Download - Bbm Jurnal Belajar Revisi Acasia
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 1
BAHAN BELAJAR MANDIRI
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM /JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR2
JURNAL BELAJAR
Agar pembelajaran di KKG/MGMP berjalan dengan
baik, maka guru peserta sebaiknya telah memahami
materi: (1) Model dan proses pembelajaran program
BERMUTU dan indikator keberhasilan program belajar
BERMUTU di kelompok kerja. Pemahaman akan
materi yang telah disebutkan di atas akan mendukung
pemahaman mengapa topik jurnal belajar perlu
dibahas dalam program in-service.
Topik JURNAL BELAJAR
Jumlah jam 4 jam tatap muka(4 x 50 menit)
4 jam tugas terstruktur(4 x 60 menit)
4 jam tugas mandiri(4 x 60 menit)
Pertemuan Inservice
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 3
A. PengantarBahan Belajar Mandiri (BBM) ini diperuntukan bagi guru, kepala sekolah,
pengawas sekolah, guru pemandu, kepala sekola pemandu, dan pengawas
pemandu di KKG, MGMP, KKKS, MKKS, KKPS dan MKPS. Guru, kepala sekolah dan
pengawas diharapkan dapat mengusai dan mengimplementasikan jurnal belajar
baik bagi peserta didik maupun guru, kepala sekolah serta pengawas sekolah
pada proses belajar mengajar serta pelatihan dalam implementasi program
BERMUTU di KKG/MGMP/ KKKS/MKKS/KKPS/MKPS.
Jurnal belajar dapat dijadikan sebagai salah satu pencapaian sub kompetensi
pedagogik dan profesionalisme bagi pendidik dan tenaga kependidikan dalam
program belajar BERMUTU. Guru pemandu, kepala sekolah pemandu, dan
pengawas pemandu berperan sebagai fasilitator untuk membimbing guru,
kepala sekolah serta pengawas sekolah yang belajar di kelompok kerja masing-
masing agar memiliki kemampuan dalam teknik pengembangan jurnal belajar.
Bahan belajar mandiri ini sebagai bahan berlatih bagi guru, kepala sekolah, dan
pengawas sekolah, maka dalam BBM ini diberikan beberapa contoh untuk
membuat jurnal belajar.
1. Kedudukan Topik Jurnal Belajar
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR4
JURNAL BELAJAR
Topik jurnal belajar ini merupakan salah satu indikator
keberhasilan program BERMUTU di KKG/MGMP. Topik ini
disarankan dibahas pada kegiatan inservice, karena peserta
belajar di kelompok kerja sudah harus membuat jurnal
belajar sejak pertemuan pertama dari enam belas kali
pertemuan yang dirancang dalam proses belajar BERMUTU
di kelompok kerja.
2. Pentingnya Topik Jurnal BelajarTopik jurnal belajar ini penting dipelajari karena
keterampilan dalam bidang ini akan membantu guru dan
peserta didik atau peserta yang sedang belajar untuk
mengetahui dan menyadari teknik pengembangan diri.
Dalam konteks pembelajaran di kelas, jurnal belajar dapat
digunakan untuk peningkatan mutu peserta didik khususnya
dalam mencapai SK-KD semua mata pelajaran serta
peningkatan mutu guru dalam mengelola PBM.
Kebiasaan membuat jurnal belajar diharapkan dapat
menumbuhkan kecintaan dan kebiasaan untuk menulis dan
membaca pada diri guru dan peserta didik.
3. Ruang Lingkup Ruang lingkup BBM ini terdiri atas 3 pembahasan , yaitu
tentang:
penyusunan Jurnal Belajar;
pengisian Jurnal Belajar;
evaluasi dan Tindak Lanjut Jurnal Belajar.
4. Petunjuk KegiatanKegiatan untuk membahas materi dalam ruang lingkup di
atas dialokasikan waktu 200 menit. Kegiatan belajar yang
disarankan dapat dilihat pada alur kegiatan belajar.
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 5
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian
KompetensiKompetensi dan indikator pencapaian kompetensi yang
ingin dicapai dari kegitan belajar di
KKG/MGMP/KKKS/KKPS/MKKS/MKPS adalah sebagai berikut.
Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
Melakukan
penyusunan,
pengisian, evaluasi,
dan tindak lanjut dari
pengisian jurnal
belajar.
1. menjelaskan pengertian jurnal belajar;
2. mendeskripsikan langkah-langkah
penyusunan jurnal belajar;
3. menjelaskan cara pengisian jurnal
belajar;
4. mengisi jurnal belajar;
5. mengevaluasi jurnal belajar'
6. membuat program tindak lanjut hasil
pengisian jurnal belajar.
C.PERSIAPANUntuk mempelajari topik jurnal belajar diperlukan persiapan dari guru dan
peserta didik serta guru pemandu sebagai berikut.
1. Mempelajari BBM Jurnal Belajar
2. Mempelajari BBM yang akan dibahas dalam program belajar BERMUTU
3. Menyiapkan contoh jurnal belajar (tulisan pemandu sendiri atau contoh
jurnal belajar orang lain)
4. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pertemuan, misalnya:
a. papan tulis/kertas plano, spidol/kapur
b. LCD dan laptop (bila memungkinkan)
c. Format jurnal belajar
d. contoh-contoh jurnal belajar.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR6
JURNAL BELAJAR
D. SUMBER BELAJAR Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran di KKG/MGMP
meliputi:
NO. JUDUL KETERANGAN
1. Pengertian, Keuntungan, dan Bentuk Jurnal Belajar Lampiran 1
2. Penulisan Jurnal Belajar Lampiran 2
3. Evaluasi dan Tindak Lanjut Jurnal Belajar Lampiran 3
E. KEGIATAN BELAJAR
Alur Kegiatan Belajar
Kegiatan 1:
PENDAHULUAN
(15 menit) Penjelasan tentang kompetensi, indikator, kegiatan yang akan dipelajari.
Kegiatan 2: 50 menit
KAJI BAHAN BACAAN
Konsep Jurnal Belajar.
Kegiatan 3: 50 menit
DISKUSI DAN LATIHAN
Pengisian Jurnal Belajar
Kegiatan 4:
50 menit
Diskusi dan Latihan:
Evaluasi dan Program Tindak Lanjut Jurnal Belajar
Kegiatan 5:
25 menit
RANGKUMAN, KESIMPULAN, TUGAS
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 7
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR8
JURNAL BELAJAR
Penjelasan Alur Kegiatan
Kegiatan 1. Pendahuluan (5 menit)Pada kegiatan pendahuluan guru/kepala
sekolah/pengawas pemandu menginformasikan
kompetensi, indikator pencapaian kompetensi, kegiatan
belajar yang akan dilakukan, dan hasil belajar yang
diharapkan dalam Pembahasan Topik Jurnal Belajar.
