dosen pembimbing budi rahardjo, st, mt sebastian bayu prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ......

44
Sebastian Bayu Prakoso 3105.100.017 Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

Upload: trinhquynh

Post on 13-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Sebastian Bayu Prakoso

3105.100.017

Dosen pembimbing

Budi Rahardjo, ST, MT

JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2010

Page 2: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Latar belakang

Permasalahan

Tujuan

Batasan masalah

Peta lokasi

Page 3: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas

Kecelakaan lalu lintas

Peta kecelakaan lalu lintas

Sistem pelaporan kecelakaan

Statistik deskriptif

Uji one-way Anova

Accident rate

Metode gross output

Page 4: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Analisa black spot

Colision Diagram

Studi Literatur

Pengumpulan data sekunder

Data laporan kecelakaan 4 tahun

Data volume lalu lintas

Survey Pendahuluan

Start

Gambaran umum lokasi studi dan

Analisa data ruas jalan Surabaya –

Porong,

Perumusan Masalah

Kesimpulan dan saran

Finish

Ui Komparasi

1. Tabel

2. Uji ANOVA

Page 5: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Kondisi ruas jalan dan tata guna lahan

Kondisi geometrik jalan

Page 6: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Analisa black spot

Analisa waktu kejadian

Analisa one way ANOVA

Accident rate

Perhitungan Gross output method

Analisa faktor penyebab dan upaya

penanggulangannya

Page 7: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Kesimpulan

Saran

Page 8: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Kepadatan lalu lintas ruas jalan Surabaya – Porong ternyata

diiringi dengan banyaknya kejadian kecelakaan lalu lintas.

Terdapat beberapa daerah rawan kecelakaan lalu lintas

Polres Sidoarjo yaitu jalan raya Waru, jalan raya

Gedangan, jalan raya Buduran dan jalan raya Porong

Terjadinya bencana Lumpur Lapindo pada tahun 2006, yang

menyebabkan terputusnya jalan tol Surabaya-Gempol.

melonjaknya jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada

ruas jalan Surabaya-Porong

Page 9: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Dimana lokasi titik rawan kecelakaan ( Black Spot )?

Bagaimana collision diagram pada lokasi black spot?

Bagaimana hubungan antara waktu terhadap terjadinyakecelakaan?

Bagaimana hubungan antara jenis kendaraan terhadapterjadinya kecelakaan?

Mengetahui hubungan antara profesi, tingkatpendidikan, umur, dan jenis kelamin pelaku terhadapterjadinya kecelakaan?

Berapa nilai tingkat kecelakaan (Accident Rate)?

Berapa besar biaya kecelakaan?

Upaya-upaya apa saja yang perlu dilakukan gunamengurangi kecelakaan di masa mendatang?

Page 10: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Mengetahui lokasi titik rawan kecelakaan (Black Spot).

Mengetahui collision diagram pada lokasi black spot.

Mengetahui hubungan antara waktu terhadap terjadinyakecelakaan.

Mengetahui hubungan antara jenis kendaraan terhadapterjadinya kecelakaan.

Mengetahui hubungan antara profesi, tingkatpendidikan, umur dan jenis kelamin pelaku terhadapterjadinya kecelakaan.

Mengetahui nilai tingkat kecelakaan (Accident Rate).

Mengetahui besar biaya kecelakaan

Mengetahui upaya-upaya apa saja yang perlu dilakukanguna mengurangi kecelakaan di masa mendatang.

Page 11: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Masalah Lalu lintas yang di bahas adalah kecelakaan lalu

lintas yang terjadi di kawasan jalan Surabaya-

Porong.Peta lokasi dapat dilihat pada gambar 1.1.

Data sekunder tentang kejadian kecelakaan lalu lintas

yang dimperoleh dari kepolisian resort Sidoarjo dari

tahun 2005 sampai tahun 2008 dan dari kepolisian

sektor.

Data sekunder tentang volume lalu lintas diperoleh dari

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur dan

P2JJ dari tahun 2005-2008.

Tidak membahas hubungan antara jumlah kecelakaan

lalu lintas terhadap kecepatan.

Page 12: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik
Page 13: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Di bawah ini adalah beberapa faktor penyebab dalam

kecelakaan lalu lintas :

Faktor Pemakai Jalan. (Pignataro,1973)

Faktor Kendaraan. (Hobbs,1995)

Faktor Jalan. (Hobbs,1995)

Faktor Lingkungan. (Pignataro, 1973)

Page 14: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Beberapa pengertian kecelakaan lalu lintas menurutbeberapa ahli dalam Imelda,2001, adalah sebagai berikut:

Kecelakaan lalu lintas merupakan peristiwa yang tidakdiharapkan yang melibatkan paling sedikit satukendaraan bermotor pada suatu ruas jalan danmengakibatkan kerugian material bahkan sampaimenelan korban jiwa (Kadiyali,1978).

Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentangPrasarana dan Lalu Lintas Jalan menyebutkan bahwakecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalanyang tidak disangka-sangka dan tidak disengajamelibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalanlainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugianharta benda

Page 15: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Condition diagram

Condition diagram menjelaskan kondisi fisik dan

keadaan sekitar dilokasi kecelakaan yang sebenarnya

Collision diagram

Collision diagram merupakan diagram yang

menunjukkan seluruh kecelakaan yang terjadi pada lokasi

tertentu, serta dalam periode tertentu yang

spesifik, biasanya dalam satu atau tiga tahun

Page 16: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Simbol Arti Simbol Arti

Simbol Tipe Kendaraan Simbol Tipe Kecelakaan

(T)

(B)

(C)

(D)

Kendaran Penumpang

Truk

Bus

Sepeda Motor

Kendaran Lainnya

Pejalan Kaki

Menabrak dari belakang atau

Rear On.

