Download - Kti enong leria
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. R DENGAN GANGGUANSISTEM PENCERNAAN :PRE OP TUMOR REKTUMDIRUANG
BEDAH ORTOPEDI GEDUNG KEMUNING LANTAI IIRSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
KARYA TULIS ILMIAH
DiajukansebagaisalahsatusyaratdalammenyelesaikanPendidikanProgram Diploma III KeperawatanpadaAkademiKeperawatan
PemerintahKabupatenMuna
DISUSUN OLEH:
ENONG LERIANIM : 12.12.956
PEMERINTAH KABUPATEN MUNAAKADEMI KEPERAWATAN
RAHA2016
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. R DENGAN GANGGUANSISTEM PENCERNAAN :PRE OP TUMOR REKTUMDIRUANG
BEDAH ORTOPEDI GEDUNG KEMUNING LANTAI IIRSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
KARYA TULIS ILMIAH
DiajukansebagaisalahsatusyaratdalammenyelesaikanPendidikanProgram Diploma III KeperawatanpadaAkademiKeperawatan
PemerintahKabupatenMuna
DISUSUN OLEH:
ENONG LERIANIM : 12.12.956
PEMERINTAH KABUPATEN MUNAAKADEMI KEPERAWATAN
RAHA2016
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. R DENGAN GANGGUANSISTEM PENCERNAAN :PRE OP TUMOR REKTUMDIRUANG
BEDAH ORTOPEDI GEDUNG KEMUNING LANTAI IIRSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
KARYA TULIS ILMIAH
DiajukansebagaisalahsatusyaratdalammenyelesaikanPendidikanProgram Diploma III KeperawatanpadaAkademiKeperawatan
PemerintahKabupatenMuna
DISUSUN OLEH:
ENONG LERIANIM : 12.12.956
PEMERINTAH KABUPATEN MUNAAKADEMI KEPERAWATAN
RAHA2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KaryaTulisIlmiahini berjudul :
“AsuhanKeperawatanpadaKlienTn. R dengan GangguanSistemPencernaan :
Pre Op Tumor RektumdiRuangBedahOrtopediGedungKemuningLantai
IIRumahSakitUmumPusatdr. HasanSadikin Bandung”
Telahditerimadandisetujuiuntukdiajukandandipertahankandi hadapan
dewanpenguji.
Raha, 25Juni 2016
Pembimbing
AlmawinSusen, S.Kep., Ns., M.KesNIP. 19830123 200903 1 003
Mengetahui :
DirekturAkperPemkabMuna
S A N T H Y , S. Kep.,Ns., M.KepNIP.19800212 200312 2 006
iii
PEMERINTAH KABUPATEN MUNAAKADEMI KEPERAWATAN
Jln.Poros Raha-Tampo Km. 6 MoteweTlp. 0403-2522954
HALAMAN PENGESAHAN
KaryaTulisIlmiahinitelahdipertahankandihadapanDewanPengujipadatanggal02Juli 2016
DEWAN PENGUJI
1. Almawin Susen, S.Kep., Ns., M.Kep (…………..…….)
2. Harnia, S.Kep., Ns (…………….…..)
3. Fitria Marfi, S.Kep., Ns (…………...……)
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratanuntuk menyelesaikan pendidikan diploma III keperawatan pada
Akademi Keperawatan Pemkab. Muna
Raha,02Juli 2016Direktur Akper PemKab. Muna
S A N T H Y , S. Kep., Ns.,M.KepNIP.19800212 200312 2 006
iv
ABSTRAK
Latar Belakang,Berdasarkan data hasil rekam medik Rumah Sakit Umum Pusat dr. HasanSadikin Bandung periodeJanuarisampaiApril 2016 menunjukan bahwa Tumor rektummasuk dalam10 besarpenyakit di Ruang BedahOrtopediGedungKemuningLantai II. Hal ini ditunjukan denganjumlah penderita tumor rektumsangat banyakdengan jumlah 7 orang( 5,32%). Tumorrektumdianggap sebagai emergensi medis yang perlu dikenali dan diobatisecara dini karenatumorrektumdapat menyebabkan gangguansistempencernaan.Tujuan Penulisan, Studi kasus inibertujuan agar dapat menerapkan pengetahuan danketerampilan sertamenambahwawasanmengenai Asuhan Keperawatan pada klien dengan Tumorrektum secara langsung pada situasi nyata dan komprehensif meliputi aspek bio, psiko, sosial, danspiritual yang didasari pada ilmu dan kiat keperawatan.Metode Telaan, Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode analisis deskriptif melalui studikasus berdasarkan pendekatan suatu proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan,perencanaan, implementasi dan evaluasi. Sedangkan tekhnik pengumpulan data yangdigunakanyaitu wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studiliteraturdankepustakaan. Penulisan Karya Ilmiah ini terdiri dari 4 bab dengan susunan sebagaiberikut :Bab I pendahuluan, Bab II TinjauanTeoritis, BAB III TinjauanKasusdanPembahasan,Bab IV PenutupdanRekomendasi.Hasil,Berdasarkanteoriterdapat 8 diagnosakeperawatan yangmungkinmunculsedangkandalampraktekditemukan 7 masalahkeperawatan, yang terdiri dari 6diagnosa aktual dan 1 diagnosa resiko yaitu nyeri,nutrisikurangdarikebutuhantubuh,defisitperawatandiri,konstipasi, keletihan,ansietasdanresikokekurangan volume cairan. Setelahdilakukanasuhankeperawatanselama 3 hari,masalah yang teratasi ada 2yaitu :ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuh, dan deficitperawatandiri, sedangkan1diagnosayang belumteratasiyakninyeri.Kesimpulan, Proses keperawatan pada klien Tn. R usia 40 Tahun dengan Tumor rektum dapatdilakukan dengan baik dan sistematis mulai dari pengkajian,diagnosa,perencanaan, implementasi,dan evaluasi serta catatan perkembangan.
v
KATA PENGANTAR
SegalapujisyukurpenulispanjatkankehadiratAllah SWT yang
telahmelimpahkanrahmatdankarunia-Nyasehinggapenulisdapatmenyelesaikan KTI
inidenganjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Usia 40 Tahun dengan Pre Op
Tumor Rektumdi Ruang BedahOrtopediGedungKemuningLantai II
RumahSakitUmumPusat dr. HasanSadikin Bandung”
Adapunmaksuddaripenyusunankaryatulisilmiahiniadalahuntukmemenuhisa
lahsatusyaratdalammenyelesaikanpendidikan program diploma III
keperawatanpadaAkperpemerintahKabupatenMuna.
Dalampenulisankaryatulisilmiahinitidakterlepasatasbimbimgan,
dorongandanbantuandariberbagaipihakbaik moral maupun
material.Olehkarnaitupenulispadakesempataninimengucapkanbanyakterimahkasih
kepada:
1. Ibudr. AyiDjembarsari, MARS. SelakuDirekturUtamaRumahSakitUmum
Pusatdr. HasanSadikinBandungyang telahmemberikanwaktudankesempatan
kepada penulisuntukpraktekdanmelaksanakanujianpraktekdirumahsakit yang
dipimpinnya.
2. Ibu Ns. Santhy, S.Kep.
SelakuDirekturAkademiKeperawatanPemerintahKabupaenMuna dimana
Beliau selaku
Direkturtelahmemberikankesempatankepadapenulisuntukmengikutipendidika
npadaAkperPemkabMuna.
3. KepalaRuangan, CI ruangan,
perawatsertaStafRuangBedahOrtopediGedungKemuningLantai II
RumahSakitUmumPusat dr. HasanSadikin Bandung yang
telahmemberikanpetunjukdannasihatsertakerjasamadalammelaksanakanasuha
nkeperawatandiruangan yang dipimpinnya.
4. Yani, S.Kep. Selakupengujiinstitusi yang
telahmembimbingdalammelaksanakanujianpraktek
vi
diruangBedahOrtopediGedungKemuning Lantai RumahSakitUmumPusatdr.
HasanSadikin Bandung.
5. BapakAlmawinSusen, S.Kep., Ns., M.Kes.Selakupembimbing yang
telahbanyakmeluangkanwaktu, tenaga,
danpikirannyadalammemberikanpetunjukdanmengarahkanpenulissehingggak
aryatulisilmiahinidapatterselesaikan.
6. Bapak dan Ibu Dosen pembimbing pada PKK III Bandung yang
telahbanyakmeluangkanwaktu,
tenagadanpikirannyadalammemberikanpetunjukdanmengarahkanpenulis
selama melaksanakan praktek.
7. Bapak dan Ibu Dosen pengajar beserta seluruh Staf
AkademiKeperawatanPemkabMuna yang telahmemberikanbekal ilmu kepada
penulis selama mengikuti pendidikan di Akper Pemkab Muna, memberikan
dukungandanbantuansertakerjasamadalam proses
penyusunankaryatulisilmiahini.
8. Klien Tn. R besertakeluarganya yang
telahbersediabekerjasamadalamdenganpenulisselamamelaksanakanstudi
kasus dan asuhankeperawatan.
9. AyahandaAlm. La Naba,
IbundatercintaWaRuhasertasaudarasayaMarlinaNaba, S.PddanNidaniati,
S.Pdbesertaseluruhkeluarga yang tidakputus-putusnyamemberikandoa,
motivasi, harapandandoronganbaikmorilmaupunmateri.
10. Yang special buatsuamidananaksayaAmranSusantoyang telah banyak
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis selama penyusunan
karyatulisilmiah ini.
11. Sahabat-sahabat yang
telahmenemanidalamsukamaupundukaselamamengikutipendidikan di
AkperPemkabMuna.
12. Rekan-rekanAngkatanXIII yang telahmemberikanbantuandan dukungan
dalampenyusunanKaryaTulisIlmiahini dan selama mengikuti pendidikan di
Akper Pemkab Muna.
vii
13. Semuapihak yang telahmermberikanbantuan yang
tidakdapatpenulissebutsatupersatudalampenyusunankaryatulisilmiahini.
SemogaAllah SWT senantiasamemberikanbalasankepadasemuapihak yang
telahmemberikan bantuan dan dukungan dalam
penyusunankaryatulisilmiahinihinggaselesai.Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penyusunan karyatulisilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan
baikdarisegipenulisanmaupunisinya, hal ini tidak lepas dari terbatasnya
pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki dan sebagai manusia biasa yang
tentunya tidak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang kontruktif demi perbaikan dan
kesempurnaan karyatulisilmiahini di masa yang akan datang, karena penulis
menyadari bahwa orang yang maju adalah orang yang siap menerima kritikan.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mempersembahkan
karyatulisilmiah ini dengan harapan dapat bermanfaat khususya bagipenulis
sendiri, dan umumnya bagi teman seprofesi danpembaca yang budiman
gunamengembangkanduniakeperawatan.
