dosen pembimbing budi rahardjo, st, mt sebastian bayu prakoso · spesifik, biasanya dalam satu ......
TRANSCRIPT
Sebastian Bayu Prakoso
3105.100.017
Dosen pembimbing
Budi Rahardjo, ST, MT
JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2010
Latar belakang
Permasalahan
Tujuan
Batasan masalah
Peta lokasi
Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas
Kecelakaan lalu lintas
Peta kecelakaan lalu lintas
Sistem pelaporan kecelakaan
Statistik deskriptif
Uji one-way Anova
Accident rate
Metode gross output
Analisa black spot
Colision Diagram
Studi Literatur
Pengumpulan data sekunder
Data laporan kecelakaan 4 tahun
Data volume lalu lintas
Survey Pendahuluan
Start
Gambaran umum lokasi studi dan
Analisa data ruas jalan Surabaya –
Porong,
Perumusan Masalah
Kesimpulan dan saran
Finish
Ui Komparasi
1. Tabel
2. Uji ANOVA
Kondisi ruas jalan dan tata guna lahan
Kondisi geometrik jalan
Analisa black spot
Analisa waktu kejadian
Analisa one way ANOVA
Accident rate
Perhitungan Gross output method
Analisa faktor penyebab dan upaya
penanggulangannya
Kesimpulan
Saran
Kepadatan lalu lintas ruas jalan Surabaya – Porong ternyata
diiringi dengan banyaknya kejadian kecelakaan lalu lintas.
Terdapat beberapa daerah rawan kecelakaan lalu lintas
Polres Sidoarjo yaitu jalan raya Waru, jalan raya
Gedangan, jalan raya Buduran dan jalan raya Porong
Terjadinya bencana Lumpur Lapindo pada tahun 2006, yang
menyebabkan terputusnya jalan tol Surabaya-Gempol.
melonjaknya jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada
ruas jalan Surabaya-Porong
Dimana lokasi titik rawan kecelakaan ( Black Spot )?
Bagaimana collision diagram pada lokasi black spot?
Bagaimana hubungan antara waktu terhadap terjadinyakecelakaan?
Bagaimana hubungan antara jenis kendaraan terhadapterjadinya kecelakaan?
Mengetahui hubungan antara profesi, tingkatpendidikan, umur, dan jenis kelamin pelaku terhadapterjadinya kecelakaan?
Berapa nilai tingkat kecelakaan (Accident Rate)?
Berapa besar biaya kecelakaan?
Upaya-upaya apa saja yang perlu dilakukan gunamengurangi kecelakaan di masa mendatang?
Mengetahui lokasi titik rawan kecelakaan (Black Spot).
Mengetahui collision diagram pada lokasi black spot.
Mengetahui hubungan antara waktu terhadap terjadinyakecelakaan.
Mengetahui hubungan antara jenis kendaraan terhadapterjadinya kecelakaan.
Mengetahui hubungan antara profesi, tingkatpendidikan, umur dan jenis kelamin pelaku terhadapterjadinya kecelakaan.
Mengetahui nilai tingkat kecelakaan (Accident Rate).
Mengetahui besar biaya kecelakaan
Mengetahui upaya-upaya apa saja yang perlu dilakukanguna mengurangi kecelakaan di masa mendatang.
Masalah Lalu lintas yang di bahas adalah kecelakaan lalu
lintas yang terjadi di kawasan jalan Surabaya-
Porong.Peta lokasi dapat dilihat pada gambar 1.1.
Data sekunder tentang kejadian kecelakaan lalu lintas
yang dimperoleh dari kepolisian resort Sidoarjo dari
tahun 2005 sampai tahun 2008 dan dari kepolisian
sektor.
Data sekunder tentang volume lalu lintas diperoleh dari
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur dan
P2JJ dari tahun 2005-2008.
Tidak membahas hubungan antara jumlah kecelakaan
lalu lintas terhadap kecepatan.
Di bawah ini adalah beberapa faktor penyebab dalam
kecelakaan lalu lintas :
Faktor Pemakai Jalan. (Pignataro,1973)
Faktor Kendaraan. (Hobbs,1995)
Faktor Jalan. (Hobbs,1995)
Faktor Lingkungan. (Pignataro, 1973)
Beberapa pengertian kecelakaan lalu lintas menurutbeberapa ahli dalam Imelda,2001, adalah sebagai berikut:
Kecelakaan lalu lintas merupakan peristiwa yang tidakdiharapkan yang melibatkan paling sedikit satukendaraan bermotor pada suatu ruas jalan danmengakibatkan kerugian material bahkan sampaimenelan korban jiwa (Kadiyali,1978).
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentangPrasarana dan Lalu Lintas Jalan menyebutkan bahwakecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalanyang tidak disangka-sangka dan tidak disengajamelibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalanlainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugianharta benda
Condition diagram
Condition diagram menjelaskan kondisi fisik dan
keadaan sekitar dilokasi kecelakaan yang sebenarnya
Collision diagram
Collision diagram merupakan diagram yang
menunjukkan seluruh kecelakaan yang terjadi pada lokasi
tertentu, serta dalam periode tertentu yang
spesifik, biasanya dalam satu atau tiga tahun
Simbol Arti Simbol Arti
Simbol Tipe Kendaraan Simbol Tipe Kecelakaan
(T)
(B)
(C)
(D)
Kendaran Penumpang
Truk
Bus
Sepeda Motor
Kendaran Lainnya
Pejalan Kaki
Menabrak dari belakang atau
Rear On.
Menabrak dari depan atau
Head On.
Tabrak samping pada arah
berbeda atau Right Angle.
