Download - Case OMA Hiperemis
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 1/34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telinga tengah adalah daerah yang dibatasi dengan dunia luar oleh
gendang telinga. Daerah ini menghubungkan suara dengan alat pendengaran di
telinga dalam. Selain itu di daerah ini terdapat saluran Eustachius yang
menghubungkan telinga tengah dengan rongga hidung belakang dan tenggorokan
bagian atas.
Penyebab otitis media akut (OMA) dapat merupakan irus maupun
bakteri. Pada !"# pasien$ tidak ditemukan mikroorganisme penyebabnya. %irus
ditemukan pada !"# kasus dan kadang mengin&eksi telinga tengah bersama
bakteri. 'akteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus
pneumoniae$ diikuti oleh Haemophilus influenzae dan Moraxella cattarhalis.
ang perlu diingat pada OMA$ alaupun sebagian besar kasus disebabkan oleh
bakteri$ hanya sedikit kasus yang membutuhkan antibiotik.
Anak lebih mudah terserang otitis media dibanding orang deasa karena
kekebalan tubuh yang masih dalam perkembangan$ dan posisi saluran eustachius
pada anak lebih lurus secara hori*ontal dan lebih pendek sehingga +SPA lebih
mudah menyebar ke telinga tengah. ,amun orang deasa -uga dapat teerkena
in&eksi ini aktor pertahanan tubuh seperti silia dari mukosa tuba eustachius$
en*im$ dan antibodi sangat berperan dalam patomekanisme penyakit ini. aktor
ini akan mencegah masuknya mikroba ke dalam telinga tengah. Tersumbatnya
tuba eustachius merupakan pencetus utama ter-adinya otitis media supurati& akut
(OMA).
1
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 2/34
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mempela-ari de&inisi$ etiologi$ ge-ala klinis dan penatalaksanaan pada
penyakit Otitis media akut$ diharapkan laporan kasus ini dapat menambah
pengetahuan dokter muda secara teoritis sehingga mudah dalam menangani kasus
tersebut. Selain itu berguna pula untuk teman se-aat yang membaca tin-auan
pustaka ini sebagai acuan kita untuk mendiagnosis secara pasti.
2. Tujuan Khusus
Dengan mempela-ari laporan kasus ini$ diharapkan dokter muda dapat/
1. Mengetahui de&inisi pada otitis media akut
2. Mengetahui etiologi pada otitis media akut
3. Mengetahui ge-ala klinis pada otitis media akut
4. Mengetahui penatalaksanaan otitis media akut
. !uang L"ngku#
Dalam penulisan ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan yakni hanya
membahas teori tentang anatomi dan &isiologi telinga serta teori tentang penyakit
otitis media akut.
D. Te$r"
Teori 0 teori yang terdapat di dalam penulisan ini adalah diambil dari buku
kedokteran$ bahan kuliah dan hasil pencarian dari internet.
E. %um&er
Data 0 data yang didapat dalam penulisan ini adalah didapatkan dari kuliah +lmu
penyakit T1T$ buku a-ar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher
23+$ buku anatomi dan -urnal dari internet.
BAB II
%TATU% PA%IEN
2
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 3/34
A. I'ent"tas Pas"en
,ama / An. 1 S
3mur / 45 tahun
6enis 2elamin / Perempuan
Alamat / 7ian-ur
Tanggal Pemeriksaan / 48 Oktober !54"
B. Anamnes"s ( All$anamnes"s
Keluhan Utama )
Sakit pada telinga kiri dan kanan se-ak ! minggu SM9S.
!"*a+at Pen+ak"t %ekarang )
Pasien datang ke poli T1T 9S3D cian-ur dengan keluhan sakit pada telinga
kiri dan kanan se-ak ! minggu SM9S..
2eluhan tidak disertai nyeri dan pendengaran berkurang. Aalnya ayah
pasien mengaku sering membersihkan telinga dengan -ari tangan :;<=
>minggu. 9asa berdenging pada telinga disangkal. 2eluhan rasa penuh pada
kedua telinga -uga disangkal.
'atuk dan pilek disangkal. 2eluhan nyeri kepala dan sakit tenggorokan -uga
disangkal. 2eluhan demam disangkal.
!"*a+at Pen+ak"t Dahulu
• Pasien dahulu pernah mengalami keluhan yang sama
• 9iayat penyakit hidung dan tenggorokan sebelumnya disangkal
• Diabetes mellitus (;) asma (;)
3
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 4/34
!"*a+at Pen+ak"t Keluarga
• 2eluarga pasien tidak ada yang mengalami ge-ala seperti pasien
• 1ipertensi (;)$ Diabetes mellitus (;)$ asma (;)$ alergi (;)
!"*a+at Alerg" ) Alergi udara dingin$ makanan dan obat disangkal
!"*a+at Peng$&atan ) Pasien belum pernah berobat sebelumnya
!"*a+at Ps"k$s$s"al
; Sering mengorek 0 ngorek telinga dengan -ari tangan
. Pemer"ksaan ,"s"k
2eadaan 3mum / 'aik
2esadaran / Compos mentis
Tanda %ital / TD / 445>85 mm1g
Pernapasan / !!=>menit
,adi / ?@ =>menit
Suhu / :@$:7'' / "4 kg
1. %tatus -eneral"s
2epala / Normochepal, rambut kehitaman$ distribusi merata
Mata / Sklera ikterik ;>;$ kon-ungtia anemis ;>;$ re&leks
pupil (B>B)
Telinga / (Status lokalis T1T)
1idung / (Status lokalis T1T)
Mulut / 'ibir lembab (B)$ sianosis (;)$ stomatitis (;)
Tenggorokan / (Status lokalis T1T)
Thora= / 'entuk dan gerak simetris
Paru;paru
+nspeksi / Pergerakan dada simetris$ retraksi sela iga (;>;)
Palpasi / 2edua hemithora= teramgkat simetris
Perkusi / Sonor pada seluruh lapang paru
4
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 5/34
Auskultasi / Suara napas esikuler B>B$ rhonchi ;>;$wheezing ;>;
6antung
+nspeksi / +ctus cordis tidak terlihat
Palpasi / 'atas -antung atas dan baah dalam batas normal$
Perkusi /'atas kanan -antung di parasternal de=tra$ batas kiri
-antung di midclaicula sinistra
Auskultasi / '6 + C ++ reguler $ murmur (;) $ gallop (;)
Abdomen
+nspeksi / Tampak datar
Auskultasi / 'ising usus normal
Palpasi / Supel$ ,yeri tekan (;)$ hepatomegali (;)$
