Download - Laporan Kasus Icu
![Page 1: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN KASUS ICU HIPOGLIKEMIA PADA DIABETES MELITUS TIPE II
OLEH :Sartika Sabhinaya
1120221174
PEMBIMBING :Letkol CKM dr.Suparno,SpAn
![Page 2: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/2.jpg)
IDENTITAS
• Nama : Tn.S • Umur : 65 tahun• Berat badan : 45 kg• Jenis Kelamin : laki-laki • Kebangsaan : Indonesia• Suku : Jawa• Agama : Islam• Tanggal Masuk : 14 Februari 2014
![Page 3: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/3.jpg)
Anamnesis
• KU : kesadaran menurun• KT :
Keringat dingin, badan gemetar, batuk berdahak
![Page 4: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/4.jpg)
RPSMenurut keterangan yang didapat dari keluarga pasien, pasien kesadarannya menurun sejak pukul 21.30 tanggal 15/2/2014, pada awalnya badannya bergemetar terutama pada tangannya, dan keluar keringat dingin terutama pada telapak tangan dan kaki, setelah itu pasien tampak seperti orang gelisah. Hal tersebut terjadi secara mendadak, sebelumnya tidak seperti ini. Pasien mengkonsumsi obat glibenclamide tiap harinya pada pagi dan malam hari, namun beberapa hari ini pasien sering telat makan. Sudah kurang lebih 2 bulan batuk berdahak, warna dahak kehijauan, batuk berkurang apabila pasien meminum air putih, pasien tidak pernah berkeringat di malam hari.
![Page 5: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/5.jpg)
Awalnya nafsu makan pasien sangat meningkat beberapa bulan ini, serta pasien sering sekali merasa haus setiap harinya. Pasien sering terbangun di malam hari hanya untuk buang air kecil, padahal sebelum tidur pasien tidak terlalu banyak minum. Berat badan pasien saat ini sedikit menurun bila dibandingkan dengan beberapa bulan yang lalu, hal tersebut dirasakannya terutama saat memakai pakaian menjadi sedikit longgar. BAB dan BAK pasien lancar. Mual (-), muntah (-)
![Page 6: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/6.jpg)
Riwayat Penyakit DahuluRiwayat hipertensi (-), riwayat DM (+) gula darah terakhir periksa diatas 200, riwayat asma (-)
Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-), riwayat asma (-)
Riwayat Pemakaian Obat-ObatanPasien mengkonsumsi obat glibenclamide 5 mg yang diminum sehari 2 kali
Riwayat AlergiMenyangkal adanya riwayat alergi
![Page 7: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/7.jpg)
Pemeriksaan Fisik
Sitem Pernapasan
• Airway (T1-T8 dalam batas normal), Gigi: utuh, normal, Lidah: normal,Tonsil: kemerahan, normal, T1-T1, Trakea : deviasi trakea (-), Mallampati 1, : mulut dibuka maksimal 3 jari, TMD : 6 cm
• Breathing • RR : 22
kali/menit
Sistem sirkulasiTekanan darah:
125/86 mmHgNadi: 94x/menit
Conjungtiva Anemik:: -/-
Sklera Ikterik: -/-
Sistem Saraf Pusat• GCS E3M2V5.• Pupil isokor, refleks
pupil +/+
BB: 45kg TB : 155 cmIMT : 18..75
![Page 8: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/8.jpg)
Pemeriksaan Fisik
Sistem Genito-UrinariaBuang air kecil: lancar,
Sistem PencernaanBising usus (+), H/L
tidak teraba, timpani.
