-
i
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK
Disusun Oleh :
Golongan A/ Kelompok 1B
1. KIZAH MUSDALIFAH 161510501012 2. Eka Pransiska Utamala Malinda 161510501015 3. Amiril Muchtar D. P 161510501016
LABORATORIUM PEDOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
-
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi merupakan tempat yang kita tinggali selama ini sebagai satu-satunya
planet yang kita ketahui sebagai sumber kehidupan berbagai macam makhluk
hidup, mulai dari hewan, tumbuhan, serta kita manusia. Lapisan bumi terdiri dari
lapisan inti bumi, lapisan astrnosfer, serta lapisan litosfer. Litosfer merupakan
bagian lapisan terluar bumi yang kita gunakan sebagai tempat tinggal selama ini
karena memiliki oksigen serta berbagai batuan yang menjadi tanah sebagai
sumber kehidupan seluruh makhluk hidup yang dimulai dari tumbuhan sebagai
produsen utama. Batuan berperan sebagai penyusun lapisan luar atau kerak bumi,
berbagai jenis batuan tersebut yaitu terdiri dari batuan beku, batuan sedimen, dan
batuan metamorf.
Batuan memiliki macam dan jenisnya, batuan itu sendiri merupakan suatu
benda atau kumpulan dari mineral-mineral sejenis dan tidak sejenis penyusun
bumi. Proses batuan terbentuk, dibagi menjadi 3 yaitu, batuan beku atau batuan
magma yang terbentuk dari magma, yang berfokus dari komposisi tekstur yang
mencakup batuan vulkanik. Batuan beku juga merupakan suatu batuan yang
terbentuknya berasal dari terjadinya pendinginan pada magma hasil letusan
gunung yang menjadi beku atau disebut juga sebagai batuan utama dengan kata
lain batuan primer. Batuan beku ini selain disebut sebagai batuan primer juga
dapat disebut sebagai batuan magmatic. Hal ini dikarenakan terjadi
pembentukannya batuan ini dari pengerasan magma letusan dari sebuah gunung
aktif yang sebelumnya berupa cairan magma menjadi beku karena proses
berjalannya waktu seiring menurunnya suhu magma tersebut hingga ke suhu titik
beku.
Batuan sedimen merupakan hasil penentukan batuan dari sedimentasi atau
terjadinya pengendapan yang melalui sebuah materi alami seperti air, angin, atau
gletser. Batuan sedimen yang batuan tersebut mengalami peristiwa pembatuan
dari batuan lain yang direaksikan secara kimia, yang berfokus dari suatu
komposisi tekstur dari batuan sedimen itu sendiri yang mengandung suatu partikel
-
2
sedimen yang terikat oleh material halus. Batuan metamorf merupakan jenis
batuan yang terjadi akibat adanya suatu tekanan serta suhu yang tinggi karena
proses metamorf pada batuan bagian terbawah, sehingga biasanya menimbulkan
jenis batuan yang bercampur antara batuan sedimen dengan batuan beku. Batuan
metamorf atau batuan malihan terbentuk dari suatu perubahan tekstur, struktur,
maupun komposisi yang dikarenakan oleh pengaruh dari bertambahnya
temperatur dan tekanan yang ada serta berfokus dari komposisi tekstur dari
kondisi yang ekstrim.
1.2 Tujuan
Untuk mengenal dan mempelajari berbagai jenis batuan beku, batuan sedimen,
batuan metamorf secara megaskopik.
-
3
BAB 3. METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Sains Tanah acara 1 tentang “Pengenalan Batuan Secara
Megaskopik” dilaksanakan pada hari Senin, 9 Oktober 2017 pukul 07.00-08.30
WIB di Laboratorium Pedologi dan Klasifikasi Tanah Fakultas Pertanian-
Universitas Jember.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1. Kamera
2. Alat Tulis
3.2.2 Bahan
1. Batuan Kuarsa
2. Batuan Andesit
3. Batuan Granitit
4. Batu Bara
3.3 Pelaksanaan Praktikum
1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan.
2. Menetapkan golongan: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
3. Menetapkan nama dan jenis batuan yang golongannya sudah ditentukan.
3.3 Variabel Pengamatan
Variabel yang diamati dalam kegiatan praktikum meliputi :
1. Tipe batuan
Penentuan tipe batuan dilakukan dengan melihat jenis tipe batuan yang ada
pada batuan yang telah diberikan.
-
4
3.4 Analisis Data
Analisis data dalam penelitian praktikum kali ini adalah menggunakan
analisis statistik deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran atau penyebaran
data.