Raha, Juni 2016
Penulis,
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................ABSTRAK...................................................................................................KATA PENGANTAR.................................................................................DAFTAR ISI................................................................................................DAFTAR TABEL........................................................................................DAFTAR GAMBAR...................................................................................DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................DAFTAR SINGKATAN………………………………………………….BAB I PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar Belakang......................................................................B. Ruang Lingkup Pembahasan.................................................C. Tujuan Penulisan...................................................................D. Metode Telaahan...................................................................E. Manfaat Penulisan.................................................................F. Waktu Pelaksanaan...............................................................G. Tempat Pelaksanaan..............................................................H. Sistematika Telaahan............................................................
BAB IITINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATANDENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PRE OPTUMOR REKTUM.……………………………………………
A. Konsep Dasar.......................................................................1. Pengertian......................................................................2. Anatomi Rektum.…………...…………………………3. FisiologiRektum.……………………………………..4. Etiologi...........................................................................5. Patofisiologi...................................................................6. TandadanGejala ……………………………………..7. PemeriksaanPenunjang……………………………….8. PenatalaksanaanMedis..………………………………9. Komplikasi...................……….……………………….10. DampakMasalah Pre Op Tumor Rektum…..................11. Penyimpangan KDM.....................................................
B. Tinjauan Teoritis Tentang Asuhan Keperawatan.................1. PengkajianKeperawatan..............................................
Haliiiiiiivvixxiixiiixivxv113345556
88891011111313141414161717
ix
2. Diagnosa Keperawatan..................................................3. Perencanaan / IntervensiKeperawatan.........................4. Pelaksanaan / ImplementasiKeperawatan....................5. Evaluasi..........................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN...........................A. Laporan Kasus......................................................................
1. Pengkajian......................................................................a. Pengumpulan Data...................................................b. Klasifikasi Data........................................................c. Analisa Data.............................................................
2. PrioritasMasalah ……………………………………..3. Diagnosa Keperawatan..................................................4. Rencana Asuhan Keperawatan......................................5. Implementasi dan Evaluasi............................................6. Catatan Perkembangan..................................................
B. Pembahasan...........................................................................1. Pengkajian......................................................................2. Diagnosa Keperawatan..................................................3. Perencanaan...................................................................4. Implementasi..................................................................5. Evaluasi..........................................................................
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.................................A. Kesimpulan...........................................................................B. Rekomendasi........................................................................
DAFTAR PUSTAKALAMPIRANRIWAYAT HIDUP
181925252727272737384040424547494950525354555557
x
DAFTAR TABEL
Tabel1 Sepuluh Penyakit terbesar di Ruang Bedah Ortopedi Gedung
Kemuning Lantai IIRumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin
Bandung Periode Bulan September s/d Desember
Tahun2016…………………………………..................................
..........
Tabel 2 Pola Aktivitas Sehari-hari...............................................................
Tabel 3Hasil Pemeriksaan Laboratorium ..................................................
Tabel 4Analisa Data……………………...................................................
Tebel 5 Rencana Asuhan Keperawatan………...........................................
Tabel 6Implementasi dan Evaluasi.............................................................
Tabel 7Catatan Perkembangan...................................................................
.
Hal.
2
35
36
38
42
45
47
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Anatomi Rektum.........................................................................
Gambar 2 Patofisiologi Penyimpangan KDM………………………….....
Gambar 3 Genogram 3 Generasi….………...……………………………..
Hal
9
16
30
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 2 : Materi Penyuluhan
Lampiran 3 : Leaflet
Lampiran 4 : Lembar Bimbingan
xiii
DAFTAR SINGKATAN
1. AST : Acetil Serum Transaminase
2. BAB : Buang Air Besar
3. BAK : Buang Air Kecil
4. BB : Berat Badan
5. BBI : Berat Badan Ideal
6. BMI : Body Massa Index
7. cm : centimeter
8. CRT : Capilary Refile Time
9. Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
10. Dr. : Dokter
11. DS : Data Subjektif
12. DO : Data Objektif
13. EVM : Eye, Verbal, Motorik
14. FEV1 : Forced Expiratory Volume in One Second
15. FVC : Forced Vital Capacity
16. GCS : Glow Coma Scale
17. Hb : Hemoglobin
18. INR : International Normalized Ratio
19. IV : Intravena
20. Kg : Kilogram
21. KTI : Karya Tulis Ilmiah
22. MCHC : Mean Corpuscular HemoglobinConcentrated
23. MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin
24. MCV : Mean Corpuscular Volume
25. Mg : milligram
26. mm : millimeter
27. mm3 : millimeter kubik
28. N : Nadi
xiv
29. NaCL : Natrium Clorida
30. P : Pernapasan
31. PFR : Peak Flof Respiratory
32. POD : Post Of Day
33. Pre Op : Sebelum Operasi
34. PT : Prothrombin Time
35. RL : Ringer Laktat
36. RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
37. S : Suhu
38. SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase
39. SOAP : Subjektif, Objektif, Assesment, Planning
40. SVC : Social Vital Capacity
41. s/d : Sampai dengan
42. TB : Tinggi Badan
43. TD : Tekanan Darah
44. Tn : Tuan
45. Tpm : Tetes per menit
46. TTV : Tanda – Tanda Vital
47. UGD : Unit Gawat Darurat
48. WHO : World Health Organisation
49. 0C : Derajat Celsius
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, harus memenuhi
kebutuhan kesehatan klien. Proses keperawatan merupakan metode iilmiah
sistematik yang digunakan dalam asuhan keperawatan kepada klien guna
mencapai dan mempertahankan keadaan bio-psiko-sosio-spiritual yang
optimal. Dikatakan sebagai metode ilmiah karena proses keperawatan terdiri
atas beberapa tahap atau langkah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
dasar hidup klien. Melalui proses keperawatan juga, perawat dapat terhindar
dari berbagai tindakan malefisien di dalam memberikan asuhan keperawatan
(Asmadi, 2008).
Beberapa faktor yang mempengaruhi status seseorang yaitu herediter,
layanan kesehatan, lingkungan dan perilaku.Layanan kesehatan salah satunya
dapat mempengaruhi status kesehatan individu (khususnya) dan masyarakat
(umumnya).Salah satu masalah kesehatan yang timbul adalah tumor
rektum.Salah satu tindakan untuk menangani tumor rektum adalah dengan
colonoskopi post biopsy(Hendrik Bloom. Dikutip dalam Asmadi, 2008).
Data kesehatan dunia (WHO) Tahun 2012, tercatat 677.000 kematian
yang diakibatkan oleh penyakit tumor rektum diseluruh dunia (Muttaqin dan
Kumala, 2011).Di Indonesia tumor rektum menempati posisi kesembilan
setelah kanker.Sekitar 80% penderita penyakit tumor rektum ditemukan
2
padastadium lanjut sehingga pengobatan tidak memuaskan bahkan cenderung
mempercepat mortalitas.Hal ini dikarenakan problem yang membuat penderita
tumor rectum tidak melakukan pemeriksaan awal dan kurangnya informasi
tentang penatalaksanaan tumor rectum (Aziz, 2006).
Penyakit Tumor Rektum berada diurutan kesembilan dari sepuluh besar
penyakit yang dirawat di Ruang Bedah Ortopedi Gedung Kemuning Lantai II
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung pada periode Bulan Januari sampai Bulan
April Tahun 2016 sebanyak 7 ( 5,32 % ). Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel
1.
Tabel 1.Sepuluh Penyakit Terbesar di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Pusat dr.Hasan Sadikin Bandung Periode Bulan September s/d Desember Tahun 2016.
No. Jenis Penyakit Jumlah Pasien Persentase (%)1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.
Fraktur TibiaTumor GinjalSquactiosa cell concerPost LcBPHRetensi Urin (BSK)HipospadiaHidroneposisTumorRektumCholeithiasis
20151312121010975
7,2213,3111,3811,8611,628,628,627,645,324,85
Jumlah 104 100Sumber: Medical Record di Ruang Bedah Ortopedi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Berdasarkan data penderita tumor rektum dan dampak yang
ditimbulkan padapenderita, maka penting untuk mengangkat kasus di atas
menjadi sebuah karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada
Klien Tn. R dengan Gangguan Sistem Pencernaan :PreOp Tumor Rektum di
Ruang Bedah Ortopedi Gedung Kemuning Lantai II RSUP dr. Hasan Sadikin
Bandung”.
3
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis hanya membahas
tentang asuhan keperawatan pada klien Tn. R dengan Gangguan Sistem
Pencernaan : PreOp Tumor Rektum di Ruang Bedah Ortopedi Gedung
Kemuning Lantai II RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif
meliputi aspek bio, psiko, sosial, kultural, dan spiritual dengan pendekatan
proses asuhan keperawatan pada klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan
:PreOp Tumor Rektum.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian keperawatan secara komprehensif pada
klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
b. Dapat membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan Ganggguan
Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
c. Dapat membuat rencana asuhan keperawatan pada klien dengan
Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada kliendengan Ganggguan
Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
e. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada klien
dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
f. Dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan
GanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
4
D. Metode Telaahan
Metode yang penulis gunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah metode analisis deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan
proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi.
Adapun tehnik pengumpulan data dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut :
1. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi lisan
yang diperoleh baik secara langsung dari klien maupun melalui keluarga
yang dijadikan data subjektif yang mendukung terhadap adanya masalah
klien.
2. Observasi, yaitu mengamati keadaan klien yang meliputi bio, psiko, social,
kultural dan spiritual.
3. Pemeriksaan fisik, yaitu pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan
fisik pada klien secara sistematis dan menyeluruh dengan menggunakan
teknik inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi yang dijadikan data objektif
yang mendukung terhadap adanya masalah klien.
4. Studi dokumentasi, yaitu membaca catatan perawat dan catatan medis yang
berhubungan dengan klien selama dirawat di rumah sakit.
5. Studi literatur dan kepustakaan, yaitu dengan melihat konsep dan teori yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan pada klien dengan Ganggguan
Sistem Pencernaan :PreOp Tumor Rektum.
5
E. Manfaat Penulisan
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai sumber informasi tentang kasus-kasus Gangguan Sistem
Pencernaan, khususnya penyakit Tumor Rektum.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapakan menjadi bahan masukan dalam mempelajari asuhan
keperawatan pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op
Tumor Rektum khususnya dalam pelaksanaan perkuliahan.
3. Bagi Profesi
Sebagai bahan masukan bagi tenaga perawat yang melaksanakan pelayanan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan :Pre
Op Tumor Rektum.
4. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan keterampilan dalam penerapan proses asuhan
keparawatan terutama pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan :
Pre Op Tumor Rektum.
F. Waktu Pelaksanaan
Studi kasus pada klien Tn. R dengan Ganggguan Sistem Pencernaan
:Pre Op Tumor Rektum dilaksanakan mulai Tanggal 16 Februari s/d 18
Februari 2016.
G. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan studi kasus Pada Klien Tn. R denganGanggguan
6
Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum di Ruang Bedah OrtopediGedung
Kemuning Lantai II Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
H. Sistematika Telaahan
Karya tulis ilmiah ini disusun secara sistematik yang dijabarkan dalam
4 bab yaitu:
Bab I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, ruang lingkup
pembahasan, tujuan penulisan, metode telaahan, manfaat
penulisan, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, dan
sistematika telaahan.
Bab II : Tinjauanteoritisasuhankeperawatanpadaklien denganGangguan
Sistem Pencernaan : PreOp Tumor Rektumyang terdiri dari
konsep dasar yang memuat pengertian, anatomi fisiologi, etiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang,
penatalaksanaan medis, komplikasi, dan dampak PreOp Tumor
Rektumterhadap sistem tubuh yang lain serta tinjauan teoritis
tentang asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Bab III : Tinjauankasus danpembahasan yang berisi tentang pelaksanaan
AsuhanKeperawatanTn.R dengan Ganggguan Sistem Pencernaan
: Pre Op Tumor Rektum dan disajikan sesuai sistematika
dokumentasi keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi keperawatan, dancatatan
7
perkembangan juga berisi pembahasan yang merupakan ulasan
naratif dari setiap tahapan keperawatan yang tergambar secara
jelas, dasar ilmiah dan rasional.
Bab IV : Kesimpulan dan rekomendasi yang berisikan kesimpulan dari
pelaksanaan asuhan keperawatan dan saran atau rekomendasi
yang operasional terhadap masalah yang ditemukan.
8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PRE OP TUMOR REKTUM
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Tumor merupakan pertumbuhan sel-sel baru (neoplasma), dimana
pembelahan sel atau mitosis tidak terkendali oleh tubuh dan tidak memiliki
fungsi yang berguna bagi tubuh (Al-Nafussi, 2013).
Tumor adalah sel tubuh yang mengalami perubahan (transformasi),
sehingga sifat dan kinetiknya berubah sehingga tumbuhnya menjadi
autonom liar, tidak terkendali dan terlepas dari koordinasi pertumbuhan
normal.Gejala adanya tumor pada kolon biasanya ditandai dengan adanya
polip yang memiliki resiko kanker (Davey, 2009).
Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa tumor rektum
adalah suatu perubahan pada rektum dimana terjadi proses
pembengkakkanpada dinding rektum akibat cedera yang mengakibatkan
peradangan.
9
2. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan : Rektum
a. Anatomi Rektum
Anatomi Rektum dapat dilihat pada Gambar1
Gambar 1. Anatomi Rektum(Smeltzer & Bare, 2002)
Secara anatomi rektum terbentang dari vertebre sakrum ke-3
sampai garis anorektal. Secara fungsional dan endoskopik, rektum dibagi
menjadi bagian ampula dan sfingter. Bagian sfingter disebut juga
annulus hemoroidalis, dikelilingi oleh muskulus levator ani dan fasia coli
dari fasia supra-ani. Bagian ampula terbentang dari sakrum ke-3 ke
difragma pelvispada insersi muskulus levator ani. Panjang rektum
berkisar 10-15cm, dengan keliling 15 cm pada recto-sigmoid junction
10
dan 35 cm pada bagian ampula yang terluas. Pada orang dewasa dinding
rektum mempunyai 4 lapisan : mukosa, submukosa, muskularis (sirkuler
dan longitudinal), dan lapisan serosa.Rektum (Bahasa Latin: regere,
meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung
usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Letaknya dalam
rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigius.
Persarafan rektum terdiri atas sistem simpatik dan parasimpatik.
Serabut simpatik berasal dari pleksus mesenterikus inferior yang berasal
dari lumbal 2, 3, dan 4, serabut ini mengatur fungsi emisi air mani dan
ejakulasi. Serabut parasimpatis berasal dari sakral 2, 3, dan 4, serabut ini
mengatur fungsi ereksi penis, klitoris dengan mengatur aliran darah ke
dalam jaringan (Carlton, 2009).
b. Fisiologi Rektum
Rektumberfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih
tinggi, yaitu pada kolon desendens.Jika kolon desendens penuh dan tinja
masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar
(BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di
dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan
untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material
11
akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali
dilakukan.
Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan
pengerasan feses akan terjadi (Price & Wilson, 2012).
3. Etiologi
Penyebab tumor sulit diketahui, namun telah di kenali beberapa
faktor predisposisi. Faktor predisposisi lain mungkin berkaitan dengan
kebisaan makan.Hal ini karena kanker usus besar (seperti juga
diverticulosis) terjadi sekitar 10 kali lebih banyak pada penduduk wilayah
barat yang mengkonsumsi lebih banyak makanan mengandung karbohidrat
murni dan rendah serat, dibandingkan pada penduduk primitif (misal, di
Afrika) yang mengkonsumsi makanan tinggi serat (Price & Wilson, 2012).
Menurut Burkit (1971) yang dikutip dalam Price & Wilson (2012)
mengemukakan bahwa diet rendah serat dan tinggi karbohidrat murni
mengakibatkan perubahan flora feses danperubahan degradasi garam
empedu atau hasil pemecahan protein dan lemak, sebagian zat ini bersifat
karsinogenik.
4. Patofisiologi
Secara klinik tumor rektum merupakan keganasan saluran cerna
yang paling sering menyebabkan kematian sama seperti kanker kolon.
12
Sekrum dan kolon asendens merupakan tempat berikutnya yang paling
sering terserang. Kolon tranversa dan fleksura adalah bagian yang mungkin
paling jarang terserang.
Sekitar 60% dari semua tumor rektum terjadi pada bagian
rektosigmoid, sehingga dapat teraba pada pemeriksaan rektum atau terlihat
pada pemeriksaan sigmoidoskopi.
Tumor dapat berupa massa polipoid, besar, tumbuh ke dalam
lumen, dan dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai stiktura anular
(mirip cincin). Lesi anular lebih sering terjadi pada bagian rektosiogmoid,
sedangkan lesi polipoid yang datar lebih sering terjadi pada sekum dan
kolon asendens. Secara histologi, hampir semua kanker usus besar adalah
adenokarsinoma (terdiri atas epitel kelenjar) dan dapat menyekresi mukus
yang jumlahnya berbeda – beda. Tumor dapat menyebar melalui infiltrasi
langsung ke struktur yang berdekatan, seperti kandung kemih, melalui
pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon, dan melalui
aliran darah yang biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah ke
sistem portal. Prognosis relatif baik bila lesi terbatas pada mukosa
dansubmukosa pada saat reseksi, dan jauh lebih buruk bila terjadi
metastasis ke
kelenjar limfe (Price & Wilson, 2012).
13
5. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala tumor rektum bervariasi berdasarkan pada
letaknya dan umumnya dibagi menjadi tumor kolon kiri (desensdens,
sigmoid dan rektum) dan kanan (sekum, asendens, transversum kanan).
Gejala umum ditandai oleh perubahan kebiasaan buang air besar.
Gejala tersebut meliputi :
a. Diare atau sembelit
b. Darah makroskopis pada tinja
c. Nyeri rektal dan anemia
d. Masa abdomen dapat teraba pada kuadran kanan bawah.
e. Feses yang dikeluarkan lebih sedikit dari biasanya.
Gejala-gejala ini biasanya bukan merupakan gejala kanker pada
umumnya, tetapi merupakan gejala penyakit lainnya dan biasa dirasakan
oleh manusia (Price & Wilson, 2012).
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Barium kontras
b. USG
c. X-Ray
d. Pemeriksaan laboratorium.
14
7. Penatalaksanaan Medis
Secara umum, pengobatan untuk jaringan lunak tumor tergantung
pada tahap dari tumor.Tahap tumor yang didasarkan pada ukuran dan
tingkatan dari tumor.Pengobatan pilihan untuk jaringan lunak tumors
termasuk operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.
8. Kompilkasi
Kompilkasi yang dapat terjadi pada tumor rectum menurut
Smeltzer (2000) antar lain :
a. Obstruksi usus parsial, dimana obstruksi usus adalah penyumbatan
parsial atau lengkap dari usus yang menyebabkan kegagalan dari isi usus
untuk melewati anus.
b. Perforasi atau perlobangan.
c. Perdarahan
d. Syok.
9. Dampak Masalah Preop Tumor Rektum Terhadap Perubahan
Struktur / Pola Fungsi Sistem Tubuh Tertentu Terhadap Kebutuhan
Klien Sebagai Makhluk Holistik.
a. Sistem pernapasan
15
Pada masa pre operasi biasanya respirasi meningkat karena merupakan
respon tubuh terhadap nyeri.
b. Sistem pencernaan
Pada saat pre operasi biasanya klien dipuasakan sampai kembalinya
fungsi usus, biasanya bising usus menurun, peristaltik usus menurun,
terdapat nyeri tekan pada abdomen.
c. Sistem musculoskeletal
Pada masa pre operasi klien di istirahatkankarena akan menimbulkan
kelemahan ekstremitas atas dan bawah, pemasangan infuse biasanya
mengganggu aktivitas klien, serta klien mengalami kelemahan.
16
10. Penyimpangan KDMPenyimpangankebutuhandasarmanusiadapatdilihatpadaGambar 2.
Patofisologipenyimpangan KDM Tumor Rektum
Gambar 2. Penyimpangan KDM (Nurarif&Kusuma2013)
Etiologisecarapastibel
umdiketahui
Usia Genetik Adanyahormon estrogen
ygberlebihan
Neoplasma (Tumor
jinak/ganas)
Adanyaketidakseimbangan
estrogen
Sel – selaktifmembelah
Hyperplasia pada uterus
Penekananpadakandungke
mihdan abdomen
Kesulitandlmberkemih
Disuria
Ggneliminasi BAK
Merangsangpengeluaran
mediator kimia
Basofilmengeluarkan
histamine, bradikinin
Korteksserebri
Persepsinyeri
Transisisehat - sakit
Salah interprestasi
Informasittgpen
yakitKurangpenget
ahuan
Stresor ↑
Kecemasan
MenekanUsus
Pe
↓absorpsimakanan
Konstipasi
Ggneliminasi
BAB
17
B. Tinjauan Teoritis tentang Asuhan Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan dalam bentuk bio, psiko, social dan spiritual
yang komperhensif ditunjukan pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit, mencakup seluruh kehidupan
manusia. Dimana pelayanan yang diberikan untuk membantu mengatasi
masalah klien untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia dengan melalui
suatu pendekatan yang sistematis (Asmadi,2008).Pendekatan proses
keperawatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan tersebut meliputi
pengkajian data, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana
keperawatan, implementasi dan evaluasi hasil (Nursalam, 2008).
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan
dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan'data dari
berbagai sumber data yang sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status
kesehatan klien (Nursalam, 2008).
