Download - Lap.+Pemupukan+Aren Reny
LAPORAN TENGAH TAHUN
PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI NIRA AREN (15
l/ph/hr)
JUDUL RPTP :PENGENDALIAN HAMA TERPADU DAN TEKNOLOGI
PEMUPUKAN PADA KELAPA DAN PALMA UNTUK MENCEGAH KEHILANGAN HASIL >20%
PROGRAM PENCIPTAAN TEKNOLOGIDAN VARIETAS UNGGUL BERDAYA SAING
(018.09.12)
TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMANKELAPA DAN PALMA
(1805.38B.4)
KEMENTERIAN PERTANIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNANBALAI PENELITIAN TANAMAN KELAPA DAN PALMA
LAINMapanget, PO. Box. 1004,Manado (95001) Telp. (0431-812430), Fax (0431-812017)
http : balitka.litbang.deptan.go.id, E-mail : [email protected], [email protected]
2011
:
::
:::
:
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul RPTP : Pengendalian Hama Terpadu dan
Teknologi Pemupukan pada Kelapa dan
Palma Lain untuk Mencegah Kehilangan
Hasil > 20%
2. Judul ROPP : Pengaruh Pemupukan terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Nira Aren (15
l/phn/hr
3. Nama Unit Kerja : Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan
Palma Lain
4. Alamat Unit Kerja : Mapanget Kotak Pos 1004 Manado,
Sulut
5. Diusulkan Melalui DIPA: Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan
Palma Lain, Manado
6. Status Kegiatan : Lanjutan
7. Penanggung Jawab :
1. Nama : Ir. R. B. Maliangkay, MS
2. Pangkat Golongan : Pembinan, IV/c
3. Jabatan : Peneliti Madya
8. Lokasi Kegiatan : Sulawesi Utara
9. Jangka Waktu : 1 Tahun
10. Tahun Dimulai : TA. 2011
11. Biaya : Rp. 36.484.750,-
MenyetujuiKepala Balai Penelitian Kelapa dan
Palma Lain,
Penaggung Jawab ROPP
(Dr.Ir.Chandra Indrawanto, Msc)NIP. 19640218 198903 1 001
(Ir. R. B. Maliangkay, MS.)Nip. 19511001 198102 1 004
i
KATA PENGANTAR
Tulisan ini merupakan Laporan Tengah Tahun 2010 sub
kegiatan dengan judul Pengaruh Pemupukan terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Nira Aren (15 l/phn/hr). Laporan ini menggambarkan
hasil yang diperoleh selama semester I TA. 2011, dan sebagai
pertanggung jawaban dari para peneliti kepada Balai Penelitian
Tanaman Kelapa dan Palma lain yang membiayai penelitian ini melalui
DIPA 2011.
Kami menyampaikan terima kasih kepada Kepala Balai
Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain dan Pemerintah
Kotamadya Tomohon umumnya serta Pemerintah desa Kumelembuai
dan desa Pinaras yang telah membantu memperlancar pelaksanaan
penelitian ini.
Saran dan kritik diharapkan untuk penyempurnaan laporan ini.
Mapanget, Juli 2011
Tim Peneliti
ii
RINGKASAN
Untuk jangka panjang penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan paket teknologi pemupukan tanaman aren. Untuk tahun 2011, penelitian bertujuan untuk mendapatkan data pertumbuhan vegatatif dan produksi nira tanaman aren. Penelitian dilakukan di dua lokasi, yaitu desa Kumelembuai dan Desa Pinaras, Kotamadya Tomohon, Sulawesi Utara. Penelitian merupakan kegiatan lanjutan dan telah memasuki tahun kedua. Tanaman aren di kedua lokasi diberi pupuk anorganik dan organik dengan takaran yang berbeda karena berdasarkan umur tanaman. Di desa Kumelembuai, tanaman aren berumur 5 tahun (sudah ada pohon yang disadap niranya), takaran pupuk yang dicoba untuk per pohon adalah (Po). Tanpa pupuk, (P1). 400 g ponska, (P2). 800 ponska, (P3). 1200 ponska, dan (P4). 800 g pupuk organik. Untuk desa Pinaras, tanaman aren berumur 3 tahun, takaran pupuk yang dicoba per pohon adalah (Po). Tanpa pupuk, (P1). 200 g ponska, (P2). 400 ponska, (P3). 600 ponska, dan (P4). 400 g pupuk organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman aren di Kumelembuai yang diberi pupuk organik 800 g/pohon lebih tinggi (578,66 m) dengan jjumlah daun yang lebih banyak (20 pelepah/pohon) dibanding dengan tanaman yang diberi pupuk anorganik (ponska). Produksi nira sekitar 15-20 l/phn/hari dan kadar gula nira 11,5-13,0%. Di Pinaras pertumbuhan tanaman yang diberi pupuk organik 400 g/pohon juga lebih tinggi dari tanaman yang diberi pupuk anorganik. Sedangkan jumlah daun tanaman yang diberi pupuk organik 400 g/pohon sama dengan jumlah daun tanaman yang diberi pupuk anorganik 400 g/pohon.
