dokter
DESCRIPTION
duabelasTRANSCRIPT
METODE PENELITIAN
Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
Desain penelitian ini adalah cross sectional ~ t ~ t d y dengan menggunakan
metode survey. Penelitian dilakukan di SD Bina Insani Bogor, dengan
pertimbangan status ekonomi orang tua siswa sebagian besar tergolong
menengah ke atas dan banyaknya jumlah anak yang mengalami kegemukan.
Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu pada bulan April-Juni 2007,
yang disesuaikan dengan kalender akademik SD Bina Insani Bogor agar tidak
mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Teknik Penarikan Contoh
Populasi contoh penelitian ini adalah siswa-siswi SD Bina Insani Bogor
yang duduk di kelas IV, dan V. Populasi yang berjumlah 299 orang tersebut
ditentukan status gizinya melalui pengukuran antropometri dengan menimbang
berat badan dan diukur tinggi badan. Kemudian dikelompokkan menjadi empat
kelompok berdasarkan status gizinya menurut CDC (2000), yaitu undenveight
(IMTN < persentil ke-5) sebanyak 16 orang, normal (IMT/U 2 persentil ke-5 - c-
Persentil ke-85) sebanyak 171 orang, a t risk of ovenveight (IMTN 2 persentil
ke-85 - < persentil ke-95) sebanyak 57 orang dan ovenveight (IMTN > persentil
ke-95) sebanyak 55 orang. Metode yang digunakan dalam penarikan contoh
adalah pengambilan contoh acak (random sampling). Setelah diacak, maka
jumlah contoh yang diambil dari kelompok gemuk (ovenveight) adalah 30 orang
dan dari kelompok normal adalah 30 orang. Pengumpulan data penunjang
diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada orangtua siswa sebagai
responden. Prosedur penarikan contoh dapat dilihat pada Gambar 2.
1 299 orang siswa Kelas IVdan VSD Bina lnsani 1 , . . . . . . -. . Penenluan slahls gizi (IMTRI)
30 orang overweight I (aemuki
Gambar 2 Bagan penarikan contoh
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data penelitian yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.
Data primer meliputi data karakteristik anak (usia, jenis kelamin, dan uang saku),
karakteristik sosial ekonomi keluarga (pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua,
pendapatan orang tua, pengetahuan gizi ibu, dan besar keluarga), sumber
informasi pangan, tingkat kesukaan, konsumsi fast food, kebiasaan makan,
konsumsi pangan, status gizi orang tua dan aktivitas fisik.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan
menggunakan kuesioner. Data frekuensi konsumsi fast food dikumpulkan dengan
menggunakan food 3equency q~restionnaire (FFQ). Untuk data konsumsi
pangan dan aktivitas fisik digunakan metode recall 2 x 24 jam pada 1 hari
sekolah dan 1 hari libur, serta menduga lama waktu yang dihabiskan untuk setiap
aktivitas.
Dalam pengukuran antropometri (IMTAJ) berdasarkan standar CDC
(2000), pertama-tama dilakukan penentuan umur anak dalam bulan. Kemudian
diukur berat badan dan tinggi badan untuk dihitung dengan menggunakan rumus
Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMTIU) sebagai berikut :
IMT = BB (kg)/7'~' (m)
Hasilnya dibandingkan dengan referensi IMT (Tabel 3) pada umur yang
sama dengan anak yang dinilai status gizinya. Menimbang berat badan
menggunakan timbangan injak digital (kapasitas 200 kg dengan ketelitian 0,1
kg). Tinggi badan diukur menggunakan Microtoise (panjang 200 cm dengan
ketelitian 0,l cm). Data sekunder meliputi gambaran umum sekolah tempat
penelitian berlangsung.
Tabel 3. Referensi IMTN untuk menggambarkan status gizi anak
Status Gizi (kglm2) No
Jenis Umur kelamin (tahun) Underweight Normal ovenveight Risk ~venveigltf
1 Laki-Laki 9 < 13.96 13.96- 18.62 18.63 -21.07 2 21.08
2 Laki-Laki 10 < 14.22 14.22- 19.38 19.39-22.14 2 22.15
3 Laki-Laki 1 1 <14.56 14.56-20.18 20.19-23.20 223.21 4 Perempuan 9 < 13.74 13.74- 19.10 19.11 -21.80 221.81 5 Perempuan 10 < 14.03 14.03 - 19.97 19.98 -22.97 2 22.98 6 Perempuan I I < 14.40 14.40-20.85 20.86-24.13 2 24.14
Sumber : CDC (2000)
Pengolahan dan Analisis Data
Data primer dan sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian kemudian
diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Program yang digunakan
untuk mengolah dan menganalisis data adalah Microsoft Excel dan SPSS 15.0 for
Windows. Hasil recall makanan total sehari-hari selama 2 hari yang dikonsumsi
anak perhari dicatat, dikonversi beratnya dalam gram, dirata-ratakan kemudian
dihitung kandungan energi dan zat gizinya.