Tabrak samping pada arah
yang sama atau Side Swipe.
Hilang kendali.
Mobil parkir.
Mobil parkir yang akan keluar
Simbol Pergerakan
Belok Kiri
Belok Kanan
Lurus
Simbol Kejadian
Mati
Luka Berat
Luka Ringan
Salah satu ahli lalu lintas, Louis J.
Pignataro, 1973, berpendapat bahwa:
“Pelaporan kecelakaan yang lengkap adalah salah satu
faktor penentu dalam keberhasilan melakukan proses
analisa kecelakaan dan pemecahanya”.
Umum Waktu, tanggal (hari, bulan dan tahun). Tempat
peristiwa dan kondisi cuaca. Periode Liburan.
Klas jalan.
Pemakai
jalan
Informasi personal
Umur, jenis kelamin, kawin/tidak, pekerjaan
dan kelemahan fisik. Jenis perjalanan dan
maksud dan catatan kecelakaan sebelumnya.
Bila ditanya pengemudi, tanyakan
pengalamannya.
Informasi umum
Posisi korban kecelakaan fatal dan luka berat,
jenis luka dan kerusakan-kerusakan hak milik.
Bila di dalam kendaraan (pengemudi atau
penumpang dan jumlah penumpang).
Kelemahan fisik. Minuman keras, obat
perangsang atau sakit. Wawancara dengan
saksi dan pencatatan urutan peristiwa.
Kendaraan Jenis, buatan, tahun pembuatan. Perlengkapan
luar dan dalam (hiasan dan sebagainya). Kondisi
ban, rem, suspensi (penyelidikan setelah
kecelakaan). Pengecekan dan fungsi alat lampu
dan indikator. Kerusakan yang timbul dan posisi
kendaraan. Kapasitas tempat duduk. Pemakaian
kendaraan saat tersebut dan kondisi muatan.
Jenis gerakan. Peralatan tambahan (sabuk
pengaman dan helm).
Lingkungan
jalan raya
Kontrol lalu lintas
Rambu-rambu (peringatan, informasi
perintah) dan kontrol-kontrol lain (satu jalur,
kecepatan, parkir, muatan, pemberhentian bus,
trotoar dan sebagainya). Tempat
penyeberangan pejalan kaki. Tanda-tanda di
jalan.
Unsur-unsur informasi yang diperlukan untuk riset danpencatatan kecelakaan
Lingkungan
jalan raya
Lalu lintas
Volume, kecepatan dan komposisi lalu lintas,
kendaraan pelayanan umum.
Sifat-sifat perencanaan jalan
Lebar jalan, jenis jalan. Tata letak
persimpangan jalan, tikungan, trotoar, jarak
pandang, kelengkapan jalan raya.
Pemukaan jalan
Jenis dan status permukaan. Nilai tahanan
gelincir. Kerusakan. Kondisi drainase dan
lampu jalan.
Pemakaian tanah sekitar
Bangunan-bangunan khusus (sekolah, rumah-
rumah tua, pabrik dan sebagainya). Posisi
masuk jalan.
Pertimbangan khusus
Gerakan kendaraan dan pejalan kaki. Binatang-
binatang yang terkait
Umum Waktu, tanggal (hari, bulan dan tahun). Tempat
peristiwa dan kondisi cuaca. Periode Liburan.
Klas jalan.
Sumber: Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas (Hobbs F.D.,
1995)
Statistik deskriptif bertujuan memberikan gambaran
terhadap data-data pada variabel penelitian yang kita
gunakan dalam penelitian. Data-data yang diperoleh dari
hasil survey, sensus atas pengamatan secara langsung atau
observasi, yang umumnya masih acak atau data mentah
yang belum terorganisir dengan baik.
Data-data statistik disajikan dalam bentuk:
a. Tabel.
b. Daftar distribusi frekuensi.
c. Kurva dan histogram.
Disebut One-way Anova karena analisis tersebut
melibatkan hanya satu peubah bebas. Secara rinci, Anova
Satu Jalur digunakan dalam suatu penelitian yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (Furqon,2004)
1. Melibatkan hanya satu peubah bebas dengan dua
kategori (tingkatan) atau lebih yang dipilih dan ditentukan
oleh peneliti secara tidak acak.
2. Perbedaan antara kategori atau tingkatan pada
peubah bebas dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
3. Setiap subjek merupakan anggota dari hanya satu
kelompok
Accident Rate (AR) atau tingkat kecelakaan di tentukandengan membagi frekuensi kecelakaan oleh beberapa ukuran(volume lalu lintas, panjang ruas jalan dan jumlah tahunkecelakaan) dalam satuan kecelakaan per 100 juta Kmperjalanan kendaraan (100 JKPK) hal ini digunakan untukmengetahui letak ruas jalan yang menjadi daerah rawankecelakaan. Berikut ini rumus yang digunakan dalammenghitung tingkat kecelakaan ruas jalan (Sukirman danPramanaditia, 1999) :
Dimana :
AR : Tingkat Kecelakaan (100 JKPK)
AF : Frekuensi Kecelakaan
LHR : Lalu Lintas Harian Rata-rata
n : Jumlah tahun kecelakaan
AR = (AF x 108) x 100 JKPK
(L x n x LHR x 365)
rumusan :
BSKEi (Tn) = BSKE (To) x (1 + g)t
Dengan pengertian :
BSKEi (Tn) = biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada Tahun n untuksetiap kelas kecelakaan, dalam rupiah/kecelakaan.
