Download - dynamic ship
-
8/18/2019 dynamic ship
1/34
Page 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas penyertaan-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas perancangan kapal ini. Ucapan terima kasih saya
kepada para dosen mata kuliah Merancang kapal 1 yang telah memberikan arahan
dalam penyelesaian tugas ini. Adapun tugas ini membahas tentang merancang kapal
tanker dengan menggunakan metode tabel variasi dan kapal pembanding. Saya harap
dengan adanya tugas ini, dapat menambah pengetahuan tentang perancangan sebuah
kapal.
Penulis sadar bahwa penulisan tugas ini sangat jauh dari kesempurnaan. Karena
itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang bersifat membangun,
agar kedepannya penulisannya lebih baik lagi.
Ambon, Mei 2013
Hormat Penulis
-
8/18/2019 dynamic ship
2/34
Page 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang………………………………………………… 3
2.
Tujuan Penulisan……………………………………………… 3
3.
Metode Penulisan……………………………………………… 3
-
8/18/2019 dynamic ship
3/34
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kapal adalah suatu konstruksi bangunan yang kedap air, terapung di air ( air laut dan
air tawar ) yang digunakan sebagai alat transportasi. Kapal di bangun dalam bentuk
rangka dan kulit serta dilengkapi dengan sistem penggerak. Kapal di bangun dengan
tujuan transportasi, dalam hal ini juga sebagai pengangkut minyak bumi yakni solar
dan premium juga termasuk dalam tujuan kapal tsb. Oleh karena itu penulis merancang
kapal tanker 1750dwt tujuan Ambon - Surabaya , dengan syarat dan ketentuan yang
diberikan oleh pemilik kapal. Metode kapal ini menggunakan metode kapal
pembanding dan tabel.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang Merancang kapal dengan memakai metode kapal pembanding dan tabel variasi
dalam merancang kapal tanker 1750dwt.
3.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka, yaitu suatu
metodelogi yang mempergunakan literature-literatur yang ada sesuai dengan materi
penulisan ini.
-
8/18/2019 dynamic ship
4/34
Page 4
4. Pembahasan Masalah
-
8/18/2019 dynamic ship
5/34
Page 5
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Mission Requirement
a. Tipe Kapal : Kapal Tanker
b. DWT : 1750 ton
c.
Vs : 12 Knot
d.
Radius Pelayaran : Ambon – Surabaya (947 mill laut)
e.
Muatan : Minyak Solar
f.
Jumlah ABK : 20 Orang
II. Ukuran pokok dan rincian kapal pembanding
a. Tipe kapal : Oil Tanker
b. Nama Kapal/flag : Keiyo Maru No.8/ Japan
c. IMO : 9715907
d. LOA : 74 m
e. LBP : 69,9 m
f. B :11,290 m
g. H : 5,350 m
h. T : 4,662 m
i.
GT : 749 ton
j.
DWT : 1750 ton
k.
Vs : 13,4 knot
l.
EHP : 1912 Kwh
m. ABK : 20 Orang
-
8/18/2019 dynamic ship
6/34
Page 6
A. PENENTUAAN DISPLACEMENT Δ I
Tahap perancangan yang akan dilakukan adalah menentukan nilai dari data
kapal pembanding. Nilai tersebut akan dipakai dalam mencari besar Δ pada kapal yang
dirancang.
Menentukan bilangan yang merupakan nilai pembanding antara DWT dengan Δ.
Nilai ini hampir sama untuk semua kapal yang DWT dan kecepatan yang sama. Oleh
karena itu nilai dapat diambil dari kapal pembanding.
= ( )
Δ( )
=7
.
= 0,57
Menentukan nilai Δ pada kapal yang dirancang. Δ =
Dimana
DWT = 1750 ton
= 0,57
Maka Δ =7
,
∆ = 3029.296 ton
-
8/18/2019 dynamic ship
7/34
Page 7
B. PENENTUAAN DISPLACEMENT Δ 2
a.1 Berat Bobot Mati Kapal (DWT)
1. Berat Bahan Bakar
a.
