dokter dan dokter layanan primer (dhanasari vidiawati, dr.,msc.cm-fm)

36
Dokter dan dokter layanan primer: persamaan, perbedaan dan cara mencapai kompetensinya Dhanasari Vidiawati, dr.,MSc.CM-FM Subdep Kedokteran Keluarga, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI

Upload: jeffryharyanto

Post on 17-Sep-2015

57 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Dokter Dan Dokter Layanan Primer (Dhanasari Vidiawati, Dr.,MSc.cm-fM)

TRANSCRIPT

  • Dokter dan dokter layanan primer:

    persamaan, perbedaan dan cara

    mencapai kompetensinya

    Dhanasari Vidiawati, dr.,MSc.CM-FM

    Subdep Kedokteran Keluarga,

    Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI

  • Seco

    ndary

    care

    Primary care

    Tertiary care

    Jenjang pelayanan kesehatan seringkali digambarkan seperti ini,

    dari bawah ke atas, dimaksudkan bahwa Primary Care merupakan

    fondasi yang penting untuk Secondary dan Tertiary care.

    Namun pembaca mengartikan lain,

    makin atas makin prioritas

    Masyarakat

  • Tantangan Indonesia yang seharusnya disadari sejak

    dahulu kala

  • What has been considered primary care in well-

    resourced contexts has been dangerously oversimplified

    in resource-constrained settings

    Primary care has been defined, described and studied extensively in well-resourced contexts,

    often with reference to physicians with a specialization in family medicine or general practice.

    These descriptions provide a far more ambitious agenda than the unacceptably restrictive and

    off-putting primary-care recipes that have been touted for low-income countries27,28:

    1. primary care provides a place to which people can bring a wide range of health problemsit is not acceptable that in low-income countries primary care would only deal with a few priority diseases;

    2. primary care is a hub from which patients a re-guided through the health systemit is not acceptable that in low-income countries, primary care would be reduced to a stand-alone health

    post or isolated community-health worker;

    3. primary care facilitates on going relationships between patients and clinicians, within which

    patients participate in decision-making about their health and health care; it builds bridges

    between personal health care and patients families and communities it is not acceptable that, in low-income countries, primary care would be restricted to a one-way delivery channel for

    priority health interventions;

    Source: Box 2. of The WHO Report 2008: Primary Health Care: Now more than ever.

  • What has been considered primary care in well-

    resourced contexts has been dangerously

    oversimplified in resource-constrained settings

    4. primary care opens opportunities for disease prevention and health promotion as well

    as early detection of diseaseit is not acceptable that, in low-income countries, primary care would just be about treating common ailments;

    5. primary care requires teams of health professionals: physicians, nurse practitioners,

    and assistants with specific and sophisticated biomedical and social skills it is not acceptable that, in low-income countries, primary care would be synonymous with low-

    tech, non-professional care for the rural poor who cannot afford any better;

    6. primary care requires adequate resources and investment ,and can then provide much

    better value for money than its alternatives it is not acceptable that, in low-income countries, primary care would have to be financed through out-of-pocket payments on

    the erroneous assumption that it is cheap and the poor should be able to afford it.

    Source: Box 2. of The WHO Report 2008: Primary Health Care: Now more than ever.

  • Second

    ary

    care

    Primary care

    Tertiary care

    Beberapa pendekatan dicoba untuk memperlihatkan pentingnya Primary Care,

    salah satunya dengan memutar 90 segitiga primary-tertiary care

    Masyarakat

  • Definition of Primary Care: The setting within a health care system, usually in the patients own

    community in which the first contact with the health professional occurs

    The European Definition of General

    Practitioners/Family Medicine, WONCA Europe, 2002

  • Five common shortcomings of health-care delivery

    Inverse care. People with the most means whose needs for health care are often less consume the most care, whereas those with the least means and greatest health problems consume the least10. Public spending on health

    services most often benefits the rich more than the poor11 in high- and

    low- income countries alike12,13.