BSKEi (To) =biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada Tahun 2003untuk setiap kelas kecelakaan, dalam rupiah/kecelakaan,pada tabel 5.35
g = tingkat inflasi biaya satuan kecelakaan, dalam %
(nilai default g = 11% berlaku sampai tahun 2010)
Tn = tahun perhitungan biaya kecelakaan
To = tahun dasar perhitungan biaya kecelakaan (Tahun 2003)
t = Selisih tahun perhitungan (Tn - To)
j = kategori korban
i = kelas kecelakaan
RUAS JALAN KONDISI SEKITAR
Surabaya kawasan rumah penduduk, jalan akses menuju jalan desa, terminal,
bengkel, pabrik, fasilitas pemerintahan dan pertokoan
Waru – Sidoarjo kawasan pabrik dan rumah penduduk
R.M Mangundiprojo kawasan pabrik dan pergudangan umum
Jenggolo sekolahan, pertokoan, SPBU, pemukiman penduduk, bengkel dan masjid
A. Yani kawasan pemukiman penduduk dan perkantoran fasilitas pemerintahan,
sekolahan dan Bank
Gajah Mada kawasan pertokoan dan pasar
Thamrin kawasan pertokoan, sekolahan, rumah makan dan bengkel
Diponegoro kawasan pemukiman pertokoan dan perkantoran
Sunandar P. Sudarmo kawasan pemukiman penduduk, fasilitas pemerintahan, sekolahan, rumah
makan, SPBU, bengkel dan terminal
Gatot Subroto kawasan pemukiman penduduk
Mojopahit kawasan pertokoan dan perkantoran, fasilitas pemerintahan, universitas,
rumah sakit, bengkel dan rumah penduduk
Candi kawasan pemukiman penduduk dan pabrik
Sidoarjo - Gempol kawasan pemukiman penduduk
No Nama Ruas Jalan Tipe Jalan Klasifikasi Jalan Panjang Jalan (KM) RUAS
1Surabaya - Waru ( batas kota
Surabaya - Waru)
6 lajur dan 2 arah terbagi
(6/2 D)Areteri Primer 0.83 15 11+720 ≤ 12+550
2 Waru - Sidoarjo4 lajur dan 2 arah terbagi
(4/2 D)Areteri Primer 5.82 16 12+550 ≤ 18+370
3Jl. RM. Mangun Diprojo
(Sidoarjo)
4 lajur dan 2 arah terbagi
(4/2 D)Areteri Primer 2.625 16.11.K 18+370 ≤ 20+995
4 Jl. Jenggolo (Sidoarjo)4 lajur dan 2 arah terbagi
(4/2 D)Areteri Primer 1.374 16.12.K 20+995 ≤ 22+369
5 Jl. A. Yani (sidoarjo)4 lajur dan 2 arah tidak
terbagi (4/2 UD)Areteri Primer 0.905 16.13.K 22+369 ≤ 23+274
6 Jl. Gajah Mada (Sidoarjo)4 lajur dan 1 arah tidak
terbagi (4/1 UD)Areteri Primer 0.974 16.14.K 23+274 ≤ 24+248
7 JL. Thamrin (Sidoarjo)3 lajur dan 1 arah tidak
terbagi (3/1 UD)Areteri Primer 0.266 16.15.K 23+274 ≤ 23+540
8 Jl. Diponegoro (Sidoarjo)3 lajur dan 1 arah tidak
terbagi (3/1 UD)Areteri Primer 0.971 16.16.K 23+540 ≤ 24+511
9Jl. Sunandar P. Sudarmo
(Sidoarjo)
3 lajur dan 1 arah tidak
terbagi (3/1 UD)Areteri Primer 1.191 16.17.K 24+511 ≤ 25+702
10 Jl. Gatot Subroto (Sidoarjo)3 lajur dan 1 arah tidak
terbagi (3/1 UD)Areteri Primer 0.35 16.18.K 25+702 ≤ 26+052
11 JL. Mojopahit (Sidoarjo)4 lajur dan 2 arah terbagi
(4/2 D)Areteri Primer 1.19 17.11.K 24+248 ≤ 25+438
12 JL. Candi (Sidoarjo)4 lajur dan 2 arah terbagi
(4/2 D)Areteri Primer 1.37 17.12.K 25+438 ≤ 26+808
13 Sidoarjo - Gempol4 lajur dan 2 arah terbagi
(4/2 D)Areteri Primer 7.217 17 26+808 ≤ 34+198
STA
JumlahSumber : P2JJ Metro Surabaya
Analisa black spot pada Tugas Akhir ini memakai data
kecelakaan mulai tahun 2005 sampai dengan tahun
2008, nantinya data dari 4 tahun tersebut dijumlahkan
berdasarkan kilometer. Penekanannya adalah pada jumlah
kejadian kecelakaan yang paling sering terjadi sepanjang
jalan tersebut.
