Download - Gawat nafas pada neonatus
1
Gawat Napas Pada Neonatus, Bayi dan Anak
dr. Stevie Adi Susanto, SpA
Evaluasi
Apakah gawat napas merupakan peristiwa atau penyakit yang
mengancam nyawa?
2
Tanda Bahaya Gawat napas
• Sianosis• Apnea• Stridor• Kesulitan bernapas (gasping)• Retraksi dada yang berat• Perfusi buruk (syok)
3
Evaluasi Gawat napas dengan Menggunakan Skor Down
Dapat didengar tanpa alat bantu
Dapat didengar dengan stetoskop
Tidak merintihMerintih
Tidak ada udara masuk
Penurunan ringan udara masuk
Udara masukbilateral baik
Air entry
Sianosis menetap walaupun diberi O2
Sianosis hilang dengan O2
Tidak sianosisSianosis
Retraksi beratRetraksi ringanTidak ada retraksi
Retraksi
> 80/menit60 – 80/menit< 60/menitFrekuensi napas
210
4
Evaluasi Gawat napas dengan Menggunakan Skor Down
Skor < 4 Tidak ada gawat napas
Skor 4 -7 Gawat napas
Skor > 7 Ancaman gagal napas (pemeriksaan gas darah harus dilakukan)
5
Siapkan
• Peralatan resusitasi dan obat/bahan • Melibatkan pihak lain (pendekatan tim)• Memiliki staf yang sudah terlatih• ABC
– Airway – Breathing– Circulation
6
Kondisi yang Berhubungan dengan Gawat napas
7
Pemeriksaan• Rontgen Dada• Analisis gas darah arteri• Pemeriksaan darah tepi lengkap (anemia,
polisitemia, sepsis)• Pemeriksaan kadar glukosa (hipoglikemia)• Kultur darah (sepsis, pneumonia)
8
Tatalaksana
• Setelah stabilisasi, tangani penyebab gawat napas
• Gunakan CPAP• Hindari pemaparan oksigen yang tidak
perlu • Berikan antibiotika sampai kemungkinan
sepsis dapat disingkirkan
9
Penyebab Umum Gawat Napas
• Transient tachypnea of the newborn (TTN)• Penyakit Membran Hialin (HMD)• Sindrom Aspirasi Mekonium (MAS)• Air leak syndrome (Sindrom Kebocoran Udara)• Pneumonia• Penyakit jantung bawaan
10
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)
Definisi
Suatu penyakit ringan pada neonatus yang mendekati cukup bulan atau neonatus cukup bulan yang mengalami gawat napas segera setelah lahir dan hilang dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari.
11
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) (lanjutan)
Patogenesis• Bagaimana cairan paru terbentuk?• Apa fungsi dari cairan paru?• Apa yang terjadi pada cairan paru selama
persalinan?• Apakah cara bayi dilahirkan berpengaruh
terhadap keadaan ini? 12
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) (lanjutan)
Faktor Risiko
• Bedah sesar sebelum ada kontraksi• Makrosomia• Partus lama• Sedasi ibu berlebihan• Skor Apgar rendah (1 menit: < 7)
13
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) (lanjutan)
Tanda Klinis TTNNeonatus biasanya hampir cukup bulan atau cukup bulan dan segera setelah kelahiran mengalami takipnea (>80 pernapasan/menit)Neonatus mungkin juga merintih, napas cuping hidung, mengalami retraksi dada dan mengalami sianosis. Keadaan ini biasanya tidak berlangsung lebih dari 72 jam.
14
15
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) (lanjutan)
– Rontgen dada:Garis pada perihilar, kardiomegali ringan, peningkatan volume paru, cairan pada fissura minor, dan umumnya ditemukan cairan pada rongga pleural.
16
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) (lanjutan)
Tatalaksana TTNUmum: Pemberian oksigen dalam jumlah berlebihan Pembatasan cairan Pemberian asupan setelah takipnea membaik Konfirmasi diagnosis dengan menyisihkan penyebab-penyebab takipnea lain seperti pneumonia, penyakit jantung kongenital dan hiperventilasi serebral.
17
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) (lanjutan)
Hasil Akhir dan Prognosis TTN
Penyakit ini bersifat sembuh sendiri dan tidak ada risiko kekambuhan atau disfungsi paru lebih lanjut. Gejala respirasi membaik sejalan dengan mobilisasi cairan dan ini biasanya dikaitkan dengan diuresis.
