ARTIKEL
PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), UKURAN
PERUSAHAAN (SIZE), REPUTASI AUDITOR TERHADAP AUDIT
DELAY
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2015-2017)
Oleh:
HENI AGUSTINA
13.1.02.01.0073
Dibimbing oleh :
1. Diah Nurdiawati, MSA.
2. Mar’atus solikah, M.Ak.
PROGRAM STUDI AKUNTASI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2018
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Heni Agustina| 13.1.02.01.0073 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || ||
1
SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2018
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : Heni Agustina
NPM : 13.1.02.01.0073
Telepun/HP : 081330537076
Alamat Surel (Email) : [email protected] om
Judul Artikel : Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Ukuran
Perusahaan (SIZE), Reputasi Auditor Terhadap Audit
Delay (Studi Pada perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2015-2017)
Fakultas – Program Studi : EKONOMI-AKUNTANSI
Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi : Jl.KH Achmad Dahlan No.76 Kediri (64112) Telp.
(0354) 771576, Fax. 771576
Dengan ini menyatakan bahwa :
a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiarisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mengetahui Kediri, 4 Agustus 2018
Pembimbing I
Diah Nurdiawati, MSA.
NIP / NIDN : 0728067201
Pembimbing II
Mar’atus Solikah, M.Ak.
NIP / NIDN : 0709047405
Penulis,
Heni Agustina
NPM : 13.1.02.01.0073
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Heni Agustina| 13.1.02.01.0073 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || ||
2
PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), UKURAN
PERUSAHAAN (SIZE), REPUTASI AUDITOR TERHADAP AUDIT
DELAY
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2015-2017)
Heni Agustina
13.1.02.01.0073
Ekonomi-Akuntansi
Diah Nurdiawati, MSA.
Mar’atus Solikah, M.Ak.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER),
Ukuran Perusahaan (SIZE) dan Reputasi Auditor secara parsial dan secara simultan
berpengaruh terhadap Audit Delay pada perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2015-2017.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode purposive
sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 26 perusahaan manufaktur sektor industry barang
konsumsi. Dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan softwere SPSS for
windows versi 23.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh
signifikan terhadap Audit Delay pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. (2) Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay pada perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. (3) Reputasi
Auditor berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay pada perusahaan manufaktur sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. (4) Debt
to Equity Ratio (DER), Ukuran Perusahaan (SIZE) dan Reputasi Auditor secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay pada perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.
KATA KUNCI : Debt to Equity Ratio (DER), Ukuran Perusahaan (SIZE), Reputasi Auditor,
dan Audit Delay.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Heni Agustina| 13.1.02.01.0073 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || ||
3
I. LATAR BELAKANG
Perkembangan pasar modal di
Indonesia berdampak pada
peningkatan permintaan audit
laporan keuangan. Salah satu prinsip
laporan keuangan yang relevan harus
tersedia tepat waktu agar bermanfaat
bagi pemakai, apabila terjadi
penundaan (delay) maka informasi
keuangan tersebut akan hilang
relevansinya.
Audit Delay suatu laporan
keuangan menuntut auditor agar
menyelesaikan pekerjaannya secara
tepat waktu. Pengauditan juga
memerlukan waktu dan ketelitian
yang cukup dalam mengidentifikasi
masalah yang terjadi pada
perusahaan tersebut. Yang dapat
membedakan antara waktu dan
tanggal pelaporan keuangan dengan
tanggal opini audit dalam laporan
keuangan adalah lamanya waktu
penyelesaian pekerjaan audit.
Rasio DER dalam penelitian
ini menggambarkan antara jumlah
hutang dengan jumlah ekuitas yang
dimiliki. Jika perusahaan memiliki
hutang dengan jumlah yang besar
dari pada ekuitas maka auditor
memerlukan waktu yang cukup
untuk mengaudit laporan keuangan
perusahaan karena rumitnya prosedur
audit akun hutang serta penemuan
bukti-bukti audit yang lebih
kompleks terhadap pihak kreditur
perusahaan.