iii
ABSTRACT
Long target of the research is to get the technology of fertilization of sugar palm. In 2011, the research aim is to get data of the vegetative growth and toddy production. The research conducted in two locations, that is Kumelembuai and Pinaras villages, Tomohon district, North Sulawesi. The research is continuation activity (it start in 2010). The sugar palms in both locations applicated by inorganic and organic fertilizers with the different dosages based on the palms age. In Kumelembuai, the five years-old palms (there are two palms is producing toddy) applicataed by some dosages of fertilizer, namely (Po). Without fertilizer pupuk, (P1). 400 g ponska/palm, (P2). 800 g ponska/palm, (P3). 1200 g ponska/palm, dan (P4). 800 g organic fertilizer/palm. In Pinaras, the three years-old palms applicated by some dosages of fertilizers, those are (Po). Without fertilizer pupuk, (P1). 200 g ponska/palm, (P2). 400 g ponska/palm, (P3). 600 g ponska/palm, dan (P4). 400 g organic fertilizer/palm. The result of research indicated that in Kumelembuai, the sugar palms that applicated by 800 g organic fertilizer /palm are higher (578,66 cm) with have more leaves than thepalm that applicated by inorganic fertilizer (Ponska). The production of toddy is about 15-20 l/palm/day and its sugar content 11,5-13,0 %. The growth of palms in Pinaras that applicated by 400 g organic fertilizer/palm are higher than those with inorganic fertilzer, as well. While the amount of leaves of palm with 400 g of organic fertilizer and inorganic fertilizer in the same dosge is not different.
iv
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Tanaman Aren (Arenga pinnata MERR) merupakan salah satu
tanaman perkebunan yang dapat dimanfaatkan seluruh bagiannya,
seperti tanaman kelapa. Secara agronomis tanaman aren dapat
tumbuh pada dataran rendah sampai dataran yang memiliki ketinggi
1500 meter diatas permukaan laut (mdpl) tetapi tumbuh secara
optimal pada ketinggian 500-800 mdpl dengan curah hujan merata
minimum 1200 mm setahun. Tanaman aren sangat potensial
digunakan sebagai bahan tanaman yang hidup didalam
penangulangan degradasi lahan dan reboisasi lahan yang rusak, hal
ini di sebabkan tanaman aren dapat tumbuh relatif secara cepat,
memiliki perakaran yang kuat didalam menahan erosi yang akan
terjadi yaitu mengurangi kecepartan aliran permukaan, memperbesar
kapasitas infiltrasi tanah dan meningkatkan aktivitas biota tanah,
memiliki tajuk lebat yaitu menghalagi terpaan langsung butiran
butiran hujan,serta toleran terhadap pertanaman campuran tanaman
serta tidak memerlukan penanangan yang inetensif (Alam dan
Djafar,2004). Tanaman aren dapat dimanfaatkan sebagai tanaman
lorong (alley cropping) pada lahan-lahan yang memiliki derajat
kemiringan yang tinggi (Mahmud dan Amrizal 1991)
Hasil utama dari tanaman aren adalah nira aren. Produk-produk
dari olah nira aren yaitu gula, alkohol teknis dan juga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biofuel(Sangian et al,
2007 dalam Maliangkay, 2007). Nira aren yang dapat dihasilkan` rata-
rata sebanyak 5 liter per hari. Kualitas nira yag baik adalah nira yang
memiliki kadar sukrosa tinggi. Produksi ini masih dapat ditingkatkan
apabila pembudidayaan tanaman aren dapat dioptimalkan. Pada
umumnya di tingkat petani, tanaman aren belum dibudidayakan
sehingga potensial produksinya tidak dihasilkan. Hasil penelitian Lay
dan Karouw (2006) di propinsi Banten menunjukkan bahwa
produktivitas tanaman aren rendah hal ini disebabkan karena tingkat
kesuburan tanah yang rendah, pengusahaan aren yang tidak intensif,
tidak dilakukan penjarangan tanmaan hutan disekitar aren dan tidak
dilaksanakan pembudidaya terhadap tanmaan aren yang produktif.