splenomegali (;)
Perkusi / Timpani < kuadran
Ekstremitas
Atas / 1angat (B>B)$ edema (;>;)$ RCT ! dtk $sianosis (;>;)
'aah / 1angat (B>B)$ edema (;>;)$ RCT ! dtk $sianosis (;>;)
2. %tatus L$kal"s THT
a. Telinga
Aur"kula Detra Aur"kula %"n"stra
,ormotia$ 1eliks sign (;)
Tragus sign (;)
1ematoma (;)
Aurikula ,ormotia$ 1eliks sign(;)
Tragus sign (;)
1ematoma (;)
Pus (;)
,yeri tekan (;)
istula (;)
Edema (;)
Preaurikula Pus (;)
,yeri tekan (;)
istula (;)
Edema (;)
,yeri tekan (;)$ edema
(;)$ sikatriks(;)
9etroaurikula ,yeri tekan (;)$ edema
(;)$ sikatriks(;)
Mukosa tenang
Serumen (;)
Sekret (;) mukopurulen
Massa (;) 1iperemis (;)
MAE Mukosa tenang
Serumen (;)
Sekret (;)
Massa (;) 1iperemis (;)
5
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 6/34
1iperemis (B)
Sekret (;)
Massa (;)
2AE 1iperemis (B)
Sekret (;)
Massa (;)
+ntak (B)
9e&le= cahaya (;)
1iperemis (B)
Edema (B)
Membran tympani +ntak
9e&le= cahaya (;)
1iperemis (B)
Edema (B)
B Tes 9inne B
Tidak ada lateralisasi Tes eber Tidak ada lateralisasi
Sama dengan pemeriksa Tes Schabach Sama dengan pemeriksa
b. 1idung
H"'ung kanan H"'ung k"r"
'entuk dbn
+n&lamasi (;)
De&ormitas (;)
,yeri tekan (;)
H"'ung luar 'entuk dbn
+n&lamasi (;)
De&ormitas (;)
,yeri tekan (;)
!"n$sk$#" anter"$r
Mukosa tenang (B)
1iperemis (;)
Sekret (;)
Massa (;)
2orpus alineum (;)
Ka/um nas" Mukosa tenang (B)
1ieperemis (;)
Sekret (;)
Massa (;)
2orpus alineum (;)
3lkus (;) 0est"&ulum
nas"
3lkus (;)
Edema (;) K$nka nas" Edema (;)
6
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 7/34
1ipertro&i (;)
1ieperemis (;)
1ipertro&i (;)
1iperemis (;)
Deiasi (;) %e#tum nas" Deiasi (;)
(B) Passase u'ara (B)
Sinus paranasal
• +nspeksi / Pembengkakan pada pipi (;>;)
•
Palpasi /
; ,yeri tekan pada pipi (;>;)
; ,yeri tekan medial atap orbita (;>;)
; ,yeri tekan kantus medius (;>;)
• Transiluminasi
Sinus maksilaris/ Terang > Terang (seperti bulan sabit pada &ossa orbita)
Sinus &rontalis / Terang > Terang (seperti sarang taon pada os &rontalis)
c. Tenggorok
• ,asoå
a) 9inoskopi posterior
Nas$ar"ng !"n$sk$#" P$ster"$r
2onka superior Tidak dilakukan
Torus tubarius Tidak dilakukan
ossa Rossenmuller Tidak dilakukan
Plika salfingofaringeal Tidak dilakukan
7
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 8/34
b) Oroå
Dekstra Pemer"ksaan r$ar"ng %"n"stra
5ulut
Tenang Mukosa mulut Tenang
'ersih$ normal Fidah 'ersih$ normal
Tenang Palatum molle Tenang
Tanggal (;) Fubang (;) Gigi geligi Tanggal (;) Fubang (;)
Simetris 3ula Simetris
T$ns"l
Tenang Mukosa Tenang
T+ T+
Melebar (;) 2ripta Melebar (;)
olikel (;) Membran (;) Detritus olikel (;) Membran (;)
(;) Perlengketan (;)
,ar"ng
8
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 9/34
Tenang Mukosa Tenang
(;) Granula (;)
(;) Post nasal drip (;)
Tes Penge6a#an
5an"s ,ormal
As"n ,ormal
Asam ,ormal
Pah"t ,ormal
6 Lar"ng$ar"ng
Lar"ng$ar"ng Lar"ng$sk$#" Indirect
Epiglotis Tidak dilakukan
Plika ariepiglotika Tidak dilakukan
Plika entrikularis Tidak dilakukan
Plika okalis Tidak dilakukan
9ima glotis Tidak dilakukan
d. Maksilo&asial
Detra Ner/us %"n"stra
Normosmia dengan bubuk
kopi 4? cm$ tembakau 48
cm
I. N. lakt$r"us Normosmia dengan bubuk
kopi / 4? cm$ tembakau 48
cm
9
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 10/34
%isus ,ormal$ Pupil bulat $
isokor$ re&leks cahaya B
II. N. #t"kus %isus ,ormal$ Pupil bulat $
isokor$ re&leks cahaya B
Membuka kelopak mata B$
gerak bola mata superior B$
media B$ in&erior B$
laterosuperior B
III. N. lakt$r"us membuka kelopak mata B$
Gerak bola mata superior B$
media B$ in&erior B$
laterosuperior B
Gerak bola mata medial
in&erior B
I0. N. Tr$klear"s Gerak bola mata medial
in&erior B
Sensoris cabang o&talmikus
(%4) / B
cabang maksila (%!) / (B)
cabang mandibula (%:) / (B)
Motoris / rahang simetris $
re&leks menggigit baik
0. N. Tr"gem"nal Sensoris cabang o&talmikus
(%4) / B
cabang maksila (%!) / (B)H
cabang mandibula (%:) / B
Motoris / rahang simetris $
re&leks menggigit baik
Gerak bola mata lateral B 0I. N. A&'u6ens Gerak bola mata lateral B
a-ah simetris $ senyum
simetris $ angkat alis B$
kerutan dahi B$
menun-ukkan gigi B$ daya
kecap !>: anterior B
0II. N. ,as"al"s a-ah simetris $ senyum
simetris $ angkat alis B$
kerutan dahi B$ menun-ukkan
gigi B$ daya kecap !>:
anterior B
Fihat tes garpu tala 0III. N. Akust"kus Fihat tes garpu tala
9e&leks muntah
Daya kecap 4>: posterior(B)
I7. N. -l$ss$ar"ngeus 9e&leks muntah
Daya kecap 4>: posterior(B)
9e&leks muntah dan
menelan (B)
Deiasi uula (;)
Pergerakan palatum simetris
7. N. 0agus 9e&leks muntah dan
menelan (B)
Deiasi uula (;)
Pergerakan palatum simetris
Memalingkan kepala (B) 7I. N. Asses$r"us Memalingkan kepala (B)
10
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 11/34
Mengangkat bahu (B) Mengangkat bahu (B)
Deiasi lidah (;)
Tremor lidah (;)
7II. N. H"#$gl$ssus Deiasi lidah (;)
Tremor lidah (;)
e. Feher
Detra Pemer"ksaan %"n"stra
Pembesaran (;) Thyroid Pembesaran (;)
Pembesaran (;) 2elen-ar submental Pembesaran (;)
Pembesaran (;) 2elen-ar submandibula Pembesaran (;)
Pembesaran (;) 2elen-ar -ugularis superior Pembesaran (;)
Pembesaran (;) 2elen-ar -ugularis media Pembesaran (;)
Pembesaran (;) 2elen-ar -ugularis in&erior Pembesaran (;)
Pembesaran (;) 2elen-ar suprasternal Pembesaran (;)
Pembesaran (;) 2elen-ar supraklaikula Pembesaran (;)
D. !esume
Pasien An. A A dengan sakit pada telinga kiri dan kanan ! minggu SM9S.