-
5
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum kelompok kami pada batuan
kuarsa, batuan andesit, batuan granitit dan batu bara, dapat disimpulkan bahwa
batuan kuarsa tergolong dalam jenis batuan beku, dikarenakan memiliki ciri-ciri
-
6
yang sifatnya sesuai dengan batuan beku, dimana proses pembentukannya dilihat
dari faktor lingkungan sekitar dan waktu yang ditempuh seiring proses
pembekuannya. Kandungan utama magma terdiri dari senyawa silikat yang
bentukannya berupa pijar memiliki system tiga fasa. Komponen didalamnya yaitu
terdiri dari berbagai unsur kimia, seperti silicon, titanium, besi, aluminium,
kalsium, magnesium, natrium, kalium, hydrogen, serta oksigen. Jenis magma
induk menentukan klasifikasi diferensiasi fraksionasinya yang telah
diasimilasikan, jenis tersebut sebagian besar terbagi atas magma salis dam magma
femis. Magma salis merupakan magma yang memiliki berat lebih ringan
dikarenakan memiliki kandungan utama silikon, alkali, dan aluminium.
Sifat-sifat suatu material pada batuan tersebut memiliki perbedaan-
perbedaan yang dapat diketahui melalui jenis batuan yang memiliki fisik atau sifat
fisik yang sangat bervariasi. Sifat-sifat betuan tersebut dapat memberikan suau
informasi geoteknis. Klasifikasi yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya
dibidang rekayasa tersebut dapat diukur dengan baik melalui laboratorium dan di
lapangan (Kambu., 2014).
Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang penyebab terbentuknya
karena proses litifikasi atau dari proses erosi karena air, angin, ataupun gletser,
lalu terbawa hingga diendapkan. Batuan sedimen ini merupakan turunan dari
batuan beku yang telah lapuk dan tererosi hingga mencapai tempat tertentu, terjadi
pengendapan dan mengeras terbentuklah sebuah batuan dengan bagian yang
berlapis-lapis. Batuan sedimen memiliki tiga jenis yang digolongkan sesuai
material penyebab proses pembentukannya, yaitu batuan sedimen organik, kimia
dan mekanik. Batuan sedimen organic merupakan batuan sedimen yang terbentuk
akibat terdapat sisa fosil makhluk hidup yang mengalami pengendapan selama
kurang lebih jutaan tahun pada tempat tertentu, seperti batu bara, dan batu karang.
Batuan sedimen kimiawi merupakan batuan sedimen yang berasal dari proses
pengendapan bahan kimiawi alam pada batuan.
Batuan sedimen yaitu bantuan yang terlihat atau seperti lempung,
konglomerat palimanan yang dapat dimanfaatkan secara ekonomis. Batuan
sedimen memiliki karakteristik dan sifat fisis yang berbeda-beda. Perbedaannya
-
7
terletak pada kecepatan suatu gelombang mekanik yang dapat merambat di
bebatuan. Menghitung nilai kecepatan dapat dilakukan dengan metode delay time
yang memeanfaatkan 1 unit science workshop yang memiliki 750 interface
(Puspitasari dkk., 2012).
Batuan sedimen di daerah tertentu berhubungan dengan magma alkali
sedang-tinggi. Pada batuan sedimen yang memiliki seri magama dan afinitas yang
rendah maka toleitik sampai kalk-alkalin dapat digunakan sebagai evolusi batuan
dari sumber sehingga dapat dipakai sebagai upaya kegiatan ekspolari sumber daya
mineral dan enargi untuk masa yang akan datang. Hasil dari analisis kimia batuan
beku dan sedimen akan diketahui hubungan keduanya yang saling membentuk
populasi searah pada deformasi batuan beku yang merupakan batuan induk dan
transportasi sedimen yang menjadi penyebab populasi unsur terpencar (Usman
dan Udaya., 2014)
Batuan kapur yang terlarutkan oleh air maka terjadi pengendapan pada
sebuah lubang ataupun dataran cenderung lebih rendah dibandingkan dataran
batu kapur berasal, seperti pada batuan di gua stalakmit dan stalaktit. Batuan
sedimen mekanik berasal dari proses gesekan dataran bumi seperti adanya erosi,
pergerakan tanah seperti gempa atau tanah longsor. Aktivitas tersebut membuat
batuan-batuan besar hancur menjadi ukuran yang lebih kecil, dan batuan kecil
tersebut menuju ke dataran yang lebih rendah dari dataran asalnya akibat adanya
gaya gravitasi bumi hingga menjadi tumpukan bebatuan kecil yang seiring
berjalannya waktu mengendap menjadi satu.
