setiap harinya, apakah sikap dan tingkah laku kita positif…? apakah kita telah bertanggung jawab…? bila tidak mintalah pertolongan. Berikanlah penghargaan terhadap diri sendiri disaat kita telah bersikap dan bertingkah laku positif, dan bertanggung jawab.

12. Disaat kita mencoba untuk mengerjakan langkah-langkah ini, kita akan mulai merasa lebih baik terhadap diri kita, sekarang giliran kita untuk memberikan pertolongan kepada “sesama”, menolong yang lainnya akan membuat perasaan kita menjadi lebih baik. Kita akan melanjutkan untuk menerapkan langkah ini pada dasar harian kita.

10

Page 11: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

THE REHABILITATION MODELOF SUBSTANCE ABUSE COUNSELING

PAGE; 301

Characteristic Important For group Leadership

Beberapa karakter konselor ; Yalom (1985).1. Konselor harus mampu memberikan peran sebagai contoh/teladan.2. Konselor harus mengetahui kejujuran akan kekuatan dan kelemahan

dirinya.3. Konselor harus mampu untuk mengambil suatu resiko.4. Konselor harus mampu terhadap konfrontasi diri.5. Konselor harus mampu mengungkapkan kenyataan.6. Konselor harus bebas dari penggunaan drugs dan alcohol.

Beberapa karakter seorang Konselor apabila Konselor itu tidak mempunyai latar belakang sejarah ketergantungan dan penyalahgunaan drugs.

1. Rational (berfikir rasional) Seorang konselor harus mampu untuk berfikir secara rasional dalam menyikapi masalah adiksi.

2. Well-conceptualized (Konsep yang baik)Seorang Konselor harus mampu memberikan konsep konsep yang baik akan masalah adiksi.

3. Insightful Understanding of their own use patterns (wawasan dan pengertian terhadap pola pemakaian seorang pecandu).Seorang Konselor harus mempunyai wawasan dan pengertian terhadap pola pemakaian seorang pecandu.

11

Page 12: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

The Rehabilitation Model OF Substance Abuse Counseling

Page 143

Co – Dependency

Co : Partner/teman/pendukung. Dependency : Ketergantungan. Co-Dependency :

Bergantung pada perasaan & emosi orang lain, tapi pada akhirnya mereka akan melaksanakan apa yang kita mau. Kita membuat mereka tergantung dengan perasaan kita.

Tanda-tanda Co-dependency :1. Perasaan saya menjadi baik jika kamu menyukai saya.2. Perasaan saya menjadi baik jika mendapatkan persetujuan dari kamu.3. Sikap berontak kamu mempengaruhi kedamaian dan ketenangan

mental saya. Selalu berfokus pada menyelesaikan masalah-masalah kamu, untuk melepaskan rasa sakit.

4. Perhatian mental saya selalu terfokus untuk menyenangkan kamu.5. Perhatian saya selalu terfokus untuk melindungi kamu tidak peduli

kapanpun dan apapun.6. Rasa percaya diri saya berkembang saat saya menyelesaikan masalah-

masalah kamu.7. Rasa percaya diri saya berkembang pada saat saya melepaskan seluruh

rasa sakit kamu.8. Hobi dan minat saya dikesampingkan, hampir seluruh waktu kita

habiskan untuk bercerita tentang hobi dan minat kamu.9. Pakaian dan penampilan mendikte hasrat saya, seolah –olah saya

merasa bahwa kamu adalah refleksi dari saya.10. Tingkah laku kamu mendikte hasrat saya, seolah-olah kamu adalah

refleksi saya.11. Perahatian mental saya terfokus untuk memanipulasi kamu dengan

cara saya.

12

Page 13: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

12. Saya tidak waspada terhadap perasaan saya. Saya hanya waspada terhadap perasaan kamu.

13. Saya tidak waspada terhadap apa yang saya mau.

COMPLACENCY(Kepuasan terhadap diri sendiri)

Perasaan ini biasanya terjadi pada diri si pecandu, setelah si pecandu merasa telah berhasil melewati masa-masa sulit disaat dia mencoba untuk menghentikan pemakaian drugs.

Kenyataannya ini adalah salah satu penyebab diri si pecandu dapat kembali menggunakan drugs, karena dia telah melupakan bahwa pemulihan terhadap adiksi adalah proses seumur hidup.

1. Terlewatinya masa sakaw2. Terlewatinya masa withdrawal3. Sugest berkurang

Proses akibat complacency1. Pemikiran yang dangkal (berpikir bahwa drugs bukanlah suatu

masalah lagi untuk dirinya Merasa sudah tidak membutuhkan pertemuan, sponsor, program, dll)

2. Berpikiran bahwa walaupun selama ini saya tidak menjalankan program, saya tetap tidak menggunakan drugs. Yang akhirnya si pecandu memutuskan untuk menghentikan program di dalam kehidupannya.

3. Percaya diri yang terlalu tinggi akan membuat diri si pecandu mulai melupakan bahwa dirinya harus selalu waspada terhadap kemungkinan relapse.

4. Berpikiran bahwa orang lain (keluarga, konselor, NA group, dll) tidak perlu mengetahui tentang keadaan dirinya, karena merasa selama ini dirinya baik-baik saja, hal ini akan menyebabkan berkurangnya rasa awareness terhadap diri sendiri.

13

Page 14: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

5. Memutuskan untuk menangani masalah & tanggung-jawab diluar kemampuan dirinya.

6. Meragukan akan bahayanya pemakaian pertama (kadang-kadang).

HOW TO AVOID THE 12 MOST COMMON PITFALLS

IN RECOVERY154-159

Questioner of Complacency

1. Saya berpikir saya telah banyak belajar dan mengerti tentang penyakit adiksi, dan saya sudah dapat membayangkan situasi & kondisi apa yang akan membuat saya relapse / slip. ( Ya / Tidak )

2. Saya mempercayai bahwa semua orang dapat pulih dengan caranya sendiri, dan apa yang telah bekerja pada satu orang, pasti…..! Akan bekerja pada orang lain. ( Ya / Tidak )

3. Relapse / slip tidak lagi membuat saya khawatir.( Ya / Tidak )

4. Saya mempercayai bahwa ada masalah lain yang lebih penting dalam hidup saya, selain masalah hidup tanpa menggunakan drugs. ( Ya / Tidak )

5. Saya merasa telah menangani dengan baik masalah pemulihan saya. ( Ya / Tidak )

6. Saya tidak berpikir bahwa saya tidak akan pernah menggunakan drugs lagi. ( Ya / Tidak )

7. Saya berpikir bahwa apa yang telah diberitahu oleh konselor dan sponsor saya sangatlah tidak masuk akal. ( Ya / Tidak )

8. Saya berpikir bahwa bila saya sudah merasa aman terhadap diri saya, saya akan dapat menangani segalanya. ( Ya / Tidak )

14

Page 15: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

9. Satu kali saya berpikir, saya tidak akan merubahnya. ( Ya / Tidak )

10. Saya merasa bahwa saya telah berhasil menangani masalah (adiksi) saya, kini saatnya saya melangkah ke masalah lain. ( Ya / Tidak )

11. Saya tidak lagi khawatir terhadap relapse / slip. ( Ya / Tidak )

12. Saya tidak mau menjadi seseorang yang fanatik terhadap pemulihan saya. ( Ya / Tidak )

Complication of Normal Recovery (Kesulitan Untuk Kembali Normal)

Pecandu sering mengalami beberapa masalah yang baru di saat si pecandu menghentikan pemakaian drugs & alkohol, yang menimbulkan perasaan tidak nyaman pada diri si pecandu, sehingga menjadikan alasan pada diri si pecandu untuk kembali menggunakan drugs & alkohol. Contoh :

1. Sexual dysfunctionKeadaan ini sering terjadi pada diri si pecandu disaat si pecandu menghentikan pemakaian drugs / alkohol.- Ejakulasi dini- Kesulitan orgasme- Gairah menurun- Impoten- dll

2. Perubahan suasana hati.Keadaan ini sering terjadi karena si pecandu belum terbiasa untuk hidup tanpa menggunakan drugs

3. Tremors4. Flashback

Pecandu sering mengalami rasa takut untuk mengingat masa lalunya, disebabkan dirinya tidak dapat menerima kesalahan-kesalahan di masa lalu dan kenyataan hidup yang dihadapi.

5. Anxiety (kecemasan)6. Nafsu makan bertambah

15

Page 16: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

Beberapa pecandu merasakan ketidak nyamanan terhadap bertambahnya nafsu makan yang berakibat naiknya berat badan ( takut menjadi gemuk…!).

7. Kesulitan untuk berpikir, mengingat, dll.

Kesulitan si pecandu untuk kembali normal menyebabkan;1. Pecandu mulai lebih memperhatikan masalah

barunya, daripada masalah adiksinya.2. Pecandu beranggapan bahwa masalah barunya

lebih menjadi suatu masalah dibandingkan masalah adiksinya.3. Pecandu mulai berpikir solusi untuk masalah

barunya adalah kembali menggunakan drugs / alkohol.

TIPS 1. Jangan panik…! Hal ini biasa

terjadi disaat si pecandu menghentikan pemakaian drugs / alkohol ( putus zat ).

2. Konsultasikanlah masalah ini dengan orang-orang yang pernah mengalaminya dan telah berhasil melewatinya.

3. Bila masalah ini berlanjut konsultasikanlah dengan dokter.

4. Memutuskan untuk menggunakan drugs / alkohol kembali, hanya akan menambah masalah baru.

RELAPSE TRAPS

Questioner

1. Saya merasa sangat takut apabila merasa sulit untuk tidur. (Ya / Tidak)

2. Sejak saya berhenti menggunakan alkohol / drugs, bertambahnya berat badan adalah suatu masalah bagi saya. (Ya / Tidak)

3. Sejak menghentikan penggunaan drugs / alkohol. Saya sangat khawatir terhadap masalah kehidupan sexual saya. (Ya / Tidak)

4. Sejak menghentikan penggunaan penggunaan drugs / alkohol saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan disaat sedang panik. (Ya / Tidak)

16

Page 17: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

5. Sejak menghentikan penggunaan drugs / alkohol perasaan saya menjadi tidak nyaman. (Ya / Tidak)

6. Sejak menghentikan penggunaan drugs / alkohol saya merasa kesulitan untuk tidur. (Ya / Tidak)

7. Sejak menghentikan penggunaan drugs / alkohol saya merasa gelisah setiap saat. (Ya / Tidak)

8. Sejak menghentikan penggunaan drugs / alkohol sangatlah mudah bagi saya merasa nervous. (Ya / Tidak)

9. Saya takut untuk mengingat masa lalu saya. (Ya / Tidak)10. Sejak menghentikan penggunaan drugs / alkohol saya lebih

mudah terkena penyakit. (Ya / Tidak)11. Saya khawatir terhadap rasa sakit bila tidak menggunakan drugs /

alkohol. (Ya / Tidak)12. Sejak menghentikan penggunaan drugs / alkohol saya merasa

kesulitan untuk berkonsentrasi dan berpikir. (Ya / Tidak)

4 Simple Steps In Recovery

1. Learn about the disease Pelajarilah dan pahamilah mengenai penyakit adiksi kita, kebanyakan dari kita di dalam menjalani pemulihan, sering tidak perduli untuk mempelajari dan memahami tentang penyakit yang sedang kita hadapi (penyakit adiksi). “Kenalilah musuhmu…!, dan bersiap-siaplah untuk menghadapinya”.

2. Self-diagnose .Lakukanlah diagnosa terhadap diri sendiri (pengenalan diri). Setelah kita mempelajari dan memahami akan pengetahuan adiksi, terapkanlah secara konsisten didalam keseharian kita, kita juga dapat mengenalinya dari pengalaman kita selama ini akan tanda-tanda dan gejala dari adiksi kita (trigger,high risk situation, signs).

3. Involved in recovery group.

17

Page 18: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

Libatkanlah diri kita didalam group pemulihan, karena suatu group pemulihan dapat memberikan suatu support dan bimbingan dalam menjalani pemulihan.

4. Assume personal responsibility for your own recovery. Jadikanlah pemulihan kita/mempertahankan pemulihan kita, sebagai tanggung jawab pribadi, karena beberapa dari kita sering menganggap penyakit adiksi timbul karena disebabkan oleh “masalah keluarga, stress terhadap pekerjaan/pendidikan, trauma masa kecil, dll”. Hal ini sering membuat kita beranggapan bahwa pemulihan/mempertahankan pemulihan bukanlah tanggung jawab kita.

RELAPSE TRAPS “HOW TO AVOID THE 12 MOST COMMON PITFALLS

IN RECOVERY” PAGE; 60-61

Inti Pemulihan di Dalam Keluarga

Beberapa hal yang harus dilakukan didalam keluarga si pecandu, guna membantu pemulihan si pecandu.

1. Merubah pemikiran tentang adiksi.- Penyakit adiksi adalah proses seumur hidup- Penyakit adiksi tidak dapat sembuh, tapi dapat pulih- Keluarga perlu mengetahui pengetahuan adiksi- Dukungan keluarga sangat di butuhkan didalam

pemulihan si pecandu2. Penerimaan didalam keluarga bahwa adiksi adalah suatu

penyakit.Banyak keluarga si pecandu tidak mengetahui bahwa adiksi suatu

penyakit yang bersifat kambuhan, tidak dapat sembuh tapi dapat pulih, dan adiksi adalah pemulihan seumur hidup.