Selain itu, tanaman aren dapat menghasilkan tepung aren yaitu
50-75 kg tepung aren/pohon. Pohon aren di panen tepungnya bila
telah menghasilkan pembungaan pertamanya yaitu pada umur 10-15
tahun (Anonim, 1996). Tepung aren dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan cendol, bakmi, dodol dan pembuatan kue-kue lokal
Berdasarkan dari segi pemanfaatan, tanaman aren
pemanfaatannya tidak hanya terbatas pada bahan pangan saja, tetapi
dimanfaatkan juga sebagai bahan baku berbagai industri dan
konservasi lahan. Peningkatan nilai ekonomi aren akan semakin
meningkat jika pengelolaaan pembudidayaan tanaman aren lebih
dioptomalkan termasuk tindakan pemupukan yang akan dilaksanakan
serta dukungan teknologi tepat guna.
Akibat dari makin beragamnya pemanfaatan tanaman aren
maka diperlukan adanya jamin berkesinambunagan dan
intesifikasinya usaha dari tanaman aren sehingga tidakan budidaya
tanman aren sangat diperlukan. Pembudidaya tanama aren meliputi
tindakan pemupukan yang diharapkan dapat meningkatkan produksi
nira yang di hasilkan. Hasil penelitian tahun 2010 adalah data
pertumbuhan vegetatif tanaman aren umur 4 tahun dan 2 tahun, di
desa Kemelembuai dan desa Pinaras, Tomohon Utara.
I.2. Tujuan
Mendapatkan data pertumbuhan vegetatif tanaman aren produksi nira.
I.3. Luaran yang diharapkan
- Data pertumbuhan vegetatif tanaman aren
- Data produksi nira aren
-
II. Tinjauan Pustaka
Tanaman aren sebagai sumber bahan baku pangan dan non
pangan termasuk energi perlu dikembangakan secara luas dan
mendapat perhatian yang serius. Umumnya petani tidak melakukan
tindakan budidaya tetapi hanya memanfaatkan pohon-pohon aren
yang telah tumbuh secara liar artinya pengusahaan yang dilakukan
oleh petani dalam bentuk eksploitasi tanaman yang tumbuh secara
liar tanpa ada usaha untuk membudidayakannya. Pertumbuhah da
perkembangan populasi terjadi secara alami, sehingga dikwatirkan
populasi aren akan menurun dan mungkin pada suatu saat tanaman
aren akan hilang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diambil langkah-
langkah untuk usaha pembudiadayaan, termasuk tindakan
pemupukan. Tindakan pemupukan yang akan dilakukan dengan
menggunakan pupuk anorganik diharapakan dapat meningkatkan
produktivitas tanaman aren yang diusahakan dan juga tindakan
pemupukan diharapkan dapat mendukung pembangunan perkebunan
dan rehabilitasi tanaman aren. Pemberian pupuk organik berupa
kotoran hewan dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap
pertumbuhan bibit aren dan juga akan memperbaiki sifat kimia dan
fisik lahan yang diusahakan (Maliangkay et al, 2002). Kotoran hewan
seperti kotoran sapi selain mengandung bakteri Bacillus sp yang
berpotensi melarutkan kadar phospor dalam tanah juga dalam
kotoran sapi mengandung N,P, K, Ca,Ma, S (Goenadi et al,1993)
Tindakan pembudidayaan tanaman aren dengan
melaksanakan tindakan pemupukan dapat memberikan beberapa
keuntungan pada tanaman aren, yaitu (1) menyediakan unsur hara
bagi tanaman aren, (2). Mengurangi terjadinya persaingan didalam
mengambil unsur hara yang dibutuhkan (3). Diharapakan dapat
meningkatkan produksi nira yang dihasilkan. Informasi tentang
pemupukan pada tanaman aren belum ada sehingga diperlukan
penelitian tentang pemupkan tanaman aren dan dampak dari
pemupukan tersebut sehingga akan memberikan informasi untuk
menentukan kebijakan didalam pengembangan tanaman aren.