Banyak bahan bakar yang digunakan tergantung dari daya mesin, trayek, dan
kecepatan kapal.
b. Trayek kapal dalam rancangan ini adalah Ambon – Bau-Bau – Makassar -
Surabaya, dengan radius 947 mil laut.
c. Waktu yang digunakan untuk menempuh trayek tersebut :
t = A / V dimana : A = radius
V = kecepatan kapal
= 947 / 14 = 67.64 jam
Penambahan 10 % menjadi : 74.40 ≈ 3.1 hari
Berat bahan bakar dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
A. Berat Bahan Bakar Mesin Induk
Wfo = BHPme x bme x S/Vs x 10-6 x C ( ton )
Dimana:
BHPme = Bhp mesin induk ( katalog mesin ) kW
bme = spesifik konsumsi bahan bakar mesin induk ( 171 g/kWh )
-
8/18/2019 dynamic ship
8/34
Page 8
S = jarak pelayaran ( mil )
Vs = kecepatan dinas ( knot )
C = koreksi cadangan ( 1,3 – 1,5 )
Wfo = 1912 Kwh x 171 x 947/14 x 1,4 x 10-6
= 30.96 Ton
B. Menentukan volume bahan bakar mesin induk:
V ( Wfo ) = Wfo/ρ ( m3 ) dimana: ρ = 0,95 ton/m3
Volume bahan bakar mesin induk ada penambahan karena:
Double bottom ( 2 % )
Ekspansi karena panas ( 2 % )
V ( Wfo ) = 36,12 / 0,95
= 38,02 + 4% dari V ( Wfo )
= 40,30 M3
C. Berat Bahan Bakar Mesin Bantu ( Wfb )
Wfb = ( 0,1 – 0,2 ) Wfo ( ton )
Wfb = 0,1 x 33.3670
= 3,09 Ton
-
8/18/2019 dynamic ship
9/34
Page 9
D.Menentukan Volume bahan bakar mesin bantu ( Vfb ):
Vfb = Wfb / ρ diesel ( m3 ) dimana: : ρ = 0,95 ton/m3
Volume tangki bahan bakar mesin bantu ada penambahan sebesar 4 % Vfb.
Vfb = 3,612/0,95
= 3,80 + 4 % dari Vfb
= 4,02
E. Berat Minyak Pelumas ( Wlo )
Wlo = BHPme . blo . S/Vs . 10-6 . ( 1,3 – 1,5 ) ( ton )
Dimana: blo = 1,2 – 1,6
Wlo = 1912 x 1,4 x 947/12 x 10-6 x 1,4
= 0,29 ton
F.Menentukan volume minyak pelumas ( lubricating oil ):
Vlo = Wlo / ρ ( m3 ) dimana: ρ = 0,90 ton/m3
Volume tangki ada penambahan sebesar 4 % Vlo.
Vlo = 0,152 x 0,90
= 0,14 + 4% dari Vlo
= 0,33 m3
-
8/18/2019 dynamic ship
10/34
Page 10
G. Berat Ai r Tawar
Jumlah ABK adalah 15 orang. Kebutuhan air tawar untuk minum adalah 20
kg/orang*hari. Sedangkan untuk mandi dan cuci sebanyak 200 kg/orang*hari.
Jadi, berat air tawar yang disediakan selama berlayar adalah :
PAT = ∗ ∗
4∗
PAT = 47∗∗
4∗4
= 9300 kg = 9.30 ton
H. Berat ABK, dan Bagasi ( P ABK )
Jumlah ABK adalah 20 orang. Berat rata-rata tiap orang adalah 75 kg dengan
berat bagasi tiap orang 25 kg, maka diperoleh :
PABK+bag = 15 * ( 0,075 + 0,025 ) = 1.5 ton
I . Berat Provisi (P prov )
Berat provisi setiap ABK selama berlayar adalah 3 kg/orang/hari, maka :
P prov = 3 * 15 * 0,004 = 0,18 ton
-
8/18/2019 dynamic ship
11/34
Page 11
J. Berat Cadangan Perlengkapan
Untuk menghitung berat cadangan perlengkapan dipakai rumus sebagai berikut
:
Pcad = 0,01 * Δ
= 0,01 * 3092.296 = 30.92 ton
7. Berat keselu ruhan :
a. Berat bahan bakar = 36,12 ton
b. Berat bahan bakar mesin bantu = 3,612 ton
c. Berat minyak pelumas = 0,295 ton
d.
Berat air tawar = 17,36 ton
e.
Berat ABK dan bagasi = 2 ton
f.
Berat provisi = 0,24 ton
g.
Berat cadangan = 28,68 ton
Jumlah = 76.25 ton
Jadi, muatan bersih = 1750 – 76.25 = 1.673,74 ton
-
8/18/2019 dynamic ship
12/34
Page 12
1.2 Berat Kapal Kosong (LWT)
Perhitungan berat kapal kosong dan komponen ruang muat kapal dapat
diuraikan dalam komponen-komponen berat sebagai berikut.
A.
Berat Lambung (wh)
Berat lambung dapat dihitung dengan metode perhitungan sebagai berikut :
Wh = a * Δ (basic ship theory, K.J Rawson Hal 157)
Dimana :
a = koefisien berat lambung dan perlengkapan kapal yang berkhisar
(0,20 – 0,35)
Δ = displacement berat kapal (ton)
Dari rumus diatas, makaa dapat diketahui berat lambung kapal adalah:
Wh = 0,30 * 3092.30
= 927.68 ton
B. Berat Perlengkapan Kapal (Wo)
Berat perlengkapan pada kapal terbagi atas :
a. Berat perlengkapan navigasi dan komunikasi = 8,0256 ton
b. Berat rantai jangkar = 10,3 ton
c.
Berat jangkar = 1,98 ton
d.
Berat mesin jangkar dan mekanismenya = 23,48 ton
e. Berat kemudi dan sistem kemudi = 9,98 ton
-
8/18/2019 dynamic ship
13/34
Page 13
f.
Berat perlengkapan penyelamat = 12,02 ton
g.
Berat perlengkapan tambat = 0,375 ton
h.
Berat perelengkapan alat bongkar muat = 22,75 ton
Jadi, berat perlengkapan adalah = 88,91 ton
C. Berat Mesin Induk (WMI).
Berat mesin induk dari kapal dapat dihitung sebagai berikut :
Pm = gm * Ne
dimana :
gm = berat spesifik mesin dan instalasi (ton/HP) 0.07 – 0.15
untuk kapal barang muatan umum diambil 0.1 ton/HP
Ne = tenaga motor induk (dari data kapal )
= 2564 HP
Pm = 0.12 * 1912 = 229,44 ton
Jadi, berat instalasi mesin kapal adalah 229,44 ton
Maka berat kapal kosong atau LWT = 927.68 + 88,91 + 229,44 = 1246.038 ton
-
8/18/2019 dynamic ship
14/34
Page 14
1.3. KOREKSI &
a.
yang diperoleh dari nilai η
Δ =
=7
,7
= 3092.296 ton
b. yang diperoleh dari penambahan nilai LWT
Δ = DWT + LWT
= 1673.74-1246.038
= 2919.78 ton
Setelah mendapatkan displacement 1 dan displacement 2, maka koreksi untuk
displacement 1 dan displacement 2 harus < 0,1 %
ΔKoreksi = −
100%
=.−.78
. 100%
= 0,055 < dari 0,1 % ( MEMENUHI)
-
8/18/2019 dynamic ship
15/34
Page 15
C. Perhitungan Tabel variasi
Setelah Menghitung & maka, Harus diplih salah satu displasement yang terbesar dari
kedua displasemen tersebut untuk di jadikan displacement acuan untuk menghitung ukuran
pokok kapal yang akan dirancang. Diambilah sebagai displasement acuan.
= 3092.296
Tabel 1.1Contoh perhitungan dengan tabel variasi
1 C 7,1- 7,4
2 l l= C *(Vs /Vs +2)^2 Meter
3 L L = l *
4 L/B 0.85-0.7
5 B L/(L/B) Meter
6 B/T 2,40-2,60
7 T B/(B/T) Meter 4.40 4.37 4.33 4.30 4.34 4.31 4.27 4.24 4.34 4.25 4.22 4.18 4.23 4.19 4.16 4.13
8 T/H 0.64-0.82 0.82 0.79 0.76 0.73 0.82 0.79 0.76 0.73 0.82 0.79 0.76 0.73 0.82 0.79 0.76 0.73
9 H Meter 5.37 5.53 5.70 5.89 5.94 5.67 5.41 5.17 5.95 5.59 5.34 5.10 5.79 5.52 5.27 5.03
10 CB 0,80 - 0,86 0.82 0 .8 33 0 .84 6 0 .8 6 0.82 0 .83 3 0.8 46 0.86 0.78 0 .8 33 0 .8 46 0 .8 6 0.82 0 .8 33 0 .84 6 0 .8 6
11 CM CM = 0,9 +(0,1*(CB^0,5)) 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99
12 CW CW= (CB^0,5) - 0,025 0.88 0.89 0.89 0.90 0.88 0.89 0.89 0.90 0.86 0.89 0.89 0.90 0.88 0.89 0.89 0.90
13 CP CP = CB / CM 0.83 0.84 0.85 0.87 0.83 0.84 0.85 0.87 0.79 0.84 0.85 0.87 0.83 0.84 0.85 0.87
14 KB KB = (T *CW) / (CW+CB) Meter 2.28 2.25 2.23 2.20 2.25 2.22 2.20 2.17 2.27 2.19 2.17 2.14 2.19 2.16 2.14 2.11
15 BM Meter 2.28 2.30 2.32 2.34 2.31 2.33 2.35 2.37 2.31 2.36 2.38 2.40 2.37 2.39 2.41 2.43
16 KG KG = 0,65 *H Meter 3.49 3.59 3.70 3.83 3.86 3.68 3.52 3.36 3.87 3.63 3.47 3.31 3.76 3.59 3.42 3.27
17 GM GM = KB +BM - KG Meter 1.07 0.96 0.84 0.71 0.70 0.87 1.03 1.18 0.72 0.92 1.08 1.23 0.80 0.97 1.13 1.28
18 G M/B - 0.10 0.09 0.08 0.06 0.06 0.08 0.09 0.11 0.07 0.08 0.10 0.11 0.07 0.09 0.10 0.12
19 TR Detik 18.21 8.68 9.57 10.73 10.98 9.35 8.20 7.32 10.82 8.97 7.91 7.08 9.98 8.63 7.64 6.86
20 LCB LCB = 17,5 *CP - 12,5 %L 1.99 2.21 2.42 2.66 1.99 2.21 2.42 2.66 1.31 2.21 2.42 2.66 1.99 2.21 2.42 2.66
21 HDG HDG = 350 +45 *B Mm 0.84 0.84 0.84 0.84 0.84 0.84 0.84 0.84 0.84 0.84 0.84 0.84 0.84 0.84 0.84 0.84
2 2 W W = ( K1*K 2*L -K3 *L m) *B *( H- Hd g) 13 82 .3 5 14 57 .9 1 15 39 .4 1 16 28 .6 5 15 59 .5 6 15 01. 50 14 47 .11 13 96 .8 9 14 69 .7 9 14 78 .13 14 24 .4 0 13 74 .7 7 15 12 .3 3 14 55 .6 6 14 02 .5 6 13 53 .5 1
5.44
7.1
79.20
7.20
11.00
2.4 2.466666667 2.53333333 2.6
∛ ∆
2/√
〖
-
8/18/2019 dynamic ship
16/34
Page 16
1.1 Data Yang diperlukan Untuk menghitung tabel Variasi
= 3092.296
Vs = 14 knot
K1 =
K2 =
K3 =
1.2 Perhitungan ukuran pokok dan Coeficent – Coeficient kapal.
Dari hasil tabel variasi (lihat pada Lampiraan Gambar ) penulis memilih 1 dari 64 varian
ukuran pokok lkapal yang dihitung dengan kriteria meliputi TR (periode Rolling kapal)
harus 8 – 13 detik untuk kapal tanker , dan kesesuain L/B, B/T, T/H, CB,CP,CW,CM
untuk kapal tanker sesuai dengaan jenis kapal tsb. Maka penulis mendapat ukuran kapal
dan coefficient – coefficient kapal sbg berikut
L M
B M
H M
T M
CB
CM
CW
CP
KB M
BM M
KG M
GM M
TR Detik
LCB M
Tabel 1.2
-
8/18/2019 dynamic ship
17/34
Page 17
BAB III
Perhitungan Rencana Garis
1.1 PERHITUNGAN DASAR
A.1. Panjang Garis Air Muat (Lwl)
Lwl = Lpp + (2 % x Lpp)
= ............. + (2 % x .............)
= ........... m
A.2. Coefisien Midship (Cm) Formula Arkent Bont Shocker.
Cm = 0,91 + 0,1 √cb
= 0,91 + 0,1 √...........
= 0,992 Memenuhi Syarat (0,5 - 0,995)
A.3. Coefisien Prismatik (Cp) Formula Troast
Cp = Cb / Cm
= 0,68 / 0,992
= 0,685 Memenuhi Syarat (0,5 – 0,92)
A.4. Coefisien Garis Air (Cw) Formula Troast
Cw = 0,743 x Cp x 0,297
= 0,743 x 0,685 x 0,297
= 0,806 Memenuhi Syarat (0,80 – 0,87)
A.5. Luas Garis Air (Awl)
Awl = Lwl x B x Cw
= 118,83 x 16,8 x 0,806
= 1.615 m2
-
8/18/2019 dynamic ship
18/34
Page 18
A.6. Luas Midship (Am)
Am = B x T x Cm
= 16,8 x 7,20 x 0,992
= 119,99 m2
A.7. Displacement (D)
D = L x B x T x Cb x 1,025
= 9.582,4 x 1,025 x 1,004
= 9.861,2Ton
-
8/18/2019 dynamic ship
19/34
Page 19
1. Penentuan CPA & CPF
Setelah nilai dari Cp dan Lcb diketahui, kemudian dapat kita cari nilai dari Cpa
(Coefficient Prismatic After) dan Cpf (Coefficient PrismaticFore ) dengan menggunakan
diagram HAMLIN. Diagram HAMLIN tersebut seperti dibawah ini :
Dengan menggunakan grafik Hamlin diatas diperoleh :
Cpf = 0,75
Cpa = 0,73
-
8/18/2019 dynamic ship
20/34
Page 20
3. Penentuan Luas Masing – masing Station
Dengan bantuan diagram Hamlin , masing - masing luas station bisa ditentukan
nilainya, dengan cara memplot harga CPA dan CPF pada diagram, seperti nampak
dibawah ini :
Setelah itu ukur luas station untuk tiap gading pada diagram diatas.
-
8/18/2019 dynamic ship
21/34
Page 21
Tabel hasil pengukuran luas station
No. Station
pada diagram
No. Station pada
gambarLuas Midship
Luas station
(y*CM*B*T)
20 AP 0 0
19,5 0,5 0,1 11,55
19 1 0,21 24,26
18,5 1,5 0,32 36,97
18 2 0,45 51,99
17 3 0,6 69,32
16 4 0,74 85,50
15 5 0,9 103,98
14 6 0,99 114,38
13 7 1 115,54
12 8 1 115,54
11 9 1 115,54
10 10 1 115,54
9 11 1 115,54
8 12 1 115,54
7 13 1 115,54
6 14 0,98 113,235 15 0,9 103,98
4 16 0,82 94,74
3 17 0,71 82,03
2 18 0,58 67,01
1,5 18,5 0,45 51,99
1 19 0,32 36,97
0,5 19.5 0,15 17,33
0 FP 0 0
-
8/18/2019 dynamic ship
22/34
Page 22
TABEL PERENCANAAN KUVA SECTIONAL AREA (CSA)
1.
Penentuan ukuran utama
Lwl = ......... B = .......... m H = ............. m
Lpp = ......... T = ........ m Vs = ..............Knots
2. Menghitung fn ( froude number )
Fn = 0,17
3. Menghitung Koefisien Kapal
C b = 0,72 Cm = 0,99 Cp = 0,73 C w = 0,81
Lcb = 1,06
Cb wl
Lpp
LwlxCb
98
72,04,100 x
= 0,74 m
-
8/18/2019 dynamic ship
23/34
Page 23
Volume displacement CbT B Lpp wl
74,09,58,1598
042,6880 m³
Luas garis air (Awl) Cw B Lwl
81,08,154,100
59,1287 m²
Luas midship (Am) CmT B
= 15,85.90.997
= 92,11 m2
-
8/18/2019 dynamic ship
24/34
Page 24
Diperoleh As/Am untuk masing-masing station adalah sebagai berikut :
TABEL PERHITUNGAN VOLUME DISPLASEMEN DAN
LONGITUDINAL CENTRE OF BOUYANCY DARI CURVE OF SECTIONAL AREA
1
2
3
4
5
6
7
8
A P
0
9 2 , 1 2
0 , 0 0
0 , 7
5
0 , 0 0
- 1 0
0 , 0 0
0 , 5
0 , 1
9 2 , 1 2
9 , 2 1
2
1 8 , 4 2
- 9 , 5
- 1 7 5 , 0 2
1
0 , 2 1
9 2 , 1 2
1 9 , 3 4
1
1 9 , 3 4
- 9
- 1 7 4 , 1 0
1 , 5
0 , 3 2
9 2 , 1 2
2 9 , 4 8
2
5 8 , 9 5
- 8 , 5
- 5 0 1 , 1 1
2
0 , 4 5
9 2 , 1 2
4 1 , 4 5
1 , 5
6 2 , 1 8
- 8
- 4 9 7 , 4 3
3
0 , 6
9 2 , 1 2
5 5 , 2 7
4
2 2 1 , 0 8
- 7
- 1 5 4 7 , 5 6
4
0 , 7 4
9 2 , 1 2
6 8 , 1 7
2
1 3 6 , 3 3
- 6
- 8 1 8 , 0 0
5
0 , 9
9 2 , 1 2
8 2 , 9 0
4
3 3 1 , 6 2
- 5
- 1 6 5 8 , 1 0
6
0 , 9 9
9 2 , 1 2
9 1 , 2 0
2
1 8 2 , 3 9
- 4
- 7 2 9 , 5 6
7
1
9 2 , 1 2
9 2 , 1 2
4
3 6 8 , 4 7
- 3
- 1 1 0 5 , 4 0
8
1
9 2 , 1 2
9 2 , 1 2
2
1 8 4 , 2 3
- 2
- 3 6 8 , 4 7
9
1
9 2 , 1 2
9 2 , 1 2
4
3 6 8 , 4 7
- 1
- 3 6 8 , 4 7
1 0
1
9 2 , 1 2
9 2 , 1 2
2
1 8 4 , 2 3
0
0 , 0 0
1 1
1
9 2 , 1 2
9 2 , 1 2
4
3 6 8 , 4 7
1
3 6 8 , 4 7
1 2
1
9 2 , 1 2
9 2 , 1 2
2
1 8 4 , 2 3
2
3 6 8 , 4 7
1 3
1
9 2 , 1 2
9 2 , 1 2
4
3 6 8 , 4 7
3
1 1 0 5 , 4 0
1 4
0 , 9 8
9 2 , 1 2
9 0 , 2 7
2
1 8 0 , 5 5
4
7 2 2 , 1 9
1 5
0 , 9
9 2 , 1 2
8 2 , 9 0
4
3 3 1 , 6 2
5
1 6 5 8 , 1 0
1 6
0 , 8 2
9 2 , 1 2
7 5 , 5 4
2
1 5 1 , 0 7
6
9 0 6 , 4 3
1 7
0 , 7 1
9 2 , 1 2
6 5 , 4 0
4
2 6 1 , 6 1
7
1 8 3 1 , 2 8
1 8
0 , 5 8
9 2 , 1 2
5 3 , 4 3
1 , 5
8 0 , 1 4
8
6 4 1 , 1 3
1 8 , 5
0 , 4 5
9 2 , 1 2
4 1 , 4 5
2
8 2 , 9 0
8 , 5
7 0 4 , 6 9
1 9
0 , 3 2
9 2 , 1 2
2 9 , 4 8
1
2 9 , 4 8
9
2 6 5 , 3 0
1 9 . 5
0 , 1 5
9 2 , 1 2
1 3 , 8 2
2
2 7 , 6 3
9 , 5
2 6 2 , 5 3
F P
0
9 2 , 1 2
0 , 0 0
0 , 5
0 , 0 0
1 0
0 , 0 0
V L C B
L C B
1 , 0 5 5 6 6 2 6
v
6 8 8 0 , 0 4 2 6 0 2
6 8 6 3 , 1 0 0 7 3 7
1 , 0 3 8 7 5 9 1 8
K o r e k s i V o l u m e d i s p l a c e
m e n t d a n L C B ( C S A )
L C B D A N D I S P L A C E M E N T T E O R I
F a k t o r s i m p s o n
P r o d u k 1
( 4 * 5 )
L e n g a n M o m e n
P r o d u k 2
A m
8 9 0 , 7 7
4 2 0 1 , 9 0
O r d i n a t
p r e s e n t a s i l u a s
t e r h a d a A m (
% )
L u a s s t a t i o n
( 2 * 3 )
-
8/18/2019 dynamic ship
25/34
Page 25
Perhitungan Displasement
Volume displ (Csa) I h31
90,42019,43
1
310,6863 m
Lcb (Csa) h
I
II
9,490,4201
77,890
m038,1
Perhitungan Displasement teori
CbWL LPP
CB LWL
00,98
72,004,100
73,0
Volume displ (Teori) WLCBT B LWL
73,09,580,1504.100
3042,6880 m
-
8/18/2019 dynamic ship
26/34
Page 26
Perhitungan Koreksi Displasemen dan LCB
Volume displ
00100
)(.
)(.)(.
teoridspl V
teoridspl V CSAdspl V
00100
042,6880
042,688010,6863
0025,0 (maksimum = 0,5 %)
Lcb 00100
)(
Lpp
CSA Lcb Lcb
00100
98
03,106,1
0002,0 (maksimum = 0,1)
GAMBAR KURVA CSA (Curve of Sectional Area) dan AS/T
-
8/18/2019 dynamic ship
27/34
Page 27
PENGGAMBARAN BENTUK GARIS AIR MUAT PENUH KAPAL (Awl)
Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan bentuk garis air muat
penuh kapal adalah :
1. Sudut masuk garis air
Besarnya koefisien garis air muat kapal (Cwl)
2. Bentuk linggi haluan dan buritan kapal
3. Bentuk perencanaan kurva CSA
Salah satu faktor dalam menentukan besarnya sudut masuk garis air adalah besarnya
koefisien prismatic( Cp) kapal.
CP 0,55 0,60 0,65 0,70 0,75 0,80 0,85
iE 8º 9º 9-10º 10-14º 21-23º 33º 37º
Hasil dari perencanaan bentuk garis air muat ini, nantinya harus dilakukan
pemeriksaan luasan dari bentuk yang direncanakan dibandingkan dengan hasil perhitungan
Awl = L x B x Cwl. Bentuk yang direncanakan dapat diterima jika besarnya perbedaan hasil
pemerikasaan kurang dari 0,5 %. Adapun contoh bentuk perencanaan garis air muat kapal
dapat dilihat seperti gambar berikut :
-
8/18/2019 dynamic ship
28/34
Page 28
Langkah-langkah merencanakan garis air:
1. Setelah ukuran utama diketahui, dengan nilai fn dapat ditentukan
besarnya Cw dan sudut ma suk garis air ()
2. Buat Garis sumbu sepanjang panjang garis air (LWL)
3. Tentukan posisi A, Ap, ¤, dan Fp
4. Bagi Jarak Ap – Fp menjadi 20 bagian yang sama
5. Buat garis horisontal pada jarak B/2 dari garis sumbu
6. Buat garis sudut yang memotong Fp dengan sudut θ dari garis sumbu
Gambar Perencanaan bentuk garis air muat kapal.
-
8/18/2019 dynamic ship
29/34
Page 29
Proses penggambaran Design Garis Air (Awl)
TABEL PERHITUNGAN LUAS BIDANG GARIS AIR PADA SARAT KAPAL
NO ST Luas station am/2*T 1/2 lebar ordinat lwl FS produk 1
1 2 3 4 5 6
END 0 0 0 0
AP 0,00 0,00 1,6 0,75 1,2
0,5 9,21 0,78 3,1 2 6,2
1 19,34 1,64 4,6 1 4,6
1,5 29,48 2,50 5,65 2 11,32 41,45 3,51 6,38 1,5 9,57
3 55,27 4,68 6,95 4 27,8
4 68,17 5,78 7,46 2 14,92
5 82,90 7,03 7,83 4 31,32
6 91,20 7,73 7,86 2 15,72
7 92,12 7,81 7,9 4 31,6
8 92,12 7,81 7,9 2 15,8
9 92,12 7,81 7,9 4 31,610 92,12 7,81 7,9 2 15,8
11 92,12 7,81 7,9 4 31,6
12 92,12 7,81 7,9 2 15,8
13 92,12 7,81 7,9 4 31,6
14 90,27 7,65 7,75 2 15,5
15 82,90 7,03 7,2 4 28,8
16 75,54 6,40 6,54 2 13,08
17 65,40 5,54 5,62 4 22,48
18 53,43 4,53 4,61 1,5 6,915
18,5 41,45 3,51 3,6 2 7,2
19 29,48 2,50 2,58 1 2,58
19.5 13,82 1,17 1,24 2 2,48
FP 0,00 0,00 0 0,5 0
sigma1 395,465
-
8/18/2019 dynamic ship
30/34
Page 30
Luas garis air (Awl)(Table) I h31
2
465,3959,43
12
85,1291 m²
Luas garis air (Awl)(Teori) Cwl B LWL
851,08,154,100
259,1287 m
Koreksi Luas Garis Air (Awl)
Luas garis air (Awl) 00100
)(
)()(
teori Awl
table Awl teori Awl
00100
59,1287
85,129159,1287
0032,0 (maksimum = 0,5 %)
-
8/18/2019 dynamic ship
31/34
Page 31
Penggambaran kurva WPA dan CSA
Perencanaan bentuk geladak kapal (deck plan).
Geladak / deck kapal adalah merupakan pembagi ketinggian suatu ruangan di kapal. Nama
geladak dikapal niasanya identik dengan letak geladak tersebut di kapal. Jika letaknya didalam
ruang muat dikenal dengan istilah geladak ruang muat, sedangkan di ruang akomodasi dikenal
dengan istilah geladak akomodasi seperti poop deck, bridge deck, boat deck dan navigation
deck. Geladak tertinggi didalam ruang muat dan sifatnya menerus dari bagian belakang sampai
dengan depan kapal dikenal dengan istilah geladak utama (main deck). Sedangkan geladak
dibawahnya dikenal dengan istilah second deck, third deck atau (tweendeck) geladak antara.
Proses perencanaan dilakukan berdasarkan luasan geladak yang disediakan untuk peletakan
peralatan-peralatan diatas geladak serta kemungkinan muatan diatasnya. Ketentuan
-10
-8
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
10
E N D
A P
0 , 5 1
1 , 5 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0 1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 8
, 5 1 9
1 9
. 5 F P
KURV WP dan CS
-
8/18/2019 dynamic ship
32/34
Page 32
perencanaan lebar geladak yang diberikan secara umum dapat dilihat seperti pada gambar
berikut :
Proses Pembuatan Geladak Kapal :
Untuk haluan:
Jarak x = 0,05*LBP
= 4,9 M
Jarak y di ukur dari CL ke titik x
Jarak y = 0,6 * B
= 9.48 M (karena di ukur dahulu dari titik CL maka jarak y di bagi dengan 2)
-
8/18/2019 dynamic ship
33/34
Page 33
Untuk Buritan:
Jarak y di ukur dari ujung garis air muat
Jarak y = 0,8 * 15,8
= 12.64 M (karena di ukur dahulu dari titik CL maka jarak y di bagi dengan 2)
Pembuatan sheer pada geladak memanjang kapal.
AP = 2,5 (L/3+10) = 2,5 * (98/3+10) = 106,667 mm
A = 11,1 (L/3+10) = 11,1 * (98/3+10) = 473,6 mm
B = 25 (L/3+10) = 25 * (98/3+10) = 1066,67 mm
C = 5,6 (L/3+10) = 5,6 * (98/3+10) = 238,933 mm
D = 22,2 (L/3+10) = 2,5 * (98/3+10) = 947,2 mm
FP = 50 (L/3+10) = 2,5 * (98/3+10) = 2133,33 mm
-
8/18/2019 dynamic ship
34/34