18

Page 19: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

3. Pengenalan perasaan.Keluarga si pecandu harus dapat mengerti perasaan sipecandu

( ambivalen, Borderline personality ) agar dapat lebih mudah membantu pemulihan sipecandu.

4. Pemulihan mencakup keluarga.Keluarga sipecandu diharapkan turut aktif didalam pertemuan

keluarga guna mengerti akan masalah adiksi yang dihadapi sipecandu.5. Berbagi perasaan.

Keluarga sipecandu diharapkan dapat menerapkan komonikasi dan keterbukaan diantara sipecandu dan keluarga sipecandu.

6. Penerimaan & MemaafkanDiharapkan diantara keluarga sipecandu dan sipecandu dapat

melakukan penerimaan dan saling saling memaafkan.7. Membangun sistim keluarga

Keluarga sipecandu diharapkan dapat membangun sistim yang baik didalam keluarga, untuk menunjang pemulihan sipecandu.

8. Membangun hubungan baru.Diharapkan keluarga sipecandu dapat membangun hubungan yang

baru dengan diri sipecandu.

DISFUNGTIONAL FAMILIY

19

Page 20: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

adalah bentuk keluarga yang tidak berfungsi sebagai mana mestinya.Rutter 1980 kontibusinya terhadap penyalahgunaan Zat adalah :

 Broken Home by death : Kematian salah satu anggota keluarga. Broken Home by diforce/Separation : Perceraian orang tua/berpisah Poor marriage : kehidupan perkawinan yang tidak harmonis. Poor Parent’s child relationship :Hubungan antara anggota keluarga yang

buruk. Low Warm : Suasana rumah tangga tanpa kehangatan High Tension : Suasana rumah tangga terasa tegang Absence : Kesibukan orang tua,kurang perhatian Personality Disorder ; orang tua atau anggota keluarga memiliki gangguan

kepribadian

Pencegahan menurut : Stinnet dan John Defrain ( 1987 ) cara mencegah disfungsional family

1.     Kehidupan beragama yang kuat.2.     Mempunyai waktu untuk bersama.3.     Mempunyai pola komunikasi yang baik sesama keluarga4.     Masing-masing anggota kelurga merasa terikat sebagai kelompok5.     Menyelesaikan problem didalam keluarga secara positif dan konstruktif6.     Masing-masing anggota kelompok merasa terikat sebagai kelompok

RECOVERY BOOK

Mr.Nick Crofts, Direktur Center of Harm Reduction

 

Harm Reduction Tujuan

20

Page 21: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

1.     Agar penyalahguna dapat hidup sehat dan produktif selama dalam perawatan atau hingga mantap untuk keluar dari penggunaan narkoba.

2.      Melindungi masyarakat dari criminal dan transmisi seksual/vertical dari HIV.3.      Prinsip dasar : mengurangi dampak bahaya akibat penyalahgunaan narkoba

tanpa mengurangi penggunaan narkoba.4.      Tujuan jangka pendek menghasilkan program jangka panjang. Harm Reduction – Pendekatan Praktis1.      Harm Reduction adalah konsep lama tetapi digunakan secara luas untuk

meningkatkan dan memperbaiki kesehatan masyarakat.           Contoh : penggunaan sabuk pengaman.           Sabuk pengaman tidak mencegah KLL tapi bila KLL timbul, sabuk

mengurangi kematian dan kesakitan.Sabuk mengkomplemen upaya lain untuk menurunkan KLL.

 Prinsip Harm Reduction1.       Prinsip 1 – Tujuan pragmatis jangka pendek2.       Upaya untuk mencegah transmisi HIV harus diimplementasi segera.3.       Tujuan 1 – Mencegah HIV4.       Tujuan 2 – Rehabilitasi dan abstinens jangka panjang.5.        Mencapai tujuan pertama sangatlah penting atau tujuan kedua tidak dapat

dicapai. 

Prinsip 2 – Hierarki risiko1.      Jangan pernah mulai untuk menggunakan narkoba, sediakan bantuan untuk

berhenti.2.      Bantuan/dukungan agar berhenti menyuntik.3.      Bila menyuntik, jangan berbagi alat.4.      Bila berbagi, pastikan alat didisinfeksi sebelum digunakan. Prinsip 3 – Strategi Multiple1.      Harm Reduction melibatkan bermacam-macam metode.2.      Berbagai macam program saling mengkomplen satu dengan lainnya. Prinsip 4 – Keterlibatan Penyalahguna1.      Seluruh penyalahguna berperan penting dalam pencegahan HIV/AIDS –

Outreach dan Peer Education.2.        Peningkatan validitas dan kredibilitas dari program diantara IDU.3.        LMS berperan dalam perkembangan strategi harm reduction.

 Removing barriersMenghilangkan hambatan agar menyuntik lebih aman

21

Page 22: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

1.      Hukum berperan penting dalam pola resiko IDU dan HIV – menghambat implementasi dari strategi pencegahan HIV yang efektif (substitusi jarum suntik, terapi substitusi, outreach peer education).

2.      Untuk merubah hukum, peraturan dan kebijakan diperlukan komitmen dan aksi dari berbagai sektor terkait – KPA, BNN, Depkes dan Depkeh.

3.      Kepolisian adalah rekanan penting dalam strategi pencegahan HIV, maka konsultasi serta pengadaan pendidikan bagi para Polisi sangatlah mendesak.

KELUARGA PECANDU

Langkah awal dan yang terpenting di dalam kehidupan bersosial berawal dari dalam keluarga, kestabilan dan keharmonisan sebuah keluarga dapat di analogikan seperti sebuah pyramid, yang hanya dapat terbentuk apabila setiap individu didalam suatu keluarga saling melibatkan diri didalam pyramid ini ( saling memberi, saling mendukung, kepercayaan, cinta kasih, dll ), di saat salah satu anggota keluarga mulai tidak menjalankan fungsinya, pyramid ini akan kehilangan kesempurnaan formasinya yang dapat menyebabkan runtuhnya pyramid ini.

Adiksi adalah suatu penyakit keluarga, karena penyakit adiksi tidak hanya mempengaruhi si pecandu, tetapi penyakit adiksi juga akan berpengaruh terhadap keluarga si pecandu.

CONTOHIstri seorang pecandu akan menghadapi berbagai masalah, seperti :

masalah keuangan ketidak-amanan pekerjaan kekhawatiran terhadap kesehatan sang suami ketakutan terhadap masa depan terbiasa dengan perilaku kekerasan Rasa malu dan bermasalah

Beberapa hal tersebut akan menyebabkan tekanan-tekanan yang berat secara fisik dan psikologi bagi istri si pecandu, yang akhirnya membuat istri sipecandu menyalahkan dirinya sendiri dan menjadi terobsesi dengan pikiran bahwa dia harus menjadi seorang istri yang sempurna, dan dia mulai menyalahkan orang lain dan melakukan pembenaran atas tingkah lakunya, mulai bersikap membingungkan yang menyebabkan akhirnya sering terjadi pertengkaran diantara suami istri.

Bagi anak kecil yang tinggal bersama dengan orang tua yang menjadi pecandu,

22

Page 23: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

adalah bagaikan suatu tragedy bagi diri anak tersebut, karena orang tua yang menjadi pecandu akan selalu disibukkan dengan masalah kecanduannya, dan anggota keluarga yang lainpun akan disibukkan dengan masalah sipacandu, sehingga mereka akan kehilangan energi dan antusias untuk mengurus anak tersebut ( “kurang diperhatikan”). 3 hal yang biasanya terjadi pada anak yang hidup dengan orang tua yang menjadi pecandu;

Tidak ada komonikasiKebiasaan keluarga yang bersikap tertutup terhadap masalah si pecandu yang disebabkan rasa malu didalam keluarga si pecandu.Tidak adanya kepercayaanKebiasaan keluarga yang tidak pernah menepati janji sehingga membuat si anak berpikir bahwa tidak ada seorang pun yang bisa dipercayai.Tidak adanya perasaan Si anak merasa bahwa tidak ada yang mau perduli tehadap perasaannya sehingga membuat si anak menjadi kurangnya keperdulian.

COLOMBO PLAN

Jargon /Terminologi T.C.

1. Prospect chair :

23

Page 24: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

Kursi untuk new admission/pendatang baru untuk duduk menghadap the Creed atau untuk residen yang diinsturksikan oleh staff karena telah melanggar Cardinal rules.

2. Front Area : Residen yang didudukan dikursi menunggu untuk diberikan sesi ‘hair cut’.

3. Bench:Ditujukan untuk residen yang kemungkinan akan dikeluarkan karena telah melanggar ‘Cardinal rules’,dengan persentase 80% reject, 20% diterima kembali.

4. Spoken to:Membicarakan kepada seseorang mengenai attitude’nya yang buruk/unacceptable dengan nada biasa.

5. Deal with:Membicarakan kepada seseorang mengenai attitude’nya yang buruk/unacceptable dengan nada sedikit keras (sarcastic).

6. Pull up:Sebuah ucapan/kata-kata atau kadangkala perilaku yang dilakukan secara terang-terangan,biasanya tentang mengabaikan sesuatu yang seharusnya diselesaikan.

7. Time Off:Waktu yang diberikan kepada residen untuk menghilangkan negative thinkin.

8. Hair Cut:Teguran keras yang diberikan ketika perilaku negatif tidak bereaksi pada konfrontasi dalam ‘Encounter Group’atau ketika memerlukan reaksi yang cepat. Atau untuk orang yang telah melanggar peraturan yang telah berlaku.

9. Encounter:Resident dapat bebas untuk mengekspresikan emosinya yang timbul dalam’encounter group’. Ini juga berguna untuk menghilangkan / menjernihkan permusuhan yang terjadi antar penghuni.

10. Learning experience:Salah satu cara untuk membuat residen aware dengan attitude’nya yang negatif yang ditugaskan untuk belajar dari pengalaman’nya seperti menulis’theme writing’. Atau bahkan membawa residen tersebut keluar untuk mengkaji perilakunya selama beberapa hari.L.E berjalan beberapa hari dan biasanya tidak menyenangkan bahkan menakutkan tergantung dari masalah/kesalahan’nya.

11. X-comunicato:Residen yang dicabut haknya untuk dapat berkomunikasi/berinteraksi dengan resident lainnya.

12. Induction:Pengenalan secara teori menenai program yang ada (biasanya untuk new admission).

24

Page 25: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

13. Pre Morning Meeting:Kesempatan untuk residen menunjukan permasalahan yang ada dirumah/issue, awareness yang diperlukan untuk morning meeting.

14. General Meeting:Memberi reaksi terhadap suatu perilaku tabu yang sering terjadi yang dianggap membahayakan comunity.

15. House Meeting:Sebuah rapat keluarga yang serius untuk membicarakan masalah yang secara relatif tentang kepedulian terhadap comunity.

16. Ding Bat:Bingung.

17. Space cadet:Berlagak bodoh/bego.

18. Image:Topeng, menutupi sifat asli dari orang lain.

19. Above Syndrome:Merasa paling benar.

20. Lawyer:Membela seseorang.

21. Scape Goat:Mengkambing-hitamkan orang lain.

22. Taking a trip:Melamun.

23. Money issue:Issue yang sedang hangat.

24. Leaking/coming out:Keceplosan.

25. Murder One:Memandang seseorang dengan pandangan sinis.

26. Selling a ticket:Mengancam.

27. Woodwork:Pura-pura sibuk.

28. Play safe:Cari aman/tidak mau partisipasi.

29. War stories:Membicarakan masa lalu yang negatif, atau hal-hal yang negatif.

30. therapeutic dope:Mengikuti suatu perilaku yang salah.

31. Playing games:Melakukan suatu aktivitas sexual untuk mendapatkan kepuasan(masturbasi,dll)

32. Squat:

25

Page 26: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

Memandang dengan nafsu birahi.33. Rationalize:

Menerima/membenarkan suatu perilaku yang salah.34. Shooting the curves:

Tidak mengikuti hierarki yang berlaku.35. Going through something:

Memperturutkan hati untuk perasaan sakit hati, marah atau tidak enak.36. Shrot changing:

Perubahan secara cepat.37. Laying back:

Malas-malas’an.38. Smoke screen:

Sesuatu yang tidak jelas.39. Get a grip:

Mencari pegangan.40. Out of whack:

Keluar jalur/kondisi yang melenceng.41. Deserve:

Pantas.42. Account:

Meminta.43. Flagging:

Menarik perhatian dengan bahasa tubuh.44. Static Group:

Kelompok kecil resident untuk membahas issue/masalah atau perkembangan seseorang (biasanya ditemani seorang counselor)

45. Case Load:Kelompok untuk menilai seseorang mengenai pertanggung-jawaban’nya sebelum mendapatkan ‘business pass/home leave’ atau barang-barang yang diminta untuk digunakan.