III. MATERI DAN METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah tanaman aren, pupuk anorganik
dan bahan pembantu lainnya yang akan digunakan di lapangan.
Tanaman aren yang akan digunakan adalah populasi tanaman
aren Genjah di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara.
Bahan pupuk yang akan di gunakan adalah urea , KCl dan SP36
sedangkan bahan pembantu dilapangaan adalah sekop, cangkul,
meteran, wadah penampung, dan ATK.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Kebun petani di desa Kumelembuai
dan desa Pinaras, Tomohon, Sulawesi Utara. Penelitian
direncanakan dilakukan selama 5 tahun, dan dimulai tahun
2010.
Metode Penelitian
Penelitian akan dilakukan dalam bentuk percobaan
tunggal yaitu takaran pupuk anorganik (Ponska) dan pupuk
organik pada tanaman aren umur 3 tahun (desa Pinaras) dan
umur 5 tahun (desa Kumelembuai).
3
Perlakuan pupuk yang diuji pada tanaman aren umur 3 tahun
adalah:
Po : tanpa pemupukan
P1 : 200 g ponska/tanaman
P2 : 400 g ponska/tanaman
P3 : 600 g ponska/tanaman
P4 : 400 g pupuk organik/tanaman
Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh
20 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan menggunakan 5
tanaman aren sehingga jumlah tanaman yang digunakan adalah
100 tanaman.
Perlakuan pupuk yang akan diuji pada tanaman aren umur 5
tahun adalah:
Po : tanpa pemupukan
P1 : 400 g ponska/tanaman
P2 : 800 g ponska/tanaman
P3 : 1200 g ponska/tanaman
P4 : 800 g pupuk organik/tanaman
Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh
15 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan menggunakan 4
tanaman aren sehingga jumlah tanaman yang digunakan adalah
60 tanaman. Pemupukan dilakukan dua kali dalam setahun.
Setiap satuan percobaan menggunakan 10 tanaman.
Peubah-peubah yang diamati adalah
- Jumlah daun terbuka penuh,
- Lingkar batang, diukur pada 30 cm diatas permukaan
tanah
- Tinggi tanaman, diukur dari pangkal batang tanaman
sampai pangkal pelepah daun paling bawah
- Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan ANOVA
dan diuji dengan uji beda jujur (BNJ).
4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN SEMENTARA
Penelitian dilakukan pada tanaman aren berumur 5 tahun di desa
Kumelembuai dan tanaman aren umur 3 tahun desa Pinaras,
Tomohon, Sulawesi Utara. Pemupukan sejak tahun 2010 tiga kali dan
tahun 2011 sebanyak satu kali. Pupuk yang digunakan adalah pupuk
anorganik dan pupuk organik. Pengaruh pemupukan terhadap
pertumbuhan dan produksi nira disajikan dalam Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1. Pertumbuhan vegetatif tanaman aren umur 3 tahun pada beberapa takaran dan jenis pupuk.
Takaran pupuk Tinggi tanaman (cm)
Jumlah daun
Tanpa pemupukan 311,00 8,00200 g ponska/pohon 399,00 9,75400 g ponska/pohon 384,50 10,50600 g ponska/pohon 334,25 9,25
400 g pupuk organik/pohon
453,00 10,00
Data dalam Tabel 1 menunjukkan bahwa pertumbuhan aren
yang dipupuk lebih baik dari tanaman aren yang dipupuk.Tanaman
aren umur tiga tahun yang dipupuk dengan pupuk organik dengan
takaran 400 g/pohon lebih tinggi dari tanaman aren yang dipupuk
dengan pupuk anorganik . Selain itu, jumlah daun/pohon lebih banyak
dari perlakuan pupuk lainnya, kecuali tanaman aren yang dipupuk
dengan takaran 400 g ponska/pohon. Pada perlakuan ini tanaman
aren memiliki jumlah daun yang relatif sama dengan tanaman aren
yang dipupuk dengan pupuk organik 400 g/pohon.
Tabel 2. Pertumbuhan vegetatif tanaman aren umur 5 tahun pada beberapa takaran dan jenis pupuk.
