Download - Edisi 1 2016 - sibima.pu.go.id
Buku 1
Edisi 1 2016
Balai Pelatihan Konstruksi dan PeralatanDirektorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Materi Praktis Pekerja KonstruksiPekerjaan Pemasangan Bata
Buku 1 (satu)
DIREKTUR JENDERALBINA KONSTRUKSI
umber daya manusia
merupakan modalitas utama
dari sektor konstruksi
disamping teknologi, capital,
material dan modal usaha. E�siensi dan
kualitas infrastruktur salah satunya akan
sangat tergantung dari kehandalan
kompetensi SDM Konstruksi bidang
terampil khususnya pekerja konstruksi.
Oleh karena itu, peningkatan kompetensi
pekerja konstruksi merupakan keharusan
untuk menjamin tidak terjadinya
kegagalan bangunan/ konstruksi.
Dalam perspektif inilah suatu pelatihan
bagi para Pekerja Konstruksi dibutuhkan
untuk mengakselerasi peningkatan
jumlah Pekerja Konstruksi yang memiliki
kompetensi yang optimal sehingga pada
akhirnya akan bermanfaat untuk pening-
katan kesejahteraan melalui kompensasi
imbal jasa yang layak bagi tenaga kerja
konstruksi.
Pelatihan Pekerja Konstruksi dengan menggunakan Mobile Training
Unit diharapkan mampu menjawab tantangan untuk peningkatan
kompetensi Pekerja Konstruksi yang ada di Indonesia karena dapat
menjangkau kantong-kantong Pekerja Konstruksi yang ada di daerah
pelosok. Pelatihan Konstruksi Keliling ini harus didukung oleh semua
stakeholder bidang jasa konstruksi agar tingkat keberhasilannya
mencapai sasaran yang diinginkan. Selain dukungan eksternal suatu
pelatihan yang baik harus didukung oleh alat pelatihan yang baik juga,
salah satunya modul/ materi pelatihan. Buku Materi Praktis Pekerja
Konstruksi ini merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam
kegiatan pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja
konstruksi.
Saya percaya, Buku Materi Praktis ini sangat bermanfaat untuk para pekerja konstruksi dalam menambah pengeta-huan, dan dapat menjadi buku panduan bagi para pekerja konstruksi dalam melakukan tugasnya.
Jakarta, 2016
Ir. Yusid Toyib, M.Eng, Sc
i
Pekerjaan Pemasangan Bata
BAB IPengantar1BAB IIPelaksanaan K33BAB IIIMaterial dan peralatanpekerjaan pasanganbata
7BAB IVPenyiapan lokasipekerjaan19
BAB VPembuatan adukansemen25BAB VIPelaksanaanpemasangan bata35BAB VIIPembuatan kolompasangan bata59
ii
Daftar isi
Pekerjaan Pemasangan Bata
pekerjaanpemasanganbata
BAB I
Pengantar
2
Konsep dasarPelatihanBerbasis
Kompetensi(PBK)
Kompeten di tempat kerja
Penjelasan materi pelatihan
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang meni-tikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang men-cakup pengetahuan, keterampi-lan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keter-ampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan PelatihanIndividual / mandiri :
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang instruktur.
Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan membaca dan mempraktekkan isi buku ini dengan ditambahkan unsur-unsur/ sumber-sumber yang diperlu-kan dengan bantuan dari pelatih.
1.
2.
Pekerjaan Pemasangan Bata
3
BAB II
Pelaksanaan K3(Keselamatan Kesehatan Kerja)
4
PelaksanaanKeselamatan
KesehatanKerja
Pekerjaan didahului dengan penyusunan rencana kerja, agar pelaksanaan pekerjaaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Pendataan persyaratan kerja, jenis kegiatan dan kuantitas pekerjaan.
a.
b.
Umum
Penyiapan APD (Alat Pelindung Diri)
Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk mencegah agar pekerja tidak mengalami cedera akibat kecelakaan kerja. Terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian sekaligus pemecahan masalahnya , seperti:
Mengenali kebutuhan APD
Menggunakan alat pelindung diri merupakan suatu kebutuhan.
Adanya Safety Engineer.
Peralatan pelindung diri yang disediakan harus memadai dan berfungsi baik.
1.
2.
3.
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja, perlu melakukan identi�kasi kebutuhan APD yang akan digu-nakan. Adapun kebutuhan APD yang perlu dikenali meliputi:
Sepatu kerja Helm Kacamata
Safety belt Sarung tangan Masker
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pemakaian APD
Pemilihan APD
Memakai Alat Pelindung Diri (APD) sebelum memasuki area pekerjaan, untuk mempersiapkan diri dan meng-hindari kecelakaan pada saat berada dilokasi pekerjaan.
Mengenali potensi bahaya
Memilih Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan kondisi. seperti :
Pemilihan sepatu kerja :a. Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan.b. Memilih jenis sepatu kerja yang harus digunakan.c. Memilih ukuran sepatu kerja yang sesuai/cocok.d. Memeriksa kondisi sepatu.
a.
Pemilihan helm pengamanan :a. Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan.b. Memeriksa kondisi helm.
b.
Pemilihan sarung tangan :a. Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan.b. Memeriksa kondisi sarung tangan.
c.
Pemilihan penutup hidung (masker) :a. Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan.b. Memeriksa kondisi sarung tangan.
d.
Pemilihan kacamata :a. Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan.b. Memeriksa kondisi kacamata.
e.
Mengenali potensi bahaya di areakerja
1. Jatuh dari ketinggian.2. Jatuh tergelincir.3. Luka.4. Terkilir / salah urat.5. Gangguan pernafasan.
Memahami rambu pengamananpada area kerja yang berbahaya
Di tempat kerja perlu mengeta-huai maksud rambu-rambu seperti rambu-rambu tanda larangan, rambu-rambu tanda perintah, rambu-rambu tanda aman yang memberi peringa-tan kepada para pekerja untuk tidak melakukan sesuatu sesuai dengan simbol yang ada pada rambu-rambu tersebut.
Berikut adalah contoh-contoh rambu-rambu yang sering dipasang di lingkungan proyek konstruksi.
1. Rambu-rambu tanda larangan
Tanda dilarang merokokTanda di samping adalah peringatan dilarang merokok di sekitar ruangan atau lokasi pekerjaan dimana tanda ini dipasang.
Tanda seperti ini biasanya dipasang pada daerah dimana disimpan benda-benda yang mudah terbakar atau ruangan yang dipasang perangkat penyejuk udara (AC).
2. Rambu-rambu tanda perintah
Tanda perintah menggunakanpenutup telinga
Tanda seperti ini biasanya dipasang di lokasi pekerjaan dengan suara yang sangat bising
sehingga mengganggu pendengaran. Jika kita bekerja di sekitar lokasi dimana tanda ini dipasang, maka kita harus mengenakan penutup telinga.
2. Rambu-rambu tanda aman
Tanda fasilitas pertolonganpertama pada kecelakaan(P3K)
Tanda fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) seperti gambar di samping
menginformasikan kepada kita tempat untuk melakukan P3K atau tempat perlengkapan P3K.
5
Pekerjaan Pemasangan Bata
6
Melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan kerjaPerlu diperhatikan sebelum melakukan pertolongan pada kecelakaan kerja, maka pada setiap jenis pekerjaan harus tersedia Kotak P3K yang berisi obat-obatan ringan karena sangat diperlukan untuk mengatasi gangguan kecil-kecil yang terjadi pada saat sedang bekerja.
1. Kotak P3KIsi kotak P3K, minimal berisi :a. Obat untuk mengatasi pusingb. Obat untuk mengatasi �uc. Obat untuk sakit perutd. Obat lukae. Borwaterf. Verband (pembalut luka)g. Kapas, dll
2. Pencegahan kecelakaan kerja Laporan kejadian kerja
a. Tindakan pencegahan
1. Menyingkirkan potensi bahaya2. Penggunaan alat pelindung diri3. Pemahaman rambu-rambu K34. Pemasangan jaring pengaman (safety net)
b. Pertolongan pertama pada kecelakaan
Jika terjadi kecelakaan pada pelaksanaan pekerjaan, maka wajib untuk segera melaporan kecelakaan kepada atasan sehingga dapat segera ditangani.
Pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan yang sangat penting dan perlu dikuasai minimal adalah cara:
1. Melakukan pernapasan buatan2. Menghentikan pendarahan3. Mengatasi penderita pingsan4. Mengangkat dan memindahkan penderita5. Membalut luka
Pekerjaan Pemasangan Bata
BAB III
Penyiapan material dan peralatankerja pasangan bata
8
Penyimpanan material
a. Penempatan semen
Material semen dalam penyimpanannya lantai dasar ruang semen harus terhindar dari genangan air, lantai dasar dibuat dengan ketinggian ± 50 cm dari tanah.
Pengambilan semen dari tumpukannya harus diatur, sehingga semen yang lama bisa diambil lebih dahulu.