2eluhan tidak disertai otalgia dan pendengaran berkurang pada kedua telinga.
'atuk dan pilek disangkal.. Pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya.Ayah pasien mengatakan pasien sering mengorek telinga dengan -ari tangan.
Pada pemeriksaan &isik didapatkan pada 2AE aurikula de=tra dan sinistra tampak
hiperemis (B). Membran timpani aurikula de=tra dan sinistra intak$ re&lek cahaya
(;) dan hiperemis (B).
E. D"agn$s"s Ban'"ng
11
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 12/34
4. Otitis media akut stadium hiperemis aurikula de=tra sinistra
!. Otitis eksterna AD
,. D"agn$s"s Kerja /
Otitis media akut stadium hiperemis aurikula de=tra sinistra
-. Penatalaksanaan
5e'"kament$sa
Sanmol !5ml : = sehari
Ma=pro 455 mg ! = sehari
1istrine 45 mg 4 = sehari
orte !55 mg ! = sehari
Proceles @5 ml : = sehari
N$n(me'"kament$sa
a. Menghindari kegiatan berenang
b. Tidak mengorek;ngorek telinga dengan benda apapun maupun dengan
-ari tangan
c. ,utrisi bergi*i/ (buah C sayuran)
H. Pr$gn$s"s
ad itam / dubia ad bonam
ad &unctionam / dubia ad bonam
12
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 13/34
BAB III
TIN8AUAN PU%TAKA
A. ANAT5I TELIN-A TEN-AH1,11
Telinga tengah terdiri dari /
4. Membran timpani.
!. 2aum timpani.:. Prosesus mastoideus.
<. Tuba eustachius
a. 5em&ran T"m#an"1
Membran timpani dibentuk dari dinding lateral kaum timpani dan
memisahkan liang telinga luar dari kaum timpani. 2etebalannya rata;rata
5$4 mm. Fetak membrana timpani tidak tegak lurus terhadap liang telinga
akan tetapi miring yang arahnya dari belakang luar kemuka dalam dan
membuat sudut <"o dari dataran sagital dan hori*ontal. Dari umbo kemuka
baah tampak re&leks cahaya ( none o& ligt).
13
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 14/34
Membran timpani mempunyai tiga lapisan yaitu /
4) Stratum kutaneum (lapisan epitel) berasal dari liang telinga.
!) Stratum mukosum (lapisan mukosa) berasal dari kaum timpani.
:) Stratum &ibrosum (lamina propria) yang letaknya antara stratumkutaneum dan mukosum.
Secara Anatomis membrana timpani dibagi dalam ! bagian /
d. Pars tensa
e. Pars &lasida atau membran Shrapnell$ letaknya dibagian atas muka dan
lebih tipis dari pars tensa dan pars &lasida dibatasi oleh ! lipatan yaitu /
a). Plika maleolaris anterior ( lipatan muka)
b). Plika maleolaris posterior ( lipatan belakang)
&. Ka/um T"m#an"
2aum timpani terletak didalam pars petrosa dari tulang temporal$ bentuknya
bikonka&. Diameter anteroposterior atau ertikal 4" mm$ sedangkan diameter
transersal !;@ mm. 2aum timpani mempunyai @ dinding yaitu / bagian atap$
lantai$ dinding lateral$ dinding medial$ dinding anterior$ dinding posterior.
1 Ata# ka/um t"m#an"
Dibentuk tegmen timpani$ memisahkan telinga tengah dari &osa
kranial dan lobus temporalis dari otak. bagian ini -uga dibentuk
14
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 15/34
oleh pars petrosa tulang temporal dan sebagian lagi oleh skuama
dan garis sutura petroskuama.
2. Lanta" ka/um t"m#an"
Dibentuk oleh tulang yang tipis memisahkan lantai kaum
timpani dari bulbus -ugularis$ atau tidak ada tulang sama sekali hingga
in&eksi dari kaum timpani mudah merembet ke bulbus ena -ugularis.
3. D"n'"ng me'"al.
Dinding medial ini memisahkan kaum timpani dari telingadalam$ ini -uga merupakan dinding lateral dari telinga dalam.
4. D"n'"ng #$ster"$r
Dinding posterior dekat ke atap$ mempunyai satu saluran
disebut aditus$ yang menghubungkan kaum timpani dengan antrum
mastoid melalui epitimpanum. Dibelakang dinding posterior kaum
timpani adalah &osa kranii posterior dan sinus sigmoid.
9. D"n'"ng anter"$r
Dinding anterior baah adalah lebih besar dari bagian atas dan
terdiri dari lempeng tulang yang tipis menutupi arteri karotis pada saat
memasuki tulang tengkorak dan sebelum berbelok ke anterior ".
Dinding ini ditembus oleh sara& timpani karotis superior dan in&erior
yang membaa serabut;serabut sara& simpatis kepleksus timpanikus
dan oleh satu atau lebih cabang timpani dari arteri karotis interna4.
Dinding anterior ini terutama berperan sebagai muara tuba eustachius.
2aum timpani terdiri dari /
a) Tulang;tulang pendengaran ( maleus$ inkus$ stapes)
b) Dua otot
c) Sara& korda timpani
15
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 16/34
d) Sara& pleksus timpanikus
Tulang;tulang pendengaran terdiri dari /
a) Malleus (hammer > martil).
b) +nkus (anil > landasan)
c) Stapes (stirrup > pelana)
Otot;otot pada kaum timpani terdiri dari/ otot tensor timpani (muskulus
tensor timpani) dan otot stapedius (muskulus stapedius)11
1 %ara K$r'a T"m#an"
Merupakan cabang dari nerus &asialis masuk ke kaum timpani dari
analikulus posterior yang menghubungkan dinding lateral dan posterior.
2orda timpani -uga mengandung -aringan sekresi parasimpatetik yang
berhubungan dengan kelen-ar ludah sublingual dan submandibula melalui
ganglion ubmandibular. 2orda timpani memberikan serabut perasa pada !>:
depan lidah bagian anterior.
2 Pleksus T"m#an"kus
'erasal dari n. timpani cabang dari nerus glosoåeus dan dengan
nerus karotikotimpani yang berasal dari pleksus simpatetik disekitar arteri
karotis interna.