Menabrak dari depan atau

Head On.

Tabrak samping pada arah

berbeda atau Right Angle.

Tabrak samping pada arah

yang sama atau Side Swipe.

Hilang kendali.

Mobil parkir.

Mobil parkir yang akan keluar

Simbol Pergerakan

Belok Kiri

Belok Kanan

Lurus

Simbol Kejadian

Mati

Luka Berat

Luka Ringan

Page 17: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Salah satu ahli lalu lintas, Louis J.

Pignataro, 1973, berpendapat bahwa:

“Pelaporan kecelakaan yang lengkap adalah salah satu

faktor penentu dalam keberhasilan melakukan proses

analisa kecelakaan dan pemecahanya”.

Page 18: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Umum Waktu, tanggal (hari, bulan dan tahun). Tempat

peristiwa dan kondisi cuaca. Periode Liburan.

Klas jalan.

Pemakai

jalan

Informasi personal

Umur, jenis kelamin, kawin/tidak, pekerjaan

dan kelemahan fisik. Jenis perjalanan dan

maksud dan catatan kecelakaan sebelumnya.

Bila ditanya pengemudi, tanyakan

pengalamannya.

Informasi umum

Posisi korban kecelakaan fatal dan luka berat,

jenis luka dan kerusakan-kerusakan hak milik.

Bila di dalam kendaraan (pengemudi atau

penumpang dan jumlah penumpang).

Kelemahan fisik. Minuman keras, obat

perangsang atau sakit. Wawancara dengan

saksi dan pencatatan urutan peristiwa.

Kendaraan Jenis, buatan, tahun pembuatan. Perlengkapan

luar dan dalam (hiasan dan sebagainya). Kondisi

ban, rem, suspensi (penyelidikan setelah

kecelakaan). Pengecekan dan fungsi alat lampu

dan indikator. Kerusakan yang timbul dan posisi

kendaraan. Kapasitas tempat duduk. Pemakaian

kendaraan saat tersebut dan kondisi muatan.

Jenis gerakan. Peralatan tambahan (sabuk

pengaman dan helm).

Lingkungan

jalan raya

Kontrol lalu lintas

Rambu-rambu (peringatan, informasi

perintah) dan kontrol-kontrol lain (satu jalur,

kecepatan, parkir, muatan, pemberhentian bus,

trotoar dan sebagainya). Tempat

penyeberangan pejalan kaki. Tanda-tanda di

jalan.

Unsur-unsur informasi yang diperlukan untuk riset danpencatatan kecelakaan

Lingkungan

jalan raya

Lalu lintas

Volume, kecepatan dan komposisi lalu lintas,

kendaraan pelayanan umum.

Sifat-sifat perencanaan jalan

Lebar jalan, jenis jalan. Tata letak

persimpangan jalan, tikungan, trotoar, jarak

pandang, kelengkapan jalan raya.

Pemukaan jalan

Jenis dan status permukaan. Nilai tahanan

gelincir. Kerusakan. Kondisi drainase dan

lampu jalan.

Pemakaian tanah sekitar

Bangunan-bangunan khusus (sekolah, rumah-

rumah tua, pabrik dan sebagainya). Posisi

masuk jalan.

Pertimbangan khusus

Gerakan kendaraan dan pejalan kaki. Binatang-

binatang yang terkait

Umum Waktu, tanggal (hari, bulan dan tahun). Tempat

peristiwa dan kondisi cuaca. Periode Liburan.

Klas jalan.

Sumber: Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas (Hobbs F.D.,

1995)

Page 19: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Statistik deskriptif bertujuan memberikan gambaran

terhadap data-data pada variabel penelitian yang kita

gunakan dalam penelitian. Data-data yang diperoleh dari

hasil survey, sensus atas pengamatan secara langsung atau

observasi, yang umumnya masih acak atau data mentah

yang belum terorganisir dengan baik.

Data-data statistik disajikan dalam bentuk:

a. Tabel.

b. Daftar distribusi frekuensi.

c. Kurva dan histogram.

Page 20: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Disebut One-way Anova karena analisis tersebut

melibatkan hanya satu peubah bebas. Secara rinci, Anova

Satu Jalur digunakan dalam suatu penelitian yang

memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (Furqon,2004)

1. Melibatkan hanya satu peubah bebas dengan dua

kategori (tingkatan) atau lebih yang dipilih dan ditentukan

oleh peneliti secara tidak acak.

2. Perbedaan antara kategori atau tingkatan pada

peubah bebas dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.

3. Setiap subjek merupakan anggota dari hanya satu

kelompok

Page 21: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Accident Rate (AR) atau tingkat kecelakaan di tentukandengan membagi frekuensi kecelakaan oleh beberapa ukuran(volume lalu lintas, panjang ruas jalan dan jumlah tahunkecelakaan) dalam satuan kecelakaan per 100 juta Kmperjalanan kendaraan (100 JKPK) hal ini digunakan untukmengetahui letak ruas jalan yang menjadi daerah rawankecelakaan. Berikut ini rumus yang digunakan dalammenghitung tingkat kecelakaan ruas jalan (Sukirman danPramanaditia, 1999) :

Dimana :

AR : Tingkat Kecelakaan (100 JKPK)

AF : Frekuensi Kecelakaan

LHR : Lalu Lintas Harian Rata-rata

n : Jumlah tahun kecelakaan

AR = (AF x 108) x 100 JKPK

(L x n x LHR x 365)

Page 22: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

rumusan :

BSKEi (Tn) = BSKE (To) x (1 + g)t

Dengan pengertian :

BSKEi (Tn) = biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada Tahun n untuksetiap kelas kecelakaan, dalam rupiah/kecelakaan.