Material pasangan bata harus ditempatkan sesuai SOP, sehingga pada digunakan tidak mengganggu kelancaran dalam mengerjakan pasangan bata. Tata cara penempatan material :
tempatpenyimpanansemen
keluar
masuk
200
50
80
semen
b. Penempatan batu bata
Material batu bata disimpan terlindung dari hujan. Batu bata yang terletak di ruang terbuka dan sering tersiram hujan serta dalam kondisi basah dalam waktu yang lama dapat menjadi rapuh dan akan memengaruhi kekuatan bata itu sendiri. Bila tidak maka di tutup degan plastik atau terpal.
Pekerjaan Pemasangan Bata
c. Penempatan pasir
Material pasir d i s i m p a n terlindung dari hujan, bila tidak maka dapat ditutup dengan l e m b a r a n plastik atau terpal. Dasar lantai juga harus terhindar dari genangan air.
tempatpenyimpananpasir
pasir
lantai
Pemelirahaan mesin potong bataInstruksi kerja mesin potong bata terdapat pada buku manual kerja suatu peralatan, biasanya juga men-jelaskan tata cara perawatan dari alat potong itu sendiri.
Jenis dan metode pemotongan bata
Jenis mesin potong bata :
portable stationer
Bata merah dibuat dari tanah liat atau tanah lempung diaduk dan dicampur dengan air
Pemilihan beberapa tipe tampak luar bata
Jenis-jenis bata
9
Pekerjaan Pemasangan Bata
Batu bata yang dibuat di perusahaan besar yang menggunakan tenaga mesin,terdiri dari macam-macam ukuran yaitu:
Jenis-jenis potongan bata yang mungkin dapat terjadi pada pemasan-gan batu bata adalah seperti berikut:
½ ¼
¼
¼
¼ ½
¾ ½
¼ ½
¾
a. bata utuhb. ¾ panjang batac. ½ panjang bata
d. ¼panjang bata dengan lebar utuhe. ½ lebar bata dengan panjang utuhf. dan lain-lain
Perawatan :
Semua peralatan yang terbuat dari besi dan baja harus selalu diberi oli agar tidak berkarat
Peralatan yang terbuat dari kayu harus selalu dibersih-kan dengan air agar tidak terdapat sisa-sisa adukan
a.
b.
Penting untuk diperhatikan
Penyipat harus dijaga jangan sampai terkena benturan dan panas terik matahari
Tidak boleh digunakan sebagai alat untuk meratakan pada pekerjaan plesteran, sebagai penyangga atau digunakan untuk keperluan lain yang menyimpang dari petunjuk
Bagian tabung yang berisi gelembung (libel) harus selalu dibersihkan.
Kontrol sewaktu-waktu ketepatannya (kalibrasi)
a.
b.
c.
d.
Prakiraan jumlah material pekerjaan pasangan bata
Volume pekerjaan pasangan bata yang harus dikerjakann-ya hari itu. Dapat diketahui dari gambar kerja. Biasanya 1m tembok membutuhkan 60-65 buah batu bata.
10
Pekerjaan Pemasangan Bata
Cara memotong bataSebelum memotong batu bata agar diperoleh ukuran yang diinginkan, maka harus terlebih dahulu memberi tanda pada batu bata.
11
Menggaris batayang akan dipotong
Memberi tanda pemotong padabatu bata dengan menggunakansendok spesi
Pengetahuan yang memadai mengenai prinsip-prinsip pemotongan bata dan mampu melaksanakan berbagai macam pekerjaan pemotongan bata.
Gunakan APD saat memotong bata dengan mesin potong bata
Berhati-hatilah saat melakukan pemotongan bata
Pengetahuan yang memadai mengenai prinsip-prinsip pemotongan bata dan mampu melaksanakan berbagai macam pekerjaan pemotongan bata.
Pekerjaan Pemasangan Bata
Peralatan manual pekerja batu
12
Setiap kotak peralatan yang dipakai pada kerja batu berisi :
1. Cetok leher angsa 2402. Cetok segiempat 2203. Cetok lidah4. Palu tukang batu 500 gram5. Kapak tukang batu6. Palu besi 600 gr7. Penyipat / Waterpass 50 cm
8. Unting-unting 300 gr9. Siku-siku besi 60/25 cm10. Benang11. Meteran12. Pensil tukang kayu
13. Sikat pembersih14. Kuas air15. Roskam kayu segiempat16. Roskam kayu lancip17. Penahan benang
Fungsi dan spesifikasi peralatan
Kotak peralatan
Spesi�kasi
Berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan tangan.
Pada kedua sisi samping terdapat lubang agar udara di dalam kotak tidak lembab.
Terbuat dari kayu atau besi dilengkapi dengan gembok beserta kuncinya.40cm
65cm30cm
Pekerjaan Pemasangan Bata
Spesi�kasi
Kriteria
Digunakan untuk plesteran lantai dan dinding.Untuk membersihkan tempat kerja.
Titik potong perpanjangan garis poros tangkainyadengan permukaan daun cetok berada antara 1-3 dari ujung cetok.
Berbentuk segiempat dengan ukuran 220cm.Terbuat dari baja tipis
Cetok segi empat 220
Cetok leher angsa 240
Spesi�kasi
KriteriaBerfungsi untuk memasang batu bata dan juga bisa dipakai untuk mengaduk.
a. Melalui gelang panahan yang diletakkan diatas ujung ibu jari telunjuk bisa diketahui titik beratnya dan sempurna tidak nya bentuk cetok itu.b. Perpanjangan garis poros tangkainya tepat melalui ujung cetok.c. Ujung cetok berada antara 3-4 cm lebih tinggi dari pada garis mendatar melalui daun bagian belakang.d. Permukaan daun cetok harus rata, halus. Daun cetok lenting dipukul dengan benda keras suaranya nyaring.e. Tangkainya harus terpasang dengan kuat.
Berbentuk segitiga dengan ukuran 240 cm. Terbuat dari baja tipis dengan berat maksimal 500gr.
Peralatan manual pekerja batu
13
Pekerjaan Pemasangan Bata
Peralatan manual pekerja batu
Cetok lidah 140
Spesi�kasi
Kriteria
Digunakan untuk mengisilubang-lubang dan merapikanpekerjaan plesteran
Cetok harus digunakan denganhati-hati dan cermat agar tidakmerusak pekerjaan.
Berbentuk lidah dengan ukuran140cm. Terbuat dari baja tipis
Palu tukang batu 500gr
Spesi�kasi
Kriteria
Kegunaan alat ini adalah untuk memotong bata. Palu ini bisa dipakai untuk mengungkit paku
Tangkai palu harus terpasang kuat dan tegak lurus dengan posisi menonjol 5-15 mm dari kepala palu.
Berat palu 500gr
Kampak tukang batu
Spesi�kasi
Kriteria
Alat ini terutama digunakan pada pekerjaan cetakan beton bertulang / bekisting.
a. Tangkai harus terpasang dengan kuat.b. Bagian pemotong harus tajam.
Berat kampak 500gr
Penyipat / waterpass 50cm
Spesi�kasi
Kriteria
Digunakan untuk mengontrol datar dan tegak
Penyipat waterpass sekarang lebih banyak dibuat dari logam yang ringan seperti aluminium dengan bentuk persegi.
Terbuat dari kayu, besi atau plasik dengan panjang 50cm.
14
Pekerjaan Pemasangan Bata
Peralatan manual pekerja batu
Palu besi
Spesi�kasi
Kriteria
Digunakan untuk memukul pahat dengan membongkar pasangan
a. Tangkai palu haris terpasang dengan kuat.b. Tidak terdapat kerusakan seperti terlalu longgar pada lubangnya, sehingga mudah lepas waktu dipakai.c. Permukaan pal hendaknya sedikit cembung (tidak rata) dan tepi permukaannya masih baik.
Berat palu 800gr
Unting-unting 400gr
Spesi�kasi
Kriteria
Digunakan untuk mengontrol tegak
a. Benang yang dipakai tidak terdapat ikatan atau sambunganb. Benang yang terbaik terbuat dari sisalc. Bagian bawah simpul ada kelebihand. Bagian bawah simpul ada kelebihan antara 10-15 mm (lihat gambar)e. Benang sintetis dapat dipotong dengan korek api.f. Setelah terpotong dirapikan hingga terdapat ujung yang baik.
Berat 400gr
15
Pekerjaan Pemasangan Bata
Peralatan manual pekerja batu
Siku-siku 60/33
Spesi�kasi
Kriteria
Kegunaan siku-siku adalah untuk menggambar dan mengontrol kesikuan pekerjaan
a. Tidak boleh digunakan untuk mengungkit paku maupun bekisting.
ukuran 60x33cm.bahan besi galvanis.
Meteran
Spesi�kasi
Kriteria
Digunakan untuk mengukur dimensi.
a. Terdiri dari 10 lipatan, masing-masing 20cmb. Meteran tidak boleh tegak, tergores dan harus tahan terhadap airc. Meteran plastik lebih tahan terhadap retak tetapi bisa meleng kung sehingga tidak praktis karena ukurannya bisa berubah
Terbuat dari kayu, plastik atau metal.