46. Post Request:Kelompok dimana resident dapat berbagi perasaan dan pengalaman setelah keluar dari facility(business pass/home leave). Biasanya dalam group ‘weekend wrap up’.

47. Extended:Sesi untuk resident agar dapat menceritakan secara perseorangan mengenai psikologi dan masalahnya. Sesi ini berlangsung selama sekitar 12-16 jam.

48. Marathon:Sesi yang berjalan selama sekitar 48-72 jam, untuk mengetahui inti permasalahan seseorang dan latar belakangnya.

26

Page 27: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

INVOLVING THE FAMILY

Adiksi : Penyakit keluargaMeninggalkan pengaruh yang kuat, tidak hanya kepada si pecandu, tetapi juga kepada keluarga pecandu, dan meninggalkan dampak yang merugikan.

Dasar fondasi keluarga yang bahagia.Saling percayaCinta kasihSaling menghargaiSaling bekerjasama Dampak-dampak terhadap keluarga sipecandu.Suasana yang tidak nyaman didalam keluargaMerusak hubungan yang harmonis diantara anggota keluargaMerusak emosi diantara anggota keluargaKetidakstabilan keuanganTidak berfungsinya fungsi keluarga

Co-Addict Family.Keluarga sipecandu menutupi atas kecanduan sipecanduMelindungi sipecandu Membayar hutang-hutangnyaBerpura-pura tidak ada sesuatu yang terjadi

Faktor hubungan sipecandu dengan keluarganya adalah salah-satu unsur pendukung pemulihan sipecanduHal-hal yang harus diperbaiki di dalam keluarga sipecandu1. GuiltPerasaan bersalah dan saling menyalahkan sering kali terjadi seseorang harus disalahkan, apabila didalam keluarga ada yang menjadi pecandu.2. Grief.Perasaan gagal sering kali timbul didalam keluargaKesenangan di dalam keluarga hilang.Terlalu banyak masalah yang terjadi.Kehilangan martabat,gengsi,harga-diri,kebanggaan keluarga.Hilangnya hubungan yang harmonis.Hilangnya rasa aman.Rusaknya sistim keuangan.Hilangnya perasaan cinta.

27

Page 28: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

Hilangnya rasa perduli dan saling pengertian. 3. Anger.Kemarahan ini biasanya dilampiaskan kepada sipecandu, tanpa arah dan tujuan. Seringkali hal ini terjadi walaupun sipecandu dalam proses pemulihan. Marah kepada diri sipecandu, orang lain, lingkungan sekitar, bahkan kepada seluruh dunia. 4. Shame and Loneliness.Sikap dan tingkah laku sipecandu sering kali menyebabkan rasa malu didalam keluarga, yang menyebabkan keluarga sipecandu

Recovery plan.

Rencana pemulihan seseorang untuk tetap dapat mempertahankan pemulihan dirinya secara keseluruhan.Didalam proses masuk kembali ke dalam lingkungan masyarakat atau Re-entry to the comunitty seperti Ex: - half-way house.

- aftercare programe.- dll.

Didalamnya harus mencakup:- Meeting schedule’s

Jadwal pertemuan rutin dari self help group : jadwal pertemuan kesatu. jadwal pertemuan NA Open meeting. jadwal pertemuan NA Close meeting jadwal pertemuan terapi konseling secara pribadi

ataupun secara group. - Support system.

Sistem jaringan yang menjadi faktor pendukung utama dalam menjalani proses pemulihan seseorang.

Ex: - keluarga.- sponsor.- counselor.- positive peer’s(teman sebaya yang positif).- self help group, dll

- Practical relaps prevention.Pencegahan kekambuhan yang praktis

Ex: - nomer2x telepon penting.

28

Page 29: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

- regular/random urine test.- kesediaan untuk selalu dapat dimonitor setiap

waktu oleh support system.

Action plan.Rencana tindakan/kegiatan yang ingin dicapai oleh seseorang

Ex: - jadwal harian/mingguan/bln/dst.- jadwal atau daftar hal yang harus dikerjakan

atau dilakukan.

Minimal harus SMART atau mencakup:- Spesific; jelas, terperinci dengan baik.- Measureable; dapat diukur, dievaluasi.- Applicable; dapat diterapkan dengan segera.- Realistic; sesuai kenyataan. - Time related; berhubungan dengan waktu/ date line( tengat atau batas

waktu ).

Contoh aktivitas seperti berikut:

- Temporary job placement.Penempatan kerja sementara untuk bisa membantu seorang mencapai kemandirian’nya dari segala bentuk ketergantungan.

Ex: - sebagai pekerja sosial/voluenteer.- staff R.S/pemulihan.- magang kerja.

- Higher educations placement.Penempatan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.

Ex: - SMU sederajat- Kursus DI-DIII- Kuliah SI-SII

Dan untuk menjalakan ini semua diharapkan untuk mampu menerapkan dan mempertahankan Life skill yang sudah didapatkan, seperti:- desicion making

mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab terutama untuk pemulihan dirinya secara keseluruhan

- assertivnessmampu untuk mengatakan pikiran ataupun perasaanya dengan baik dan benar tanpa harus menyakiti perasaan orang lain

29

Page 30: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

- personal skillmampu mengatasi permasalahan hidupnya melalui pemikiran ataupun perilaku yang baik, spt; positive thinking, managing time, handling stress

- comunication mampu berkomunikasi secara verbal/non-verbal dengan baik.

- building healhty relationship mampu membangun dan mempertahankan suatu hubungan yang baik dan sehat kepada :sesama, lawan jenis, keluarga, atasan, bawahan,dll.

- self esteem mampu untuk mengambarkan/merasakan dengan baik dirinya’feel okay’ atau sebagai seorang pribadi secara positif

TOUGH LOVE(Cinta Keras )

Cinta keras: jenis cinta yang dipenuhi dengan kepedulian mendalam sehingga bersedia untuk menyakiti, bukan untuk merusak, tetapi karena diperlukan kepada addict.

Cinta keras diperlukan apabila kita dalam mengurus pecandu sudah mulai merespons mereka dengan tanda-tanda : 1. Rasa bersalah.2. Kemarahan.3. Perlindungan yang tidak membantu pecendu.4. Memberi hadiah terhadap perilaku pecandu yang buruk.5. Cinta yang memudar.

Filosofi cinta keras :

1. Tidak ada sesuatupun yang dapat kita lakukan yang dapat menjaga pecandu bebas dari masalah atau tersakiti. Kita akan melepaskannya pada kasih Tuhan ( cause, control, cure ).

2. Kita menyadari bahwa pecandu mempunyai banyak kebutuhan dan emosi. Kita akan berusaha menghormati kebutuhan-kebutuhan serta emosi ini ( sulit untuk bisa

30

Page 31: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

peka terhadap kebutuhan orang yang tidak memperhatikan kebutuhan kita maupun kebutuhan mereka sendiri).

3. Kita juga menerima kebutuhan dan emosi kita, dan kita harapkan pecandu juga menghargainya. ( kita belajar untuk membuat batasan atas apa yang bisa kita lakukan buat orang lain, dan membuat segalanya jelas bahwa semuanya ini sifatnya 2 arah dimana kebutuhan kita sama nyatanya dengan kebutuhan mereka ).

4. Kita akan berusaha untuk menjalankan bagian kita sebagai orang yang bertanggung jawab. ( sebagai orang tua, pasangan, dll ).< orang yang di saat normalnya terkendali, rasional, bisa bertindak seperti orang tolol saat menghadapi dampak ketakutan dan kemarahan yang dipicu oleh pecandu >

5. Kita mengharapkan pecandu untuk melakukan bagiannya sebagai anggota rumah tangga atau keluarga. ( kita tidak dapat mengendalikan pacandu atau perilaku yang abusive, tetapi kita tidak harus menerima semua ketidakwarasan yang menyertainya ).

6. Kita akan berusaha untuk tidak bersikap negative atau menghukum terhadap pecandu. Kita tahu semua orang menyukai pujian, dihargai, diterima dan kita akan berusaha untuk memuji usaha apapun dari pecandu untuk menunjukkan tanggung jawab.

7. Kita akan berusaha untuk mempunyai harapan yang bisa masuk akal berkaitan dengan pecandu namun kita juga akan menerima hak dan tanggung jawab kita untuk menerima batasan terhadap perilakunya di rumah kita.

8. Kita tahu bahwa tidak ada orang yang bisa sempurna, jadi kita akan mencoba untuk tidak menuntut kesempurnaan dari diri kita sendiri ataupun pecandu. Kita akan jujur dengan ketidaksempurnaan kita dan akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi orang yang lumayan.( kita perlu bekerja keras untuk mengubah apa yang perlu diubah dalam diri kita sendiri, bukan si pecandu).

9. Kita tahu bahwa kebanyakan dari kita cenderung ingin menyelamatkan pecandu dari masalah yang timbul akibat perilakunya. Karena sekarang kita menyadari bahwa mengambil tanggung jawab atas masalah orang lain tidak akan membantu orang yang bersangkutan dan justru akan memperlemahnya, kita akan berusaha membiarkan

31

Page 32: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

pecandu merasakan akibat alami dari perilaku atau keputusan pribadinya yang buruk.

10. Semua orang harus mengangkat beban bawaannya masing-masing. Kita akan berusaha menolak membiarkan pecandu tergantung pada diri kita. Bila kita mengijinkan hal ini terjadi, kita cuma akan membuatnya benci terhadap diri kita, dan kita sendiri akan merasa benci dan kasihan pada diri sendiri.

11. Kita tahu bahwa satu-satunya orang yang bisa tanggung jawab atas diri kita adalah diri kita sendiri. Tidak akan mudah melakukan ini, tetapi kita akan berusaha sebaik mungkin untuk berpikir dan merasa, dan bertindak dengan cara-cara yang dapat membuat kita dan orang-orang di sekitar kita menjadi baik. Kebencian dan rasa mengasihani diri sendiri adalah perasaan yang dapat kita perbaiki untuk diri sendiri.

12. Kita membutuhkan orang, dan orang membutuhkan kita. Kita akan berusaha untuk menyumbang bagi perkembangan diri kita sendiri, dan perkembangan para anggota yang ada dalam kelompok keluarga ini, serta perkembangan komunitas ini untuk menjangkau orang lain, dimanapun ia butuhkan.

THREE KEYS TO THE DOOR OF RECOVERY(Tiga kunci menuju pintu pemulihan)

@ Hal-hal yang dibutuhkan bagi si pecandu dalam menjalani suatu proses pemulihan adalah factor-factor pendukung yang dapat membantu berjalannya proses pemulihan

(support system, sponsor, group therapy) The first key.Develop a feedback system (mengembangkan sistim timbal balik).Di dalam menjalani pemulihan, faktor utama yang sang sangat dibutuhkan oleh si pecandu adalah suatu support sistim. Si pecandu diharapkan mempunyai suatu support sistim yang akan selalu mendukung dirinya didalam menjalani proses pemulihan, support sistim adalah sesuatu yang mampu memberikan kenyamanan, motivasi, dan simpati (keluarga, sahabat, teman, pacar, dll)

32

Page 33: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

- Support system. Beberapa hal yang harus dimiliki suatu support sistim.

1.   It should be there, when you need it. ( selalu ada disaat kita membutuhkannya)

Suatu support sistim yang baik adalah yang mampu memberikan dukungannya disaat kita membutuhkannya. Namun hal ini bukan berarti seseorang/sesuatu yang kita jadikan support sistim harus mengorbankan dirinya, dan hal ini bukan berarti kita dapat bersikap sewenang-wenang terhadap mereka.

Contoh Seseorang yang sedang berada diluar kota, harus datang karena masalah

yang tidak begitu penting.

2. It should involve more than one person. (terlibat dengan beberapa orang ). Hal ini tidak akan terlalu membebani seseorang yang kita jadikan support sistim, bilamana masalah kita sangat mendesak, kita dapat mengalihkannya ke support sistim yang lain.

3. It should provide emotional, but not financial support. (mempunyai ikatan emosional, tetapi tidak harus memberikan financial

support). Ikatan emosional sangatlah dibutuhkan, hal ini akan membantu sipecandu

dalam menjalani pemulihannya, namun suatu support sistim tidak diharuskan memberikan financial support (dalam hal manage keuangan…!) agar sipecandu dapat secara bertanggung jawab mengelola financialnya.

4. It should provide you with accurate feedback about your behavior and your attitude.

(dapat menyediakan timbal balik yang tepat mengenai sikap dan tingkah laku). Suatu support sistim harus mampu memberikan masukkan, teguran, feedback terhadap sikap dan tingkah laku sehari-hari. Bila ada sesuatu yang menyimpang segera memberikan masukkan, teguran, atau feedback, dan bila telah melakukan sesuatu yang positif, segera memberikan penghargaan.

33

Page 34: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

THE STAGES OF CHANGE(Tingkatan-tingkatan menuju Perubahan)

1. Precontemplation (Saat belum berfikir)Pecandu pada tahap ini belum mengakui adanya permasalahan dalam dirinya dan belum menunjukkan adanya kemauan untuk berubah.

2. Contemplation (Saat mulai berfikir)Pada tahap ini pecandu telah menyadari permasalahannya akibat dari penggunaan “Drugs” dan mulai berfikir serius untuk mengatasi permasalahan tersebut namun belum ada komitmen untuk melakukan se – suatu.