Ukuran perusahaan (SIZE)
menjadi salah satu pertimbangan
terjadinya audit delay karena pada
umumnya Kantor Akuntan Publik
(KAP) yang besar mempunyai
kemampuan yang kuat dalam
menyelesaiakn tugas audit secara
lebih cepat karena KAP besar
memiliki manajemen perusahaan
berskala besar sehingga audit di
selesaikan dalam waktu yang lebih
singkat dibandingkan dengan
perusahaan yang kecil.
Kantor Akuntan Publik yang
mempunyai reputasi baik,
diperkirakan dapat melakukan audit
lebih efisien dan memiliki
fleksibilitas yang lebih besar untuk
menyelesaiakan audit sesuai jadwal.
Sehingga informasi dapat lebih cepat
diterima oleh pengguna laporan
keuangan dalam mengambil
keputusan ekonomi.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Heni Agustina| 13.1.02.01.0073 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || ||
4
II. METODE
A. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel Terikat dalam
penelitian ini adalah Audit Delay
(Y). Sedangkan yang menjadi
variabel bebas adalah Debt to Equity
Ratio (X1), Ukuran Perusahaan (X2),
dan Reputasi Auditor (X3).
2. Definisi Operasional Variabel
a. Audit delay adalah lamanya
waktu penyelesaian proses
pengauditan atas laporan
keuangan yang dilakukan oleh
auditor independen. Jangka
waktu tersebut diukur
berdasarkan selisih tanggal
penutupan tahun buku laporan
keuangan (per 31 Desember)
dan tanggal pelaporan auditor
independen yang tertera di
laporan keuangan auditan. Audit
delay dihitung dengan rumus :
Audit Delay = Tanggal Laporan
Audit - Tanggal Laporan Keuangan.
Sumber : Utami (2006)
b. Dalam penelitian ini solvabilitas
diukur dengan rasio DER yaitu
membandingkan jumlah utang
(baik jangka pendek maupun
jangka panjang) dengan jumlah
aktiva (total asset). Apabila
pengukuran rasionya tinggi
maka pendanaan dengan utang
semakin banyak sehingga
semakin sulit bagi perusahaan
untuk memperoleh tambahan
pinjaman karena dikhawatirkan
perusahaan tidak mampu
menutupi utangnya dengan
aktiva yang dimilikinya.
Perhitungan DER menggunakan
rumus:
Sumber : Muhardi (2013:61)
c. Ukuran perusahaan adalah besar
kecilnya suatu perusahaan yang
diukur dengan menggunakan
total asset. Pengukuran variabel
ukuran perusahaan dengan
menggunakan logaritma natural
dari total asset perusahaan dan
skala pengukuran yang
menggunakan skala rasio.
(Jogiyanto, 2000:254 dalam
Malinda, 2015). Ukuran
Perusahaan di rumuskan sebagai
berikut :
Ukuran perusahaan = Ln (Total
Asset)
d. Tiono (2013) menyimpulkan
bahwa KAP yang lebih besar,
kualitas audit yang dihasilkan
juga lebih baik. Kualitas audit
yang baik akan menghasilkan
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Heni Agustina| 13.1.02.01.0073 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || ||
5
reputasi auditor yang baik
pula. Reputasi KAP di wakili
dengan variabel dummy 1
untuk kategori the big four
dan 0 untuk kategori non big
four. Adapun kategori KAP
the big four Indonesia yaitu :
1) KAP Drs. HadiSutanto dan
Rekan, Haryanto Sahari
dan Rekan
2) KAP Sidharta-Sidharta
dan Widjaja.
3) KAP Prasetio, Sarwoko,
dan Sanjadja.
4) KAP Hans Tuanakotta dan
Mustofa, Osman Ramli
Satrio dan Rekan.
B. Pendekatan dan Teknik Penelitian
Penelitian ini menggunakan
pendekatan Kuantitatif. Teknik
penelitian yang digunakan adalah
kausal. Jadi, disini ada variabel
independen (mempengaruhi) dan
variabel dependen (dipengaruhi).