Takaran pupuk Tinggi tanaman (cm)
Jumlah daun
Tanpa pemupukan 519,40 16,00400 g ponska/pohon 514.94 17,00800 g ponska/pohon 547.43 17.66
1200 g ponska/pohon 551,55 18.33800 g
pupukorganik/pohon
578.66 20,00
Seperti halnya dengan tanaman aren umur 3 tahun, tanaman
aren umur 5 tahun yang diberi pupuk organik lebih tinggi dengan
jumlah daun yang lebih banyak dari tanaman aren yang diberi pupuk
anorganik (Ponska). Hasil pengamatan hingga saat ini menunjukkan
bahwa tanaman aren memberikan respon yang lebih baik terhadap
pemberian pupuk organik dibanding pupuk anorganik.
5
Tanaman aren yang telah disadap sebanyak 2 pohon. Hasil
pengamatan nira menunjukkan bahwa produksi nira/tandan/hari
adalah sekitar 15-20 liter dengan kadar gula berkisar antara 11,5-
13,0 %.
V. KESIMPULAN DAN SARAN SEMENTARA
1. Tanaman aren umur tiga tahun yang dipupuk dengan pupuk
organik dengan takaran 400 g/pohon lebih tinggi dari tanaman
aren yang dipupuk dengan pupuk anorganik dengan jumlah daun
yang lebih banyak dari tanaman aren yang dipupuk dengan pupuk
anorganik kecuali yang dipupuk dengan ponska 400 g/pohon.
2. Tanaman aren umur 5 tahun yang diberi pupuk organik lebih
tinggi dengan jumlah daun yang lebih banyak dari tanaman aren
yang diberi pupuk anorganik.
3. Produksi nira/tandan/hari adalah sekitar 15-20 liter dengan kadar
gula berkisar antara 11,5-13,0 %.
VI. PERKIRAAN MANFAAT DAN DAMPAK
Dari penelitian diharapkan diperoleh takaran pupuk yang tepat
untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi nira aren. Dengan
demikian akan meningkatkan produksi gula cetak yang dihasilkan
petani.
6 DAFTAR PUSTAKA
Alam, S dan Djafar B. 2004. Peluang Pengembangan dan Pemanfaatan Tanaman Aren Di Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Aren.
Anonim. 1996. Laporan Tahunan 1995/1996. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Laiin Manado.
Goenadi, D.H. Saraswati, R dan Lestari, Y. 1993. Kemampuan Melarutkan Fosfat dari Beberapa Isolat Bakteri, Asal Tanah dan Pupuk Kandang Sapi. Menara Perkebunan No 2.
Lay, A dan Karouw, S. 2006. Agroindustri Gula Semut aAen dengan Model Hariang di Propinsi Banten. Buletin Palma No 31 Desember 2006.
Mahmud, Z dan Amrizal, 1991. Palma sebagai Bahan Pangan, Pakan dan Konservasi. Buletin Palma no 14 Balitka Manado
Maliangkay, R.B, 2007. Teknik Budidaya dan Rehabilitasi Tanaman Aren. Buletin Palma No 33 Balitka Manado.
Maliangkay, R.B., Allorerung, D, Ilat, A dan Polnaja, C. M. 2002. Pengaruh Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Pertumbuahan Bibit Aren. Buletin No 26. Pusat Penlitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Bogor.
7REALISASI ANGGARAN
No. UraianPAGU 1 Tahun Target s/d bulan ini Realisasi s/d bulan
iniRp. % Rp %
1. Belanja bahan 3.349.750,- 9,18 2.597.600,- 7,12 1.500.000,- 4,112. Upah 10.385.000,- 28,47 5.728.000,- 15,70 5.728.000,- 15,703. Operasional
Lainnya8.750.000,- 23,98 4.250.000,- 11,65 0 0
4. Belanja Perjalanan 14.000.000,- 38,37 5.500.000,-
15,07 5.500.000,- 15,07
J u m l a h 36.484.750,- 100,00
18.075.600,-
49,54 12.728.000,-
34,88
Target dan Realisasi FisikNo. Kegiatan Target I Tahun
(%)Target s/d Bulan
ini(%)
Realisasi s/d bulan ini(%)
1. Persiapan 30 30 302. Pelaksanaan 40 20 203. Pelaporan 30 15 15
J u m l a h 100 54 54