BSKEi (To) =biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada Tahun 2003untuk setiap kelas kecelakaan, dalam rupiah/kecelakaan,pada tabel 5.35

g = tingkat inflasi biaya satuan kecelakaan, dalam %

(nilai default g = 11% berlaku sampai tahun 2010)

Tn = tahun perhitungan biaya kecelakaan

To = tahun dasar perhitungan biaya kecelakaan (Tahun 2003)

t = Selisih tahun perhitungan (Tn - To)

j = kategori korban

i = kelas kecelakaan

Page 23: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

RUAS JALAN KONDISI SEKITAR

Surabaya kawasan rumah penduduk, jalan akses menuju jalan desa, terminal,

bengkel, pabrik, fasilitas pemerintahan dan pertokoan

Waru – Sidoarjo kawasan pabrik dan rumah penduduk

R.M Mangundiprojo kawasan pabrik dan pergudangan umum

Jenggolo sekolahan, pertokoan, SPBU, pemukiman penduduk, bengkel dan masjid

A. Yani kawasan pemukiman penduduk dan perkantoran fasilitas pemerintahan,

sekolahan dan Bank

Gajah Mada kawasan pertokoan dan pasar

Thamrin kawasan pertokoan, sekolahan, rumah makan dan bengkel

Diponegoro kawasan pemukiman pertokoan dan perkantoran

Sunandar P. Sudarmo kawasan pemukiman penduduk, fasilitas pemerintahan, sekolahan, rumah

makan, SPBU, bengkel dan terminal

Gatot Subroto kawasan pemukiman penduduk

Mojopahit kawasan pertokoan dan perkantoran, fasilitas pemerintahan, universitas,

rumah sakit, bengkel dan rumah penduduk

Candi kawasan pemukiman penduduk dan pabrik

Sidoarjo - Gempol kawasan pemukiman penduduk

Page 24: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

No Nama Ruas Jalan Tipe Jalan Klasifikasi Jalan Panjang Jalan (KM) RUAS

1Surabaya - Waru ( batas kota

Surabaya - Waru)

6 lajur dan 2 arah terbagi

(6/2 D)Areteri Primer 0.83 15 11+720 ≤ 12+550

2 Waru - Sidoarjo4 lajur dan 2 arah terbagi

(4/2 D)Areteri Primer 5.82 16 12+550 ≤ 18+370

3Jl. RM. Mangun Diprojo

(Sidoarjo)

4 lajur dan 2 arah terbagi

(4/2 D)Areteri Primer 2.625 16.11.K 18+370 ≤ 20+995

4 Jl. Jenggolo (Sidoarjo)4 lajur dan 2 arah terbagi

(4/2 D)Areteri Primer 1.374 16.12.K 20+995 ≤ 22+369

5 Jl. A. Yani (sidoarjo)4 lajur dan 2 arah tidak

terbagi (4/2 UD)Areteri Primer 0.905 16.13.K 22+369 ≤ 23+274

6 Jl. Gajah Mada (Sidoarjo)4 lajur dan 1 arah tidak

terbagi (4/1 UD)Areteri Primer 0.974 16.14.K 23+274 ≤ 24+248

7 JL. Thamrin (Sidoarjo)3 lajur dan 1 arah tidak

terbagi (3/1 UD)Areteri Primer 0.266 16.15.K 23+274 ≤ 23+540

8 Jl. Diponegoro (Sidoarjo)3 lajur dan 1 arah tidak

terbagi (3/1 UD)Areteri Primer 0.971 16.16.K 23+540 ≤ 24+511

9Jl. Sunandar P. Sudarmo

(Sidoarjo)

3 lajur dan 1 arah tidak

terbagi (3/1 UD)Areteri Primer 1.191 16.17.K 24+511 ≤ 25+702

10 Jl. Gatot Subroto (Sidoarjo)3 lajur dan 1 arah tidak

terbagi (3/1 UD)Areteri Primer 0.35 16.18.K 25+702 ≤ 26+052

11 JL. Mojopahit (Sidoarjo)4 lajur dan 2 arah terbagi

(4/2 D)Areteri Primer 1.19 17.11.K 24+248 ≤ 25+438

12 JL. Candi (Sidoarjo)4 lajur dan 2 arah terbagi

(4/2 D)Areteri Primer 1.37 17.12.K 25+438 ≤ 26+808

13 Sidoarjo - Gempol4 lajur dan 2 arah terbagi

(4/2 D)Areteri Primer 7.217 17 26+808 ≤ 34+198

STA

JumlahSumber : P2JJ Metro Surabaya

Page 25: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Analisa black spot pada Tugas Akhir ini memakai data

kecelakaan mulai tahun 2005 sampai dengan tahun

2008, nantinya data dari 4 tahun tersebut dijumlahkan

berdasarkan kilometer. Penekanannya adalah pada jumlah

kejadian kecelakaan yang paling sering terjadi sepanjang

jalan tersebut.