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dengan alamat
resmi www.idx.co.id. Objek yang diteliti
adalah perusahaan manufaktur sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2015-
2017.
D. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah perusahaan
manufaktur sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2015-2017 yang
berjumlah 40 perusahaan. Penetuan
sampel menggunakan metode purposive
sampling yang berdasarkan beberapa
kriteria yang digunakan terdapat 26
perusahaan yang digunakan sebagai
sampel.
E. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinearitas
c. Uji Autokorelasi
d. Uji Heteroskedastisitas
2. Analisis Regresi Linier Berganda
3. Koefisien Determinasi
4. Pengujian Hipotesis
III. HASIL DAN KESIMPULAN
A. Hasil Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Y = a + + + + e
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Heni Agustina| 13.1.02.01.0073 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || ||
6
Dari analisis grafik normal
probability plot, data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 78
Normal
Parametersa,b
Mean ,1282051
Std.
Deviation 9,23269583
Most Extreme
Differences
Absolute ,090
Positive ,080
Negative -,090
Test Statistic ,090
Asymp. Sig. (2-tailed) ,186c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Uji normalitas dengan
menggunakan Kolmogorov-Smirnov
(K-S) menunjukkan bahwa data
residual yang diolah berdistribusi
normal, yang menunjukkan tingkat
signifikansi sebesar 0,186 angka ini
lebih besar dari α = 0,05.
b. Uji Multikolinieritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
DER ,997 1,003
SIZE ,997 1,003
Reputasi_Au
ditor ,999 1,001
a. Dependent Variable: Audit_Delay
Berdasarkan tabel dapat dilihat
bahwa variabel DER, Ukuran
Perusahaan, dan Reputasi Auditor
memiliki nilai Tolerance sebesar
0,997, 0,997, dan 0,999 yang lebih
besar dari 0,10 dan VIF sebesar 1,003,
1,003, dan 1,001 yang lebih kecil dari
10 dengan demikian dalam model ini
tidak ada masalah multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,09386 2,014
a. Predictors: (Constant), Reputasi_Auditor,
SIZE, DER
b. Dependent Variable: Audit_Delay
Menurut Ghozali (2011:111)
dengan melihat Durbin Watson dengan
ketentuan du < dw < 4-du jika nilai dw
terletak antara du dan 4 - du berarti
bebas dari autokorelasi. Nilai DW
hitung lebih besar dari (du) = 1,713 dan
kurang dari 4 – 2,014 (4-du) = 2,287 atau
bisa dilihat pada tabel yang
menunjukkan du<dw<4-du atau 1,713 <
2,014 < 2,287 sehingga tidak terjadi
autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar yang
ditunjukkan oleh grafik scatterplot
terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu
Y. Dan ini menunjukkan bahwa model
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Heni Agustina| 13.1.02.01.0073 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || ||
7
regresi ini tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
B Std. Error
1 (Constant) 4,553 ,076
DER ,103 ,012
SIZE -,080 ,032
Reputasi_A
uditor -,064 ,021
a. Dependent Variable: Audit_Delay
a) Konstanta = 4,553 Nilai tersebut
mengindikasikan bahwa jika variabel
DER, Ukuran Perusahaan dan
Reputasi Auditor bernilai konstan
atau tetap maka variabel Audit Delay
adalah sebesar 4,553.
b) Koefisien DER (X1) = 0,103 Nilai
tersebut mengindikasikan bahwa jika
variabel DER mengalami kenaikan 1
satuan dengan asumsi bahwa
variabel Ukuran Perusahaan dan
Reputasi Auditor konstan atau tetap
maka akan mengakibatkan naiknya
variabel Audit Delay sebesar 0,103.