Benang
Spesi�kasi
Kriteria
Bisa digunakan benang sisal atau benang sintetis (nilon)
a. Benang sintetis lebih baik karena bisa ditarik dan dilentingkan sehingga kotoran yang melekat bisa terlepasb. Benang tidak boleh dipukulc. Benang digulung pada sebuah papan atau kayu
Diameter benang 1-1.5mm
16
Pekerjaan Pemasangan Bata
Peralatan manual pekerja batu
Pensil tukang kayu
Kriteria
Pensil tukang kayu digunakan untuk menggaris kayu yang tingkat kekerasannya sedang
a. Untuk menggaris kayu yang masih basah digunakan pensil tintab. Pada penggambaran diatas beton digunakan pensil yang sangat kerasc. Yang terpenting adalah pensil harus bersih dan ujungnya runcing
Sikat pembersih
Spesi�kasi
Kriteria
Gunanya untuk membersihkantempat dan alat-alat kerja
Berbentuk lancip, S ataupersegi
Terbuat dari ijuk atau sintetis
Kuas air
Spesi�kasi
Kriteria
Gunanya untuk membersihkantempat dan alat-alat kerja
Berbentuk lancip, S ataupersegi
Terbuat dari ijuk atau sintetis
17
Pekerjaan Pemasangan Bata
Roskam kayu segiempat
Kriteria
Digunakan pada pekerjaan plesteran
a. Tidak rusak, bagian tepinya harus baikb. Tidak boleh dibiarkan terkena panas matahari agar tidak retak atau menggeliatc. Sebelum dipakai harus dibasahi terlebih dahulu dengan aird. Apabila ada pakunya yang menonjol pada waktu digunakan paku itu harus dimasukkan / dipukul kembali
Spesi�kasiTerbuat dari kayu dengan ukuran 50 x 32 cm
Roskam kayu lancip
Spesi�kasi
Kriteria
Digunakan untuk menggosokatau meratakan pekerjaanplesteran
Sama dengan roskam kayu segiempat
Terbuat dari kayu dan memakai tangkai
Penahan benang
Spesi�kasi
Kriteria
Digunakan untuk menahan benangpada pekerjaan pasangan bata
Harus selalu dibersihkan agar tidak berkarat
Terbuat dari besi
Peralatan manual pekerja batu
18
Pekerjaan Pemasangan Bata
BAB IV
Penyiapan lokasi pekerjaan
Pekerjaan dimulai dengan penyusunan rencana kerja, agar pelaksanaan pekerjaaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Pendataan persyaratan kerja, jenis kegiatan dan kuantitas pekerjaan.
a.
b.
Umum
Gambar kerja bangunan merupakan dasar untuk memulai suatu pekerjaan. Gambar tersebut diperoleh dari pemilik bangunan atau atasan langsung tukang tersebut.
Gambar kerja bangunan diperoleh
Gambar di atas menunjukkan contoh gambar kerja perleta-kan pondasi, denah dari bentuk pondasi harus diperhatikan. Pondasi jenis P3 dan P4 tidak boleh dipasang secara terba-lik.
Lokasi pondasi dipelajari
Pemasangan bouwplank untuk pondasi
Contoh denah pondasi
20
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pondasi tipe P2 Pondasi tipe P3
21
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pondasi tipe P4
Menyiakan peralatan yang akan digunakan dan bahan yang diperlukan pada area bangunan akan didirikan. Menyiapkan lokasi pembuatan ponda-si harus sudah bersih dan siap dibangun.
Penyiapan lokasi pondasi
Pekerjaan pematokan atau uitzet/setting out adalah pekerjaan menetap-kan/ menentukan elevasi (ketinggian) bangunan di lapangan. Penem-patan patok-patok tersebut harus dilaksanakan dengan ketelitian dan ketepatan yang tinggi.
Pembuatan patok uitzet dapat dilakukan sebagai berikut :
Pemasangan profil pondasi
a. Pekerjaan pematokan / uitzet
Patok as menggunakan patok kayu atau dengan campuran beton, titik ketinggian patok digunakan paku 25 mm.
Ketinggian patok boleh berdasarkan kondisi lapangan setempat
Patok mudah dijangkau saat digunakan sebagai acuan ketinggian bangunan.
Patok harus terlindung dari kerusakan yang dapat diakibatkan oleh manusia, hewan atau kendaraan.
1.
2.
3.
4.
22
Pekerjaan Pemasangan Bata
Fungsi papan acuan konstruksi (bouwplank) adalah sebagai pedoman untuk kedataran dan kesikuan permukaan pasangan pondasi, pasangan dinding bata, beton sloof serta lebar dan dalam galian tanah.
b. Pemasangan bouwplank
Memperoleh Gambar kerja dinding dari atasan langsung, diperlukan untuk pelaksanaan pemasangan bata dapat berlangsung dengan baik dan benar.
Gambar kerja dinding bata diperoleh
Mempelajari gambar kerja untuk mengetahui fungsi bangunan, jenis-jenis bangunan, bagian pokok dari bangunan, ikatan batu bata untuk dinding, meliputi ikatan ½ bata, ikatan silang, ikatan tegak, ikatan vlam dan rollaag, dan dapat mengetahui lokasi pekerjaan dinding.
Lokasi dinding bata dipelajari
Penyiapan lokasi konstruksi dinding dilaksanakan apabila pekerjaan ponda-si telah selesai dikerjakan yang mengacu ada gambar kerja.
Penyiapan lokasi dinding bata
Pemasangan benang untuk pro�l sloof dilakukan apabila tinggi dan tebal sloof telah diketahui. dengan melihat ukuran dari gambar kerja yang telah diperolehnya.
Pemasangan profil sloof dinding bata
Patokketinggian
patok dibungkus beton
Patok yang diberi perlindungan
Pemasangan profil untuk sloof
23
Pekerjaan Pemasangan Bata
Memperoleh gambar kerja pekerjaan dasar pasangan bata dengan lengkap dari atasan langsung. agar dalam pelaksanaan pemasan-gan bata dapat berlangsung dengan baik dan benar.
Gambar kerja pekerjaan dasar pasangan data diperoleh
Pemeriksaan pemasangan pekerjaan dasar untuk pasangan bata
Mempelajari gambar konstruksi pemasangan dinding bata yang akan kita kerjakan dan mengetahui fungsi bangunan, jenis-jenis bangunan, bagian pokok dari bangunan, ikatan batu bata untuk dinding, meliputi ikatan ½ bata, ikatan silang, ikatan tegak, ikatan vlam dan rollaag. Pada umumnya dinding ½ bata berfungsi sebagai partisi atau dinding pemisah.
Gambar kerja pekerjaan dasar pasangan bata dipelajari
Mengindenti�kasi kembali seluruh pro�l pemasangan peker-jaan dasar pasangan bata yang telah selesai sesuai dengan gambar kerja.
Identifikasi profil pemasangan pekerjaan dasar pasangan bata
Memeriksa seluruh pro�l pekerjaan dasar pasangan bata dan memeriksa konstruksi pasangan bata yang akan dipasang pro�lnya, melakukan pemeriksaan yang meliputi :
Pemeriksaan profil pekerjaan dasar pasangan bata
bouwplank
benang untukpro�l sloof
pasanganpondasi
as
Pemeriksaan benang yang dipasang, masih dalam keadaan tegang atau berubah.
Pemeriksaan kedataran benang.
Pemeriksaan kesikuan benang.
Pemeriksaan bouwplank, kedudukannya masih tetap atau ada pergeseran.
Pemeriksaan jarak antara titik-titik tertentu, seperti sudut bangunan, pertemuan dinding dan sebagainya.
1.
2.
3.
4.
5.
24
Pekerjaan Pemasangan Bata
3
BAB V
Pembuatan adukan semen
14
Pekerjaan didahului dengan penyusunan rencana kerja, agar pelaksanaan pekerjaaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Pendataan persyaratan kerja, jenis kegiatan dan kuantitas pekerjaan.
a.
b.
Umum
Menyiapkan lokasi untuk membuat adukan, mengacu pada gambar kerja. Adapun kebutuhan untuk membuat adukan sebagai berikut :
Persiapan lokasi adukan semen
Memilih Bahan adukan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan mutu bahan adukan sesuai standar mutu yang sudah ditetapkan.
Bahan/ material campuran adukan adalah sebagai berikut :
Pemilihan material campuran adukan semen
1. Semen
Persiapan adukan semen pekerjaan pasangan bata secara manual
Menyiapkan lokasi dan tempat untuk adukan
Menyiapkan peralatan
Menyiapkan bahan untuk diaduk sesuai komposisi
Lokasi adukan dan bahan diusahakan sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan pemasangan bata. akan dilaku-kan.
1.
2.
3.
4.
Di Indonesia terdapat beberapa macam tipe semen seperti:a. Semen Portland (SP)b. Semen Portland Pozolan (SPP)c. Semen Pozolan Kapur (SPK)d. Semen Portland Putihe. Semen Portland Composite (PCC)
Ada 2 (dua) cara pemeriksaan kualitas semen secara visual (cara melihat), sebagai berikut :
a. Pemeriksaan kantong pembungkus
1. Kantong pembungkus harus baik dengan jahitan yang rapi,
2. Pada kantong harus tercantum nama pabrik pembuatnya,
3. Tertera berat bersih dari isinya;
4. Terdapat tulisan SNI beserta nomornya.
26
Pekerjaan Pemasangan Bata
contoh semen yang sudah tidak baik
2. Kapur
Berikut adalah tipe kapur yang biasa dijadikan campuran adukan semen dalam pemasangan bata
3. Pasir
Pasir yang baik adalah pasir yang bersih, tajam, keras, kasar dan tidak men-gandung bahan organis. Pasir yang mempunyai kadar lumpur lebih dari 5% harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan.