Pengkajian keperawatan terdiri dari :
a. Pengumpulan data
Pemeriksaan fisik adalah cara pengumpulan data melalui inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi. Pada langkah pengkajian
18
datakeperawatan klien dengan pre op tumor rektum (Asmadi, 2008).
b. Pengelompokan data
Pengelompokkan data adalah pengelompokkan data-data klien atau
keadaan tertentu di mana klien mengalami permasalahan kesehatan atau
keperawatan berdasarkan kriteria permasalahannya. Setelah data
dikelompokkan maka perawat dapat mengidentifikasi masalah
keperawatan klien dengan merumuskannya (Nursalam, 2008).
c. Analisa data
Proses intelektual yaitu kegiatan metabulasi, menyelidiki,
mengklasifikasi dan mengelompokkan data serta mengaitkannya untuk
menentukan kesimpulan dalam bentuk diagnosa keperawatan (Asmadi,
2012).
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang dibuat oleh
perawatprofessional aktual maupun potensial yang ditetapkan berdasarkan
analisis dan interprestasi data hasil pengkajian. Penyataan diagnosis harus
jelas, singkat, dan lugas terkait masalah kesehatan klien berikut
penyebabnya yang dapat diatasi melalui tindakan keperawatan
(Asmadi,2008).
Menurut Doenges, Moorhouse & Geissler(2000) diagnosa
19
keperawatan yang sering muncul pada kasus pre op tumor rektum adalah :
a. Konstipasi berhubungan dengan lesi obstruksi.
b. Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder akibat
obstruksi.
c. Keletihan berhubungan dengan anemia dan anoreksia.
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan
anoreksia.
e. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah dan
dehidrasi.
f. Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan dan diagnosis
tumor.
g. Ansietas keluarga berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
status kesehatan.
3. Perencanaan/Intervensi
Perencanaan atau intervensi adalah acuan tertulis berbagai intervensi
keperawatan yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan
keperawatan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya
berdasarkan diagnosis keperawatan (Asmadi, 2008).
Setelah informasi dan data mengenai klien terkumpul,
penjabaranmasalah-masalah klien tersebut melalui perencanaan
20
keperawatan dengan susunan sebagai berikut :
a Konstipasi berhubungan dengan lesi obstruktif
Tujuan :
Pasien dapat mempertahankan konsistensi/ pola defekasi umum
Intervensi :
1) Kaji kebiasaan eliminasi umum
2) Pantau masukan serta haluaran dan berat badan
3) Berikan makanan sedikit dan sering dengan makanan rendah serat,
mempertahankan kebutuhan protein dan karbohidrat.
Rasional :
1) Dapat diperlukan sebagai dasar untuk evaluasi masa dating.
2) Dehidrasi, penurunan berat badan dan ketidak seimbangan
elektrolit adalah komplikasi dari diare. Ketidakadekuatan
masukan cairan dapat menimbulkan komplikasi.
3) Menurunkan irigasi system pencernaan. Penggunaan makanan
rendah serat dapat menurunkan iritabilitas dan memberikan
istrahat pada usus bila ada diare.
4) Mencegah dehidrasi, mengencerkan agen kemoterapiuntuk
menurunkan efek samping.
21
b Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder akibat
obstruksi.
Tujuan :
Pasien dapat melaporkan penurunan/ penghilangan nyeri maksimal
Intervensi :
1) Tentukan riwayat nyeri : misal lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan
intensitas (skala 0-10) dan tindakan penghilangan yang
digunakan.
2) Berikan tindakan kenyamanan dasar (misal: reposisi, gosokan
pungung), dan aktifitas hiburan.
3) Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (teknik
relaksasi, visualiasi, bimbingan, imajinasi, dan sentuhan
terapeutik.
4) Berikan analgesic sesuai indikasi.
Rasional :
1) Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan/
keefektifan intervensi
2) Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali
perhatian.
3) Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan
22
meningkatkan kontrol nyeri.
4) Nyeri adalah komlikasi sering dari tumor, meskipun respon
individual berbeda. Saat perubahan penyakit/ pengobatan terjadi,
penilaian dosis dan pemberian akan diperlukan.
c Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah dan
dehidrasi.
Tujuan :
Pasien dapat menunjukan keseimbangan cairan adekuat dibuktikan
oleh tanda vital stabil, membrane mukosa lembab, turgor kulit baik,
pengisian kapiler cepat dan haluaran urine adekuat secara individual.
Intervensi :
1) Pantau masukan dan haluaran cairan, masukan semua sumber
haluaran (misalkan muntah, diare, lika basah), hitung
keseimbangan 24 jam.
2) Timbang berat badan sesuai indikasi.
3) Pantau tanda vital, evaluasi nadi perifer, pengisian kapiler.
4) Kaji turgor kulit kelembapan membrane mukosa
5) Berikan terapi anti emetic.
6) Berikan tranfusi sesuai indikasi.
Rasional :
23
1) Keseimbangan cairan negatif terus menerus, menurunkan haluaran
renal dan konsistensi urin menunjukan terjadinya dehidrasi dan
perlunya peningkatan pengggantian cairan.
2) Pengukuran sensitive terhadap fluktuasi keseimbangancairan
3) Menunjukan keadekuatan volume sirkulasi.
4) Indicator tidak langsung dari status hidrasi/ derajat kekurangan.
5) Penghilang mual/ muntah, menurunkan kehilangan gastric dan
memungkinkan peningkatan masukan oral
6) Mungkin diperlukan untuk memperbaiki jumlah darah dan
mencegah manifestasi anemia yang sering ada pada pasien tumor,
misalnya takikardia, takipneu, pusing dan kelemahan. .
d Keletihan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik
Tujuan :
Pasien dapat melaporkan perbaikan rasa berenergi.
Intervensi :
1) Rencanakan perawatan untuk memunkinkan periode istirahat.
2) Beri tujuan aktivitas realistis dengan pasien.
3) Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.
4) Dorong masukan nutrisi
Rasional :
24
1) Periode istirahat sering diperlukan untuk memperbaiki/
menghematenergi.
2) Memberikan rasa control dan perasaan mampu menyelesaikan.
3) Adanya anemia/ hipoksemia menurunkan ketersediaan O2 untuk
ambilan selular dan memperberat keletihan.
4) Masukan nutrisi adekuat perlu untuk memenuhi kebutuhan energi.
e Ansietas berhubungan dengantindakan pembedahan yang akan
dijalani dan diagnosa kanker dan ancaman kematian.
Tujuan :
Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa
takut.
Intervensi :
1) Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.
2) Pertahankan kontak sering dengan pasien. Bicara dengan
menyentuh pasien bila tepat.
3) Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang.
4) Berikan informasi yang dapat dipercaya dan konsisten dan
dukungan untuk orang terdekat.
Rasional :
1) Memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut realistis
25
serta kesalahan konsep tentang diagnosis.
2) Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri atau ditolak,
berikan respek dan penerimaan individu, mengembangkan
kepercayaan.
3) Memudahkan istirahat, menghemat energi, dan meningkatkan
kemampuan koping.
4) Memungkinkan untuk interaksi interpersonal lebih baik.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan
disusun dan ditunjukan pada perawat untuk membuat klien dalam
mencapai tujuan yang diharapkan, oleh karena itu rencana tindakan yang
spesifik dilaksanakan untuk memodifikasifaktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan klien (Nursalam, 2008).
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan.
Pencegahan penyakit dan pemulihan (Nursalam, 2008).
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
26
merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir
yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan. Evaluasi dilakukan secara bersinanmbungan dengan
melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Jika hasil evaluasi
menunjukan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar dari
siklus proses keperawatan. Jika sebaliknya, klien akan masuk kembali
dalam siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang (reassessment).
(Asmadi,2018).
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan SOAP
sebagai pola pikir.
S : Perkembangan keadaan yang didasarkan pada apa yang dirasakan,
dikeluhkan, dan dikemukakan klien.
O : Perkembangan yang bias diamati dan diukur oleh perawat atau tim
kesehatan lain.
A : Penilaian dari kedua jenis data (baik subjektif mupun objektif) apakah
berkembang kea rah perbaikan atau kemunduran.
P : Rencana penanganan klien yang didasarkan pada hasil analisis diatas
yang berisi melanjutkan perencanaan sebelumnya apabila keadaan
atau masalah belum teratasi.
27
BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Biodata
a) Identitas klien
Nama : Tn. R
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku/ bangsa : Sunda/ Indonesia
Pekerjaan : wiraswasta
Tanggal masuk : 26 Februari 2016
Tanggal pengkajian : 01 Maret 2016
No registrasi : -
Diagnose medis : Tumor Rektum
Alamat : Kab. Indramayu
b) Identitas penanggung jawab :
Nama : Ny. C
Umur
Jeniskelamin
:
:
65 Tahun
Perempuan
28
Agama
Pekerjaan
:
:
Islam
IRT
Alamat : Kab.Indramayu
Hubungandenganklien : Ibuklien
2) Riwayat kesehatan
a) Riwayatkesehatansebelummasukrumahsakit
Sebelumdibawahkerumahsakitkliensudah 2
minggumengeluhnyeripadadaerah
anus.Klienmasukrumahsakitkarenasudahtidaktahandengan rasa
sakit yang
dialamiselamaini.Sebelumnyaklientidakpernahmasukrumahsakit
karenanyeri yang dirasakanhanyadianggapbiasa.
b) Riwayat kesehatan sekarang
(1) Keluhan utama : Nyeri
(2) Riwayat keluhan utama :
Pada saat di lakukan pengkajian pada Tanggal 01Maret
2016, klienmengeluhnyerididaerah anus.
Nyeridirasakansepertitertusuk-tusukbendatajam (jarum)
yang menjalarhinggaseluruhdaerah anus danbokong,
denganskalanyeri 5 (0-10)
danekspresiwajahketikanyeriyaitumenutupmata,
mengkerutkandahi,
keluhandirasakansemakinberatketikaklienhendakduduk,
29
baring dan BAB.
Kemudiankeluhanberkurangketikaklienberjalan.Keluhan
yang menyertaiyaitu BAB
berdarahdisertaidenganlendir,susah
untuk BAB.
c) Riwayat kesehatan masa lalu.
(1) Penyakit yang
pernahdialamiyaituKlienmengatakantidakpernahdirawatdiru
mahsakitkarenapenyakit/gangguankesehatan.
(2) Klientidakmemilikiriwayatalergi.
(3) Klienmengatakanmendapatkanimunisasisemasakecil,
namunklientidakmengingatwaktupemberianimunisasitersebu
t.
(4) Klienmengatakanpernahmengkonsumsiobatbilasakit yang
didapatkansendiridiwarung/ tokoobat.
d) Riwayat kesehatan keluarga
Menurut keluarga tidak ada anggota keluargayang pernah
mengalami penyakit yang sama dengan klien yaitu tumor
rektum. Menurut kelurga tidak ada anggota kelurga yang pernah
menegalami penyakit menular dan turunan seperti : HT,
Jantung, Stroke, Hepatitis B, TB Paru dan DM.