3. %ara ,as"al11
Meninggalkan &osa kranii posterior dan memasuki tulang temporal
melalui meatus akustikus internus bersamaan dengan ,. %+++. Sara& &asial
terutama terdiri dari dua komponen yang berbeda$ yaitu /
16
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 17/34
(a). Sara& motorik untuk otot;otot yang berasal dari lengkung brankial
kedua (åeal) yaitu otot ekspresi a-ah$ stilohioid$ posterior
belly m. digastrik dan m. stapedius
(b). Sara& intermedius yang terdiri dari sara& sensori dan sekretomotor
parasimpatetis preganglionik yang menu-u ke semua glandula
a-ah kecuali parotis
6. Tu&a Eusta6h"us
Tuba eustachius disebut -uga tuba auditory atau tuba åotimpani.
'entuknya seperti huru& S. Pada orang deasa pan-ang tuba sekitar :@ mm
ber-alan ke baah$ depan dan medial dari telinga tengah dan pada anak
dibaah I bulan adalah 48$" mm.
Tuba terdiri dari ! bagian yaitu/
4) 'agian tulang terdapat pada bagian belakang dan pendek (4>: bagian)
!) 'agian tulang raan terdapat pada bagian depan dan pan-ang (!>:
bagian)
Otot yang berhubungan dengan tuba eustachius yaitu/
4. M. tensor eli palatini
!. M. eleator eli palatini
:. M. tensor timpani
<. M. salpingoåeus
ungsi tuba eustachius sebagai entilasi telinga.
'. Pr$sesus 5ast$"'eus
9ongga mastoid berbentuk seperti bersisi tiga dengan puncak
mengarah ke kaudal. Atap mastoid adalah fosa kranii media. Dinding
medial adalah dinding lateral fosa kranii posterior. Sinus sigmoid terletak
dibaah duramater pada daerah ini.
Pneumatisasi prosesus mastoideus ini dapat dibagi atas /
17
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 18/34
4) Prosesus Mastoideus 2ompakta (sklerotik)$ dimana tidak ditemui sel;
sel
!) Prosesus Mastoideus Spongiosa$ dimana terdapat sel;sel kecil sa-a
:) Prosesus Mastoideus dengan pneumatisasi yang luas$ dimana sel;sel
disini besar
'. ,I%IL-I PENDEN-A!AN1,4,
Getaran suara ditangkap oleh daun telinga yang dialirkan keliang telinga
dan mengenai membran timpani$ sehingga membran timpani bergetar. Getaran ini
diteruskan ke tulang;tulang pendengaran yang berhubungan satu sama lain.
Selan-utnya stapes menggerakkan tingkap lon-ong ( foramen ovale) yang -ugamenggerakkan perilim& dalam skala estibuli. Getaran diteruskan melalui
membran 9eissener yang mendorong endolim& dan membran basal kearah baah$
perilim& dalam skala timpani akan bergerak sehingga tingkap (&oramen rotundum)
terdorong ke arah luar. Skala media yang men-adi cembung mendesak endolim&
dan mendorong membran basal$ sehingga men-adi cembung kebaah dan
menggerakkan perilim& pada skala timpani. Pada aktu istirahat u-ung sel rambut
berkelok;kelok$ dan dengan berubahnya membran basal u-ung sel rambut men-adi
lurus. 9angsangan &isik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion 2alium dan ion
,atrium men-adi aliran listrik yang diteruskan ke cabang;cabang n.%+++$ yang
kemudian meneruskan rangsangan itu ke pusat sensorik pendengaran diotak (area
:I;<5) melalui sara& pusat yang ada dilobus temporalis.
,I%IL-I KE%EI5BAN-AN1,4,11
Selain perannya dalam pendengaran yang bergantung pada koklea$ telingadalam memiliki komponen khusus lain$ yakni aparatus estibularis$ yang
memberikan in&ormasi yang penting untuk sensasi keseimbangan dan untuk
koordinasi gerakan;gerakan kepala dengan gerakan;gerakan mata dan postur
tubuh. Aparatus estibularis terdiri dari dua set struktur yang terletak di dalam
tulang temporalis di dekat kokleaJkanalis semisirkularis dan organ otolit$ yaitu
utrikulus dan sakulus. 4
Aparatus estibularis mendeteksi perubahan posisi dan gerakan kepala.
18
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 19/34
Seperti di koklea$ semua komponen aparatus estibularis mengandung endolim&e
dan dikelilingi oleh perilim&e. 6uga$ serupa dengan organ 7orti$ komponen
estibuler masing;masing mengandung sel;sel rambut yang berespons terhadap
perubahan bentuk mekanis yang dicetuskan oleh gerakan;gerakan spesi&ik
endolim&e. Seperti sel;sel rambut auditorius$ reseptor estibularis -uga dapat
mengalami depolarisasi atau hiperpolarisasi$ bergantung pada arah gerakan cairan.
,amun$ tidak seperti sistem pendengaran$ sebagian besar in&ormasi yang
dihasilkan oleh sistem estibularis tidak mencapai tingkat kesadaran. 4$!$<
2analis semisirkularis mendeteksi akselerasi atau deselerasi anguler atau
rotasional kepala$ misalnya ketika memulai atau berhenti berputar$ ber-ungkir
balik$ atau memutar kepala. Tiap;tiap telinga memiliki tiga kanalis semisirkularis
yang secara tiga dimensi tersusun dalam bidang;bidang yang tegak lurus satu
sama lain. Sel;sel rambut resepti& di setiap kanalis semisirkularis terletak di atas
suatu bubungan (ridge) yang terletak di ampula$ suatu pembesaran di pangkal
kanalis. 9ambut;rambut terbenam dalam suatu lapisan gelatinosa seperti topi di
atasnya$ yaitu kupula$ yang menon-ol ke dalam endolim&e di dalam ampula.
2upula bergoyang sesuai arah gerakan cairan$ seperti ganggang Taut yang
mengikuti arah gelombang air.<
Akselerasi (percepatan) atau deselerasi (perlambatan) selama rotasi kepala
ke segala arah menyebabkan pergerakan endolim&e$ paling tidak$ di salah satu
kanalis semisirkularis karena susunan tiga dimensi kanalis tersebut. 2etika kepala
mulai bergerak$ saluran tulang dan bubungan sel rambut yang terbenam dalam
kupula bergerak mengikuti gerakan kepala. ,amun$ cairan di dalam kanalis$ yang
tidak melekat ke tengkorak$ mulamula tidak ikut bergerak sesuai arah rotasi$ tetapi
tertinggal di belakang karena adanya inersia (kelembaman). (2arena inersia$ benda yang diam akan tetap diam$ dan benda yang bergerak akan tetap bergerak$
kecuali -ika ada suatu gaya luar yang beker-a padanya dan menyebabkan
perubahan.) 2etika endolim&e tertinggal saat kepala mulai berputar$ endolim&e
yang terletak sebidang dengan gerakan kepala pada dasarnya bergeser dengan
arah yang berlaanan dengan arah gerakan kepala (serupa dengan tubuh Anda
yang miring ke kanan seaktu mobil yang Anda tumpangi berbelok ke kiri).