Untuk mengetahui kadar lumpur pada pasir dapat dilakukan cara yang prak-tis di lapangan, yaitu percobaan dengan menggunakan botol sebagai berikut:
a. Kapur tohorb. Kapur padamc. Kapur udara
d. Kapur hidrolise. Kapur magnesia
b. Pemeriksaan kehalusan dan warna
Buka kantong semen, artinya tidak terdapat gumpalan-gumpalan akibat uap air yangmasuk ke dalam kantong.
1.
a. Jenis pasir
1. Pasir sungai 2. Pasir gunung 3. Pasir laut
Periksa warna semenRaba semen tersebut apakah terasa halusatau tidak.
2.3.
1. Masukkan pasir dan air kedalam botol secukupnya;
2. Kocok pasir dan air didalam botol tersebut beberapa saat;
3. Diamkan botol tersebut minimal selama 1 jam hingga pasir mengendap;
4. Kemudian ukur tinggi endapan pasir = A cm;
5. Ukur tinggi endapan lumpur = B cm;
6. Hitung kadar lumpur dengan rumus:
7. C harus lebih kecil dari 5%
C X 100%BA + B
=
27
Pekerjaan Pemasangan Bata
contoh :Jika tinggi pasir dan lumpur adalah 10 cm dan tinggi endapan lumpur 2 mm, maka kadar lumpur pasir tersebut adalah sebesar 2/100 x 100% = 2%.
4. Air
Air merupakan bahan yang membantu proses pengerasan antara pasir dan semen pada campuran adukan Air yang digunakan untuk pembuatan beton harus bersih dan tidak boleh mengand-ung minyak, asam, alkali, garam, dan bahan organis dapat merusak beton atau baja tulangan.
Untuk pemeriksaan air di lapangan cukup dilakukan dengan cara visual saja, antara lain dengan cara:
Memilih alat manual untuk pencampuran adukan semen seperti Peralatan cangkul dan sekop. Alat bantu manual untuk pencam-puran adukan pasangan bata adalah ayakan pasir dengan ukuran lubang 5 mm, ember dan dolak.
Beberapa alat manual untuk membuat campuran adukan semen dan alat bantu lainnya pada pemasangan bata adalah:
Pemeriksaan kadarlumpur pasir
Prosespencucian pasiryang mengandungkadar lumpurlebih dari 5%
Mengamati warna air.
Mengamati benda terapung seperti minyak atau kotoran lainnya
Mencium bau.
1.
2.
3.
28
Pekerjaan Pemasangan Bata
a. Sendok adukan c. Sekop
d. Cangkul pengaduk
b. Sikat adukan
29
Pekerjaan Pemasangan Bata
d. Saringan pasir / ayakan
e. Gerobak adukan / wheelbarrow
f. Bak adukan / wadah adukan
g. Ember adukan
30
Pekerjaan Pemasangan Bata
Mengaduk bahan adukan dalam
keadaan kering
h. Dolak / wadah ukur
Pengadukan campuran dilakukan apabila perbandingan antara semen dan pasir telah ditentukan. Jumlah semen dan pasir yang akan diaduk ditentukan berdasarkan Spesi�kasi Teknis yang dipersyaratkan.
Untuk melakukan pengadukan secara manual, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
Pengaduk semen
Sediakan tempat membuat adukan kira-kira ukuran 1,5 x 1,5 meter, dan sebaiknya keempat sisinya dibatasi dengan papan dan bagian bawahnya diberi alas dari seng atau plesteran
Tuangkan pasir yang sudah diayak
1.
2.
Tuangkan semen di atas timbunan pasir
Aduk-aduk semen dan pasir dalam keadaan kering sampai warnanya merata dengan menggunakan cangkul atau sekop
Tumpuk kembali bahan-bahan sehingga membentuk gunungan kecil kemudian bentuk kawah di tengahn-ya
Tuangkan air secukupnya ke dalam kawah tersebut
Aduk bahan yang sudah diberi air sedikit demi sedikit sehingga membentuk gumpalan adukan yang kenyal. Tidak terlalu encer juga tidak terlalu kental dan adukan siap dipakai.
3.
4.
5.
6.
7.
31
Pekerjaan Pemasangan Bata
Adukan yang siap dipakai (sesaat setelah selesai pengadukan) simpan di dalam kotak atau tong dan bila belum segera digunakan tutuplah dengan lembaran plastik agar tidak terjadi penguapan air. Setelah dalam penyimpanan, harus dilakukan pengadukan ulang sebelum digunakan untuk menjaga homogenitas dan plastisitas adukan.
Cara penyimpanan adukan
Kekurangan air dapat menimbulkan ”karang” semen, yaitu bagian dari adukan yang tidak mengeras sempurna dan merupakan bagian yang lemah dari adukan.
Cara praktis untuk memeriksa kekentalan adukan adalah dengan melakukan langkah sebagai berikut:
Pemeriksaan kekentalan adukan semen Pembersihan lokasi pengadukan
Pengadukan campuran setelah air dituangkan
Contoh adukan yang baik
Ambil adukan dengan menggunakan sendok adukan (spesi).
Pukulkan sendok yang berisi adukan tadi ke tanah atau papan tempat membuat adukan.
Angkat dan balikkan sendok spesi. Adukan yang baik adalah apabila semen tidak terjatuh dari sendok walaupun sendok sudah dibalikkan (perhatikan gambar berikut).
Setelah pekerjaan pengadukan selesai lokasi bekas pengadukan harus dibersihkan.
1.
2.
3.
32
Pekerjaan Pemasangan Bata
Menyiapkan Lokasi pengadukan meng-gunakan beton molen harus memper-hatikan akses/jalan masuk ke lokasi tersebut, bersihkan lokasi tempat pengadukan molen dari bahan-bahan yang dapat mengganggu campuran komposisi dalam mengaduk semen, pasir untuk pasangan bata.
Penyiapan lokasi pengadukan
Menyiapkan pengoperasian beton molen, dengan melakukan pemerik-saan sebelum alat dioperasikan seperti motor penggerak, pelumas, bahan bakar, roda pembalik dan Tabung aduk. dapat dilihat pada penjelasan gambar berikut ini.
Penyiapan beton molen
Bahan Material adukan semen campu-ran menggunakan beton molen adalah sama jika menggunakan cara manual.
Pemilihan material adukan semen
Penyiapan adukan semen pasangan bata dengan beton molen
51
6
43
2
1. Tabung Aduk2. Motor3. Roda Molen4. Kerangka5. Roda Pembalik Tabung6. Batang Tarik Mesin
33
Pekerjaan Pemasangan Bata
Lokasi harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan maupun dari sisa-sisa pecahan batu bata yang sudah tidak digunakan lagi.
Pembersihan lokasi pengadukkan
Langkah-langkah mengaduk bahan adukan untuk campuran semen dengan menggunakan beton molen, adalah seperti berikut:
Siapkan semen dan pasir yang sudah diayak
Takar bahan sesuai komposisi / perbandingan yang ditentu-kan
Hidupkan mesin pencampur
Masukkan pasir ke dalam tong pencampur
Masukkan semen ke dalam tong pencampur.
Biarkan mesin berputar kurang lebih selama 2 menit sampai bahan tercampur dalam keadaan kering secara merata.
Tuangkan air sedikit demi sedikit sampai campuran memben-tuk gumpalan adukan yang kenyal. Tidak terlalu encer juga tidak terlalu kental.
Tuangkan adukan yang sudah jadi ke dalam kotak adukan. Adukan siap digunakan.
Selanjutnya setelah pengadukan selesai lokasi pengadukan harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan campuran.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pengadukan campuran semen
Proses pengadukan campuran denganmenggunakan beton molen
34
Pekerjaan Pemasangan Bata
3
BAB VI
Pelaksanaan pemasangan bata
Pekerjaan didahului dengan penyusunan rencana kerja, agar pelaksanaan pekerjaaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Pendataan persyaratan kerja, jenis kegiatan dan kuantitas pekerjaan.
a.
b.
Umum
Material pasangan bata yang diperlukan dalam pekerjaan pasangan bata ini adalah:
Sebelum melaksanakan pemasangan kita harus melihat kembali dinding bagian mana yang akan dipasang bata pada gambar kerja. Setelah itu bersihkan lokasi pekerjaan dari barang-barang yang dapat menghambat proses pekerjaan. Siapkan pula alat-alat yang diperlukan seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya seperti Kotak Kayu dan Alat Pemotong Bata
Penyiapan material pasangan bata
Menyiapkan pro�l dan benang penyipat memakai tempat dan ditempatkan yang mudah dijangkau pada pelaksanaan pemasan-gan bata, yaitu :
Penyiapan pro�l dan benang penyipat
Pemasangan dinding setengah bata
1. Batu bata2. Semen3. Pasir
4. Balok kayu reng ukuran 2/3.5. Balok kayu ukuran ¾, 4/6 dan 5/7.6. Papan 2/207. Paku 5, 7, 10 dan 25 cm
Dalam pengaturan tempat bekerja ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Alas spesi sebaiknya ditempatkan kurang lebih 60 cm dari bidang pasangan dan kira-kira di tengah-tengah bidang pasan-gan.
