-
www.peb-2013.blogspot.com Page 1
MODUL
PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS
UNTUK SMK KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN
KELAS X SEMESTER 1
Disusun oleh :
WINDU MAHMUD, S.Pd.,M.Eng.
NIP. 197809252005011009
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BANTUL
Jalan Parangtritis Km. 11 Sabdodadi Bantul
2013
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 2
Pengertian Ilmu Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Ilmu ekonomi sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan diberi gelar sebagai the oldest
art, and the newest science yaitu seni yang tertua dan ilmu pengetahuan yang termuda.
Masalah-masalah ekonomi lahir serentak dengan terbitnya matahari kemanusiaan puluhan
ribu tahun silam. Tidak ada satu cabang ilmu pun yang lebih tua ataui lebih dahulu lahir
daripadanya. Kebutuhan-kebutuhan manusia akan makanan, pakaian dan tempat tinggal telah
memaksa manusia, penghuni-penghuni pertama bumi ini, untuk bergumul dan bergaul
dengan masalah-masalah ekonomi. Pada saat-saat awal kehidupan manusia, istilah ekonomi
sendiri belum ada.
Istilah ekonomi lahir di Yunani (Greek) dan dengan sendirinya istilah ekonomi berasal dari
kata-kata bahasa Yunani. Asal katanya Oikos Nomos yang artinya management of household
or estate (tata laksana rumah tangga dan kepemilikan).
Definisi paling terkenal ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala-gejala
masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhan atau untuk mecapai kemakmuran. Definisi tersbut sebuah definisi ringan dan
sebuah definisi yang disediakan untuk orang-orang awam, sedangkan yang kita perlukan
adalah sebuah definisi yang memadai.
Dalam hal ini Paul Anthony Wamuelson, seorang ahli ekonomi dari Massachusetts Institute
of Technology, telah mengumpulkan enam buah definisi dari berbagai ahli lain. Keenam
definisi tersebut adalah :
1. Ilmu ekonomi atau ekonomi politik (political economy), adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang, dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup
atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antar manusia;
2. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif (tanah, tenaga kerja,
barang-barang modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yang langkah dan
terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagai-bagai barang (misalnya daging,
mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta
mendistribusikan (membagikannya) kepada pelbagai anggota masyarakat untuk
mereka pakai/konsumsi;
3. Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari, (untuk) mendapat dan menikmati kehidupan;
4. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia bertingkah pekerti untuk mengorganisir kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya;
5. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan;
6. Ilmu ekonomi adalah studi tentang cara-cara memperbaiki masyarakat.
Profesor Paul Anthony Samuelson menyatakan bahwa setiap sarjana ekonomi bisa saja
memperluasnya menjadi berkali-kali lipat lebih banyak. Namun demikian, Profesor Paul
Anthony Samuelson akhirnya memberikan pernyataan sebagai kesimpulan. Tulisnya: Para
ahli ekonomi sekarang lebih sepakat untuk menerima kebenaran sebuah definisi umum
sebagai berikut :
Economic is the study of how man and society end up choosing, with or without the use of
money, to employ scare productive resources that could have alternative uses, to produce
various commodities and distributive them for consumption, now or in the future, among
various people and groups in society. It analizes the cost and benefits of improving pattern of
resoursces allocation.
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 3
Ilmu ekonomi adalah studi mengenai cara-cara manusia dan masyarakat
menentukan/menjatuhkan pilihannya, dengan atau tanpa menggunakan uang untuk
menggunakan sumber-sumber produktif yang langkah yang dapat mempunyai penggunaan-
penggunaan alternatif, untuk memprodusir pelbagai barang serta membagikannya untuk
dikonsumsi, baik untuk waktu sekarang maupun yang akan datang, kepada pelbagai golongan
dan kelompok di dalam masyarakat. Ilmu ekonomi itu menganalisis besarnya biaya-biaya
serta keuntungan-keuntungan yang terjadi karena adanya perbaikan di dalam pola alokasi
sumber-sumber.
Melihat definisi diatas terlihat beberapa hal yang menjadi pokok pikiran. Pertama. bahwa
masalah utama (main or central problem) setiap tingkah laku ekonomis atau masalah utama
di dalam ilmu ekonomi, adalah masalah pemilihan (problem of choice). Yang dimkasud
pemilihan disini adalah pemilihan cara-cara penggunaan sumber-sumber produktif yang dapat mempunyai penggunaan alternatif. Artinya bahwa setiap barang mempunyai tidak
hanya satu saja penggunaan. Misalnya, dari sebidang tanah harus dilakukan pilihan, untuk
ditanami, dijual atau untuk didirikan diatasnya bangunan, tidak mungkin untuk menggunakan
sebidang tanah bagi ketiga kepentingan tadi sekaligus. Dalam hal pemecahan problem of
choice, ilmu ekonomi turun tangan sehingga pemilihan dapat dijatuhkan kepada penggunaan
yang paling menguntungkan.
Kedua, adalah kenyataan bahwa sumber-sumber produktif itu merupakan barang yang
langka atau jarang. Langkanya sumber-sumber produktif itu memberi arti bahwa
penggunaannya harus cermat dan tepat. Dan masalahpun kembali kepada problem of choice.
Ketiga, tentang penggunaan uang. Dinyatakan dalam definisi diatas bahwa keharusan
penggunaan uang didalam proses perekonomian hanyalah merupakan soal kedua saja. Soal
utamanya adalah menentukanpilihan penggunaan seperti yang sudah disebutkan diatas, untuk
kemudian berdasarkan pilihan itu dilakukan produksi. Bagaimanapun pentingnya uang
dalam proses perekonomian, tetapi tidak boleh dikatakan bahwa proses perekonomian harus
terhenti karena tiadanya uang.
Kempat, adalah mengenai produksi serta pembagian hasilnya kepada anggota masyarakat
untuk dikonsumsi. Didalam setiap masyarakat apakah itu masyarakat komunis yang kolektif
atau suatu kabilah penghuni South Sea Island, atau suatu bangsa yang kapitalis, kedua hal ini,
yaitu produksi dan konsumsi sebenarnyalah harus selalu ada bersama-sama.
Harus selalu ada sekelompok dari anggota masyarakat yang membuat barang-barang dan
jasa-jasa guna dipakai atau dinikmati hasilnya oleh sekelompok anggota masyarakat yang
lain. Bahkan, apa yang disebut sebagai The Three Fundamental and Interdependent
Economic Problem seperti di bawah ini, dengan jelas mencakup masalah ini
1. What commodities shall be produced and in what quantities ? Barang-barang apa yang akan dibuat dan seberapa banyak ? artinya, berapa banyak serta yang
manakah diantara barang-barang dan jasa-jasa yang sekian banyaknya itu yang
dipilih untuk dibuat dan dihasilkan ?
2. How shall good be produced? Dengan cara bagaimanakah barang-barang itu akan dihasilkan? Artinya, siapa yang akan mengerjakan dan dengan sumber-
sumber apa serta dengan system teknologi yang bagaimanakah barang-barang itu
dihasilkan.
3. From whom shall goods be produced- Untuk siapakah barang-barang yang dihasilakn itu nantinya? artinya, siapakah yang harus menikmati serta memperoleh manfaat daripada yang dihasilkannnya barag-barang tersebut ? atau
dengan perkata lain bagaimanakah seluruh produk (hasil produksi) nasional
dibagikan kepada anggota masyarakat?
Ketiga masalah di atas, yaitu What, How dan For whom, bersifat fundamental sekali, serta
dihadapi oleh setiap perekonomian-perekonomian yang sedang berkembang maupun yang
sudah maju, perekonomian komunis ataupun kapitalis, perekonomia kuno maupun modern,
perekonomian desa maupun kota tetapi tidak semua perekonomian itu memecahkan ketiga
masalah tersebut dengan cara yang sama.
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 4
Ketiga masalah di atas, yaitu What, How dan For whom erat sekali bersangkut paut dengan
masalah keempat yang terdapat di dalam definisi ilmu ekonomi yang telah tersebutkan diatas.
Kelima, adalah tentang bagian terakhir definisi diatas yaitu. Bunyinya adalah Ilmu ekonomi itu menganalisis besarnya biaya-biaya serta keuntungan-keuntungan yang terjadi karena
adanya perbaikan di dalam pola alokasi sumber-sumber.
Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi
Kata ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani, ? (oikos) yang berarti keluarga, rumah tangga dan (nomos), atau peraturan, aturan, hukum, dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi
dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling
terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa
dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya.
Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan
pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang
moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik,
kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya
ekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam
konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah pembuatan keputusan dalam berbagai bidang dimana orang dihadapkan pada pilihan-pilihan, misalnya bidang pendidikan,
pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama.
Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-
artikelnya, ia menerangkan bahwa, ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok
persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku
manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa
kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada
sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan
mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat
kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar, sehingga
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan apa yang seharusnya dilakukan oleh para ahli ekonomi ?.