18
Penyakit Membran Hialin
DefinisiPenyakit membran hialin juga dikenal sebagai sindrom gawat napas (respiratory distress syndrome, RDS). Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi prematur.
19
Penyakit Membran Hialin (lanjutan)
Kesulitan bernapas yang terlihat mencakup:• Takipnea yang meningkat (> 60/menit)• Retraksi dada• Sianosis pada udara kamar yang menetap atau
progresif, lebih dari 24-48 jam pertama kehidupan• Foto rontgen yang khas menunjukkan adanya pola
retikulogranular seragam dan bronkogram udara.• Menurunnya udara yang masuk• Grunting
20
Penyakit Membran Hialin (lanjutan)
Insidens HMD terjadi pada sekitar 25% neonatus yang lahir pada usia kehamilan 32 minggu. Insidens meningkat dengan semakin prematurnya neonatus.
21
Penyakit Membran Hialin (lanjutan)
Faktor Risiko • Risiko meningkat apabila ada:
– Prematuritas– Jenis kelamin laki-laki– Neonatus dari ibu dengan
diabetes22
Penyakit Membran Hialin (lanjutan)
Faktor Risiko• Risiko berkurang apabila ada:
– Stres intrauterin kronis • Ketuban Pecah Dini dalam waktu lama• Hipertensi ibu• Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)
atau kecil untuk masa kehamilan (KMK)– Kortikosteroid – Prenatal
23
Penyakit Membran Hialin (lanjutan)
Pemeriksaan • Pemeriksaan Laboratorium:
– Gas darah: mengungkap adanya hipoksia, hiperkarbia, asidosis
– Gambaran darah lengkap dan biakan darah diperlukan untuk menyisihkan kemungkinan infeksi
– Kadar glukosa darah biasanya rendah24
• Pemeriksaan rontgen dada:– Adanya penampilan seperti ground glass
appearance, infiltrat halus dengan bronkogram udara
25
26
Penyakit Membran Hialin (lanjutan)
Tatalaksana Umum
– Pengaturan suhu– Cairan parenteral– Antibiotik– Pemantauan berkesinambungan
27
Penyakit Membran Hialin (lanjutan)
– Penggunaan CPAP telah dicoba– Jika dengan CPAP
• PH < 7,2• Atau PO2 < 40mmHg FiO2 > 60%• Atau PCO2 > 60mmH• Defisit basa > -10
Jika 2 analisis gas darah yang dilakukan berturut-turut dengan jeda 20 menit mengungkap nilai di atas, lakukan intubasi endotracheal dan ventilasi mekanik
28
Penyakit Membran Hialin (lanjutan)
– Ingat: Setiap 10 hari bayi berada di ventilator dikaitkan dengan peningkatan risiko palsi serebral sebanyak 20%
29
Penyakit Membran Hialin (lanjutan)
• Tatalaksana Khusus– Terapi surfaktan jika intubasi trakeal
diperlukan
• Hasil Akhir– RDS bertanggung jawab untuk 20% dari
semua kematian neonatus – Penyakit paru kronis terjadi pada 29% BBLSR
30
Sindrom Aspirasi Mekonium
Sindrom Aspirasi Mekonium(Meconium Aspiration Syndrome, MAS)
Definisi
Gawat napas yang bersifat sekunder akibat aspirasi mekonium oleh fetus dalam uterus atau oleh neonatus selama proses persalinan dan kelahiran. 31
Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)
Patogenesis: Aspirasi mekonium dapat menyebabkan:
• Sumbatan jalan napas• Inflamasi berat• Hipertensi paru• Aktivasi trombosis
32
Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)
Faktor Risiko
• Kehamilan lebih bulan• Hipertensi maternal• Denyut jantung janin
abnormal• Profil biofisis 6
• Pre-eklampsia• Ibu penderita diabetes • KMK• Korioamnionitis
33
Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)
Presentasi Klinis
• Air ketuban bercampur mekonium sebelum kelahiran• Pewarnaan kuning/hijau oleh mekonium pada
neonatus setelah lahir.• Gagal pernapasan yang mengarah pada
peningkatan diameter anteroposterior dada• Persistent pulmonary hypertension of the newborn
(PPHN).34
Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)
Pemeriksaan untuk SAM
• Pemeriksaan Laboratorium– Analisis gas darah– Kultur darah dan pemeriksaan darah lengkap (CBC)
35
Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)
Pemeriksaan untuk SAM (lanjutan)
• Pemeriksaan Radiologi– Rontgen dada: bercak infiltrat, garis kasar
pada kedua bidang paru, hiperinflasi anteroposterior, dan diafragma lebih datar
36
37
Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)
Tatalaksana
Tatalaksana prenatal:• Identifikasi kehamilan berisiko tinggi• Memantau denyut jantung janin selama
persalinan• “Amnioinfusion” (?)