GDS 58
Sistem Muskuloskeletal
Edema : tidak ada.Deformitas : tidak ada
![Page 9: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/9.jpg)
Px PenunjangParameter Hasil Nilai rujukan
WBC (103/mm3) 10.2 4.0 – 10.0
RBC (106/mm3) 4.59 3.80 – 5.80
HGB (gr/dl) 11,6 11 – 15.0
HCT (%) 37.8 35.0 – 50.0
PLT (103/mm3) 346 150 - 390
PCT (%) 0.43 .100 - .500
MCV (µm3) 80.7 80 – 97
MCH (pg) 25.2 26.5 – 33.5
MCHC (gr/dl) 31.3 31.5 – 35
PDW (%) 11.1 10.0 – 18.0
% Lym 18.5 17.0 – 48.0
% Mon 3.7 4.0 – 10.0
% Gran 85.8 43.0 – 76.0
# Lym 1.1 1.2 – 3.2
# Mon 0.4 0.1 – 1.0
# Gran 8.7 1.2 – 6.8
![Page 10: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/10.jpg)
Yang Diperiksa Nilai Normal Hasil
Urea 0-50 mg/dL 30
Kreatinin 0-1.3 mg/dL 0,6
Yang Diperiksa Nilai Normal Hasil
Glukosa 70-115 md/Dl 466
SGOT 3-35 U/L 309
SGPT 8-41 U/L 231
![Page 11: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/11.jpg)
![Page 12: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/12.jpg)
Kesimpulan
Pasien laki-laki usia 65 tahun dengan DM Tipe II. Penilaian ABC :– Airway : tidak ada gangguan– Breathing : tidak ada gangguan– Circulation : kekurangan glukosa dalam darah
![Page 13: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/13.jpg)
Assessment
• DD/ HipoglikemiaKetoasidosis
Pada pasien DM tipe II
![Page 14: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/14.jpg)
Daftar Masalah
• Sistem Pernapasan : batuk berdahak (+), potensial infeksi pada pulmo
• Sistem Sirkulasi : potensial gagal jantung• Sistem Saraf : potensial neuropati• Sistem urinaria : potensial gagal ginjal• Sistem pencernaan : glukosa darah menurun• Sistem muskuloskeletal : potensial ulkus
diabetikum
![Page 15: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/15.jpg)
Resume
• Pasien Tn S berusia 65 tahun dengan hipoglikemia pada diabetes melitus tipe II maka perlu diperhatikan saturasi oksigen, kondisi hemodinamik, dan respirasi. Pengelolaan pasien pasien saat di ICU meliputi dukungan hidup untuk fungsi-fungsi vital yakni Airway (fungsi jalan napas), Breathing (fungsi pernapasan), Circulation (fungsi sirkulasi), Brain (fungsi otak) dan fungsi organ lain, dilanjutkan dengan diagnosis dan terapi definitif.
![Page 16: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/16.jpg)
Penatalaksanaan • Sistem Pernapasan
Pasang O2 2L/mnt via kanul nasal GG 3x1OBH 3x1 cth
• Sistem Sirkulasi : Tekanan darah dan nadi pasien dipantau setiap satu jam sekali. Selain itu dilakukan pemeriksaan darah Infus D10 16 tpmCiprofloxacin 2x0.2
• Sistem Saraf Pusat : Clobazam 1x1
• Sistem Urinaria :Pasang Kateter No 16
• Sistem Pencernaan : D40 ekstra 2 flRanitidin 2x1Curcuma 3x1
• Sistem MuskuloskeletalMiring kanan kiri secara aktif
![Page 17: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/17.jpg)
Follow Up
![Page 18: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/18.jpg)
![Page 19: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/19.jpg)
![Page 20: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/20.jpg)
![Page 21: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/21.jpg)
![Page 22: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/22.jpg)
![Page 23: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/23.jpg)
![Page 24: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/24.jpg)
Prognosis
• Ad vitam : dubia ad bonam• Ad fungsionam : dubia ad bonam• Ad sanationam : dubia ad bonam
![Page 25: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/25.jpg)
Tinjauan Pustaka
Diabetes Melitus
![Page 26: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/26.jpg)
Definisi
• Menurut WHO, diabetes merupakan penyakit kronis dimana terdapat defisiensi terhadap produksi insulin yang disebabkan oleh faktor turunan atau yang didapat. Defisiensi tersebut mengakibatkan konsentrasi dari glukosa dalam darah untuk meningkat yang bisa merusak sistem organ dalam tubuh kita, terutama pembuluh darah dan saraf
![Page 27: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/27.jpg)
Epidemiologi
• Prevalensi Diabetes Melitus Tipe 2 pada bangsa kulit putih berkisar antara 3-6% dari orang dewasa. Negara-negara berkembang yang laju pertumbuhan ekonominya sangat menonjol, seperti di Singapura, kekerapan DM sangat meningkat dibanding dengan 10 tahun yang lalu.
![Page 28: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/28.jpg)
DiagnosisPerkumpulan Endokrinologi Indonesia(PERKENI) membagi alur diagnosis DM menjadi 2 bagian besar berdasarkan ada tidaknya gejala khas DM. Gejala khas dari DM terdir dari :• Polidipsia • Poliuria • Polifagia • Berat badan turun tanpa sebab yang jelas Gejala tidak khas DM diantaranya :• Lemas • Kesemutan Luka yang sulit sembuh• Gatal• Mata kabur • Disfungsi ereksi(pria) • Pruritus vulva(wanita)Apabila ditemukan gejala khas DM, pemeriksaan glukosa darah abnormal 1 kali aja cukup untuk menegakkan diagnosis. Apabila tidak ditemukan gejala khas DM, maka diperlukan 2 kali pemeriksaan glukosa darah abnormal.
![Page 29: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/29.jpg)
Kriteria Diagnosis DM
1. Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dl atau
2. Gejala klasik DM + glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl (puasa sedikitnya 8
jam) atau
3. Glukosa plasma 2 jam pada TTGO ≥ 200 mg/dl (mengunakan beban glukosa
yang setara dengan 75 gram glukosa yang dilarutkan didalam air.
