Download - Makalah Leaching(1)

Transcript
Page 1: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 1/18

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

 Leaching  merupakan proses pengambilan logam berharga secara selektif dari

 bijih dengan leaching agents sehingga didapatkan suatu larutan kaya. Leaching juga

 bertujuan menaikan kadar dari bijih. Dalam melakukan leaching menurut Habashi

1982 ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

1.  Leaching agents sebaiknya dapat diregenerasi agar bernilai ekonomis.

2.  Leaching agents harus murah dan mudah didapat

3.  Material umpan harus bebas dari mineral-mineral lempung

4.  Leaching agents bersifat tidak beracun, tidak mudah terbakar dan tidak korosif 

5.  Material umpan harus bersifat porous sehingga leaching agents mudah kontak 

dengan material umpan Produksi tembaga 20% dilakukan secara

hidrometalurgi, 80% dilakukan secara pirometalurgi dan elektrometalurgi.

Tembaga adalah salah satu dari sekian banyak macam mineral kelas menengah

yang penggunaan relatif lebih banyak ketimbang logam mineral yang lain. Sebagai

contoh sederhana, tembaga identik dengan kabel, karena tembaga adalah penghantar 

listrik terbaik (sampai saat ini). Seluruh alat elektronik menggunakan kabel sebagai

media penghantar listriknya.

Dan masih banyak lainnya peralatan-peralatan yang menggunakan kabel sebagai

media penghantar arus listriknya. Tembaga di alam ditemukan dalam bentuk bijih

yang bermacam-macam. Teknik leaching yang bisa digunakan untuk tembaga

menurut Habashi 1982 yaitu:. Insitu Leaching Insitu leaching disebut juga sebagai

leaching in places.

Teknik  leaching  ini merupakan teknik yang paling tua dan sederhana serta

diterapkan pada sisa-sisa penambangan. Jadi dapat dikatakan produk yang dihasilkan

merupakan produk sampingan (by product). Waktu yang diperlukan sangat lama atau

skala tahunan dan terutama diterapkan untuk bijih tembaga berkadar rendah. Teknik 

Page 2: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 2/18

2

leaching ini dilakukan di  Miami Copper Company (Arizona) untuk melarutkan

tembaga dari bijih dengan kadar 0,15% tembaga dengan waktu 10-15 tahun.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa saja jenis-jenis leaching ?

2) Bagaiman proses produksi tembaga?

3) Bagaimana proses leaching  pada produksi tembaga ?

1.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui jenis-jenis leaching .

2) Mengetahui proses produksi khususnya tembaga.

3) Mengetahui proses leaching pada produksi tembaga.

1.4 Manfaat

1) Dapat mengetahui jenis-jenis leaching dan perbedaannya.

2) Dapat mengetahui proses produksi tembaga khususnya pada tahap leaching.

Page 3: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 3/18

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Tembaga

Tembaga adalah salah satu dari sekian banyak macam mineral kelas

menengah yang penggunaan relatif lebih banyak ketimbang logam mineral yang lain.

Sebagai contoh sederhana, tembaga identik dengan kabel, karena tembaga adalah

 penghantar listrik terbaik (sampai saat ini). Anda semua pasti tahu betapa bergunanya

kabel itu. Seluruh alat elektronik menggunakan kabel sebagai media penghantar 

listriknya. Dan masih banyak lainnya peralatan-peralatan yang menggunakan kabel

sebagai media penghantar arus listriknya.

Tembaga di alam berupa batu. Batuan mineral. Di alam batu tembaga atau

 pada istilah penambang disebut Cu Ore, jenisnya sangat beragam. Jenis-jenis tembaga

tersebut dapat ditinjau dan dikenali dengan melihat dari ikatan-ikatan kimianya.

Jenis-jenis tembaga tersebut dilihat dari ikatan kimianya adalah sebagai berikut :

1.  Jenis ikatan Sulfida : Chalcopyrite, bornite, covelite, chalcocite, dll.

2.  Jenis ikatan Oksida : Cuprit, Tenorite.

3.  Jenis ikatan Carbonat : Malchite, Bornite, dll.

4.   Native atau sudah menjadi tembaga di dalam batuan.

Tembaga berwarna coklat keabu-abuan dan mempunyai struktur kristal FCC.