Batu bata ditempatkan di samping alas spesi, disusun berdiri ke arah melebar dengan jarak masing-masing kurang lebih 1 cm dengan tinggi tumpukan maksimal 3 lapis.
Sendok spesi ditempatkan di atas alas spesi sedangkan alat-alat dan perlengkapan lainnya ditempatkan di sisi lain spesi dan batu bata. Peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam pasangan batu perlu dipersiapkan dekat dengan tempat dimana pekerjaan akan dilaksanakan. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan.
1.
2.
3.
Pemasangan bata dengan menggunakan pro�l sebagai pedoman kelurusan, kedataran dan kerataan pasangan.
1.
36
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pekerjaan pengukuran dan pematokan mempunyai peran yang penting. Kesalahan pada pekerjaan pengukuran dan pematokan dapat berakibat fatal.
Pekerjaan pengukuran dan pematokan pada pekerjaan konstruksi hakekatnya pekerjaan memindahkan titik-titik pada gambar ke lapangan.
Pemasangan pro�l dan benang penyipat
Pemasangan menggunakan mistar dan waterpass selama proses pengerjaan.
2.
Pemasangan bata dengan menggunakan pro�l
Pemasanganbata tanpa
menggunakanpro�l
Pemasangan bata dilakukan di atas pondasi atau balok sloof yang sudah disiapkan sebelumnya, dengan urutan seperti berikut:
Membersihkan permukaan atas pondasi atau balok sloof
Memasang pro�l pada kedua ujung pasangan (jika pemasangan menggunakan pro�l)
Membuat ukuran tebal tipis lapisan pasangan yakni tebal batu bata rata-rata + tebal siar.
Menandai tebal tiap lapis pasangan pada pro�l dan memerik-sa/menentukan kedatarannya dengan waterpass atau slang plastik.
Menata bata tanpa spesi.
Memasang benang sebagai pedoman pemasangan pada pro�l (jika menggunakan pro�l)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
37
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pemasangan pro�l bisa dilakukan sebelum atau sesudah pekerjaan perbaikan tanah, tergantung situasi dan kondisi tanah dasar. Tetapi akan lebih baik jika dilakukan sebe-lum pekerjaan perbaikan tanah dilaksana-kan, karena akan mempermudah kontrol terhadap kedataran maupun kemiringan yang direncanakan terhadap permukaan urugan pasir atau batu kosong (aanstamp-ing).
Berpedoman pada papan acuan konstruk-si (bouwplank) batang-batang tegak, miring dan mendatar dari pro�l sudah bisa dipasang sesuai bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.
Ketegakannya harus diperiksa dengan menggunakan waterpass atau unting-unt-ing (lot), kemudian batang pro�l miring dipasang dengan cara mengukur lebar bagian bawah dan bagian atas pasangan.
Pemasangan pro�l
Berikut adalah urutan langkah pembuatan dan pemasangan pro�l:
1. Mempelajari gambar kerja2. Memeriksa kondisi galian3. Menyiapkan bahan pro�l4. Memasang pro�l
Batang pro�l mendatar dipasang dengan cara mengukur turun dari permukaan bagian atas papan acuan konstruksi (bouwplank) dan menandainya pada batang pro�l tegak dan batang pro�l miring, sesuai ukuran yang ditentukan.
Pro�l dipasang berdasarkan garis bangunan pada bouwplank
38
Pekerjaan Pemasangan Bata
Persiapan pembuatan pro�l
Memasangan benang pada pro�l
39
Pekerjaan Pemasangan Bata
Fungsi dan tebal dinding yang akan dibuat mempengaruhi jenis ikatan yang harus digunakan, misal untuk dinding penyekat akan lebih baik jika dipasang bata dengan ketebalatn ½ bata dengan ikatan ½ bata.
A. Ikatan (bonding)
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan dinding setengah bata
Ikatan ½ bata
40
Pekerjaan Pemasangan Bata
Ikatan ½ bata (Stretcher Bonding) diperoleh dengan cara memasang bata ke arah memanjang (stretcher) pada setiap lapis. Pada kedua ujung lapis kedua, keempat, keenam, dst, atau sebaliknya dipasang bata ½ (header) sehingga terbentuk ikatan ½ bata.
Di Indonesia, ikatan strek di gambar samping adalah yang paling umum digunakan berhubung fungsi dinding di Indonesia umumnya hanya berfungsi sebagai penyekat saja. Masih banyak jenis-jenis ikatan lain, seperti ikatan Inggris, yang menggunakan bata ¼, dan ikatan Belanda, dimana tidak terdapat siar vertikal segaris antara lapis 2 dan 4.
Untuk memperoleh satu unit pasangan yang betul-betul baik (kokoh dan kuat), dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan harus dipenuhi pula syarat-syarat berikut:
Overlap antara pasangan bata lapis kesatu, kedua dst, tidak kurang dari ¼ bata
Siar tegak antara pasangan bata lapis kesatu, kedua dst, tidak menjadi satu garis.
Ukuran siar, baik siar tegak maupun siar datar garis sama besar (8 mm – 12 mm)., dengan ukuran maksi-mum 15 mm
Pasangan harus betul-betul tegak dan datar.
Adukan siar harus betul-betul padat.
Rendam terlebih dahulu batu bata sebelum diguna-kan. Perendaman dilaku-kan hingga gelembung-ge-lembung udara tidak muncul lagi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
b. Persyaratan pasangan
41
Pekerjaan Pemasangan Bata
Berikut ini adalah langkah-langkah pekerjaan pasangan batu bata :
c. Teknik pemasangan batu bata
Mengambil spesi dari alas spesi dengan cara dipo-tong, digulung kemudian diangkat.
1.
Menghamparkan spesi di atas permukaan balok sloof atau pasangan bata sebelumnya, kira-kira sepanjang satu, dua atau tiga bata.
Pada lapisan pertama, maka kedua bata ujung harus diperiksa dengan menggunakan waterpass, atau tepi bata harus berimpit dengan benang.
2.
3.
Pengambilan adukan dari
tempatnya dengan menggunakan sendok spesi
Mengaturkedataran
ujung bata
Merendam batu bata sebelum digunakan
42
Pekerjaan Pemasangan Bata
Membentuk alur pada saat menghampar spesi, dengan cara menekan spesi dengan menggerakkan daun sendok yang dimiringkan kira-kira 15°.
4.
Cara memegang sendok spesi
Menghamparkan adukan / spesi di atas pasangan bata
Memasang bata pada kedua ujung pasangan dan kemudian memerik-sa tinggi lapisan, kedataran dan ketegakannya.
5.
Menarik benang melalui bata kedua ujung pasangan (benang harus benar-benar tegang)
6.
Memasang bata antara kedua ujung. Sebelumnya kepala bata yang akan dipasang diberi adukan terlebih dahulu.
7.
Membuat alur pada adukan yang telah dihamparkan
Mengatur kedataran, keting-gian nat dan ketegakan bata
antara dengan waterpass
Memasang bata-bata ujung lapisan kedua dan memeriksa
kedataran dan tinggi nat
43
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pembersihan lokasi dilakukan terhadap sisa-sisa adukan, potongan bata yang sudah tidak terpakai, kantong semen serta sampah-sampah lain yang mungkin terdapat pada lokasi tersebut.
Pembersihan lokasi pekerjaan pasangan bata
Ikatan pasangan dinding satu bata pada prinsipnya dapat terdi-ri dari beberapa variasi. Seperti ikatan dinding ½ bata, Di Indo-nesia ikatan yang umum digunakan adalah ikatan strek sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut :
Pelaksanaan pemasangan dinding satu bata
Proses pemasangan dinding satu bata hampir sama dengan pemasan-gan dinding ½ bata mulai dari mempelajari gambar kerja sampai dengan Pemasangan pro�l dan benang penyipat.
Pemasangan dinding satu bata
Membentuk siar pasangan dengan jointer, jika pasangan tidak akan diplester (exposed).
8.
Menghaluskan nat dengan
jointer
Ikatan strek dinding satu bata
44
Pekerjaan Pemasangan Bata
Ikatan kop dinding satu bata Ikatan silang dinding satu bata
45
Pekerjaan Pemasangan Bata
Prinsip utama dari pasangan satu bata adalah adanya lapisan strek (memanjang) dan lapisan kepala/kop (header), dimana bata awal pada lapisan strek dimulai dengan bata 3/4, sebagaimana ditunjukkan oleh gambar dibawah ini :
Mengambil spesi dari alas spesi dengan cara dipotong, digulung kemudian diangkat.