Page 26: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

No Nama Ruas Jalan Tipe JalanKlasifikasi

Jalan

Panjang Jalan

(KM)RUAS 2005 2006 2007 2008 Jumlah

1Surabaya - Waru ( batas kota

Surabaya - Waru)

6 lajur dan 2 arah terbagi

(6/2 D)

Areteri

Primer0.83 15 11+720 ≤ 12+550 1 1 5 2

9

2 Waru - Sidoarjo4 lajur dan 2 arah terbagi

(4/2 D)

Areteri

Primer5.82 16 12+550 ≤ 18+370 3 7 9 22

41

3Jl. RM. Mangun Diprojo

(Sidoarjo)

4 lajur dan 2 arah terbagi

(4/2 D)

Areteri

Primer2.625 16.11.K 18+370 ≤ 20+995 3 4 5 9

21

4 Jl. Jenggolo (Sidoarjo)4 lajur dan 2 arah terbagi

(4/2 D)

Areteri

Primer1.374 16.12.K 20+995 ≤ 22+369 1 3 1

5

5 Jl. A. Yani (sidoarjo)4 lajur dan 2 arah tidak

terbagi (4/2 UD)

Areteri

Primer0.905 16.13.K 22+369 ≤ 23+274 2 1 1

4

6 Jl. Gajah Mada (Sidoarjo)4 lajur dan 1 arah tidak

terbagi (4/1 UD)

Areteri

Primer0.974 16.14.K 23+274 ≤ 24+248 1 1 2

4

7 JL. Thamrin (Sidoarjo)3 lajur dan 1 arah tidak

terbagi (3/1 UD)

Areteri

Primer0.266 16.15.K 23+274 ≤ 23+540

0

8 Jl. Diponegoro (Sidoarjo)3 lajur dan 1 arah tidak

terbagi (3/1 UD)

Areteri

Primer0.971 16.16.K 23+540 ≤ 24+511

0

9Jl. Sunandar P. Sudarmo

(Sidoarjo)

3 lajur dan 1 arah tidak

terbagi (3/1 UD)

Areteri

Primer1.191 16.17.K 24+511 ≤ 25+702

0

10 Jl. Gatot Subroto (Sidoarjo)3 lajur dan 1 arah tidak

terbagi (3/1 UD)

Areteri

Primer0.35 16.18.K 25+702 ≤ 26+052 1

1

11 JL. Mojopahit (Sidoarjo)4 lajur dan 2 arah terbagi

(4/2 D)

Areteri

Primer1.19 17.11.K 24+248 ≤ 25+438 1 2 5 1

9

12 JL. Candi (Sidoarjo)4 lajur dan 2 arah terbagi

(4/2 D)

Areteri

Primer1.37 17.12.K 25+438 ≤ 26+808 4

4

13 Sidoarjo - Gempol4 lajur dan 2 arah terbagi

(4/2 D)

Areteri

Primer7.217 17 26+808 ≤ 34+198 5 4 5 14

28

14 21 39 52 126

STA

Jumlah

Page 27: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Analisa waktu kejadian kecelakaan merupakan

parameter terjadinya kecelakaan terhadap waktu

kejadianya. Berikut adalah tabel kejadian dan jumlah

kecelakaan yang terjadi berdasarkan waktu.

1. Analisa Waktu Kejadian Kecelakaan Dalam Bulan

0

2

4

6

8

10

Januari

Pebru

ari

Mare

t

Apri

l

Mei

Juni

Juli

Agust

us

Septe

mbe

r

Okto

ber

Nopem

ber

Dese

mber

Grafik Perbandingan Jumlah Kecelakaan Terhadap Waktu Kejadian (Dalam Bulan)

2005

2006

2007

2008

Page 28: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

2. Analisa Waktu Kejadian Kecelakaan Dalam Hari

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Senin

Sela

sa

Rabu

Kam

is

Jum

at

Sabtu

Min

ggu

Ju

mla

h K

ecela

kaan

Hari

Grafik Perbandingan Jumlah Kecelakaan terhadap Waktu Kejadian (Dalam Hari)

2005

2006

2007

2008

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

06:01-12:00 12:01-18:00 18:01-24:00 00:01-06:00

Ju

mla

h K

ecela

kaan

Waktu Kejadian

Grafik Perbandingan Jumlah Kecelakaan terhadap Waktu Kejadian (dalam Jam)

2005

2006

2007

2008

2005 2006 2007 2008 Jumlah Persen

Terang

06:01-12:00 5 5 15 10 35 27.78

12:01-18:00 7 7 10 10 34 26.98

Gelap

18:01-24:00 0 3 11 15 29 23.02

00:01-06:00 2 6 3 17 28 22.22

TOTAL 14 21 39 52 126 100.00

JamJumlahTahun

Page 29: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

One Way ANOVA ini dilakukan untuk mencari hubungan

antar variabel yang ada.

Analisa one-way anova dilakukan terhadap beberapa

faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah:

1. Jumlah kecelakaan dengan Waktu kejadian

(Bulan, Jam, Hari)

2. Jumlah kecelakaan dengan Jenis kendaraan

3. Jumlah kecelakaan dengan Pelaku

(Usia, Profesi, Jenis kelamin, tingkat pendidikan)

Berikut adalah hasil analisa uji one-way ANOVA:

Page 30: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

One-way ANOVA: Jumlah kecelakaan versus Bulan Analysis of Variance for kecelakaan

Source DF SS MS F P

bulan 11 33.23 3.02 0.46 0.915

Error 36 236.25 6.56

Total 47 269.48

Individual 95% CIs For Mean

Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev -------+---------+---------+---------

1 4 1.750 2.872 (---------*---------)

2 4 1.000 1.414 (---------*---------)

3 4 3.000 1.414 (---------*---------)

4 4 2.750 2.872 (---------*---------)

5 4 2.250 1.258 (---------*---------)

6 4 3.750 3.500 (---------*---------)

7 4 2.750 3.775 (---------*---------)

8 4 2.000 1.826 (---------*---------)

9 4 3.500 1.915 (---------*---------)

10 4 1.750 0.957 (---------*---------)

11 4 3.750 3.202 (---------*---------)

12 4 3.000 3.464 (---------*---------)