    Impoverishing care. Wherever people lack social protection and payment for

    care is largely out-of-pocket at the point of service, they can be confronted

    with catastrophic expenses. Over 100 million people annually fall into

    poverty because they have to pay for health care14.

    Fragmented and fragmenting care. The excessive specialization of health-

    care providers and the narrow focus of many disease control programmes

    discourage a holistic approach to the individuals and the families they deal

    with and do not appreciate the need for continuity in care15. Health services

    for poor and marginalized groups are often highly fragmented and

    severely under-resourced16, while development aid often adds to the

    fragmentation17.

  • Five common shortcomings of health-care delivery

    Unsafe care. Poor system design that is unable to ensure safety and

    hygiene standards leads to high rates of hospital-acquired infections,

    along with medication errors and other avoidable adverse effects that

    are an underestimated cause of death and illhealth18.

    Misdirected care. Resource allocation clusters around curative

    services at great cost, neglecting the potential of primary prevention

    and health promotion to prevent up to 70% of the disease burden19,20.

    At the same time, the health sector lacks the expertise to mitigate the

    adverse effects on health from other sectors and make the most of what

    these other sectors can contribute to health21.

  • Dokter yang pertama

    kali ditemui

    masyarakat

    Adalah dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan

    primer

    Pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care)

    adalah pelayanan kesehatan yang:*

    1. Memenuhi keadilan untuk masyarakat dalam bidang

    kesehatan

    2. Pelayanan yang berpusat pada keadaan kesehatan

    masyarakatnya

    3. Menekankan pada peningkatan keadaan sehat dan

    pencegahan penyakit

    4. Didukung oleh sistim pelayanan kesehatan dan sistim

    pembiayaan yang pro-rakyat

    * The WHO Report 2008: Primary Health Care: Now more than ever.

  • Dokter yang bekerja di PHC

    1. Harus dapat melayani agar terjamin keadilan dalam bidang

    kesehatan:

    Mengobati sesuai dengan masalah kesehatannya*

    Menjawab apa yang menjadi kebutuhan pasien*

    Memberi perhatian lebih banyak pada pasien yang pertama

    kali mengunjungi PHC untuk menggali risiko kesehatan

    lainnya*

    Mencatat risiko kesehatan yang ada dan menatalaksana

    sedini dan setepat mungkin*

    Pelayanan kesehatan terjangkau oleh masyarakat

    Jarak

    Biaya

    Bahasa

    Bekerjasama dengan lintas sektoral dan sumber daya

    masyarakat untuk menjaring masyarakat yang memerlukan

    pelayanan kesehatan

    * Dilakukan di ruang praktik, yang lainnya sebagai dokter komunitas dan dibantu pemerintah

  • Dokter yang bekerja di PHC

    2. Harus dapat melaksanakan pelayanan kesehatan dengan prinsip patient-centered:

    Menyadari bahwa setiap orang berbeda secara bio-psiko-sosio-cultural

    Menitik beratkan pada kebutuhan kesehatan

    Pelayanan yang komprehensif, bersinambung dan individu

    Memahami determinan kesehatan yang terjadi pada pasien

    Menguasai ketrampilan komunikasi efektif dalam suasana lintas budaya

    sekalipun

    Menghargai perbedaan persepsi mengenai kesehatan, namun mampu

    menyamakan persepsi mengenai penatalaksanaan

    Bertanggung jawab pada kesehatan semua siklus kehidupan

    Mengajak masyarakat untuk menatalaksana kesehatan dirinya dan

    komunitasnya

    *Seluruhnya dilakukan di ruang praktik dan di komunitas pada kunjungan rumah

  • Dokter yang bekerja di PHC

    3. Harus dapat melaksanakan pelayanan pencegahan dalam

    semua tingkat

    Mengidentifikasi dan melaksanakan kegiatan pelayanan

    pencegahan primer yang sesuai dengan kebutuhan

    masyarakat setempat

    Melaksanakan pelayanan pencegahan sekunder pada gejala

    yang timbul

    Melaksanakan pelayanan pencegahan tersier pada penyakit

    yang telah ada

    Melaksanakan pelayanan pencegahan kuartier pada pasien

    yang telah terbebas dari penyakit

    *Seluruhnya dilakukan di ruang praktik dan di komunitas pada kunjungan rumah

  • Dokter yang bekerja di PHC

    4.Harus dapat membangun jaringan kerja demi kepentingan

    pelayanan kesehatan:

    Membangun relasi dengan kader kesehatan di komunitasnya

    Memiliki hubungan dengan Rumah Sakit, terutama fasilitas pasien

    untuk konsultasi dan rujukan

    Memiliki hubungan baik dengan Dinas Kesehatan setempat ,

    terutama dalam pengadaan obat, bahan habis pakai, dsb.

    Membangun relasi dengan yayasan atau insitusi lain yang memiliki

    kegiatan untuk peningkatan derajat kesehatan

    Merupakan bagian dari kegiatan pengembangan profesional tenaga

    medik dan kesehatan

  • RUMAH SAKIT

    PUSAT RUJUKAN

    1640 RSU,

    471 RS KHUSUS

    251.860 TEMPAT TIDUR

    Terdaftar

    37.000 dokter spesialis

    20.401 dokter praktik umum

    Terdaftar bekerja di PKM

    15.867 dokter praktik umum POSKES

    MASYARAKAT

    1

    6

    4

    0

    2

    22.650 Pustu, 52.279 Poskesdes

    & 269.655 Posyandu

    9510 PKM 38.408 klinik swasta

    PUSKESMAS

    Jumlah fasilitas dan dokter

    RUMAH SAKIT

    1220 TEMPAT TIDUR

    RSCM

    Terdaftar

    614 dokter spesialis

    46 dokter praktik umum

    1089 dokter residen

    Terdaftar di KDI 70.118 dokter bersertifikat

    kompetensi

  • Pondasi dan Pilar Kompetensi yang tercantum

    pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia KKI 2012

  • Tingkat kemampuan dokter dalam SKDI 2012

    1.mengenali, menjelaskan gambaran klinik penyakit,merujuk tepat

    2.membuat diagnosis klinik, merujuk tepat

    3.mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk

    3a.bukan gawat darurat 3b.gawat darurat

    4.mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas

    4a.ketika lulus dokter 4b.setelah internship atau

    PKB

    Jumlah Masalah 290

    Jumlah Penyakit 728

    Jumlah Ketrampilan Klinis 614

    Jumlah Penyakit 75

    Jumlah Ketrampilan Klinis 44

    Jumlah Penyakit 267

    Jumlah Ketrampilan Klinis 59

    Jumlah Penyakit 155

    95

    Jumlah Ketrampilan Klinis 59

    61

    Jumlah Penyakit 136

    Jumlah Ketrampilan Klinis 450

  • Berapa lama program studi dokter?

    Berapa banyak pasien harus ditemui

    sebelum dinyatakan lulus?

    Apakah semua peserta program studi

    dokter berkarier menjadi dokter layanan

    primer?

    Berapa kebutuhan dokter layanan primer di

    Indonesia?

  • 1000

    800

    327

    1000

    Peopl

    e 800 have

    Symptom

    s

    327 Consider

    seeking medical

    care

    14 Home health

    8 are in

    hospital

    < 1 in an

    academic health

    care

    217

    113

    65

    14

    13

    8

    < 1

    21

    217 Physician office 113 Visit primary care

    65 CAM provider

    21 Hospital

    outpatient

    13 Emergency

    department

    Number Of Persons Experiencing An Illness During An Average Month, Per 1000 Populations

    Sumber: Green LA, Fryer GE Jr, Yawn BP, Lanier D, Dovey SM. The ecology of medical care revisited.N

    Eng j Med 2001;344:2012-2025

  • Indonesia

    Perkotaan mulai dari kota sedang

    100.000-500.000 penduduk hingga megapolitan = 78 kota

    Penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan diperkirakan adalah 55 %

    penduduk yaitu sekitar 130 juta jiwa.

    Pedesaan dengan jumlah penduduk kurang dari 500 orang per

    km2 termasuk kota kecil = 20 kota dan 72.000 desa

    Daerah terpencil, tertinggal, perbatasan,

    kepulauan,

    Merupakan daerah yang diprioritaskan dengan

    memperhatikan pendekatan kedaulatan dan pendekatan

    kesejahteraan

    Terdapat 45 kabupaten di daerah perbatasan yang memiliki 682 puskesmas dengan 101 puskesmas

    perbatasan yang diprioritaskan1

    Terdapat 183 kabupaten tertinggal termasuk terpencil

    yang memiliki 3014 puskesmas2

    Terdapat 92 pulau-pulau kecil terluar dengan 34 pulau kecil

    terluar berpenduduk3

  • Kebutuhan Dokter

    Keluarga

    240 juta penduduk

    Perkotaan 130 juta penduduk, 78

    di kota sedang, besar, metropolitan dan megapolitan

    Diperlukan 43.300 dokter

    Dokter di Klinik

    Dokter Swasta

    Puskesmas untuk

    penduduk miskin ,

    10,65 juta

    Pedesaan

    Puskesmas

    Daerah perbatasan,tertinggal dan kepulauan

    Diperlukan 3730 dokter

    110 puskesmas prioritas di

    daerah perbatasan

    3014 puskesma

    s di daerah

    tertinggal

    34 pulau daerah terluar

    berpenduduk

    6199 puskesmas

    9321 puskesmas

    Dokter keluarga dengan pendekatan kedokteran

    komunitas

    Dokter komunitas dengan pendekatan

    kedokteran keluarga

  • Jenjang pendidikan dokter

    SMA

    Sarjana Kedokteran

    Dokter

    Master/magister

    PhD/ Doktor

    Dokter Keluarga

    Dokter Spesialis

    3,5 tahun

    Pendidikan profesi 1,5 tahun + internship 1 tahun

    2-5 thn

    3-5 thn

    1-2 thn

    2,5-3 thn

  • Hays, RB & Morgan S. Australian and overseas model of general practice training. MJA 2011; 194:S63-S66

    Training detail Governance

    Mandatory Entry Duration Define

    curriculum

    Personal

    assessment

    Regional Universit

    y

    affiliation

    Funding

    source

    Assessment

    independent

    Australia yes PGY 2 3 years yes yes yes Weak Government yes

    New Zealand yes PGY 2 3 years yes yes No Weak Mixed yes

    Hong Kong Varies PGY 2 6 years yes yes No Weak Self No

    Philippines No PGY 1 3 years yes yes No Strong Self No

    Malaysia No PGY 4 2 years No yes No Weak Self No

    Singapore No PGY 2 1-6 years yes yes No Strong Self No

    United Kingdom yes PGY 3 3 years yes yes yes Weak Government yes

    Ireland yes PGY 2 4 years yes yes yes Weak Mixed No

    Northern

    Europe

    yes PGY 2 3 -5 years yes yes No Weak Government Varies

    Central &

    Southern

    Europe

    Varies Varies Varies Varies Varies Varies Varies Varies Varies

    Canada yes PGY 1 3 years yes yes yes Strong Government yes

    United States yes PGY 1 3 years yes yes yes Strong Government yes

  • Indonesia?

  • Sejarah pendidikan Kedokteran Keluarga di FK

    di Indonesia (undergraduate)

    1979 FKUI memasukkan materi kedokteran keluarga

    dalam pendidikan mahasiswa kedokteran

    2001 semua FK (38) sepakat bahwa materi kedokteran

    keluarga harus masuk dalam kurikulum

    2003 terdapat 3 FK yang memiliki kegiatan pendidikan

    kedokteran keluarga dan dalam lokakarya 38 FK menyepakati materi kedokteran keluarga dalam tahap preklinik dan

    tahap klinik

    2004 lokakarya perencanaan kepaniteraan kedokteran

    keluarga untuk mahasiswa kedokteran

    2004 disusun kurikulum berbasis kompetensi untuk

    seluruh Indonesia yang bertujuan meluluskan dokter primer dengan pendekatan

    kedokteran keluarga

    2010 Badan Kerjasama (BKS) IKK/IKM/IKP bersepakat untuk

    membuat kepaniteraan kedokteran keluarga

    2012 Berdiri Konsorsium Kedokteran Keluarga Indonesia dengan pembiayaan HPEQ untuk menunjang pendidikan under dan postgraduate dokter keluarga