30
Adapunriwayatkesehatankeluargadapatdilihatpada genogram
padaGambar 3.
Keterangan :
= laki-laki = tinggal serumah
= perempuan X = meninggal
? = usia tidak diketahui = hubungan pernikahan
= klien = garis keturunan
3) PemeriksaanFisik
a) Keadaan umum : lemah
Gambar 3. Genogram tigagenerasi
X 655 xX
??x x
40
??
3552
??x
12 2182
31
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda Vital : TD : 110/70 mmHg
N : 70x/menit
P : 20x/menit
S : 36,2 °C
BB : 45 kg, TB : 163 cm
b) Sistempenapasan
Bentuk hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, tidak ada
polip, tidak ada nyeri tekan, bentuk dada simetris kiri dan kanan,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, Irama pernapasan teratur,
suara napas vesikuler, frekuensi napas 20 x/ menit.
c) Sistemkardiovaskuler
Konjungtiva nampak merah muda,sklera berwarna putih, tidak
terdapat JVP, bunyi jantung S1 dan S2 irama teratur, tidak
terdapat pembesaran jantung, tidak ada bunyi napas tambahan,
CRT kembali dalam 2 detik.
d) Sistempencernaan
Mulut bersih, gigi bersih, tidak ada stomatitis, gusi tidak radang,
Nampak mual, lidah bersih, bibir tidak sianosis, bising usus 6x/
menit, warna mukosa merah muda, tidak nyeri tekan, abdomen
lembut dan datar, tidak ada pembesaran hati dan limfa, nyeri
tekan lepas pada abdomen kuadran kanan bawah, BAB 2-3x/
hari, konsistensi padat, warna feses kuning kehitam-hitaman.
32
e) Sistemperkemihan
BAK 5-6 x/ hari, tidak nyeri tekan pada daerah pinggang, ginjal
tidak teraba, tidak nyeri saat BAK, warna urine kuning.
f) Sistemintegumen
Warna kulit sawo matang, kulit halus, rambut tidak rontok,
distribusi merata, rambut bersih, kuku pendek dan bersih, turgor
kulit baik, suhu tubuh 36,2°C.
g) Sistempancaindra
(1) Mata
Bentuk mata simetris kiri dan kanan, sklera tidak ikteri,pupil
isokor, reaksi pupil terhadap cahaya kontriksi +/ + ketika
disinari dengan menggunakan penlight, fungsi penglihatan
baik, tidakterjadi penurunan kesadaran sehingga klien
kooperatif.
(2) Telinga
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan,
tidakterjadiganggguanfungsi pendengaran, tidak ada nyeri
tekan pada daerah mastoid.
(3) Hidung
Bentuk hidung simetris,tidak ada pernapasan cuping hidung
dan tidak ada secret, fungsi penciumanbaik.
(4) Kulit
33
Klien dapat merasakan rangsangan berupa rangsangan
raba/sentuh dan bereaksi terhadap rangsangan yang
diberikan.
(5) Lidah
Fungsi lidah baik, dapatmerasakansemua rasa yang diberikan.
h) Sistem musculoskeletal
Tidakadanyeritekantidakadapembengkakkanpadakepala,
bentukovale, rambuthitam, Nampak kusamdanberketombe.
(1) Ekstremitas atas
Tangan kiri terpasang infus RL 28 tetes/menit, terdapat
keterbatasan gerak pada tangan kiri, refleks biseps (+), triseps
(+), brachoekardiaks (+), kekuatan otot 5/5
(2) Ekstermitas bawah
Simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema, koordinasi gerak
baik, refleks patella (+), refleks tendon achiles (+),kekuatan
otot 5/5.
i) Sistemendokrin
Tidak terdapat pembesaran dan nyeri tekan pada kelenjar thyroid
dan parathyroid.
j) Sistemreproduksi
Tidakdilakukanpengkajian.
k) Sistemimun
34
Tidak alergi terhadap obat-obatan maupun makanan.
l) Sistempersyarafan
(1) Fungsi serebral
a) Status mental
Klien dapat berorientasi terhadaporang, tempat dan
waktu.Kliendapatberbahasa denganjelas.
b) Kesadaran : Composmentis (Glasgow ComaScale : 15).
Eyes dapat membuka mata dengan spontan (4).Motorik
dapat berespon terhadap perintah dengan baik (6).Verbal
dapat berkomunikasi dengan baik (5).
c) Bicara
Klienberbicara jelas (reseditif).Kliendapat mengikuti
ucapan yang diperintahkan (reseptive).
(2) Fungsi cranial
a) N.I. (Olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau kopi
dan minyak kayu putih.
b) N.II. (Optikus) : Visus 6/6, klien dapat membaca papan
nama perawat.
c) N.III (Okulamotorius) : Pupil ishokor (refleks pupil saat
kena cahaya mengecil).
35
d) N. IV (Troclearis) : Mata dapat digerakkan ke atas dan ke
bawah dengan mengikuti obyek.
e) N.V. (Trigemenus)
a. Sensorik: Klien dapat merasakan sentuhan kertas pada
pipi sambil mata klien tertutup.
b. Motorik :Klien dapat mengatupkan rahang dan
mengunyah dengan baik
f) N. VI (Abdusen) : Mata dapat digerakkan ke lateral
kiri dan kanan dengan mengikuti objek.
g) N.VII (Fasialis)
a. Sensorik: Fungsi pengecapan baik, dapat membedakan
rasa manis, asam dan asin.
b. Motorik : Klien dapat mengangkat alis secara
bersamaan
h) N.VIII (Akustik): Klien dapat mendengar gesekan tangan
perawat dengan jarak 10 cm
i) N.IX. (Glosa pherengeal) : Refleks muntah baik
j) N.X. (vagus) : Refleks menelan dan muntah baik.
k) N.XI. (Asesorys) : Dapat mengangkat kedua bahu dan
menggerakkan leher kesemua arah
l) N.XII. (Hipoglosus) : Gerakan lidah baik simetris kiri dan
kanan.
36
4) Aktivitas sehari–hari
Kebutuhansehari – hari Tn. R dapatdilihatpadaTabel 2.
Tabel 2. Pola Aktivitas Sehari – hari Tn. RNo Aktivitas Sebelum sakit Selama sakit1. Nutrisi
a) MakanJenisFrekuensiPorsi Keluhan
b) MinumAktivitas
Nasi, sayur, lauk pauk3x/hariDi habiskanTidak ada keluhan
Air putihSebelumsakit
Bubur, lauk,3x/hariHanya ½ porsiNafsumakanmenurun.
Air putih,Selamasakit
JenisFrekuensiKeluhan
6-8 gelas/hariTidak ada keluhan
T.IVFD RL 20 Tpm
2. Eliminasia) BAB
FrekuensiKonsistensiWarnaBauKeluhan
b) BAKFrekuensiWarna urinBauKeluhan
2-3x/hariPadat lunakKuningBau khas fesesTidak ada keluhan6 - 7x/hariKuning jernihAmoniakTidak ada keluhan
1x/5 hariLendircampurdarahLendircampurdarahBau khas fecesNyeriTidak menentuWarna orangeAmoniakBAK melalui kateter
3. Personal hygienea) Mandib) Cuci rambutc) Gosok gigid) Potong kuku
2 kali/hari3 kali/minggu2 kali/hari1 kali/minggu
Klienbelumpernahmandi, cucirambut,dangosokgigi.
4. Pola istrahat tidura) Tidur siangb) Tidur malam
Keluhan
14.00 - 15.3022.00 - 05.30Tidak ada keluhan
Tidakmenentudanseringterganggukarenakondisinya.
5. Aktivitas/ mobilitasfisik
klien selalumelakukanaktifitasdirumahsebagaikepalarumahtangga.
Klien hanya terbaringdi tempat tidur danaktifitasdibantu oranglain .
Sumber :HasilPengkajianKebutuhan Tn. R padaTanggal 01- 03 Maret 2016
37
5) Data penunjang
Data hasilpemeriksaanlaboratoriumyang menjadipenunjangpada Tn.
R dapatdilihatpadaTabel 3.
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tn. R Tanggal 01 Maret 2016No JenisPemeriksaan Hasil NilaiRujukan Satuan1. DarahLengkap
a) Hbb) Hematocritc) Leukositd) Eritrosite) Trombositf) IndeksEritrositg) MCVh) MCHi) MCHC
8,528
9.8003,95
595.000
71,421,530,1
13,5 – 17,540 – 52
4.400 – 11.3004,5 – 6,5
150.000 – 450.000
80 – 10026 – 3432 – 36
g/dl%
/ mm3
Juta / UL/ mm3
FlPg%
2.3.4.5.
6
HematologiPT-INRMasaProtrombinKimia Klinika) Kreatininb)AST (SGOT)
PemeriksaanSpirometer
100,8920,7
0,548
Prediksi
9,4 – 13,40,84 – 1,1613,4 – 33,4
L : 0,7 – 1,2< 37
TanpaBronkodilator
Detik
Detik
Mg/dlu/l 37<° C
DenganBronkodilator
Angka % Angka %a) SVCb)FVCc) FEV1/FVCd)FEV1PFR
3,77
3,29615
3,09
3,01500
81
9181
Sumber : Data hasillaboratorium Tn. R padaTanggal01Maret 2016
6) Pengobatan
(1) IVFD RL 20 Tpm
(2) Ceftriaxone 1000 mg/ 24 jam/ IV
(3) Ketorolac 30 mg/ 12jam/ IV
38
b. Klasifikasi Data
1) Data subjektif
a) Klienmengatakannyerididaerah anus
b) Klienmengatakannyerisepertitertusuk-tusukbendatajam
c) Klienmengatakannafsumakanmenurun
d) Klienmengatakanselamadirumahsakitbelumpernahmandi,
keramas, sikatgigi, danpotong kuku.
2) Data objektif
a. Ekspresiwajahketikanyeriyaitumenutupmata, mengerutkan
dahi
b. Nyeritekandidaerah abdomen bagianbawah.
c. Skalanyeri 5 (0-10)
d. Porsimakantidakdihabiskan ½ porsi
e. Kulittampakkotordanberminyak
f. Gigi tampakkuning
g. Kuku kotordanpanjang
h. Nafsumakanmenurun
i. TTV :
Tekanandarah = 110/70 mmHg
Nadi = 80x/menit
Suhu = 36, 2⁰C
Pernapasan = 20x/menit
BMI = BB/ (TB)2= 45 (163)2= 45/266 = 16,9 kg/m2
39
c. Analisa Data
Tabel 4. Analisa DataNo
Symptom Etiologi Problem
1.