c) Koefisien Ukuran Perusahaan (X2) =
0,080 Nilai tersebut mengindikasikan
bahwa jika variabel Ukuran
Perusahaan mengalami kenaikan 1
satuan dengan asumsi bahwa
variabel DER dan Reputasi Auditor
konstan atau tetap maka
mengakibatkan turunnya variabel
Audit Delay sebesar 0,080.
d) Koefisien Reputasi Auditor (X3) =
0,064 Nilai tersebut mengindikasikan
bahwa jika variabel Reputasi Auditor
mengalami kenaikan 1 satuan dengan
asumsi bahwa variabel DER dan
Ukuran Perusahaan konstan atau
tetap maka akan mengakibatkan
turunnya variabel Audit Delay
sebesar 0,064.
3. Koefisien Determinasi
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
1 ,741a ,550 ,531
Diperoleh nilai Adjusted R2
sebesar 0,531. Dengan demikian
menunjukkan bahwa DER, Ukuran
Perusahaan dan Reputasi Auditor
mampu menjelaskan Audit Delay
sebesar 53,1% dan sisanya yaitu
46,9% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak dikaji dalam penelitian
ini.
4. Pengujian Hipotesis
a. Secara parsial uji t
Coefficientsa
Model B Sig.
1 (Constant) 4,553 ,000
DER ,103 ,000
SIZE -,080 ,016
Reputasi
Auditor -, 064 ,004
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Heni Agustina| 13.1.02.01.0073 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || ||
8
1) Diperoleh nilai probabilitas sebesar
0,000. Nilai signifikansi yang lebih
kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa
variabel DER memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Audit
Delay. Dengan demikian berarti H0
ditolak dan Ha diterima.
2) Diperoleh nilai probabilitas 0,016.
Nilai signifikansi yang lebih kecil
dari 0,05 menunjukkan bahwa
variabel SIZE memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Audit
Delay. Dengan demikian berarti H0
ditolak dan Ha diterima.
3) Diperoleh nilai Reputasi Auditor
sebesar 0,004. Nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 menunjukkan
bahwa variabel Reputasi Auditor
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Audit Delay. Dengan
demikian berarti H0 ditolak dan Ha
diterima.
b. Secara simultan uji f
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n ,796 3 ,265
30,1
11 ,000
b
Residual ,652 74 ,009
Total 1,448 77
Berdasarkan hasil perhitungan
pada SPSS for indows versi 23 dalam
tabel 4.11 diperoleh nilai signifikan
adalah 0,000. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai signifikan variabel DER
(X1), Ukuran Perusahaan (X2), dan
Reputasi Auditor (X3) < 0,05 yang
berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
Hasil dari pengujian simultan ini
adalah DER (X1), Ukuran
Perusahaan (X2), dan Reputasi
Auditor (X4) berpengaruh
signifikan terhadap Audit Delay.
B. PEMBAHASAN
1. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)
terhadap Audit Delay
Dari hasil uji t pada tabel didapat
Debt to Equity Ratio (DER) lebih kecil
dari taraf signifikasi yaitu 0,000 < 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan variabel
Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh
signifikan terhadap Audit Delay. Ini
berarti peningkatan dan penurunan Debt
to Equity Ratio (DER) perusahaan
berpengaruh terhadap Audit Delay
perusahaan. DER mengukur seberapa
jauh perusahaan dibiayai oleh utang, di
mana semakin tinggi nilai rasio ini
menggambarkan kondisi yang kurang
baik bagi perusahaan dan perusahaan
cenderung memoles laporan keuangan
yang akan disajikan kepada investor.