  • Sejarah pendidikan Kedokteran Keluarga di

    Indonesia (postgraduate)

    Penyusunan Paket A,B,C,D oleh tripartied: Departemen Kesehatan, IDI dan Fakultas Kedokteran pada tahun 1990

    TOT & Pelatihan-pelatihan Paket A, B,C dan D yang

    dibiayai oleh dit.JPKM Dit.Jen.Binkesmas DepKes

    1995-2002

    Dimulainya program Magister Dokter Keluarga di FK

    Universitas Nasional 11 Maret pada tahun 1998

    Pelatihan Paket A dan B di hampir semua propinsi

    bekerjasama antara PDKI dengan institusi pendidikan

    dokter atau dengan beberapa institusi seperti PT ASKES,

    PT Jamsostek, Pertamedika, dll.

    Pemutihan pengajar kedokteran keluarga menjadi Pakar Kedokteran Keluarga

    (PKK) dari 20 institusi pendidikan dokter pada

    tahun 2003

    Dimulainya program Post Graduate Diploma di FKUI

    pada bulan April tahun 2012

    Dimulainya program Spesialis Dokter Keluarga di FK Universitas Hasanudin

    pada bulan Agustus tahun 2012

    Telah disetujuinya Program Magister Kedokteran di FKUI oleh Senat UI dan

    Kedokteran Keluarga menjadi salah satu jurusannya

  • Perbandingan praktik dokter keluarga

    terkonversi dengan dokter praktik umum

    Family Practice General Practice p

    house call services 77% 63% 0.01

    acupuncture 16% 29% 0.02

    hypnotherapy 7% 16% 0.03

    Found more in family physicians; not statistically significant (p>0.05)

    dispensing medicine certifying workers for

    fitness

    womens health services family planning services substance abuse

    program

    cardiovascular assessment

    prescribe herbal medicine

    medical nutrition therapy

    satisfied with their medical equipment

    urine examination blood glucose test, visual examination, fundus copy, soft tissue infiltration, cosmetic surgery, and keeping medical record

    Indah S. Widyahening, D.M Thuraiappah, Tin Myo Han, Dhanasari Vidiawati, Indonesian primary care physicians (PCPs) profile in 2011, Did practicing

    hours and conversion program for family medicine differentiate their services and continuing medical education activities , Jakmed, Des 2012