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad
18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of
Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa.
Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang
dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian
berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl
Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa
yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini
menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh
karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini.
Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga
sebagai instrumen utamanya.
Ekonomi Menurut Aliran Klasik
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang
menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai
penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 5
Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu
menciptakan keseimbangan, oleh karenanya, intervensi pemerintah harus dilakukan agar
distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling bertarung dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti : new
classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori
pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang
pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen, dkk., dan kemudian oleh peraih nobel
Douglass C. North.
Beberapa tokoh ekonomi klasik seperti Adam Smith (1723-1790), Thomas Robert Malthus
(1766-1834), Jean Baptiste Say (1767-1832), David Ricardo (1772-1823), Johan Heinrich
von Thunen (1780-1850), Nassau William Senior (1790-1864), Friedrich von Herman, John
Stuart Mill (1806-1873) dan John Elliot Cairnes (1824-1875) memperoleh kehormatan dari
Karl Marx (1818-1883) atas keklasikan dalam mengetengahkan persoalan ekonomi yang
dinilai tidak kunjung lapuk. Berbeda dengan kaum Merkantilis dan Physiokrat, kaum klasik
memusatkan analisis ekonominya pada teori harga. Kaum klasik mencoba menyelesaikan
persoalan ekonomi dengan jalan penelitian faktor permintaan dan penawaran yang
menentukanharga.
John Maynard Keynes (1883-1946) berpendapat bahwa pandangan klasik yang memusatkan
perhatian analisa ekonominya pada teori harga, maka perlu dipahami arah penggunaan alat
produksi dengan sempurna. Dalam hubungan ini maka pengertian klasik diperluas kepada
para ahli ekonomi yang tidak menganggap tidak mungkin adanya suatu pengangguran yang
tidak dikehendaki (involuntary unemployment).
Salah satu hasil pemikiran kaum klasik yang sangat mempengaruhi dunia dalam era
globalisasi adalah pemikiran mengenai perdagangan internasional. Pemikiran kaum klasik
menentang pemikiran kaum merkantilis yang hanya mementingkan masuknya logam mulia
dan berorientasi ekspor dengan meminimumkan impor barang dari luar negeri.
Kaum merkantilis meletakan tekanan pada perdagangan luar negeri. Kaum physiokrat
memandang pertanian sebagai sumber segala kemakmuran. Adam Smith (1723-1790) sebagai
tokoh aliran klasik menyatakan pendapatnya dalam bukunya yang berjudul Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations yaitu: Pekerjaan yang dilakukan suatu bangsa adalah modal yang membiayai keperluan hidup rakyat itu pada asal mulanya, dan dengan
hasil-hasil pekerjaan tersebut dapat dibeli keperluan-keperluan hidupnya dari luar negeri. Kapasitas produktif daripada kerja selalu bertambah dikarenakan adanya pembagian kerja
yang makin mendasar dan rapi.
Dari keterbatasan sumber daya dan keinginan yang tidak terbatas muncullah masalah pokok
ekonomi.
Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dulu dan tetap ada hingga sekarang. Berikut ini kita
akan membahas masalah pokok ekonomi yang telah muncul sejak manusia hidup
berkelompok atau bermasyarakat berdasarkan tinjauan ekonom klasik, ekonom neoklasik,
dan ekonom modern.
Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith. Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak
pada emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang
seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai
kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok
ekonomi di masyarakat.
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan
kepada tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah
konsumsi.
a. Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat.
Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 6
jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus
diproduksi. Munculnya pertanyaan tersebut di atas tidak lain karena heterogennya
masyarakat. Dengan demikian, tentu menimbulkan permasalahan bagi produsen dan
menimbulkan kekhawatiran apabila memproduksi suatu barang tertentu, tetapi tidak
dikonsumsi masyarakat.
b. Masalah Distribusi
Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan
sarana dan prasarana distribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut
yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan konsumen
dan tidak tertimbun di produsen.
c. Masalah Konsumsi
Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau
dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang
tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh
masyarakat yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau
oleh masyarakat sehingga proses konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya?
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku
ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai
kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Ilmu ekonomi memiliki ruang lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk dipelajari.
Keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas.
Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian
kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori
ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen secara
individua dalam pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam menggunakan
pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen tercermin dalam
menawarkan barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga,
sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory).
Ekonomi Makro
Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme
bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan
faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat
dimaksimumkan. Apabila yang dibicarakan masalah produsen, maka yang dianalisis
produsen secara keseluruhan, demikian halnya jika konsumen maka yang diananlisis adalah
seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang
dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan, penawaran,
perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat
kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan
sebagai teori pendapatan (income theory).
Tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro antara lain membahas masalah Sisi permintaan
agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi, dan pentingnya kebijakan dan campur
tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan.
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 7
Jenis-jenis Ilmu Ekonomi
Jenis-jenis analisis ilmu ekonomi yaitu sebagai berikut :
a. Teori Ekonomi (Analysa Economic), yakni ilmu yang menerangkan hubungan peristiwa-
peristiwa ekonomi kemudian merumuskan hubungan-hubungan itu dalam suatu hokum
ekonomi. Contoh : Hukum Permintaan (Jika harga suatu barang naik maka jumlah barang
yang diminta akan berkurang. Jika harga barang turun maka jumlah barang yang diminta
akan bertambah), Hukum Penawaran (Jika harga barang naik maka jumlah yang ditawarkan
akan bertambah. Jika harga barang turun maka jumlah yang ditawarkan akan berkurang),
Teori Produksi, dan lain-lain.
b. Ekonomi Deskriptif (Descriptive Economics), yakni ilmu yang menggambarkan keadaan
yang sebenarnya dari wujud dalam perekonomian. Contohnya seperti keadaan petani di Jawa
Tengah, inflasi yang meningkat pada tahun 1998, dan lain-lain.
c. Ekonomi terapan (Aplied Economics), yakni ilmu ekonomi yang mengkaji tentang
kebijakan-kebijakan yang perlu dilaksanakan dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi.
Contoh : Ekonomi Moneter, Ekonomi Koperasi, Ekonomi Perusahaan, dan lain-lain.
Pada intinya, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengakui realitas kelangkaan lalu memikirkan
cara mengorganisasikan masyarakat dalam suatu acara yang menghasilkan pemanfaatan
sumber daya ekonomi yang paling efisien. Disinilah ilmu ekonomi memberikan
kontribusinya (sumbangan) yang unik. Pengkajian ilmu ekonomi dilakukan dalam dua
tingkatan. Pertama, pengkajian berdasarkan keputusan rumah tangga individual dan
perusahaan. Dapat dikaji interaksi rumah tangga individual dan perusahaan di pasar untuk
barang dan jasa tertentu. Kedua, dapat dikaji operasi perekonomian secara menyeluruh yang
merupakan kumpulan dari semua pengambil keputusan di semua pasar.
Prinsip Ekonomi
Semua tindakan ekonomi, apakah itu menghasilkan barang (kegiatan produksi), menyalurkan
barang kepada pihak yang membutuhkan (kegiatan distribusi), atau menggunakan barang
tersebut untuk memenuhi kebutuhan (kegiatan konsumsi), harus selalu didasarkan pada
prinsip ekonomi. Masalah pokok yang dihadapi semua orang adalah kelangkaan alat pemuas
kebutuhan dibandingkan kebutuhan yang tak terbatas. Oleh karena itu, manusia harus pandai-
pandai menentukan kebutuhan mana yang harus dipenuhi lebih dahulu dengan alat pemuas
yang tersedia. Agar dapat membuat pilihan terbaik, manusia harus memerhatikan prinsip
ekonomi. Prinsip ekonomi dapat dijabarkan sebagai berikut. Dengan pengorbanan tertentu,
manusia akan berusaha untuk memperoleh hasil sebesar-besarnya. Untuk memperoleh hasil
tertentu, manusia akan berusaha untuk melakukan pengorbanan sekecil-kecilnya. Semua
tindakan ekonomi, apakah itu menghasilkan barang (kegiatan produksi), menyalurkan barang
kepada pihak yang membutuhkan (kegiatan distribusi), atau menggunakan barang tersebut
untuk memenuhi kebutuhan (kegiatan konsumsi), harus selalu didasarkan pada prinsip
ekonomi.
Jadi Prinsip ekonomi adalah tindakan dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil
sebesar-besarnya, atau tindakan dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan
hasil tertentu.