-------+---------+---------+---------

Pooled StDev = 2.562 0.0 2.5 5.0

One-way ANOVA: kecelakaan versus hari Analysis of Variance for kecelakaan

Source DF SS MS F P

hari 6 95.00 15.83 1.87 0.134

Error 21 178.00 8.48

Total 27 273.00

Individual 95% CIs For Mean

Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev -+---------+---------+---------+-----

1 4 4.250 2.872 (--------*--------)

2 4 8.750 3.594 (--------*--------)

3 4 3.000 2.309 (--------*-------)

4 4 3.500 3.512 (--------*--------)

5 4 5.000 3.916 (-------*--------)

6 4 3.750 0.500 (--------*-------)

7 4 3.250 2.217 (-------*--------)

-+---------+---------+---------+-----

Pooled StDev = 2.911 0.0 3.5 7.0 10.5

One-way ANOVA: kecelakaan versus jam Analysis of Variance for kecelakaan

Source DF SS MS F P

jam 3 13.5 4.5 0.15 0.926

Error 12 352.5 29.4

Total 15 366.0

Individual 95% CIs For Mean

Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev --------+---------+---------+--------

1 4 9.250 4.349 (--------------*--------------)

2 4 8.500 1.732 (--------------*--------------)

3 4 7.250 6.946 (--------------*--------------)

4 4 7.000 6.880 (--------------*-------------)

--------+---------+---------+--------

Pooled StDev = 5.420 4.0 8.0 12.0

Page 31: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

One-way ANOVA: Kecelakaan versus Jenis kendaraan Analysis of Variance for Kecelaka

Source DF SS MS F P

Jumlah k 12 3858.9 321.6 6.85 0.000

Error 39 1829.8 46.9

Total 51 5688.7

Individual 95% CIs For Mean

Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev -----+---------+---------+---------+-

1 4 2.000 1.826 (---*----)

2 4 0.250 0.500 (---*----)

3 4 2.750 1.708 (----*---)

4 4 4.250 1.500 (----*---)

5 4 1.250 2.500 (----*---)

6 4 1.250 1.893 (----*---)

7 4 0.750 1.500 (----*---)

8 4 4.250 2.217 (----*---)

9 4 1.000 1.414 (----*---)

10 4 1.000 1.155 (----*---)

11 4 33.750 24.033 (----*---)

12 4 0.750 0.500 (----*---)

13 4 1.500 1.732 (----*----)

-----+---------+---------+---------+-

Pooled StDev = 6.850 0 15 30 45

Page 32: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

One-way ANOVA: Jumlah kecelakaan versus Profesi Analysis of Variance for Jumlah k

Source DF SS MS F P

Profesi 3 1596.5 532.2 9.06 0.002

Error 12 704.5 58.7

Total 15 2301.0

Individual 95% CIs For Mean

Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev -------+---------+---------+---------

1 4 0.750 0.500 (------*------)

2 4 2.750 2.363 (------*------)

3 4 25.000 15.011 (------*------)

4 4 2.500 1.915 (------*------)

-------+---------+---------+---------

Pooled StDev = 7.662 0 12 24

One-way ANOVA: Jumlah kecelakaan versus Tingkat pendidikan Analysis of Variance for Jumlah k

Source DF SS MS F P

Tingkat 4 917.2 229.3 4.74 0.011

Error 15 726.0 48.4

Total 19 1643.2

Individual 95% CIs For Mean

Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev -------+---------+---------+---------

1 4 1.750 2.363 (-------*------)

2 4 4.750 3.775 (-------*------)

3 4 3.750 2.062 (-------*------)

4 4 19.500 14.708 (-------*------)

5 4 1.250 1.258 (------*-------)

-------+---------+---------+---------

Pooled StDev = 6.957

One-way ANOVA: jumlah kecelakaan versus Umur Analysis of Variance for jumlah k

Source DF SS MS F P

Umur 3 201.5 67.2 1.97 0.173

Error 12 409.5 34.1

Total 15 611.0

Individual 95% CIs For Mean

Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev -------+---------+---------+---------

1 4 11.250 9.639 (----------*---------)

2 4 10.750 5.500 (----------*----------)

3 4 6.500 3.000 (----------*---------)

4 4 2.500 2.082 (---------*----------)

-------+---------+---------+---------

Pooled StDev = 5.842 0.0 6.0 12.0

One-way ANOVA: jumlah kecelakaan versus jenis kelamin Analysis of Variance for jumlah k

Source DF SS MS F P

jenis ke 1 613 613 5.91 0.051

Error 6 622 104

Total 7 1234

Individual 95% CIs For Mean

Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev -----+---------+---------+---------+-

1 4 24.25 13.15 (---------*----------)

2 4 6.75 5.85 (----------*---------)