Pemandu menginformasikan pentingnya jurnal belajar bagi
guru dan peserta didik. Selanjutnya, pemandu meminta
peserta belajar untuk menambah isu-isu lain yang ada di
sekolah berkaitan dengan penggunaan jurnal belajar.
Selanjutnya pemandu mengadakan kegiatan tanya-jawab
tentang pengalaman peserta dalam menulis artikel atau
laporan hasil penelitian tindakan kelas. Pertanyaan-
pertanyaan yang dapat diajukan, misalnya:
Apakah Ibu/Bapak ada yang membuat jurnal belajar?
Apa yang Ibu/Bapak pahami tentang jurnal belajar?
Digunakan untuk apa saja hasil jurnal belajar yang telah Ibu/Bapak tulis?
Untuk menyamakan pemahaman tentang jurnal belajar
dalam program belajar BERMUTU, ajaklah peserta mengkaji
bahan bacaan yang terdapat dalam lampiran 1
sampai 3.
Kegiatan 2. Mengkaji Bahan Bacaan (50 menit)
Guru/kepala sekolah/pengawas peserta duduk per
kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 orang. Peserta
belajar secara individual membaca bahan bacaan
konsep Jurnal Belajar yang berisikan paparan
tentang pengertian, kegunaan, dan bentuk-bentuk
jurnal belajar. Bahan bacaan ini terdapat dalam
lampiran 1.
Untuk membantu peserta memahami manfaat dan bentuk-
bentuk jurnal belajar, pemandu menyajikan contoh jurnal
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 9
belajar (kalau ada jurnal belajar yang ditulis peserta didik-
peserta didik dari sekolah Indonesia, jika belum ada
mengambil contoh dari luar). Selanjutnya, pemandu
mengadakan tanya jawab, misalnya sebagai berikut:
Apa manfaat jurnal belajar bagi peserta didik dan
guru
Apa kesulitan yang dihadapi guru dalam mengelola
jurnal belajar tersebut?
Pemandu, selanjutnya membagi peserta dalam kelompok-
kelompok kecil untuk mempelajari bentuk atau model
jurnal belajar. Mintalah satu kelompok mempresentasikan
dan kelompok lain memberikan tanggapan-tanggapannya.
Kegiatan 3. Diskusi dan Latihan Pengisian Jurnal belajar (50 menit)
Pemandu memandu diskusi kelas untuk menyamakan
pemahaman peserta tentang cara mengisi jurnal/menulis
jurnal belajar sesuai format yang ada dalam lampiran 2.
Selanjutnya ajaklah peserta untuk berlatih menulis jurnal
belajar berdasarkan pengalaman dari kegiatan belajar 1.
Kegiatan 4. Diskusi Evaluasi dan Tindak Lanjut (50 menit)
Setelah peserta belajar memahami pengertian, kegunaan,
bentuk-bentuk jurnal belajar serta dapat mengisi jurnal
belajar, ajaklah mereka untuk mengevaluasi dan
menyusun tindak lanjut.
Pemandu meminta peserta mengumpulkan jurnal belajar
hasil latihan yang telah dibuat pada kegiatan 3.
Selanjutnya, pemandu memandu kegiatan diskusi untuk
mengidentifikasi pengalaman berhasil dari jurnal belajar
peserta.
Seorang peserta diminta merekap semua pengalaman
berhasil dari jurnal belajar mereka, selanjutnya pemandu
mengajak peserta untuk menganalisis terhadap masing-
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR10
JURNAL BELAJAR
masing pengalaman berhasil peserta dengan cara
membuat penilaian yang objektif.
Sebagai tindak lanjut, peserta diminta memilih tiga
pengalaman berhasil yang paling memungkinkan untuk
diterapkan di sekolah pada kegiatan pembelajaran atau
pelatihan yang akan datang.
Kegiatan 5. Penutup: Evaluasi diri, Rangkuman, dan pemberian tugas (25 Menit)
Pemandu meminta setiap peserta untuk mengevaluasi diri
pencapaian pemahaman mereka tentang jurnal belajar.
Evaluasi diri dapat mengacu pada pencapaian indikator 1
s.d 4 dengan memberikan nilai dari 10 sd 100. Selanjutnya
mintalah peserta merangkum materi yang telah dipelajari
dari kegiatan 1 sampai 4. Sebelum kegiatan berakhir,
informasikan tugas terstruktur dan mandiri.
F. PENILAIANPenilaian terhadap hasil belajar peserta di kelompok kerja
dilakukan berdasarkan penguasaan konsep jurnal belajar
dan produk berupa jurnal belajar yang dibuat peserta setiap
selesai mengikuti kegiatan belajar di
KKG/MGMP/KKKS/KKPS/MKKS/MKPS.
G. Tugas Terstruktur dan Mandiri
1. Tugas Terstruktur
a. Buatlah jurnal belajar setiap selesai pertemuan di KKG/MGMP/KKKS/KKPS
b. Lakukan evaluasi terhadap pengalaman berhasil dan lakukan tindak lanjut.
c. Praktekanlah pengembangan jurnal belajar pada satu SK sedangkan satu SK
lainnya tanpa menggunakan jurnal belajar.
d. Hitunglah pencapaian SK-KD-indikator untuk kedua SK yang diamati.
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 11
e. Tulislah kesimpulan anda berdasarkan pengalaman di atas.
2. Tugas Mandiri
Analisislah jurnal belajar peserta didik pada mata pelajaran yang Saudara ampu
dikombinasikan dengan jurnal belajar guru (anda sendiri). Lakukan hal ini pada
satu standar kompetensi dan lakukan penilaian, apakah PBM pada mata
pelajaran yang Saudara ampu lebih tercapai SKL nya? Apakah Saudara dapat
menentukan kompetensi guru yang mana yang masih harus anda tingkatkan
agar anda dapat memenuhi standar kompetensi guru sesuai dengan
Permendiknas 16 Tahun 2007.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR12
JURNAL BELAJAR
Lampiran 1: Konsep Jurnal belajar
PENGERTIAN, KEGUNAAN, DAN BENTUK JURNAL BELAJAR
A. Pengantar
Dalam bacaan ini dipaparkan pengertian, kegunaan, dan bentuk jurnal belajar.
Kompetensi dan indikator keberhasilan pembelajaran dari topik ini adalah guru
dan guru pemandu dapat memahami dan menerapkan pengembangan jurnal
belajar baik untuk peserta didik dan guru apabila disediakan dokumen
kurikulum, SK-KD mata pelajaran serta BBM kompetensi pedagogik dan
profesional sehingga dapat merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melakukan kegiatan pengembangan jurnal belajar yang akan berdampak positif
terhadap peningkatan mutu peserta didik, kompetensi guru dan mutu
pendidikan.
