Download - BINCANG PENA #1
BINCANG PENA #1
“Tips dan Trik Menulis Karya Ilmiah”
Menurut Gastel dan Day (2016), karya tulis ilmiah merupakan laporan yang ditulis dan
dipublikasikan yang mendeskripsikan hasil penelitian. Tujuan karya tulis ilmiah harus
dipublikasikan adalah untuk menginformasikan kepada khalayak umum bahwa penelitian
terkait telah dilakukan dan agar penelitian tersebut bisa dikembangkan oleh orang lain.
Publikasi ilmiah yang dapat diterima harus merupakan pengungkapan pertama yang berisi
informasi yang cukup. Karya tulis ilmiah dapat dilakukan untuk melaporkan hasil observasi,
mengulang eksperimen yang pernah dilakukan, dan mengevaluasi proses intelektual.
Mengulang eksperimen yang pernah dilakukan maksudnya adalah penelitian tidak harus
menghasilkan penelitian baru, tapi juga bisa mengembangkan dari penelitian yang sudah ada.
Karya tulis ilmiah (KTI) berbeda dengan esai. Secara struktur, esai lebih singkat
daripada karya tulis ilmiah. Struktur esai terdiri dari latar belakang masalah, inovasi,
kesimpulan. Kesimpulan inilah yang menjadi ujung tombak esai yang menjabarkan masalah
mana yang sedang dibicarakan atau dicari solusinya. Sedangkan pada KTI, umumnya struktur
terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat), Bab II
Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, serta Bab V
Penutup (kesimpulan dan saran). Tinjauan Pustaka membahas teori yang akan digunakan
sebagai pisau penelitian. Metode Penelitian dapat membedakan penelitian sosial dan saintek,
tergantung dari metode yang dipakai. Bab IV atau Hasil dan Pembahasan, berisi jawaban atas
rumusan masalah yang disusun pada Bab I. Penyusunan esai sedikit lebih rumit dibandingkan
KTI, karena biasanya esai memiliki limit kata yang lebih sedikit, menyesuaikan pedoman pihak
penyelenggara.
Dalam perlombaan, kebanyakan para juri melakukan skrining KTI hanya pada Bab I
dan Bab V. Pada Bab I, juri melihat seberapa detil penjabaran masalah. Lalu, pada Bab V, juri
akan menilai apakah inovasi yang ditawarkan sudah sesuai dan menjawab rumusan masalah di
Bab I. Sedangkan pada perlombaan esai, biasanya para juri menilai kesimpulan terlebih dahulu.
Untuk judul, KTI cenderung mencantumkan teori dan inovasi, sedangkan esai mengedepankan
nama inovasinya. Agar lebih baik dan menarik, sebaiknya menambahkan gambaran inovasi di
esai perlombaan.
Terdapat tiga jenis proses dalam mencari ide karya ilmiah, yang pertama adalah banyak
membaca buku atau media informasi. Karena kedua sumber tersebut memuat berita atau tren
terbaru yang sedang berlangsung di masa kini. Yang kedua adalah ATM (Amati, tiru, dan
modifikasi). Maksud ATM di sini bukanlah meniru secara persis penelitian yang sudah ada,
tapi tetap harus dimodifikasi dan ditambahkan hal yang membedakan dari penelitian tersebut.
Lalu yang terakhir adalah peka terhadap lingkungan sekitar karena banyak permasalah sekitar
atau isu lingkungan tempat tinggal yang mungkin butuh sebuah solusi yang baru.
Dalam mengikuti perlombaan, narasumber memiliki beberapa tips dan trik yang sering
diterapkan. Langkah pertama adalah menyusun timeline dari perlombaan yang diadakan,
seperti batas waktu pengiriman abstrak dan tanggal presentasi. Hal ini bertujuan agar tidak ada
waktu yang bertabrakan dengan kegiatan lainnya. Langkah selanjutnya adalah menentukan
masalah dan memberikan solusi melalui inovasi. Masalah haruslah berdasarkan data dan fakta,
serta inovasi yang ditawarkan adalah inovasi baru. Agar mendapat pandangan baru dan
menghindari inovasi yang sudah ada, mintalah pendapat orang lain terkait peneltian. Kemudian
setelah karya tulis selesai, lakukan latihan presentasi dan membuat list pertanyaan yang
kemungkinan akan ditanyakan oleh para juri agar lebih siap. Kemudian yang terakhir adalah
berusaha dengan maksimal dan berdoa.