Gerakan cairan ini menyebabkan kupula condong ke arah yang berlaanan
19
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 20/34
dengan arah gerakan kepala$ membengkokkan rambut;rambut sensorik yang
terbenam di dalamnya. Apabila gerakan kepala berlan-ut dalam arah dan
kecepatan yang sama$ endolim&e akan menyusul dan bergerak bersama dengan
kepala$ sehingga rambut;rambut kembali ke posisi tegak mereka. 2etika kepala
melambat dan berhenti$ keadaan yang sebaliknya ter-adi. Endolim&e secara
singkat melan-utkan diri bergerak searah dengan rotasi kepala sementara kepala
melambat untuk berhenti. Akibatnya$ kupula dan rambutrambutnya secara
sementara membengkok sesuai dengan arah rotasi semula$ yaitu berlaanan
dengan arah mereka membengkok ketika akselerasi. Pada saat endolim&e secara
bertahap berhenti$ rambut;rambut kembali tegak. Dengan demikian$ kanalis
semisirkularis mendeteksi perubahan kecepatan gerakan rotasi kepala. 2analis
tidak berespons -ika kepala tidak bergerak atau ketika bergerak secara sirkuler
dengan kecepatan tetap. !$:
9ambut;rambut pada sel rambut estibularis terdiri dari dua puluh sampai
lima puluh stereosilia$ yaitu mikroilus yang diperkuat oleh aktin$ dan satu silium$
kinosilium. Setiap sel rambut berorientasi sedemikian rupa$ sehingga sel tersebut
mengalami depolarisasi ketika stererosilianya membengkok ke arah kinosiliumH
pembengkokan ke arah yang berlaanan menyebabkan hiperpolarisasi sel. Sel;sel
rambut membentuk sinaps *at perantara kimiai dengan u-ung;u-ung terminal
neuron a&eren yang akson;aksonnya menyatu dengan akson struktur estibularis
lain untuk membentuk sara& estibularis. Sara& ini bersatu dengan sara& auditorius
dari koklea untuk membentuk sara& estibulokoklearis. Depolarisasi sel;sel
rambut meningkatkan kecepatan pembentukan potensial aksi di serat;serat a&erenH
sebaliknya$ ketika sel;sel rambut mengalami hiperpolarisasi$ &rekuensi potensial
aksi di serat a&eren menurun.
4$!$<
Sementara kanalis semisirkularis memberikan in&ormasi mengenai
perubahan rotasional gerakan kepala kepada SSP$ organ otolit memberikan
in&ormasi mengenai posisi kepala relati& terhadap graitasi dan -uga mendeteksi
perubahan dalam kecepatan gerakan linier (bergerak dalam garis lurus tanpa
memandang arah). 3trikulus dan sakulus adalah struktur seperti kantung yang
terletak di dalam rongga tulang yang terdapat di antara kanalis semisirkularis dan
koklea. 9ambut;rambut pada sel;sel rambut resepti& di organ;organ ini -uga
20
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 21/34
menon-ol ke dalam suatu lembar gelatinosa di atasnya$ yang gerakannya
menyebabkan perubahan posisi rambut serta menimbulkan perubahan potensial di
sel rambut. Terdapat banyak kristal halus kalsium karbonatJotolit (Kbatu
telingaK)Jyang terbenam di dalam lapisan gelatinosa$ sehingga lapisan tersebut
lebih berat dan lebih lembam (inert ) daripada cairan di sekitarnya. 2etika
seseorang berada dalam posisi tegak$ rambut;rambut di dalam utrikulus
berorientasi secara ertikal dan rambut;rambut sakulus ber-a-ar secara hori*ontal.<
Sakulus memiliki &ungsi serupa dengan utrikulus$ kecuali baha is
berespons secara selekti& terhadap kemiringan kepala men-auhi posisi hori*ontal
(misalnya bangun dari tempat tidur) dan terhadap akselerasi atau deselerasi liner
ertikal (misalnya meloncat;loncat atau berada dalam eleator). <
Sinyal;sinyal yang berasal dari berbagai komponen aparatus estibularis
dibaa melalui sara& estibulokoklearis ke nukleus estibularis$ suatu kelompok
badan sel sara& di batang otak$ dan ke serebelum. Di sini in&ormasi estibuler
diintegrasikan dengan masukan dari permukaan kulit$ mata$ sendi$ dan otot untuk/
(4) mempertahankan keseimbangan dan postur yang diinginkan
(!) mengontrol otot mata eksternal$ sehingga mata tetap ter&iksasi ke titik
yang sama alaupun kepala bergerak
(:) mempersepsikan gerakan dan orientasi. 4$:
'eberapa indiidu$ karena alasan yang tidak diketahui$ sangat peka
terhadap gerakan;gerakan tertentu yang mengakti&kan aparatus estibularis dan
menyebabkan ge-ala pusing (dizziness) dan mualH kepekaan ini disebut mabuk
per-alanan (motion sickness). 2adang;kadang ketidakseimbangan cairan di telinga
dalam menyebabkan penyakit Meniere. Tidaklah mengherankan$ karena baik
aparatus estibularis maupun koklea mengandung cairan telinga dalam yang
sama$ timbul ge-ala keseimbangan dan pendengaran. Penderita mengalami
serangan sementara ertigo (pusing tu-uh keliling). <
. TITI% 5EDIA1,2,3,4,5
1. Pengert"an
21
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 22/34
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah.$ tuba Eustachius$ antrum mastoid dan sel;sel mastoid.
Otitis media terbagi atas otitis media supurati& dan otitis media nonsupurati& (otitis media serosa$ otitis media sekretoria$ otitis media musinosa$
otitis media e&usi>OME). Masing;masing mempunyai bentuk akut dan
kronis. Selain itu terdapat -uga otitis media spesi&ik$ seperti otitis media
tuberkulosa atau otitis media si&ilitika. Otitis media yang lain disebut otitis
media adhesie. Pada beberapa penelitian$ diperkirakan ter-adinya otitis
media yaitu !"# pada anak;anak. +n&eksi umumnya ter-adi dua tahun
pertama kehidupan dan puncaknya pada tahun pertama masa sekolah.
1arus dibedakan antara otitis media akut dan otitis media e&usi. Otitis
media e&usi lebih umum daripada otitis media akut. 2etika otitis media e&usi
didiagnosis dengan otitis media akut$ antibiotic yang diberikan bisa tidak
sesuai. Otitis media e&usi yaitu adanya cairan ditelinga tengah tanpa adanya
ge-ala in&eksi. Otitis media e&usi biasanya disebabkan tertutupnya Tua
!ustachius dan cairan terperangkap di telinga tengah. Ge-ala dari otitis
media akut datang bila cairan di telinga tengah terin&eksi.
t"t"s 5e'"a Akut3,4,5,6
Telinga tengah biasanya steril$ meskipun terdapat mikroba di daerah
nasoå dan å. Secara &isiologik nterdapat mekanisme pencegahan
masuknya mikroba ke dalam telinga tengah oleh silia mukosa tuba
Eustachius$ en*im dan antibodi.