3. Preparation (Persiapan)Pada tahap ini pecandu mulai :

- Merencanakan dan mempersiapkan tahap awal perubahan (fokus pada masalah).

- Melakukan upaya untuk berubah dan penyesuaian akhir sebelum berubah.

- Mulai membuat hubungan dengan orang yang diyakini dapat membantunya dalam proses pemulihan.

4. Action (Tindakan)Pada tahap ini pecandu mulai menunjukkan beberapa perubahan perilaku sehubungan penggunaan “drugs” dan dia mampu untuk berhenti memakai paling tidak selama enam bulan.

5. Maintenance (Mempertahankan)Pada tahap ini pecandu mempertahankan perubahan yang terjadi dalam dirinya dan terus berubah ke arah yang positif, serta mampu melakukan pencegahan dan menghindari “relapse”.

6. Termination Tahap akhir dalam proses perubahan seorang pecandu, dimana seorang pecandu tidak lagi memperlihatkan atau memiliki masalah penggunaan “drugs” dalam hidupnya, serta memiliki kesanggupan menjalani hidup sebagaimana orang lain pada umumnya.

34

Page 35: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

THE FIVE STAGES OF RECOVERY

Lima langkah pemulihan ini akan membantu para pecandu untuk mengerti tentang beberapa hal yang harus dilakukan dan hambatan apa saja yang akan dihadapi di dalam perjalanan pemulihan.

Stage 1.Awareness & Early Acknowledgement (Masa untukKepekaan & Masa untuk pengakuan secara cepat)

Didalam langkah ini sipecandu ditekankan untuk merubah “Addictive Behavior” yang sudah terpola semasa aktif menggunakan drugs. Diharapkan didalam langkah ini, sipecandu dapat menumbuhkan pengakuan didalam dirinya bahwa adiksi adalah merupakan suatu masalah didalam dirinya, dan pengakuan bahwa sikap dan tingkah lakunya selama ini telah menyebabkan kerugian. Didalam langkah ini akan merubah sifat penyangkalan dan penolakan menjadi kesediaan dan kepatuhan.

Langkah awal yang harus dilakukan oleh sipecandu didalam langkah ini : Mengakui bahwa dirinya adalah pecandu Mengakui akan pandangan orang lain terhadap dirinya

(Addictive Behavior) Mengakui akan disfunction dirinya didalam kehidupan

1. Fisik2. Mental3. Kesehatan4. Pekerjaan/Pendidikan5. Relationships6. Interaksi sosial7. Financial

Beberapa hal yang harus ditumbuhkan didalam langkah ini 1. Kepekaan terhadap dirinya2. Kepekaan terhadap keluarga 3. Kepekaan terhadap lingkungan sekitar4. Kepekaan terhadap kesehatan5. Kepekaan terhadap masalah financial6. Kepekaan terhadap masalah pekerjaan/pendidikan

35

Page 36: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

7. Kepekaan terhadap masalah yang dihadapi

Tips-tips langkah pertama- Tumbuhkan rasa kepekaan terhadap orang lain.- Hilangkan sifat denial didalam diri terhadap masalah adiksi

dan permasalahan apa saja yang telah ditimbulkan.- Berhenti menyalahkan orang lain.

SIX CHARACTER OF WELLNESS (Enam karakteristik akan kebaikan)

1. Self acceptance (penerimaan diri)

Penerimaan diri adalah suatu perasaan kepuasan pribadi dan pandangan diri yang benar, tanpa memperdulikan tujuan satu kehidupan yang telah terlewati.

2. Purpose (tujuan) Tujuan adalah kumpulan dari suatu nilai-nilai dan cita-cita yang

memberikan suatu arah yang dapat memberikan makna di dalam kehidupan.

3. Environmental mastery (Penguasaan terhadap lingkungan & situasi)Penguasaan terhadap lingkungan & situasi, dapat menjadi kemampuan untuk menangani masalah-masalah dan tuntutan-tuntutan yang akan selalu ada didalam kehidupan sehari-hari.

4. Personal growth (pertumbuhan pribadi) Berkembangnya pribadi seseorang adalah suatu hasil dari kepintaran & kemampuan seseorang, untuk terus berkembang.

5. Positive relationships (suatu hubungan yang positif)Suatu relationships yang positif dapat dikatakan sukses, apabila relationships tersebut dapat memberikan makna terhadap dunia luas (lingkungan sekitar).

6. Autonomy (otonomi)Otonomi adalah rasa kebebasan dan keteguhan hati seseorang.

36

Page 37: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

RELAPSE PREVENTION

Slip : kembali memakai drugs untuk pertama kalinya setelah melewati fase abstinent (bersih dari drugs).

Relapse : penggunaan drugs yang tidak terkendali setelah melallui fase abstinent (bersih dari drugs).

Faktor terjadinya relapse : 1. Craving / sugest.2. High risk situation (people, things, places).3. Tekanan sosial.4. Negative feeling ; bosan, kecemburuan, kesepian, marah.5. Penggunaan drugs yang lain.

Proses relapse : 1. Perubahan sikap dimana residen tidak lagi berpartisipasi pada

program pemulihan dan merasa bahwa daily activity adalah sesuatu yang membosankan dan bisa menimbulkan stress.

2. Mengaktifkan kembali penyangkalan, yang biasanya dikaitkan dengan stress. Sebagai contoh dimana residen mengalami stress ia menolak untuk membicarakannya atau menyangkal keberadaannya.

3. Perubahan perilaku. Residen mulai berubah perilakunya, biasanya setelah periode stress dilewati yang tanda-tandanya berupa perubahan sikap / rutinitas.

4. Social break down. Diamana struktur sosial yang telah dibentuk mengalami suatu fase kemunduran.

5. Munculnya withdrawal lanjutan setelah residen tersebut clean dari drugs yang biasanya dikaitkan dengan stress.

6. Hilangnya struktur rutinitas keseharian Ex : tidur telat, tidak pernah cukur, etc.

7. Kesulitan untuk mengambil keputusan.8. Membuat pilihan yang irasional dan tidak dapat di interupsi.9. Hilangnya pilihan-pilihan / alternatif pilihan.10. Sangat mengaktifkan tingkatan stress dalam kehidupan sehari-

hari. Pencegahan relapse :

1. Komunikasi / sharing (punya teman untuk sharing).2. Meeting (pergi ke pertemuan).3. 12 Steps ( menjalankan 12 langkah dalam kehidupan sehari-hari).

37

Page 38: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

4. Memahami filosofi relapse (paham segala sesuatu tentang buruknya relapse).

5. Support list (buat daftar sponsor yang bisa dihubungi kalau lagi sugest).

6. Stabilisasi (menyeimbangkan mental, emosional, spiritual).7. Relapse education (pendidikan tentang relapse).8. Identifikasi tanda-tanda relapse.9. Inventory training (belajar menerapkan langkah ke 4).10. Reviewing the recovery program (melihat kembali program yang

diajarkan di recovery).

PROFIL SISTIM KELUARGA YANG TIDAK BERFUNGSI

Sistim keluarga yang penuh dengan angan-angan dan penyangkalan (Delusion & Denial)

Didalam keluarga sipecandu masih terdapat penyangkalan –penyangkalan terhadap kecanduan sipecandu dan penyangkalan bahwa adiksi adalah suatu penyakit yang bersifat kambuhan, tidak dapat sembuh namun bisa pulih dan penyembuhan terhadap adiksi adalah proses seumur hidup.

Keluarga sipecandu bersikap penuh dengan angan-angan seakan-akan penyakit adiksi yang diderita sipecandu bukanlah suatu masalah bagi mereka dan berangan-angan bahwa penyakit adiksi yang dideritasipecandu akan hilang dengan sendirinya tanpa usaha apapun. 2. Orang tua yang mengidealkan sebuah ikatan khayalan ( fantasy Bond ).Keluarga sipecandu berpendapat bahwa walaupun sipecandu tetap menggunakan

alkohol & drugs hubungan diantara mereka akan tetap harmonis, walaupun kenyataannya hubungan antara keluarga sipecandu dan sipecandu tidak harmonis lagi.

3. Mengontrol kegilaan ( Control Madness ).Keluarga sipacandu beranggapan bahwa 4. Mengubur masalah.Persetujuan harus didapatkan.Bersikap keras yang berlebihan.Sistim yang tertutup.Hubungan yang kaku diantara keluarga.Rahasia / tidak ada pembicaraan.Menuntut kesempurnaan ( Perfectionistic ).

38

Page 39: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

Kompulsive & ketergantungan.Perasaan yang beku ( Frozen Feeling ).Merasa malu & saling menyalahkan.Selalu menghukum & terlalu bebas.Kompetisi yang tidak sehat.Bersikap individual.Kaku terhadap kultur.Kehilangan kemerdekaan.

Untuk keterangan bertanda . Hanya sebagai keterangan bagi fasilitator untuk penjelasan tambahan item 1– 18 yang digunakan oleh fasilitator.

PERSONALITY POTENCY

Kepribadian manusia terbagi menjadi 4 macam, setiap manusia memiliki masing-masing

kepribadian ini, namun hanya 1 macam kepribadian yang akan menonjol di dalam setiap individu.

1.  Sanguinis2.  Melankolis3.  Koleris4.  Phlegmatis

@ Sanguinis personality (kepribadian yang popular) Ekstrovert-Pembicara-Optimis

Emosi (seseorang berkepribadian sanguinis mempunyai beberapa beberapa emosi yang menonjol).

1. Kepribadian yang menarik 11. Rasa ingin tahu yang tinggi2. Banyak bicara 12. Percaya diri3. Menghidupkan pesta 13. Lugu dan polos4. Humoris 14. Hidup dimasa sekarang5. Ingatan yang kuat 15. Tidak punya pendirian6. Fisik yang memukau 16. Berhati tulus7. Pendengar 17. Selalu kekanak-kanakan8. Emosional dan demonstrative9. Antusias dan ekspresif10. Periang dan penuh semangat

39

Page 40: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

Pekerjaan (seseorang berkepribadian sanguinis, mempunyai beberapa sikap yang menonjol didalam pekerjaan.

1. Sukarelawan dalam mengerjakan tugas2. Inovatif3. Terlihat hebat di permukaan4. Kreatif 5. Bersemangat dan antusias6. Cara-cara yang cemerlang7. Mengilhami orang lain untuk ikut aktif8. Mempesona orang lain untuk bakerja

Teman (seseorang berkepribadian sanguinis mempunyai beberapa sikap yang menonjol dalam berteman)

1. Mudah berteman 7. Mampu mencegah saat membosankan2. Mencintai orang Suka dipuji 8. Suka terhadap kegiatan spontan3. Mudah mencintai 9. Sering dicemburui orang lain4. Tampak menyenangkan5. Bukan pendendam6. Cepat untuk meminta maaf

Orang-tua ( seseorang berkepribadian sanguinis mempunyai beberapa sikap yang menonjol disaat berperan sebagai orang-tua).

1. Membuat rumah 2. Menyenangkan3. Disukai oleh teman anak-anak4. Mengubah bencana5. Humoris6. Pemimpin

@ Melankolis personality (kepribadian yang sempurna) Introvert-Pemikir-Pesimis

Emosi (seseorang berkepribadian melankolis mempunyai beberapa emosi yang menonjol)

1. Mendalam dan penuh pikiran 8. Menghargai keindahan2. Analitis 9. Perasa terhadap orang lain3. Serius dan tekun 10. Sensitive4. Cenderung jenius 11. Suka berkorban5. Berbakat dan kreatif 12. Penuh kesadaran6. Artistic dan musical 13. Idealis7. Filosofis dan puitis

40

Page 41: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

Pekerjaan (seseorang berkepribadian melankolis mempunyai beberapa sikap yang menonjol didalam pekerjaan)

1. Berorientasi kepada jadwal 2. Perfeksionis, standard tinggi3. Sadar perincian4. Gigih dan cermat5. Tertib dan terorganisasi6. Teratur dan rapih7. Ekonomis8. Objektif9. Pemecahan yang kreatif10. Harus menyelesaikan apa yang dimulai11. Teliti

Teman (seseorang berkepribadian melankolis mempunyai beberapa sikap yang menonjol didalam berteman)

1. Hati-hati didalam berteman2. Puas tinggal di latar belakang3. Menghindari perhatian4. Setia dan berbakti5. Mencari teman hidup yang ideal 6. Mau mendengarkan keluhan 7. bisa memecahkan masalah orang lain8. Sangat penuh perhatian9. Sensitive10. Jangan dikhianati

Orang tua (seseorang berkepribadian melankolis mempunyai beberapa sikap yang menonjol disaat berperan sebagai orang tua)

1. Menetapkan standard tinggi dalam segala hal2. Ingin segalanya dilakukan dengan benar3. Menjaga rumah selalu rapih4. Merapikan barang anak5. Mengorbankan keinginan pribadi untuk keluarga6. Mendorong intelegensi dan bakat

@ Koleris (kepribadian yang kuat) Ekstrovert-pelaku-optimis

41

Page 42: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

Emosi (seseorang berkepribadian koleris mempunyai beberapa emosi yang menonjol)