Ciri- ciri prinsip ekonomi
1. Selalu bersikap hemat
2. Selalau menentukan skala prioritas (kebutuhan yang mendesak atau penting didahulukan dan diurutkan sampai kebutuhan yang tidak penting dan tidak mendesak)
3. Selalu bertindak dengan rasional dan ekonomis (melalui perencanaan yang matang)
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 8
4. Selalu bertindak dengan prinsip cost and benefit (pengeluaran biaya diikuti dengan hasil yang ingin diperoleh)
Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi
Produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah guna suatu barang. Dalam melakukan
kegiatannya, produsen harus selalu berpedoman pada prinsip ekonomi. Ia akan berusaha
memproduksi barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dengan
sarana produksi yang dimilikinya. Beberapa contoh penerapan prinsip ekonomi dalam
kegiatan produksi, antara lain sebagai berikut.
1. Hanya memproduksi barang/jasa yang dibutuhkan masyarakat. Untuk itu, sebelumnya produsen harus melakukan pengamatan pasar terlebih dahulu agar
tidak salah menentukan barang yang akan diproduksi.
2. Menetapkan harga barang/jasa yang dapat menghasilkan keuntungan terbesar, tetapi terjangkau oleh pembeli.
Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang/jasa dari produsen kepada konsumen (pihak
yang menggunakan hasil produksi). Dalam melakukan kegiatannya, distributor pun selalu
berpedoman pada prinsip ekonomi. Ia akan membeli barang kepada produsen dan
menyalurkannya kepada konsumen dengan berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar
mungkin. Beberapa contoh penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi, antara lain
sebagai berikut.
1. Berusaha memperoleh barang dengan harga murah dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih mahal untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin,
tetapi tetap dengan memerhatikan daya beli konsumen.
2. Memberikan pelayanan sebaik mungkin dengan keramahan, tutur kata yang baik, dan tanpa niat membohongi konsumen.
Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi guna suatu barang. Seperti halnya
produsen dan distributor, dalam melakukan kegiatannya konsumen pun harus selalu
berpedoman pada prinsip ekonomi. Ia akan berusaha mengonsumsi barang dan jasa untuk
mendapatkan kepuasan sebesar mungkin. Beberapa contoh penerapan prinsip ekonomi dalam
kegiatan konsumsi, antara lain sebagai berikut:
1. menyusun daftar barang/jasa yang dibutuhkan dengan urutan dari yang terpenting sampai yang tidak penting;
2. mengonsumsi barang/jasa mulai urutan teratas pada daftar skala prioritas kebutuhan yang telah disusun;
3. berusaha menyisihkan penghasilan untuk ditabung.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa semua kegiatan ekonomi, apakah itu kegiatan
produksi, distribusi, ataupun konsumsi harus berlandaskan prinsip ekonomi. Namun, perlu
diingat bahwa keuntungan/kepuasan yang besar jangan sampai diperoleh dengan
menghalalkan segala cara, tetapi tetap berpedoman pada etika yang berlaku dan didasari oleh
moral yang baik dari para pelakunya.
Kelangkaan
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 9
Apakah Anda menginginkan sebuah rumah yang mewah, mobil baru, bahkan makanan yang
lezat setiap hari?. Meskipun semua keinginan tersebut telah Anda penuhi, pasti akan muncul
keinginan-keinginan yang lain. Pada umumnya keinginan mausia adalah tidak terbatas,
sedangkan sumberdaya yangdigunakan sebagai alat pemuas keinginan tersebut terbatas
adanya. Kondisi inilah yang pada akhirnya menimbulkan masalah kelangkaan. Banyak para
ekonomi yang berpendapat bahwa permasalahan utama dalam ilmu ekonomi adalah
mengatasi kelangkaan, yaitu bagaimana manusia menggunakan sumberdaya yang terbatas
untuk memenuhi keinginannya yang tidak terbatas. Kelangkaan akan terjadi apabila jumlah
yang diinginkan melebihi jumlah yang tersedia pada harga sebesar nol, sehingga menuntut
manusia untuk melalukan pilihan. Keinginan manusia adalah tidak terbatas. Hal inilah yang
menyebabkan kebutuhan manusia menjadi beragam adanya. Dalam hal ini ketika sebuah
keinginan tersebut menuntut adanya pemenuhan, maka ia akan menjadi sebuah
kebutuhan. Contoh, ketika kita lapar maka kita ingin makan. Dalam kasus ini, ketika
keinginan makan tersebut menuntut adanya pemenuhan maka menjadi kebutuhan untuk
makan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan adanya alat pemuas
kebutuhan, yaitu barang dan jasa.
Barang dan jasa yang digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan dihasilkan dari sumber
daya atau faktor produksi. Akibat keterbatasan sumberdaya maka barang dan jasa yang
tersedia juga terbatas, atau akibat sumberdaya langka maka barang dan jasa juga langka.
Barang dan jasa dikatakan langka jika jumlah yang diinginkan melebihi jumlah yang tersedia.
Kelangkaan berbeda dengan kekurangan barang dan jasa. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Ilustrasi 1:
Seorang guru menggunakan keilmuan yang ia miliki dan sumberdaya lain yang langka
seperti kemampuan mengajar, waktu dan tenaganya dalam mengajar untuk
mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang diperoleh tersebut ditukarkan dengan tempat
tinggal, pakaian, makanan, dan ribuan barang dan jasa lainnya untuk memenuhi
keinginan guru tersebut.
Ilustrasi 2:
Hujan deras yang mengguyur beberapa kota di pulau jawa selama dua hari telah
menimbulkan musibah banjir dan berdampak pada lumpuhnya jalur transportasi antar kota.
Akibatnya distribusi bahan pangan, khususnya komoditas beras ke berbagai kota, khususnya
Surabaya terhenti. Situasi ini mengakibatkan jumlah persediaan beras di Kota Surabaya
menipis dan beras pun sulit dijumpai di pasar.
Ilustrasi pertama merupakan contoh kasus kelangkaan. Kasus yang dialami oleh guru
tersebut mencerminkan kelangkaan. Sumber daya yang dimiliki oleh guru, seperti keilmuan,
kemampuan mengajar, waktu dan tenaga adalah terbatas, sedangkan keinginan yang
dimiliki guru tersebut tidak terbatas, maka munculah masalah kelangkaan. Permasalahan
kelangkaan tersebut dapat diatasi dengan membuat pilihan. Pembuatan pilihan dalam kondisi
yang serba langka mengharuskan guru tersebut kehilangan kesempatan untuk
memperoleh barang dan jasa tertentu.
Adapun ilustrasi yang kedua bukan merupakan kelangkaan melainkan kekurangan barang
dan jasa dalam hal ini kekurangan beras. Akibat terputusnya jalur transportasi,
distribusi beras ke Kota Surabaya terhambat sehingga jumlah persediaan beras pun
menipis. Dalam hal ini masyarakat di Kota Surabaya mengalami kekurangan beras bukan
kelangkaan beras.
Dengan demikian perbedaaan utama antara kelangkaan dan kekurangan terletak pada ada
tidaknya keputusan untuk membuat pilihan. Barang dan jasa langka karena sumber daya
langka. Keterbatasan sumber daya berakibat tidak semua keinginan dapat terpenuhi, maka
kita harus membuat pilihan dan setiap pilihan yang kita ambil mengandung biaya
peluang, yaitu hilangnya kesempatan untuk memperoleh barang dan jasa tertentu. Inilah
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 10
yang disebut dengan kelangkaan. Sementara dalam kasus kekurangan tidak menuntut
adanya keputusan untuk membuat pilihan. Kekurangan jumlah barang dan jasa akan
berdampak pada naiknya harga barang tersebut. Adapun implikasi perilaku atas
kekurangan tersebut adalah mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi.
Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk
memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah
kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan berarti
segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang
harus dipenuhi. Kelangkaan mengandung dua pengertian:
1. Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
2. Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.
Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang dapat
memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang terbatas.
Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena masal
ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan
yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Apabila suatu sumber daya
dapat digunakan untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan dalam jumlah tidak
terbatas, maka sumber daya tersebut dikatakan tidak mengalami kelangkaan
Faktor Penyebab Kelangkaan :
1. Keterbatasan sumber daya
Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja
jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan.
Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas, tetap
saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.
2. Perbedaan letak geografis
Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada daerah yang
sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada pula
daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber
daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai
sumber daya yang melimpah.
3. Pertambahan jumlah penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan
produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert
Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16,
dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1,
2, 3, 4, 5, dan seterusnya).
4. Keterbatasan kemampuan produksi
Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan.
Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah,
atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi
juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju,
perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara
berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada
perkembangan teknologinya.