No Nama Ruas Jalan Tipe JalanKlasifikasi
Jalan
Panjang Jalan
(KM)RUAS 2005 2006 2007 2008 Jumlah
1Surabaya - Waru ( batas kota
Surabaya - Waru)
6 lajur dan 2 arah terbagi
(6/2 D)
Areteri
Primer0.83 15 11+720 ≤ 12+550 1 1 5 2
9
2 Waru - Sidoarjo4 lajur dan 2 arah terbagi
(4/2 D)
Areteri
Primer5.82 16 12+550 ≤ 18+370 3 7 9 22
41
3Jl. RM. Mangun Diprojo
(Sidoarjo)
4 lajur dan 2 arah terbagi
(4/2 D)
Areteri
Primer2.625 16.11.K 18+370 ≤ 20+995 3 4 5 9
21
4 Jl. Jenggolo (Sidoarjo)4 lajur dan 2 arah terbagi
(4/2 D)
Areteri
Primer1.374 16.12.K 20+995 ≤ 22+369 1 3 1
5
5 Jl. A. Yani (sidoarjo)4 lajur dan 2 arah tidak
terbagi (4/2 UD)
Areteri
Primer0.905 16.13.K 22+369 ≤ 23+274 2 1 1
4
6 Jl. Gajah Mada (Sidoarjo)4 lajur dan 1 arah tidak
terbagi (4/1 UD)
Areteri
Primer0.974 16.14.K 23+274 ≤ 24+248 1 1 2
4
7 JL. Thamrin (Sidoarjo)3 lajur dan 1 arah tidak
terbagi (3/1 UD)
Areteri
Primer0.266 16.15.K 23+274 ≤ 23+540
0
8 Jl. Diponegoro (Sidoarjo)3 lajur dan 1 arah tidak
terbagi (3/1 UD)
Areteri
Primer0.971 16.16.K 23+540 ≤ 24+511
0
9Jl. Sunandar P. Sudarmo
(Sidoarjo)
3 lajur dan 1 arah tidak
terbagi (3/1 UD)
Areteri
Primer1.191 16.17.K 24+511 ≤ 25+702
0
10 Jl. Gatot Subroto (Sidoarjo)3 lajur dan 1 arah tidak
terbagi (3/1 UD)
Areteri
Primer0.35 16.18.K 25+702 ≤ 26+052 1
1
11 JL. Mojopahit (Sidoarjo)4 lajur dan 2 arah terbagi
(4/2 D)
Areteri
Primer1.19 17.11.K 24+248 ≤ 25+438 1 2 5 1
9
12 JL. Candi (Sidoarjo)4 lajur dan 2 arah terbagi
(4/2 D)
Areteri
Primer1.37 17.12.K 25+438 ≤ 26+808 4
4
13 Sidoarjo - Gempol4 lajur dan 2 arah terbagi
(4/2 D)
Areteri
Primer7.217 17 26+808 ≤ 34+198 5 4 5 14
28
14 21 39 52 126
STA
Jumlah
Analisa waktu kejadian kecelakaan merupakan
parameter terjadinya kecelakaan terhadap waktu
kejadianya. Berikut adalah tabel kejadian dan jumlah
kecelakaan yang terjadi berdasarkan waktu.
1. Analisa Waktu Kejadian Kecelakaan Dalam Bulan
0
2
4
6
8
10
Januari
Pebru
ari
Mare
t
Apri
l
Mei
Juni
Juli
Agust
us
Septe
mbe
r
Okto
ber
Nopem
ber
Dese
mber
Grafik Perbandingan Jumlah Kecelakaan Terhadap Waktu Kejadian (Dalam Bulan)
2005
2006
2007
2008
2. Analisa Waktu Kejadian Kecelakaan Dalam Hari
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Senin
Sela
sa
Rabu
Kam
is
Jum
at
Sabtu
Min
ggu
Ju
mla
h K
ecela
kaan
Hari
Grafik Perbandingan Jumlah Kecelakaan terhadap Waktu Kejadian (Dalam Hari)
2005
2006
2007
2008
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
06:01-12:00 12:01-18:00 18:01-24:00 00:01-06:00
Ju
mla
h K
ecela
kaan
Waktu Kejadian
Grafik Perbandingan Jumlah Kecelakaan terhadap Waktu Kejadian (dalam Jam)
2005
2006
2007
2008
2005 2006 2007 2008 Jumlah Persen
Terang
06:01-12:00 5 5 15 10 35 27.78
12:01-18:00 7 7 10 10 34 26.98
Gelap
18:01-24:00 0 3 11 15 29 23.02
00:01-06:00 2 6 3 17 28 22.22
TOTAL 14 21 39 52 126 100.00
JamJumlahTahun
One Way ANOVA ini dilakukan untuk mencari hubungan
antar variabel yang ada.
Analisa one-way anova dilakukan terhadap beberapa
faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah:
1. Jumlah kecelakaan dengan Waktu kejadian
(Bulan, Jam, Hari)
2. Jumlah kecelakaan dengan Jenis kendaraan
3. Jumlah kecelakaan dengan Pelaku
(Usia, Profesi, Jenis kelamin, tingkat pendidikan)
Berikut adalah hasil analisa uji one-way ANOVA:
One-way ANOVA: Jumlah kecelakaan versus Bulan Analysis of Variance for kecelakaan
Source DF SS MS F P
bulan 11 33.23 3.02 0.46 0.915
Error 36 236.25 6.56
Total 47 269.48
Individual 95% CIs For Mean
Based on Pooled StDev
Level N Mean StDev -------+---------+---------+---------
1 4 1.750 2.872 (---------*---------)
2 4 1.000 1.414 (---------*---------)
3 4 3.000 1.414 (---------*---------)
4 4 2.750 2.872 (---------*---------)
5 4 2.250 1.258 (---------*---------)
6 4 3.750 3.500 (---------*---------)
7 4 2.750 3.775 (---------*---------)
8 4 2.000 1.826 (---------*---------)
9 4 3.500 1.915 (---------*---------)
10 4 1.750 0.957 (---------*---------)
11 4 3.750 3.202 (---------*---------)