1. Berbakat pemimpin2. Dinamis dan aktif3. Menyukai akan perubahan4. Harus memperbaiki kesalahan5. Berkemauan kuat dan tegas6. Tidak emosional untuk bertindak7. Tidak mudah menyerah8. Bebas dan mandiri9. Memancarkan keyakinan10. bisa menjalankan apa saja

Pekerjaan (seseorang berkepribadian koleris mempunyai beberapa sikap yang menonjol di dalam pekerjaan)

1. Berorientasi pada target 2. Melihat seluruh kemungkinan3. Terorganisasi dengan baik4. Mencari pemecahan praktis5. Bergerak cepat untuk bertindak6. Mendelegasikan pekerjaan7. Menekankan pada hasil8. Membuat target9. Merangsang kegiatan10. Berkembang karena bersaing

Teman (seseorang berkepribadian koleris mempunyai beberapa watak dan sikap yang menonjol didalam berteman)

1. Tidak terlalu memerlukan teman

2. Mau bekerja dan berpartisipasi

3. Hanya mau memimpin dan mengorganisasi

4. Biasanya selalu benar5. Unggul dalam keadaan

darurat Orang-tua

( seseorang berkepribadian koleris mempunyai beberapa watak dan sikap yang menonjol disaat berperan sebagai orang tua)

1. Kepemimpinan yang kuat2. Menetapkan tujuan3. Memotivasi keluarga

42

Page 43: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

4. Mengorganisasi5. Rumah tangga6. Tahu jawaban yang benar

@ Phlegmatis personality (kepribadian yang damai) Introvert-Pengamat-Pesimis

Emosi (seseorang berkepribadian phlegmatic mempunyai beberapa emosi yang menonjol)1. Kepribadian rendah hati2. Mudah bergaul dan santai3. Diam, tenang, dan mampu4. Sabar, baik keseimbangannya5. Hidup konsisten6. Tenang tetapi cerdas7. Simpatik dan baik hati 8. Menyembunyikan emosi9. Bahagia menerima kehidupan10. Serbaguna

Pekerjaan (seseorang berkepribadian phlegmatis mempunyai beberapa watak dan sikap yang menonjol didalam pekerjaan)1. Cakap dan mantap2. Damai dan mudah sepakat3. Punya kemampuan administrative4. Menjadi penengah masalah5. Menghindari konflik6. Baik dibawah tekanan7. Menemukan cara yang mudah

Orang-tua (seseorang berkepribadian phlegmatic mempunyai beberapa watak dan sikap yang menonjol di saat berperan sebagai orang-tua)1. Menjadi orang-tua yang baik2. Menyediakan waktu untuk keluarga 3. Tidak tergesa-gesa 4. Bisa mengambil yang baik dari yang buruk 5. Tidak mudah marah

Teman (seseorang berkepribadian phlegmatic mempunyai watak dan sikap yang menonjol disaat berteman)1. Mudah diajak bergaul2. Menyenangkan 3. Tidak suka menyinggung 4. Pendengar yang baik 5. Selera humor yang menggigit 6. Suka mengawasi orang

43

Page 44: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

7. Punya banyak teman 8. Punya belas kasihan dan perhatian

PERSONALITY PLUS PAGE ;10-15

PERAN PEER KONSELOR

Peer Konselor : Konselor sebaya. Konselor : Ada asumsi bahwa dia adalah seseorang yang terlatih, punya etika profesional, secara profesional cukup stabil & matang. Peran Konselor :

1. Menentukan seorang pecandu sedang berada dalam tahapan yang mana dalam proses perubahannya.

2. Menolong klien untuk maju dan pindah ke tahap berikutnya dalam proses perubahan.

3. Memotivasi klien untuk tetap bekerja keras dan sadar dalam menghadapi kesulitan dan hambatan dalam proses pemulihan.

Individu Drug Counseling Model ( NIDA )

Stages Changes :1. Membantu klien untuk mengakui akan adiksinya.

- ( Pra Contemplasi ) belum berpikir.2. Menjelaskan tanda-tanda mengenai penyakit adiksi yang

berdasarkan pengalaman klien.- Sharing, open minded.

3. Mengajarkan pecandu bahayanya penggunaan drugs kembali (relapse)- conseling, session, harm reduction.

4. Memotivasi klien untuk bisa mencapai / mempertahankan abstinence atau clean time.

5. Memonitor clean time / abstinence klien dengan cara test urine / test Nafas, body language (indrera ke enam seorang pecandu).

6. Memonitor intensif satu atau lebih klien untuk bisa mempertahankanabstinence (sponsor, self assesment).

7. Mengajarkan teknik Relapse Prevention :

44

Page 45: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

- Identification cues (symptoms).- Identification trigger (boring).- Identification situation (people, things, place).

8. Membantu klien menciptakan problem solving yang baru dan lebihefektif (riding the surf).

9. Memperkenalkan 12 steps, NA, CA, AA, etc.10. Membuat perencanaan kepada klien untuk melanjutkan proses

recovery (step 2 &3).11. Membantu klien untuk mengenal & merubah gaya hidup /

behaviour yg bisa menimbulkan trigger relapse.12. Membantu klien mengenal dirinya serta meningkatkan harga

dirinya dan memberikan copping skill untuk menunjang hidupnya diluar nanti.

Bagaimana Adiksi Mempengaruhi Keluarga

@ Disaat penyakit adiksi menyerang salah satu anggota keluarga akan mengakibatkan beberapa hal :

1. Penyangkalan2. Kemarahan3. Kegelisahan4. Depresi

@ Beberapa kondisi dapat membuat keluarga sipecandu menjadi bersifat co-addict, @ Berikut ini adalah beberapa sifat keluarga co-addict

1. Menutupi Untuk menutupi rasa malu yang ditimbulkan akibat sikap dan

tingkah laku sipecandu, seringkali keluarga sipecandu menutupi-nutupi kesalahan yang diperbuat sipecandu dan kecanduan yang diderita sipecandu. Sikap seperti ini akan menimbulkan konsekwensi memperburuk situasi didalam keluarga. perasaan luka yang bertambah akibat tekanan yang ditimbulkan sipecandu yang akhirnya membuat semakin bertambahnya penderitaan didalam keluarga, karena sikap ini sama sekali tidak membantu pemulihan sipecandu.

2. Merasionalisasikan Sikap seperti ini sering timbul didalam keluarga co-addict karena

disebabkan kurangnya pengetahuan adiksi didalam keluarga, yang menyebabkan keluarga sipecandu berpikiran bahwa penyakit adiksi yang diderita sipecandu adalah sesuatu yang “wajar” ( pembenaran ).

45

Page 46: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

Contoh : Keluarga sipecandu merasa bahwa alasan sipecandu menggunakan drugs / alcohol karena diakibatkan oleh mereka (feeling guilt), sehingga mereka berusaha merasionalisasikan atas penyakit kecanduan yang diderita oleh sipecandu (pembenaran).

3. Menarik diri Sikap seperti ini biasanya terjadi disaat keluarga sipecandu mulai

tidak dapat menangani masalah-masalah yang diakibatkan oleh perbuatan sipecandu, sehingga membuat keluarga sipecandu merasa putus-asa, bersalah dan malu.

Tidak adanya komunikasi diantara anggota keluarga, karena masing-masing anggota keluarga mulai menarik diri antara satu sama lain.

4. Menyalahkan diri sendiri. Keluarga co-addict seringkali bersikap menyalahkan diri sendiri

disaat salah satu anggota keluarga menjadi pecandu, karena mereka menganggap bahwa permasalahan sipecandu menggunakan drugs / alcohol terletak kepada keluarga sipecandu.

5. Mengarahkan & Mengontrol. Keluarga sipecandu berusaha mengarahkan dan mengontrol

pemakaian drugs / alcohol sipecandu ( seminggu 1 kali, sebulan 1kali, dst ),tetapi sikap seperti ini tidak akan pernah berhasil.

RECOVERY BOOK / PAGE 500-501

46

Page 47: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

MEMBUAT KEPUTUSAN

Kadang susah membedakan antara orang yang pintar dan berbakat, dengan orang yang bodoh. Orang yang bodoh tidak bisa melakukan apa-apa karena nggak ngerti, sedangkan orang yang pintar dan berbakat nggak tau apa yang harus dilakukannya karena nggak bisa memilih.

Berani mencoba segala sesuatu itu bagus, tapi setelah itu bikin suatu keputusan. Sebetulnya mana sih yang harus di ambil?? Lebih baik melakukan kesalahan tapi mengambil suatu keputusan, daripada nggak pernah salah sama sekali dan nggak pernah mengambil suatu KEPUTUSAN…

BAHAN RENUNGAN

Satu hal yang pasti terjadi adalah perubahan. Kalau anda berada di tengah situasi yang sukar, pandang itu sebagai hal yang sementara dalam hidup anda. Ingatlah bahwa sekarang tidaklah selamanya.

Pemenang bukanlah mereka yang tidak pernah gagal, melainkan mereka yang tidak pernah berhenti mencoba.

Perbedaan antara orang yang sukses dengan yang gagal adalah kemampuan mereka menghadapi tekanan. Kegagalan bukan yang terburuk di dunia, melainkan putus asa. Perubahan adalah satu-satunya unsure dalam mencapai kedewasaan. Perubahan itu selalu ada tetapi belum tentu baik. Orang yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah mencoba. Sukacita yang sejati dihasilkan dari kesedihan. Anda tidak pernah mengecap sukacita kesuksesan tanpa mengalami

dukacita kegagalan. Kesedihan adalah salah satu guru terbesar dalam kehidupan. Orang tidak dibayar untuk apa yang mereka ingin lakukan, tetapi untuk apa

yang mereka lakukan.

47

Page 48: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

Menjadi lelaki sejati adalah masalah kelahiran, menjadi pria sejati adalah masalah pilihan.

Membuat kesalahan itu wajar, tetapi tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu adalah kurang ajar.

Jadilah orang yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu yang tersenyum.

Lebih mudah memaafkan kesalahan seorang musuh dari pada seorang teman.

Tidak apa-apa membiarkan dirimu pergi selama kamu bisa membiarkan dirimu kembali lagi.

Pada saat mendung, ingatkan dirimu pada apa dan siapa yang bisa membuat mu merasa dibawah matahari yang cerah.

Mengapa aku harus membuat seorang wanita merasa sedih, kalau aku bisa membuat banyak wanita merasa sangat bahagia??

Cinta itu seperti api. Nyalanya akan menghangatkan hatimu, atau bahkan akan mambakar hangus hatimu.

48

Page 49: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

Treatment Of Alcoholic & Other Drug Problem

Kenyataannya, Alcoholics biasanya mengatakan bahwa mereka mau sembuh sebagaimana sebuah kesembuhan dalam pemulihan.

Kadang ini membuktikan bahwa kenyataannya klien sering “menghilang”, (dalam kasus ini dari pemulihan untuk pecandu yang tidak sabar) atau tidak melanjutkan bentuk-bentuk lain dari konseling atau terapi akan penyalah-gunaan program pemulihan.

Apa yang terjadi di dalam pemulihan…?a. Pendekatan pada pemulihan.

Cara pendekatan yang sudah terkenal dan tersebar luas adalah MINNESSOTAessotaessotaesota Model, dikembangkan oleh Hazelden Foundation di tahun 1940 dan 1950, seperti yang di gambarkan oleh Cook (1998), MINNESSOTAessotaessota MDL : adalah mementingkan clean time (masa bersih), berkelanjutan pendekatan profesional untuk pemulihan dari para pecandu, berdasarkan prinsip dari “AA”. Ini ditekankan pada sebuah konsep penyakit dari ketergantungan drug & alcoholic dengan janji dari pemulihan, tapi bukan sembuh. Bagi mereka yang menolaknya, program ini dilakukan terus-menerus, menawarkan group therapy, ceramah dan konseling.

Philosophy dari MINNESSOTAessotaessota MDL bisa dijalankan dengan 4 komponen (Cook,1998):1. Kepercayaan

Percaya bahwa pecandu dapat merubah tingkah laku, kepercayaan, dan sifat jangka waktu ketergantungan zat kimia yang ada pada para pecandu/alcoholics dapat dilihat dari penyakit fisik, mental, sosial, dan spiritual.

2. MINNESSOTA MDL mengarah pada konsep penyakit dari para pecandu.

3. Terilustrasi dari tujuan pemulihan jangka panjang dari MINNESSOTA MDL berhenti dari rasa ingin memakai zat kimia dan mengembangkan gaya hidup.