Maka semakin besarnya DER semakin
lama audit delay nya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
hasil penelitian Septariani (2016) bahwa
DER berpengaruh signifikan terhadap
audit delay.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Heni Agustina| 13.1.02.01.0073 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || ||
9
2. Pengaruh Ukuran Perusahaan
(SIZE) terhadap Audit Delay
Dari hasil uji t tabel didapat hasil
ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh
signifikan terhadap Audit delay dengan
nilai sig. sebesar 0.016. Nilai tersebut
lebih kecil dari α = 0.05, sehingga
hipotesis Ha diterima yang berarti
terdapat pengaruh variabel SIZE
terhadap Audit Delay. Perusahaan besar
cenderung akan menyelesaikan proses
auditnya lebih cepat dibandingkan
perusahaan kecil. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu manajemen
perusahaan yang berskala besar
cenderung diberikan insentif untuk
mengurang audit delay, karena
perusahaan tersebut dimonitor secara
ketat oleh investor, pengawas
permodalan pemerintah dan lain-lain.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin
besar ukuran perusahaan, maka audit
delay semakin singkat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Armansyah dan Kurnia (2015) bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap audit delay.
3. Pengaruh Reputasi Auditor
terhadap Audit Delay
Dari hasil uji t tabel didapat hasil
nilai Reputasi Auditor berpengaruh
signifikan terhadap Audit Delay dengan
nilai sig. sebesar 0.004. Nilai tersebut
lebih kecil dari α = 0.05, sehingga
hipotesis Ha diterima yang berarti
bahwa terdapat pengaruh variabel
Reputasi Auditor terhadap Audit Delay.
Kantor Akuntan Publik yang bereputasi
baik, cenderung dapat melakukan audit
lebih efisien dan memiliki fleksibilitas
yang lebih besar untuk menyelesaikan
audit sesuai jadwal. Sehingga informasi
dapat lebih cepat diterima pengguna
laporan keuangan di dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Kantor Akuntan
Publik (KAP) adalah suatu bentuk
organisasi akuntan publik yang
memperoleh izin sesuai dengan
perundang-undangan yang berusaha
dibidang pemberian jasa professional
dalam praktek akuntan publik. Sehingga
dapat disimpulkan Reputasi Auditor
yang diprosikan dengan KAP Big Four
dan Non Big Four, semakin baik
Reputasi Auditor maka audit delay
semakin singkat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Permata
Sari dkk. (2014) bahwa Reputasi
Auditor berpengaruh signifikan
terhadap audit delay.
4. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER),
Ukuran Perusahaan (SIZE), dan
Reputasi Auditor terhadap Audit
Delay
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Heni Agustina| 13.1.02.01.0073 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || ||
10
Hasil dari pengujian hipotesis,
diperoleh nilai signifikan Uji F sebesar
0,000 yang artinya lebih kecil dari
tingkat signifikansi yaitu 0,05 atau 5%.
Maka H0 ditolak dan Ha diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara simultan Debt to Equity Ratio
(DER), Ukuran Perusahaan (SIZE) dan
Reputasi Auditor berpengaruh
signifikan terhadap Audit Delay.
Dengan nilai koefisien determinasi
(Adjusted R2)
sebesar 0,531 yang berarti
bahwa 53,1% Audit Delay dapat
dijelaskan oleh ketiga variabel
independen. Sedangkan sisanya 46,9%
di jelaskan variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
IV. PENUTUP
A. SIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk
meneliti pengaruh Debt to Equity Ratio
(DER), Ukuran perusahaan (SIZE) dan
Reputasi Auditor terhadap Audit Delay
pada perusahaan Manufaktur sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2015-2017. Berdasarkan penelitian dan
pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial variabel DER
berpengaruh signifikan terhadap
Audit Delay pada perusahaan
Manufaktur sektor barang konsumsi
yang terdaftar di BEI periode 2015-
2017.
2. Secara parsial variabel Ukuran
perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap Audit Delay pada
perusahaan Manufaktur sektor
barang konsumsi yang terdaftar di
BEI periode 2015-2017.
3. Secara parsial variabel Reputasi
berpengaruh signifikan terhadap
Audit Delay pada perusahaan
Manufaktur sektor barang konsumsi
yang terdaftar di BEI periode 2015-
2017.
4. Secara simultan variabel DER,
Ukuran perusahaan dan Reputasi
Auditor berpengaruh signifikan
terhadap Audit Delay pada
perusahaan Manufaktur sektor
barang konsumsi yang terdaftar di
BEI periode 2015-2017.
B. SARAN-SARAN
1. Bagi investor
Sebelum mengambil keputusan
berinvestasi investor sebaiknya lebih
memperhatikan variabel Debt to
Equity Ratio (DER), ukuran
perusahaan (SIZE), Reputasi Auditor
sebagai referensi dalam pengambilan
keputusan investasi. Karena variabel
tersebut mempunyai pengaruh
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Heni Agustina| 13.1.02.01.0073 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || ||
11
signifikan terhadap audit delay
dimana bisa mengambarkan kondisi
perusahaan.
2. Bagi Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan
sebaiknya harus meningkatkan
kemampuan perusahaan dalam lebih
mengefektifkan dan mengefisiensi
penggunaan biaya dengan
memperhatikan Debt to Equity Ratio
(DER) perusahaan dan juga
memperhatikan Reputasi Auditor
perusahaan. Sehingga audit delay
perusahaan semakin singkat.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Terdapat beberapa saran yang
dapat digunakan sebagai acuan
dalam penelitian selanjutnya, yaitu
sebagai berikut:
a. Memperpanjang periode
penelitian.
b. Menggunakan populasi yang lebih
luas lagi atau menambah jumlah
perusahaan sampel penelitian,
bukan hanya mencakup
perusahaan manufaktur saja.
c. Dalam penelitian selanjutnya
hendaknya memasukkan variabel
lain dalam memprediksi audit
delay.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Heni Agustina| 13.1.02.01.0073 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || ||
12
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Lidya dan Aldie. R. R. 2012.
Faktor-faktor yang Berpengaruh
Terhadap Audit Delay (Studi
Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun
2008).Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Maranatha.
Ariyani, Dewi N. T. dan Budiarta, K.
2014.Pengaruh Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, Kompleksitas
Operasi Perusahaan dan Reputasi
KAP Terhadap Audit Report Lag
Pada Perusahaan Manufaktur.
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 8.2
(2014): 217-230.
BAPEPAM. Peraturan Keputusan Ketua
BAPEPAM Nomer Kep.-
36/Pm/2003
http.//www.bapepam.co.id.
Darwin. 2012. Analisis Perbedaan
Kualitas Audit KAP Big 4 dan KAP
Second Tier Dinilaidari
Independensi Auditor, Manajemen
Laba, danNilai Relevansi Laba.
Unpublised Undergraduate Thesis,
Universitas Indonesia. Jakarta.
Febriyanti. 2011. Faktor-faktor yang
Berpengaruh Terhadap Audit
Delay Perusahaan Sektor
Perdagangan yang Terdaftar di
BEI Periode 2007-2009. Jurnal
Ekonomi dan Informasi Akuntansi
(JENIUS) Vol. 1 No. 3 Politeknik
Palcom Tech.
Ghozali. 2011. Analisis Multivariat degan
Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamzah, et.all. 2005. Pengujian Empiris
Audit Report Lag Menggunakan
Cleint Cycle Time dan Firm Cycle
Time. Simposium Nasional
Akuntansi VIII, Solo.
IAI. 2001. Kompartemen Akuntan Publik.
Standar Professional Akuntan
Publik. Jakarta: PT. Salemba
Empat.
Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Edisi II.
Yogyakarta: BPFE.
Kartika, Andi. 2011. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI periode 2006
sampai 2009. Dinamika Keuangan
Perbankan, November 2011, Hal
152-171.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Murhadi, Werner R. 2013. Analisis
Laporan Keuangan Proyeksi dan
Valuasi Saham. Jakarta: Salemba
Empat.
Septariani, Desy. 2013. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Audit Delay
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Tiono, Ivena dan Jogi, J. 2013.Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Audit
Report Lag di Bursa Efek
Indonesia. Universitas Kristen
Putra. Jakarta.
Wiwik, Utami.2006. Analisis Determinan
Audit Delay Kajian Empiris di
Bursa Efek:Jakarta.