Otitis media akut (OMA) biasanya ter-adi karena &aktor pertahanan
tubuh ini terganggu. Sumbatan tuba Eustachius merupakan &actor penyebab
utama dari otitis media. 2arena &ungsi tuba Eustachius terganggu$
pencegahan inasi kuman ke telinga tengah -uga terganggu$ sehingga kuman
masuk ke dalam telinga tengah dan ter-adi peradangan.
Selain itu$ pencetus lain adalah in&eksi saluran napas atas. Pada anak$
makin sering anak terkena in&eksi saluran napas$ makin besar kemungkinan
ter-adinya OMA. Pada bayi ter-adinya OMA dipermudah oleh karena tuba
22
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 23/34
Eustachiusnya pendek$ lebar dan letaknya agak hori*ontal$ dan -uga adenoid
pada anak relati& lebih besar dibanding orang deasa.
2. E#"'em"$l$g"4,5,6
Di Amerika Serikat$ diperkirakan 8"# anak mengalami setidaknya
satu episode otitis media sebelum usia tiga tahun dan hampir setengah dari
mereka mengalaminya tiga kali atau lebih. Di +nggris$ L !"# anak
mengalami minimal satu episode sebelum usia sepuluh tahun. Sering ter-adi
pada usia :;@ tahun.
3. Et"$l$g"4,5,6
aktor pasien
- Prematur dan bayi berat lahir rendah
- 3mur muda
- 9iayat keluarga
- 9as
- +munitas rendah
- 2elainan kranio&asial
-Penyakit neuromuscular
- Alergi
aktor lingkungan
- Tempat tinggal yang padat penduduk
- Status sosial;ekonomi rendah
- Terpapar polusi dan merokok
- Musin gugur atau dingin
-
Tidak mendapatkan asi$ menggunakan susu botol.
4. Pat$l$g"3,4
2uman utama penyebab OMA adalah bakteri piogenik$ seperti
Streptokokus hemolitikus$ Sta&ilokokus aureus$ Pneumokokus. Selain itu
kadang ditemukan -uga 1emo&ilus in&luen*a$ !scherichia colli,
Streptokokus unhemolitikus$ Proteus ulgaris dan Pseudomonas
23
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 24/34
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 25/34
Stadium supurasi yang berlan-ut dan tidak tertangani dengan
baik akan menimbulkan ruptur membran timpani akibat timbulnya
nekrosis mukosa dan submukosa membran timpani. Daerah nekrosis
terasa lebih lembek dan berarna kekuningan. ,ekrosis ini
disebabkan oleh ter-adinya iskemia akibat tekanan kapiler membran
timpani karena penumpukan nanah yang terus berlangsung di kaum
timpani dan akibat trombo&lebitis ena;ena kecil.
2eadaan stadium supurasi dapat kita tangani dengan melakukan
miringotomi. 'edah kecil ini kita lakukan dengan membuat luka insisi
pada membran timpani sehingga nanah akan keluar dari telinga tengah
menu-u liang telinga luar. Fuka insisi pada membran timpani akan
mudah menutup kembali sedangkan ruptur lebih sulit menutup
kembali. 'ahkan membran timpani bisa tidak menutup kembali -ika
membran timpani tidak utuh lagi.
d) Stadium Per&orasi4,5
Stadium per&orasi ditandai oleh ruptur membran timpani
sehingga sekret berupa nanah yang -umlahnya banyak akan mengalir
dari telinga tengah ke liang telinga luar. 2adang;kadang pengeluaran
sekret bersi&at pulsasi (berdenyut). Stadium ini sering disebabkan oleh
terlambatnya pemberian antibiotik dan tingginya irulensi kuman.
Setelah nanah keluar$ anak berubah men-adi lebih tenang$ suhu
menurun dan bisa tidur nyenyak. 6ika membran timpani tetap per&orasi
dan pengeluaran sekret (nanah) tetap berlangsung selama lebih :
minggu maka keadaan ini disebut otitis media supurati& subakut. 6ika
kedua keadaan tersebut tetap berlangsung selama lebih 4$";! bulan
maka keadaan itu disebut otitis media supurati& kronik (OMS2).
e). Stadium 9esolusi4
Stadium resolusi ditandai oleh membran timpani berangsur
normal hingga per&orasi membran timpani menutup kembali dan
sekret purulen tidak ada lagi. Stadium ini berlangsung -ika membran
25
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 26/34
timpani masih utuh$ daya tahan tubuh baik$ dan irulensi kuman
rendah. Stadium ini didahului oleh sekret yang berkurang sampai
mengering.
Apabila stadium resolusi gagal ter-adi maka akan berlan-ut
men-adi otitis media supurati& kronik (OMS2). 2egagalan stadium ini
berupa membran timpani tetap per&orasi dan sekret tetap keluar secara
terus;menerus atau hilang timbul. Otitis media supurati& akut (OMA)
dapat menimbulkan ge-ala sisa (seuele) berupa otitis media serosa.
Otitis media serosa ter-adi -ika sekret menetap di kaum timpani tanpa
mengalami per&orasi membran timpani.
:. -ejala Kl"n"k 5A5,6
Ge-ala klinik otitis media supurati& akut (OMA) tergantung dari
stadium penyakit dan umur penderita. Ge-ala stadium supurasi berupa
demam tinggi dan suhu tubuh menurun pada stadium per&orasi.
Ge-ala klinik otitis media supurati& akut (OMA) berdasarkan umur
penderita$ yaitu /
- 'ayi dan anak kecil. Ge-alanya / demam tinggi bisa sampai :I57
(khas pada stadium supurasi)$ sulit tidur$ tiba;tiba men-erit saat tidur$
mencret$ ke-ang;ke-ang$ dan kadang;kadang memegang telinga yang
sakit. 6ika ter-adi rupture membrane timpani$ maka secret mengalir ke
liang telinga$ suhu tubuh menurun dan anak tertidur tenang.
- Anak yang sudah bisa bicara. Ge-alanya / biasanya rasa nyeri dalam
telinga$ suhu tubuh tinggi$ dan riayat batuk pilek.- Anak lebih besar dan orang deasa. Ge-alanya / rasa nyeri dan
gangguan pendengaran (rasa penuh dan pendengaran berkurang).
;. Tera#" 9,10
Penatalaksanaan OMA tergantung pada stadium penyakitnya.
Pengobatan pada stadium aal ditu-ukan untuk mengobati in&eksi saluran
napas$ dengan pemberian antibiotik$ dekongestan lokal atau sistemik$ dan
antipiretik. Tu-uan pengobatan pada otitis media adalah untuk menghindari
26
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 27/34
komplikasi intrakrania dan ekstrakrania yang mungkin ter-adi$ mengobati
ge-ala$ memperbaiki &ungsi tuba !ustachius$ menghindari per&orasi membran
timpani$ dan memperbaiki sistem imum lokal dan sistemik.