12 4 3.000 3.464 (---------*---------)
-------+---------+---------+---------
Pooled StDev = 2.562 0.0 2.5 5.0
One-way ANOVA: kecelakaan versus hari Analysis of Variance for kecelakaan
Source DF SS MS F P
hari 6 95.00 15.83 1.87 0.134
Error 21 178.00 8.48
Total 27 273.00
Individual 95% CIs For Mean
Based on Pooled StDev
Level N Mean StDev -+---------+---------+---------+-----
1 4 4.250 2.872 (--------*--------)
2 4 8.750 3.594 (--------*--------)
3 4 3.000 2.309 (--------*-------)
4 4 3.500 3.512 (--------*--------)
5 4 5.000 3.916 (-------*--------)
6 4 3.750 0.500 (--------*-------)
7 4 3.250 2.217 (-------*--------)
-+---------+---------+---------+-----
Pooled StDev = 2.911 0.0 3.5 7.0 10.5
One-way ANOVA: kecelakaan versus jam Analysis of Variance for kecelakaan
Source DF SS MS F P
jam 3 13.5 4.5 0.15 0.926
Error 12 352.5 29.4
Total 15 366.0
Individual 95% CIs For Mean
Based on Pooled StDev
Level N Mean StDev --------+---------+---------+--------
1 4 9.250 4.349 (--------------*--------------)
2 4 8.500 1.732 (--------------*--------------)
3 4 7.250 6.946 (--------------*--------------)
4 4 7.000 6.880 (--------------*-------------)
--------+---------+---------+--------
Pooled StDev = 5.420 4.0 8.0 12.0
One-way ANOVA: Kecelakaan versus Jenis kendaraan Analysis of Variance for Kecelaka
Source DF SS MS F P
Jumlah k 12 3858.9 321.6 6.85 0.000
Error 39 1829.8 46.9
Total 51 5688.7
Individual 95% CIs For Mean
Based on Pooled StDev
Level N Mean StDev -----+---------+---------+---------+-
1 4 2.000 1.826 (---*----)
2 4 0.250 0.500 (---*----)
3 4 2.750 1.708 (----*---)
4 4 4.250 1.500 (----*---)
5 4 1.250 2.500 (----*---)
6 4 1.250 1.893 (----*---)
7 4 0.750 1.500 (----*---)
8 4 4.250 2.217 (----*---)
9 4 1.000 1.414 (----*---)
10 4 1.000 1.155 (----*---)
11 4 33.750 24.033 (----*---)
12 4 0.750 0.500 (----*---)
13 4 1.500 1.732 (----*----)
-----+---------+---------+---------+-
Pooled StDev = 6.850 0 15 30 45
One-way ANOVA: Jumlah kecelakaan versus Profesi Analysis of Variance for Jumlah k
Source DF SS MS F P
Profesi 3 1596.5 532.2 9.06 0.002
Error 12 704.5 58.7
Total 15 2301.0
Individual 95% CIs For Mean
Based on Pooled StDev
Level N Mean StDev -------+---------+---------+---------
1 4 0.750 0.500 (------*------)
2 4 2.750 2.363 (------*------)
3 4 25.000 15.011 (------*------)
4 4 2.500 1.915 (------*------)
-------+---------+---------+---------
Pooled StDev = 7.662 0 12 24
One-way ANOVA: Jumlah kecelakaan versus Tingkat pendidikan Analysis of Variance for Jumlah k
Source DF SS MS F P
Tingkat 4 917.2 229.3 4.74 0.011
Error 15 726.0 48.4
Total 19 1643.2
Individual 95% CIs For Mean
Based on Pooled StDev
Level N Mean StDev -------+---------+---------+---------
1 4 1.750 2.363 (-------*------)
2 4 4.750 3.775 (-------*------)
3 4 3.750 2.062 (-------*------)
4 4 19.500 14.708 (-------*------)
5 4 1.250 1.258 (------*-------)
-------+---------+---------+---------
Pooled StDev = 6.957
One-way ANOVA: jumlah kecelakaan versus Umur Analysis of Variance for jumlah k
Source DF SS MS F P
Umur 3 201.5 67.2 1.97 0.173
Error 12 409.5 34.1
Total 15 611.0
Individual 95% CIs For Mean
Based on Pooled StDev
Level N Mean StDev -------+---------+---------+---------
1 4 11.250 9.639 (----------*---------)
2 4 10.750 5.500 (----------*----------)
3 4 6.500 3.000 (----------*---------)
4 4 2.500 2.082 (---------*----------)
-------+---------+---------+---------
Pooled StDev = 5.842 0.0 6.0 12.0
One-way ANOVA: jumlah kecelakaan versus jenis kelamin Analysis of Variance for jumlah k
Source DF SS MS F P
jenis ke 1 613 613 5.91 0.051
Error 6 622 104
Total 7 1234
Individual 95% CIs For Mean
Based on Pooled StDev
Level N Mean StDev -----+---------+---------+---------+-
1 4 24.25 13.15 (---------*----------)
2 4 6.75 5.85 (----------*---------)
-----+---------+---------+---------+-
Pooled StDev = 10.18 0 12 24 36
2005
No Nama Ruas Jalan JK Panjang Jalan (KM) Volume LHR AR