38
Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)
Tatalaksana (lanjutan)
Tatalaksana di ruang bersalin (jika ketuban tercampur mekonium):• Visualisasi pita suara dan pengisapan trakea
apabila bayi tidak bernapas.
39
Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)
• Tatalaksana Umum Neonatus dengan SAM
– Mengosongkan isi lambung untuk menghindari aspirasi lebih lanjut.
– Koreksi abnormalitas metabolik, misalnya hipoksia, asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia dan hipotermia.
– Pemantauan untuk melihat kerusakan pada organ lain (otak, ginjal, jantung dan hati).
40
Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)
Tatalaksana Pernapasan
– Pengisapan dan vibrasi dada dengan frekuensi yang sering
– Pulmonary toilet untuk menghilangkan mekonium residual jika diintubasi
– Cakupan antibiotik (ampicillin dan gentamicin)– Gunakan CPAP
41
Sindrom Aspirasi Mekonium (lanjutan)
Hasil Akhir dan Prognosis
• Angka kematian bisa mencapai 50%. • Bayi yang bertahan hidup mungkin akan
menderita displasia bronkopulmonal dan sekuele neurologis.
42
Sindrom Kebocoran Udara
DefinisiSindrom kebocoran udara (pneumomediastinum, pneumothorax, pulmonary interstitial emphysema dan pneumopericardium) adalah spektrum penyakit dengan penyebab patofisiologi dasar yang sama. Distensi saccus alveolaris atau saluran napas terminal yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan integritas saluran napas yang mengakibatkan penyebaran udara ke rongga di sekitarnya.
43
Sindrom Kebocoran Udara (lanjutan)
InsidensPaling sering ditemui pada neonatus dengan penyakit paru yang pernapasannya dibantu ventilator, tapi bisa juga terjadi secara spontan. Semakin parah penyakit paru yang diderita, semakin sering kebocoran udara terjadi.
44
Faktor Risiko
• Spontan 0,5%• Bantuan ventilator 15-20%• CPAP 5% • Pewarnaan kuning/hijau oleh mekonium atau
aspirasi mekonium• Terapi surfaktan• Tekanan ventilasi yang berlebihan pada
resusitasi (ventilasi dengan balon resusitasi)
Sindrom Kebocoran Udara (lanjutan)
45
Sindrom Kebocoran Udara (lanjutan)
Presentasi Klinis Neonatus dengan Sindrom Kebocoran Udara
• Gawat napas atau kondisi klinis yang tiba-tiba memburuk dan disertai dengan perubahan tanda- tanda vital dan memburuknya gas darah.• Ditemui toraks asimetris pada kasus unilateral.
46
Sindrom Kebocoran Udara (lanjutan)
Pemeriksaan Sindrom Kebocoran Udara
• Diagnosis definitif dari semua sindrom kebocoran udara dibuat berdasarkan pemeriksaan radiografis dengan posisi A-P dan lateral.