Pada stadium oklusi$ tu-uan terapi dikhususkan untuk membuka kembali
tuba eustachius. Diberikan obat tetes hidung 17l e&edrin 5$"# dalam larutan
&isiologik untuk anak 4! thn dan 17l e&edrin 4# dalam larutan &isiologik untuk
anak yang berumur N4! thn atau deasa$ antihistamin bila ada tanda;tanda alergi$
serta antipiretik. Selain itu$ sumber in&eksi -uga harus diobati dengan memberikan
antibiotik selama 8 hari/
• Ampisilin / Deasa "55 mg < = sehariH Anak !" mg>2g'' < = sehari atau
• Amoksisilin / Deasa "55 mg : = sehariH Anak 45 mg>2g'' : = sehari atau
• Eritromisin / Deasa "55 mg < = sehariH Anak 45 mg>2g'' < = sehari
Pada stadium presupurasi$ diberikan antibiotik$ obat tetes hidung$ dan
analgesik. 'ila membran timpani sudah hiperemi di&us$ sebaiknya dilakukan
miringotomi. Antibiotik yang diberikan ialah penisilin atau eritromisin$ selama
45;4< hari/
• Ampisilin / Deasa "55 mg < = sehariH Anak !" mg>2g'' < = sehari atau
• Amoksisilin / Deasa "55 mg : = sehariH Anak 45 mg>2g'' : = sehari atau
• Eritromisin / Deasa "55 mg < = sehariH Anak 45 mg>2g'' < = sehari
6ika terdapat resistensi$ dapat diberikan kombinasi dengan asam klaunalat
atau se&alosporin. 3ntuk terapi aal diberikan penisilin +M agar konsentrasinya
adekuat di dalam darah. Antibiotik diberikan minimal selama 8 hari. Pada anak
diberikan ampisilin <="5;455 mg>2g''$ amoksisilin <=<5 mg>2g''>hari$ atau
eritromisin <=<5 mg>kg''>hari. 2emudian diberikan obat tetes hidung nasal
dekongestan maksimal " hari$ antihistamin bila ada tanda;tanda alergi$ antipiretik$
analgetik dan pengobatan simtomatis lainnya.
Pada stadium supurasi ter-adi edema yang hebat pada mukosa telinga
tengah dan hancurnya sel epitel super&icial$ serta terbentuknya eksudat yang
purulen di kaum timpani$ menyebabkan membrane timpani menon-ol "ulging#
kearah liang telinga luar.pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit$ nadi dan
27
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 28/34
suhu meningkat$ serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Apabila tekanan
nanah di kaum timpani tidak berkurang$ maka ter-adi iskemi$ akibat tekanan
pada kapiler;kapiler$ serta timbul trombo&lebitis pada ena;ena kecil dan
nekrosis mukosa dan submukosa. ,ekrosis ini pada membrane timpani terlihat
sebagai daerah yang lebih lembek dan berarna kekuningan$ di tempat ini akan
ter-adi ruptur.
'ila tidak dilakukan insisi membrane timpani (miringotomi) pada stadium
ini$ maka kemungkinan besar membrane timpani akan rupture dan nanah keluar
ke liang telinga. Dengan dilakukan miringotomi luka insisi akan menutup
kembali$ sedangkan apabila ter-adi rupture$ maka lubang tempat rupture
(per&orasi) tidak mudah menutup kembali. Miringotomi dilakukan -ika membran
timpani masih utuh.
Selain miringotomi$ diberikan -uga antibiotik pada stadium ini$ yaitu/
• Amo=yciline / Deasa := "55mg>hari$ 'ayi>anak "5mg>kg''>hari
• Erythromycine / Deasa> anak sama dengan dosis amo=yciline
• 7otrimo=a*ole/ (kombinasi trimethroprim ?5mg dan sul&ametho=a*ole <55mg;
tablet) untuk deasa !=! tablet$ Anak (trimethroprim <5mg dan
sul&ametho=a*ole !55mg) suspense !=4 cth.
• 6ika kuman sudah resisten (in&eksi berulang)/ kombinasi amo=yciline dan asam
claulanic$ deasa :=@!" mg>hari. 'ayi >anak$ disesuaikan dengan '' dan usia.
Antibiotik diberikan 8;45 hari$ pemberian yang tidak adekuat dapat
menyebabkan kekambuhan. Penderita yang alergi penicillin dapat diberikan
golongan makrolid (A*ithromicine$ 9o=ythromicine).
Pada stadium per&orasi$ sering terlihat sekret banyak keluar$
kadang secara berdenyut atau pulsasi. Diberikan obat cuci telinga (ear toilet )
1!O! :# (<;" tetes sehari) selama : sampai dengan " hari serta antibiotik
yang adekuat$ berupa cipro&lo=acin !55 mg (!=4) selama :;4< hari. 'iasanya
sekret akan hilang dan per&orasi akan menutup kembali dalam 8 sampai
dengan 45 hari.
28
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 29/34
Pada stadium resolusi$ membran timpani berangsur normal kembali$
sekret tidak ada lagi$ dan per&orasi menutup. 'ila tidak ter-adi resolusi
biasanya sekret mengalir di liang telinga luar melalui per&orasi di membran
timpani. Antibiotik dapat dilan-utkan sampai : minggu. 'ila keadaan ini
berterusan$ mungkin telah ter-adi mastoiditis.
Sekitar ?5# kasus OMA sembuh dalam : hari tanpa pemberian
antibiotik. Obserasi dapat dilakukan. Antibiotik dian-urkan -ika ge-ala tidak
membaik dalam dua sampai tiga hari$ atau ada perburukan ge-ala. Ternyata
pemberian antibiot ik yang segera dan dosis sesuai dapat terhindar dari te-adinya
komplikasi supurati& seterusnya. Masalah yang muncul adalah risiko
terbentuknya bakteri yang resisten terhadap antibiotik meningkat. Menurut
$merican $cadem% of &ediatrics (!55<)$ mengkategorikan OMA yang dapat
diobserasi dan yang harus segera diterapi dengan antibiotik sebagai berikut. 6
Tabel 4. 2riteria Terapi Antibiotik dan Obserasi pada Anak dengan OMA
3sia Diagnosis pasti (certain) Diagnosis meragukan
2urang dari @ bulan Antibiotik Antibiotik
@ bulan sampai ! tahun Antibiotik Antibiotik -ika ge-ala berat$
! tahun ke atas Antibiotik -ika ge-ala
berat
Obserasi
Diagnosis pasti OMA harus memiliki tiga kriteria$ yaitu bersi&at akut$
terdapat e&usi telinga tengah$ dan terdapat tanda serta ge-ala in&lamasi telinga
tengah. Ge-ala ringan adalah nyeri telinga ringan dan demam kurang dari :I7
dalam !< -am terakhir. Sedangkan ge-ala berat adalah nyeri telinga sedang 0
berat atau demam :I7. Pilihan obserasi selama <? 0 8! -am hanya dapat
dilakukan pada anak usia enam bulan sampai dengan dua tahun$ dengan ge-ala
ringan saat pemeriksaan$ atau diagnosis meragukan pada anak di atas dua
tahun. 'ollow(up dilaksanakan dan pemberian analgesia seperti asetamino&en
dan ibupro&en tetap diberikan pada masa obserasi. 10
29
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 30/34
Menurut $merican $cademic of &ediatric (!55<)$ amoksisilin merupakan
first(line terapi dengan pemberian ?5mg>kg''>hari sebagai terapi antibiotik aal
selama lima hari. Amoksisilin e&ekti& terhadap Streptococcus penumoniae.