49

Page 50: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

4. MINNESSOTA MDL memakai prinsip-prinsip dari “AA & NA” dalam pemulihan.

Guna Dari Theraphy

Pecandu drugs bila dilihat dari pembelajaran adalah sebagai tanda-tanda dari timbulnya gangguan mental, drugs juga dipakai oleh para pecandu sebagai perangkat untuk untuk menghilangkan stress dan kecemasan therapy encounter. Alat terapi secara luas yang dipakai dalam program ini adalah encounter group, yang sudah oleh Deasec-Gerker, Murphy, Rosenttal, Blasé, Rainbez, Casriel dan Deitch. Dalam encounter ini sekiranya harus ada 8-15 residen dimana mereka mungkin bisa atau tidak bisa membenahi program. Encounter yang lainnya berupa konfrontasi antara resident. Komposisi dari sebuah Encounter group bisa berbeda dari sesi ke sesi.Mempraktekan seorang residen ke pengalaman-pengalaman yang berbeda, tingkah laku dan mengerti dari setiap sesi yang diberikan. Beda dampak grup yang dipimpin oleh seorang psikiater atau beberapa profesional berkualifikasi lainnya dimana mereka mempelajari, membimbing, mengartikan, dan menerapkan tingkah laku dari setiap pasien di grup tersebut. TC Encounter Group tidak memiliki pimpinan yang pasti, dan formal. Kekerasan secara fisik tidak dapat ditoleransi/tidak diperbolehkan, bagaimanapun juga perkataan yang ekstrim seperti berteriak dan mengutuk diizinkan.

Semua anggota diharapkan untuk dapat berpartisipasi dalam sesi itu. Setiap partisipasi didalam konfrontasi secara individu sedikitnya beberapa saat dari sesi, dan si pecandu sendiri juga diperbolehkan untuk mengkonfront yang lainnya. Selama sesi di Encounter, semua anggota diminta untuk membuat komitment untuk merubah tingkah lakunya. Komitment ini juga harus bisa dibawa keluar dari Encounter group untuk kehidupan sehari-hari diluar komunitas.

Tehnik yang dilakukan untuk mendapatkan respon dalam sesi Encounter dapat dimulai dari mengajukan pertanyaan sederhana kepada partisipan tentang apa yang mengganggu pikirannya, selagi muncul suatu tuduhan-tuduhan terhadap dirinya. Partisipan yang telah di encounter juga mengharapkan kejujuran yang penuh dalam tanggapan tentang dirinya dan tingkah lakunya. Pada akhir dari encounter sebuah usaha untuk menyadarkan dibuat untuk membangun kembali seluruh partisipasi. Perasaan akan ditunjukkan dari pribadi-pribadi para partisipan sebagai sebuah tanda dari perhatian dan untuk bertanggung jawab, mencintai dan menerima/penerimaan dan persahabatan dapat dilihat dengan menyuguhkan kopi & makanan kecil kepada para partisipan. Satu bantahan sering terjadi tentang professional, karena mereka biasanya dengan mudah mendahulukan dan merasa kasihan oleh pasien pecandu mereka, ini biasa dianggap bahwa mantan pecandu, yang telah melewati berbagai pengalaman, tidak mudah untuk dibodohi oleh teman-teman sebaya mereka.Untuk berkembang, partisipan harus mengalihkan kejujuran kedalam tingkah laku dan sikap-sikap mereka.

50

Page 51: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

Teknik untuk membangun kemampuan secara verbal, berpartisipasi dalam encounter meminta kemampuan berbicara sama halnya di dalam TC secara umum, mereka yang kurang dalam kemampuan ini ada dalam sebuah kerugian.

Berikut adalah teknik yang dipakai untuk residen dalam menerapkan kemampuan-kemampuan ini :1. “Morning-meeting”, karena pada Encounter biasanya sangat

kritis, morning-meeting justru dimulai dari gaya yang sangat bersahabat, residen biasanya berbicara, bernyanyi, dan membacakan puisi.

2. “Word for the day”, setiap hari sebuah kalimat baru muncul dalam bulletin, dan residen diminta untuk mempelajari arti dan pesannya.

3. “Speaking engagement”, residen keluar ke masyarakat untuk menjelaskan program dan untuk pengumpulan dana.

4. “Grab-bag seminars” residen memilih topik dan menjelaskannya.

5. ”Debates”, residen memperdebatkan dengan pihak yang lain akan subyek-subyek yang kontroversial, dan pada akhirnya mereka bertukar tempat untuk memperdebatkan lagi dari pandangan yang lain.

6. “Open house”, sekali seminggu residen melakukan open house, dimana mereka bisa berbaur secara sosial dengan yang bukan pecandu.

Extented Encounter Technique. Tipe lainnya dari teknik ini mungkin saja, perpanjangan sesi encounter

ini bisa 12-18 jam. Pada daytop village didesain untuk mengurus pada akar-akar ketakutan yang dalam dan kecemasan yang mungkin tidak terselesaikan dalam sesi encounter yang singkat. Pada odyssey house kemungkinan-kemungkinan dipakai untuk tujuan dari menuduh, walaupun si orang tersebut bisa sepenuhnya menerima sebagai seorang anggota dari komunitas. Group meetings disebut “cap-outs” pada daytop village, dalam phoenix house disebut “house encounter” (di dalam RSMM seperti “evaluasi piket” mingguan), pada daytop juga ada yang dinamakan extended encounter secara marathon (jangka waktu lama), dimana bisa berlangsung sampai 30 jam, tapi ini sudah dielemisasi/dihidupkan.

Classical Group Theraphy.Group yang dipakai dalam pemulihan dari para pecandu adalah berbeda

ukuran dan berposisi. Therapy group di Central Islip State Hospital di New York telah membuat secara eksklusif untuk pasien-pasien pria seperti diberitakan/dilaporkan oleh Brett & Villenenve, di New York Baird House untuk wanita. New York Riverside Hospital membuat untuk penggabungannya (Pria & Wanita). Di Riverside Hospital dipakai penggabungan antara pecandu & non pecandu dari pelajar-pelajar/mahasiswa yang dilihat apakah mereka (non addict) bisa menerima para pecandu dalam proses terapi. Leskowitz

51

Page 52: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

menjabarkan sebuah grup dibuat untuk Pria & Wanita pecandu di New York Greenwich House, sebuah komunitas berasakan Counseling Center. Dalam variasinya dari Co-Therapy dikembangkan di New York Lincoln Hospital, setiap Co-Therapy team dibuat oleh seorang profesional & non profesional.

Kesimpulannya : Masa bersih berorientasi pada program pemulihan tidak muncul secara efektif dalam mengembalikan sebagian besar pasien dalam pemulihan. Pembelajaran yang dipimpin oleh John Longrod di Bronx State Hospital. Methadon program membuktikan banyak para pecandu yang kembali relapse. Sampai penelitian berikut yang evaluasinya lengkap, ke efektifan TC & Group Therapy tetap dalam keraguan sebagaimana untuk pemulihan yang berhasil untuk sebagian besar pecandu heroin.

ENCOUNTER GROUP

Membahas masalah yang ada dan langsung dibicarakan dengan yang bermasalah

Forum memberi kritikan (Confrontation) Evaluasi masalah/piket Meluruskan hal atau persepsi yang salah Behaviour correction Pendekatan circle Membahas masalah rumah dan job description Penilaian Membahas satu masalah yang sudah berkali-kali dilakukan dan

cenderung menjadi sebuah kebiasaan yang buruk Saling membantu, memperhatikan dan mengingatkan satu sama

lain bila ada yang melakukan kesalahan

Kesimpulan : suatu kelompok yang dibentuk dengan tujuan untuk meluruskan permasalahan pribadi maupun kelompok, agar dapat berkembang dan melakukan pencarian jati diri.

BEING LOCKED UP IN REHAB FACILITY( Dikurung di rehab/hidup di dalam tempat pemulihan )

52

Page 53: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

Kekhawatiran-kekhawatiran yang terjadi pada diri pecandu untuk memasuki tempat Rehabilitasi

1. Meninggalkan keluarga2. Meniggalkan pekerjaan/pendidikan3. Memerlukan biaya4. Meninggalkan “kesenangan”5. Di dalam institusi

Hal-hal yang akan terjadi pada diri pecandu jika tidak memasuki tempat Rehabilitasi

1. Peningkatan kecanduan2. Kesepian yang permanen3. Kehilangan keluarga4. Kehilangan pekerjaan5. Masalah financial6. Stigma masyarakat7. Kehilangan kewarasan8. “Penyakit’ yang timbul akibat penggunaan drugs9. Kematian

Tips-tips memasuki tempat Rehabilitasi1. Menerima rasa takut sebagai suatu hal yang normal

Semua orang akan merasakan ketakutan yang sama untuk memasuki tempat rehabilitasi. a. Ketakutan akibat putus zat (sakaw)b. Ketakutan untuk bertemu dengan komunitas baruc. Ketakutan akan kewarasand. Ketakutan kehilangan komunitas lama dan gaya hidupe. Ketakutan kehilangan “Kesenangan”f. Ketakutan mengenali diri sendirig. Ketakutan mengetahui “penyakit” yang telah kita derita

Pikirkanlah semua ketakutan-ketakutan ini dengan pengertian, semua ketakutan-ketakutan tersebut adalah dasar dari ketidak-realistisan terhadap cara pandang, terhadap kehidupan, dan terhadap situasi. Ketakutan-ketakutan ini akan menghambat perkembangan pemulihan kita.

Setelah kita dapat mengatasi rasa takut, kita akan mulai mengenali beberapa hal.

1. Mengenali diri sendiri2. Mengenali penyakit kita3. Mengenali dunia nyata.

53

Page 54: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

2. Melakukan peninjauan

Carilah informasi tentang beberapa hal.a. Program yang akan dijalanib. Kegiatan/aktivitas yang akan dijalanic. Pengalaman para Residen yang tinggal

ditempat tersebut

3. Ekspresikan semua masalah Bicarakanlah semua “masalah”

dengan Counselor tempat tersebut, karena hal ini akan sangat membantu. Bicarakanlah semua ketakutan-ketakutan yang dihadapi di dalam tempat pemulihan (takut menghadapi putus zat, menjadi waras, komunitas baru, meniggalkan keluarga dan pekerjaan/pendidikan).

4. Keyakinan terhadap dukungan keluarga Perasaan pecandu akan lebih baik bila dia menyadari bahwa

kepergiannya ketempat Rehabilitasi bukanlah untuk “meninggalkan” keluarga, melainkan untuk pemulihan dirinya.

Dukungan dari keluarga akan sangat membantu pemulihan pecandu.

5. Bicarakanlah segala sesuatunya dengan tempat pekerjaan/pendidikan anda Hal ini akan sangat membantu bagi para pecandu yang memiliki

pekerjaan dan masih mengikuti pendidikan.

6. Memeriksa pilihan pembayaran Bila uang adalah suatu masalah, bicarakanlah dengan pihak tempat

rehabilitasi mengenai cara pembayaran.

EVALUASI HARI INI

1. Apakah hari ini saya bersih dari drugs?2. Apakah hari ini saya berperilaku berbeda dari biasanya?3. Apakah pikiran junkie saya mempengaruhi hidup saya hari ini?4. Apakah saya berbuat baik hari ini?5. Apakah hari ini hari yang baik buat saya?6. Apakah hari ini saya bahagia?7. Siapa orang yang saya percaya dalam hidup saya?8. Siapa yang mempercayai saya hari ini?9. Apakah hari ini saya membaca sesuatu yang membantu pemulihan saya?

54

Page 55: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

10. Apa yang saya pelajari tentang diri saya hari ini?11. Apakah hari ini saya berdoa / meditasi?12. Apakah saya mempunyai kemauan untuk berubah hari ini?

KEDEWASAAN

- Mandiri- Tidak memikirkan diri sendiri- Bisa berpikir secara objektif- Pola pikir dan perilaku sudah bisa rasional

Kedewasaan adalah timbul dari diri kita sendiri dari usia anak-anak hingga kita dewasa, berkembang dari kita sendiri yang mampu membagi mana yang baik dan mana yang benar.

Kedewasaan adalah tidak membenci kritik namun melihatnya sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri.

1. Mengetahui bahwa mengasihani diri sendiri tidak ada hasilnya dan kekanakan, dan tidak meletakkan kesalahan kepada orang lain.

2. Tidak mudah marah berkaitan dengan hal-hal sepele.3. Tenang di situasi darurat, masuk akal ketika menyelesaikan masalah.4. Menerima tanggung jawab dan tidak menyalahkan orang lain apabila

ada yang tidak beres.5. Sabar dalam mengatasi keterlambatan.6. Tidak sombong bila dipuji, berterima kasih saat dipuji.7. Bersuka cita atas keberhasilan orang lain dengan hati bersih.8. Sopan dalam mendengarkan orang lain.9. Tidak mencari-cari kesalahan orang lain.10. Dapat membuat perencanaan yang baik.11. Menunjukkan kedewasaaan spiritual dengan menyadari kehadiran

kekuatan yang lebih besar dari kita, bahwa manusia lain sebagai ciptaan Nya, juga memiliki kelebihan dan dapat memberi banyak pada orang lain, bahwa masing-masing perlu memberi apa yang mereka miliki pada orang lain.

12. Mengetahui bahwa kita selalu mempunyai pilihan, bahwa saya selalu mempunyai pilihan dan mengambil tanggung jawab atas keputusan yang diambil.