5. Bencana alam
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 11
Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan
kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah
manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain
telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat
usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam
tersebut
6. Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia
Manusia harus berhati-hati menggunakan SDA yang tersedia. Jangan karena
kesalahan manusia, sumber daya yang tersedia menjadi rusak. Misalnya penebangan
hutan yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan hutan menjadi gundul dan
mengakibatkan banjir
7. Keterbatasan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada
Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah Sumber Daya terjadi karena
kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi, modal dan faktor-faktor yang lain
8. Peningkatan Kebutuhan manusia yang lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan penyediaan sarana kebutuhan
Inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak
terbatas dengan alat atau benda yang jumlahnya terbatas
Strategi Mengatasi Kelangkaan Sumber daya
Adapun strategi untuk mengatasi kelangkaan sumber daya dikelompokkan menjadi 2 cara,
yaitu menyusun skala prioritas kebutuhan dan berlaku arif dan bijaksana dalam
memanfaatkan sumber daya
1. Menyusun Skala Prioritas Kebutuhan
Skala prioritas kebutuhan adalah suatu daftar tentang berbagai macam kebutuhan hidup
yang disusun berdasarkan kepentingannya, dari yang paling penting dan mendesak, dapat
ditunda pemenuhannya hingga tidak perlu dipenuhi. Dalam menyusun skala prioritas
kebutuhan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya 2 point berikut
a. Urutan pemuasan kebutuhan harus didasarkan pada tingkat kepentingan dan mendesak tidaknya kebutuhan tersebut . Langkah ini perlu dilakukan agar kita dapat
menentukan kebutuhan apa saja yang perlu segera dipenuhi dan mana yang masih bisa
ditunda pemenuhannya.
b. Disesuaikan dengan penghasilan. Karena semua kebutuhan tetap tidak akan terpenuhi apabila total uang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lebih besar daripada
penghasilan.
2. Berlaku Arif dan Bijaksana dalam Memanfaatkan Sumber Daya
Berlaku arif dan bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya bisa diterapkan dengan
melakukan usaha-usaha berikut.
a. Memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan efektif serta menggali yang belum terangkat. Kegiatan ini perlu dilakukan agar sumber daya yang ada tidak cepat
rusak atau puna dan yang baru dapat dimanfaatkan secara optimal. Contohnya :
memperbaiki barang yang rusak.
b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ketrampilan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui kegiatan ini diarapkan terbentuk tenaga tenaga terampil dan ahli di bidang sehingga dapat memaksimalkan kegunaan sumber
daya. Misalnya, menyelenggarakan kursus menjahit dan pelatihan montir.
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 12
c. Mengelola dan mendayagunakan sumber modal secara tepat guna. Pengelolaan sumber daya modal secara tepat guna akan membuat seseorang mampu mengatur
penghasilannya dengan benar. Bagi pengusaha, ia bisa mengefisienkan biaya
operasional sehingga keuntungan yang diperole pun maksimal
Biaya Peluang
Biaya Peluang/Biaya Opportunitas/Opportunity Cost/Biaya Implisit
Biaya Peluang /Opportunity cost adalah nilai alternatif tertinggi yang harus dikorbankan
karena ada pilihan lain yang diambil. Mengapa berbagai pilihan memiliki biaya opportunitas
? Orang harus mengorbankan sejumlah barang yang diinginkan agar dapat memiliki barang-
barang lain karena sumber daya yang terbatas. Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki
uang Rp 5.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke
Bali atau membeli sebuah Laptop. Jika ia memilih untuk membeli laptop, ia akan kehilangan
kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih
untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk membeli laptop.
"Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang
Menghitung Biaya Peluang
Berikut ini akan diuraikan cara menghitung biaya peluang. Agar lebihjelas perhatikan contoh
berikut:
Setelah lulus SMA, Anisa mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai kasir
toko di dekat rumah dengan gaji Rp 900.000,- per bulan. Tawaran kedua sebagai pramuniaga
di sebuah mall di kotanya dengan gaji Rp1.100.000,- per bulan.
Dengan beberapa pertimbangan, di antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya Anisa
memutuskan bekerja sebagai kasir toko. Keputusan Anisa memilih bekerja sebagai kasir toko
telah menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramuniaga yang sebenarnya bisa
memberikan pendapatan Rp 1.100.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang
ditanggung Farida dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp
1.100.000,- per bulan
Skala Prioritas dan Cara Menyusunnya
Skala prioritas kebutuhan manusia adalah urutan kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat
kepentingan kebutuhan. Dengan menyusun skala prioritas kebutuhan manusia, dapat
diketahui kebutuhan mana yang harus didahulukan dan kebutuhan mana yang dapat ditunda
Pertimbangan Dalam Menyusun Skala Prioritas
Setelah kebutuhan yang paling mendesak terpenuhi, maka kita baru boleh memikirkan
bagaimana pemenuhan kebutuhan lainnya. Lagi-lagi manusia perlu menyusun skala prioritas,
kebutuhan mana yang perlu didahulukan dan mana yang bisa ditunda. Ada beberapa hal yang
perlu dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan skala prioritas, yaitu
antara lain sebagai berikut :
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 13
1. Tingkat Urgensi
Hal yang pertama yaitu tingkat urgensinya, yaitu bagaimana didalam menentukan
pilihan, mana yang harus didahulukan harus perlu dipertimbangkan seberapa jauh
tingkat kepentingan hal tersebut.
Sebagai contoh : Ada seorang anak yang akan menghadapai ujian, pada malam
sebelum hari ujian ia akan belajar, namun tiba-tiba lampu kamar mati dan dia juga
belum membeli pensil, manakah yang lebih penting dari lampu belajar atau membeli
pensil? Dalam kasus ini hal yang diutamakan adalah membeli lampu kamar sebagai
sarana penerangan belajar, sedangkan alat tulis bisa meminjam kakak atau adik
terlebih dahulu.
2. Kesempatan yang Dimiliki
Yang kedua adalah apabila sustu kebutuhan hanya dibutuhkan pada saat itu saja,
maka perlu didahulukan. Misalkan dalam suatu kondisi darurat, keselamatan atau
kesehatan merupakan hal yang paling diutamakan. Demi kesembuhan dan kesehatan
maka obat merupakan kebutuhan nomor satu dan yang paling utama untuk
didahulukan dibandingkan hal lainnya yang bisa ditunda dan dikesampingkan terlebih
dahulu.
3. Pertimbangan Masa Depan
Yang ketiga adalah bagaimana jika dalam menghadapai pilihan yang sulit, maka
faktor masa depan juga perlu dipertimbangkan.
Sebagai contoh : Ada berbagai pilihan bidang les yang ingin kita ikuti, namun karena
keterbatasan suatu hal maka kita harus menentukan salah satu dan tidak bisa memilih
keduanya, manakah yang harus kita pilih? Dalam hal ini kita harus
mempertimbangkan mana yang paling bermanfaat bagi masa depan kita? Matematika
atau Bahasa Inggris? Kedua hal tersebut semuanya penting, namun mengutamakan
Bahasa Inggris merupakan pilihan yang paling tepat, sebab kegunaan Bahasa Inggris
dimda depan yang akan datang lebih luas dibandingkan dengan Matematika. Ini
adalah salah satu pilihan yang didasarkan dengan kebutuhan untuk masa depan.
4. Kemampuan Diri
Hal terakhir yang bisa menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan skala prioritas
adalah berawal dari sifat manusia yang mempunyai banyak keinginan dan selalu
merasa tidak puas, namun ada hambatan karena keterbatasan kemampuan, baik dari
segi ekonomi maupun yang lain. Maka perlu dipertimbangkan pula berdasarkan
kemampuan yang dimiliki, baik dari segi materi maupun non materi agar pilihan yang
diambil bisa tepat sesuai kemampuan.
Sebagai contoh : Di era jaman sekarang ini, persaingan hidup dikota besar sangatlah
ketat dan memaksa manusia untuk saling berlomba agar tidak tertinggal dengan yang
lain. Dalam kondisi kesemrawutan ini, kadang muncul persaingan yang tidak sehat,
berusaha memaksakan diri agar bisa sama dengan orang lain tanpa
mempertimbangkan kemampuan diri, akibatnya belum tentu akan bertahan lama, bisa
saja malah semakin menderita dikarenakan keterbatasan yang dimiliki.
Masalah Pokok Ekonomi
Seiring berkembangnya peradaban manusia, kebutuhan manusia pun semakin beragam dari
sebelumnya dan semakin kompleks pula permasalahan ekonomi yang Kompleksitas masalah
ekonomi yang dihadapi di masa lampau dan masa kini berbeda. Kendatipun demikian,
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 14
setiap masalah ekonomi bermuara dari alokasi sumber-sumber yang langka diantara sekian banyak kemungkinan penggunaan yang berbeda-beda, sehingga dapat dicapai kepuasan
yang maksimal.
Inti masalah ekonomi yaitu kelangkaan sumber daya dibanding kebutuhan manusia yang
bermacam-macam dan tidak terkendali. Masalah ekonomi menurut aliran ekonomi klasik
adalah produksi, konsumsi dan distribusi untuk emcapai kemakmuran. Menurut aliran
ekonomi modern, masalah ekonomi adalah: apa dan berapa yang diproduksi; bagaimana cara
memproduksi; dan untuk siapa barang tesebut diproduksi?