Pesan terakhir dari narasumber adalah untuk sering mengikuti perlombaan agar melatih
public speaking dan punya pengalaman interaksi dan berkomunikasi langsung dengan
masyarakat. Temukan potensi diri dan kembangkan melalui kompetisi, semangat berprestasi!
BINCANG PENA #2
“How to Pursue Networking Opportunities in Online Classes”
Networking merupakan suatu hal yang berhubungan dengan orang lain sehingga
membutuhkan sikap kerendahan hati dan saling menghormati satu sama lain.
Networking menjadi suatu hal yang penting karena setiap manusia merupakan homo
economicus yang berarti manusia selalu ingin kebutuhannya terpenuhi dan juga homo
sosius yang mana manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Terdapat beberapa jenis
networking, salah satunya yang kerap kali diterapkan adalah stratifikasi dalam suatu
golongan sehingga relasi yang dibangun menimbulkan rasa kepatuhan dari tingkatan
terbawah menuju ke atas, contohnya dalam sistem kerajaan. Contoh lain dari kegiatan
networking adalah program merdeka belajar yang dibuat oleh Kemendikbud. Dalam
program ini, mahasiswa dapat memperluas koneksi di antara mahasiswa lainnya di
seluruh Indonesia.
Dengan networking, kita bisa mengembangkan potensi dalam diri dengan
banyak hal. Terdapat beberapa orang yang memiliki privilege untuk membangun
networking tetapi hal tersebut bukanlah menjadi syarat utama dalam memperluas
koneksi. Salah satu hal yang mendukung untuk membangun sebuah networking adalah
bakat yang kita miliki karena semua akan sia-sia apabila tidak ada bakat yang dapat kita
tawarkan untuk membangun sebuah relasi. Selain itu, dengan networking kita bisa
membangun sebuah persahabatan dan timbul perasaan ingin berkorban satu sama lain.
Networking penting untuk dibangun karena kemanusiaan di atas segala hal
tanpa memandang ras, suku, dan agama. Terdapat beberapa prinsip yang harus kita
terapkan agar mempermudah dalam membangun networking, yaitu prinsip yang
pertama, kita tidak boleh memandang rendah orang lain karena bagaimanapun juga kita
pasti akan membutuhkan orang lain dalam kehidupan kita. Prinsip kedua, semua orang
sama di mata Tuhan sehingga kita tidak boleh merasa menjadi yang paling benar, paling
tinggi, paling pintar, dan lain sebagainya. Prinsip ke tiga, bahwa setiap manusia itu
penting. Ketika ingin membangun sebuah relasi, menjadi seseorang yang berani
berinteraksi terlebih dahulu merupakan sebuah awalan yang tepat. Apabila kita menjadi
seseorang yang pasif maka kita tidak akan pernah tau bahwa pada dasarnya kita juga
penting.
Dengan zaman yang kini serba modern, teknologi berkembang pesat,
membangun networking akan terasa jauh lebih mudah karena banyaknya platform
digital yang mempermudah kita untuk berinteraksi dengan banyak orang di seluruh
dunia. Namun, terdapat beberapa hal yang harus kita perhatikan yakni terkait etika saat
berkomunikasi online. Dalam menggunakan media sosial, kita harus bisa
memanfaatkannya dengan baik dan bijak tanpa merendahkan orang lain. Kunci utama
dalam membangun networking adalah menjadi diri kita sendiri. Persahabatan yang
didasari oleh kepalsuan, tidak akan membuahkan hasil apapun. Berbeda dengan
menjadi diri kita apa adanya, maka orang lain akan jauh lebih percaya pada kita.
Ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan untuk membangun networking,
yakni melalui kegiatan volunteering, lomba akademik maupun nonakademik,
berwirausaha, mengikuti sebuah organisasi, berkumpul dengan teman, dan melakukan
olahraga. Melalui kegiatan volunteering, kita akan mendapatkan teman yang mau
merelakan waktunya untuk orang lain. Serta, kegiatan lomba akan mempertemukan kita
dengan orang-orang yang kompetitif, Selanjutnya, melalui kegiatan berwirausaha dapat
mempertemukan kita dengan tipikal teman yang memiliki banyak inovasi. Sehingga
memiliki banyak relasi menjadi suatu hal yang sangat penting. Namun, hal paling utama
yang harus kita pahami adalah the best networking is your family.
BINCANG PENA #3
“Get to Know PKM”
PKM merupakan program kreativitas mahasiswa yang bertujuan untuk mengasah
kreativitas, kemampuan menulis, dan menyampaikan ide. PKM diselenggarakan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
(Belmawa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. PKM terbagi menjadi PKM 5
bidang, PKM KI, PKM KT, dan PKM GFK.
PKM 5 bidang terdiri dari PKM Riset, PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian
Masyarakat, PKM Karsa Cipta, dan PKM Penelitian. PKM-R atau Riset merupakan PKM yang
melakukan pengamatan mendalam berbasis iptek untuk mengungkap informasi baru, dapat
berupa sebab-akibat, aksi-reaksi, rancang bangun, eksplorasi, materi alternatif, desain produk
atraktif, blue print, dan identifikasi senyawa kimia aktif. Terdapat tiga jenis PKM-R, yaitu
eksakta (saintek), sosial, dan humaniora. Pada bab 1, latar belakang paragraf 1 PKM-R
menjelaskan masalah yang diangkut dengan menunjukkan data-data terkait, paragraf 2 berisi
solusi yang sudah ada untuk menangani permasalahan, paragraf 3 menjelaskan solusi yang
akan diteliti, dan paragraf 4 menekankan seberapa penting penelitian ini. Selain itu ada
rumusan masalah, tujuan penelitian, luaran program (berisi target hasil, kontribusi penelitian
terhadap ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang ilmu pengusul), dan manfaat program.
PKM Kewirausahaan atau PKM-K merupakan program kreativitas mahasiswa dalam
menciptakan aktivitas usaha. Tim mahasiswa harus melakukan analisis adanya kebutuhan dan
peluang pasar, untuk selanjutnya membuat kreativitas (komoditas) usaha dalam rangka
menyediakan kebutuhan pasar tersebut. Produk yang diciptakan dapat berupa produk barang,
misal barang baru, modif produk, novel/ komik, animasi, dll. Produk juga dapat berupa produk
jasa, seperti event organizer, konsultasi, pengolahan data, antar barang, dll. Pada bab 1 PKM-
K juga berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan program, luaran program, dan manfaat
program. Di paragraf 1 latar belakang menjelaskan masalah yang melatarbelakangi pembuatan
produk/jasa, paragraf 2 menceritakan jenis dan spesifikasi serta peluang menjadi usaha,
paragraf 3 menceritakan potensi dan kelayakan usaha sesuai permasalahan, dan paragraf 4
berisi penjelasan singkat tentang keunggulan dan boleh menyebutkan nama produk/jasa.
Adapun luaran program PKM-K berisi target yang ingin dicapai terkait komoditas yang
\
diusulkan maupun terkait omset pemasaran. Pada Bab 3 Metode Pelaksanaan PKM-K, berisi
waktu dan tempat, alat dan bahan, serta alat kerja.
PKM Pengabdian Masyarakat atau PKM-PM merupakan PKM yang mencari solusi
pada pernasalahan nyata di masyarakat dengan mengggabungkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni. PKM-PM biasanya bekerja sama dengan mitra non profit. Bab 1 PKM-PM kurang
lebih sama dengan PKM lain, hanya berbeda di latar belakang dan luaran program. Pada latar
belakang, paragraf 1 menceritakan permasalahan yang dihadapi masyarakat sasaran, paragraf
2 menjelaskan urgensi permasalahan mitra, profil, kondisi, dan potensi masyarakat, paragraf 3
menjabarkan penanggulangan masalah yang sudah pernah dilakukan dan kemunculan
paradoks, dan paragraf 4 berisi penjelasan singkat program dan keunggulan program yang
diusulkan. Luaran program PKM-PM menjelaskan target berupa dampak yang dirasakan oleh
masyarakat mitra serta bisa berupa publikasi program.
PKM Karsa Cipta atau PKM-KC merupakan pengembangan wawasan iptek yang
bertujuan untuk membentuk kemampuan mahasiswa dalam mengkreasikan sesuatu yang baru
dan fungsional. Produk diusahakan tidak meniru produk yang sudah ada baik di dalam, maupun
luar negeri. PKM Penelitian atau PKM-PI bertujuan mencari solusi iptek dalam menyelesaikan
persoalan yang ada dan bekerja sama dengan mitra. Pada latar belakang PKM-PI, paragraf 1
menceritakan profil mitra, profil usaha, kinerja, dan permasalahan, paragraf 2 berisi dampak
masalah, cara identifikasi permasalahan prioritas dan urgensinya, paragraf 3 menjabarkan
solusi yang sudah pernah dilakukan untuk penanganan masalah, dan paragraf 4 menjelaskan
solusi yang ditawarkan, keunggulan, dan kesesuaian teknologi yang akan diterapkan. Pada
luaran programnya berisi target berupa manfaat yang dirasakan oleh mitra, improvement ingin
dicapai, publikasi, dll.
PKM-KI menyusun penemuan ide produk inovatif, menjelaskan karakterisasi produk,
menjabarkan proses manufaktur (desain, produksi, pengujian), yang menghasilkan produk
inovatif fungsional. PKM Gagasan Tertulis atau PKM-GT berupa konsep perubahan atau
pengembangan yang futuristik dan jangka panjang. Pada latar belakang PM-GT, paragraf 1
menceritakan latar belakang, deskripsi situasi/permasalahan terkini, paragraf 2 berisi data
pendukung terkait permasalahan dan prediksi masalah baru, paragraf 3 menjabarkan program
atau penerapan iptek yang sudah pernah dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut
lengkap dengan referensi, dan paragraf 4 berisi penjelasan singkat solusi yang ditawarkan.
PKM-GFK bertujuan untuk memotivasi partisipasi mahasiwa dlm mengelola imajinasi,
persepsi, dan nalarnya dalam berpikir futuristik dan konstruktif. PKM-AI bertujuan untuk
memberi pengalaman mahasiswa dalam menyusun karya tulis. Ada beberapa cara dalam
menemukan ide PKM, yaitu banyak membaca, peka terhadap lingkungan sekitar, melakukan
diskusi, berpikir out of the box, ikut seminat, dan bergaul dengan banyak orang.
BINCANG PENA #4
“Kiat Cerdas Menyusun BMC”
Pada tahun 2018, Mbak Widyah mengikuti ormawa BETA FST yang berfokus pada
bidang kewirausahaan. Selain itu, Mbak Widyah juga ikut berbagai kegiatan kewirausahaan
dan menjalin circle dengan para wirausaha karena lingkungan sangat berpengaruh dalam
belajar. Mbak Widyah pernah lolos pendanaan PMW (Pendanaan Mahasiswa Wirausaha,
diberikan dana oleh DPPK Unair sekitar 5-19 juta rupiah) dan KBMI (Kompetisi Bisnis
Mahasiswa, diberikan pendanaan oleh Kemendikbud Ristek sekitar 10-15 juta rupiah),
mengikuti mentoring kewirausahaan Lingkar Sinergis (komunitas yang bergerak di bidang
prestasi, khusunya wirausaha) dan develop.id, hingga akhirnya menjadi founder plantycafe dan
say.goods.
Bisnis Model Canvas (BMC) adalah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis
dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan
dipahami dengan mudah. Dengan kata lain, BMC merupakan sebuah abstrak dari proposal
bisnis yang menyajikan ide bisnis dengan sangat sederhana. Menyusun BMC sangat penting
dalam memahami sebuah bisnis yang akan kita jalankan, seperti persiapan supplier, target
market, target pasar, dll. Selain itu, BMC penting dalam mempersiapkan sebuah bisnis dengan
matang, kebutuhan pendanaan, penjelasan kepada pelanggan atau pemasok, mengait mitra
strategis agar memperluas kerja sama dengan orang lain untuk menjelaskan secara keseluruhan
namun singkat tentang bisnis yang akan dijalankan, dan upaya menarik sosok penting sebagai
investor dalam meningkatkan bisnis.
Menyusun BMC bertujuan untuk mempersiapkan segala kemungkinan terburuk yang
akan terjadi pada sebuah bisnis, membentuk kerja sama dengan perusahaan lain untuk saling
menguntungkan, mengundang orang-orang tertentu untuk bekerja sama, serta menjadikan
akuisisi lebih dapat direalisasikan dan fokus tujuan bagi pengusaha. Ada tiga tahap dalam
menjalankan bisnis, yaitu rencana (BMC, proposal), lakukan (melaksanakan proposalnya), dan
evaluasi ketika bisnis tidak berjalan sesuai rencana.
BMC memiliki beberapan elemen penting di dalamnya, yaitu customer segments yang
menentukan kriteria calon pembeli, value propositions yang menjelaskan kelebihan/keunikan
dari bisnis/produk, customer relationship, channel/mitra, key activities, key resources, key
partners, revenue streams, dan cost structure. Segmentasi pasar atau customer segments
menjelaskan tentang bagaimana menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi
target bisnis. Target bisnis pelanggan tidak boleh menuliskan semua kalangan, tapi harus
menspesifikasikan target pasarnya. Karena tidak mungkin dalam bisnis bisa menjual barang
atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen karena kebutuhan konsumen beda-beda. Contoh
segmentasi pasar pada calon pelanggan adalah menyegementasikan menurut daya beli, gaya
hidup, banyaknya keluarga, media sosial yang digunakan, minat/kegemaran, daerah tinggal,
jenis kelamin, referensi dalam melakukan pembelian, usia, pekerjaan profesi, perilaku
transaksi, dll.
Sebagai penyedia produk, kita harus bisa mengenali pembeli/ target market dan
mengetahui perilaku konsumen. Target market adalah menentukan kelompok konsumen yang
potensial membeli dan menggunakan produk/jasa. Perilaku konsumen juga bermacam-macam,
seperti apakah konsumen lebih cenderung melakukan pembayaran non tunai/ cashless, suka
mendukung bisnis kecil, atau lebih memilih untuk menguhubungi secara personal sebelum
membeli produk.
Kemudian elemen selanjutnya BMC adalah value proposition yang menjelaskan
tawaran baru dari produk. Kelebihan yang ditawarkan dapat berupa kebaruan (newness),
kinerja (performance), customization, getting the job done, desain, status, harga, efisien/hemat,
akses, kenyamanan, dan meminimalkan risiko. Misalnya pada bidang kuliner, value
proposition-nya adalah menu bervariasi, bisa diantar dan dipesan via ojek online, porsi pas,
dan praktis.
Elemen customer relationship merupakan cara-cara yang digunakan untuk berinteraksi
dengan target pelanggan mulai dari tahap awal hingga akhir yang bertujuan untuk merawat
kepuasan dan menimbulkan kepercayaan dan loyalitas target pelanggan sehingga tidak beralih
ke pesaing. Ada 4R dalam customer relationship, yaitu relation, referals, retensi, dan recovery.
Relation berupa cara menarik perhatian customer, seperti membuat konten tiktok, membuat
meme, dll. Referals yaitu menyebarkan berita baik atau memberi edukasi kepada calon pembeli
tentang produknya. Retensi yaitu upaya mempertahankan konsumen dalam jangka panjang,
contoh ketika ada informasi baru seperti diskon, informasikan pertama kali ke customer
langganan. Recovery merupakan cara mengobati atau memberi jaminan, misal ketika ada
produk yang rusak, pelanggan dapat diberi diskon atau diberikan barang yang baru.
Lalu elemen channel dari BMC menjelaskan tentang cara menjangkau pelanggan mulai
dari awal hingga akhir, tidak terbatas pada distribusinya saja, namun juga media dan cara
berkomunikasi pelanggan, seperti mengatur SEO pada web kita. Elemen key resources
menjelaskan sumber daya yang harus dimiliki agar key activites bisa dijalankan dan value
proposition bisa diberikan kepada pelanggan, seperti barang apa saja yang dibutuhkan dalam
menjalankan bisnis. Elemen key activites menjelaskan aktivitas apa saja yang dilakukan dalam
menjalankan bisnis, seperti mencari supplier, mencari konsep, merawat produk, dll. Elemen
revenue stream adalah rincian biaya-biaya yang diterima atau pendapatan dari key activites
yang sudah dilakukan. Elemen key partnership adalah pihak-pihak yang
mendukung/menunjang key activity dan key resources dengan tujuan untuk mencapai value
proporsition yang ditawarkan. Misalnya pengrajin, distributor, supplier, vendor, bank, e-
wallet, kurir, ekspedisi, brand endorser, atau marketplace.
Dalam menyusun business plan, terdapat elemen juga, yaitu latar belakang dari
gagasan, tujuan dan sasaran (visi misi), produk atau jasa yang ditawarkan, manajemen,
pemasaran, dan keuangan. Contoh dari struktur isi business plan adalah adanya ringkasan
eksekutif, deskripsi bisnis, strategi pemasaran, analisis persaingan, rencana desain dan
pengembangan, rencana operasi dan manajemen, analisis rencana keuangan, dan lampiran.
Sebuah business plan yang baik memiliki beberapa kriteria, yaitu singkat dan padat,
terorganisir rapi dan penampilan menarik, rencana yang menjanjikan, tidak melebih-lebihkan
proyeksi, kemungkinan risiko bisnis yang signifikan, tim terpercaya dan efektif, fokus, target
pasar, realistik, dan spesifik.
Ada beberapa kegiatan/event yang bisa diikuti oleh mahasiswa dalam merintis usaha.
Yang pertama adalah PMW (Pendanaan Mahasiswa Wirausaha) yang diadakan oleh DPKK
Unair. Pada PMW, mahasiswa Unair yang memiliki usaha atau ide bisnis akan diberikan
pendanaan. Tahapan dalam PMW ini adalah apply BMC dan proposal bisnis, kemudia tahap
seleksi, dan ada mentoring juga. Keuntungan dari mengikuti PMW adalah akan mendapatkan
fasilitas, pengembangan usaha, relasi, dan uang pendanaan. Yang kedua adalah KBMI/PKMI
(Program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia). Berbeda dengan PMW, PKMI ditujukan bagi
seseorang yang sudah punya bisnis yang berjalan.
BINCANG PENA #5
“Penulisan Karya Sastra”
Karya sastra adalah sebuah karangan yang diciptakan dan dihasilkan dari perbuatan.
Selain itu, karya sastra menjadi salah satu sarana penumpahan ide atau pemikiran tentang
kehidupan dengan menggunakan kata-kata yang indah. Terdapat tiga macam genre karya sastra
yakni puisi, prosa, dan drama. Puisi adalah karya sastra yang mengungkapkan pikiran serta
perasaan dari penyair dan secara imajinatif serta disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan
bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik serta stuktur batinnya. Sedangkan prosa
merupakan karya sastra yang berbentuk narasi atau cerita dan tidak terikat dengan peraturan-
peraturan serta lebih menceritakan sesuatu dari awal hingga akhir, contohnya cerpen, novela,
dan lain-lain. Selanjutnya, drama adalah karya sastra yang mengilustrasikan kehidupan dengan
menyampaikan sebuah permasalahan melalui dialog, contohnya naskah lakon, naskah film, dan
lain sebagainya.
Dalam membuat suatu puisi atau cerpen, kita harus memperhatikan strukturnya. Puisi
memiliki dua macam struktur, yakni struktur lahir dan struktur batin. Struktur lahir adalah hal
yang terlihat seperti diksi, majas, imaji, verifikasi, dan tipografi. Diksi adalah pilihan kata yang
menjadikan bagaimana puisi terbentuk. Selanjutnya, majas adalah ungkapan yang
diimplementasikan tetapi tidak sebenarnya, contohnya majas hiperbola. Adanya majas
membuat puisi terasa lebih hidup. Selain itu, imaji adalah penginderaan yang ditulis dalam
puisi, contohnya dengan kata “yang tak sampai terucap”. Sedangkan verifikasi adalah bunyi
persajakan, hal tersebut terlihat dari sajak puisi. Serta yang terakhir adalah tipografi yang
merupakan penataan menjorok ke kanan kiri. Jenis struktur puisi yang lainnya adalah struktur
batin, yang mana struktur ini tidak terlihat tetapi dapat dirasakan oleh pembaca. Terdapat empat
macam struktur batin, yakni tema, perasaan, nada, dan amanat.
Struktur cerpen mencakup pembukaan, klimaks, dan anti klimaks. Pembukaan menjadi
struktur yang tidak boleh terlewat karena struktur ini menjelaskan pengenalan tokoh dan
peristiwa yang terjadi dalam cerita. Selanjutnya, klimaks adalah puncak dari kejadian peristiwa
yang terjadi dalam sebuah cerita. Serta anti klimaks merupakan resolusi atau penyelesaian
masalah yang terjadi dalam sebuah cerita.
Untuk mencari ide dalam pembuatan puisi dan cerpen, hal yang bisa kita lakukan adalah
yang pertama melakukan ATM (Amati Tiru Modifikasi) yaitu dengan memodifikasi karya
sastra yang sudah ada tetapi tidak boleh melakukan plagiasi, yang kedua adalah merawat
kegelisahan. kegelisahan menjadi hal yang dapat menimbulkan keresahan sehingga berdampak
pada proses pencarian ide, apabila kita mampu untuk merawat kegelisahan, justru bisa menjadi
sumber inspirasi bagi kita untuk menemukan ide baru, misalnya kita sedang menghadapi
permasalahan dalam proses belajar yang kemudian bisa menjadi sebuah cerita keluh-kesah kita
dalam menghadapi permasalahan yang terjadi. Dan yang ketiga adalah pohon kata, yakni kita
bisa menentukan satu kata dan menjabarkannya ke berbagai kata yang akhirnya dapat
dikaitkan.
Terdapat beberapa tips dan trik yang bisa diterapkan dalam mengikuti suatu perlombaan
puisi dan cerpen, cara utama harus dilakukan adalah menulis. Jika hanya ingin tetapi tidak ada
usaha yang dilakukan maka tidak akan ada progress yang didapatkan. Membaca peluang juga
menjadi salah satu strategi penting untuk diterapkan, contohnya berpartisipasi dalam
perlombaan yang diselenggarakan oleh universitas biasa terlebih dahulu untuk mencari
pengalaman karena perlombaan yang diselenggarakan oleh universitas biasa, persaingannya
tidak terlalu ketat. Dengan begitu, kita harus bisa melihat pesaing-pesaing yang ada.
Apabila kita berambisi untuk memenangkan suatu perlombaan, maka jangan mencari
lomba yang sifatnya gratis karena justru pesaing kita akan jauh lebih besar. Selain membaca
peluang, kita juga perlu membedah karya yang pernah mendapat juara sehingga kita bisa lebih
memahami terkait jenis karya yang disukai juri dan apa yang membuat karya tersebut menarik.
Semua tips tidak akan berjalan lancar jika kita tidak mengirimkan karya. Batas akhir dari suatu
perlombaan adalah lomba dengan diri sendiri untuk memberanikan mengirim karya, persoalan
menang atau kalah menjadi hal yang paling akhir. Kalaupun kalah, hal tersebut dapat menjadi
titik awal kita untuk meraih kesuksesan di perlombaan selanjutnya. Kita harus bisa mengenali
diri sendiri dan tidak boleh takut untuk terus mencoba.
BINCANG PENA #6
“Personal Branding di Era Digital”
Personal branding adalah praktik memasarkan orang dan karier sebagai merek serta
dapat menjadi produk untuk kepentingan setiap individu. Personal Branding menjadi salah satu
proses berkelanjutan untuk mengembangkan dan mempertahankan reputasi dan kesan individu,
kelompok, atau organisasi. Faktanya, beberapa praktik berfokus pada peningkatan diri, yang
mana personal branding mendefinisikan kesuksesan sebagai bentuk pengemasan diri.
Dalam membangun personal branding, tahap pertama yang harus dilakukan yakni
mencari identitas diri. Menyadari lebih awal bahwa diri kita unik dengan cara tersendiri. Kita
juga bisa belajar dari pola orang lain dalam mempromosikan dirinya. Kita kerap kali gagal
dalam mencari identitas diri sehingga berpikir bahwa kita tidak memiliki skill yang dapat
dikembangkan. Padahal kita hanya belum menemukan bakat yang dimiliki. Maka dari itu, kita
harus bisa memahami lebih awal terkait bakat kita yang dapat meningkatkan personal
branding. Banyak sekali langkah yang bisa digunakan untuk mem-branding diri, salah satunya
melalui sosial media.
Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk meningkatkan personal brandingnya. Salah
satu contohnya dengan menjadi content creator. Akan ada conten creator yang mem-branding
dirinya dengan membuat konten-konten seperti kesehatan hewan peliharaan, teknologi, agama,
dan konten komedi yang bisa menghibur setiap orang. Untuk menjadi seorang content creator,
kita juga harus bisa memperhatikan timing upload konten pada saat-saat tertentu. Untuk
membangun personal branding, kita harus menentukan apa potensi dalam diri kita. Selain itu,
kita juga bisa mencari seseorang yang dapat menjadi role model untuk membantu kita dalam
mem-branding diri.
Untuk meningkatkan personal branding, kita harus bisa mengenali lebih dalam siapa
diri kita, menentukan tujuan untuk dikenal, menentukan audiens, melakukan riset konten yang
diminati setiap orang melalui proses ATM, menentukan waktu ideal traffic yang tinggi,
menggunakan promote atau iklan pada akun, melakukan interaksi dengan siapapun di dunia
maya maupun nyata, menemukan role model yang bisa meningkatkan semangat kita dalam
membuat konten, mengatur timeline dan susun stategi, serta yang paling utama adalah
konsisten dan komitmen. Ketika kita membuat konten yang positif, harapannya adalah bisa
berdampak bagi setiap orang yang nantinya akan memberikan feedback positif dan dapat
meningkatkan personal branding kita.
BINCANG PENA #7
“Public Speaking”
Public speaking sangat dibutuhkan bagi setiap orang. Public speaking penting
karena sepintar apa kita, jika tidak bisa mengomunikasikannya dengan baik maka
semua akan terasa sia-sia. Dengan kemampuan public speaking, kita bisa
menyampaikan ide atau opini dengan baik. Public speaking menjadi lifeskill dan bukan
menjadi suatu hal yang baru. Public speaking sangat penting di berbagai bidang, seperti
moderator, MC, pembicara, debat, dan pidato. Public speaking akan membuka jalan
untuk mencapai keinginan.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
public speaking, yakni yang pertama kita harus mengetahui siapa audiens kita dan apa
kebutuhan mereka yang bisa kita sampaikan. Selain itu, kita juga harus bisa mengetahui
berapa estimasi waktu yang dibutuhkan dalam penyampaian materi. Kedua adalah kita
harus mengerti materi yang akan disampaikan. Kita harus melakukan research terleblih
dahulu terkait materi yang akan disampaikan untuk mencegah terjadinya
ketidakefektifan dalam berbicara.
Ketiga adalah kita harus memahami tujuh kunci berkomunikasi, yakni clear,
considered, courteous, concise, concrete, complete, dan correct. Keempat adalah
dengan menonton video seseorang yang bisa menjadi role model, sehingga kita bisa
mencontoh bagaimana cara mereka berbicara dan harapannya kita bisa lebih mengerti,
selanjutnya adalah berlatih untuk meningkatkan kemampuan public speaking dengan
cara direkam dan diperlihatkan kepada orang lain sehingga dapat diketahui bagaimana
respons mereka yang bisa menjadi bahan evaluasi.
Kelima adalah penggunaan busana yang sesuai dengan acara yang sedang
berlangsung serta memahami siapa audiens kita. Keenam adalah menentukan bahasa
tubuh yang sesuai dengan apa yang kita harapkan, caranya yakni merekam diri kita
yang bisa menjadi bahan evaluasi. Selain itu, kita tidak perlu mencontoh 100% dari role
model karena bagaimanapun kita harus menjadi diri kita sendiri. Ketujuh adalah
berlatih, untuk bisa mengatur intonasi suara, menyaring kata-kata, dan lain sebagainya.
Kedelapan adalah mendapat umpan balik, dengan membagikan presentasi kita kepada
seseorang yang bisa memberikan masukan kepada kita.
Kesembilan adalah dengan menyiapkan apabila terjadi hal-hal diluar kendali
kita, seperti mati listrik, koneksi internet, distraksi handphone, terlambat hadir, audiens
yang beragam, terlalu banyak pertanyaan, dan lain sebagainya. Kesepuluh adalah
dengan menentukan apa yang harus kita lakukan dan apa yang tidak harus kita lakukan.
Yang harus kita lakukan adalah dengan memberikan kesempatan kepada audiens untuk
memberikan respons kepada kita, selalu mengulang pertanyaan audiens, dan
menghargai waktu dari audiens. Sedangkan hal yang tidak seharusnya dilakukan yakni
membaca slide, menunda menjawab pertanyaan, terlalu banyak slide, dan lain
sebagainya.
Selain itu, kita juga memerlukan skill lobbying dan negotiation. Apabila terjadi
suatu permasalahan diantara beberapa orang dan mereka berdiskusi untuk menemukan
solusi dalam mengatasinya, semua itu akan terjadi apabila terdapat kemampuan
lobbying and negotiation. Perbedaan dari keduanya yakni lobbying lebih bersifat
formal, sedangkan negotiation bersifat nonformal. Fungsi dari lobbying adalah dapat
melindungi berbagai kepentingan seperti perusahaan atau individu. Biasanya lobbying
akan dilakukan terlebih dahulu yang kemudian akan berlanjut pada proses negotiation.
Sedangkan negotiation akan diperoleh win-win solution diantara kedua belah pihak
yang akhirnya keduanya mampu menerima keputusan tanpa paksaan.