55

Page 56: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

13. Melihat hidup adalah berkah.14. Memiliki pendapat tanpa memaksakan orang lain untuk menerima

pendapatnya.15. Memaafkan dirinya dan memaafkan orang lain.16. Mengetahui kekurangan dan kekuatannya.17. Memiliki keberanian untuk hidup satu hari setiap kalinya.18. Menerima bahwa kebutuhanku adalah tanggung jawab pribadi.19. Menyayangi dan memperhatikan orang lain diluar diri sendiri sebagai

bagian dari diri kita sendiri.20. Menerima kenyataan bahwa saya tidak akan sempurna. Aku akan

selalu “ sedang dalam konstruksi” penyempurnaan.

DISHONESTY(Ketidakjujuran)

Biasanya kita tidak jujur terhadap :- Diri sendiri- Orang lain / teman / sahabat- Orang tua- Lawan jenis- Tuhan- Orang yang sayang dengan kita- Pasangan hidup- Musuh kita sendiri

Proses dasar untuk jujur :1. Orang pertama yang harus anda mulai untuk menceritakan kebenaran

adalah diri sendiri.2. Sadarlah… tidak semua orang lain jujur secara sempurna.3. Biasakan menceritakan kebenaran, walaupun itu sakit.4. Hilangkan kebiasaan berbohong pada orang lain karena anda akan

kehilangan kepercayaan dan bantuan dari orang lain.5. Bersiaplah bahwa orang lain tidak menerima kejujuran anda.6. Sukses pemulihan tidak mungkin tanpa kejujuran.

56

Page 57: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

SPONSOR

Sponsor : - Individu yang bisa diajak sharing- Bisa dipercaya dan akrab- Teman yang membantu pemulihan kita dalam suka dan duka- Orang yang bisa memberi motivasi dan semangat hidup- Panutan / role modelTujuan :- Memperkenalkan kebebasan hidup bersih (clean ‘n sober).- Membantu memperjelas / cermin yang ingin dicapai sebagai diri anda

yang baru dalam dunia nyata.- Menjaga agar bagian kecanduan anda tidak mempengaruhi diri anda

yang rentan.- Membantu untuk mengatasi aspek penghancuran diri sendiri dari

penyakit adiksi atau penyakit akibat dari adiksi.

Kriteria :- Sejenis (laki-laki ~ laki-laki, perempuan ~ perempuan / man with

man, woman with woman)- Clean time yang lebih lama daripada sponsee- Clean time yang berkualitas- Pengetahuan NA yang luas- Keramahan ; mudah / dapat diajak bicara- Kepercayaan ; dapat menjaga anonimitas sharing- Objektifitas ; tidak terlibat secara emosional dengan diri anda- Kebersediaan ; bersedia membantu anda dalam suka/duka- Ketegasan ; mampu berkata apa adanya dan berkata “tidak” untuk

kesembuhan anda- Empati ; dapat menunjukan kelemahan anda dan dapat membantu

membangun harga diri / percaya diri anda- Tujuan yang sama, CLEAN ‘N SOBER…

IMAGE JUNKIE DI MASYARAKAT

1. Dalam sesi ini, residen diharapkan dapat memberikan opini mereka tentang image pecandu dalam lingkungan sosial.

2. Mereka menulis makalah tentang image / gambaran seorang pecandu di mata masyarakat.

57

Page 58: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

3. Stigma seperti apa yang ada di masyarakat tentang seorang pecandu. 4. Setelah menulis makalah, tulisan yang mereka buat akan dibahas satu per satu.5. Lalu diskusikan tentang paradigma masyarakat terhadap seorang pecandu. 6. Apakah paradigma / stigma yang beredar di masyarakat tentang seorang

pecandu pasti negatif?7. Apakah para pecandu layak mendapatkan maaf?8. Apakah stigma itu bisa diubah?

Kira-kira hal seperti itu yang akan dibahas dalam sesi ini.

TUJUAN HIDUP

1. Dalam sesi ini, residen diharapkan mengetahui apa tujuan hidup mereka setelah bisa hidup abstinent tanpa drugs.

2. Di setiap morning meeting, residen menyebutkan tujuan hidup mereka hari itu.3. Dalam sesi ini residen diharapkan tidak hanya dapat mengetahui tujuan hari itu

saja, melainkan tujuan hidup mereka dalam 5, 10, 15, 20, bahkan 30 tahun mendatang. Kira-kira apa yang mereka ingin capai di tahun itu.

4. Residen juga diharapkan dapat membuat action plan & recovery plan mereka di saat itu.

HERO

1. Dalam sesi ini, residen diharapkan dapat mengetahui dan mengenali sosok pahlawan yang menjadi panutan mereka.

2. Tanpa disadari, sosok pahlawan akan menjadi role model / panutan. 3. Tokoh pahlawan bisa siapa saja. Dari tokoh kartun, tokoh politik, tokoh

agama, bahkan orang tua pun dapat menjadi pahlawan bagi seseorang. 4. Biasanya kita menjadikan tokoh itu sebagai pahlawan karena ada sikap atau

perilaku si tokoh yang ingin kita tiru.5. Dan di akhir sesi, residen dapat mengetahui sifat positif apa yang mereka sukai

dari tokoh pahlawan mereka masing-masing, dan diharapkan mereka bisa mempunyai sifat positif seperti pahlawan mereka.

58

Page 59: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

GROUP THERAPY

1. Dalam sesi ini, diadakan suatu diskusi dengan topik tertentu yang akan dibahas.

2. Diharapkan dalam sesi ini, residen dapat belajar mengemukakan pendapat / opini mereka secara bebas dan kritis. Serta interaktif di dalam suatu diskusi. Sehingga nantinya mereka bisa berani dalam mengemukakan pendapatnya sendiri, dan belajar untuk lebih berani speak-up.

RECOVERY

Apakah Recovery itu?- Tempat pemulihan ketergantungan drugs- Tempat berkumpulnya para pecandu yang ingin bebas dari drugs- Tempat pemulihan mental untuk para pecandu

Recovery adalah : suatu proses penghentian pemakaian obat-obatan dan barang

kimia lainnya mempertahankan keadaan bebas dari penggunaan obat-obatan

(abstinence) termasuk adanya perubahan intra personal (dalam diri) dan inter

personal (saat berhubungan dengan orang lain) yang signifikan (bermakna)

Perubahan-perubahan ini bervariasi dari seseorang dengan yang lainnya, tetapi selalu melibatkan fungsi-fungsi berikut :

- Fisik (physical) : kurus , lemah, dekil, kucel (junkie aktif).- Psikologis (psychological) : sensi, egois, parno, gelisah (junkie aktif).- Perilaku (behaviour) : urakan, pembohong, manipulatif, klepto (junkie

aktif).- Inter personal : adanya tekanan emosi yang berhubungan dengan orang

lain (junkie aktif).- Keluarga (Family) : tidak harmonis (junkie aktif).- Social : susah berinteraksi dengan orang lain, bad communication

(junkie aktif).

59

Page 60: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

- Spiritual : jauh dari Tuhan, tidak percaya bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang dapat membantu kita (junkie aktif).

- Financial : abis-abisan, bokek, selalu kekurangan (junkie aktif).

Manfaat yang bisa didapat setelah melakukan Recovery - Mendapatkan informasi yang tepat akibat-akibat dari penggunaan drugs.- Peningkatan kesadaran atas bahaya penggunaan drugs.- Terbentuknya kemampuan (skill) untuk dapat hidup bebas dari drugs.- Melalui suatu program perubahan (dari seorang addict menjadi seorang

yang abstinence dari drugs).

Program perubahan pada diri seseorang dapat terjadi melalui : - Treatment program.- Supporting group.- Pengaturan / pengendalian diri sendiri.

COGNITIVE AND BEHAVIOUR MODEL

Ada pernyataan bahwa : Addiction is a immoral conduct., artinya : adiksi adalah perilaku yang menyesatkan. Memang benar bahwa adiksi dapat mempengaruhi dan merubah perilaku kita menjadi negatif. Karena jika kita sudah ketergantungan terhadap suatu zat, maka kita akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan zat tersebut. Tidak menghairaukan apakah itu melanggar hukum atau norma-norma sekalipun. Sama seperti pernyataan : Addiction is a maladaptive behaviour. Artinya; adiksi adalah perilaku yang tidak dapat beradaptasi atau bertentangan dengan norma-norma.

Adiksi adalah suatu penyakit yang sangat mempengaruhi cognitif (pola pikir). Kebanyakan pecandu menjadi impulsif yaitu melakukan sesuatu hal tanpa ber pikir lebih dahulu.

Adiksi juga sangat berpengaruh pada perubahan perilaku. Setiap pecandu pasti menjadi obsesif-kompulsif tanpa mereka sadari. Pecandu sangat terobsesi (terpaku) dengan drugs dan selalu mengulang-ulang hal yang sama setiap harinya. Contohnya : selalu coba pakai drugs yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda.

60

Page 61: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

Kalau adiksi bisa mempengaruhi pola pikir dan perilaku kita, otomatis pola hidup kita akan berubah. Yang mungkin tadinya mempunyai pola hidup yang sehat layaknya orang normal berubah 180 derajat.

Adiksi membuat fungsi kognitif kita terganggu. Cara berpikir kita jadi menyimpang. Ex cara berpikir yang menyimpang :

1. Generalisasi yang berlebihan; selalu menarik kesimpulan hanya berdasarkan satu atau dua keterangan.

2. Memandang suatu peristiwa sebagai malapetaka.3. Cara berpikir yang emosional.4. Merasa selalu benar.5. Selalu menyalahkan orang lain.

Kalau pecandu sudah merasa “Hit the bottom”, berarti pola pikir si pecandu sudah mulai mau berubah. Yang tadinya waktu junkie aktif selalu obsesif-kompulsif, tapi sekarang sudah berubah. Sudah tahu rasa rugi / rasa sakit yang diakibatkan karena pakai drugs lebih besar dari rasa senang yang didapatkan.

Kalau sudah seperti ini, si pecandu diharapkan bisa masuk ke tempat pemulihan. Yang ideal mungkin tempat pemulihan yang ada CBT nya. Tempat yang menerapkan terapi yang menekankan perbaikan pada fungsi kognitif (pola pikir) dan behaviour (perilaku). Dan si pecandu diharapkan masuk dalam tahap in the program, yaitu tahu program dan mau menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan di harapkan bisa menjadi orang normal kembali.

KONSELING ADIKSI Based on NIDA

Konseling : Suatu proses pemapanan, suatu hubungan kerjasama dengan memanfaatkan interaksi interpersonal.

Adiksi : penyakit yg menyerang 4 aspek yaitu fisik, mental, emosional, spiritual, juga behaviour yang sifatnya kronis dan kambuhan.

Konseling adiksi : proses pemapanan terhadap seorang pecandu guna mempelajari apa yang diinginkannya.

Fase-fase perubahan klien : Pra-contemplasi (belum punya keinginan untuk berubah).

61

Page 62: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

Kontemplasi (sudah mempertimbangkan untuk clean, tapi belum siap) Preparasi (sudah siap untuk clean dan melakukan perubahan). Action (menunjukan perubahan beberapa perilaku dengan tidak

menggunakan drugs). Maintanance (residen melakukan perubahan dalam dirinya dalam suatu

periode waktu substansial).

= Strategi konseling =1. Strategi konseling motivasional :

- Mengajukan pertanyaan terbuka.- Mendatangkan pertanyaan motivasi diri.- Mempraktekan reflektif listening.

2. Self motivational statements :- Mulai memberikan pemahaman bahwa drugs

membawa masalah.- Menunjukan kepedulian tentang suatu masalah.

3. Reflektif listening teknik :- Kita memberikan terhadap apa yang dikatakan klien.

= Model konseling =1. Flexibilitas ; membuat klien menjadi nyaman.

Yang harus dilakukan konselor : - Bersedia menemui mereka sesering mungkin.- Memberikan toleransi bila residen telat menjalani session.- Memberikan toleransi bila residen harus keluar lebih cepat.- Menyiapkan pertemuan diluar ruang pertemuan, bila perlu.

2. Empati ; konselor bisa merasakan apa yang dirasakan client tanpa larut kedalamnya.Konselor harus bisa :

- Empati.- Good listening skills.- Mengerti situasi & kondisi residen.

Empati digunakan untuk residen yang masih ambivalence. Untuk residen yang masih ambivalence, penting untuk konselor

memberikan feed back, tapi tidak memberikan judgement.

3. Keterlibatan secara aktif ; konselor hadir di tengah residen sebagai Role model.

4. Bersifat langsung tetapi berkolaboratif ; setiap residen berbeda cara pendekatannya.

62

Page 63: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

5. Social reinforcement ; penguatan secara social > lingkungan & komunitas. Therapeutic way : konseling di lingkungan / komunitas secara therapeutic.

= Teknik konseling =1. Behavioural techniques : ubah gaya hidup /perilaku residen / client.2. Additional resources : melalui narasumber, ex: buku.3. Progress graphic : grafik perkembangan residen/client.

= Tujuan konseling adiksi =1. Memperkirakan kesiapan klien untuk benar-benar berubah.2. Menerapkan berbagai teknik konseling untuk memotivasi klien dalam

proses perubahan tersebut (proses approaching).3. Deteksi co-morbiditas (dual problem).

Warning for counsellor : 1. Memerintah / mengkomandoi.2. Menghakimi.3. Memberi label.4. Mendoakan / mengkhotbahi.5. Mendengarkan client.