Secara umum setiap bentuk sistem perekonomian harus dapat memecahkan tiga
permasalahan pokok ekonomi yang mendasar yaitu:
1. Apa (what), barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya? Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian adalah sangat banyak
jenisnya. Masalah pertama yang muncul adalah keterbatasan sumberdaya untuk
menghasilkan barang dan jasa tersebut. Oleh sebab itu pilihan-pilihan mutlak untuk
dilakukan. Dengan demikian masyarakat harus menentukan kebutuhan manakah
yang harus dipenuhi terlebih dahulu, dan manakah yang harus ditunda.
2. Bagaimana (how), Bagaimana sumber daya ekonomi harus digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut?
Barang dan jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan berbagai alternatif
penggunaan sumberdaya. Contoh, dalam bidang pertanian. Peningkatan kapasitas
produksi pertanian dapat dilakukan dengan berbagai cara, misal dengan pendekatan
intensifikasi atau ekstensifikasi. Dari kedua pilihan tersebut, manakah yang akan
dipilih?. Apapun pilihannya, tentunya pilihan tersebut didasarkan pada
pertimbangan hasil yang diperoleh, yaitu pilihan yang mampu memberikan hasil
terbaik atau dengan kata lain akan dipilih cara yang paling efisien. Dengan
demikian masalah efisiensi dijadikan dasar pemilihan berbagai alternatif penggunaan
sumber daya dalam kegiatan produksi.
3. Untuk siapa (for whom, Untuk Siapa barang dan jasa tersebut diproduksi?
Masalah selanjutnya adalah ditujukan kepada siapa barang dan jasa tersebut
diproduksi. Kepada masyarakat tentunya. Kendatipun ditujukan kepada masyarakat,
namun tidak semudah yang kita pikirkan. Pada dasarnya, inti permasalahan yang
ketiga berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa yang dihasilkan kepada
seluruh lapisan masyarakat secara adil dan merata.
Sistem Ekonomi
Kegiatan ekonomi suatu negara berjalan melalui sebuah sistem yang disebut dengan sistem
ekonomi. Sistem diartikan sebagai seperangkat komponen yang saling berhubungan dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan. Adapun ciri-ciri sebuah sistem antara lain:
a. Mempunyai tujuan,
b. Mempunyai batas-batas walaupun mungkin terbuka untuk berinteraksi dengan lingkungan,
c. Terdiri dari sub-sistem atau unsure/komponen sistem yang saling berhibungan dan saling berpengaruh dan saling tergantung dalam satu kesatuan sistem,
d. Sistem selalu berproses mentranformasikan atau mengubah input menjadi output sistem,
e. Terdapat mekanisme kontrol dalam sistem yang merupakan umpan balik,
f. Adanya mekanisme kontrol yang mempunyai kemampuan mengatur diri dan menyesuaikan diri dengan perubahan/lingkungan
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 15
Adapun sistem ekonomi adalah seperangkat komponen dalam kegiatan perekonomian yang
saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Bentuk sistem ekonomi antar
negara kemungkinan tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi secara umum sistem
perekonomian di dunia ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sistem ekonomi liberal,
sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi campuran
Definisi lain Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang merupakan satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian
Sistem ekonomi adalah cara atau strategi suatu bangsa atau negara dalam mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran masyarakatnya.
Ciri sistem ekonomi pasar/liberal :
1. Semua sumber produksi menjadi milik masyarakat. Masyarakat diberi kebebasan
tanpa batas untuk memiliki sumber-sumber produksi
2. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi
3. Masyarakat terbagi atas 2 golongan, yaitu golongan pemberi kerja dan pemilik
sumber daya produksi dan golongan penerima kerja (buruh)
4. Timbul persaingan dalam masyarakat. Sebagai konsekwensi adanya kebebasan
memiliki sumber-sumber produksi timbul persaingan dalam mengejar keuntungan
5. Setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan
6. Kegiatan ekonomi selalu mempertimbangkan keadaan pasar. Pasar merupakan dasar
setiap tindakan ekonomi.
Ciri sistem ekonomi komando :
1. Semua alat dan sumber daya produksi dimiliki dan dikuasi oleh negara sehingga hak
milik perseorangan hamper tidak ada (tidak diakui)
2. Pekerjaan yang tersedia dan siapa yang akan bekerja ditentukan oleh Pemerintah.
Rakyat tidak memiliki kebebasan untuk memilih pekerjaan
3. Kebijakan perekonomian diatur oleh Pemerintah. Pemerintah membuat rencana
pembangunan nasionalnya. Segala keputusan dalam perekonomian berada di tangan
Pemerintah. Perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan seluruhnya dilaksanakan
oleh pemerintah
Ciri sistem ekonomi campuran :
1. Pemerintah dan swasta (masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah
ekonomi
2. Kegiatan ekonomi masyarakat diserahkan kepada kekuatan pasar, namun sampai
batas tertentu pemerintah tetap melakukan kendali dan campur tangan
Kebaikan Sistem Ekonoami Liberal
Setiap individu diberi kebebasan dan kesempatan untuk berusaha Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi Setiap individu bebas memilih bidang usaha yang disukai Persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju Produksi barang/jasa berdasarkan pada kebutuhan pasar (kebutuhan masyarakat)
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 16
Keburukan Sistem Ekonomi Liberal
Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat dominan sementara ada kelompok yang lemahn
Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat Menimbulkan penindasan (Eksploitasi) terhadap manusia karena mengejar
keuntungan yang sebesar-besarnya Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba mencari
keuntungan Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis
Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga. Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu. Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya. Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada
ketentuan pemerintah.
Di Indonesia juga dikenal adanya sistem ekonomi tradisional dan sistem ekonomi
Pancasila (Demokrasi Ekonomi)
Ciri sistem ekonomi tradisional :
1. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
2. Hanya sedikit menggunakan modal
3. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang ditukar dengan barang)
4. Belum mengenal pembagian kerja
5. Masih terikat dengan tradisi
6. Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
Ciri positif Demokrasi Ekonomi :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan
2. Cabang-cabang produksi yang penting dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara
3. Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan Negara digunakan dengan pemufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat, seta pengawasan terhadap kebijaksanaan ada
pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula
5. Warga Negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki, serta
mempunyai ha katas pekerjaan dan penghidupan yang layak
6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat
7. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga Negara diperkembangakan sepenuhnya
dalam batas-batas tidak merugikan kepentingan umum
8. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 17
Ciri-ciri negative demokrasi ekonomi :
1. Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan bangsa lain
yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan
kelemahan structural posisi Indonesia dalam perekonomian dunia
2. Sistem etatisme yang mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit di luar sector
Negara karena begitu dominannya peran Negara dan aparatur ekonomi Negara dalam
mengatur dan mengendalikan seluruh kegiatan ekonomi
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat
Memulai Suatu Usaha / Bisnis Untuk Memecahkan Masalah Pokok Ekonomi
1. Tentukan barang apa atau usaha apa yang akan dibuat
2. Cari cara pembuatan atau cara menjalankan usaha tersebut
3. Tentukan siapa yang akan membeli barang anda
Sedikit tips :
Semua usaha sama tipsnya tergantung kita mau memulainya seperti apa. seperti yang di
omongin bob sadino "Orang pintar biasanya banyak ide, bahkan terlalu banyak sehingga
tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sementara orang goblok mungkin hanya punya satu ide, dan satu ide itulah yang menjadi pilihan usahanya."
Contoh usaha cuci motor
Lokasi yang tepat
Lokasi yang tepat merupakan faktor penting yang mendukung lancarnya usaha cuci mobil
dan motor. Lokasi ini tidak harus disuatu tempat yang TIDAK ADA SAINGAN atau hanya sendirian saja, tapi justru kalau bisa di sebuah jalan yang disana sudah banyak pesaing
sesama usaha cuci mobil dan motor. Lokasi yang baik dan bagus akan mengurangi biaya
marketing. Buatlah PLANG atau SPANDUK yang besar dan MENARIK PERHATIAN,
yang mudah dibaca dan diingat oleh target pasar.
Promosi dan Komunikasi yang Menarik
Hampir semua orang di level ekonomi manapun sangat menyukai program promosi. Orang
juga cenderung mau mencoba sebuah jasa (cuci mobil dan cuci motor) apabila ada promosi
yang menarik. Lakukan komunikasi yang berbeda dengan pesaing anda. Buatlah promosi
yang membuat orang penasaran. Misalnya dengan undian, atau hadiah kejutan, atau
kreatifitas lain.