  • Perbandingan dokter layanan primer berpraktik

    full time (30 jam perminggu) dan yang part time

    Full-time Part-time p

    emergency care services 85% 70% 0.01

    substance abuse program 42% 28% 0.04

    urine examination 75% 62% 0.04

    blood glucose test 90% 77%

  • Kompetensi

    dokter lulusan

    FK

    Intensifikasi

    Kompetensi Dokter

    Keluarga

    Intensifikasi

    Kompetensi Spesialis

    FM

  • Key Factor for Success to Strengthening the Role

    of Family/Community Physicians in Primary Health

    Care 1. Government policy promoting G/FP

    2. A minimal/optimal level of competencies & quality of care

    3. Minimal/optimal level of facilities & services infrastructure

    4. Acceptance by the medical fraternity

    5. Formal well established referral system

    6. The catchment area for these family/general practitioners

    7. The salary, perles and status for the family/general

    practitioners

    8. Mechanism for monitoring

    9. Periodic updating the competencies

    10. Specially designed learning modules, materials, outline help

    11. Research data base WHO SEARO Regional Consultation, Jakarta 19-21 October 2011

  • Options in Faculty of Medicine to Strengthening the

    Role of Family/Community Physicians in Primary

    Health Care 1. Strengthen undergraduate curriculum and training

    2. Establishing family medicine a post-grad discipline

    1. Reorienting the curriculum of community medicine or preventive

    medicine or social medicine

    3. Develop Curriculum module of Family Medicine

    1. Community based

    2. Problem based

    3. Integrated

    4. Multispecialty

    4. Develop Training Materials

    1. Module boxes, MIT: video counseling, virtual class room, internet

    base chats

    5. Develop Faculty in Family Medicine

    6. Develop Department of Family Medicine

    WHO SEARO Regional Consultation, Jakarta 19-21 October 2011

  • Rencana FKUI dalam meningkatkan

    kualitas akademik dan klinik dokter

    layanan primer

    Dokter

    Dokter Keluarga

    CPD terstruktur dalam waktu 8 bulan

    setara dengan program Diploma Pasca Sarjana

    20 Modul

    Membantu PDKI dalam program Konversi

    Dokter Keluarga pada tahun 2008-2011

    CPD terstruktur kombinasi e-

    learning dalam waktu maksimum 5

    tahun

    Magister Kedokteran

    Jurusan Kedokteran Keluarga

    Bagi pendidik dan peneliti

    dalam waktu 2 tahun

    Spesialis FM

    Bagi konsultan praktisi

    dalam waktu 2,5 tahun

  • CPD terstruktur dalam waktu 8 bulan

    setara dengan program Diploma Pasca

    Sarjana

    20 Modul

    Merupakan paket A,B,C,D

    pelatihan dokter keluarga

    Peserta yang telah

    mengikuti pelatihan paket A

    dan B, dapat mengikuti

    modul-modul paket C dan

    D saja, begitu pula dokter

    yang telah memperoleh

    konversi Dokter Keluarga

    Diselenggarakan

    bekerjasama dengan Dinas

    Kesehatan DKI Jakarta dan

    PDKI Inagurasi angkatan 1 pada Konas PDKI April 2013

  • Rekomendasi peningkatan kualitas dokter layanan

    primer oleh fakultas kedokteran di Indonesia

    38 FK terakreditasi A dan B menyelenggarakan Program CPD

    terstruktur bekerjasama dengan PDKI cabang dan dinas

    kesehatan/PT Askes/pengguna layanan dokter, sekaligus

    menjadi Pusat Pendidikan dan Pengembangan Dokter

    Keluarga (mendirikan Departemen Kedokteran Keluarga atau

    Subdepartemen Kedokteran Keluarga)

    16 FK terakreditasi A menyelenggarakan Magister dan

    Program Dokter Spesialis FM

    Kolegium Dokter Primer Indonesia bertanggungjawab atas

    akreditasi penyelenggara pelatihan dan akreditasi pelatih CPD

    Dokter Keluarga

  • Wahana Pendidikan

    FK RS Pendidikan

    Puskesmas

    Puskesmas Puskesmas

    Puskesmas

    Dokter Keluarga Praktik Swasta

    Dokter Keluarga Praktik Swasta

    Dokter Keluarga Praktik Swasta

    Dokter Keluarga Praktik Swasta

    Perseptor di puskesmas/KDK adalah dokter

    keluarga yang merupakan dosen pendidik klinik,

    terlatih, bersertifikat, berfasilitas, sebagai peseptor

    mhsw S1, internship dan CPD dokter keluarga

  • Simpulan

    Dokter Keluarga merupakan profil dokter layanan primer yang

    dibutuhkan di mana saja

    Program studi dokter dengan kurikulum 5 tahun bukan dokter

    keluarga yang sama dengan dokter keluarga yang disepakati

    oleh masyarakat dunia

    Perlu ada upaya peningkatan kualitas dan kuantitas dokter

    layanan primer yang sekaligus merupakan pimpinan

    Pelayanan Kesehatan Primer, ujung tombak pelayanan

    kesehatan di Indonesia

    Fakultas Kedokteran menjadi agen pengubah yang ditunggu

    untuk membantu pemerintah dan profesi dalam mewujudkan

    pelayanan primer berkualitas