-----+---------+---------+---------+-

Pooled StDev = 10.18 0 12 24 36

Page 33: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

2005

No Nama Ruas Jalan JK Panjang Jalan (KM) Volume LHR AR

1 Surabaya - Waru ( batas kota Surabaya - Waru) 1 0.83 223778 1.48

2 Waru - Sidoarjo 3 5.82 261822 0.54

3 Jl. RM. Mangun Diprojo (Sidoarjo) 3 2.625 261822 1.20

4 Jl. Jenggolo (Sidoarjo) 1 1.374 238652 0.84

5 Jl. A. Yani (sidoarjo) 0.905 254064 0.00

6 Jl. Gajah Mada (Sidoarjo) 0.974 124668 0.00

7 JL. Thamrin (Sidoarjo) 0.266 177181 0.00

8 Jl. Diponegoro (Sidoarjo) 0.971 159565 0.00

9 Jl. Sunandar P. Sudarmo (Sidoarjo) 1.191 106362 0.00

10 Jl. Gatot Subroto (Sidoarjo) 0.35 106362 0.00

11 JL. Mojopahit (Sidoarjo) 1 1.19 163363 1.41

12 JL. Candi (Sidoarjo) 1.37 163363 0.00

13 Sidoarjo - Gempol 5 7.217 145685 1.30

2006

No Nama Ruas Jalan JK Panjang Jalan (KM) Volume LHR AR

1 Surabaya - Waru ( batas kota Surabaya - Waru) 1 0.83 390773 0.84

2 Waru - Sidoarjo 7 5.82 299789 1.10

3 Jl. RM. Mangun Diprojo (Sidoarjo) 4 2.625 299789 1.39

4 Jl. Jenggolo (Sidoarjo) 1.374 299883 0.00

5 Jl. A. Yani (sidoarjo) 2 0.905 299883 2.02

6 Jl. Gajah Mada (Sidoarjo) 1 0.974 160045 1.76

7 JL. Thamrin (Sidoarjo) 0.266 171587 0.00

8 Jl. Diponegoro (Sidoarjo) 0.971 204157 0.00

9 Jl. Sunandar P. Sudarmo (Sidoarjo) 1.191 99615 0.00

10 Jl. Gatot Subroto (Sidoarjo) 0.35 99615 0.00

11 JL. Mojopahit (Sidoarjo) 2 1.19 198145.997 2.32

12 JL. Candi (Sidoarjo) 1.37 198145.997 0.00

13 Sidoarjo - Gempol 4 7.217 176704 0.86

Page 34: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

2008

No Nama Ruas Jalan JK Panjang Jalan (KM) Volume LHR AR

1 Surabaya - Waru ( batas kota Surabaya - Waru) 2 0.83 166,211 3.97

2 Waru - Sidoarjo 22 5.82 101,698 10.18

3 Jl. RM. Mangun Diprojo (Sidoarjo) 9 2.625 101,698 9.24

4 Jl. Jenggolo (Sidoarjo) 1 1.374 164,621 1.21

5 Jl. A. Yani (sidoarjo) 1 0.905 164,621 1.84

6 Jl. Gajah Mada (Sidoarjo) 2 0.974 78,459 7.17

7 JL. Thamrin (Sidoarjo) 0.266 84,117 0.00

8 Jl. Diponegoro (Sidoarjo) 0.971 84,117 0.00

9 Jl. Sunandar P. Sudarmo (Sidoarjo) 1.191 32,716 0.00

10 Jl. Gatot Subroto (Sidoarjo) 0.35 32,716 0.00

11 JL. Mojopahit (Sidoarjo) 1 1.19 85,960 2.68

12 JL. Candi (Sidoarjo) 1.37 85,960 0.00

13 Sidoarjo - Gempol 14 7.217 76,658 6.93

2007

No Nama Ruas Jalan JK Panjang Jalan (KM) Volume LHR AR

1 Surabaya - Waru ( batas kota Surabaya - Waru) 6 0.83 454473 4.36

2 Waru - Sidoarjo 8 5.82 310073 1.21

3 Jl. RM. Mangun Diprojo (Sidoarjo) 5 2.625 310073 1.68

4 Jl. Jenggolo (Sidoarjo) 3 1.374 475205 1.26

5 Jl. A. Yani (sidoarjo) 1 0.905 475205 0.64

6 Jl. Gajah Mada (Sidoarjo) 1 0.974 228533 1.23

7 JL. Thamrin (Sidoarjo) 0.266 245013 0.00

8 Jl. Diponegoro (Sidoarjo) 0.971 245013 0.00

9 Jl. Sunandar P. Sudarmo (Sidoarjo) 1 1.191 82717 2.78

10 Jl. Gatot Subroto (Sidoarjo) 0.35 82717 0.00

11 JL. Mojopahit (Sidoarjo) 5 1.19 262436 4.39

12 JL. Candi (Sidoarjo) 4 1.37 262436 3.05

13 Sidoarjo - Gempol 5 7.217 234037 0.81

Page 35: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Tahun Kejadian Kecelakaan

MD LB LR

2005 20 0 0

2006 19 9 6

2007 33 16 11

2008 46 13 24

Tabel 5.36 Rekapitulasi data korban kecelakaan ruas jalan Surabaya – Porong

pada tahun 2005 – 2008

Klasifikasi KecelakaanBiaya satuan kecelakaan

(Rp/kecelakaan)

fatal 224,541,000.00

luka berat 22,221,000.00

luka ringan 9,847,000.00

kerugian harta benda 8,589,000.00

Tabel 5.37. besaran biaya satuan kecelakaan lalu lintas di jalan antar kota

Sumber: Badan Litbang P.U. Departemen Pekerjaan

Umum

Page 36: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Klasifikasi

Kecelakaan2005 2006 2007 2008

fatal 276,656,966.10Rp 307,089,232.37Rp 340,869,047.93Rp 378,364,643.20Rp

luka berat 27,378,494.10Rp 30,390,128.45Rp 33,733,042.58Rp 37,443,677.26Rp

luka ringan 12,132,488.70Rp 13,467,062.46Rp 14,948,439.33Rp 16,592,767.65Rp

Klasifikasi

Kecelakaan 2005 2006 2007 2008

fatal 5,533,139,322.00Rp 5,834,695,415.05Rp 11,248,678,581.75Rp 17,404,773,587.40Rp

luka berat -Rp 273,511,156.06Rp 539,728,681.29Rp 486,767,804.44Rp

luka ringan -Rp 80,802,374.74Rp 164,432,832.60Rp 398,226,423.68Rp

Total 5,533,139,322.00Rp 6,189,008,945.85Rp 11,952,840,095.64Rp 18,289,767,815.51Rp

Hasil perhitungan Gross output method per tahun

Page 37: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

No Permasalahan Solusi Penanganan

1 Selip kiri dan bahu yang

digunakan tidak semestinya.