Menghamparkan spesi di atas permukaan balok sloof atau pasan-gan bata sebelumnya, kira-kira sepanjang satu, dua atau tiga bata.
Pada lapisan pertama, maka kedua bata ujung harus diperiksa dengan menggunakan waterpass, atau tepi bata harus berimpit dengan benang.
Membentuk alur pada saat menghampar spesi, dengan cara mene-kan spesi dengan menggerakkan daun sendok yang dimiringkan kira-kira 15°.
Memasang bata pada kedua ujung pasangan memeriksa tinggi lapisan, kedataran dan ketegakkannya.
Menarik benang melalui bata kedua ujung pasangan (benang harus benar-benar tegang)
Memasang bata antara kedua ujung. Sebelumnya kepala bata yang akan dipasang diberi adukan terlebih dahulu.
Membentuk siar pasangan dengan jointer, jika pasangan tidak akan diplester (exposed).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Langkah-langkah pekerjaan pasangan satu bata :
Ikatan satu bata
46
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pembersihan lokasi dilakukan terhadap sisa-si-sa adukan, potongan bata yang sudah tidak terpakai, kantong semen serta sampah-sam-pah lain yang mungkin terdapat pada lokasi tersebut setelah pemasangan selesai.
Pembersihan lokasi pekerjaanPasang terlebih dahulu lapisan I, dimana bata awal adalah bata 3/4, dan bata selanjutnya bata utuh (strek)
Pasang lapisan II dengan susunan bata melintang, sehingga didapat lapisan kop, dan seterusnya.
1.
2.
Variasi lainnya dapat dilakukan sebagai berikut :
Urutan pemasangan lapisan :
Prosedur pemasangan ikatan satu bata
Prosedur pemasangan ikatan satu batadengan salah satu variasi
47
Pekerjaan Pemasangan Bata
Menyiapkan pro�l dan benang sipat pada tempat yang sudah disiapkan, untuk mempermudah pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Penyiapan pro�l dan benang sipat untuk pasangan siku dan sambungan ”T”
Langkah-langkah pemasangan pro�l dan benang penyipat sebagai berikut :
Sambungan siku dan sambungan “T”
Sebelum pembangunan bangunan dimulai, biasanya pro�l bouwplank telah tersedia.
Gunakan tongkat ukur untuk menentukan tebal lapisan bata jika bata akan dipasang langsung di atas pondasi beton, atau ketinggian sloof jika bata akan dipasang di atas sloof.
1.
2.
Pembersihan lokasi dilakukan terhadap sisa-sisa adukan, potongan bata yang sudah tidak terpakai, kantong semen serta sampah-sam-pah lain yang mungkin terdapat pada lokasi tersebut setelah pemasangan selesai.
Pembuatan pasangan dindingsambungan siku dan “T”
Pemasangan pro�l dan benang penyipat
48
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pasang benang penyipat yang sudah sesuai kedatarannya3.
Untuk pasangan bata sambungan “T” cara pemasangan benang sesuai dengan sambungan siku, hanya dalam hal ini benang penyi-pat harus diperiksa kesikuannya.
3.
Pemasangan pro�l dan benang
penyipat
Pemasangan pro�l dan benang
penyipat pada sambungan “T”.
Pelaksanaan pekerjaan pasangan sambungan siku dan sambungan “T” dilaksanakan setelah pemasangan pro�l dan benang penyipat dilakukan.
Pelaksanaan pekerjaan pasangan batasambungan siku dan ”T”
Sambungan siku dapat terdiri dari konstruksi 1/2 bata, satu bata atau lebih. Ikatan antara bata yang umum dilakukan adalah ikatan strek seperti berikut ini:
Sambungan siku
49
Pekerjaan Pemasangan Bata
Langkah-langkah pemasangan sambungan siku
Sebelum memasang bata dengan menggunakan adukan, susun/tata bata lapis I terlebih dahulu dengan tanpa adukan. Dengan cara ini kita dapat mengetahui apakah bata dapat dipasang utuh sepanjang lapisan atau harus ada pemotongan.
Pasang/sesuaikan kedudukan benang setinggi bata + tebal adukan sebesar 1 cm.
Pasang bata pada ujung-ujung terlebih dahulu dengan menggu-nakan adukan. Periksa kedataran bata-bata ujung tersebut deng-anmenggunakan waterpass jika panjangnya kurang dari 2,50 m, dengan bantuan mistar yang lurus.
Jika dinding yang akan dipasang terlalu panjang, pastikan benang berimpit secara tepat dengan sudut sisi atas bata.
Pasang bata tengah sesuai dengan susunan lapis I pada gambar di atas.
Untuk lapis II naikkan benang penyipat setinggi bata + tebal adukan sebesar 1 cm.
Pasang bata-bata ujung terlebih dahulu sebagaimana lapis I.
Pasang bata-bata antara dengan berpatokan kepada benang penyipat.
Untuk lapis III susunannya sama seperti lapis I dan lapis IV sama seperti lapis II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Sedangkan untuk sambungan siku dengan tebal satu bata salah satu variasi ikatan dapat dilakukan seperti gambar dibawah ini :
Pasangan bata sambungan
siku 1/2 bata.
50
Pekerjaan Pemasangan Bata
Sambungan “T” dengan ikatan
1/2 bata
Sambungan “T” Langkah-langkah pemasangan untuk sam-bungan siku di atas adalah:
Sambungan “T” juga dapat terdiri dari konstruksi 1/2 bata, satu bata atau lebih. Ikatan antara bata yang umum dilakukan adalah ikatan strek seperti berikut ini:
Sebelum memasang bata dengan menggunakan adukan, susun/tata bata lapis I terlebih dahulu dengan tanpa adukan. Dengan cara ini kita dapat mengetahui apakah bata dapat dipasang utuh sepanjang lapisan atau harus ada pemotong-an.
Pasang/sesuaikan kedudukan benang setinggi bata + tebal adukan sebesar 1 cm.
Pasang bata pada ujung-ujung terlebih dahulu dengan menggunakan adukan. Periksa kedataran bata-bata ujung tersebut dengan menggunakan waterpass jika panjangnya kurang dari 2,50 m, dengan bantuan mistar yang lurus.
Jika dinding yang akan dipasang terlalu panjang, pastikan benang berimpit secara tepat dengan sudut sisi atas bata.
Pasang bata tengah sesuai dengan susunan lapis I pada gambar di atas.
Untuk lapis II naikkan benang penyipat setinggi bata + tebal adukan sebesar 1 cm.
Pasang bata-bata ujung terlebih dahulu sebagaima-na lapis I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
51
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pelaksanaan pekerjaan �nishing pasangan batasambungan siku dan ”T”
Pasang bata-bata antara dengan berpatokan kepada benang penyipat.
Untuk lapis III susunannya sama seperti lapis I dan lapis IV sama seperti lapis II.
Pelaksanaan �nishing terhadap permukaan bata yang telah selesai dipasang. Ada dua tujuan dari �nishing ini, yaitu:
Langkah-langkah �nishing terhadap dinding bata adalah sebagai berikut:
Untuk sambungan “T” dengan tebal 1 bata, salah satu variasinya dapat dilakukan seperti berikut:
8.
9.
Sebagai bagian dari pekerjaan pemasangan bata apabila dinding bata tidak diplester (pasangan bata ekspos/expose).
Sebagai persiapan untuk pekerjaan plesteran, apabila dinding hendak diplester.
1.
2.
Jika dinding yang dipasang sebagai dinding ekspos, maka sebai-knya nat mendatar maupun vertikal harus terlihat rapih. Agar nat lebih indah dipanbdang mata, maka nat dapat dibentuk sesuai selera.
Beberapa bentuk nat yang dapat dibuat serta alat yang digunakan dapat dilihat pada gbr.6.32 s/d 6.36.
1.
2.
Sambungan “T” dengan tebal 1 bata
52
Pekerjaan Pemasangan Bata
Bentuk nat datar / �at Bentuk nat huruf V dengan jointer yang digunakan
V-Jointer GrapevineJointer
ConcaveJointer
Bentuk nat grapevine dengan jointer yang digunakan
Bentuk nat rake-out dengan jointer yang digunakan
Bentuk nat cekung dengan jointer yang digunakan
Skate-wheelrake-outjointer
53
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pembersihan lokasi dilakukan terhadap sisa-sisa adukan, poton-gan bata yang sudah tidak terpakai, kantong semen serta sampah-sam-pah lain yang mungkin terdapat pada lokasi tersebut.
Pembersihan lokasi pekerjaan pasangan bata sambungan siku dan “T”
Berikut merupakan cara untuk membuat nat datar3. Bersihkan sisa-sisa adukan meng-gunakan sendok semen / spesi
4.
Cara membentuk nat mendatar / horizontal
Cara membentuk nat tegak / vertical
Bersihkan dinding dengan meng-gunakan sikat kawat
5.
54
Pekerjaan Pemasangan Bata
Menyiapkan Kop pasangan dinding bata sebagai hiasan (estetika) untuk dinding bata yang digunakan sebagai pagar. Kop dapat terbuat dari bahan batu bata, moulding maupun beton pracetak. Untuk kop yang terbuat dari batu bata dapat diplester atau tidak, hal bergantung pada dinding tersebut berupa bata ekspos atau tidak.