47
48
ANAK bukan miniatur org dewasa beda dgn org dewasa ukuran dan fisiologis
Menilai anak gawat darurat SPP (Segitiga Penilaian Pediatrik)
05/01/23 49
3 komponen SPP :
Penampilan anakPenampilan anak Upaya napasUpaya napas
Sirkulasi kulitSirkulasi kulit
05/01/23 50
PENAMPILAN ANAK• Cermin kecukupan O2
• Hipoglikemia• Keracunan • Infeksi, perdarahan atau edema otak
UPAYA NAPAS Usaha anak m’atasi gangguan O2
(suara napas, retraksi, PCH)
05/01/23 51
SIRKULASI KULITK’cukupan curah jantung & perfusi organ
vital (pucat, sianosis, mottling)
PENILAIAN “ ABCDE “AirwayBreathingCirculationDisabilityExposure
05/01/23 52
Kegawat Daruratan Anak Meliputi :
• Sistem Susunan Saraf Pusat• Sistem Respirasi / Pernafasan• Sistem Kardiovaskular• Sistem Gastrointestinal / Pencernaan• Sistem Hematologi• Sistem Urogenitalis
05/01/23 53
Kegawatan respirasiPaling sering terjadi (asma bronkiale)
DISTRES RESPIRASIKondisi fisiologis abnormal pe kerja napas
GAGAL RESPIRASIEnergi dekompensasi
HENTI NAPASP’napasan tidak efektif05/01/23 54
EVALUASI• SPP• ABCDE
Laju napas: cepat (>60 x/m) kelainan lambat (<20 x/m) ggl napasGerak p’napasanSuara paru abnormal
05/01/23 55
Tatalaksana Distres Respirasi UMUM posisi & O2
KHUSUS• Sal napas atas
1. Neurologisposisi, suctioning, naso/orofaring tube2. Croupnebulisasi (udara lembab, NaCl 0,9%, epinefrin 1:1000)3. inf. bakteriO2 aliran tinggiIVFDVentilasi / intubasi4. Apirasi benda asing evakuasi
05/01/23 56
• Sal. Napas bawah (Bronkiolitis & asma bronkiale)
05/01/23 57
Tatalaksana Gagal Respirasi
• Posisi • O2
• Ventilasi• Intubasi
05/01/23 58
PENILAIAN AWAL ANAK SAKIT
1. Jalan napas dan Pernapasan:(Airway and Breathing) Obstruksi? Pernapasan - mendengkur, kemerahan pada hidung, pengurangan atau retraksi Frekuensi pernapasan, Auskultasi ,Sianosis?
2. Sirkulasi (Circulation): • Frekuensi jantung Detak nadi • Pengisian kembali kapiler Suhu kulit
3. Kecacatan (Disability): • Postur tubuh dan tonus otot • Status mental - Skala AVPU
A - Waspada (Alert) V - Berespons terhadap rangsangan verbal (verbal stimuli) P - Berespons terhadap rangsangan nyeri (painful stimuli) U - Tidak memberikan respons (Unresponsive)
KEDARURATAN PEDIATRIKPERTIMBANGAN FISIOLOGIS1. Tanda Tanda Vital
Tanda Tanda Vital Normal berdasarkan Umur
UmurRespirasi
Napas/mntJantung
Denyut/ mntTekanan
darahMm Hg
Urineml/jam
Tahun I 40 120 80 / 40 10
1 - 5 tahun 30 100 110 / 60 20
6 – 12 tahun 20 80 120 / 80 30
Pertimbangan Fisiologis lanjutan….
2. Warna KulitWarna kulit pd anak bayi dan anak masih labil dibandingkan dengan orang dewasa. Anak kecil sering menderita vasokontriksi perifer dan kulit bercak-bercak terutama bila ia terbuka dan dingin
3. SuhuBayi sering mengalami hipotermi dikarenakan lapisan lemak subcutis sedikit
4. Dilatasi lambungGelisah kerena nyeri hiperventilasi dilatasi lambung
Upaya Mempertahankan Jalan Napas dan Memberi
Bantuan Pernapasan
Komisi ResusitasiUKK Pediatri Gawat Darurat
Ikatan Dokter Anak Indonesia
SAFE SAFE aapproachpproach
Are you Are you alrightalright
Airway openingAirway opening maneuversmaneuvers
Look, listen Look, listen feelfeel
5 5 bbreathsreaths
Check Check pulsepulseStart CPRStart CPR
Call emergency Call emergency servicesservices
Perbedaan Anatomi Jalan Napas Atas
DEWASA ANAKLidah Relatif kecil Relatif besar
Larings Setinggi C 4-C 5 Setinggi C 3-C 4Lebih anterior
Epiglotis Lebar, elastis Sempit, kaku
Diameter terkecil Pita suara Rawan krikoid
Panjang trakea 10- 13 cm Bayi: 4- 5 cm18 bulan: 7 cm
Perbedaan AnatomiJalan Napas Bawah
Diameter lebih kecil Tulang rawan sedikit
Perbedaan yang Mempengaruhi Mekanisme
Bernapas Tulang yang menyusun rangka dada
lebih banyak mengandung rawan Otot napas yang menggerakan dinding
dada belum berkembang Pernapasan terutama ditopang oleh
gerakan diafragma
Perbedaan Kebutuhan Metabolik
Pada dewasa kebutuhan oksigen 3-4 ml/kg/menit
Pada anak kebutuhan oksigen 6-8 ml/kg/menit