Ds :1) Klienmengatakannyerididaerah
anus2) Klienmengatakannyerinyasepert
itertusuk-tusukbendatajam
Do :1) Ekspresiwajahketikanyeriyaitu
menutupmata,mengkerutkandahi.
2) Nyeritekandidaerahabdomenbagianbawah
3) Skalanyeri 5 (0-10)
Factor predisposisi
Adanyaketidakseimbanganesterogen
Sel –selaktifmembelah
Menyebabkanhyperplasiapadarektal
Penekananpadausus
Kesulitansaat BAB
Konstipasi
Nyeriakut
Menekan area sekitartumor
danmerangsangselsarafsekitar,
mengeluarkanmediator kimia
(bradikinin,rotinin, prostaglandin,
histamin)
Diantarkankehipotalamus
Diteruskankekorteksserebri
Nyeridipersepsikan2.
Ds :1) Klienmengatakannafsu
makanmenurun
Do :1) Porsimakandihabiskan ½2) Nafsumakanmenurun
Pertumbuhan liarselganas
Menyebabkanobstruksikolon
Konstipasi
Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuh
40
P
r
i
o
ritasmasalah :
1) Nyeriakut
2) Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuh
3) Defisitperawatandiri.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeriakutberhubungandenganpenekananmassa tumor yang menekan
jaringansekitar, ditandai dengan :
Ds :
1) Klienmengatakannyerididaerah anus
2) Klienmengatakannyerinyasepertitertusukbendatajam
3) BMI = BB/(TB)2
=45/(163)2= 52/266= 16,9 kg/m2
Distensi abdomen
Merangsanglambung
Refleksmualdanmuntahsertaanoreksia
Ketidakseimbangannutrisi
No
Symptom Etiologi Problem
3.
Ds :1) Klienmengatakanselamadiruma
hsakitbelumpernahmandi,keramas, sikatgigidanpotongkuku
Do :1) Kulittampakkotordanberminyak2) Gigi tampakkuning3) Kuku kotordanpanjang.
Menyebabkanobstruksiklien
konstipasi
merangsanglambung
Refleksmualdanmuntahsertaanoreksia
Asupannutrisitidakadekuat
Kelemahandanbedrest
Defisitperawatandiri
Defisitperawatandiri
LanjutanTabel 4.
41
Do :
1) Ekspresiwajahklienketikanyeriyaitumenutupmatadanmengkerutka
ndahi
2) Nyeritekandidaerah abdomen bagianbawah
3) Skalanyeri 5 (0-10)
b. Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandenga
nanoreksia, mualdanmuntah, ditandai dengan :
Ds :
1) Klienmengatakannafsumakanmenurun.
Do :
1) Porsimakandihabiskan ½
2) Nafsumakanmenurun
3) BMI = BB/ (TB)2= 45/ (163)2= 45/266 = 16,9kg/m2
c. Defisitperawatandiriberhubungandengankelemahandanberderst total
oleh proses penyakit, ditandai dengan :
Ds :
1) Klienmengatakanselamadirumahsakitbelumpernahmandi, keramas,
sikatgigidanpotong kuku.
Do :
1) Rambut Nampak kusam
2) Kulittampakkotor
3) Gigi tampakkuning
4) Kuku kotordanpanjang.
42
3. Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : Tn. R Tanggal masuk : 26 – 02 - 2016
Umur : 40Tahun Tanggal pengkajian : 01 – 03 - 2016
Jenis kelamin : Laki-laki No. Register :
Alamat :Kab. Indramayu Diagnosa :Pre op Tumor Rektum
Tabel 5. Rencana Asuhan Keperawatan
No. Diagnosa KeperawatanRencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. NyeriakutberhubunganPenekananmassatumoryangditandaidengan :DS :
a. Klienmengatakannyerididaerahanus
b. Klienmengatakannyerinyasepertitertusukbendatajam
DO :
a. TTV :TD : 110/70 mmHgN : 80x/ menitR : 20x/ menit
Setelah diberikan tindakankeperawatan selama 3 harinyeri dapat berkurang,dengan kriteria :
a. Klien tampak tenangb. Skala nyeri 3 (0-10)c. Ekspresi wajah tenangd. Tidak ada nyeri tekan
1. Catat lokasi dan intensitasnyeri.
2. Observasi tanda-tanda vitaldan tingkat nyeri.
3. Ajarkan teknik relaksasi dandistraksi pada klien.
4. Lanjutkan program dalampemberian obat analgetik.
1. Membantu dalam evaluasikebutuhan dan keefekti-fanintervensi.
2. Untuk mengetahui tindakanperkembangan klien danmenentukan intervensi selanjutnya.
3. Dapat mengalihkan perhatian klienterhadap nyeri.
4. Obat analgetik dapat mengurangirasa nyeri.
43
Lanjutan Tabel 5.
No.
Diagnosa KeperawatanRencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Intervensi RasionalS : 36,20C
b. Ekspresiwajahkliensaatnyeriyaitumenutupmatadanmengkerutkandahi
c. Nyeritekandidaerah abdomenbagianbawah
d. Skalanyeri 5 (0-10)
2
.
Ketidakseimbangannutrisikurrangdarikebutuhantubuhbrhubungandengananoreksia,mualdanmunta, ditandaidengan :DS : Klienmengatakan
nafsumakanmenurun.DO :a. Porsimakandihabiskan ½b. Nafsumakanmenurunc. BMI = BB/ (TB)2 = 45/ (163)2 = 45/
266 = 16,9kg/m2
Setelahdiberikantindakankeperawatanselama 3harikliendapatmenunjukkanpolaeliminasinormal,dengankriteria :
a. Nafsumakanmeningkat.
b. Adanyapeningkatanberatbadansesuaidengantujuan
1. Kajitingkatkebutuhannutrisiklien
2. Anjurkankepadakeluargauntukmemberikanmakanan yang cukupgizi,protein dan vitamin.
3. Kolaborasidenganpetugasgizidalampemberiannutrisi.
1. Mengetahuikebutuhannutrisikliensehingggadapatmenentukanintervensiselanjutnya.
2. Untukmencukupikebutuhannutrisiklien.
3. Untukmembantudanmempermudahdalammencukupikebutuhannutrisiklien..
3.
Defisitperawatandiriberhubungandengankelemahandanbedrest total oleh proses penyakit,ditandai dengan:
Setelah diberi tindakankeperawatan selama 3hari nutrisi klien dapatterpenuhi, dengankriteria hasil :
1. Kajikemampuandalammemenuhi ADL.
2. Identifikasikebutuhankliensesuaiindikasi.
1. Untukmenentukanintervensi yang tepat
2. Menurunkankelelahan,Meningkatkanpersiapandalamperawatandiri.
44
Lanjutan Tabel 5.
No.
Diagnosa KeperawatanRencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Intervensi RasionalDS :
Klienmengatakan,selamadirumahsakitbelumpernahmandi,keramas, sikatgigidanpotong kuku
DO :
a. Rambut Nampak kusam.b. Kulittampakkotorc. Gigi tampakkuningd. Kuku kotordanpanjang.
a. Kliennampakbersih.
b. Ekspresiwajahceria
3. Libatkankeluargadalampemenuhan ADL yangtidakdapatdilakukanklien.
3. Melibatkankeluargadalamperawatandiriklien.
45
4. ImplementasidanEvaluasi
Tabel 6. Implementasi dan EvaluasiNo.Dx
Hari /Tanggal
Jam ImplementasiHari /
TanggalJam Evaluasi
1. Selasa,01Maret2016
09.00
09.15
09.25
09.35
1) Memantaukarakteristikdanintensitasnyeri.Hasil :TD : 110/70mmHgN : 84 x / menitP : 20 x/menitS : 36,70C
2) Mengobservasi skala nyeri dengan caramelihat ekspresi wajah klien dan responklien terhadap nyeri.Hasil :Skala nyeri 5 (0-10)
3) Mengajarkan teknikdistraksidanrelaksasipadaklienHasil :Klien paham dengan cara yang diajarkanperawat.
4) Melanjutkan program dalam pemberian obatanalgetikHasil :Ceftriaxone 1000mg / IVKetorolac 30 mg / IV
Selasa, 01Maret2016
09.00 S :
O :
A :
P :
Klienmengatakanmasihnyerididaerahanus
a) Skala nyeri 5 (0-10)b) N : 84 x/menitc) Klientampakmenutupmatadanmeng
kerutkandahi
Tujuanbelumtercapai
Lanjutkan intervensi 1,2,3dan 4
46
Lanjutan Tabel 6.
No.Dx
Hari /Tanggal
Jam Implementasi Hari /Tanggal
Jam Evaluasi
2. Selasa,01Maret2016
10.00
10.15
10.35
1) MengkajitingkatkebutuhannutrisiklienHasil :Porsimakandihabiskan ½
2) Anjurkankepadakeluargauntukmemberikanmakanan yang cukupgizi, sedikittapiseringHasil :Keluargakooperatif.
3) KolaborasidenganpetugasgizidalampemberiannutrisiHasil :Diet TKTP
Selasa,01Maret2016
13.10 S :
O :
A :
P:
a) Nafsumakanklienmenurunb) Porsimakandihabiskan ½
Klientampakdiberikanmakanansedikittapisering.
Tujuanbelumtercapai
Lanjutkanintervensi 1, 2 dan3
3. Selasa, 01Maret2016
10.45 1) Mengkajikemampuandalampemenuhan ADLHasil :Klienmengikutiinstruksiperawat
2) Menghindarimembantu ADL klien yangmasihdapatdilakukansendiri.Hasil :Klienmengertitentanganjuranperawat.
3) Melibatkankeluargadalampemenuhan ADLyang tidakdapatdilakukanklienHasil :Keluargamengerti.
Selasa,01Maret2016
10.45 S :
O :
A :
P :
Keluargaklienmengatakankliensudahbisamelakukan ADL secaramandiri.
Klien Nampak bersihdanrapi
Tujuantercapai
Pertahankanintervensi.
47
5. CatatanPerkembangan
Tabel 7. Catatan Perkembangan
NoNoDx
Hari/Tgl. Jam Catatan Perkembangan
1. I Rabu,02Maret2016
08.00
08.10
08.20
08.30
08.35
13.00
S :
O :
A :
P :I :
E :
Klien mengatakan masih merasa nyeripadadaerah anus
a) Ekspresi wajah klien masihtampakmenutupmatadanmengkerutkandahi.
b)Skala nyeri 5 (0-10).
a) Tujuan belum tercapai.b)Pertahankan intervensi 1,2,3 dan 4
1) MengkajiskalanyeriHasil : Skalanyeri 5 (0-10)
2) MengaturposisinyamanklienHasil :Kliennyamandenganposisi semifowler.
3) MengajarkanteknikditraksidanrelaksasiHasil :Klienpahamdengancara yangdiajarkanperawat.
4) Melanjutkan programpemberianAnalgetik.Hasil : Ketorolac 1 Ampul / IV,Ceftriaxon 1000mg/ IV
Masalahbelumteratasi2 II Rabu,
02Maret2016
08.10
08.15
08.20
08.30
13.00
S :
O :
A :
P :
I :
E :
Klienmengatakannafsumakannyamenurun
Tampakporsimakandihabiskan ½
Tujuanbelumtercapai
Pertahankanintervensi 1, 2, 3, dan 4
1) MengkajitingkatkebutuhannutrisiklienHasil : Porsimakandihabiskan½
2) MenganjurkankepadakeluargauntukmemberikanmakanansedikittapiseringHasil :Keluargakooperatifdenganmemberikanmakanansedikittapisering
3) Mengkolaborasidenganpetugasgizidalampemberiannutrisi.Hasil : Diet TKTP.
Masalahbelumteratasi
48
Lanjutan Tabel 7.
NoNoDx
Hari/Tgl. Jam Catatan Perkembangan
3. III Rabu,02Maret2016
08.10 S :
O :
A :
P :
Keluargaklienmengatakankliensudahbisaberaktifitasuntukmemenuhi ADL secaramandiri
Klientampakbersihdanrapi
Tujuantercapai
Pertahankanintervensi
B. Pembahasan
Berdasarkan tujuan penulisan karya tulis ilmiah inidan hasil studi kasus
yang penulis lakukan dari Tanggal 26 Februari - 01Maret 2016, maka pada bab
ini dibahas tentang perbandingan antara teoritis dan fakta yang ada, yang
diperoleh penulis sebagai hasil pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Klien
Tn. R dengan Pre Op Tumor Rektumdi Ruang
BedahOrthopediGedungKemuning Lantai II Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Hasan Sadikin Bandung. Untuk memudahkan dalam memahami kesenjangan
yang ada maka penulis menggunakan pendekatan proses keperawatan yaitu
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
1. Pengkajian
Tahap awal proses keperawatan adalah pengkajian yang meliputi
pengumpulan data, klasifikasi data dan analisa data yang kemudian
dirumuskan menjadi diagnosa keperawatan. Tekhnik pengumpulan data
49
yang digunakan adalah wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi
kokumentasi dan studi kepustakaan.
Menurut teori data – data yang muncul pada klien dengan gangguan
sistem pencernaan:tumor rektumyaitu nyeri pada daerah anus, anoreksia,
mual, muntah, konstipasi. Selain itu badan terasa lemah.
Sedangkan pada pelaksanaan studi kasus ditemukan antara lain:
yaitu nyeri tekan pada abdomen bagianbawah, mual dan cemas dengan
rencana pembedahan.
Dari data-data tersebut diatas ada sebagian data yang didapatkan
pada kasus tetapi di dapatkan dalam teori. Adanya kesenjangan
ini dapat disebabkan karena :
a. Manusia merupakan makhluk yang unik dimana dalam memberikan
respon bio, psiko, sosial dan spiritual terhadap suatu penyakit berbeda-
beda.
b. Kemungkinan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien bagus
sehingga data yang ada dalam teori tidak muncul dalam kasus.
c. Kemungkinan data tersebut belum muncul atau sudah terlewati karena
penulis melakukan asuhan keperawatan hanya tiga hari sementara
penyakit tumor rektumadalah penyakit kronis.
2. Diagnosa Keperawatan
Pada tinjauan teoritis, masalah keperawatan yang ditemukan pada
klien gangguan sistem pencernaan; tumor rektum adalah sebagai berikut:
50
a. Nyeriakutberhubungandenganpenekananmassa tumor yang
menekandaerahsekitar
b. Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandeng
ananoreksia, mualdanmuntah.
c. Deficit perawatandiriberhubungandengankelemahandanbedrest total
oleh proses penyakit.
d. Konstipasiberhubungandenganlesiobstruktif
e. Resikokurangnya volume
cairantubuhberhubungandenganmuntahdandehidrasi
f. Keletihanberhubungandenganpenurunanproduksienergimetabolik.
g. Ansietasberhubungandengantindakanpembedahan yang
akandijalanidandiagnosa tumor danancamankematian.
Diagnosa keperawatan yang ditemukan dalam studi kasus sebagai
hasil analisa dan penetapan masalah keperawatan ditemukan3diagnosa
keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Nyeriakutberhubungandenganpenekananmassa tumor yang
menekanjaringansekitar.
b. Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubunganden
gananoreksi, mualdanmuntah.
c. Defisit perawatandiriberhubungandengankelemahandanbedrest total
oleh proses penyakit.
Dengan demikian tidak semua diagnosa keperawatan yang ada
dalam teori ditemukan dalam kasus yaitu : resikokurangnya volume
51
cairantubuhberhubungandenganmuntahdandehidrasi,
konstipasiberhubungandenganlesiobstruktif,
keletihanberhubungandenganpenurunanproduksienergimetabolikdanansiet
asberhubungandengantindakanpembedahan yang akandijalanidandiagnosa
tumor sertaancamankematian.
Demikian juga sebaliknya dengan diagnosa yang muncul dalam
kasus, tetapi tidak ada dalam teori yaitu :
Nyeriakutberhubungandenganpenekananmassa tumor,
ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandengana
noreksi, mualdanmuntahdan deficit
perawatandiriberhubungandengankelemahandanbedrest total oleh proses
penyakit.
Kesenjangan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Manusia merupakan makhluk yang unik dimana dalam memberikan
respon bio psiko, sosial dan spiritual berbeda.
b. Kemungkinan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien bagus
sehingga data yang ada dalam teori tidak muncul dalam kasus.
c. Asuhan keperawatan dilakukan hanya 3 hari, sehingga kemungkinan
diagnosa keperawatan yang ada dalam teori belum muncul dalam
kasus dan diagnosa yang muncul dalam kasus tetapi tidak ada dalam
teori dapat terjadi karena adanya kegagalan dari perawatan atau
pengobatan.
52
d. Kemungkinan ada tindakan medis sebelumnya sehingga diagnosa yang
ada dalam kasus tidak ada pada teori.
3. Perencanaan
Pada tahap ini penulis bersama klien dan keluarga menyusun
rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai masalah
yang muncul. Perencanaan ini disesuaikan dengan privasi klien, situasi
dan kondisi serta sarana dan prasarana yang ada dalam ruangan.
Dalam menyusun perencanaan, hal-hal yang mendukung adalah :
a. Adanya kerja sama yang baik dengan perawat, klien dan keluarga
sehingga memudahkan dalam perencanaan tindakan keperawatan
b. Dukungan dan bimbingan dari perawat ruangan yang dapat
memperlancar dan menyusun perencanaan.
Tidak semua intervensi yang ada dalam teori terdapat dalam kasus.
Kesenjangan ini terjadi karena tidak semua diagnosa keperawatan yang
ada dalam teori muncul dalam kasus. Tetapi untuk diagnosa keperawatan
yang ada dalam teori dan muncul pada kasus pada prinsipnya tidak ada
perbedaan karena perencanaan pada dasarnya penulis
berpatokan pada tinjauan teoritis, sedangkan diagnosa yang muncul pada
kasus tidak ada pada teori, penulis bersama klien dan keluarga membuat
intervensi berdasarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
4. Implementasi
53
Tahap ini merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun
sehingga dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencanaan yang
merupakan suatu pendukung berjalannya tahap pelaksanaan adalah kerja
sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga memudahkan
dalam setiap tindakan. Selain itu adanya dukungan serta bimbingan dari
perawat pembimbing.
Menurut teori, pelaksanaan adalah pengelolaan dan perwujudan
dari rencana yang meliputi tindakan keperawatan yang telah direncanakan,
melaksanakan anjuran dokter dan menjalankan ketentuan-ketentuan
Rumah Sakit dengan harapan dapat mengatasi masalah yang dihadapi
klien. Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus
karena semua perencanaan dalam kasus yang disusun berdasarkan dalam
teori telah dilaksanakan dengan baik.
5. Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dimana
untuk menilai suatu keberhasilan pelaksanaan keperawatan dengan
mengacu pada tercapainya tujuan yang ditetapkan.
Setelah mengimplementasi asuhan keperawatan yang telah
direncanakan selama 3 hari, yang dimulai Tanggal 26 Februari -
01Maret2016, maka seluruh tujuan yang telah ditetapkan diharapkan dapat
tercapai.
Adapun masalah yang teratasi adalah defisitperawatandiri.
Sedangkan masalah yang belum teratasi
54
adalahketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhdannyeri. Hal
ini dapat disebabkan karena asuhan keperawatan yang diberikan terlalu
singkat yaitu hanya 3 hari, namun meskipun demikian kondisi klien sudah
menunjukan kemajuan meskipun belum maksimal dan perawatan serta
pengobatan klien tetap dilanjutkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
dalam mengimplemetasikan semua perencanaan yang telah disusun akan
berpengaruh besar terhadap kesembuhan klien.
Berdasarkan teori yang ada, evaluasi merupakan tindakan intelektual
untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh
diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan tindakan
keperawatan serta tujuan yang telah berhasil dicapai. Melalui evaluasi
memungkinkan perawat untuk memonitor apa yang terjadi selama tahap
pengkajian, analisa data, perencanaan dan pelaksanaan tindakan.
55
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan studi kasus melalui pendekatan proses
keperawatan yang dilaksanakan di Ruang
BedahOrthopediGedungKemuningLantai II Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Hasan Sadikin Bandung pada Klien Tuan R Usia 40 Tahundengan Pre Op
Tumor Rektumdari Tanggal 26 Februari – 01Maret 2016dengan mengacu
pada tujuan yang ingin dicapai, maka penulis mengambil kesimpulan :
1. Tahap awal proses keperawatan adalah pengkajian yang meliputi
pengumpulan data, klasifikasi data dan analisa data yang kemudian
dirumuskan menjadi diagnosa keperawatan. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan adalah wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi
dokumentasi dan studi kepustakaan.
2. Tidak semua diagnosa keperawatan yang ada dalam teori muncul pada
kasus, begitupun sebaliknya. Dimana diagnosa keperawatan yang ada
dalam teori tidak ada dalam kasus pada dasarnya penulis berpatokan pada
teoritis sedangkan diagnosa yang muncul pada kasus dan tidak ada dalam
teori penulis berpatokan pada data yang didapatkan saat pengkajian
langsung terhadap klien.
3. Tidak semua intervensi sesuai masalah yang ada dalam teori terdapat
dalam kasus. Tetapi untuk intervensi pada diagnosa yang ada pada teori
56
dan muncul pada kasus pada prinsipnya tidak ada perbedaan karena
perencanaan pada dasarnya penulis berpatokan pada tinjauan
teoritis. Walaupun ada beberapa intervensi yamg ada dalam kasus dan
tidak ada dalam teori namun cukup beralasan untuk diberikan kepada
pasien dalam mengatasi masalahnya.
4. Pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun
sehingga dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencanaan yang
merupakan pendukung berjalannya tahap pelaksanaan diantaranya kerja
sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga memudahkan
dalam setiap tindakan, selain itu adanya dukungan serta bimbingan dari
perawat pembimbing.
5. Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dimana untuk
menilai suatu keberhasilan pelaksanaan keperawatan dengan mengacu
pada tercapainya tujuan yang ditetapkan.
6. pendokumentasian :
a. Dapat melaksanakan pengkajian keperawatan secara komprehensif
pada kliendengan GanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor
Rektum.
b. Dapat membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan
GanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
c. Dapat membuat rencana asuhan keperawatan pada klien
denganGanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada kliendengan
57
GanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
e. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada klien
denganGanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
f. Dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien
denganGanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
B. Rekomendasi
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses
keperawatan penulis menyadari bahwa sangatlah penting dilkukan usaha –
usaha untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan beberapa pemikiran sebagai berikut:
1. Bagi Rumah Sakit
Rumah Sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan yang
komperhensif yaitu bio, psiko, sosial dan spritual kepada klien dengan
menambah peralatan dan fasilitas yang memadai untuk menunjang
pelaksanaan asuhan keperawatan.Selain itu juga perlu tambahan tenaga
perawat terampil yang dapat membimbing para mahasiswa yang akan
melakukan praktek keperawatan diRumah Sakit. Perawat agar selalu
menerapkan konsep asuhan keperawatan yang komprehensif dan
meningkatkan frekwensi kontak dengan klien dalam melaksanakan asuhan
keperawatan serta adanya pendokumentasian yang lengkap dan akurat
pada status kesehatan klien. Juga diperlukan adanya kerjasama yang baik
dengan tim kesehatan lainnya untuk mempercepat proses kesembuhan
klien.
58
2. Bagi Istitusi Pendidikan
Institusi dan penyelenggara diharapkan menyediakan buku- buku
referensi yang memadai, yang menyangkut hal-hal terbaru tentang
penatalaksanaan perawatan klien dengan gangguan sistem
pencernaan khususnya penyakit tumor rektum, serta menyediakan waktu
yang cukup untuk pelaksanaan praktek keperawatan di Rumah Sakit dan
studi kasus untuk penyusunan karya tulis dimasa yang akan datang.
3. Bagi Profesi
Penulis berharap dengan adanya karya tulis ilmiah ini dapat
dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan profesi keperawatan
khususnya asuhan keperawatan pada klien dengan tumor rektum.
4. Bagi Penulis
Semoga karya tulis ilmiah yang sederhana ini dapat menjadi bacaan dan
acuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas dalam pemberian
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan
khususnya penyakit tumor rektum. Penulis jangan pernah puas dengan apa
yang telah dicapai dalam pelaksanaan asuhan keperawatan tetapi perlu
belajar lebih giat lagi agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai untuk pelaksanaan asuhan keperawatan dimasa yang akan
datang.
.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Nafussi, A.I. (2013). Practical approach and pattern analysis.EMS : Jakarta.
Asmadi.(2008). Konsepdasarkeperawatan. EGC : Jakarta.
Azis, F. (2006).Bukuacuannasionalonkologiginekologi.Jakarta
:YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo.
Depkes, RI.(2009). Prosedur keperawatan dasar. Depkes : Jakarta.
Handerson.(2007). Konsepdasarkeperawatan.EGC : Jakarta
Lindseth.(2005). Kumpulan kuliahilmubedah. PT. BinaRupaAksara: Jakarta.
Mansjoer, A. (2002). Kapita selekta kedokteran, Edisi 3. Penerbit Media
Aeskulapius, FKUI : Jakarta.
Nursalam. (2008). Proses dan dokumentasi keperawatan. Salemba Medika
:Jakarta.
Davey, P. (2009). Pencegahan tumor sedinimungkin.EMS : Jakarta.
Pratama, Y. (2011).
Keperawatandasarmanusia.FakultasKedokteranUniversitasDiponegoro :
Semarang.
Ray, A. (2005). Pencegahankanker, perandiet (Serial on line) : 42.,15-24.
Rekam Medik Bulan September – Desember tahun 2016 Ruang Bedah Ortopedi
GedungKemuning Lantai II RSUP dr.Hasan Sadikin Bandung Jawa Barat.
Sander.(2012). Deteksi dini dan penatalaksanaan kanker usus besar : Medan.
Schwartz et al. (2000). Central obesity andatherogenic dyslipidemia inmetabolic
syndrome areassociated with increased risk forcolorectal adenomain a
Chinesepopulation. Journal of Licensee: BioMed Central Ltd.
Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G. (2002).Buku ajar keperawatan medikal
bedah Brunner & Suddarth, Ed.8. EGC : Jakarta.
Sylvia, A Price&Lorraine, M Wilson. (2012). Patofisiologi : Konsep klinis proses
– proses penyakit, ed. 6. EGC : Jakarta
Taylor. (2005). Rectum: anatomy, etiology, and technique : Journal of Pediatric
Surgery. (2006) ; 41 : 463-472.
WHO.(2012). Epidemologikanker di
dunia.http://www.kalbe.co.id/?mn=news&tipe=detail=2007. (Diakses
pada tanggal 03/04/2016).
Manajemen nyeri
APA ITU nyeri ?
Nyeri adalah :
Suatu rasa yang tidak nyaman,
baik ringan maupun berat
Perasaan tidak nyaman dan
sensasi yang sangat individual
yang tidak dapat di bagi dengan
orang lain
Tujuan :1. Mengurangi rasa nyeri
2. Merelaksasikan ketegangan otot
3. Mengalihkan perhatian agar nyeri
tidak terasa atau hilang
4. Menghalangi sampainya rangsangan
nyeri ke otak agar rangsangan nyeri
tidak dipersepsikan
5. Mengurangi kecemasan
CARA SEDERHANA
MENGATASI NYERI1. Distraksi
Penglihatan hal – hal lain sehingga
lupa terhadap nyeri yang sedang
dirasakan
Contoh :
Membayangkan hal – hal
yang indah atau lucu
Membaca buku cerita yang
di sukai
Mendengarkan music, radio,
dan lain-lain
2. Relaksasi
Teknik napas dalam melalui
hidung kemudian
mengeluarkannya secara perlahan-
lahan melalui mulut dengan
gerakan lambat dan teratur.
Beberapa hal yang penting dalam
relaksasi:
Posisi yang tepat
Pikiran
3. Stimulasidan Pijatan
Pasien jauh lebih nyaman karena
otot relaksasi , sensasi tidak nyeri,
menurunkan transmisi nyeri,
menggosok, punggung, kulit , dan
bahu.
4. Kompresi es dan air hangat
Manajemennyeri
OLEH :
ENONG LERIANIM 12.12 956
AKADEMI KEPERAWATANPEMERINTAH KABUPATEN
MUNA2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MANAJEMEN NYERI
Sasaran :Tn. R
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 15menit
Tanggal :17Februari 2016
Tempat : R. BedahOrtopediGedungKemuningLantai IIRSUP HasanSadikin
Bandung
A. TujuanUmum
Setelahdiberikanpenyuluhan 15menit,
diharapkankeluarga mampumemahamidanmengertitentangManajemenNyeri
B. TujuanKhusus
Setelahmengikutipenyuluhanselama 15 menittentangManajemenNyeri, diharapkankeluargadapat:
1. MenjelaskantentangManajemenNyeri
2. MenyebutkantujuanManajemenNyeri
3. Menyebutkancarateknikdistraksi
4. Menjelaskancarateknikrelaksasi
C. MateriPenyuluhan (Terlampir)
1. PengertianManajemenNyeri
2. TujuanManajemenNyeri
3. TeknikDistraksi
4. TeknikRelaksasi
D. MetodePenyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
Leaflet
F. KegiatanPenyuluhan
No TahapKegiatan Waktu KegiatanPenyuluhan Sasaran Media
1. Pembukaan 3menit a. Mengucapkansalam
b. Memperkenalkandiri
c. Menyampaikantentangtujuanpokokmateri
d. Meyampakaikanpokokpembahasan
e. Kontrakwaktu
Menjawabsalam
Mendengarkandanmenyimak
Bertanyamengenaiperkenalandantujuanjikaada
yang kurangjelas
Kata-kata/
kalimat
2. Pelaksanaan 7
menit
a. PenyampaianMateri
b. MenjelaskantentangpengertianManajemenNyeri
c. MenjelaskantujuanManajemenNyeri
d. Menjelaskancarateknikdistraksi
e. Menjelaskancarateknikrelaksasi
f. Tanya Jawab
g. Memberikankesempatan
padakeluargauntukbertanya
Mendengarkandanmenyimak
Bertanyamengenaihal-hal yang
belumjelasdandimengerti
Lembarbalik
Leaflet
3. Penutup 5menit a. Melakukanevaluasi
b. Menyampaikankesimpulanmateri
c. Mengakhiripertemuandanmenjawabsalam
Sasarandapatmenjawabtentangpertanyaan
yang diajukan
Mendengar
Memperhatikan
Menjawabsalam
Kata-kata/
kalimat
G. Evaluasi
Diharapkankeluargamampu :
1. MenjelaskantentangpengertianManajemenNyeri
2. MenjelaskantentangtujuanManajemenNyeri
3. Menjelaskan carateknikdistraksi
4. Menjelaskantentangcararelaksasi
Mengetahui,
CI INSTITUSI
MATERI :
MANAJEMEN NYERI
A. PENGERTIAN
NyeriadalahSuatu rasa yangtidaknyaman,
baikringanmaupunberat.NyerijugamerupakanPerasaantidaknyamandansensasi yang sangat
individual yang tidakdapat di bagidengan orang lain.
B. TUJUAN
1. Mengurangi rasa nyeri
2. Merelaksasikan ketegangan otot
3. Mengalihkan perhatian agar nyeri tidak terasa atau hilang
4. Menghalangi sampainya rangsangan nyeri ke otak agar rangsangan nyeri tidak dipersepsikan
5. Mengurangi kecemasan
C. CARA SEDERHANA MENGATASI NYERI
1. TeknikDistraksi
Penglihatanhal – hal lain sehinggalupaterhadapnyeri yang sedangdirasakan.
Contoh :
Membayangkanhal – hal yang indahataulucu
Membacabukucerita yang di sukai
Mendengarkan music, radio, dan lain-lain
2. TeknikRelaksasi
Tekniknapasdalammelaluihidungkemudianmengeluarkannyasecaraperlahan-
lahanmelaluimulutdengangerakanlambatdanteratur.
Beberapahal yang pentingdalamrelaksasi:
Posisi yang tepat
Pikiran
3. StimulasidanPijatan
Pasienjauhlebihnyamankarenaototrelaksasi, sensasitidaknyeri, menurunkantransmisinyeri,
menggosok, punggung, kulit, danbahu.
4. Kompresiesdan air hangat.