Batuan metamorf adalah suatu batuan yang terbentuk melalui perubahan
kimiawi, fisika, ataupun organik. Batuan ini terbentuk karena tekanan suhu bumi
maupun gaya tekan gravitasi yang tinggi, akibat letak yang berada di batuan
paling dasar. Batuan metamorf dapat digolongkan termasuk batuan tertua yang
kandungan utamanya bisa berasal dari pembentukan batuan sedimen dan batuan
beku. Batu metamorf membutuhkan waktu pembentukan yang lebih lama
dibandingkan jenis batuan beku, dan batuan sedimen. Batuan metamorf ini dapat
berasal dari batuan beku maupun batuan sedimen. Batuan metamorf dari proses
pembentukannya dibedakan menjadi tiga, antara lain batuan metamorf thermal
-
8
yang terbentuk akibat suhu yang tinggi, kemudian batuan metamorf kinetik yang
diakibatkan tekanan gaya gravitasi bumi, serta batuan metamorf pnumatolistis
kontak yang diakibatkan pengaruh dari pembakaran gas magma.
-
9
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Batuan beku disebut sebagai batuan primer dan bisa disebut juga sebagai
batuan magmatic. Pembentukan batuan beku yaitu berasal dari magma. Batuan
beku memiliki kandungan utama yaitu berupa silika.
2. Batuan sedimen terbentuk karena proses litifikasi atau proses erosi karena air,
angin, dan gletser lalu terbawa dan mengalami pengendapan.
3. Batuan metamorf merupakan batu yang terbentuk melalui perubahan kimiawi,
fisik, ataupun organik. Batuan metamorf memiliki kandungan utama yang
berasal dari pembentukan batuan sedimen dan batuan beku.
5.2 Saran
Acara praktikum pada waktu Pengenalan Batuan Secara Megaskopik
secara keseluruhan berjalan dengan baik dan terkoordinir dengan rapi. Akan tetap
pada pelaksanaan waktu mengamati batuan sebaiknya pengawasan pada waktu
berlangsungnya praktikum lebih ditingkatkan.
-
10
DAFTAR PUSTAKA
Kambu, R. M. 2014. Geologi dan Karakteristik Batuan Beku Ultramafik Sebagai
Bahan Baku Konstruksi Di Daerah Lembah Sunyi Kelurahan Angkasapura,
Kota Jayapura Provinsi Papua. Jurnal Ilmiah MTG., 7(1):1-6.
Puspitasari, L., Khumaedi., dan Supriyadi. 2012. Analisis Kecepatan Gelombang
Mekanik Kompressi P (VP) pada Batuan Sedimen dengan Memanfaatkan
Science Workshop 750 Interface, Unnes Physics Journal. 1(1): 1-4.
Usman, E., dan Udaya Kamiludin. 2014. Lingkungan dan Evolusi Tektonik
Batuan dan Sedimen Berdasarkan Unsur Kimia Utama Di Perairan Bayah
dan Sekitarnya, Provinsi Banten. Jurnal Geologi Kelautan, 12(3):125-134.
-
11
LITERATUR
Kambu, R. M. 2014. Geologi dan Karakteristik Batuan Beku Ultramafik Sebagai
Bahan Baku Konstruksi Di Daerah Lembah Sunyi Kelurahan
Angkasapura, Kota Jayapura Provinsi Papua. Jurnal Ilmiah MTG.,
7(1):1-6.
-
12
Puspitasari, L., Khumaedi., dan Supriyadi. 2012. Analisis Kecepatan Gelombang
Mekanik Kompressi P (VP) pada Batuan Sedimen dengan Memanfaatkan
Science Workshop 750 Interface, Unnes Physics Journal. 1(1): 1-4.
-
13
Usman, E., dan Udaya Kamiludin. 2014. Lingkungan dan Evolusi Tektonik
Batuan dan Sedimen Berdasarkan Unsur Kimia Utama Di Perairan Bayah
dan Sekitarnya, Provinsi Banten. Jurnal Geologi Kelautan, 12(3):125-134.
Usman, E., dan Udaya Kamiludin. 2014. Lingkungan dan Evolusi Tektonik
Batuan dan Sedimen Berdasarkan Unsur Kimia Utama Di Perairan Bayah
dan Sekitarnya, Provinsi Banten. Jurnal Geologi Kelautan, 12(3):125-134.
-
14
DOKUMENTASI
Batuan Andesit Batuan Kuarsa
Batuan Andesit Batu Bara
Batuan Granitit