1 Surabaya - Waru ( batas kota Surabaya - Waru) 1 0.83 223778 1.48
2 Waru - Sidoarjo 3 5.82 261822 0.54
3 Jl. RM. Mangun Diprojo (Sidoarjo) 3 2.625 261822 1.20
4 Jl. Jenggolo (Sidoarjo) 1 1.374 238652 0.84
5 Jl. A. Yani (sidoarjo) 0.905 254064 0.00
6 Jl. Gajah Mada (Sidoarjo) 0.974 124668 0.00
7 JL. Thamrin (Sidoarjo) 0.266 177181 0.00
8 Jl. Diponegoro (Sidoarjo) 0.971 159565 0.00
9 Jl. Sunandar P. Sudarmo (Sidoarjo) 1.191 106362 0.00
10 Jl. Gatot Subroto (Sidoarjo) 0.35 106362 0.00
11 JL. Mojopahit (Sidoarjo) 1 1.19 163363 1.41
12 JL. Candi (Sidoarjo) 1.37 163363 0.00
13 Sidoarjo - Gempol 5 7.217 145685 1.30
2006
No Nama Ruas Jalan JK Panjang Jalan (KM) Volume LHR AR
1 Surabaya - Waru ( batas kota Surabaya - Waru) 1 0.83 390773 0.84
2 Waru - Sidoarjo 7 5.82 299789 1.10
3 Jl. RM. Mangun Diprojo (Sidoarjo) 4 2.625 299789 1.39
4 Jl. Jenggolo (Sidoarjo) 1.374 299883 0.00
5 Jl. A. Yani (sidoarjo) 2 0.905 299883 2.02
6 Jl. Gajah Mada (Sidoarjo) 1 0.974 160045 1.76
7 JL. Thamrin (Sidoarjo) 0.266 171587 0.00
8 Jl. Diponegoro (Sidoarjo) 0.971 204157 0.00
9 Jl. Sunandar P. Sudarmo (Sidoarjo) 1.191 99615 0.00
10 Jl. Gatot Subroto (Sidoarjo) 0.35 99615 0.00
11 JL. Mojopahit (Sidoarjo) 2 1.19 198145.997 2.32
12 JL. Candi (Sidoarjo) 1.37 198145.997 0.00
13 Sidoarjo - Gempol 4 7.217 176704 0.86
2008
No Nama Ruas Jalan JK Panjang Jalan (KM) Volume LHR AR
1 Surabaya - Waru ( batas kota Surabaya - Waru) 2 0.83 166,211 3.97
2 Waru - Sidoarjo 22 5.82 101,698 10.18
3 Jl. RM. Mangun Diprojo (Sidoarjo) 9 2.625 101,698 9.24
4 Jl. Jenggolo (Sidoarjo) 1 1.374 164,621 1.21
5 Jl. A. Yani (sidoarjo) 1 0.905 164,621 1.84
6 Jl. Gajah Mada (Sidoarjo) 2 0.974 78,459 7.17
7 JL. Thamrin (Sidoarjo) 0.266 84,117 0.00
8 Jl. Diponegoro (Sidoarjo) 0.971 84,117 0.00
9 Jl. Sunandar P. Sudarmo (Sidoarjo) 1.191 32,716 0.00
10 Jl. Gatot Subroto (Sidoarjo) 0.35 32,716 0.00
11 JL. Mojopahit (Sidoarjo) 1 1.19 85,960 2.68
12 JL. Candi (Sidoarjo) 1.37 85,960 0.00
13 Sidoarjo - Gempol 14 7.217 76,658 6.93
2007
No Nama Ruas Jalan JK Panjang Jalan (KM) Volume LHR AR
1 Surabaya - Waru ( batas kota Surabaya - Waru) 6 0.83 454473 4.36
2 Waru - Sidoarjo 8 5.82 310073 1.21
3 Jl. RM. Mangun Diprojo (Sidoarjo) 5 2.625 310073 1.68
4 Jl. Jenggolo (Sidoarjo) 3 1.374 475205 1.26
5 Jl. A. Yani (sidoarjo) 1 0.905 475205 0.64
6 Jl. Gajah Mada (Sidoarjo) 1 0.974 228533 1.23
7 JL. Thamrin (Sidoarjo) 0.266 245013 0.00
8 Jl. Diponegoro (Sidoarjo) 0.971 245013 0.00
9 Jl. Sunandar P. Sudarmo (Sidoarjo) 1 1.191 82717 2.78
10 Jl. Gatot Subroto (Sidoarjo) 0.35 82717 0.00
11 JL. Mojopahit (Sidoarjo) 5 1.19 262436 4.39
12 JL. Candi (Sidoarjo) 4 1.37 262436 3.05
13 Sidoarjo - Gempol 5 7.217 234037 0.81
Tahun Kejadian Kecelakaan
MD LB LR
2005 20 0 0
2006 19 9 6
2007 33 16 11
2008 46 13 24
Tabel 5.36 Rekapitulasi data korban kecelakaan ruas jalan Surabaya – Porong
pada tahun 2005 – 2008
Klasifikasi KecelakaanBiaya satuan kecelakaan
(Rp/kecelakaan)
fatal 224,541,000.00
luka berat 22,221,000.00
luka ringan 9,847,000.00
kerugian harta benda 8,589,000.00
Tabel 5.37. besaran biaya satuan kecelakaan lalu lintas di jalan antar kota
Sumber: Badan Litbang P.U. Departemen Pekerjaan
Umum
Klasifikasi
Kecelakaan2005 2006 2007 2008
fatal 276,656,966.10Rp 307,089,232.37Rp 340,869,047.93Rp 378,364,643.20Rp
luka berat 27,378,494.10Rp 30,390,128.45Rp 33,733,042.58Rp 37,443,677.26Rp
luka ringan 12,132,488.70Rp 13,467,062.46Rp 14,948,439.33Rp 16,592,767.65Rp
Klasifikasi
Kecelakaan 2005 2006 2007 2008
fatal 5,533,139,322.00Rp 5,834,695,415.05Rp 11,248,678,581.75Rp 17,404,773,587.40Rp
luka berat -Rp 273,511,156.06Rp 539,728,681.29Rp 486,767,804.44Rp
luka ringan -Rp 80,802,374.74Rp 164,432,832.60Rp 398,226,423.68Rp
Total 5,533,139,322.00Rp 6,189,008,945.85Rp 11,952,840,095.64Rp 18,289,767,815.51Rp
Hasil perhitungan Gross output method per tahun
No Permasalahan Solusi Penanganan
1 Selip kiri dan bahu yang
digunakan tidak semestinya.