SUKSES PEMULIHAN

Mau apa sih kita di sini?

- Pulih / sembuh (fisik, mental, emosional, spiritual).- Dry drunk (abstinent dari drugs, tapi behaviour junkie aktif).- Menyenangkan hati orang tua.- Cari teman-teman yang senasib (sesama pecandu) untuk teman

sharing.- Mau tobat.

3 hal penting dalam menjalankan proses pemulihan dalam TC:

1. Honesty (kejujuran).2. Open minded (keterbukaan pikiran).3. Willingness (kemauan, ketersediaan).

63

Page 64: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

6 hal yang di lakukan dalam pemulihan :

1. Melakukan suatu pencarian jiwa (Journey to the soul)- Tulislah masa lalu sampai sekarang untuk menemukan

penyebab kita menggunakan drugs.2. Dengarkan dan amatilah

- Kita dapat memperoleh informasi yang berguna.3. Sharing / berbagi tentang pengalaman, kekuatan, harapan, pikiran

dan perasaan- Berguna untuk melatih berbicara di depan orang banyak.

4. Kejujuran- Adalah dasar dari semua pemulihan, karena ketidakjujuran

justru akan merugikan diri sendiri.5. Buatlah komitmen terhadap program 12 langkah.6. Sabar

- Karena sekian lama kita jadi pecandu, perlu ada suatu proses untuk merubah kebiasaan yang dulu.

THE NATURE OF PROBLEM(Masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-hari)

Pada waktu kita masih jadi pecandu aktif, banyak masalah yang timbul di dalam kehidupan kita. Berbagai macam hal yang menjadi masalah pasti pernah kita alami. Entah itu masalah dalam hal pendidikan, pekerjaan,

finansial, bahkan sampai masalah yang terjadi di dalam keluarga kita di sebabkan karena kita kecanduan drugs.

Stages of addiction (tingkatan dalam kecanduan) : 1. Users (pengguna) : masalah yang dihadapi masih tergolong

sedikit, kita masih bisa memecahkan lebih gampang.2. Abusers (penyalahguna) : masalah lebih banyak timbul, dan

kita sudah mulai kesulitan untuk mengatasinya.3. Addict (ketergantungan) : masalah sudah tidak terkendali,

sangat / hampir tidak mungkin untuk di atasi.

Sign when we’re in problems (tanda-tanda ketika sedang menghadapi masalah) : 1. Ketika kita mulai merasa kalau kita sudah tidak mampu

melakukannya sendiri.

64

Page 65: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

2. Ketika mulai merasa terjebak, kita merasa sudah tidak bisa kemana-mana lagi.

3. Ketika kita sedang khawatir setiap saat, dan sepertinya tidak pernah menemukan jawaban.

If we had problems, we have to… (hal-hal yang harus di perhatikan ketika kita sedang punya masalah) :1. Terbuka, jangan pendam sendiri

Efek : - Lebih lega jika kita berbagi. - Mendapatkan pertolongan.

2. Afirmasi (positif thinking / masukan-masukan yang positif)

HARM REDUCTION

Tujuan : untuk mengurangi efek samping atau kerusakan, bahaya yg ditimbulkan akibat atau komplikasi penggunaan NAPZA.

Besar kerusakan yg ditimbulkan : - Tingkat kerusakan hati / liver.- Tingkat kerusakan rumah tangga.- Pengucilan social.- Tingkat kriminalitas.- Tingkat kerusakan perekonomian pada skala nasional.

Program : Needle exchange : pertukaran jarum suntik yg kotor / terkontaminasi

dengan yg bersih.Tujuan : mengurangi resiko tertularnya virus HIV, Hepatitis, melalui jarum suntik.

Methadone maintenance : terapi jangka panjang dengan perawatan methadone ; suatu bentuk sintetis murni.Tujuan : tidak menuntut bebas dari penggunaan NAPZA, tetapi untuk membiarkan seseorang untuk hidup dengan ketergantungan bahan kimia yg spesifik dengan cara mengurangi efek yg merusak peredaran NAPZA.

Well informed program : memberikan informasi yg jelas dan benar mengenai dampak akibat penggunaan NAPZA. Data yg akurat dari

65

Page 66: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

korban yg berada di jalanan maupun yg telah mengikuti program rehabilitasi.Tujuan : agar khalayak paham seberapa serius masalah NAPZA yg ada sekarang ini.

DRUG COUNSELLING MODELBased on NIDA

1. Membantu klien untuk mengakui akan penyakit adiksi nya (pra-kontemplasi).

2. Menjelaskan tanda-tanda atau gejala-gejala mengenai penyakit adiksi yg berdasarkan pengalaman klien.

3. Mengajarkan pecandu bahayanya penggunaan drugs kembali (relapse).4. Memotivasi klien untuk bisa mencapai / mempertahankan clean time atau

abstinent.5. Memonitor clean time / abstinent klien dengan cara test urine / test napas.6. Memonitor intensif satu atau lebih klien untuk bisa mempertahankan

abstinent.7. Mengajarkan teknik-teknik relapse prevention.8. Membantu addict / klien menciptakan problem solving yg baru dan lebih

efektif.9. Memperkenalkan 12 steps, NA, CA, AA, etc.10. Membuat perencanaan kepada klien untuk melanjutkan proses recovery.11. Membantu addict untuk mengenal & merubah gaya hidup / behaviour

yang bisa menimbulkan trigger relapse.12. Membantu addict mengenal dirinya serta meningkatkan harga dirinya dan

memberikan copyng skill untuk menunjang hidupnya di luar / di rumah.

VCT66

Page 67: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

(Voluntary Counselling and Testing)

VCT adalah layanan konseling dan test HIV secara sukarela dan konfidensial (rahasia terjaga) kepada individu sehubungan dengan permasalahan HIV / AIDS dengan menempatkan individu / klien sebagai pusat berdasarkan kebutuhannya.

VCT merupakan pintu masuk untuk memadukan upaya-upaya yang berkaitan dengan pencegahan, dukungan social dan perawatan HIV / AIDS secara berkesinambungan.

Peranan VCT dalam program penaggulangan HIV / AIDS, dapat berperan sebagai pencegahan penyebaran HIV / AIDS. Jika si klien tahu tentang cara penyebaran virus HIV, diharapkan bisa menghindar dari faktor resiko penularan virus HIV.

Peranan VCT dalam program penanggulangan HIV / AIDS, juga dapat berperan dalam perawatan dan pengobatan.

Tujuan VCT : 1. Pencegahan penularan HIV

Dari orang yang HIV positif ke orang yang belum tertular atau pasangannya.

Dari ibu yang HIV positif kepada anaknya. Terhadap orang yang belum tertular dari pasangannya yang HIV

positif.2. Tindakan dini untuk akses layanan

Perawatan medis (terapi ARV, pengobatan dan pencegahan infeksi opiortunistik, pencegahan penularan dari ibu hamil kepada anaknya).

Keluarga berencana. Penanganan emosi. Konseling dukungan odha. Dukungan social. Saran berkaitan dengan hukum dan perencanaan ke depan.

3. Manfaat sosial Normalisasi HIV. Menghilangkan / mengurangi stigma. Promosi tentang kesadaran. Dukungan terhadap hak-hak asasi manusia.

4. Konseling untuk kepatuhan Kepatuhan untuk :

- Terapi ARV.- Terapi pencegahan.- Resistensi obat dan efek samping obat.- Pilihan-pilhan dalam pemberian makanan bayi (makanan

pengganti atau ASI).

67

Page 68: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

Mengatasi efek-efek intervensi ARV.

12 TRAPS(12 Jebakan relapse)

1. Not following direction.Tidak mengikuti anjuran. Biasanya anjuran ini datang dari psikiater, sponsor, konselor, atau old timer sekalipun. Anjuran yang biasanya diberikan antara lain :

- Abstinen dari alcohol atau drugs lainya.- Hadir dalam pertemuan.- Membuat perubahan dalam rutinitas harian untuk memperkuat

kewarasan.- Mengganti komunitas untuk menghindari resiko relapse.

2. The failure to self – diagnoseKegagalan dalam menilai diri sendiri. Di langkah pertama kita di tuntut untuk dapat menilai diri kita sendiri bahwa kita tidak berdaya terhadap adiksi kita.Bagaimana cara menghindari jebakan ini ? lakukan dengan 3 cara :

- Belajar untuk mendefinisikan sifat penting dalam diri kita.- Kita lihat dari pengalaman kita supaya kita dapat

mengidentifikasikan gejala relapse.- Membuat daftar untuk mendiagnosis diri kita sendiri.

3. Experimenting with controlBereksperimen dengan pengendalian diri. Biasanya pecandu sering bereksperimen bahwa ia dapat mengendalikan pemakaiannya. Bahkan setelah melewati masa abstinent, kata-kata “once too many, a thousands never enough” di acuhkan saja. Ada 2 cara untuk mengingatkan kita :

- Membuat kata-kata itu dan ditempatkan di tempat yang biasanya terlihat. Misal : di pintu kulkas, di samping tempat tidur, di buat gantungan kunci, dll.

- Belajar dari pengalaman kita atau orang lain dan meyakinkan bahwa sekali saja kita mencoba lagi, kita tidak akan bisa mengendalikannya.

4. Maintaining high risk life styleTetap menjalankan gaya hidup yang beresiko tinggi. Misalnya pada suatu saat anda sadar bahwa anda tidak cocok dengan komunitas pecandu lagi. Tapi anda juga tidak cocok dengan komunitas yang normal juga. Jadi sebenarnya anda cocok dengan komunitas yang seperti apa? Sebetulnya

68

Page 69: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

ada cara agar anda bisa cocok dalam suatu komunitas, jauhi “high risk situation” seperti orang-orang, tempat-tempat, dan benda-benda yang beresiko membuat anda relapse. Mulai untuk menghadiri pertemuan, cari sponsor, dan beradaptasilah dengan komunitas yang bersih.

5. Stress Pada waktu anda stress, sepertinya apapun yang anda lakukan selalu salah. Ada 5 items yang sering membuat recovering addict menjadi stress :

- Sifat perfeksionis (mengejar kesempurnaan). Ingat slogan NA ; K.I.S.S, Progress not perfection !

- Toleransi yang rendah terhadap frustrasi. Ingat slogan NA ; easy does it, one day at a time.

- Rasa khawatir yang terlalu berlebihan. Ingat slogan NA ; let go and let God.

- Rasa marah terhadap masa lalu. Dengan menjalankan langkah 4 sampai 9.

- Kehilangan kepercayaan terhadap orang lain. Ingat slogan NA ; keep coming back.

6. Complacency.

RELAPSE PREVENTION

Slips ; kembali memakai drugs untuk pertama kalinya setelah melewati fase abstinence.Relapse; penggunaan drugs tidak terkendali setelah melewati fase abstinence.

Relapse prevention modelCenaps model dari Terence Gorski, Dengan suatu konsep penyakit seperti ketergantungan zat kimia didefinisikan sebagai penyakit biopsikososial,yang berarti penyakit tersebut menyerang fungsi biologis/fisik, fungsi psikologis, dan fungsi sosial.Tujuan dasar cenaps model.

69

Page 70: Materi session basic

RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi-Bogor

1. Mengetahui bahwa ketergantungan akan zat kimia adalah penyakit biopsikososial.

2. Mengetahui bahwa perlunya abstinence dari segala drugs.3. Menggunakan dan mengembangkan program pemulihan untuk

mepertahankan abstinace.4. Mengidentifikasi kondisi/masalah lainya yang dapat mengganggu jalanya pemulihan .

Konsep pemulihan cenaps model- Abstinence dari segala jenis drugs.- Memisahkan diri dari people, places, things yang dapat menjadi trigger.- Membentuk network/jaringan baru yang dapat mendukung pemulihan.- Menghilangkan perilaku kompulsif yang dapat menyebabkan timbulnya perasaan menyakitkan.

Identification of the relapse process [ Gorsky and Miller, 1982]1. Perubahan sikap dimana residen tidak berpartisipasi pada recovery

program dan merasa daily activity adalah sesuatu yang membosankan dan bisa menimbulkan strss

2. Mengaktifkan kembali denial,yang biasanya dikaitkan dengan stress; ex; residen mengalami stress namun menolak untuk membicarakannya/ menyangkal keberadaanya.

3. Perubahan perilaku, residen mulai berubah perilakunya, biasanya setelah periode stress dilewati yang ditandai berupa perubahan sikap/rutinitas.

4. Social breakdown, dimana struktur social yang telah dibentuk mengalami kemunduran.

5. Munculnya withdrawal lanjutan setelah residen tersebut clean dari drugs, yang biasanya dikaitkan dengan sress.

6. Hilangnya struktur rutinitas keseharian [loss of structure]7. Membuat pilihan yang irasional dan tidak dapat diinterupsi [loss of

control]8. Hilangnya pilihan-pilihan / alternatif pilihan.9. Mengaktifkan tingkatan stress dalam kehidupan sehari hari.

NOTES

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

70

Page 71: Materi session basic

Instalasi Pemulihan Ketergantungan Napza

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

_________________________________________

___________________________________________________________________

_______________________________________

71


Top Related