Tabel. Kompetensi dan Indikator
No Kompetensi Indikator1 Penyusunan jurnal belajar Jurnal belajar peserta didik
Jurnal belajar guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah
2 Pengisian jurnal belajar Pengisian jurnal belajar peserta didikPengisian jurnal belajar guru, kepala sekolah dan pengeas sekolah
3 Evaluasi dan Program Tindak lanjur hasil pengisian jurnal belajar
Evaluasi dan program tindak lanjut bagi peserta didik
Evaluasi dan program tindak lanjut bagi guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah
4 Penyusunan KTI berupa jurnal jurnal peserta didikjurnal guru, kepala sekolah , pengawas sekolah.
5 Tugas tersruktur dan mandiriKeterangan:
Kompetensi yang dipelajari
B. Bahan Belajar
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 13
Program BERMUTU diarahkan kepada peningkatan hasil belajar peserta didik.
Untuk mencapai peningkatan hasil belajar peserta didik, guru diminta
menerapkan pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan). Salah satu yang belum banyak disinggung adalah
pemanfaatan Jurnal Belajar (dokumen yang secara terus-menerus bertambah
dan berkembang, sebagai rekaman terhadap perkembangan materi yang
sedang dipelajari). Bahan Belajar Mandiri (BBM) yang disiapkan bagi guru di KKG
dan MGMP belum ada tentang jurnal belajar. Pada hal jurnal belajar sangat
bermanfaat untuk meningkatkan kebiasaan peserta didik dalam menulis. Selain
itu, jurnal belajar bermanfaat untuk merefleksikan hasil belajar, menyusun suatu
alur pikir secara tertulis, yang bagi guru dapat menjadi acuan dalam menilai
berhasil tidaknya peserta didik mempelajari materi yang disampaikan.
Jurnal belajar diprediksi memberikan kontribusi positif dalam pengembangan
disiplin akademik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pentingnya
jurnal belajar sudah disadari oleh perguruan tinggi. Hanya saja, masalah-
masalah klasik yang dihadapi seperti pendanaan, pengelolaan (manajemen
penerbitan) serta sustainibilitasnya. Pengelolaan atau penggunaan jurnal belajar
peserta didik pada pendidikan dasar menghadapi problematika tersendiri. Akan
tetapi, jika diberdayakan dan dimanfaatkan dengan baik niscaya akan
memberikan hasil yang luar biasa terutama dalam pembiasaan menulis secara
efektif. Guru-guru di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama harus
berpengalaman dalam menggunakan jurnal belajar sebagai sarana dalam
membelajarkan peserta didik.
Jurnal belajar menjadi penting dalam sudut pandang seperti tersebut di atas,
maka semboyan ilmuwan-ilmuwan Amerika “Publish or Perish” (menulis atau
lenyab) diharapkan dapat dijadikan pemicu agar para pendidik di negeri tercinta
ini memiliki kesadaran untuk menulis. Penggunaan jurnal belajar diharapkan
tidak bisa lepas dari membangun budaya, kebiasaan-kebiasaan menulis untuk
mengisi secara terus-menerus khazanah keilmuan dalam bidang pembelajaran.
Ironisnya kebiasaan membaca untuk memperkaya khazanah keilmuan
pembelajaran (pendidikan) masih rendah di kalangan pendidik dan tenaga
kependidikan kita. Tidak jarang guru di sekolah kita yang hanya mengajar dari
ilmu yang didapat semasa kuliah (yang biasanya sudah kadaluarsa). Jika ditanya,
mengapa tidak membaca sumber-sumber yang lebih up to date (terkini, PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR14
JURNAL BELAJAR
mutakhir), guru tersebut menjawab tidak ada dana untuk membeli buku sumber
atau bahasa Inggris tidak dikuasai atau berbagai alasan lain. Pada hal guru
sebagai agen pembaharuan, dituntut untuk membaca artikel-artikel keilmuan
bermutu , terampil mengakses sumber informasi lewat internet secara
berkesinambungan serta mengkaji atau mengujinya untuk menjawab
permasalahan-permasalahan pembelajaran di sekolah. Lewat artikel-artikel pada
Jurnal belajar yang akan diterbitkan ini sebagian permasalahan yang dihadapi
guru tersebut dapat diatasi.
Bagi pendidik dan tenaga kependidikan, yang telah memiliki kecintaan dan
kebiasaan menulis atau membaca, mereka tidak mungkin akan terus menerus
dapat menulis tanpa membaca dan tanpa didukung dengan sarana-prasarana
atau wadah yang tepat. Paling tidak, kepala sekolah dan pengawas sekolah
menghargai karya tulis ilmiah, artikel atau buku yang mereka dihasilkan.
Kebiasaan membaca, kecintaan menulis artikel adalah bagian dari
pengembangan profesionalitas dan pengembangan intelektualitas yang sangat
perlu ditumbuhkan dalam diri pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah kita.
Membaca dan menulis bagi pendidik dan tenaga kependidikan dapat
diilustrasikan sebagai aktivitas harian seperti halnya bernafas.
Jurnal belajar adalah wadah yang memuat hasil refleksi dalam bidang
pembelajaran yang diperuntukan bagi peserta didik. Guru, kepala sekolah dan
pengawas sekolah dapat membacanya sebagai bahan masukan untuk melihat
kemampuan peserta didik dalam bidang yang dipelajarinya. Peserta didik
mengisinya dengan hasil bacaan, hasil diskusi, refleksi terhadap temuan dalam
pembelajaran, hasil pengamatan, hasil abstraksi atau apa saja yang berkaitan
dengan pembelajaran di sekolah. Bila perlu bukan hanya peserta didik yang
mempunyai karya yang berkualitas dapat mengisinya. Akan tetapi kesempatan
diberikan kepada semua peserta didik, walaupun menurut guru apa yang
dituliskan peserta didik itu pada awalnya hanya cerita yang kelihatannya kurang
bermakna bagi guru. Jurnal belajar tidak hanya berorientasi pada pengembangan
kemampuan akademis semata akan tetapi diharapkan melalui kebiasaan
menuliskan pengalaman belajar, peserta didik tersebut terbiasa
mengekspresikan perasaan, pemikiran ataupun harapannya tentang
pembelajaran yang diberikan guru. Jadi lebih dekat sebagai alat untuk
komunikasi dan diseminasi informasi, temuan, pemikiran, hasil pengamatan
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 15
tentang pembelajaran. Setiap peserta didik dapat mengisi jurnal belajar,
meskipun belum mampu menulis dengan kriteria ilmiah. Isi dari Jurnal belajar
tidak harus dalam bentuk artikel hasil penelitian, hasil telaahan yang memenuhi
kriteria ilmiah. Akan tetapi dapat berupa kalimat-kalimat sederhana, entah itu
penyelesaian soal mata pelajaran tertentu atau bahkan hanya ungkapan bahwa
peserta didik itu senang belajar hari itu karena guru memberi kesempatan ke
luar kelas untuk mengamati tanaman di sekitar sekolah pada pelajaran IPA.
Untuk menggunakan Jurnal Belajar dibutuhkan keberanian. Untuk memulai dan
mendorong guru diperlukan inisiatif kepala sekolah atau dan pengawas sekolah.
Kebersamaan di antara pendidik dan tenaga kependidikan yang menjadi
anggota kelompok kerja masing-masing merupakan modal utama dan kunci
untuk menerbitkan jurnal belajar. Pendekatan-pendekatan personal kepada
anggota kelompok kerja diperkirakan akan mampu membangkitkan semangat
untuk menerbitkan jurnal belajar. Kebersamaan dalam memecahkan masalah,
diskusi dari hati ke hati, mengajak anggota kelompok kerja untuk merancang,
membuat nama jurnal dan memilih pengelola dan menulis isi jurnal.
Kebiasaan menulis artikel di media masa atau menulis di jurnal ilmiah,
menyusun karya tulis ilmiah oleh guru dan lain sebagainya dapat
ditumbuhkembangkan melalui pembiasan peserta didik untuk mengisi jurnal
belajar. Diperkirakan jurnal tersebut memberi sumbangan yang besar dan positif
untuk membangun tradisi berpikir ilmiah dan menuliskannya dalam bentuk
artikel di jurnal. Kehadiran jurnal belajar di pendidikan dasar diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan disiplin akademik para
peserta didiknya. Oleh sebab itu pendidik dan tenaga kependidikan dalam
kegiatan kelompok kerja KKG, MGMP, KKKS dan MKKS seyogianya mempelajari
manfaat jurnal belajar dan memanfaatkan seoptimal mungkin. Kebiasaan
menulis junal belajar sangat bermanfaat bagi peserta didik kelak di perguruan
tinggi dalam menulis pada jurnal ilmiah sebagai wadah komunikasi hasil
penelitian dan telaah ilmiah.
Jurnal belajar diharapkan menjadi wadah dalam pengembangan kualitas
pendidikan, khususnya di bidang pembelajaran. Pendidik dan tenaga
kependididkan diharapkan berpartisipasi untuk mengisi dan memperbarui materi
keilmuan yang diajarkan dan cara-cara mengajarkannya. Bahkan guru pemula PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR16
JURNAL BELAJAR
dapat menjadikan jurnal tersebut sebagai rujukan pemutakhiran metode
pembelajaran dan materi yang diajarkan. Peserta didik yang berada di kota
besar, sekarang ini sudah dengan mudah dapat mengakses pengetahuan
melalui internet, yang kemungkinan membuat pendidik dan tenaga
kependidikan semakin tertinggal, apabila gurunya hanya mengandalkan sumber
belajar yang konvensional. Selain itu, meningkatkan minat baca dan menulis
bukan hanya kewajiban bagi peserta didik, akan tetapi merupakan kewajiban
bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Proses pembelajaran di sekolah tidak
akan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kalau
guru-gurunya tidak terbiasa membaca. Pendidik dan tenaga kependidikan tidak
mungkin dapat menulis karya tulis ilmiah atau artikel populer yang baik tanpa
banyak membaca. Menulis dan membaca adalah pintu gerbang utama mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tawaran menulis jurnal belajar sering menjadi beban bagi sebagian besar
peserta didik. Belum dapat dijelaskan apakah hal ini terjadi karena banyaknya
tenaga pengajar yang kurang mampu memotivasi peserta didik dan kurang
memahami makna jurnal belajar atau kemungkinan sang guru sendiri belum
pernah mengisi jurnal belajar. Meskipun gurunya sudah berkualifikasi S1 bahkan
yang sudah S2 tidak ada jaminan bahwa mereka sudah terbiasa memanfaatkan
jurnal belajar, tetapi kalau hal tersebut merupakan alasan, pada hal seharusnya
pendidik membiasakan diri untuk memanfaatkan jurnal belajar. Pada umumnya
guru masih belum tahu makna jurnal belajar dan tidak terbiasa memanfaatkan
sebagai sarana pembelajaran yang efektif. Sebagian guru mengalami kesulitan
membuat karya tulis ilmiah diperkirakan karena sejak dulu belum pernah
mengisi jurnal belajar.
Jurnal belajar, sebagai istilah yang diterjemahkan dari learning journal yakni
merupakan dokumen yang secara terus-menerus bertambah dan berkembang.
Biasanya ditulis oleh pembelajar, sebagai rekaman terhadap perkembangan
materi yang sedang dipelajari. Sebenarnya, bisa saja terdapat beberapa jurnal
sesuai dengan mata pelajaran yang diikuti atau bahkan ada jurnal yang
berkaitan dengan pekerjaan sehari-hari. Sekarang ini yang banyak berkembang
adalah jurnal belajar secara online, di mana peserta dididk dapat melakukan
dialog (seperti dalam bentuk forum), bahkan peserta dididik dari sekolah lain pun
boleh ikut bergabung.
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 17
Jurnal belajar bukan:
Ringkasan materi pembelajaran, tetapi lebih fokus pada refleksi peserta
didik terhadap apa yang telah dibaca atau yang sedang dipelajari
Katalog belajar, karena dalam katalog belajar biasanya ditulis waktu dan
tanggal mengajar atau dipelajari. Suatu katalog merupakan rekaman
peristiwa, akan tetapi jurnal belajar merupakan rekaman refleksi dan hasil
pengamatan dan pemikiran peserta didik.
Apa Keuntungan dari Jurnal belajar?
Siapa yang paling diuntungkan kalau Jurnal belajar diterbitkan? Tentu peserta
didik. Kenyataan menunjukkan, bahwa jika peserta didik memelihara rekaman
tentang apa yang diajarkan dan bagaimana materi itu diajarkan, ini merupakan
penunjang untuk tetap mengingatnya di dalam kepala, ada pepatah orang tua
yang mengatakan ”sebenarnya peserta didik belum tahu apa-apa sampai
peserta didik tersebut dapat menuliskannya” dan beberapa hasil penelitian
telah membukti bahwa ungkapan tersebut benar. Mengatakan apa yang telah
diajarkan, peserta didik dapat menelusuri apa saja kemajuan yang telah
didapatkan atau dilakukan. Ini juga berarti peserta didik mulai mencatat
perbedaan di antara pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki tentang
mengajar.
Siapa Penulis Jurnal belajar?
Seratus tahun yang lalu, pendidikan jarak jauh belum ada dan buku teks masih
sangat mahal harganya. Ketika itu, mahapeserta didik harus menuliskan apa
yang telah dipelajari pada buku catatan. Isi catatan kuliah tersebut adalah
ringkasan dari materi yang telah dipelajari. Yang menjadi fokus peserta adalah
mereka harus menulis dan memutuskan sendiri apa yang akan ditulis. Pada saat
ini tidak dibutuhkan catatan kuliah karena materi kuliah dapat diakses secara
online, karena bahan kuliah, yang lebih lengkap dari catatan itu sudah ada di
website. Harga buku teks pun sudah relatif murah dan karena kuliah
dilaksanakan secara online berarti peserta didiknya harus mampu mengupload
bahannya ke internet (web). Jadi dalam arti seperti pengganti catatan kuliah,
peserta didik hendaknya menggunakan Jurnal belajar. Penekanannya memang
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR18
JURNAL BELAJAR
berbeda tetapi tujuannya sama, yaitu membantu memaknai apa yang telah
dipelajari peserta didik pada saat peserta didik mengajar.
Isi Jurnal belajar dapat meliputi:
Butir-butir yang ditemukan, khususnya materi yang menarik dari yang
dibaca peserta didik dan tertarik untuk ditindaklanjuti lebih detail;
Pertanyaan yang muncul di benak peserta didik yang berkaitan dengan
materi yang dibaca pada topik tertentu (bahan ajar);
Setelah pembelajaran di kelas berlangsung (segera setelahnya, jika
memungkinkan) adalah merupakan waktu yang paling tepat untuk
membuat catatan untuk me-reinforce (mendorong dengan sekuat tenaga)
hasil belajar peserta didik dengan mencoba mengingat apa inti yang telah
diajarkan. Berpikir apa yang menjadi poin utama yang baru bagi peserta
didik dari materi yang diajarkan hari ini. Peserta didik diminta oleh kepala
sekolah atau pengawas sekolah untuk menuliskan hal tersebut tanpa
melihat RPP, kemudian membandingkan dengan RPP, sekadar untuk
menyakinkan apakah poin yang kita buat tersebut akurat;
Catatan tersebut dapat diambil dari materi lain yang dibaca, yang dikutip
dari buku atau materi yang berkaitan, seperti artikel dalam surat kabar;
Catatan apa saja yang berkaitan dengan pokok bahasan, komentar
peserta didik dalam bentuk satu atau dua kalimat terhadap pokok
bahasan artikel yang ditemukan/dibaca yang berkaitan dengan materi
pengajaran;
Refleksi peserta didik terhadap materi dan kaitannya dengan kebutuhan
peserta didik tersebut pada saat mengajar;
Bagaimana guru mengajarkan materi tersebut dan dikaitkan dengan apa
yang diajarkan dengan cara yang berbeda;
Pemikiran peserta didik yang belum sepenuhnya terwujud tetapi peserta
didik harus merumuskan kembali. Ini bisa meliputi perasaan peserta didik
tentang materi dan perkembangan dan teori yang dikembangkan dalam
pikiran peserta didik tersebut.
Setiap guru diwajibkan mengirimkan bahan (naskah) untuk Jurnal belajar,
hendaknya memikirkan kembali apa saja yang telah dilakukan pada saat
mengajar, dimulai dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir. Sumber belajar
apa saja yang paling banyak diakses oleh guru? Mana yang yang paling
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 19
sedikit diajarkan? Dan mengapa demikian? Apakah materi tersebut sudah
diketahui peserta didik-peserta didik sebelumnya? Hal-hal seperti itulah yang
hendaknya dituliskan oleh peserta didik walaupun hanya satu atau dua
paragrap satu minggu, kemudian dikumpulkan dan dirangkum untuk
dikirimkan atau dimuat di Jurnal belajar.
Bagaimana Bentuk Jurnal belajar?
Bagaimana bentuk Jurnal belajar? Kalau kepala sekolah atau pengawas sekolah
bertanya kepada peserta didik, kemungkinan ada peserta didik yang
menyarankan, sebaiknya diketik menggunakan komputer akan tetapi ada juga
yang menyarankan ditulis tangan saja. Tentu saja tergantung kebutuhan dan
fasilitas pendukung yang tersedia. Jurnal belajar dapat diterbitkan dalam
beberapa bentuk alternatif pilihan:
Jurnal belajar bisa dalam ukuran yang kecil, sebesar block notes atau
setengah ukuran kertas A4, atau sebesar kertas A4. Hal ini tergantung
pada ketersediaan naskah. Kalau semua guru anggota KKG atau MGMP,
begitu ada pemikiran tentang materi langsung ditulis dalam lembar kertas
yang terpisah, kemudian kertas tersebut disusun dan diurutkan
berdasarkan poin yang telah diajarkan, apa yang masih perlu diajarkan,
pertanyaan peserta didik kepada pengajar dan lain sebagainya ditulis
untuk dimuat di jurnal, maka tidak akan kekurangan naskah;
Kemudian berdasarkan catatan kecil tadi oleh guru tersebut diuraikan
kedalam tulisan (diketik atau ditulis tangan) dan ini akan menjadi catatan
penting bagi penulis sebagai buku referensi setelah pembelajaran itu
selesai;
Jika lebih suka langsung menulis di laptop atau komputer, kemudian
dicetak, setiap halaman dibundel/dijilid, sebagai rekaman permanen
perkembangan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik;
Jika lebih suka membaca dari layar komputer, akan tetapi disarankan
tetap membuat print outnya untuk menjaga pengelola jurnal mengalami
kesulitan untuk membuka file yang dibuat oleh peserta didik pengirim
naskah tersebut (terjadi gangguan sehingga tidak dapat dibaca).
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR20
JURNAL BELAJAR
Bentuk yang mana pun yang akan dipilih, yang penting bahwa hasil tulisan
peserta didik tersebut setiap bulan harus dikirim lewat email ke redaksi Jurnal
belajar (diharapkan).
Pemikiran Pribadi
Peserta didik bisa memasukkan hasil pemikiran pribadi ke dalam Jurnal belajar,
meskipun hal itu tidak ingin kepala sekolah melihatnya, akan tetapi hal tersebut
dinilai perlu untuk diketahui orang lain (di kemudian hari) atau bisa juga tidak
dikirim ke redaksi jurnal, akan tetapi disimpan atau didokumentasikan sendiri.
Apakah ada Waktu untuk Menulis?
Waktu yang diperlukan untuk menulis naskah untuk Jurnal belajar tersebut, jika
dilakukan oleh peserta didik atau kepala sekolah dan pengawas sekolah secara
rutin, mungkin hanya satu jam per minggu. Pada awalnya mungkin bisa lebih
dari satu jam (karena belum terbiasa), tetapi lama-kelamaan, asalkan dilakukan
secara rutin setiap orang hanya menghabiskan waktu 1 jam per minggu untuk
menulis materi yang akan dikirim ke Jurnal belajar. Jika setiap minggu
menghasilkan satu halaman, maka satu bulan telah ada empat halaman yang
menjadi materi Jurnal belajar.
Format 1:
Komponen Jurnal BelajarNo. Komponen Aspek Indikator
1 Isi
2 Tujuan
3 Bentuk/Ukuran
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 21
4 Pemanfaatan
5 Pengelolaan
6 Sustainibilitas
Berikut ini adalah contoh format jurnal belajar bagi peserta didik, guru, kepala
sekolah dan pengawas sekolah.
Form 2. Contoh jurnal belajar peserta didik
Form 3. Contoh jurnal belajar guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
Komponen Keterangan/ Diskripsi
Pengalaman belajar
SK-KD-Indikator-Materi yang telah dipahami
SK-KD-Indikator-Materi yang belum dipahami dengan menyebutkan alasan dan kendalanya
Usaha/cara untuk
mengatasinya
Upaya pengayaan
No Pertemuan Program BERMUTU Keterangan/DiskripsiTraining Need Analysis
1 Pengalaman berharga/best practicesRencana diseminasiPermasalahanSolusi permasalahan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR22
JURNAL BELAJAR
2 Pengalaman berharga/best practicesRencana diseminasiPermasalahanSolusi permasalahan
3 Pengalaman berharga/best practicesRencana diseminasiPermasalahanSolusi permasalahan
Dan seterusnya sampai dengan pertemuan ke 16
16
C. Evaluasi
Minta sejawat atau ahli lain untuk memeriksa format jurnal belajar peserta didik
dan guru, kepala sekolah, pengawas sekolah yang anda buat, dan mintalan
kepada evaluator untuk memberi masukan yang membangun sehingga format
jurnal belajar yang dibuat bersifat fungsional, bermakna dan mudah untuk
diimplementasikan.
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 23
Lampiran 2: Penulisan Jurnal Belajar
PENULISAN JURNAL BELAJAR
A. Pengantar
Dalam bacaan ini diuraikan tentang penulisan jurnal belajar, baik itu jurnal
belajar peserta didik maupun untuk guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Penulisan jurnal belajar peserta didik dimaksudkan untuk pengembangan
keterampilan dan pembiasaan mengekspresikan hasil refleksi peserta didik
terhadap pembelajaran. Komentar peserta didik tentang isi, metode, sikap guru,
pemahaman terhadap materi maupun bagian yang tidak dimengerti. Selain itu,
peserta didik dapat menuliskan ketertarikan, hasil belajar dari sumber lain, hasil
penelitian atau “eksperimen” yang dilakukan baik individu maupun kelompok.
Membantu peserta didik terbiasa menulis di jurnal belajar, terbiasa
memanfaatkan jurnal belajar sebagai media komunikasi untuk guru maupun
rekan-rekannya. Jurnal belajar yang ditulis oleh peserta didik dapat berdasarkan
pengalaman belajar, hasil kajian atau penelitian atau data yang diperoleh
peserta didik tersebut baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
Agar guru terampil dalam membimbing peserta didik mengisi jurnal belajar, guru
tersebut sebaiknya memahami makna dan tujuan penulisan jurnal belajar.
Setelah terbiasa mengisi jurnal belajar peserta didik akan memiliki keterampilan
dalam menuliskan gagasan atau pemikirannya sehingga dapat mengembangkan
komunikasi akademis di anatar peserta didik dengan guru atau pihak yang lain
yang berkepentingan dengan pembelajaran di sekolah. Mengisi jurnal belajar
peserta didik diperlukan kesabaran dan diperlukan latihan, latihan dan latihan.
Ala bisa karena biasa.
Penulisan jurnal belajar merupakan pendukung kegiatan pembelajaran. Bagi
guru jurnal belajar peserta didik menjadi masukan berharga. Guru dapat
mengetahui apakah pembelajaran yang dilaksanakan menarik, materi dikuasai
peserta didik dan apakah ada peserta didik yang menulis tentang materi yang
dipelajari dari sumber lain dan lain sebagainya. Sementara itu bagi peserta didik
manfaatnya antara lain; tempat bertanya kepada gurunya, tempat menunjukkan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR24
JURNAL BELAJAR
bahwa peserta didik tersebut mengetahui lebih dalam dari yang diajarkan oleh
guru atau mungkin ada juga peserta didik yang tidak senang dengan metode
yang digunakan gurunya, dan lain sebagainya. Peserta didik sebagai calon
anggota masyarakat ilmiah perlu dibimbing dan dibiasakan mengekspresikan
hasil refelsksinya terhadap pembelajaran, oleh sebab itu guru wajib membina
peserta didik
tersebut.
Tabel . Beberapa komponen yang umumnya terdapat dalam jurnal belajar guru,
kepala sekolah dan pengawas sekolah.
JURNAL BELAJAR PESERTA DIDIK
Pengalaman belajar
SK-KD-Indikator-Materi yang telah dipahami
SK-KD-Indikator-Materi yang belum dipahami dengan menyebutkan
alasan dan kendalanya
Solusi untuk mengatasi permasalahan
Upaya pengayaan
Tabel 1 . Contoh jurnal guru/kepala sekolah/ pengawas sekolah
No Pertemuan Program BERMUTU Keterangan/Diskripsi
1 Pengalaman berharga/best
practices
Rencana diseminasi
Permasalahan
Solusi permasalahan
2 Pengalaman berharga/best
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 25
practices
Rencana diseminasi
Permasalahan
Solusi permasalahan
Dan seterusnya sampai dengan
ke-16
B. Kompetensi dan Indikator
Kompetensi dan indikator keberhasilan pembelajaran dari topik ini adalah
peserta didik, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah serta guru/kepala
sekolah/pengawas pemandu dapat memahami penyusunan, penulisan, evaluasi
dan tindak lanjut jurnal belajar apabila disediakan dokumen kurikulum, SK-KD
mata pelajaran serta BBM kompetensi pedagogik dan profesional yang akan
berdampak positif terhadap peningkatan mutu peserta didik, guru dan mutu
pendidikan.
Tabel . Kompetensi dan indikator keberhasilan
No Kompetensi Indikator
1 Penyusunan jurnal belajar Jurnal belajar peserta didik
Jurnal belajar guru, kepala sekolah
dan pengawas sekolah
2 Pengisian jurnal belajar Pengisian jurnal belajar peserta
didik
Pengisian jurnal belajar guru,
kepala sekolah dan pengeas
sekolah
3 Evaluasi dan Program Tindak
lanjur hasil pengisian jurnal
belajar
Evaluasi dan program tindak lanjut
bagi peserta didik
Evaluasi dan program tindak lanjut
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR26
JURNAL BELAJAR
bagi guru, kepala sekolah dan
pengawas sekolah
4 Penyusunan KTI berupa jurnal jurnal peserta didik
jurnal guru, kepala sekolah ,
pengawas sekolah.
5 Tugas tersruktur dan mandiri
C. Keterangan:
Kompetensi yang dipelajari
Jurnal belajar pada umumnya disusun berdasarkan pengalaman nyata pada saat
mengikuti pembelajaran di sekolah. Jurnal belajar dapat dibuat dalam bentuk
buku harian akan tetapi dapat berupa buku mingguan. Misalnya setiap
pembelajaran IPA, gurunya menyediakan waktu bagi peserta didik untuk
melakukan refleksi terhadap materi yang dipelajari hari itu kemudian
menuliskannya dalam jurnal belajar. Jurnal belajar dapat dikaitkan dengan
pengembangan atau pengayaan hasil belajar peserta didik. Guru dituntut untuk
melakukan pembimbingan atau memfasilitasi peserta didik untuk bebas mengisi
jurnal belajar sebagai bagian dari pendidikan demokrasi di Indonesia. Selain
melaksanakan pembingan pendidikan demokrasi, pembiasaan menulis tetapi
guru tersebut memperbaiki kualitas pembelajarannya berdasarkan masukan dari
jurnal belajar.
Jurnal belajar tidak sama dengan karya tulis ilmiah yang disusun mengikuti
kriteria atau persyaratan tata tulis dan bahasa yang digunakan. Jurnal belajar
pada umumnya ditulis sebagai apresiasi terhadap pembelajaran. Komentar
peserta didik terhadap pembelajaran. Komentar tersebut bisa jadi karena
tertarik, ada masalah karena kurang mengerti sampai dengan adanya temuan
baru dari peserta didik itu sendiri, yang mungkin berbeda dengan yang diajarkan
gurunya. Jurnal belajar tidak sama dengan buku harian, yang boleh diisi “suka-
suka” oleh pemiliknya. Namun ada kemiripan dengan diary atau buku harian
tersebut, jurnal belajar diisi peserta didik pada waktu yang disediakan oleh guru
dan hanya berkaitan dengan pembelajaran di sekolah, tidak diisi dengan
masalah kucingnya yang sedang melakhirkan di bawah tempat tidur.
Jurnal belajar ditulis langsung tanpa diarahkan oleh guru dan tidak ada tema,
topik, judul dan rumusan masalah. Kriteria yang diberikan oleh guru misalnya
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 27
hanya berkaitan dengan pembelajaran minggu ini atau hari ini atau mata
pelajaran tertentu.
Tujuan menulis jurnal belajar adalah untuk mengkomunikasikan: pengalaman
belajar, materi yang telah dipahami, materi yang belum dipahami dengan
menyebutkan alasannya, usaha atau cara untuk mengatasi masalah yang
dihadapi sampai dengan hasil /upaya pengayaan yang dilakukan oleh peserta
didik tersebut terhadap materi pembelajaran. Jurnal belajar di tingkat yang lebih
tinggi, SMP ke atas, jurnal belajar ada kemungkinan diisi dengan gagasan,
pemikiran atau hasil kajian teoritis oleh peserta didik baik individu maupun
kelompok. Satu hal yang penting diperhatikan oleh guru ketika peserta didik
menulis jurnal adalah jangan sampai ada peserta didik mencontoh yang ditulis
oleh temannya, yang dilakukan hanya karena memenuhi permintaan guru, tanpa
tahu maknanya untuk apa.
Sebelum membaca jurnal belajar, gurunya harus yakin bahwa jurnal belajar diisi
sendiri oleh peserta didik. Ditulis individual, bukan berkelompok. Isi jurnal belajar
dapat juga berupa gagasan, cara pandang (baru) terhadap persoalan yang
dibahas pada pembelajaran, misalnya model, yaitu cara melakukan sesuatu,
model mengajarkan anatomi tubuh manusia kepada peserta didik SD, yang
diketahui peserta didik tersebut dari orangtuanya yang dokter. Tetapi jika tidak
ada gagasan (baru) yang hendak disampaikan tidak berarti peserta didik
tersebut tidak perlu menulis jurnal belajar. Sebaiknya tetap menulis, tetapi
menulis jurnal belajar bukan sebagai kerja paksa atau beban tambahan yang
sangat berat. Peserta didik yang produktif menulis dalam jurnal belajar
diharapkan akan terbiasa berkomunikasi dalam bidang akademis dengan tulisan,
yang sangat bermanfaat dalam melatih pola pikir yang bersangkutan. Selain itu
penulisan jurnal belajar melatih peserta didik untuk lebih produktif, kreatif dan
terampil menyampaikannya secara tertulis. Sasaran yang dituju adalah guru
maupun rekan-rekanya sebagai pembaca atau pengguna jurnal tersebut.
Peserta didik yang mempunyai gagasan baru dalam materi yang diajarkan
apabila gagasan tersebut disampaikan kepada guru, diharapkan dapat
diterapkan dalam pembelajaran berikutnya. Penerapan cara mengajarkan yang
disampaikan peserta didik tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah. Guru adalah pemakai atau pengguna masukan tersebut. PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR28
JURNAL BELAJAR
Misalnya, peserta didik senang sekali karena gurunya mengajar sudah
menggunakan komputer atau ada peserta didik yang begitu bangga karena
gurunya memberi kesempatan maju di depan kelas mendemonstrasikan hasil
karyanya.
Sebelum menulis atau mengisi jurnal belajar, guru perlu menjelaskan maksud
dan tujuan penulisan jurnal tersebut. Peserta didik dibiasakan untuk
mengorganisasiikan ide-ide pokok atau bagian-bagian gagasan yang hendak
dituliskan. Guru tidak perlu melihat atau mengawasi peserta didik pada saat
menulis jurnal jika hal itu diperkirakan akan mengganggu ketenangan peserta
didik. Ketika ada peserta didik yang mempertanyakan tema, topik, atau masalah,
sebaiknya guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memutuskan sendiri apa yang hendak dituliskan dalam jurnal. Ada kemungkinan
peserta didik tertarik untuk menuliskan kesannya tentang metode, cara,
pendekatan dilakukan guru pada saat mengajar, yang dirasakan oleh peserta
didik sebagai sesuatu yang menakutkan dan itu baru disadari oleh guru yang
bersangkutan setelah membaca jurnal belajar peserta didik. Misalnya, sebagian
besar peserta didik merasa nilai yang diberikan oleh gurunya tidak objektif,
karena temannya yang menyontek tetapi mendapat nilai tinggi, sementara
peserta didik yang jujur malah diperlakukan seperti orang “pesakitan”.
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 29
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR30
JURNAL BELAJAR
Tabel . Contoh pengisian jurnal belajar peserta didik
-
Tabel 2 . Beberapa komponen yang umumnya terdapat dalam jurnal belajar
guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah.
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 31
Nama guru/kepala sekolah/pengawas sekolah:
NUPTK
Kelompok Kerja
Kabupaten/kota
Provinsi:
Tabel 3 . Contoh jurnal belajar guru dalam program BERMUTU
No Pertemuan
Program
BERMUTU
Keterangan/Diskripsi
Training Need
Analysis
Pengalaman
berharga/best
practices
TNA merupakan pengetahuan dan
keterampilan baru bagi saya.
Dengan TNA, saya menjadi tahu kompetensi
mana yang sudah saya kuasai dan kompetensi
mana yang belum dikuasai.
Dengan TNA, saya menjadi tahu kebutuhan
Diklat bagi saya pribad dan kelompok kerja ,
sehingga semua kompetensi yang harus
dikuasai dapat dicapai dengan program Diklat
yang sesuai dengan kebutuhan.
Rencana
diseminasi
Hasil TNA akan didesiminasikan dengan cara
dijadikan program kelompok kerja.
TNA akan saya terapkan di sekolah dengan
emngajak teman-teman lain yang mengajar
mapel yang sama.
Permasalahan Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan TNA
dan menganalisisnya membutuhkan waktu
yang relatif lama.
Solusi
permasalahan
Akan dicari waktu luang di luar jam mengajar
untuk melaksanakan kegiatan TNA di sekolah.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR32
JURNAL BELAJAR
D. Latihan
Minta sejawat atau ahli lain untuk memeriksa juranl peserta didik, dan jurnal
program BERMUTU yang anda buat!
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 33
Lampiran 3: Evaluasi dan Tindak Lanjut Jurnal Belajar
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT JURNAL BELAJAR
A. Pengantar
Dalam bacaan ini diuraikan tentang evaluasi dan program tindak lanjut hasil
pengisian jurnal belajar peserta didik, guru, kepala sekolah,pengawas sekolah.
Jika jurnal belajar peserta didik dikumpulkan maka kegiatan selanjutnya adalah
membuat analisis dan diakhiri dengan membuat program tindak lanjut.
Demikian pula hal nya dengan jurnal belajar guru/kepala sekolah/pengawas
sekolah yang sudah terkumpul, harus diupayakan untuk dianalisis sehingga
dapat dikembangkan program tindak lanjutnya.
B. Kompetensi dan Indikator
Kompetensi dan indikator keberhasilan pembelajaran dari topik ini adalah
peserta didik, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah serta guru/kepala
sekolah/pengawas pemandu dapat memahami penyusunan, penulisan, evaluasi
dan tindak lanjut jurnal belajar apabila disediakan dokumen kurikulum, SK-KD
mata pelajaran serta BBM kompetensi pedagogik dan profesional yang akan
berdampak positif terhadap peningkatan mutu peserta didik, guru dan mutu
pendidikan.
Tabel . Kompetensi dan indicator dalam jurnal belajar.
No Kompetensi Indikator
1 Penyusunan jurnal belajar Jurnal belajar peserta didik
Jurnal belajar guru, kepala sekolah
dan pengawas sekolah
2 Pengisian jurnal belajar Pengisian jurnal belajar peserta
didik
Pengisian jurnal belajar guru,
kepala sekolah dan pengeas
sekolah
3 Evaluasi dan Program Tindak
lanjur hasil pengisian jurnal
belajar
Evaluasi dan program tindak lanjut
bagi peserta didik
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR34
JURNAL BELAJAR
Evaluasi dan program tindak lanjut
bagi guru, kepala sekolah dan
pengawas sekolah
4 Penyusunan KTI berupa jurnal jurnal peserta didik
jurnal guru, kepala sekolah ,
pengawas sekolah.
5 Tugas tersruktur dan mandiri
E. Keterangan:
Kompetensi yang dipelajari
Untuk melakukan evaluasi hasil jurnal belajar, lakukan kegiatan berikut.
1. Kumpulkan semua hasil jurnal belajar siswa/ guru/ kepala sekolah/ kepala
sekolah/pengawas sekolah.
2. Lakukan identifikasi pengalaman berhasil/best practices dari jurnal belajar
siswa/guru/kepala sekolah/ pengfawas sekolah.
3. Kumpulkan semua pengalaman berhasil/ best practices dari jurnal belajar
siswa/guru/kepala sekolah/ pengawas sekolah
4. Buatlah analisis terhadap masing-masing pengalaman berhasil (best
practices) siswa/guru/kepala sekolah/ pengawas sekolah dengan cara
membuat penilaian yang objective
5. Pilihlan 3 (tiga) pengalaman berhasil (best practices) yang paling
memungkinkan untuk diterapkan/ didesiminasikan oleh siswa/guru/kepala
sekolah/ pengawas sekolah pada PBM atau Diklat yang akan datang.
6. Lakukan pengamatan ,apakah 3 pengalaman berhasil tersebut di atas
dapat dengan mudah diterapkan pada siswa anda/ kelas anda/ sekolah
anda/kabupaten-kota anda.
7. Buatlah laporan hasil praktek pengembangan jurnal belajar.
JURNAL BELAJAR
BBM / JURNAL BELAJAR 35
DAFTAR PUSTAKA
Grennan, K. F. "The Journal in the Classroom." EQUITY AND EXCELLENCE 24, no. 3 (Fall 1989): 38-40. (EJ 412 581)
Holt, S. "Reflective Journal Writing and Its Effects on Teaching Adults." In THE YEAR IN REVIEW, VOL. 3. Dayton: Virginia Adult Educators Research Network, 1994. (ED 375 302)
McAlpine, L. "Learning to Reflect." ADULT LEARNING 3, no. 4 (January 1992): 15, 23-24. (EJ 437 121)
Miller, C. et al. LEARNING STYLES AND FACILITATING REFLECTION. London:
English National Board for Nursing, Midwifery and Health Visiting, 1994. (ED
390 991)
Paterson, B. L. "Developing and Maintaining Reflection in Clinical Journals." NURSE EDUCATION TODAY 15, no. 3 (June 1995): 211-220. (EJ 507 736)
Perham, A. J. "Collaborative Journals." Presented at the National Council of Teachers of English conference, 1992. (ED 355 555)
www.maslibraries.org/infolit/samplers/spring/doub.html.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM / JURNAL BELAJAR36
JURNAL BELAJAR