Setelah konsumsi energi dan zat-zat gizi diketahui, selanjutnya dihitung
Tingkat Konsumsi Gizi (TKG) terutama energi dan protein bagi setiap individu
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
TKGi = Ki x 100%
AKGi
keterangan :
TKGi = tingkat konsumsi zat gizi i
Ki = konsumsi zat gizi i
AKGi = angka kecukupan gizi berdasarkan berat badan ideal
Angka kecukupan energi untuk contoh ditentukan berdasarkan berat
badan ideal contoh dengan menggunakan rumus berikut :
BBideal = IMT,,,,I x TB
keterangan :
BBideal = berat badan ideal contoh (kg)
IMT,,,,,I = indeks massa tubuh status gizi normal (kg/m2) menurut
CDC (2000)
TB = tinggi badan a h a 1 contoh (m2)
maka diperoleh : AKE = BBideul x AKEWPG BBWNPG
keterangan :
AKE = angka kecukupan energi berdasarkan berat badan ideal (kkal)
BBid-1 = berat badan ideal contoh (kg)
AKEWPG = angka kecukupan energi berpedoman pada angka kecukupan
energi yang dianjurkan dalam Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi VIII tahun 2004
BBwPG = berat badan standar menurut Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi VIII tahun 2004
Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini antara lain uji beda t
(independent samples t-test) untuk menganalisis perhedaan uang saku, frekuensi
konsumsi fast food, pengetahuan gizi, konsumsi energi, status gizi orang tua dan
aktivitas fisik. Sedangkan uji Mann Whitney untuk menganalisis perbedaan
karakteristik sosial ekonomi keluarga, sumber informasi, tingkat kesukaan dan
kebiasaan makan. Untuk menganalisis hubungan karakteristik sosial ekonomi
keluarga, sumber informasi fast food dan tingkat kesukaan dengan frekuensi
konsumsi fast food digunakan uji korelasi Spearman. Analisis korelasi Pearson
digunakan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kegemukan
anak sekolah di SD Bina Insani Bogor. Variabel yang diteliti pada penelitian
beserta kategorinya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Definisi Operasional
Contoh adalah siswa-siswi yang duduk di kelas IV dan V SD Bina lnsani Bogor
yang berstatus gizi gemuk dan normal.
Fast Food adalah makanan cepat saji (ayam goreng, kentang goreng, burger,
pizza, spaghetti dan beef teriyaki ) yang berasal dari restoran-restoran
fast food : McDonald's, Kentucky Fried Chicken (KFC), California
Fried Chicken (CFC), Pizza Hut, Texas, Hoka-Hoka Bento, Hartz
Chicken Buffet dan A&W.
Frekuensi konsumsi Fast Food adalah seberapa sering anak gemuk dan normal
mengonsumsi fast food selama 1 minggu yang dibeli di restoran fast
food.
Kegemnkan adalah status gizi lebih dengan nilai IMTRJ 2 persentil ke-95
menurut CDC (2000).
Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi anak
gemuk dan normal dalam satu hari dengan cara recall 2 x 24 jam pada
satu hari kuliah dan sa t - hari libur.
Kebiasaan makan adalah perilaku makan anak gemuk dan normal yang terdiri
dari frekuensi makan dalam sehari, kebiasaan sarapan, kebiasaan
minum susu, kebiasaan makan sayur dan buah, kebiasaan makan
camilan, kebiasaan jajan di rumah dan di sekolah.
Kesukaan adalah pilihan terhadap salah satu jenis fast food (aroma, tekstur dan
rasa) yang paling disukai anak.
Informasi Pangan adalah semua informasi tentang fast food yang diperoleh anak
melalui keluarga, teman, lingkungan sekolah maupun iklan di televisi.
Aktivitas Fisik adalah alokasi waktu (24 jam) yang dihabiskan anak gemuk dan
normal untuk melakukan aktivitas setiap hari di sekolah, di luar sekolah,
kegiatan di rumab dan di luar rumah baik pada hari sekolah dan hari
libur. Kegiatan tersebut antara lain tidur, sekolah, belajar, bermain,
nonton TV, olah raga dan seni, serta kegiatan lainnya.
Besar keluarga adalah jumlah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, kakak atau
adik dan anggota keluarga lainnya yang tinggal satu rumah dengan anak
gemuk dan normal.
Pendapatan orang tua adalah jumlah seluruh uang yang dihasilkan oleh kedua
orang tua dari usaha atau pekerjaan dalam waktu satu bulan.
Pengetahuan gizi ibu adalah pemahaman ibu baik terhadap gizi dan kesehatan
secara umum, fast food maupun tentang kegemukan yang diketahui
berdasarkan jawaban ibu terhadap pertanyaan pada kuesioner yang
diberikan.
Status gizi orang tua adalah keadaan gizi kedua orang tua anak gemuk dan
normal yang dinilai dengan pengukuran indeks massa tubuh (IMT).