(ketidakdisiplinan lalu lintas)
Menetapkan syarat-syarat yang cukup bagi mereka
yang ingin mendapatkan SIM.
Melancarkan operasi-operasi lalu lintas oleh pihak
kepolisian.
Memberikan sanksi kepada pengemudi yang
melanggar peraturan lalu lintas.
2
3
Penggunaan alat-alat
keselamatan yang kurang
Lebar jalan yang terlalu sempit
pada lokasi
Memberiakan penyuluhan yang lebih sering oleh
kepolisian tentang safety ridding dan peraturan lalu
lintas.
Memasang spanduk berisi himbauan tentang
peraturan lalu lintas dan safety ridding.
Pelebaran jalan di lokasi
4
5
6
7
8
9
10
Perbedaan elevasi bahu jalan dengan
perkerasan yang terlalu tinggi dan
permukaan bahu jalan yang tidak rata.
Tidak adanya pemisahan jalur
kendaraan menurut jenis kendaraan
Marka jalan yang mulai memudar.
Tidak adanya jalur penyeberangan
khusus penyeberang jalan.
Kemacetan dan kondisi lalu lintas
yang tidak beraturan.
Kurangnya pemahaman terhadap
batas kecepatan kendaraan
Tidak ada tanda batas median jalan
yang baru dibuat
Perbaikan bahu jalan. Diusahakan agar perbedaan elevasi
tidak terlalu tinggi dan permukaan rata
Membuat jalur khusus untuk sepeda motor dan angkutan
umum.
Pengecatan ulang marka jalan serta perawatan yang teratur
Membuat jalur penyeberangan khusus untuk penyeberang
jalan, misalnya: jembatan penyeberangan, tanda stop bagi
penyebrang jalan dan zebra cross
Memperbaiki sistem pengaturan lalu lintas beserta pihak yang
berwenang
Memberi aturan yang tegas terhadap perkembangan rambu-
rambu lalu lintas yang berlaku
Memberikan tanda dan arahan terhadap batas jalan
secepatnya setelah perbaikan jalan
No Permasalahan Solusi Penanganan
Dari hasil analisa menunjukkam bahwa terdapat 2
lokasi black spot pada km 12-13 dan km 14-15 pada
jalan arteri Surabaya – Porong periode 2005-2008.
Bentuk collision diagram
12+000
12+100
12+200
12+300
12+400
12+500
12+600
12+700
12+800
12+900
13+000
(HV)
(MC)
(HV)
(MC)
(MC)
(HV)
(3)
15/03/05
13.00
(4)
22/03/05
09.30
(MC)
(HV)
(13)
07/10/05
15.30
(MC)
(HV)
(14)
09/09
/06
07.30
(HV)
(MC)
(4)
09/03/07
13.30
(3)
20/03/07
19.30
(HV)
(MC)
(39)
19/12/07
19.30
(MC)
(UM)
(32)
16/07/08
03.30
(MC)
(P)
(52)
15/12/08
10.00
(MC)
(MC) (1
8)
14/09/07
11.00
(21)
22/09/07
09.00
(MC)
(HV)
: T
abra
kan
dep
an -
bel
akan
g (L
uka
Rin
gan)
: T
abra
kan
dep
an -
bel
akan
g (L
uka
Ber
at)
: T
abra
kan
dep
an -
bel
akan
g (F
atal
)
: L
epas
Ken
dal
i (L
uka
Rin
gan)
: L
epas
Ken
dal
i (L
uka
Rin
gan)
: L
epas
Ken
dal
i (L
uka
Rin
gan)
: T
abra
kan
sam
pin
g a
rah
bed
a (L
uka
Rin
gan)
: T
abra
kan
sam
pin
g a
rah
bed
a (L
uka
Ber
at)
: T
abra
kan
sam
pin
g a
rah
beda
(Fat
al)
: T
abra
kan
dep
an -
dep
an (L
uka
Rin
gan)
: T
abra
kan
dep
an -
dep
an (L
uka
Ber
at)
: T
abra
kan
dep
an -
dep
an (F
atal
)
: T
abra
kan
dep
an -
sam
pin
g (L
uka
Rin
gan)
: T
abra
kan
dep
an -
sam
pin
g (L
uka
Ber
at)
: T
abra
kan
dep
an -
sam
ping
(Fat
al)
: T
abra
kan
ken
dar
aan
par
kir (
Luk
a R
inga
n)
: T
abra
kan
ken
dar
aan
par
kir (
Luk
a B
erat
):
Tab
rak
an k
end
araa
n p
arki
r (F
atal
)
(HV
) :
Hea
vy V
ehic
le
(LV
) :
Ligh
t V
ehic
le
(MC)
: M
oto
r Cyc
le
(P)
: P
edes
tria
n
: T
abra
kan
ob
yek
teta
p (F
atal
)
: T
abra
kan
ob
yek
tet
ap (L
uka
Rin
gan)
: T
abra
kan
ob
yek
tet
ap (L
uka
Ber
at)
(UM
) : U
n M
otor
ized
14+000
14+100
14+200
14+300
14+400
14+500
14+600
14+700
14+800
14+900
15+000
(MC)
(MC)
(11)
08/07/06
15.30
(MC)(H
V)
(17)
20/10/06
17.30
(HV)
(MC)
(11)
21/05/07
13.00
(HV)
(MC)
(49)
19/11/08
18.30
(HV)
(MC)
(19)
10/06/08
17.15
(37)
15/12/07
13.00
(MC)
(P)
(MC)
(LV)
(13)
11/04/08
15.00
(LV)
(LV)
(23)
19/06/08
19.00
(MC)
(P)
(37)
27/08/08
16.15
: T
abra
kan d
epan
- b
elak
ang (