Bentuk kop pasangan dinding bata sangat bervariasi di bawah ini diberikan beberapa contoh kop pasangan dinding bata.
Penyiapan pro�l kop pasangan dinding bata
Proses pembuatan kop pasangan bata sama dengan pemasangan dinding ½ bata dan 1 bata mulai dari mempelajari gambar kerja sampai dengan penyiapan material
Pembuatan kop pasangan dinding bata
Contoh bentuk kop pasangan dinding bata
a. b. c.
d. e. f.
g. h.
i. j.
Contoh kop ½ bata di atas pasangan dinding ½ bata
55
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pembersihan lokasi dilakukan terhadap sisa-sisa adukan, potongan bata yang sudah tidak terpakai, kantong semen serta sampah-sampah lain yang mungkin terdapat pada lokasi tersebut.
Pembersihan lokasi pekerjaan
Melaksanakan pekerjaan pemasangan kop pasangan dind-ing bata harus mengetahui terlebih dahulu jenis kop yang akan dipasang pada pasangan bata atau beton pracetak.
Untuk kop yang terbuat dari pasangan bata maupun beton pracetak, prinsip pemasangannya adalah sama, yaitu dengan membuat pro�l terlebih dahulu sebagaimana ditun-jukkan pada gambar dibawah ini :
Pelaksanaan pekerjaan kop pasangan dinding bata
Pemasangan benang disesuaikan dengan ketebal-an bata yang akan dipasang sebagai kop.
Langkah selanjutnya adalah menghamparkan adukan di atas pasangan dinding bata.
Pemasangan benang sebagai pro�l
Menghamparkan adukan di atas pasangan dinding bata.
Memasang batu bata di atas dinding
Menyesuaikan posisi batu bata dengan benang
Mengatur posisi batu bata
56
Pekerjaan Pemasangan Bata
Peralatan pemeriksanaan dinding lurus seperti : Waterpass/ Unting-unting, Meteran/Rol meter dan Tongkat ukur.
Pemeriksaan hasil pekerjaan dinding lurus
Peralatan pemeriksaan dinding lurus
Memeriksaan hasil pekerjaan dinding lurus seperti sambungan sudut dan ”T”, maka langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :
Pemeriksaan hasil pekerjaan dinding lurus
Periksa apakah alat-alat dalam kondisi baik, nivo pada water-pass harus benar-benar bersih dan sudah dilakukan kalibrasi.
1.
Periksa kelurusan lapisan
bata dengan mengguna-
kan pandangan mata atau
benang
Periksa ketegakan lapisan
bata terhadap lapisan
atas dengan mengguna-
kan penyiku
Memeriksa ketegakan
dinding dan kelurusan nat
pasangan bata dengan
waterpass atau mistar
pelurus
Pemeriksaan kelurusan dan ketegakan dinding bataPeriksa apakah dinding sudah dalam keadaan tegak dan nat tegak terdapat dalam satu garis. Untuk pemeriksaan ini gunakan waterpass.
Memeriksa kelurusan pasangan bata. Cara pemeriksaan ini dapat dengan cara menggunakan benang atau pandangan mata.
Memeriksa ketegakan pasangan terhadap pasangan bata mendatar.
2.
3.
4.
57
Pekerjaan Pemasangan Bata
Memperoleh peralatan pemeriksanaan dinding lurus seperti : Waterpass/Unting-unting, Meteran/Rol meter, Tong-kat ukur, dan Penyiku.
Pemeriksaan pasangan dinding sambungan siku dan “T”
Peralatan pemeriksaan pekerjaan sambungan sudut dan sambungan ”T” diperoleh
Pemeriksaan pekerjaan sambungan sudut dan ”T”
Langkah-langkah pemeriksaan sambungan sudut dan “T” adalah sama seperti diuraikan pada bagian sebelumnya dari modul ini, kecuali pekerjan tambahan yang harus dilakukan oleh tukang pasang bata, yaitu memeriksa kesikuan sudut pada sambungan sudut dan “T”. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan adalah penyiku yang sebaiknya terbuat dari besi.
Periksa kesikuan sudut pada
sambung sudut dan “T” dengan
menggunakan penyiku
Periksa kelurusan lapisan bata dengan
menggunakan pandangan mata atau
benang
Cara memeriksaan kesikuan, keurusan dan ketegakan sambungan sudut maupun sambungan “T“
Periksa ketegakan lapisan bata
terhadap lapisan atas dengan
menggunakan penyiku
58
Pekerjaan Pemasangan Bata
3
BAB VII
Pembuatan kolompemasangan bata
Pekerjaan dimulai dengan penyusunan rencana kerja, agar pelaksanaan pekerjaaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Pendataan persyaratan kerja, jenis kegiatan dan kuantitas pekerjaan.
a.
b.
Umum
Kolom merupakan tiang yang berdiri sendiri. Kolom yang terbuat dari batu bata harus memper-hatikan ketepatan dan ketelitian dalam pemasan-gannya, terutama harus diperhatikan dalam memasang bata adalah ketegakan kolom harus dilaksanakan dengan benar dan seteliti mungkin.
Konstruksi Ikatan pada kolom pasangan bata ada berbagai jenis dan variasi. Sebagaimana pasangan dinding dari batu bata, maka prinsip yang harus dipegang tidak boleh ada nat vertikal yang segaris. Contoh gambar konstruksi ikatan kolom pasangan bata, seperti berikut ini :
Penyiapan pro�l kolom pasangan bata
Pembuatan kolom pasangan bata
a. Lapis pertama
b. Lapiskedua
a. Lapis pertama
b. Lapiskedua
a. Lapis pertama
b. Lapiskedua
a. Lapis pertama
b. Lapiskedua
Ikatan kolom untuk tebal 1x1 bata Ikatan kolom untuk tebal 1x1½ bata
Ikatan kolom untuk tebal 1½ x 1½ bata
Ikatan kolom untuk tebal 1½x2 bata
Tahapan membuat konstruksi kolom pasangan bata :
Lihat gambar kerja.
Membersihkan permukaan pondasi
Tentukan letak titik pusat kolom.
Gambar dengan pensil rencana kolom di atas pondasi. Penggambaran harus memperhitungkan tebal nat.
1.
2.
3.
4.
60
Pekerjaan Pemasangan Bata
Tahapan membuat kolom pasangan bata, (sebagai contoh : konstruksi kolom yang akan dipasang 1½ x 1½ bata) adalah sebagai berikut :
Pembuatan kolom pasangan bata
1. Persiapkan peralatan dan material yang dibutuhkan2. Persiapkan bata yang harus dipotong (½ x ½ bata),3. Buat adukan dengan campuran 1pc: 4ps secukupnya4. Hamparkan adukan seluas kolom yang akan dipasang5. Pasang bata lapis pertama sesuai dengan gambar kerja6. Periksa kedataran bata7. Periksa kesikuan dan kelurusan bata8. Hamparkan adukan di atas lapis pertama9. Pasang lapis kedua10. Lakukan pemeriksaan seperti langkah 6 dan 7
Menggambar rencana kolom pasan-gan bata di atas pondasi
Pemasangan kolom pasangan bata
61
Pekerjaan Pemasangan Bata
Melaksanakan pekerjaan �nishing kolom pasan-gan bata, dengan melakukan pemlesteran dan kolom pasangan bata ekspos, maka pekerjaan �nishing dilakukan dengan cara melakukan pera-
Pelaksanaan pekerjaan �nishing kolom pasangan bata
Memeriksa kedataran bata
memeriksa kesikuan sekaligus kerataan bata
pian terhadap nat kolom. Perapian pada nat kolom dapat dilihat pada pembahasan sebelumnya dengan menggunakan jointer
Pembersihan lokasi pekerjaan
Pembersihan lokasi dilakukan terhadap sisa-sisa adukan, potongan bata yang sudah tidak terpakai, kantong semen serta sampah-sampah lain yang mungkin terdapat pada lokasi tersebut.
Proses pembuatan Kolom ulir pasangan bata sama dengan pemasangan dinding ½ bata dan 1 bata mulai dari mempelajari gambar kerja sampai dengan penyiapan material
Pembuatan kolom ulir pasangan bata
Penyiapan pro�l kolom ulir pasangan bata
Menyiapkan jumlah pro�l untuk kolom ulir pasangan bata. Jumlah pro�l disesuai-kan dengan kebutuhan dilapangan sesuai dengan jadwal pekerjaan pasangan bata.
Susunan bata pada kolom ulir pasangan bata
Contoh kolom ulir pasangan bata
62
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pelaksanaan kolom ulir pasangan bata
Tahapan melaksanakan pekerjaan konstruksi kolom ulir (contoh ukuran kolom yang akan dipasang 1½ x 1½ bata) adalah sebagai berikut:
Kolom ulir pasangan bata juga dapat terletak di atas pondasi beton bertulang, tahapan pembuatan konstruksi kolom ulir sebagai berikut :
Membersihkan permukaan pondasi.