(ketidakdisiplinan lalu lintas)

Menetapkan syarat-syarat yang cukup bagi mereka

yang ingin mendapatkan SIM.

Melancarkan operasi-operasi lalu lintas oleh pihak

kepolisian.

Memberikan sanksi kepada pengemudi yang

melanggar peraturan lalu lintas.

2

3

Penggunaan alat-alat

keselamatan yang kurang

Lebar jalan yang terlalu sempit

pada lokasi

Memberiakan penyuluhan yang lebih sering oleh

kepolisian tentang safety ridding dan peraturan lalu

lintas.

Memasang spanduk berisi himbauan tentang

peraturan lalu lintas dan safety ridding.

Pelebaran jalan di lokasi

Page 38: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

4

5

6

7

8

9

10

Perbedaan elevasi bahu jalan dengan

perkerasan yang terlalu tinggi dan

permukaan bahu jalan yang tidak rata.

Tidak adanya pemisahan jalur

kendaraan menurut jenis kendaraan

Marka jalan yang mulai memudar.

Tidak adanya jalur penyeberangan

khusus penyeberang jalan.

Kemacetan dan kondisi lalu lintas

yang tidak beraturan.

Kurangnya pemahaman terhadap

batas kecepatan kendaraan

Tidak ada tanda batas median jalan

yang baru dibuat

Perbaikan bahu jalan. Diusahakan agar perbedaan elevasi

tidak terlalu tinggi dan permukaan rata

Membuat jalur khusus untuk sepeda motor dan angkutan

umum.

Pengecatan ulang marka jalan serta perawatan yang teratur

Membuat jalur penyeberangan khusus untuk penyeberang

jalan, misalnya: jembatan penyeberangan, tanda stop bagi

penyebrang jalan dan zebra cross

Memperbaiki sistem pengaturan lalu lintas beserta pihak yang

berwenang

Memberi aturan yang tegas terhadap perkembangan rambu-

rambu lalu lintas yang berlaku

Memberikan tanda dan arahan terhadap batas jalan

secepatnya setelah perbaikan jalan

No Permasalahan Solusi Penanganan

Page 39: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Dari hasil analisa menunjukkam bahwa terdapat 2

lokasi black spot pada km 12-13 dan km 14-15 pada

jalan arteri Surabaya – Porong periode 2005-2008.

Bentuk collision diagram

12+000

12+100

12+200

12+300

12+400

12+500

12+600

12+700

12+800

12+900

13+000

(HV)

(MC)

(HV)

(MC)

(MC)

(HV)

(3)

15/03/05

13.00

(4)

22/03/05

09.30

(MC)

(HV)

(13)

07/10/05

15.30

(MC)

(HV)

(14)

09/09

/06

07.30

(HV)

(MC)

(4)

09/03/07

13.30

(3)

20/03/07

19.30

(HV)

(MC)

(39)

19/12/07

19.30

(MC)

(UM)

(32)

16/07/08

03.30

(MC)

(P)

(52)

15/12/08

10.00

(MC)

(MC) (1

8)

14/09/07

11.00

(21)

22/09/07

09.00

(MC)

(HV)

: T

abra

kan

dep

an -

bel

akan

g (L

uka

Rin

gan)

: T

abra

kan

dep

an -

bel

akan

g (L

uka

Ber

at)

: T

abra

kan

dep

an -

bel

akan

g (F

atal

)

: L

epas

Ken

dal

i (L

uka

Rin

gan)

: L

epas

Ken

dal

i (L

uka

Rin

gan)

: L

epas

Ken

dal

i (L

uka

Rin

gan)

: T

abra

kan

sam

pin

g a

rah

bed

a (L

uka

Rin

gan)

: T

abra

kan

sam

pin

g a

rah

bed

a (L

uka

Ber

at)

: T

abra

kan

sam

pin

g a

rah

beda

(Fat

al)

: T

abra

kan

dep

an -

dep

an (L

uka

Rin

gan)

: T

abra

kan

dep

an -

dep

an (L

uka

Ber

at)

: T

abra

kan

dep

an -

dep

an (F

atal

)

: T

abra

kan

dep

an -

sam

pin

g (L

uka

Rin

gan)

: T

abra

kan

dep

an -

sam

pin

g (L

uka

Ber

at)

: T

abra

kan

dep

an -

sam

ping

(Fat

al)

: T

abra

kan

ken

dar

aan

par

kir (

Luk

a R

inga

n)

: T

abra

kan

ken

dar

aan

par

kir (

Luk

a B

erat

):

Tab

rak

an k

end

araa

n p

arki

r (F

atal

)

(HV

) :

Hea

vy V

ehic

le

(LV

) :

Ligh

t V

ehic

le

(MC)

: M

oto

r Cyc

le

(P)

: P

edes

tria

n

: T

abra

kan

ob

yek

teta

p (F

atal

)

: T

abra

kan

ob

yek

tet

ap (L

uka

Rin

gan)

: T

abra

kan

ob

yek

tet

ap (L

uka

Ber

at)

(UM

) : U

n M

otor

ized

14+000

14+100

14+200

14+300

14+400

14+500

14+600

14+700

14+800

14+900

15+000

(MC)

(MC)

(11)

08/07/06

15.30

(MC)(H

V)

(17)

20/10/06

17.30

(HV)

(MC)

(11)

21/05/07

13.00

(HV)

(MC)

(49)

19/11/08

18.30

(HV)

(MC)

(19)

10/06/08

17.15

(37)

15/12/07

13.00

(MC)

(P)

(MC)

(LV)

(13)

11/04/08

15.00

(LV)

(LV)

(23)

19/06/08

19.00

(MC)

(P)

(37)

27/08/08

16.15

: T

abra

kan d

epan

- b

elak

ang (

Luka R

ingan

)

: T

abra

kan

depan

- b

elak

ang (

Lu

ka

Ber

at)

: T

abra

kan

depan

- b

elak

ang (

Fat

al)

: L

epas

Ken

dali (

Luka R

ingan

):

Lep

as K

endali (

Luka R

ingan

):

Lep

as K

endali (

Luka R

ingan

)

: T

abra

kan

sam

pin

g a

rah b

eda

(Luka

Rin

gan

)

: T

abra

kan

sam

pin

g a

rah b

eda

(Luka

Ber

at)

: T

abra

kan

sam

pin

g a

rah b

eda

(Fat

al)

: T

abra

kan

dep

an -

dep

an (

Luk

a R

ingan

):

Tab

rak

an d

epan -

dep

an (

Luk

a B

erat

):

Tab

rakan

depan

- d

epan

(Fat

al)

: T

abra

kan

depan

- s

ampin

g (

Luk

a R

ingan

):

Tab

rakan

depan

- s

ampin

g (

Luk

a B

erat

):

Tab

rakan

dep

an -

sam

pin

g (

Fat

al)

: T

abra

kan

kendar

aan p

ark

ir (

Lu

ka

Rin

gan

)

: T

abra

kan

kendar

aan p

ark

ir (

Lu

ka

Ber

at)

: T

abra

kan

ken

dara

an p

arkir

(F

atal

)

(HV

) :

He

avy

Veh

icle

(LV

) :

Lig

ht

Veh

icle

(MC

) :

Mo

tor

Cyc

le

(P)

: P

ed

est

rian

: T

abra

kan

obyek

tet

ap (

Fat

al)

: T

abra

kan

obyek tet

ap (

Luka

Rin

gan

)

: T

abra

kan

obyek

tet

ap (

Lu

ka

Ber

at)

(UM

) :

Un

Mo

tori

zed

(MC)

(2)

01/01/08

02.01

(MC)

(P)

(6)

16/03/07

06.30

Page 40: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Kecelakaan terbanyak terjadi adalah pada bulanNopember sebesar 12,70% dan terkecil terjadi bulanPebruari sebesar 3.17%. Dan tidak ada hubungan waktuterjadinya kecelakaan dalam bulan dengan terjadinyakecelakaan.

Kecelakaan terbanyak terjadi adalah pada hari Selasasebesar 27,78% dan terkecil terjadi hari Rabu sebesar9,52%. Dan tidak ada hubungan waktu terjadinyakecelakaan dalam hari dengan terjadinya kecelakaan.

Kecelakaan terbanyak terjadi waktu terang (06:01-18:00) sebesar 27,78% dan terkecil terjadi pada waktugelap (01:00-06:00) sebesar atau 22,22%.Dan tidak adahubungan waktu terjadinya kecelakaan dalam jam denganterjadinya kecelakaan.

Page 41: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Jenis kendaraan yang paling sering terlibat kecelakaan adalah

sepeda motor sebesar 63,68% dan yang terendah truck

tandum/tronton sebesar 0,46%. Dan ada hubungannya antara

jenis kendaraan dengan terjadinya kecelakaan.

Pelaku kejadian paling sering dengan profesi swasta sebesar

80,65% dan terendah sedang tidak bekerja sebesar 2,42%

kejadian kecelakaan. Dan ada hubungannya profesi pelaku

kejadian kecelakaan dengan terjadinya kecelakaan.

Tingkat pendidikan pelaku kejadian kecelakaan terbanyak

adalah SMA dengan 62,90% kejadian kecelakaan dan terendah

mahasiswa sebesar 4,03% kejadian kecelakaan. Dan ada

hubungannya antara tingkat pendidikan pelaku kejadian

kecelakaan dengan terjadinya kecelakaan.

Page 42: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Umur pelaku kejadian kecelakaan terbanyak antar 15 ≤ 30tahun sebesar 36,29% kejadian kecelakaan dan terendah antaraumur 60 ≤ 75 tahun dengan 8,06% kejadian kecelakaan. Dantidak ada hubungan umur pelaku kejadian kecelakaan denganterjadinya kecelakaan.

Jenis kelamin pelaku kejadian kecelakaan laki-laki sebesar78,23% kejadian kecelakaan, sedangkan perempuan sebesar21,77% kejadian kecelakaan. Dan tidak ada hubungan jeniskelamin pelaku kejadian kecelakaan dengan terjadinyakecelakaan.

Tingkat kecelakaan tertinggi terjadi pada ruas jalan Waru-Sidoarjo pada tahun 2008 dengan 10,18 orang/(100JKPK)

Total biaya kecelakaan terbanyak menurut metode GrossOutput (Human Capital) pada tahun 2008 sebesar Rp.18,289,767,815.51/tahun

Page 43: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

Untuk penelitian sejenis dapat diteliti analisa

kecelakaan lalu lintas berdasarkan faktor kecepatan

kendaraan dan faktor cuaca.

Untuk penelitian selanjutnya dapat diteliti analisa

kecelakaan lalu lintas berdasarkan data dari rumah sakit

atau dari pihak asuransi.

Untuk penelitian selanjutnya dapat diteliti mengenai

perkembangan kendaraan terhadap kecelakaan lalu

lintas.

Untuk penelitian sejenis dapat diteliti analisa

kecelakaan lalu lintas berdasarkan SIM pengendara

kendaraan bermotor

Page 44: Dosen pembimbing Budi Rahardjo, ST, MT Sebastian Bayu Prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ... yang umumnya masih acak atau data mentah yang belum terorganisir dengan baik

TERIMA KASIH