Luka R
ingan
)
: T
abra
kan
depan
- b
elak
ang (
Lu
ka
Ber
at)
: T
abra
kan
depan
- b
elak
ang (
Fat
al)
: L
epas
Ken
dali (
Luka R
ingan
):
Lep
as K
endali (
Luka R
ingan
):
Lep
as K
endali (
Luka R
ingan
)
: T
abra
kan
sam
pin
g a
rah b
eda
(Luka
Rin
gan
)
: T
abra
kan
sam
pin
g a
rah b
eda
(Luka
Ber
at)
: T
abra
kan
sam
pin
g a
rah b
eda
(Fat
al)
: T
abra
kan
dep
an -
dep
an (
Luk
a R
ingan
):
Tab
rak
an d
epan -
dep
an (
Luk
a B
erat
):
Tab
rakan
depan
- d
epan
(Fat
al)
: T
abra
kan
depan
- s
ampin
g (
Luk
a R
ingan
):
Tab
rakan
depan
- s
ampin
g (
Luk
a B
erat
):
Tab
rakan
dep
an -
sam
pin
g (
Fat
al)
: T
abra
kan
kendar
aan p
ark
ir (
Lu
ka
Rin
gan
)
: T
abra
kan
kendar
aan p
ark
ir (
Lu
ka
Ber
at)
: T
abra
kan
ken
dara
an p
arkir
(F
atal
)
(HV
) :
He
avy
Veh
icle
(LV
) :
Lig
ht
Veh
icle
(MC
) :
Mo
tor
Cyc
le
(P)
: P
ed
est
rian
: T
abra
kan
obyek
tet
ap (
Fat
al)
: T
abra
kan
obyek tet
ap (
Luka
Rin
gan
)
: T
abra
kan
obyek
tet
ap (
Lu
ka
Ber
at)
(UM
) :
Un
Mo
tori
zed
(MC)
(2)
01/01/08
02.01
(MC)
(P)
(6)
16/03/07
06.30
Kecelakaan terbanyak terjadi adalah pada bulanNopember sebesar 12,70% dan terkecil terjadi bulanPebruari sebesar 3.17%. Dan tidak ada hubungan waktuterjadinya kecelakaan dalam bulan dengan terjadinyakecelakaan.
Kecelakaan terbanyak terjadi adalah pada hari Selasasebesar 27,78% dan terkecil terjadi hari Rabu sebesar9,52%. Dan tidak ada hubungan waktu terjadinyakecelakaan dalam hari dengan terjadinya kecelakaan.
Kecelakaan terbanyak terjadi waktu terang (06:01-18:00) sebesar 27,78% dan terkecil terjadi pada waktugelap (01:00-06:00) sebesar atau 22,22%.Dan tidak adahubungan waktu terjadinya kecelakaan dalam jam denganterjadinya kecelakaan.
Jenis kendaraan yang paling sering terlibat kecelakaan adalah
sepeda motor sebesar 63,68% dan yang terendah truck
tandum/tronton sebesar 0,46%. Dan ada hubungannya antara
jenis kendaraan dengan terjadinya kecelakaan.
Pelaku kejadian paling sering dengan profesi swasta sebesar
80,65% dan terendah sedang tidak bekerja sebesar 2,42%
kejadian kecelakaan. Dan ada hubungannya profesi pelaku
kejadian kecelakaan dengan terjadinya kecelakaan.
Tingkat pendidikan pelaku kejadian kecelakaan terbanyak
adalah SMA dengan 62,90% kejadian kecelakaan dan terendah
mahasiswa sebesar 4,03% kejadian kecelakaan. Dan ada
hubungannya antara tingkat pendidikan pelaku kejadian
kecelakaan dengan terjadinya kecelakaan.
Umur pelaku kejadian kecelakaan terbanyak antar 15 ≤ 30tahun sebesar 36,29% kejadian kecelakaan dan terendah antaraumur 60 ≤ 75 tahun dengan 8,06% kejadian kecelakaan. Dantidak ada hubungan umur pelaku kejadian kecelakaan denganterjadinya kecelakaan.
Jenis kelamin pelaku kejadian kecelakaan laki-laki sebesar78,23% kejadian kecelakaan, sedangkan perempuan sebesar21,77% kejadian kecelakaan. Dan tidak ada hubungan jeniskelamin pelaku kejadian kecelakaan dengan terjadinyakecelakaan.
Tingkat kecelakaan tertinggi terjadi pada ruas jalan Waru-Sidoarjo pada tahun 2008 dengan 10,18 orang/(100JKPK)
Total biaya kecelakaan terbanyak menurut metode GrossOutput (Human Capital) pada tahun 2008 sebesar Rp.18,289,767,815.51/tahun
Untuk penelitian sejenis dapat diteliti analisa
kecelakaan lalu lintas berdasarkan faktor kecepatan
kendaraan dan faktor cuaca.
Untuk penelitian selanjutnya dapat diteliti analisa
kecelakaan lalu lintas berdasarkan data dari rumah sakit
atau dari pihak asuransi.
Untuk penelitian selanjutnya dapat diteliti mengenai
perkembangan kendaraan terhadap kecelakaan lalu
lintas.
Untuk penelitian sejenis dapat diteliti analisa
kecelakaan lalu lintas berdasarkan SIM pengendara
kendaraan bermotor
TERIMA KASIH