Tentukan letak titik pusat kolom yaitu dengan mengambil titik tengah pondasi. Atau jika kurang jelas minta informasi kepada atasan anda dimana letak titik pusat kolom.
Lihat gambar kerja berapa ukuran kolom yang harus dikerjakan.
Gambar dengan pensil rencana kolom di atas pondasi.
Pemasangan dapat menggunakan tiang as sebagai alat bantu ketepatan yang terbuat dari besi tulangan dengan diameter 8 @ 10 mm.
1.
2.
3.
4.
5.
Gambar rencana kolom ulir di atas pondasi dan memasang tiang as
Persiapkan peralatan dan material yang dibutuhkanBuat adukan dengan campuran 1pc: 4ps secukupnyaHamparkan adukan seluas kolom yang akan dipasangPasang bata lapis pertama sesuai dengan gambar kerjaPeriksa kedataran bataPeriksa kesikuan dan kelurusan bataHamparkan adukan di atas lapis pertamaPasang lapis kedua
1.2.3.4.5.6.7.8.
Lakukan pemeriksaan seperti langkah 5 dan 610.
Karena kolom yang dipasang diharapkan berbentuk ulir, maka pasan-gan bata lapis kedua harus dipasang sedemikian rupa sehingga mem-bentuk sudut dengan lapisan pertama. Untuk itu harus dibuat jarak ujung-ujung bata pada lapis pertama dan kedua dengan jarak a (Lihat gbr 7.7). besarnya jarak a tersebut minimal 1 cm. Besarnya jarak a dapat bervariasi, bergantung bkepada “kehalusan” ulir dan ukuran kolom yang akan dipasang. Jika kolom terdiri dari 3 x 3 bata, maka besarnya a bisa saja dibuat sekitar 3 – 4 cm
9.
63
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pemasangan kolom ulir pasangan bata
Detail 1
Setelah lapis kedua selesai dipasang, maka posisi pemasangan lapis ketiga harus sama dengan cara pemasangan lapis kedua terhadap lapis pertama, yaitu dengan membuat ujung-ujung bata lapis kedua dan ketiga mempunyai jarak a.
Lakukan pemeriksaan kedataran dan kelurusan pasangan bata yang telah selesai dipasang.
Untuk pemasangan lapisan keempat dan seterusnya adalah sama seperti lapis ketiga, yang penting disini tukang harus menjaga konsistensi besarnya ukuran a.
11.
12.
13.
Pelaksanaan pekerjaan �nishing kolom ulir pasangan bata
Melaksanakan pekerjaan �nishing kolom ulir pasangan bata umumnya untuk tujuan diekspos. Dengan demikian maka peker-jaan �nishing dilakukan dengan cara melakukan perapian terhadap nat kolom. Perapian pada nat kolom dapat dilihat Bab. Melaksana-kan Pekerjaan Pasangan Bata.
Pembersihan lokasi pekerjaan
Pembersihan lokasi dilakukan terhadap sisa-sisa adukan, poton-gan bata yang sudah tidak terpakai, kantong semen serta sampah-sampah lain yang mungkin terdapat pada lokasi tersebut.
64
Pekerjaan Pemasangan Bata
Proses pembuatan Kop Kolom pasangan bata sama dengan pemasangan dinding ½ bata dan 1 bata mulai dari mempelajari gambar kerja sampai dengan penyiapan material
Jarak antara kolom yang ideal (L) adalah 2,50 – 3,00 m untuk pasangan dinding dengan tebal 1 bata dan 3,00 – 3,50 m untuk pasangan dind-ing dengan tebal lebih besar dari 1 bata.
Contoh gambar Pola ikatan di bawah ini meru-pakan sebagian kecil dari banyak pola yang dapat diterapkan.
Pembuatan Kop Kolom Pasangan Bata
Penyiapan pro�l kolom penutup pasangan bata
Menyiapkan jumlah pro�l untuk kolom penutup pasangan bata. Jumlah pro�l disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan sesuai dengan jadwal pekerjaan pasangan bata.
Jarak kolom penutup pasangan dinding bata (pilar/pilaster)
Pilaster 1 x 1 bata pada dinding ½ bata
65
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pilaster 1 x 1 bata dengan penonjolan pada kedua sisi
Pilaster 1 x 1 bata dengan penonjolan pada kedua sisi
Pilaster 1 x 1½ bata pada dinding ½ bata Pilaster 1½ x 1½ bata pada dinding 1 bata
Pilaster 1½ x 2 bata pada dinding 1 bata
66
Pekerjaan Pemasangan Bata
Langkah-langkah persiapan pemasangan kolom pilaster yang harus dilakukan oleh seorang tukang adalah:
Pelajari gambar kerja yang telah diberikan.
Perhatikan pola ikatan yang akan dilakukan
Persiapkan pro�l yang akan dibutuhkan
Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan, termasuk bata-bata yang harus dipotong.
Gambarkan pada lantai garis kolom dan dinding yang akan dipasang.sambil menyusun bata tanpa adukan pada gambar tersebut.
1.
2.
3.
4.
5.
Pelaksanaan kolom penutup pasangan bata
Melaksanakan tahapan memasang kolom penutup pasangan bata adalah:
Buat adukan dengan campuran 1pc: 1ps.
Pasang bata-bata ujung sebagaimana memasang pasangan dinding lurus.
Pasang pro�l sebagai bantuan untuk memasang kolom tersebut
1.
2.
3.
Pemasangan kolom penutup dinding
67
Pekerjaan Pemasangan Bata
Contoh ikatan pada pilaster dinding 1½ x 1½ bata
Perhatikan ikatan agar dalam pemasangan setiap tidak terdapat nat vertikal (tegak) yang segaris.
Setelah pemasangan setiap lapisan diberi plat penguat agar hubungan antara ikatan menjadi lebih erat.
4.
5.
Pelaksanaan pekerjaan �nishing kolom penutup pasangan bata
Melaksanakan pekerjaan �nishing kolom penutup pasangan bata yang tidak diekspos dapat dilakukan dengan melakukan pemlesteran. kolom pasangan bata dimaksudkan untuk diekspos, maka pekerjaan �nishing dilakukan dengan cara melakukan perapian terhadap nat kolom menggu-nakan jointer
Pembersihan lokasi pekerjaan
Pembersihan lokasi dilakukan terhadap sisa-sisa adukan, potongan bata yang sudah tidak terpakai, kantong semen serta sampah-sampah lain yang mungkin terdapat pada lokasi tersebut
68
Pekerjaan Pemasangan Bata
Pemasangan plat penguat pada pasangan dinding bata Pelaksanaan pekerjaan �nishing kolom penutup pasangan bata
Melaksanakan pekerjaan �nishing kolom penutup pasangan bata yang tidak diekspos dapat dilakukan dengan melakukan pemlesteran. kolom pasangan bata dimaksudkan untuk dieks-pos, maka pekerjaan �nishing dilakukan dengan cara melaku-kan perapian terhadap nat kolom menggunakan jointer
Pembersihan lokasi pekerjaan
Pembersihan lokasi dilakukan terhadap sisa-sisa adukan, potongan bata yang sudah tidak terpakai, kantong semen serta sampah-sampah lain yang mungkin terdapat pada lokasi terse-but
69
Pekerjaan Pemasangan Bata
Daftar PustakaDepartment of Labor and Immigration – Basic Trade Manual – 13.1 Bricklaying Fundamentals,Australian Government Publishing Service, Canberra, 1975Bailey H. And D.W. Hancock, Brickwork and Associated Studies, Volume 1, 2, 3, TheMacmillan Press Ltd, London, 1979Nash, W.G., Brickwork Bonding Problems and Solutions, Hutchinson & Co (Plubishers) Ltd,London, 1977Smith, S., Brickwork, Second Edition, Macmillan Press Ltd, London, 1978McKay, W.B., Brickwork, Third Edition (Metric), Longman Publishers, London, 1974Hodge, J.C., Brickwork for Apprentice, Third Edition (Metric Units), Edward Arnold (Publishers)Ltd., London, 1979The US Department of The Army, Concrete, Masonry and Brickwork, Dover PublcationsInc, New York, 1975A Fine Homebuilding Book, Foundations and Masonry, Taunton Press, Inc, Connecticut,1990Kreh Sr., R.T., Masonry Skills, Delmar Publishers, New York, 1976Kicklighter< Clois E., Modern masonry,The Goodheart-Willcox Company, Inc Publishers,South Holland – Illinois, 1977Ir. Murdiati Munandar, Dipl.E.Eng. “ Ketentuan Dinding Tembok di Wilayah Gempa “, BuletinPengawasan, LIPI, 2001.Departemen Pekerjaan Umum, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi, BadanPenerbit PU, Jakarta, 1990.SNI 03-0349-1989 Bata beton Untuk Pasangan DindingSNI 03-2049-1991 Mutu dan Cara Uji Bata Merah PejalModul Konstruksi Batu, P3GT Bandung, 1985
Jalan Dr. Suratmo No. 1 - Jakarta PusatTlp / Fax. 021 - 628 7842
Balai Pelatihan Konstruksi dan PeralatanDirektorat Jenderal Bina KonstruksiKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat