Download - ELPSA Modul 1
Modul ELPSA
KERANGKA PEMBELAJARAN
ELPSA Modul Diklat Online Kerjasama PPPPTK Matematika – The World Bank 2014
KERANGKA PEMBELAJARAN
ELPSA Modul ini merupakan produk kerjasama World Bank dan PPPPTK Matematika disusun
sebagai bagian dari komponen diklat online dan hanya dipublikasikan bagi peserta
diklat.Tidak diperkenankan untuk mempublikasikan modul ini secara umum dan untuk
tujuan komersial. Apabila Anda bermaksud menggunakan modul ini untuk kegiatan
peningkatan profesi guru (misalnya di MGMP) silahkan menghubungi pihak PPPPTK
Matematika.
Modul Suplemen Diklat Online Kerjasama PPPPTK Matematika – The World Bank 2014
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
AKTIVITAS 1.2.1 : PENGENALAN ELPSA ......................................................................................... 3
TUJUAN PEMBELAJARAN .......................................................................................................... 3
PENGERTIAN ELPSA ................................................................................................................... 3
REFERENSI ................................................................................................................................. 6
DAFTAR ISI
�
Pada tahun 2007 dan 2011 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Bank Dunia
melakukan Studi Video Guru Matematika di Indonesia (Kelas 8 SMP). Tujuan utama studi ini
adalah untuk memahami bagaimana praktek mengajar terjadi di dalam kelas dan hubungannya
terhadap hasil belajar siswa. Studi ini melibatkan lebih dari 200 guru di Indonesia dan
menghasilkan total 600 jam rekaman video yang kemudian dianalisis melalui koding video.
Hasil studi menggarisbawahi pentingnya penguatan pengetahuan guru, baik dalam hal
penguasaan materi matematika maupun pedagogi. Studi ini juga sangat relevan dengan
konteks praktek mengajar yang saat ini sedang diperkenalkan melalui reformasi Kurikulum
2013, misalnya discovery learning, problem‐based teaching dan higher order thinking.Temuan
penting dari studi ini kemudian diintegrasikan ke dalam modul yang dapat digunakan oleh guru
dalam kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) mereka. Rekaman video di
dalam kelas matematika tersebut memberikan contoh‐contoh kejadian nyata dalam proses
pembelajaran matematika: apa yang dilakukan oleh guru dan bagaimana partisipasi siswa di
dalam kelas. Data yang unik dan sangat penting ini menjadi landasan untuk mengembangkan
kegiatan profesional guru.
Prof. Tom Lowrie dari Charles Sturt University, Australia mengembangkan modul guru
matematika SMP dengan topik Dimensi Tiga. Tujuan modul ini adalah untuk memberikan
kesempatan bagi guru untuk mengamati praktek mengajar mereka sendiri dan juga
memberikan pengalaman belajar terbuka tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dan kegiatan kelompok guru. Modul ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan materi
matematika dan kemampuan pedagogi guru. Modul Guru Matematika SMP ini akan
diujicobakan di 10 MGMP Matematika dan 3 SMP di 5 Kab/Kota yaituSumedang, Blora, Kota
Jakarta Selatan, Gowa dan Solok.
KATA PENGANTAR
1
PENDAHULUAN
Selamat datang Bapak/Ibu peserta diklat online pada sesi materi “Pengenalan ELPSA”. ELPSA
ini telah digunakan dalam mendesain bahan belajar Geometri untuk guru Matematika SMP di
forum MGMP. Bahan belajar tersebut telah diujicobakan pada 10 MGMP Kabupaten/Kota dan
3 MGMP Sekolah di 5 propinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan
Sulawesi Selatan) pada bulan Januari sampai dengan April 2014. Kegiatan tersebut
diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari hasil analisis Studi Video Guru Matematika di
Indonesia (Kelas 8 SMP) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
bersama Bank Dunia pada tahun 2007 dan 2011. Tujuan utama studi video tersebut adalah
untuk mengetahui bagaimana praktek mengajar terjadi di dalam kelas dan hubungannya
terhadap hasil belajar siswa. Studi video tersebut melibatkan lebih dari 200 guru di Indonesia
dan menghasilkan total 600 jam rekaman video yang kemudian dianalisis menggunakan koding
video.
Hasil analisis studi video menggarisbawahi pentingnya penguatan pengetahuan guru, baik
dalam hal penguasaan materi matematika maupun pedagogi. Temuan penting dari studi video
ini kemudian diintegrasikan ke dalam modul yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) mereka. Rekaman video di dalam kelas
memberikan contoh‐contoh kejadian nyata dalam proses pembelajaran matematika, misalnya
apa yang dilakukan oleh guru dan bagaimana partisipasi siswa di dalam kelas. Data rekaman
guru tersebut menjadi landasan untuk mengembangkan kegiatan profesional guru.
Berawal dari data rekaman tersebut, Prof. Tom Lowrie dari Charles Sturt University, Australia
mengembangkan Bahan Belajar Geometri untuk Guru Matematika SMP di MGMP dengan topik
Dimensi Tiga. Tujuan bahan belajar ini adalah memberikan kesempatan bagi guru untuk
mengamati praktek mengajar mereka sendiri. Bahan belajar ini juga dirancang untuk
meningkatkan pengetahuan materi matematika dan kemampuan pedagogi guru. Pokok
bahasan bahan belajar ini meliputi: pengenalan ELPSA, praktik bertanya guru dan siswa,
mengenalkan soal yang lebih berbobot, inquiry learning, dan bangun ruang kelas VIII SMP.
Bahan belajar ini telah diujicobakan di 10 MGMP Matematika dan 3 SMP di 5 Kab/Kota yaitu
Kabupaten Sumedang, Kabupaten Blora, Kota Jakarta Selatan, Kabupaten Gowa dan
Kabupaten Solok.
Kerangka Pembelajaran ELPSA 2
Bahan Belajar Geometri untuk Guru Matematika SMP di MGMP dengan topik Dimensi Tiga
yang telah diujicobakan ini dapat dijadikan sebagai bahan pendukung pelaksanaan kurikulum
2013. Hal ini mengingat apa yang dibahas dalam bahan belajar tersebut secara tidak langsung
dapat mendukung kegiatan pembelajaran yang diharapkan seperti tuntutan yang ada dalam
kuriukulum 2013. Oleh karena itu, melalui program diklat online ini diharapkan dapat
memberikan dukungan dalam implementasi kurikulum 2013. Dukungan ini khususnya terkait
dengan kemampuan pedagogi guru dan kemampuan materi matematika khususnya untuk
topik Dimensi Tiga kelas VIII SMP.
Materi “Pengenalan ELPSA” ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru atau pandangan
baru kepada Bapak/Ibu terhadap kerangka pembelajaran yang diberi nama ELPSA
(Experiences, Language, Pictures, Symbols, Application). Beberapa hal yang akan dibahas dan
didiskusikan pada materi ini adalah apa itu ELPSA, apa yang melatar‐belakangi ELPSA, dan
bagaimana ELPSA diterapkan di kelas? Kegiatan belajar yang akan dilaksanakan pada materi ini
terdiri dari 2 aktivitas belajar. Aktivitas belajar 1.2.1 menjelaskan apa itu ELPSA. Sedangkan
bagaimana penerapan ELPSA di kelas dibahas pada aktivitas belajar 1.2.2.
3
VIDEO PENGENALAN
ELPSA
AKTIVITAS 1.2.1 : PENGENALAN ELPSA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta diklat mengenal kerangka pembelajaran ELPSA
PENGERTIAN ELPSA
ELPSA (Experiences, Language, Pictures, Symbols, Application)
dikembangkan oleh tim RIPPLE (Research Institute for
Professional Practice, Learning & Education) yang diketuai oleh
Prof. Tom Lowrie dari Charles Sturt University Australia. ELPSA
merupakan sebuah kerangka desain pembelajaran yang dibuat
secara khusus untuk konteks Indonesia sebagai hasil dari analisis data video TIMSS. Kerangka
pembelajaran model ELPSA pertama kali digunakan dalam mendesain bahan belajar Geometri
untuk guru Matematika SMP yang digunakan di forum MGMP. Bahan belajar Geometri ini
telah diujicobakan pada 5 MGMP di 5 propinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan) pada bulan Januari sampai dengan April 2014.
Model ELPSA dikembangkan berdasarkan pada teori‐teori pembelajaran konstruktivisme dan
sifatnya sosial.
Model ini memandang bahwa pembelajaran sebagai suatu proses aktif dimana para siswa
mengkonstruksi sendiri caranya dalam memahami sesuatu melalui proses pemikiran individu
dan interaksi sosial dengan orang lain. Namun demikian, penting diingat bahwa ELPSA bukan
suatu proses linear.
Aplikasi pengetahuan
Kerangka Pembelajaran ELPSA 4
Pembelajaran adalah proses kompleks yang tidak dapat diprediksi serta tidak terjadi dalam
urutan linear, dengan demikian elemen‐elemen dari model ELPSA dapat dilihat sebagai
elemen‐elemen yang saling berhubungan dan melengkapi. Model ELPSA juga tidak dapat
dibatasi hanya untuk matematika. Komponen‐komponen ELPSA dapat didiskusikan secara
individu tetapi tidak dapat diterapkan secara terpisah, melainkan terkait satu sama lain dalam
keseluruhan proses pembelajaran.
Berikut ini akan diuraikan lebih detail terkait komponen‐komponen ELPSA dalam kegiatan
pembelajaran.
1. Experiencies (E) = Pengalaman
Experiencies (Pengalaman) merupakan kegiatan pembelajaran yang mengeksplisitkan atau
memunculkan pengalaman terdahulu yang dimiliki siswa dan menghubungkannya dengan
pengetahuan dan pengalaman baru yang akan diperolehnya (dipelajari).
2. Language (L) = Bahasa
Language (Pengembangan bahasa) merupakan kegiatan pembelajaran yang secara aktif
mengembangkan bahasa matematika tertentu agar dimaknai oleh pembelajar.
3. Pictures (P) = Gambar
Pictures (representasi gambar) merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan
pengalaman mengenal konsep matematika dalam bentuk gambar.
4. Symbols (S) = Simbol
Symbols (representasi simbol) merupakan kegiatan pembelajaran yang dapat mengubah
atau melakukan transisi dari representasi gambar ke representasi simbol.
5. Application (A) = Aplikasi pengetahuan
5
Application (penerapan pengetahuan) merupakan kegiatan pembelajaran yang berusaha
memahami signifikansi proses belajar dengan dengan mengaplikasikan pengetahuan baru
dalam memecahkan masalah dalam konteks yang bermakna.
Untuk lebih memahami ELPSA, perhatikan contoh yang diberikan oleh Prof. Tom Lowrie dalam
mengembangkan arti kata “kucing” seperti pada gambar berikut.
Keterangan gambar:
Pengalaman (Experiences)
Seorang anak mungkin mendengar kata kucing ketika sebuah ‘makhluk’ kecil berbulu
diberikan sebuah mangkuk hijau berisi sesuatu yang berbau di dalamnya. Proses ini
mungkin terjadi setiap hari selama berbulan‐bulan.
Pengembangan Bahasa (Language development)
Ibu sang anak mungkin berkata, “Ada yang sudah memberi makan kucing atau belum?”
Pada suatu hari yang luar biasa, sang anak mungkin berkata “Kucing” pada saat hewan
berbulu tersebut lewat di hadapannya.
Representasi gambar (Pictorial representation)
Orangtua sang anak memeluknya dan berkata, “Anak pintar…, ya itu adalah kucing”. Pada
suatu hari ketika sedang berjalan‐jalan, sang anak berkata “Kucing” saat suatu makhluk
berbulu coklat berjalan melewatinya. “Bukan, itu bukan seekor kucing, itu adalah seekor
anjing. Kamu bisa bilang anjing?” Duabelas bulan kemudian sang anak tersebut dapat
menunjuk gambar kucing di bukunya dan berkata “Kucing”, dan menunjuk gambar anjing
pada halaman berikutnya dan berkata “Anjing”.
Kerangka Pembelajaran ELPSA 6
Representasi Simbol (Symbolic representation)
Ketika duduk di kelas 1 anak tersebut dapat menulis kata KUCING dan memahami bahwa
kucing adalah binatang peliharaan yang memiliki warna bulu dan jenis yang berbeda
(representasi simbol).
Aplikasi Pengetahuan (Application of knowledge)
Di kelas 3 sang anak memahami bahwa singa dan harimau adalah termasuk golongan
kucing, ada kucing rumah dan kucing liar, dan kucing mereka di rumah adalah kucing Persia.
Di sekolah menengah, sang anak mungkin mengetahui perbedaan antara macan tutul dan
jaguar.
Untuk memperjelas pemahaman tentang ELPSA, silahkan Bapak/Ibu peserta untuk
membuka/melihat tayangan video “Pengenalan program ELPSA oleh Prof. Tom Lowrie”.
Sedangkan untuk mengetahui gambaran penerapan ELPSA di dalam kelas silahkan Bapak/Ibu
peserta diklat melanjutkan membaca handout pada aktivitas 1.2.2.
REFERENSI
Lowrie, Tom dkk. (2010). Buku I Pengenalan Program: Bahan Belajar Geomterin untuk
guru Matenmatika SMP di MGMP. Jakarta: Bank Dunia
.................(2014). Video vignet 1 Mengidentifikasi sifat‐sifat kubus, balok, prisma,
limas dan bagian‐bagiannya.
TIM PENGEMBANG PPPPTK MATEMATIKA
ADI WIJAYA, S.Pd., MA.
Dra. SRI WARDHANI
MUDA NURUL Kh., M.Cs
SUMARDYONO, M.Pd
M. TAMIMUDDIN H., M.T
FADJAR SHADIQ, M.App.Sc.
MARFUAH, S.Si, M.T.
AL. KRISMANTO, M.Sc.
JOKO PURNOMO, M.T
RACHMADI WIDDIHARTO, M.A
FADJAR NOER H., M.Ed
ANANG HENI TARMOKO, M.Sn.