6ika pasien alergi ringan terhadap amoksisilin$ dapat diberikan se&alosporin
seperti cefdinir . Second(line terapi seperti amoksisilin;klaulanat e&ekti&
terhadap Haemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis, termasuk
Streptococcus penumoniae) &neumococcal *( valent con+ugate vaccine dapat
dian-urkan untuk menurunkan prealensi otitis media. 6
• Pembedahan
Terdapat beberapa tindakan pembedahan yang dapat menangani OMA
rekuren$ seperti miringotomi dengan insersi tuba timpanosintesis$ dan
adenoidektomi.
4. Miringotomi8,9
Miringotomi ialah tindakan insisi pada pars tensa membran
timpani$ supaya ter-adi drainase sekret dari telinga tengah ke liang telinga
luar. Syaratnya adalah harus dilakukan secara dapat dilihat langsung$
anak harus tenang sehingga membran timpani dapat dilihat dengan baik.
Fokasi miringotomi ialah di kuadran postero;in&erior. 'ila terapi yang
diberikan sudah adekuat$ miringotomi tidak perlu dilakukan$ kecuali -ika
terdapat pus di telinga tengah. +ndikasi miringotomi pada anak dengan
OMA adalah nyeri berat$ demam$ komplikasi OMA seperti paresis
nerus &asialis$ mastoiditis$ labirinitis$ dan in&eksi sistem sara& pusat.
Miringotomi merupakan terapi third(line pada pasien yang mengalami
kegagalan terhadap dua kali terapi antibiotik pada satu episode OMA.
Salah satu tindakan miringotomi atau timpanosintesis di-alankan
terhadap anak OMA yang respon kurang memuaskan terhadap terapi
second(line$ untuk menidenti&ikasi mikroorganisme melalui kultur.
!. Timpanosintesis8,9
Timpanosintesis merupakan pungsi pada membran timpani$
dengan analgesia lokal supaya mendapatkan sekret untuk tu-uan
30
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 31/34
pemeriksaan. +ndikasi timpanosintesis adalah terapi antibiotik tidak
memuaskan$ terdapat komplikasi supurati&$ pada bayi baru lahir atau
pasien yang sistem imun tubuh rendah. Menurut 'uchman (!55:)$ pipa
timpanostomi dapat menurun morbiditas OMA seperti otalgia$ e&usi
telinga tengah$ gangguan pendengaran secara signi&ikan dibanding
dengan plasebo dalam tiga penelitian prosperti&$ randomized trial yang
telah di-alankan.
:. Adenoidektomi8,9
Adenoidektomi e&ekti& dalam menurunkan risiko ter-adi otitis
media dengan e&usi dan OMA rekuren$ pada anak yang pernah
men-alankan miringotomi dan insersi tuba timpanosintesis$ tetapi hasil
masih tidak memuaskan. Pada anak kecil dengan OMA rekuren yang
tidak pernah didahului dengan insersi tuba$ tidak dian-urkan
adenoidektomi$ kecuali -ika ter-adi obstruksi -alan napas dan rinosinusitis
rekuren.
<. K$m#l"kas" t"t"s 5e'"a %u#urat" Akut 5A 5,6,7
a) +ntratemporal atau ekstrakranial
0 Mastoiditis
0 Fabirintitis
0 Paralse , %++
0 Petrositis
b) +ntrakranial
0 Trombosus sinus lateralis
31
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 32/34
0 Meningitis
0 Abses Otak
0 Abses Ekstra dural
0 Abses subdural
0 Otitik hidrose&alus
2omplikasi intrakranial -auh lebih sering ditemukan sebagai akibat
OMS2 tipe Maligna
32
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 33/34
DA,TA! PU%TAKA
4. Soepardi EA$ +skandar ,$ 'ashiruddin 6$ 9estuti 9D. 'uku A-ar +lmu 2esehatan
Telinga 1idung Tenggorok 2epala C Feher. Edisi 2eenam. 6akarta / 23+ H
!558. p. 45!;45:
!.Suted-o A.. 'uku Saku Mengenal Penyakit Melalui 1asil Pemeriksaan
Faboratorium. ogyakarta/ Amara 'ooks H !558.
:. Price SA$ ilson FM. Pato&isiologi 2onsep 2linis Proses;Proses Penyakit. Ed @.
6akarta / EG7 H !55". P. 4<5!;4<!4
<. OtitisMedia(Ear+n&ection).Aailable&rom
http/>>.nidcd.nih.go>health>hearing>otitism.asp diunduh ! ,oember
!54"/ 4?/<8Q
". 7hronic Otitis Media (Middle Ear +n&ection) and 1earing Foss. Aailable &rom
http/>>.entnet.org>2idsE,T>hearingloss.c&m diunduh :5 Oktober !54"/
4@/!:Q
@. Diagnosis and Management o& Acute Otitis Media. PED+AT9+7S %ol. 44: ,o.
"May!55<$pp.4<"4;4<@".aailable&rom
http/>>aappolicy.aappublications.org>cgi>content>&ull>pediatrics H44:>">4<"4
diunduh :5 Oktober !54"/ 4</4"Q
8. Diagnosis and treatment o& otitis media in children. +nstitute &or 7linical Systems
+mproement (+7S+). Diagnosis and treatment o& otitis media in children.
'loomington (M,)/ +nstitute &or 7linical Systems +mproement (+7S+)H !54!
May. Aailable &rom http/>>.guideline.go>summary>summary.asp=R
docid"<"5 diunduh :5 Oktober !54"/ 45/<8Q
?. Fittle P$ et al. Predictors o& poor outcome and bene&its &rom antibiotics in children
ith acute otitis media/ pragmatic randomised trial. 'M6 !55IH:!"/!! Aailable
&rom http/>>bm-.bm--ournals.com>cgi>content>&ull>:!">8:"<>!!R
i-key8<!c<44e?@bb&b:4b4a"445"&&Ib&cI"d?a:4<:: diunduh :5 Oktober
!54"/ 45/54Q
I. ellbery 7. Standard;Dose Amo=icillin &or Acute Otitis Media. Aailable &rom
http/>>.aa&p.org>a&p>!5 4! 5"54>tips>4?.html diunduh :4 Oktober !54"/
!5/"!Q
33
8/15/2019 Case OMA Hiperemis
http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 34/34
10.Adams$ George F. M.D et all. -.!S 'undamentals of otolar%ngolog%) Edisi %+.
EG7$ 6akarta / 4II8.