Tembaga ini mempunyai sifat sifat yang sangat baik yakni; sebagai penghantar listrik 

dan panas yang baik, mampu di tempa, duktil dan mudah dibentuk menjadi plat-plat

atau kawat. Bijih-bijih tembaga dapat diklasifikasikan atas tiga golongan;Bijih

Sulfida, Bijih Oksida.Bijih murni (native).

Page 4: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 4/18

4

Dari jenis-jenis ikatan tersebut bisa ditentukan jenis proses yang cocok 

dengan karakter ikatan tersebut. Misal ikatan carbonat tentu berbeda dengan proses

tembaga native. Jika jenis native maka tidak perlu repot, karena tinggal smelting,

 beres. Tetapi untuk tembaga jenis ini cukup jarang di jumpai di Indonesia.

Untuk jenis ikatan carbonat ini, contohnya malchite. Malchite dengan rumus

kimia CuCO3. Untuk mendapatkan Cu (copper/tembaga) murni Untuk memecah

ikatan kimia tersebut dibutuhkan alat maupun bahan penunjang. Bahan penunjang

 pada malchite yang paling utama adalah kimia. Jenis kimia yang dipakai banyak 

sekali dan sangat mudah dibeli di pasaran. Setelah di campur kimia atau istilah yang

 biasa dipakai Leaching.

Setelah melalui proses  Leaching , mendapatkan cairan tembaga berwarna biru

atau hijau (tergantung tingkat kadar prosentase tembaga yang terkandung dalam

 batuan tembaga yang kita proses tadi). Setelah terdeteksi bahwa hasil dari Leaching

tersebut sudah tidak mengandung tembaga lagi, maka kita bisa mulai proses

 berikutnya, yaitu mengambil logam tembaga dari cairan hasil Leaching yang biasa di

sebut dengan istilah Cementation. Penarikan atau Cementation ini bisa menggunakan

 berbagai metode. Bisa menggunakan kimia, bisa menggunakan logam. Proses-proses

tersebut adalah sebagai berikut :

1.  Menggunakan kimia. Kalau menggunakan kimia, tinggal mencampur kimia

tersebut ke seluruh cairan tembaga terus diaduk-aduk, kemudian di tunggu

 beberapa jam maka cairan tersebut akan menggumpal, lalu tinggal disaring dan

kemudian dikeringkan. Setelah kering bentuknya sepeti keripik berwarna biru.

Page 5: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 5/18

5

Perlu diperhatikan tingkat kekeringan harus benar-benar kering, karena jika belum

terlalu kering maka akan mempengaruhi proses berikutnya.

2.  Menggunakan logam. Menggunakan logam ini juga relatif mudah. Hanya tinggal

mencampurkan logam ke dalam cairan tembaga dan tinggal menunggu hasilnya.

Tetapi menggunakan logam ini lebih bagus, karena hasil yang terbentuk sudah

 berupa serbuk tembaga dengan warna khas tembaga.

2.2. Proses Produksi Tembaga 

Pembuatan tembaga dilakukan dalam beberapa tahap. Tembaga terikat secara

kimia di dalam bijih pada bahan yang disebut batu gang. Untuk mengumpulkan bijih-

 bijh itu biasanya dilakukan dengan membersihkannya dalam cairan berbuih, di mana

di situ ditiupkan udara. Ikatan tembaga dari bijih yang digiling sampai halus

dicampur dengan air dan zat-zat kimia sehingga menjadi pulp (bubur) pada suatu

 bejana silinder.

Zat-zat kimia (yang disebut Reagens) berfungsi untuk mempercepat

terpisahnya tembaga. Pada bubur tersebut ditiupkan udara atau gas sehingga timbul

 buih yang banyak. Bagian-bagian logam yang kecil sekali melekat pada gelembung

udara atau gas tersebut. Di situ terdapat semacam kincir yang berputar dengan

kecepatan sedemikian rupa sehingga gaya sentrifugal melemparkan buih tersebut

dengan mineral keluar tepi bejana sehingga terpisah dari batu gang.

Setelah proses tersebut logam dihilangkan airnya. Proses selanjutnya adalah

 pencarian di dalam suatu dapur mantel dengan jalan membakarnya dengan arang

debu. Di sini dapat dipisahkan zat asam dan batu-batu silikon dan besinya

dioksidasikan menjadi terak yang mengapung pada copper sulifida.

Pengolahan tembaga selanjutnya adalah dengan membawa isi dapur (yang

disebut matte) ke konverter mendatar. Di sini belerang akan terbakar oleh arus udara

yang kuat. Kemudian tembaga yang disebut blister sekali lagi dicairkan di dalam

sebuah dapur anode. Dalam proses ini (yang disebut polen) terjadi proes pengurangan

zat asam. Proses selanjutnya adalah pencarian di dalam suatu dapur mantel dengan

 jalan membakarnya dengan arang debu. Di sini dapat dipisahkan zat asam dan batu-

Page 6: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 6/18

6

 batu silikon dan besinya dioksidasikan menjadi terak yang mengapung pada copper 

sulifida.

Pengolahan tembaga selanjutnya adalah dengan membawa isi dapur (yang

disebut matte) ke konverter mendatar. Di sini belerang akan terbakar oleh arus udara

yang kuat. Kemudian tembaga yang disebut blister sekali lagi dicairkan di dalam

sebuah dapur anode. Dalam proses ini (yang disebut polen) terjadi proes pengurangan

zat asam. Di bawah ini adalah deskripsi singkat dari jalan.

1.  Pertambangan

Awal penambangan tembaga adalah menambang bijih sulfida dan oksida

melalui menggali atau peledakan dan kemudian menghancurkan ke ukuran yang lebih

kecil.

2.  Penggilingan

Bijih hancuran pertambangan adalah bola atau batang-digiling dalam jumlah

 besar, berputar, mesin silinder sampai menjadi bubuk biasanya mengandung kurang

dari 1 persen tembaga. Bijih sulfida dipindahkan ke tahap berkonsentrasi, sementara

 bijih oksida yang diarahkan ke tangki pencucian.

3. 

BerkonsentrasiSulfida dalam tembaga sekitar 15%. . Air didaur ulang. Tailing (impurities)

yang mengandung oksida tembaga yang diarahkan ke tangki pencucian atau

dikembalikan ke daerah sekitarnya. Setelah tembaga telah terkonsentrasi dapat

 berubah menjadi katoda tembaga murni dalam dua cara yang berbeda: Pelucutan &

electrowinning atau peleburan dan pemurnian elektrolitik.

4 a. Leaching

Oksida bijih dan tailing tercuci oleh larutan asam lemah, menghasilkan solusi

tembaga sulfat lemah.

b.Peleburan

Beberapa tahap mencair dan memurnikan hasil kadar tembaga, berturut-turut,

dalam matte, melepuh dan, akhirnya, tembaga murni 99%. Tembaga daur ulang

Page 7: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 7/18

7

memulai perjalanannya untuk menemukan penggunaan lain dengan menjadi

resmelted.

Peleburan tembaga melibatkan tiga langkah:

  Roasting - Bijih konsentrat dipanggang atau dipanaskan untuk menghilangkan

sulfur dan kelembaban.

  Smelting - Tembaga konsentrat dicampur dengan silika (pasir) dan kapur 

kemudian dipanaskan dalam tungku untuk membentuk dua bercampur (secara

alami memisahkan) lapisan. Satu lapisan adalah limbah yang terdiri dari besi dan

senyawa silika dan dibuang sebagai terak. Sekitar 75% dari konsentrat tembaga

 berakhir sebagai terak. Lapisan lain yang disebut "matte tembaga" terdiri dari

tembaga, besi sulfida, dan logam lainnya.

  Konversi - tembaga Matte ditransfer ke konverter, di mana silika lebih yang

ditambahkan untuk membantu memisahkan menjadi copper slag yang kaya, yang

kembali ke crusher, dan "tembaga blister," yang dikirim ke tungku untuk casting. 5 a. Elektrowining (SX / EW)

Tembaga diperlakukan dan dipindahkan ke tangki proses elektrolisis. Ketika

 bermuatan listrik, ion tembaga murni bermigrasi langsung dari solusi untuk pemula

katoda yang terbuat dari foil tembaga murni. Logam mulia dapat diekstraksi dari

solusi.

b. Electrolytic Refining

Anoda dilemparkan dari tembaga hampir murni direndam dalam bak 

asam. Ion tembaga murni bermigrasi elektrolitik dari anoda ke "lembar starter" yang

terbuat dari foil tembaga murni di mana mereka deposit dan membangun ke katoda

300 pon. Emas, perak dan platinum dapat pulih dari mandi digunakan.

6.  Katoda Tembaga Murni

Katoda dari 99,9% kemurnian dapat dikirim sebagai mencair saham untuk 

 pabrik atau pengecoran. Katoda juga dapat dilemparkan ke batang kawat, billet, kue

Page 8: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 8/18

8

atau ingot, pada umumnya, seperti tembaga murni atau paduan dengan logam

lain.Katoda diubah menjadi:

  Kawat Rod - digulung batang sekitar 1/2 "dengan diameter yang ditarik oleh

 pabrik kawat untuk membuat kawat tembaga murni dari semua pengukur.

  Billet - log 30 ', sekitar 8 "diameter, dari tembaga murni yang digergaji ke dalam

 panjang pendek yang diekstrusi dan kemudian ditarik sebagai stok tabung, batang

dan bar ukuran bervariasi banyak dan bentuk Rod saham dapat digunakan untuk 

menempa..

  Cake - lembaran tembaga murni, umumnya sekitar 8 tebal dan sampai 28

'panjang, mungkin panas-dan cold-rolled untuk menghasilkan pelat, lembaran,

strip dan foil.

  Ingot - Bricks dari tembaga murni dapat digunakan oleh pabrik untuk paduan

dengan logam lain atau digunakan oleh pengecoran untuk casting.

Proses pemurnian bijih tembaga : Proses pemurnian bijih tembaga dapat

dilakukan dengan dua cara;

A.  Proses Pyrometallurgy 

Proses ini menggunakan temperatur tinggi yang diperoleh dari pembakaran

 bahan bakar. Bijih tembaga yang telah dipisahkan dari kotoran-kotoran (tailing)

dipanggang untuk menghilangkan asam belerang dan selanjutnya bijih ini

dilebur.Berikut ini diberikan gambar dapur peleburan tembaga tersebut.

Page 9: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 9/18

9

1-lining; 2-nose or mouth; 3-tuyere; 4-roller stand. Pada peleburan tersebut

 bijih-bijih dipisahkan dari terak dan akan dihasilkan matte, selanjutnya matte ini

diproses pada converter sehingga unsur-unsur besi dan belerang dapat dipisahkan dan

akan menghasilkan tembaga blister.Tembaga blister masih mengandung sejumlah

unsur-unsur besi, belerang, seng, nikel, arsen dsb. sehingga blister ini harus diproses

ulang (refining) yang pelaksanaannya dapat dilakukan pada Reverberatory

B.  Proses Hydrometallurgy

Metoda ini ini dilakukan dengan cara melarutkan bijih-bijih tembaga (leaching)

ke dalam suatu larutan tertentu, kemudian tembaga dipisahkan dari bahan ikutan

lainnya (kotoran).

a. Untuk meleaching bijih tembaga yang bersifat oksida, digunakan asam sulfat

(H2SO4), seperti ditunjukkan pada reaksi di bawah ini;

CuCO3 . Cu (OH)2 + 2 H2SO4 -> 2 CuSO4 + CO2 + 3 H2O

Page 10: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 10/18

10

 b. Untuk meleaching bijih yang bersifat sulfida atau native digunakan ferri sulfat

(Fe2(SO4)3), seperti bijih cholcocite di bawah ini ;

Cu2S + 2 Fe2 (SO4)3 -> Cu SO4 + 4 FeSO4 + S

c. Untuk bijih chalcopyrite dan bornite, reaksinya berjalan lambat dan tidak dapat

larut seluruhnya. Setelah hasil leaching dipisahkan dari bagian-bagian yang tidak 

dapat larut, kemudian larutan ini diproses secara elektrolisa,sehingga didapatkan

tembaga murni. 

2.3. Leaching Pada Produksi Tembaga

Teknik leaching yang bisa digunakan untuk leaching tembaga yaitu: [Habashi,

1982]

1.  Insitu Leaching 

 Insitu leaching  disebut juga sebagai leaching in places. Teknik leaching ini

merupakan teknik yang paling tua dan sederhana serta diterapkan pada sisa-sisa

 penambangan. Jadi dapat dikatakan produk yang dihasilkan merupakan produk 

sampingan (by product). Waktu yang diperlukan sangat lama atau skala tahunan

dan terutama diterapkan untuk bijih tembaga berkadar rendah. Teknik leaching inidilakukan di Miami Copper Company (Arizona) untuk melarutkan tembaga dari

 bijih dengan kadar 0,15% tembaga dengan waktu 10-15 tahun.

Gambar 1. Skematik Insitu Leaching

Page 11: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 11/18

11

2. Heap Leaching

Teknik heap leaching dilakukan pada tumpukan bijih berkadar rendah (tailing

dari suatu proses pengolahan bijih) yang bagian bawahnya diberi lapisan kedap air 

(umumnya berupa aspal). Leaching agents disemprotkan dari atas tumpukan dan

larutan kaya yang dihasilkan ditampung didalam kolam-kolam kecil dibagian bawah

sebelah kanan dan kiri tumpukan bijih tersebut. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat

 pada gambar 2. Waktu leaching-nya skala bulanan karena ada bantuan

mikroorganisme yang aktif berperan untuk mempercepat proses pelarutan. Skala

komersial heap leaching dilakukan di Rio Tinto, Spanyol untuk leaching tembaga dan

seng dari bijih pirit (pyrite).

Gambar 2. Skematik Heap Leaching

3. Percolation leaching  

Teknik leaching ini menggunakan tangki sebagai tempat leaching dilakukan.

Tangki dilengkapi dengan filter sehingga bijih tidak ikut lolos kebawah tangki.

Gambar 3 menunjukkan skema tangki yang digunakan untuk melakukan teknik 

 percolation. Pabrik yang menggunakan teknik percolation untuk pengolahan tembaga

yaitu Anaconda Copper, Yerington Nevada (12.500 ton/hari).

Page 12: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 12/18

12

Gambar 3. Skema Tangki Percolation Leaching

a.  Leaching Agents yang Digunakan untuk Leaching Tembaga

 Leaching agents yang biasa digunakan untuk leaching tembaga yaitu: [Habashi,

1982] 1. Asam Sulfat (H2SO4) 2. Amonia (NH4OH) 1. Leaching Tembaga

dengan leaching agents Asam Sulfat (H2SO4) Asam sulfat merupakan asam yang

 paling murah harganya dan tingkat korosivitas yang ditimbulkan lebih kecil serta

dapat digunakan untuk melarutkan hampir semua jenis bijih daripada larutan

asam lainnya. Asam sulfat umum digunakan dalam me-leach bijih tembagaoksida. Tembaga akan dapat diperoleh kembali dari larutan kaya hasil leaching

setelah larutan kaya tersebut di elektrolisis (dapat dilihat pada gambar 4).

Gambar 4. Diagram Alir Pelarutan Leaching Tembaga dengan Menggunakan Asam

Sulfat

Page 13: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 13/18

13

Salah satu reaksi leaching tembaga menggunakan leaching agents asam sulfat

sebagai berikut: CuCO3.Cu(OH)2 + 2 H2SO4 → 2CuSO4+ 3H2O + CO2 

 b.  Leaching Tembaga dengan Leaching Agents Amonia (NH4OH)

Amonia (NH4OH) adalah larutan NH3 dalam air, reaksinya dapat dituliskan

sebagai berikut: NH3 + H2O → NH4OH Melarutnya logam tembaga dalam larutan

amonia sudah diketahui sejak tahun 1858 yang ditemukan oleh Peligot. Larutan biru

yang diperoleh dari hasil reaksi ini telah digunakan secara khusus untuk melarutkan

selulosa dalam memproduksi cuprammoniun rayon, dan didalam indusri sintesis

amoniak digunakan untuk menghilangkan karbon monoksida dari gas sintesa, yang

 jika tidak dapat meracuni katalis.

Pelarutan tembaga tidak akan terjadi tanpa adanya udara, reaksinya dapat

dituliskan sebagai berikut : Cu + 4NH3 + ½ O2¬ + H2O → [ Cu (NH3)4 ]2+ + 2OH-

Adapun diagram alir leaching tembaga dengan menggunakan Amonia sebagai

 berikut:

Gambar 5. Diagram Alir Leaching Tembaga dengan Menggunakan Amonia

Mekanisme Pelarutan Bijih Tembaga Adapun mekanisme pelarutan tembaga

sebagai berikut: [Habashi, 1982] Mekanisme auto-katalis Pelarutan diasumsikan

 berlangsung pada 3 tahap:

Page 14: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 14/18

14

a.  Pembentukan Cupro-amine kompleks 2Cu + 4NH3 + ½

Cu(NH3)2]+ + 2OH- Logam Cu bereaksi dengan amonia dan diinjeksikan

oksigen menghasilkan larutan kaya Cupro-amine kompleks.

 b.  Oksidasi dari cupro-amine ke cupri-amine oleh oksigen [Cu(NH3)2]+ +

- Cupro-amine kompleks

 bereaksi dengan amonia dan oksigen yang masih tersisa menghasilkan cupri-

amine.

c.  Reduksi cupri-

Cu(NH3)2]+ cupri-amine bereksi dengan logam Cu yang awalnya belum ikut

 bereaksi menghasilkan Cupro-amine kompleks.

d.  Kinetika Reaksi Leaching Tembaga Laju pelarutan Leaching Tembaga

dipengaruhi berbagai oleh ukuran partikel dari bijih, konsentrasi leaching

agents serta leaching agents ini di bantu ole bakteri seingga laju pelautan

tembaga lebih cepat. 1. Pengaruh Ukuran Partikel Semakin halus ukuran

 partikel bijih, maka laju pelarutan tembaga lebih cepat jika dibandingkan

dengan ukuran partikel yang lebih besar. 2. Konsentrasi  Leaching Agents

Dapat dijelaskan melalui gambar berikut ini

Gambar 6. Pengaruh Konsentrasi Campuran Amonia Hidroksida dan Amonia

Karbonat Terhadap Leaching Tembaga (250C, PO2 =6,8 atm) Dari Gambar 1

merupakan hubungan konsentrasi Amonia terhadap laju pelarutan tembaga, dapat

Page 15: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 15/18

15

dilihat bahwa semakin besar konsentrasi Amonia maka laju dari pelarutan tembaga

akan semakin cepat. 3. bantuan adanya bakteri:

Gambar 7. Leaching Tembaga Dari Chalcopyrite dengan dan tanpa bantuan

 bakteri Dari gambar terlihat bahwa bakteri dapat mempercepat pelarutan tembaga.

Dimana fungsi bakteri adalah sebagai katalis, yaitu dapat mempercepat laju pelarutan

tembaga dimana tidak ikut bereaksi. Secara Nenrst Boundary Layer, menggunakan

 NH4OH: Amonia senyawa kimianya dituliskan dengan rumus NH4OH. Sedangkan

Amoniak dituliskan dengan rumus NH3.

Amonia adalah larutan NH3 dalam air, reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut: NH3 + H2O → NH4OH Dari gambar dapat dijelaskan mula-mula NH3

 berdifusi menuju fase padat, dimana NH3 berasal dari larutan NH4OH. Kemudian

 bereaksi dengan fase padat sebagai reaksi anodik, reaksinya sebagai berikut: Reaksi

Anodik, Cu + 4NH3 → [ Cu (NH

3)4

]2+

+2e-

Selanjutnya O2 berdifusi menuju antarmuka dan terjadi reaksi dengan H2O

(yang berasal dari NH4OH) sebagai reaksi katodik. Reaksi Katodik, H2O + ½ O2 +

2e- → 2OH- Reaksi dari keduanya adalah sebagai berikut: Reaksi Anodik: Cu +

4NH3 → [ Cu (NH3)4 ]2+

+2e- Reaksi Katodik: H2O + ½ O2 + 2e- → 2OH- 

Page 16: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 16/18

16

Page 17: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 17/18

17

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1)  Jenis-jenis leaching yang digunakan pada produksi tembaga adalah:

a.  Insitu Leaching

 b.  Heap Leaching

c.  Percolation leaching

d.  Leaching Agents yang Digunakan untuk Leaching Tembaga

e.  Leaching Tembaga dengan Leaching Agents Amonia (NH4OH)

2)  Proses produksi tembaga terdiri dari:

a.  Pertambangan

 b.  Penggilingan

c.  Berkonsentrasi

d.  Leaching, atau peleburan

e.  Elektrowining atau elektrolitic refining

f.  Katoda tembaga murni

3.2 Saran

Pemanfaatan bijih tembaga saat ini sangat diperlukan dalam berbagai industry.

Sehingga diperlukan proses pembentukan tembaga yang benar-benar efesien dan juga

 penggunaan leaching sekarang sangat penting dalam pembuatan tembaga. Oleh

karena itu diperlukan proses leaching yang benar-benar dapat menghasilkan tembaga

yang murni.

Page 18: Makalah Leaching(1)

7/15/2019 Makalah Leaching(1)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-leaching1 18/18

18

DAFTAR PUSTAKA

Davenport, W. G. 2002. Extractive Metallurgy of Copper, Edisi 4, The Boulevard:

Elsevier Science Ltd

Habashi, Fathi. 1970. Principles of Extractive Metallurgy, Vol.2. New York : Gordon

and Breach, Science Publishers, Ltd

Brierley, Corale L. 1982. Mikrobiologi Pertambangan. Scientific American 248: 44-

53.

Hudson, Barbara K. dan Linda Sherwood, 1997. Explorations in Mikrobiologi,

Pendekatan Discovery-Based. Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey.

Lennox, John E. dan Thomas Blaha, 1991. Pencucian Bijih Tembaga oleh

Thiobacillus ferrooxidans. Guru Biologi Amerika, 53: 361-368.

Torma, AE, 1977. Peran ferrooxidans Thiobacillus dalam Proses

hidrometalurgi. Kemajuan dalam Teknik Biokimia. IN: Ghose, Fletcher dan

Blackebrough, Eds, Springer-Verlag, Berlin..

http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/tembaga/

http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2112636-pengertian-tembaga/

http://sylvanachemistry.blogspot.com/2011/08/tembaga.html

http://wanibesak.wordpress.com/2010/11/07/tembaga-tambang-sifat-dan-kegunaan/

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://w21.indonetwork.co.id/pdimage/60/13

62560_tembagacu.jpg&imgrefurl=http://indonetwork.co.id/bulagidun/1362560/batu-

tembaga-copper-ore-cu.htm&usg=__-

tubcoQyq0fA5AwFjmEQeaBsD3Y=&h=336&w=448&sz=39&hl=id&start=13&zoo

m=1&tbnid=bjazhATbuLJg2M:&tbnh=95&tbnw=127&ei=Q6nXT6rUL8btrQedzon8

Dw&um=1&itbs=1


Top Related