Suasana Tunggu Usaha cuci mobil dan motor yang Nyaman
Aturlah agar tempat usaha cuci mobil dan motor anda senentu saja, desain harus disesuaikan
dengan target pasar yang anda bidik. Sediakanlah makanan kecil dan minuman ringan agar
pelanggan yang menunggu dapat menikmati makanan dan minuman. Dan asiknya, ini tidak
harus gratis. Heheheheada tambahan dari jualan makanan ringan dan minuman. Pastikan ada koran, majalah atau televisi, musik agar tidak membosankan.
kualitas hasil cuci mobil dan motor anda harus terjamin
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 18
Pelanggan tentunya akan datang kembali, dan kembali dan kembali lagi bila kualitas jasa
yang anda berikan dapat memenuhi ekspektasi mereka. Jadi anda harus dapat memastikan
bahwa hasil cuci di tempat usaha cuci mobil dan motor anda sangat baik dan bersih. Pastikan
setiap petugas cuci anda bekerja dengan standar yang anda tentukan.
Pelayanan yang Sangat Baik (Service Excellent)
Pelanggan di masa kini ini sangat memperhatikan pelayanan ini. Bahkan dibeberapa literatur
menyebutkan bahwa pelayananlah yang membuat usaha anda berbeda dan sulit dicontoh.
Untuk itu, anda harus benar-benar melatih seluruh karyawan anda agar benar-benar mengerti
soal service excellent ini. Service yang baik bukan sekedar memberikan senyuman, tapi
harusmemberi solusi bagi pelanggan. Buatlah standar keramahan yang unik di tempat usaha
cuci mobil dan motor anda darimulai greeting, hingga proses pelayanan yang cepat dan
praktis. Ucapan terimakasih sangat penting untuk mengakhiri pelayanan.
Pelaku Ekonomi dan Peranannya
Kegiatan pelaku ekonomi dalam perekonomian mencakup kegiatan produksi, distribusi
dan konsumsi. Kegiatan ekonomi yang pertama adalah kegiatan produksi. Dalam ilmu
ekonomi, produksi didefinisikan sebagai kegiatan atau proses untuk menciptakan nilai atau
memperbesar daya guna suatu barang.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan produksi memerlukan sumberdaya yang lazim dikenal
dengan sebutan faktor produksi. Adapun faktor produksi terdiri atas:
a. Alam, atau sumber daya alam (natural resources)
Sumberdaya alam atau faktor produksi alam meliputi segala sesuatu yang berasal atau
disediakan oleh alam, bukan berasal dari kegiatan manusia dan dapat digunakan untuk
kegiatan produksi. Sebagai contoh: tanah, air, pohon, binatang, minyak bumi, gas alam
dan lain-lain
b. Tenaga kerja manusia, atau sumber daya manusia (human resources)
Tenaga kerja merupakan usaha manusia yang mencakup fisik dan mental atau merupakan
peranan manusia dalam proses produksi. Tenaga kerja dibedakan atas tenaga kerja terdidik,
tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja dengan keahlian khusus yang diperoleh melalui
jenjang pendidikan khusus, seperti guru, dokter, akuntan, dan sebagainya. Sedangkan tenaga
kerja terlatih, adalah tenaga kerja yang memiliki pengalaman atau kecakapan untuk
melakukan kerja karena terlatih. Adapun tenaga tidak terdidik dan terlatih, yaitu tenaga
kerja yang melakukan aktivitas kerjanya tidak memerlukan pendidikan atau
pengalaman. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan dimana
hampir setiap orang mampu melakukannya.
c. Modal (capital)
Modal atau capital sering diartikan dalam bentuk uang yang digunakan untuk membeli
mesin produksi dan faktor produksi lainnya. Dalam pengertian ekonomi modal
didefinisikan sebagai semua jenis barang yang digunakan untuk menunjang kegiatan
produksi barang dan jasa lain. Termasuk pula di dalamnya barang-barang modal seperti
mesin-mesin, alat pengangkutan, alat pengolahan, gedung-gedung, pabrik, dan bahan-bahan
yang dipakai dalam proses produksi.
Menurut penggunaannya modal terbagi atas modal tetap dan modal lancar.
Modal tetap merupakan modal yang dapat dipakai dalam beberapa kali proses produksi,
misalnya mesin, alat produksi dan sebagainya. Sedangkan modal lancar adalah modal yang
habis sekali pakai dalam proses produksi. Misalnya, bahan baku, bahan penolong dan lain
sebagainya.
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 19
Menurut asal pembentukan, modal dibedakan atas modal yang berasal dari dalam negeri dan
modal yang berasal dari luar negeri. Modal yang berasal dari dalam negeri disebut
penanaman modal dalam negeri (PMDN) biasanya berasal dari tabungan masyarakat.
Sedangkan modal yang berasal dari luar negeri disebut penanaman modal asing (PMA) yang
dapat berupa pinjaman atau grant.
d. Kecakapan tata laksana (skill)
Kecakapan tata laksana atau skill adalah keahlian untuk mengerjakan usahausaha ekonomi
dalam arti memimpin atau mengatur organisasi perusahaan. Kecakapan tata laksana ini
disebut juga entrepreneurship. Seorang entreprenuer berperan untuk mengatur penggunaan
ketiga faktor produksi (alam, tenaga kerja, dan modal) dalam proses produksi.
Keempat faktor produksi tersebut diatas adalah unsur-unsur yang diperlukan dalam
proses produksi. Atas jasanya dalam proses produksi, keempatfaktor produksi tersebut
menerima balas jasa. Kepada faktor produksi alam, dibayarkan sewa (rent). Untuk tenaga
manusia, dibayarkan upah (wage), gaji (salary), dan royalty. Untuk modal, dibayarkan bunga
(interest). Sedangkan kepada skill dibayarkan dengan laba (profit) yaitu selisih antara
penerimaan total dari penjualan dengan biaya total dari penggunaan sumber daya yang lain.
Kegiatan ekonomi yang kedua adalah distribusi. Distribusi merupakan proses penyaluran
barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Jaringan distribusi dibedakan menjadi dua, yaitu
distribusi langsung dan distribusi tak langsung.
Adapun kegiatan ekonomi yang ketiga adalah kegiatan konsumsi.
Dalam konsep ekonomi mikro, kegiatan konsumsi diartikan sebagai kegiatan untuk
mengurangi atau menghabiskan nilai atau guna suatu barang dengan tujuan untuk mencapai
kepuasan. Besarnya konsumsi setiap individu berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh
pendapatan konsumen sebagai individu.
Pelaku pelaku ekonomi a. Rumah Tangga Keluarga/ Konsumen
Rumah tangga keluarga/ konsumen adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu,
anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku
ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil. Rumah tangga keluarga adalah pemilik
berbagai faktor produksi. Faktor-faktor produksi yang terdapat pada rumah tangga
keluarga antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan
alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor produksi yang
disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor perusahaan.
b. Rumah Tangga Produsen/ Perusahaan Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang
dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi
kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
c. Pemerintah Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan
ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai
pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
d. Masyarakat luar negeri Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri.
Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian,
karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya
berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman modal
asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.
Peran pelaku ekonomi:
a. Peran rumah tangga produsen sebagai pelaku ekonomi: - Sebagai Produsen: menghasilkan barang dan jasa
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 20
- Pengguna factor produksi: menggunakan factor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
- Agen pembangunan: membantu pemerintah dengan menjalankan kegiatan pembangunan.
- Sebagai distributor: sebagai mata rantai penyaluran barang dalam rangka melayani konsumen
b. Peran rumah tangga konsumen sebagai pelaku ekonomi: - Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi kepada perusahaan
untuk kegiatan produksi.
- Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
c. Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi: - Peran pemerintah sebagai pengatur - Peran pemerintahh sebagai pengontrol - Peran pemerintah sebagai penguasa - Peran pemerintah sebagai konsumen - Peran pemerintah sebagai produsen/ investor
a. Peran masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi: - Masyarakat luar negeri sebagai konsumen - Masyarakat luar negeri sebagai produsen - Masyarakat luar negeri sebagai investor - Sumber tenaga ahli
Diagram Interaksi antar Pelaku Ekonomi
Peran keempat pelaku ekonomi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ternyata memiliki
interaksi timbal balik, yang bila digambarkan dalam sebuah diagram akan menunjukkan suatu
arus melingkar yang membentuk sebuah sistem. Diagram yang menunjukkan interaksi timbal
balik antarpelaku ekonomi disebut diagram interaksi pelaku ekonomi (circulair flow
diagram).
Untuk mempermudah pemahaman tentang diagram interaksi pelaku ekonomi maka akan
dijelaskan dua model, yakni model sederhana (dua pelaku) dan model lengkap (empat
pelaku).
Diagram Interaksi Ekonomi Model Sederhana (2 Pelaku)
Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, perusahaan memerlukan
faktor-faktor produksi berupa tanah, bangunan, bahan baku, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan yang diperolehnya dari rumah tangga. Di sini perusahaan dan rumah tangga
akan bertemu di pasar input (pasar faktor-faktor produksi). Dari penggunaan faktor-faktor
produksi tersebut perusahaan akan memberikan sewa, uang pembelian bahan baku, upah,
bunga, dan laba kepada rumah tangga sebagai pemilik faktor-faktor produksi.
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 21
Sebaliknya, bila rumah tangga membutuhkan barang dan jasa, rumah tangga akan
membelinya dari perusahaan. Di sini, rumah tangga dan perusahaan akan bertemu di pasar
output (pasar barang dan jasa). Dalam penjualan barang dan jasa, perusahaan bisa menjualnya
sendiri secara langsung atau bisa menggunakan jasa pedagang.
Jadi, untuk memenuhi kebutuhannya, rumah tangga akan menggunakan pendapatan yang
diperolehnya dari perusahaan untuk mengadakan pembelanjaan barang dan jasa. Dari
pembelanjaan tersebut maka perusahaan akan memperoleh pendapatan yang pada saatnya
nanti akan digunakan untuk membiayai produksi barang dan jasa. Pembiayaan tersebut
berbentuk pemberian sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba, seperti yang
dijelaskan sebelumnya.
Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi dengan 3 Pelaku
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 22
Pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor terdapat pelaku ekonomi ketiga yaitu
pemerintah yang memilki fungsi utama sebagai pengatur perekonomian. Jadi pada arus
lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor ada tiga kelompok yang berinteraksi yaitu konsumen,
produsen dan pemerintah
Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi Model Lengkap (4 Pelaku)
Berikut ini akan dijelaskan mengenai diagram interaksi pelaku ekonomi dalam model
lengkap (4 pelaku) yang akan menggambarkan interaksi timbal balik antara rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
Aliran antara Rumah Tangga dan Perusahaan
Di atas sudah dijelaskan aliran yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan yang bisa
kalian lihat pada diagram interaksi pelaku ekonomi model sederhana. Coba kalian baca lagi
penjelasannya.
Aliran antara Pemerintah dengan Rumah Tangga dan Perusahaan
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, pemerintah memproduksi barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan dengan tujuan untuk melayani kepentingan
umum. Sehingga, barang dan jasa itu disebut dengan istilah barang dan jasa publik. Selain itu,
produksi barang dan jasa tersebut berguna pula untuk menambah pendapatan negara. Barang
dan jasa yang diproduksi pemerintah di antaranya minyak, gas, semen, baja, listrik,
pendidikan, kesehatan, hukum, keamanan, jasa pos, dan lain-lain.
Oleh karena itu, pemerintah berhak memungut pajak dan fee (ongkos) serta menerima
pendapatan dari penjualan barang-barang tersebut. Semua penerimaan yang diperoleh
pemerintah di antaranya digunakan untuk membayar pegawai (guru, polisi, hakim, dokter,
perawat, dan lain-lain), memberikan subsidi kepada rumah tangga (misalnya: subsidi BBM),
serta subsidi kepada perusahaan (misalnya: subsidi terhadap produksi pertanian).
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 23
Aliran yang Berkaitan dengan Masyarakat Luar Negeri
Dalam kegiatan ekonomi dewasa ini, hubungan dengan masyarakat luar negeri merupakan
hal yang tidak bisa dihindarkan lagi. Hubungan dengan masyarakat luar negeri telah
menciptakan terjadinya arus masuk barang dan jasa (impor barang dan jasa) serta arus masuk
faktor-faktor produksi (impor faktor-faktor produksi). Selain itu, terjadi pula arus keluar
barang dan jasa (ekspor barang dan jasa) serta arus keluar faktor-faktor produksi (ekspor
faktor-faktor produksinya).
Dalam kegiatan impor barang dan jasa dari masyarakat luar negeri, negara kita harus
melakukan sejumlah pembayaran kepada masyarakat luar negeri. Yaitu dengan memberikan
uang pemblian bahan baku, upah, bunga,, sewa, da laba. Sebaliknya, dari kegiatan ekspor
barang dan jasa kepada masyarakat luar negeri, negara kita akan mendapat sejumlah
pendapatan dari masyarakat luar negerii, yaitu penjualan bahan baku, upah, bunga sewa, dan
laba. Dari kegiatan impor faktor-faktor produksi, ada satu faktor produksi yang betul-betul
dibutuhkan oleh negara kita, yakni faktor produksi modal.
Oleh karena itu, negara kita sangat memerlukan adanya investor-investor asing yang mau
menanamkan modalnya ke Indonesia.
Manfaat Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi
Dari diagram interaksi pelaku ekonomi diperoleh manfaat, baik bagi pemerintah maupun bagi
masyarakat. Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi pemerintah adalah sebagai berikut.
Sebagai alat bantu untuk membuat pola pembangunan nasional.
Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa serta faktor-
faktor produksi yang terjadi di masyarakat.
Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa dan faktor-
faktor produksi dari dan ke luar negeri.
Sebagai alat bantu untuk mengukur dan mengontrol arus peredaran uang.
Sebagai alat bantu untuk membuat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara).
Sebagai alat bantu untuk mengatur distribusi pendapatan nasional.
Sebagai media untuk menentukan struktur ekonomi nasional.
Sebagai sarana untuk mengetahui hak dan kewajiban pemerintah kepada masyarakat.
Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi masyarakat (rumah tangga) adalah sebagai berikut.
Sebagai media untuk mengetahui hak dan kewajiban masyarakat dalam kegiatan
ekonomi bila dihubungkan dengan peran perusahaan, pemerintah, dan masyarakat
luar negeri.
Sebagai media untuk mengetahui arus barang dan jasa serta faktor-faktor produksi
yang terjadi dalam kehidupan.
Sebagai alat bantu untuk mengetahui jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh
masyarakat (misalnya, menjadi eksportir atau importir).
Sebagai sarana untuk memperluas wawasan.
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 24
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah
(ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan
bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan
jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
A. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Pendekatanuntuk mempelajariperilakukonsumen dalammengkonsumsisuatubarang:
1.Pendekatan Kardinal
2.Pendekatan Ordinal
Asumsi: Konsumen bersikap rasionalDengan anggaran yang tersedia, konsumen berusaha
memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya.
1.) Pendekatan Kardinal
a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur. b. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu
satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
d. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
Skedul Utiliti Total
Qx TUx MUx
0 0
1 10 10
2 18 8
3 24 6
4 28 4
5 30 2
6 30 0
7 28 -2
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 25
Maksimisasi Nilai Guna
Setiap orang berusaha untuk memaksimalkan kepuasan dari konsumsi barang. Untuk
konsumsi satu jenis barang, maka kepuasan maksimum dapat dicapai pada saat nilai guna
total (TU) mencapai maksimum.
Jika konsumen mengkonsumsi lebih dari satu barang, maka penentuan kepuasan
maksimum dapat dicapai:
Jika ada 2 barang dan harganya sama, maka kepuasan maksimum MUx=MUy
Jika ada 2 barang dengan harga yang berbeda, maka tambahan kepuasan (MU) yang
lebih besar diperoleh dari barang dengan harga yang lebih rendah dengan MUx=MUy
Dengan harga barang yang berbeda, maka syarat untuk memperoleh nilai guna maksimum
(TU) adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk 1 unit tambahan berbagai jenis barang
akan memberikan MU yang sam atau
=
Contoh.
Px = Rp 5.000/unit,dengan nilai guna marginal (MUx) = 5, Py = Rp 50.000/unit dengan nilai
guna marginal (MUy)= 50, dan anggaran Rp 50.000
Jika dibelikan barang x, maka diperoleh 10 unit dengan MUx=50
Jika dibelikan barang y, maka diperoleh 1 unit dengan MUy=50
=
=
Faktor yang dapat merubah permintaan suatu barang:
1. Faktor substitusi/penggantian (substitution effect)
Jika P naik, maka MU per rupiah menjadi turun dan sebaliknya dan barang lain tidak
berubah, maka konsumen akan menambah konsumsi barang dengan P tetap dan
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 26
mengurangi barang dengan P naik. Dengan demikian demand barang dengan P naik
menjadi turun dan meningkatkan demand barang dengan P tetap.
2. Faktor pendapatan (Income effect)
Dengan pendapatan tetap dan P naik (turun), maka daya beli pendapatan menurun
(meningkat), sehingga konsumen mengurangi (menambah) konsumsi barang dengan P
naik (turun).
Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen atau selisih
antara kepuasan yang diperoleh oleh konsumen dari mengkonsumsi barang dengan
pembayaran yang dilakukan untuk mengkonsumsi barang tersebut.
Jika Si A menganggap harga barang S Rp 50.000 dan sampai di took berharga Rp 40.000,
maka surplus konsumen Rp 10.000
Jumlah Konsumsi Mangga Per Minggu
Harga dibayar Konsumen (Rp)
Surplus Konsumen jika P Mangga (Rp 700/buah)
Akumulasi Nilai Surplus
1 1.700 1.000 1.000
2 1.500 800 1.800
3 1.300 600 2.400
4 1.100 400 2.800
5 900 200 3.000
6 700 0 3.000
7 500*)
8 300*)
*) mangga ke 7 dan 8 tidak dibeli karena P pasar > P yang dibayar konsumen
B
P
Q
D
0
P
A
Q
Nilai guna total (TU)=0ABQ
Konsumen bersedia
membayar = 0QBP
Surplus konsumen =APB
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 27
Analisis Kepuasan Sama
Indifference Curve (Kurva kepuasan sama) adalah kurva yang memberikan berbagai
kombinasi yang memberikan kepuasan yang sama.
Utiliti 100 Utiliti 118
Produk (Y) Jasa (X) Produk (Y) Jasa (X)
2 10 4 10
4 6 5 8
5 5 7 6
9 3 10 5
MRS untuk IC1. Jika Y, 24, maka X, 106
Budget Line (Garis Anggaran) Total anggaran = Pengeluaran untuk produk Y + Pengeluaran untuk Jasa X
= Py Qy + Px Qx
IC1=100
IC2=118
D
B
P
Q
0
700
1700
1 2 3 4 5 6 7 8
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 28
Berikut ini disajikan contoh.
Py =Rp 250 per unit dan Px = Rp 100 per unit dengan anggaran Rp 1.000, Rp 1.500, dan Rp 2.000
Jika anggaran untuk membeli produk Y atau X, maka akan diperoleh produk Y atau X sebanyak:
Qy = Error!= 4 unit dan Qy = Error!= 10 unit
Garis anggaran yang relevan = B = 250 Y + 100 X
Anggaran Rp 1.000 Anggaran Rp 1.500 Anggaran Rp 2.000
Produk Jasa Produk Jasa Produk Jasa
4 0 6 0 8 0
0 10 0 15 0 20
Anggaran Rp 1.000 tidak cukup untuk keranjang belanja yang terletak pada U1=100 atau U2 =118
Pengeluaran minimum sebesar Rp 1.500 diperlukan untuk mencapai tingkat utiliti U1 = 100 dan
pengeluaran minimum diperlukan untuk mencapai tingkat utiliti U2 = 118.
Jika Py turun dari Rp 250 menjadi Rp 150 dan menjadi Rp 75 dan Px tidak berubah. Anggaran Rp
1.500.
Anggaran Rp 1.500
Produk Rp 250
Jasa Rp 100
Produk Rp 150
Jasa Rp 100
Produk Rp 75
Jasa Rp 100
4 0 12 0 24 0
0 15 0 15 0 15
0
2
4
6
8
10
12
0 5 10 15 20 25
Kuantitas Jasa
Kuan
titas
Pro
duk
U1=100
U2=118
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 29
Jadi maksimum produk yang dapat diperoleh dengan harga produk Rp 250 per unit adalah 6 unit,
dengan harga Rp 150 per unit adalah 12 unit, dan dengan harga Rp 75 per unit adalah 24 unit.
Pada saat harga produk berubah, konsumen terpengaruh dalam dua hal:
a). Pengaruh pendapatan (Income Effect) yakni peningkatan (penurunan) seluruh konsumsi yang
dilakukan sebagai akibat dari penurunan (kenaikan) harga.
b). Pengaruh substitusi (Substitution Effect) yakni perubahan konsumsi secara relatif yang terjadi
pada saat konsumen mengganti produk yang lebih mahal dengan produk yang berharga lebih
murah.
Jika diketahui PY = Rp 250 per unit dan PX = Rp 100 per unit dengan U1 = 100 merupakan tingkat
kepuasan yang tertinggi yang dapat dicapai dengan anggaran sebesar Rp 1.500. Hal ini menjadikan
konsumsi jasa sebanyak 10 unit dan produk sebanyak 2 unit.
Perubahan harga dan pendapatan terhadap kepuasan konsumen.
0
5
10
15
20
25
30
0 5 10 15 20
Kuantitas Jasa
Kuantita
s P
roduk
0
2
4
6
8
10
12
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Ku
an
tita
s P
rod
uk
Kuantitas Jasa
A
C
B
U2=118
U2=100
U2=118
U2=100
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 30
a. Perubahan pendapatan barang b. Perubahan harga konsumsi
SOAL.
1. Konsumen menghadapi barang X dan Y dengan harga Px dan Py adalah $ 10.000 per unit.
Anggaran konsumen $ 80.000
Q 1 2 3 4 5 6 7 8
MUx 11 10 9 8 7 6 5 4
MUy 19 17 15 13 12 10 8 6
a. Tunjukkan konsumen harus memberlanjakan pendapatan untuk memaksimalkan TU!
b. Berapa TU dalam kondisi ekuilibrium
c. Nyatakan dalam persamaan matematis kondisi ekuilibrium tersebut.
JAWAB
a.
=
=
b.
X 11 10
21
Y 19 17 15 13 12 10 86
107
c.
80.000 = 10.000 (2) + 10.000 (6)
2. Konsumen menghadapi barang X dan Y dengan harga Px = $ 4.000 dan Py= $ 2.000 per
unit. Anggaran konsumen $ 80.000
Q 1 2 3 4 5 6 7 8
MUx 20 18 16 14 10 8 6 4
MUy 28 24 20 16 12 8 4 0
a. Tunjukkan konsumen harus memberlanjakan pendapatan untuk memaksimalkan TU!
Garis Pendapatan-konsumsi
X
Y
Garis harga-
konsumsi
X
Y
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 31
b. Berapa TU dalam kondisi ekuilibrium
c. Nyatakan dalam persamaan matematis kondisi ekuilibrium tersebut.
Keseimbangan Konsumen
Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari
mengkonsumsi suatu barang.Syarat Keseimbangan:
1.MUx/Px = MUy/Py = .= MUn/Pn
2.Px Qx + Py QY + + Pn Qn = M
MU = marginal utility
P = harga
M = pendapatan konsumen
Q 1 2 3 4 5 6 7 8
MUx 16 14 12 10 8 6 4 2
MUy 11 10 9 8 7 6 5 4
Diketahui : Px = 2 Py = 1 M = 12
Syarat Equilibrium:
1. MUx / Px = MUy / Py
12 / 2 = 6 / 1
2. Px Qx + Py QY = MPx Qx + Py QY = M
(2) (3) + (1) (6) = 12
Total Utility = MUx QX + MUy QY
= (12) (3) + (6) (6)
= 72
2.) Pendekatan Ordinal
Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan
konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada
kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur
kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan
menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang
dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Ciri-ciri kurva indiferens:
1.Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg
satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 32
2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus
ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi
(marginal rate of substitution)
3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva
indiferens yang berbeda
Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan
dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan
dalaml bilangan/angka.
Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan
marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva
kepuasan sama .
PERILAKU PRODUSEN
Teori Produsen dan Fungsinya
produksi dapat kita lihat dimana saja,Yang dimaksud dengan teori produksi adalah
kegiatan yang membuat barang-barang,produksi juga sangat berkaitan dengan nilai guna
suatu barang.Di dalam produksi terdapat proses produksi tertentu yang harus dijalani
sehingga bias menghasilkan barang yang berguna,secara sederhana prose situ digambarkan
dibawah ini :
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
1. Produksi jangka pendek
Dalam membahas teori produksi kita perlu membedakan pengertian jangka panjang dan
jangka pendek.Jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang
digunakan dalam proses produksi.Produksi dalam jangka pendek bararti terdapat satu factor
produksi yang bersifat tetap,sedangkan factor produksi yang lainnya bersifat
variable(berubah-ubah).produksi dalam jangka panjang berarti semua factor produksi yang
digunakan bersifat variable(berubah-ubah).
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut
fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan
jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik
harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi
tersebut dapat dinyatakan:
Masukan/input Proses pengabungan Output/keluaran
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 33
Y = f (X1, X2, X3, .., Xn)
Dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, , Xn adalah
berbagai faktor produksi (input) yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya
biasa menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang
dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan
antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut. Untuk dapat memberikan penjelasan
kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti
misalnya:
a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut
:The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang).
Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang
input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu
unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika
input tersebut terus ditambahkan
Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan di atas mempunyai lima sifat yang
perlu diperhatikan, yaitu :
1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah ( garis OB), di mana produk
marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di bawah produk marginal.
2. Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan hasil
bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk marginal mencapai
maksimum( titik B); produk rata-rata masih terus naik.
3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), di mana produk
marginal menurun; produk rata-rata masih naik sebentar kemudian mencapai
maksimum pada titik C , di mana pada titik ini produk rata-rata sama dengan
produk marginal. Setelah titik C
4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk marginal sama
dengan nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap positif.
5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk marginal juga
negatif produk rata-rata tetap positif.
-
www.peb-2013.blogspot.com Page 34
Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan
dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
a. produksi total dengan increasing returns,
b. produksi total dengan decreasing returns, dan