![Page 30: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/30.jpg)
Glukosa plasma
puasa(mg/dl)
Glukosa plasma 2
jam TTGO(mg/dl)
Normal <100 <140
Glukosa darah
puasa
terganggu(GDPT)
100-125
Toleransi glukosa
terganggu(TGT)
140-199
Diabetes ≥126 ≥200
![Page 31: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/31.jpg)
Tujuan Terapi
• Menghilangkan gejala yang berhubungan dengan hiperglikemia
• Mengurangi atau menghilangkan komplikasi mikrovaskuler dan makrovascular diabetes mellitus jangka panjang
• Memungkinkan pasien untuk mencapai gaya hidup sewajar mungkin.
![Page 32: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/32.jpg)
Komplikasi Akut • Ketoasidosis diabetik • Hiperosmolar non ketotik • Hipoglikemia
Kronik Makroangiopati : • Pembuluh koroner • Vaskular perifer • Vaskular otak
Mikroangiopati : • Kapiler retina • Kapiler renal • Neuropati
Gabungan : • Kardiopati :
PJK,Kardiomiopati • Rentan infeksi • Kaki diabetic, disfungsi ereksi
![Page 33: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/33.jpg)
Hipoglikemia
• Menurut Standards of Medical Care in Diabetes hipoglikemia adalah suatu keadaan abnormal dimana kadar glukosa dalam darah < 50/60 mg/dl.
![Page 34: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/34.jpg)
Jenis Tanda & Gejala
Ringan Dapat diatasi sendiri dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari
Penurunan glukosa (stresor) merangsang saraf simpatis sekresi
adrenalin ke p.d: perspirasi, tremor, takikardia, palpitasi, gelisah
Penurunan glukosa (stresor) merangsang saraf parasimpatis
lapar, mual, tekanan darah turun
Sedang Dapat diatasi sendiri, mengganggu aktivitas sehari-hari
Otak mulai kurang mendapat glukosa sebagai sumber energi
timbul gangguan pada SSP: headache, vertigo, gg. konsentrasi,
penurunan daya ingat, perubahan emosi, perilaku irasional,
penurunan fungsi rasa, gg. koordinasi gerak, double vision
Berat Membutuhkan orang lain dan terapi glukosa Fs. SSP mengalami gg. berat: disorientasi, kejang, penurunan kesadaran
![Page 35: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/35.jpg)
KADAR GLUKOSA (mg/dl) TERAPI HIPOGLIKEMI
< 30 mg/dl Injeksi IV Dex.40% (25 cc) bolus 3 flakon
30-60 mg/dl Injeksi IV Dex.40% (25 cc) bolus 2 flakon
60-100 mg/dl Injeksi IV Dex.40% (25 cc) bolus 1 flakon
FOLLOW UP:
1. Periksa kadar gula darah lagi, 30 menit sesudah injeksi IV
2. Sesudah bolus 3 atau 2 atau 1 flakon setelah 30 menit dapat
diberikan 1 flakon lagi sampai 2-3 kali untuk mencapai kadar >
120 mg/dl
![Page 36: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/36.jpg)
• Diagnosa pasien ini, dilihat dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang mengarah kepada penurunan kesadaran dikarenakan terjadinya hipoglikemia pada pasien diabetes melitus tipe II.
• Diabetes melitus sendiri menurut WHO, merupakan penyakit kronis dimana terdapat defisiensi terhadap produksi insulin yang disebabkan oleh faktor turunan atau yang didapat.
• Diabetes melitus jika tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan timbulnya komplikasi pada berbagai organ tubuh, salah satu komplikasi akutnya adalah hipoglikemia.
![Page 37: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/37.jpg)
Terapi cairan
Maintenance• Berat badan pasien 45 kg• Cairan yang diberikan =
(4 x 10) + (2 x 10) + 25 = 85cc/jam
Pada hari pertama di ICU balance cairan pasien (+) 479 ml/hari , pada hari kedua (+) 604 ml/hari. Menandakan bahwa input lebih besar daripada output.
![Page 38: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/38.jpg)
Kesimpulan
• Pada pasien ini terjadi komplikasi akut dari DM yang dideritanya yaitu hipoglikemia yang ditandai dengan keadaan pasien yang tampak kesadarannya menurun, mengeluarkan keringat dingin, gemetar. Pada pasien telah dilakukan monitoring kadar glukosa darah dan telah dilakukan penatalaksanaan untuk mengatasi keadaan hipoglikemianya.
![Page 39: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/39.jpg)
Saran
• Penatalaksanaan sudah cukup baik, sebaiknya keadaan hipoglikemi dapat dicegah dengan pemantauan kadar glukosa berkala. Selain itu dapat dilakukan pemeriksaan USG abdomen untuk mengetahui keadaan hepar pasien, karena didapatkan SGOT dan SGPT yang meningkat. Selain itu pada pasien dapat dilakukan pemeriksaan kadar HbA1c.
![Page 40: Laporan Kasus Icu](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012310/55cf984f550346d03396e664/html5/thumbnails/40.jpg)
TERIMAKASIH